Author: Medcom.id

  • Disebut Sudah Berusia Setengah Abad, Perubahan KUHAP Dinilai Perlu Dilakukan

    Disebut Sudah Berusia Setengah Abad, Perubahan KUHAP Dinilai Perlu Dilakukan

    Jakarta: Perubahan Kitab Hukum Acara Pindana (KUHAP) di Indonesia dinilai sudah selayaknya dilakukan karena KUHAP yang ada sudah tidak relevan.

    Ketua Umum Persatuan Doktor Pascasarjana Hukum Indonesia (PEDPHI), Abdul Chair Ramadhan, mengatakan perubahan perlu dilakukan karena ada banyak problematika serius, seperti adanya praktik intimidasi dalam proses penyelidikan, penyidikan hingga proses peradilan hingga perlakuan diskriminatif oleh aparat penegak hukum.

    “Pembahasan Rancangan Undang-undang (RUU) KUHAP oleh Komisi III DPR RI memang sudah selayaknya dilakukan terutama untuk merevisi atas hukum pidana formil setelah setengah abad kita gunakan,” kata Abdul Chair dalam keterangannya, Sabtu, 19 April 2025.

    Dia menjelaskan pembahasan RUU KUHAP yang baru dipandang cukup relevan dilakukan karena adanya urgensitas bagi kepentingan perlindungan hukum terhadap tersangka dan terdakwa. 

    “Sejatinya, hukum pidana formil dimaksudkan tak hanya memastikan orang yang bersalah dihukum, namun juga harus melindungi orang yang tidak bersalah dari ancaman hukuman,” jelasnya.

    Di sisi lain, menurut Abdul Chair, hukum pidana formil juga harus mampu mengoptimalkan sistem peradilan pidana terpadu (integrated criminal justice system). Keadilan prosedural dan keadilan substansial harus dapat dijelmakan dalam setiap jenjang proses hukum. 

    Dia menyatakan ada titik taut antara penyelidikan dan penyidikan dengan penuntutan, dimana pertalian tersebut tak dapat dipisahkan. 

    “Dalam RUU KUHAP ini sudah ada usaha mengantisipasi adanya  rekayasa dalam pemenuhan alat bukti dan dengan unsur-unsur delik yang disesuaikan. Padahal selama ini hak-hak tersangka sangat minimalis, namun kini hak-hak para tersangka telah diatur dengan terperinci seperti hak mendapatkan pendampingan dari advokad sejak awal pemeriksaan,” ungkapnya.

    Dosen Fakultas Hukum Universitas Islam AS-SYAFIIYAH ini menyatakan peranan advokad juga lebih aktif. RUU KUHAP juga memberikan hak bagi advokad mengajukan keberatan atas penahanan tersangka yang jadi kliennya, selain melakukan permohonan praperadilan.

    “Dalam RUU KUHAP ini juga diatur tentang dimungkinkannya peralihan status tersangka menjadi ‘saksi mahkota’ untuk mengungkap keterlibatan pelaku lain. Kepastian kedudukan saksi mahkota ini sangat penting dan stategis guna mengungkap delik penyertaan yang memang cukup sulit dalam pembuktiannya sehingga bisa  ditentukan siapa yang jadi pelaku (pleger), siapa yang menyuruh (doenpleger), turut serta (medepleger), dan penganjur (uitloker) termasuk memastikan adanya kehendak dalam kesengajaan ganda (double opzet) dan permufakatan jahat (dolus premeditatus). Jadi, peranan saksi mahkota dalam mengungkap tindak pidana demikian diperlukan,” ujarnya.

    Jakarta: Perubahan Kitab Hukum Acara Pindana (KUHAP) di Indonesia dinilai sudah selayaknya dilakukan karena KUHAP yang ada sudah tidak relevan.
     
    Ketua Umum Persatuan Doktor Pascasarjana Hukum Indonesia (PEDPHI), Abdul Chair Ramadhan, mengatakan perubahan perlu dilakukan karena ada banyak problematika serius, seperti adanya praktik intimidasi dalam proses penyelidikan, penyidikan hingga proses peradilan hingga perlakuan diskriminatif oleh aparat penegak hukum.
     
    “Pembahasan Rancangan Undang-undang (RUU) KUHAP oleh Komisi III DPR RI memang sudah selayaknya dilakukan terutama untuk merevisi atas hukum pidana formil setelah setengah abad kita gunakan,” kata Abdul Chair dalam keterangannya, Sabtu, 19 April 2025.

    Dia menjelaskan pembahasan RUU KUHAP yang baru dipandang cukup relevan dilakukan karena adanya urgensitas bagi kepentingan perlindungan hukum terhadap tersangka dan terdakwa. 
     
    “Sejatinya, hukum pidana formil dimaksudkan tak hanya memastikan orang yang bersalah dihukum, namun juga harus melindungi orang yang tidak bersalah dari ancaman hukuman,” jelasnya.
     
    Di sisi lain, menurut Abdul Chair, hukum pidana formil juga harus mampu mengoptimalkan sistem peradilan pidana terpadu (integrated criminal justice system). Keadilan prosedural dan keadilan substansial harus dapat dijelmakan dalam setiap jenjang proses hukum. 
     
    Dia menyatakan ada titik taut antara penyelidikan dan penyidikan dengan penuntutan, dimana pertalian tersebut tak dapat dipisahkan. 
     
    “Dalam RUU KUHAP ini sudah ada usaha mengantisipasi adanya  rekayasa dalam pemenuhan alat bukti dan dengan unsur-unsur delik yang disesuaikan. Padahal selama ini hak-hak tersangka sangat minimalis, namun kini hak-hak para tersangka telah diatur dengan terperinci seperti hak mendapatkan pendampingan dari advokad sejak awal pemeriksaan,” ungkapnya.
     
    Dosen Fakultas Hukum Universitas Islam AS-SYAFIIYAH ini menyatakan peranan advokad juga lebih aktif. RUU KUHAP juga memberikan hak bagi advokad mengajukan keberatan atas penahanan tersangka yang jadi kliennya, selain melakukan permohonan praperadilan.
     
    “Dalam RUU KUHAP ini juga diatur tentang dimungkinkannya peralihan status tersangka menjadi ‘saksi mahkota’ untuk mengungkap keterlibatan pelaku lain. Kepastian kedudukan saksi mahkota ini sangat penting dan stategis guna mengungkap delik penyertaan yang memang cukup sulit dalam pembuktiannya sehingga bisa  ditentukan siapa yang jadi pelaku (pleger), siapa yang menyuruh (doenpleger), turut serta (medepleger), dan penganjur (uitloker) termasuk memastikan adanya kehendak dalam kesengajaan ganda (double opzet) dan permufakatan jahat (dolus premeditatus). Jadi, peranan saksi mahkota dalam mengungkap tindak pidana demikian diperlukan,” ujarnya.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DEN)

  • Pecahan Rupiah Ini Sudah Tak Berlaku, Simak Jadwal Terakhir Penukaran

    Pecahan Rupiah Ini Sudah Tak Berlaku, Simak Jadwal Terakhir Penukaran

    Jakarta: Bank Indonesia sudah mencabut dan menarik beberapa pecahan uang rupiah. Setidaknya ada beberapa pecahan rupiah yang sudah dicabut dan sudah tidak berlaku lagi sebagai alat pembayaran yang sah. 

