Author: Detik.com

  • Israel Terus Gempur Gaza, Korban Tewas Bertambah Jadi 2.215 Orang

    Israel Terus Gempur Gaza, Korban Tewas Bertambah Jadi 2.215 Orang

    Gaza City

    Jumlah korban tewas akibat gempuran Israel terhadap Jalur Gaza dilaporkan kembali bertambah. Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza menyebut lebih dari 2.200 orang tewas akibat serangan udara Israel yang berlangsung selama sepekan terakhir.

    Seperti dilansir AFP, Sabtu (14/10/2023), Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza dalam laporan terbaru menyebut bahwa sedikitnya 2.215 orang tewas akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza. Total korban tewas itu mencakup 724 anak-anak dan 458 wanita.

    Laporan Kementerian Kesehatan Palestina juga menyebut bahwa jumlah korban luka juga bertambah menjadi sekitar 8.714 orang.

    Lebih mendetail dalam laporannya, Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza menyebut sedikitnya 324 orang tewas, mencakup 126 anak-anak dan 88 wanita, akibat serangan udara Israel dalam 24 jam terakhir.

    Sebanyak 1.018 orang mengalami luka-luka akibat gempuran Israel di Jalur Gaza juga dalam 24 jam terakhir.

    Dalam laporannya, Kementerian Kesehatan Palestina juga menyebutkan bahwa 54 orang tewas dan 1.100 orang mengalami luka-luka akibat serentetan kekerasan di wilayah Tepi Barat sejak Sabtu (7/10) lalu, saat Hamas melancarkan serangan mengejutkan terhadap Israel.

    Otoritas Israel melaporkan bahwa lebih dari 1.300 orang tewas akibat serangan Hamas di wilayahnya.

  • Gaza Memanas, Arab Saudi Tunda Pembicaraan Normalisasi dengan Israel

    Gaza Memanas, Arab Saudi Tunda Pembicaraan Normalisasi dengan Israel

    Riyadh

    Arab Saudi memutuskan untuk menunda pembicaraan soal kemungkinan normalisasi hubungan dengan Israel. Penundaan itu dilakukan saat perang terus berkecamuk antara Israel dan Hamas hingga memicu kehancuran parah di Jalur Gaza.

    Seperti dilansir AFP, Sabtu (14/10/2023), Hamas melancarkan serangan mengejutkan terhadap Israel pada Sabtu (7/10) lalu, yang dilaporkan menewaskan lebih dari 1.300 orang dan melukai ribuan orang lainnya.

    Israel lantas melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap Jalur Gaza untuk membalas Hamas, dengan Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan sedikitnya 1.900 tewas dan melukai lebih dari 7.000 orang lainnya. Bahkan Israel diperkirakan tengah mempersiapkan serangan darat terhadap Jalur Gaza.

    Di tengah situasi konflik tersebut, Saudi yang menyatakan dukungan untuk Palestina memutuskan menunda pembicaraan normalisasi dengan Israel, yang selama ini berlangsung dengan dimediasi oleh Amerika Serikat (AS).

    “Arab Saudi telah memutuskan untuk menghentikan diskusi mengenai kemungkinan normalisasi dan telah memberitahu para pejabat AS,” tutur seorang sumber yang memahami diskusi tersebut kepada AFP.

    Selama beberapa minggu sebelum situasi memanas di Jalur Gaza, Saudi berbicara soal kemajuan dalam upaya diplomasi yang dipimpin oleh AS untuk menormalisasi hubungan dengan Israel — yang akan menjadi langkah penting bagi kerajaan yang menjaga dua situs paling suci umat Muslim tersebut.

  • Dukung Israel, Biden Juga Sebut Krisis Kemanusiaan di Gaza Jadi Prioritas

    Dukung Israel, Biden Juga Sebut Krisis Kemanusiaan di Gaza Jadi Prioritas

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyebut bahwa krisis kemanusiaan yang kini terjadi di Jalur Gaza, yang terus digempur oleh Israel, menjadi prioritas. Namun Biden juga kembali menegaskan dukungannya untuk Israel yang sepekan lalu diserang oleh Hamas secara mengejutkan.

