Author: Detik.com

  • Inggris Akan Kirim Tentara ke Ukraina? Ini Kata PM Sunak

    Inggris Akan Kirim Tentara ke Ukraina? Ini Kata PM Sunak

    Jakarta

    Perdana Menteri (PM) Inggris Rishi Sunak memastikan bahwa saat ini tidak ada rencana untuk mengerahkan tentara Inggris sebagai instruktur militer ke Ukraina. Hal ini bertentangan dengan komentar menteri pertahanannya bahwa dia ingin mulai melatih pasukan Ukraina di negara tersebut.

    Hingga saat ini, Inggris dan sekutunya menghindari kehadiran militer formal di Ukraina untuk mengurangi risiko konflik langsung dengan Rusia.

    Menteri Pertahanan Inggris Grant Shapps mengatakan dalam sebuah wawancara dengan surat kabar The Sunday Telegraph, bahwa dia ingin mengerahkan instruktur militer ke Ukraina, selain melatih angkatan bersenjata Ukraina di Inggris atau negara-negara Barat lainnya.

    Beberapa jam setelah wawancara itu dipublikasikan, Sunak mengatakan tidak ada rencana dalam waktu dekat untuk mengirim pasukan Inggris ke Ukraina.

    “Apa yang dikatakan Menteri Pertahanan adalah bahwa mungkin suatu hari nanti kami bisa melakukan beberapa pelatihan di Ukraina,” kata Sunak kepada wartawan pada awal konferensi tahunan Partai Konservatif.

    “Tetapi itu adalah sesuatu untuk jangka panjang, bukan untuk saat ini. Tidak ada tentara Inggris yang akan dikirim untuk berperang dalam konflik saat ini,” tandas Sunak pada Minggu (1/10) waktu setempat, seperti dikutip kantor berita AFP, Senin (2/10/2023).

    Sebelumnya, mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev pada hari Minggu (1/10) waktu setempat, mengatakan setiap tentara Inggris yang melatih pasukan Ukraina di Ukraina akan menjadi target sah bagi serangan pasukan Rusia.

    Lihat Video ‘Komandan Laut Hitam Rusia Muncul Setelah Kabar Dibunuh Ukraina’:

  • Harga Rumah di Australia Naik Lagi, Menyulitkan Pembeli Pertama Kali

    Harga Rumah di Australia Naik Lagi, Menyulitkan Pembeli Pertama Kali

    Justine dan Kester Rozario sudah enam bulan mencoba mencari rumah demi mengejar mimpi memulai keluarga baru. Tapi sampai sekarang belum ada yang terjangkau.

    Mereka baru akan membeli rumah pertama kalinya, atau istilahnya first home buyer.

    Saat mencoba membeli sebuah rumah di kawasan Sydney Barat lewat lelang Sabtu kemarin, penawaran mereka di bawah harga rumah yang laku terjual yakni A$1.249.000. Harga ini pun jauh di atas harga yang dipatok.

    Meskipun harga rumah terus meningkat, Justine terus berharap kalau pertumbuhannya akan melambat.

    “Saya pikir dalam tiga atau empat bulan terakhir, jumlah peserta lelang mungkin sedikit berkurang,” katanya.

    Kester, pasangannya,mengatakan suku bunga yang lebih tinggi menyebabkan mereka terpaksa mengurangi jumlah uang yang bisa dipinjam.

    “Hal ini membuat kami sedikit menyesuaikan keinginan kami, namun kami berada dalam posisi yang layak dan mudah-mudahan bisa dapat menghidupi keluarga kami,” katanya.

    Harga rumah terus naik

    Harga rumah di Australia sepertinya akan kembali mencapai rekor tertinggi, meski ada semakin banyak properti yang dijual yang diikuti oleh suku bunga yang lebih tinggi.

    Data perumahan CoreLogic menunjukkan harga rumah di Australia naik 0,8 persen secara nasional pada bulan September, terutama di Adelaide, Brisbane dan Perth, di mana pasokan perumahan masih sekitar 40 persen di bawah rata-rata lima tahun.

    Harga rata-rata sebuah rumah sekarang adalahA$1.110.660 di Sydney, A$776.716 di Melbourne, dan A$691.591 di Adelaide.

    [table]

    Kepala penelitian Eliza Owens mengatakan ini berarti pasar perumahan Australia hanya 1 persen di bawah level tertinggi sebelumnya pada April 2022.

    “Dimulai di awal tahun 2023, nilai-nya mulai meningkat dan hal ini terjadi meski sudah ada empat kali kenaikan suku bunga di awal tahun,” kata Eliza.

    “Ini mungkin merupakan cerminan dari tidak seimbangnya pasokan dan permintaan yang luar biasa di pasar perumahan Australia.”

    Situasi ini semakin membuat frustrasi ribuan pembeli rumah pertama di Australia.