    Beberapa pecahan yang sudah tidak berlaku antara lain uang Rp10.000 tahun emisi (TE) 1979, Rp5.000 TE 1980, Rp1.000 TE 1980, dan Rp500 TE 1982.

    Pencabutan empat pecahan rupiah tersebut sejatinya sudah diumumkan sejak tahun 1992 silam. Meski begitu, bagi masyarakat yang masih memiliki pecahan rupiah tersebut masih bisa menukarkan dengan uang yang baru.
     

    Melansir dari laman resmi BI, masyarakat masih diberikan batas waktu untuk penukaran di Kantor Pusat Bank Indonesia (KPBI). Berikut ini batas waktu penukaran: 

    1. Rp10.000 TE 1979

    – Tanggal pencabutan: 1 Mei 1992

    – Batas Penukaran di KPBI 30 April 2025

    2. Rp5.000 TE 1980

    – Tanggal pencabutan: 1 Mei 1992

    – Batas Penukaran di KPBI : 30 April 2025

    3. Rp1.000 TE 1980

    – Tanggal pencabutan: 1 Mei 1992

    – Batas Penukaran di KPBI 30 April 2025

    4. Rp500 TE 1982

    – Tanggal pencabutan: 1 Mei 1992

    – Batas Penukaran di KPBI 30 April 2025

    Apabila Uang Rupiah yang akan ditukarkan dalam kondisi lusuh, cacat, atau rusak maka penggantian dilakukan dengan mengacu pada Peraturan Bank Indonesia Nomor 21/10/PBI/2019 dengan ketentuan sebagai berikut:

    – Dalam hal fisik Uang Rupiah logam lebih besar dari 1/2 (satu perdua) ukuran aslinya dan ciri uang Rupiah dapat dikenali keasliannya, diberikan penggantian sebesar nilai nominal uang Rupiah yang ditukarkan, dan;

    – Dalam hal fisik Uang Rupiah logam sama dengan atau kurang dari 1/2 (satu perdua) ukuran aslinya, tidak diberikan penggantian.

    Jakarta: Bank Indonesia sudah mencabut dan menarik beberapa pecahan uang rupiah. Setidaknya ada beberapa pecahan rupiah yang sudah dicabut dan sudah tidak berlaku lagi sebagai alat pembayaran yang sah. 
     
    Beberapa pecahan yang sudah tidak berlaku antara lain uang Rp10.000 tahun emisi (TE) 1979, Rp5.000 TE 1980, Rp1.000 TE 1980, dan Rp500 TE 1982.
     
    Pencabutan empat pecahan rupiah tersebut sejatinya sudah diumumkan sejak tahun 1992 silam. Meski begitu, bagi masyarakat yang masih memiliki pecahan rupiah tersebut masih bisa menukarkan dengan uang yang baru.
     

    Melansir dari laman resmi BI, masyarakat masih diberikan batas waktu untuk penukaran di Kantor Pusat Bank Indonesia (KPBI). Berikut ini batas waktu penukaran: 
     
    1. Rp10.000 TE 1979
     
    – Tanggal pencabutan: 1 Mei 1992
     
    – Batas Penukaran di KPBI 30 April 2025
     
    2. Rp5.000 TE 1980
     
    – Tanggal pencabutan: 1 Mei 1992
     
    – Batas Penukaran di KPBI : 30 April 2025
     
    3. Rp1.000 TE 1980
     
    – Tanggal pencabutan: 1 Mei 1992
     
    – Batas Penukaran di KPBI 30 April 2025
     
    4. Rp500 TE 1982
     
    – Tanggal pencabutan: 1 Mei 1992
     
    – Batas Penukaran di KPBI 30 April 2025
     
    Apabila Uang Rupiah yang akan ditukarkan dalam kondisi lusuh, cacat, atau rusak maka penggantian dilakukan dengan mengacu pada Peraturan Bank Indonesia Nomor 21/10/PBI/2019 dengan ketentuan sebagai berikut:
     
    – Dalam hal fisik Uang Rupiah logam lebih besar dari 1/2 (satu perdua) ukuran aslinya dan ciri uang Rupiah dapat dikenali keasliannya, diberikan penggantian sebesar nilai nominal uang Rupiah yang ditukarkan, dan;
     
    – Dalam hal fisik Uang Rupiah logam sama dengan atau kurang dari 1/2 (satu perdua) ukuran aslinya, tidak diberikan penggantian.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • BRIN dan Kementerian Pertahanan Gelar Temu Bisnis Industri Strategis Pertahanan

    BRIN dan Kementerian Pertahanan Gelar Temu Bisnis Industri Strategis Pertahanan

    Jakarta: Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bekerja sama dengan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia menggelar Temu Bisnis Industri Strategis Pertahanan Berbasis Riset dan Inovasi, di Graha Widya Bhakti, Kawasan Sains dan Teknologi (KST) B.J. Habibie, Serpong, Tangerang Selatan. 

    Acara yang dijadwalkan berlangsung Senin, 21 April 2025 ini menjadi platform kolaboratif untuk memperkuat sinergi lintas sektor dalam mempercepat pengembangan teknologi strategis pertahanan melalui pendekatan berbasis riset dan inovasi.
     
    Mengusung tagline “Towards Indonesia 2045: Advancing Strategic Defence Technology by Research and Innovation” diikuti oleh perwakilan dari industri strategis nasional, perwakilan negara sahabat, akademisi, serta pelaku usaha swasta yang memiliki peran dalam penguatan sistem pertahanan nasional.

    “Temu bisnis ini bukan hanya menjadi ajang silaturahmi strategis, tetapi juga ruang konkret untuk menjalin kemitraan teknologi antara lembaga riset, dunia industri, dan pemerintah,” ujar Direktur Penguatan dan Kemitraan Infrastruktur Riset dan Inovasi BRIN, Joannes Ekaprasetya Tandjung.
     

     
    Rangkaian acara meliputi penandatanganan nota kesepahaman (MoU), diskusi panel tematik, business matchmaking, hingga sesi talkshow yang menghadirkan narasumber dari Kementerian Pertahanan, pusat riset BRIN, perwakilan industri strategis, serta perwakilan duta besar dan atase pertahanan negara-negara sahabat seperti China, Rusia, dan Amerika Serikat.
     
