Author: Medcom.id

  • Bertepatan Momen GIIAS 2025, UMKM Lokal Diguyur Pendanaan

    Bertepatan Momen GIIAS 2025, UMKM Lokal Diguyur Pendanaan

    Jakarta: Astra Financial menghadirkan inisiatif sosial berkelanjutan melalui program ‘I Care I Share’ di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 yang baru saja berakhir pada tanggal 3 Agustus 2025 kemarin.

    Tahun ini, program difokuskan pada pemberdayaan dan pembinaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berkolaborasi dengan Yayasan Astra – Yayasan Dharma Bhakti Astra. Astra Financial secara resmi menandatangani Nota Kesepahaman Pembinaan Berkelanjutan bagi UMKM Rumah Batik Cikuya untuk periode 2025 – 2027. 

    “Program ini menegaskan kontribusi Astra Financial dalam menciptakan nilai yang berdampak dan berkelanjutan bagi masyarakat. Kami percaya bahwa pembinaan UMKM dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal sekaligus pelestarian budaya,” ujar Presiden Direktur PT Sedaya Multi Investama, Hugeng Gozali.

    Rumah Batik Cikuya merupakan UMKM yang memberdayakan masyarakat lokasi di Desa Cikuya, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, Banten. Mereka menjalankan konsep sosio-entrepreneurship yang tujuannya tidak hanya untuk berbisnis, tetapi juga untuk mengatasi isu-isu sosial dan lingkungan di sekitar desa dengan memberikan pelatihan kepada ibu-ibu rumah tangga untuk menjadi perajin batik. 

    “Kolaborasi ini menjadi momentum penting dalam memperkuat UMKM di Indonesia. Melalui kerja sama ini, Astra Financial tidak hanya mendorong semangat para UMKM binaan Yayasan Astra, tetapi juga menginspirasi UMKM di seluruh Indonesia,” kata Ketua Pengurus Yayasan Astra – Yayasan Dharma Bhakti Astra, Rahmat Samulo.
     

    Skema Pembinaan Rumah Batik Cikuya (2025 – 2027)

    Dalam kolaborasi ini, Astra Financial berperan dalam memberikan dukungan pendanaan dalam penyelenggaraan program pembinaan dan pemberdayaan UMKM senilai Rp 300 juta. Sebagai program inisiasi, tahun ini pembinaan akan difokuskan pada penguatan fondasi dan branding lokal. 

    Langkah-langkah yang akan dilakukan mencakup standarisasi proses produksi batik melalui penyusunan SOP dan penetapan Harga Pokok Produksi (HPP), pendaftaran hak kekayaan intelektual untuk melindungi karya batik yang dihasilkan, serta pengembangan pemasaran digital. 

    ??Skema pada tahun 2026 fokus pada diversifikasi produk dan digitalisasi, meliputi pengembangan desain, strategi digital marketing, serta pembentukan internal. Lalu di tahun 2027 akan difokuskan pada perluasan pasar dan eksposur melalui pameran hingga kolaborasi dengan desainer/influencer, serta workshop.

    Jakarta: Astra Financial menghadirkan inisiatif sosial berkelanjutan melalui program ‘I Care I Share’ di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 yang baru saja berakhir pada tanggal 3 Agustus 2025 kemarin.
     
    Tahun ini, program difokuskan pada pemberdayaan dan pembinaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berkolaborasi dengan Yayasan Astra – Yayasan Dharma Bhakti Astra. Astra Financial secara resmi menandatangani Nota Kesepahaman Pembinaan Berkelanjutan bagi UMKM Rumah Batik Cikuya untuk periode 2025 – 2027. 
     
    “Program ini menegaskan kontribusi Astra Financial dalam menciptakan nilai yang berdampak dan berkelanjutan bagi masyarakat. Kami percaya bahwa pembinaan UMKM dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal sekaligus pelestarian budaya,” ujar Presiden Direktur PT Sedaya Multi Investama, Hugeng Gozali.

    Rumah Batik Cikuya merupakan UMKM yang memberdayakan masyarakat lokasi di Desa Cikuya, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, Banten. Mereka menjalankan konsep sosio-entrepreneurship yang tujuannya tidak hanya untuk berbisnis, tetapi juga untuk mengatasi isu-isu sosial dan lingkungan di sekitar desa dengan memberikan pelatihan kepada ibu-ibu rumah tangga untuk menjadi perajin batik. 
     
    “Kolaborasi ini menjadi momentum penting dalam memperkuat UMKM di Indonesia. Melalui kerja sama ini, Astra Financial tidak hanya mendorong semangat para UMKM binaan Yayasan Astra, tetapi juga menginspirasi UMKM di seluruh Indonesia,” kata Ketua Pengurus Yayasan Astra – Yayasan Dharma Bhakti Astra, Rahmat Samulo.
     

    Skema Pembinaan Rumah Batik Cikuya (2025 – 2027)

    Dalam kolaborasi ini, Astra Financial berperan dalam memberikan dukungan pendanaan dalam penyelenggaraan program pembinaan dan pemberdayaan UMKM senilai Rp 300 juta. Sebagai program inisiasi, tahun ini pembinaan akan difokuskan pada penguatan fondasi dan branding lokal. 
     
    Langkah-langkah yang akan dilakukan mencakup standarisasi proses produksi batik melalui penyusunan SOP dan penetapan Harga Pokok Produksi (HPP), pendaftaran hak kekayaan intelektual untuk melindungi karya batik yang dihasilkan, serta pengembangan pemasaran digital. 
     
    ??Skema pada tahun 2026 fokus pada diversifikasi produk dan digitalisasi, meliputi pengembangan desain, strategi digital marketing, serta pembentukan internal. Lalu di tahun 2027 akan difokuskan pada perluasan pasar dan eksposur melalui pameran hingga kolaborasi dengan desainer/influencer, serta workshop.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (PRI)

  • Konflik Seru di Langit Indonesia

    Konflik Seru di Langit Indonesia

    Jakarta: Di hamparan sawah yang hanya dua kilometer dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, riuh suara anak-anak dan layang-layang yang beterbangan jadi pemandangan rutin. 

    Tapi, keseruan itu kadang terhenti seketika ketika deru pesawat membelah langit atau petugas bandara mulai berpatroli.

    “Dulu, saya dan teman-teman akan lari ketika ada petugas datang,” cerita Atif sambil tetap menatap langit dikutip dari BBC, Selasa, 5 Agustus 2025.

    “Kalau layang-layang saya diambil, sedih rasanya, tapi saya selalu bisa membuat yang baru,” ucapnya.

    Bagi anak-anak, menerbangkan layang-layang adalah hiburan murah meriah saat libur sekolah. Tapi bagi otoritas bandara, ini bisa jadi mimpi buruk.
     

    Ancaman nyata untuk keselamatan penerbangan
    Layang-layang dianggap sebagai hambatan bergerak oleh otoritas penerbangan. Terdengar sepele, tapi efeknya bisa fatal.

    “Layang-layang merupakan hambatan bergerak bagi pesawat dan risiko serius bagi keselamatan penerbangan,” ujar Kepala Otoritas Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Putu Eka Cahyadi.

    Pada awal Juli lalu saja, tercatat 21 penerbangan terganggu akibat layang-layang di sekitar Bandara Soekarno-Hatta. Beberapa pesawat terpaksa dialihkan ke bandara lain, sementara sisanya batal mendarat.
    Kasus serius
    Tak hanya mengganggu penerbangan komersial, layang-layang juga pernah menyebabkan kecelakaan.

    Juli 2024, helikopter jatuh di Bali karena terlilit tali layang-layang. Lima orang terluka, termasuk dua warga negara Australia.

    Juli 2020, layang-layang ditemukan di mesin pesawat setelah mendarat di Soekarno-Hatta.

    Tahun yang sama, sebuah layang-layang memicu pemadaman listrik massal di Bali setelah jatuh menimpa gardu induk. Lima tahun berlalu, masalah yang sama masih berulang.
     

    Sanksi hukum bukan solusi tunggal
    Mereka yang tertangkap menerbangkan layang-layang di sekitar bandara bisa dipenjara hingga 3 tahun atau denda Rp1 miliar. Tapi ancaman ini belum cukup membuat jera.

    Anak-anak tetap menerbangkan layang-layang, bukan karena bandel, tapi karena tidak punya alternatif tempat.

    “Tidak ada tempat lain di sekitar sini,” kata Rasha, remaja yang juga menjual layang-layang. 

    “Satu tempat lain masih dekat dengan bandara,” imbuhnya.
    Layang-layang adalah warisan budaya
    Pemerintah mencoba mengalihkan minat anak-anak dengan memberikan bola dan raket. Tapi, layang-layang lebih dari sekadar hiburan.

