Author: Medcom.id

  • Kunjungi Inggris, Ini Oleh-oleh Dibawa Kadin untuk Indonesia

    Kunjungi Inggris, Ini Oleh-oleh Dibawa Kadin untuk Indonesia

    Jakarta: Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Anindya Bakrie menyebut Indonesia berpotensi memperoleh pendanaan dari London Stock Exchange Group plc (LSEG) Inggris. Pendanaan untuk program transisi energi dan rumah murah.
     
    Hal itu disampaikan Anindya usai menghadiri acara Indonesia-UK Climate and Green Finance Breakfast at London Stock Exchange, di 10 Paternoster Sq, London EC4M 7LS, Inggris, Kamis, 21 November 2024. Anindya datang ke Inggris untuk mendampingi Presiden Prabowo Subianto mengunjungi negeri Raja Charles tersebut.
     
    “Pertama-tama senang kembali ke London Stock Exchange di dalam (rangkaian mengikuti) kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo. Kami dari sektor bisnis berusaha membangun jaringan untuk bisa memanfaatkan momentum yang baik dan hubungan yang cantik antara dua negara, yaitu Indonesia dan Inggris,” ucap Anindya melalui keterangan tertulis, Jumat, 22 November 2024.
    Anindya menjelaskan pihaknya tak hanya menarget membuka potensi mendapatkan pendanaan dari LSEG untuk program transisi energi dan pembangunan rumah murah. Namun, juga aspek pendanaan di sektor riil.
     

    “Di sini kami katakan bagaimana membawa financing (pendanaan) dari Global North (Utara) ke Global South (Selatan). Karena bagaimanapun juga, yang mempunyai biodiversitas banyak itu justru di Selatan, yang mempunyai (kandungan) mineral kritis (juga) di Selatan, dan yang mempunyai renewable energy (energi terbarukan) juga di Selatan. Jadi itu (juga) yang kami upayakan,” jelas Anindya.
     
    Selain itu, Kadin Indonesia selama ini memiliki bidang-bidang penting terkait perubahan iklim dan keuangan hijau. Seperti bidang Net Zero dan Carbon Center of Excellence.
     
    “Hal-hal itu (juga) bisa dikerjasamakan dengan LSEG. Jadi makin banyak perusahaan, baik BUMN maupun swasta, yang bisa mendapatkan dana dari sini (LSEG). Dan juga bukan saja dana seperti biasa, tetapi misalnya deviden-nya bisa merupakan bond credit (jaminan kredit) dan lain-lain,” ujar Anindya. 
     
    Dalam acara yang merupakan rangkaian dari London Climate Action Week itu, Anindya hadir bersama Ketua Dewan Penasihat Kadin Indonesia sekaligus Utusan Khusus Presiden untuk Iklim, Lingkungan dan Energi, Hashim S Djojohadikusumo; Ketua Komite Bilateral Inggris Indonesia Kadin Indonesia Michael Sampoerna; serta perwakilan dari pemerintah yaitu Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan P Roeslani; dan pengusaha Indonesia Wisnu Wardhana.
     
    Mereka disambut langsung oleh CEO LSEG Julia Hoggett, Wali Kota London Alastair John Naisbitt King DL, dan Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Dominic Jermey. Beberapa saat sebelumnya, Hashim, Rosan, Anindya, Michael, dan Wisnu mendapatkan kehormatan untuk menekan tombol bersama Naisbitt King, Julia, dan Dominic sebagai tanda dibukanya sesi perdagangan saham Bursa Efek London (LSE).
     
    London Stock Exchange Group plc, yang berbasis di Inggris, beroperasi sebagai penyedia infrastruktur dan data pasar global yang terdiversifikasi, penting dalam industri jasa keuangan. Grup ini mengelola berbagai layanan termasuk pembentukan modal, manajemen risiko dan neraca, serta perdagangan dan investasi di seluruh dunia. 
     
    LSEG mencakup Bursa Efek London, Refinitiv, LSEG Technology, FTSE Russell, dan saham mayoritas di LCH dan Tradeweb. LSEG memiliki operasi di 70 negara di EMEA (Europe, the Middle East & America), Amerika Utara, Amerika Latin, dan Asia Pasifik.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ABK)

  • Ramalan Cuaca Jakarta, Hujan dari Pagi hingga Sore

    Ramalan Cuaca Jakarta, Hujan dari Pagi hingga Sore

    Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di sebagian wilayah DKI Jakarta hujan ringan hingga sedang pada Jumat, 22 November 2024. Hujan diperkirakan pada pagi hingga sore.

    BMKG melalui laman resminya bmkg.go.id  merinci sebagian wilayah DKI Jakarta pada pagi hari seperti Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur diperkirakan berawan tebal, sedangkan Kepulauan Seribu diperkirakan hujan ringan.
     

    Memasuki siang hari, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur diperkirakan hujan ringan. Sedangkan Kepulauan Seribu diperkirakan berawan tebal. Lalu sore hingga malam hari seluruh wilayah Jakarta diperkirakan hujan ringan hingga petir.

    Suhu udara pada hari ini di Jakarta pagi hari diperkirakan berada pada kisaran minimum 26 derajat hingga 30 derajat Celsius, lalu memasuki siang hari suhu udara mencapai 28 sampai 31 derajat Celsius, sedangkan malam hari mencapai 25 sampai 28 derajat celsius.

    Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di sebagian wilayah DKI Jakarta hujan ringan hingga sedang pada Jumat, 22 November 2024. Hujan diperkirakan pada pagi hingga sore.
     
    BMKG melalui laman resminya bmkg.go.id  merinci sebagian wilayah DKI Jakarta pada pagi hari seperti Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur diperkirakan berawan tebal, sedangkan Kepulauan Seribu diperkirakan hujan ringan.
     

    Memasuki siang hari, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur diperkirakan hujan ringan. Sedangkan Kepulauan Seribu diperkirakan berawan tebal. Lalu sore hingga malam hari seluruh wilayah Jakarta diperkirakan hujan ringan hingga petir.
     
    Suhu udara pada hari ini di Jakarta pagi hari diperkirakan berada pada kisaran minimum 26 derajat hingga 30 derajat Celsius, lalu memasuki siang hari suhu udara mencapai 28 sampai 31 derajat Celsius, sedangkan malam hari mencapai 25 sampai 28 derajat celsius.

    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ADN)

  • Strategi Pemkab Kutai Timur Tingkatkan Jumlah Desa Maju

    Strategi Pemkab Kutai Timur Tingkatkan Jumlah Desa Maju

    Sangatta: Pemberdayaan masyarakat desa dalam Sustainable Development Goals (SDGs) adalah upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa secara berkelanjutan. SDGs merupakan serangkaian tujuan yang ditetapkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mencapai kehidupan yang lebih baik dan berkelanjutan.

    Itulah sebabnya, SDGs Desa bukan sekadar agenda pembangunan, tetapi juga refleksi dari cita-cita mulia untuk membangun Indonesia dari pinggiran. SDGs Desa menjadi kompas pembangunan yang holistik dan selaras dengan kearifan lokal.

    Kabupaten Kutai Timur melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Kutai Timur, terus berupaya menguatkan desa. Di antaranya melalui program pembangunan desa jangka panjang. Program ini bertujuan memperkuat ekonomi masyarakat dan kemandirian desa.  
     

    Upaya itu terbukti berhasil. Terlihat dari jumlah desa maju yang semakin bertambah. Jika pada 2020 hanya ada 37 desa, kemudian pada 2023 menjadi 69 desa. 

    Perkembangan juga terlihat pada data desa mandiri. Jika pada 2020 hanya berjumlah 10 desa saja, pada 2023 sudah ada 19 desa mandiri di Kabupaten Kutai Timur.

    Kepala DPMD Kabupaten Kutai Timur Muhammad Basuni mengatakan pemerintah daerah terus melakukan public hearing untuk mendengarkan kebutuhan masyarakat desa yang akan disertakan dalam rancangan program atau dikenal sebagai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

    Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) pun telah memenuhi alokasi dana desa (ADD) sebesar 10 persen atau sekitar Rp9,1 triliun yang dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

    “Ini potensi sangat besar dan harus dimanfaatkan semaksimal mungkin. Kami menyadari bahwa tugas dari kepala desa ini sangat penting. Terutama dalam menggali potensi mereka, memberikan pelayanan ke masyarakat, hingga pengelolaan dana yang begitu besar. Maka, pemerintah daerah menaikkan tunjangan perangkat desa, kepala desa, BPD, lembaga desa, sampai kepada RT,” ujar Muhammad Basuni.