    Selain itu, kegiatan temu bisnis juga dimeriahkan dengan pameran teknologi pertahanan yang menampilkan berbagai inovasi dan hasil riset unggulan di sektor strategis, seperti kecerdasan artifisial, sistem sensor, sistem pertahanan nirawak, serta teknologi komunikasi militer. “Ajang ini juga menjadi kesempatan untuk memperkenalkan solusi inovatif hasil riset anak bangsa kepada mitra industri maupun investor,” lanjut Joannes.
    Potensi kolaborasi

    Salah satu agenda penting dalam acara ini adalah sesi business matchmaking yang memberikan ruang bagi peserta untuk menjajaki potensi kolaborasi dan pengembangan proyek bersama. BRIN berharap forum ini dapat mendorong terbentuknya kesepakatan bisnis, alih teknologi, serta penguatan jejaring internasional dalam sektor pertahanan.

    “Temu Bisnis ini menjadi upaya strategis dalam mendukung agenda pembangunan nasional berbasis teknologi, serta menjawab tantangan geopolitik global melalui penguatan industri pertahanan dalam negeri,” imbuhnya.

    Kegiatan ini menjadi bagian dari tindak lanjut perjanjian kerja sama antara BRIN dan Kementerian Pertahanan yang telah diteken sejak 2022, sebagai bentuk konkret integrasi riset dan inovasi dalam mendukung sistem pertahanan nasional yang adaptif dan tangguh menuju Visi Indonesia Emas 2045.

    Jakarta: Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bekerja sama dengan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia menggelar Temu Bisnis Industri Strategis Pertahanan Berbasis Riset dan Inovasi, di Graha Widya Bhakti, Kawasan Sains dan Teknologi (KST) B.J. Habibie, Serpong, Tangerang Selatan. 
     
    Acara yang dijadwalkan berlangsung Senin, 21 April 2025 ini menjadi platform kolaboratif untuk memperkuat sinergi lintas sektor dalam mempercepat pengembangan teknologi strategis pertahanan melalui pendekatan berbasis riset dan inovasi.
     
    Mengusung tagline “Towards Indonesia 2045: Advancing Strategic Defence Technology by Research and Innovation” diikuti oleh perwakilan dari industri strategis nasional, perwakilan negara sahabat, akademisi, serta pelaku usaha swasta yang memiliki peran dalam penguatan sistem pertahanan nasional.
     
    “Temu bisnis ini bukan hanya menjadi ajang silaturahmi strategis, tetapi juga ruang konkret untuk menjalin kemitraan teknologi antara lembaga riset, dunia industri, dan pemerintah,” ujar Direktur Penguatan dan Kemitraan Infrastruktur Riset dan Inovasi BRIN, Joannes Ekaprasetya Tandjung.
     

     
    Rangkaian acara meliputi penandatanganan nota kesepahaman (MoU), diskusi panel tematik, business matchmaking, hingga sesi talkshow yang menghadirkan narasumber dari Kementerian Pertahanan, pusat riset BRIN, perwakilan industri strategis, serta perwakilan duta besar dan atase pertahanan negara-negara sahabat seperti China, Rusia, dan Amerika Serikat.
     
    Selain itu, kegiatan temu bisnis juga dimeriahkan dengan pameran teknologi pertahanan yang menampilkan berbagai inovasi dan hasil riset unggulan di sektor strategis, seperti kecerdasan artifisial, sistem sensor, sistem pertahanan nirawak, serta teknologi komunikasi militer. “Ajang ini juga menjadi kesempatan untuk memperkenalkan solusi inovatif hasil riset anak bangsa kepada mitra industri maupun investor,” lanjut Joannes.

    Potensi kolaborasi

    Salah satu agenda penting dalam acara ini adalah sesi business matchmaking yang memberikan ruang bagi peserta untuk menjajaki potensi kolaborasi dan pengembangan proyek bersama. BRIN berharap forum ini dapat mendorong terbentuknya kesepakatan bisnis, alih teknologi, serta penguatan jejaring internasional dalam sektor pertahanan.

    “Temu Bisnis ini menjadi upaya strategis dalam mendukung agenda pembangunan nasional berbasis teknologi, serta menjawab tantangan geopolitik global melalui penguatan industri pertahanan dalam negeri,” imbuhnya.
     
    Kegiatan ini menjadi bagian dari tindak lanjut perjanjian kerja sama antara BRIN dan Kementerian Pertahanan yang telah diteken sejak 2022, sebagai bentuk konkret integrasi riset dan inovasi dalam mendukung sistem pertahanan nasional yang adaptif dan tangguh menuju Visi Indonesia Emas 2045.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • 5 Kebiasaan Sederhana yang Diam-diam Bikin Kamu Sukses di Dunia Kerja

    5 Kebiasaan Sederhana yang Diam-diam Bikin Kamu Sukses di Dunia Kerja

    Jakarta: Sukses di dunia profesional bukan cuma soal seberapa pintar kamu, tapi juga seberapa konsisten kamu menjalani kebiasaan harian yang menunjang karier. 
     
    Ternyata, hal-hal kecil seperti menulis ide atau membereskan meja kerja bisa jadi kunci menuju pencapaian besar. 
     
    Yuk, intip lima kebiasaan simpel tapi powerful yang bisa bantu kamu lebih dekat ke tujuan profesional, seperti yang tim Medcom rangkum dari artikel Forbes!

    1. Selesaikan apa yang kamu mulai
    Menunda pekerjaan bisa bikin tugas numpuk dan stres meningkat. Mulailah membiasakan diri untuk menyelesaikan semua yang kamu mulai. Buat daftar tugas harian, tetapkan tenggat waktu, dan centang satu per satu. Rasanya puas banget saat satu demi satu tugas tercoret dari daftar!

    Kamu juga bisa coba metode “Inbox Zero” untuk urusan email. Hapus yang nggak penting, balas yang bisa langsung kamu tanggapi, dan delegasikan kalau perlu. Email penting? Masukkan ke daftar tugas supaya nggak kelupaan.
     

    2. Tinjau ulang tujuan dan prioritas secara rutin
    Minggu ini sibuk banget, tapi… apakah semua yang kamu kerjakan benar-benar penting? Nah, coba seminggu sekali luangkan waktu untuk meninjau ulang tujuan dan tugasmu. Apa yang sudah berhasil? Mana yang perlu diperbaiki?
     
    Bikin jurnal mingguan atau catatan evaluasi bisa bantu kamu tetap fokus dan adaptif terhadap perubahan. Ini semacam GPS karier yang bikin kamu nggak nyasar di jalan menuju sukses.
    3. Rapikan meja, ringankan pikiran
    Percaya atau nggak, meja kerja yang rapi bisa memengaruhi cara berpikir dan produktivitas kamu. Meja berantakan bikin pikiran ikut kacau. Jadi, biasakan untuk merapikan meja setiap hari, terutama sebelum pulang kerja.
     
