Author: Medcom.id

  • Harga Minyak Melonjak Gegara Rusia-Ukraina Saling Serang

    Harga Minyak Melonjak Gegara Rusia-Ukraina Saling Serang

    Houston: Harga minyak dunia mengalami kenaikan pada perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat WIB), didorong oleh kekhawatiran gangguan pasokan yang berasal dari memburuknya ketegangan dalam perang Rusia-Ukraina, meskipun peningkatan persediaan Amerika Serikat (AS) membatasi kenaikan keseluruhan.
     
    Dikutip dari Investing.com, Jumat, 22 November 2024, minyak mentah Brent naik 1,9 persen menjadi USD74,19 per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 2,1 persen menjadi USD70,19 per barel.
     
    Harga minyak naik minggu ini karena penggunaan senjata jarak jauh oleh Ukraina terhadap Rusia meningkatkan ketegangan antara kedua negara, memicu kekhawatiran bahwa pasokan minyak dari Moskow dapat terganggu.
     
    Ukraina menembakkan rudal jelajah Inggris ke Rusia pada Rabu, sehari setelah negara itu menembakkan rudal AS. Angkatan udara Kyiv mengatakan Rusia menanggapi pada Kamis pagi, dengan meluncurkan rudal balistik antarbenua ke Ukraina, pertama kalinya Moskow menggunakan rudal jarak jauh yang begitu kuat selama perang.
     

     

    Stok minyak AS kebanyakan
     
    Sementara data dari Badan Informasi Energi menunjukkan persediaan AS tumbuh 0,5 juta barel dalam seminggu hingga 15 November, lebih besar dari yang diharapkan.
     
    Yang lebih mengkhawatirkan bagi pasar minyak adalah peningkatan persediaan bensin hampir 2,1 juta barel, yang memicu kekhawatiran permintaan bahan bakar AS mendingin saat musim dingin mendekat.
     
    Harga minyak tetap gelisah karena prospek peningkatan pasokan dan melemahnya permintaan di tahun mendatang, yang menurut beberapa analis akan menyebabkan kelebihan pasokan.
     
    Di sisi lain Badan Energi Internasional mengatakan minggu lalu pasokan minyak akan jauh melebihi permintaan pada 2025, bahkan jika pemotongan OPEC+ tetap ada.
     
    Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak, dan sekutunya, suatu kelompok yang dikenal sebagai OPEC+, akan bertemu lagi di awal Desember, dimana kartel tersebut mungkin akan menunda peningkatan produksi lagi karena lemahnya permintaan minyak global.
     
    Kelompok produksi minyak tersebut memompa sekitar setengah dari minyak dunia, dan pada awalnya berencana untuk secara bertahap membalikkan pemotongan produksi mulai akhir 2024 dan sepanjang 2025.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (HUS)

  • Menteri Kebudayaan Fadli Zon Sebut Film Medium Promosi Kekayaan Budaya Indonesia

    Menteri Kebudayaan Fadli Zon Sebut Film Medium Promosi Kekayaan Budaya Indonesia

    Tangerang: Kementerian Kebudayaan mengapresiasi suksesnya penyelenggaraan Malam Puncak Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI) Tahun 2024 yang berlangsung di ICE Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan, Rabu, 20 November.

    Pergelaran FFI 2024 mengusung tema Merandai Cakrawala Sinema Indonesia yang bermakna menjadi ruang kolaborasi untuk membangun ekosistem perfilman Indonesia yang lebih kreatif, inovatif, inklusif, dan produktif.

    FFI tahun ini sedikit berbeda dari gelaran sebelumnya, salah satunya dengan kembalinya penganugerahan Piala Antemas. Piala Antemas merupakan penghargaan yang diberikan pada film terlaris dalam FFI.

    FFI merupakan ajang penghargaan prestasi tertinggi serta bergengsi untuk insan perfilman
    nasional melalui berbagai kategori seperti Film Cerita Panjang Terbaik, Sutradara Terbaik,
    hingga Pemeran Utama Pria dan Wanita Terbaik, sekaligus yang terlama sejak dilaksanakan pertama kalinya tahun 1955 di Indonesia.

    Sampai saat ini FFI telah menjadi platform strategis untuk mendukung kemajuan industri perfilman Indonesia dan memperkuat identitas budaya bangsa. Penyelenggaraan FFI berhasil memacu munculnya karya sinema terbaik dan menciptakan standar baru dalam kualitas film Indonesia.

    Menteri Kebudayaan, Fadli Zon menyebutkan film adalah medium yang sangat efektif untuk melestarikan dan mempromosikan kekayaan budaya Indonesia. Oleh karenanya, FFI merupakan wadah bagi sineas-sineas yang mengangkat kisah-kisah lokal, bahasa daerah, serta tradisi dan kearifan budaya Nusantara ke layar lebar, dan mengenalkannya hingga ke seluruh dunia.

    Dalam perhelatan malam puncak berlangsung, Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengemukakan ini sejalan dengan dibentuknya Kementerian Kebudayaan di Indonesia, sebagai komitmen dari Presiden Prabowo Subianto untuk melindungi, mengembangkan, memanfaatkan dan membina kebudayaan temasuk di dalamnya talenta-talenta terbaik bangsa untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan.

    “Undang-undang Nomor 33 Tahun 2009 Tentang Perfilman juga menjadi landasan penting
    untuk melindungi, mendorong, mengembangkan ekosistem perfilman yang sehat dan berdaya saing. Serta memastikan bahwa karya-karya kita tak hanya menjadi hiburan, tapi juga alat pendidikan, penguatan budaya dan pembangunan karakter Bangsa,” jelas Fadli Zon.

    Menteri Kebudayaan kemudian mengemukakan Piala Citra bukan hanya sekadar penghargaan, tetapi juga simbol apresiasi terhadap dedikasi, kerja keras dan kecintaan para sineas terhadap seni dan budaya.

    “Setiap film yang diciptakan adalah cerminan keanekaragaman dan kekayaan budaya
    Indonesia yang mengenalkan wajah Bangsa kita ke mata dunia,” lanjutnya.

    Menteri Kebudayaan lantas berpesan, tidak peduli siapa yang membawa pulang penghargaan, sesungguhnya kita semua adalah pemenang, karena film-film yang lahir dari tangan para sineas Indonesia telah berhasil menggugah hati banyak orang, baik di Indonesia maupun mancanegara.

    “Saya berharap pesan dan semangat dari tema FFI 2024, akan terus hidup dalam hati dan karya kita. Tema tahun ini, Merandai Cakrawala Sinema Indonesia, mengajak kita semua, para sineas, pemerintah, dan masyarakat untuk tak hanya melihat film sebagai hiburan, tapi juga sebagai perjalanan eksplorasi. Sebuah perjalanan yang melibatkan masa lalu sebagai pondasi, masa kini sebagai panggung dan masa depan sebagai cakrawala penuh peluang,” ujar Fadli Zon.

    Kementerian Kebudayaan berkomitmen untuk terus mendukung Festival Film Indonesia sebagai bagian dari strategi besar mencapai visi Indonesia Emas 2045. Dengan mendorong industri film berkualitas, Indonesia tidak hanya memperkuat identitas budaya nasional tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

    Festival Film Indonesia 2024 diharapkan menjadi tonggak baru dalam perjalanan perfilman Indonesia, mempertemukan sineas, pelaku industri, dan pecinta film dalam merayakan
    karya-karya terbaik yang menggambarkan kekayaan budaya Indonesia.