    Sedikit rumah yang dijual

    Eliza mengatakan daftar rumah yang terjual secara keseluruhan berkurang, tapi menurut data sebenarnya lebih banyak orang yang memilih untuk menjual rumah mereka selama beberapa bulan terakhir.

    “Kami melihat peningkatan yang konsisten dalam daftar rumah yang dijual di Australia dan hal ini sedikit mengurangi harga pertumbuhan harga, yang turun menjadi sekitar 2,2 persen pada caturwulan September, dibandingkan dengan kenaikan sebesar 3 persen. pada bulan Juni.”

    Saat September, Adelaide mencatat kenaikan capital gainsebesar 4,3 persen, diikuti oleh Brisbane sebesar 3,9 persen dan Perth sebesar 3,6 persen.

    Pasar properti Sydney tumbuh sebesar 1 persen pada bulan September, sementara pertumbuhan di Melbourne hanya sebesar 0,4 persen.

    Pada hari Sabtu, sebuah rumah kecil tua di kawasan Marayong, Sydney terjual seharga A$780.000 di atas harga yang dicantumkan saat lelang.

    Ini kondisi dapur di rumah tersebut.

    Dalam iklan-nya, agen real estat George Elias menulis rumah ini”membutuhkan sedikit cinta dan perhatian.”

    George mengatakan pasar rumah masih “cukup kuat”, karena permintaan lebih besar dibandingkan pasokan.

    “Ada banyak pembeli di pasar dan tidak banyak properti yang dijual,” kata Elias.

    Sementara itu nilai pasar rumah Hobart turun 0,6 persen.

    Pasar di kawasan regional terus tertinggal dibandingkan di kawasan ibu kota, dengan setiap wilayah ‘negara bagian lainnya’ mencatat kondisi pertumbuhan yang lebih lemah dibandingkan dengan wilayah ibu kota pada kuartal bulan September.

    Artikel ini diproduksi oleh Erwin Renaldi dari laporan dalam bahasa Inggris

    Lihat juga Video ‘Momen Wapres AS-PM Australia Tiba di Indonesia Akan Hadiri KTT ASEAN’:

  • Bantuan Ukraina Tak Masuk Rencana Anggaran AS, Biden Bilang Begini

    Bantuan Ukraina Tak Masuk Rencana Anggaran AS, Biden Bilang Begini

    Biden dalam pernyataannya pada Minggu (1/10) waktu setempat menyerukan McCarthy untuk ‘menghentikan permainan’ dan mengharapkan agar Partai Republik memenuhi janji soal pendanaan untuk bantuan Ukraina melalui RUU dan pemungutan suara secara terpisah segera.

    “Dalam kondisi apapun, kita tidak bisa membiarkan dukungan Amerika untuk Ukraina terganggu. Saya sepenuhnya mengharapkan Ketua DPR untuk menjaga komitmennya untuk mengamankan jalur tersebut dan dukungan yang diperlukan untuk membantu Ukraina, ketika mereka mempertahankan diri dari agresi dan kebrutalan,” tegas Biden saat berbicara kepada wartawan di Gedung Putih.

    “Saya ingin meyakinkan sekutu-sekutu Amerika, rakyat Amerika, dan rakyat Ukraina bahwa Anda bisa mengandalkan dukungan kami. Kami tidak akan pergi begitu saja,” cetusnya.

    Menanggapi situasi terkini di Washington, Ukraina memberikan tanggapan diplomatis dengan mengatakan bahwa pihaknya ‘secara aktif bekerja sama dengan mitra Amerika’ untuk memastikan bantuan baru selama masa perang.

    Biden meyakinkan Presiden Volodymyr Zelensky selama kunjungannya ke Washington bulan lalu, bahwa dukungan kuat AS untuk Ukraina demi mengusir pasukan Rusia akan tetap dipertahankan meskipun ada penolakan kuat dari beberapa anggota Kongres dari Partai Republik.

    Sementara dalam pernyataan terbarunya, Biden mendorong Partai Republik untuk bergerak cepat guna menghindari krisis serupa di bulan November mendatang.

    “Ambang bahaya ini harus diakhiri. Dan tidak boleh ada krisis lainnya. Saya sangat mendesak teman-teman Partai Republik di Kongres untuk tidak menunggu lagi. Jangan buang waktu seperti yang Anda lakukan sepanjang musim panas. Sahkan rencana anggaran selama setahun. Hormati kesepakatan yang kita buat beberapa bulan lalu,” cetus Biden.

    (nvc/ita)

  • Mengenaskan! 100 Lumba-lumba Mati di Amazon karena Panas Ekstrem

    Mengenaskan! 100 Lumba-lumba Mati di Amazon karena Panas Ekstrem

    Brasilia

    Lebih dari 100 ekor lumba-lumba ditemukan mati di area hutan Amazon yang ada di wilayah Brasil. Hal ini terjadi saat kekeringan bersejarah menyelimuti Amazon, di mana suhu di dalam air mencapai rekor tertinggi di beberapa area bahkan ada yang melebihi 102 derajat Fahrenheit atau setara 38,8 derajat Celsius.

