Author: Medcom.id

  • ​Sosok yang Pantas Gantikan Noel Ebenezer, Ini Kata Pengamat

    ​Sosok yang Pantas Gantikan Noel Ebenezer, Ini Kata Pengamat

    Jakarta: Pengamat politik dari Citra Institut Efriza menilai Presiden Prabowo Subianto perlu mengutamakan sosok profesional dalam memilih Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) menggantikan Immanuel Ebenezer.

    Menurutnya, sosok yang ideal adalah figur teknokratis yang memahami persoalan dunia kerja dan mampu menjawab tantangan ketenagakerjaan Indonesia.

    Selain itu, ia menilai penempatan calon profesional juga penting untuk memperkuat citra pemerintahan. Apalagi, isu ketenagakerjaan saat ini erat kaitannya dengan integritas serta kepedulian terhadap kelompok buruh, termasuk buruh perempuan yang kerap menghadapi kerentanan di dunia kerja.

    “Sebaiknya, Prabowo memajukan calon profesional dan juga baik jika ditempati oleh perempuan, ini penting untuk memperkuat citra pemerintahan dalam isu integritas dan kepedulian terhadap permasalahan tenaga kerja dari kaum buruh perempuan,” kata Efriza dikutip dari Media Indonesia, Rabu, 27 Agustus 2025.
     

    Sosok wamenaker nantinya harus benar-benar memahami regulasi ketenagakerjaan, dinamika buruh migran, hingga tantangan modernisasi dunia kerja sehingga ampu merumuskan solusi konkret bagi berbagai persoalan ketenagakerjaan. 
     
    Rekam jejak positif

    Meski begitu, siapapun yang menjadi Wamenaker tentu sepenuhnya keputusan Prabowo. “Pilihan antara politisi, relawan, atau akademisi jawabannya tergantung pada arah pesan politik yang ingin ditampilkan presiden, apakah menekankan loyalitas dan soliditas koalisi, atau menunjukkan keberpihakan pada kepentingan publik,” ujar Efriza. 

    Namun, jika keputusan jatuh pada kalangan partai politik, Efriza mengingatkan agar Kepala Negara tetap selektif. Sosok yang dipilih setidaknya harus memiliki rekam jejak dalam memperjuangkan isu ketenagakerjaan dan reputasi yang relatif aman.

    Prabowo sendiri belum mau menyebutkan kapan pengisian kursi wakil menteri ketenagakerjaan itu akan diumumkan. Prabowo juga enggan menyampaikan siapa yang akan menggantikan Noel yang terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT) KPK dalam dugaan pemerasan sertifikasi K3.

    Jakarta: Pengamat politik dari Citra Institut Efriza menilai Presiden Prabowo Subianto perlu mengutamakan sosok profesional dalam memilih Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) menggantikan Immanuel Ebenezer.
     
    Menurutnya, sosok yang ideal adalah figur teknokratis yang memahami persoalan dunia kerja dan mampu menjawab tantangan ketenagakerjaan Indonesia.
     
    Selain itu, ia menilai penempatan calon profesional juga penting untuk memperkuat citra pemerintahan. Apalagi, isu ketenagakerjaan saat ini erat kaitannya dengan integritas serta kepedulian terhadap kelompok buruh, termasuk buruh perempuan yang kerap menghadapi kerentanan di dunia kerja.

    “Sebaiknya, Prabowo memajukan calon profesional dan juga baik jika ditempati oleh perempuan, ini penting untuk memperkuat citra pemerintahan dalam isu integritas dan kepedulian terhadap permasalahan tenaga kerja dari kaum buruh perempuan,” kata Efriza dikutip dari Media Indonesia, Rabu, 27 Agustus 2025.
     

     
    Sosok wamenaker nantinya harus benar-benar memahami regulasi ketenagakerjaan, dinamika buruh migran, hingga tantangan modernisasi dunia kerja sehingga ampu merumuskan solusi konkret bagi berbagai persoalan ketenagakerjaan. 
     

    Rekam jejak positif

    Meski begitu, siapapun yang menjadi Wamenaker tentu sepenuhnya keputusan Prabowo. “Pilihan antara politisi, relawan, atau akademisi jawabannya tergantung pada arah pesan politik yang ingin ditampilkan presiden, apakah menekankan loyalitas dan soliditas koalisi, atau menunjukkan keberpihakan pada kepentingan publik,” ujar Efriza. 
     
    Namun, jika keputusan jatuh pada kalangan partai politik, Efriza mengingatkan agar Kepala Negara tetap selektif. Sosok yang dipilih setidaknya harus memiliki rekam jejak dalam memperjuangkan isu ketenagakerjaan dan reputasi yang relatif aman.
     
    Prabowo sendiri belum mau menyebutkan kapan pengisian kursi wakil menteri ketenagakerjaan itu akan diumumkan. Prabowo juga enggan menyampaikan siapa yang akan menggantikan Noel yang terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT) KPK dalam dugaan pemerasan sertifikasi K3.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (PRI)

  • dari Benih Lokal hingga Pertanian Organik

    dari Benih Lokal hingga Pertanian Organik

    Jakarta: Ajang penghargaan bagi para pahlawan pangan Svarna Bhumi Award 2025 kembali digelar. Pada tahun ini ada lima pejuang pertanian dan pangan yang menjadi sorotan berkat darmabakti mereka melestarikan benih, menjaga ekologi, sekaligus meningkatkan kesejahteraan desa.

    Svarna Bhumi Award 2025 digelar di Grand Studio Metro TV, Jakarta pada Minggu, 24 Agustus 2025. Tokoh pertanian dan pangan menerima penghargaan tersebut atas dedikasi mereka menjaga kedaulatan pangan dan melestarikan kekayaan hayati Indonesia.

    Svarna Bhumi Award akan terus menjadi ruang apresiasi sekaligus komunikasi bagi pejuang pangan di seluruh Indonesia. “Kita ingin meningkatkan regenerasi petani, adopsi teknologi, dan kecintaan terhadap pangan lokal,” ujar Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi.

    Berikut ini 5 tokoh inspiratif pahlawan pertanian dan pangan peraih Svarna Bhumi Award 2025

    1.Kurniawan Adi Prasetyo: Sang Penjaga Benih Lokal 

    Kurniawan, pendiri komunitas Petani Militan dan Sedesa Farm, menerima penghargaan berkat kiprahnya dalam pelestarian benih lokal dan pengembangan pertanian berkelanjutan. Ia mendirikan bank benih di Lamongan, Probolinggo, dan Jember dengan koleksi lebih dari 500 varietas padi lokal, 75 varietas jagung, serta puluhan jenis kacang-kacangan.

    (Foto: Dok.)

    Keberhasilannya dalam membangun komunitas serta mengoleksi benih lokal ini berkat ketekunannya melakukan riset ke hutan, desa adat, hingga wilayah terpencil. Dari perjalanan itu, ia menemukan beragam tanaman unik yang belum banyak dikenal, termasuk bambu lokal. 

    Sejak saat itu, ia menyadari Indonesia memiliki kekayaan genetik benih yang luar biasa.

    Selama perjalanan kariernya, ia telah mengantongi berbagai penghargaan, mulai dari Pemuda Utama Lamongan (2019), Pemuda Pelopor Bidang Pangan Jawa Timur (2020), hingga Petani Milenial Inovatif Jawa Timur (2024).

    Setelah menerima penghargaan Svarna Bhumi Award 2025, Kurniawan menyampaikan rasa syukur dan harapan agar gerakan pelestarian benih lokal terus berkembang.

    “Tentunya kami sangat berbangga, karena Alhamdulillah kita bisa mendapatkan penghargaan ini. Semoga ke depan ini bisa menjadi inspirasi dan motivasi kita untuk berkembang lebih baik-baiknya,” ujar Kurniawan.

    2. Nisya Saadah Wargadipura: Merawat Ekologi lewat Pesantren

    Nisya dikenal sebagai guru tani yang mengintegrasikan pertanian organik dengan nilai-nilai Islam rahmatan lil alamin. Ia bersama suaminya mendirikan Pesantren Ath Thaariq.

    Sejak berdiri pada 2008 Pesantren Ath Thaariq telah melahirkan sekitar 5.000 santri dari berbagai daerah di Indonesia. Santri tidak hanya belajar ilmu agama, tetapi juga praktik bertani organik, menjaga tanah, hingga pola makan sehat. Jumlah santri dibatasi hanya 30 orang per angkatan sesuai kapasitas lahan.

    Di pesantren itu, keduanya berbagi peran. Ibang menanamkan nilai agama yang berkaitan dengan ekologi, sementara Nisya menekuni keragaman hayati. Dari lahan seluas satu hektare, mereka menanam lebih dari 400 jenis tanaman pangan dan obat secara organik, tanpa pestisida maupun pupuk kimia. Sistem zonasi mereka meliputi benih, sawah, sayuran, perikanan, hingga tanaman liar.

    Penghargaan Svarna Bhumi Award juga diterima Nisya Saadah Wargadipura. Penghargaan ini diterima oleh putrinya, Salwa, yang menekankan semangat pesantren ekologi Ath Thaariq.

    “Apresiasi Svarna Bhumi ini menjadi lampu kami untuk terus bergerak dalam menyebarkan pengetahuan diri kita,” kata Salwa.
     

    3. Asep Hidayat Hidupkan Kembali Hanjeli yang Hampir Punah

    Asep Hidayat yang merupakan mantan buruh migran ini sukses membangun desa wisata berbasis hanjeli di Sukabumi. Di tangan Asep hanjeli yang hampir punah kembali hidup dan membangkitkan ekonomi desa.

    “Dulu hanjeli ini banyak yang tidak mengenal, bahkan sudah hampir mau punah. Dari hanjeli, kami olah jadi produk. Ada dodol, ada berbagai produk lainnya. Termasuk kami menjadi lokasi eduwisata pertama di Indonesia,” katanya.

    Asep mulai membudidayakannya sejak 2012. Tak hanya membeli dari petani, Asep juga mengembangkan sistem pemberdayaan warga. Ia membeli hasil panen hanjeli dengan harga Rp4.000–5.000 per kilogram, lebih tinggi dari gabah padi.

    Upayanya tak hanya berhenti di budidaya. Ia membangun konsep Integrated Tourism Farming (ITF) yang menggabungkan pertanian, edukasi, dan wisata. Dari hanjeli, berbagai produk lahir, mulai dari dodol, rengginang, bubur, hingga sereal cepat saji. Ia bahkan mendirikan Yayasan Rumah Hanjeli Indonesia pada 2021 untuk memasarkan produk hingga ke luar negeri.

    Gerakan yang dipelopori Asep mengubah wajah desanya. Sejak 2017, Desa Waluran Mandiri resmi menjadi desa eduwisata hanjeli. Kehadiran wisatawan lokal dan mancanegara membuka lapangan pekerjaan baru, dari homestay hingga UMKM. Mantan buruh migran yang dulu mencari penghidupan ke luar negeri kini ikut menjadi pemandu wisata di kampung halaman sendiri.

    Hanjeli juga memberi dampak sosial dan ekonomi. Penjualan yang semula hanya 5 ton per tahun, kini meningkat hingga 20 ton per tahun. Wisata berbasis hanjeli berkembang dengan adanya museum, rumah baca, hingga program edukasi bagi mahasiswa dan pelajar.

    Selain hanjeli, ia juga menggagas program ‘Pirus’ (pipir imah diurus) yang mengajak warga memanfaatkan lahan kosong di sekitar rumah untuk menanam sayuran. Program ini berkembang menjadi ‘Budisalamber’ (budidaya ikan dan sayuran dalam ember) sebagai solusi bank pangan keluarga.

    Visinya kini adalah menjadikan Sukabumi sebagai pusat agrowisata terintegrasi yang menggabungkan wisata, pangan, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat.