    “Menerbangkan layang-layang telah diwariskan turun-temurun dari nenek moyang kita. Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi menerbangkan layang-layang,” jelas pakar dari Museum Layang-layang Indonesia, Asep Irawan.

    Dari simbol doa di Bali, pengusir burung di sawah, hingga tradisi panen, layang-layang punya makna budaya yang kuat.

    Urbanisasi menjadi salah satu akar masalah. Jakarta kehilangan 31 persen ruang hijaunya antara 2000 hingga 2020. Sawah dan hutan digantikan jalan tol dan apartemen. Tempat aman untuk menerbangkan layang-layang makin langka.

    Komunitas penggemar layang-layang kini berkumpul di sawah-sawah sisa. Mereka menggelar kompetisi rutin, termasuk Rasha yang pernah menang dua kali meski juga sempat disita dan dimarahi petugas.

    Masalah ini bukan soal siapa yang salah. Anak-anak butuh ruang bermain. Pesawat butuh langit yang aman. Menerbangkan layang-layang bukan kejahatan tapi tanpa pengaturan, bisa berujung petaka.

    “Ini memang kegiatan yang menyenangkan, tetapi kita juga perlu mengedukasi mereka untuk mencegah masyarakat umum atau anak-anak melakukan kegiatan yang dapat membahayakan penerbangan,” tegas Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi.

    Mungkin sudah waktunya kota-kota di Indonesia menyediakan taman layang-layang, ruang terbuka yang aman dan jauh dari jalur pesawat, agar tradisi tetap terbang tinggi tanpa mengorbankan keselamatan

    Jakarta: Di hamparan sawah yang hanya dua kilometer dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, riuh suara anak-anak dan layang-layang yang beterbangan jadi pemandangan rutin. 
     
    Tapi, keseruan itu kadang terhenti seketika ketika deru pesawat membelah langit atau petugas bandara mulai berpatroli.
     
    “Dulu, saya dan teman-teman akan lari ketika ada petugas datang,” cerita Atif sambil tetap menatap langit dikutip dari BBC, Selasa, 5 Agustus 2025.

    “Kalau layang-layang saya diambil, sedih rasanya, tapi saya selalu bisa membuat yang baru,” ucapnya.
     
    Bagi anak-anak, menerbangkan layang-layang adalah hiburan murah meriah saat libur sekolah. Tapi bagi otoritas bandara, ini bisa jadi mimpi buruk.
     

    Ancaman nyata untuk keselamatan penerbangan
    Layang-layang dianggap sebagai hambatan bergerak oleh otoritas penerbangan. Terdengar sepele, tapi efeknya bisa fatal.
     
    “Layang-layang merupakan hambatan bergerak bagi pesawat dan risiko serius bagi keselamatan penerbangan,” ujar Kepala Otoritas Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Putu Eka Cahyadi.
     
    Pada awal Juli lalu saja, tercatat 21 penerbangan terganggu akibat layang-layang di sekitar Bandara Soekarno-Hatta. Beberapa pesawat terpaksa dialihkan ke bandara lain, sementara sisanya batal mendarat.
    Kasus serius
    Tak hanya mengganggu penerbangan komersial, layang-layang juga pernah menyebabkan kecelakaan.
     
    Juli 2024, helikopter jatuh di Bali karena terlilit tali layang-layang. Lima orang terluka, termasuk dua warga negara Australia.
     
    Juli 2020, layang-layang ditemukan di mesin pesawat setelah mendarat di Soekarno-Hatta.
     
    Tahun yang sama, sebuah layang-layang memicu pemadaman listrik massal di Bali setelah jatuh menimpa gardu induk. Lima tahun berlalu, masalah yang sama masih berulang.
     

    Sanksi hukum bukan solusi tunggal
    Mereka yang tertangkap menerbangkan layang-layang di sekitar bandara bisa dipenjara hingga 3 tahun atau denda Rp1 miliar. Tapi ancaman ini belum cukup membuat jera.
     
    Anak-anak tetap menerbangkan layang-layang, bukan karena bandel, tapi karena tidak punya alternatif tempat.
     
    “Tidak ada tempat lain di sekitar sini,” kata Rasha, remaja yang juga menjual layang-layang. 
     
    “Satu tempat lain masih dekat dengan bandara,” imbuhnya.
    Layang-layang adalah warisan budaya
    Pemerintah mencoba mengalihkan minat anak-anak dengan memberikan bola dan raket. Tapi, layang-layang lebih dari sekadar hiburan.
     
    “Menerbangkan layang-layang telah diwariskan turun-temurun dari nenek moyang kita. Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi menerbangkan layang-layang,” jelas pakar dari Museum Layang-layang Indonesia, Asep Irawan.
     
    Dari simbol doa di Bali, pengusir burung di sawah, hingga tradisi panen, layang-layang punya makna budaya yang kuat.
     
    Urbanisasi menjadi salah satu akar masalah. Jakarta kehilangan 31 persen ruang hijaunya antara 2000 hingga 2020. Sawah dan hutan digantikan jalan tol dan apartemen. Tempat aman untuk menerbangkan layang-layang makin langka.
     
    Komunitas penggemar layang-layang kini berkumpul di sawah-sawah sisa. Mereka menggelar kompetisi rutin, termasuk Rasha yang pernah menang dua kali meski juga sempat disita dan dimarahi petugas.
     
    Masalah ini bukan soal siapa yang salah. Anak-anak butuh ruang bermain. Pesawat butuh langit yang aman. Menerbangkan layang-layang bukan kejahatan tapi tanpa pengaturan, bisa berujung petaka.
     
    “Ini memang kegiatan yang menyenangkan, tetapi kita juga perlu mengedukasi mereka untuk mencegah masyarakat umum atau anak-anak melakukan kegiatan yang dapat membahayakan penerbangan,” tegas Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi.
     
    Mungkin sudah waktunya kota-kota di Indonesia menyediakan taman layang-layang, ruang terbuka yang aman dan jauh dari jalur pesawat, agar tradisi tetap terbang tinggi tanpa mengorbankan keselamatan
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (ANN)

  • Perkuat Sistem Peringatan Dini Nasional

    Perkuat Sistem Peringatan Dini Nasional

    Jakarta: Pameran Emergency Disaster Reduction & Rescue Expo (EDRR) 2025 bakal digelar pada 13-15 Agustus 2025 di Jakarta International Expo (JIEXPO) Kemayoran. Pameran ini menjadi ajang strategis untuk mempertemukan pemangku kepentingan dari sektor pemerintahan, industri, lembaga internasional, dan masyarakat dalam upaya memperkuat ketangguhan nasional terhadap bencana.

    EDRR 2025 menghadirkan fokus utama pada solusi kebencanaan, tanggap darurat, dan penyelamatan, sebagai bagian dari upaya mempercepat penguatan sistem mitigasi bencana yang adaptif dan responsif. 

    Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan EDRR 2025, akan diselenggarakan workshop bertajuk “Early Warning for All” pada Kamis, 14 Agustus 2025 di Main Hall A – Conference A, JIEXPO Kemayoran. Workshop ini merupakan kolaborasi antara Kemenko PMK, Badan Nasional Penganggulangan Bencana (BNPB), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Geologi, UN Women, dan mitra lainnya, dengan tujuan membangun sistem peringatan dini yang inklusif, efektif, dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

    Project Director EDRR 2025, Vista Limbong menyampaikan bahwa workshop ini merupakan bagian penting dari keseluruhan rangkaian kegiatan EDRR tahun ini. Workshop EDRR 2025 mengusung tema “Early Warning for All”.

    “Melalui workshop ‘Early Warning for All’, kami bersama Kemenko PMK ingin menegaskan bahwa sistem peringatan dini bukan hanya soal teknologi, tetapi juga soal kolaborasi lintas sektor. Ini adalah bagian penting dari visi besar EDRR 2025 untuk membangun ekosistem kebencanaan yang lebih tangguh dan terintegrasi,” ujar Vista dalam keterangan tertulis, Senin, 4 Agustus 2025.
     

    Workshop ini menjadi elemen krusial dalam seminar dan pameran EDRR 2025, karena membahas langsung upaya peningkatan kapasitas sistem peringatan dini sebagai garda terdepan dalam mitigasi bencana. Kegiatan ini diharapkan menjadi ruang strategis untuk merumuskan sinergi antara kebijakan pemerintah, dukungan ilmiah, teknologi, dan peran aktif masyarakat. 