    Seperti dilansir CNN, Senin (2/10/2023), laporan Institut Mamiraua — sebuah fasilitas penelitian yang didanai oleh Kementerian Ilmu Pengetahuan Brasil — menyebutkan bahwa lumba-lumba yang mati itu semuanya ditemukan di area Danau Tefe dalam tujuh hari terakhir.

    Disebutkan Institut Mamiraua bahwa tingginya angka kematian lumba-lumba tergolong hal yang tidak biasa. Institut itu memperkirakan bahwa suhu air di danau tersebut yang mencapai rekor tertinggi, ditambah kekeringan bersejarah di Amazon, mungkin menjadi penyebabnya.

    Lumba-lumba diketahui tidak hanya hidup di lautan atau air asin karena ada juga spesies lumba-lumba yang hidup di air tawar, salah satunya di Sungai Amazon.

    Laporan soal kematian massal lumba-lumba di Amazon ini kemungkinan akan menambah kekhawatiran para ilmuwan atas dampak aktivitas manusia dan kekeringan ekstrem yang menyelimuti kawasan tersebut.

    “Masih terlalu dini untuk menentukan penyebab peristiwa ekstrem ini, namun menurut para ahli, hal ini pasti ada hubungannya dengan periode kekeringan dan suhu tinggi di Danau Tefe, yang di beberapa titik suhunya melebihi 39 derajat Celsius,” ungkap Institut Mamiraua dalam penjelasannya seperti dikutip CNN Brasil.

    Sungai Amazon yang merupakan jalur perairan terbesar di dunia, saat ini sedang memasuki musim kemarau. Beberapa spesimen fauna sungai juga dilanda suhu yang mencapai rekor tertinggi.

    Lihat juga Video ‘Lumba-lumba di Bali Dilepasliarkan Usai 8 Tahun Jadi Pameran’:

  • Kenapa Warga Korea Selatan Menolak Beri Uang Tip?

    Kenapa Warga Korea Selatan Menolak Beri Uang Tip?

    Jakarta

    Sebuah stoples di toko bagel yang populer di Seoul, Korea Selatan, memicu perdebatan nasional mengenai konsep pemberian tip, di mana sebagian besar orang menentang normalisasi gratifikasi.

    Para kritikus mengatakan pemberian tip dapat menyebabkan “kebingungan dalam masyarakat Korea” dan sebenarnya hal ini tidak harus terjadi karena negara tersebut memiliki upah pokok yang cukup tinggi. Beberapa orang berpendapat bahwa memberikan tip dapat dianggap sebagai penghinaan karena konsumen menganggap pekerja tersebut membutuhkan belas kasihan.

    Cara pandang masyarakat Korea Selatan begitu berbeda dengan Amerika Serikat (AS), di mana sekitar 20% total pendapatan pekerja di sektor jasa berasal dari uang tip. Bahkan di Eropa, para pekerja di kafe dan restoran sangat berterima kasih jika diberi sedikit tip.

    Karena tidak memiliki tradisi memberi tip, banyak warga Korsel yang kesulitan untuk mengetahui berapa banyak tip yang harus diberikan ketika mereka bepergian ke luar negeri. Sebagian besar bahkan cenderung memberi terlalu banyak karena takut menimbulkan ketersinggungan jika mereka memberikan terlalu sedikit.

    Reaksi di media sosial terhadap budaya memberi tip

    Perdebatan di Korea Selatan ini dimulai pada bulan Juli, ketika sebuah foto stoples tip yang berada di samping mesin kasir di sebuah toko bagel di Seoul menjadi viral di media sosial. Dilabeli “kotak tip” dan diisi dengan uang kertas, sebuah cuitan di X berhasil menarik perhatian 3,3 juta orang dan 15.000 kali dibagikan dalam tiga hari, demikian dilaporkan surat kabar The Korea Herald.

    Sebagai tanggapan, operator kafe tersebut mengatakan bahwa pihaknya memperkenalkan kotak tip itu setelah pelanggan asing bertanya di mana mereka harus meninggalkan uang tip untuk mereka, tetapi reaksi yang didapatkan dari dalam negeri begitu negatif.

    Salah satu komentar menyatakan bahwa toko tersebut berusaha menghindari pembayaran pajak, sementara surat kabar itu juga melaporkan komentar lain yang mengatakan, “Sekarang, selain biaya pengiriman dan biaya pengambilan, kita diharapkan untuk memberikan tip juga?”

    Memberikan tip dianggap tidak sopan?

    Pemberian tip juga memunculkan kekhawatiran untuk melakukan “gapjil”, kata dalam bahasa Korea yang berarti eksploitasi terhadap pekerja, di mana ketika para staf sudah menerima tip, bos mereka tidak perlu lagi bermurah hati dalam memberikan upah minimum yang telah ditetapkan dalam undang-undang.

