Author: Detik.com

  • 4 Remaja Tewas, 28 Terluka

    4 Remaja Tewas, 28 Terluka

    Alabama

    Pesta ulang tahun Sweet 16 di Alabama, Amerika Serikat, berubah menjadi tempat pembantaian ketika 4 orang tewas. Selain itu, 28 orang terluka dalam peristiwa tragis tersebut.

    Dilansir CNN, Senin (17/4/2023), penembakan massal itu terjadi di pusat Kota Dadeville sekitar pukul 22.34 waktu setempat. Badan Penegakan Hukum Alabama mengatakan sejumlah korban saat ini dalam kondisi kritis.

    “Ada 4 nyawa yang hilang secara tragis dalam insiden ini, dan ada banyak korban luka. Kamis telah mendapatkan pembaruan terus menerus sepanjang hari dan kami benar-benar berusaha untuk mengonfirmasi dan memahami semua orang yang ada di tempat tersebut,” kata Sersan Jeremy J Burkett.

    Burkett mengatakan mereka masih berbicara dengan para saksi dan berusaha mengumpulkan informasi tentang penembakan itu. Polisi tidak merilis rincian tentang tersangka atau motifnya.

    Burkett juga mendesak masyarakat untuk melaporkan informasi apa pun tentang insiden tersebut ke lembaga penegak hukum Alabama.

    Salah satu korban tewas adalah Philstavious Dowdell–pemain sepak bola sekolah menengah yang terkenal dan saudara laki-laki dari remaja yang berulang tahun, kata Ben Hayes, pendeta tim sepak bola, dan Keenan Cooper, yang menjadi DJ di pesta tersebut saat baku tembak terjadi.

    Cooper mengatakan bahwa dia tidak mendengar perkelahian atau gangguan sebelum penembakan. “Sangat menyedihkan melihat semua anak yang tertembak dan yang meninggal. Dan melihat semua mayat di pintu depan, semua anak itu mungkin akan mengalami trauma,” ujarnya.

    9 sisanya telah dipindahkan ke fasilitas medis lainnya. Pada pemeriksaan terakhir, 5 remaja tersebut dalam kondisi kritis dan 4 dalam kondisi stabil.

    Di dekat Alexander City, Russell Medical Center juga menerima banyak pasien dari penembakan pesta ulang tahun di Dadeville itu. Juru bicara Russell Medical Center Susan Foy mengatakan tidak bisa memastikan berapa banyak pasien yang diterima atau usia mereka.

    “Mereka dirawat dan dibebaskan atau dipindahkan ke fasilitas lain,” kata Foy.

    Polisi belum merilis informasi apa pun tentang penyerang atau kemungkinan motifnya. Gubernur Alabama Kay Ivey telah mengirimkan belasungkawa kepada masyarakat.

    “Pagi ini, saya berduka dengan orang-orang Dadeville dan sesama warga Alabama,” kata Ivey dalam sebuah pernyataan.

    “Kejahatan kekerasan tidak memiliki tempat di negara bagian kami, dan kami terus diperbarui oleh penegak hukum saat detail muncul,”imbuhnya.

    (mae/rfs)

  • Puluhan Nyawa di Sudan Melayang Buntut Pertempuran Upaya Kudeta

    Puluhan Nyawa di Sudan Melayang Buntut Pertempuran Upaya Kudeta

    Jakarta

    Pertempuran yang dipicu upaya kudeta terjadi di Ibu Kota Sudan, Khartoum. Puluhan nyawa melayang dari kejadian tersebut.

    Dilansir AFP, Minggu (16/4/2023), pertempuran itu terjadi antara tentara Sudan dengan paramiliter Rapid Support Forces (RSF) pada Sabtu (15/4).

    Ledakan dan tembakan terdengar di jalan-jalan. Paramiliter sendiri mengklaim telah menguasai istana kepresidenan, bandara Khartoum, dan fasilitas vital lainnya.

    Tentara membantah klaim tersebut. Angkatan udara Sudan mendesak orang-orang untuk tetap tinggal di dalam rumah karena mereka hendak melanjutkan serangan udara terhadap pangkalan RSF.

    Jet tempur berterbangan di langit-langit Sudan. Jendela-jendela dan gedung-gedung apartemen berguncang karena pertempuran itu.