    Lebih dari sekadar forum diskusi, workshop ini juga menjadi momentum untuk memperkuat integrasi sistem peringatan dini sebagai bagian dari kesiapsiagaan nasional yang berkelanjutan.
    Keynote Speaker Workshop “Early Warning for All”
    Workshop “Early Warning for All” akan menghadirkan Dr. Lilik Kurniawan, ST., M.Si, selaku Keynote Speaker, yang menjabat sebagai Deputi Bidang Koordinasi Penanggulangan Bencana dan Konflik Sosial – Kemenko PMK. Adapun para narasumber utama yang akan berpartisipasi dalam diskusi strategis ini antara lain:

    Letjen TNI Dr. Suharyanto, S.Sos., M.M., selaku Kepala BNPB
    Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., selaku Ph.D, Plt. Kepala BMKG
    Dr. Ir. Muhammad Wafid A.N., M.Sc., selaku Kepala Badan Geologi
    Fifi Aleyda Yahya, selaku Dirjen Komunikasi Publik selaku Dirjen Komunikasi Publik dan Media, Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkodigi)
    Dr. H. Safrizal ZA, M.Si, selaku Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan – Kementerian Dalam Negeri
    Dra. Prasinta Dewi, M.A.P., selaku Deputi Pencegahan – BNPB
    Prof. Dr. Ir. Harkunti P. Rahayu, M.Sc., selaku Ketua Umum Ikatan Ahli Kebencanaan Indonesia (IABI)

    Untuk memperkaya perspektif, sesi ini juga akan menghadirkan penanggap diskusi yaitu:

    Prof. Dr. Syamsul Ma’arif, M.Si, selaku Dewan Pembina Ikatan Ahli Kebencanaan Indonesia (IABI)
    Solly Andriany Gantina, selaku Anggota Komisi VII DPR RI
    Ardito Marzooki Kodijat, selaku National Professional Officer at United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO)

    Diskusi akan dipandu oleh dua moderator berpengalaman:

    Titi Moektijasih, selaku Analis Kebencanaan – United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (UN OCHA)
    Morry Efriana, selaku Asisten Deputi Penanganan Bencana – Kemenko PMK
    EDRR 2025

    Pameran Emergency Disaster Reduction & Rescue Expo (EDRR) 2025 bakal digelar pada 13-15 Agustus 2025 di Jakarta International Expo (JIEXPO) Kemayoran di Hall A1–A3, Jakarta International Expo (JIEXPO) Kemayoran. EDRR 2025 diselenggarakan oleh PT Amara Tujuh Perjuangan, Council for the Promotion of Shanghai International Trade, Shanghai International Exhibition (Group) Co., Ltd., dan Comexposium, dengan dukungan penuh dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK) selaku Co-Host.

    Jakarta: Pameran Emergency Disaster Reduction & Rescue Expo (EDRR) 2025 bakal digelar pada 13-15 Agustus 2025 di Jakarta International Expo (JIEXPO) Kemayoran. Pameran ini menjadi ajang strategis untuk mempertemukan pemangku kepentingan dari sektor pemerintahan, industri, lembaga internasional, dan masyarakat dalam upaya memperkuat ketangguhan nasional terhadap bencana.
     
    EDRR 2025 menghadirkan fokus utama pada solusi kebencanaan, tanggap darurat, dan penyelamatan, sebagai bagian dari upaya mempercepat penguatan sistem mitigasi bencana yang adaptif dan responsif. 
     
    Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan EDRR 2025, akan diselenggarakan workshop bertajuk “Early Warning for All” pada Kamis, 14 Agustus 2025 di Main Hall A – Conference A, JIEXPO Kemayoran. Workshop ini merupakan kolaborasi antara Kemenko PMK, Badan Nasional Penganggulangan Bencana (BNPB), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Geologi, UN Women, dan mitra lainnya, dengan tujuan membangun sistem peringatan dini yang inklusif, efektif, dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

    Project Director EDRR 2025, Vista Limbong menyampaikan bahwa workshop ini merupakan bagian penting dari keseluruhan rangkaian kegiatan EDRR tahun ini. Workshop EDRR 2025 mengusung tema “Early Warning for All”.
     
    “Melalui workshop ‘Early Warning for All’, kami bersama Kemenko PMK ingin menegaskan bahwa sistem peringatan dini bukan hanya soal teknologi, tetapi juga soal kolaborasi lintas sektor. Ini adalah bagian penting dari visi besar EDRR 2025 untuk membangun ekosistem kebencanaan yang lebih tangguh dan terintegrasi,” ujar Vista dalam keterangan tertulis, Senin, 4 Agustus 2025.
     

     
    Workshop ini menjadi elemen krusial dalam seminar dan pameran EDRR 2025, karena membahas langsung upaya peningkatan kapasitas sistem peringatan dini sebagai garda terdepan dalam mitigasi bencana. Kegiatan ini diharapkan menjadi ruang strategis untuk merumuskan sinergi antara kebijakan pemerintah, dukungan ilmiah, teknologi, dan peran aktif masyarakat. 
     
    Lebih dari sekadar forum diskusi, workshop ini juga menjadi momentum untuk memperkuat integrasi sistem peringatan dini sebagai bagian dari kesiapsiagaan nasional yang berkelanjutan.
    Keynote Speaker Workshop “Early Warning for All”
    Workshop “Early Warning for All” akan menghadirkan Dr. Lilik Kurniawan, ST., M.Si, selaku Keynote Speaker, yang menjabat sebagai Deputi Bidang Koordinasi Penanggulangan Bencana dan Konflik Sosial – Kemenko PMK. Adapun para narasumber utama yang akan berpartisipasi dalam diskusi strategis ini antara lain:
     
    Letjen TNI Dr. Suharyanto, S.Sos., M.M., selaku Kepala BNPB
    Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., selaku Ph.D, Plt. Kepala BMKG
    Dr. Ir. Muhammad Wafid A.N., M.Sc., selaku Kepala Badan Geologi
    Fifi Aleyda Yahya, selaku Dirjen Komunikasi Publik selaku Dirjen Komunikasi Publik dan Media, Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkodigi)
    Dr. H. Safrizal ZA, M.Si, selaku Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan – Kementerian Dalam Negeri
    Dra. Prasinta Dewi, M.A.P., selaku Deputi Pencegahan – BNPB
    Prof. Dr. Ir. Harkunti P. Rahayu, M.Sc., selaku Ketua Umum Ikatan Ahli Kebencanaan Indonesia (IABI)
     
    Untuk memperkaya perspektif, sesi ini juga akan menghadirkan penanggap diskusi yaitu:
     
    Prof. Dr. Syamsul Ma’arif, M.Si, selaku Dewan Pembina Ikatan Ahli Kebencanaan Indonesia (IABI)
    Solly Andriany Gantina, selaku Anggota Komisi VII DPR RI
    Ardito Marzooki Kodijat, selaku National Professional Officer at United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO)
     
    Diskusi akan dipandu oleh dua moderator berpengalaman:
     
    Titi Moektijasih, selaku Analis Kebencanaan – United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (UN OCHA)
    Morry Efriana, selaku Asisten Deputi Penanganan Bencana – Kemenko PMK
    EDRR 2025

    Pameran Emergency Disaster Reduction & Rescue Expo (EDRR) 2025 bakal digelar pada 13-15 Agustus 2025 di Jakarta International Expo (JIEXPO) Kemayoran di Hall A1–A3, Jakarta International Expo (JIEXPO) Kemayoran. EDRR 2025 diselenggarakan oleh PT Amara Tujuh Perjuangan, Council for the Promotion of Shanghai International Trade, Shanghai International Exhibition (Group) Co., Ltd., dan Comexposium, dengan dukungan penuh dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK) selaku Co-Host.
     

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (RUL)

  • Hadir di Indonesia, Perdays Bawa Era Baru Suplemen Nutrisi Presisi

    Hadir di Indonesia, Perdays Bawa Era Baru Suplemen Nutrisi Presisi

    Jakarta: Seiring meningkatnya kesadaran akan kualitas hidup, perempuan modern Indonesia kini memasuki era baru dalam konsumsi suplemen nutrisi. Tak lagi sekadar memilih berdasarkan klaim, mereka menuntut produk yang presisi, transparan, dan terbukti secara ilmiah.

    Menjawab kebutuhan ini, Perdays, merek suplemen nutrisi presisi premium asal Australia, resmi hadir di Indonesia untuk mendampingi perjalanan kesehatan perempuan dengan standar global.

    Di negara maju seperti Australia dan Singapura, pendekatan suplemen yang bertahap dan berorientasi pada tujuan telah menjadi standar, ditunjang oleh standar ketat seperti TGA Australia. Tren ini kini diadopsi oleh perempuan kelas menengah di kota-kota besar Indonesia.

    Mereka aktif mencari informasi melalui komunitas dan platform digital, menjadikan komposisi, formulasi ilmiah, serta sertifikasi dari lembaga kredibel seperti BPOM, TGA, dan FDA sebagai tolok ukur utama. Bagi perempuan modern, suplemen bukan lagi sekadar “yang penting dikonsumsi”, tapi harus “terbukti efektif”.

    Perdays dikembangkan di Australia oleh tim ahli gizi terdaftar, pakar kedokteran fungsional, dan apoteker untuk memenuhi kebutuhan nutrisi perempuan secara presisi. Setiap produk Perdays menjamin efektivitas, keamanan, dan dasar ilmiah yang kuat, yang dibuktikan dengan terdaftarnya produk pada sistem sertifikasi internasional seperti TGA Australia dan FDA Amerika Serikat.

    “Kami melihat perempuan modern Indonesia sebagai konsumen yang sangat cerdas. Mereka tidak lagi hanya mencari suplemen, tetapi mencari kepastian bahwa nutrisi yang mereka konsumsi benar-benar bekerja secara optimal,” ujar Stephanie Stephenson, Professional Relationship Manager Perdays.

    “Perdays lahir dari filosofi ini. Kami tidak menumpuk bahan, kami merancangnya secara presisi. Setiap formula didukung oleh sains untuk memastikan penyerapan maksimal, menjawab kebutuhan perempuan yang menginginkan hasil nyata, bukan sekadar janji di label.”

    Sejalan dengan manifesto kampanyenya, Perdays menjawab pertanyaan mendasar setiap perempuan cerdas: “Apakah semua nutrisi ini benar-benar terserap oleh tubuh?” Inilah titik di mana cinta yang cerdas bertemu dengan sains. Perdays mewujudkan komitmen ini melalui slogan mereknya, “Presisi Nutrisi Perempuan Cerdas”, yang merefleksikan nutrisi yang dirancang tidak hanya untuk ada, tetapi untuk bekerja secara optimal. Kampanye #SmartLoveMomentKu turut mengajak para perempuan untuk berbagi momen cinta cerdas mereka dalam memberikan nutrisi terbaik bagi diri sendiri dan keluarga.

    Perdays memperkenalkan tiga produk inti dengan formulasi aktif tinggi, efek samping minimal, dan aman untuk penggunaan jangka panjang: Perdays Iron & Vitamin C, direkomendasikan oleh dokter kandungan di Australia, ideal untuk perempuan dengan defisiensi zat besi, menstruasi berat, atau kelelahan. Perdays Calcium Complex, diformulasikan untuk mendukung kesehatan tulang dan energi perempuan usia 20-65 tahun.

    Serta, Perdays Menbody Healthy, dukungan esensial bagi kesehatan pasangan pria, mengandung dua bahan paten internasional yang terbukti klinis membantu mengurangi stres, meningkatkan kualitas tidur, dan mendukung kesuburan serta daya tahan tubuh pria.

    “Kehadiran kami di Indonesia lebih dari sekadar peluncuran produk; ini adalah komitmen jangka panjang,” tambah Stephanie Stephenson.

    “Melalui kampanye #SmartLoveMomentku, kami ingin memberdayakan setiap perempuan untuk membuat pilihan kesehatan yang cerdas. Kami bangga dapat mendampingi perjalanan mereka dengan produk yang tidak hanya berstandar internasional, tetapi juga telah bersertifikasi BPOM dan Halal, sebagai wujud penghormatan kami terhadap nilai-nilai lokal.”

    Bagi perempuan modern Indonesia yang menjalani peran ganda, suplementasi nutrisi yang tepat adalah kebutuhan utama. Perdays hadir sebagai mitra terpercaya yang menggabungkan standar kualitas internasional dan kepatuhan lokal, memberdayakan setiap perempuan untuk menjalani hidup yang lebih sehat dan penuh percaya diri.

    Jakarta: Seiring meningkatnya kesadaran akan kualitas hidup, perempuan modern Indonesia kini memasuki era baru dalam konsumsi suplemen nutrisi. Tak lagi sekadar memilih berdasarkan klaim, mereka menuntut produk yang presisi, transparan, dan terbukti secara ilmiah.
     
    Menjawab kebutuhan ini, Perdays, merek suplemen nutrisi presisi premium asal Australia, resmi hadir di Indonesia untuk mendampingi perjalanan kesehatan perempuan dengan standar global.
     
    Di negara maju seperti Australia dan Singapura, pendekatan suplemen yang bertahap dan berorientasi pada tujuan telah menjadi standar, ditunjang oleh standar ketat seperti TGA Australia. Tren ini kini diadopsi oleh perempuan kelas menengah di kota-kota besar Indonesia.

    Mereka aktif mencari informasi melalui komunitas dan platform digital, menjadikan komposisi, formulasi ilmiah, serta sertifikasi dari lembaga kredibel seperti BPOM, TGA, dan FDA sebagai tolok ukur utama. Bagi perempuan modern, suplemen bukan lagi sekadar “yang penting dikonsumsi”, tapi harus “terbukti efektif”.
     
    Perdays dikembangkan di Australia oleh tim ahli gizi terdaftar, pakar kedokteran fungsional, dan apoteker untuk memenuhi kebutuhan nutrisi perempuan secara presisi. Setiap produk Perdays menjamin efektivitas, keamanan, dan dasar ilmiah yang kuat, yang dibuktikan dengan terdaftarnya produk pada sistem sertifikasi internasional seperti TGA Australia dan FDA Amerika Serikat.
     
    “Kami melihat perempuan modern Indonesia sebagai konsumen yang sangat cerdas. Mereka tidak lagi hanya mencari suplemen, tetapi mencari kepastian bahwa nutrisi yang mereka konsumsi benar-benar bekerja secara optimal,” ujar Stephanie Stephenson, Professional Relationship Manager Perdays.
     
    “Perdays lahir dari filosofi ini. Kami tidak menumpuk bahan, kami merancangnya secara presisi. Setiap formula didukung oleh sains untuk memastikan penyerapan maksimal, menjawab kebutuhan perempuan yang menginginkan hasil nyata, bukan sekadar janji di label.”
     
    Sejalan dengan manifesto kampanyenya, Perdays menjawab pertanyaan mendasar setiap perempuan cerdas: “Apakah semua nutrisi ini benar-benar terserap oleh tubuh?” Inilah titik di mana cinta yang cerdas bertemu dengan sains. Perdays mewujudkan komitmen ini melalui slogan mereknya, “Presisi Nutrisi Perempuan Cerdas”, yang merefleksikan nutrisi yang dirancang tidak hanya untuk ada, tetapi untuk bekerja secara optimal. Kampanye #SmartLoveMomentKu turut mengajak para perempuan untuk berbagi momen cinta cerdas mereka dalam memberikan nutrisi terbaik bagi diri sendiri dan keluarga.
     
    Perdays memperkenalkan tiga produk inti dengan formulasi aktif tinggi, efek samping minimal, dan aman untuk penggunaan jangka panjang: Perdays Iron & Vitamin C, direkomendasikan oleh dokter kandungan di Australia, ideal untuk perempuan dengan defisiensi zat besi, menstruasi berat, atau kelelahan. Perdays Calcium Complex, diformulasikan untuk mendukung kesehatan tulang dan energi perempuan usia 20-65 tahun.
     
    Serta, Perdays Menbody Healthy, dukungan esensial bagi kesehatan pasangan pria, mengandung dua bahan paten internasional yang terbukti klinis membantu mengurangi stres, meningkatkan kualitas tidur, dan mendukung kesuburan serta daya tahan tubuh pria.
     
    “Kehadiran kami di Indonesia lebih dari sekadar peluncuran produk; ini adalah komitmen jangka panjang,” tambah Stephanie Stephenson.
     
    “Melalui kampanye #SmartLoveMomentku, kami ingin memberdayakan setiap perempuan untuk membuat pilihan kesehatan yang cerdas. Kami bangga dapat mendampingi perjalanan mereka dengan produk yang tidak hanya berstandar internasional, tetapi juga telah bersertifikasi BPOM dan Halal, sebagai wujud penghormatan kami terhadap nilai-nilai lokal.”
     
    Bagi perempuan modern Indonesia yang menjalani peran ganda, suplementasi nutrisi yang tepat adalah kebutuhan utama. Perdays hadir sebagai mitra terpercaya yang menggabungkan standar kualitas internasional dan kepatuhan lokal, memberdayakan setiap perempuan untuk menjalani hidup yang lebih sehat dan penuh percaya diri.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (MMI)

  • Ramai Pengibaran Bendera One Piece, Begini Respons Istana

    Ramai Pengibaran Bendera One Piece, Begini Respons Istana

    Jakarta: Pihak Istana buka suara terkait ramainya fenomena pengibaran bendera One Piece di beberapa daerah. 

