Author: Voi.id

  • Selena Gomez Marah Taylor Swift Dilarang Nyanyikan Lagu Lamanya

    Selena Gomez Marah Taylor Swift Dilarang Nyanyikan Lagu Lamanya

    JAKARTA – Taylor Swift dilarang menyanyikan lagu-lagu lama di ajang American Music Award (AMA) 2019 oleh CEO label Big Machine Records, Scott Borchetta dan Scooter Braun.  Selena Gomez mengaku marah mendengar kabar tersebut.

    Dalam unggahan Instastory tadi malam, Gomez menyatakan hatinya berat dan dia merasa muak sekaligus sangat marah atas kejadian yang menimpa sahabat yang sudah dikenalnya sejak 13 tahun lalu itu.

    “Ini adalah keserakahan, manipulasi dan kuasa… Tidak menghargai karya yang ditulis sahabat saya sejak dia berusia 14 tahun di kamarnya. Kalian sudah merampok dan menghancurkan salah satu penulis lagu terbaik kami saat ini dari kesempatan untuk merayakan semua musiknya dengan penggemar dan dunia,” kata Gomez yang mengenang Swift sebagai sosok perempuan yang paling berdedikasi, bersemangat dan kuat yang pernah dia kenal.

    Gomez melanjutkan, orang-orang bisa saja menyebut Swift jalang namun baginya Swift adalah perempuan dengan identitas sungguhan dan kuat. Gomez juga ingat mendengar album Fearless sebelum dirilis.

    “Album itu jadi album terbesar dan menyelamatkan banyak gadis yang merasa kesepian, patah hati, yang sedang berusaha sembuh da mereka yang merasa terpinggirkan.”

    Swift, menurut Gomez, sudah menyuarakan mereka yang tak bisa bersuara sehingga bisa bermimpi kembali. Gomez lantas berharap masih ada kesempatan bagi Swift.

    “Saya sangat berharap ada perubahan hati atas situasi yang tidak menguntungkan ini. Melihat sahabat saya (atau salah satu teman saya) terus-menerus dijatuhkan adalah perasaan terburuk. Taylor berjuang. Dia tidak akan pernah berhenti berjuang. Orang tumbuh dari pilihan. Beberapa akan tetap sama persis. Saya hanya ingin perubahan hati. Saya cinta kamu.”

    Sebelumnya, pada Kamis kemarin, Swift mengungkap dirinya dilarang menampilkan medley lagu-lagu populernya di American Music Awards 2019 oleh CEO label Big Machine Records, Scott Borchetta dan Scooter Braun.

    Sejumlah rekan selebritas ikut membela Swift di antaranya Lili Allen, Halsey, Camila Cabello dan Gigi Hadid.

  • Kramat Tunggak, Kawasan Bekas Lokalisasi yang Jadi Islamic Center

    Kramat Tunggak, Kawasan Bekas Lokalisasi yang Jadi Islamic Center

    JAKARTA – Banyak orang yang sudah mendengar sejarah kelam lahan Masjid Jakarta Islamic Center (JIC) yang dulunya merupakan lokasi prostitusi terbesar se-Asia Tenggara bernama Kramat Tunggak. Kami akan mengulas lebih dalam perjalanan transformasi lahan yang sempat menjadi kandang pemuas hasrat menjadi tempat suci bagi umat Islam di wilayah Koja, Jakarta Utara ini. 

    Tim VOI berbincang dengan salah satu pegawai yakni Kepala Divisi Pengkajian dan Pendidikan Manajemen Badan Pengelola JIC, Paimun. Ia mendengar langsung kisah asal-usul JIC dari Kepala Islamic Center periode pertama, Djailani. Kata Paimun, Djailani paham betul soal peristiwa ini mengingat beliau pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI bidang Kesejahteraan Masyarakat pada 1997.

    Semua bermula dari keresahan mantan Gubernur DKI Ali Sadikin atas keberadaan praktek prostitusi yang tersebar di Jakarta, khususnya pusat kota seperti Senen dan Salemba.  Sampai akhirnya Ali melakukan perjalanan ke Bangkok, Thailand sekitar tahun 1970. Ia heran, di sana tak ada satu pun pekerja seks komersial yang terlihat. Ternyata, segala kegiatan prostitusi di sana berkumpul dalam satu lokasi. 

    “Dari situ, beliau (Ali Sadikin) punya ide. Agar pemerintah daerah bisa mengontrol prostitusi di Jakarta, caranya adalah membuat lokalisasi di Kramat Tunggak dan menarik retribusi dari pengelola tersebut,” kata Paimun saat berbincang dengan VOI, Sabtu, 16 November. 