    Menurutnya, langkah tersebut adalah wujud apresiasi dari pemerintah daerah terhadap kerja perangkat desa. Dengan harapan, kinerjanya bisa menjadi lebih baik. 

    Kepala DPMD Kabupaten Kutai Timur Muhammad Basuni (Foto:Dok.Pemkab Kutai Timur)

    Pemerintah daerah juga memberikan kegiatan langsung kepada RT dalam bentuk kegiatan operasional dan pelatihan bagi masyarakat. Kemudian juga untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur yang kecil pada masyarakat yang bisa dicover di setiap RT. Nilainya sekitar Rp50 juta per tahun untuk setiap RT. Di Kabupaten Kutai Timur terdapat 1.650 RT. 

    Upaya berikutnya berupa bantuan untuk pengembangan usaha skala rumah dengan sasaran untuk UMKM, UP2K, dan lainnya. Langkah ini dimulai dari peningkatan kapasitas dan legalitas usaha, bantuan prasaran produksi, bantuan sarana usaha, dan bantuan modal usaha skala rumah tangga. 

    Selain itu diadakan peningkatan sarana/prasarana lingkungan RT dengan sasaran fasilitas umum RT dan infrastruktur dan sarana RT. Ada dua langkah dilakukan yakni rehabilitasi fasilitas umum di tingkat RT dan pengadaan inftrastruktur/sarana tingkat RT. Kegiatan yang bisa dibiayai sebesar Rp50 juta per RT yang telah diatur melalui Perbup Nomor 140/K.542/2024. 

    “Hasil kajian kami, peningkatan sarana/prasarana ini memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap perkembangan di tingkat RT. Oleh sebab itu, pemerintah daerah berkomitmen akan menambah nilainya untuk tahun depan. Kisarannya mungkin Rp100 juta. Ini kita akan atur kembali. Paling tidak, sebagai tindak lanjut terhadap nilai Rp50 juta tahun ini. Tahun depan penggunaannya akan kita perluas,” ucapnya.

    Setelah semua pelatihan diberikan, kata Basuni, pihaknya juga akan memberikan penyediaan bantuan untuk sarana-sarananya. Kemudian, bantuan pemasarannya dalam pengembangan ekonomi di desa.

    Dengan visi menjadikan desa yang memiliki jiwa entrpreneur, Pemkab Kutai Timur berharap, desa bisa memperoleh pendapatannya sendiri dan pemberdayaan masyarakat. Sehingga dana yang dikucurkan dapat dimanfaatkan secara maksimal.

    Selain itu, tenaga kerja yang dipersiapkan berasal dari putra putri daerah agar tidak ada lagi pengangguran di desa. Program ini adalah langkah ke depan sebagai wujud investasi. Terlebih tahun ini ada peningkatan kapasitas kepala desa, BPD, sekretaris, lembaga, dan BUMDes.

    Pihaknya juga akan melindungi para perangkat desa agar investasi tersebut tidak sia-sia karena penggantian perangkat desa. Caranya, dengan memformulasi peraturan yang melindungi mereka. Melalui pergub yang memuat tentang NIPD atau nomor induk perangkat desa selayaknya NIP dalam lingkup PNS.
     

    Pemkab Kutai Timur juga akan membuat aturan agar kepala desa tidak mudah diberhentikan, yaitu dengan membuat standar dalam kinerja dan keaktifan mereka.

    “Kemudian dalam perekrutannya kita juga akan membuat tim independen untuk melakukan itu. Sehingga yang diperoleh nanti adalah perangkat desa yang memiliki kapasitas dan kapabilitas yang memadai untuk mendukung visi-visi daripada desa ini,” katanya.

    Pemkab Kutai Timur juga telah meluncurkan aplikasi Sipades versi 3.0, yang merupakan aplikasi berbasis web untuk pencatatan administrasi aset desa mulai dari perencanaan, pengadaan, penatausahaan sampai dengan penyajian laporan yang dilengkapi kodefikasi dan labelisasi aset desa. Tujuannya untuk keseragaman agar terwujud tertib administrasi pengelolaan aset desa. Perhatian yang besar terhadap aset desa dilakukan karena bisa meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat desa serta meningkatkan pendapatan desa. 

    Maka dari itu, ia ingin agar aset-aset yang dimiliki oleh desa ini harus dikelola dan dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh pemerintah desa dengan melibatkan masyarakat. Hal ini sesuai dengan yang diamanatkan pada UU No.6 Tahun 2014, bahwa pengelolaan aset desa dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat desa di samping meningkatkan pendapatan desa.

    Progres lainnya yang sudah terlihat dari usaha beberapa tahun terakhir ini adalah penurunan jumlah desa tertinggal. Jika pada 2020 terdapat 22 desa tertinggal, pada 2023 tidak ada lagi desa tertinggal. Begitu pula dengan jumlah desa berkembang yang berjumlah 70 desa pada 2020, menjadi 51 desa pada 2023.

    Seiring dengan itu, jumlah desa maju semakin bertambah. Pada 2020, hanya ada 37 desa maju. Pada 2021 menjadi 55, kemudian pada 2022 menjadi 61, dan pada 2023 menjadi 69 desa. 

    Perkembangan juga terlihat pada data desa mandiri. Jika pada 2020 hanya berjumlah 10 desa, pada 2021 bertambah menjadi 15 desa, kemudian pada 2022 menjadi 18, dan 2023 sudah ada 19 desa mandiri di Kabupaten Kutai Timur.

    Sangatta: Pemberdayaan masyarakat desa dalam Sustainable Development Goals (SDGs) adalah upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa secara berkelanjutan. SDGs merupakan serangkaian tujuan yang ditetapkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mencapai kehidupan yang lebih baik dan berkelanjutan.
     
    Itulah sebabnya, SDGs Desa bukan sekadar agenda pembangunan, tetapi juga refleksi dari cita-cita mulia untuk membangun Indonesia dari pinggiran. SDGs Desa menjadi kompas pembangunan yang holistik dan selaras dengan kearifan lokal.
     
    Kabupaten Kutai Timur melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Kutai Timur, terus berupaya menguatkan desa. Di antaranya melalui program pembangunan desa jangka panjang. Program ini bertujuan memperkuat ekonomi masyarakat dan kemandirian desa.  
     

    Upaya itu terbukti berhasil. Terlihat dari jumlah desa maju yang semakin bertambah. Jika pada 2020 hanya ada 37 desa, kemudian pada 2023 menjadi 69 desa. 
    Perkembangan juga terlihat pada data desa mandiri. Jika pada 2020 hanya berjumlah 10 desa saja, pada 2023 sudah ada 19 desa mandiri di Kabupaten Kutai Timur.
     
    Kepala DPMD Kabupaten Kutai Timur Muhammad Basuni mengatakan pemerintah daerah terus melakukan public hearing untuk mendengarkan kebutuhan masyarakat desa yang akan disertakan dalam rancangan program atau dikenal sebagai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
     
    Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) pun telah memenuhi alokasi dana desa (ADD) sebesar 10 persen atau sekitar Rp9,1 triliun yang dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
     
    “Ini potensi sangat besar dan harus dimanfaatkan semaksimal mungkin. Kami menyadari bahwa tugas dari kepala desa ini sangat penting. Terutama dalam menggali potensi mereka, memberikan pelayanan ke masyarakat, hingga pengelolaan dana yang begitu besar. Maka, pemerintah daerah menaikkan tunjangan perangkat desa, kepala desa, BPD, lembaga desa, sampai kepada RT,” ujar Muhammad Basuni.
     
    Menurutnya, langkah tersebut adalah wujud apresiasi dari pemerintah daerah terhadap kerja perangkat desa. Dengan harapan, kinerjanya bisa menjadi lebih baik. 
     