    Warga setempat, Bakry (24) yang bekerja di bagian pemasaran, mengatakan penduduk Khartoum ‘belum pernah melihat yang seperti ini’. Asap hitam menyelimuti langit Sudan.

    “Orang-orang ketakutan dan berlari pulang. Jalan-jalan kosong dengan sangat cepat,” kata Bakry.

    56 Orang Tewas

    Hal itu diungkap oleh Persatuan Dokter Sudan. Selain korban tewas, tercatat juga 595 orang mengalami luka-luka.

    Selain itu, puluhan personel militer juga tewas, katanya tanpa memberikan jumlah spesifik karena kurangnya informasi langsung dari banyak rumah sakit tempat para korban itu dirawat.

    Simak selengkapnya di halaman berikut

  • Gubernur Alabama Berduka Penembakan Pesta Ultah Remaja Tewaskan 4 Orang

    Gubernur Alabama Berduka Penembakan Pesta Ultah Remaja Tewaskan 4 Orang

    Jakarta

    Gubernur Alabama Kay Ivey secara terbuka mengirimkan belasungkawa kepada masyarakat atas penembakan massal yang terjadi saat pesta ulang tahun remaja di sebuah studio tari di Dadeville, Montgomery. Ivey turut mengecam penembakan massal tersebut.

    “Pagi ini, saya berduka dengan orang-orang Dadeville dan sesama warga Alabama,” kata Ivey dilansir CNN, Senin (17/4/2023).

    “Kejahatan kekerasan tidak memiliki tempat di negara bagian kami, dan kami terus diperbarui oleh penegak hukum saat detail muncul,” imbuhnya.

    Sedikitnya empat orang tewas dan beberapa lainnya luka-luka dalam penembakan massal saat pesta ulang tahun remaja di Alabama. Penembakan terjadi di sebuah studio tari di Dadeville, Montgomery, dengan sedikitnya 20 orang ditembak.

    “Ada empat nyawa yang hilang secara tragis dalam insiden ini, dan ada banyak korban luka,” kata Sersan Jeremy Burkett, juru bicara Badan Penegakan Hukum Alabama (ALEA), dilansir AFP, Senin (17/4).

    Seorang warga bernama Annette Allen mengatakan bahwa cucunya Phil Dowdell termasuk di antara mereka yang meninggal, sedang merayakan ulang tahun ke-16 saudara perempuannya Alexis.

    “Dia adalah anak yang sangat, sangat rendah hati. Tidak pernah main-main dengan siapa pun. Selalu ada senyum di wajahnya,” kata Allen tentang cucunya, seorang siswa SMA yang akan lulus dalam beberapa minggu. Dia mengatakan ibu Dowdell juga ditembak dan terluka.

    Lebih dari 12 jam setelah tragedi itu, baik Burkett maupun petugas penegak hukum lainnya tidak memberikan perincian tentang siapa yang mungkin melakukan penembakan dan mengapa, apakah tersangka telah ditahan atau diidentifikasi, atau khususnya berapa banyak orang yang terluka dan berapa usia mereka.

    “Kami tidak dapat membagikan apa pun lebih jauh saat ini,” kata sersan itu, hanya menambahkan bahwa “itu terkait dengan pesta ulang tahun.”

    (rfs/rfs)

  • 4 Remaja Tewas, 28 Terluka

    Penembakan Massal saat Pesta Ultah Remaja di Alabama, 4 Orang Tewas

    Jakarta

    Sedikitnya empat orang tewas dan beberapa lainnya luka-luka dalam penembakan massal saat pesta ulang tahun remaja di Alabama, Amerika Serikat. Penembakan terjadi di sebuah studio tari di Dadeville, Montgomery, dengan sedikitnya 20 orang ditembak.

    “Ada empat nyawa yang hilang secara tragis dalam insiden ini, dan ada banyak korban luka,” kata Sersan Jeremy Burkett, juru bicara Badan Penegakan Hukum Alabama (ALEA), dilansir AFP, Senin (17/4/2023).

    Seorang warga bernama Annette Allen mengatakan bahwa cucunya Phil Dowdell termasuk di antara mereka yang meninggal, sedang merayakan ulang tahun ke-16 saudara perempuannya Alexis.

