Author: Medcom.id

  • Tambah Daya Listrik Juga Diskon 50% Lho, Cuma Sampai 15 Januari

    Tambah Daya Listrik Juga Diskon 50% Lho, Cuma Sampai 15 Januari

    Jakarta: PT PLN (Persero) juga menggelar promo diskon tambah daya listrik melalui program Gebyar Awal Tahun 2025. Dengan melakukan transaksi di aplikasi PLN Mobile, pelanggan bisa mendapatkan potongan 50 persen untuk penambahan daya listrik.
     
    Promo ini berlaku untuk pelanggan tegangan rendah 1 fasa mulai daya 450 Volt Ampere (VA) hingga 5.500 VA dapat melakukan tambah daya sampai ke 7.700 VA untuk semua golongan tarif sampai dengan 15 Januari 2025.
     
    Direktur Retail dan Niaga PLN Edi Srimulyanti menjelaskan, program ini bertujuan untuk memudahkan pelanggan yang ingin menambah daya listrik tanpa dibebankan biaya yang besar.
    “PLN berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Kami berharap program ini dapat membantu masyarakat memenuhi kebutuhan listrik dengan biaya yang lebih terjangkau,” ujar Edi, dalam keterangan tertulis, Jumat, 3 Januari 2025.
     
    ?

     

    Mekanisme promo diskon

    Edi menambahkan, promo ini hanya berlaku bagi pelanggan yang telah terdaftar sebelum 1 Desember 2024. Permohonan tambah daya dapat diajukan melalui aplikasi PLN Mobile, loket, atau kantor PLN.
     
    “Program ini merupakan bentuk apresiasi dan kesempatan bagi pelanggan untuk merasakan pengalaman menggunakan listrik yang lebih nyaman di awal 2025,” tambah Edi.
     
    Mekanisme promo ini dilakukan melalui distribusi e-voucher kepada pelanggan yang bertransaksi di PLN Mobile. Pelanggan dapat menerima e-voucher pada fitur reward di aplikasi atau e-mail. Setelah memasukkan e-voucher, nomor register akan diterbitkan, dan pelanggan dapat melanjutkan pembayaran.
     
    “Prosesnya sangat mudah. Pelanggan hanya perlu melakukan pembayaran listrik atau pembelian token melalui PLN Mobile, lalu klaim voucher. Setelah memasukkan kode voucher yang berlaku dan pembayaran terkonfirmasi, unit PLN setempat akan segera memproses penambahan daya,” jelas Edi.
     
    Edi juga mengatakan, promo ini dihadirkan untuk memberikan kemudahan bagi pelanggan. Karenanya, ia berharap masyarakat dapat memanfaatkan promo ini sebaik-baiknya dan memastikan aplikasi PLN Mobile sudah ter-install.
     
    “Gebyar Awal Tahun 2025 ini berlaku hingga 15 Januari 2024. Kami mengajak masyarakat yang ingin menambah daya listrik untuk segera memanfaatkan kesempatan ini,” tutup dia.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (AHL)

  • Jokowi Harap Banyak Alternatif Capres di 2029

    Jokowi Harap Banyak Alternatif Capres di 2029

    Jakarta: Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) menyambut positif keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menghapus ambang batas (presidential threshold) minimal 20 persen untuk pencalonan presiden. Keputusan tersebut membuka peluang bagi lebih banyak calon presiden alternatif dalam Pemilu 2029.

    Jokowi berharap banyaknya alternatif calon presiden akan memperkaya dinamika politik Indonesia. “Harapannya seperti itu (banyak alternatif calon presiden),” ujar Jokowi di kediamannya di Sumber, Banjarsari, Jumat 3 Januari 2025.

    Lebih lanjut, Jokowi menegaskan bahwa putusan MK bersifat final dan mengikat. Oleh karena itu, dia menyebut keputusan tersebut akan segera ditindaklanjuti oleh pihak yang berwenang, seperti pembentuk undang-undang di DPR.

    Baca juga: Dihapus MK, Apa Itu Presidential Threshold? Ini Pengertian, Tujuan dan Dampaknya

    “Itu kan keputusan final dan mengikat sudah diputuskan oleh MK. Sehingga nantinya akan segera ditindaklanjuti oleh pembentuk undang-undang, membuat undang-undang, yaitu DPR,” tuturnya.

    Keputusan MK ini menghapuskan syarat ambang batas pencalonan presiden yang sebelumnya memerlukan 20 persen kursi DPR atau 25 persen suara sah nasional. Dengan demikian, setiap partai politik peserta Pemilu kini memiliki kesempatan yang sama untuk mengusulkan pasangan calon presiden dan wakil presiden.

    Keputusan ini membawa perubahan signifikan dalam proses pencalonan presiden di Indonesia, di mana partai politik yang sebelumnya terhalang oleh ambang batas dapat lebih bebas mengajukan calon mereka. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan pluralitas dan kompetisi dalam Pemilu 2029, dengan semakin banyaknya figur yang muncul untuk memimpin negara.

    Sementara itu, meskipun keputusan MK telah diterima dengan baik oleh sebagian kalangan, tantangan besar masih ada dalam implementasi aturan baru ini. DPR diharapkan segera merumuskan regulasi yang akan mengatur mekanisme pencalonan presiden tanpa ambang batas tersebut. 

    Langkah ini menjadi kunci untuk memastikan bahwa sistem politik Indonesia tetap berjalan efektif dan transparan, seiring dengan pelaksanaan Pemilu yang semakin dekat.