    Kepala DPMD Kabupaten Kutai Timur Muhammad Basuni (Foto:Dok.Pemkab Kutai Timur)
     
    Pemerintah daerah juga memberikan kegiatan langsung kepada RT dalam bentuk kegiatan operasional dan pelatihan bagi masyarakat. Kemudian juga untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur yang kecil pada masyarakat yang bisa dicover di setiap RT. Nilainya sekitar Rp50 juta per tahun untuk setiap RT. Di Kabupaten Kutai Timur terdapat 1.650 RT. 
     
    Upaya berikutnya berupa bantuan untuk pengembangan usaha skala rumah dengan sasaran untuk UMKM, UP2K, dan lainnya. Langkah ini dimulai dari peningkatan kapasitas dan legalitas usaha, bantuan prasaran produksi, bantuan sarana usaha, dan bantuan modal usaha skala rumah tangga. 
     
    Selain itu diadakan peningkatan sarana/prasarana lingkungan RT dengan sasaran fasilitas umum RT dan infrastruktur dan sarana RT. Ada dua langkah dilakukan yakni rehabilitasi fasilitas umum di tingkat RT dan pengadaan inftrastruktur/sarana tingkat RT. Kegiatan yang bisa dibiayai sebesar Rp50 juta per RT yang telah diatur melalui Perbup Nomor 140/K.542/2024. 
     
    “Hasil kajian kami, peningkatan sarana/prasarana ini memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap perkembangan di tingkat RT. Oleh sebab itu, pemerintah daerah berkomitmen akan menambah nilainya untuk tahun depan. Kisarannya mungkin Rp100 juta. Ini kita akan atur kembali. Paling tidak, sebagai tindak lanjut terhadap nilai Rp50 juta tahun ini. Tahun depan penggunaannya akan kita perluas,” ucapnya.
     
    Setelah semua pelatihan diberikan, kata Basuni, pihaknya juga akan memberikan penyediaan bantuan untuk sarana-sarananya. Kemudian, bantuan pemasarannya dalam pengembangan ekonomi di desa.
     
    Dengan visi menjadikan desa yang memiliki jiwa entrpreneur, Pemkab Kutai Timur berharap, desa bisa memperoleh pendapatannya sendiri dan pemberdayaan masyarakat. Sehingga dana yang dikucurkan dapat dimanfaatkan secara maksimal.
     
    Selain itu, tenaga kerja yang dipersiapkan berasal dari putra putri daerah agar tidak ada lagi pengangguran di desa. Program ini adalah langkah ke depan sebagai wujud investasi. Terlebih tahun ini ada peningkatan kapasitas kepala desa, BPD, sekretaris, lembaga, dan BUMDes.
     
    Pihaknya juga akan melindungi para perangkat desa agar investasi tersebut tidak sia-sia karena penggantian perangkat desa. Caranya, dengan memformulasi peraturan yang melindungi mereka. Melalui pergub yang memuat tentang NIPD atau nomor induk perangkat desa selayaknya NIP dalam lingkup PNS.
     

    Pemkab Kutai Timur juga akan membuat aturan agar kepala desa tidak mudah diberhentikan, yaitu dengan membuat standar dalam kinerja dan keaktifan mereka.
     
    “Kemudian dalam perekrutannya kita juga akan membuat tim independen untuk melakukan itu. Sehingga yang diperoleh nanti adalah perangkat desa yang memiliki kapasitas dan kapabilitas yang memadai untuk mendukung visi-visi daripada desa ini,” katanya.
     
    Pemkab Kutai Timur juga telah meluncurkan aplikasi Sipades versi 3.0, yang merupakan aplikasi berbasis web untuk pencatatan administrasi aset desa mulai dari perencanaan, pengadaan, penatausahaan sampai dengan penyajian laporan yang dilengkapi kodefikasi dan labelisasi aset desa. Tujuannya untuk keseragaman agar terwujud tertib administrasi pengelolaan aset desa. Perhatian yang besar terhadap aset desa dilakukan karena bisa meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat desa serta meningkatkan pendapatan desa. 
     
    Maka dari itu, ia ingin agar aset-aset yang dimiliki oleh desa ini harus dikelola dan dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh pemerintah desa dengan melibatkan masyarakat. Hal ini sesuai dengan yang diamanatkan pada UU No.6 Tahun 2014, bahwa pengelolaan aset desa dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat desa di samping meningkatkan pendapatan desa.
     
    Progres lainnya yang sudah terlihat dari usaha beberapa tahun terakhir ini adalah penurunan jumlah desa tertinggal. Jika pada 2020 terdapat 22 desa tertinggal, pada 2023 tidak ada lagi desa tertinggal. Begitu pula dengan jumlah desa berkembang yang berjumlah 70 desa pada 2020, menjadi 51 desa pada 2023.
     
    Seiring dengan itu, jumlah desa maju semakin bertambah. Pada 2020, hanya ada 37 desa maju. Pada 2021 menjadi 55, kemudian pada 2022 menjadi 61, dan pada 2023 menjadi 69 desa. 
     
    Perkembangan juga terlihat pada data desa mandiri. Jika pada 2020 hanya berjumlah 10 desa, pada 2021 bertambah menjadi 15 desa, kemudian pada 2022 menjadi 18, dan 2023 sudah ada 19 desa mandiri di Kabupaten Kutai Timur.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • Pagi Ini Bergerak Menguat, IHSG Tapi Diramal Terkoreksi

    Pagi Ini Bergerak Menguat, IHSG Tapi Diramal Terkoreksi

    Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah pada perdagangan hari ini yaitu pada level 7.180,26 namun bergerak menguat setelah 30 menit perdagangan.
     
    Mengacu data RTI, Kamis, 21 November 2024 IHSG mulai merangkak naik hingga pada pukul 09.32 WIB IHSG sudah berada di zona hijau. IHSG menguat 0,17 persen atau 12 poin menjadi 7.192,38
     
    Selama 30 menit perdagangan awal IHSG sempat menyentuh level tertinggi sementara yaitu 7.200,95 dan level terendahnya 7.168,32.
    Total saham yang diperdagangkan pada pagi ini sebanyak 3,85 miliar dengan nilai Rp1,63 triliun.
     

    Tercatat sebanyak 213 saham menguat, mendorong penguatan IHSG. Sedangkan saham yang melemah dan stagnan pagi ini masing-masing sebanyak 218 saham dan 187 saham.
    Masih ada potensi IHSG terkoreksi
    Melansir Antara, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana alias Didit memperkirakan secara teknikal posisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat ini masih berada pada bagian dari wave C dari wave (2), sehingga terdapat kemungkinan akan adanya potensi koreksi IHSG menguji level 6.835 sampai 6.998, sekaligus menutup area gap yang berada di 6.968 sampai 6.987 pada skenario hitam.
     
    “Pada best case scenario, koreksi IHSG hanya akan menguji level 7.062 sampai 7.114 untuk membentuk wave (c) dari wave [ii] pada skenario merah,” ujar Didit sebagaimana MNC Sekuritas Daily Scope Wave.
     
    Ia melanjutkan, IHSG berpotensi dalam rentang area level support 7.076 atau 6.998 dan level resistance 7.207 atau 7.354.
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Ini Faktor-faktor yang Bikin Kamu Gagal Jadi Wirausaha

    Ini Faktor-faktor yang Bikin Kamu Gagal Jadi Wirausaha

    Jakarta: Berwirausaha tidak selamanya berjalan mulus. Berbagai hal akan dilakukan untuk meminimalisasi kegagalan. Namun demikian, banyak faktor kegagalan yang terjadi tanpa diduga akan terjadi.
     
    Dalam menyikapi kegagalan yang terjadi kamu dapat lakukan dengan terus memotivasi diri dari dalam diri kamu dan lingkungan sekitar.
     
    Berikut ini beberapa faktor yang dapat membuat kamu gagal menjadi wirausaha, yang dilansir dari Ajaib.
     