    Park Yeong-seon, seorang mahasiswa ekonomi di Universitas Perempuan Seoul, juga sangat menentang pemberian tip ini menjadi hal yang biasa di Korea Selatan dan meyakini bahwa tradisi ini tidak akan pernah populer. Dia menambahkan bahwa “budaya memberikan tip” ini secara luas mampu “menghancurkan budaya dan ekonomi Korea.”

    “Warga Korea sebagian besar berorientasi pada orang lain dan sering membandingkan diri mereka dengan orang lain,” katanya kepada DW. “Mereka tidak suka jika orang lain meremehkan mereka. Saya dulu bekerja paruh waktu di sebuah toko daging dan menerima tip dari pria yang lebih tua. Uang tip itu … membuat saya merasa tidak enak karena saya merasa mendapatkan simpati.”

    Orang Korea juga menganggap keadilan sebagai nilai yang penting, tambah Park. Nilai itu berarti seseorang harus menerima upah yang adil untuk pekerjaan yang adil, di mana hal ini akan terdistorsi jika pemberian tip menjadi lumrah.

    (kp/ha)

    Lihat juga Video ‘Momen Pertemuan Bilateral Presiden Jokowi dan Presiden Korsel’:

    (ita/ita)

  • Pemerintah China Mencoba Ubah Kawasan Muslim Xinjiang Jadi Pusat Pariwisata

    Pemerintah China Mencoba Ubah Kawasan Muslim Xinjiang Jadi Pusat Pariwisata

    Jalanan Kashgar yang bersejarah di kawasan gurun di China sebelah barat dikenal sebagai tempat lahirnya budaya Uyghur. Di tempat ini terdapat”Kota Kuno” yang belakangan ramai dikunjungi turis.

    Dalam beberapa tahun terakhir, sebagian besar bangunan terbuat dari batu bata khas kota tua ini dihancurkan pemerintah China karena kekhawatiran gempa bumi, meski sudah bertahan selama hampir dua ribu tahun.

    Kelompok aktivis Uyghur mengatakan penghancuran kota tua ini sebagai sebuah”genosida budaya.”

    Di tempat ini terdapat banyak kios yang menawarkan suvenir, seperti magnet kulkas, perhiasan murah, dan instrumen musik tradisional, sementara pengunjung bisa menaiki kereta listrik melewati kerumunan atau mengenakan kostum tradisional Uyghur untuk dipotret di masjid.

    China mengatakan lebih dari 180 juta turis datang ke provinsi Xinjiang sepanjang tahun ini, karena penawaran diskon dari pemerintah China.

    Pos-pos pemeriksaan sudah tidak ada lagi, tapi diganti dengan jaringan kamera dengan teknologi pengenalan wajah.

    Ini jadi termasuk salah satu bentuk pengawasan yang menurut laporan PBB tahun lalu sebagai “bentuk kejahatan terhadap kemanusiaan”.

    ‘Rebranding besar-besaran’

    Selama beberapa tahun, wilayah Xinjiang ditutup dari sebagian besar media dunia, di tengah kampanye pemerintah China untuk membasmi ekstremisme di kalangan penduduk Uyghur dan minoritas Muslim lainnya.

    Tindakan keras ini terjadi setelah puluhan tahun terjadinya kerusuhan, termasuk yang pernah terjadi di ibu kota Urumqi, menewaskan ratusan orang pada tahun 2009 dan serangan mobil terhadap pejalan kaki di Lapangan Tiananmen di Beijing pada tahun 2013, yang menewaskan lima orang.

    Ketika serangan pisau dan bahan peledak di stasiun kereta Urumqi membayang-bayangi kunjungan Presiden Xi Jinping ke provinsi tersebut pada tahun 2014, ia memerintahkan para pejabat untuk “menyerang dengan keras” sebagai bentuk melawan terorisme.

    Sejak itu, sejumlah akademisi, peneliti, jurnalis, dan pakar hukum mendokumentasikan pelanggaran yang meluas yang dilakukan pemerintah, termasuk dikirim ke kamp, kerja paksa, dan kebijakan untuk mencegah kelahiran.

    Amerika Serikat menyebut tindakan keras tersebut sebagai “genosida”, meski Australia belum menggunakan kata yang menggambarkan usaha pemusnahan etnis tersebut.

    China awalnya menyangkal keberadaan kamp-kamp itu, meski kemudian menyebut semua “pusat kejuruan”ditutup pada tahun 2019.

    Saat ini provinsi Xinjiang sedang memasuki kondisi “normalisasi”, sementara pada saat yang sama rebranding atau upaya mengubah citra Xinjiang sedang dilakukan besar-besaran.