    Kramat Tunggak dulunya merupakan lahan kosong. Hanya ada pepohonan dan rawa-rawa. Lokasi ini menjadi pilihan karena berada di pinggir Ibu Kota.  Awal lokalisasi, tercatat sebanyak 250 pelacur dikumpulkan, bersama 58 germo. Namun, ternyata malah berkembang hingga mencapai 2000 orang. 

    “Itu juga yang terdata tinggal di dalam lokalisasi, belum WTS (Wanita Tuna Susila) yang tinggal di sekitar situ tapi kucing-kucingan kerja di sana. disebut sebagai tempat prostitusi terbesar se-Asia Tenggara,” kata Paimun. 

    Secara ekonomi, perputaran uang di sana memang fantastis, mencapai miliaran per tahun. Tapi, tak dapat ditampik bahwa lokasi prostitusi ini menampung banyak permasalahan. 

    Periode Gubernur berganti, timbul keresahan di masyarakat sekitar. Di sana, angka kriminalitas menjadi tinggi, kasus pembunuhan hampir setiap hari terjadi, sampai virus HIV-AIDS menyebar. Banyak ibu merasa khawatir, takut jika suaminya mencoba ‘jajan’ di sana hingga mengganggu keutuhan keluarga. 

    Tak hanya itu, ternyata pengelola Kramat Tunggak juga memanipulasi bentuk bangunan demi menghindari pajak yang lebih besar. Ada bangunan yang dari luar terlihat hanya satu lantai, tapi ternyata mereka membuat lantai baru pada bagian atap. 

    Hingga Sutiyoso menjabat sebagai Gubernur DKI pada 1997, timbul kesadaran kalau ternyata lokalisasi prostitusi di Kramat Tunggak adalah kesalahan. Apalagi, sejumlah masyarakat dan ulama terus berdemo selama 30 tahun karena menolak praktik prostitusi di sana. 

    “Pada tahun 1998, di kala krisis moneter, pengunjung agak berkurang karena memikirkan kondisi keuangan sehingga pendapatan dan retribusi menurun. Pak Sutiyoso ambil momen ini, lalu mengeluarkan Surat Keputusan Gubernur yang menyatakan akan menutup total pada 31 Desember 1999,” jelas dia. 

    Kompleks Jakarta Islamic Center (Diah Ayu Wardani/VOI)

    Selama menunggu waktu penutupan, para pekerja seks dan germo mendapat pembinaan dari Dinas Sosial DKI. Mereka diberikan pelatihan keterampilan, mulai dari tata boga, tata busana, hingga kecantikan. 

    “Sebanyak 1615 orang dilatih selama setahun. Setelah itu mereka punya sertifikat dan dipulangkan ke kampung masing-masing, rata-rata daerah Pantura,” kata Paimun. 

    Sebagian PSK tak mau dipulangkan. Mereka pindah ke Rawa Malang, Cilincing, Jakarta Utara. Model bangunan prostitusi dibuat mirip dengan Kramat Tunggak. Sekarang, sudah tidak ada penerus prostitusi Kramat Tunggak. Kalau pun masih ada yang tinggal di sana, mereka tak lagi bekerja sebagai PSK karena umurnya sudah tua. 

    Lahan bekas prostitusi Kramat Tunggak sempat menjadi polemik. Sutiyoso bingung menentukan mau diapakan lahan tersebut. Ada pikiran untuk membuat rumah susun sewa. Namun, ada juga tawaran untuk membangun mal dan hotel. 

    “Sampai akhirnya Pak Sutiyoso terpanggil untuk umrah. Terus dia terinspirasi untuk membangun masjid. Dia meminta konsultasi dengan Azzumardi Azra yang saat itu menjabat Rektor UIN Syarif Hidayatullah. Ternyata rencana pembangunan masjid itu didukung penuh,” katanya. 

    Perancangan masjid dimulai sejak 2001 dan diresmikan pada Maret 2003. Sutiyoso membuat JIC menjadi kompleks masjid terbesar se-Indonesia, dengan lahan seluas 109.435 m2. Masjid ini dapat menampung jamaah hingga 20.680 orang.

    Di dalam kompleks masjid terdapat gedung perkantoran, perpustakaan, aula dan beberapa fasilitas pendukung lainnya. 

  • Band Lain Baru Bermimpi, Reality Club Tampil di Mancanegara Berulang Kali

    Band Lain Baru Bermimpi, Reality Club Tampil di Mancanegara Berulang Kali

    JAKARTA – Reality Club kembali menginjakkan kaki di panggung internasional. Kali ini, mereka akan tampil di South By Southwest (SXSW) Music Festival di Austin, Texas, Amerika Serikat pada 16-22 Maret 2020. Reality Club akan mewakili Indonesia bersama Grrrl Gang, yang lebih dulu diumumkan untuk ikut tampil di SXSW bulan lalu. 

    Melalui pengumuman resmi, Reality Club mengungkap mereka terpilih di antara 2.000 lebih artis dari sekitar 60 negara yang ambil bagian dalam acara ini. Setelah sebelumnya bermain di Tokyo pada Mei lalu, Kuala Lumpur dan Singapura saat tur album kedua, dan Jeddah di akhir September, festival ini menjadi panggung kelima Reality Club di luar negeri dalam jangka waktu setahun ini.

    Sejak 1987, selama tiap tahun di Austin, Texas, SXSW Music Festival telah menjadi wadah bagi artis, fans dan profesional musik, bersama dengan pelaku kreatif di industri film dan teknologi, untuk kolaborasi, diskusi, dan eksplorasi musik itu sendiri — melalui pencarian bakat-bakat baru, membangun koneksi personal dan bisnis, dan menikmati penampilan live dari band-band dari seluruh dunia. 

    Festival ini secara khusus dikurasi oleh tim SXSW in bersama beberapa label rekaman, booking agency, firma management dan PR, publisher, media, brand, festival, dan masih banyak lagi. Live performance akan berlangsung di berbagai bar, club, taman, dan hotel sepanjang pusat kota Austin.

    SXSW tahun ini akan dihadiri Roger Waters, komposer, pendiri, dan otak kreatif di balik band legendaris Pink Floyd. Waters akan memberikan sebuah music keynote speech saat konferensi berlangsung. Selain Waters, konferensi di SXSW juga akan dihadiri oleh berbagai pembicara ternama dari berbagai industri, seperti fashion designer Tommy Hilfiger dan rapper/produser Curtis “50 Cent” Jackson.

    Sebagai tambahan informasi, Reality Club terbentuk pada akhir 2016 dan merupakan band indie-rock peraih nominasi AMI (Anugerah Musik Indonesia) untuk kategori Best Alternative Track Of The Year dan Best Newcomer pada tahun 2018. Berasal dari Jakarta, mereka kian berkembang dan terus menjadi pembicaraan sejak merilis single pertamanya Is It The Answer?.

    Reality Club terdiri Era Patigo (drum), Iqbal Anggakusumah (gitar), Faiz Novascotia Saripudin (vokal dan gitar), Fathia Izzati (vocal dan kibor), dan Nugi Wicaksono (bass). Dengan target pasar internasional, mereka telah memperluas pendengarnya sejak 2019 melalui showcase di berbagai negara.

    Lagu-lagu karya Reality Club berisi pesan-pesan emosional dan disampaikan dengan lirik yang mendalam dan suara yang catchy.

  • Kebangkitan Sens Setelah Tertidur Dua Dekade

    Kebangkitan Sens Setelah Tertidur Dua Dekade

    JAKARTA – Absen berkarya selama hampir dua dekade, Sens – band asal Jakarta yang digawangi Dika Aleandra (vokal), Shena Ariyandi (gitar), dan Andika Putra Maulana (drum)- melepas single anyar bertajuk Tanda Mata Kedua.

    Lagu ini mengisahkan tentang fenomena sosial kehidupan kaum urban kota besar yang memiliki pola hubungan tanpa berlandaskan komitmen.

    “Jadi, sekadar seks saja. One night stand atau sejenisnya,” ungkap Dika Aleandra kepada VOI, Sabtu, 16 November. Dengan kata lain, Tanda Mata Kedua menyuarakan kehampaan arti dari sebuah hubungan tanpa cinta, atau asmara semu. 

    Proses penggarapan lagu ini memakan waktu dua bulan dan mengalami perubahan aransemen beberapa kali.

    “Ini merupakan format aransemen keempat setelah sebelumnya dikemas dalam kontur yang berbeda-beda. Musik di lagu ini lebih simpel, modern sound dan aransemen yang tidak njlimet,” jelas Shena Ariyandi.

    Dibungkus dalam balutan musik yang dideskripsikan dengan nama ‘neo soul’, lagu ini ditulis oleh Dika Aleandra dan diaransemen oleh Shena Ariyandi dengan bantuan Helvi Eriyanti pada departemen bass dan Biem Fake Hero pada sisi mixing dan mastering.  Untuk penampilan panggung, band ini dibantu oleh Adib Syah (gitar), Kris (kibor), dan Novia Watung (vokal latar).

