Author: Medcom.id

  • 9 Tahun Berturut-turut, BAT Indonesia Raih Best Companies to Work for in Asia 2025

    9 Tahun Berturut-turut, BAT Indonesia Raih Best Companies to Work for in Asia 2025

    Jakarta:  BAT Indonesia kembali meraih penghargaan Best Companies to Work for in Asia 2025. Tahun ini menjadi tahun kesembilan BAT Indonesia meraih penghargaan yang diselenggarakan oleh Business Media International (BMI).

    BAT Indonesia juga menjadi salah satu dari hanya 15 perusahaan yang berhasil meraih Golden Award, sebuah kategori khusus yang diberikan kepada perusahaan yang mampu mempertahankan pencapaian ini secara konsisten selama minimal lima tahun berturut-turut.

    HR Asia Award merupakan salah satu penghargaan paling bergengsi dalam bidang pengelolaan sumber daya manusia. Setiap perusahaan yang terpilih harus melalui serangkaian proses evaluasi ketat, mulai dari proses screening, survei internal kepada karyawan menggunakan Total Engagement Assessment Model (TEAM), proses audit independen, hingga sesi presentasi di hadapan dewan juri yang terdiri dari para profesional kredibel dari berbagai sektor industri.

    Direktur HR dan Inklusi BAT Indonesia, Jonathan Sembiring mengatakan, meraih penghargaan ini selama sembilan tahun berturut-turut tentu bukan sebuah pencapaian yang datang dengan sendirinya. Ini adalah pengakuan dari keseluruhan usaha yang dilakukan oleh bukan hanya tim HR BAT Indonesia tetapi seluruh karyawan di BAT Indonesia.

    ”BAT Indonesia memiliki komitmen yang kuat dalam menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan suportif bagi semua karyawan. Dalam pengelolaan sumber daya manusia kami konsisten untuk terus peduli, mengembangkan serta membangun budaya kerja yang positif, dan menyediakan ruang bagi setiap individu untuk bertumbuh dan berkembang,” ujarnya.

    Penghargaan ini bukan hanya menjadi bentuk pengakuan atas pencapaian organisasi, tetapi
    juga menjadi bukti nyata bahwa karyawan merupakan pusat dari setiap strategi dan inisiatif
    yang dijalankan oleh BAT Indonesia.

    Jakarta:  BAT Indonesia kembali meraih penghargaan Best Companies to Work for in Asia 2025. Tahun ini menjadi tahun kesembilan BAT Indonesia meraih penghargaan yang diselenggarakan oleh Business Media International (BMI).
     
    BAT Indonesia juga menjadi salah satu dari hanya 15 perusahaan yang berhasil meraih Golden Award, sebuah kategori khusus yang diberikan kepada perusahaan yang mampu mempertahankan pencapaian ini secara konsisten selama minimal lima tahun berturut-turut.
     
    HR Asia Award merupakan salah satu penghargaan paling bergengsi dalam bidang pengelolaan sumber daya manusia. Setiap perusahaan yang terpilih harus melalui serangkaian proses evaluasi ketat, mulai dari proses screening, survei internal kepada karyawan menggunakan Total Engagement Assessment Model (TEAM), proses audit independen, hingga sesi presentasi di hadapan dewan juri yang terdiri dari para profesional kredibel dari berbagai sektor industri.

    Direktur HR dan Inklusi BAT Indonesia, Jonathan Sembiring mengatakan, meraih penghargaan ini selama sembilan tahun berturut-turut tentu bukan sebuah pencapaian yang datang dengan sendirinya. Ini adalah pengakuan dari keseluruhan usaha yang dilakukan oleh bukan hanya tim HR BAT Indonesia tetapi seluruh karyawan di BAT Indonesia.
     
    ”BAT Indonesia memiliki komitmen yang kuat dalam menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan suportif bagi semua karyawan. Dalam pengelolaan sumber daya manusia kami konsisten untuk terus peduli, mengembangkan serta membangun budaya kerja yang positif, dan menyediakan ruang bagi setiap individu untuk bertumbuh dan berkembang,” ujarnya.
     
    Penghargaan ini bukan hanya menjadi bentuk pengakuan atas pencapaian organisasi, tetapi
    juga menjadi bukti nyata bahwa karyawan merupakan pusat dari setiap strategi dan inisiatif
    yang dijalankan oleh BAT Indonesia.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (CEU)

  • Apakah Talak Membutuhkan Saksi? Begini Penjelasannya

    Apakah Talak Membutuhkan Saksi? Begini Penjelasannya

    Jakarta: Pernikahan adalah salah satu ibadah yang dianjurkan dalam Islam. Namun tak sedikit pasangan yang harus mengakhiri pernikahan mereka dengan berbagai alasan. 

    Dalam Islam, talak atau perceraian adalah hal yang haram tanpa sebab. Rasulullah bersabda; “Perkara halal yang tidak disukai Allah adalah Talak,” demikian hadis riwayat Ibnu Majah, Abu Dawud, Baihaqi. 

    Talak sendiri memiliki definisi perceraian antara suami dan istri; lepasnya ikatan perkawinan. Lalu, pertanyaan yang muncul adalah apakah talak atau perceraian membutuhkan saksi? 

    Sebelum membahas hal tersebut ada baiknya kita mengenal rukun talak. Melansir NU Online, berikut ini rukun-rukun talak:

    Artinya: “Rukun-rukun talak ada lima, yakni orang yang mentalak (suami), sighat (redaksi talak), orang yang ditalak (istri), mempunyai otoritas, dan sengaja (tidak dipaksa).” (Syekh Khathib Asy-Syirbini, Mugnil Muhtaj, [Beirut, Darul Kutub Al-‘Ilmiyyah: 1415 H], jilid. 4, hlm. 455).

    Berdasarkan penjelasan Syekh Khathib Asy-Syirbini di atas, berikut adalah paparan lebih detail mengenai rukun-rukun talak:

    1. Orang yang menalak (suami)

    Talak bisa terjadi jika dilakukan oleh suami yang mukallaf, baligh, berakal, dan atas kemauan sendiri.   

    2. Sighat (redaksi talak)

    Talak bisa terjadi dengan menggunakan Bahasa Arab ataupun bahasa lainnya, baik yang disampaikan melalui lisan, tulisan, maupun isyarat.   

    3. Orang yang ditalak (istri)

    Talak bisa terjadi ketika yang ditalak tersebut adalah perempuan yang masih berstatus sebagai istri.

    4. Mempunyai otoritas

    Seseorang yang menjatuhkan talak harus memiliki otoritas atau kewenangan dalam menjatuhkan talak. Oleh karena itu, syarat mutlaknya adalah harus berstatus sebagai suami.   

    5. Tidak dipaksa

    Talak bisa terjadi ketika sang suami menggunakan kalimat talak memang bermaksud untuk mentalak, bukan untuk tujuan yang lain.  
     

     

    Apakah Talak Membutuhkan Saksi? 

    Berdasarkan keterangan mengenai rukun-rukun talak di atas, tidak ada satu pun rukun talak yang mewajibkan adanya saksi untuk talak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa talak tidak membutuhkan adanya saksi.

    Selain itu, Sayyid Sabiq dalam kitabnya, Fiqhus Sunnah mengatakan, sebagaimana pendapat mayoritas ulama, talak otomatis jatuh saat suami mengucapkannya, meski tanpa ada saksi. Berikut adalah kutipannya:

    Artinya: “Kebanyakan ulama salaf maupun khalaf  berpendapat bahwa talak jatuh meski tanpa saksi. Hal ini karena talak merupakan hak khusus bagi suami sehingga tidak butuh saksi saat melakukannya. Selain itu, tidak ada nash dari Nabi Saw. maupun sahabatnya tentang syariat mempersaksikan talak.”  (Sayyid Sabiq, Fiqhus Sunnah, [Beirut, Darul Kitab Al-‘Arabi: 1397 H], jilid 2, hlm. 257).