    1. Tidak kompeten dalam manajerial

    Kapabilitas, kemampuan yang minim terkait dengan pengelolaan usaha, ini menjadi faktor utama kegagalan dalam wirausaha. Hal ini akan menghambat kamu dalam meraih kesuksesan sebagai seorang wirausaha. Hal ini bisa saja terjadi karena posisi yang kamu emban saat ini tidak sesuai dengan kompetensi kamu
     

    2. Kurang berpengalaman

    Tidak memiliki pengalaman adalah cambukan yang paling keras bagi seorang wirausaha. Pengalaman menjadi hal utama dalam menjajal wirausaha. Hal ini sangat memiliki hubungan dalam dunia wirausaha di mana kemampuan mengkoordinasikan, mengelola SDM, mengintegrasikan operasi perusahaan merupakan pengalaman yang sagat penting dan tidak bisa terelakan dalam setiap pekerjaan.
     

    3. Tidak dapat mengatur keuangan

    Faktor ini, kamu sebagai seorang wirausaha tidak mampu mengendalikan keuangan. Kamu harusnya bisa mengatur cash flow dan memelihara dengan baik dan benar keuangan bisnis kamu. Minimnya pengetahuan dalam pengelolaan keuangan akan membawa kamu gagal dalam wirausaha. Di sisi lain, kamu juga harus paham bagaimana mengatur keuangan baik uang pribadi dengan uang bisnis/usaha kamu sehingga meminimalisir kerugian yang kamu alami.
     

    4. Gagal perencanaan

    Perencanaan merupakan salah satu hal yang penting dalam melakukan berbagai hal. Bagaimana kamu dapat sukses berwirausaha jika perencanaan kamu tidak matang? Jika kamu tidak ingin gagal dalam wirausaha, maka kamu harus memiliki perencanaan yang matang agar mempermudah kamu dalam melakukan implementasi dari perencanaan dan juga melakukan tindakan yang tepat.
     

    5. Lokasi tidak memadai

    Lokasi yang kurang strategis dapat menjadi faktor kamu gagal dalam berwirausaha. Kamu tidak dapat mengimplementasikan kewirausahaan kamu dengan lancar jika lokasi yang kamu miliki tidak strategis. Misalnya lokasi yang jauh dari kawasan permukiman, jauh dari pusat pendidikan, dan juga fasilitas umum.
     

    6. Kurangnya pengawasan peralatan

    pengawasan tentunya memiliki hubungan yang erat dengan hal efisiensi dan juga efektivitas. Dengan minimnya peralatan yang jauh dari kata efisien atau hemat dan daya guna tepat.
     

    7. Kurang sungguh-sungguh dalam berusaha

    Memiliki sifat tidak serius dalam berusaha yang dijalani akan membuat kamu labil dan sulit untuk memutuskan mana yang prioritas. Hal ini memberikan peluang kegagalan besar untuk kamu.
     

    8. Tidak bisa menyesuaikan konsep

    Minimnya kemampuan untuk mengubah konsep usaha menjadi salah satu faktor yang dapat membuat kamu gagal. Konsep usaha yang terus mengalami perkembangan sesuai dengan kondisi masyarakat yang semakin maju, memaksakan kamu untuk selalu siap mengubah konsep usaha kamu dengan tujuan agar usaha yang kamu miliki tidak tertinggal dan mampu bersaing dengan usaha orang lain. (Ridini Batmaro)

    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (HUS)

  • 7 Alasan Mengapa Gen Z Tidak Boleh Golput dalam Pilkada 2024

    7 Alasan Mengapa Gen Z Tidak Boleh Golput dalam Pilkada 2024

    Jakarta: Dalam Pemilihan Ketua Daerah (Pilkada) 2024, partisipasi pemilih sangat menentukan hasil akhir, karena setiap suara dapat mempengaruhi pemilihan pemimpin di tingkat daerah.

    Bagi Generasi Z yang merupakan kelompok pemilih signifikan, memilih bukan hanya hak, tetapi kewajiban untuk menentukan arah pemerintahan dan pembangunan daerah di masa depan. Tumbuh di era digital, Generasi Z memiliki akses informasi yang luas dan cenderung lebih kritis serta terlibat dalam isu-isu politik. 

    Suara mereka dapat menjadi penentu dalam hasil pemilu, sehingga memilih merupakan kewajiban moral untuk memastikan pemimpin yang terpilih dapat mewakili kepentingan mereka dan menciptakan masa depan yang lebih baik. Oleh karena itu mereka tidak boleh golput.

    Berikut Medcom.id merangkum 7 alasan Gen Z tidak boleh Golput dalam Pilkada 2024, Simak selengkapnya ya!
     

     

    7 Alasan Gen Z Tidak Boleh Golput dalam Pilkada 2024

    1. Jumlah Pemilih Gen Z yang Signifikan
    Generasi Z mencakup sekitar 60% dari total pemilih. Dengan jumlah yang besar, suara mereka memiliki pengaruh yang sangat besar dalam menentukan hasil Pilkada.

    2. Gen Z Memiliki Pemikiran Kritis
    Tumbuh di era digital, Gen Z memiliki akses informasi yang sangat luas, menjadikannya lebih kritis dan rasional dalam menilai kandidat. Hal ini memungkinkan mereka untuk memilih pemimpin yang benar-benar berkualitas.

    3. Meneruskan Perjuangan Demokrasi
    Dengan memilih, Gen Z turut menegakkan dan melanjutkan perjuangan demokrasi yang telah diperjuangkan oleh generasi sebelumnya. Pilkada menjadi sarana penting untuk menjaga keberlanjutan demokrasi di Indonesia.

    4. Menentukan Masa Depan Bangsa
    Siapapun yang terpilih dalam pilkada akan memengaruhi kehidupan Gen Z dalam lima tahun ke depan atau bahkan lebih. Oleh karena itu, memilih adalah cara Gen Z untuk turut menentukan arah masa depan bangsa.

    5. Mencegah Penyalahgunaan Suara
    Jika tidak memilih, suara yang tidak digunakan bisa disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Dengan berpartisipasi, Gen Z memastikan bahwa suara mereka tidak hilang atau dimanfaatkan oleh pihak yang tidak berhak.
     

     

    6. Memperjuangkan Isu-Isu Generasi Muda
    Melalui pilkada, Gen Z memiliki kesempatan untuk menyuarakan aspirasi dan isu-isu yang penting bagi mereka, seperti pendidikan, lapangan pekerjaan, dan perubahan sosial yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

    7. Peran sebagai Agen Perubahan
    Gen Z diharapkan tidak hanya menjadi pemilih, tetapi juga agen perubahan yang dapat menyebarkan informasi positif, serta berperan dalam menciptakan pemilu yang aman, damai, dan sukses.

    Dengan alasan-alasan tersebut, partisipasi aktif dalam pilkada sangat penting bagi Generasi Z. Suara mereka sangat menentukan masa depan bangsa dan perwujudan demokrasi yang lebih baik. Jadi, jangan golput! (Angel Rinella)

    Jakarta: Dalam Pemilihan Ketua Daerah (Pilkada) 2024, partisipasi pemilih sangat menentukan hasil akhir, karena setiap suara dapat mempengaruhi pemilihan pemimpin di tingkat daerah.
     
    Bagi Generasi Z yang merupakan kelompok pemilih signifikan, memilih bukan hanya hak, tetapi kewajiban untuk menentukan arah pemerintahan dan pembangunan daerah di masa depan. Tumbuh di era digital, Generasi Z memiliki akses informasi yang luas dan cenderung lebih kritis serta terlibat dalam isu-isu politik. 
     
    Suara mereka dapat menjadi penentu dalam hasil pemilu, sehingga memilih merupakan kewajiban moral untuk memastikan pemimpin yang terpilih dapat mewakili kepentingan mereka dan menciptakan masa depan yang lebih baik. Oleh karena itu mereka tidak boleh golput.
    Berikut Medcom.id merangkum 7 alasan Gen Z tidak boleh Golput dalam Pilkada 2024, Simak selengkapnya ya!
     

     

    7 Alasan Gen Z Tidak Boleh Golput dalam Pilkada 2024

    1. Jumlah Pemilih Gen Z yang Signifikan

    Generasi Z mencakup sekitar 60% dari total pemilih. Dengan jumlah yang besar, suara mereka memiliki pengaruh yang sangat besar dalam menentukan hasil Pilkada.

