Author: Voi.id

  • Titik Baru Setelah Satu Dekade Djakarta Warehouse Project

    Titik Baru Setelah Satu Dekade Djakarta Warehouse Project

    JAKARTA – Festival tahunan Djakarta Warehouse Project (DWP) akan memasuki gelaran ke-11 nya pada 2019 ini, sebuah hal yang jarang terjadi pada acara festival di Indonesia. Untuk melewati satu dekade konser, mungkin cuma Ismaya Live yang mampu mencapainya. Bisa dilihat juga setiap tahunnya, DWP mengalami peningkatan secara positif.

    Melalui konferensi pers kedua DWP di Djournal House, Jakarta Selatan, Jumat 15 November, Ismaya Live selaku penyelenggara membocorkan beberapa informasi dari festival yang akan diadakan di JI EXPO Kemayoran, Jakarta pada 13-15 Desember 2019. Konferensi pers dihadiri oleh Kevin Wiyarnanda sebagai Public Relations Ismaya, Sarah Deshita sebagai Brand Manager Ismaya, serta DJ Pixiee sebagai pengisi DWP 2019. Ketiganya berbagi tentang apa saja yang baru dari acara tahun ini.

    Salah satu DJ yang berdiri di barisan utama, Calvin Harris akan kembali hadir setelah penampilannya tujuh tahun lalu. Sepanjang tahun berjalan, Calvin Harris sudah menelurkan banyak lagu yang menjadi hit. Ia juga banyak berduet dengan sesama musisi, sebut saja Frank Ocean, Sam Smith, Ariana Grande, dan masih banyak lagi.

    Sarah Deshita menjelaskan, pihak Ismaya sudah menjadikan Calvin Harris sebagai wishlist dalam line up DWP 2019.

    “Kesulitannya lebih ke schedule conflict atau studio time-nya dia,” kata Sarah, yang menyebut Calvin Harris merupakan seorang headliners material.

    Selain itu, touring party Elrow dari Barcelona juga menjadi penampil yang ditunggu. Sarah megaku banyak yang menanyakan kehadiran Elrow dalam gelaran DWP. Beruntungnya, Ismaya Live akan membawa Elrow dalam tema El triangulo de las Rowmudas, konsep yang berfokus pada perjalanan kapal selam yang menyenangkan sampai kapal tersebut masuk ke dalam ikan. Sebuah ide yang menyenangkan!

    Ada juga Yellow Claw yang mengonfirmasi membawa Barong Family, label rekaman milik mereka. Ini merupakan kunjungan pertama Barong Family ke Indonesia, jadi sudah dipastikan ada kejutan dan pastinya seru. 

    More Awareness, More Fun

    Meskipun DWP sudah dikenal dan memiliki tempat bagi para penikmat konser, bukan berarti tidak ada peningkatan dalam acaranya. Ismaya Live menyiapkan sejumlah keseruan yang siap dibagikan pada acara ini. 

    Untuk para pengguna Instagram, ada official gif DWP 2019 untuk memperindah Instagram story. Ada juga beberapa kolaborasi dengan pihak musisi dan brand lokal untuk menyatukan visi DWP 2019 dalam bentuk cendera mata. Kaos yang diproduksi tersedia dalam model unisex sehingga semua gender bisa memakainya. Selain itu ada kolaborasi dengan franchise Disney yang sangat production wise.

    Eternal Plus sebagai minuman resmi DWP juga akan mengeluarkan koleksi istimewa yang dijual terbatas. Botol dengan desain yang bagus ini bisa didapatkan secara umum di supermarket atau di gelaran DWP 2019.

    Untuk meningkatkan awareness para penikmat musik, DWP juga mengadakan acara Road to DWP 2019 di belasan kota di dalam negeri dan luar negeri. Pekan depan, Road to DWP dijadwalkan mengunjungi Beijing, Hangzhou, Shanghai, Nanjing, Hanoi, Changzhou, dan Suzhou.

    Selebrasi Menyambut Titik Baru

    Sedari awal sudah dijelaskan, DWP tahun ini memasuki tahun ke-11, yang berarti setelah satu dekade akan memulai kembali dengan baru. Alasan memulai sesuatu baru juga setelah tahun lalu mengadakan DWP di Bali.

    “Kenapa enggak? It’s a new celebration for us. Seru juga buat di Bali. DWP itu penutup akhir tahun jadi semacam DWP weekend.”

    Sudah menjadi event tahunan di Indonesia, Ismaya Live berharap DWP bukan sekadar festival musik saja. “Tapi juga celebration of life,” tutup Sarah.

    Calvin Harris, Disclosure, Martin Garrix, Skrillex, dan Zedd dijadwalkan menjadi jajaran utama festival DWP 2019. Tetapi selain itu, masih banyak artis yang akan diumumkan pekan depan. Untuk tiket, Anda bisa membelinya di situs www.djakartawarehouse.com dengan berbagai pilihan paket. Sudah siap menikmati DWP 2019?