    Dari keterangan tersebut semakin jelas bahwa mayoritas ulama memang tidak mensyaratkan adanya saksi dalam talak ataupun cerai. Pasalnya, talak merupakan hak dari suami sehingga ketika ia mau menggunakan haknya tidak diharuskan adanya saksi. Begitu pula tidak ada dalil dari hadits Nabi saw maupun para sahabat yang mensyaratkan adanya saksi dalam talak.   

    Namun demikian, meskipun tidak diwajibkan adanya saksi, menurut Imam Fakhruddin ar-Razi, persaksian dalam talak hukumnya sunnah, agar tidak terjadi perselisihan nantinya antara suami dan istri. Selain itu, agar jangan sampai ketika suami telah meninggal ada perempuan yang mengaku masih menjadi istri sahnya, ataupun sebaliknya. 

    Berikut adalah paparan penjelasannya:

    Artinya: “Persaksian yang dimaksud dalam ayat ini hukumnya sunnah menurut madzhab Hanafi. Adapun menurut mazhab Syafi’i, persaksian hukumnya wajib dalam hal rujuk, dan hukumnya sunnah dalam hal talak (firqah). Ada yang berpendapat bahwa fungsi adanya saksi adalah agar di antara suami istri tidak ada perselisihan dan agar jangan sampai ketika suami telah meninggal ada perempuan yang mengaku masih menjadi istri sahnya, ataupun sebaliknya.” (Imam Fakhruddin ar-Razi, Mafatihul Ghaib, [Beirut, Daru Ihya’it Turats al-‘Arabi: 1420 H], jilid. 30, hlm. 562).

    Dari penjabaran di atas, dapat disimpulkan bahwa menurut mayoritas ulama, talak tidaklah wajib mendatangkan saksi. Namun demikian, hukumnya sunnah mendatangkan saksi dalam proses talak, tujuannya agar di antara suami istri tidak ada perselisihan dan ketika suami telah meninggal dunia tidak ada perempuan yang mengaku masih menjadi istri sahnya, ataupun sebaliknya. 

    Jakarta: Pernikahan adalah salah satu ibadah yang dianjurkan dalam Islam. Namun tak sedikit pasangan yang harus mengakhiri pernikahan mereka dengan berbagai alasan. 
     
    Dalam Islam, talak atau perceraian adalah hal yang haram tanpa sebab. Rasulullah bersabda; “Perkara halal yang tidak disukai Allah adalah Talak,” demikian hadis riwayat Ibnu Majah, Abu Dawud, Baihaqi. 
     
    Talak sendiri memiliki definisi perceraian antara suami dan istri; lepasnya ikatan perkawinan. Lalu, pertanyaan yang muncul adalah apakah talak atau perceraian membutuhkan saksi? 

    Sebelum membahas hal tersebut ada baiknya kita mengenal rukun talak. Melansir NU Online, berikut ini rukun-rukun talak:
     

     
    Artinya: “Rukun-rukun talak ada lima, yakni orang yang mentalak (suami), sighat (redaksi talak), orang yang ditalak (istri), mempunyai otoritas, dan sengaja (tidak dipaksa).” (Syekh Khathib Asy-Syirbini, Mugnil Muhtaj, [Beirut, Darul Kutub Al-‘Ilmiyyah: 1415 H], jilid. 4, hlm. 455).
     
    Berdasarkan penjelasan Syekh Khathib Asy-Syirbini di atas, berikut adalah paparan lebih detail mengenai rukun-rukun talak:
     
    1. Orang yang menalak (suami)
     
    Talak bisa terjadi jika dilakukan oleh suami yang mukallaf, baligh, berakal, dan atas kemauan sendiri.   
     
    2. Sighat (redaksi talak)
     
    Talak bisa terjadi dengan menggunakan Bahasa Arab ataupun bahasa lainnya, baik yang disampaikan melalui lisan, tulisan, maupun isyarat.   
     
    3. Orang yang ditalak (istri)
     
    Talak bisa terjadi ketika yang ditalak tersebut adalah perempuan yang masih berstatus sebagai istri.
     
    4. Mempunyai otoritas
     
    Seseorang yang menjatuhkan talak harus memiliki otoritas atau kewenangan dalam menjatuhkan talak. Oleh karena itu, syarat mutlaknya adalah harus berstatus sebagai suami.   
     
    5. Tidak dipaksa
     
    Talak bisa terjadi ketika sang suami menggunakan kalimat talak memang bermaksud untuk mentalak, bukan untuk tujuan yang lain.  
     

     

    Apakah Talak Membutuhkan Saksi? 

    Berdasarkan keterangan mengenai rukun-rukun talak di atas, tidak ada satu pun rukun talak yang mewajibkan adanya saksi untuk talak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa talak tidak membutuhkan adanya saksi.
     
    Selain itu, Sayyid Sabiq dalam kitabnya, Fiqhus Sunnah mengatakan, sebagaimana pendapat mayoritas ulama, talak otomatis jatuh saat suami mengucapkannya, meski tanpa ada saksi. Berikut adalah kutipannya:
     

     
    Artinya: “Kebanyakan ulama salaf maupun khalaf  berpendapat bahwa talak jatuh meski tanpa saksi. Hal ini karena talak merupakan hak khusus bagi suami sehingga tidak butuh saksi saat melakukannya. Selain itu, tidak ada nash dari Nabi Saw. maupun sahabatnya tentang syariat mempersaksikan talak.”  (Sayyid Sabiq, Fiqhus Sunnah, [Beirut, Darul Kitab Al-‘Arabi: 1397 H], jilid 2, hlm. 257).
     
    Dari keterangan tersebut semakin jelas bahwa mayoritas ulama memang tidak mensyaratkan adanya saksi dalam talak ataupun cerai. Pasalnya, talak merupakan hak dari suami sehingga ketika ia mau menggunakan haknya tidak diharuskan adanya saksi. Begitu pula tidak ada dalil dari hadits Nabi saw maupun para sahabat yang mensyaratkan adanya saksi dalam talak.   
     
    Namun demikian, meskipun tidak diwajibkan adanya saksi, menurut Imam Fakhruddin ar-Razi, persaksian dalam talak hukumnya sunnah, agar tidak terjadi perselisihan nantinya antara suami dan istri. Selain itu, agar jangan sampai ketika suami telah meninggal ada perempuan yang mengaku masih menjadi istri sahnya, ataupun sebaliknya. 
     
    Berikut adalah paparan penjelasannya:
     

     
    Artinya: “Persaksian yang dimaksud dalam ayat ini hukumnya sunnah menurut madzhab Hanafi. Adapun menurut mazhab Syafi’i, persaksian hukumnya wajib dalam hal rujuk, dan hukumnya sunnah dalam hal talak (firqah). Ada yang berpendapat bahwa fungsi adanya saksi adalah agar di antara suami istri tidak ada perselisihan dan agar jangan sampai ketika suami telah meninggal ada perempuan yang mengaku masih menjadi istri sahnya, ataupun sebaliknya.” (Imam Fakhruddin ar-Razi, Mafatihul Ghaib, [Beirut, Daru Ihya’it Turats al-‘Arabi: 1420 H], jilid. 30, hlm. 562).
     