    Penyelenggaraan dan citra FFI sebagai ajang bergengsi untuk perfilman nasional turut berperan dalam membawa film Indonesia ke panggung internasional. Film-film yang meraih penghargaan di FFI sering kali melanjutkan kiprah mereka di festival bergengsi dunia seperti Cannes, Venice, dan Toronto, sehingga lebih mengenalkan industri film Indonesia ke layar dunia.

    Tangerang: Kementerian Kebudayaan mengapresiasi suksesnya penyelenggaraan Malam Puncak Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI) Tahun 2024 yang berlangsung di ICE Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan, Rabu, 20 November.
     
    Pergelaran FFI 2024 mengusung tema Merandai Cakrawala Sinema Indonesia yang bermakna menjadi ruang kolaborasi untuk membangun ekosistem perfilman Indonesia yang lebih kreatif, inovatif, inklusif, dan produktif.
     
    FFI tahun ini sedikit berbeda dari gelaran sebelumnya, salah satunya dengan kembalinya penganugerahan Piala Antemas. Piala Antemas merupakan penghargaan yang diberikan pada film terlaris dalam FFI.
    FFI merupakan ajang penghargaan prestasi tertinggi serta bergengsi untuk insan perfilman
    nasional melalui berbagai kategori seperti Film Cerita Panjang Terbaik, Sutradara Terbaik,
    hingga Pemeran Utama Pria dan Wanita Terbaik, sekaligus yang terlama sejak dilaksanakan pertama kalinya tahun 1955 di Indonesia.
     
    Sampai saat ini FFI telah menjadi platform strategis untuk mendukung kemajuan industri perfilman Indonesia dan memperkuat identitas budaya bangsa. Penyelenggaraan FFI berhasil memacu munculnya karya sinema terbaik dan menciptakan standar baru dalam kualitas film Indonesia.
     
    Menteri Kebudayaan, Fadli Zon menyebutkan film adalah medium yang sangat efektif untuk melestarikan dan mempromosikan kekayaan budaya Indonesia. Oleh karenanya, FFI merupakan wadah bagi sineas-sineas yang mengangkat kisah-kisah lokal, bahasa daerah, serta tradisi dan kearifan budaya Nusantara ke layar lebar, dan mengenalkannya hingga ke seluruh dunia.
     
    Dalam perhelatan malam puncak berlangsung, Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengemukakan ini sejalan dengan dibentuknya Kementerian Kebudayaan di Indonesia, sebagai komitmen dari Presiden Prabowo Subianto untuk melindungi, mengembangkan, memanfaatkan dan membina kebudayaan temasuk di dalamnya talenta-talenta terbaik bangsa untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan.
     
    “Undang-undang Nomor 33 Tahun 2009 Tentang Perfilman juga menjadi landasan penting
    untuk melindungi, mendorong, mengembangkan ekosistem perfilman yang sehat dan berdaya saing. Serta memastikan bahwa karya-karya kita tak hanya menjadi hiburan, tapi juga alat pendidikan, penguatan budaya dan pembangunan karakter Bangsa,” jelas Fadli Zon.
     
    Menteri Kebudayaan kemudian mengemukakan Piala Citra bukan hanya sekadar penghargaan, tetapi juga simbol apresiasi terhadap dedikasi, kerja keras dan kecintaan para sineas terhadap seni dan budaya.
     
    “Setiap film yang diciptakan adalah cerminan keanekaragaman dan kekayaan budaya
    Indonesia yang mengenalkan wajah Bangsa kita ke mata dunia,” lanjutnya.
     
    Menteri Kebudayaan lantas berpesan, tidak peduli siapa yang membawa pulang penghargaan, sesungguhnya kita semua adalah pemenang, karena film-film yang lahir dari tangan para sineas Indonesia telah berhasil menggugah hati banyak orang, baik di Indonesia maupun mancanegara.
     
    “Saya berharap pesan dan semangat dari tema FFI 2024, akan terus hidup dalam hati dan karya kita. Tema tahun ini, Merandai Cakrawala Sinema Indonesia, mengajak kita semua, para sineas, pemerintah, dan masyarakat untuk tak hanya melihat film sebagai hiburan, tapi juga sebagai perjalanan eksplorasi. Sebuah perjalanan yang melibatkan masa lalu sebagai pondasi, masa kini sebagai panggung dan masa depan sebagai cakrawala penuh peluang,” ujar Fadli Zon.
     
    Kementerian Kebudayaan berkomitmen untuk terus mendukung Festival Film Indonesia sebagai bagian dari strategi besar mencapai visi Indonesia Emas 2045. Dengan mendorong industri film berkualitas, Indonesia tidak hanya memperkuat identitas budaya nasional tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
     
    Festival Film Indonesia 2024 diharapkan menjadi tonggak baru dalam perjalanan perfilman Indonesia, mempertemukan sineas, pelaku industri, dan pecinta film dalam merayakan
    karya-karya terbaik yang menggambarkan kekayaan budaya Indonesia.
     
    Penyelenggaraan dan citra FFI sebagai ajang bergengsi untuk perfilman nasional turut berperan dalam membawa film Indonesia ke panggung internasional. Film-film yang meraih penghargaan di FFI sering kali melanjutkan kiprah mereka di festival bergengsi dunia seperti Cannes, Venice, dan Toronto, sehingga lebih mengenalkan industri film Indonesia ke layar dunia.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (WHS)

  • Harga Emas Dunia Naik ke Level Tertinggi

    Harga Emas Dunia Naik ke Level Tertinggi

    Chicago: Harga emas spot naik untuk keempat kalinya berturut-turut pada perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat WIB), mencapai titik tertinggi dalam lebih dari satu minggu karena permintaan safe haven melonjak menyusul ramalan pendapatan Nvidia yang kurang bersemangat dan meningkatnya ketegangan Rusia-Ukraina.
     
    Dikutip dari data Yahoo Finance, Jumat, 22 November 2024, harga emas spot naik 0,8 persen pada USD2.670,49 per ons. Sementara harga emas berjangka AS ditutup 0,9 persen lebih tinggi pada USD2.674,90.
     
    Investor berbondong-bondong ke aset safe haven selama krisis global, dan emas telah melonjak ke beberapa rekor tertinggi sejak konflik Timur Tengah meletus pada Oktober tahun lalu. Dengan Amerika Serikat (AS) memveto resolusi gencatan senjata PBB di Gaza dan ketegangan Rusia-Ukraina yang kembali terjadi, premi risiko geopolitik tetap tinggi, memastikan daya tarik emas yang abadi.
     
    Harga emas spot sendiri telah naik sebanyak empat persen pada minggu ini, kinerja terbaiknya sejak April, pulih dari penurunan mingguan tertajam minggu lalu dalam lebih dari tiga tahun. Penurunan emas batangan didorong oleh melonjaknya dolar, didorong oleh euforia ‘Trump Trade’.
     

     

    Penurunan suku bunga Fed
     
    Di sisi lain, sebagian besar ekonom mengantisipasi penurunan suku bunga Federal Reserve pada Desember, dengan penurunan yang lebih kecil diproyeksikan pada 2025.
     
    Fokus investor juga tertuju pada beberapa pejabat Fed yang dijadwalkan untuk berbicara minggu ini. Harapan untuk penurunan suku bunga pada Desember telah berkurang secara signifikan, dengan kemungkinan sekarang mencapai 56 persen, penurunan tajam dari 82,5 persen hanya seminggu sebelumnya.
     
    Adapun, perak spot turun tipis 0,1 persen menjadi USD30,85 per ons, platinum naik 0,5 persen menjadi USD965,75 dan paladium naik 1,5 persen menjadi USD1.036,13.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (HUS)

  • Persoalan Ini Perlu Jadi Perhatian Buat Atasi Masalah Truk ODOL

    Persoalan Ini Perlu Jadi Perhatian Buat Atasi Masalah Truk ODOL

    Jakarta: Masalah truk Over Dimension Overload (ODOL) masih menjadi polemik. Ada beberapa persoalan mendasar yang harus menjadi perhatian pemerintah.

    Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Agus Taufik Mulyono menyebut salah satu problem yang harus diselesaikan pemerintah adalah masalah status dan fungsi jalan yang masih tidak jelas. Sementara, ketika mengangkut barang dari pabrik ke tempat tujuannya, truk-truk akan melewati jalan yang statusnya beda, mulai jalan desa, kabupaten, kota, provinsi, dan arteri (nasional).  

    “Hal tersebut merupakan problem klasik yang masih belum diselesaikan hingga saat ini,” kata Agus dalam keterangannya, Kamis, 21 November 2024.

    Ia mengatakan truk-truk itu tidak mungkin akan menurunkan barang-barang bawaannya saat akan pindah jalan. Apalagi, saat membongkar muatannya dibutuhkan terminal handling sebagai tempat untuk mengumpulkan barang-barang yang kelebihan muat. 

    “Masalahnya, terminal handling ini tidak pernah ada karena memang tidak diwajibkan dalam undang-undang,” ujar Agus.
     

    Fakta-fakta tersebut dinilai membuat jalanan, khususnya di kabupaten, banyak yang rusak karena harus dilalui truk-truk besar. Masih berantakannya fungsi dan status jalan ini menjadi salah satu penyebab jalan rusak.

    “Kelas jalan, dikaitkan dengan fungsi jalan, dikaitkan status jalan, tidak pernah ketemu. Jadi, masalah ODOL ini tidak akan pernah bisa diselesaikan. Mau diselesaikan pakai apa?” ujarnya.

    Anggota Komisi VII DPR Fraksi Gerindra Bambang Haryo Soekartono, mengatakan jumlah sumber daya manusia (SDM) di jembatan timbang juga masih sangat kurang dan peralatannya banyak yang rusak. Selain itu, dari total 141 jembatan timbang di seluruh Indonesia, hanya 25 jembatan timbang yang dibuka, dan hanya 8 jam.

    “Ini kan sama saja dengan bohong jika mau secara serius menerapkan Zero ODOL,” ujar Haryo

    Menurut Haryo, hal lain yang perlu dibenahi lainnya adalah daya dukung jalan. Dia mengungkapkan daya dukung jalan atau muatan sumbu terberat (MST) kelas 1 di Indonesia hanya 10 ton. Sementara, di negara lain seperti Tiongkok sudah mencapai 100 ton, Jepang dan Eropa 75 ton.

    “Artinya, jalan-jalan yang ada sekarang harus dibongkar semua. Konstruksinya harus kuat,” ucap praktisi transportasi dan logistik itu.

    Dosen Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung (ITB), Sony S. Wibowo, mengatakan kerusakan jalan yang terjadi tidak selalu disebabkan beban berlebih yang melewatinya. Menurutnya, pengaruh beban berlebih pada jalan itu baru akan terasa dalam satu tahun ke depan.

    Dia menuturkan ada beberapa aspek yang bisa menyebabkan masalah kerusakan jalan. Antara lain, karena kualitas pekerjaannya, materialnya, dan beban. Tapi, kalau suatu jalan itu rusak karena beban, biasanya tidak terjadi cepat.

    “Jadi, misalnya jalan yang baru saja diperbaiki kemudian dalam waktu 2-3 bulan sudah rusak, itu hampir dipastikan bukan karena beban. Itu hampir dipastikan karena kualitas pekerjaan atau juga penggunaan material yang buruk, atau dua-duanya,” ujar Sony.

    Jakarta: Masalah truk Over Dimension Overload (ODOL) masih menjadi polemik. Ada beberapa persoalan mendasar yang harus menjadi perhatian pemerintah.
     
    Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Agus Taufik Mulyono menyebut salah satu problem yang harus diselesaikan pemerintah adalah masalah status dan fungsi jalan yang masih tidak jelas. Sementara, ketika mengangkut barang dari pabrik ke tempat tujuannya, truk-truk akan melewati jalan yang statusnya beda, mulai jalan desa, kabupaten, kota, provinsi, dan arteri (nasional).  
     
    “Hal tersebut merupakan problem klasik yang masih belum diselesaikan hingga saat ini,” kata Agus dalam keterangannya, Kamis, 21 November 2024.
    Ia mengatakan truk-truk itu tidak mungkin akan menurunkan barang-barang bawaannya saat akan pindah jalan. Apalagi, saat membongkar muatannya dibutuhkan terminal handling sebagai tempat untuk mengumpulkan barang-barang yang kelebihan muat. 
     
    “Masalahnya, terminal handling ini tidak pernah ada karena memang tidak diwajibkan dalam undang-undang,” ujar Agus.
     

    Fakta-fakta tersebut dinilai membuat jalanan, khususnya di kabupaten, banyak yang rusak karena harus dilalui truk-truk besar. Masih berantakannya fungsi dan status jalan ini menjadi salah satu penyebab jalan rusak.
     
    “Kelas jalan, dikaitkan dengan fungsi jalan, dikaitkan status jalan, tidak pernah ketemu. Jadi, masalah ODOL ini tidak akan pernah bisa diselesaikan. Mau diselesaikan pakai apa?” ujarnya.
     
    Anggota Komisi VII DPR Fraksi Gerindra Bambang Haryo Soekartono, mengatakan jumlah sumber daya manusia (SDM) di jembatan timbang juga masih sangat kurang dan peralatannya banyak yang rusak. Selain itu, dari total 141 jembatan timbang di seluruh Indonesia, hanya 25 jembatan timbang yang dibuka, dan hanya 8 jam.
     
    “Ini kan sama saja dengan bohong jika mau secara serius menerapkan Zero ODOL,” ujar Haryo
     
    Menurut Haryo, hal lain yang perlu dibenahi lainnya adalah daya dukung jalan. Dia mengungkapkan daya dukung jalan atau muatan sumbu terberat (MST) kelas 1 di Indonesia hanya 10 ton. Sementara, di negara lain seperti Tiongkok sudah mencapai 100 ton, Jepang dan Eropa 75 ton.
     
    “Artinya, jalan-jalan yang ada sekarang harus dibongkar semua. Konstruksinya harus kuat,” ucap praktisi transportasi dan logistik itu.
     