    Seperti dilansir Al Jazeera dan AFP, Sabtu (14/10/2023), pemerintahan Biden menuai kritikan karena tidak mengambil sikap lebih tegas dalam mendesak Israel, sekutu dekatnya, untuk menahan diri. Dalam sepekan terakhir, Israel melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap Jalur Gaza untuk membalas Hamas.

    Kritikan juga menghujani pemerintahan Biden yang tidak memberikan komentar apa pun terhadap seruan Israel agar seluruh warga sipil meninggalkan wilayah Jalur Gaza bagian utara dan bergerak ke wilayah selatan, menjelang terjadinya serangan darat oleh pasukan Tel Aviv.

    Seruan Israel itu dianggap, oleh Arab Saudi, sebagai ‘pengusiran paksa’ warga Palestina dari Jalur Gaza, dan dikecam keras oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan organisasi-organisasi internasional lainnya.

    Biden, dalam pernyataan kepada wartawan pada Jumat (13/10) waktu setempat, menegaskan bahwa mengatasi krisis kemanusiaan yang terjadi di Jalur Gaza adalah prioritas.

    “Kita tidak bisa melupakan fakta bahwa mayoritas warga Palestina tidak ada hubungannya dengan Hamas dan serangan-serangan mengerikan yang dilakukan Hamas, dan mereka juga menderita sebagai akibatnya,” ucap Biden dalam pernyataannya.

    “Ini juga menjadi prioritas bagi saya untuk segera mengatasi krisis kemanusiaan di Gaza,” ujarnya.

  • Indonesia Akan Angkat Perhatian Soal Palestina di Dewan HAM PBB

    Indonesia Akan Angkat Perhatian Soal Palestina di Dewan HAM PBB

    Jakarta

    Mengangkat perhatian pada persoalan Palestina menjadi salah satu agenda Indonesia di keanggotaan Dewan HAM PBB, menurut duta besar Indonesia untuk PBB.

    Deputi Wakil Tetap RI 1 di Jenewa/Duta Besar Achsanul Habib mengatakan pembahasan isu Palestina di Dewan HAM PBB selama ini sering dikesampingkan karena peristiwa-peristiwa terbaru.

    “Karena itu kita ingin mengangkat lagi bahwa perhatian mengenai Palestina di Dewan HAM, yang sudah menjadi bagian resmi dari agenda Dewan HAM. Itu dapat diangkat dan menghasilkan hasil yang solutif yang bisa diimplementasikan bagi kepentingan bangsa Palestina tersebut,” ujarnya.

    Indonesia baru saja terpilih menjadi anggota Dewan HAM PBB periode 2024-2026. Ini adalah kali keenam Indonesia terpilih jadi anggota lembaga internasional itu.

    Kendati dilanda berbagai persoalan HAM di dalam negeri, Indonesia tetap dipercaya oleh negara-negara lain untuk menangani persoalan HAM karena dianggap memiliki kapasitas.

    Pegiat HAM berharap dengan masuknya ke Dewan HAM PBB, Indonesia dapat berkontribusi pada penyelesaian persoalan-persoalan HAM di regional maupun global.

    Apa itu Dewan HAM PBB?

    Dewan HAM PBB juga bertanggung jawab untuk menangani situasi pelanggaran HAM dan membuat rekomendasi tentangnya.

    Lembaga yang berkantor di Jenewa, Swiss ini memiliki kewenangan untuk mendiskusikan semua persoalan dan situasi HAM tematik yang membutuhkan perhatiannya sepanjang tahun.

    Dewan HAM terdiri dari 47 negara anggota, yang dipilih oleh mayoritas anggota Majelis Umum PBB. Majelis mempertimbangkan kontribusi negara-negara kandidat pada promosi dan perlindungan HAM, serta janji dan komitmennya dalam isu ini.

    Keanggotaan Dewan dibagi berdasarkan wilayah geografis, dengan perincian negara-negara Afrika 13 kursi, Asia-Pasifik 13 kursi, Amerika Latin dan Karibia delapan kursi, Eropa Barat dan negara lainnya tujuh kursi, dan Eropa Timur enam kursi.

    Dewan HAM PBB juga bertanggung jawab untuk menangani situasi pelanggaran HAM dan membuat rekomendasi tentangnya. (Getty Images)

    Ini keenam kalinya Indonesia terpilih menjadi anggota Dewan HAM PBB. Periode sebelumnya yaitu 2006 2007, 2007 2010, 2012014, 20152017, 20202022 dan yang sekarang ini adalah untuk periode 2024 2026.