    Dari penjabaran di atas, dapat disimpulkan bahwa menurut mayoritas ulama, talak tidaklah wajib mendatangkan saksi. Namun demikian, hukumnya sunnah mendatangkan saksi dalam proses talak, tujuannya agar di antara suami istri tidak ada perselisihan dan ketika suami telah meninggal dunia tidak ada perempuan yang mengaku masih menjadi istri sahnya, ataupun sebaliknya. 
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • Daftar Negara Paling Malas Jalan Kaki, Indonesia Peringkat Pertama

    Daftar Negara Paling Malas Jalan Kaki, Indonesia Peringkat Pertama

    Jakarta: Indonesia menjadi negara yang masyarakatnya paling malas berjalan kaki di dunia. Merujuk pada data yang dirilis Stanford University, Indonesia bahkan menempati peringkat pertama negara yang paling malas berjalan kaki. 

    Data tersebut mengungkapkan jumlah langkah kaki orang Indonesia sangat rendah jika dibandingkan dengan negara lain, yakni hanya sekitar 3.531 langkah per hari. 

    Dibandingkan dengan warga Inggris misalnya, mereka berjalan 5.444 langkah setiap hari. Sedangkan warga Yunani yang menempati peringkat 10, mereka rata-rata berjalan sekitar 4.350 langkah per hari. 

     

    Selain Indonesia, adapun lima negara paling malas berjalan kaki antara lain Arab Saudi di peringkat kedua dengan 3,807 langkah per hari. Lalu Malaysia di peringkat ketiga dengan 3.963 per hari disusul Filipina (4.008 langkah per hari) di peringkat empat dan Afrika Selatan (4.105 langkah per hari) di posisi kelima. 

    Berjalan kaki sebenarnya sangat dianjurkan karena bisa meningkatkan mobilitas sendi, mencegah menurunnya masa tulang, bahkan mengurangi risiko keretakan. Berjalan kaki sedikitnya 30 menit per hari untuk mengurangi sakit pada sendi, juga kaku dan peradangan.

    Jakarta: Indonesia menjadi negara yang masyarakatnya paling malas berjalan kaki di dunia. Merujuk pada data yang dirilis Stanford University, Indonesia bahkan menempati peringkat pertama negara yang paling malas berjalan kaki. 
     
    Data tersebut mengungkapkan jumlah langkah kaki orang Indonesia sangat rendah jika dibandingkan dengan negara lain, yakni hanya sekitar 3.531 langkah per hari. 
     
    Dibandingkan dengan warga Inggris misalnya, mereka berjalan 5.444 langkah setiap hari. Sedangkan warga Yunani yang menempati peringkat 10, mereka rata-rata berjalan sekitar 4.350 langkah per hari. 

     

     
    Selain Indonesia, adapun lima negara paling malas berjalan kaki antara lain Arab Saudi di peringkat kedua dengan 3,807 langkah per hari. Lalu Malaysia di peringkat ketiga dengan 3.963 per hari disusul Filipina (4.008 langkah per hari) di peringkat empat dan Afrika Selatan (4.105 langkah per hari) di posisi kelima. 
     
    Berjalan kaki sebenarnya sangat dianjurkan karena bisa meningkatkan mobilitas sendi, mencegah menurunnya masa tulang, bahkan mengurangi risiko keretakan. Berjalan kaki sedikitnya 30 menit per hari untuk mengurangi sakit pada sendi, juga kaku dan peradangan.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • Hindari Antrean di Rumah Sakit, Pria di Gresik Ini Manfaatkan Antrean Mobile JKN

    Hindari Antrean di Rumah Sakit, Pria di Gresik Ini Manfaatkan Antrean Mobile JKN

    Gresik: Seiring berkembangnya teknologi di bidang kesehatan, peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) kini tidak perlu mengantre lama di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL). Pasalnya, program yang yang dikelola oleh BPJS Kesehatan ini saat ini menyediakan inovasi antrean online melalui Aplikasi Mobile JKN. Kemudahan ini telah nyata dirasakan oleh peserta JKN asal Kabupaten Gresik.

    “Sebelum ada antrean online ini saya harus datang mulai 05.30 dini hari. Sudah datang pagi begitu area halaman rumah sakit telah dipadati oleh banyak pasien lainnya. Saya juga selalu khawatir jika datang sedikit terlambat karena pasti nomor antrean sudah penuh sehingga harus menunggu hari selanjutnya. Akan tetapi, semenjak ada antrean online melalui Aplikasi Mobile JKN ini tidak pernah saya hadapi lagi keadaan seperti itu, antrean di rumah sakit jauh lebih teratur,” ungkap Nelson, Jumat (13/6).

    Pria 38 tahun ini mengaku sangat terbantu dengan antrean online tersebut. Menurutnya, selain memangkas waktu cara pendaftarannya pun bisa dilakukan dimana saja.

    “Sangat praktis karena cukup dilakukan melalui smartphone kita masing-masing. Saya hanya perlu membuka Aplikasi Mobile JKN, kemudian masuk ke fitur Pendaftaran Pelayanan (antrean),” jelas Nelson. 

    Nelson mengatakan setelah memilih fitur dimaksud, peserta akan diberikan dua pilihan yakni FKTP atau FKRTL. Untuk antrean di rumah sakit, peserta memilih FKRTL. Ini berlaku untuk peserta yang telah melewati pemeriksaan awal di FKTP, dan mendapatkan rujukan ke FKRTL berdasarkan hasil pemeriksaan sehingga telah mengantongi nomor rujukan.  

    “Setelah kita memilih menu FKRTL, akan otomatis muncul nomor rujukan kita. Kita memilih kapan waktu mau berobat ke FKRTL. Untuk waktu akses layanan kesehatan dibuka 24 jam sebelum jam buka operasional faskes dan akan ditutup 1 jam sebelum jam tutup operasional,” kata Nelson.

    Lebih lanjut, Nelson menerangkan untuk peserta yang tidak memiliki rujukan, maka peserta wajib melakukan pemeriksaan ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) terlebih dahulu. Apabila dalam kondisi gawat darurat, peserta dapat langsung mengakses layanan Unit Gawat Darurat (UGD).

    “Kondisi gawat darurat nantinya akan ditentukan oleh Dokter Penanggung Jawab di UGD tersebut. Jika tidak dalam kondisi gawat darurat maka peserta akan diberikan edukasi untuk melakukan pemeriksaan ke FKTP,” bebernya.

    Antrean online ini dapat didaftarkan untuk hari ini dan keesokan harinya. Nelson kemudian menyebut hal ini dapat mengurangi penumpukan antrean peserta di rumah sakit.

    “Sistem antrean online ini berjalan berdasarkan jadwal kedatangan yang telah dipilih peserta melalui Aplikasi Mobile JKN. Dengan begini saya merasa lebih tenang, karena sudah bisa memperkirakan pukul berapa harus ke rumah sakit sehingga kita terhindar dari risiko penularan penyakit antar pasien,” ujarnya.

    Ia berharap layanan antrean online ini semakin banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Bukan hanya masyarakat di perkotaan, namun juga menjangkau hingga pedesaan.

    “Saya yakin mayoritas masyarakat baik di kota maupun di desa sudah melek teknologi. Sehingga Aplikasi Mobile JKN ini dapat menjadi andalan ketika peserta hendak mengakses layanan kesehatan dengan mudah dan cepat,” harap Nelson.