    Pengibaran bendera tersebut dilakukan menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia.

    Menyikapi fenomena pengibaran bendera One Piece, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) Hasan Nasbi mengatakan bendera kebangsaan Indonesia ialah merah putih yang merupakan keniscayaan.
     

    “Mau suka atau tidak suka sama pemerintah itu hak. Keduanya pilihan yang sah di republik ini. Tapi bendera merah putih bukan pilihan, dia keniscayaan, bendera merah putih tidak boleh diganti dengan yang lain,” kata Hasan Hasbi kepada wartawan, Senin, 4 Agustus 2025.

    Lebih lanjut, menurut Hasan Hasbi fenomena bendera One Piece hanya ramai di media sosial. Ia mengaku belum pernah melihat secara langsung pengibaran bendera bajak laut dari anime populer tersebut.

    “Saya belum pernah lihat. Sepanjang jalan saya tiap hari jalan tidak pernah lihat,” tegasnya.

    Sebelumnya ramai pengibaran bendera bajak laut One Piece di berbagai daerah yang diunggah di media sosial. 

    Penggunaan bendera One Piece dalam konteks ini ditafsirkan sebagai simbol kritik sosial terhadap pemerintah.

    Sejumlah warganet menganggap pengibaran bendera latar belakang hitam itu adalah bentuk protes damai terhadap ketidakadilan, korupsi, serta ketimpangan sosial. 

    Jakarta: Pihak Istana buka suara terkait ramainya fenomena pengibaran bendera One Piece di beberapa daerah. 
     
    Pengibaran bendera tersebut dilakukan menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia.
     
    Menyikapi fenomena pengibaran bendera One Piece, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) Hasan Nasbi mengatakan bendera kebangsaan Indonesia ialah merah putih yang merupakan keniscayaan.
     

    “Mau suka atau tidak suka sama pemerintah itu hak. Keduanya pilihan yang sah di republik ini. Tapi bendera merah putih bukan pilihan, dia keniscayaan, bendera merah putih tidak boleh diganti dengan yang lain,” kata Hasan Hasbi kepada wartawan, Senin, 4 Agustus 2025.
     
    Lebih lanjut, menurut Hasan Hasbi fenomena bendera One Piece hanya ramai di media sosial. Ia mengaku belum pernah melihat secara langsung pengibaran bendera bajak laut dari anime populer tersebut.
     
    “Saya belum pernah lihat. Sepanjang jalan saya tiap hari jalan tidak pernah lihat,” tegasnya.
     
    Sebelumnya ramai pengibaran bendera bajak laut One Piece di berbagai daerah yang diunggah di media sosial. 
     
    Penggunaan bendera One Piece dalam konteks ini ditafsirkan sebagai simbol kritik sosial terhadap pemerintah.
     
    Sejumlah warganet menganggap pengibaran bendera latar belakang hitam itu adalah bentuk protes damai terhadap ketidakadilan, korupsi, serta ketimpangan sosial. 
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (PRI)

  • Soal Pengibaran Bendera One Piece, Pengamat: Pemerintah Tak Perlu Reaktif

    Soal Pengibaran Bendera One Piece, Pengamat: Pemerintah Tak Perlu Reaktif

    Jakarta: Ramai di media sosial pengibaran bendera bajak laut One Piece di beberapa daerah. Pengibaran bendera tersebut dilakukan menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia.

    Dalam beberapa unggahan, bendera One Piece dikibarkan bersandingan dengan bendera Merah Putih. Namun posisi bendera Merah Putih tetap lebih tinggi. 

    Menanggapi fenomena ini, pengamat kebijakan publik dari Universitas Indonesia, Agus Pambagio meminta agar pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya tak perlu reaktif terhadap tren pengibaran bendera milik karakter Monkey D. Luffy dalam serial anime One Piece tersebut. 
     

    Pasalnya, bendera tersebut fiktif, sehingga tak perlu ada kekhawatiran berlebih hingga menyebutnya sebagai provokasi atau bahkan ancaman kepada publik. 

    “Itu kan dari tokoh anime. Kecuali itu bendera kelompok tertentu, kecuali bendera itu melambangkan ormas-ormas. Ini kan semua orang boleh pasang, di mana pun,” kata Agus dikutip dari Media Indonesia.

    “Pemerintah tidak perlu reaktif, biarkan saja. Itu kan seperti pesta saja, orang senang, ya biarkan saja, tidak ada urusan dengan penghinaan. Yang bilang itu penghinaan kan orang yang ingin cari nama saja. Bendera ini kan ibaratnya dari kartun,” lanjutnya. 

    Sebelumnya di media sosial, beredar video masyarakat ramai-ramai mengibarkan bendera One Piece di rumah hingga kendaraan. 

    Jakarta: Ramai di media sosial pengibaran bendera bajak laut One Piece di beberapa daerah. Pengibaran bendera tersebut dilakukan menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia.
     
    Dalam beberapa unggahan, bendera One Piece dikibarkan bersandingan dengan bendera Merah Putih. Namun posisi bendera Merah Putih tetap lebih tinggi. 
     
    Menanggapi fenomena ini, pengamat kebijakan publik dari Universitas Indonesia, Agus Pambagio meminta agar pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya tak perlu reaktif terhadap tren pengibaran bendera milik karakter Monkey D. Luffy dalam serial anime One Piece tersebut. 
     

    Pasalnya, bendera tersebut fiktif, sehingga tak perlu ada kekhawatiran berlebih hingga menyebutnya sebagai provokasi atau bahkan ancaman kepada publik. 
     
    “Itu kan dari tokoh anime. Kecuali itu bendera kelompok tertentu, kecuali bendera itu melambangkan ormas-ormas. Ini kan semua orang boleh pasang, di mana pun,” kata Agus dikutip dari Media Indonesia.
     
    “Pemerintah tidak perlu reaktif, biarkan saja. Itu kan seperti pesta saja, orang senang, ya biarkan saja, tidak ada urusan dengan penghinaan. Yang bilang itu penghinaan kan orang yang ingin cari nama saja. Bendera ini kan ibaratnya dari kartun,” lanjutnya. 
     
    Sebelumnya di media sosial, beredar video masyarakat ramai-ramai mengibarkan bendera One Piece di rumah hingga kendaraan. 
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (PRI)

  • Link Daftar Ikut Upacara 17 Agustus 2025 di Istana Negara

    Link Daftar Ikut Upacara 17 Agustus 2025 di Istana Negara

    Jakarta: Pemerintah memberi kesempatan bagi masyarakat untuk hadir langsung dalam prosesi upacara pengibaran bendera di Istana Negara pada 17 Agustus 2025.

    Informasi ini diumumkan Kementerian Sekretariat Negara (Kemensesneg) sebagai bagian dari rangkaian perayaan Hari Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia.

    Wakil Menteri Sekretaris Negara, Juri Ardiantoro, menyebutkan bahwa tahun ini tersedia 8.000 undangan, dan sesuai arahan Presiden Prabowo, sekitar 80% atau 6.400 kursi disediakan khusus bagi masyarakat umum.

    “Undangan yang akan kami sebar sebagian besar kami alokasikan menurut arahan Bapak Presiden untuk masyarakat umum. Jadi dari 8.000 undangan atau 8.000 peserta upacara, 80%-nya adalah masyarakat umum,” ujarnya dikutip dari laman resmi Kemensetneg.
     

    Link pendaftaran

    Pendaftaran dibuka mulai Senin, 4 Agustus 2025, melalui laman Pandang Istana di https://pandang.istananegara.go.id.

    Calon peserta dapat memilih kategori seperti Masyarakat Umum, Pelajar, Mahasiswa, ASN, TNI/Polri, Diaspora, atau lainnya, lalu mengisi data diri. Peserta yang lolos seleksi akan dihubungi lewat email atau WhatsApp.

    Berikut ini persyaratan ikut upacara 17 Agustus 2025: 

    – Warga Negara Indonesia berusia minimal 18 tahun.
    – Memiliki KTP.
    – Sehat fisik dan mental.
    – Mematuhi tata tertib yang berlaku.
    – Hadir sesuai sesi yang telah dipilih.

    Partisipasi dalam kegiatan ini gratis dan terbuka untuk seluruh warga yang memenuhi kriteria. Informasi lebih lanjut tersedia di situs resmi Kemensesneg atau akun Instagram @kemensetneg.ri.

    Jakarta: Pemerintah memberi kesempatan bagi masyarakat untuk hadir langsung dalam prosesi upacara pengibaran bendera di Istana Negara pada 17 Agustus 2025.
     