    Kali ini, Indonesia memperoleh suara tertinggi di antara negara-negara Asia dan Pasifik. Indonesia mengamankan 186 suara, diikuti Kuwait 183 suara, Jepang 175 suara, dan China 154 suara.

    “Terpilihnya Indonesia sebagai Dewan HAM yang keenam kalinya, dan kali ini memperoleh suara terbanyak, merupakan wujud trust yang diberikan bagi Indonesia untuk terus dapat berkontribusi bagi pemajuan dan pelindungan HAM,” kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam pernyataan resmi di situs Kementerian Luar Negeri RI.

    Apa yang akan dilakukan Indonesia di Dewan HAM PBB?

    Deputi Wakil Tetap RI 1 di Jenewa/Duta Besar Achsanul Habib mengatakan kepada BBC News Indonesia bahwa Indonesia berencana mengangkat sejumlah isu yang “konkret dan relevan ke Dewan HAM PBB”.

    Isu-isu tersebut antara lain perlindungan dan pemajuan hak-hak perempuan serta anak-anak, jaminan akses pembangunan bagi semua negara, dan isu-isu menyangkut hak-hak sipil dan politik.

    Selain isu-isu yang bersifat umum, Indonesia juga akan mengarusutamakan kembali persoalan Palestina di Dewan HAM PBB.

    Palestina sebenarnya telah menjadi salah satu agenda tetap di Dewan HAM PBB, yaitu Agenda item 7: Human Rights Situation in Palestine and Other Occupied Territories.

    Namun, kata Habib, pembahasannya seringkali terimbas oleh kepentingan-kepentingan lain yang lebih segera, misalnya serangan Rusia ke Ukraina. Sehingga kemudian beberapa negara seolah-olah melupakan masalah yang sudah lebih dari 70 tahun tidak kunjung selesai itu.

    “Kita ingin mengangkat ini menjadi fokus, bahwa ini sudah jadi agenda tetap. Kita berikan konsentrasi, fokus kembali, bahwa masalah ini harus kita selesaikan. Sudah 73 tahun. Jangan karena ada masalah yang baru muncul satu-dua tahun terakhir kemudian yang menjadi dasar ini, isu yang sudah lama ini terus kita lupakan,” kata Habib kepada BBC.

    Selain Palestina, Indonesia juga ingin membantu mencarikan jalan keluar untuk konflik di Myanmar melalui perspektif HAM. Persoalan Myanmar juga ditangani Indonesia sebagai ketua ASEAN pada 2023.

    “Di tingkat kawasan kita juga ingin memastikan bahwa proses Myanmar melalui perspektif HAM juga bisa kita bantu untuk segera dapat dicarikan jalan keluarnya yang paling baik dan inklusif, serta menguntungkan semua pihak termasuk bagi masyarakat sipil di sana,” imbuh Habib.

    Baca juga:

    Dalam pernyataan tertulis di situs web resmi Kemlu, Menlu Retno Marsudi menjabarkan tiga prioritas utama Indonesia dalam menjalankan keanggotaan di Dewan HAM PBB.

    Pertama, meningkatkan kapasitas negara-negara dalam mempromosikan dan melindungi HAM, utamanya melalui peningkatan kerja sama teknis dan capacity building.

    Kedua, mendorong dialog yang intensif antar negara dengan kelompok- kelompok kawasan.

    Dan ketiga, mendorong implementasi nilai-nilai Universal Declaration of Human Rights.

    Bagaimana dengan catatan HAM Indonesia?

    Indonesia sudah enam kali dipilih menjadi anggota Dewan HAM PBB, kendati dilanda berbagai persoalan HAM di dalam negeri.

    Bahkan beberapa hari sebelum Indonesia terpilih, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat merilis laporan situasi HAM di Indonesia dengan judul “Indonesia Human Rights Report 2022 yang menjabarkan berbagai pelanggaran HAM di Indonesia sepanjang tahun 2022.

    Kasus-kasus yang dijabarkan antara lain kekerasan oleh aparat negara, kekerasan di Papua, hingga pembatasan kebebasan berekspresi.