    Dedikasi Asep mengundang perhatian publik. Ia pernah meraih Kalpataru Provinsi Jawa Barat, Anugerah Desa Wisata Kemenparekraf, hingga Responsible Tourism Award in Southeast Asia di Malaysia. Namanya pun tercatat sebagai finalis tingkat dunia di bidang pariwisata berkelanjutan.

    4. Agus Wibowo: Cuan dari Kentang dan Cabai 

    Menjadi orang pertama di dusunnya yang berhasil lulus kuliah, Agus sukses menjadikan cabe dan kentang sebagai sumber cuan. Lulusan S1 Agroteknologi di Surakarta, merasa punya tanggung jawab moral sebagai anak pertama dari dusunnya yang menempuh kuliah untuk membawa manfaat bagi komunitasnya.

    Ia mendirikan badan usaha sendiri dan sempat menorehkan prestasi internasional, termasuk menjadi pemenang Global Student Entrepreneur Award di Singapura pada 2019. Hal ini semakin menguatkan tekadnya meyakinkan petani bahwa pertanian bisa dijalankan secara profesional.

    Awalnya ia fokus pada pengembangan bibit kentang unggul. Kini, bersama mitra, ia mampu menghasilkan 20–30 ton kentang per bulan dari lahan 3 hektare pribadi serta lahan tambahan petani mitra. Kentang industri dipasarkan ke perusahaan besar seperti Indofood, sementara kentang konsumsi dipasarkan ke pasar tradisional di Semarang, Solo, dan Yogyakarta.

    Tidak hanya itu, Agus juga mendirikan koperasi hortikultura di Magelang pada 2022. Koperasi ini menerapkan sistem lelang agar petani memperoleh harga lebih baik. Saat ini, koperasi memiliki sekitar 2.000 petani mitra dengan volume produksi cabai mencapai 2–10 ton per hari, bahkan menjadi salah satu tempat stok nasional yang bekerja sama dengan Kementerian Pertanian.

    Koperasi ini tidak hanya berorientasi pada bisnis, tetapi juga menjalankan fungsi edukasi. Agus rutin memberikan pelatihan dan transfer teknologi bagi petani, mahasiswa, hingga peserta program pertanian.

     Usai menerima penghargaan, ia menegaskan pentingnya regenerasi petani.

    “Ini menjadi salah satu bukti bahwa kami sebagai pemuda pertanian di Indonesia juga bisa berkarya melalui desa-desa kecil,” ujarnya.

    5. Untung Wijanarko: Bertahan di Lereng Merapi dengan Pertanian Organik

    Lahir dan besar dari keluarga petani sederhana, Untung Wijanarko terbiasa membantu orang tuanya menanam dan memasarkan selada sejak remaja. Dari hasil pemasaran ke berbagai pasar dan rumah makan di Yogyakarta, ia berhasil membiayai pendidikannya hingga lulus kuliah D3 Bahasa Inggris.

    Meski sempat bekerja di berbagai industri, termasuk media, perhotelan, dan penerbangan, hatinya kembali ke dunia pertanian. Tahun 2008, bersama tujuh rekannya, ia mendirikan Tani Organik Merapi (TOM) di lereng Gunung Merapi.

    “Kenapa saya tertarik dunia pertanian? Terus terang, saya dari keluarga petani. Kondisi ekonomi memang kurang mampu. Di situ saya melihat petani hanya berpikir bagaimana mencukupi kehidupan sehari-hari, bukan menabung atau menyekolahkan anak. Dari situ saya merasa harus ada perubahan,” katanya.

    Untung mengusung filosofi bertani secara bijak, yakni bertani tanpa merusak tanah. Ia mulai fokus pada pertanian organik setelah menyadari dampak penggunaan bahan kimia terhadap lahan dan kesehatan masyarakat.

    “Bertani secara bijak adalah bertani dengan tidak merusak kondisi tanah kita, dengan memberikan hasil produksi yang sehat agar masyarakat menjadi sehat dan cerdas untuk anak cucu kita,” tuturnya.

    Ketekunannya tidak lepas dari ujian berat. Erupsi Merapi 2010 hampir membuat Tani Organik Merapi (TOM) gulung tikar. Dari delapan orang pendiri, hanya Untung dan rekannya, Sudiarto, yang bertahan. Ia bahkan harus menggadaikan motor dan meminjam uang demi menjaga kelangsungan usaha dan pekerja.

    Namun, titik balik hadir pada 2013 ketika TOM menjalin kerja sama dengan Dinas Pertanian dan Bank Indonesia serta mendapatkan sertifikasi organik. Sejak itu, produk TOM mulai masuk ke jaringan pasar modern seperti Superindo, Carrefour, Hypermart, hingga Indogrosir.

    Kini, setelah 17 tahun, TOM berkembang pesat dengan lahan seluas 1 hektare sebagai pusat kegiatan, didukung 14 karyawan, dan bermitra dengan puluhan kelompok tani dengan total lahan garapan 25 hektare. Setiap hari, TOM memasok hingga 300 kilogram sayuran organik ke berbagai supermarket dengan omzet miliaran rupiah per tahun.

    Berbagai penghargaan telah diraih Untung dan TOM, mulai dari Adhikarya Pangan Nusantara 2016, Prestator Pejuang Perekonomian Rakyat 2015, hingga International Organic Farming Innovation Award 2021 dari IFOAM di Korea Selatan.

    “Kami ingin memberikan inspirasi kepada anak-anak muda bahwa dunia pertanian tidak hanya bisa dipandang sebelah mata. Dunia pertanian adalah masa depan,” kata Untung, usai menerima penghargaan Svarna Bhumi Award 2025.

    Jakarta: Ajang penghargaan bagi para pahlawan pangan Svarna Bhumi Award 2025 kembali digelar. Pada tahun ini ada lima pejuang pertanian dan pangan yang menjadi sorotan berkat darmabakti mereka melestarikan benih, menjaga ekologi, sekaligus meningkatkan kesejahteraan desa.
     
    Svarna Bhumi Award 2025 digelar di Grand Studio Metro TV, Jakarta pada Minggu, 24 Agustus 2025. Tokoh pertanian dan pangan menerima penghargaan tersebut atas dedikasi mereka menjaga kedaulatan pangan dan melestarikan kekayaan hayati Indonesia.
     
    Svarna Bhumi Award akan terus menjadi ruang apresiasi sekaligus komunikasi bagi pejuang pangan di seluruh Indonesia. “Kita ingin meningkatkan regenerasi petani, adopsi teknologi, dan kecintaan terhadap pangan lokal,” ujar Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi.

    Berikut ini 5 tokoh inspiratif pahlawan pertanian dan pangan peraih Svarna Bhumi Award 2025
     
    1.Kurniawan Adi Prasetyo: Sang Penjaga Benih Lokal 
     
    Kurniawan, pendiri komunitas Petani Militan dan Sedesa Farm, menerima penghargaan berkat kiprahnya dalam pelestarian benih lokal dan pengembangan pertanian berkelanjutan. Ia mendirikan bank benih di Lamongan, Probolinggo, dan Jember dengan koleksi lebih dari 500 varietas padi lokal, 75 varietas jagung, serta puluhan jenis kacang-kacangan.
     

    (Foto: Dok.)
     
    Keberhasilannya dalam membangun komunitas serta mengoleksi benih lokal ini berkat ketekunannya melakukan riset ke hutan, desa adat, hingga wilayah terpencil. Dari perjalanan itu, ia menemukan beragam tanaman unik yang belum banyak dikenal, termasuk bambu lokal. 
     
    Sejak saat itu, ia menyadari Indonesia memiliki kekayaan genetik benih yang luar biasa.
     
    Selama perjalanan kariernya, ia telah mengantongi berbagai penghargaan, mulai dari Pemuda Utama Lamongan (2019), Pemuda Pelopor Bidang Pangan Jawa Timur (2020), hingga Petani Milenial Inovatif Jawa Timur (2024).
     
    Setelah menerima penghargaan Svarna Bhumi Award 2025, Kurniawan menyampaikan rasa syukur dan harapan agar gerakan pelestarian benih lokal terus berkembang.
     
    “Tentunya kami sangat berbangga, karena Alhamdulillah kita bisa mendapatkan penghargaan ini. Semoga ke depan ini bisa menjadi inspirasi dan motivasi kita untuk berkembang lebih baik-baiknya,” ujar Kurniawan.
     
    2. Nisya Saadah Wargadipura: Merawat Ekologi lewat Pesantren
     
    Nisya dikenal sebagai guru tani yang mengintegrasikan pertanian organik dengan nilai-nilai Islam rahmatan lil alamin. Ia bersama suaminya mendirikan Pesantren Ath Thaariq.
     
    Sejak berdiri pada 2008 Pesantren Ath Thaariq telah melahirkan sekitar 5.000 santri dari berbagai daerah di Indonesia. Santri tidak hanya belajar ilmu agama, tetapi juga praktik bertani organik, menjaga tanah, hingga pola makan sehat. Jumlah santri dibatasi hanya 30 orang per angkatan sesuai kapasitas lahan.
     
    Di pesantren itu, keduanya berbagi peran. Ibang menanamkan nilai agama yang berkaitan dengan ekologi, sementara Nisya menekuni keragaman hayati. Dari lahan seluas satu hektare, mereka menanam lebih dari 400 jenis tanaman pangan dan obat secara organik, tanpa pestisida maupun pupuk kimia. Sistem zonasi mereka meliputi benih, sawah, sayuran, perikanan, hingga tanaman liar.
     
    Penghargaan Svarna Bhumi Award juga diterima Nisya Saadah Wargadipura. Penghargaan ini diterima oleh putrinya, Salwa, yang menekankan semangat pesantren ekologi Ath Thaariq.
     
    “Apresiasi Svarna Bhumi ini menjadi lampu kami untuk terus bergerak dalam menyebarkan pengetahuan diri kita,” kata Salwa.
     

     
    3. Asep Hidayat Hidupkan Kembali Hanjeli yang Hampir Punah
     
    Asep Hidayat yang merupakan mantan buruh migran ini sukses membangun desa wisata berbasis hanjeli di Sukabumi. Di tangan Asep hanjeli yang hampir punah kembali hidup dan membangkitkan ekonomi desa.
     
    “Dulu hanjeli ini banyak yang tidak mengenal, bahkan sudah hampir mau punah. Dari hanjeli, kami olah jadi produk. Ada dodol, ada berbagai produk lainnya. Termasuk kami menjadi lokasi eduwisata pertama di Indonesia,” katanya.
     
    Asep mulai membudidayakannya sejak 2012. Tak hanya membeli dari petani, Asep juga mengembangkan sistem pemberdayaan warga. Ia membeli hasil panen hanjeli dengan harga Rp4.000–5.000 per kilogram, lebih tinggi dari gabah padi.
     
    Upayanya tak hanya berhenti di budidaya. Ia membangun konsep Integrated Tourism Farming (ITF) yang menggabungkan pertanian, edukasi, dan wisata. Dari hanjeli, berbagai produk lahir, mulai dari dodol, rengginang, bubur, hingga sereal cepat saji. Ia bahkan mendirikan Yayasan Rumah Hanjeli Indonesia pada 2021 untuk memasarkan produk hingga ke luar negeri.
     
    Gerakan yang dipelopori Asep mengubah wajah desanya. Sejak 2017, Desa Waluran Mandiri resmi menjadi desa eduwisata hanjeli. Kehadiran wisatawan lokal dan mancanegara membuka lapangan pekerjaan baru, dari homestay hingga UMKM. Mantan buruh migran yang dulu mencari penghidupan ke luar negeri kini ikut menjadi pemandu wisata di kampung halaman sendiri.
     
    Hanjeli juga memberi dampak sosial dan ekonomi. Penjualan yang semula hanya 5 ton per tahun, kini meningkat hingga 20 ton per tahun. Wisata berbasis hanjeli berkembang dengan adanya museum, rumah baca, hingga program edukasi bagi mahasiswa dan pelajar.
     