  • Roma Sports Coupe, Mobil Hybrid Pertama Ferrari

    Roma Sports Coupe, Mobil Hybrid Pertama Ferrari

    MARANELLO – Ferrari merambah segmen baru melalui Ferrari Roma sports coupe plug-in hybrid. Sebelumnya, pabrikan supercar Italia, Ferrari ini identik dengan dapur pacu berkapasitas besar dan suara mesin meraung-raung.

    Ferrari Roma merupakan pesaing Porsche 911 yang berpeluang menggaet konsumen baru, yakni kalangan yang ingin menjajal kemampuan sports coupe namun bermesin hybrid yang ramah lingkungan.

    Melansir Antara, Sabtu, 16 November, Direktur Komersial Ferrari Enrico Galliera mengatakan Ferrari Roma dirancang untuk orang-orang yang ingin mengendarai mobil sport atau Ferrari tetapi takut pada Ferrari dan sportscar.

    Roma yang diresmikan pada Kamis kemarin di Italia ini merupakan mobil kelima yang dikenalkan pabrikan berlogo kuda jingkrak itu pada tahun ini. Namun mobil itu menjadi perilisan pertama di bawah rencana bisnis Ferrari dalam lima tahun ke depan, meliputi mobil super berpenggerak listrik dan hybrid.

    Mobil ini tetap mengusung mesin khas Ferrari yang kuat, yakni mesin V8 3.855cc dengan akselerasi 0-100km/jam hanya membutuhkan 3,4 detik. Transmisi Roma memakai 8-speed DCT gearbox yang serupa dengan Ferrari SF90 Stradale.

    Yang membedakan dengan Ferrari lainnya adalah tampilan Roma cenderung lebih kalem dengan moncong depan panjang menunduk, lampu tajam ke samping, pilar A lebih rendah, serta bagian belakang yang minimalis.

    Ferrari Roma akan dikirimkan kepada konsumen pada pertengahan 2020 dengan harga jual off the road 220 ribu dolar AS yang setara Rp3,1 miliar.

  • Melihat Persiapan McGregor Jelang Lawan ‘Cowboy’

    Melihat Persiapan McGregor Jelang Lawan ‘Cowboy’

    DUBLIN – Conor MCGregor siap kembali ke dalam Octagon. ‘The Notorious’ – julukannya – sedang mempersiapkan diri demi mencapai hasil maksimal. Bagaimana kondisi terbaru petarung kontroversial tersebut?

    Pelatih pribadi McGregor mengungkap, petarung asal Irlandia itu dalam bentuk terbaik dan siap kembali baku hantam. ‘The Notorious’ akan menghadapi Donald ‘Cowboy’ Cerrone pada 18 Januari mendatang. Ini menjadi pertarungan pertamanya sejak dikalahkan Khabil Nurmagomedov setahun yang lalu.

    Sang pelatih, Owen Roddy yakin McGregor akan kembali tampil fenomenal seperti sebelum dikhalahkan Nurmagomedov.

    “Saya tahu, dia bekerja sangat keras (menjelang pertarungan melawan Cerrone), kata Roddy kepada MMA Junkie, Sabtu, 16 November.

    “Belum ada tanggal resmi untuk pertarungan ini, tapi Conor berlatih keras seperti yang kalian bisa lihat. Dia dalam bentuk terbaik,” sambung Roddy.

    “Dia siap bertarung. Saya yakin semua orang bergairah melihatnya kembali. Jika lawannya ‘Cowboy’, ini akan menjadi pertarungan menarik. Saya bilang ini beberapa bulan lalu: ‘Cowboy ‘dan Conor adalah pertarungan menakjubkan.”

    Roddy melanjutkan, kedua petarung merupakan penyerang yang hebat. Meski ‘Cowboy’ fenomenal dengan gaya pertarungan bawahnya, tapi bisa dipastikan akan menjadi pertempuran yang saling menyerang. Ini yang tentunya ditunggu-tunggu penggemar.

    “Saya hanya ingin melihat Conor kembali bertarung. Saya rasa setiap orang ingin melihat Conor kembali ke UFC, membawa para penonton ke dalam pertarungannya.”

    McGregor akan bertarung tiga kali tahun depan, selain Cerrone, ia juga akan melawan Jorge Masdival dan akhirnya Khabib Nurmagomedov untuk kedua kalinya.

    Sebelumnya dikabarkan, Kevin Lee menanti tantangan McGregor. Tapi, ia tidak akan memohon kepada pejabat UFC untuk mendapatkan pertarungan itu.

  • Cerita Baru HiVi! dalam Ceritera

    Cerita Baru HiVi! dalam Ceritera

    JAKARTA – Dua tahun setelah album Kereta Kencan, kini HiVi! menelurkan album bertajuk Ceritera. Album ini dirilis secara online pada 13 November lalu yang diproklamirkan dalam sebuah showcase bertajuk Pesta Ceritera dua hari kemudian.