    Jakarta: Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) menyambut positif keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menghapus ambang batas (presidential threshold) minimal 20 persen untuk pencalonan presiden. Keputusan tersebut membuka peluang bagi lebih banyak calon presiden alternatif dalam Pemilu 2029.
     
    Jokowi berharap banyaknya alternatif calon presiden akan memperkaya dinamika politik Indonesia. “Harapannya seperti itu (banyak alternatif calon presiden),” ujar Jokowi di kediamannya di Sumber, Banjarsari, Jumat 3 Januari 2025.
     
    Lebih lanjut, Jokowi menegaskan bahwa putusan MK bersifat final dan mengikat. Oleh karena itu, dia menyebut keputusan tersebut akan segera ditindaklanjuti oleh pihak yang berwenang, seperti pembentuk undang-undang di DPR.
    Baca juga: Dihapus MK, Apa Itu Presidential Threshold? Ini Pengertian, Tujuan dan Dampaknya
     
    “Itu kan keputusan final dan mengikat sudah diputuskan oleh MK. Sehingga nantinya akan segera ditindaklanjuti oleh pembentuk undang-undang, membuat undang-undang, yaitu DPR,” tuturnya.
     
    Keputusan MK ini menghapuskan syarat ambang batas pencalonan presiden yang sebelumnya memerlukan 20 persen kursi DPR atau 25 persen suara sah nasional. Dengan demikian, setiap partai politik peserta Pemilu kini memiliki kesempatan yang sama untuk mengusulkan pasangan calon presiden dan wakil presiden.
     
    Keputusan ini membawa perubahan signifikan dalam proses pencalonan presiden di Indonesia, di mana partai politik yang sebelumnya terhalang oleh ambang batas dapat lebih bebas mengajukan calon mereka. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan pluralitas dan kompetisi dalam Pemilu 2029, dengan semakin banyaknya figur yang muncul untuk memimpin negara.
     
    Sementara itu, meskipun keputusan MK telah diterima dengan baik oleh sebagian kalangan, tantangan besar masih ada dalam implementasi aturan baru ini. DPR diharapkan segera merumuskan regulasi yang akan mengatur mekanisme pencalonan presiden tanpa ambang batas tersebut. 
     
    Langkah ini menjadi kunci untuk memastikan bahwa sistem politik Indonesia tetap berjalan efektif dan transparan, seiring dengan pelaksanaan Pemilu yang semakin dekat.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DHI)

  • Garuda Indonesia-Pelita Air Siap Merger?

    Garuda Indonesia-Pelita Air Siap Merger?

    Jakarta: Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebutkan rencana penggabungan atau merger maskapai penerbangan Garuda Indonesia dan Pelita Air telah masuk dalam peta jalan (road map) enam bulan ke depan.
     
    Erick mengatakan pihaknya sudah mengumpulkan Direktur Utama PT Garuda Indonesia dan PT Pelita Air, termasuk Direktur Utama Citilink sebagai anak usaha Garuda Indonesia, guna membahas peta jalan enam bulan ke depan.
     
    “Ya ini kembali (pertemuan), ini bagian road map yang enam bulan ke depan. Kenapa saya kumpulkan hari ini? Itu menjadi bagian diskusinya (mengenai rencana penggabungan maskapai milik BUMN),” kata Erick, saat jumpa pers, dilansir Antara, Jumat, 3 Januari 2025.
    Erick menyampaikan hal itu seusai rapat dengan berbagai BUMN aviasi yakni Direktur Utama Garuda Indonesia Wamildan Tsani Pandjaitan; Direktur Utama Pelita Air Dendy Kurniawan; Direktur Utama Citilink Indonesia Dewa Kadek Rai; pihak InJourney Airports, dan Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia.
     
    Rapat tersebut membahas terkait upaya menjaga keselamatan penerbangan Indonesia di tengah maraknya insiden kecelakaan penerbangan di beberapa negara, persiapan antisipasi lonjakan penumpang Lebaran 2025 termasuk diskusi mengenai peleburan Garuda Indonesia dan Pelita Air.
     
     

     

    Penggabungan tiga maskapai BUMN diharap rampung tahun ini

    Erick menuturkan nantinya penggabungan tiga perusahaan maskapai penerbangan milik BUMN tersebut akan dipisahkan baik dari sisi pengelola bandara dan penerbangannya.
     
    Sementara itu, untuk penerbangan akan dibicarakan lebih lanjut mengenai sinergi dan restrukturisasinya.
     
    “Kalau antara airport dan penerbangan tetap dipisah. Tetapi antara penerbangan ini nanti tentu kita bicara bagaimana sinergi dan juga restrukturisasinya,” kata Erick.
     
    “Tetapi ekosistem penyelesaian industri penerbangan dan seluruh servisnya tidak berhenti karena itu kan B2B korporasinya. Tapi kalau blueprint-nya, rancangannya itu ya nggak di-delay. Itu kan bagian dari bagaimana kita konsolidasi yang lebih bisa maksimal,” tambah Erick.
     
    Erick berharap penggabungan dari tiga perusahaan maskapai tersebut dapat rampung pada tahun ini. Hal itu juga merupakan bagian dari solusi efisiensi penerbangan.
     