    Tur di Xinjiang yang diatur

    ABC diundang dalam tur media ke Xinjiang yang diselenggarakan dan dikurasi oleh pemerintah China untuk memamerkan apa saja yang ditawarkan di provinsi tersebut.

    Namun tidak ada satu pun pejabat yang mau diwawancara.

    Kami dibawa ke sebuah taman kanak-kanak Uyghur, di mana para siswa membacakan ayat-ayat dalam bahasa Mandarin di kelas, kemudian mereka menari di taman sambil diiringi musik tradisional.

    Ada sebuah pabrik yang sedang berkembang pesat milik pebisnis lokal, di mana satu dari lima pekerjanya disebut berlatar belakang minoritas Muslim.

    Di tempat pengemasan susu kami bisa mengambil gambar pekerja melalui dinding kaca saat mereka memantau produksi.

    Dan pusat-pusat pedesaan dengan mural berwarna-warni bergambar kolam ikan menggambarkan gambaran kehidupan desa yang harmonis, tetapi penduduk desa yang sebenarnya sangat sedikit.

    “Perubahan di Xinjiang sungguh luar biasa,” kata Nie Zhaoyu, seorang kader desa dari Ximen kepada ABC.

    “Lalu lintas, jalan raya, kehidupan, lapangan kerja dan kesejahteraan masyarakat yang meningkat Kita bisa melihat senyum bahagia di wajah masyarakat.”

    Tur tersebut, yang berlangsung selama seminggu diikuti sekitar 20 jurnalis dari seluruh dunia, diawasi dengan ketat.

    Kami hanya diberikan waktu sedikit untuk berbicara langsung dengan penduduk setempat di tengah kesibukan program tur.

    Di Urumqi,pusat aksi kerusuhan di masa lalu, kami diizinkan berjalan-jalan dan mengambil gambar tanpa batasan, boleh juga lewat tengah malam, dan tanpa pengawasan.

    Keluarga Uyghur tampil santai sambil menikmati makanan kebab dan otak domba di pasar malam yang ramai.

    Mereka yang kami ajak bicara mengatakan kota ini aman dan kehidupan mereka baik-baik saja.

    Namun permintaan kami ditolak saat ingin melihat salah satu bekas kamp, di mana lebih dari 1 juta orang diyakini dikurung selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun.

    Sosok pria dan kameranya

    Dalam tur tersebut, ABC dan salah satu media dari Amerika Serikat mendekati seorang penjual suvenir yang mengaku pernah menghabiskan waktu di kamp tersebut.

    Dia bukan bagian dari tur yang sudah diatur.

    Ketika kami mulai mewawancarainya, pria lain yang belum pernah kami temui muncul dengan kamera, berdiri di samping kami dan merekam setiap jawabannya.

    Imamu Maimaiti Sidike, ayah dengan tiga anak, tidak menunjukkan tanda-tanda terintimidasi saat dengan tenang menggambarkan “ideologi agama yang sangat radikal”yang membuatnya dipenjara selama tujuh bulan.

    “Saya tidak mengizinkan istri saya bekerja,” katanya.

    “Saya percaya jika kami menghabiskan penghasilannya, kami akan ke neraka dan memaksanya untuk tinggal di rumah. Saya juga mempromosikan nilai-nilai ini kepada orang-orang di sekitar saya.”

    Dia membantah adanya penganiayaan di fasilitas kamp tersebut, dengan mengklaim kalau ia mendapat makan dengan baik, bisa bermain catur dan membaca buku dan bahkan diizinkan pulang pada akhir pekan.

    “Setelah belajar, saya menyadari bahwa pandangan agama radikal merugikan orang. Saya tidak lagi memiliki pola pikir seperti itu. Saya bisa bergaul dengan orang-orang dari etnis dan agama apa pun.”

    Komentar tersebut sesuai dengan narasi yang ditetapkan pemerintah, menurut Peter Irwin, Associate Director untuk penelitian dan advokasi di lembaga Uyghur Human Rights Project (UHRP).

    “Mereka memakai narasi ini karena takut dan ancaman hukuman yang selalu ada karena melanggar aturan Orang-orang sangat takut untuk mengatakan hal yang salah, bertemu orang yang salah, atau berkomunikasi dengan orang dari luar negeri,” jelas Peter.

    “Mereka menahan orang-orang karena mengekspresikan nilai keagamaan yang paling mendasar Memiliki Al-Quran di rumah bisa membuat Anda ditahan selama 10 tahun. Apakah itu masyarakat yang normal?”

    Kebebasan beragama ‘tak ada sama sekali’

    Di Kashgar hari ini, bendera China berkibar di atas kubah masjid yang runtuh.

    Suara adzan pun tak lagi terdengar.

    Jenggot panjang dan kerudung sulit ditemukan.

    Kami tidak dapat menemukan siapa pun yang tahu di mana bisa membeli Al-Quran.