    Selain hanjeli, ia juga menggagas program ‘Pirus’ (pipir imah diurus) yang mengajak warga memanfaatkan lahan kosong di sekitar rumah untuk menanam sayuran. Program ini berkembang menjadi ‘Budisalamber’ (budidaya ikan dan sayuran dalam ember) sebagai solusi bank pangan keluarga.
     
    Visinya kini adalah menjadikan Sukabumi sebagai pusat agrowisata terintegrasi yang menggabungkan wisata, pangan, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat.
     
    Dedikasi Asep mengundang perhatian publik. Ia pernah meraih Kalpataru Provinsi Jawa Barat, Anugerah Desa Wisata Kemenparekraf, hingga Responsible Tourism Award in Southeast Asia di Malaysia. Namanya pun tercatat sebagai finalis tingkat dunia di bidang pariwisata berkelanjutan.
     
    4. Agus Wibowo: Cuan dari Kentang dan Cabai 
     
    Menjadi orang pertama di dusunnya yang berhasil lulus kuliah, Agus sukses menjadikan cabe dan kentang sebagai sumber cuan. Lulusan S1 Agroteknologi di Surakarta, merasa punya tanggung jawab moral sebagai anak pertama dari dusunnya yang menempuh kuliah untuk membawa manfaat bagi komunitasnya.
     
    Ia mendirikan badan usaha sendiri dan sempat menorehkan prestasi internasional, termasuk menjadi pemenang Global Student Entrepreneur Award di Singapura pada 2019. Hal ini semakin menguatkan tekadnya meyakinkan petani bahwa pertanian bisa dijalankan secara profesional.
     
    Awalnya ia fokus pada pengembangan bibit kentang unggul. Kini, bersama mitra, ia mampu menghasilkan 20–30 ton kentang per bulan dari lahan 3 hektare pribadi serta lahan tambahan petani mitra. Kentang industri dipasarkan ke perusahaan besar seperti Indofood, sementara kentang konsumsi dipasarkan ke pasar tradisional di Semarang, Solo, dan Yogyakarta.
     
    Tidak hanya itu, Agus juga mendirikan koperasi hortikultura di Magelang pada 2022. Koperasi ini menerapkan sistem lelang agar petani memperoleh harga lebih baik. Saat ini, koperasi memiliki sekitar 2.000 petani mitra dengan volume produksi cabai mencapai 2–10 ton per hari, bahkan menjadi salah satu tempat stok nasional yang bekerja sama dengan Kementerian Pertanian.
     
    Koperasi ini tidak hanya berorientasi pada bisnis, tetapi juga menjalankan fungsi edukasi. Agus rutin memberikan pelatihan dan transfer teknologi bagi petani, mahasiswa, hingga peserta program pertanian.
     
     Usai menerima penghargaan, ia menegaskan pentingnya regenerasi petani.
     
    “Ini menjadi salah satu bukti bahwa kami sebagai pemuda pertanian di Indonesia juga bisa berkarya melalui desa-desa kecil,” ujarnya.
     
    5. Untung Wijanarko: Bertahan di Lereng Merapi dengan Pertanian Organik
     
    Lahir dan besar dari keluarga petani sederhana, Untung Wijanarko terbiasa membantu orang tuanya menanam dan memasarkan selada sejak remaja. Dari hasil pemasaran ke berbagai pasar dan rumah makan di Yogyakarta, ia berhasil membiayai pendidikannya hingga lulus kuliah D3 Bahasa Inggris.
     
    Meski sempat bekerja di berbagai industri, termasuk media, perhotelan, dan penerbangan, hatinya kembali ke dunia pertanian. Tahun 2008, bersama tujuh rekannya, ia mendirikan Tani Organik Merapi (TOM) di lereng Gunung Merapi.
     
    “Kenapa saya tertarik dunia pertanian? Terus terang, saya dari keluarga petani. Kondisi ekonomi memang kurang mampu. Di situ saya melihat petani hanya berpikir bagaimana mencukupi kehidupan sehari-hari, bukan menabung atau menyekolahkan anak. Dari situ saya merasa harus ada perubahan,” katanya.
     
    Untung mengusung filosofi bertani secara bijak, yakni bertani tanpa merusak tanah. Ia mulai fokus pada pertanian organik setelah menyadari dampak penggunaan bahan kimia terhadap lahan dan kesehatan masyarakat.
     
    “Bertani secara bijak adalah bertani dengan tidak merusak kondisi tanah kita, dengan memberikan hasil produksi yang sehat agar masyarakat menjadi sehat dan cerdas untuk anak cucu kita,” tuturnya.
     
    Ketekunannya tidak lepas dari ujian berat. Erupsi Merapi 2010 hampir membuat Tani Organik Merapi (TOM) gulung tikar. Dari delapan orang pendiri, hanya Untung dan rekannya, Sudiarto, yang bertahan. Ia bahkan harus menggadaikan motor dan meminjam uang demi menjaga kelangsungan usaha dan pekerja.
     
    Namun, titik balik hadir pada 2013 ketika TOM menjalin kerja sama dengan Dinas Pertanian dan Bank Indonesia serta mendapatkan sertifikasi organik. Sejak itu, produk TOM mulai masuk ke jaringan pasar modern seperti Superindo, Carrefour, Hypermart, hingga Indogrosir.
     
    Kini, setelah 17 tahun, TOM berkembang pesat dengan lahan seluas 1 hektare sebagai pusat kegiatan, didukung 14 karyawan, dan bermitra dengan puluhan kelompok tani dengan total lahan garapan 25 hektare. Setiap hari, TOM memasok hingga 300 kilogram sayuran organik ke berbagai supermarket dengan omzet miliaran rupiah per tahun.
     
    Berbagai penghargaan telah diraih Untung dan TOM, mulai dari Adhikarya Pangan Nusantara 2016, Prestator Pejuang Perekonomian Rakyat 2015, hingga International Organic Farming Innovation Award 2021 dari IFOAM di Korea Selatan.
     
    “Kami ingin memberikan inspirasi kepada anak-anak muda bahwa dunia pertanian tidak hanya bisa dipandang sebelah mata. Dunia pertanian adalah masa depan,” kata Untung, usai menerima penghargaan Svarna Bhumi Award 2025.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (RUL)

  • SKCK Mobile dan Klinik Kesehatan Polresta Bandar Lampung Diapresiasi Kapolda

    SKCK Mobile dan Klinik Kesehatan Polresta Bandar Lampung Diapresiasi Kapolda

    Bandar Lampung: Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika melakukan kunjungan kerja ke Polresta Bandar Lampung pada Selasa, 26 Agustus 2025.

    Dalam kunjungan ini, Kapolda memberikan motivasi kepada jajaran agar optimal dalam menjalankan tugas kepolisian serta mengapresiasi berbagai inovasi pelayanan publik yang digagas Polresta Bandar Lampung. 

    Kapolda Helmy Santika menegaskan pentingnya semangat pengabdian Polri dalam memberikan perlindungan dan pelayanan kepada masyarakat. Dalam kesempatan ini, Irjen Pol Helmy Santika mengapresiasi secara tinggi dua inovasi utama Polresta Bandar Lampung. 
     
    Mobiler SKCK

    Inovasi pertama adalah program Mobile SKCK,  sebuah layanan keliling yang dirancang untuk memudahkan masyarakat dalam mengurus Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK).

    Program ini dinilai sebagai terobosan penting dalam mendekatkan pelayanan administrasi kepolisian kepada warga, terutama di pusat-pusat keramaian. 

    “Untuk sementara baru ada satu armada yang dimodifikasi dari kendaraan yang tersedia,” ujar Irjen Pol Helmy. 
     

     

    Klinik kesehatan

    Selain Mobile SKCK, Polresta Bandar Lampung juga memperkuat peran sosialnya dengan membuka klinik kesehatan. Fasilitas kesehatan ini dapat dimanfaatkan tidak hanya oleh anggota dan keluarga besar Polri, tetapi juga oleh masyarakat sekitar. 

    “Inovasi seperti ini adalah upaya kami agar Polri semakin dekat dengan masyarakat, bukan hanya sebagai pelindung dan pengayom, tetapi juga sahabat dalam urusan sehari-hari, termasuk kesehatan,” kata dia. 

    Ia menilai bahwa langkah ini sejalan dengan transformasi Polri dalam meningkatkan kualitas layanan publik di berbagai bidang, baik keamanan, administrasi, maupun kesehatan, serta selaras dengan semangat Polri Presisi yang menempatkan pelayanan publik sebagai prioritas utama. 
     
    Bakti Sosial

    Selain mengapresiasi inovasi, Kapolda Lampung juga menunjukkan kepedulian Polri melalui aksi bakti sosial dengan menyalurkan 50 paket sembako bagi pekerja informal dan warga yang membutuhkan di Kota Bandar Lampung. 

    “Kegiatan bakti sosial ini sebagai wujud kepedulian Polri. Kami ingin keberadaan Polri benar-benar bisa dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat,” ujar dia.

    Dengan adanya bakti sosial, inovasi layanan, dan fasilitas kesehatan ini, Polri berkomitmen untuk hadir lebih dekat dengan masyarakat, tidak hanya melalui penegakan hukum, tetapi juga lewat pelayanan sosial dan kemanusiaan.

    “Saya harap langkah ini terus ditingkatkan agar Polresta Bandar Lampung semakin dekat dan dipercaya oleh masyarakat,” pungkas Helmy.

    Bandar Lampung: Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika melakukan kunjungan kerja ke Polresta Bandar Lampung pada Selasa, 26 Agustus 2025.
     
    Dalam kunjungan ini, Kapolda memberikan motivasi kepada jajaran agar optimal dalam menjalankan tugas kepolisian serta mengapresiasi berbagai inovasi pelayanan publik yang digagas Polresta Bandar Lampung. 
     
    Kapolda Helmy Santika menegaskan pentingnya semangat pengabdian Polri dalam memberikan perlindungan dan pelayanan kepada masyarakat. Dalam kesempatan ini, Irjen Pol Helmy Santika mengapresiasi secara tinggi dua inovasi utama Polresta Bandar Lampung. 
     

    Mobiler SKCK

    Inovasi pertama adalah program Mobile SKCK,  sebuah layanan keliling yang dirancang untuk memudahkan masyarakat dalam mengurus Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK).

    Program ini dinilai sebagai terobosan penting dalam mendekatkan pelayanan administrasi kepolisian kepada warga, terutama di pusat-pusat keramaian. 
     
    “Untuk sementara baru ada satu armada yang dimodifikasi dari kendaraan yang tersedia,” ujar Irjen Pol Helmy. 
     

     

    Klinik kesehatan

    Selain Mobile SKCK, Polresta Bandar Lampung juga memperkuat peran sosialnya dengan membuka klinik kesehatan. Fasilitas kesehatan ini dapat dimanfaatkan tidak hanya oleh anggota dan keluarga besar Polri, tetapi juga oleh masyarakat sekitar. 
     
    “Inovasi seperti ini adalah upaya kami agar Polri semakin dekat dengan masyarakat, bukan hanya sebagai pelindung dan pengayom, tetapi juga sahabat dalam urusan sehari-hari, termasuk kesehatan,” kata dia. 
     
    Ia menilai bahwa langkah ini sejalan dengan transformasi Polri dalam meningkatkan kualitas layanan publik di berbagai bidang, baik keamanan, administrasi, maupun kesehatan, serta selaras dengan semangat Polri Presisi yang menempatkan pelayanan publik sebagai prioritas utama. 
     

    Bakti Sosial

    Selain mengapresiasi inovasi, Kapolda Lampung juga menunjukkan kepedulian Polri melalui aksi bakti sosial dengan menyalurkan 50 paket sembako bagi pekerja informal dan warga yang membutuhkan di Kota Bandar Lampung. 
     
    “Kegiatan bakti sosial ini sebagai wujud kepedulian Polri. Kami ingin keberadaan Polri benar-benar bisa dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat,” ujar dia.
     