    “Dia adalah anak yang sangat, sangat rendah hati. Tidak pernah main-main dengan siapa pun. Selalu ada senyum di wajahnya,” kata Allen tentang cucunya, seorang siswa SMA yang akan lulus dalam beberapa minggu. Dia mengatakan ibu Dowdell juga ditembak dan terluka.

    “Semua orang berduka,” kata Allen tentang komunitas kecil berpenduduk sekitar 3.000 orang itu.

    Lebih dari 12 jam setelah tragedi itu, baik Burkett maupun petugas penegak hukum lainnya tidak memberikan perincian tentang siapa yang mungkin melakukan penembakan dan mengapa, apakah tersangka telah ditahan atau diidentifikasi, atau khususnya berapa banyak orang yang terluka dan berapa usia mereka.

    “Kami tidak dapat membagikan apa pun lebih jauh saat ini,” kata sersan itu, hanya menambahkan bahwa “itu terkait dengan pesta ulang tahun.”

    Kepala Polisi Dadeville Jonathan Floyd menyebut kota itu “komunitas yang erat yang penuh dengan orang-orang hebat”. ALEA mengatakan Biro Investigasi Negara telah meluncurkan penyelidikan bersama dengan polisi Dadeville dan agen federal termasuk FBI.

    (rfs/rfs)

  • Mantan Legislator India Ditembak Mati saat Siaran Langsung di TV

    Mantan Legislator India Ditembak Mati saat Siaran Langsung di TV

    Jakarta

    Mantan politisi India Atiq Ahmed yang dihukum karena penculikan ditembak mati bersama dengan saudara laki-lakinya. Penembakan dramatis itu disiarkan secara langsung di TV.

    Dilansir BBC, Minggu (16/4/2023) Atiq Ahmed, yang berada di bawah pengawalan polisi, sedang berbicara dengan wartawan ketika sebuah pistol ditarik ke dekat kepalanya di dekat kota Prayagraj yang juga dikenal sebagai Allahabad. Setelah tembakan dilepaskan pada Sabtu malam waktu setempat, tiga pria yang menyamar sebagai jurnalis segera menyerah dan ditahan.

    Putra remaja Ahmed juga ditembak mati oleh polisi beberapa hari sebelumnya. Belasan kasus termasuk penculikan, pembunuhan, dan pemerasan terdata dengan terlapor Atiq Ahmed selama dua dekade terakhir.

    Pengadilan setempat menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada dia dan dua orang lainnya pada Maret tahun ini dalam kasus penculikan. Ahmed sebelumnya mengklaim ada ancaman terhadap nyawanya sendiri dari polisi.

    Video menunjukkan Ahmed dan saudaranya, Ashraf, dalam kondisi diborgol sedang berbicara dengan wartawan dalam perjalanan untuk pemeriksaan medis di rumah sakit beberapa detik sebelum mereka berdua ditembak.

    Dalam rekaman yang dibagikan secara luas di media sosial dan saluran TV itu, Ahmed ditanya apakah dia menghadiri pemakaman putranya. Ahmed pun menyampaikan kata-kata terakhirnya di depan kamera.

    “Mereka tidak membawa kami, jadi kami tidak pergi,” ucapnya.

    (dek/gbr)

  • Puluhan Nyawa di Sudan Melayang Buntut Pertempuran Upaya Kudeta

    Upaya Kudeta di Sudan Picu Pertempuran, Ini 6 Hal yang Diketahui

    Jakarta

    Upaya kudeta di Sudan terjadi di wilayah ibu kota, di Khartoum. Pihak paramiliter Rapid Support Forces (RSF) mengklaim telah menguasai istana kepresidenan dan bandara Khartoum. Akibatnya sejumlah warga tewas dan terluka.

    Simak sederet hal yang diketahui sejauh ini terkait adanya upaya kudeta di Sudan, yang dirangkum detikcom pada Minggu (16/4/2023) berikut ini:

    Upaya Kudeta di Sudan: Tentara vs Paramiliter RSF

    Dilansir AFP, upaya kudeta di Sudan memicu adanya pertempuran. Peristiwa kudeta yang terjadi antara tentara Sudan dengan paramiliter Rapid Support Forces (RSF) pecah pada Sabtu (15/4/2023).