    Dalam sesi konferensi pers yang berlangsung di Cafe Oeang, M Bloc Space, Jakarta Selatan, sesaat sebelum showcase, proses kreatif Ceritera diungkapkan oleh HiVi!. Salah satunya, mengenai terpilihnya Tohpati sebagai produser album ini. 

    “Hubungannya (HiVi! dan Tohpati) sudah lama, sejak ketemu di sebuah konser, kemudian manajer HiVi! menghubungi Mas Tohpati,” ungkap Febri membuka sesi. Tohpati lalu menyetujui ajakan tersebut karena melihat HiVi! punya ide menarik.

    “Yang saya suka dari HiVi!, prinsipnya musik Indonesia saja tidak perlu bule-bule banget lah,” kata Tohpati yang memandang HiVi! sebagai band yang menghidangkan materi musik ala ’70-’80an. 

    Menariknya, HiVi! mengajak Tohpati sebagai produser setelah semua lagu untuk album Ceritera sudah selesai direkam. HiVi! memulai rekaman album ketiga ini sejak 2018 namun mereka juga menyertakan lagu-lagu lama yang belum dirilis.

    Tohpati melihat, HiVi! tidak memiliki anggota yang menonjol sehingga porsinya seimbang antara satu dengan lainnya. Ketika ditanya lagu favorit HiVi!, Tohpati menyebut Remaja sebagai pilihannya.

    Proses workshop hingga post production yang mencapai empat bulan ini dilalui dengan sehat. Sebabnya, jam kerja yang teratur serta kehangatan suasana rekaman di studio milik Tohpati dirasakan para personel HiVi!. Sang produser juga memiliki target dalam mengerjakan album HiVi! sehingga setiap pekan selalu ada kemajuan baru. 

    “Waktu pengerjaannya paling malam itu selesai jam sembilan,” kata Ezra, gitaris HiVi!

    Dan yang menarik, ada peran makanan di dalam proses lahirnya Ceritera. HiVi! menjelaskan, pertama kali mengajak Tohpati bertemu pun dilalui dengan makan-makan di sebuah mall di Jakarta. Begitu juga dengan proses rekaman yang selalu diakhiri dengan bersantap bersama. 

    “Tidak bisa dideskripsikan. Bekerja dengan Tohpati tuh sehat banget, cepat banget, tidak terasa dan fun banget. Dari mulai workshop sampai selesai rekaman diakhiri dengan makan-makan. Kami sampai merasa tidak enak,” ujar Febri.

    Neida sebagai vokalis juga menceritakan pengalaman makan dengan mewah. Waktu itu, HiVi! sedang makan pecel di rumah Tohpati, tiba-tiba Tohpati mengambil gitar lalu memainkan sebuah nada yang indah. 

    “Itu jadi makan pecel termewah,” kisah Neida yang diiringi tawa media.

    Ceritera, Sebuah Nama Untuk Sebuah Alasan

    Kata Ceritera mungkin terdengar baru bagi masyarakat. Ceritera dipilih HiVi! sebagai judul album karena ingin menyambung cerita dari album pertama, Say Hi! To HiVi! dan album kedua, Kereta Kencan. 

    “Kalau Say Hi! To HiVi! itu seperti ingin berkenalan dengan penikmat musik Indonesia melalui musik HiVi!. Kemudian, di Kereta Kencan, kami ingin berkencan dengan para penikmat musik. Lalu di Ceritera, tidak ada cara lain dalam berhubungan selain bercerita,” jelas Ezra.

    Masih mengusung musik pop, album ini menjadi album kesukaan HiVi! karena melalui banyak proses menarik. Salah satunya, para personel mulai aktif menulis atau memproduksi lagu sehingga tantangan pun tidak luput dirasakan oleh band ini.

    “Setiap album punya tantangannya sendiri dan semakin ke sini semakin sulit. Tetapi kami belajar banyak dari Tohpati. Setiap workshop, kami duduk bareng dan sharing tentang kehidupan zaman dahulu,” tutur Ilham.

    Sementara itu, Tohpati merasakan range vokal antara Neida dan Ilham sering menjadi tantangan. Kadang merasa cocok di perempuan, tidak cocok di laki-laki, begitu juga sebaliknya.

    ”Tantangannya antara range vokal menjadi menyatu,” tukas Tohpati

    Mengajak Kawan-Kawan Musisi

    Meskipun HiVi! ikut terjun dalam proses produksi, nyatanya Ceritera juga melibatkan banyak musisi tamu. Selain Tohpati, ada Candra Darusman, Fajar Adi Nugroho, Nino Kayam, Yo Iqbal, dan Bowie (Gugun Blues Shelter). Perjalanan ini juga menjadi penanda 10 tahunnya Hivi! eksis di industri musik Indonesia. 

    “Tidak terasa. Dalam 10 tahun, ini passion, ini kesukaan. Bermusik udah jadi cara hidup kami. Kalau senang menjalaninya, waktu terasa cepat,” tutur Febri.

    Sebuah panggung pun dipersembahkan oleh HiVi! untuk HiFriends (sebutan penggemar HiVi!) yang telah menemani karier HiVi! hingga saat ini. 

    “Dari dulu pengin bikin showcase tapi baru kesampaian sekarang. Jadi, Pesta Ceritera itu sebagai perayaan album dan perjalanan Hivi!” ujar Neida. 

    HiVi! berharap bisa mengadakan tur mulai tahun depan serta ingin berkolaborasi dengan banyak musisi ke depannya.

    Ketika ditanya lagu favorit dari album Ceritera, para personel Hivi! serta Tohpati menyebut pilihannya masing-masing. Di samping Ezra yang memilih Bahagia dan Neida memilih Patung Batu, Ilham dan Tohpati memilih Bumi dan Bulan. 

    “Kalau boleh jujur, pas gue take lagu ini nangis. Ada kali nangis lima menit. Karena instrumennya aja sudah sedih. Ini lagu kedua yang direkam nangis setelah Orang Ketiga,” jelas Ilham.

    Bumi dan Bulan merupakan single keempat dari album Ceritera setelah Satu-Satunya, kemudian Jatuh, Bangkit Kembali!, dan Pemuda.

    Berbeda dengan ketiga temannya dan Tohpati, Febri mengaku suka semua lagu dalam Ceritera lantaran album ketiga ini kesukaannya. Tetapi kalau harus memilih, ia menunjuk Jatuh, Bangkit Kembali! sebagai pilihannya. Alasannya, syuting video klip di Palu setelah gempa membuat pengalaman spiritual HiVi! meningkat. 

  • Terungkapnya Sinopsis Baru Birds Of Prey

    Terungkapnya Sinopsis Baru Birds Of Prey

    JAKARTA – Warner Bros. Pictures mengungkap sinopsis resmi terbaru untuk film DC Extended Universe paling anyar yang diperankan Margot Robbie, Birds of Prey.

    Film yang akan memperlihatkan bagaimana Robbie kembali memerankan Harley Quinn setelah debutnya dalam Suicide Squad ini merupakan kehadiran teranyar dalam DCEU, menyusul perilisan Aquaman dan Shazam!.

    Birds of Prey juga menjadi film DCEU terbaru yang menampilkan perempuan sebagai karakter utamanya setelah Wonder Woman. Berikut sinopsi barunya:

    “Kamu pernah mendengar tentang polisi, nyanyian burung, psikopat dan putri mafia? Birds of Prey (And the Fantabulous Emancipation of One Harley Quinn) menampilkan plot twist yang diceritakan oleh Harley sendiri, karena hanya Harley yang bisa menceritakannya. 

    “Ketika penjahat narsisistik Gotham yang paling jahat, Roman Sionis, dan tangan kanannya, Zsasz, menargetkan seorang gadis muda bernama Cass, kota itu terbalik dan mencarinya. Jalan yang ditempuh Harley, Huntress, Black Canary, dan Renee Montoya bertubrukan, dan keempatnya tidak punya pilihan selain bekerja sama untuk mengalahkan Roman.”

    ♦️Official Synopsis for Birds of Prey. pic.twitter.com/nqACI5pMWH

    — ♦️𝕳𝖆𝖛𝖊𝖓 𝖔𝖋 𝕳𝖆𝖗𝖑𝖊𝖞💉♦️ (@KristopherVier2) November 15, 2019

    Sangat menarik melihat fakta bahwa Warner Bros. mempromosikan Ewan McGregor sebagai pemeran untuk karakter Roman Sionis daripada menekankan dia sebagai karakter Black Mask seperti yang muncul dalam komik. Sangat menarik juga melihat dirinya digambarkan di sini sebagai penjahat narsis yang paling jahat di Gotham.

    Disutradarai oleh Cathy Yan berdasarkan naskah yang ditulis oleh penulis Bumblebee, Christina Hodson, Birds of Prey juga menampilkan barisan aktor semisal Mary Elizabeth Winstead sebagai Huntress, Jurnee Smollett-Bell sebagai Black Canary, Ella Jay Basco sebagai Cassandra Cain, Rosie Perez sebagai Renee Montoya, dan Chris Messina sebagai Victor Zsasz.

    Ali Wong, Robert Catrini, dan Michael Masini juga dilibatkan dalam film ini, tetapi peran yang akan dimainkannya masih dirahasiakan.

    Birds of Prey akan tiba di bioskop pada 7 Februari 2020. 

