Keutamaan lain dari niat yang benar adalah sebagai bentuk kesiapan mental dan spiritual dalam menjalani ibadah puasa Ramadan.
Dengan niat yang tepat, seseorang dapat lebih fokus dalam menjalankan puasanya dengan penuh kesadaran, bukan sekadar menjalani rutinitas tanpa makna.
Niat adalah elemen penting dalam menjalankan ibadah puasa yang harus dilakukan sebelum fajar, terutama untuk puasa wajib seperti Ramadhan, qada, dan nazar.
Menurut laman resmi mui.or.id, dalam ajaran Mazhab Syafi’i, diwajibkan untuk memperbarui niat setiap malam selama bulan Ramadan agar ibadah tersebut sah, sesuai dengan hadis Rasulullah SAW yang menyatakan bahwa puasa seseorang tidak sah jika tidak berniat sebelum fajar.
Sebaliknya, Mazhab Maliki memberikan kemudahan dengan membolehkan niat dilakukan hanya sekali di awal bulan Ramadan.
Dalam pandangan ini, umat Islam cukup berniat pada malam pertama untuk berpuasa selama sebulan penuh, karena puasa Ramadhan dianggap sebagai satu rangkaian ibadah.
Namun, banyak ulama menganjurkan untuk mengikuti pendapat Mazhab Syafi’i dengan tetap memperbarui niat setiap malam untuk kehati-hatian.
Jika seseorang lupa berniat di malam hari, mengikuti pandangan Mazhab Maliki juga bisa menjadi alternatif agar ibadah puasanya tetap sah dan diterima oleh Allah SWT.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5136279/original/021336500_1739853416-pasar_takzil_ramahadan.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)