    Masjid Id Kah yang berusia 600 tahun dan bisa menampung5.000 jemaah Muslim, kini hanya jadi objek wisata utama.

    Pemandu kami awalnya tidak ingin kami masuk saat waktu salat, namun akhirnya mereka mengizinkannya.

    Pada hari kami berkunjung, beberapa orang sedang salat,kebanyakan dari mereka adalah warga lanjut usia dan tidak satu pun yang berusia di bawah 50 tahun.

    Imam masjid, Maimaiti Jumai mengatakan kepada kami kalau ia “sangat puas”dengan upaya pemerintah China untuk membasmi ekstremisme.

    “Upaya yang dilakukan negara kami dalam menindak ekstremisme, menurut saya, menjadi contoh bagi dunia,”ujarnya.

    Hal serupa juga terjadi di institut Islam Xinjiang di Urumqi, di mana calon Imam berikutnya diberikan pelajaran bahasa Mandarin, di bawah bimbingan direktur Abdureqip Tumulniyaz.

    “China, Xinjiang, kami tidak akan membiarkan [ekstremisme] mengakar,” katanya kepada ABC.

    Ketika ditanya mengapa hanya ada sedikit tanda-tanda keberadaan Islam di Xinjiang, ia mengatakan ketaatan beragama sudah terlalu berlebihan sebelum pemerintah China turun tangan.

    “Orang-orang salat di jalan, memblokade mobil;mereka sembahyang di rumah sakit, sehingga dokter tidak dapat membantu pasiennya; juga di pesawat sampai tidak bisa lepas landas.”

    Menyebut klaim tersebut sebagai sesuatu yang “tidak masuk akal”, Peter Irwin juga mengatakan UHRP sudah mendokumentasikan penghancuran ribuan masjid serta penahanan atau penghilangan lebih dari 1.500Imam Uyghur dan tokoh agama lainnya.

    “Para Imam dicopot atau ditahan atau dipenjara dan para Imam yang tersisa hanya diperbolehkan menyampaikan khotbah yang sejalan dengan apa yang dikatakan pemerintah China,”katanya.

    “Jadi kebebasan beragama tak ada sama sekali dan sudah banyak digantikan oleh sesuatu yang bisa dinikmati turis.”

    Terputus dari keluarga mereka

    Dorongan besar pariwisata yang dilakukan Partai Komunis China di Xinjiang menjadi pukulan bagi warga Uyghur di seluruh dunia yang tidak bisa berbicara lagi dengan keluarga mereka di kampung halaman, apalagi mengunjungi mereka.

    Yusuf Hussein meninggalkan Xinjiang pada tahun 1999 dan sekarang tinggal di Adelaide, ibukota Australia Selatan.

    Dia menjaga kontak rutin dengan keluarganya di Xinjiang, menelepon untuk mengobrol hampir setiap minggu.

    Namun pada tahun 2017, tahun ketika kamp penahanan bagi warga Uyghur mulai beroperasi, ia tak bisa lagi melakukannya.

    “Setelah itu, saya tidak mendengar lagi kabarnya. Mereka tidak mengangkat telepon,” ujarnya.

    Tahun lalu, dia mendapat kabar buruk.Ayahnya meninggal tiga bulan sebelumnya.

    “Itulah satu-satunya kabar yang saya terima. Dan tidak memberikan rincian apa pun apakah [ayah saya] sakit atau berada di kamp konsentrasi atau di mana,” katanya.

    Museum mengerikan di Xinjiang

    Seperti kehancuran akibat Revolusi Kebudayaan pada tahun 1960an dan pembantaian Lapangan Tiananmen pada tahun 1989, China tampaknya memulai kampanye kolektif untuk melupakan tindakan keras di Xinjiang.

    Sebuah museum di ibu kota Urumqi, yang mengirim pesan soal “Perang Melawan Terorisme dan Ekstremisme di Xinjiang”, menguraikan secara rinci periode kerusuhan berdarah di provinsi tersebut.

    Bahkan menampilkan video slow-motionyang mengerikan dari sandera yang dibunuh oleh teroris ISIS di Suriah, untuk menunjukkan “pengaruh asing”yang menular keXinjiang.

    Ada puluhan senjata, pisau, dan bom yang dipajang.

    Kemudian, terjadi perubahan nada yang mengejutkan, panel gambaran keharmonisan dan kemakmuran Xinjiang saat ini, di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping.

    Tindakan keras yang sudah dilakukan selama satu dekade terhadap penduduk Uyghur disebut dalam museum sebagai “instrumen hukum yang kuat”, meski menurut para aktivis merupakan upaya untuk menghapus seluruh budaya.

    “Hasil yang bermanfaat sudah dicapai,”bunyi kutipan dalam museum tersebut.