    Dosen Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung (ITB), Sony S. Wibowo, mengatakan kerusakan jalan yang terjadi tidak selalu disebabkan beban berlebih yang melewatinya. Menurutnya, pengaruh beban berlebih pada jalan itu baru akan terasa dalam satu tahun ke depan.
     
    Dia menuturkan ada beberapa aspek yang bisa menyebabkan masalah kerusakan jalan. Antara lain, karena kualitas pekerjaannya, materialnya, dan beban. Tapi, kalau suatu jalan itu rusak karena beban, biasanya tidak terjadi cepat.
     
    “Jadi, misalnya jalan yang baru saja diperbaiki kemudian dalam waktu 2-3 bulan sudah rusak, itu hampir dipastikan bukan karena beban. Itu hampir dipastikan karena kualitas pekerjaan atau juga penggunaan material yang buruk, atau dua-duanya,” ujar Sony.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (AGA)

  • Harga Emas Antam Naik Lagi, Paling Mahal Sudah Tembus Rp1,460 Miliar

    Harga Emas Antam Naik Lagi, Paling Mahal Sudah Tembus Rp1,460 Miliar

    Jakarta: Harga emas batangan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam yang dipantau dari laman Logam Mulia pada hari ini kembali mengalami kenaikan.
     
    Mengutip Logammulia.com, Jumat, 22 November 2024, harga emas batangan Antam hari ini dibanderol sebesar Rp1,520 juta per gram. Harga ini naik Rp12 ribu dibandingkan dengan harga jual di hari sebelumnya sebesar Rp1,508 juta per gram.
     
    Sementara itu, harga buyback emas batangan Antam pada hari ini mengalami kenaikan sebesar Rp14 ribu. Harga jual kembali emas Antam hari ini menjadi Rp1,376 juta per gram.
     
    Diketahui, emas batangan Antam Logam Mulia (LM) terjamin keaslian dan kemurniannya selama kemasan tidak rusak. Dengan sertifikat London Bullion Market Association (LBMA), emas batangan Antam LM diakui secara global dengan harga jual kembali (buyback) mengikuti pergerakan harga emas dunia.
     
    Ditegaskan, harga jual kembali yang ditentukan adalah sama untuk semua pecahan dan tahun produksi. Adapun, transaksi harga jual dikenakan potongan pajak, sesuai dengan PMK Nomor 34/PMK.10/2017.
     
    Penjualan kembali emas batangan ke PT Antam Tbk dengan nominal lebih dari Rp10 juta, dikenakan PPh 22 sebesar 1,5 persen untuk pemegang NPWP dan tiga persen untuk non-NPWP. PPh 22 atas transaksi buyback dipotong langsung dari total nilai buyback.
     

     

    Berikut harga pecahan emas batangan yang tercatat di Logam Mulia hari ini:
     
    Emas batangan 0,5 gram: Rp810 ribu.
    Emas batangan 1 gram: Rp1,520 juta.
    Emas batangan 2 gram: Rp2,980 juta.
    Emas batangan 3 gram: Rp4,445 juta.
    Emas batangan 5 gram: Rp7,375 juta.
    Emas batangan 10 gram: Rp14,695 juta.
    Emas batangan 25 gram: Rp36,612 juta.
    Emas batangan 50 gram: Rp73,145 juta.
    Emas batangan 100 gram: Rp146,212 juta.
    Emas batangan 250 gram: Rp365,265 juta.
    Emas batangan 500 gram: Rp730,320 juta.
    Emas batangan 1.000 gram: Rp1,460 miliar.
     
    Potongan pajak harga beli emas sesuai dengan PMK Nomor 34/PMK.10/2017, pembelian emas batangan dikenakan PPh 22 sebesar 0,45 persen untuk pemegang NPWP dan 0,9 persen untuk non-NPWP. Setiap pembelian emas batangan disertai dengan bukti potong PPh 22.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (HUS)

  • Sejumlah Daerah Manfaatkan Teknologi ArcGIS untuk Efektifkan Data Geospasial

    Sejumlah Daerah Manfaatkan Teknologi ArcGIS untuk Efektifkan Data Geospasial

    Jakarta: Esri Indonesia mengumumkan keberhasilan implementasi teknologi geospasial canggihnya, ArcGIS, di berbagai provinsi dan kota utama di Indonesia.

    Solusi inovatif ini kini telah dimanfaatkan oleh entitas pemerintah resmi di DKI Jakarta, Banten, Kalimantan Timur, dan Batam, menandai langkah maju yang signifikan dalam meningkatkan tata kelola, pelayanan publik, dan proses pengambilan keputusan.

    “Tujuan kami adalah memberdayakan pemerintah daerah untuk memanfaatkan data geospasial secara efektif, memastikan tata kelola yang lebih baik, transparansi, dan kepuasan masyarakat,” kata Head of Sales, Enterprise Business di Esri Indonesia, Ronald Adrianta, Kamis, 21 November 2024.
     

    Ronald menjelaskan ArcGIS Solution for Local Government menyediakan platform komprehensif untuk mengelola informasi geospasial, memberdayakan pemerintah daerah dalam memaksimalkan potensi data berbasis lokasi.

    Beberapa aplikasi unggulan dari platform ini meliputi: SITARU (Sistem Informasi Tata Ruang), yang mempermudah akses data zonasi dan perencanaan tata ruang; SIGINFRA (Sistem Informasi Geografis Infrastruktur), yang meningkatkan transparansi dan kepuasan masyarakat dengan memungkinkan pemantauan spasial terhadap perkembangan infrastruktur; SJPDATA (Simpul Jaringan dan Portal Satu Data), yang mendorong kolaborasi antar entitas pemerintah dan keterlibatan masyarakat.

    Selain itu, platform ini juga menghadirkan SIMPEDA (Sistem Informasi Manajemen Pendapatan Daerah) yang mengoptimalkan pendapatan daerah melalui visualisasi data pajak dan retribusi, serta teknologi Digital Twin, yang menawarkan representasi 3D kondisi perkotaan untuk mendukung inisiatif kota cerdas.

    “Teknologi ini telah memberikan dampak nyata. Sebagai contoh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggunakan JAKARTA SATU untuk mengintegrasikan data spasial dan menyederhanakan administrasi daerah. Pemerintah Provinsi Jawa Barat memanfaatkan sistem SIGINVES untuk memberikan wawasan berbasis data kepada investor mengenai peluang investasi di wilayah tersebut,” jelas Ronald.

    Menurut Ronald dengan mengintegrasikan teknologi geospasial canggih dalam operasional pemerintah daerah tersebut, pemerintah dapat membuat keputusan berbasis data yang memberikan manfaat langsung bagi warga dan komunitas.

    “Keberhasilan ArcGIS di berbagai wilayah menunjukkan fleksibilitas dan skalabilitas solusi geospasial. Baik untuk perencanaan kota, penanganan bencana alam, mendukung inisiatif keberlanjutan, maupun pemantauan infrastruktur, platform ini menawarkan alat yang kuat untuk menjawab berbagai tantangan yang dihadapi pemerintah daerah. Kami sangat antusias untuk melihat bagaimana inovasi ini terus membawa perubahan positif,” ujarnya.

    Jakarta: Esri Indonesia mengumumkan keberhasilan implementasi teknologi geospasial canggihnya, ArcGIS, di berbagai provinsi dan kota utama di Indonesia.
     
    Solusi inovatif ini kini telah dimanfaatkan oleh entitas pemerintah resmi di DKI Jakarta, Banten, Kalimantan Timur, dan Batam, menandai langkah maju yang signifikan dalam meningkatkan tata kelola, pelayanan publik, dan proses pengambilan keputusan.
     
    “Tujuan kami adalah memberdayakan pemerintah daerah untuk memanfaatkan data geospasial secara efektif, memastikan tata kelola yang lebih baik, transparansi, dan kepuasan masyarakat,” kata Head of Sales, Enterprise Business di Esri Indonesia, Ronald Adrianta, Kamis, 21 November 2024.
     

    Ronald menjelaskan ArcGIS Solution for Local Government menyediakan platform komprehensif untuk mengelola informasi geospasial, memberdayakan pemerintah daerah dalam memaksimalkan potensi data berbasis lokasi.
    Beberapa aplikasi unggulan dari platform ini meliputi: SITARU (Sistem Informasi Tata Ruang), yang mempermudah akses data zonasi dan perencanaan tata ruang; SIGINFRA (Sistem Informasi Geografis Infrastruktur), yang meningkatkan transparansi dan kepuasan masyarakat dengan memungkinkan pemantauan spasial terhadap perkembangan infrastruktur; SJPDATA (Simpul Jaringan dan Portal Satu Data), yang mendorong kolaborasi antar entitas pemerintah dan keterlibatan masyarakat.
     
    Selain itu, platform ini juga menghadirkan SIMPEDA (Sistem Informasi Manajemen Pendapatan Daerah) yang mengoptimalkan pendapatan daerah melalui visualisasi data pajak dan retribusi, serta teknologi Digital Twin, yang menawarkan representasi 3D kondisi perkotaan untuk mendukung inisiatif kota cerdas.
     
    “Teknologi ini telah memberikan dampak nyata. Sebagai contoh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggunakan JAKARTA SATU untuk mengintegrasikan data spasial dan menyederhanakan administrasi daerah. Pemerintah Provinsi Jawa Barat memanfaatkan sistem SIGINVES untuk memberikan wawasan berbasis data kepada investor mengenai peluang investasi di wilayah tersebut,” jelas Ronald.
     
    Menurut Ronald dengan mengintegrasikan teknologi geospasial canggih dalam operasional pemerintah daerah tersebut, pemerintah dapat membuat keputusan berbasis data yang memberikan manfaat langsung bagi warga dan komunitas.
     
    “Keberhasilan ArcGIS di berbagai wilayah menunjukkan fleksibilitas dan skalabilitas solusi geospasial. Baik untuk perencanaan kota, penanganan bencana alam, mendukung inisiatif keberlanjutan, maupun pemantauan infrastruktur, platform ini menawarkan alat yang kuat untuk menjawab berbagai tantangan yang dihadapi pemerintah daerah. Kami sangat antusias untuk melihat bagaimana inovasi ini terus membawa perubahan positif,” ujarnya.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DEN)

  • Dapat Sentimen Kenaikan Wall Street, IHSG Pagi Ini Meroket 0,37%

    Dapat Sentimen Kenaikan Wall Street, IHSG Pagi Ini Meroket 0,37%

    Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan hari ini, Jumat, 22 November 2024, berada di posisi 7.141,10.
     
    Mengacu data RTI yang terekam hingga pukul 09.10 WIB, IHSG meroket hingga menyentuh level 7.167,65 atau naik sebanyak 26,73 poin setara 0,37 persen.
     
    Adapun, sebanyak 200 saham emiten menguat pada perdagangan pagi ini. Sementara, 185 saham lainnya melemah dan sebanyak 182 saham stagnan.
     
    Untuk sementara, total transaksi yang tercatat hingga pukul 09.10 WIB sebanyak Rp992,75 miliar dengan total saham yang diperdagangkan 3,01 miliar saham.
     

     

    Wall Street raup cuan berlimpah
     
    Sementara itu, saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street berakhir lebih tinggi pada perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB) karena investor menyerap laba terbaru Nvidia dan memantau data ekonomi utama.
     
    Indeks Dow Jones Industrial Average tercatat naik 461,88 poin, atau 1,06 persen, menjadi 43.870,35. Indeks S&P 500 naik 31,60 poin, atau 0,53 persen, menjadi 5.948,71. Indeks Nasdaq Composite naik 6,28 poin, atau 0,03 persen, menjadi 18.972,42.
     
    Sebanyak sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor utilitas dan keuangan memimpin penguatan dengan kenaikan masing-masing sebesar 1,75 persen dan 1,27 persen.
     
    Sementara itu, sektor jasa komunikasi dan barang konsumsi memimpin penguatan dengan penurunan masing-masing sebesar 1,73 persen dan 0,30 persen.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (HUS)

  • Jangan Biarkan KPK Kehilangan Gigi

    Jangan Biarkan KPK Kehilangan Gigi

    TEPUK tangan anggota Dewan Perwakilan Rakyat bergemuruh ketika Johanis Tanak berjanji menghapus operasi tangkap tangan (OTT) di Komisi Pemberantasan Korupsi apabila dirinya terpilih untuk melanjutkan jabatan sebagai pimpinan lima tahun mendatang.

    Tanak yang menyampaikan janji itu saat mengikut uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test), kini telah terpilih kembali menjadi salah satu komisioner KPK periode 2024-2029. Tanak berhasil mendapatkan dukungan dari 48 anggota Komisi III DPR.

    Terpilihnya Tanak jelas membuat publik cemas. Pasalnya, janji penghapusan OTT jelas berbahaya buat masa depan pemberantasan korupsi di Indonesia kalau benar-benar diterapkan. Selama ini, OTT justru menjadi salah satu instrumen hukum yang dinilai ampuh untuk melakukan penindakan terhadap kasus korupsi.

    Tidak hanya mampu untuk melakukan penegakan hukum secara cepat, OTT juga memberikan efek jera yang luar biasa terhadap para koruptor. OTT merupakan metode penegakan hukum yang digunakan KPK untuk menangkap pelaku tindak pidana korupsi di saat mereka melakukan tindakan koruptif tersebut, ketika melakukan transaksi rasuah.
     

    Kegiatan OTT dimulai dengan proses pengumpulan informasi dan bukti awal mengenai dugaan tindak pidana korupsi. OTT selalu didahului oleh proses perencanaan, dimulai dari penyadapan yang kemudian diikuti pengintaian terhadap terduga pelaku. Lalu, setelah terduga beraksi, KPK langsung melakukan penangkapan.

    Penyadapan inilah yang membuat banyak koruptor keder, lebih waspada, dan bersiasat untuk melakukan tindak pidana korupsi. Bahkan, banyak dari mereka yang terpaksa memakai sandi-sandi khusus saat berkomunikasi untuk melakukan rasuah.

    Jika kegiatan OTT tidak lagi digunakan, proses penyadapan mungkin saja tidak akan dijalankan lagi. Padahal, KPK masih memiliki kewenangan itu meski saat ini penyadapan membutuhkan persetujuan dari Dewan Pengawas KPK.

    Memang sial nasib pemberantasan korupsi di negeri ini. Wisnu Baroto yang juga satu pemikiran dengan Tanak terpilih sebagai anggota Dewas KPK. Saat uji kelayakan dan kepatutan, ia berujar OTT yang selama ini dilakukan KPK tak lagi relevan dengan pemberantasan korupsi.

    Maka, terpilihnya Tanak dan Wisnu semakin memperjelas bahwa upaya pemberantasan korupsi masih terus digerogoti. Upaya pelemahan ini diprediksi terus berlanjut hingga lima tahun mendatang. Kalau OTT dihilangkan, kekuatan KPK semakin berkurang, dan para koruptor pun pasti senang.

    Upaya penggembosan KPK itu jelas menjadi ironi di tengah kian masifnya tindak pidana korupsi. Mafia peradilan semakin bertumbuh subur. Begitu juga pejabat yang semakin tidak punya rasa takut mencuri uang rakyat. Bahkan, rasuah pun terjadi di dalam tubuh KPK sendiri.

    Fakta-fakta itu menegaskan bahwa KPK, yang seharusnya menjadi garda terdepan pemberantasan korupsi di Tanah Air, telah kehilangan nyali. Pimpinan KPK selama ini tidak punya keberanian untuk menolak intervensi dari berbagai kepentingan, yang ujungnya berimbas pada independensi lembaga.

    Setelah hilang nyali, KPK kini juga berpotensi kehilangan gigi jika OTT benar-benar dihapuskan. KPK akan semakin tidak menjadi andalan dalam memberangus korupsi. Lembaga yang merupakan anak kandung reformasi itu sangat mungkin bakal meneruskan keterpurukan selama lima tahun terakhir, sejak sebagian kekuatannya lenyap akibat revisi Undang-Undang (UU) KPK Tahun 2019 yang mengamputasi independensi mereka.

    Sekarang saja, berdasarkan survei tingkat kepercayaan publik terhadap penegak hukum, KPK berada di urutan terbawah. KPK hanya dipercaya 65% responden, di bawah Kejaksaan Agung (75%), pengadilan (73%), Polri (69%), dan Mahkamah Konstitusi (68%).

    Korupsi telah lama menjadi salah satu persoalan utama yang menghambat kemajuan bangsa ini. Upaya menihilkan KPK ini jelas akan semakin memperlemah upaya pemberantasan korupsi.

    TEPUK tangan anggota Dewan Perwakilan Rakyat bergemuruh ketika Johanis Tanak berjanji menghapus operasi tangkap tangan (OTT) di Komisi Pemberantasan Korupsi apabila dirinya terpilih untuk melanjutkan jabatan sebagai pimpinan lima tahun mendatang.
     
    Tanak yang menyampaikan janji itu saat mengikut uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test), kini telah terpilih kembali menjadi salah satu komisioner KPK periode 2024-2029. Tanak berhasil mendapatkan dukungan dari 48 anggota Komisi III DPR.
     
    Terpilihnya Tanak jelas membuat publik cemas. Pasalnya, janji penghapusan OTT jelas berbahaya buat masa depan pemberantasan korupsi di Indonesia kalau benar-benar diterapkan. Selama ini, OTT justru menjadi salah satu instrumen hukum yang dinilai ampuh untuk melakukan penindakan terhadap kasus korupsi.
    Tidak hanya mampu untuk melakukan penegakan hukum secara cepat, OTT juga memberikan efek jera yang luar biasa terhadap para koruptor. OTT merupakan metode penegakan hukum yang digunakan KPK untuk menangkap pelaku tindak pidana korupsi di saat mereka melakukan tindakan koruptif tersebut, ketika melakukan transaksi rasuah.
     

    Kegiatan OTT dimulai dengan proses pengumpulan informasi dan bukti awal mengenai dugaan tindak pidana korupsi. OTT selalu didahului oleh proses perencanaan, dimulai dari penyadapan yang kemudian diikuti pengintaian terhadap terduga pelaku. Lalu, setelah terduga beraksi, KPK langsung melakukan penangkapan.
     
    Penyadapan inilah yang membuat banyak koruptor keder, lebih waspada, dan bersiasat untuk melakukan tindak pidana korupsi. Bahkan, banyak dari mereka yang terpaksa memakai sandi-sandi khusus saat berkomunikasi untuk melakukan rasuah.
     
    Jika kegiatan OTT tidak lagi digunakan, proses penyadapan mungkin saja tidak akan dijalankan lagi. Padahal, KPK masih memiliki kewenangan itu meski saat ini penyadapan membutuhkan persetujuan dari Dewan Pengawas KPK.
     
    Memang sial nasib pemberantasan korupsi di negeri ini. Wisnu Baroto yang juga satu pemikiran dengan Tanak terpilih sebagai anggota Dewas KPK. Saat uji kelayakan dan kepatutan, ia berujar OTT yang selama ini dilakukan KPK tak lagi relevan dengan pemberantasan korupsi.
     
    Maka, terpilihnya Tanak dan Wisnu semakin memperjelas bahwa upaya pemberantasan korupsi masih terus digerogoti. Upaya pelemahan ini diprediksi terus berlanjut hingga lima tahun mendatang. Kalau OTT dihilangkan, kekuatan KPK semakin berkurang, dan para koruptor pun pasti senang.
     
    Upaya penggembosan KPK itu jelas menjadi ironi di tengah kian masifnya tindak pidana korupsi. Mafia peradilan semakin bertumbuh subur. Begitu juga pejabat yang semakin tidak punya rasa takut mencuri uang rakyat. Bahkan, rasuah pun terjadi di dalam tubuh KPK sendiri.
     
    Fakta-fakta itu menegaskan bahwa KPK, yang seharusnya menjadi garda terdepan pemberantasan korupsi di Tanah Air, telah kehilangan nyali. Pimpinan KPK selama ini tidak punya keberanian untuk menolak intervensi dari berbagai kepentingan, yang ujungnya berimbas pada independensi lembaga.
     
    Setelah hilang nyali, KPK kini juga berpotensi kehilangan gigi jika OTT benar-benar dihapuskan. KPK akan semakin tidak menjadi andalan dalam memberangus korupsi. Lembaga yang merupakan anak kandung reformasi itu sangat mungkin bakal meneruskan keterpurukan selama lima tahun terakhir, sejak sebagian kekuatannya lenyap akibat revisi Undang-Undang (UU) KPK Tahun 2019 yang mengamputasi independensi mereka.
     
    Sekarang saja, berdasarkan survei tingkat kepercayaan publik terhadap penegak hukum, KPK berada di urutan terbawah. KPK hanya dipercaya 65% responden, di bawah Kejaksaan Agung (75%), pengadilan (73%), Polri (69%), dan Mahkamah Konstitusi (68%).
     
    Korupsi telah lama menjadi salah satu persoalan utama yang menghambat kemajuan bangsa ini. Upaya menihilkan KPK ini jelas akan semakin memperlemah upaya pemberantasan korupsi.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ADN)

  • Rupiah Akhirnya Bisa Menguat, Meski Tipis

    Rupiah Akhirnya Bisa Menguat, Meski Tipis

    Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah pada pembukaan perdagangan hari ini akhirnya mengalami penguatan, setelah hancur lebur dalam beberapa hari terakhir.
     
    Mengutip data Bloomberg, Jumat, 22 November 2024, rupiah hingga pukul 09.22 WIB berada di level Rp15.923 per USD. Mata uang Garuda tersebut menguat tipis tujuh poin atau setara 0,04 persen dari Rp15.930 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
     
    Sementara menukil data Yahoo Finance, rupiah pada waktu yang sama berada di level Rp15.919 per USD, masih stagnan dari penutupan perdagangan hari sebelumnya.
     
    Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi memprediksi rupiah pada hari ini akan bergerak secara fluktuatif, meski demikian rupiah diprediksi akan kembali melemah.
     
    “Untuk perdagangan hari ini, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp15.920 per USD hingga Rp16.000 per USD,” ujar Ibrahim dalam analisis hariannya.
     

     

    Ruang penurunan BI Rate terbatas
     
    Bank Indonesia (BI) mengungkapkan masih akan ada ruang penurunan suku bunga atau BI Rate ke depan, meski akan terbatas. Penurunan suku bunga BI akan mempertimbangkan rendahnya inflasi serta pertumbuhan ekonomi nasional.
     
    Lebih lanjut, melihat perkembangan dinamika global yang bergerak cepat, saat ini fokus BI diarahkan untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah dari dampak semakin tingginya ketidakpastian geopolitik hingga perekonomian global, dengan perkembangan politik AS pascakemenangan Donald Trump sebagai Presiden.
     
    “Sehingga, arah kebijakan suku bunga BI ke depan akan terus memperhatikan pergerakan nilai tukar rupiah dan prospek inflasi di dalam negeri serta perkembangan data dan dinamika kondisi yang berkembang dalam mencermati ruang penurunan suku bunga lebih lanjut,” jelas Ibrahim.
     
    Sebelumnya, BI memutuskan untuk menahan suku bunga atau BI Rate sebesar 6,00 persen, dengan suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 persen dan suku bunga Lending Facility 6,75 persen.
     
    Keputusan menahan BI Rate ini konsisten dengan arah kebijakan moneter untuk memastikan terkendalinya inflasi pada 2024 dan 2025 yang terkendali dalam sasaran 2,5 persen plus minus satu persen, serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan stabilitas nilai tukar rupiah karena meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (HUS)

  • OTT KPK, Antara Benci dan Rindu

    OTT KPK, Antara Benci dan Rindu

    OPERASI tangkap tangan alias OTT Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kiranya berada di dua sisi yang bersimpangan. Di satu sisi, ia terus diharapkan, tetapi di sisi lain, ia justru kian dipersoalkan.

    OTT ialah senjata ampuh KPK untuk memberangus korupsi. Dulu, dengan OTT, mereka kerap membekuk para penjahat berkedok pejabat. Dulu, dengan operasi senyap itu, mereka begitu digdaya meringkus penyelenggara negara yang nyambi sebagai pemangsa uang negara.

    Belakangan, OTT memang tak lagi gencar. Ada yang bilang semua itu akibat revisi UU KPK yang menggergaji kekuatan KPK. Ada yang menilai sepinya OTT ialah konsekuensi dari pimpinan KPK yang bermasalah. Apa pun, OTT masih menjadi andalan untuk setidaknya menunjukkan mereka masih bekerja. Tak nganggur, tak makan gaji buta.

    OTT juga menjadi pelepas penat rakyat. Ketika ada press conference, tatkala wajah tersangka korupsi dipertontonkan dengan tangan diborgol, ada perasaan campur aduk. Kesal, geram, karena mereka tak kapok-kapok, tapi juga senang karena akhirnya bisa ditangkap.

    Akan tetapi, tak semua anak bangsa setuju dengan OTT KPK. Komisioner KPK Johanis Tanak, umpamanya. Dalam fit and proper test capim KPK periode 2024-2029 di Komisi III DPR, Selasa (19/11), ia terang-terangan akan menghapus OTT jika ia dipilih sebagai komisioner KPK.
     

    Johanis mengatakan OTT tidak tepat, tidak pas dilakukan untuk menangani kasus korupsi. Ia menganalogikan OTT dengan kegiatan operasi medis oleh dokter yang segala sesuatunya sudah disiapkan dan direncanakan. Sebaliknya, berdasarkan definisi KUHAP, tangkap tangan dilakukan seketika tanpa perencanaan.

    Ihwal pemberantasan korupsi, Johanis yang lama berkarier di kejaksaan terbilang karib dengan kontroversi. Ia pernah mengusulkan pendekatan restorative justice. Koruptor bisa tak diproses hukum asalkan mengembalikan tiga kali lipat kerugian negara akibat tindakannya. Johanis yang tahun lalu terjerat dalam kasus pelanggaran etik meski diputus tak bersalah juga disorot karena sepakat dengan revisi UU KPK.

    Begitulah, tak aneh kalau Johanis kembali bikin kontroversi lagi. Wajar jika kritik tajam membanjirinya lagi. Ada yang menilai janji Johanis menghapus OTT berbahaya bagi masa depan pemberantasan korupsi. Ada yang lantang bersuara, pendapat Johanis bahwa OTT bertentangan dengan KUHAP keliru, sesat, dan menyesatkan. Dalilnya, KUHAP juga menjelaskan tangkap tangan itu tertangkapnya seseorang pada waktu sedang, sesaat, atau segera setelah melakukan tidak pidana.

    KPK pun melalui juru bicara mereka menyatakan OTT tak melanggar aturan dan akan tetap dilakukan jika cukup bukti. Lalu, buat apa Johanis umbar janji untuk menyudahi OTT? Untuk memikat hati Komisi III? Banyak yang menduga demikian. Berhasilkah dia? Luar biasa. Kemarin, dia terpilih untuk kembali memimpin KPK bersama empat orang lainnya. Ia meraup 48 suara, sama dengan raupan Fitroh Rohcahyanto, disusul Setyo Budiyanto (46), Agus Joko Pramono (39), dan Ibnu Basuki Widodo (33). Untuk posisi Ketua KPK, Setyo Budiyanto mendulang suara terbanyak.

    Johanis mampu membuat Komisi III kesengsem. Idenya untuk menyetop OTT disambut dengan gemuruh tepuk tangan dewan. Tepuk tangan ialah ekspresi kegembiraan. Lirik lagu anak-anak yang dipopulerkan Shieren & Ebril menarasikan itu. ‘Kalau kau suka hati.. Kalau kau suka hati.. Kalau kau suka hati, tepuk tangan..’.

    Konon, OTT KPK paling ditakuti koruptor dan calon koruptor. Lalu kenapa Komisi III menyambut antusias pernyataan Johanis akan menghapus OTT? Bungahkah mereka? Ah, entahlah.

    Tak cuma Johanis yang kontra OTT. Luhut Binsar Pandjaitan juga. Eks menko kemaritiman dan investasi di era Jokowi yang kini dipercaya Presiden Prabowo sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional itu pernah berujar lebih sedikit OTT maka kinerja KPK makin bagus. Opung bahkan menyebut OTT kampungan.

    Penilaian itu pun diamini anggota Komisi III dari PKB Hasbiallah Ilyas. Baginya, OTT memang kampungan sebab hanya pemborosan uang negara. Dalam sesi uji kelayakan dan kepatutan calon anggota Dewas KPK, dua hari lalu, ia ingin OTT tak lagi dilakukan.