    Paramiliter sendiri mengklaim telah menguasai istana kepresidenan, bandara Khartoum, dan fasilitas vital lainnya. Pihak tentara Sudah membantah klai tersebut, pihaknya mengklaim mereka telah melancarkan serangan udara dan ‘menghancurkan’ dua pangkalan RSF di Khartoum.

    Ledakan aksi kekerasan terjadi dalam minggu-minggu ini seiring dengan perselisihan antara pemimpin militer Abdel Fattah al-Burhan dan orang nomor dua, komandan RSF, Hamdan Daglo. Diketahui Daglo berencana mengintegrasikan tentara RSF ke dalam tentara reguler.

    Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan dia “sangat prihatin” dan mendesak kedua belah pihak untuk “segera menghentikan kekerasan”.

    Pertempuran Dipicu Upaya Kudeta di Sudan | Foto: REUTERS/MOHAMED NURELDIN ABDALLAHDampak Kudeta di Sudan Picu Pertempuran Berdarah

    Upaya kudeta di Sudan mengakibatkan terjadinya berbagai ledakan dan tembakan di jalan-jalan. Jet tempur berterbangan di langit-langit Sudan. Jendela-jendela dan gedung-gedung apartemen berguncang karena pertempuran itu.

    Jumlah Korban Warga-Pejuang: 56 Tewas, 595 Luka

    Dilansir Reuters, Minggu (16/4/2023), dalam insiden bentrok yang dipicu upaya kudeta di Sudan tersebut, dilaporkan puluhan pejuang dan warga sipil tewas. Persatuan Dokter Sudan melaporkan sedikitnya 56 warga sipil tewas dan 595 orang, termasuk pejuang, terluka.

    Selain itu, puluhan personel militer juga tewas, katanya tanpa memberikan jumlah spesifik karena kurangnya informasi langsung dari banyak rumah sakit tempat para korban itu dirawat. Data korban sejauh ini, sejak pertempuran meletus pada Sabtu.

    Pesawat Arab Saudi Diserang, Penumpang Dievakuasi

    Seperti dilansir Reuters, Minggu (16/4/2023), imbas adanya kudeta di Sudan maskapai Arab Saudi turut diserang. Penyerangan itu terjadi pada Sabtu (15/4/2023) dan berlangsung selama bentrokan terjadi.

    Penumpang, awak dan para staf pesawat Saudi tersebut pun dipindahkan dari bandara ke Kedutaan Saudi di Ibu Kota Khartoum. Penerbangan ke dan dari Sudan juga ditangguhkan sampai pemberitahuan lanjutan.

    Maskapai penerbangan Arab Saudi, Saudia ‘terkena kerusakan akibat tembakan’. Warga setempat, Bakry (24) yang bekerja di bagian pemasaran, mengatakan penduduk Khartoum ‘belum pernah melihat yang seperti ini’. Asap hitam menyelimuti langit Sudan.

    “Orang-orang ketakutan dan berlari pulang. Jalan-jalan kosong dengan sangat cepat,” kata Bakry.

    Pertempuran Dipicu Upaya Kudeta di Sudan | Foto: REUTERS/MOHAMED NURELDIN ABDALLAHKondisi Terkini Pertempuran di Sudan Masih Terjadi

    Dilansir Reuters, militer Sudan meluncurkan serangan udara di pangkalan pasukan paramiliter RSF di dekat ibu kota Sudan, Khartoum, sebagai bentuk penegasan kembali kendali atas negara pada Minggu (16/4/2023), menyusul bentrokan yang dipicu upaya kudeta.

    Para analis menilai Militer dan RSF berkekuatan 100.000 orang, telah bersaing memperebutkan kekuasaan ketika faksi-faksi politik bernegosiasi untuk membentuk pemerintahan transisi setelah kudeta militer di Sudan tahun 2021 lalu.

    Lebih lanjut, pada dini hari di Minggu pagi, seorang saksi mata mendengar suara tembakan artileri berat melintasi Khartoum, Omdurman dan Bahri di dekatnya, dan juga terdengar suara tembakan di kota Laut Merah Port Sudan, di mana tidak ada laporan pertempuran sebelumnya.

    Kemlu Pastikan Tak Ada WNI di Sudan Jadi Korban

    Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memastikan tak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban pertempuran yang dipicu upaya kudeta di Sudan. Diketahui baku tembak terjadi pada sejumlah titik di kota Khartoum.