    Artikel ini diproduksi Erwin Renaldi dari laporan dalam bahasa Inggris

    Lihat juga Video ‘Ilmuwan Dibalik Kapal Selam China yang Capai Laut Terdalam di Bumi’:

  • Viral! Bocah Arab Saudi Minta Mercedes Langsung Dipenuhi MBS

    Viral! Bocah Arab Saudi Minta Mercedes Langsung Dipenuhi MBS

    Riyadh

    Sebuah video yang viral di internet menunjukkan momen tak biasa ketika seorang bocah Arab Saudi meminta mobil merek Mercedes kepada Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman (MBS). Yang semakin membuat heboh internet, MBS langsung mengabulkan permintaan bocah tersebut.

    Seperti dilansir media lokal India, News18 dan media lokal Pakistan, SamaaTV, Senin (2/10/2023), video viral itu direkam ketika MBS melakukan kunjungan ke Tabuk, sebuah kota di wilayah Saudi bagian barat laut. Banyak pengguna media sosial yang menonton dan memberikan komentar terhadap video viral itu.

    Dalam video yang viral di media sosial, MBS terlihat berjalan keluar dari sebuah gedung dengan ditemani rombongannya. Kerumunan orang tampak tidak sabar menunggu di luar gedung untuk mengucapkan selamat tinggal kepada Putra Mahkota Saudi yang menuntaskan kunjungannya.

    Di tengah kerumunan orang itu, ada seorang pria yang mendekati MBS sembari menggendong seorang bocah laki-laki, yang diduga anaknya. Keduanya dengan hangat menyambut MBS dan terjadilah interaksi antara bocah laki-laki itu dengan MBS, di mana permintaan tidak biasa dilontarkan oleh bocah itu.

    Terdengar secara samar-samar dalam video yang viral bahwa bocah laki-laki itu mengatakan ‘Saya ingin sebuah Mercedes’ kepada MBS, sembari tangannya menunjuk mobil yang menunggu di dekat mereka. Disebutkan bahwa MBS menanggapi bocah itu dengan mengatakan: “Kamu mau sebuah Mercedes?”

    Bocah itu kemudian tampak menganggukkan kepala penuh semangat, dan MBS dengan senyuman hangat melakukan gerakan menyentuh ujung hidungnya — simbol yang menandakan persetujuan atas permintaan bocah tersebut.

    MBS kemudian menginstruksikan salah satu ajudannya untuk mencatat alamat bocah laki-laki itu.

    Lihat juga Video ‘Pernyataan Pangeran MBS Sebut Arab Saudi Makin Dekat dengan Israel’:

  • Seorang Perempuan Terluka Diserang Hiu di Australia

    Seorang Perempuan Terluka Diserang Hiu di Australia

    Anda sedang membaca sejumlah peristiwa pilihan yang terjadi di sejumlah negara dalam 24 jam terakhir, yang kami rangkum untuk mempermudah Anda mengikuti perkembangan dunia.Dunia Hari Ini, edisi Senin 2 Oktober 2023 kita awali dari Australia.

    Serangan hiu, seorang perempuan terluka

    Kepolisian Australia Selatan mengatakan seorang perempuan dilarikan ke rumah sakit setelah diserang hiu di Beachport, Senin (02/10) pagi sekitar pukul 07.45 waktu setempat.

    Polisi mengatakan kaki perempuan tersebut digigit kemudian diberi pertolongan pertama oleh orang-orang di sekitarnya sampai paramedis tiba.

    Namun karena luka yang berat, ia dibawa ke rumah sakit di Mount Gambier, sekitar 85 kilometer dari Beachport.

    Insiden lempar martil di Asian Games

    Seorang staf di cabang atletik menderita patah kaki dan pendarahan setelah atlet asal Kuwait salah melempar martil di ajang Asian Games di Hangzhou, China.

    Ali Zankawi dari Kuwait bersiap untuk melakukan salah satu lemparannya pada final martilputra, namun bukannya melayang ke luar lapangan, martil tersebut malah mengenai salah satu staf teknis.

    Petugas medis segera membawa Huang Qinhua, 62 tahun, ke rumah sakit terdekat dan sekarang kondisinya stabil.

    “Dia tiba di rumah sakit pada pukul 20:15, dan didiagnosis menderita patah tulang tibiofibular kanan terbuka,” kata juru bicara Olimpiade, Xu Deqing, pada konferensi pers pada hari Minggu.

    Kebakaran di klub malam Spanyol

    Sedikitnya 13 orang tewas dalam kebakaran di klub malam di Murcia, Spanyol tenggara, sementara tim penyelamat masih mencari beberapa yang hilang.

    Walikota Murcia, Jose Ballesta awalnya mengatakan sembilan orang dipastikan tewas, meski jumlah korban tewas kemudian diperbarui menjadi 13 orang.

    Di luar klub, anak-anak muda terlihat saling berpelukan sambil menunggu informasi tentang orang hilang.