    Laporan itu juga mengatakan, kendati pemerintah telah mengambil langkah untuk menginvestigasi dan menuntut beberapa pejabat yang melakukan pelanggaran HAM dan terlibat dalam korupsi, impunitas bagi para pelaku pelanggaran HAM masih menjadi kekhawatiran yang signifikan.

    Awal tahun 2023, Amnesty International merilis laporan tentang wajah “suram penegakan HAM di Indonesia. Lembaga pemantau itu menjabarkan masih tingginya keterlibatan negara maupun pembiaran negara dalam berbagai peristiwa pelecehan dan intimidasi terhadap warga, aktivis, maupun akademisi yang mengkritik pejabat, menyuarakan masalah lingkungan, membahas korupsi, atau membela kelompok minoritas.

    “Pemerintah Indonesia boleh saja membangga-banggakan pencapaian bidang HAM di depan forum internasional, tapi fakta di lapangan berkata lain,” kata Direktur Amnesty International Indonesia Usman Hamid.

    Persekusi terhadap kelompok minoritas, misalnya LGBTQ, menjadi salah satu persoalan dalam catatan HAM Indonesia, menurut lembaga-lembaga pemantau seperti Amnesty International. (Getty Images)

    Perwakilan Indonesia di Komisi Antar Pemerintah ASEAN untuk Hak Asasi Manusia (AIHCR), Yuyun Wahyuningrum, berpendapat persoalan HAM di dalam negeri tidak akan mencederai kredibilitas Indonesia sebagai anggota Dewan HAM PBB.

    Menurut Yuyun, Indonesia dipercaya menjadi anggota Dewan HAM PBB karena dianggap memiliki kapasitas untuk merespons persoalan-persoalan HAM meskipun belum tentu menyelesaikannya.

    “Semua negara, apalagi Indonesia, memiliki persoalan [HAM] tapi Indonesia tidak tinggal diam. Ia melakukan upaya-upaya untuk membenahi dirinya sendiri dan juga mengangkat pengalaman-pengalaman yang dihadapinya untuk berkontribusi pada diskursus HAM di level internasional,” tuturnya.

    Yuyun menjelaskan, Indonesia memiliki kemampuan untuk berjejaring dan melakukan lobi dengan negara-negara lain sehingga semua anggota dari kawasan merasa dilibatkan dalam suatu keputusan. Kemampuan ini, dia menekankan, memerlukan kemauan politik dan keaktifan.

    “Saya tidak pernah melihat Indonesia itu malas konsultasi. Indonesia itu selalu konsultasi. Karena memang begitu norma yang berlaku, yang juga dilihat dari luar ke Indonesia,” ujarnya.

    Yuyun berharap selama tiga tahun keanggotaan di Dewan HAM PBB, Indonesia dapat berkontribusi pada cara pandang, perspektif, pembentukan opini, dan keputusan-keputusan yang akan meringankan persoalan-persoalan HAM di dunia.

    Baca juga:

    Duta Besar Achsanul Habib mengatakan pemerintah selalu terbuka dengan catatan-catatan tentang HAM dari organisasi masyarakat sipil. Namun, dia mengatakan, setiap kasus di dalamnya perlu dilihat satu per satu “secara komprehensif.

    Dia menjelaskan pemerintah telah mengambil langkah-langkah untuk menyelesaikan persoalan HAM. Misalnya, pengakuan Presiden Jokowi atas nama negara atas 12 kasus pelanggaran HAM berat masa lalu. “Itu kan enggak banyak dunia yang berani,” ujarnya.

    Langkah lainnya, kata Habib, adalah penandatanganan Perpres Strategi Nasional Bisnis dan HAM yang di dalamnya ada komitmen bahwa setiap pelaku bisnis dan investasi multinasional harus memasukkan nilai perlindungan HAM di dalam praktik bisnisnya di Indonesia.

    “Proses-proses ini panjang… Itu semua diikuti dunia sehingga mereka punya kepercayaan di dalam langkah-langkah Indonesia di dalam HAM tersebut,” kata Habib.

    Andreas Harsono dari Human Rights Watch Indonesia berharap Indonesia sebagai anggota Dewan HAM PBB tidak menerapkan “standar ganda dalam menegakkan hak asasi manusia secara global.