    Sebagai informasi, Aplikasi Mobile JKN dapat diunduh melalui App Storedan Play Store. Untuk peserta yang telah memiliki akun, maka bisa langsung masuk ke aplikasi dengan mengisi nomor kartu JKN dan password, sedangkan bagi peserta yang belum memiliki akun maka melakukan pendaftaran terlebih dahulu dengan mengisi data diri dan melakukan konfirmasi melalui nomor handphone atau email.

    Gresik: Seiring berkembangnya teknologi di bidang kesehatan, peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) kini tidak perlu mengantre lama di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL). Pasalnya, program yang yang dikelola oleh BPJS Kesehatan ini saat ini menyediakan inovasi antrean online melalui Aplikasi Mobile JKN. Kemudahan ini telah nyata dirasakan oleh peserta JKN asal Kabupaten Gresik.
     
    “Sebelum ada antrean online ini saya harus datang mulai 05.30 dini hari. Sudah datang pagi begitu area halaman rumah sakit telah dipadati oleh banyak pasien lainnya. Saya juga selalu khawatir jika datang sedikit terlambat karena pasti nomor antrean sudah penuh sehingga harus menunggu hari selanjutnya. Akan tetapi, semenjak ada antrean online melalui Aplikasi Mobile JKN ini tidak pernah saya hadapi lagi keadaan seperti itu, antrean di rumah sakit jauh lebih teratur,” ungkap Nelson, Jumat (13/6).
     
    Pria 38 tahun ini mengaku sangat terbantu dengan antrean online tersebut. Menurutnya, selain memangkas waktu cara pendaftarannya pun bisa dilakukan dimana saja.

    “Sangat praktis karena cukup dilakukan melalui smartphone kita masing-masing. Saya hanya perlu membuka Aplikasi Mobile JKN, kemudian masuk ke fitur Pendaftaran Pelayanan (antrean),” jelas Nelson. 
     
    Nelson mengatakan setelah memilih fitur dimaksud, peserta akan diberikan dua pilihan yakni FKTP atau FKRTL. Untuk antrean di rumah sakit, peserta memilih FKRTL. Ini berlaku untuk peserta yang telah melewati pemeriksaan awal di FKTP, dan mendapatkan rujukan ke FKRTL berdasarkan hasil pemeriksaan sehingga telah mengantongi nomor rujukan.  
     
    “Setelah kita memilih menu FKRTL, akan otomatis muncul nomor rujukan kita. Kita memilih kapan waktu mau berobat ke FKRTL. Untuk waktu akses layanan kesehatan dibuka 24 jam sebelum jam buka operasional faskes dan akan ditutup 1 jam sebelum jam tutup operasional,” kata Nelson.
     
    Lebih lanjut, Nelson menerangkan untuk peserta yang tidak memiliki rujukan, maka peserta wajib melakukan pemeriksaan ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) terlebih dahulu. Apabila dalam kondisi gawat darurat, peserta dapat langsung mengakses layanan Unit Gawat Darurat (UGD).
     
    “Kondisi gawat darurat nantinya akan ditentukan oleh Dokter Penanggung Jawab di UGD tersebut. Jika tidak dalam kondisi gawat darurat maka peserta akan diberikan edukasi untuk melakukan pemeriksaan ke FKTP,” bebernya.
     
    Antrean online ini dapat didaftarkan untuk hari ini dan keesokan harinya. Nelson kemudian menyebut hal ini dapat mengurangi penumpukan antrean peserta di rumah sakit.
     
    “Sistem antrean online ini berjalan berdasarkan jadwal kedatangan yang telah dipilih peserta melalui Aplikasi Mobile JKN. Dengan begini saya merasa lebih tenang, karena sudah bisa memperkirakan pukul berapa harus ke rumah sakit sehingga kita terhindar dari risiko penularan penyakit antar pasien,” ujarnya.
     
    Ia berharap layanan antrean online ini semakin banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Bukan hanya masyarakat di perkotaan, namun juga menjangkau hingga pedesaan.
     
    “Saya yakin mayoritas masyarakat baik di kota maupun di desa sudah melek teknologi. Sehingga Aplikasi Mobile JKN ini dapat menjadi andalan ketika peserta hendak mengakses layanan kesehatan dengan mudah dan cepat,” harap Nelson.
     
    Sebagai informasi, Aplikasi Mobile JKN dapat diunduh melalui App Storedan Play Store. Untuk peserta yang telah memiliki akun, maka bisa langsung masuk ke aplikasi dengan mengisi nomor kartu JKN dan password, sedangkan bagi peserta yang belum memiliki akun maka melakukan pendaftaran terlebih dahulu dengan mengisi data diri dan melakukan konfirmasi melalui nomor handphone atau email.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (MMI)

  • Program JKN Setia Menemani Wartasih Hadapi Gula Darah dan Tumor Ganas

    Program JKN Setia Menemani Wartasih Hadapi Gula Darah dan Tumor Ganas

    Pandeglang: Wartasih (50), warga Kampung Ciakar, Desa Rancapinang, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang saat ini tengah menggantungkan harapannya kepada Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk menghadapi penyakit gula darah dan tumor ganas yang telah menjangkitnya. Ia berharap, perjuangannya bersama JKN dapat membuahkan hasil agar dapat sembuh dari penyakit yang dideritanya.

    Yuli, anak pertama Wartasih kepada media menceritakan, bahwa orang tunya telah mengidap penyakit gula darah sejak 12 tahun lalu. Ia menyebut, di tahun 2024 lalu, ibunya memiliki luka di tangan dan benjolan di leher.

    Saat itu, Yuli membawa ibunya untuk berobat ke RSUD Malingping, Kabupaten Lebak Banten. Setelah dilakukan pemeriksaan medis, ibunya disarankan melakukan salah satu tindakan operasi operasi baik pada tangan yang mengalami luka atau benjolan yang ada di lehernya.

    “Jadi waktu itu kata dokter yang rawat tidak bisa ditangani sekaligus, harus pilih salah satu, mau operasi tangan yang luka atau benjolan pada leher dulu. Karena saat itu yang parah kondisinyatangan, maka dilakukan operasi tangan tangan dahulu,” tuturnya, Jum’at (13/06).

    Yuli mengatakan, usai melakukan operasi pengangkatan daging pada tangan, ibunya harus menjalani pengobatan rutin hingga delapan bulan lamanya. Kemudian, setelah luka di tangannya membaik, lanjut Yuli, benjolan yang berada di leher ibunya itu semakin membesar. Saat ini benjolan yang didiagnosis sebagai tumor ganas itu sudah seukuran kepalan telapan tangan orang dewasa.

    “Pengobatannya selama delapan bulan untuk sembuh, karena ada gula darah. Jadi lama untuk sembuhnya. Terus diperiksa lagi untuk diobati ke RSUD Malingping, dokter menyarankan untuk segera dilakukan operasi di Rumah Sakit Dharmais. Tapi katanya untuk pemeriksaan CT scan di RSUD Malingping bisa. Kalau tumor ini sudah berjalan satu tahun,” ujarnya.

    Yuli berharap ibunya dapat kembali sembuh seperti sediakala. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada BPJS Kesehatan, karena berkat Program JKN ibunya dapat menjalani operasi dan pengobatan secara gratis. Menurutnya, kehadiran Program JKN di tengah keluarganya yang mengalami kesulitan ekonomi merupakan secercah harapan bagi orang tuanya bisa sembuh dari penyakitnya.

    “Kita lagi berusaha ngumpulin dana dulu, untuk operasional operasi di Rumah Sakit Dharmais, semoga nanti setelah operasi di sana ibu bisa sembuh seperti sediakala belum terpikirkan kalau harus mengeluarkan dana pribadi buat berobat semua ini,” tuturnya.