    Dengan adanya bakti sosial, inovasi layanan, dan fasilitas kesehatan ini, Polri berkomitmen untuk hadir lebih dekat dengan masyarakat, tidak hanya melalui penegakan hukum, tetapi juga lewat pelayanan sosial dan kemanusiaan.
     
    “Saya harap langkah ini terus ditingkatkan agar Polresta Bandar Lampung semakin dekat dan dipercaya oleh masyarakat,” pungkas Helmy.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (PRI)

  • Rayakan HUT Ke-50, Summarecon Renovasi Fasilitas Umum dan 500 Rumah Warga

    Rayakan HUT Ke-50, Summarecon Renovasi Fasilitas Umum dan 500 Rumah Warga

    Jakarta: Menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50, PT Summarecon Agung Tbk secara resmi meluncurkan program Bedah Fasilitas Umum dengan melakukan renovasi Sekolah, Puskesmas, dan Prasarana lainnya, serta program bedah (renovasi) 500 Rumah yang bekerjasama dengan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman Republik Indonesia, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia pada Kamis, 21 Agustus 2025.

    Program ini ini merupakan bagian dari inisiatif tanggung jawab sosial perusahaan yang menargetkan wilayah-wilayah di sekitar kawasan operasional Summarecon yang tersebar di berbagai wilayah.

    Kegiatan CSR berupa renovasi rumah tidak layak huni ini diselenggarakan di Kabupaten dan Kota Bekasi. Total sebanyak 500 rumah direnovasi sebagai bagian dari program bedah 4.000 rumah yang diinisiasi oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.

    “Summarecon melaksanakan kegiatan CSR berupa renovasi rumah tidak layak huni di Kabupaten dan Kota Bekasi. Sebanyak 500 rumah direnovasi sebagai bagian dari Program Bedah 4.000 Rumah yang diinisiasi oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Selain renovasi rumah, Summarecon juga melakukan perbaikan fasilitas umum seperti sekolah, puskesmas, klinik, serta prasarana lainnya yang menjadi kebutuhan mendasar dan menyangkut hajat hidup orang banyak. Dengan demikian, kontribusi Summarecon dapat menghadirkan manfaat nyata yang langsung dirasakan oleh masyarakat di sekitar kawasan,” kata President Director PT Summarecon Agung Tbk, Adrianto P. Adhi.

    Untuk tahap awal, Summarecon melakukan Program Renovasi Bedah Fasilitas Umum di SDN Harapan Mulya 1 Kota Bekasi sekaligus menjadi lokasi peresmian program bedah fasilitas umum yang serentak dilakukan di berbagai wilayah pengembangan Summarecon.

    Program ini akan dilakukan bertahap hingga 2045 dengan merenovasi 11 fasilitas di tahun pertama, dan di tahun berikutnya merenovasi 2 fasilitas setiap tahunnya hingga mencapai total 50 fasilitas umum. 
     

    Program Bedah 500 Rumah dilaksanakan dengan membagi 250 unit di 11 kecamatan Kota Bekasi dan 250 unit di 13 kecamatan Kabupaten Bekasi. Pelaksanaan program ini didasarkan pada data rumah tidak layak huni yang diperoleh dari Pemerintah Kota dan Kabupaten Bekasi. Data tersebut kemudian diverifikasi oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia bersama Summarecon, sebelum akhirnya dilakukan renovasi rumah oleh Summarecon.

    Lebih lanjut, Director PT Summarecon Agung Tbk, Sharif Benyamin menjelaskan, dalam kegiatan ini pihaknya melibatkan pekerja proyek yang mereka sebut dengan seniman bangunan untuk melakukan renovasi rumah dan fasilitas umum.

    “Renovasi dilakukan dengan mengacu pada standardisasi pembangunan Summarecon, yang menekankan keamanan, kenyamanan, dan keberlanjutan. Para seniman bangunan ini diajarkan untuk bekerja dengan penuh rasa hormat terhadap lingkungan dan warga sekitar, dengan cara menjaga kebersihan dan suasana kerja yang kondusif. Selain itu mereka juga diberikan pembekalan hidup sehat serta pendampingan oleh relawan Summarecon Peduli,” ujar Benyamin. 

    Program kepedulian di momen ulang tahun ke-50 Summarecon ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan juga menjadi sumber kebahagiaan, rasa aman, dan harapan baru bagi banyak keluarga.

    Tak hanya itu, Summarecon juga berkomitmen pada pembangunan manusia melalui berbagai program, antara lain pemberian beasiswa, bantuan sarana pendidikan, program Summarecon Mengajar yang menekankan pentingnya Budi Pekerti, hingga pelaksanaan operasi katarak gratis bekerja sama dengan berbagai mitra.

    Jakarta: Menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50, PT Summarecon Agung Tbk secara resmi meluncurkan program Bedah Fasilitas Umum dengan melakukan renovasi Sekolah, Puskesmas, dan Prasarana lainnya, serta program bedah (renovasi) 500 Rumah yang bekerjasama dengan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman Republik Indonesia, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia pada Kamis, 21 Agustus 2025.
     
    Program ini ini merupakan bagian dari inisiatif tanggung jawab sosial perusahaan yang menargetkan wilayah-wilayah di sekitar kawasan operasional Summarecon yang tersebar di berbagai wilayah.
     
    Kegiatan CSR berupa renovasi rumah tidak layak huni ini diselenggarakan di Kabupaten dan Kota Bekasi. Total sebanyak 500 rumah direnovasi sebagai bagian dari program bedah 4.000 rumah yang diinisiasi oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.

    “Summarecon melaksanakan kegiatan CSR berupa renovasi rumah tidak layak huni di Kabupaten dan Kota Bekasi. Sebanyak 500 rumah direnovasi sebagai bagian dari Program Bedah 4.000 Rumah yang diinisiasi oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Selain renovasi rumah, Summarecon juga melakukan perbaikan fasilitas umum seperti sekolah, puskesmas, klinik, serta prasarana lainnya yang menjadi kebutuhan mendasar dan menyangkut hajat hidup orang banyak. Dengan demikian, kontribusi Summarecon dapat menghadirkan manfaat nyata yang langsung dirasakan oleh masyarakat di sekitar kawasan,” kata President Director PT Summarecon Agung Tbk, Adrianto P. Adhi.
     
    Untuk tahap awal, Summarecon melakukan Program Renovasi Bedah Fasilitas Umum di SDN Harapan Mulya 1 Kota Bekasi sekaligus menjadi lokasi peresmian program bedah fasilitas umum yang serentak dilakukan di berbagai wilayah pengembangan Summarecon.
     

     
    Program ini akan dilakukan bertahap hingga 2045 dengan merenovasi 11 fasilitas di tahun pertama, dan di tahun berikutnya merenovasi 2 fasilitas setiap tahunnya hingga mencapai total 50 fasilitas umum. 
     

     
    Program Bedah 500 Rumah dilaksanakan dengan membagi 250 unit di 11 kecamatan Kota Bekasi dan 250 unit di 13 kecamatan Kabupaten Bekasi. Pelaksanaan program ini didasarkan pada data rumah tidak layak huni yang diperoleh dari Pemerintah Kota dan Kabupaten Bekasi. Data tersebut kemudian diverifikasi oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia bersama Summarecon, sebelum akhirnya dilakukan renovasi rumah oleh Summarecon.
     
    Lebih lanjut, Director PT Summarecon Agung Tbk, Sharif Benyamin menjelaskan, dalam kegiatan ini pihaknya melibatkan pekerja proyek yang mereka sebut dengan seniman bangunan untuk melakukan renovasi rumah dan fasilitas umum.
     
    “Renovasi dilakukan dengan mengacu pada standardisasi pembangunan Summarecon, yang menekankan keamanan, kenyamanan, dan keberlanjutan. Para seniman bangunan ini diajarkan untuk bekerja dengan penuh rasa hormat terhadap lingkungan dan warga sekitar, dengan cara menjaga kebersihan dan suasana kerja yang kondusif. Selain itu mereka juga diberikan pembekalan hidup sehat serta pendampingan oleh relawan Summarecon Peduli,” ujar Benyamin. 
     

     
    Program kepedulian di momen ulang tahun ke-50 Summarecon ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan juga menjadi sumber kebahagiaan, rasa aman, dan harapan baru bagi banyak keluarga.
     
    Tak hanya itu, Summarecon juga berkomitmen pada pembangunan manusia melalui berbagai program, antara lain pemberian beasiswa, bantuan sarana pendidikan, program Summarecon Mengajar yang menekankan pentingnya Budi Pekerti, hingga pelaksanaan operasi katarak gratis bekerja sama dengan berbagai mitra.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (PRI)

  • Libur 5 September 2025, Begini Strategi Cuti Biar Libur Makin Panjang

    Libur 5 September 2025, Begini Strategi Cuti Biar Libur Makin Panjang

    Jakarta: Kabar gembira buat kamu yang sudah menanti-nanti waktu rehat panjang. 

    Pemerintah resmi menetapkan Jumat, 5 September 2025 sebagai hari libur nasional dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriah. 

    Artinya, pekan pertama September bakal ada long weekend dari tanggal 5-7 September 2025.

    Keputusan ini merujuk pada Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri yakni Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, serta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, dengan nomor 933/2025, 1/2025, dan 3/2025.
    Strategi cuti biar long weekend makin panjang
    Bagi pekerja maupun pelajar, momen ini bisa jadi kesempatan untuk istirahat lebih lama. Dengan mengambil cuti tambahan pada Kamis, 4 September atau Senin, 8 September 2025, libur bisa semakin panjang. 

    Bahkan, jika mengambil cuti di kedua hari tersebut, kamu bisa menikmati hampir sepekan penuh untuk berlibur atau sekadar quality time bersama keluarga.
     

    Waktu tepat untuk healing
    Long weekend bukan hanya soal liburan jauh. Bisa juga dimanfaatkan untuk sekadar healing sejenak dari rutinitas padat. Entah itu jalan-jalan ke luar kota, staycation, atau berkumpul dengan orang terdekat, libur panjang ini bisa jadi momentum untuk recharge energi.

    Jangan sampai terlewat
    Catat baik-baik tanggalnya agar tidak ketinggalan merencanakan agenda. Long weekend awal September 2025 ini bisa jadi kesempatan emas untuk berlibur, mengeksplorasi destinasi wisata, atau sekadar beristirahat di rumah.

    Jakarta: Kabar gembira buat kamu yang sudah menanti-nanti waktu rehat panjang. 
     
    Pemerintah resmi menetapkan Jumat, 5 September 2025 sebagai hari libur nasional dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriah. 
     
    Artinya, pekan pertama September bakal ada long weekend dari tanggal 5-7 September 2025.

    Keputusan ini merujuk pada Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri yakni Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, serta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, dengan nomor 933/2025, 1/2025, dan 3/2025.

    Strategi cuti biar long weekend makin panjang
    Bagi pekerja maupun pelajar, momen ini bisa jadi kesempatan untuk istirahat lebih lama. Dengan mengambil cuti tambahan pada Kamis, 4 September atau Senin, 8 September 2025, libur bisa semakin panjang. 
     
    Bahkan, jika mengambil cuti di kedua hari tersebut, kamu bisa menikmati hampir sepekan penuh untuk berlibur atau sekadar quality time bersama keluarga.
     

    Waktu tepat untuk healing
    Long weekend bukan hanya soal liburan jauh. Bisa juga dimanfaatkan untuk sekadar healing sejenak dari rutinitas padat. Entah itu jalan-jalan ke luar kota, staycation, atau berkumpul dengan orang terdekat, libur panjang ini bisa jadi momentum untuk recharge energi.