    “Mereka bisa kritis terhadap Israel atau negara-negara Barat … tapi coba mengkritik Myanmar, atau Tiongkok soal minoritas Uighur kan risikonya besar, atau coba mengkritik Arab Saudi misalnya, nanti jatah hajinya dikurangi. Itu yang harus dilewati oleh negara Indonesia,” kata Andreas.

    “Jadi bicaralah dengan straight-forward, dengan jujur, dengan data-data yang kuat. Bukan double standard.”

    (nvc/nvc)

  • Bertambah, Warga Thailand Tewas dalam Serangan Hamas Jadi 24 Orang

    Bertambah, Warga Thailand Tewas dalam Serangan Hamas Jadi 24 Orang

    Bangkok

    Perdana Menteri (PM) Thailand Srettha Thavisin mengumumkan tiga lagi warga negaranya tewas dalam serangan Hamas di Israel sepekan lalu. Dengan demikian, total 24 warga Thailand tewas dalam konflik antara Hamas dan Israel.

    “Saya mendapat informasi bahwa ada tiga orang lagi yang meninggal, sehingga totalnya menjadi 24 orang,” ucap Srettha kepada wartawan setempat, seperti dilansir AFP, Sabtu (14/10/2023).

    Dua warga negara Thailand lainnya, sebut Kementerian Luar Negeri Thailand, didapati mengalami luka-luka akibat serangan itu. Sejauh ini berarti jumlah warga Thailand yang menjadi korban luka mencapai 16 orang.

    Menurut pernyataan Kementerian Tenaga Kerja Thailand, tercatat ada sekitar 30.000 warga negara Thailand yang bekerja di Israel, dengan sebagian besar di sektor pertanian.

    Sepekan lalu, ratusan militan bersenjata Hamas menyerbu kota-kota di Israel bagian selatan dalam serangan yang menewaskan lebih dari 1.300 orang, dengan sebagian besar merupakan warga sipil.

    Israel kemudian melancarkan serangan udara terhadap Jalur Gaza untuk membalas Hamas, dengan Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan sedikitnya 1.900 orang tewas, dengan sebagian besar warga sipil dan mencakup lebih dari 600 anak-anak.

    Hamas dalam serangannya juga dilaporkan menculik 150 warga Israel, warga negara asing dan warga berkewarganegaraan ganda lalu membawanya ke Jalur Gaza. Sekitar 16 orang yang disandera Hamas dilaporkan merupakan warga negara Thailand.

  • Gempa Afghanistan, Warga Tak Punya Sekop untuk Evakuasi Bayi dari Puing

    Gempa Afghanistan, Warga Tak Punya Sekop untuk Evakuasi Bayi dari Puing

    Kabul

    Ma’souma hendak keluar untuk memberi makan domba-dombanya ketika dia terlempar ke udara. Dia kemudian melihat rumah keluarganya runtuh.

    Hal berikutnya yang diingat oleh wanita berusia 45 tahun itu adalah ibu mertuanya yang menariknya menjauh dari reruntuhan.

    “Rumah itu berputar di sekitar saya dan saya terlempar tiga hingga empat kali sebelum saya terkubur di bawah tumpukan tanah, ujarnya, menggambarkan gempa bumi yang melanda rumahnya di Nayeb Rafi di Afghanistan pada Sabtu (07/10).

    Ma’souma sangat terpukul saat mengetahui bencana tersebut merenggut nyawa bayi perempuannya. “Anak perempuanku yang sedang menyusui sudah tiada,” katanya dengan suara sedih.

    Dia tidak tahu di mana keenam anaknya yang lain berada. “Saya tidak tahu apakah mereka bersama seseorang atau berada di kamp,” ucapnya.

    “Ada 300 hingga 400 rumah di desa itu dan semuanya hilang,” tuturnya.

    Tiga gempa bumi besar telah melanda Afghanistan barat dalam waktu kurang dari seminggu, menewaskan lebih dari 2.000 orang dan melukai hampir 1.800 orang, menurut PBB.

    Perempuan dan anak-anak adalah korban utama gempa bumi di Afghanistan. (Getty Images)

    Gempa bumi telah memblokir rute ke wilayah tersebut, menghambat aliran bantuan. Di beberapa desa, masyarakat terpaksa menggunakan tangan kosong untuk mencari korban selamat dan menemukan jenazah.