    Yuli mengaku, meskipun hanya terdaftar sebagai peserta JKN kelas tiga dari segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang dibiayai oleh pemerintah, namun ia tidak mendapatkan perlakuan berbeda dari rumah sakit.

    Selain itu, administrasi yang ditempuh untuk mendapatkan pelayanan JKN juga sangat mudah serta tidak ada Kendala yang berarti saat ia mengurus orangtuanya menjalani operasi maupun berobat jalan.

    “Alhamdulillah tidak bayar sepeserpun, untuk syarat-syarat administrasinya juga gampang. Selain itu juga kami dilayani dengan baik oleh pihak rumah sakit meskipun kami berobat ke rumah sakit di wilayah Lebak bukan di Pandeglang, alhamdulillah dilayani dengan baik, Program JKN sangat profesional melayani pesertanya,” sambungnya.

    Ia berharap, BPJS Kesehatan melalui Program JKN dapat terus berkesinambungan memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat khususnya bagi mereka tidak mampu seperti keluarganya. Menurutnya Program JKN merupakan program yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

    “Tidak bisa membayangkan jika tidak ada Program JKN, mungkin kami sudah menyerah dari dulu. Untuk biaya operasional merawatnya saja lumayan, apalagi harus bayar biaya operasi dan pengobatannya, pokoknya terima kasih banyak BPJS Kesehatan,” ucapnya lirih. (OO/mj)

    Pandeglang: Wartasih (50), warga Kampung Ciakar, Desa Rancapinang, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang saat ini tengah menggantungkan harapannya kepada Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk menghadapi penyakit gula darah dan tumor ganas yang telah menjangkitnya. Ia berharap, perjuangannya bersama JKN dapat membuahkan hasil agar dapat sembuh dari penyakit yang dideritanya.
     
    Yuli, anak pertama Wartasih kepada media menceritakan, bahwa orang tunya telah mengidap penyakit gula darah sejak 12 tahun lalu. Ia menyebut, di tahun 2024 lalu, ibunya memiliki luka di tangan dan benjolan di leher.
     
    Saat itu, Yuli membawa ibunya untuk berobat ke RSUD Malingping, Kabupaten Lebak Banten. Setelah dilakukan pemeriksaan medis, ibunya disarankan melakukan salah satu tindakan operasi operasi baik pada tangan yang mengalami luka atau benjolan yang ada di lehernya.

    “Jadi waktu itu kata dokter yang rawat tidak bisa ditangani sekaligus, harus pilih salah satu, mau operasi tangan yang luka atau benjolan pada leher dulu. Karena saat itu yang parah kondisinyatangan, maka dilakukan operasi tangan tangan dahulu,” tuturnya, Jum’at (13/06).
     
    Yuli mengatakan, usai melakukan operasi pengangkatan daging pada tangan, ibunya harus menjalani pengobatan rutin hingga delapan bulan lamanya. Kemudian, setelah luka di tangannya membaik, lanjut Yuli, benjolan yang berada di leher ibunya itu semakin membesar. Saat ini benjolan yang didiagnosis sebagai tumor ganas itu sudah seukuran kepalan telapan tangan orang dewasa.
     
    “Pengobatannya selama delapan bulan untuk sembuh, karena ada gula darah. Jadi lama untuk sembuhnya. Terus diperiksa lagi untuk diobati ke RSUD Malingping, dokter menyarankan untuk segera dilakukan operasi di Rumah Sakit Dharmais. Tapi katanya untuk pemeriksaan CT scan di RSUD Malingping bisa. Kalau tumor ini sudah berjalan satu tahun,” ujarnya.
     
    Yuli berharap ibunya dapat kembali sembuh seperti sediakala. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada BPJS Kesehatan, karena berkat Program JKN ibunya dapat menjalani operasi dan pengobatan secara gratis. Menurutnya, kehadiran Program JKN di tengah keluarganya yang mengalami kesulitan ekonomi merupakan secercah harapan bagi orang tuanya bisa sembuh dari penyakitnya.
     
    “Kita lagi berusaha ngumpulin dana dulu, untuk operasional operasi di Rumah Sakit Dharmais, semoga nanti setelah operasi di sana ibu bisa sembuh seperti sediakala belum terpikirkan kalau harus mengeluarkan dana pribadi buat berobat semua ini,” tuturnya.
     
    Yuli mengaku, meskipun hanya terdaftar sebagai peserta JKN kelas tiga dari segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang dibiayai oleh pemerintah, namun ia tidak mendapatkan perlakuan berbeda dari rumah sakit.
     
    Selain itu, administrasi yang ditempuh untuk mendapatkan pelayanan JKN juga sangat mudah serta tidak ada Kendala yang berarti saat ia mengurus orangtuanya menjalani operasi maupun berobat jalan.
     
    “Alhamdulillah tidak bayar sepeserpun, untuk syarat-syarat administrasinya juga gampang. Selain itu juga kami dilayani dengan baik oleh pihak rumah sakit meskipun kami berobat ke rumah sakit di wilayah Lebak bukan di Pandeglang, alhamdulillah dilayani dengan baik, Program JKN sangat profesional melayani pesertanya,” sambungnya.
     
    Ia berharap, BPJS Kesehatan melalui Program JKN dapat terus berkesinambungan memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat khususnya bagi mereka tidak mampu seperti keluarganya. Menurutnya Program JKN merupakan program yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
     
    “Tidak bisa membayangkan jika tidak ada Program JKN, mungkin kami sudah menyerah dari dulu. Untuk biaya operasional merawatnya saja lumayan, apalagi harus bayar biaya operasi dan pengobatannya, pokoknya terima kasih banyak BPJS Kesehatan,” ucapnya lirih. (OO/mj)
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (MMI)

  • Cara ke Jakarta Fair 2025 Naik MRT, Ini Rutenya

    Cara ke Jakarta Fair 2025 Naik MRT, Ini Rutenya

    Jakarta: Pameran akbar Jakarta Fair alias Pekan Raya Jakarta (PRJ) 2025 sudah dibuka sejak Kamis, 19 Juni 2025 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, antusias masyarakat untuk datang ke Jakarta Fair selalu membludak. 

    Karena itu, untuk mengantisipasi kemacetan serta agar tidak kesulitan mencari parkir, masyarakat dianjurkan untuk datang ke venue Jakarta Fair di JIExpo menggunakan transportasi umum. 

    Salah satu moda transportasi yang saat ini sedang digemari masyarakat Jakarta adalah MRT. Namun bagi Anda yang berniat ke Jakarta Fair menggunakan MRT wajib tahu rute yang dipilih.

    Selain itu, penumpang MRT yang ingin ke Jakarta Fair harus melanjutkan perjalanan dengan moda transportasi lainnya seperti TransJakarta atau taksi online. 
     

     

    Cara ke Jakarta Fair naik MRT

    Masyarakat yang naik MRT dari stasiun: Lebak Bulus, Fatmawati Indomaret, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M BCA, ASEAN, Senayan Mastercard, Istora Mandiri, Bendungan Hilir, Setiabudi Astra, dan Dukuh Atas BNI, bisa menggunakan MRT dengan tujuan stasiun akhir yakni Stasiun Bundaran HI.

    Setelah tiba di Stasiun Bundaran HI, ambil jalan keluar menuju Halte Transjakarta Bundaran HI, lalu lanjut naik Transjakarta tujuan Halte Balai Kota.

    Di Halte Balai Kota, naik Transjakarta 2C di pintu A khusus tujuan JIExpo Kemayoran, lalu turun di Halte JIExpo Kemayoran.