    “Hingga saat ini, tidak ada WNI yang menjadi korban peristiwa dimaksud. Tercatat terdapat sekitar 1.209 WNI yang menetap di Sudan,” kata Dirjen PWNI dan BHI Kemlu RI Judha Nugraha dalam keterangan tertulis, Minggu (15/4/2023).

    Judha memastikan KBRI Khartoum-Sudan terus memantau situasi dan memberikan imbauan ke masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. WNI yang ada di lokasi konflik tersebut juga diminta menjauhi titik-titik rawan yang ada.

    (wia/idn)

  • Terungkap! Pembocor Dokumen Rahasia AS Kerja di Pangkalan Militer

    Terungkap! Pembocor Dokumen Rahasia AS Kerja di Pangkalan Militer

    Pentagon sendiri sedang menaksir dampak dari kebocoran dokumen rahasia ini, yang mungkin merupakan kebocoran dokumen rahasia paling merusak di AS selama beberapa tahun terakhir.

    Dilaporkan oleh Washington Post bahwa pelaku menggunakan nama profil OG, yang merupakan bahasa slang untuk ‘Original Gangster’ yang merujuk pada tradisionalis jadul, dalam grup chat online itu.

    Sosok pelaku digambarkan oleh salah satu sumber yang dikutip Washington Post sebagai seorang pria berusia awal 20-an tahun dan dihormati oleh anggota lainnya dalam grup chat online itu. Namun tidak disebutkan lebih lanjut soal pangkalan militer yang mana yang menjadi tempat bekerja pelaku.

    “Dia bugar. Dia kuat. Dia bersenjata. Dia terlatih. Hampir semua yang Anda harapkan seperti dalam film gila,” sebut salah satu anggota grup chat online itu, seperti dikutip Washington Post.

    Disebutkan bahwa anggota grup chat online yang bersedia dikutip Washington Post ini masih berusia di bawah 18 tahun dan mendapatkan izin ibunya untuk berbicara kepada media.

    Dalam apa yang tampaknya menjadi kebocoran dokumen rahasia terparah di AS dalam beberapa tahun terakhir, gambar-gambar dokumen sensitif ditampilkan via Discord dan platform online lainnya, termasuk platform pesan online 4Chan, aplikasi pesan global Telegram dan Twitter.

    Badan-badan keamanan nasional AS dan Departemen Kehakiman AS tengah menyelidiki dampak kebocoran dokumen rahasia itu terhadap keamanan nasional dan hubungan diplomatik dengan negara-negara sekutu, termasuk Ukraina.

    (nvc/ita)

  • Sadis! Putus Cinta, Pemuda 19 Tahun Bakar Kekasih hingga Tewas

    Sadis! Putus Cinta, Pemuda 19 Tahun Bakar Kekasih hingga Tewas

    Lima

    Seorang pemuda berkewarganegaraan Venezuela yang membakar hidup-hidup mantan pacarnya di alun-alun ibu kota Lima, Peru, berhasil ditangkap usai kabur ke luar negeri. Pemuda berusia 19 tahun itu ditangkap di Kolombia setelah terlacak bersembunyi di negara tetangga Peru itu.

    Seperti dilansir AFP, Kamis (13/4/2023), pria Venezuela bernama Sergio Tarache Parra (19) ini didakwa menyiram bensin ke tubuh mantan pacarnya yang bernama Katherine Gomez (18) dan membakarnya hidup-hidup di alun-alun Lima pada 18 Maret lalu.

    Aksi keji itu dilakukan Parra setelah Gomez memutuskan hubungan dengannya beberapa hari sebelumnya.

    Gomez dilarikan ke rumah sakit dengan mengalami luka bakar hingga 60 persen pada tubuhnya dan meninggal dunia sekitar enam hari setelah menjalani perawatan medis.

    Kematian Gomez dan kasus keji ini membuat terkejut publik Peru.

    Sejumlah kamera keamanan di alun-alun Lima mendeteksi Parra melarikan diri dari lokasi kejadian, dan Kepolisian Peru memburunya dengan menawarkan imbalan setara US$ 12.500 (Rp 184,7 juta) untuk informasi yang berujung penangkapannya.