    “Ya ini enam bulan, kalau bisa tahun ini. Kenapa tahun kemarin nggak? Loh kajiannya kan semuanya. Nggak bisa sepotong, kan yang penting intinya, solusi buat efisiensi penerbangan nasional ini,” ungkap Erick.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (AHL)

  • Arab Saudi Pertimbangkan Larangan Calon Haji Berusia di Atas 90 Tahun

    Arab Saudi Pertimbangkan Larangan Calon Haji Berusia di Atas 90 Tahun

    Jakarta: Pemerintah Arab Saudi dikabarkan sedang mempertimbangkan kebijakan baru yang akan melarang calon jemaah haji (calhaj) berusia di atas 90 tahun untuk menunaikan ibadah haji. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama, Hilman Latief, dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VIII DPR RI.

    Hilman menjelaskan bahwa pihaknya masih menunggu konfirmasi resmi terkait aturan tersebut. “Satu hal lagi terakhir dari kami terkait dengan haji ramah lansia Pak. Jadi ini sedang kita mitigasi meskipun belum resmi kami masih menunggu suratnya pimpinan dari Kerajaan Saudi. Ada kebijakan baru yang kami dengar kemarin terkait pembatasan usia,” ujar Hilman dalam rapat di Gedung Nusantara II pada Jumat 3 Januari 2025.

    Ia juga menambahkan bahwa informasi sementara menunjukkan adanya kemungkinan Arab Saudi akan memberlakukan pembatasan usia maksimal bagi jemaah haji, terutama di atas 90 tahun. 

    Baca juga: Mantan Penyidik Senior KPK Dilantik Jadi Pejabat Penting di BP Haji

    “Ini tapi saya ingin mendapatkan surat resminya dan katanya mereka sedang proses mengirim ke kita, khususnya jemaah yang di atas 90 tahun,” kata Hilman.

    Menurut Hilman, meskipun jumlah jemaah yang berusia sangat lanjut relatif kecil, hal ini tetap perlu diperhatikan. Pasalnya dalam musim haji lalu masih ada calon jemaah yang berusia di atas 100 tahun.

    “Ya karena kemarin kan yang masih 100 tahun masih ada Pak di kita itu. Jadi ini yang menarik, mungkin jumlahnya nggak banyak tapi informasi sementara bahwa mereka mungkin akan membatasi jemaah dengan tidak memberikan izin pada jemaah di atas 90 tahun,” jelasnya.

    Selain itu, ia mengungkapkan bahwa Saudi juga berpotensi memberlakukan pembatasan untuk jemaah di rentang usia 70 hingga 80 tahun. Kementerian Agama pun tengah menyiapkan langkah antisipasi terkait data jemaah lansia untuk tahun-tahun mendatang.

    “Tapi itu suratnya akan segera dikirim dan juga ada pembatasan persentase jemaah lansia antara usia 80 atau 70 tahun ke atas, atau 80, ini yang kami tunggu tapi kira-kira seperti itu. Karena kita itu ada prioritas lansia 10% kami sedang sisir lagi,” tegas Hilman.

    Jakarta: Pemerintah Arab Saudi dikabarkan sedang mempertimbangkan kebijakan baru yang akan melarang calon jemaah haji (calhaj) berusia di atas 90 tahun untuk menunaikan ibadah haji. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama, Hilman Latief, dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VIII DPR RI.
     
    Hilman menjelaskan bahwa pihaknya masih menunggu konfirmasi resmi terkait aturan tersebut. “Satu hal lagi terakhir dari kami terkait dengan haji ramah lansia Pak. Jadi ini sedang kita mitigasi meskipun belum resmi kami masih menunggu suratnya pimpinan dari Kerajaan Saudi. Ada kebijakan baru yang kami dengar kemarin terkait pembatasan usia,” ujar Hilman dalam rapat di Gedung Nusantara II pada Jumat 3 Januari 2025.
     
    Ia juga menambahkan bahwa informasi sementara menunjukkan adanya kemungkinan Arab Saudi akan memberlakukan pembatasan usia maksimal bagi jemaah haji, terutama di atas 90 tahun. 
    Baca juga: Mantan Penyidik Senior KPK Dilantik Jadi Pejabat Penting di BP Haji
     

    “Ini tapi saya ingin mendapatkan surat resminya dan katanya mereka sedang proses mengirim ke kita, khususnya jemaah yang di atas 90 tahun,” kata Hilman.
     
    Menurut Hilman, meskipun jumlah jemaah yang berusia sangat lanjut relatif kecil, hal ini tetap perlu diperhatikan. Pasalnya dalam musim haji lalu masih ada calon jemaah yang berusia di atas 100 tahun.
     
    “Ya karena kemarin kan yang masih 100 tahun masih ada Pak di kita itu. Jadi ini yang menarik, mungkin jumlahnya nggak banyak tapi informasi sementara bahwa mereka mungkin akan membatasi jemaah dengan tidak memberikan izin pada jemaah di atas 90 tahun,” jelasnya.
     
    Selain itu, ia mengungkapkan bahwa Saudi juga berpotensi memberlakukan pembatasan untuk jemaah di rentang usia 70 hingga 80 tahun. Kementerian Agama pun tengah menyiapkan langkah antisipasi terkait data jemaah lansia untuk tahun-tahun mendatang.
     
    “Tapi itu suratnya akan segera dikirim dan juga ada pembatasan persentase jemaah lansia antara usia 80 atau 70 tahun ke atas, atau 80, ini yang kami tunggu tapi kira-kira seperti itu. Karena kita itu ada prioritas lansia 10% kami sedang sisir lagi,” tegas Hilman.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DHI)

  • Middle-class Squeeze, Kelas Menengah yang Terpinggirkan

    Middle-class Squeeze, Kelas Menengah yang Terpinggirkan

    DALAM diskursus kebijakan publik, kelas menengah sering terpinggirkan karena terlalu “kaya” untuk mendapat subsidi, tetapi juga terlalu “miskin” untuk menikmati kenyamanan yang dimiliki kelompok atas.
     