    Jakarta: Pameran akbar Jakarta Fair alias Pekan Raya Jakarta (PRJ) 2025 sudah dibuka sejak Kamis, 19 Juni 2025 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, antusias masyarakat untuk datang ke Jakarta Fair selalu membludak. 
     
    Karena itu, untuk mengantisipasi kemacetan serta agar tidak kesulitan mencari parkir, masyarakat dianjurkan untuk datang ke venue Jakarta Fair di JIExpo menggunakan transportasi umum. 
     
    Salah satu moda transportasi yang saat ini sedang digemari masyarakat Jakarta adalah MRT. Namun bagi Anda yang berniat ke Jakarta Fair menggunakan MRT wajib tahu rute yang dipilih.

    Selain itu, penumpang MRT yang ingin ke Jakarta Fair harus melanjutkan perjalanan dengan moda transportasi lainnya seperti TransJakarta atau taksi online. 
     

     

    Cara ke Jakarta Fair naik MRT

    Masyarakat yang naik MRT dari stasiun: Lebak Bulus, Fatmawati Indomaret, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M BCA, ASEAN, Senayan Mastercard, Istora Mandiri, Bendungan Hilir, Setiabudi Astra, dan Dukuh Atas BNI, bisa menggunakan MRT dengan tujuan stasiun akhir yakni Stasiun Bundaran HI.
     
    Setelah tiba di Stasiun Bundaran HI, ambil jalan keluar menuju Halte Transjakarta Bundaran HI, lalu lanjut naik Transjakarta tujuan Halte Balai Kota.
     
    Di Halte Balai Kota, naik Transjakarta 2C di pintu A khusus tujuan JIExpo Kemayoran, lalu turun di Halte JIExpo Kemayoran.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • Berlangsung 25 Hari, Jakarta Fair 2025 Berakhir Kapan?

    Berlangsung 25 Hari, Jakarta Fair 2025 Berakhir Kapan?

    Jakarta: Jakarta Fair 2025 telah resmi dibuka sejak Kamis, 19 Juni 2025 yang bertempat di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Pusat. 

    Mengutip dari laman resmi Jakarta Fair, pameran akbar tersebut akan berlangsung selama 25 hari, mulai sejak hari pembukaan tanggal 19 Juni 2025. Dengan demikian maka Jakarta Fair akan berakhir pada tanggal 13 Juli 2025 mendatang. 
     

    “Jakarta Fair tahun ini berlangsung selama 25 hari, mulai tanggal 19 juni hingga 13 Juli 2025,” tulis penyelenggara Jakarta Fair.

    Tahun ini, sebanyak 2.550 perusahaan dan 1.550 merchant dari berbagai sektor turut serta meramaikan pameran multiproduk terbesar, terlengkap, dan terlama di Asia Tenggara tersebut. 
    Konser musik

    Tak hanya menyajikan sejumlah pameran, Jakarta Fair 2025 juga menyuguhkan konser musik dari sejumlah musisi kenamaan Tanah Air. Konser musik memang menjadi salah satu menu utama yang digelar setiap malam dengan pilihan musisi lintas genre.

    Berikut jadwal lengkap konser musik di Jakarta Fair 2025:
     
    Kamis, 19 Juni: Batas Senja
    Jumat, 20 Juni: J-Rocks, Foru, Bilkiss, Ari Lasso
    Sabtu, 21 Juni: Ungu, Alexy, Okaay
    Minggu, 22 Juni: Maliq & D’Essentials, The Jazmint, Maxence
    Senin, 23 Juni: Armada, Big Bottom, Orgie Ska
    Selasa, 24 Juni: Souljah, Feel Koplo, Hey Bobby
    Rabu, 25 Juni: The Changcuters, Niel, Lucy
    Kamis, 26 Juni: Wali, Pitu
    Jumat, 27 Juni: NDX A.K.A, Pegawai Musik Sipil, Be A Dub’s
    Sabtu, 28 Juni: Mysticjive, Narra Reunion, (1 penampil lainnya akan diumumkan)
    Minggu, 29 Juni: Tipe-X, Orind, Sudut

    Senin, 30 Juni: Endank Soekamti, The Rain, Tenholes
    Selasa, 1 Juli: Virgoun, The Lantis, Katak Krass Kota
    Rabu, 2 Juli: Hindia, Feast., Hidden
    Kamis, 3 Juli: Kangen Band, Coconuttreez, Dhyo Haw, Monras
    Jumat, 4 Juli: Slank, Suka Sukanya Anak Slank, Desember Project
    Sabtu, 5 Juli: Kotak, Diandra Aprilia, Glas
    Minggu, 6 Juli: Cassandra, Sirkus Suara
    Senin, 7 Juli: Sal Priadi, Hura Hura Club, D’Nineteen
    Selasa, 8 Juli: Tony Q Rastafara, Monkey Boots, Moonbeam
    Rabu, 9 Juli: Orkes Biang Kerok, Gondal Gandul, Merseyside, Skarbu, Mental Baja, Economy Class
    Kamis, 10 Juli: The Adams, The Sigit, The Papio
    Jumat, 11 Juli: Juicy Luicy, Start Koplo
    Sabtu, 12 Juli: Last Child, Jordy Riz
    Minggu, 13 Juli: Guyon Waton, Mr Jono Joni

    Jakarta: Jakarta Fair 2025 telah resmi dibuka sejak Kamis, 19 Juni 2025 yang bertempat di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Pusat. 
     
    Mengutip dari laman resmi Jakarta Fair, pameran akbar tersebut akan berlangsung selama 25 hari, mulai sejak hari pembukaan tanggal 19 Juni 2025. Dengan demikian maka Jakarta Fair akan berakhir pada tanggal 13 Juli 2025 mendatang. 
     

     
    “Jakarta Fair tahun ini berlangsung selama 25 hari, mulai tanggal 19 juni hingga 13 Juli 2025,” tulis penyelenggara Jakarta Fair.

    Tahun ini, sebanyak 2.550 perusahaan dan 1.550 merchant dari berbagai sektor turut serta meramaikan pameran multiproduk terbesar, terlengkap, dan terlama di Asia Tenggara tersebut. 

    Konser musik

    Tak hanya menyajikan sejumlah pameran, Jakarta Fair 2025 juga menyuguhkan konser musik dari sejumlah musisi kenamaan Tanah Air. Konser musik memang menjadi salah satu menu utama yang digelar setiap malam dengan pilihan musisi lintas genre.
     
    Berikut jadwal lengkap konser musik di Jakarta Fair 2025:
     
    Kamis, 19 Juni: Batas Senja
    Jumat, 20 Juni: J-Rocks, Foru, Bilkiss, Ari Lasso
    Sabtu, 21 Juni: Ungu, Alexy, Okaay
    Minggu, 22 Juni: Maliq & D’Essentials, The Jazmint, Maxence
    Senin, 23 Juni: Armada, Big Bottom, Orgie Ska
    Selasa, 24 Juni: Souljah, Feel Koplo, Hey Bobby
    Rabu, 25 Juni: The Changcuters, Niel, Lucy
    Kamis, 26 Juni: Wali, Pitu
    Jumat, 27 Juni: NDX A.K.A, Pegawai Musik Sipil, Be A Dub’s
    Sabtu, 28 Juni: Mysticjive, Narra Reunion, (1 penampil lainnya akan diumumkan)
    Minggu, 29 Juni: Tipe-X, Orind, Sudut
     
    Senin, 30 Juni: Endank Soekamti, The Rain, Tenholes
    Selasa, 1 Juli: Virgoun, The Lantis, Katak Krass Kota
    Rabu, 2 Juli: Hindia, Feast., Hidden
    Kamis, 3 Juli: Kangen Band, Coconuttreez, Dhyo Haw, Monras
    Jumat, 4 Juli: Slank, Suka Sukanya Anak Slank, Desember Project
    Sabtu, 5 Juli: Kotak, Diandra Aprilia, Glas
    Minggu, 6 Juli: Cassandra, Sirkus Suara
    Senin, 7 Juli: Sal Priadi, Hura Hura Club, D’Nineteen
    Selasa, 8 Juli: Tony Q Rastafara, Monkey Boots, Moonbeam
    Rabu, 9 Juli: Orkes Biang Kerok, Gondal Gandul, Merseyside, Skarbu, Mental Baja, Economy Class
    Kamis, 10 Juli: The Adams, The Sigit, The Papio
    Jumat, 11 Juli: Juicy Luicy, Start Koplo
    Sabtu, 12 Juli: Last Child, Jordy Riz
    Minggu, 13 Juli: Guyon Waton, Mr Jono Joni
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • PAM JAYA Sukses Gelar Khitanan Massal di Seluruh Jakarta, Masuk Rekor MURI

    PAM JAYA Sukses Gelar Khitanan Massal di Seluruh Jakarta, Masuk Rekor MURI

    Jakarta: Sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan masyarakat, khususnya anak-anak, PAM JAYA melalui Daya Wanita PAM JAYA kembali menggelar Khitanan Massal Gratis yang menjadi bagian dari rangkaian perayaan HUT ke-498 Kota Jakarta.

    Tahun ini menjadi tonggak sejarah baru, dengan jumlah peserta mencapai 1.293 anak, tersebar di enam wilayah administrasi DKI Jakarta, termasuk Kepulauan Seribu. Capaian ini menjadikan PAM JAYA dianugerahi Rekor MURI untuk kategori “Khitan dengan Metode Klem secara Seri dengan Jumlah Peserta Terbanyak.”

    Kegiatan khitanan dilaksanakan di enam titik lokasi di seluruh wilayah DKI Jakarta, termasuk Kepulauan Seribu:
     

    Metode yang digunakan adalah Mahdian Klem, yaitu teknik tanpa jahitan, minim pendarahan, dan memungkinkan anak-anak kembali beraktivitas dengan cepat. Selain mendapatkan layanan khitan gratis, setiap peserta juga menerima celana khitan, uang tunai Rp250.000, tumbler, kaos, snack, dan makan siang.

    Ketua Daya Wanita PAM JAYA, Lya Arief, menyampaikan, “Ini merupakan bentuk nyata kepedulian PAM JAYA terhadap masyarakat Jakarta. Kami ingin hadir tidak hanya sebagai penyedia air bersih, tetapi juga sebagai mitra sosial warga Jakarta yang peduli terhadap generasi masa depan.”

    Ketua Umum Badan Kerjasama Organinasi Wanita Provinsi DKI Jakarta, Dewi Indriati Rano Karno, juga memberikan apresiasi dalam kegiatan ini. “Khitanan massal ini adalah bukti bagaimana kolaborasi antara BUMD dan masyarakat bisa berdampak besar. Terima kasih kepada PAM JAYA dan seluruh pihak yang memastikan ribuan anak mendapatkan layanan kesehatan yang aman dan berkualitas.”

    Selaras dengan upaya peningkatan taraf hidup warga, PAM JAYA juga terus memperluas cakupan layanan air perpipaan. Salah satu lokasi terbarunya adalah RPTRA Borobudur, Kelurahan Pegangsaan, Jakarta Pusat, yang menjadi lokasi penutup kegiatan khitanan.

    Kini, wilayah tersebut memperoleh pasokan air dari penambahan suplai IPA Pejompongan 1 serta akan ditambah dari sumber air Jatiluhur. Dengan potensi hingga 3.000 sambungan rumah baru, PAM JAYA mendukung pengurangan konsumsi air tanah, yang menurut kajian Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta tahun 2023, telah tercemar dan tidak layak konsumsi.

    Direktur Utama PAM JAYA, Arief Nasrudin, menyatakan: “Eksploitasi air tanah bukan hanya berdampak pada kesehatan, tapi juga mengancam struktur lingkungan seperti penurunan muka tanah. Air perpipaan PAM JAYA adalah solusi yang lebih sehat dan lebih hemat. Tarif kami hanya Rp1 per liter, jauh lebih murah dibanding air jeriken yang bisa mencapai Rp400 per liter.”

    Air perpipaan PAM JAYA diproduksi sesuai standar Permenkes tentang kualitas air minum. Meski belum disarankan untuk diminum langsung karena kondisi pipa lama, air ini sangat layak untuk keperluan sehari-hari.

    Jakarta: Sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan masyarakat, khususnya anak-anak, PAM JAYA melalui Daya Wanita PAM JAYA kembali menggelar Khitanan Massal Gratis yang menjadi bagian dari rangkaian perayaan HUT ke-498 Kota Jakarta.
     
    Tahun ini menjadi tonggak sejarah baru, dengan jumlah peserta mencapai 1.293 anak, tersebar di enam wilayah administrasi DKI Jakarta, termasuk Kepulauan Seribu. Capaian ini menjadikan PAM JAYA dianugerahi Rekor MURI untuk kategori “Khitan dengan Metode Klem secara Seri dengan Jumlah Peserta Terbanyak.”
     
    Kegiatan khitanan dilaksanakan di enam titik lokasi di seluruh wilayah DKI Jakarta, termasuk Kepulauan Seribu:
     

    No
    Kota Administrasi
    Lokasi
    Tanggal

    1
    Jakarta Timur
    RPTRA Mustika, Kramat Jati
    16 Juni 2025

    2
    Jakarta Selatan
    RPTRA Taman Anggrek Bintaro
    17 Juni 2025

    3
    Jakarta Utara
    RPTRA Tipar Asri
    18 Juni 2025

    4
    Jakarta Barat
    RPTRA Cengkareng Timur Berseri
    19 Juni 2025

    5
    Kab. Kepulauan Seribu
    RPTRA Tidung Ceria
    20 Juni 2025

    6
    Jakarta Pusat
    RPTRA Borobudur, Pegangsaan
    22 Juni 2025

    Metode yang digunakan adalah Mahdian Klem, yaitu teknik tanpa jahitan, minim pendarahan, dan memungkinkan anak-anak kembali beraktivitas dengan cepat. Selain mendapatkan layanan khitan gratis, setiap peserta juga menerima celana khitan, uang tunai Rp250.000, tumbler, kaos, snack, dan makan siang.

    Ketua Daya Wanita PAM JAYA, Lya Arief, menyampaikan, “Ini merupakan bentuk nyata kepedulian PAM JAYA terhadap masyarakat Jakarta. Kami ingin hadir tidak hanya sebagai penyedia air bersih, tetapi juga sebagai mitra sosial warga Jakarta yang peduli terhadap generasi masa depan.”
     
    Ketua Umum Badan Kerjasama Organinasi Wanita Provinsi DKI Jakarta, Dewi Indriati Rano Karno, juga memberikan apresiasi dalam kegiatan ini. “Khitanan massal ini adalah bukti bagaimana kolaborasi antara BUMD dan masyarakat bisa berdampak besar. Terima kasih kepada PAM JAYA dan seluruh pihak yang memastikan ribuan anak mendapatkan layanan kesehatan yang aman dan berkualitas.”
     