    “Kami bahkan tidak punya sekop untuk mengeluarkan bayi perempuan saya. Kami kehilangan dia,” kata Shaima, warga berusia 25 tahun, yang diselamatkan oleh seorang tetangga di Desa Sia Aab. “Rumah itu baru saja runtuh menimpa kami.”

    Baca juga:

    Sebuah makalah tahun 2021 yang diterbitkan dalam Journal of Disaster Risk Studies menemukan bahwa sebagian besar rumah di pedesaan Afghanistan terbuat dari batu bata yang dibakar dengan mortar semen atau batu bata yang dijemur. Konsekuensinya, rumah-rumah di pedesaan Afghanistan sangat rentan terhadap aktivitas seismik.

    Lebih dari 90% korban tewas dalam gempa bumi ini adalah perempuan dan anak-anak, menurut PBB.

    “Perempuan dan anak-anak seringkali berada di rumah, mengurus rumah tangga dan merawat anak-anak. Jadi ketika bangunan runtuh, merekalah yang paling berisiko terdampak,” kata Siddig Ibrahim, petugas lapangan yang bekerja untuk UNICEF.

    Hal itulah yang terjadi pada keluarga Kubra di Desa Keshkak. Remaja berusia 17 tahun itu kehilangan 13 kerabatnya, termasuk ibu, seorang saudara perempuan, seorang bibi, dan tiga keponakan laki-laki. Pinggul dan kaki Kubra patah akibat bencana tersebut.

    “Kami semua berada di dalam rumah dan tidak punya kesempatan untuk menyelamatkan diri,” katanya kepada BBC dari ranjang rumah sakit di kota Herat.

    Mina menempelkan telinganya ke tanah untuk mencari orang yang selamat meski tertimbun reruntuhan (BBC)

    Keluarga Mina, yang tinggal di desa yang sama dengan Ma’souma, juga ikut terpukul akibat bencana tersebut.

    Rumah-rumah milik mereka runtuh jadi dia mengelilingi permukiman itu sambil menempelkan telinganya ke tanah untuk mencoba menemukan tanda-tanda kehidupan.

    “Saya menemukan orang-orang dari suara tangisan mereka,” ucapnya.

    “Anak-anak saya berada di bawah reruntuhan dan tidak ada seorang pun yang membantu mereka,” tuturnya.

    Pada akhirnya keponakannya datang membantu dan mereka berhasil menarik 10 anak dari reruntuhan. Namun tiga putranya, dua cucunya, dan ayah mertuanya kehilangan nyawa.

    Mina dan keluarganya telah dipindahkan ke kamp pengungsi di kota Herat. Dua putrinya dirawat di rumah sakit karena cedera tulang belakang dan salah satu putranya berada dalam kondisi kritis.

    Baca juga:

    Wilayah ini hanya memiliki satu rumah sakit milik pemerintah yang kewalahan menangani jumlah korban jiwa, kata seorang perawat muda bernama Sahar. Dia berkata kepada BBC, kamar mayat penuh dengan cepat sehingga staf rumah sakit harus meletakkan jenazah di lantai, bahkan menumpuknya.

    “Jumlah jenazah terlalu banyak. Dari bayi hingga usia 70 tahun, semua orang tergeletak di sana. Bertumpuk-tumpuk,” kata Sahar.

    Sahar mengatakan, rumah sakit tersebut kesulitan menyediakan air minum untuk semua pasien. Meskipun kekacauan pekan lalu mulai mereda, staf rumah sakit kelelahan.

    Satu-satunya rumah sakit milik pemerintah di wilayah tersebut kewalahan menangani bencana ini. (Getty Images)

    “Bekerja tanpa kenal lelah selama beberapa hari dan melihat begitu banyak orang tewas dan terluka telah berdampak buruk pada kesehatan mental kami,” ujar Sahar.

    “Setiap orang yang datang ke sini mempunyai kisah menyakitkan tentang tragedi yang telah merenggut orang yang mereka cintai. Mereka menceritakannya kepada kami dan kami menangis bersama mereka,” ucapnya.

    Dalam sebuah pernyataan pada 9 Oktober lalu, Wakil Perdana Menteri Urusan Perekonomian dari pemerintahan Taliban, Abdul Ghani Baradar, mengatakan pemerintah memberikan “bantuan segera”, tetapi kelompok tersebut telah meminta lebih banyak bantuan dari komunitas internasional.

