Author: Medcom.id

  • Ini Update dari OJK soal Pengambilalihan Pengaturan Kripo

    Ini Update dari OJK soal Pengambilalihan Pengaturan Kripo

    Jakarta: Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar memastikan pihaknya telah melakukan diskusi dan proses kerja sama dalam rangka menyiapkan transisi peralihan kewenangan pengawasan dan pengaturan aset kripto dari Badan Pengawas Berjangka Komoditi (Bappebti) ke OJK.
     
    Berdasarkan Pasal 312 ayat (1) Undang-Undang No. 4 Tahun 2022 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU PPSK), peralihan aset kripto secara penuh harus terlaksana paling lambat 24 bulan sejak UU tersebut disahkan pada 12 Januari 2023 atau pada 12 Januari 2025.
     
    “Jadi, dalam hal itu sebenarnya kita mengharapkan proses transisinya akan berjalan mulus, seamless istilahnya. Sehingga, tidak menimbulkan hal-hal yang kurang baik dan tidak pasti,” ujar Mahendra saat doorstop di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Kamis, dikutip dari Antara, Kamis, 2 Januari 2024.
    Dalam kesempatan ini, ia menyebut telah menjalin komunikasi dengan Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso untuk melakukan proses peralihan pengawasan dan pengaturan aset kripto dalam format resmi.
     
    “Sebenarnya, dalam kerja sama dan sinergi selama ini, walaupun belum ada Peraturan Pemerintah (PP) itu, proses untuk transisi itu sudah dibahas dan dipersiapkan,” ujar Mahendra.
     

    Masih butuh waktu

    Ia memastikan dalam peralihan pengawasan dan pengaturan aset kripto saat ini tidak ada kendala, namun masih membutuhkan waktu proses transisi saja.
     
    “Kalau kendala yang prinsip saya rasa tidak ada ya. Ini karena lebih karena proses pemindahan saja dari penanggung jawaban otoritas pengawasnya dari Bappebti kepada OJK,” ujar Mahendra.
     
    Melalui penerbitan Peraturan OJK Nomor 27 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Perdagangan Aset Keuangan Digital Termasuk Aset Kripto (POJK 27/2024), OJK memastikan kesiapannya dalam melakukan tugas dan fungsi pengawasan Aset Keuangan Digital dan menyambut peralihan pengawasan Aset Kripto.
     
    POJK 27/2024 ini merupakan tindak lanjut atas amanat UU P2SK, yang mengatur dan mengawasi penyelenggaraan Inovasi Teknologi Sektor Keuangan (ITSK) dan aset keuangan digital termasuk aset kripto.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (HUS)

  • Kisah Hidup dan Dedikasi Ketua Dewan Pers Pertama

    Kisah Hidup dan Dedikasi Ketua Dewan Pers Pertama

    Jakarta: Tokoh pers Atmakusumah Astraatmadja (86) meninggal dunia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kencana, Jakarta, setelah menjalani perawatan intensif. Ia dirawat lantaran gagal ginjal.

    “Ayah sempat dirawat di ICU RSCM Kencana lantai 3 karena gagal ginjal. Mohon doa bagi ayah, semoga amal dan perbuatan selama hidupnya dikenang dan bermanfaat bagi semua yang ditinggalkan,” kata putra kedua Atmakusumah, Rama Ardana Astraatmadja, dilansir Antara, Kamis 2 Januari 2025. 

    Perjalanan hidup Atmakusumah tidak hanya membentang dalam dunia jurnalistik tetapi juga dalam perjuangan menegakkan kebebasan pers. Ia adalah Ketua Dewan Pers pertama yang independen setelah lahirnya Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Jabatan ini menjadikannya tokoh penting dalam transisi kebebasan pers Indonesia pasca-Reformasi.

    Baca juga: Media Indonesia Gelar Uji Kompetensi Wartawan ke-4, Ini Tujuannya

    Semangatnya mengabdi dalam dunia jurnalistik dimulai sejak usia 20-an ketika bekerja di harian Indonesia Raya medio 1950-an. Atmakusumah menjadi saksi sejarah, dari penerbitan kembali koran tersebut pada 1968 hingga pemberedelan oleh Orde Baru pada 1974 akibat pemberitaan terkait Malapetaka 15 Januari (Malari).

    Tidak hanya menjadi jurnalis, Atmakusumah juga aktif sebagai komentator isu dalam negeri dan luar negeri di media internasional seperti Radio Australia dan Deutsche Welle. Ia bahkan menjadi pemenang Anugerah Ramon Magsaysay pada tahun 2000 atas dedikasinya dalam dunia jurnalistik dan komunikasi.

    Hingga akhir hayat, “Pak Atma,” demikian sapaan akrabnya, masih tercatat aktif mengasuh kanal “Atma Menjawab” di situs LPDS. Ia dikenal sebagai pendidik yang mencetak banyak jurnalis berbakat melalui Lembaga Pers Dokter Soetomo (LPDS).

    Dalam usia senjanya, penghargaan terus menghampiri. Ia menerima Anugerah Lifetime Achievement dari Dewan Pers pada 2023, menjadi bukti nyata pengabdian tak tergoyahkan seorang maestro pers bagi Indonesia.

    Kini, sosok Atmakusumah telah berpulang, meninggalkan jejak panjang perjuangan dan inspirasi yang tak lekang oleh waktu. Semoga amal dan dedikasinya menjadi teladan bagi generasi penerus pers Indonesia.

    Jakarta: Tokoh pers Atmakusumah Astraatmadja (86) meninggal dunia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kencana, Jakarta, setelah menjalani perawatan intensif. Ia dirawat lantaran gagal ginjal.
     
    “Ayah sempat dirawat di ICU RSCM Kencana lantai 3 karena gagal ginjal. Mohon doa bagi ayah, semoga amal dan perbuatan selama hidupnya dikenang dan bermanfaat bagi semua yang ditinggalkan,” kata putra kedua Atmakusumah, Rama Ardana Astraatmadja, dilansir Antara, Kamis 2 Januari 2025. 
     