    Hingga muncul fenomena kelas menengah yang terjepit atau middle-class squeeze sebagai akibat dari berbagai kebijakan yang men-sandwich mereka dalam keadaan yang kurang menguntungkan.
     
    Melansir Antara, Thomas Piketty dalam bukunya berjudul Capital in the Twenty-First Century (2014) menjelaskan kesenjangan kekayaan meningkat ketika tingkat pengembalian modal lebih tinggi daripada pertumbuhan ekonomi.
    Kondisi ini membuat kelas atas terus memperkaya diri, sementara kelas menengah, yang bergantung pada upah, tertinggal akibat stagnasi pendapatan dan kenaikan biaya hidup.
     
    Piketty mencontohkan konsentrasi kekayaan global, seperti di AS, yang terus meningkat sejak 1980-an, dengan 10 persen populasi terkaya menguasai mayoritas kekayaan tersebut. Ia menyarankan pajak kekayaan progresif sebagai solusi untuk mengurangi kesenjangan dan memberikan peluang lebih besar bagi kelas menengah.
     
    Buku itu menjadi relevan dalam konteks Indonesia di mana kelas menengah mengambil peran yang sangat vital dalam ekonomi sebagai motor utama, penggerak konsumsi domestik, dan penopang stabilitas sosial namun menghadapi tekanan biaya hidup dan akses terbatas ke modal.
     
    Mereka juga kerap berada di posisi yang rentan terhadap kebijakan ekonomi dan perpajakan. Tidak jarang kebijakan yang diambil, meski bertujuan untuk mendongkrak penerimaan negara atau mendorong pembangunan, justru memberikan dampak negatif pada kelompok ini.
     
    Tekanan ini kerap memunculkan narasi “kelas menengah yang terjepit.” Meskipun, di balik segala tantangan ini, ada peluang besar untuk menciptakan solusi yang mencerahkan. Salah satu isu utama yang dihadapi kelas menengah adalah beban pajak yang dirasa tidak seimbang dengan manfaat yang mereka terima.
     
     

     

    Kelas menengah sering kali menjadi tulang punggung penerimaan pajak

    Kelas menengah sering kali menjadi tulang punggung penerimaan pajak, baik melalui pajak penghasilan (PPh) maupun pajak tidak langsung seperti Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
     
    Data dari Kementerian Keuangan menunjukkan bahwa sebagian penerimaan PPh individu berasal dari kelompok kelas menengah, yang berada di rentang penghasilan Rp60 juta hingga Rp250 juta per tahun.
     
    Berdasarkan struktur tarif Pajak Penghasilan (PPh) sesuai Pasal 17 Undang-Undang Pajak Penghasilan (UU PPh) yang berlaku, penghasilan dalam rentang tersebut dikenakan tarif progresif yang lebih tinggi, yaitu 15 persen untuk penghasilan kena pajak di atas Rp60 juta hingga Rp250 juta.
     
    Namun, manfaat langsung dari penerimaan pajak ini sering kali tidak terasa oleh mereka, karena anggaran publik lebih banyak dialokasikan untuk program subsidi bagi kelompok miskin atau pembangunan infrastruktur besar yang belum sepenuhnya relevan dengan kebutuhan sehari-hari mereka.
     
    Kondisi ini diperberat oleh kebijakan ekonomi yang sering kali tidak memperhatikan dampaknya pada kelas menengah. Misalnya, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) beberapa tahun lalu yang langsung memukul daya beli mereka.
     
    Biaya transportasi, pendidikan, dan kesehatan meningkat, sementara upah riil tidak tumbuh secepat kenaikan biaya hidup. Namun, melihat dari perspektif yang lebih luas, kebijakan perpajakan dan ekonomi tidak selalu menjadi beban bagi kelas menengah.
     
    Kebijakan redistributif, seperti insentif pajak atau dukungan langsung, diharapkan dapat membantu mengatasi kesenjangan dan memperkuat peran kelas menengah dalam pembangunan ekonomi.
     
    Seiring dengan itu reformasi dalam sistem perpajakan dilakukan untuk menciptakan rasa keadilan. Dengan perencanaan yang tepat, kebijakan ini bisa menjadi alat untuk memperkuat kelas menengah dan membuka jalan bagi mobilitas sosial yang lebih tinggi.
     

    Ilustrasi. Foto: dok MI
     
    Insentif pajak

    Sebagai jalan keluar bagi kelas menengah untuk beranjak dari celah kebijakan yang tidak menguntungkan, insentif pajak bisa menjadi jendela yang memberikan angin segar.
     
    Dengan memperkenalkan potongan pajak untuk kebutuhan spesifik, seperti pendidikan anak atau investasi pada energi ramah lingkungan, pemerintah dapat memberikan ruang lebih bagi kelas menengah untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.
     
    Selain itu, pemerintah perlu memastikan kebijakan ekonomi makro memberikan manfaat langsung bagi kelas menengah. Peningkatan layanan kesehatan dan pendidikan publik yang berkualitas, misalnya, akan sangat meringankan beban pengeluaran mereka.
     
    Studi kasus dari negara tetangga seperti Malaysia dapat menjadi pelajaran penting. Pemerintah di negeri jiran telah mengambil langkah-langkah untuk meringankan beban kelas menengah.
     