  • Selena Gomez Marah Taylor Swift Dilarang Nyanyikan Lagu Lamanya

    Selena Gomez Marah Taylor Swift Dilarang Nyanyikan Lagu Lamanya

    JAKARTA – Taylor Swift dilarang menyanyikan lagu-lagu lama di ajang American Music Award (AMA) 2019 oleh CEO label Big Machine Records, Scott Borchetta dan Scooter Braun.  Selena Gomez mengaku marah mendengar kabar tersebut.

    Dalam unggahan Instastory tadi malam, Gomez menyatakan hatinya berat dan dia merasa muak sekaligus sangat marah atas kejadian yang menimpa sahabat yang sudah dikenalnya sejak 13 tahun lalu itu.

    “Ini adalah keserakahan, manipulasi dan kuasa… Tidak menghargai karya yang ditulis sahabat saya sejak dia berusia 14 tahun di kamarnya. Kalian sudah merampok dan menghancurkan salah satu penulis lagu terbaik kami saat ini dari kesempatan untuk merayakan semua musiknya dengan penggemar dan dunia,” kata Gomez yang mengenang Swift sebagai sosok perempuan yang paling berdedikasi, bersemangat dan kuat yang pernah dia kenal.

    Gomez melanjutkan, orang-orang bisa saja menyebut Swift jalang namun baginya Swift adalah perempuan dengan identitas sungguhan dan kuat. Gomez juga ingat mendengar album Fearless sebelum dirilis.

    “Album itu jadi album terbesar dan menyelamatkan banyak gadis yang merasa kesepian, patah hati, yang sedang berusaha sembuh da mereka yang merasa terpinggirkan.”

    Swift, menurut Gomez, sudah menyuarakan mereka yang tak bisa bersuara sehingga bisa bermimpi kembali. Gomez lantas berharap masih ada kesempatan bagi Swift.

    “Saya sangat berharap ada perubahan hati atas situasi yang tidak menguntungkan ini. Melihat sahabat saya (atau salah satu teman saya) terus-menerus dijatuhkan adalah perasaan terburuk. Taylor berjuang. Dia tidak akan pernah berhenti berjuang. Orang tumbuh dari pilihan. Beberapa akan tetap sama persis. Saya hanya ingin perubahan hati. Saya cinta kamu.”

    Sebelumnya, pada Kamis kemarin, Swift mengungkap dirinya dilarang menampilkan medley lagu-lagu populernya di American Music Awards 2019 oleh CEO label Big Machine Records, Scott Borchetta dan Scooter Braun.

    Sejumlah rekan selebritas ikut membela Swift di antaranya Lili Allen, Halsey, Camila Cabello dan Gigi Hadid.

  • Kramat Tunggak, Kawasan Bekas Lokalisasi yang Jadi Islamic Center

    Kramat Tunggak, Kawasan Bekas Lokalisasi yang Jadi Islamic Center

    JAKARTA – Banyak orang yang sudah mendengar sejarah kelam lahan Masjid Jakarta Islamic Center (JIC) yang dulunya merupakan lokasi prostitusi terbesar se-Asia Tenggara bernama Kramat Tunggak. Kami akan mengulas lebih dalam perjalanan transformasi lahan yang sempat menjadi kandang pemuas hasrat menjadi tempat suci bagi umat Islam di wilayah Koja, Jakarta Utara ini. 

    Tim VOI berbincang dengan salah satu pegawai yakni Kepala Divisi Pengkajian dan Pendidikan Manajemen Badan Pengelola JIC, Paimun. Ia mendengar langsung kisah asal-usul JIC dari Kepala Islamic Center periode pertama, Djailani. Kata Paimun, Djailani paham betul soal peristiwa ini mengingat beliau pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI bidang Kesejahteraan Masyarakat pada 1997.

    Semua bermula dari keresahan mantan Gubernur DKI Ali Sadikin atas keberadaan praktek prostitusi yang tersebar di Jakarta, khususnya pusat kota seperti Senen dan Salemba.  Sampai akhirnya Ali melakukan perjalanan ke Bangkok, Thailand sekitar tahun 1970. Ia heran, di sana tak ada satu pun pekerja seks komersial yang terlihat. Ternyata, segala kegiatan prostitusi di sana berkumpul dalam satu lokasi. 

    “Dari situ, beliau (Ali Sadikin) punya ide. Agar pemerintah daerah bisa mengontrol prostitusi di Jakarta, caranya adalah membuat lokalisasi di Kramat Tunggak dan menarik retribusi dari pengelola tersebut,” kata Paimun saat berbincang dengan VOI, Sabtu, 16 November. 

    Kramat Tunggak dulunya merupakan lahan kosong. Hanya ada pepohonan dan rawa-rawa. Lokasi ini menjadi pilihan karena berada di pinggir Ibu Kota.  Awal lokalisasi, tercatat sebanyak 250 pelacur dikumpulkan, bersama 58 germo. Namun, ternyata malah berkembang hingga mencapai 2000 orang. 