    Sejumlah organisasi kemanusiaan mengatakan respons yang mereka salurkan lambat karena banyak negara enggan berhubungan langsung dengan pemerintah Taliban. Perhatian juga terfokus pada konflik di Israel dan Gaza.

    (nvc/nvc)

  • Israel Klaim Serangan Udaranya Tewaskan Komandan Top Hamas

    Israel Klaim Serangan Udaranya Tewaskan Komandan Top Hamas

    Sementara itu, otoritas Israel melaporkan sedikitnya 1.300 orang tewas akibat serangan Hamas di wilayahnya. Sekitar 150 orang yang terdiri atas warga Israel dan warga negara asing juga diculik lalu dibawa oleh Hamas ke Jalur Gaza.

    Pada Jumat (13/10) waktu setempat, militer Israel mengatakan pasukannya telah melancarkan operasi darat ke dalam perbatasan Jalur Gaza. Disebutkan bahwa operasi darat itu memiliki beberapa tujuan, termasuk mengumpulkan jenazah warga Israel yang hilang dan tertinggal di sepanjang perbatasan Jalur Gaza, dan menguras kemampuan rudal anti-tank Hamas di dalam Jalur Gaza.

    Militer Israel menyatakan bahwa pasukan mereka telah menargetkan beberapa posisi Hamas di sepanjang perbatasan Jalur Gaza dan berusaha mengumpulkan segala jenis informasi soal para sandera yang dibawa ke dalam wilayah tersebut.

    Disebutkan juga oleh militer Israel bahwa benda atau petunjuk apa pun yang mereka temukan di sepanjang perbatasan, merupakan informasi penting bagi mereka.

    Laporan Al Jazeera menyebut bahwa operasi darat itu kini telah berakhir dan divisi infanteri yang masuk ke perbatasan Jalur Gaza telah menyeberang kembali ke wilayah Israel bagian selatan.

    Operasi darat ini dilakukan menjelang serangan darat yang diperkirakan akan dilancarkan Israel ke wilayah Jalur Gaza yang berpenduduk padat. Pada Jumat (13/10) waktu setempat, militer Israel memperingatkan sekitar 1,1 juta warga di Jalur Gaza bagian utara untuk segera mengungsi ke wilayah selatan, yang diduga karena Tel Aviv akan melancarkan serangan darat. Peringatan itu dikecam banyak pihak, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

    (nvc/idh)

  • Prancis Kerahkan 7.000 Tentara Usai Guru Tewas Ditikam di Sekolah

    Prancis Kerahkan 7.000 Tentara Usai Guru Tewas Ditikam di Sekolah

    Paris

    Prancis akan mengerahkan sekitar 7.000 tentara setelah penikaman fatal oleh seorang pria keturunan Chechen menewaskan seorang guru dan melukai tiga orang lainnya di sebuah sekolah setempat. Pengerahan ribuan tentara dilakukan setelah otoritas Paris menaikkan kewaspadaan ke level paling tinggi.

    Seperti dilansir AFP, Sabtu (14/10/2023), penikaman yang terjadi pada Jumat (13/10) waktu setempat itu dikecam oleh Presiden Emmanuel Macron sebagai tindakan ‘teror Islam’ di kota Arras, yang memiliki populasi besar Yahudi dan Muslim.

    Pengerahan sebanyak 7.000 tentara Prancis itu akan diselesaikan pada Senin (16/10) malam mendatang.

    Otoritas Prancis telah menaikkan tingkat kewaspadaan ke level tertinggi menyusul digelarnya rapat keamanan penting yang dipimpin Macron.

    Dalam pernyataannya, Macron menyebut bahwa ‘upaya serangan’ terpisah terjadi di wilayah lainnya dan berhasil digagalkan oleh pasukan keamanan.

    “Sekolah ini dilanda kebiadaban terorisme Islam,” kata Macron usai mengunjungi sekolah yang menjadi lokasi penikaman.

    Dia juga mengatakan bahwa guru yang tewas telah ‘menyelamatkan banyak nyawa’ dengan keberaniannya dalam berusaha menghalangi pelaku.