    Perjalanan hidup Atmakusumah tidak hanya membentang dalam dunia jurnalistik tetapi juga dalam perjuangan menegakkan kebebasan pers. Ia adalah Ketua Dewan Pers pertama yang independen setelah lahirnya Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Jabatan ini menjadikannya tokoh penting dalam transisi kebebasan pers Indonesia pasca-Reformasi.
    Baca juga: Media Indonesia Gelar Uji Kompetensi Wartawan ke-4, Ini Tujuannya
     
    Semangatnya mengabdi dalam dunia jurnalistik dimulai sejak usia 20-an ketika bekerja di harian Indonesia Raya medio 1950-an. Atmakusumah menjadi saksi sejarah, dari penerbitan kembali koran tersebut pada 1968 hingga pemberedelan oleh Orde Baru pada 1974 akibat pemberitaan terkait Malapetaka 15 Januari (Malari).
     
    Tidak hanya menjadi jurnalis, Atmakusumah juga aktif sebagai komentator isu dalam negeri dan luar negeri di media internasional seperti Radio Australia dan Deutsche Welle. Ia bahkan menjadi pemenang Anugerah Ramon Magsaysay pada tahun 2000 atas dedikasinya dalam dunia jurnalistik dan komunikasi.
     
    Hingga akhir hayat, “Pak Atma,” demikian sapaan akrabnya, masih tercatat aktif mengasuh kanal “Atma Menjawab” di situs LPDS. Ia dikenal sebagai pendidik yang mencetak banyak jurnalis berbakat melalui Lembaga Pers Dokter Soetomo (LPDS).
     
    Dalam usia senjanya, penghargaan terus menghampiri. Ia menerima Anugerah Lifetime Achievement dari Dewan Pers pada 2023, menjadi bukti nyata pengabdian tak tergoyahkan seorang maestro pers bagi Indonesia.
     
    Kini, sosok Atmakusumah telah berpulang, meninggalkan jejak panjang perjuangan dan inspirasi yang tak lekang oleh waktu. Semoga amal dan dedikasinya menjadi teladan bagi generasi penerus pers Indonesia.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DHI)

  • Begini Cara OJK Perkuat Integritas Pasar Modal Indonesia

    Begini Cara OJK Perkuat Integritas Pasar Modal Indonesia

    Jakarta: Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menyampaikan pihaknya akan terus memperkuat integritas pasar modal Indonesia pada 2025, sebagai upaya melindungi investor pasar modal, khususnya ritel.
     
    Seiring dengan itu, OJK membutuhkan dukungan dari pemerintah, di antaranya penyempurnaan kerangka pengaturan di sektor keuangan, seperti penyelesaian produk turunan Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK).
     
    “Penguatan integritas pasar akan terus dilakukan melalui penegakan hukum yang tegas dan persisten, terutama untuk melindungi investor ritel dari saham-saham dengan pergerakan yang tidak wajar,” ujar Mahendra saat Peresmian Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2024 di Gedung BEI, Jakarta, dikutip dari Antara, Kamis, 2 Januari 2024.
    Mahendra menyampaikan OJK bersama seluruh stakeholder akan meningkatkan kualitas dan kuantitas perusahaan di pasar modal Indonesia, di antaranya meningkatkan porsi saham free float dan mendorong perusahaan besar untuk melantai di BEI.
     
    Seiring dengan itu, pihaknya akan mendorong peningkatan peran investor institusi pada pasar perdana dan sekunder di pasar modal Indonesia. “Dalam konteks ini, kami mendorong optimalisasi penggunaan Efek Beragunan Aset (EBA) untuk mendukung likuiditas pelaksanaan program tiga juta rumah,” ujar Mahendra.
     

     

    Dorong pengembangan produk baru

    Lebih lanjut, OJK akan mendorong pengembangan produk baru dan optimalisasi pemanfaatan produk pasar modal yang existing, termasuk perusahaan karbon dan produk yang berlandaskan environmental, social, dan governance (ESG).
     
    Lalu, OJK akan mendorong penguatan anggota bursa (AB) dan manajer investasi (MI), melalui peningkatan kapasitas, tata kelola, pengendalian internal, manajemen risiko, serta kepatuhan AB dan MI, termasuk keamanan teknologi informasi dan operasional.
     
    Kemudian, OJK akan mendorong pengembangan Bursa Karbon (IDX Carbon) melalui dukungan paket kebijakan insentif dan stimulus, termasuk kebijakan perpajakan untuk mengembangkan sektor-sektor prioritas.
     
    “Serta, dukungan kementerian dan lembaga (K/L), serta seluruh pemangku kepentingan dalam berbagai program pendalaman pasar,” papar Mahendra.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (HUS)

  • 7 Fakta Satu Keluarga Tewas Ditabrak Sopir Mabuk dan Konsumsi Sabu

    7 Fakta Satu Keluarga Tewas Ditabrak Sopir Mabuk dan Konsumsi Sabu

    Jakarta: Polisi menetapkan Antoni Romansah (44) sebagai tersangka dalam kecelakaan maut di Pekanbaru, Riau, yang menewaskan satu keluarga, Rabu 1 Januari 2025. Antoni bersama dua penumpangnya diduga dalam kondisi mabuk dan menggunakan narkoba saat kejadian. 

    Ketiga korban, yakni Anton Sujarwo (38), Afrianti (42), dan Aditia (10), tewas setelah sepeda motor yang mereka tumpangi ditabrak dan terseret mobil.

    Kasat Lantas Polresta Pekanbaru, Kompol Alvin Agung Wibawa, menyebut Antoni bersama dua rekannya tidak tidur sejak keberangkatan dari Palembang. Kejadian tragis ini terjadi di Jalan Hang Tuah Ujung pada pagi hari, saat mobil yang dikemudikan Antoni melaju dengan kecepatan tinggi.

    “Sopir inisial AR telah ditetapkan sebagai tersangka kemarin. Ditahan,” kata Alvin, Kamis 2 Januari 2025.

    Kejadian ini mendapat perhatian besar dari masyarakat karena keterlibatan narkoba dan alkohol. Berikut adalah tujuh fakta yang berhasil diungkap terkait kecelakaan tersebut:
    1. Sopir dan Penumpang Konsumsi Sabu Sebelum Kecelakaan

    Sopir Antoni Romansah dan dua penumpangnya, Lidia Putri (25) dan Denni (30), mengaku mengonsumsi sabu saat perjalanan dari Palembang. 