    “Itu juga yang terdata tinggal di dalam lokalisasi, belum WTS (Wanita Tuna Susila) yang tinggal di sekitar situ tapi kucing-kucingan kerja di sana. disebut sebagai tempat prostitusi terbesar se-Asia Tenggara,” kata Paimun. 

    Secara ekonomi, perputaran uang di sana memang fantastis, mencapai miliaran per tahun. Tapi, tak dapat ditampik bahwa lokasi prostitusi ini menampung banyak permasalahan. 

    Periode Gubernur berganti, timbul keresahan di masyarakat sekitar. Di sana, angka kriminalitas menjadi tinggi, kasus pembunuhan hampir setiap hari terjadi, sampai virus HIV-AIDS menyebar. Banyak ibu merasa khawatir, takut jika suaminya mencoba ‘jajan’ di sana hingga mengganggu keutuhan keluarga. 

    Tak hanya itu, ternyata pengelola Kramat Tunggak juga memanipulasi bentuk bangunan demi menghindari pajak yang lebih besar. Ada bangunan yang dari luar terlihat hanya satu lantai, tapi ternyata mereka membuat lantai baru pada bagian atap. 

    Hingga Sutiyoso menjabat sebagai Gubernur DKI pada 1997, timbul kesadaran kalau ternyata lokalisasi prostitusi di Kramat Tunggak adalah kesalahan. Apalagi, sejumlah masyarakat dan ulama terus berdemo selama 30 tahun karena menolak praktik prostitusi di sana. 

    “Pada tahun 1998, di kala krisis moneter, pengunjung agak berkurang karena memikirkan kondisi keuangan sehingga pendapatan dan retribusi menurun. Pak Sutiyoso ambil momen ini, lalu mengeluarkan Surat Keputusan Gubernur yang menyatakan akan menutup total pada 31 Desember 1999,” jelas dia. 

    Kompleks Jakarta Islamic Center (Diah Ayu Wardani/VOI)

    Selama menunggu waktu penutupan, para pekerja seks dan germo mendapat pembinaan dari Dinas Sosial DKI. Mereka diberikan pelatihan keterampilan, mulai dari tata boga, tata busana, hingga kecantikan. 

    “Sebanyak 1615 orang dilatih selama setahun. Setelah itu mereka punya sertifikat dan dipulangkan ke kampung masing-masing, rata-rata daerah Pantura,” kata Paimun. 

    Sebagian PSK tak mau dipulangkan. Mereka pindah ke Rawa Malang, Cilincing, Jakarta Utara. Model bangunan prostitusi dibuat mirip dengan Kramat Tunggak. Sekarang, sudah tidak ada penerus prostitusi Kramat Tunggak. Kalau pun masih ada yang tinggal di sana, mereka tak lagi bekerja sebagai PSK karena umurnya sudah tua. 

    Lahan bekas prostitusi Kramat Tunggak sempat menjadi polemik. Sutiyoso bingung menentukan mau diapakan lahan tersebut. Ada pikiran untuk membuat rumah susun sewa. Namun, ada juga tawaran untuk membangun mal dan hotel. 

    “Sampai akhirnya Pak Sutiyoso terpanggil untuk umrah. Terus dia terinspirasi untuk membangun masjid. Dia meminta konsultasi dengan Azzumardi Azra yang saat itu menjabat Rektor UIN Syarif Hidayatullah. Ternyata rencana pembangunan masjid itu didukung penuh,” katanya. 

    Perancangan masjid dimulai sejak 2001 dan diresmikan pada Maret 2003. Sutiyoso membuat JIC menjadi kompleks masjid terbesar se-Indonesia, dengan lahan seluas 109.435 m2. Masjid ini dapat menampung jamaah hingga 20.680 orang.

    Di dalam kompleks masjid terdapat gedung perkantoran, perpustakaan, aula dan beberapa fasilitas pendukung lainnya. 

  • Band Lain Baru Bermimpi, Reality Club Tampil di Mancanegara Berulang Kali

    Band Lain Baru Bermimpi, Reality Club Tampil di Mancanegara Berulang Kali

    JAKARTA – Reality Club kembali menginjakkan kaki di panggung internasional. Kali ini, mereka akan tampil di South By Southwest (SXSW) Music Festival di Austin, Texas, Amerika Serikat pada 16-22 Maret 2020. Reality Club akan mewakili Indonesia bersama Grrrl Gang, yang lebih dulu diumumkan untuk ikut tampil di SXSW bulan lalu. 

    Melalui pengumuman resmi, Reality Club mengungkap mereka terpilih di antara 2.000 lebih artis dari sekitar 60 negara yang ambil bagian dalam acara ini. Setelah sebelumnya bermain di Tokyo pada Mei lalu, Kuala Lumpur dan Singapura saat tur album kedua, dan Jeddah di akhir September, festival ini menjadi panggung kelima Reality Club di luar negeri dalam jangka waktu setahun ini.

    Sejak 1987, selama tiap tahun di Austin, Texas, SXSW Music Festival telah menjadi wadah bagi artis, fans dan profesional musik, bersama dengan pelaku kreatif di industri film dan teknologi, untuk kolaborasi, diskusi, dan eksplorasi musik itu sendiri — melalui pencarian bakat-bakat baru, membangun koneksi personal dan bisnis, dan menikmati penampilan live dari band-band dari seluruh dunia. 

    Festival ini secara khusus dikurasi oleh tim SXSW in bersama beberapa label rekaman, booking agency, firma management dan PR, publisher, media, brand, festival, dan masih banyak lagi. Live performance akan berlangsung di berbagai bar, club, taman, dan hotel sepanjang pusat kota Austin.

    SXSW tahun ini akan dihadiri Roger Waters, komposer, pendiri, dan otak kreatif di balik band legendaris Pink Floyd. Waters akan memberikan sebuah music keynote speech saat konferensi berlangsung. Selain Waters, konferensi di SXSW juga akan dihadiri oleh berbagai pembicara ternama dari berbagai industri, seperti fashion designer Tommy Hilfiger dan rapper/produser Curtis “50 Cent” Jackson.

    Sebagai tambahan informasi, Reality Club terbentuk pada akhir 2016 dan merupakan band indie-rock peraih nominasi AMI (Anugerah Musik Indonesia) untuk kategori Best Alternative Track Of The Year dan Best Newcomer pada tahun 2018. Berasal dari Jakarta, mereka kian berkembang dan terus menjadi pembicaraan sejak merilis single pertamanya Is It The Answer?.

    Reality Club terdiri Era Patigo (drum), Iqbal Anggakusumah (gitar), Faiz Novascotia Saripudin (vokal dan gitar), Fathia Izzati (vocal dan kibor), dan Nugi Wicaksono (bass). Dengan target pasar internasional, mereka telah memperluas pendengarnya sejak 2019 melalui showcase di berbagai negara.

    Lagu-lagu karya Reality Club berisi pesan-pesan emosional dan disampaikan dengan lirik yang mendalam dan suara yang catchy.

  • Kebangkitan Sens Setelah Tertidur Dua Dekade

    Kebangkitan Sens Setelah Tertidur Dua Dekade

    JAKARTA – Absen berkarya selama hampir dua dekade, Sens – band asal Jakarta yang digawangi Dika Aleandra (vokal), Shena Ariyandi (gitar), dan Andika Putra Maulana (drum)- melepas single anyar bertajuk Tanda Mata Kedua.

    Lagu ini mengisahkan tentang fenomena sosial kehidupan kaum urban kota besar yang memiliki pola hubungan tanpa berlandaskan komitmen.

    “Jadi, sekadar seks saja. One night stand atau sejenisnya,” ungkap Dika Aleandra kepada VOI, Sabtu, 16 November. Dengan kata lain, Tanda Mata Kedua menyuarakan kehampaan arti dari sebuah hubungan tanpa cinta, atau asmara semu. 

    Proses penggarapan lagu ini memakan waktu dua bulan dan mengalami perubahan aransemen beberapa kali.

    “Ini merupakan format aransemen keempat setelah sebelumnya dikemas dalam kontur yang berbeda-beda. Musik di lagu ini lebih simpel, modern sound dan aransemen yang tidak njlimet,” jelas Shena Ariyandi.

    Dibungkus dalam balutan musik yang dideskripsikan dengan nama ‘neo soul’, lagu ini ditulis oleh Dika Aleandra dan diaransemen oleh Shena Ariyandi dengan bantuan Helvi Eriyanti pada departemen bass dan Biem Fake Hero pada sisi mixing dan mastering.  Untuk penampilan panggung, band ini dibantu oleh Adib Syah (gitar), Kris (kibor), dan Novia Watung (vokal latar).

    Ungkapan ‘see your life from another point of view’ adalah pernyataan yang tepat untuk menggambarkan mengapa orang harus mendengarkan lagu ini, karena temanya yang tidak seperti kisah cinta pada umumnya.

    “Ada sudut  pandang berbeda untuk melihat suatu permasalahan,” drumer Andika Putra Maulana mencoba meyakinkan para pendengar.

    Single pertama dari album ketiga ini sudah tersedia di sejumlah platform streaming semisal iTunes, Spotify, Deezer, dan lain-lain. Sambil menunggu video klipnya dirilis, kita tonton dulu video liriknya di bawah:

    Sens dibentuk dengan konsep yang diberi nama expressive romantic pop. Band ini banyak dipengaruhi  gaya bermusik Sting, Toto, Chicago dan sejenisnya. Merasa perlu ruang gerak yang lebih luas, album pertama pun dirilis secara indepeden dan menggandeng Virgo Ramayana Records. Dibantu oleh Bongky Ismail Marcel (BIP), lahirlah album Musim Berganti pada 1998.

    Banyak menampilkan unsur perkusi dan gitar akustik nylon, album ini dianggap cukup berkarakter dan mempunyai ciri. Walaupun secara penjualan hanya sanggup menembus angka 20 ribu keping, Sens dianggap sudah mempunyai ‘distinctive sound’ karena faktor tidak banyak pertimbangan komersil/industri.

    Pada tahun 2000, dibantu oleh Harry Budiman dan Pay ‘BIP’, Sens dikontrak oleh perusahaan rekaman Universal Music Indonesia. Banyak bermain di area pop yang lebih ringan dan lebih ke arah musik adult contemporary, peluncuran album kedua ini kurang sukses secara komersial karena kurangnya promosi dari label rekaman bersangkutan.

    Album kedua yang diberi judul Seribu Malam Menanti ini tetap menelurkan radio hit di Jawa Tengah, Karena Kau Ada, yang sampai saat ini masih diminati sejumlah penikmat musik Indonesia era ’90an. 

  • Soda Api Jadi Luapan Emosi Penyiram Air Keras di Jakarta Barat

    Soda Api Jadi Luapan Emosi Penyiram Air Keras di Jakarta Barat

    JAKARTA – Pelaku penyiraman air keras yang beraksi sampai tiga kali di Jakarta Barat akhirnya terungkap. Buronan ini berinisal FY, 29 tahun. Dia ditangkap pada Jumat malam kemarin di Srengseng, Jakarta Barat. 

    FY bukanlah anggota gengster atau jaringan kejahatan lainnya. Ia merupakan karyawan service AC yang memiliki soda api sebagai alat penunjang pekerjaannya. Maka, untuk bahan penyiraman kepada korban, ia menggunakan soda api yang selalu ia miliki. 

    “Pada semua TKP, bahan yang digunakan bahan yang sama, yaitu soda api. Bahan ini termasuk bahan berbahaya. Bisa menyebabkan iritasi kulit bila disiramkan tersangka ke korban,” Kabid Kimbiofor Puslabfor Polri, Kombes Andi Firdaus di Polda Metro Jaya, Sabtu, 16 November.

    Andi menjelaskan, soda api yang dipakai FY berbentuk butiran kecil. Oleh FY, butiran tersebut dilarutkan ke dalam air dan dimasukkan ke dalam botol. Biasanya, dampak yang dirasakan korban adalah iritasi pada kulit. Andi bilang, korban dapat disembuhkan secara berkala. 

    Jadi, kerika dalam perjalanan dari rumahnya di Ciledug menuju kantornya di Meruya, ia cuma mencari orang yang dirasa tak akan mengancam dirinya balik, seperti anak sekolah dan ibu-ibu. 

    FY tak dendam pada siapa pun. Ia juga tak mengincar orang tertentu dalam melancarkan aksinya. Ia hanya mempunyai pengalaman masa lalu yang buruk. FY pikir, dengan menyiram air keras ke orang lain, setidaknya ia tak merasakan sakit sendirian. 

    Pengakuanitu dituturkan FY kepada psikolog yang menangani kasus ini, yakni Kasandra Putranto. Kasandra bilang, FY melakukan kejahatan secara sadar tanpa ada halusinasi apa pun. 

    “Sebelumnya, ia pernah mengalami kecelakaan jatuh dari lantai 3 lalu mengalami kesulitan dalam pembiayaan pengobatan dan karena rasa marah itu dia lampiaskan kepada orang lain dengan harapan orang lain akan merasakan apa yang dia rasakan,” jelas Kasandra. 

    Sebagai informasi, peristiwa penyiraman air keras pertama terjadi pada Selasa, 5 November siang. Saat itu, kedua korban baru pulang sekolah. Tiba-tiba mereka dipepet oleh pria bermotor. Pria itu lalu menyiramkan cairan kimia ke arah kedua korban. 

    Aksi kedua terjadi pada Jumat pekan lalu. Pedagang sayur bernama Sakina (60) menjadi korban penyiraman. Begian kepala dan lehernya melepuh akibat terkena cairan kimia.

    Jumat kemarin, enam anak SMP Negeri 207 Kembangan, Jakarta Barat, kembali menjadi korban penyiraman cairan kimia saat pulang sekolah. Penyiraman tersebut terjadi sekitar 600 meter dari sekolah. 

    Saat itu mereka pulang sekolah bersama sekitar pukul 13.00 WIB. Menurut pengakuan muridnya, Imam menjelaskan ada dua pria yang membawa cairan kimia dalam botol. Kemudian cairan tersebut jatuh di Jalan Mawar.

    Saat ini, polisi menyita barang bukti berupa dua baju seragam korban, satu baju kahfi korban, dan rekaman CCTV.  Atas persangka dijerat dengan Undang-undang perlindungan anak pasal 80 ayat (2) juncto Pasal 76 c Undang-undang RI Nomor 35 Tahun 2014, dan/atau pasal 351 ayat (2) KUHP.