    Tempatkan barang-barang penting dalam jangkauan, dan singkirkan hal-hal yang jarang dipakai. Meja yang bersih sama dengan fokus yang lebih tajam!
    4. Tuliskan ide sebelum lupa
    Kadang ide bagus muncul pas lagi ngopi atau bahkan di tengah jalan. Jangan tunggu sampai lupa. Langsung catat!
     
    Gunakan buku catatan kecil atau aplikasi pencatat di ponsel. Kebiasaan menulis ide nggak cuma bikin kamu lebih kreatif, tapi juga bantu mengorganisasi pikiran dan jadi sumber inspirasi di kemudian hari. Oh ya, jangan lupa juga untuk meninjau dan merapikan catatanmu secara rutin.
    5. Gunakan bahasa yang memberdayakan
    Apa yang kamu katakan ke diri sendiri dan orang lain itu penting. Biasakan pakai bahasa yang positif dan membangun, seperti “Saya bisa mencoba solusi ini” daripada “Ini terlalu sulit.”
     
    Ucapan positif akan membentuk pola pikir yang kuat, meningkatkan semangat kerja, dan bikin kamu lebih mudah beradaptasi dalam menghadapi tantangan.
     
    Kesuksesan bukan hasil instan, tapi akumulasi dari kebiasaan kecil yang dijalani terus-menerus. Mulailah dari lima kebiasaan ini dan rasakan sendiri dampaknya dalam perjalanan profesionalmu. Semangat, ya!
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Mau Kerja di Singapura? Cek Dulu Gaji dan Biaya Hidupnya Biar Nggak Kaget!

    Mau Kerja di Singapura? Cek Dulu Gaji dan Biaya Hidupnya Biar Nggak Kaget!

    Jakarta: Bekerja di Singapura mungkin jadi impian banyak orang, terutama karena negara ini dikenal sebagai pusat keuangan dan bisnis di Asia. Tapi sebelum kamu packing koper, ada baiknya cari tahu dulu berapa sih sebenarnya gaji dan biaya hidup di Negeri Singa ini?
     
    Merangkum artikel di Ruang Menyala, Singapura bukan cuma terkenal dengan kebersihannya dan masyarakatnya yang super disiplin. Negara ini juga punya sistem kerja yang terorganisir, infrastruktur modern, dan layanan publik yang canggih. Wajar kalau banyak profesional Indonesia mengincar peluang kerja di sana.
     
    Namun, di balik segala kelebihannya, tinggal dan bekerja di Singapura tentu punya tantangannya sendiri, terutama dari sisi biaya hidup yang terbilang tinggi. Nah, biar kamu bisa siap-siap secara finansial, yuk simak dulu kisaran gaji dan pengeluaran hidup di Singapura!
    Gaji minimum di Singapura
    Berbeda dengan Indonesia yang punya Upah Minimum Regional (UMR), Singapura tidak menerapkan gaji minimum. Sebagai gantinya, mereka menggunakan sistem Progressive Wage Model (PWM) sebuah pendekatan yang mendorong kenaikan gaji lewat peningkatan keterampilan dan produktivitas kerja.

    Sistem PWM ini berlaku di beberapa sektor pekerjaan seperti, kebersihan, keamanan, pengecer dan restoran (retail & food and beverage), lift & escalator maintenance, pekerja admin, pengemudi, hingga pengelolaan sampah
     
    Nah, buat kamu yang ingin kerja di Singapura sebagai tenaga asing, perusahaan wajib membayar kamu minimal sesuai standar Local Qualifying Salary (LQS).
     

    Berapa Besar Gaji LQS di Singapura?
    Menurut Kementerian Tenaga Kerja Singapura di tahun 2024 minimal LQS per bulan: SGD 1.400 (sekitar Rp 16,9 juta). Upah minimum per jam adalah SGD 9 (sekitar Rp 109 ribu, kurs Rp12.129)
     
    Kalau kamu kerja part-time dan digaji setengahnya (SGD 700–1.400), kamu tetap dihitung sebagai pekerja lokal paruh waktu.

    Biaya hidup di Singapura
    Biaya hidup di Singapura sangat tergantung pada gaya hidup dan lokasi tempat tinggal kamu. Tapi secara umum, inilah rincian pengeluaran bulanan yang perlu kamu siapkan:
     
    1. Tempat tinggal
    Pilihan paling realistis adalah menyewa apartemen atau kamar:
     
    – Studio di pinggiran kota: SGD1.200 per bulan
    – Sewa kamar sharing: SGD600-800 per bulan
     
    2. Biaya makan
    Kalau kamu rajin makan di food court atau hawker center, budget makan masih terbilang aman:
     
    – Sekali makan: SGD3-5
    – Sebulan: SGD 300-400
     
    Masak sendiri? Jelas lebih hemat!
     
    3. Kebutuhan bulanan (groceries)
    Perlengkapan mandi, sabun, deterjen, dan kebutuhan rumah tangga lainnya:
     
    Rata-rata pengeluaran: SGD100-200 per bulan
     
    4. Transportasi
    Transportasi umum di Singapura nyaman dan terjangkau:
     
    Tiket sekali jalan MRT/bus: SGD1-3
    Bisa juga pakai kartu EZ-Link biar praktis dan lebih murah.
    Jadi, Worth It Nggak Tinggal di Singapura?
    Jawabannya tergantung kamu. Gaji yang tinggi tentu menarik, tapi gaya hidup di sana juga nggak bisa dianggap murah. Kalau kamu bisa hidup hemat, menabung, dan punya penghasilan yang sesuai, tinggal di Singapura bisa jadi batu loncatan karier dan kualitas hidup yang lebih baik. Intinya, jangan cuma tergoda gaji besar. Kamu juga harus siap dengan pengeluaran besar.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Jaringan Distribusi Makin Kuat, Inovasi Teknologi Pelumas PanaOIL Makin Canggih

    Jaringan Distribusi Makin Kuat, Inovasi Teknologi Pelumas PanaOIL Makin Canggih

    Jakarta: PT Pana Oil Indonesia, produsen pelumas otomotif dan industri dengan fasilitas blending plant berstandar internasional di Cilegon, Banten, terus memperkuat komitmennya dalam menghadirkan pelumas berkualitas juga memperkuat jaringan distribusi di seluruh wilayah Indonesia.

    Selain melalui distributor resmi, PanaOil telah membentuk titik-titik stok (stock point) di berbagai wilayah untuk memastikan ketersedian barang sehingga lebih mudah dijangkau oleh pelanggan.

    Raymond Widjaja, Managing Director PT Pana Oil Indonesia, mengatakan bahwa distributor sebagai mitra kerja memiliki peran penting sebagai ujung tombak dalam membangun kepercayaan pelanggan dan memperluas pasar Pana Oil di wilayahnya masing-masing.

    Untuk itu, PanaOIL akan terus menambah distributor resmi karena titik-titik stok sudah tersedia di berbagai wilayah. Pemasaran pelumas PanaOIL juga diperkuat dengan unit bisnis yang melayani kebutuhan oli dengan volume cukup besar (bulk) di sektor pertambangan.