    Informasi ini diumumkan Kementerian Sekretariat Negara (Kemensesneg) sebagai bagian dari rangkaian perayaan Hari Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia.
     
    Wakil Menteri Sekretaris Negara, Juri Ardiantoro, menyebutkan bahwa tahun ini tersedia 8.000 undangan, dan sesuai arahan Presiden Prabowo, sekitar 80% atau 6.400 kursi disediakan khusus bagi masyarakat umum.

    “Undangan yang akan kami sebar sebagian besar kami alokasikan menurut arahan Bapak Presiden untuk masyarakat umum. Jadi dari 8.000 undangan atau 8.000 peserta upacara, 80%-nya adalah masyarakat umum,” ujarnya dikutip dari laman resmi Kemensetneg.
     

    Link pendaftaran

    Pendaftaran dibuka mulai Senin, 4 Agustus 2025, melalui laman Pandang Istana di https://pandang.istananegara.go.id.
     
    Calon peserta dapat memilih kategori seperti Masyarakat Umum, Pelajar, Mahasiswa, ASN, TNI/Polri, Diaspora, atau lainnya, lalu mengisi data diri. Peserta yang lolos seleksi akan dihubungi lewat email atau WhatsApp.
     
    Berikut ini persyaratan ikut upacara 17 Agustus 2025: 
     
    – Warga Negara Indonesia berusia minimal 18 tahun.
    – Memiliki KTP.
    – Sehat fisik dan mental.
    – Mematuhi tata tertib yang berlaku.
    – Hadir sesuai sesi yang telah dipilih.
     
    Partisipasi dalam kegiatan ini gratis dan terbuka untuk seluruh warga yang memenuhi kriteria. Informasi lebih lanjut tersedia di situs resmi Kemensesneg atau akun Instagram @kemensetneg.ri.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (PRI)

  • Ini Strategi PGN untuk Genjot Pemanfaatan Gas Bumi

    Ini Strategi PGN untuk Genjot Pemanfaatan Gas Bumi

    Jakarta: PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menggenjot pemanfaatan gas bumi yang berpeluang menjadi energi prioritas menuju swasembada energi nasional, sejalan dengan bauran energi nasional untuk gas bumi yang diproyeksikan sebesar 22% pada tahun 2025.
     
    “Gas bumi merupakan fossil fuel dengan tingkat emisi lebih rendah dibandingkan bahan bakar fosil lainnya. Sejalan dengan bauran energi tersebut, terdapat porsi yang cukup besar bagi gas bumi untuk dimanfaatkan sebagai energi prioritas,” ujar Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Rosa Permata Sari dalam Energi Mineral Festival 2025 pekan lalu.
     
    Rosa mengungkapkan bahwa PGN telah menetapkan strategi prioritas untuk pertumbuhan perusahaan dalam 5 (lima) tahun mendatang. Rencananya, akan ada beberapa infrastruktur baru yang dibangun untuk memastikan gas bumi disalurkan ke pelanggan dan memberikan manfaat dekarbonisasi yang besar. Salah satunya, PGN akan terus membangun jargas rumah tangga yang dapat mengurangi penggunaan bahan bakar tinggi emisi seperti LPG dan kerosin.
     

     
    Jika jumlah pelanggan jargas mencapai 1 juta Sambungan Rumah (SR), maka berpotensi dapat penurunan emisi karbon sekitar 380 ribu ton CO² di tahun 2034. Adapun hingga akhir 2024, PGN telah menyambungkan lebih dari 815.000 rumah tangga dengan total panjang pipa jargas mencapai 20.000 km. “Kami memiliki target menambah sekitar 450 ribu sambungan rumah tangga sampai lima tahun mendatang,” ujar Rosa.
     
    Disamping itu, PGN tengah mengembangkan produk baru yaitu biomethane. Biomethane ini adalah limbah agrikultur contohnya dari sawit, jerami dan juga kotoran hewan yang kemudian dijadikan biogas. Nantinya, biomethane akan diinjeksi ke dalam jaringan pipa gas bumi eksisting. “Rencananya Biomethane ini akan on stream di tahun 2027 sebagai bagian dari inisiatif untuk Net Zero Emission,” kata Rosa.
     
    “Dengan strategi Step Out, kami masuk ke bisnis turunan gas bumi lainnya atau green energy seperti ammonia dan hydrogen (H2). Mengingat ini adalah bisnis baru PGN, kami memilih konsep partnership. Dengan partnership yang baik, banyak teknologi yang menarik untuk diterapkan dan memastikan mitigasi risiko ketika memasuki bisnis baru,” jelas Rosa.
     

     
    Beberapa pengembangan proyek gas bumi lainnya yang sedang dikembangkan PGN untuk memperluas utilisasi gas bumi yaitu Pipa Tegal – Cilacap dan rencana LNG storage maupun regasifikasi di Pulau Jawa. Kemudian untuk LNG, PGN terus mengupayakan penyaluran pasokan LNG yang sebagian besar dari Indonesia bagian timur untuk pelanggan, termasuk di Pulau Jawa yang demand-nya sangat besar. Sedangkan untuk CNG, PGN mengutamakan untuk disalurkan ke horeka (hotel, restoran, dan café), UMKM, dan kebutuhan komersial lainnya.
     
    “Apabila pemanfaatan gas bumi dalam bentuk CNG maupun LNG dikombinasikan,  akan membantu pemerintah untuk menurunkan level subsidi,” kata Rosa.
     
    PGN melihat kebutuhan energi akan terus tumbuh dan gas bumi sebagai energi transisi menjadi pilihan utama dalam mendukung energi bersih. Maka PGN optimis bahwa investasi dalam memperluas pemanfaatan gas bumi sejalan dengan cita-cita pemerintah.
     
    “Visi PGN adalah memainkan peran sebagai penyedia gas bumi sebagai energi transisi untuk bumi yang berkelanjutan. Kami memastikan gas bumi yang ramah lingkungan dapat disalurkan kepada pelanggan mulai dari industri hingga rumah tangga,” tutup Rosa.
     

    Jakarta: PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menggenjot pemanfaatan gas bumi yang berpeluang menjadi energi prioritas menuju swasembada energi nasional, sejalan dengan bauran energi nasional untuk gas bumi yang diproyeksikan sebesar 22% pada tahun 2025.
     
    “Gas bumi merupakan fossil fuel dengan tingkat emisi lebih rendah dibandingkan bahan bakar fosil lainnya. Sejalan dengan bauran energi tersebut, terdapat porsi yang cukup besar bagi gas bumi untuk dimanfaatkan sebagai energi prioritas,” ujar Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Rosa Permata Sari dalam Energi Mineral Festival 2025 pekan lalu.
     
    Rosa mengungkapkan bahwa PGN telah menetapkan strategi prioritas untuk pertumbuhan perusahaan dalam 5 (lima) tahun mendatang. Rencananya, akan ada beberapa infrastruktur baru yang dibangun untuk memastikan gas bumi disalurkan ke pelanggan dan memberikan manfaat dekarbonisasi yang besar. Salah satunya, PGN akan terus membangun jargas rumah tangga yang dapat mengurangi penggunaan bahan bakar tinggi emisi seperti LPG dan kerosin.
     

     
    Jika jumlah pelanggan jargas mencapai 1 juta Sambungan Rumah (SR), maka berpotensi dapat penurunan emisi karbon sekitar 380 ribu ton CO² di tahun 2034. Adapun hingga akhir 2024, PGN telah menyambungkan lebih dari 815.000 rumah tangga dengan total panjang pipa jargas mencapai 20.000 km. “Kami memiliki target menambah sekitar 450 ribu sambungan rumah tangga sampai lima tahun mendatang,” ujar Rosa.
     
    Disamping itu, PGN tengah mengembangkan produk baru yaitu biomethane. Biomethane ini adalah limbah agrikultur contohnya dari sawit, jerami dan juga kotoran hewan yang kemudian dijadikan biogas. Nantinya, biomethane akan diinjeksi ke dalam jaringan pipa gas bumi eksisting. “Rencananya Biomethane ini akan on stream di tahun 2027 sebagai bagian dari inisiatif untuk Net Zero Emission,” kata Rosa.
     
    “Dengan strategi Step Out, kami masuk ke bisnis turunan gas bumi lainnya atau green energy seperti ammonia dan hydrogen (H2). Mengingat ini adalah bisnis baru PGN, kami memilih konsep partnership. Dengan partnership yang baik, banyak teknologi yang menarik untuk diterapkan dan memastikan mitigasi risiko ketika memasuki bisnis baru,” jelas Rosa.
     