    Jangan sampai terlewat
    Catat baik-baik tanggalnya agar tidak ketinggalan merencanakan agenda. Long weekend awal September 2025 ini bisa jadi kesempatan emas untuk berlibur, mengeksplorasi destinasi wisata, atau sekadar beristirahat di rumah.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (ANN)

  • Sosok Dwi Hartono yang Disebut Otak Penculikan dan Pembunuhan Kacab Bank BRI

    Sosok Dwi Hartono yang Disebut Otak Penculikan dan Pembunuhan Kacab Bank BRI

    Jakarta: Misteri penculikan dan pembunuhan Ilham Pradipta, Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) BRI Cempaka Putih akhirnya mulai terungkap. Polisi mengidentifikasi sosok yang menjadi otak di balik aksi keji tersebut yakni Dwi Hartono, seorang pria yang dikenal sebagai pengusaha bimbingan belajar.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, membenarkan bahwa Dwi Hartono (DH) berperan sebagai dalang dalam kasus penculikan yang berakhir tragis itu.

    “Saya hanya membenarkan inisial DH ya (dalang penculikan),” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi saat dikonfirmasi, Selasa, 26 Agustus 2025.

    Menurut keterangan pihak kepolisian, DH tidak bertindak sendirian. Ia diduga kuat sebagai aktor intelektual, perancang utama dari penculikan yang menewaskan Ilham Pradipta. Selain dikenal sebagai pengusaha bimbel, DH juga disebut-sebut aktif sebagai seorang motivator, meski polisi masih mendalami peran ganda tersebut.

    Tim dari Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya menangkap DH pada Sabtu malam (23/8), pukul 20.15 WIB, di wilayah Solo, Jawa Tengah. Ia ditangkap bersama dua tersangka lain, berinisial YJ dan AA.

    Penangkapan berlanjut keesokan harinya, Minggu (24/8), ketika polisi meringkus tersangka keempat berinisial C di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara. Keempat orang ini disebut polisi sebagai aktor intelektual di balik penculikan Ilham.

    “Empat orang itu aktor intelektual,” kata Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Abdul Rahim dalam keterangan tertulis.

    Tak hanya otak di balik kejahatan, para pelaku lapangan atau eksekutor juga berhasil diamankan. Tiga di antaranya AT, RS, dan RAH ditangkap di sebuah rumah di Jalan Johar Baru III Nomor 42, Jakarta Pusat. Sementara satu eksekutor lainnya, RW alias Erasmus Wawo, ditangkap di bandara saat berupaya melarikan diri ke Nusa Tenggara Timur (NTT).
     
    Kronologi penculikan dan penemuan jasad Ilham

    Insiden penculikan terjadi pada Rabu (20/8), di sebuah area parkir pusat perbelanjaan di kawasan Pasar Rebo, Ciracas, Jakarta Timur. Aksi para pelaku terekam kamera CCTV.

    Namun keesokan harinya, Kamis (21/8), warga menemukan jasad Ilham di area persawahan Desa Naga Sari, Serang Baru, Kabupaten Bekasi. Kondisi tubuh korban mengenaskan: matanya tertutup lakban, tangan dan kaki dalam keadaan terikat.

    Tim forensik menyimpulkan bahwa Ilham meninggal akibat kekerasan benda tumpul di bagian dada dan leher. Ia juga diduga mengalami asfiksia, kekurangan oksigen akibat tekanan hebat di dada dan leher, yang membuatnya kesulitan bernapas.

    Saat ini, kepolisian masih terus menyelidiki motif di balik penculikan yang berubah menjadi pembunuhan ini. Dugaan keterlibatan pelaku dalam dunia bisnis dan motivasi pribadi mereka menjadi salah satu fokus pendalaman.

    Jakarta: Misteri penculikan dan pembunuhan Ilham Pradipta, Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) BRI Cempaka Putih akhirnya mulai terungkap. Polisi mengidentifikasi sosok yang menjadi otak di balik aksi keji tersebut yakni Dwi Hartono, seorang pria yang dikenal sebagai pengusaha bimbingan belajar.
     
    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, membenarkan bahwa Dwi Hartono (DH) berperan sebagai dalang dalam kasus penculikan yang berakhir tragis itu.
     
    “Saya hanya membenarkan inisial DH ya (dalang penculikan),” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi saat dikonfirmasi, Selasa, 26 Agustus 2025.

    Menurut keterangan pihak kepolisian, DH tidak bertindak sendirian. Ia diduga kuat sebagai aktor intelektual, perancang utama dari penculikan yang menewaskan Ilham Pradipta. Selain dikenal sebagai pengusaha bimbel, DH juga disebut-sebut aktif sebagai seorang motivator, meski polisi masih mendalami peran ganda tersebut.
     
    Tim dari Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya menangkap DH pada Sabtu malam (23/8), pukul 20.15 WIB, di wilayah Solo, Jawa Tengah. Ia ditangkap bersama dua tersangka lain, berinisial YJ dan AA.
     
    Penangkapan berlanjut keesokan harinya, Minggu (24/8), ketika polisi meringkus tersangka keempat berinisial C di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara. Keempat orang ini disebut polisi sebagai aktor intelektual di balik penculikan Ilham.
     
    “Empat orang itu aktor intelektual,” kata Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Abdul Rahim dalam keterangan tertulis.
     
    Tak hanya otak di balik kejahatan, para pelaku lapangan atau eksekutor juga berhasil diamankan. Tiga di antaranya AT, RS, dan RAH ditangkap di sebuah rumah di Jalan Johar Baru III Nomor 42, Jakarta Pusat. Sementara satu eksekutor lainnya, RW alias Erasmus Wawo, ditangkap di bandara saat berupaya melarikan diri ke Nusa Tenggara Timur (NTT).
     

    Kronologi penculikan dan penemuan jasad Ilham

    Insiden penculikan terjadi pada Rabu (20/8), di sebuah area parkir pusat perbelanjaan di kawasan Pasar Rebo, Ciracas, Jakarta Timur. Aksi para pelaku terekam kamera CCTV.
     
    Namun keesokan harinya, Kamis (21/8), warga menemukan jasad Ilham di area persawahan Desa Naga Sari, Serang Baru, Kabupaten Bekasi. Kondisi tubuh korban mengenaskan: matanya tertutup lakban, tangan dan kaki dalam keadaan terikat.
     
    Tim forensik menyimpulkan bahwa Ilham meninggal akibat kekerasan benda tumpul di bagian dada dan leher. Ia juga diduga mengalami asfiksia, kekurangan oksigen akibat tekanan hebat di dada dan leher, yang membuatnya kesulitan bernapas.
     
    Saat ini, kepolisian masih terus menyelidiki motif di balik penculikan yang berubah menjadi pembunuhan ini. Dugaan keterlibatan pelaku dalam dunia bisnis dan motivasi pribadi mereka menjadi salah satu fokus pendalaman.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (PRI)

  • ​Mengenal Kamilus Tupen, Sosok yang Rela Lepas Jabatan Manager Demi Membangun Pertanian Desa

    ​Mengenal Kamilus Tupen, Sosok yang Rela Lepas Jabatan Manager Demi Membangun Pertanian Desa

    Jakarta: PT Pupuk Indonesia (Persero) bersama Metro TV kembali menggelar Svarna Bhumi Award 2025. Penghargaan ini diberikan kepada para sosok pahlawan pangan.

    Pada tahun ini Svarna Bhumi Award 2025 memberi Special Achievement kepada Kamilus Tupen, seorang petani pangan asal Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Tupen yang kini berusia 61 ini tumbuh dari keluarga petani dan menganggap ladang sebagai laboratorium hidupnya.

    Sebelum terjun ke dunia pertanian ternyata Tupen pernah menjadi guru SMP. Saat itu ia mengajar mata pelajaran Fisika.

    Tupen juga sempat merantau ke Malaysia. Di sana ia berhasil mencapai karier sebagai manager ekspedisi ekspor dan impor selama 10 tahun.

    Namun di tengah pencapaian tersebut Tupen justru melepas jabatannya dan pulang kampung. Pada tahun 2000 ia kembali ke kampungnya untuk menjadi petani. Sejak 2004, dia mengolah lahan tandus di Desa Honihama, Pulau Adonara, Nusa Tenggara Timur.

    (Kamilus Tupen menerima trofi Special Achievement Svarna Bhumi Award 2025. Foto: Pupuk Indonesia)

    Pria lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) itu berhasil membuat tanah kembali subur menggunakan batang jagung musim panen sebelumnya sebagai humus. Ia menerapkan 
    pertanian ramah lingkungan dengan tidak menggunakan metode bakar.

    Berkat kegigihan dan pendekatan yang ramah lingkungan Kamilus berhasil menyulap semua lahan tidur menjadi lahan jagung yang produktif.  Namun, setelah semua lahan tidur sudah tergarap menjadi lahan jagung, sempat ada masalah yang muncul, over produksi jagung.

    Tak hanya sampai di situ, Kamilus terus berinovasi dengan mendirikan mal ladang jagung pertama di Indonesia pada 2017. Ide mendirikan mal ladang jagung muncul saat sekelompok anak muda memetik jagung sendiri dan menikmati prosesnya.

    Lagi-lagi tujuan Kamilus mendirikan mal jagung ini bukan untuk keuntungan dirinya sendiri. Mal jagung Bayolewun ini ia dirikan untuk untuk meningkatkan pendapatan petani dari hasil penjualan dan menarik generasi muda.

    Kamilus melihat banyak orang merantau karena biaya hidupnya tidak tercukupi dari hasil ladang. Menurut dia, hal itu karena hasil ladang tidak simpan dan dihitung dengan benar. 

    Setelah pola pikir masyarakat dan petani diubah, hasil ladang lebih menjanjikan. Harga jualnya sudah disepakati oleh semua petani peserta mal, yaitu Rp10 ribu untuk 3 tongkol jagung. Setiap petani menjualnya sendiri melalui satu pintu.
     

    Sistemnya, pengunjung diberi keranjang anyaman lontar sebagai wadah penampung jagung yang dipetik. Pengunjung bebas memilih jumlah dan ukuran yang diinginkan. Setelah selesai, selayaknya swalayan, mereka membayar di meja kasir.

    Pembayaran yang terpusat dan tanpa perantara bertujuan untuk memutus rantai distribusi. Selain itu, tersedia penjualan online dengan jasa ojek lokal. 

    Terdapat tujuh varietas jagung manis yang dibagi menjadi tiga lantai berdasarkan ketinggian lahan. Selain mengajak generasi muda bertani, mal ladang jagung Bayolewun mengajak generasi muda merawat budaya leluhur melalui semangat gotong royong – disebut gemohing oleh penduduk setempat – dalam sistem koperasi, yakni Koperasi Tani Lewowerang.

    Dalam kelompok gemohing, setiap anggota membantu anggota lain dengan tenaga secara bergilir untuk mengelola lahan pertanian, salah satunya ladang jagung. Koperasi tersebut bukan koperasi simpan pinjam uang, melainkan tenaga kerja.

    Setiap anggota kelompok wajib memiliki kebun. Upahnya bagi mandor sebesar Rp6.000/jam, sedangkan buruh sebesar Rp5.000/jam. Kelompok tani itu sekaligus menjadi usaha simpan pinjam dengan modal awal Rp7 juta yang berasal dari urunan anggota
    Tuan kebun yang tidak memiliki uang untuk membayar upah bisa meminjam dana koperasi. Awalnya anggota koperasi hanya 70 orang, dan saat ini mencapai 300 orang.

    Kegiatan koperasi tersebut sempat terhenti karena sepi peminat. Namun, pada 2010 hidup kembali. Pada 2013, koperasi ini tersebar di beberapa tempat di Kabupaten Flores Timur.
    Pada 2014, koperasi tersebut mati dengan sendirinya. Alasannya, semua anggota telah mandiri dan memiliki uang untuk menggarap lahan mereka sendiri. Kini, petani menanam varietas jagung dari luar Kumala, Bonanza, Paramita, Aumba, Lorenza, Jutawan, Jantan, dan Rasanya.

    Berkat dedikasinya yang luar biasa di pertanian serta berdampak ke masyarakat luas Kamilus diganjar special achievement atau spesial penghargaan Svarna Bhumi Award 2025. 

    Jakarta: PT Pupuk Indonesia (Persero) bersama Metro TV kembali menggelar Svarna Bhumi Award 2025. Penghargaan ini diberikan kepada para sosok pahlawan pangan.
     
    Pada tahun ini Svarna Bhumi Award 2025 memberi Special Achievement kepada Kamilus Tupen, seorang petani pangan asal Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Tupen yang kini berusia 61 ini tumbuh dari keluarga petani dan menganggap ladang sebagai laboratorium hidupnya.
     
    Sebelum terjun ke dunia pertanian ternyata Tupen pernah menjadi guru SMP. Saat itu ia mengajar mata pelajaran Fisika.

    Tupen juga sempat merantau ke Malaysia. Di sana ia berhasil mencapai karier sebagai manager ekspedisi ekspor dan impor selama 10 tahun.
     
    Namun di tengah pencapaian tersebut Tupen justru melepas jabatannya dan pulang kampung. Pada tahun 2000 ia kembali ke kampungnya untuk menjadi petani. Sejak 2004, dia mengolah lahan tandus di Desa Honihama, Pulau Adonara, Nusa Tenggara Timur.
     

    (Kamilus Tupen menerima trofi Special Achievement Svarna Bhumi Award 2025. Foto: Pupuk Indonesia)
     
    Pria lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) itu berhasil membuat tanah kembali subur menggunakan batang jagung musim panen sebelumnya sebagai humus. Ia menerapkan 
    pertanian ramah lingkungan dengan tidak menggunakan metode bakar.
     
    Berkat kegigihan dan pendekatan yang ramah lingkungan Kamilus berhasil menyulap semua lahan tidur menjadi lahan jagung yang produktif.  Namun, setelah semua lahan tidur sudah tergarap menjadi lahan jagung, sempat ada masalah yang muncul, over produksi jagung.
     
    Tak hanya sampai di situ, Kamilus terus berinovasi dengan mendirikan mal ladang jagung pertama di Indonesia pada 2017. Ide mendirikan mal ladang jagung muncul saat sekelompok anak muda memetik jagung sendiri dan menikmati prosesnya.
     
    Lagi-lagi tujuan Kamilus mendirikan mal jagung ini bukan untuk keuntungan dirinya sendiri. Mal jagung Bayolewun ini ia dirikan untuk untuk meningkatkan pendapatan petani dari hasil penjualan dan menarik generasi muda.
     
    Kamilus melihat banyak orang merantau karena biaya hidupnya tidak tercukupi dari hasil ladang. Menurut dia, hal itu karena hasil ladang tidak simpan dan dihitung dengan benar. 
     
    Setelah pola pikir masyarakat dan petani diubah, hasil ladang lebih menjanjikan. Harga jualnya sudah disepakati oleh semua petani peserta mal, yaitu Rp10 ribu untuk 3 tongkol jagung. Setiap petani menjualnya sendiri melalui satu pintu.
     

     
    Sistemnya, pengunjung diberi keranjang anyaman lontar sebagai wadah penampung jagung yang dipetik. Pengunjung bebas memilih jumlah dan ukuran yang diinginkan. Setelah selesai, selayaknya swalayan, mereka membayar di meja kasir.
     
    Pembayaran yang terpusat dan tanpa perantara bertujuan untuk memutus rantai distribusi. Selain itu, tersedia penjualan online dengan jasa ojek lokal. 
     
    Terdapat tujuh varietas jagung manis yang dibagi menjadi tiga lantai berdasarkan ketinggian lahan. Selain mengajak generasi muda bertani, mal ladang jagung Bayolewun mengajak generasi muda merawat budaya leluhur melalui semangat gotong royong – disebut gemohing oleh penduduk setempat – dalam sistem koperasi, yakni Koperasi Tani Lewowerang.
     
    Dalam kelompok gemohing, setiap anggota membantu anggota lain dengan tenaga secara bergilir untuk mengelola lahan pertanian, salah satunya ladang jagung. Koperasi tersebut bukan koperasi simpan pinjam uang, melainkan tenaga kerja.
     
    Setiap anggota kelompok wajib memiliki kebun. Upahnya bagi mandor sebesar Rp6.000/jam, sedangkan buruh sebesar Rp5.000/jam. Kelompok tani itu sekaligus menjadi usaha simpan pinjam dengan modal awal Rp7 juta yang berasal dari urunan anggota
    Tuan kebun yang tidak memiliki uang untuk membayar upah bisa meminjam dana koperasi. Awalnya anggota koperasi hanya 70 orang, dan saat ini mencapai 300 orang.
     
    Kegiatan koperasi tersebut sempat terhenti karena sepi peminat. Namun, pada 2010 hidup kembali. Pada 2013, koperasi ini tersebar di beberapa tempat di Kabupaten Flores Timur.
    Pada 2014, koperasi tersebut mati dengan sendirinya. Alasannya, semua anggota telah mandiri dan memiliki uang untuk menggarap lahan mereka sendiri. Kini, petani menanam varietas jagung dari luar Kumala, Bonanza, Paramita, Aumba, Lorenza, Jutawan, Jantan, dan Rasanya.
     
    Berkat dedikasinya yang luar biasa di pertanian serta berdampak ke masyarakat luas Kamilus diganjar special achievement atau spesial penghargaan Svarna Bhumi Award 2025. 
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (RUL)

  • Simak, Indikator Utama Pendorong Digitalisasi dan Akselerasi Ekonomi

    Simak, Indikator Utama Pendorong Digitalisasi dan Akselerasi Ekonomi

    Jakarta: Selular Media Network menggelar Digital Transformation Summit (DTS) 2025 dengan tema ‘Sinergi Lintas Industri Mendorong Digitalisasi dan Kemajuan Ekonomi’, di Jakarta, Selasa, 26 Agustus 2025.

    CEO & Editor in Chief Selular, Uday Rayana mengatakan acara ini merupakan ajang kolaborasi dari para pelaku industry untuk bersinergi mendorong digitalisasi dan kemajuan ekonomi. Pasalnya Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto melalui Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2025 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 telah menetapkan sasaran pertumbuhan ekonomi sebesar 8% pada tahun 2029. 

    Target itu bukan sekadar angka di atas kertas, melainkan akan menjadi penopang utama tercapainya visi Indonesia Emas 2045. Namun untuk mencapai sasaran pertumbuhan ekonomi tersebut dibutuhkan investasi yang besar.
     
    Salah satu kunci akselerasi pertumbuhan ekonomi adalah keberhasilan transformasi digital nasional. Investasi teknologi digital, mulai dari pengembangan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), pembangunan pusat data (data center), hingga digitalisasi layanan publik, menjadi fondasi penting untuk mendongkrak produktivitas, membuka peluang kerja baru, sekaligus memastikan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan.
     
    “Selain itu, perluasan teknologi digital merupakan peluang besar untuk menciptakan nilai bagi setiap industri. Dari hiburan, manufaktur, hingga mobilitas pintar, dunia industri dan perusahaan menghadapi tantangan yang bergerak cepat,” ujar Uday Rayana.

    Pentingnya kolaborasi lintas sektor
     
    Di sisi lain, konektivitas yang terus dibangun oleh operator telekomunikasi dan solusi-solusi cerdas yang dihasilkan perusahaan-perusahaan teknologi, menjadi landasan bagi tumbuh dan berkembangnya ekosistem digital di Tanah Air. Terbukti bahwa transformasi digital adalah kunci meningkatkan kemampuan bisnis, efisiensi operasional, dan berujung pada pengalaman dan kepuasan pelanggan.
     
    Trend digitalisasi, IoT, Kecerdasan Buatan (AI) dan kombinasi dunia nyata dengan dunia digital adalah pengubah permainan, menjawab beragam tantangan sekaligus menangkap peluang di masa depan.
     
    Jockie Heruseon, POH VP Corporate Strategy, Innovation, Sustainability & Marketing Telkomsel mengatakan pihaknya konsisten melakukan sinergi lintas industri. Telkomsel saat ini tidak hanya menyediakan layanan internet seluler maupun fixed broadband.
     
    “Kami juga memiliki alat yang membantu ritel misalnya dalam hal ini Indomaret atau Alfamart mau membuka toko baru, maka kami bisa mendeteksi apakah daerah yang dituju itu layak atau tidak, potensial atau tidak,” ujarnya. 

    Jockie menambahkan, sinergi ini juga sangat membantu Telkomsel maupun pelaku industri. “Sinergi ini juga membantu kami untuk berpikir kritis melakukan efisiensi sehingga kami maupun patner kami juga bisa menekan pengeluaran karena terbantu adanya sinergi,” sambung Jockie.

    Manuver serupa juga dilakukan ZTE Indonesia. “Kami sudah berkolaborasi lintas industri, tidak hanya ke operator seluler untuk akses radio jaringan tetapi juga ke ranah dunia pertambangan bahkan otomotif,” jelas Principal Telecom Architect and Business Consultant of ZTE Indonesia, Imam Hirawadi di forum yang sama.
     

     

    Perlu adanya regulasi
     
    Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Muhammad Arif juga menyampaikan sinergi sudah dilakukan internet service provider (ISP) di bawah naungan APJII. Sinergi ini juga akan membantu para anggota APJII bertahan di tengah tantangan ketidakpastian ekonomi.
     
    Arif menjelaskan saat ini ada ribuan anggota APJII. Meskipun mereka dalam satu naungan, akan tetapi jika tidak diatur jumlah perusahaan ISP maka akan muncul persaingan di antara anggota bahkan muncul persaingan tarif.
     
    “Sinergi perlu untuk kami lakukan supaya pemanfaatan internet di Indonesia ini makin merata. Tetapi perlu juga adanya regulasi supaya jumlah ISP ini tidak bertumpuk dan hanya ada di Pulau Jawa maupun Bali,” kata Arif. 

    Arif menambahkan, dengan adanya regulasi untuk melakukan sinergi antara anggota APJII ini, maka bisa membantu pemerataan internet di seluruh Indonesia dan tidak hanya terfokus di wilayah Jawa dan Bali.
     
    Berdayakan talenta digital
     
    Selain sinergi antar industri, kebutuhan talenta digital juga perlu digenjot untuk melakukan percepatan digitalisasi demi tercapainya kemajuan ekonomi di Indonesia. Mulyadi, Kepala Bidang Pengelolaan Data dan Informasi pada Pusat Data dan Informasi Pertanahan dan Tata Ruang Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menjelaskan untuk mengatasi talenta digital, pihaknya terus melakukan pelatihan.
     
    “Di Kementerian, kita butuh talenta digital dan untuk memindahkan orang yang mumpuni harus ada nota dinas dan terkadang nota dinas ini lama balasannya. Maka kita beberapa kali membuka lowongan CASN dan juga menggandeng konsultan untuk memaksimalkan talenta digital. Selain itu CASN yang lolos seleksi juga kami sekolahkan untuk menambah ilmunya,” ungkap Mulyadi. 
     
    Hal senada juga diungkapkan Co-Founder & CEO Agate, Shieny Aprilia. Dalam menjalankan sejumlah proyek, Agate memanfaatkan anak-anak muda termasuk pembuatan game untuk proses rekrutmen di Astra.

    “Saat bersinergi, misalnya saja dengan Astra, mereka meminta kami membuatkan game untuk proses rekrutmen. Game yang kita buat tentang pemecahan masalah sehingga yang terpilih nantinya benar-benar kompeten di bidangnya,” tandasnya.

    Jakarta: Selular Media Network menggelar Digital Transformation Summit (DTS) 2025 dengan tema ‘Sinergi Lintas Industri Mendorong Digitalisasi dan Kemajuan Ekonomi’, di Jakarta, Selasa, 26 Agustus 2025.
     
    CEO & Editor in Chief Selular, Uday Rayana mengatakan acara ini merupakan ajang kolaborasi dari para pelaku industry untuk bersinergi mendorong digitalisasi dan kemajuan ekonomi. Pasalnya Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto melalui Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2025 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 telah menetapkan sasaran pertumbuhan ekonomi sebesar 8% pada tahun 2029. 
     
    Target itu bukan sekadar angka di atas kertas, melainkan akan menjadi penopang utama tercapainya visi Indonesia Emas 2045. Namun untuk mencapai sasaran pertumbuhan ekonomi tersebut dibutuhkan investasi yang besar.
     
    Salah satu kunci akselerasi pertumbuhan ekonomi adalah keberhasilan transformasi digital nasional. Investasi teknologi digital, mulai dari pengembangan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), pembangunan pusat data (data center), hingga digitalisasi layanan publik, menjadi fondasi penting untuk mendongkrak produktivitas, membuka peluang kerja baru, sekaligus memastikan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan.
     
    “Selain itu, perluasan teknologi digital merupakan peluang besar untuk menciptakan nilai bagi setiap industri. Dari hiburan, manufaktur, hingga mobilitas pintar, dunia industri dan perusahaan menghadapi tantangan yang bergerak cepat,” ujar Uday Rayana.

    Pentingnya kolaborasi lintas sektor

     
    Di sisi lain, konektivitas yang terus dibangun oleh operator telekomunikasi dan solusi-solusi cerdas yang dihasilkan perusahaan-perusahaan teknologi, menjadi landasan bagi tumbuh dan berkembangnya ekosistem digital di Tanah Air. Terbukti bahwa transformasi digital adalah kunci meningkatkan kemampuan bisnis, efisiensi operasional, dan berujung pada pengalaman dan kepuasan pelanggan.
     
    Trend digitalisasi, IoT, Kecerdasan Buatan (AI) dan kombinasi dunia nyata dengan dunia digital adalah pengubah permainan, menjawab beragam tantangan sekaligus menangkap peluang di masa depan.
     
    Jockie Heruseon, POH VP Corporate Strategy, Innovation, Sustainability & Marketing Telkomsel mengatakan pihaknya konsisten melakukan sinergi lintas industri. Telkomsel saat ini tidak hanya menyediakan layanan internet seluler maupun fixed broadband.
     
    “Kami juga memiliki alat yang membantu ritel misalnya dalam hal ini Indomaret atau Alfamart mau membuka toko baru, maka kami bisa mendeteksi apakah daerah yang dituju itu layak atau tidak, potensial atau tidak,” ujarnya. 

    Jockie menambahkan, sinergi ini juga sangat membantu Telkomsel maupun pelaku industri. “Sinergi ini juga membantu kami untuk berpikir kritis melakukan efisiensi sehingga kami maupun patner kami juga bisa menekan pengeluaran karena terbantu adanya sinergi,” sambung Jockie.
     
    Manuver serupa juga dilakukan ZTE Indonesia. “Kami sudah berkolaborasi lintas industri, tidak hanya ke operator seluler untuk akses radio jaringan tetapi juga ke ranah dunia pertambangan bahkan otomotif,” jelas Principal Telecom Architect and Business Consultant of ZTE Indonesia, Imam Hirawadi di forum yang sama.
     

     

    Perlu adanya regulasi

     
    Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Muhammad Arif juga menyampaikan sinergi sudah dilakukan internet service provider (ISP) di bawah naungan APJII. Sinergi ini juga akan membantu para anggota APJII bertahan di tengah tantangan ketidakpastian ekonomi.
     
    Arif menjelaskan saat ini ada ribuan anggota APJII. Meskipun mereka dalam satu naungan, akan tetapi jika tidak diatur jumlah perusahaan ISP maka akan muncul persaingan di antara anggota bahkan muncul persaingan tarif.
     
    “Sinergi perlu untuk kami lakukan supaya pemanfaatan internet di Indonesia ini makin merata. Tetapi perlu juga adanya regulasi supaya jumlah ISP ini tidak bertumpuk dan hanya ada di Pulau Jawa maupun Bali,” kata Arif. 
     
    Arif menambahkan, dengan adanya regulasi untuk melakukan sinergi antara anggota APJII ini, maka bisa membantu pemerataan internet di seluruh Indonesia dan tidak hanya terfokus di wilayah Jawa dan Bali.
     

    Berdayakan talenta digital

     
    Selain sinergi antar industri, kebutuhan talenta digital juga perlu digenjot untuk melakukan percepatan digitalisasi demi tercapainya kemajuan ekonomi di Indonesia. Mulyadi, Kepala Bidang Pengelolaan Data dan Informasi pada Pusat Data dan Informasi Pertanahan dan Tata Ruang Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menjelaskan untuk mengatasi talenta digital, pihaknya terus melakukan pelatihan.
     
    “Di Kementerian, kita butuh talenta digital dan untuk memindahkan orang yang mumpuni harus ada nota dinas dan terkadang nota dinas ini lama balasannya. Maka kita beberapa kali membuka lowongan CASN dan juga menggandeng konsultan untuk memaksimalkan talenta digital. Selain itu CASN yang lolos seleksi juga kami sekolahkan untuk menambah ilmunya,” ungkap Mulyadi. 
     
    Hal senada juga diungkapkan Co-Founder & CEO Agate, Shieny Aprilia. Dalam menjalankan sejumlah proyek, Agate memanfaatkan anak-anak muda termasuk pembuatan game untuk proses rekrutmen di Astra.
     
    “Saat bersinergi, misalnya saja dengan Astra, mereka meminta kami membuatkan game untuk proses rekrutmen. Game yang kita buat tentang pemecahan masalah sehingga yang terpilih nantinya benar-benar kompeten di bidangnya,” tandasnya.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (PRI)

  • Maskot Duolingo Curi Perhatian di Festival Pacu Jalur, Ikut Tren Viral Aura Framing

    Maskot Duolingo Curi Perhatian di Festival Pacu Jalur, Ikut Tren Viral Aura Framing

    Jakarta: Duolingo membuat langkah budaya pertamanya di Indonesia dengan cara tak terduga, yakni hadir di festival legendaris Pacu Jalur. Maskot burung hantu hijau ikonisnya, Duo, melambaikan tangan, menari, hingga bercanda mengejar sosok “aura farming boy” yang tengah viral.

    Kehadiran Duo dalam festival ini bukan hanya strategi pemasaran, melainkan perwujudan filosofi global Duolingo: menghadirkan kreativitas yang terinspirasi budaya sekaligus mengedepankan inovasi produk.
     
    Kreativitas Budaya Bertemu Inovasi Produk
    Cerita global yang relevan secara lokal: Penggemar tentu masih ingat dengan “Dead Duo,” kisah dramatis (dan fiksi) tentang hilangnya sang maskot yang memicu buzz besar di media sosial, hingga seri meme lucu “Dua Lipa.” Ditambah lagi komentar satir di ajang Met Gala, semua ini menunjukkan bahwa Duolingo tak sekadar mengikuti tren, tapi menjadi bagian darinya.
     
    Inovasi berbasis AI skala besar: Belum lama ini, Duolingo menyelesaikan ekspansi konten terbesar sepanjang sejarahnya, meluncurkan 148 kursus bahasa baru hanya dalam waktu kurang dari setahun, didukung teknologi generative AI dan sistem konten berbagi. Langkah ini mempercepat pemenuhan kebutuhan pengguna di seluruh dunia.

     

     
    Mekanisme belajar baru: Duolingo juga memperkenalkan sistem “Energy” untuk menggantikan model “Hearts.” Kini, streak dan jawaban benar akan diberikan bonus energi. Pendekatan gamifikasi ini lebih menekankan keterlibatan positif dan sudah menunjukkan hasil awal yang menjanjikan.
     
    Ekspansi Asia Tenggara sebagai Strategi Pertumbuhan
    Partisipasi Duolingo di Pacu Jalur sejalan dengan upaya memperkuat eksistensinya di Asia Tenggara. Dengan 46,6 juta pengguna aktif harian, 10,3 juta pelanggan berbayar, dan pertumbuhan pendapatan 38% year-over-year, inovasi produk serta strategi pemasaran terbukti memberikan dampak nyata secara global.
     
    Pemilihan Pacu Jalur sebagai debut sosial di Indonesia juga memperlihatkan pendekatan Duolingo yang berbeda. Tanpa baliho besar atau kampanye formal, mereka justru membangun kedekatan lewat interaksi hangat dengan budaya lokal yang dipadukan sentuhan modern.

     

    Jakarta: Duolingo membuat langkah budaya pertamanya di Indonesia dengan cara tak terduga, yakni hadir di festival legendaris Pacu Jalur. Maskot burung hantu hijau ikonisnya, Duo, melambaikan tangan, menari, hingga bercanda mengejar sosok “aura farming boy” yang tengah viral.
     
    Kehadiran Duo dalam festival ini bukan hanya strategi pemasaran, melainkan perwujudan filosofi global Duolingo: menghadirkan kreativitas yang terinspirasi budaya sekaligus mengedepankan inovasi produk.
     

    Kreativitas Budaya Bertemu Inovasi Produk

    Cerita global yang relevan secara lokal: Penggemar tentu masih ingat dengan “Dead Duo,” kisah dramatis (dan fiksi) tentang hilangnya sang maskot yang memicu buzz besar di media sosial, hingga seri meme lucu “Dua Lipa.” Ditambah lagi komentar satir di ajang Met Gala, semua ini menunjukkan bahwa Duolingo tak sekadar mengikuti tren, tapi menjadi bagian darinya.
     
    Inovasi berbasis AI skala besar: Belum lama ini, Duolingo menyelesaikan ekspansi konten terbesar sepanjang sejarahnya, meluncurkan 148 kursus bahasa baru hanya dalam waktu kurang dari setahun, didukung teknologi generative AI dan sistem konten berbagi. Langkah ini mempercepat pemenuhan kebutuhan pengguna di seluruh dunia.
     

     

     
    Mekanisme belajar baru: Duolingo juga memperkenalkan sistem “Energy” untuk menggantikan model “Hearts.” Kini, streak dan jawaban benar akan diberikan bonus energi. Pendekatan gamifikasi ini lebih menekankan keterlibatan positif dan sudah menunjukkan hasil awal yang menjanjikan.
     

    Ekspansi Asia Tenggara sebagai Strategi Pertumbuhan

    Partisipasi Duolingo di Pacu Jalur sejalan dengan upaya memperkuat eksistensinya di Asia Tenggara. Dengan 46,6 juta pengguna aktif harian, 10,3 juta pelanggan berbayar, dan pertumbuhan pendapatan 38% year-over-year, inovasi produk serta strategi pemasaran terbukti memberikan dampak nyata secara global.
     
    Pemilihan Pacu Jalur sebagai debut sosial di Indonesia juga memperlihatkan pendekatan Duolingo yang berbeda. Tanpa baliho besar atau kampanye formal, mereka justru membangun kedekatan lewat interaksi hangat dengan budaya lokal yang dipadukan sentuhan modern.

     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (PRI)

  • ​Kerja Sama UPH dan Kemendag Dorong Wawasan dan Kontribusi Mahasiswa

    ​Kerja Sama UPH dan Kemendag Dorong Wawasan dan Kontribusi Mahasiswa

    Mohamad Mamduh • 26 Agustus 2025 16:58

    Jakarta: Sebagai wujud komitmen memperluas wawasan akademik sekaligus memperkuat kontribusi nyata bagi bangsa, Universitas Pelita Harapan (UPH) menggelar Kuliah Umum  istimewa bersama Dr. Budi Santoso, M.Si., Menteri Perdagangan Republik Indonesia, pada 25 Agustus 2025 di Auditorium D-501, Kampus UPH Lippo Village, Karawaci. Acara ini dihadiri lebih dari 500 mahasiswa lintas fakultas dengan topik utama “Kebijakan Perdagangan Indonesia.”
     