  • Hizbullah Nyatakan Siap Gabung Hamas Lawan Israel Jika…

    Hizbullah Nyatakan Siap Gabung Hamas Lawan Israel Jika…

    Beirut

    Kelompok Hizbullah di Lebanon, yang didukung Iran, menyatakan mereka ‘sepenuhnya siap’ untuk bergabung dengan Hamas, sekutu Palestina mereka, dalam perang melawan Israel ketika waktunya tepat.

    Seperti dilansir AFP, Sabtu (14/10/2023), pernyataan itu disampaikan oleh Wakil Ketua Hizbullah Naim Qassem saat Hamas dan Israel masih terlibat perang yang memasuki hari ketujuh. Israel terus menggempur Jalur Gaza setelah ratusan militan bersenjata Hamas melancarkan serangan pada Sabtu (7/10) lalu.

    Lebih dari 1.300 orang, yang sebagian besar warga sipil, dilaporkan tewas akibat serangan Hamas di Israel. Sementara gempuran Israel, menurut Kementerian Kesehatan Palestina, menewaskan sedikitnya 1.900 orang di Jalur Gaza, dengan sebagian besar korban juga warga sipil termasuk lebih dari 600 anak-anak.

    “Kami, sebagai Hizbullah, berkontribusi terhadap konfrontasi dan akan (terus) berkontribusi sesuai visi dan rencana kami,” ucap Qassem saat menghadiri aksi pro-Palestina di pinggiran selatan Beirut pada Jumat (13/10) waktu setempat.

    “Kami sepenuhnya siap, dan ketika tiba waktunya untuk mengambil tindakan, kami akan mengambil tindakan,” ujarnya, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

    Pernyataan Qassem itu, yang bertepatan dengan kunjungan Menteri Luar Negeri Iran ke Beirut, menolak seruan agar Hizbullah tidak terlibat dalam perang Hamas dan Israel yang sedang berlangsung.

    “Upaya oleh negara-negara besar, negara-negara Arab, dan utusan dari PBB, secara langsung dan secara tidak langsung, meminta kami untuk tidak ikut campur dalam pertempuran, tidak akan mempengaruhi kami. Hizbullah tahu tugasnya,” tegasnya.

  • Gempuran Israel di Lebanon Hantam Kelompok Wartawan, 1 Orang Tewas-6 Luka

    Gempuran Israel di Lebanon Hantam Kelompok Wartawan, 1 Orang Tewas-6 Luka

    Beirut

    Sedikitnya satu wartawan tewas dan enam wartawan lainnya mengalami luka-luka akibat gempuran yang dilancarkan Israel terhadap wilayah Lebanon bagian selatan. Gempuran ini terjadi saat ketegangan di perbatasan Lebanon meningkat usai Israel menggempur Jalur Gaza untuk membalas serangan Hamas.

    Seperti dilansir Al Jazeera, Sabtu (14/10/2023), wartawan yang tewas diidentifikasi sebagai Issam Abdallah, yang merupakan videografer untuk kantor berita Reuters. Gempuran Israel itu dilaporkan mengenai sekelompok wartawan media asing yang sedang meliput bentrokan di perbatasan pada Jumat (13/10) waktu setempat.

    Kematian Abdallah itu dikonfirmasi oleh kantor berita Reuters, juga beberapa saksi mata dan sejumlah wartawan yang ada di lokasi. Seorang fotografer Associated Press yang ada di lokasi, seperti dilansir Al Arabiya News, menuturkan dirinya melihat jenazah Abdallah dan enam wartawan lainnya yang mengalami luka-luka.

    Beberapa korban luka dilarikan ke rumah sakit dengan ambulans. Gambar-gambar dari lokasi kejadian menunjukkan sebuah mobil hangus.

    “Kami sangat sedih untuk memberitahu Anda bahwa videografer kami, Issam Abdallah, telah terbunuh,” demikian pernyataan kantor berita Reuters.

    “Kami segera mencari lebih banyak informasi, bekerja sama dengan otoritas di wilayah tersebut, dan mendukung keluarga Issam dan koleganya,” imbuh pernyataan tersebut.

    Lebih lanjut disebutkan kantor berita Reuters bahwa Abdallah merupakan bagian dari kru Reuters di Lebanon bagian selatan yang memberikan laporan langsung.