    2. Gen Z Memiliki Pemikiran Kritis

    Tumbuh di era digital, Gen Z memiliki akses informasi yang sangat luas, menjadikannya lebih kritis dan rasional dalam menilai kandidat. Hal ini memungkinkan mereka untuk memilih pemimpin yang benar-benar berkualitas.

    3. Meneruskan Perjuangan Demokrasi

    Dengan memilih, Gen Z turut menegakkan dan melanjutkan perjuangan demokrasi yang telah diperjuangkan oleh generasi sebelumnya. Pilkada menjadi sarana penting untuk menjaga keberlanjutan demokrasi di Indonesia.

    4. Menentukan Masa Depan Bangsa

    Siapapun yang terpilih dalam pilkada akan memengaruhi kehidupan Gen Z dalam lima tahun ke depan atau bahkan lebih. Oleh karena itu, memilih adalah cara Gen Z untuk turut menentukan arah masa depan bangsa.

    5. Mencegah Penyalahgunaan Suara

    Jika tidak memilih, suara yang tidak digunakan bisa disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Dengan berpartisipasi, Gen Z memastikan bahwa suara mereka tidak hilang atau dimanfaatkan oleh pihak yang tidak berhak.
     

     

    6. Memperjuangkan Isu-Isu Generasi Muda

    Melalui pilkada, Gen Z memiliki kesempatan untuk menyuarakan aspirasi dan isu-isu yang penting bagi mereka, seperti pendidikan, lapangan pekerjaan, dan perubahan sosial yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

    7. Peran sebagai Agen Perubahan

    Gen Z diharapkan tidak hanya menjadi pemilih, tetapi juga agen perubahan yang dapat menyebarkan informasi positif, serta berperan dalam menciptakan pemilu yang aman, damai, dan sukses.
     
    Dengan alasan-alasan tersebut, partisipasi aktif dalam pilkada sangat penting bagi Generasi Z. Suara mereka sangat menentukan masa depan bangsa dan perwujudan demokrasi yang lebih baik. Jadi, jangan golput! (Angel Rinella)
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (WAN)

  • Ide Bisnis Makanan dan Minuman dengan Target Pasar Gen Z

    Ide Bisnis Makanan dan Minuman dengan Target Pasar Gen Z

    Jakarta: Generasi Z dikenal sebagai kelompok yang kreatif, melek teknologi, dan sangat peduli dengan nilai-nilai autentisitas serta keberlanjutan.
     
    Hal itu menciptakan peluang besar bagi mereka yang mau terjun menjadi pebisnis di bidang usaha makanan dan minuman.
     
    Namun, kalau kamu masih bingung memulai berbisnis makanan dan minuman dengan target pasar Gen Z berikut rekomendasi ide bisnis kuliner yang dikutip dari laman Paxel.

    1. Dimsum
    Dimsum merupakan jajanan favorit banyak orang saat ini. Dimsum diolah dengan cara dikukus dan disajikan dengan saus spesial seperti saus pedas hingga soy saus. Dimsum banyak digemari oleh Gen Z yang tinggal di daerah Jawa.

    2. Pizza
    Pizza menjadi salah satu favorit makanan Gen Z. Masakan Italia ini dapat kamu tawarkan dengan menyajikan menu yang unik dan bervariasi serta berbagai farian topping.
     

    3. Donat
    Donat menjadi salah satu camilan yang cukup akrab di berbagai kalangan, termasuk pada Gen Z. Camilan dengan banyak varian rasa ini dapat kamu coba untuk dijadikan ide bisnis.

    4. Toppoki
    Salah satu makanan khas korea yang menjadi tren kuliner baru yang digemari banyak orang termasuk Gen z. Makanan yang bertekstur kenyal yang dibuat dari tepung beras dan dimasak dalam bumbu khas korea atau gochujang.

    5. Rice bowl
    Makanan satu ini juga sangat digemari oleh Gen Z. Jika kamu berminat untuk berbisnis makanan ini maka kamu harus memperhatikan beberapa hal mulai dari pemilihan kualitas nasi, menu yang beragam, hingga varian rasa sambal.

    6. Ramen
    Kepopuleran ramen di Indonesia tentu bisa menjadi ide bisnis yang bagus buat kamu. Makanan ini bisa kamu sajikan dalam bentuk kuah maupun kering dengan aneka toping diatasnya.

    7. Minuman boba
    Minuman kekinian yang menjadi favorit Gen Z adalah minuman bertoping boba. Ini bisa menjadi ide bisnis yang cemerlang buat kamu.

    8. Thai Tea dan Green Tea
    Minuman dengan olahan teh ini sempat viral dan menjadi minuman penggemar banyak orang termasuk gen Z. Hal ini juga dapat kamu jadikan untuk ide bisnis.
    Itulah beberapa ide bisnis makanan dan minuman dengan sasaran generasi z. Semoga informasi ini berguna untuk kamu yang berniat memulai bisnis kuliner. (Ridini Batmaro)
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Viral! Guru dan Murid Buktikan Sapi Makan Martabak, Jadi Inspirasi Jelang Hari Guru

    Viral! Guru dan Murid Buktikan Sapi Makan Martabak, Jadi Inspirasi Jelang Hari Guru

    Jakarta: Sebuah video di media sosial menghebohkan netizen. Pak Ribut, seorang guru tidak percaya bahwa sapi mau memakan martabak.

    Ia kemudian bersama seorang muridnya, Desril, pergi ke dalam sebuah peternakan. Di tempat itu, mereka melihat langsung sapi diberikan martabak.

    Baca juga: Guru Didorong Ciptakan Materi Pembelajaran Digital Berbasis Teknologi Inovatif

    Syahdan, sapi tersebut lahap memakan martabak. Ribut memuji muridnya dan mengakui keterbatasan pengetahuannya sebagai guru.

    “Des, kamu pintar. Pak Ribut yang salah, ya. Mohon maaf,” ujar Pak Ribut sambil tertawa yang dilihat dalam video di media sosial X, Kamis 21 November 2024.

    “Ternyata betul, sapi makan martabak,” tambah Ribut.

    Video ini menunjukkan sisi humor dan rendah hati seorang guru. Menjelang Hari Guru Nasional, peristiwa ini memicu diskusi tentang pentingnya kreativitas dan pengalaman langsung dalam pendidikan. 

    “Pak Ribut patut dicontoh. Mengakui salah dan tetap mendidik muridnya dengan asyik,” tulis seorang netizen.

    Banyak warganet melihat ini sebagai pengingat bahwa guru berperan besar dalam membentuk karakter murid melalui pendekatan yang ramah dan inspiratif. “Metode belajar seperti ini bikin anak-anak nyaman dan semangat belajar,” bunyi komentar lainnya.

    Selain itu, momentum ini juga menjadi refleksi bahwa pendidikan bisa menjadi menyenangkan dan penuh eksplorasi. Dengan Hari Guru yang jatuh pada 25 November 2024, kisah ini menjadi simbol bahwa seorang guru terbaik adalah mereka yang tidak hanya mengajar, tetapi juga belajar dari murid-muridnya.

    Jakarta: Sebuah video di media sosial menghebohkan netizen. Pak Ribut, seorang guru tidak percaya bahwa sapi mau memakan martabak.
     
    Ia kemudian bersama seorang muridnya, Desril, pergi ke dalam sebuah peternakan. Di tempat itu, mereka melihat langsung sapi diberikan martabak.
     
    Baca juga: Guru Didorong Ciptakan Materi Pembelajaran Digital Berbasis Teknologi Inovatif
    Syahdan, sapi tersebut lahap memakan martabak. Ribut memuji muridnya dan mengakui keterbatasan pengetahuannya sebagai guru.
     
    “Des, kamu pintar. Pak Ribut yang salah, ya. Mohon maaf,” ujar Pak Ribut sambil tertawa yang dilihat dalam video di media sosial X, Kamis 21 November 2024.
     
    “Ternyata betul, sapi makan martabak,” tambah Ribut.
     