    “Kami percaya bahwa distributor adalah mitra utama kami dalam membangun kepercayaan pasar. Oleh karena itu, kami terus memperkuat hubungan dengan distributor serta menyediakan infrastruktur pendukung agar mereka bisa tumbuh bersama,” kata Raymond, Rabu 16 April 2025.

    Menurutnya, hal ini sejalan dengan PanaOIL yang telah tersertifikasi ISO 9001:2015. PanaOIL percaya bahwa kualitas tidak hanya diukur dari produk yang dihasilkan, tetapi juga dari mendengarkan, melibatkan, dan merespons kebutuhan pelanggan.

    Salah satu wujud nyata dari implementasi komitmen tersebut adalah melalui kegiatan “Celebration of PanaOIL Community in Riau” yang digelar bersama distributor resmi PT Patria Riau Jaya Perkasa (PRJP) pada 7 Maret 2025 di Hotel Grand Central.

    Direktur Executive B2B Commercial Pana Oil Indonesia, Effendy Liemuel mengapresiasi acara yang dilaksanakan PRJP. Menurutnya, acara ini memberikan dampak positif, karena membuka ruang bagi para konsumen untuk mengenal lebih dekat produk-produk PanaOIL. 

    Effendy menambahkan, PanaOIL berkomitmen menghadirkan pelumas berkualitas tinggi yang mampu menjawab kebutuhan pelanggan, tidak hanya dari sisi performa, tetapi juga efisiensi biaya. “Kami menggunakan base oil dengan kualitas Virgin Base dan additive dari OEM ternama, serta memastikan dukungan penuh dalam hal monitoring performa pelumas di lapangan,” jelasnya.

    Sementara itu, Bala Chandra, Direktur Utama PT Patria Riau Jaya Perkasa, distributor pelumas PanaOil di wilayah Riau, mengatakan bahwa acara ini bertujuan untuk mempererat hubungan antara PRJP dan prinsipal Pana Oil serta para pelanggan.

    “Kami ingin membangun ekosistem yang kuat di mana tidak hanya produk berkualitas yang kami tawarkan, tetapi juga kepercayaan dan pelayanan terbaik bagi semua customer kami. Acara ini memiliki makna yang lebih dari sekedar pertemuan bisnis, tapi juga menjadi momen kebersamaan untuk memperkuat komunitas PanaOIL di wilayah Riau.”
     
    Dalam event tersebut PanaOil memperkenalkan inovasi pelumas ramah lingkungan. PanaOIL berhasil melakukan inovasi melalui rangkaian produk pelumas sintetik generasi terbaru melalui pengembangan Ester Dura Technology, yang dirancang untuk menjawab tantangan efisiensi energi sekaligus menurunkan emisi gas buang. Teknologi ini memungkinkan pengurangan friksi mesin hingga 15%, sehingga berdampak pada efisiensi bahan bakar sebesar 5% dan penurunan emisi partikulat serta hidrokarbon hingga 20%. 

    Ester Dura Technology stabil terhadap degradasi oksidatif dan termal, sedangkan pengikat kandungan ester merupakan tempat yang rentan bagi bakteri sehingga tingkat biodegredasi tinggi. Dengan tingkat biodegredasi tinggi maka kemampuan untuk mengurai lebih bagus, sehingga lebih ramah lingkungan. Selain itu, kemampuan pelumas dalam mempertahankan kestabilan pada suhu tinggi, melindungi mesin dari oksidasi dan memperpanjang interval penggantian oli turut membantu pelanggan menekan biaya operasional sekaligus mendukung program hijau pemerintah.

    Riset dan pengembangan dilakukan dengan mengacu pada standar OEM, API, ILSAC, dan JASO untuk memastikan kesesuaian optimal dengan berbagai tipe kendaraan dan mesin industri. Dengan dukungan teknologi, distribusi yang luas, dan hubungan erat dengan para mitra, PanaOIL menegaskan visinya untuk menjadi pelumas andalan yang mendukung kemajuan industri nasional.

    “Dengan terus melakukan inovasi ini, kami mampu menghasilkan pelumas berkualitas yang memberikan dampak positif bagi pelanggan seperti penghematan penggunaan BBM, biaya perawatan, peningkatan produktivitas sekaligus mampu menurunkan emisi gas buang. Hal ini bentuk dukungan solid kepada distributor sehingga mereka bisa bersaing di pasar,” tegas Raymond.

    Jakarta: PT Pana Oil Indonesia, produsen pelumas otomotif dan industri dengan fasilitas blending plant berstandar internasional di Cilegon, Banten, terus memperkuat komitmennya dalam menghadirkan pelumas berkualitas juga memperkuat jaringan distribusi di seluruh wilayah Indonesia.
     
    Selain melalui distributor resmi, PanaOil telah membentuk titik-titik stok (stock point) di berbagai wilayah untuk memastikan ketersedian barang sehingga lebih mudah dijangkau oleh pelanggan.
     
    Raymond Widjaja, Managing Director PT Pana Oil Indonesia, mengatakan bahwa distributor sebagai mitra kerja memiliki peran penting sebagai ujung tombak dalam membangun kepercayaan pelanggan dan memperluas pasar Pana Oil di wilayahnya masing-masing.

    Untuk itu, PanaOIL akan terus menambah distributor resmi karena titik-titik stok sudah tersedia di berbagai wilayah. Pemasaran pelumas PanaOIL juga diperkuat dengan unit bisnis yang melayani kebutuhan oli dengan volume cukup besar (bulk) di sektor pertambangan.
     
    “Kami percaya bahwa distributor adalah mitra utama kami dalam membangun kepercayaan pasar. Oleh karena itu, kami terus memperkuat hubungan dengan distributor serta menyediakan infrastruktur pendukung agar mereka bisa tumbuh bersama,” kata Raymond, Rabu 16 April 2025.
     
    Menurutnya, hal ini sejalan dengan PanaOIL yang telah tersertifikasi ISO 9001:2015. PanaOIL percaya bahwa kualitas tidak hanya diukur dari produk yang dihasilkan, tetapi juga dari mendengarkan, melibatkan, dan merespons kebutuhan pelanggan.
     
    Salah satu wujud nyata dari implementasi komitmen tersebut adalah melalui kegiatan “Celebration of PanaOIL Community in Riau” yang digelar bersama distributor resmi PT Patria Riau Jaya Perkasa (PRJP) pada 7 Maret 2025 di Hotel Grand Central.
     
    Direktur Executive B2B Commercial Pana Oil Indonesia, Effendy Liemuel mengapresiasi acara yang dilaksanakan PRJP. Menurutnya, acara ini memberikan dampak positif, karena membuka ruang bagi para konsumen untuk mengenal lebih dekat produk-produk PanaOIL. 
     