    “Pengakuan mereka juga ada meminum alkohol dan belum ada tidur akibat konsumsi narkoba jenis sabu sejak dari Palembang,” ujar Kasat Narkoba Polresta Pekanbaru, AKP Bagus Fahria.

    Baca juga: Cegah Kecelakaan Lalu Lintas, Bus Pariwisata Mesti Perhatikan Hal Ini

    2. Perjalanan Panjang dari Sukabumi Menuju Batam
    Mobil yang terlibat kecelakaan tersebut awalnya dijemput di Sukabumi untuk diantar ke Batam melalui jalur darat hingga pelabuhan di Riau. Dalam perjalanan, mereka singgah di beberapa kota, termasuk Palembang dan Pekanbaru.

    3. Dugem Malam Tahun Baru
    Saat tiba di Pekanbaru pada malam tahun baru, Antoni dan rekannya memilih untuk menikmati hiburan malam di kota tersebut. Mereka baru pulang ke hotel pada dini hari sebelum kecelakaan terjadi.

    4. Kecelakaan Terjadi di Pagi Hari
    Insiden nahas itu terjadi sekitar pukul 06.30 WIB di Jalan Hang Tuah Ujung. Mobil Toyota Calya pelat F 1817 VI yang dikemudikan Antoni menabrak dua sepeda motor, salah satunya ditumpangi oleh keluarga korban.

    5. Mobil Melebar ke Arah Berlawanan
    Menurut keterangan polisi, mobil yang dikemudikan Antoni melebar ke sebelah kanan jalan di depan Klinik Siaga Medika 2. Hal ini menyebabkan tabrakan dengan sepeda motor Honda Beat yang ditumpangi korban.

    6. Satu Keluarga Meninggal Dunia
    Pasangan suami istri Anton Sujarwo dan Afrianti, serta anak mereka, Aditia, meninggal dunia akibat kecelakaan ini. Ketiganya berada di satu sepeda motor pelat BM 5672 ABP yang terseret dan terpental akibat tabrakan.

    7. Sopir dan Penumpang Ditahan Polisi
    Setelah kecelakaan, Antoni dan dua penumpangnya langsung ditahan oleh pihak kepolisian. Selain Satlantas, tim Satresnarkoba Polresta Pekanbaru juga dilibatkan untuk memeriksa keterlibatan narkoba.

    Jakarta: Polisi menetapkan Antoni Romansah (44) sebagai tersangka dalam kecelakaan maut di Pekanbaru, Riau, yang menewaskan satu keluarga, Rabu 1 Januari 2025. Antoni bersama dua penumpangnya diduga dalam kondisi mabuk dan menggunakan narkoba saat kejadian. 
     
    Ketiga korban, yakni Anton Sujarwo (38), Afrianti (42), dan Aditia (10), tewas setelah sepeda motor yang mereka tumpangi ditabrak dan terseret mobil.
     
    Kasat Lantas Polresta Pekanbaru, Kompol Alvin Agung Wibawa, menyebut Antoni bersama dua rekannya tidak tidur sejak keberangkatan dari Palembang. Kejadian tragis ini terjadi di Jalan Hang Tuah Ujung pada pagi hari, saat mobil yang dikemudikan Antoni melaju dengan kecepatan tinggi.
    “Sopir inisial AR telah ditetapkan sebagai tersangka kemarin. Ditahan,” kata Alvin, Kamis 2 Januari 2025.
     
    Kejadian ini mendapat perhatian besar dari masyarakat karena keterlibatan narkoba dan alkohol. Berikut adalah tujuh fakta yang berhasil diungkap terkait kecelakaan tersebut:

    1. Sopir dan Penumpang Konsumsi Sabu Sebelum Kecelakaan

    Sopir Antoni Romansah dan dua penumpangnya, Lidia Putri (25) dan Denni (30), mengaku mengonsumsi sabu saat perjalanan dari Palembang. 
     
    “Pengakuan mereka juga ada meminum alkohol dan belum ada tidur akibat konsumsi narkoba jenis sabu sejak dari Palembang,” ujar Kasat Narkoba Polresta Pekanbaru, AKP Bagus Fahria.
     
    Baca juga: Cegah Kecelakaan Lalu Lintas, Bus Pariwisata Mesti Perhatikan Hal Ini

    2. Perjalanan Panjang dari Sukabumi Menuju Batam

    Mobil yang terlibat kecelakaan tersebut awalnya dijemput di Sukabumi untuk diantar ke Batam melalui jalur darat hingga pelabuhan di Riau. Dalam perjalanan, mereka singgah di beberapa kota, termasuk Palembang dan Pekanbaru.

    3. Dugem Malam Tahun Baru

    Saat tiba di Pekanbaru pada malam tahun baru, Antoni dan rekannya memilih untuk menikmati hiburan malam di kota tersebut. Mereka baru pulang ke hotel pada dini hari sebelum kecelakaan terjadi.

    4. Kecelakaan Terjadi di Pagi Hari

    Insiden nahas itu terjadi sekitar pukul 06.30 WIB di Jalan Hang Tuah Ujung. Mobil Toyota Calya pelat F 1817 VI yang dikemudikan Antoni menabrak dua sepeda motor, salah satunya ditumpangi oleh keluarga korban.

    5. Mobil Melebar ke Arah Berlawanan

    Menurut keterangan polisi, mobil yang dikemudikan Antoni melebar ke sebelah kanan jalan di depan Klinik Siaga Medika 2. Hal ini menyebabkan tabrakan dengan sepeda motor Honda Beat yang ditumpangi korban.

    6. Satu Keluarga Meninggal Dunia

    Pasangan suami istri Anton Sujarwo dan Afrianti, serta anak mereka, Aditia, meninggal dunia akibat kecelakaan ini. Ketiganya berada di satu sepeda motor pelat BM 5672 ABP yang terseret dan terpental akibat tabrakan.

    7. Sopir dan Penumpang Ditahan Polisi

    Setelah kecelakaan, Antoni dan dua penumpangnya langsung ditahan oleh pihak kepolisian. Selain Satlantas, tim Satresnarkoba Polresta Pekanbaru juga dilibatkan untuk memeriksa keterlibatan narkoba.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DHI)

  • Erupsi Lewotobi Bikin Penumpang Pesawat di Indonesia Merosot

    Erupsi Lewotobi Bikin Penumpang Pesawat di Indonesia Merosot

    Jakarta: Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penumpang angkutan udara domestik pada November 2024 sebanyak 4,9 juta orang atau turun 7,45 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
     
    Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini menyebutkan, penurunan jumlah penumpang ini dikarenakan pada November 2024 masuk masa permintaan rendah atau low season.
     
    “Faktor lain adalah penurunan jumlah angkutan udara di mana pada November 2024 ini karena terjadi bencana alam berupa erupsi Gunung Lewotobi (Flores, NTT) yang menyebabkan beberapa bandara berhenti beroperasi selama beberapa hari,” ujar Pudji di Jakarta, dikutip dari Antara, Kamis, 2 Januari 2025.
    Selama Januari-November 2024, jumlah penumpang angkutan udara domestik sebanyak 57,7 juta orang atau naik 1,25 persen dibanding kondisi pada periode yang sama tahun lalu yang sebanyak 57,0 juta orang.
     
    Pada angkutan udara ke luar negeri (internasional), jumlah penumpang mencapai 1,6 juta orang atau turun 6,35 persen dibandingkan dengan Oktober 2024.
     
    Secara kumulatif pada Januari-November 2024, jumlah penumpang angkutan udara ke luar negeri, baik menggunakan penerbangan nasional maupun asing, sebanyak 17,3 juta orang atau naik 21,86 persen dibanding jumlah penumpang pada periode yang sama tahun sebelumnya.
     

     

    Penumpang kereta juga menurun

    Dari sisi angkutan kereta api, jumlah penumpang kereta di Jawa dan Sumatra termasuk kereta bandara, MRT, LRT, dan kereta cepat Whoosh, yang berangkat pada November 2024 sebanyak 42,6 juta orang atau turun 6,39 persen dibanding bulan sebelumnya.
     
    Dari jumlah tersebut, sebagian besar adalah penumpang Jabodetabek yang merupakan penumpang pelaju (commuter), yaitu sebanyak 27,5 juta orang atau 64,62 persen dari total penumpang angkutan kereta.
     
    “Penurunan kereta api November 2024 karena memiliki hari kerja yang sedikit dan cuti serentak Pilkada yang menyebabkan berkurangnya aktivitas pekerja komuter, yang merupakan pengguna terbesar KRL, MRT dan LRT,” kata Pudji.
     
    Selama Januari-November 2024, jumlah penumpang mencapai 458,8 juta orang atau naik 18,62 persen dibanding periode yang sama di 2023. Hal yang sama untuk jumlah barang yang diangkut kereta naik 10,17 persen menjadi 67,1 juta.
     
    Sementara itu, jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri yang berangkat pada November 2024 tercatat 2,0 juta orang atau turun 6,34 persen dibanding Oktober 2024.
     
    Selama Januari-November 2024, jumlah penumpang mencapai 23,5 juta orang atau naik 27,56 persen dibanding dengan periode yang sama 2023, sementara jumlah barang yang diangkut naik 1,27 persen atau mencapai 343,0 juta ton.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (HUS)

  • Tokoh Pers Indonesia Atmakusumah Astraatmadja Meninggal Dunia

    Tokoh Pers Indonesia Atmakusumah Astraatmadja Meninggal Dunia

    Jakarta: Tokoh pers Atmakusumah Astraatmadja meninggal dunia sekitar pukul 13.05 WIB, Kamis, 2 Januari 2025. Atmakusumah wafat setelah menjalani perawatan di Unit Perawatan Intensif (Intensive Care Unit/ICU) Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kencana, Jakarta, akibat penyakit gagal ginjal.

    “Mohon doa bagi ayah, semoga amal dan perbuatan selama hidupnya dikenang dan bermanfaat bagi semua yang ditinggalkan,” ujar Putra kedua Atmakusumah, Rama Ardana Astraatmadja, dalam keterangannya, Kamis, 2 Januari 2025. 

    Rama berterima kasih kepada Tim Tenaga Kesehatan RSCM. Tim dokter dan paramedis RSCM sempat memberikan perawatan ke Atmakusumah menggunakan alat terapi untuk melanjutkan fungsi ginjal (continues renal replacement theraphy/CRRT).

    Atmakusumah yang akrab disapa Atma, lahir di Labuan, Banten, pada 20 Oktober 1938. Atmakusumah merupakan Ketua Dewan Pers periode 2000-2003.

    Karier jurnalistik Atmakusumah bermula di usia 20 tahunan di harian Indonesia Raya medio 1950-an hingga tutup pada 1958. Atmakusumah kembali bergabung menjadi redaktur pelaksana saat harian Indonesia Raya terbit kembali pada 1968 hingga dibredel pemerintah orde baru pada 1974 dikaitkan dengan pemberitaan Malapetaka 15 Januari (Malari).

    Dia juga sempat berkarier menjadi koresponden Pers Biro Indonesia (Press Indonesia Agency/PIA) pada 1960, yang melebur ke Kantor Berita Antara pada 1962. Bahkan, dia menjadi ketua Serikat Sekerja Antara pada 1966-1968.

    Atmakusumah juga pernah menjadi komentator isu dalam negeri dan luar negeri di RRI, Radio Australia (ABC) di Melbourne, Radio Jerman (Deutsche Welle), asisten pers dan spesialis di Layanan Informasi Amerika Serikat (United States Information Service/USIS, 1974-1992).

    Semangat Atmakusumah dalam pendidikan jurnalistik dan hubungan masyarakat kian tercurahkan saat mengajar hingga menjadi direktur eksekutif Lembaga Pers Dokter Soetomo (LPDS, 1993-2002). Hingga akhir hayatnya, dia masih tercatat mengasuh kanal “Atma Menjawab” seputar kasus jurnalistik di laman lpds.or.id, dikelola lembaga yang didirikan Dewan Pers pada 23 Juli 1988 tersebut.

    Dia juga penulis kolom di sejumlah media cetak nasional dan internasional. Dia menulis dan menyunting buku, termasuk Tahta untuk Rakyat yang mengisahkan Sultan Hamengku Buwono IX. Melalui LPDS, dia menulis dan menyunting belasan buku mengenai dunia jurnalistik dan hubungan masyarakat.

    Atmakusumah meraih Anugerah Ramon Magsaysay untuk kategori Jurnalisme, Sastra, dan Seni Komunikasi Kreatif dari The Ramon Magsaysay Award Foundation di Manila, Filipina, pada 31 Agustus 2000. Dia juga menerima Kartu Pers Nomor Satu (Press Card Number One/PCNO) dari komunitas Hari Pers Nasional (HPN) 2010, Medali Emas Kemerdekaan Pers HPN 2011, dan Anugerah Pengabdian Sepanjang Hayat (Lifetime Achievement) Dewan Pers 2023.

    Jakarta: Tokoh pers Atmakusumah Astraatmadja meninggal dunia sekitar pukul 13.05 WIB, Kamis, 2 Januari 2025. Atmakusumah wafat setelah menjalani perawatan di Unit Perawatan Intensif (Intensive Care Unit/ICU) Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kencana, Jakarta, akibat penyakit gagal ginjal.
     
    “Mohon doa bagi ayah, semoga amal dan perbuatan selama hidupnya dikenang dan bermanfaat bagi semua yang ditinggalkan,” ujar Putra kedua Atmakusumah, Rama Ardana Astraatmadja, dalam keterangannya, Kamis, 2 Januari 2025. 
     
    Rama berterima kasih kepada Tim Tenaga Kesehatan RSCM. Tim dokter dan paramedis RSCM sempat memberikan perawatan ke Atmakusumah menggunakan alat terapi untuk melanjutkan fungsi ginjal (continues renal replacement theraphy/CRRT).
    Atmakusumah yang akrab disapa Atma, lahir di Labuan, Banten, pada 20 Oktober 1938. Atmakusumah merupakan Ketua Dewan Pers periode 2000-2003.
     
    Karier jurnalistik Atmakusumah bermula di usia 20 tahunan di harian Indonesia Raya medio 1950-an hingga tutup pada 1958. Atmakusumah kembali bergabung menjadi redaktur pelaksana saat harian Indonesia Raya terbit kembali pada 1968 hingga dibredel pemerintah orde baru pada 1974 dikaitkan dengan pemberitaan Malapetaka 15 Januari (Malari).
     
    Dia juga sempat berkarier menjadi koresponden Pers Biro Indonesia (Press Indonesia Agency/PIA) pada 1960, yang melebur ke Kantor Berita Antara pada 1962. Bahkan, dia menjadi ketua Serikat Sekerja Antara pada 1966-1968.
     
    Atmakusumah juga pernah menjadi komentator isu dalam negeri dan luar negeri di RRI, Radio Australia (ABC) di Melbourne, Radio Jerman (Deutsche Welle), asisten pers dan spesialis di Layanan Informasi Amerika Serikat (United States Information Service/USIS, 1974-1992).
     
    Semangat Atmakusumah dalam pendidikan jurnalistik dan hubungan masyarakat kian tercurahkan saat mengajar hingga menjadi direktur eksekutif Lembaga Pers Dokter Soetomo (LPDS, 1993-2002). Hingga akhir hayatnya, dia masih tercatat mengasuh kanal “Atma Menjawab” seputar kasus jurnalistik di laman lpds.or.id, dikelola lembaga yang didirikan Dewan Pers pada 23 Juli 1988 tersebut.
     
    Dia juga penulis kolom di sejumlah media cetak nasional dan internasional. Dia menulis dan menyunting buku, termasuk Tahta untuk Rakyat yang mengisahkan Sultan Hamengku Buwono IX. Melalui LPDS, dia menulis dan menyunting belasan buku mengenai dunia jurnalistik dan hubungan masyarakat.
     
    Atmakusumah meraih Anugerah Ramon Magsaysay untuk kategori Jurnalisme, Sastra, dan Seni Komunikasi Kreatif dari The Ramon Magsaysay Award Foundation di Manila, Filipina, pada 31 Agustus 2000. Dia juga menerima Kartu Pers Nomor Satu (Press Card Number One/PCNO) dari komunitas Hari Pers Nasional (HPN) 2010, Medali Emas Kemerdekaan Pers HPN 2011, dan Anugerah Pengabdian Sepanjang Hayat (Lifetime Achievement) Dewan Pers 2023.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (AZF)

  • Begini Cara Mengakses Coretax Ditjen Pajak

    Begini Cara Mengakses Coretax Ditjen Pajak

    Jakarta: Indonesia memasuki era baru administrasi perpajakan dengan diluncurkannya Coretax DJP, sebuah sistem inti administrasi perpajakan yang terintegrasi dan modern. Sistem ini diluncurkan pada 31 Desember 2024, menggantikan sistem lama dan menandai tonggak penting dalam reformasi perpajakan di Indonesia.
     
    Coretax DJP dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas administrasi perpajakan. Sistem ini mengintegrasikan seluruh layanan perpajakan, mulai dari registrasi, penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT), pembayaran, hingga layanan bagi wajib pajak.
     
    Coretax DJP diharapkan menjadi jembatan menuju administrasi perpajakan yang lebih mudah, transparan, dan akuntabel. Sistem ini akan mempermudah wajib pajak dalam menjalankan kewajiban perpajakannya dan meningkatkan kepatuhan pajak.
     

    Cara mengakses Coretax DJP

    Menukil laman resmi Ditjen Pajak, Wajib Pajak dapat mengakses Coretax DJP melalui berbagai cara, tergantung status akun mereka di DJP Online:
    – Wajib Pajak yang telah terdaftar di DJP Online dapat langsung mengakses Coretax DJP dengan melakukan set ulang kata sandi melalui menu ‘Lupa Kata Sandi’. Tautan untuk set ulang kata sandi akan dikirimkan melalui email atau SMS dari DJP.
     
    – Wajib Pajak yang memiliki NPWP tetapi belum pernah menggunakan layanan DJP Online tetap dapat mengakses Coretax dengan mengajukan permintaan akses layanan digital melalui menu ‘Permintaan Akses Digital’.
     
    – Wajib Pajak yang belum memiliki NPWP dapat melakukan pendaftaran NPWP melalui menu ‘Daftar di Sini’.
     

    Langkah penting yang perlu dilakukan

    Menjelang implementasi Coretax DJP, DJP telah memberikan beberapa panduan bagi wajib pajak untuk mempersiapkan diri. Berikut beberapa langkah penting yang perlu dilakukan:
     
    – Wajib Pajak perlu memastikan data pajak mereka di sistem DJP selalu terbarui. Hal ini meliputi data identitas, alamat, jenis usaha, nomor telepon, alamat surat elektronik, dan informasi perpajakan lainnya.
     
    – DJP telah menyediakan simulator Coretax untuk membantu wajib pajak memahami sistem baru. Wajib pajak dapat mencoba simulator ini untuk mempelajari alur pelaporan dan pembayaran pajak yang lebih efisien.
     
    – Wajib Pajak perlu memahami Peraturan Menteri Keuangan Nomor 81 Tahun 2024 tentang Ketentuan Perpajakan dalam Rangka Pelaksanaan Sistem Inti Administrasi Perpajakan (PMK 81/2024). PMK ini berisi pedoman mengenai mekanisme pelaporan pajak, tata cara pembayaran, dan sanksi-sanksi yang berlaku.
     
    Coretax DJP dirancang untuk meningkatkan kepatuhan pajak di Indonesia dan membuat administrasi perpajakan menjadi lebih efisien dan efektif. DJP mengajak seluruh wajib pajak untuk mempersiapkan diri dan memanfaatkan Coretax DJP dengan sebaik-baiknya.
     
    Wajib Pajak juga dapat menghubungi kantor pajak terdekat untuk mendapatkan layanan konsultasi. (Laura Oktaviani Sibarani)

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (HUS)

  • Anak Kost Wajib Tahu, Ini Cara Cek Daya Listrik Biar Dapat Diskon 50%

    Anak Kost Wajib Tahu, Ini Cara Cek Daya Listrik Biar Dapat Diskon 50%

    Jakarta: Diskon tarif listrik sebesar 50 persen untuk pelanggan pascabayar dan prabayar (token) sudah berlaku mulai 1 Januari 2025. Ini menjadi kabar gembira bagi anak kos bisa lebih hemat beli token karena bakal dapat potongan tarif listrik.

    Namun untuk bisa dapat diskon 50 persen, perlu mengetahui berapa daya listrik yang ada di kosan. Ini lantaran diskon ini diberikan hanya untuk pelanggan dengan kapasitas daya listrik 2.200 VA dan ke bawah.

    Lalu bagaimana cara mengecek daya listrik (VA) kosan? Selain bisa menanyakan langsung ke pemilik kos, kamu juga bisa mengecek secara mandiri. Berikut ini tiga cara mengecek daya listrik:

    Cek Melalui Meteran Listrik
    Cara pertama ini cukup dengan melihat meteran listrik di kosan. Di meteran tercantum kode-kode tertentu. Nah, untuk kode daya listrik adalah CL, berikut arti kode CL pada meteran listrik:

    CL 2: 450 kVA (Kilo Volt Ampere/satuan daya nyata ditambah aktif power).
    CL 4: 900 kVA
    CL 6: 1300 kVA
    CL 10: 2200 kVA
    CL 16: 3500 kVA

    Cek Melalui website resmi PLN

    Buka laman https://layanan.pln.co.id.
    Klik “Identitas Pelanggan”.
    Masukkan nomor meteran atau ID pelanggan yang terdiri dari 11-12 digit angka di bawah barcode meteran listrik.
    Klik “Cari”.
    Informasi daya listrik, pemakaian, dan tarif listrik akan ditampilkan.

    Melalui PLN Mobile

    Lihat ID pelanggan di meteran listrik.
    Buka aplikasi PLN Mobile. 
    Pilih “Token dan Pembayaran”.
    Masukkan ID pelanggan yang terdiri dari 11-12 digit angka di bawah barcode meteran listrik.
    Klik “Periksa”.
    Pilih “Beli Token”.
    Nanti akan muncul informasi pelanggan berupa status dan kategori daya listrik rumah akan terlihat di layar.

     

    Setelah mengetahui apakah daya listrik di kos memenuhi kriteria, kamu bisa membeli token listrik dan mendapatkan diskon. Perlu juga diketahui bahwa terdapat pembelian token listrik maksimal. Berikut rinciannya:

    1. Daya 450 VA:

    Maksimal pemakaian: 324 kWh (720 jam nyala).
    Tarif listrik: Rp415 per kWh.
    Total tarif: Rp134.460.
    Diskon maksimal: Rp67.230 per bulan.

    2. Daya 900 VA:
    Maksimal pemakaian: 648 kWh (720 jam nyala).
    Tarif listrik: Rp1.352 per kWh.
    Total tarif: Rp876.096.
    Diskon maksimal: Rp438.048 per bulan.
     
    3. Daya 1.300 VA:
    Maksimal pemakaian: 936 kWh (720 jam nyala).
    Tarif listrik: Rp1.444,70 per kWh.
    Total tarif: Rp1.351.519.
    Diskon maksimal: Rp675.760 per bulan.
     
    4. Daya 2.200 VA:
    Maksimal pemakaian: 1.584 kWh (720 jam nyala).
    Tarif listrik: Rp1.444,70 per kWh.
    Total tarif: Rp2.287.205.
    Diskon maksimal: Rp1.143.602 per bulan.

     

    Jakarta: Diskon tarif listrik sebesar 50 persen untuk pelanggan pascabayar dan prabayar (token) sudah berlaku mulai 1 Januari 2025. Ini menjadi kabar gembira bagi anak kos bisa lebih hemat beli token karena bakal dapat potongan tarif listrik.
     
    Namun untuk bisa dapat diskon 50 persen, perlu mengetahui berapa daya listrik yang ada di kosan. Ini lantaran diskon ini diberikan hanya untuk pelanggan dengan kapasitas daya listrik 2.200 VA dan ke bawah.
     
    Lalu bagaimana cara mengecek daya listrik (VA) kosan? Selain bisa menanyakan langsung ke pemilik kos, kamu juga bisa mengecek secara mandiri. Berikut ini tiga cara mengecek daya listrik:

    Cek Melalui Meteran Listrik
    Cara pertama ini cukup dengan melihat meteran listrik di kosan. Di meteran tercantum kode-kode tertentu. Nah, untuk kode daya listrik adalah CL, berikut arti kode CL pada meteran listrik:

    CL 2: 450 kVA (Kilo Volt Ampere/satuan daya nyata ditambah aktif power).
    CL 4: 900 kVA
    CL 6: 1300 kVA
    CL 10: 2200 kVA
    CL 16: 3500 kVA

    Cek Melalui website resmi PLN

    Buka laman https://layanan.pln.co.id.
    Klik “Identitas Pelanggan”.
    Masukkan nomor meteran atau ID pelanggan yang terdiri dari 11-12 digit angka di bawah barcode meteran listrik.
    Klik “Cari”.
    Informasi daya listrik, pemakaian, dan tarif listrik akan ditampilkan.

    Melalui PLN Mobile

    Lihat ID pelanggan di meteran listrik.
    Buka aplikasi PLN Mobile. 
    Pilih “Token dan Pembayaran”.
    Masukkan ID pelanggan yang terdiri dari 11-12 digit angka di bawah barcode meteran listrik.
    Klik “Periksa”.
    Pilih “Beli Token”.
    Nanti akan muncul informasi pelanggan berupa status dan kategori daya listrik rumah akan terlihat di layar.

     

    Setelah mengetahui apakah daya listrik di kos memenuhi kriteria, kamu bisa membeli token listrik dan mendapatkan diskon. Perlu juga diketahui bahwa terdapat pembelian token listrik maksimal. Berikut rinciannya:
     
    1. Daya 450 VA:
     
    Maksimal pemakaian: 324 kWh (720 jam nyala).
    Tarif listrik: Rp415 per kWh.
    Total tarif: Rp134.460.
    Diskon maksimal: Rp67.230 per bulan.
     
    2. Daya 900 VA:
    Maksimal pemakaian: 648 kWh (720 jam nyala).
    Tarif listrik: Rp1.352 per kWh.
    Total tarif: Rp876.096.
    Diskon maksimal: Rp438.048 per bulan.
     
    3. Daya 1.300 VA:
    Maksimal pemakaian: 936 kWh (720 jam nyala).
    Tarif listrik: Rp1.444,70 per kWh.
    Total tarif: Rp1.351.519.
    Diskon maksimal: Rp675.760 per bulan.
     
    4. Daya 2.200 VA:
    Maksimal pemakaian: 1.584 kWh (720 jam nyala).
    Tarif listrik: Rp1.444,70 per kWh.
    Total tarif: Rp2.287.205.
    Diskon maksimal: Rp1.143.602 per bulan.
     
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (RUL)

  • Cara Transformasi Digital Ciptakan Peluang Bisnis UKM

    Cara Transformasi Digital Ciptakan Peluang Bisnis UKM

    Jakarta: Ekosistem solusi digital dari Telkom Indonesia, Indibiz, membantu pelaku usaha untuk mempercepat transformasi digital bisnis Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
     
    “Kami memahami pentingnya transformasi digital dengan dukungan jaringan internet bisnis unlimited dan solusi digital yang tepat dan berkualitas bagi UKM,” jelas OVP Enterprise Regional Management Telkom, Reni Yustiani, dalam keterangan tertulis, Kamis, 2 Januari 2025.
     
    Menurut Reni, demi membantu transformasi bisnis UKM, perseroan memberikan diskon tujuh persen biaya berlangganan paket high speed internet (HSI) Unlimited bisnis up to 300 Mbps untuk pelaku bisnis SME hingga 5 Januari 2025.
    Momentum Natal dan Tahun Baru 2025 (Nataru) pun membuat Indibiz memberikan solusi nyata yang berdampak langsung pada pengembangan bisnis UKM. Penawaran spesial ini menjadi kesempatan tak tergantikan bagi para pelaku usaha untuk mendapatkan layanan premium dengan harga yang lebih terjangkau.
     
     

     

    Mempercepat transformasi digital bisnis UKM

    Reni menjelaskan, Indibiz selalu berusaha memberikan nilai lebih kepada para pelanggan, khususnya UKM agar transformasi bisnis yang diterapkan berjalan sesuai harapan. Natal dan Tahun Baru 2025 kali ini, adalah momen yang tepat bagi pelaku usaha berlangganan Indibiz untuk mempercepat transformasi digital bisnis UKM.
     
    “Oleh karena itu, kami ingin membantu menciptakan peluang bisnis UKM dan mewujudkan harapan mereka membangun bisnis yang sukses dan berkelanjutan bersama Indibiz,” ungkap Reni.
     
    Dengan layanan HSI Unlimited bisnis dari Indibiz ini, pelaku usaha dapat menikmati koneksi internet super cepat yang mendukung berbagai aktivitas bisnis, mulai dari komunikasi dengan pelanggan, pengelolaan sistem operasi, hingga pengembangan strategi pemasaran berbasis digital.
     
    Apalagi dengan kecepatan internet hingga 300 Mbps yang dihadirkan, pelaku usaha dapat memastikan operasional bisnis berjalan lancar tanpa hambatan. Bagi Indibiz, promo natal dan tahun baru 2025 ini dihadirkan sebagai wujud komitmen mereka untuk mendukung kemajuan bisnis UKM agar semakin kompetitif dan berdaya saing global dengan memanfaatkan solusi digital.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (AHL)

  • Demi Ekonomi Tumbuh Menjulang, Ini Sederet Tantangan yang Kudu Diwaspadai

    Demi Ekonomi Tumbuh Menjulang, Ini Sederet Tantangan yang Kudu Diwaspadai

    Jakarta: Indonesia bisa memaksimalkan peluang guna membuat ekonomi menjulang tinggi di 2025. Proyeksi atas pertumbuhan ekonomi RI juga bisa saja melesat ke atas, jika pemerintah siap dan waspada terhadap sejumlah tantangan, baik dari domestik maupun internasional.
     
    Adapun, Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) memprediksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di level 5,1 persen. Sementara Bank Dunia atau World Bank, memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 sebesar 5,1 persen.
     
    Sedangkan Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi atau Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2025 sebesar 5,2 persen.
    “Proyeksi ini sesungguhnya tidak terlalu berbeda jauh dengan target pertumbuhan ekonomi pada APBN 2025 sebesar 5,2 persen,” kata Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah dikutip dari keterangan tertulis, Kamis, 2 Januari 2025.
     
    Menurut Said, Indonesia berpotensi masih menghadapi pelemahan konsumsi rumah tangga sebagai penopang utama pertumbuhan perekonomian. Merosotnya daya beli berdampak pada rendahnya tingkat permintaan. “Gejala ini sesungguhnya sudah nampak sejak pasca pandemi,” tutur dia.
     
    Ia pun membeberkan sederet tantangan yang harus dihadapi agar pemerintah siap dan mawas diri. Hal ini juga agar Indonesia bisa memanfaatkan peluang ekonomi sehingga bisa melambung tinggi.
     
    1. Perang tarif

    Tiongkok dihadapkan perang ekonomi secara multifront, perang tarif dengan Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa. Uni Eropa bahkan telah memberlakukan bea masuk 43 persen mobil listrik dari Tiongkok.
     
    AS juga akan memberlakukan tarif masuk ke Meksiko dan Kanada atas barang ekspor untuk meredam imigran, dan peredaran narkotika. AS juga akan mengenakan tarif ekspor dari negara negara yang melakukan dedolarisasi, seperti Tiongkok dan negara negara BRICS.
     
    “Jika perang tarif ini semakin menajam di tahun ini, maka Indonesia akan terkena spillover effect, bisa negatif namun juga positif,” terang Said.
     
    Negatifnya, ungkap dia, ketidakpastian bisnis global semakin tinggi, biaya ekspor bisa berpotensi semakin tinggi. Namun bila Indonesia bisa menggantikan produk produk impor yang dibutuhkan kedua negara, maka peluang ekspor Indonesia akan besar.
     
    “Dengan demikian, pemerintah dan eksportir harus membaca situasi ini sebagai peluang emas kedepan,” tuturnya.
     
    2. Perekonomian Tiongkok melempem

    Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Tiongkok pada 2025 berada di kisaran 4,5 persen, perkiraan ini lebih rendah dari prediksi pertumbuhan Tiongkok di tahun 2024 sebesar 4,8 persen.
     
    Jika perekonomian Tiongkok makin melambat karena produk ekspor globalnya terpukul, maka dampaknya juga akan terasa terhadap produk ekspor Indonesia ke Tiongkok.
     
    “Pemerintah perlu menyiapkan mitigasi resiko atas menurunnya perekonomian Tiongkok, semisal mencari negara lain sebagai pengganti ekspor ke Tiongkok yang menurun,” tutur Said.
     
    3. Dolar AS makin kuat

    Said menuturkan, perang tarif bisa berdampak pada depresiasi dolar AS (USD) terhadap rupiah. Belajar perang tarif Tiongkok dan AS pada 2018 lalu, banyak pelaku pasar lebih menyalakan tombol ‘risk on’, artinya menggenggam USD lebih low risk ketimbang mata uang lainnya.
     
    “Jika situasi ini terulang, maka kita harus bersiap sejak dini untuk memperkuat sistem moneter kita,” urai dia.
     
    Said mengungkapkan efek penguatan USD akan berlangsung lama jika perang tarif berkepanjangan. Indonesia harus memanfaatkan diplomasi perdagangan internasional untuk membuat tata perdagangan dunia lebih adil, setidaknya tidak merugikan kepentingan nasional Indonesia.
     
    “Sedangkan di dalam negeri, BI, OJK, dan pemerintah perlu mengatur lebih ketat lagi atas devisa hasil ekspor untuk kepentingan nasional,” jelas Said.
     

     

    4. Turunnya kelas menengah

    Di dalam negeri, sambung Said, Indonesia menghadapi penurunan kelas menengah dan konsumsi rumah tangga. Menurunnya kelas menengah akan menjadi ancaman bagi upaya Indonesia atas posisinya saat ini di upper middle income country. Sementara menurunnya daya beli akan menjadi sumbangan negatif terhadap pertumbuhan ekonomi.
     
    Said bilang, pemerintah bisa mengombinasikan program makan siang bergizi gratis untuk siswa guna meningkatkan gizi anak, sekaligus menggerakan ekonomi UMKM. Libatkan para pelaku UMKM dalam rantai pasok makan bergizi gratis.
     
    “Langkah ini akan berdampak multiplier ekonomi, sebab sektor UMKM akan menyerap produk produk petani dan peternak. Apalagi sektor UMKM menopang tenaga kerja terbesar di Indonesia,” tutur dia.
     
    5. Industri nonmigas susut

    Data Badan Pusat Statistik (BPS) memperlihatkan kontribusi industri pengolahan nonmigas terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2014 sebesar 21,28 persen dan pada 2023 kontribusinya menyusut 18,67 persen atau Rp3.900 triliun dari total PDB atas harga berlaku mencapai Rp20.892 triliun.
     
    “Banyak pihak menilai kita mengalami deindustrialisasi. Meskipun angka statistik menunjukkan penurunan, namun peluang industri manufaktur kita bangkit sangat besar sekali. Sebab jika industri manufaktur tumbuh, saya berkeyakinan, kelas menengah juga akan tumbuh sejalan dengan program industrialisasi, sebab kelas menengah bisa menjadi tenaga kerja yang adaptif untuk menopang kebutuhan industri,” ucap Said.
     
    Menjawab tantangan tersebut, kata Said, peluang yang bisa ditempuh oleh pemerintah untuk membangkitkan industri manufaktur dan mendorong kembali tumbuhnya kelas menengah hanya dengan perluasan program hilirisasi, yang saat ini masih di sektor nikel.
     
    “Perluasan hilirisasi bisa merambah ke bahan tambang selain nikel, perkebunan, pertanian, dan kehutanan, terutama yang menjadi kebutuhan rantai pasok global,” jelasnya.
     
    6. Pecut investasi

    Said menuturkan, Indonesia memiliki peluang menurunkan Incremental Capital Output Ratio (ICOR), perbandingan antara pertumbuhan ekonomi dengan investasi yang diperlukan untuk mencapai pertumbuhan, jika berhasil membereskan hambatan ekonomi, seperti korupsi, dan memberikan pesan yang jelas kepada investor dan pelaku pasar tentang arah kebijakan perekonomian lima tahun kedepan.
     
    “Dengan ICOR yang rendah, maka produk ekspor Indonesia bisa berdaya saing di pasar global. Menurunnya tingkat korupsi juga menguatkan kepercayaan kepada pemerintah,” terang Said.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (HUS)