    Video ini menunjukkan sisi humor dan rendah hati seorang guru. Menjelang Hari Guru Nasional, peristiwa ini memicu diskusi tentang pentingnya kreativitas dan pengalaman langsung dalam pendidikan. 
     
    “Pak Ribut patut dicontoh. Mengakui salah dan tetap mendidik muridnya dengan asyik,” tulis seorang netizen.
     
    Banyak warganet melihat ini sebagai pengingat bahwa guru berperan besar dalam membentuk karakter murid melalui pendekatan yang ramah dan inspiratif. “Metode belajar seperti ini bikin anak-anak nyaman dan semangat belajar,” bunyi komentar lainnya.
     
    Selain itu, momentum ini juga menjadi refleksi bahwa pendidikan bisa menjadi menyenangkan dan penuh eksplorasi. Dengan Hari Guru yang jatuh pada 25 November 2024, kisah ini menjadi simbol bahwa seorang guru terbaik adalah mereka yang tidak hanya mengajar, tetapi juga belajar dari murid-muridnya.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DHI)

  • BRI Sabet Penghargaan Global Berkat Transformasi Digital melalui BRIAPI

    BRI Sabet Penghargaan Global Berkat Transformasi Digital melalui BRIAPI

    Jakarta: PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, kembali memperoleh pengakuan internasional dengan meraih penghargaan Best API Initiative dalam ajang Global Retail Banking Innovation Awards 2024 yang diadakan oleh The Digital Banker di Singapore pada 24 Oktober 2024. 
     
    Penghargaan ini diberikan atas keberhasilan BRI dalam mengembangkan BRIAPI, layanan open banking API yang untuk mempercepat digitalisasi ekosistem perbankan di Indonesia. Prestasi ini menjadi bukti komitmen BRI untuk terus menghadirkan solusi perbankan digital yang inovatif, aman, dan inklusif bagi masyarakat luas, serta memperkuat komitmen dalam transformasi digital perbankan.
     
    Dikembangkan sejak 2018, BRIAPI adalah solusi open banking yang memungkinkan ribuan mitra pihak ketiga untuk mengintegrasikan berbagai produk dan layanan BRI ke dalam platform mereka. Dengan ratusan produk API, BRIAPI menyediakan fitur perbankan informasional, seperti informasi mutasi dan rekening, hingga layanan transaksional seperti transfer, BRIVA, Co-branding Credit Card, Tarik Tunai Tanpa Kartu, dan QRIS. Kehadiran BRIAPI mempermudah pemilik platform digital untuk menyediakan layanan pembayaran dan informasi dari BRI.
     

    Penghargaan ini mengangkat kontribusi BRIAPI dalam pemberdayaan dan digitalisasi ekosistem, khususnya ekosistem pendidikan melalui program Gerakan 1000 Sekolah. Melalui inisiatif ini, BRIAPI mendorong adopsi layanan perbankan digital di ribuan institusi pendidikan di seluruh Indonesia, dengan institusi pendidikan dan startup edtech kini mencakup hampir 17% dari basis mitra BRIAPI.
    Penghargaan ini juga menjadi bentuk apresiasi atas kemampuan BRIAPI dalam mempermudah integrasi bagi mitra, didukung oleh berbagai fitur seperti BRIAPI Developers Studio—sandbox environment yang memudahkan proses pengembangan, BRIAPI SPOT untuk pemantauan aplikasi, dan chatbot AI BRI, Sabrina, yang meningkatkan responsivitas operasional.
     

    Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI Arga M. Nugraha (Foto:Dok.BRI)
     
    Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI Arga M. Nugraha menegaskan bahwa penghargaan ini mencerminkan komitmen BRI dalam mengembangkan teknologi yang inklusif, guna memudahkan akses layanan perbankan dan mendorong inklusi finansial bagi seluruh lapisan masyarakat.
     
    “Penghargaan ini merupakan pengakuan atas komitmen BRI terhadap inovasi dan inisiatif untuk meningkatkan aksesibilitas layanan perbankan bagi semua. BRIAPI dikembangkan dengan prinsip teknologi yang humanis, di mana inovasi dan transformasi digital diselaraskan dengan perluasan akses dan inklusivitas bagi seluruh pengguna,” ujarnya.
     

    Lebih lanjut, Arga menambahkan bahwa penghargaan ini tidak hanya menjadi pengakuan bagi BRI tetapi juga menjadi motivasi untuk terus berinovasi, menjawab kebutuhan digitalisasi, serta memperkuat peran BRI dalam ekosistem keuangan digital di Indonesia. 
     
    “Dengan terus mengedepankan solusi yang fleksibel dan mudah diakses, BRI berkomitmen untuk memberikan kontribusi nyata dalam memperluas akses perbankan, memastikan seluruh lapisan masyarakat dapat merasakan manfaat dari layanan keuangan digital yang aman dan andal,” katanya.
     
    Melalui pengembangan BRIAPI dan berbagai inisiatif digital lainnya, BRI berkomitmen mempercepat digitalisasi layanan perbankan demi memudahkan akses keuangan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Dengan inovasi digital yang berkelanjutan, BRI optimistis dapat menciptakan ekosistem perbankan yang lebih inklusif, memberdayakan komunitas, dan mendorong transformasi ekonomi digital secara menyeluruh. Langkah ini sejalan dengan visi BRI untuk menjadi The Most Valuable Banking Group in Southeast Asia and Champion of Financial Inclusion pada tahun 2025.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • Kolaborasi Daerah dan BKKBN, Kunci Cegah Kasus Stunting Baru

    Kolaborasi Daerah dan BKKBN, Kunci Cegah Kasus Stunting Baru

    Jakarta: Audit Kasus Stunting (AKS) terus menjadi andalan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam upaya menurunkan angka stunting di Indonesia. BKKBN mendorong kabupaten/kota untuk berbagi inovasi dan strategi nyata, termasuk pendampingan keluarga, intervensi gizi, hingga pencegahan pernikahan dini.

    Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak Kemendukbangga/BKKBN Irma Ardiana mengatakan melalui AKS dapat belajar dari pemerintah kabupaten/kota untuk bisa menggalang komitmen dari berbagai pemangku kepentingan.

    Menurut Irma, banyak kisah dan pembelajaran menarik lain di daerah, di mana masyarakat kabupaten/kota sampai mendaftarkan keluarga tim audit sebagai penerima bantuan iuran jaminan kesehatan, memfasilitasi akte lahir, isbat nikah.

    “Serta memastikan penerimaan bantuan sosial, hingga akses pelatihan kerja bagi orang tua tim audit,” kata Irma.

    Sementara itu Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN) Wihaji diwakiliDeputi Keluarga Sejahtera-Pemberdayaan Keluarga (KSPK), Nopian Andusti  menyampaikan apresiasinya kepada dua kabupaten.

    Kabupaten itu Bener Meriah di Provinsi Aceh dan Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) di Provinsi Sumatera Selatan. Apresiasi diberikan karena kedua kabupaten tersebut  terpilih untuk menyampaikan Praktik Baik Audit Kasus Stunting Indonesia untuk 5 PASTI (AKSI PASTI) Seri 4 Tahun 2024. 

    Kegiatan ini merupakan tahun ketiga pelaksanaan AKS dan tahun terakhir masa berlakunya Perpres 72/2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.

    Nopian mendorong agar seluruh kabupaten/kota  melakukan percepatan realisasi anggaran dan tahapan pelaksanaan AKS Siklus II, sehingga dapat mencapai target yang telah ditetapkan. 

    Nopian mendorong percepatan realisasi anggaran dan pelaksanaan AKS siklus kedua. Berdasarkan aplikasi Morena per 19 November 2024, realisasi anggaran Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB) AKS baru mencapai 45,48% dengan realisasi anggaran Rp 18.842.612.947 dari total anggaran  Rp 41.433.995.740.

    “AKS tidak hanya untuk diagnosis kasus, tetapi juga memperkuat pendampingan keluarga. Kita harus mencegah kasus baru dengan mendampingi keluarga berisiko stunting,” jelas Nopian.

    Nopian mengatakan, Kemendukbangga/BKKBN memiliki peran untuk dapat menyosialisasikan dan memotivasi agar terbangun kesadaran para pihak dari tingkat desa/kelurahan dan kecamatan untuk membawa kasus-kasus yang sulit kepada ahlinya.

    Nopian berharap TPPS daerah memperkuat mekanisme operasional pendampingan keluarga berisiko stunting di lapangan melalui AKS. Selain menentukan diagnosis kasus, AKS juga bertujuan memperkuat manajemen pendampingan keluarga. 

    Pendekatan yang dibangun memungkinkan para tim teknis, termasuk Tim Pendamping Keluarga (TPK), memiliki kemampuan literasi dan berbagi memakai data, memahami bentuk pendampingan yang diperlukan sesuai rekomendasi pakar/petunjuk tata laksana dan memperbaiki serta meningkatkan kualitas data. 

    Nopian sangat mengharapkan AKS dapat memberikan dampak  nyata bagi penurunan prevalensi stunting dengan mencegah terjadinya kasus serupa. Termasuk penurunan prevalensi stunting dapat dicapai dengan mencegah adanya kasus stunting baru. 

    “Oleh karena itu sasaran pada keluarga berisiko stunting menjadi sangat penting untuk memastikan terjadinya perbaikan status risiko auditee pasca intervensi,” ucap Nopian.
    Praktik Baik AKS
    Melalui kegiatan Praktik Baik Audit Kasus Stunting Indonesia Untuk 5 PASTI (AKSI PASTI) Seri 4 Tahun 2024 ini Pj. Bupati Bener Meriah, Mohammad Tunwier bersama tim pakar menyampaikan ditemukan faktor risiko pada calon pengantin (Catin) inisial AF dengan kasus depresi, usia masih terlalu muda, dan kesulitan ekonomi. Ditemukan juga kasus ibu hamil dengan ‘skizofrenia’.

    Kasus catin AF telah direkomendasi pakar agar dilakukan tes psikologi untuk mengukur kapasitas intelegensia, kemampuan
    menyesuaikan diri, menyelesaikan masalah, simpati dan empati, kemampuan sosial dan motivasi diri (pakar psikolog). 

    Kemudian memeriksakan kesehatan secara periodik di puskesmas, pemberian terapi zat besi, asam folat, KIE kespro dan kontrasepsi, pendampingan rutin oleh TPK, peningkatan asupan gizi (PPG), usulan PPG dari Dana Desa & dinas kesehatan.

    Untuk kasus ibu hamil dengan skizofrenia, para tim pakar merekomendasikan agar ibu hamil tersebut perlu rawat inap di RSU MK, pemberian rasa aman dan nyaman, motivasi keluarga (KIE Keluarga tentang bahaya merokok), pemantauan vital sign, dilakukan pendekatan secara psikoterapi supportif terkait kehamilannya, pemantauan gejala, psikososial dan masa depan pasien.

    Kabupaten Bener Meriah telah melakukan inovasi-inovasi atau praktik baik AKS melalui sosialisasi pencegahan pernikahan dini di sekolah, edukasi oleh Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) dalam menjemput bola bagi catin, dan PPKS di kantor balai, bimbingan perkawinan bagi catin di Kemenag, konseling DP3AKB.

    Selain itu, Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi ibu hamil dan balita selama 90 hari dari anggaran Dana Desa, ketahanan pangan, budidaya ikan dan ternak, pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) bagi remaja putri dan ibu hamil, kegiatan posyandu, PAUD, Bina Keluarga Balita (BKB), Antenatal Care (ANC), pemberian bansos bagi sasaran.

    Sementara itu Bupati Penukal Abab Lematang Ilir, Heri Amalindo bersama tim pakar menyampaikan, AKS di Kabupaten PALI telah dilaksanakan di 65 desa dan enam kelurahan dengan sasaran keluarga berisiko stunting (catin, ibu hamil, ibu nifas dan balita) yang berpedoman pada 5 PASTI. Dilakukan secara konvergensi dan kolaborasi dari berbagai pihak.

    Pada seluruh sasaran auditi telah dilakukan intervensi spesifik dan sensitif sesuai faktor risiko masing-masing, sehingga terjadi perubahan ke arah perbaikan pada tiap sasaran. Faktor risiko yang ditemukan pada ibu hamil adalah 4T (Terlalu muda, Terlalu dekat, Terlalu sering dan Terlalu tua hamil dan melahirkan) dan kondisi sosial ekonomi miskin (kurang mampu).

    Faktor risiko baduta ditemukan kurangnya pemenuhan gizi pada anak, ada infeksi penyerta seperti TB Paru, anemia dan imunisasi yang tidak lengkap. Sanitasi yang buruk dapat menimbulkan infeksi kronis yang menjadi penyebab timbulnya stunting.

    “Pendampingan keluarga berisiko stunting melalui TPK sangat berpengaruh baik pada perubahan perilaku dan pola asuh dari orang tua baduta dan balita,” kata Heri.

    Kabupaten PALI telah melakukan praktik baik melalui inovasi Kursi Biru Asik (Kursus Singkat kepada Ibu Menyusui Baru Asi Ekslusif). Ini sebagai upaya bersama lintas sektor  meningkatkan motivasi para ibu untuk memberikan ASI ekslusif kepada bayi sehingga dapat menurunkan angka stunting.

    Pada kegiatan AKS ada beberapa faktor penyebab baduta berisiko stunting. Salah satunya  baduta tidak mendapatkan ASI eksklusif.

    Selain itu, inovasi program Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) juga dilakukan sebagai gerakan gotong royong. Program ini  diharapkan dapat mencegah peningkatan jumlah kasus stunting di Kabupaten Pali melalui bantuan pemenuhan gizi dan nutrisi bagi anak dan keluarga berisiko stunting kategori kurang mampu.

    Ada sebanyak lima perusahaan di Kabupaten Pali turut berpartisipasi dalam PPS dengan memberikan bantuan makanan siap santap tiga kali sehari selama enam bulan kepada 15 anak berisiko stunting.

    Sedangkan bantuan berupa uang diberikan langsung kepada kepala desa sebagai penanggung jawab kegiatan. Selanjutnya dikelola oleh kader TPK bersama ahli gizi puskemas yang menyusun menu makanan setiap hari.  

    Berikutnya, makanan siap santap diantarkan langsung oleh kader TPK secara bergantian untuk memastikan makanan tersebut benar-benar di makan oleh balita penerima bantuan.

    Bantuan juga berbentuk bibit lele, diberikan kepada keluarga balita berisiko stunting. Ada pula kegiatan pelatihan parenting, bertujuan  memberikan pola asuh yang baik terhadap orang tua yang memiliki balita untuk pencegahan stunting.

    Dilakukan pula sosialisasi pencegahan pernikahan usia dini dengan memberikan edukasi kepada remaja tentang bahaya pemikahan dini dan pentingnya kesiapan fisik, mental dan finansial sebelum menikah.

    Jakarta: Audit Kasus Stunting (AKS) terus menjadi andalan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam upaya menurunkan angka stunting di Indonesia. BKKBN mendorong kabupaten/kota untuk berbagi inovasi dan strategi nyata, termasuk pendampingan keluarga, intervensi gizi, hingga pencegahan pernikahan dini.
     
    Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak Kemendukbangga/BKKBN Irma Ardiana mengatakan melalui AKS dapat belajar dari pemerintah kabupaten/kota untuk bisa menggalang komitmen dari berbagai pemangku kepentingan.
     
    Menurut Irma, banyak kisah dan pembelajaran menarik lain di daerah, di mana masyarakat kabupaten/kota sampai mendaftarkan keluarga tim audit sebagai penerima bantuan iuran jaminan kesehatan, memfasilitasi akte lahir, isbat nikah.
    “Serta memastikan penerimaan bantuan sosial, hingga akses pelatihan kerja bagi orang tua tim audit,” kata Irma.
     
    Sementara itu Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN) Wihaji diwakiliDeputi Keluarga Sejahtera-Pemberdayaan Keluarga (KSPK), Nopian Andusti  menyampaikan apresiasinya kepada dua kabupaten.
     
    Kabupaten itu Bener Meriah di Provinsi Aceh dan Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) di Provinsi Sumatera Selatan. Apresiasi diberikan karena kedua kabupaten tersebut  terpilih untuk menyampaikan Praktik Baik Audit Kasus Stunting Indonesia untuk 5 PASTI (AKSI PASTI) Seri 4 Tahun 2024. 
     
    Kegiatan ini merupakan tahun ketiga pelaksanaan AKS dan tahun terakhir masa berlakunya Perpres 72/2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
     
    Nopian mendorong agar seluruh kabupaten/kota  melakukan percepatan realisasi anggaran dan tahapan pelaksanaan AKS Siklus II, sehingga dapat mencapai target yang telah ditetapkan. 
     
    Nopian mendorong percepatan realisasi anggaran dan pelaksanaan AKS siklus kedua. Berdasarkan aplikasi Morena per 19 November 2024, realisasi anggaran Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB) AKS baru mencapai 45,48% dengan realisasi anggaran Rp 18.842.612.947 dari total anggaran  Rp 41.433.995.740.
     
    “AKS tidak hanya untuk diagnosis kasus, tetapi juga memperkuat pendampingan keluarga. Kita harus mencegah kasus baru dengan mendampingi keluarga berisiko stunting,” jelas Nopian.
     
    Nopian mengatakan, Kemendukbangga/BKKBN memiliki peran untuk dapat menyosialisasikan dan memotivasi agar terbangun kesadaran para pihak dari tingkat desa/kelurahan dan kecamatan untuk membawa kasus-kasus yang sulit kepada ahlinya.
     
    Nopian berharap TPPS daerah memperkuat mekanisme operasional pendampingan keluarga berisiko stunting di lapangan melalui AKS. Selain menentukan diagnosis kasus, AKS juga bertujuan memperkuat manajemen pendampingan keluarga. 
     
    Pendekatan yang dibangun memungkinkan para tim teknis, termasuk Tim Pendamping Keluarga (TPK), memiliki kemampuan literasi dan berbagi memakai data, memahami bentuk pendampingan yang diperlukan sesuai rekomendasi pakar/petunjuk tata laksana dan memperbaiki serta meningkatkan kualitas data. 
     
    Nopian sangat mengharapkan AKS dapat memberikan dampak  nyata bagi penurunan prevalensi stunting dengan mencegah terjadinya kasus serupa. Termasuk penurunan prevalensi stunting dapat dicapai dengan mencegah adanya kasus stunting baru. 
     
    “Oleh karena itu sasaran pada keluarga berisiko stunting menjadi sangat penting untuk memastikan terjadinya perbaikan status risiko auditee pasca intervensi,” ucap Nopian.
    Praktik Baik AKS
    Melalui kegiatan Praktik Baik Audit Kasus Stunting Indonesia Untuk 5 PASTI (AKSI PASTI) Seri 4 Tahun 2024 ini Pj. Bupati Bener Meriah, Mohammad Tunwier bersama tim pakar menyampaikan ditemukan faktor risiko pada calon pengantin (Catin) inisial AF dengan kasus depresi, usia masih terlalu muda, dan kesulitan ekonomi. Ditemukan juga kasus ibu hamil dengan ‘skizofrenia’.
     
    Kasus catin AF telah direkomendasi pakar agar dilakukan tes psikologi untuk mengukur kapasitas intelegensia, kemampuan
    menyesuaikan diri, menyelesaikan masalah, simpati dan empati, kemampuan sosial dan motivasi diri (pakar psikolog). 
     
    Kemudian memeriksakan kesehatan secara periodik di puskesmas, pemberian terapi zat besi, asam folat, KIE kespro dan kontrasepsi, pendampingan rutin oleh TPK, peningkatan asupan gizi (PPG), usulan PPG dari Dana Desa & dinas kesehatan.
     
    Untuk kasus ibu hamil dengan skizofrenia, para tim pakar merekomendasikan agar ibu hamil tersebut perlu rawat inap di RSU MK, pemberian rasa aman dan nyaman, motivasi keluarga (KIE Keluarga tentang bahaya merokok), pemantauan vital sign, dilakukan pendekatan secara psikoterapi supportif terkait kehamilannya, pemantauan gejala, psikososial dan masa depan pasien.
     
    Kabupaten Bener Meriah telah melakukan inovasi-inovasi atau praktik baik AKS melalui sosialisasi pencegahan pernikahan dini di sekolah, edukasi oleh Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) dalam menjemput bola bagi catin, dan PPKS di kantor balai, bimbingan perkawinan bagi catin di Kemenag, konseling DP3AKB.
     
    Selain itu, Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi ibu hamil dan balita selama 90 hari dari anggaran Dana Desa, ketahanan pangan, budidaya ikan dan ternak, pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) bagi remaja putri dan ibu hamil, kegiatan posyandu, PAUD, Bina Keluarga Balita (BKB), Antenatal Care (ANC), pemberian bansos bagi sasaran.
     
    Sementara itu Bupati Penukal Abab Lematang Ilir, Heri Amalindo bersama tim pakar menyampaikan, AKS di Kabupaten PALI telah dilaksanakan di 65 desa dan enam kelurahan dengan sasaran keluarga berisiko stunting (catin, ibu hamil, ibu nifas dan balita) yang berpedoman pada 5 PASTI. Dilakukan secara konvergensi dan kolaborasi dari berbagai pihak.
     
    Pada seluruh sasaran auditi telah dilakukan intervensi spesifik dan sensitif sesuai faktor risiko masing-masing, sehingga terjadi perubahan ke arah perbaikan pada tiap sasaran. Faktor risiko yang ditemukan pada ibu hamil adalah 4T (Terlalu muda, Terlalu dekat, Terlalu sering dan Terlalu tua hamil dan melahirkan) dan kondisi sosial ekonomi miskin (kurang mampu).
     
    Faktor risiko baduta ditemukan kurangnya pemenuhan gizi pada anak, ada infeksi penyerta seperti TB Paru, anemia dan imunisasi yang tidak lengkap. Sanitasi yang buruk dapat menimbulkan infeksi kronis yang menjadi penyebab timbulnya stunting.
     
    “Pendampingan keluarga berisiko stunting melalui TPK sangat berpengaruh baik pada perubahan perilaku dan pola asuh dari orang tua baduta dan balita,” kata Heri.
     
    Kabupaten PALI telah melakukan praktik baik melalui inovasi Kursi Biru Asik (Kursus Singkat kepada Ibu Menyusui Baru Asi Ekslusif). Ini sebagai upaya bersama lintas sektor  meningkatkan motivasi para ibu untuk memberikan ASI ekslusif kepada bayi sehingga dapat menurunkan angka stunting.
     
    Pada kegiatan AKS ada beberapa faktor penyebab baduta berisiko stunting. Salah satunya  baduta tidak mendapatkan ASI eksklusif.
     
    Selain itu, inovasi program Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) juga dilakukan sebagai gerakan gotong royong. Program ini  diharapkan dapat mencegah peningkatan jumlah kasus stunting di Kabupaten Pali melalui bantuan pemenuhan gizi dan nutrisi bagi anak dan keluarga berisiko stunting kategori kurang mampu.
     
    Ada sebanyak lima perusahaan di Kabupaten Pali turut berpartisipasi dalam PPS dengan memberikan bantuan makanan siap santap tiga kali sehari selama enam bulan kepada 15 anak berisiko stunting.
     
    Sedangkan bantuan berupa uang diberikan langsung kepada kepala desa sebagai penanggung jawab kegiatan. Selanjutnya dikelola oleh kader TPK bersama ahli gizi puskemas yang menyusun menu makanan setiap hari.  
     
    Berikutnya, makanan siap santap diantarkan langsung oleh kader TPK secara bergantian untuk memastikan makanan tersebut benar-benar di makan oleh balita penerima bantuan.
     
    Bantuan juga berbentuk bibit lele, diberikan kepada keluarga balita berisiko stunting. Ada pula kegiatan pelatihan parenting, bertujuan  memberikan pola asuh yang baik terhadap orang tua yang memiliki balita untuk pencegahan stunting.
     
    Dilakukan pula sosialisasi pencegahan pernikahan usia dini dengan memberikan edukasi kepada remaja tentang bahaya pemikahan dini dan pentingnya kesiapan fisik, mental dan finansial sebelum menikah.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ALB)