    Effendy menambahkan, PanaOIL berkomitmen menghadirkan pelumas berkualitas tinggi yang mampu menjawab kebutuhan pelanggan, tidak hanya dari sisi performa, tetapi juga efisiensi biaya. “Kami menggunakan base oil dengan kualitas Virgin Base dan additive dari OEM ternama, serta memastikan dukungan penuh dalam hal monitoring performa pelumas di lapangan,” jelasnya.
     
    Sementara itu, Bala Chandra, Direktur Utama PT Patria Riau Jaya Perkasa, distributor pelumas PanaOil di wilayah Riau, mengatakan bahwa acara ini bertujuan untuk mempererat hubungan antara PRJP dan prinsipal Pana Oil serta para pelanggan.
     
    “Kami ingin membangun ekosistem yang kuat di mana tidak hanya produk berkualitas yang kami tawarkan, tetapi juga kepercayaan dan pelayanan terbaik bagi semua customer kami. Acara ini memiliki makna yang lebih dari sekedar pertemuan bisnis, tapi juga menjadi momen kebersamaan untuk memperkuat komunitas PanaOIL di wilayah Riau.”
     
    Dalam event tersebut PanaOil memperkenalkan inovasi pelumas ramah lingkungan. PanaOIL berhasil melakukan inovasi melalui rangkaian produk pelumas sintetik generasi terbaru melalui pengembangan Ester Dura Technology, yang dirancang untuk menjawab tantangan efisiensi energi sekaligus menurunkan emisi gas buang. Teknologi ini memungkinkan pengurangan friksi mesin hingga 15%, sehingga berdampak pada efisiensi bahan bakar sebesar 5% dan penurunan emisi partikulat serta hidrokarbon hingga 20%. 
     
    Ester Dura Technology stabil terhadap degradasi oksidatif dan termal, sedangkan pengikat kandungan ester merupakan tempat yang rentan bagi bakteri sehingga tingkat biodegredasi tinggi. Dengan tingkat biodegredasi tinggi maka kemampuan untuk mengurai lebih bagus, sehingga lebih ramah lingkungan. Selain itu, kemampuan pelumas dalam mempertahankan kestabilan pada suhu tinggi, melindungi mesin dari oksidasi dan memperpanjang interval penggantian oli turut membantu pelanggan menekan biaya operasional sekaligus mendukung program hijau pemerintah.
     
    Riset dan pengembangan dilakukan dengan mengacu pada standar OEM, API, ILSAC, dan JASO untuk memastikan kesesuaian optimal dengan berbagai tipe kendaraan dan mesin industri. Dengan dukungan teknologi, distribusi yang luas, dan hubungan erat dengan para mitra, PanaOIL menegaskan visinya untuk menjadi pelumas andalan yang mendukung kemajuan industri nasional.
     
    “Dengan terus melakukan inovasi ini, kami mampu menghasilkan pelumas berkualitas yang memberikan dampak positif bagi pelanggan seperti penghematan penggunaan BBM, biaya perawatan, peningkatan produktivitas sekaligus mampu menurunkan emisi gas buang. Hal ini bentuk dukungan solid kepada distributor sehingga mereka bisa bersaing di pasar,” tegas Raymond.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (MMI)

  • Kadin Kelautan dan Perikanan Ajak Semua Pihak Bersinergi Menghadapi Kebijakan Ekonomi AS

    Kadin Kelautan dan Perikanan Ajak Semua Pihak Bersinergi Menghadapi Kebijakan Ekonomi AS

    Jakarta: Masyarakat dan pemerintah diajak selalu optimis dan bersinergi menghadapi tantangan ekonomi, termasuk dampak kebijakan tarif dari Amerika Serikat (AS). Pemerintah harus aktif melibatkan dunia usaha dalam proses perundingan terkait isu-isu perdagangan internasional, terutama perang tarif yang sedang berlangsung.
     
    Hal itu terungkap saat halalbihalal yang digelar Kadin Indonesia Bidang Kelautan dan Perikanan bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Jakarta Pusat.
     
    “Dengan kondisi ekonomi sekarang dan kebijakan AS, kita sudah diskusi bareng-bareng. Insyaallah, pengusaha tidak boleh pesimistis,” kata Wakil Ketua Umum Koordinator (WKUK) Bidang Pangan Kadin Indonesia, Mulyadi Jayabaya.

    Wakil Ketua Umum Bidang Kelautan dan Perikanan Kadin Indonesia Yugi Prayanto menekankan pentingnya keterlibatan aktif dunia usaha dalam proses perundingan terkait isu-isu perdagangan internasional, terutama dalam perang tarif yang sedang berlangsung.
     
    “Intinya kita harus memberi masukan setiap ada isu-isu yang perlu di-update dalam masalah perang tarif ini yang lagi in,” ujar Yugi.
     
    Menurutnya, meski proses negosiasi dengan AS masih berlangsung, perwakilan pelaku usaha tetap harus menyampaikan aspirasi mereka.
     
    “Kalau seumpama tarifnya sangat tinggi, sudah pasti pelaku tidak bisa membeli produk, contohnya udang,” katanya.
     
    Yugi juga menyoroti pentingnya perbaikan data dalam sektor perikanan. Ia menyebut pemerintah bersama BPS dan para pemangku kepentingan sedang mencari solusi untuk membenahi big data perikanan. Langkah ini dinilai krusial untuk menghitung target pertumbuhan sektor secara akurat.
     
    “Pemerintah, BPS dan stakeholder mencari solusi untuk memperbaiki big data perikanan. Setelah big data clear, target pertumbuhan 8 persen bisa terkalkulasi dengan baik,” ujarnya.
     
    Yugi menegaskan, usulan ini sejalan dengan tujuan menjadikan perikanan sebagai komoditas ekspor unggulan Indonesia. “Karena ini dampaknya ke orang kecil, nelayan dan petambak yang jumlahnya sampai jutaan,” katanya.
     
    Yugi yakin isu sosial dapat menjadi pertimbangan penting bagi pemerintah AS dalam mengambil keputusan dagang.
     
    “AS biasanya sangat prihatin kalau berkaitan dengan social issues. Mereka tidak ada swasembada perikanan, jadi pasti perlu perikanan dari kita. Jadi push and pull factor ini penting,” kata Yugi.
     
    Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk KKP Tornanda Syaifullah menegaskan, Pemerintah sedang menyiapkan solusi konkret dalam waktu 90 hari ke depan sejak ketetapan tarif diberlakukan.
     
    “Ini momen penting untuk merombak sektor dari hulu ke hilir. Kita harus menata ulang semua agar produk kita tetap kompetitif di pasar internasional. Jika pasar AS tidak lagi memungkinkan karena tarif terlalu tinggi, kita harus membidik pasar baru, seperti Uni Emirat Arab, Asia Tenggara, atau Eropa,” kata Tornanda.
     