    Ungkapan ‘see your life from another point of view’ adalah pernyataan yang tepat untuk menggambarkan mengapa orang harus mendengarkan lagu ini, karena temanya yang tidak seperti kisah cinta pada umumnya.

    “Ada sudut  pandang berbeda untuk melihat suatu permasalahan,” drumer Andika Putra Maulana mencoba meyakinkan para pendengar.

    Single pertama dari album ketiga ini sudah tersedia di sejumlah platform streaming semisal iTunes, Spotify, Deezer, dan lain-lain. Sambil menunggu video klipnya dirilis, kita tonton dulu video liriknya di bawah:

    Sens dibentuk dengan konsep yang diberi nama expressive romantic pop. Band ini banyak dipengaruhi  gaya bermusik Sting, Toto, Chicago dan sejenisnya. Merasa perlu ruang gerak yang lebih luas, album pertama pun dirilis secara indepeden dan menggandeng Virgo Ramayana Records. Dibantu oleh Bongky Ismail Marcel (BIP), lahirlah album Musim Berganti pada 1998.

    Banyak menampilkan unsur perkusi dan gitar akustik nylon, album ini dianggap cukup berkarakter dan mempunyai ciri. Walaupun secara penjualan hanya sanggup menembus angka 20 ribu keping, Sens dianggap sudah mempunyai ‘distinctive sound’ karena faktor tidak banyak pertimbangan komersil/industri.

    Pada tahun 2000, dibantu oleh Harry Budiman dan Pay ‘BIP’, Sens dikontrak oleh perusahaan rekaman Universal Music Indonesia. Banyak bermain di area pop yang lebih ringan dan lebih ke arah musik adult contemporary, peluncuran album kedua ini kurang sukses secara komersial karena kurangnya promosi dari label rekaman bersangkutan.

    Album kedua yang diberi judul Seribu Malam Menanti ini tetap menelurkan radio hit di Jawa Tengah, Karena Kau Ada, yang sampai saat ini masih diminati sejumlah penikmat musik Indonesia era ’90an. 

  • Soda Api Jadi Luapan Emosi Penyiram Air Keras di Jakarta Barat

    Soda Api Jadi Luapan Emosi Penyiram Air Keras di Jakarta Barat

    JAKARTA – Pelaku penyiraman air keras yang beraksi sampai tiga kali di Jakarta Barat akhirnya terungkap. Buronan ini berinisal FY, 29 tahun. Dia ditangkap pada Jumat malam kemarin di Srengseng, Jakarta Barat. 

    FY bukanlah anggota gengster atau jaringan kejahatan lainnya. Ia merupakan karyawan service AC yang memiliki soda api sebagai alat penunjang pekerjaannya. Maka, untuk bahan penyiraman kepada korban, ia menggunakan soda api yang selalu ia miliki. 

    “Pada semua TKP, bahan yang digunakan bahan yang sama, yaitu soda api. Bahan ini termasuk bahan berbahaya. Bisa menyebabkan iritasi kulit bila disiramkan tersangka ke korban,” Kabid Kimbiofor Puslabfor Polri, Kombes Andi Firdaus di Polda Metro Jaya, Sabtu, 16 November.

    Andi menjelaskan, soda api yang dipakai FY berbentuk butiran kecil. Oleh FY, butiran tersebut dilarutkan ke dalam air dan dimasukkan ke dalam botol. Biasanya, dampak yang dirasakan korban adalah iritasi pada kulit. Andi bilang, korban dapat disembuhkan secara berkala. 

    Jadi, kerika dalam perjalanan dari rumahnya di Ciledug menuju kantornya di Meruya, ia cuma mencari orang yang dirasa tak akan mengancam dirinya balik, seperti anak sekolah dan ibu-ibu. 

    FY tak dendam pada siapa pun. Ia juga tak mengincar orang tertentu dalam melancarkan aksinya. Ia hanya mempunyai pengalaman masa lalu yang buruk. FY pikir, dengan menyiram air keras ke orang lain, setidaknya ia tak merasakan sakit sendirian. 

    Pengakuanitu dituturkan FY kepada psikolog yang menangani kasus ini, yakni Kasandra Putranto. Kasandra bilang, FY melakukan kejahatan secara sadar tanpa ada halusinasi apa pun. 

    “Sebelumnya, ia pernah mengalami kecelakaan jatuh dari lantai 3 lalu mengalami kesulitan dalam pembiayaan pengobatan dan karena rasa marah itu dia lampiaskan kepada orang lain dengan harapan orang lain akan merasakan apa yang dia rasakan,” jelas Kasandra. 

    Sebagai informasi, peristiwa penyiraman air keras pertama terjadi pada Selasa, 5 November siang. Saat itu, kedua korban baru pulang sekolah. Tiba-tiba mereka dipepet oleh pria bermotor. Pria itu lalu menyiramkan cairan kimia ke arah kedua korban. 

    Aksi kedua terjadi pada Jumat pekan lalu. Pedagang sayur bernama Sakina (60) menjadi korban penyiraman. Begian kepala dan lehernya melepuh akibat terkena cairan kimia.

    Jumat kemarin, enam anak SMP Negeri 207 Kembangan, Jakarta Barat, kembali menjadi korban penyiraman cairan kimia saat pulang sekolah. Penyiraman tersebut terjadi sekitar 600 meter dari sekolah. 

    Saat itu mereka pulang sekolah bersama sekitar pukul 13.00 WIB. Menurut pengakuan muridnya, Imam menjelaskan ada dua pria yang membawa cairan kimia dalam botol. Kemudian cairan tersebut jatuh di Jalan Mawar.

    Saat ini, polisi menyita barang bukti berupa dua baju seragam korban, satu baju kahfi korban, dan rekaman CCTV.  Atas persangka dijerat dengan Undang-undang perlindungan anak pasal 80 ayat (2) juncto Pasal 76 c Undang-undang RI Nomor 35 Tahun 2014, dan/atau pasal 351 ayat (2) KUHP.

  • Proyek PLTG Disiapkan untuk Tambah Pasokan Listrik Bali

    Proyek PLTG Disiapkan untuk Tambah Pasokan Listrik Bali

    JAKARTA – PT PLTG Celukan Bawang dan Shanghai Electric Group Corp (SEC) melakukan penandatanganan kerja sama investasi engineering, procurement, and construction (EPC). Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama PT PLTG Celukan Bawang Hendrianto dan Presiden Direktur PT SEC Yi Xiaorong.

    Penandatanganan kerja sama yang dilakukan di depan Kepala Staf Presiden Moeldoko itu dilakukan dalam rangka memperkuat Bali dalam urusan kelistrikan. Dengan begitu, masyarakat Bali tak perlu lagi khawatir mati listrik tiba-tiba.

    Kepala KSP Moeldoko memberi keterangan pers usai penandatanganan kerja sama (Mahesa ARK/VOI)

    Proyek bernilai 1,3 miliar dolar AS itu akan mendukung laju sektor pariwisata di Bali. Proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) akan dibangun di atas lahan 50 hektare di Desa Celukan Bawang, Buleleng Bali dan dimulai pada paruh pertama tahun 2020.

    Nantinya, operasional PLTG ini akan menggunakan teknologi combined cycle gas turbine plant, yaitu panas dari gas buang PLTG bisa menghasilkan uap. Ini bisa meningkatkan pasokan listrik yang semula 350 MWx2 menjadi 440 MWx2.

    Pembangunan proyek PLTG ini diprediksi akan selesai dalam waktu tiga tahun. Hendrianto berjanji, PT PLTG Celukan Bawang akan memprioritaskan tenaga kerja lokal untuk pembangunan proyek ini.

  • Gempa Beberapa Kali Terjadi di Maluku Utara

    Gempa Beberapa Kali Terjadi di Maluku Utara

    JAKARTA – Hingga pagi ini, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat beberapa kali gempa susulan (aftershock) usai gempa utama (mainshock) dengan magnitudo 7,4 yang dimutakhirkan menjadi 7,1 yang berlokasi di titik koordinat 1.63 LU 126.39 BT atau 134 kilometer Barat Laut Jailolo, pada kedalaman 73 kilometer di Maluku Utara, Jumat 15 November dini hari.

    Gempa susulan masing-masing tercatat adalah magnitudo 5,0 pukul 0.55 WIB, dengan titik lokasi di 1.54 LU,126.46 BT atau 128 km Barat Laut Jailolo, di kedalaman 10 kilometer. BMKG menyatakan gempa susulan ini tidak berpotensi tsunami.

    Kemudian gempa selanjutnya tercatat dengan magnitudo 5.9 pukul 1.45 WIB di titik lokasi 1.49 LU, 126.40 BT dengan pusat gempa berada di dasar laut atau 127 km Barat Laut Jailolo di Kedalaman 10 Km. Gempa tersebut juga dinyatakan tidak berpotensi tsunami dan guncangannya drasakan (MMI) III Ternate, II-III Manado, II-III Tahuna dan II-III Bitung.

    #Gempa Mag:5.9, 15-Nov-19 08:17:35 WIB, Lok:1.73 LU, 126.39 BT (Pusat gempa berada di Laut 140 km Barat Laut Halmahera Barat), Kedlmn:10 Km Dirasakan (MMI) II-III Bitung, II-III Manado, II Ternate, II Minahasa Selatan, II Tahuna #BMKG pic.twitter.com/Q4x8NnJar2

    — BMKG (@infoBMKG) November 15, 2019

    Sebelumnya BMKG menyatakan status peringatan dini tsunami usai gempa utama M 7,1 yang diakhiri pada pukul 01.45 WIB. BMKG juga memutakhirkan laporan adanya gelombang tsunami dengan ketinggian masing-masing 0,6 meter di Ternate (23.43 WIB), 0,9 meter di Jailolo (23.43) dan 0,10 meter di Bitung (00.08 WIB).

    Sementara ini, belum ada laporan kerusakan infrastruktur ataupun jatuhnya korban jiwa. Tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama TNI/Polri sedang berupaya melalukan kaji cepat terkait pascagempa tersebut.

    “Warga sekitar lokasi yang terdampak guncangan gempa diharapkan agar tidak panik dan tidak terpengaruh dengan kabar yang tidak benar dan tidak dapat dipertanggungjawabkan. Pastikan informasi yang resmi selalu bersumber dari instansi terkait seperti BMKG, BNPB, BPBD, Dinas Provinsi dan pihak berwajib lainnya,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo.

  • Zhongtong, Bus TransJakarta yang Tak Belajar dari Kesalahan Masa Lalu

    Zhongtong, Bus TransJakarta yang Tak Belajar dari Kesalahan Masa Lalu

    JAKARTA – Kasus penayangan video vulgar pada papan iklan elektronik bus TransJakarta merek Zhongtong beberapa hari lalu membuktikan bus asal Cina ini masih bermasalah.

    Bus Zhongtong kembali dioperasikan untuk ke sekian kalinya oleh TransJakarta pada Oktober lalu. Saat itu, sempat timbul kekhawatiran atas kualitas Zhongtong yang melaju di Jakarta karena banyak masalah yang terjadi. 

    Awalnya, salah satu penyedia bus TransJakarta, Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) melakukan pengadaan 66 bus yang dibeli dari perusahaan Zhong Tong Bus Holding pada 2012.

    Tahun 2015, rekam jejak Zhongtong mulai tercatat sebagai merek bus yang buruk. Zhongtong pernah terbakar saat sedang beroperasi di Jalan Gatot Subroto pada Maret 2015.

    Sebelumnya, bus ini pernah terendam banjir selama lebih dari 30 jam di Sunter, Jakarta Utara sehingga harus dibongkar dan diperbaiki kembali oleh APM Zhong Tong.

    Selama pengoperasian, Zhongtong dikabarkan sering mengalami mogok. Sampai akhirnya, Transjakarta menarik 30 unit Zhongtong untuk dikandangkan. 

    Bus ini juga menuai kontroversi karena sempat menjadi objek korupsi. Mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono saat itu dihukum 13 tahun penjara dalam kasus pengadaan bus TransJakarta pada 2012 dan 2013.

    Banyaknya masalah pada bus asal Cina ini membuat mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dibuat naik pitam. Sebanyak 30 bus Zhongtong dihentikan pengoperasionalnya. Ia kapok membeli bus Zhongtong untuk pengadaan di masa mendatang. 

    Tak disangka, bus Zhongtong kembali mengaspal pada Oktober lalu. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bilang pengguna transportasi umum di Jakarta terus melonjak tiap tahunnya. Dengan munculnya TransJakarta Zhongtong membantu mengangkut warga DKI dalam melakukan aktivitas sehari-hari. 

    “Tahun 2017 jumlah penumpang sistem transportasi darat kita itu 300 ribu penumpang per hari, didapat setelah berjalan 13 tahun,” kata Anies, Rabu, 16 Oktober. 

    Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Nadia Diposanjoyo menjelaskan, alasan dioperasikannya kembali bus ini karena merupakan bentuk pelaksanaan dari perjanjian kontrak tahun 2013 yang kemudian tiba di Jakarta pada 2016.

    Operator dari Bus Zhongtong yakni Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) belum menyelesaikan kontraknya. 

    Terlebih, pada Juli 2018, Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) mengeluarkan keputusan agar pihak Transjakarta dapat mengoperasikan bus Zhong Thong berdasarkan kontrak yang belum selesai tersebut. Berdasarkan kontrak yang ada seharusnya bus Zhong Thong yang dioperasikan sebanyak 59 buah.