     
    Beberapa pengembangan proyek gas bumi lainnya yang sedang dikembangkan PGN untuk memperluas utilisasi gas bumi yaitu Pipa Tegal – Cilacap dan rencana LNG storage maupun regasifikasi di Pulau Jawa. Kemudian untuk LNG, PGN terus mengupayakan penyaluran pasokan LNG yang sebagian besar dari Indonesia bagian timur untuk pelanggan, termasuk di Pulau Jawa yang demand-nya sangat besar. Sedangkan untuk CNG, PGN mengutamakan untuk disalurkan ke horeka (hotel, restoran, dan café), UMKM, dan kebutuhan komersial lainnya.
     
    “Apabila pemanfaatan gas bumi dalam bentuk CNG maupun LNG dikombinasikan,  akan membantu pemerintah untuk menurunkan level subsidi,” kata Rosa.
     
    PGN melihat kebutuhan energi akan terus tumbuh dan gas bumi sebagai energi transisi menjadi pilihan utama dalam mendukung energi bersih. Maka PGN optimis bahwa investasi dalam memperluas pemanfaatan gas bumi sejalan dengan cita-cita pemerintah.
     
    “Visi PGN adalah memainkan peran sebagai penyedia gas bumi sebagai energi transisi untuk bumi yang berkelanjutan. Kami memastikan gas bumi yang ramah lingkungan dapat disalurkan kepada pelanggan mulai dari industri hingga rumah tangga,” tutup Rosa.
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (PRI)

  • Bersalin di Puskesmas Jam Tiga Pagi, Tetap Dilayani Sepenuh Hati

    Bersalin di Puskesmas Jam Tiga Pagi, Tetap Dilayani Sepenuh Hati

    Jakarta: Tak banyak hal yang lebih menggetarkan hati seorang ibu dibandingkan proses persalinan. Namun bagi Aeni Mahmudah (33), seorang penjahit dari Desa Tasikrejo, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang, ketegangan itu sedikit banyak terobati berkat hadirnya Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari BPJS Kesehatan. Ibu tiga anak ini telah merasakan langsung manfaat besar menjadi peserta JKN segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI), terutama saat menjalani persalinan di Puskesmas Rowosari.

    “Saya bersyukur, semua berjalan lancar. Saya dibantu oleh tenaga medis yang cepat dan tanggap. Pelayanannya ramah sekali, padahal saya datang jam tiga pagi,” ungkap Aeni dengan mata berbinar, mengenang proses kelahiran anak ketiganya.

    Meski Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) tempat ia terdaftar bukan di Puskesmas Rowosari, Aeni memilih datang ke Puskesmas tersebut karena jaraknya lebih dekat dengan rumah. Keputusan itu terbukti tepat, karena ia tetap mendapatkan pelayanan yang prima tanpa dipersulit urusan administrasi.

    “Sebenarnya FKTP saya bukan di sini, tapi karena rumah saya lebih dekat dengan Puskesmas Rowosari, saya langsung datang ke sini. Saya senang karena tetap bisa dilayani dengan baik meskipun bukan FKTP saya,” jelasnya, Senin, 21 Juli 2025. 

     

    Yang membuat Aeni semakin bersyukur adalah karena seluruh proses persalinan ditanggung oleh JKN. Ia tidak mengeluarkan biaya sepeser pun, mulai dari pendaftaran hingga selesai persalinan.

    “Dari awal masuk sampai proses selesai, saya tidak mengeluarkan biaya apa-apa. Semuanya gratis. Saya benar-benar lega. Kalau tidak ada JKN, mungkin saya harus cari pinjaman dulu untuk biaya persalinan. Tapi sekarang saya merasa lebih ringan dan tenang,” ucapnya dengan senyum lepas.

    Bukan hanya sekali Aeni merasakan manfaat program ini. Ia menuturkan bahwa anak keduanya juga lahir di Puskesmas Rowosari dengan layanan yang sama. Semuanya ditanggung oleh BPJS Kesehatan, tanpa biaya tambahan apa pun.

    “Waktu anak kedua lahir, juga di Puskesmas Rowosari. Sama sekali tidak ada kendala, dan pelayanannya juga bagus,” ujarnya.

    Namun, pengalaman berbeda ia alami saat melahirkan anak pertamanya. Ketika itu, ia belum menjadi peserta JKN. Proses persalinan dilakukan di Puskesmas Mojo, dan seluruh biaya harus ditanggung sendiri. Bagi Aeni, yang saat itu masih membangun keluarga dengan penghasilan terbatas, biaya tersebut cukup memberatkan.
     

    “Saya merasa sangat berbeda sebelum dan sesudah punya BPJS Kesehatan. Dulu saya membayar seluruh biaya persalinan sendiri, sekarang lebih tenang karena sudah ada JKN,” ujarnya.

    Aeni juga mengapresiasi inovasi unggulan yang ada di Puskesmas Rowosari, yaitu”Si Bolang Mahir Plus Plus” atau Si Buah Hati Lahir Pulang Membawa Akta Kelahiran Plus KK & KIA Plus JKN-KIS. Melalui inovasi ini, ibu yang melahirkan tidak hanya mendapatkan layanan persalinan, tetapi juga langsung menerima dokumen penting seperti akta kelahiran, Kartu Keluarga, KIA, serta pendaftaran JKN untuk bayinya sebelum pulang dari fasilitas kesehatan.

    “Inovasi seperti itu sangat membantu. Kita jadi tidak perlu repot lagi mengurus satu per satu dokumen setelah melahirkan. Semua sudah diproses dari rumah sakit, mulai dari akta kelahiran, KK, sampai JKN anak saya. Saya tinggal pulang dengan tenang dan fokus merawat bayi,” ujarnya.

    Aeni juga menyampaikan harapannya agar Program JKN terus ditingkatkan, terutama bagi masyarakat di desa-desa yang membutuhkan pelayanan kesehatan namun terkendala biaya.

    “Saya bersyukur sudah jadi peserta BPJS Kesehatan. Semoga ke depan pelayanannya bisa terus ditingkatkan, supaya makin banyak orang yang merasakan manfaat seperti saya,” ungkapnya. 
     

    Jakarta: Tak banyak hal yang lebih menggetarkan hati seorang ibu dibandingkan proses persalinan. Namun bagi Aeni Mahmudah (33), seorang penjahit dari Desa Tasikrejo, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang, ketegangan itu sedikit banyak terobati berkat hadirnya Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari BPJS Kesehatan. Ibu tiga anak ini telah merasakan langsung manfaat besar menjadi peserta JKN segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI), terutama saat menjalani persalinan di Puskesmas Rowosari.
     
    “Saya bersyukur, semua berjalan lancar. Saya dibantu oleh tenaga medis yang cepat dan tanggap. Pelayanannya ramah sekali, padahal saya datang jam tiga pagi,” ungkap Aeni dengan mata berbinar, mengenang proses kelahiran anak ketiganya.
     
    Meski Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) tempat ia terdaftar bukan di Puskesmas Rowosari, Aeni memilih datang ke Puskesmas tersebut karena jaraknya lebih dekat dengan rumah. Keputusan itu terbukti tepat, karena ia tetap mendapatkan pelayanan yang prima tanpa dipersulit urusan administrasi.

    “Sebenarnya FKTP saya bukan di sini, tapi karena rumah saya lebih dekat dengan Puskesmas Rowosari, saya langsung datang ke sini. Saya senang karena tetap bisa dilayani dengan baik meskipun bukan FKTP saya,” jelasnya, Senin, 21 Juli 2025. 
     
     

     
    Yang membuat Aeni semakin bersyukur adalah karena seluruh proses persalinan ditanggung oleh JKN. Ia tidak mengeluarkan biaya sepeser pun, mulai dari pendaftaran hingga selesai persalinan.
     
    “Dari awal masuk sampai proses selesai, saya tidak mengeluarkan biaya apa-apa. Semuanya gratis. Saya benar-benar lega. Kalau tidak ada JKN, mungkin saya harus cari pinjaman dulu untuk biaya persalinan. Tapi sekarang saya merasa lebih ringan dan tenang,” ucapnya dengan senyum lepas.
     
    Bukan hanya sekali Aeni merasakan manfaat program ini. Ia menuturkan bahwa anak keduanya juga lahir di Puskesmas Rowosari dengan layanan yang sama. Semuanya ditanggung oleh BPJS Kesehatan, tanpa biaya tambahan apa pun.
     
    “Waktu anak kedua lahir, juga di Puskesmas Rowosari. Sama sekali tidak ada kendala, dan pelayanannya juga bagus,” ujarnya.
     
    Namun, pengalaman berbeda ia alami saat melahirkan anak pertamanya. Ketika itu, ia belum menjadi peserta JKN. Proses persalinan dilakukan di Puskesmas Mojo, dan seluruh biaya harus ditanggung sendiri. Bagi Aeni, yang saat itu masih membangun keluarga dengan penghasilan terbatas, biaya tersebut cukup memberatkan.
     