    Bedasarkan data KKP, AS menjadi negara tujuan utama ekspor produk perikanan nasional di 2024. Nilai ekspor ke Negeri Paman Sam mencapai USD1,90 miliar atau 31,97% dari total ekspor perikanan Indonesia di 2024.
     
    Posisi selanjutnya ditempati China sebesar 20,88% dari total ekspor perikanan Indonesia, diikuti ASEAN 14,39%, Jepang sebesar 10,06%, dan Uni Eropa 6,96%.
     
    AS juga tercatat menjadi negara tujuan utama ekspor udang Indonesia yakni 63% dari total volume ekspor udang di 2024 yang mencapai 214.575 ton. Disusul Jepang 15%, China dan Asean 6%, Uni Eropa 4%, serta Rusia, Taiwan, dan Korea 1%.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (FZN)

  • Konferensi Asia Afrika dalam Kenangan Saksi Hidup, Dunia yang Berubah dan Semangat Melestarikan

    Konferensi Asia Afrika dalam Kenangan Saksi Hidup, Dunia yang Berubah dan Semangat Melestarikan

    Jakarta: Tahun ini genap 70 tahun sejak diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika. Namun, Popong Otje Djunjunan masih ingat betul betapa berbedanya wajah Bandung, dan Indonesia secara keseluruhan, pada 1955 ketika pertemuan tingkat tinggi bersejarah itu diadakan. 
     
    Saat itu, Popong, yang masih berusia 17 tahun dan duduk di bangku SMA, menjadi salah satu pemandu muda yang menyambut para pemimpin dunia di Hotel Savoy Homann, Bandung.
     
    Bandung menjadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika pertama pada 1955, yang mempertemukan para presiden, perdana menteri, dan pemimpin dari 29 negara dan kawasan dalam semangat bersama untuk membebaskan diri dari kolonialisme dan imperialisme.
     
    Menurut Popong, Indonesia telah mengalami kemajuan yang signifikan selama tujuh dekade terakhir melalui kemajuan di bidang pendidikan, ekonomi, dan transportasi.

    Khususnya, Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), hasil kerja sama Indonesia-China, telah mempersingkat waktu tempuh antara kedua kota dari empat jam menjadi hanya 30 menit.
     
    Baca juga: Festival Asia Afrika Kembali Digelar
     
    “Begitu pula Bandung, yang kini sudah dikenal secara global, menarik banyak sekali wisatawan mancanegara,” kata Popong kepada Xinhua baru-baru ini di rumahnya di Bandung.
     
    Patung-patung figur para penggagas Konferensi Asia Afrika dipajang di dekat Gedung Merdeka dalam upacara peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika di Bandung, Provinsi Jawa Barat, pada 24 April 2015. 
     
    Dalam konferensi tahun 1955, Popong dan sembilan remaja lainnya mengenakan kebaya tradisional dengan rambut disanggul. Mereka ditugaskan untuk memperkenalkan masakan Sunda, salah satu makanan paling populer di Indonesia, dan minuman Sunda kepada para pemimpin negara dalam bahasa Inggris. 
     

    (Patung-patung figur para penggagas Konferensi Asia Afrika dipajang di dekat Gedung Merdeka dalam upacara peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika di Bandung, Provinsi Jawa Barat, pada 24 April 2015. Foto: Dok. Istimewa)
     
    Sajian yang diberikan termasuk rangginang, colenak, opak, dan minuman seperti bandrek dan bajigur. “Kami bertindak sebagai pemandu di hotel, menyambut para tamu,” kenang Popong. 
     
    Dia dengan gembira menceritakan kembali pertemuannya dengan perdana menteri Mesir saat itu, Gamal Abdel Nasser, yang bertanya tentang bajigur. 
     
    “Dengan tinggi badan yang hanya 150 sentimeter, saya harus menjulurkan leher selama beberapa menit untuk berbicara dengannya,” tutur Popong sambil tersenyum.
     
    Kala itu, dia pun menjelaskan resep minuman yang terbuat dari santan, jahe, dan gula aren tersebut. Popong menyampaikan bahwa Indonesia bukan satu-satunya negara yang telah berubah sejak saat itu. 
     
    “Kolonialisme telah memudar, dan kini negara-negara Asia dan Afrika sedang membangun kembali diri mereka secara ekonomi dan politik.”
     
    Baca juga: Konferensi Asia-Afrika: Peran Indonesia Hentikan Penjajahan dan Kekerasan
     
    Dia menyoroti bahwa pembangunan global bergantung pada hubungan antarmanusia, khususnya hubungan lintas perbatasan. “Kerja sama internasional harus terus berlanjut, tanpa diskriminasi.”
     
    Popong, yang kini berusia 87 tahun, telah mengabdi selama 25 tahun di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dengan spesialisasi di bidang pendidikan dan kebudayaan, sebelum pensiun pada 2019. 
     
    Dia mengajak generasi muda untuk menjunjung tinggi semangat Konferensi Asia Afrika guna berkontribusi bagi kemajuan dunia.
     
    “Kerja sama internasional harus terus berlanjut, tanpa diskriminasi,” kata Popong Otje Djunjunan, salah satu pemandu muda yang menyambut para pemimpin dunia di Hotel Savoy Homann Bandung pada 1955.
     
    “Di dunia yang mengglobal ini, kita harus belajar dari orang lain, baik itu semangat, etos kerja, maupun disiplin mereka,” kata Popong, seraya menyebut China sebagai contoh. “Ada pepatah berbunyi, ‘Carilah ilmu sampai ke negeri China’,” imbuhnya. 

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (TIN)

  • Kenangan Abadi Pasangan Suami Istri tentang Konferensi Asia-Afrika 1955

    Kenangan Abadi Pasangan Suami Istri tentang Konferensi Asia-Afrika 1955

    Jakarta: Inen Rusnan adalah fotografer termuda Indonesia yang ditugaskan untuk meliput Konferensi Asia-Afrika 1955 yang diselenggarakan di Bandung, Provinsi Jawa Barat. Pada usia 18 tahun, Inen hilir mudik tanpa lelah untuk mengabadikan foto para delegasi dari setiap negara yang berpartisipasi selama acara bersejarah tersebut.
     
    Ketika Xinhua mewawancarainya belum lama ini di kediamannya di Bandung, Inen sudah berusia 88 tahun. Dia menjawab pertanyaan dengan bantuan istrinya, Dedeh Kurniasih (78), yang juga menyaksikan konferensi monumental tersebut.
     
    Pada 18 April 1955 pagi, Inen mengendarai sepeda motornya menyusuri jalan-jalan di Bandung menuju Hotel Savoy Homann. Di
    dalam tasnya, dia membawa hingga 20 rol film, yang akan ditambahnya kembali setelah semua film digunakan. 

    Tugas pertamanya adalah di lobi hotel, tempat dia memotret para delegasi yang sedang menunggu kedatangan presiden Republik Indonesia saat itu, Soekarno. Setelah menyelesaikan tugas tersebut, Inen pun berangkat menuju Gedung Merdeka, lokasi utama penyelenggaraan konferensi.
     