    “Ini ceritanya adalah pelaksanaan kontrak yang tidak dapat dipenuhi PPD pada waktu itu. Sehingga terbit penalti dan baru bisa dipenuhi sesuai kontraknya pun ini baru sebagian,” kata Nadia. 

    Baru mengaspal kembali selama satu bulan di tahun ini, Zhongtong kembali menoreh rekam jejak buruknya karena menayangkan video tak senonoh dan akhirnya dikandangkan. 

    “Bus ini sedang kami stop operasinya untuk kita lakukan pengecekan semuanya, kami investigasi kenapa itu bisa terjadi,” kata Dirut PT TransJakarta Agung Wicaksono di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis, 14 November. 

    Menurut penjelasan Agung, penayangan video vulgar pada bus Zhongtong dikelola oleh PPD sebagai salah satu operator TransJakarta. 

    Agung bilang, TransJakarta tidak hanya mengoperasikan bus sendiri. Ada bus yang dijalankan operator-operator yang dibayar dan harus memenuhi standar. Kalau tidak memenuhi standar, tentu ada sanksi. 

    “Satu, kalau memang katanya (video itu) iklan, enggak boleh iklan. Iklan harus satu pintu lewat TJ, di kontrak sudah jelas, tidak ada operator (menayangkan) iklan sendiri. Yang kedua, konten harus diperiksa. Harus disetujui,” jelas Agung. 

    “Yang ketiga, katanya bukan iklan. Ini video klip yang dipakai untuk mengecek layar monitor itu. Nah, ini juga jelas salah karena prosedurnya enggak boleh (layar monitor) itu dibiarkan dan diputar pengemudi,” tambah dia. 

  • Menyoal Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi yang Akan Dihidupkan Lagi

    Menyoal Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi yang Akan Dihidupkan Lagi

    JAKARTA – Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengatakan dia akan menghidupkan Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR) untuk menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat, khususnya di masa lalu.

    Komisi yang diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 27 tahun 2004 ini sebenarnya bukan barang baru. Sebab pada 2006 lalu, Mahkamah Konstitusi (MK) telah membatalkan perundangan tersebut. Saat itu di tangan Ketua MK Jimly Asshidiqie, UU KKR ini dibatalkan karena dianggap tak memiliki konsistensi sehingga dapat menimbulkan ketidakpastian hukum.

    “Iya, dulu kan kita punya undang-undang KKR ya tapi dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi dengan catatan harus segera diperbaiki,” kata Mahfud di Kantor Kemenkopolhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis, 14 November.

    Setelah pembatalan tersebut diputuskan, sejumlah Menkopolhukam sebelum dirinya, disebut telah berupaya memperbaiki hal yang kurang dari komisi tersebut. Hanya saja, ada beberapa pandangan berbeda sehingga wacana penghidupan kembali KKR ini justru menguap.

    Lebih lanjut mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) mengatakan, komisi ini sedang dikoordinasikan lebih jauh supaya bisa segera menyelesaikan masalah HAM masa lalu. “Sekarang kita koordinasikan lagi,” tegasnya.

    Mahfud tampak bersungguh-sungguh untuk penyelesaian kasus HAM berat ini. Sebab, dia telah menyarankan Presiden Joko Widodo untuk membentuk kembali komisi tersebut. Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Kepresidenan Fadjroel Rachman.

    “Dari perbincangan dengan usulan dari Menkopolhukam, Pak Mahfud MD, sebenarnya beliau menyarankan lagi untuk dibentuknya komisi kebenaran dan rekonsiliasi,” kata Fadjroel di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu, 13 November.

    Presiden Jokowi juga tampak mendengarkan saran dari Mahfud. Menurut Fadjroel, jika kasus pelanggaran HAM berat khususnya di masa lalu bisa diungkap, maka pemerintah bisa memberikan hak para korban nantinya.

    “Intinya itu adalah agar kebenaran diungkap, agar para korban diberikan apa yang memang menjadi haknya,” ujar Komisaris Utama PT Adhi Karya Persero itu.

    Terkait wacana penghidupan KKR tersebut, Direktur Kantor Hukum dan HAM Lokataru, Haris Azhar mengatakan penyelesaian kasus HAM berat di Indonesia diukur tak hanya dari dibentuk atau tidaknya komisi tersebut.

    Menurut dia, ada beberapa prinsip yang harus dipenuhi oleh pemerintah yaitu hak atas kebenaran, hak atas keadilan, hak atas pemulihan, jaminan tidak berulangnya kasus HAM, dan kepuasan Korban dan Masyarakat atas semua proses yang dilakukan untuk penuntasannya.