    Ia meminta Dewas KPK nanti melakukan langkah ekstrem dengan menghubungi target yang akan di-OTT untuk tidak jadi korupsi. “Kita telepon, ‘Hai, bapak, jangan melakukan korupsi; melakukan korupsi, Anda saya tangkap’. Kan, selesai, tidak ada uang negara yang dirugikan,” ucapnya. Duh….

    Begitulah nasib OTT. Ia ada dan berguna, tapi tak sedikit yang ingin meniadakan karena menganggapnya tiada guna. Kini, orang yang ingin meniadakan OTT itu kembali dipercaya mengendalikan KPK.

    OTT KPK benar-benar terjebak di antara benci dan rindu. Tidak sedikit elite yang membenci, tetapi saya yakin jauh lebih banyak rakyat yang merindukannya. Saya termasuk yang rindu. Saya ingin KPK kembali garang melakukan OTT untuk menerungku koruptor seperti di era kejayaan dulu. Saya tidak ingin koruptor dan kandidat koruptor tertawa terbahak-bahak karena OTT ditamatkan riwayatnya. Bagaimana dengan Anda para pembaca?

    OPERASI tangkap tangan alias OTT Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kiranya berada di dua sisi yang bersimpangan. Di satu sisi, ia terus diharapkan, tetapi di sisi lain, ia justru kian dipersoalkan.
     
    OTT ialah senjata ampuh KPK untuk memberangus korupsi. Dulu, dengan OTT, mereka kerap membekuk para penjahat berkedok pejabat. Dulu, dengan operasi senyap itu, mereka begitu digdaya meringkus penyelenggara negara yang nyambi sebagai pemangsa uang negara.
     
    Belakangan, OTT memang tak lagi gencar. Ada yang bilang semua itu akibat revisi UU KPK yang menggergaji kekuatan KPK. Ada yang menilai sepinya OTT ialah konsekuensi dari pimpinan KPK yang bermasalah. Apa pun, OTT masih menjadi andalan untuk setidaknya menunjukkan mereka masih bekerja. Tak nganggur, tak makan gaji buta.
    OTT juga menjadi pelepas penat rakyat. Ketika ada press conference, tatkala wajah tersangka korupsi dipertontonkan dengan tangan diborgol, ada perasaan campur aduk. Kesal, geram, karena mereka tak kapok-kapok, tapi juga senang karena akhirnya bisa ditangkap.
     
    Akan tetapi, tak semua anak bangsa setuju dengan OTT KPK. Komisioner KPK Johanis Tanak, umpamanya. Dalam fit and proper test capim KPK periode 2024-2029 di Komisi III DPR, Selasa (19/11), ia terang-terangan akan menghapus OTT jika ia dipilih sebagai komisioner KPK.
     

    Johanis mengatakan OTT tidak tepat, tidak pas dilakukan untuk menangani kasus korupsi. Ia menganalogikan OTT dengan kegiatan operasi medis oleh dokter yang segala sesuatunya sudah disiapkan dan direncanakan. Sebaliknya, berdasarkan definisi KUHAP, tangkap tangan dilakukan seketika tanpa perencanaan.
     
    Ihwal pemberantasan korupsi, Johanis yang lama berkarier di kejaksaan terbilang karib dengan kontroversi. Ia pernah mengusulkan pendekatan restorative justice. Koruptor bisa tak diproses hukum asalkan mengembalikan tiga kali lipat kerugian negara akibat tindakannya. Johanis yang tahun lalu terjerat dalam kasus pelanggaran etik meski diputus tak bersalah juga disorot karena sepakat dengan revisi UU KPK.
     
    Begitulah, tak aneh kalau Johanis kembali bikin kontroversi lagi. Wajar jika kritik tajam membanjirinya lagi. Ada yang menilai janji Johanis menghapus OTT berbahaya bagi masa depan pemberantasan korupsi. Ada yang lantang bersuara, pendapat Johanis bahwa OTT bertentangan dengan KUHAP keliru, sesat, dan menyesatkan. Dalilnya, KUHAP juga menjelaskan tangkap tangan itu tertangkapnya seseorang pada waktu sedang, sesaat, atau segera setelah melakukan tidak pidana.
     
    KPK pun melalui juru bicara mereka menyatakan OTT tak melanggar aturan dan akan tetap dilakukan jika cukup bukti. Lalu, buat apa Johanis umbar janji untuk menyudahi OTT? Untuk memikat hati Komisi III? Banyak yang menduga demikian. Berhasilkah dia? Luar biasa. Kemarin, dia terpilih untuk kembali memimpin KPK bersama empat orang lainnya. Ia meraup 48 suara, sama dengan raupan Fitroh Rohcahyanto, disusul Setyo Budiyanto (46), Agus Joko Pramono (39), dan Ibnu Basuki Widodo (33). Untuk posisi Ketua KPK, Setyo Budiyanto mendulang suara terbanyak.
     
    Johanis mampu membuat Komisi III kesengsem. Idenya untuk menyetop OTT disambut dengan gemuruh tepuk tangan dewan. Tepuk tangan ialah ekspresi kegembiraan. Lirik lagu anak-anak yang dipopulerkan Shieren & Ebril menarasikan itu. ‘Kalau kau suka hati.. Kalau kau suka hati.. Kalau kau suka hati, tepuk tangan..’.
     
    Konon, OTT KPK paling ditakuti koruptor dan calon koruptor. Lalu kenapa Komisi III menyambut antusias pernyataan Johanis akan menghapus OTT? Bungahkah mereka? Ah, entahlah.
     
    Tak cuma Johanis yang kontra OTT. Luhut Binsar Pandjaitan juga. Eks menko kemaritiman dan investasi di era Jokowi yang kini dipercaya Presiden Prabowo sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional itu pernah berujar lebih sedikit OTT maka kinerja KPK makin bagus. Opung bahkan menyebut OTT kampungan.
     
    Penilaian itu pun diamini anggota Komisi III dari PKB Hasbiallah Ilyas. Baginya, OTT memang kampungan sebab hanya pemborosan uang negara. Dalam sesi uji kelayakan dan kepatutan calon anggota Dewas KPK, dua hari lalu, ia ingin OTT tak lagi dilakukan.
     
    Ia meminta Dewas KPK nanti melakukan langkah ekstrem dengan menghubungi target yang akan di-OTT untuk tidak jadi korupsi. “Kita telepon, ‘Hai, bapak, jangan melakukan korupsi; melakukan korupsi, Anda saya tangkap’. Kan, selesai, tidak ada uang negara yang dirugikan,” ucapnya. Duh….
     
    Begitulah nasib OTT. Ia ada dan berguna, tapi tak sedikit yang ingin meniadakan karena menganggapnya tiada guna. Kini, orang yang ingin meniadakan OTT itu kembali dipercaya mengendalikan KPK.
     
    OTT KPK benar-benar terjebak di antara benci dan rindu. Tidak sedikit elite yang membenci, tetapi saya yakin jauh lebih banyak rakyat yang merindukannya. Saya termasuk yang rindu. Saya ingin KPK kembali garang melakukan OTT untuk menerungku koruptor seperti di era kejayaan dulu. Saya tidak ingin koruptor dan kandidat koruptor tertawa terbahak-bahak karena OTT ditamatkan riwayatnya. Bagaimana dengan Anda para pembaca?
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ADN)