     
    “Saya merasa sangat berbeda sebelum dan sesudah punya BPJS Kesehatan. Dulu saya membayar seluruh biaya persalinan sendiri, sekarang lebih tenang karena sudah ada JKN,” ujarnya.
     
    Aeni juga mengapresiasi inovasi unggulan yang ada di Puskesmas Rowosari, yaitu”Si Bolang Mahir Plus Plus” atau Si Buah Hati Lahir Pulang Membawa Akta Kelahiran Plus KK & KIA Plus JKN-KIS. Melalui inovasi ini, ibu yang melahirkan tidak hanya mendapatkan layanan persalinan, tetapi juga langsung menerima dokumen penting seperti akta kelahiran, Kartu Keluarga, KIA, serta pendaftaran JKN untuk bayinya sebelum pulang dari fasilitas kesehatan.
     
    “Inovasi seperti itu sangat membantu. Kita jadi tidak perlu repot lagi mengurus satu per satu dokumen setelah melahirkan. Semua sudah diproses dari rumah sakit, mulai dari akta kelahiran, KK, sampai JKN anak saya. Saya tinggal pulang dengan tenang dan fokus merawat bayi,” ujarnya.
     
    Aeni juga menyampaikan harapannya agar Program JKN terus ditingkatkan, terutama bagi masyarakat di desa-desa yang membutuhkan pelayanan kesehatan namun terkendala biaya.
     
    “Saya bersyukur sudah jadi peserta BPJS Kesehatan. Semoga ke depan pelayanannya bisa terus ditingkatkan, supaya makin banyak orang yang merasakan manfaat seperti saya,” ungkapnya. 
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (PRI)

  • Simak Tarif Listrik PLN per kWh, Berlaku Agustus 2025

    Simak Tarif Listrik PLN per kWh, Berlaku Agustus 2025

    Jakarta: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan tarif listrik PT PLN (Persero) untuk Kuartal III 2025, mencakup periode Juli hingga September tetap sama untuk 13 golongan pelanggan nonsubsidi. Artinya, tidak ada penyesuaian harga yang akan diberlakukan.

    Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman P. Hutajulu, menjelaskan bahwa langkah ini diambil untuk menjaga daya beli masyarakat sekaligus mempertahankan daya saing industri.

    “Triwulan III 2025 tarif listrik diputuskan tetap, kecuali jika pemerintah menetapkan lain,” ujarnya dalam keterangan resmi.

    Tak hanya itu, tarif listrik bagi 24 golongan pelanggan bersubsidi juga tetap tidak berubah. Kelompok ini meliputi pelanggan sosial, rumah tangga miskin, usaha kecil, industri kecil, serta pengguna listrik untuk keperluan UMKM.

    “Pemerintah berharap PLN dapat terus mengoptimalkan efisiensi operasional dengan tetap menjaga mutu pelayanan kepada masyarakat dan meningkatkan volume penjualan tenaga listrik. Dengan demikian Biaya Pokok Penyediaan (BPP) tenaga listrik dapat terjaga,” lanjutnya. 
     

    Sesuai Peraturan Menteri ESDM Nomor 7 Tahun 2024, penyesuaian tarif listrik nonsubsidi biasanya dilakukan setiap tiga bulan, mengikuti perubahan parameter ekonomi makro seperti nilai tukar rupiah, harga minyak mentah Indonesia (ICP), inflasi, dan Harga Batubara Acuan (HBA).

    Meski parameter ekonomi untuk Triwulan III 2025 yang dihitung berdasarkan realisasi Februari hingga April sebenarnya mengindikasikan kenaikan, pemerintah memutuskan menahan tarif agar tidak membebani masyarakat maupun pelaku usaha.
     
    Berikut ini daftar tarif listrik untuk 13 pelanggan non subsidi:

    1. Golongan R-1/TR daya 900 VA, Rp 1.352 per kWh.

    2. Golongan R-1/ TR daya 1.300 VA, Rp 1.444,70 per kWh.

    3. Golongan R-1/ TR daya 2.200 VA, Rp 1.444,70 per kWh.

    4. Golongan R-2/ TR daya 3.500-5.500 VA, Rp 1.699,53 per kWh.

    5. Golongan R-3/ TR daya 6.600 VA ke atas, Rp 1.699,53 per kWh.

    6. Golongan B-2/ TR daya 6.600 VA-200 kVA, Rp 1.444,70 per kWh.

    7. Golongan B-3/ Tegangan Menengah (TM) daya di atas 200 kVA, Rp 1.114,74 per kWh.

    8. Golongan I-3/ TM daya di atas 200 kVA, Rp 1.114,74 per kWh.

    9. Golongan I-4/ Tegangan Tinggi (TT) daya 30.000 kVA ke atas, Rp 996,74 per kWh.

    10. Golongan P-1/ TR daya 6.600 VA-200 kVA, Rp 1.699,53 per kWh.

    11. Golongan P-2/ TM daya di atas 200 kVA, Rp 1.522,88 per kWh.

    12. Golongan P-3/ TR untuk penerangan jalan umum, Rp 1.699,53 per kWh.

    13. Golongan L/ TR, TM, TT, Rp 1.644,52 per kWh.

    Jakarta: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan tarif listrik PT PLN (Persero) untuk Kuartal III 2025, mencakup periode Juli hingga September tetap sama untuk 13 golongan pelanggan nonsubsidi. Artinya, tidak ada penyesuaian harga yang akan diberlakukan.
     
    Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman P. Hutajulu, menjelaskan bahwa langkah ini diambil untuk menjaga daya beli masyarakat sekaligus mempertahankan daya saing industri.
     
    “Triwulan III 2025 tarif listrik diputuskan tetap, kecuali jika pemerintah menetapkan lain,” ujarnya dalam keterangan resmi.

    Tak hanya itu, tarif listrik bagi 24 golongan pelanggan bersubsidi juga tetap tidak berubah. Kelompok ini meliputi pelanggan sosial, rumah tangga miskin, usaha kecil, industri kecil, serta pengguna listrik untuk keperluan UMKM.
     
    “Pemerintah berharap PLN dapat terus mengoptimalkan efisiensi operasional dengan tetap menjaga mutu pelayanan kepada masyarakat dan meningkatkan volume penjualan tenaga listrik. Dengan demikian Biaya Pokok Penyediaan (BPP) tenaga listrik dapat terjaga,” lanjutnya. 
     

     
    Sesuai Peraturan Menteri ESDM Nomor 7 Tahun 2024, penyesuaian tarif listrik nonsubsidi biasanya dilakukan setiap tiga bulan, mengikuti perubahan parameter ekonomi makro seperti nilai tukar rupiah, harga minyak mentah Indonesia (ICP), inflasi, dan Harga Batubara Acuan (HBA).
     
    Meski parameter ekonomi untuk Triwulan III 2025 yang dihitung berdasarkan realisasi Februari hingga April sebenarnya mengindikasikan kenaikan, pemerintah memutuskan menahan tarif agar tidak membebani masyarakat maupun pelaku usaha.
     

    Berikut ini daftar tarif listrik untuk 13 pelanggan non subsidi:

    1. Golongan R-1/TR daya 900 VA, Rp 1.352 per kWh.
     
    2. Golongan R-1/ TR daya 1.300 VA, Rp 1.444,70 per kWh.
     
    3. Golongan R-1/ TR daya 2.200 VA, Rp 1.444,70 per kWh.
     
    4. Golongan R-2/ TR daya 3.500-5.500 VA, Rp 1.699,53 per kWh.
     
    5. Golongan R-3/ TR daya 6.600 VA ke atas, Rp 1.699,53 per kWh.
     
    6. Golongan B-2/ TR daya 6.600 VA-200 kVA, Rp 1.444,70 per kWh.
     
    7. Golongan B-3/ Tegangan Menengah (TM) daya di atas 200 kVA, Rp 1.114,74 per kWh.
     
    8. Golongan I-3/ TM daya di atas 200 kVA, Rp 1.114,74 per kWh.
     
    9. Golongan I-4/ Tegangan Tinggi (TT) daya 30.000 kVA ke atas, Rp 996,74 per kWh.
     
    10. Golongan P-1/ TR daya 6.600 VA-200 kVA, Rp 1.699,53 per kWh.
     
    11. Golongan P-2/ TM daya di atas 200 kVA, Rp 1.522,88 per kWh.
     
    12. Golongan P-3/ TR untuk penerangan jalan umum, Rp 1.699,53 per kWh.
     
    13. Golongan L/ TR, TM, TT, Rp 1.644,52 per kWh.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (PRI)