    Dari balkon yang menghadap ke aula, Inen memotret jalannya konferensi, termasuk pidato Soekarno yang penuh semangat. 
     
    “Foto adalah saksi sejarah,” kata Inen kepada Xinhua. “Saya memotret semua delegasi, terutama mereka yang duduk di bagian VIP, serta setiap momen penting.” 
     
    Baca juga: Bendera PBB dan Negara Asia Afrika Dikibarkan di Museum KAA Bandung
     
    Pada 1955, teknologi fotografi masih terbatas. Gambar masih dalam bentuk hitam putih, dan hanya segelintir orang yang tahu cara memakai kamera. Inen termasuk di antara mereka. Dia belajar fotografi pada usia 16 tahun dari ayah angkatnya, James Adiwijaya, pemilik James Press Photo Agency. 
     
    James-lah yang membawa Inen ke konferensi tersebut, dan foto-foto bidikannya didistribusikan ke surat kabar dan panitia acara.
     
    Di sela-sela sesi, Inen bergegas ke studio foto yang berjarak 5 km untuk mencetak foto-fotonya. Sebagian fotonya dikirim ke surat kabar untuk dijadikan berita utama keesokan harinya, sementara yang lainnya diberikan sebagai cendera mata untuk para delegasi. 
     
    Saat ini, banyak karyanya yang dipajang di Gedung Merdeka, yang kini menjadi Museum Konferensi Asia-Afrika.
     
    Sementara itu, Dedeh Kurniasih, yang saat itu duduk di bangku kelas dua sekolah dasar, termasuk salah satu anak yang terpilih untuk menyambut para delegasi. 
     
    Dedeh teringat bangun pagi-pagi sekali pada hari itu, kegembiraannya terlihat jelas saat dia dan kawan-kawan sekelasnya naik delman menuju Gedung Merdeka.
     
    Baca juga: Wapres Tegaskan Komitmen Indonesia bagi Negara Asia-Afrika
     
    “Bandung saat itu sangat ramai,” kenang Dedeh. “Orang-orang berjejer di jalan, pria, wanita, lansia, dan anak-anak, semua bersorak- sorai ketika para delegasi melintas dalam busana tradisional mereka.” 
     
    Dedeh dan kerumunan orang melambaikan bendera dan menyanyikan lagu “Halo-Halo Bandung” selama prosesi bersejarah tersebut dari Hotel Savoy Homann.
     
    Setelah menikah dengan Inen, Dedeh mendapatkan wawasan yang lebih dalam tentang konferensi tersebut melalui foto-fotonya. 
    Kini, pasangan tersebut kerap menerima kunjungan dari para jurnalis dan peneliti, dan sesekali mengajak cucu-cucu mereka ke museum untuk berbagi kenangan.
     
    Meskipun tujuh dekade telah berlalu, Konferensi Asia-Afrika 1955 tetap menjadi babak yang menentukan dalam hidup mereka, bukti sebuah momen ketika dunia berkumpul di Bandung. Dan seorang fotografer muda, bersama seorang anak sekolah, menjadi bagian dari sejarah. 

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (TIN)

  • Di Tengah Paceklik Pendanaan, Eratani Raup Rp105 Miliar

    Di Tengah Paceklik Pendanaan, Eratani Raup Rp105 Miliar

    Jakarta: Saat banyak startup berguguran karena sulit mendapatkan dana, Eratani justru mencetak prestasi. Startup agritech ini sukses meraih pendanaan Seri A sebesar USD6,2 juta atau sekitar Rp105 miliar. 
     
    Putaran ini dipimpin oleh Clay Capital dengan dukungan dari TNB Aura, SBI Ven Capital, AgFunder, Genting Ventures, dan IIX.
     
    Kucuran dana segar ini membuktikan kepercayaan investor terhadap visi besar Eratani dalam mentransformasi sektor pertanian padi di Indonesia, sekaligus mendukung ambisi swasembada pangan nasional pada 2027.

    Pendanaan besar untuk dampak nyata di sawah
    Didirikan pada 2021, Eratani hadir sebagai solusi menyeluruh bagi petani kecil di sektor padi. Lewat platform digitalnya, Eratani telah memberdayakan lebih dari 34.000 petani di Jawa dan Sulawesi, mengelola 13.000 hektar lahan pertanian padi, meningkatkan hasil panen hingga 29 persen dan pendapatan petani sampai 25 persen di 2024, memproduksi 112.000 ton beras dan gabah untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.

    “Di Eratani, kami membuktikan bahwa dampak ekonomi dan sosial dapat berjalan beriringan dengan keberlanjutan lingkungan,” ujar Co-founder dan CEO Eratani Andrew Soeherman, dalam keterangan tertulis, Sabtu, 19 April 2025.
     
    “Fokus kami bukan pada ekspansi yang serba cepat, melainkan pada pembangunan fondasi yang kokoh agar kami dapat tumbuh secara strategis,” imbuh dia.
     

    Menyatukan ekosistem pertanian 
    Menurutnya, masalah utama sektor pertanian padi di Indonesia adalah ekosistemnya yang tercerai-berai. Oleh karena itu, Eratani menjawab tantangan ini lewat pendekatan digital yang menyatukan berbagai pemangku kepentingan.
     
    Petani bisa mengakses pendanaan terjangkau, bibit dan pupuk berkualitas, layanan konsultasi agronomi, hingga akses pasar. Semua disediakan dalam satu platform yang terintegrasi.
     
    “Dengan memanfaatkan wawasan berbasis data, kami dapat mengelola risiko dengan lebih efektif dan mendukung pengambilan keputusan yang lebih cerdas di lapangan,” ujar Susilo, Co-founder dan CFO Eratani, Bambang Cahyo.
    Petani kecil beri dampak besar
    Eratani tak hanya membantu meningkatkan kesejahteraan petani, tapi juga berkontribusi besar terhadap lingkungan. Pasalnya, budidaya padi diketahui menyumbang 1,5–2 persen dari total emisi gas rumah kaca global, setara dengan seluruh sektor penerbangan.
     
    “Eratani meredefinisi apa yang bisa dicapai oleh petani kecil di Indonesia,” kata Partner di Clay Capital, Gerard Chia.
     
    “Model terintegrasi dan berorientasi pada petani yang diterapkan Eratani membedakannya dari platform agritech pada umumnya. Eratani punya potensi mendorong perubahan sistemik melalui praktik berkelanjutan dan membuka peluang baru di pasar karbon,” jelas dia.
     
    Dengan tambahan pendanaan ini, Eratani akan memperluas adopsi teknologi pertanian presisi, mekanisasi, dan praktik budidaya ramah lingkungan. Tujuannya untuk meningkatkan produktivitas, profitabilitas, serta mendukung target iklim dan ketahanan pangan nasional.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)