    Selaras dengan upaya peningkatan taraf hidup warga, PAM JAYA juga terus memperluas cakupan layanan air perpipaan. Salah satu lokasi terbarunya adalah RPTRA Borobudur, Kelurahan Pegangsaan, Jakarta Pusat, yang menjadi lokasi penutup kegiatan khitanan.
     
    Kini, wilayah tersebut memperoleh pasokan air dari penambahan suplai IPA Pejompongan 1 serta akan ditambah dari sumber air Jatiluhur. Dengan potensi hingga 3.000 sambungan rumah baru, PAM JAYA mendukung pengurangan konsumsi air tanah, yang menurut kajian Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta tahun 2023, telah tercemar dan tidak layak konsumsi.
     
    Direktur Utama PAM JAYA, Arief Nasrudin, menyatakan: “Eksploitasi air tanah bukan hanya berdampak pada kesehatan, tapi juga mengancam struktur lingkungan seperti penurunan muka tanah. Air perpipaan PAM JAYA adalah solusi yang lebih sehat dan lebih hemat. Tarif kami hanya Rp1 per liter, jauh lebih murah dibanding air jeriken yang bisa mencapai Rp400 per liter.”
     
    Air perpipaan PAM JAYA diproduksi sesuai standar Permenkes tentang kualitas air minum. Meski belum disarankan untuk diminum langsung karena kondisi pipa lama, air ini sangat layak untuk keperluan sehari-hari.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (MMI)

  • Terungkap Motif Suami Bunuh Istri di Tangerang Selatan

    Terungkap Motif Suami Bunuh Istri di Tangerang Selatan

    Jakarta: Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam mengungkap motif suami yang bunuh istri di Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten.

    Menurutnya, sang suami tersulut emosi karena mengetahui istrinya telah berselingkuh. 

    “Motifnya itu cemburu karena sang istri selingkuh, sehingga pada malam kejadian itu terjadi keributan antara tersangka dan korban dan terjadi kekerasan,” kata Ade mengutip dari Media Indonesia, Minggu, 22 Juni 2025.
     
    Gorok leher istri

    Tersangka yang sudah kalap bahkan bertindak sadis hingga membunuh istrinya dengan cara menggorok leher menggunakan pisau yang mengakibatkan korban tewas di lokasi. 
     

    “Pelaku membunuh istrinya menggunakan pisau. Saat ini masih terus dilakukan pendalaman, kami juga telah meminta keterangan dari keluarga korban,” ujarnya. 

    Sebelumnya, seorang wanita berinisial RK, 25 ditemukan tewas setelah diduga mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) oleh suaminya berinisial JN, 36 di salah satu rumah kontrakan di Jalan Rusa IV RT 003/RW 004, Kelurahan Pondok Ranji, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan.

    Pelaku mengaku ke tetangga telah membunuh istrinya dan menyerahkan dirinya ke polisi. Polsek Ciputat Timur, Tangerang Selatan.

    Jakarta: Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam mengungkap motif suami yang bunuh istri di Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten.
     
    Menurutnya, sang suami tersulut emosi karena mengetahui istrinya telah berselingkuh. 
     
    “Motifnya itu cemburu karena sang istri selingkuh, sehingga pada malam kejadian itu terjadi keributan antara tersangka dan korban dan terjadi kekerasan,” kata Ade mengutip dari Media Indonesia, Minggu, 22 Juni 2025.
     

    Gorok leher istri

    Tersangka yang sudah kalap bahkan bertindak sadis hingga membunuh istrinya dengan cara menggorok leher menggunakan pisau yang mengakibatkan korban tewas di lokasi. 
     

    “Pelaku membunuh istrinya menggunakan pisau. Saat ini masih terus dilakukan pendalaman, kami juga telah meminta keterangan dari keluarga korban,” ujarnya. 
     
    Sebelumnya, seorang wanita berinisial RK, 25 ditemukan tewas setelah diduga mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) oleh suaminya berinisial JN, 36 di salah satu rumah kontrakan di Jalan Rusa IV RT 003/RW 004, Kelurahan Pondok Ranji, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan.
     
    Pelaku mengaku ke tetangga telah membunuh istrinya dan menyerahkan dirinya ke polisi. Polsek Ciputat Timur, Tangerang Selatan.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • Ini Daftar Golongan yang Gratis Masuk Jakarta Fair 2025

    Ini Daftar Golongan yang Gratis Masuk Jakarta Fair 2025

    Jakarta: Jakarta Fair alias Pekan Raya Jakarta (PRJ) 2025 sudah dibuka sejak Kamis, 19 Juni 2025. Gelaran akbar menyambut Hari Ulang Tahun Jakarta ini selalu menghadirkan kejutan dari tahun ke tahun.

    Jakarta Fair merupakan bagian dari perayaan HUT ke-498 Kota Jakarta. Jakarta Fair menjadi pesta rakyat karena menghadirkan beragam kegiatan menarik seperti pameran produk, hiburan, kuliner, serta konser musik dari musisi papan atas. 

    Hal menarik lainnya, pihak penyelenggara juga menggratiskan tiket masuk Jakarta Fair untuk golongan tertentu. Namun, untuk mendapatkan fasilitas ini, terdapat sejumlah syarat yang harus dipenuhi. 
     

    Melansir dari laman resmi Jakarta Fair, berikut ini daftar golongan yang gratis masuk Jakarta Fair 2025:
     
    1. Anak-anak dengan tinggi badan di bawah 1 meter

    Tinggi badan akan diukur langsung di loket masuk, anak dengan tinggi kurang dari 1 meter tidak dikenakan biaya tiket. Syarat lainnya, harus datang bersama orang tua.
     
    2. Lansia usia 60 tahun ke atas

    Pengunjung lansia cukup menunjukkan e-KTP di loket. Tiket gratis berlaku untuk satu kali kunjungan selama acara berlangsung. 

    Syarat lainnya harus menunjukkan e-KTP asli, sebagai bukti usia minimal 60 tahun. Program ini hanya bisa digunakan satu kali selama masa Jakarta Fair 2025.

    Jakarta: Jakarta Fair alias Pekan Raya Jakarta (PRJ) 2025 sudah dibuka sejak Kamis, 19 Juni 2025. Gelaran akbar menyambut Hari Ulang Tahun Jakarta ini selalu menghadirkan kejutan dari tahun ke tahun.
     
    Jakarta Fair merupakan bagian dari perayaan HUT ke-498 Kota Jakarta. Jakarta Fair menjadi pesta rakyat karena menghadirkan beragam kegiatan menarik seperti pameran produk, hiburan, kuliner, serta konser musik dari musisi papan atas. 
     
    Hal menarik lainnya, pihak penyelenggara juga menggratiskan tiket masuk Jakarta Fair untuk golongan tertentu. Namun, untuk mendapatkan fasilitas ini, terdapat sejumlah syarat yang harus dipenuhi. 
     

    Melansir dari laman resmi Jakarta Fair, berikut ini daftar golongan yang gratis masuk Jakarta Fair 2025:
     

    1. Anak-anak dengan tinggi badan di bawah 1 meter

    Tinggi badan akan diukur langsung di loket masuk, anak dengan tinggi kurang dari 1 meter tidak dikenakan biaya tiket. Syarat lainnya, harus datang bersama orang tua.
     

    2. Lansia usia 60 tahun ke atas

    Pengunjung lansia cukup menunjukkan e-KTP di loket. Tiket gratis berlaku untuk satu kali kunjungan selama acara berlangsung. 
     
    Syarat lainnya harus menunjukkan e-KTP asli, sebagai bukti usia minimal 60 tahun. Program ini hanya bisa digunakan satu kali selama masa Jakarta Fair 2025.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)