    Kuliah umum dipandu oleh Dra. Gracia Shinta S. Ugut, MBA., Ph.D., Executive Dean for the College of Business and Technology sekaligus Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UPH. Momen ini menjadi kesempatan berharga bagi mahasiswa untuk memahami arah serta dinamika kebijakan perdagangan nasional secara langsung dari pengambil kebijakan.
     
    Dalam paparannya, Dr. Budi menegaskan bahwa perekonomian Indonesia tetap tangguh di tengah tantangan global, dengan ekspor sebagai salah satu motor utama. “Hingga semester I 2025 (Januari–Juni), kinerja ekspor Indonesia tumbuh 7,7% dengan nilai mencapai US$ 135,41 miliar atau sekitar Rp 2.220 triliun. Surplus perdagangan meningkat menjadi US$ 19,48 miliar (Rp 319 triliun). Capaian ini menjadi penopang pertumbuhan ekonomi sekaligus menempatkan Indonesia pada posisi unggul di kawasan ASEAN,” jelasnya.
     
    Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa struktur ekspor Indonesia kini semakin beragam dan bernilai tambah. Jika 15 tahun lalu ekspor didominasi bahan mentah, saat ini 83% berasal dari industri pengolahan, disusul pertambangan dan pertanian. Beberapa komoditas utama meliputi kakao dan produk olahannya, kopi, teh, rempah, timah, aluminium, serta produk kimia. Sementara itu, negara tujuan dengan pertumbuhan ekspor tertinggi antara lain Swiss, Arab Saudi, Thailand, Bangladesh, dan Singapura.
     
    Strategi Pasar Global dan Tantangan Tarif
    Dalam kesempatan tersebut, Dr. Budi juga menyoroti dinamika perdagangan global, termasuk kebijakan Amerika Serikat yang menetapkan tarif impor hingga 19 persen bagi sejumlah produk asal Indonesia. Menurutnya, meskipun aturan tersebut cukup berat, hal ini sekaligus mencerminkan bahwa produk Indonesia memiliki daya saing tinggi di pasar internasional.

    Untuk menghadapinya, pemerintah terus memperkuat strategi perdagangan melalui perundingan internasional dan upaya membuka pasar baru, termasuk ke Uni Eropa, sehingga Indonesia tidak hanya bergantung pada Amerika Serikat. “Tujuan utama kita bukan sekadar meningkatkan ekspor, tetapi juga menarik investasi yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi,” jelas Dr. Budi.

    Selain menekankan ekspor berskala besar, ia juga menggarisbawahi pentingnya peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam perdagangan internasional. Kementerian Perdagangan saat ini mengusung tiga program utama, yakni pengamanan pasar dalam negeri, perluasan akses pasar ekspor, serta peningkatan kapasitas UMKM agar mampu menembus pasar global. “Semua ini dirancang agar ekosistem ekonomi kita berjalan dengan baik,” tambahnya.

    Penandatanganan MoU UPH dan Kemendag RI
    Usai sesi kuliah umum, rangkaian acara dilanjutkan dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara UPH dan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (Kemendag RI). Penandatanganan dilakukan secara resmi oleh Dr. (Hon.) Jonathan L. Parapak, M.Eng., Sc., Rektor UPH, dan Iqbal Shoffan Shofwan, M.Si., Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag RI.

    Dalam sambutannya, Rektor UPH menegaskan orientasi global yang diusung universitas. “UPH memiliki visi yang tidak hanya berfokus pada kebutuhan dalam negeri, tetapi juga mempersiapkan lulusan untuk berkontribusi di kancah internasional. Program keperawatan maupun pendidikan guru, misalnya, dirancang agar para lulusan siap mengabdi di Indonesia maupun di luar negeri. Karena itu, kami sangat berbahagia menyambut kehadiran Bapak Menteri di kampus ini. Harapan kami, mahasiswa UPH semakin siap memberikan pelayanan terbaik sekaligus mengabdi bagi bangsa,” ungkap Dr. Parapak.

    Kerja sama ini menjadi langkah konkret dalam mengimplementasikan Tridarma Perguruan Tinggi, khususnya di bidang perdagangan. Ruang lingkupnya meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat; pengembangan sumber daya manusia di sektor perdagangan; serta penguatan kewirausahaan dan pemberdayaan UMKM.

    Penandatanganan MoU turut disaksikan oleh Dr. Stephanie Riady, B.A., M.Ed., selaku President of UPH, bersama jajaran pimpinan universitas, antara lain Dr. Jerry Sambuaga, B.A., M.I.A. (Vice Rector of External Affairs); Eric Jobiliong, Ph.D. (Vice President of Academics, Research, & Innovation); dan Dr. Andry Panjaitan, S.T., M.T., CPHCM. (Associate Vice President of Student Development, Alumni, and Corporate Relations).

    Kehadiran jajaran pejabat kunci dari Kemendag RI semakin menegaskan pentingnya sinergi ini, termasuk Dr. Sukoco, S.TP., M.S.E. (Kepala Biro Perencanaan); Ni Made Kusuma Dewi, S.H., M.E. (Kepala Biro Hubungan Masyarakat); serta Dewi Rokhayati, S.S. (Direktur Pemasaran Produk Dalam Negeri).

    Melalui kuliah umum bersama Mendag RI serta penandatanganan kerja sama strategis dengan Kementerian Perdagangan RI, UPH menegaskan komitmennya dalam mempersiapkan mahasiswa tidak hanya dengan wawasan akademik, tetapi juga pengalaman nyata di bidang terkait. Sinergi ini menjadi langkah nyata bagi UPH dalam mencetak generasi muda yang takut akan Tuhan, unggul dalam kompetensi, dan berdampak bagi bangsa serta dunia.

    Jakarta: Sebagai wujud komitmen memperluas wawasan akademik sekaligus memperkuat kontribusi nyata bagi bangsa, Universitas Pelita Harapan (UPH) menggelar Kuliah Umum  istimewa bersama Dr. Budi Santoso, M.Si., Menteri Perdagangan Republik Indonesia, pada 25 Agustus 2025 di Auditorium D-501, Kampus UPH Lippo Village, Karawaci. Acara ini dihadiri lebih dari 500 mahasiswa lintas fakultas dengan topik utama “Kebijakan Perdagangan Indonesia.”
     
    Kuliah umum dipandu oleh Dra. Gracia Shinta S. Ugut, MBA., Ph.D., Executive Dean for the College of Business and Technology sekaligus Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UPH. Momen ini menjadi kesempatan berharga bagi mahasiswa untuk memahami arah serta dinamika kebijakan perdagangan nasional secara langsung dari pengambil kebijakan.
     
    Dalam paparannya, Dr. Budi menegaskan bahwa perekonomian Indonesia tetap tangguh di tengah tantangan global, dengan ekspor sebagai salah satu motor utama. “Hingga semester I 2025 (Januari–Juni), kinerja ekspor Indonesia tumbuh 7,7% dengan nilai mencapai US$ 135,41 miliar atau sekitar Rp 2.220 triliun. Surplus perdagangan meningkat menjadi US$ 19,48 miliar (Rp 319 triliun). Capaian ini menjadi penopang pertumbuhan ekonomi sekaligus menempatkan Indonesia pada posisi unggul di kawasan ASEAN,” jelasnya.
     
    Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa struktur ekspor Indonesia kini semakin beragam dan bernilai tambah. Jika 15 tahun lalu ekspor didominasi bahan mentah, saat ini 83% berasal dari industri pengolahan, disusul pertambangan dan pertanian. Beberapa komoditas utama meliputi kakao dan produk olahannya, kopi, teh, rempah, timah, aluminium, serta produk kimia. Sementara itu, negara tujuan dengan pertumbuhan ekspor tertinggi antara lain Swiss, Arab Saudi, Thailand, Bangladesh, dan Singapura.
     
    Strategi Pasar Global dan Tantangan Tarif
    Dalam kesempatan tersebut, Dr. Budi juga menyoroti dinamika perdagangan global, termasuk kebijakan Amerika Serikat yang menetapkan tarif impor hingga 19 persen bagi sejumlah produk asal Indonesia. Menurutnya, meskipun aturan tersebut cukup berat, hal ini sekaligus mencerminkan bahwa produk Indonesia memiliki daya saing tinggi di pasar internasional.
     
    Untuk menghadapinya, pemerintah terus memperkuat strategi perdagangan melalui perundingan internasional dan upaya membuka pasar baru, termasuk ke Uni Eropa, sehingga Indonesia tidak hanya bergantung pada Amerika Serikat. “Tujuan utama kita bukan sekadar meningkatkan ekspor, tetapi juga menarik investasi yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi,” jelas Dr. Budi.
     
    Selain menekankan ekspor berskala besar, ia juga menggarisbawahi pentingnya peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam perdagangan internasional. Kementerian Perdagangan saat ini mengusung tiga program utama, yakni pengamanan pasar dalam negeri, perluasan akses pasar ekspor, serta peningkatan kapasitas UMKM agar mampu menembus pasar global. “Semua ini dirancang agar ekosistem ekonomi kita berjalan dengan baik,” tambahnya.

    Penandatanganan MoU UPH dan Kemendag RI
    Usai sesi kuliah umum, rangkaian acara dilanjutkan dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara UPH dan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (Kemendag RI). Penandatanganan dilakukan secara resmi oleh Dr. (Hon.) Jonathan L. Parapak, M.Eng., Sc., Rektor UPH, dan Iqbal Shoffan Shofwan, M.Si., Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag RI.
     
    Dalam sambutannya, Rektor UPH menegaskan orientasi global yang diusung universitas. “UPH memiliki visi yang tidak hanya berfokus pada kebutuhan dalam negeri, tetapi juga mempersiapkan lulusan untuk berkontribusi di kancah internasional. Program keperawatan maupun pendidikan guru, misalnya, dirancang agar para lulusan siap mengabdi di Indonesia maupun di luar negeri. Karena itu, kami sangat berbahagia menyambut kehadiran Bapak Menteri di kampus ini. Harapan kami, mahasiswa UPH semakin siap memberikan pelayanan terbaik sekaligus mengabdi bagi bangsa,” ungkap Dr. Parapak.
     
    Kerja sama ini menjadi langkah konkret dalam mengimplementasikan Tridarma Perguruan Tinggi, khususnya di bidang perdagangan. Ruang lingkupnya meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat; pengembangan sumber daya manusia di sektor perdagangan; serta penguatan kewirausahaan dan pemberdayaan UMKM.
     
    Penandatanganan MoU turut disaksikan oleh Dr. Stephanie Riady, B.A., M.Ed., selaku President of UPH, bersama jajaran pimpinan universitas, antara lain Dr. Jerry Sambuaga, B.A., M.I.A. (Vice Rector of External Affairs); Eric Jobiliong, Ph.D. (Vice President of Academics, Research, & Innovation); dan Dr. Andry Panjaitan, S.T., M.T., CPHCM. (Associate Vice President of Student Development, Alumni, and Corporate Relations).
     
    Kehadiran jajaran pejabat kunci dari Kemendag RI semakin menegaskan pentingnya sinergi ini, termasuk Dr. Sukoco, S.TP., M.S.E. (Kepala Biro Perencanaan); Ni Made Kusuma Dewi, S.H., M.E. (Kepala Biro Hubungan Masyarakat); serta Dewi Rokhayati, S.S. (Direktur Pemasaran Produk Dalam Negeri).
     
    Melalui kuliah umum bersama Mendag RI serta penandatanganan kerja sama strategis dengan Kementerian Perdagangan RI, UPH menegaskan komitmennya dalam mempersiapkan mahasiswa tidak hanya dengan wawasan akademik, tetapi juga pengalaman nyata di bidang terkait. Sinergi ini menjadi langkah nyata bagi UPH dalam mencetak generasi muda yang takut akan Tuhan, unggul dalam kompetensi, dan berdampak bagi bangsa serta dunia.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (MMI)