Jakarta –
Mengapa ya, hantu dalam cerita dan sebagian besar cerita rakyat wujudnya seperti manusia? Di musim perayaan Halloween ini, ilmuwan mencoba menjelaskan penampakan hantu dari sudut pandang sains.
Mungkinkah lautan juga sebenarnya dipenuhi hantu lumba-lumba dan orca yang gentayangan? Atau, mengapa para pemburu liar tidak dihantui arwah hewan-hewan yang mereka buru dengan kejam.
Ahli astrofisika yang juga jurnalis sains Alfredo Carpineti menuliskan, banyak hal yang perlu dipertimbangkan ketika kita memasukkan unsur biologi dalam pembahasan ini. Namun, untuk saat ini, fokusnya adalah dari sudut pandang fisika.
Hantu Vs Kekuatan Alam
Alfredo menyebutkan, ada empat gaya fundamental alam, berdasarkan pemahaman terbaik kita tentang fisika: gravitasi, elektromagnetisme, gaya nuklir kuat, dan gaya nuklir lemah.
Segala sesuatu dalam realitas berinteraksi dengan gaya-gaya ini. Tidak semuanya, tetapi setidaknya satu. Contoh yang menarik adalah materi gelap (dark matter). Diyakini bahwa materi gelap hanya berinteraksi melalui gravitasi.
“Berkaitan dengan roh-roh seram, kita harus membuat mereka berinteraksi dengan gravitasi. Paling tidak, akan ada semacam ‘jejak hantu’ yang melingkar di angkasa, berbentuk spiral seperti tangga spiral karena Bumi mengitari Matahari dan Matahari bergerak maju bersama seluruh Tata Surya. Teleskop dan wahana antariksa kita belum menemukan jejak seperti itu,” jelasnya seperti dikutip dari IFL Science.
Ia melanjutkan, kekuatan lain yang tentu saja penting bagi hantu adalah elektromagnetisme. Kadang-kadang mereka terlihat, meskipun tidak jelas apakah mereka memancarkan atau memantulkan cahaya.
“Mereka dapat menyentuh benda dan menggerakkannya, jadi ada sifat fisik pada mereka yang hanya dapat diekspresikan melalui interaksi elektromagnetik. Dan mereka tembus cahaya, cahaya berubah saat melewati mereka,” ujarnya.
Ini menunjukkan adanya substansi fisik tertentu yang memperlihatkan bahwa kita mungkin berhadapan dengan satu atau kedua kekuatan lainnya. Agar hantu menjadi nyata, mereka harus mengikuti aturan alam semesta, dan kekuatan fundamental telah menetapkan beberapa batasan yang cukup ketat.
Hantu Vs Mekanika Kuantum
Dalam antologi A Random Walk in Science, DA Wright menghibur kita dengan esai fantastis berjudul A Theory of Ghosts. Esai ini berawal dari asumsi bahwa hantu dapat menembus dinding dan pintu tetapi tetap terkurung dalam dinding luar kastil dan bangunan tua yang tebal. Hal itu memungkinkan kita melakukan beberapa kalkulasi mekanika kuantum yang menarik.
Latihan standar dalam mekanika kuantum adalah partikel yang terperangkap di dalam sumur potensial. Partikel tersebut tidak memiliki energi untuk melompati ‘dinding’ sumur ini sehingga ia tetap terperangkap di dalamnya, meskipun memiliki kemampuan untuk membuat ‘terowongan’ melalui dinding, jika dinding tersebut tidak terlalu tebal. Kondisinya sangat ketat sehingga Wright dapat menghitung massa hantu, yakni sekitar 10 triliun kali lebih kecil dari satu elektron.
“Pada dasarnya, hantu tidak bisa menakutkan atau mengangkat manusia karena perlawanan apa pun dari Anda dapat dengan mudah mempercepat mereka keluar dari Tata Surya,” kata Alfredo.
Jadi, hantu terikat oleh gaya fundamental dan mereka memiliki massa yang sangat kecil, bahkan lebih kecil dari neutrino yang disebut partikel hantu.
“Namun mungkin mereka bukan sekadar benda. Mungkin mereka adalah interaksi, seperti kristal waktu. Mereka terbentuk secara berkala dari atom-atom yang berinteraksi, muncul kepada kita dalam cahaya tampak, kemudian menyebar lagi hingga tiba saatnya untuk interaksi berikutnya.
Hantu Vs Perkiraan
Meskipun hantu tidak berwujud, hanya terbuat dari cahaya secara ajaib, mereka tidak dapat menembus dinding selama kita melihatnya. Jika mereka terbuat dari gelombang radio atau gelombang mikro, kira-kira mereka mirip dengan cara WiFi bergerak di dalam rumah. Kita tidak bisa melihat WiFi, demikian juga kita tidak bisa melihat hantu.
Contoh terowongan mekanika kuantum yang lucu tidak mungkin berhasil selama hantu terbuat dari sesuatu. Bahkan mengurangi jumlah partikel hantu secara drastis akan membutuhkan koordinasi dan energi yang sangat besar untuk mewujudkannya.
Hantu Vs Termodinamika
Hukum termodinamika memberi tahu kita bagaimana energi ditransfer (tidak pernah diciptakan atau dihancurkan) dan bagaimana entropi cenderung meningkat dalam sistem yang terisolasi. Kita bahkan tidak dapat mencapai nol absolut atau menciptakan keteraturan (mengurangi entropi) tanpa membuang-buang energi.
Jika hantu ada di alam semesta, maka mereka harus mematuhi hukum termodinamika. Agar hantu bisa ada, ia perlu menarik energi dari sesuatu dan ia akan mengeluarkan energi untuk melayang, berubah bentuk, dan menembus dinding, jadi itu berarti ia juga harus melepaskan energi tersebut.
Contoh paling sederhananya mungkin seperti lilin yang berkedip-kedip karena infrasonik. Frekuensi infrasonik yang lebih rendah daripada yang dapat didengar manusia, dapat membuat lilin berkedip-kedip.
(rns/fay)