    Penyelidikan karena alarm kebakaran berbunyi

    Investigasi sedang dilakukan setelah seorang anggota kongres di Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat memicu alarm kebakaran, saat partainya berusaha menunda pemungutan suara soal dana pada akhir pekan.

    Jamaal Bowman dari Partai Demokrat mengatakan insiden tersebut sebagai sebuah kecelakaan.

    Partainya menginginkan lebih banyak waktu untuk memutuskan apakah akan mendukungnya, tapi pihak oposisi menuduhnya mencoba mengganggu pemungutan suara.

    Rancangan undang-undang untuk menghindari penutupan pemerintah federal akhirnya disahkan, sehingga pemerintah tetap berjalan selama 45 hari ke depan.

    Turki menyerang kelompok Kurdi

    Kementerian Pertahanan Turki mengatakan pesawat-pesawat tempurnya melakukan serangan dengan sasaran kelompok Kurdi di Irak utara, menyusul serangan bunuh diri terhadap gedung pemerintah di ibu kota Turki.

    Sebuah pernyataan kementerian mengatakan sekitar 20 sasaran Partai Pekerja Kurdistan sudah “dihancurkan” dalam operasi udara, termasuk di gua dan tempat perlindungan lainnya.

    Sebelumnya, seorang pembom bunuh diri melakukan aksinya dekat pintu masuk Kementerian Dalam Negeri, melukai dua petugas polisi.

    Minggu kemarin, penyerang kedua tewas dalam baku tembak dengan polisi, kata menteri dalam negeri.

  • Turki Gempur Markas Milisi Kurdi Usai Ledakan Bom di Ankara

    Turki Gempur Markas Milisi Kurdi Usai Ledakan Bom di Ankara

    Ankara

    Jet-jet tempur Turki melancarkan serangan udara terhadap markas kelompok milisi Kurdi, Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang ada di wilayah Irak pada Minggu (1/10) tengah malam. Serangan itu membalas ledakan yang mengguncang lokasi dekat gedung parlemen di Ankara pada hari yang sama, hingga melukai dua polisi setempat.

    Seperti dilansir AFP, Senin (2/10/2023), seorang pejabat di Kurdistan Irak melaporkan pada Minggu (1/10) malam bahwa beberapa pesawat militer Turki mengebom sebagian wilayah Bradost dan desa Badran di wilayah Irak.

    Kementerian Pertahanan Turki, secara terpisah, mengakui adanya ‘operasi udara’ di wilayah Irak bagian utara untuk ‘menetralisir PKK’. Disebutkan Kementerian Pertahanan Turki bahwa ’20 target yang digunakan oleh teroris’ telah dihancurkan.

    PKK yang ditetapkan sebagai kelompok teror oleh pemerintah Turki dan sekutu-sekutu Barat, diketahui telah mengklaim bertanggung jawab atas ledakan di Ankara pada Minggu (1/10) waktu setempat. PKK melancarkan pemberontakan mematikan terhadap Turki selama empat dekade terakhir.

    “Tindakan pengorbanan telah dilakukan terhadap Kementerian Dalam Negeri Turki,” demikian pernyataan PKK kepada kantor berita ANF yang dekat dengan gerakan Kurdi.

    Beberapa jam usai ledakan mengguncang Ankara, Presiden Recep Tayyip Erdogan bersumpah menegaskan bahwa ‘teroris’ tidak akan pernah mencapai tujuan mereka.

  • Kebakaran Besar di Markas Polisi Mesir, 25 Orang Luka-luka

    Kebakaran Besar di Markas Polisi Mesir, 25 Orang Luka-luka

    Jakarta

    Kebakaran besar terjadi di markas polisi di kota Ismailia, Mesir pada hari Senin (2/10). Sedikitnya 25 orang luka-luka dalam peristiwa ini.

    Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan. Markas polisi tersebut kini dijaga oleh tentara sepanjang waktu dan rumah sakit pun disiagakan.

    Dilansir kantor berita AFP, Senin (2/10/2023), rekaman di media lokal menunjukkan asap mengepul dari gedung bertingkat yang seluruhnya menghitam akibat kebakaran.

    Belum diketahui penyebab kebakaran yang terjadi di Markas Direktorat Keamanan menjelang dini hari waktu setempat itu.

    Kementerian Kesehatan Mesir mengerahkan 30 ambulans ke lokasi kejadian dan dua pesawat militer sedang dalam perjalanan, menurut media pemerintah.

    Kebakaran mematikan adalah bahaya yang umum terjadi di Mesir, di mana peraturan kebakaran jarang ditegakkan dan layanan darurat sering kali lambat datangnya.

    Sebelumnya pada bulan Agustus 2022, kebakaran yang disebabkan oleh arus pendek menewaskan 41 jemaat di sebuah gereja di ibu kota Mesir, Kairo. Kebakaran maut tersebut memicu seruan untuk meningkatkan infrastruktur negara dan waktu tanggap pemadam kebakaran.

    (ita/ita)