    Misalnya, pada 2023, Malaysia memangkas tarif Pajak Penghasilan (PPh) untuk individu berpenghasilan menengah sebanyak dua persen, yang membantu keluarga kelas menengah lebih leluasa dalam mengelola keuangan mereka.
     
    Kelas menengah Indonesia juga memiliki potensi besar untuk memanfaatkan peluang yang muncul dari transformasi digital. Dengan mendorong adopsi teknologi dalam aktivitas ekonomi, seperti e-commerce atau jasa berbasis digital, kelas menengah dapat menciptakan sumber penghasilan tambahan.
     
    Pemerintah bisa mendukung inisiatif ini melalui insentif pajak bagi pelaku usaha kecil berbasis teknologi dan pelatihan digital gratis untuk tenaga kerja.
     
     

     

    Harus proaktif

    Namun, tanggung jawab tidak hanya berada di tangan pemerintah. Kelas menengah perlu lebih proaktif dalam mengelola dampak kebijakan ekonomi.
     
    Literasi keuangan menjadi kunci untuk menghadapi tantangan ini. Survei Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan meski tingkat literasi keuangan di Indonesia meningkat dalam beberapa tahun terakhir, masih banyak rumah tangga yang belum memahami pentingnya atau investasi jangka panjang.
     
    Survei di 2024 yang diselenggarakan oleh Jakpat membuktikan saat ini menabung masih menjadi opsi andalan bagi mereka yang sedang berusaha mewujudkan keamanan dan kemerdekaan finansial.
     
    Padahal, potensi keuntungan dari investasi lebih tinggi daripada uang yang hanya “dipegang” sendiri atau ditabung. Dengan meningkatkan pemahaman tentang perencanaan keuangan, kelas menengah dapat lebih siap menghadapi guncangan ekonomi.
     
    Di sisi lain, sektor swasta juga memiliki peran penting dalam menciptakan ekosistem yang mendukung. Perusahaan ritel, misalnya, dapat menyediakan program loyalitas yang memberikan manfaat tambahan bagi konsumen kelas menengah.
     
    Industri keuangan juga bisa menawarkan produk tabungan atau investasi yang lebih terjangkau dan sesuai dengan kebutuhan kelas ini. Pada akhirnya, kelas menengah Indonesia harus diakui sebagai kelompok strategis yang tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian, tetapi juga sebagai agen perubahan sosial.
     
    Dengan kebijakan perpajakan dan ekonomi yang lebih inklusif, kelas menengah tidak hanya akan mampu bertahan, tetapi juga berkembang dan menjadi motor penggerak bagi pembangunan nasional.
     
    Tantangan yang mereka hadapi saat ini, meski berat, adalah peluang besar untuk menciptakan kebijakan yang lebih adil dan berkelanjutan.
     
    Melalui kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan kelas menengah itu sendiri, ada harapan besar kelompok ini tidak lagi menjadi yang “terjepit,” melainkan menjadi kekuatan yang mendorong Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah namun juga beban bagi mereka terdistribusi dengan adil dan tidak memusat di pundak mereka.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (AHL)

  • TNI AU Beri Penjelasan soal Dugaan Anggotanya Terlibat Penembakan di Tol Tangerang-Merak

    TNI AU Beri Penjelasan soal Dugaan Anggotanya Terlibat Penembakan di Tol Tangerang-Merak

    Jakarta: Oknum TNI AU diduga menjadi salah satu pelaku penembakan di Rest Area Km 45 Tol Tangerang-Merak mengaku sebagai anggota TNI AU. Peristiwa tragis itu menewaskan IA (48) dan melukai R (59). 

    Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsma TNI Ardi Syahri memberikan klarifikasi terkait informasi yang beredar.

    “Benar ada kejadian tersebut, namun kepastian anggota TNI yang terlibat masih diselidiki POM TNI. Untuk TNI AU sejauh ini belum terlibat,” ujar Ardi Syahri ketika dihubungi, Jumat 3 Januari 2025.

    Penembakan tersebut terjadi pada Kamis 2 Januari 2025 sekitar pukul 04.30 WIB. Lokasi kejadian langsung diperiksa oleh Kapolresta Tangerang Kombes Baktiar Joko Mujiono bersama Kasat Reskrim Kompol Arief Nazaruddin. 

    Baca juga: Polresta Tangerang Kerja Sama dengan Puspom TNI Usut Penembakan di Rest Area KM 45 Tol Jakarta-Merak

    Polisi mengamankan selongsong peluru 9 mm dan sebuah mobil Brio berwarna kuning di tempat kejadian perkara. Insiden ini berawal dari dugaan penggelapan mobil rental milik korban. 

    Pelaku diketahui mengendarai mobil Honda Brio yang diduga telah berpindah tangan dari penyewa asli. Korban melacak keberadaan mobil melalui GPS hingga ke rest area tempat kejadian.

    “Kejadian ini bermula dari dugaan penyalahgunaan mobil rental milik keluarganya (korban). Setelah melacak dan mengejar, saksi menemukan mobil Brio warna oranye milik keluarganya di depan minimarket Rest Area Km 45,” jelas Kasat Reskrim Kompol Arief Nazaruddin Yusuf.

    Saat korban berusaha mengadang kendaraan tersebut, pelaku melepaskan lima kali tembakan. IA tewas akibat luka tembak di dada dan tangan kiri, sementara R mengalami luka di bagian bawah ketiak kanan.

    Hingga saat ini, kepolisian dan POM TNI masih mendalami keterlibatan pelaku yang mengaku sebagai anggota TNI AU. Penyelidikan terus dilakukan untuk mengungkap pelaku sesungguhnya serta motif di balik insiden ini.

    Jakarta: Oknum TNI AU diduga menjadi salah satu pelaku penembakan di Rest Area Km 45 Tol Tangerang-Merak mengaku sebagai anggota TNI AU. Peristiwa tragis itu menewaskan IA (48) dan melukai R (59). 
     
    Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsma TNI Ardi Syahri memberikan klarifikasi terkait informasi yang beredar.
     
    “Benar ada kejadian tersebut, namun kepastian anggota TNI yang terlibat masih diselidiki POM TNI. Untuk TNI AU sejauh ini belum terlibat,” ujar Ardi Syahri ketika dihubungi, Jumat 3 Januari 2025.
    Penembakan tersebut terjadi pada Kamis 2 Januari 2025 sekitar pukul 04.30 WIB. Lokasi kejadian langsung diperiksa oleh Kapolresta Tangerang Kombes Baktiar Joko Mujiono bersama Kasat Reskrim Kompol Arief Nazaruddin. 
     
    Baca juga: Polresta Tangerang Kerja Sama dengan Puspom TNI Usut Penembakan di Rest Area KM 45 Tol Jakarta-Merak
     
    Polisi mengamankan selongsong peluru 9 mm dan sebuah mobil Brio berwarna kuning di tempat kejadian perkara. Insiden ini berawal dari dugaan penggelapan mobil rental milik korban. 
     
    Pelaku diketahui mengendarai mobil Honda Brio yang diduga telah berpindah tangan dari penyewa asli. Korban melacak keberadaan mobil melalui GPS hingga ke rest area tempat kejadian.
     
    “Kejadian ini bermula dari dugaan penyalahgunaan mobil rental milik keluarganya (korban). Setelah melacak dan mengejar, saksi menemukan mobil Brio warna oranye milik keluarganya di depan minimarket Rest Area Km 45,” jelas Kasat Reskrim Kompol Arief Nazaruddin Yusuf.
     
    Saat korban berusaha mengadang kendaraan tersebut, pelaku melepaskan lima kali tembakan. IA tewas akibat luka tembak di dada dan tangan kiri, sementara R mengalami luka di bagian bawah ketiak kanan.
     
    Hingga saat ini, kepolisian dan POM TNI masih mendalami keterlibatan pelaku yang mengaku sebagai anggota TNI AU. Penyelidikan terus dilakukan untuk mengungkap pelaku sesungguhnya serta motif di balik insiden ini.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DHI)

  • Gempuran BI Dongkrak Rupiah Sore Ini

    Gempuran BI Dongkrak Rupiah Sore Ini

    Jakarta: Analis Bank Woori Saudara Rully Nova menilai penguatan kurs rupiah terhadap dolar AS sebanyak satu poin atau 0,01 persen menjadi Rp16.197 per USD didorong oleh intervensi Bank Indonesia (BI) di pasar valuta asing (valas).
     
    Meskipun demikian, tren pergerakan kurs rupiah masih dinilai tidak stabil alias volatile.
     
    “Rupiah sejak pembukaan pasar bergerak dengan volatile yang tinggi. Adapun penguatan satu (poin) rupiah karena intervensi BI di pasar valas untuk mempertahankan rupiah,” jelas Rully saat dihubungi Antara, Jumat, 3 Januari 2025.
    Menimbang beragam faktor pemengaruh, Rully memproyeksikan ke depan pergerakan kurs rupiah masih cenderung volatil. Hal ini utamanya dipengaruhi oleh indeks dolar AS serta imbal hasil (yield) obligasi AS yang terus bergerak dengan tren meningkat.
     

    Ilustrasi rupiah. Foto: dok MI/Atet Dwi
     
     

     

    Pergerakan rupiah masih tinggi

    “Untuk besok pergerakan rupiah masih dengan volatilitas yang tinggi karena indeks dolar dan yield obligasi AS terus bergerak dengan tren meningkat. Apalagi data PMI non manufaktur akan rilis nanti malam yang diperkirakan akan mengalami kenaikan,” ujar dia.
     
    Adapun hari ini (3/1) kurs rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta dibuka melemah 32 poin atau 0,20 persen menjadi Rp16.230 per USD, kemudian ditutup menguat satu poin atau 0,01 persen menjadi Rp16.197 per USD.
     
    Selain itu, berdasarkan kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat sore turut menguat ke level Rp16.217 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.236 per USD.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (AHL)

  • 4 Anggota Polsek Cinangka Diperiksa Setelah Bos Rental Mobil Tewas Ditembak di Tol Tangerang-Merak

    4 Anggota Polsek Cinangka Diperiksa Setelah Bos Rental Mobil Tewas Ditembak di Tol Tangerang-Merak

    Jakarta: Kasus penembakan terhadap bos rental mobil, pria berinisial IA (48), yang tewas di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak, semakin memanas. Sebelumnya, IA sempat meminta pendampingan dari Polsek Cinangka, Kabupaten Serang, sebelum insiden tragis tersebut terjadi. 

    Hal ini membuat polisi kini tengah memeriksa empat anggota Polsek Cinangka, termasuk Kapolsek, untuk dimintai keterangan terkait kejadian yang menewaskan IA.

    Kapolres Cilegon, AKBP Kemas Indra Natanegara, mengonfirmasi bahwa pemeriksaan terhadap empat anggota polisi tersebut tengah dilakukan oleh Propam Polres Cilegon. “Sementara yang dimintai keterangan ada 4 orang,” ungkap Kemas saat dihubungi pada Jumat 3 Januari 2025.

    Baca juga: 10 Fakta Penembakan Bos Rental di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak

    Dari informasi yang dihimpun, salah satu terperiksa dalam kasus ini adalah Kapolsek Cinangka, AKP Asep Iwan. Kemas membenarkan. 

    “Ada 4 orang (diperiksa Propam), termasuk Kapolsek,” tambah Kemas.

    Peristiwa penembakan yang terjadi pada pukul 04.30 WIB ini juga telah menarik perhatian dari aparat kepolisian setempat. Pihak korban mengaku sudah meminta pendampingan dari Polsek Cinangka sebelum peristiwa terjadi. Namun mereka mengeklaim tidak mendapat pendampingan.

    Menurut penjelasan Kapolsek Cinangka, korban IA dan dua orang lainnya datang ke Polsek pada pukul 01.00 WIB, Kamis dini hari. Mereka meminta pendampingan untuk sebuah kendaraan yang akan ditarik. 

    “Memang ada tiga orang datang ke Polsek, mereka minta pendampingan. Anggota saya kemudian bertanya itu mobil apa, surat identitas kendaraan yang akan ditarik mana, karena mereka ngakunya dari leasing,” kata AKP Asep Iwan.

    Namun, saat diminta untuk menunjukkan surat-surat kendaraan, ketiga orang tersebut tidak dapat memberikan dokumen yang diminta. “Itu mereka sama sesekali tidak melihatkan ke anggota saya, anggota saya tanda tanya, orang ini surat-surat secuil pun nggak diliatin,” tambahnya.

    Iwan menjelaskan bahwa pihaknya tidak ingin terburu-buru mengambil keputusan karena situasi tersebut berisiko.  Ia juga menegaskan bahwa tindakan polisi harus selalu sesuai dengan SOP yang berlaku. 

    “Saya selaku Kapolsek tidak mau gegabah dan tidak mau sembrono mengambil keputusan, karena ini menyangkut keselamatan anggota saya,” ujarnya.

    Jakarta: Kasus penembakan terhadap bos rental mobil, pria berinisial IA (48), yang tewas di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak, semakin memanas. Sebelumnya, IA sempat meminta pendampingan dari Polsek Cinangka, Kabupaten Serang, sebelum insiden tragis tersebut terjadi. 
     
    Hal ini membuat polisi kini tengah memeriksa empat anggota Polsek Cinangka, termasuk Kapolsek, untuk dimintai keterangan terkait kejadian yang menewaskan IA.
     
    Kapolres Cilegon, AKBP Kemas Indra Natanegara, mengonfirmasi bahwa pemeriksaan terhadap empat anggota polisi tersebut tengah dilakukan oleh Propam Polres Cilegon. “Sementara yang dimintai keterangan ada 4 orang,” ungkap Kemas saat dihubungi pada Jumat 3 Januari 2025.
    Baca juga: 10 Fakta Penembakan Bos Rental di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak
     
    Dari informasi yang dihimpun, salah satu terperiksa dalam kasus ini adalah Kapolsek Cinangka, AKP Asep Iwan. Kemas membenarkan. 
     
    “Ada 4 orang (diperiksa Propam), termasuk Kapolsek,” tambah Kemas.
     
    Peristiwa penembakan yang terjadi pada pukul 04.30 WIB ini juga telah menarik perhatian dari aparat kepolisian setempat. Pihak korban mengaku sudah meminta pendampingan dari Polsek Cinangka sebelum peristiwa terjadi. Namun mereka mengeklaim tidak mendapat pendampingan.
     
    Menurut penjelasan Kapolsek Cinangka, korban IA dan dua orang lainnya datang ke Polsek pada pukul 01.00 WIB, Kamis dini hari. Mereka meminta pendampingan untuk sebuah kendaraan yang akan ditarik. 
     
    “Memang ada tiga orang datang ke Polsek, mereka minta pendampingan. Anggota saya kemudian bertanya itu mobil apa, surat identitas kendaraan yang akan ditarik mana, karena mereka ngakunya dari leasing,” kata AKP Asep Iwan.
     
    Namun, saat diminta untuk menunjukkan surat-surat kendaraan, ketiga orang tersebut tidak dapat memberikan dokumen yang diminta. “Itu mereka sama sesekali tidak melihatkan ke anggota saya, anggota saya tanda tanya, orang ini surat-surat secuil pun nggak diliatin,” tambahnya.
     
    Iwan menjelaskan bahwa pihaknya tidak ingin terburu-buru mengambil keputusan karena situasi tersebut berisiko.  Ia juga menegaskan bahwa tindakan polisi harus selalu sesuai dengan SOP yang berlaku. 
     
    “Saya selaku Kapolsek tidak mau gegabah dan tidak mau sembrono mengambil keputusan, karena ini menyangkut keselamatan anggota saya,” ujarnya.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DHI)

  • Akhir Pekan, IHSG Merona

    Akhir Pekan, IHSG Merona

    Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore ini terpantau berada di zona hijau. IHSG bergerak stabil di zona hijau.
     
    Mengacu data RTI, Jumat, 3 Januari 2025, IHSG naik 1,224 poin atau setara 0,02 persen ke posisi 7.164. IHSG sudah menguat sejak pembukaan perdagangan saham.
     
    Adapun IHSG sempat berada di level terendah yaitu 7.135. Sedangkan untuk level tertinggi adalah 7.197. Total volume saham yang telah diperdagangkan adalah 19,168 miliar senilai Rp7,713 triliun.
     
    Sore ini, tercatat 254 saham bergerak menguat. Namun sebanyak 336 saham melemah dan 206 saham lainnya stagnan. Sedangkan kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp12,477 triliun dengan frekuensi sebanyak 995.734 kali.

    Ilustrasi. Foto: dok MI
     

     

    Wall Street melemah

    Saham-saham di Amerika Serikat (AS) berakhir lebih rendah pada perdagangan Kamis waktu setempat. Pelemahan ini memperpanjang kemerosotan akhir 2024 hingga hari perdagangan pertama 2025.
     
    Meskipun ada keuntungan awal yang membuat Dow Jones Industrial Average naik lebih dari 300 poin, Dow turun 151,95 poin atau 0,36 persen menjadi 42.392,27. Dow Jones mencatat perubahan intraday 700 poin dari tertinggi ke terendah.
     
    Indeks S&P 500 turun 13,08 poin atau 0,22 persen, menjadi 5.868,55. Indeks Nasdaq Composite turun 30,00 poin, atau 0,16 persen, menjadi 19.280,79.
     
    Melansir Xinhua, Jumat, 3 Januari 2025, tujuh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor konsumen diskresioner dan material memimpin penurunan dengan masing-masing turun 1,27 persen dan 1,14 persen. Sementara itu, sektor energi dan utilitas memimpin kenaikan dengan masing-masing naik 1,04 persen dan 0,73 persen.
     
    Saham teknologi membebani pasar secara signifikan. Apple turun 2,62 persen, sementara Tesla turun 6,08 persen setelah melaporkan penurunan tahunan dalam pengiriman untuk 2024.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (AHL)

  • Pendaki Asal Bengkulu Tewas di Gunung Dempo, Diduga Akibat Hipotermia

    Pendaki Asal Bengkulu Tewas di Gunung Dempo, Diduga Akibat Hipotermia

    Jakarta: Seorang pendaki asal Kabupaten Seluma, Bengkulu, bernama Deko Afriansyah (22) ditemukan meninggal dunia di puncak Gunung Dempo, Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan, pada Jumat, 3 Januari 2025 pukul 01.45 WIB.

    Korban diduga mengalami hipotermia, yaitu kondisi dimana tubuh kehilangan panas lebih cepat daripada yang dapat dihasilkannya. Kondisi ini dapat terjadi saat seseorang berada di lingkungan yang sangat dingin dan berangin.

    “Korban meninggal diduga karena mengalami hipotermia, karena saat awal mendaki dalam keadaan sehat,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Pagaralam, Anjas Hariansyah.

    Tim gabungan dari BPBD, Brigade, dan relawan telah melakukan evakuasi terhadap jenazah korban dan membawanya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Besemah. Saat ini, BPBD Pagaralam Sumsel telah memulangkan jasad korban ke keluarganya di Desa Sukaraja, Kabupaten Seluma, Bengkulu.

    Baca juga: Kronologi Pendaki Jatuh di Gunung Rinjani hingga Ditemukan Tewas Setelah Sepekan Pencarian

    Sebelumnya, Deko bersama rekannya melakukan pendakian Gunung Dempo pada Selasa, 31 Desember 2024 untuk menghabiskan malam tahun baru. Namun, setiba di Puncak Gunung Dempo korban mengalami sakit dan diduga juga terkena hipotermia.

    Melihat kondisi itu, teman korban turun untuk meminta bantuan ke pos Balai Registrasi Gunung Dempo (BRIGADE) untuk mengevakuasi korban yang saat itu masih dalam keadaan sakit dan hipotermia. Namun, pada Jumat, 3 Januari 2025 dini hari atau tepatnya pukul 01.45 WIB pendaki tersebut dikabarkan meninggal dunia di puncak Gunung Dempo.

    Jakarta: Seorang pendaki asal Kabupaten Seluma, Bengkulu, bernama Deko Afriansyah (22) ditemukan meninggal dunia di puncak Gunung Dempo, Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan, pada Jumat, 3 Januari 2025 pukul 01.45 WIB.

    Korban diduga mengalami hipotermia, yaitu kondisi dimana tubuh kehilangan panas lebih cepat daripada yang dapat dihasilkannya. Kondisi ini dapat terjadi saat seseorang berada di lingkungan yang sangat dingin dan berangin.
     
    “Korban meninggal diduga karena mengalami hipotermia, karena saat awal mendaki dalam keadaan sehat,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Pagaralam, Anjas Hariansyah.

    Tim gabungan dari BPBD, Brigade, dan relawan telah melakukan evakuasi terhadap jenazah korban dan membawanya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Besemah. Saat ini, BPBD Pagaralam Sumsel telah memulangkan jasad korban ke keluarganya di Desa Sukaraja, Kabupaten Seluma, Bengkulu.

    Sebelumnya, Deko bersama rekannya melakukan pendakian Gunung Dempo pada Selasa, 31 Desember 2024 untuk menghabiskan malam tahun baru. Namun, setiba di Puncak Gunung Dempo korban mengalami sakit dan diduga juga terkena hipotermia.
     
    Melihat kondisi itu, teman korban turun untuk meminta bantuan ke pos Balai Registrasi Gunung Dempo (BRIGADE) untuk mengevakuasi korban yang saat itu masih dalam keadaan sakit dan hipotermia. Namun, pada Jumat, 3 Januari 2025 dini hari atau tepatnya pukul 01.45 WIB pendaki tersebut dikabarkan meninggal dunia di puncak Gunung Dempo.

    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (WAN)