    Sehingga, hal paling mendasar yang harus dilakukan oleh pemerintah dalam upaya penyelesaian kasus tersebut adalah mengakui negara akan bertanggungjawab atas pelanggaran HAM berat terutama di masa lalu.

    “Pengakuan ini bukan hanya lewat statement tapi melalui kebijakan resmi. Kedua, dalam kebijakan resmi tersebut, disusun sejumlah prinsip dasar upaya, cara menyelesaikannya, dan tidak bertentangan dengan sejumlah hak,” kata Haris saat dihubungi VOI lewat pesan singkat.

    Setelah dua hal dasar ini dilakukan, Haris mengatakan barulah pemerintah membuat tim untuk melakukan kerjanya. Ini bisa diisi oleh KKR yang akan dibentuk Mahfud. Tak hanya itu, pegiat hak asasi manusia (HAM) ini juga meminta agar tim ini nantinya terus bekerja sebab penyelesaian kasus pelanggaran HAM tak bisa dengan mudah diselesaikan.

    “Pemerintah hari ini harus memastikan tim di atas dan kebijakannya ada serta berjalan berjalan. Prosesnya bertahap dan panjang tapi jangan juga berdiam diri tidak berbuat apa-apa. Harus proporsional,” tegasnya.

    Haris menilai, jika ingin cepat rampung, sebenarnya pemerintah bisa bekerja dengan beberapa pihak seperti Komnas HAM, LPSK, atau dengan melihat data dari laporan sejumlah tim independen yang sudah ada sebelumnya.

    Selain itu, Haris juga ragu sebenarnya soal kinerja tim ini. Sebab, sejumlah nama yang diduga terlibat dalam kasus pelanggaran HAM berat khususnya di masa lalu juga kini berada di lingkar kekuasaan.

    “Catatan lain adalah soal sejumah nama yang patut diduga bertanggung jawab, seperti Prabowo Subianto, Hendropriyono dan Wiranto, adalah orang-orang yang ada di lingkar kekuasaan,” ungkap dia.

    “Apakah Jokowi berani meminta Komisi atau tim ini untuk bekerja memeriksa nama tersebut? Saya sih ragu ya,” tutupnya.

  • Kembalinya Spongebob ke Layar Lebar

    Kembalinya Spongebob ke Layar Lebar

    JAKARTA – SpongeBob Squarepants, tokoh kartun berupa spons berwarna kuning ini sudah lama muncul di televisi. Setelah kesuksesan dalam bentuk serial, SpongeBob kembali dibuat versi layar lebarnya menyusul The Spongebob Squarepants Movie (2004) dan The SpongeBob Movie: Sponge Out of Water (2015).

    Sebuah trailer baru dari film SpongeBob Squarepants beredar untuk publik. Diberi judul The SpongeBob Movie: Sponge on the Run, film ini akan menghadirkan bagian kehidupan baru dari SpongeBob. Mengisahkan SpongeBob yang berteman baik dengan Gary, peliharaan satu-satunya yang menghilang secara tiba-tiba.

    SpongeBob mengajak teman-teman Bikini Bottom untuk pergi berpetualang mencari hilangnya Gary. SpongeBob on the Run akan berfokus pada perjalanan mencari sesuatu yang berharga, yaitu persahabatan mereka.

    Karakter dalam serial SpongeBob seperti Squidward, Tuan Krab, Patrick tetap ada dalam versi layar lebar. Yang mengejutkan, trailer berdurasi hampir dua menit tersebut menampilkan aktor Keanu Reeves sebagai kameo. Sebuah tumbleweed mistis menjadi peran yang dipersiapkan untuk aktor kondang tersebut.

    Dilansir dari Complex, Jumat, 15 November, SpongeBob on the Run bukan satu-satunya seri baru SpongeBob. Karena ada rumor beredar, sebuah cerita tentang proyek musik Squidward akan dirilis dalam aplikasi streaming, Netflix. Rumor ini makin berembus setelah kabar perjanjian Nickelodeon dan Netflix yang mencapai 200 miliar dolar AS.

    Presiden Nickelodeon, Brian Robbins mengatakan langkah Nickelodeon berikutnya untuk memperluas platform dan partnership konten dengan Netflix adalah kunci langkah mencapai tujuan tersebut. Robbins berharap kerja sama ini bisa menghasilkan konten orisinal untuk anak-anak dan keluarga di seluruh dunia. 

    “Ide dan bekerja di studio kami mengalir, dan kami tidak sabar bekerja dengan Melissa dan tim Netflix,” kata Robins.

    The SpongeBob Movie: Sponge on the Run akan diluncurkan pada Mei 2020. Siap bertemu lagi SpongeBob dan teman-temannya di bioskop?