    Menurut Konsulat Peru di Bogota, red notice dari Interpol telah diterbitkan untuk penangkapan Parra. Akhirnya, Parra terdeteksi bersembunyi di Kolombia dan berhasil ditangkap otoritas setempat.

    Saksikan juga ‘Saat Pelajar di Sumbar Dibunuh-Dikubur Pacar Gegara Takut Hamil’:

  • 2 WNI Ditangkap di Malaysia, Kapalnya Disita

    2 WNI Ditangkap di Malaysia, Kapalnya Disita

    Kuala Lumpur

    Otoritas Malaysia menangkap dua pria berkewarganegaraan Indonesia (WNI) dan menyita kapal tunda atau tugboat yang mereka tumpangi. Kapal tunda itu disita setelah kedapatan berlayar di perairan dekat Labuan pada Rabu (12/4) waktu setempat.

    Seperti dilansir The Star, Kamis (13/4/2023), Badan Penegakan Maritim Malaysia (MMEA) menyatakan penyitaan kapal tunda itu berkaitan dengan dugaan melanggar Peraturan Pelayaran Niaga tahun 1952 yang berlaku di negeri jiran itu.

    MMEA menyatakan bahwa dua WNI, yang salah satu merupakan nakhoda kapal dan satu lainnya merupakan kepala awak kapal, ditangkap setelah kedapatan tidak melaporkan perubahan kapten kapal dalam Sertifikat Pendaftaran Malaysia.

    Identitas kedua WNI yang ditangkap itu tidak diungkap ke publik.

    Wakil Direktur MMEA untuk Labuan, Mohd Hafiz Abd Mutalib, menyebut kedua WNI ditangkap dalam operasi yang digelar di area dekat Pulau Papan.

    “Para tersangka dan kapalnya sudah dibawa ke Dermaga Maritim Labuan untuk penyelidikan lebih lanjut,” sebut Mohd Hafiz dalam pernyataannya pada Kamis (13/4) waktu setempat.

    Ditegaskan Mohd Hafiz bahwa MMEA tidak akan berkompromi dengan kegiatan-kegiatan yang melanggar hukum di lautan. Dia mengimbau masyarakat untuk melaporkan setiap aktivitas mencurigakan kepada MMEA.

    (nvc/ita)

  • ASEAN Kutuk Keras Serangan Udara Militer Myanmar Tewaskan 100 Orang

    ASEAN Kutuk Keras Serangan Udara Militer Myanmar Tewaskan 100 Orang

    Jakarta

    Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) menyatakan ‘kecaman keras’ terhadap serangan udara junta militer Myanmar yang dilaporkan menewaskan puluhan orang. ASEAN, yang diketuai Indonesia untuk tahun ini, menyerukan agar tindak kekerasan apapun di Myanmar segera diakhiri.

    Seperti dilansir AFP, Kamis (13/4/2023), kecaman keras untuk junta militer Myanmar itu disampaikan ASEAN dalam pernyataan terbaru yang dirilis Indonesia, sebagai ketua ASEAN saat ini, pada Kamis (13/4) waktu setempat.

    “Segala bentuk kekerasan harus diakhiri segera, terutama penggunaan kekerasan terhadap warga sipil,” tegas ASEAN dalam pernyataannya.

    Pernyataan yang dirilis oleh Ketua ASEAN tidak serta merta mengindikasikan persetujuan semua negara anggota.

    Jumlah korban tewas secara resmi akibat serangan udara junta militer Myanmar di wilayah Kanbalu, Sagaing, pada Selasa (11/4) pagi waktu setempat masih belum diketahui jelas. Namun laporan media-media terkemuka seperti BBC, The Irrawaddy dan Radio Free Asia menyebut sedikitnya 100 orang tewas.

    Junta militer Myanmar telah mengonfirmasi pada Rabu (12/4) pagi bahwa pihaknya telah ‘meluncurkan serangan udara terbatas’ setelah menerima informasi dari warga setempat soal acara yang menandai pembukaan kantor pasukan pertahanan lokal terkait oposisi yang melawan pemerintah junta.

    Serangan udara itu memicu kecaman dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dan negara-negara Barat.

    Saksikan juga ‘Saat Pembantaian di Myanmar, 17 Warga Sipil Dipenggal Militer Junta’: