Author: Detik.com

  • Geger Gunung Berapi Meletus di Islandia, Lava Membakar Rumah-rumah

    Geger Gunung Berapi Meletus di Islandia, Lava Membakar Rumah-rumah

    Jakarta

    Sejumlah rumah penduduk terbakar di Kota Grindavik, Islandia, setelah gunung berapi di dekatnya dua kali meletus dan memuntahkan lava.

    Letusan sebuah gunung berapi di Semenanjung Reykjanes, Islandia, pada Minggu (14/01) dini hari, menumpahkan lava ke Grindavik.

    Letusan itu terbukti menjadi “skenario terburuk” menurut seorang ahli, sehingga seluruh penduduk kota nelayan tersebut harus dievakuasi.

    Dinding penahan yang dibangun setelah letusan pertama pada Desember lalu sebagian berhasil menahan lava, namun beberapa bidang dinding tak mampu menahan laju lava.

    Akibatnya jalan utama menuju kota terputus oleh aliran lahar.

    Dalam pidatonya yang disiarkan langsung pada Minggu malam, Presiden Islandia, Gudni Johannesson, mendesak masyarakat agar “tetap bersatu dan bersikap welas asih kepada mereka yang harus meninggalkan di rumahnya”.

    Dia berharap semuanya bersikap tenang, namun “apa pun bisa terjadi”, seperti dilaporkan Kantor berita AFP.

    Beberapa pekan setelahnya, dinding penahan dibangun di sekitar gunung berapi guna mengarahkan batuan vulkanik menjauh dari Grindavik, yang dihuni sekitar 4.000 orang.

    Kantor Meteorologi Islandia (IMO) mengatakan dinding penahan di sejumlah tempat tidak mampu membendung laju lava, sehingga aliran lava mencapai kota yang kemudian membakar rumah-rumah dan bangunan.

    Tidak ada indikasi gangguan terhadap penerbangan domestik dan internasional pascaletusan.

    Penerbangan dari Bandara Keflavik, yang lokasinya paling dekat dari pusat lava, tetap beroperasi seperti biasa, pada Senin (15/01) pagi.

    Orang-orang yang datang dari pengungsian ke Grindavik, di barat daya Islandia, akibat letusan sebelumnya, terpaksa kembali meninggalkan rumahnya.

    Jurnalis sains dan ahli vulkanologi, Robin Andrews, mengatakan letusan yang sedang berlangsung adalah “situasi yang sangat berbahaya dan merugikan” lantaran lava telah mencapai kota tersebut.

    Dalam wawancara dengan BBC, ia menunjukkan bahwa curahan lava dari dua letusan saat ini “tidak menunjukkan tanda-tanda melambat”.

    BBC

    “Dalam hal durasi dan tingkat keparahan kerusakan, mustahil untuk dipetakan saat ini,” katanya.

    Dia memperingatkan bahwa dampak letusan bisa menjadi “masalah” bagi orang-orang yang punya masalah pernapasan.

    Alasannya, aktivitas gunung berapi melepaskan gas seperti sulfur dioksida, yang mengiritasi kulit, mata, hidung dan tenggorokan.

    Perdana Menteri (PM) Islandia, Katrn Jakobsdttir mengatakan pemerintah akan menggelar rapat pada hari Senin untuk membahas langkah-langkah penempatan sementara bagi penduduk yang harus dievakuasi.

    “Hari ini adalah hari kelam bagi Grindavik dan hari ini adalah hari kelam bagi seluruh Islandia, namun matahari akan terbit kembali,” katanya.

    “Bersama-sama kita akan menghadapi guncangan ini apa pun yang kemungkinan akan terjadi. Pikiran dan doa kami menyertai Anda.”

    Tingkat kewaspadaan di negara tersebut telah dinaikkan menjadi “darurat” tingkat tertinggi dari tiga tingkat yang menandakan adanya ancaman bahaya terhadap manusia, komunitas, harta benda atau lingkungan.

    Letusan pada hari Minggu adalah yang kelima yang terjadi di sepanjang Semenanjung Reykjanes sejak 2021.

    Islandia terletak di atas Punggung Bukit Atlantik Tengah, batas antara lempeng tektonik Eurasia dan Amerika Utara dua lempeng tektonik terbesar di planet ini. Islandia memiliki 33 sistem gunung berapi aktif.

    Lihat juga Video: BNPB Sebut Tragedi 23 Pendaki Gunung Marapi Bentuk Kelalaian

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Panas! Garda Revolusi Iran Serang ‘Markas Spionase’ Mossad di Irak

    Panas! Garda Revolusi Iran Serang ‘Markas Spionase’ Mossad di Irak

    Teheran

    Garda Revolusi Iran mengklaim pasukannya telah menyerang ‘markas spionase’ Israel di wilayah semi-otonom Kurdistan di Irak. Serangan Teheran dengan menggunakan rudal balistik itu dilaporkan menewaskan empat warga sipil dan melukai sejumlah orang lainnya.

    Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Selasa (16/1/2024), Garda Revolusi Iran menyebut pusat spionase yang digempur rudal itu digunakan oleh badan intelijen Israel, Mossad, dalam operasinya.

    “Untuk merespons kekejaman rezim Zionis baru-baru ini, yang menyebabkan terbunuhnya komandan Garda (Revolusi Iran) dan Poros Perlawanan… salah satu markas utama spionase Mossad di wilayah Kurdistan Irak dihancurkan dengan rudal balistik,” klaim Garda Revolusi Iran dalam pernyataannya.

    “Rudal balistik digunakan untuk menghancurkan pusat spionase dan pertemuan kelompok-kelompok teroris anti-Iran di wilayah tersebut malam ini,” imbuh pernyataan yang dirilis pada Senin (15/1) tengah malam waktu setempat.

    Iran sebelumnya bersumpah akan membalas dendam atas pembunuhan tiga anggota Garda Revolusi Iran di Suriah bulan lalu. Salah satu yang tewas merupakan seorang komandan senior Garda Revolusi Iran yang pernah menjadi penasihat militer di sana.

    “Kami memastikan bangsa kami bahwa operasi ofensif Garda Revolusi (Iran) akan terus berlanjut sampai titik darah terakhir para martir terbalaskan,” tegas Garda Revolusi Iran dalam pernyataannya.

    Serangan rudal Iran terhadap target di wilayah Irak itu dilakukan saat kekhawatiran semakin meningkat soal eskalasi konflik di kawasan Timur Tengah, terutama sejak perang berkecamuk antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu.

    Tonton juga Video: Momen Ganjar Nobar Laga Indonesia Vs Irak di Rumah Warga Banjarnegara

    Sekutu-sekutu Iran seperti Hizbullah dari Lebanon, Houthi dari Yaman, juga faksi-faksi pro-Teheran di Irak dan Suria turut melancarkan serangan terhadap target-target Israel dan sekutunya, Amerika Serikat (AS), untuk menunjukkan solidaritas terhadap Jalur Gaza.

    Laporan tiga sumber keamanan setempat menyebut rentetan suara ledakan terdengar di area berjarak sekitar 40 kilometer sebelah timur laut Erbil di wilayah Kurdistan. Area tersebut juga diketahui terletak dekat Konsulat AS dan sejumlah permukiman sipil.

    Menurut dua pejabat AS yang enggan disebut namanya saat berbicara kepada Reuters, tidak ada fasilitas AS yang terdampak serangan rudal tersebut.

    Perdana Menteri Kurdi Irak, Masrour Barzani, dalam pernyataan yang dirilis kantornya mengecam serangan di wilayah Erbil itu sebagai “kejahatan terhadap rakyat Kurdi”.

    Sementara dewan keamanan pemerintah Kurdistan dalam pernyataannya menyebut sedikitnya empat warga sipil tewas dan enam orang lainnya mengalami luka-luka akibat serangan di Erbil.

    Laporan sejumlah sumber keamanan dan medis Irak menyebut seorang pengusaha multi-jutawan Kurdi bernama Peshraw Dizayee dan beberapa anggota keluarganya termasuk di antara korban tewas. Salah satu rudal yang ditembakkan Iran dilaporkan menghantam rumah Dizayee.

    Dizayee yang dekat dengan klan Barzani yang berkuasa, memiliki bisnis terkemuka dalam sektor real-estate di Kurdistan.

    Satu rudal lainnya dilaporkan menghantam rumah seorang pejabat senior intelijen Kurdi dan satu rudal menghantam pusat intelijen Kurdi.

    Reuters tidak bisa memverifikasi klaim dan laporan tersebut secara independen. Israel belum memberikan komentar atas klaim serangan dari Iran terhadap pusat spionase Mossad tersebut.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Menteri Negara-negara Andean Gelar Pertemuan Darurat Bahas soal Ekuador

    Menteri Negara-negara Andean Gelar Pertemuan Darurat Bahas soal Ekuador

    Jakarta

    Menteri Luar Negeri, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Pertahanan dari negara-negara Andean akan mengadakan pertemuan darurat akhir pekan ini. Pemerintah Peru mengatakan pertemuan ini akan membahas masalah kejahatan narkoba lintas perbatasan yang telah membawa Ekuador ke dalam krisis keamanan.

    Perdana Menteri Peru, Alberto Otarola, mengatakan bahwa pertemuan di Lima, Peru, pada Minggu ini akan fokus pada cara-cara untuk menghadapi kejahatan transnasional. Khususnya, terkait pemberantasan narkoba.

    “Kita harus menghentikan perdagangan narkoba, yang merupakan sumber utama pendanaan untuk masalah yang telah menimbulkan kematian, kekacauan dan kecemasan di negara tetangga kita, Ekuador,” kata Alberto Otarola seperti dilansir AFP, Selasa (16/1/2024).

    Para menteri dari Peru, Bolivia, Kolombia dan Ekuador akan ambil bagian, berupaya memperdalam kerja sama melalui “sistem intelijen, polisi, dan angkatan bersenjata nasional… dalam perjuangan bersama melawan kejahatan terorganisir,” kata Otarola.

    Ekuador yang pernah menjadi benteng perdamaian antara produsen kokain terbesar di dunia – Kolombia dan Peru – baru-baru ini terjerumus ke dalam krisis setelah bertahun-tahun melakukan ekspansi oleh kartel transnasional.

    Kekerasan terbaru ini dipicu oleh kaburnya salah satu bos geng narkotika paling kuat di Ekuador dari penjara Guayaquil lebih dari seminggu yang lalu.

    Pemerintah mengumumkan keadaan darurat dan jam malam di seluruh negeri, membuat marah para gangster yang melancarkan beberapa serangan mematikan dan menyandera puluhan orang, yang sebagian besar telah dibebaskan.

    Diketahui, Peru dan Kolombia memperkuat keamanan di perbatasan mereka sehubungan dengan pecahnya kekerasan yang telah merenggut sedikitnya 19 nyawa di negara tetangga mereka.

    Kekerasan akibat narkoba menimbulkan dampak buruk terhadap generasi muda di Ekuador, dengan tingkat pembunuhan di kalangan anak-anak dan remaja melonjak hingga setidaknya 770 kasus, meningkat sebesar 640 persen dibandingkan empat tahun sebelumnya, kata UNICEF pada hari Senin, mengutip Kementerian Dalam Negeri Ekuador.

    Kantor badan anak-anak PBB untuk Amerika Latin dan Karibia yang berbasis di Panama itu mengatakan perekrutan paksa anak-anak oleh geng narkoba juga meningkat. Kekerasan akibat narkoba juga menghalangi akses anak di bawah umur terhadap hal-hal mendasar seperti layanan kesehatan dan pendidikan.

    (zap/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pria di New York Ditembak di Kereta Bawah Tanah gegara Hentikan Pertengkaran

    Pria di New York Ditembak di Kereta Bawah Tanah gegara Hentikan Pertengkaran

    Jakarta

    Seorang pria berusia 45 tahun ditembak mati di kereta bawah tanah New York, Amerika Serikat. Pria itu dibunuh setelah dia mencoba menghentikan perkelahian seseorang yang dipicu karena suara musik yang sangat keras.

    Dilansir AFP, Selasa (16/1/2024), setelah diidentifikasi polisi, korban diketahui bernama Richard Henderson berusia 45 tahun. Dia ditembak di punggung dan bahu saat dia menaiki kereta bawah tanah untuk pulang.

    Polisi mengatakan Handerson ditembak pada Minggu (14/1) malam ketika dia hendak pulang. Peristiwa ini merupakan yang terbaru dari serangkaian insiden kekerasan di sistem kereta bawah tanah New York, yang digunakan oleh lebih dari lima juta orang setiap hari.

    Saudara Handerson mengatakan pada CBS New York, saat kejadian korban hendak pulang setelah menonton pertandingan sepak bola Amerika di rumah temannya.

    Diketahui, kejadian serupa pernah terjadi pada Oktober 2023. Ada juga seorang pria melepaskan tembakan di kereta bawah tanah yang padat pada bulan April 2022, peristiwa itu membuat 29 orang luka.

    Pria itu dijatuhi hukuman 10 hukuman penjara seumur hidup. Menurut catatan The New York Times, pada tahun 2023 ada sekitar 1.100 orang ditembak di kota New York.

    (zap/yld)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • 3 Warga Palestina Tewas saat Bentrok dengan Tentara Israel di Tepi Barat

    3 Warga Palestina Tewas saat Bentrok dengan Tentara Israel di Tepi Barat

    Jakarta

    Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan tiga warga Palestina tewas di Tepi Barat saat bentrokan terjadi dengan tentara Israel. Bentrokan terjadi di dua lokasi berbeda.

    Dilansir AFP, Selasa (16/1/2024), dua warga Palestina berusia 20-an tewas dalam operasi tentara Israel di Dura, di Tepi Barat bagian Selatan, kata para saksi mata.

    Mereka menggambarkan pemuda Palestina melempar batu dan mendengar suara tembakan. “Tiba-tiba, tentara tiba di kota kami dan mulai menembaki orang-orang tanpa peringatan apa pun,” kata Mohammed Rabaei, kepala rumah sakit Dura.

    Sembilan orang terluka dalam kekerasan tersebut, termasuk empat orang dalam kondisi kritis, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

    Tentara Israel mengatakan sekitar 100 orang melemparkan bom molotov dan memblokir pasukan. Tentara melepaskan tembakan dan salah satu pelempar bom molotov tewas, kata militer.

    Seorang warga Palestina lainnya terbunuh di wilayah utara di provinsi Tulkarem, menurut kementerian kesehatan.

    Sejak dimulainya perang Israel-Hamas di Gaza pada tanggal 7 Oktober, Tepi Barat telah mengalami tingkat kekerasan yang belum pernah terjadi sejak Intifada Kedua, antara tahun 2000 dan 2005.

    (rfs/rfs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Houthi Tembakkan Rudal Balistik ke Kapal Kargo Milik AS

    Houthi Tembakkan Rudal Balistik ke Kapal Kargo Milik AS

    Jakarta

    Pemberontak Houthi di Yaman menyerang sebuah kapal kargo milik Amerika Serikat (AS) dengan sebuah rudal. Hal ini meningkatkan kekhawatiran bagi wilayah yang bergejolak tersebut setelah serangan berulang kali terhadap kapal yang memicu serangan AS dan Inggris.

    Dilansir AFP, Selasa (16/1), setelah serangan Barat terhadap sejumlah sasaran pada Jumat (12/1) lalu, kelompok Houthi mengatakan mereka tidak akan tergoyahkan dan menyatakan bahwa kepentingan AS dan Inggris adalah target yang sah.

    Kapal kargo Gibraltar Eagle yang berbendera Kepulauan Marshall mengalami kebakaran, tetapi tidak ada korban jiwa dan tetap layak berlayar, kata Komando Pusat AS, setelah serangan terbaru dalam beberapa hari terakhir.

    “Militan Houthi yang didukung Iran menembakkan rudal balistik anti-kapal dari wilayah Yaman yang dikuasai Houthi dan menyerang M/V Gibraltar Eagle,” tulisnya di akun media sosial X.

    “Kapal tersebut melaporkan tidak ada korban luka atau kerusakan signifikan dan terus melanjutkan perjalanannya,” tambah CENTCOM, yang mengarahkan operasi militer AS di wilayah tersebut.

    Juru bicara militer Houthi Yahya Saree kemudian mengatakan pemberontak “melakukan operasi militer yang menargetkan kapal Amerika” di Teluk Aden dengan menggunakan “sejumlah rudal angkatan laut yang sesuai”.

    Sumber militer Houthi dan pemerintah Yaman mengatakan bahwa pemberontak menembakkan tiga rudal pada Senin (15/1). Sebuah rudal balistik anti-kapal yang diluncurkan sebelumnya menuju jalur pelayaran di Laut Merah Selatan gagal dalam penerbangan dan jatuh di darat, kata CENTCOM.

    Serangan-serangan yang dilakukan dan terhadap kelompok Houthi, yang merupakan bagian dari “poros perlawanan” kelompok-kelompok yang bersekutu dengan Iran, telah meningkatkan kekhawatiran akan meluasnya kekerasan di wilayah tersebut akibat perang Gaza.

    Kelompok Houthi mengatakan serangan mereka terhadap kapal-kapal di Laut Merah merupakan bentuk solidaritas terhadap Gaza, yang didukung Iran telah berperang dengan Israel selama lebih dari tiga bulan.

    Sekitar 12% perdagangan global biasanya melewati Selat Bab al-Mandeb, pintu masuk Laut Merah antara Barat Daya Yaman dan Djibouti, namun serangan pemberontak telah menyebabkan banyak pengiriman dialihkan ribuan mil ke seluruh Afrika.

    Departemen Transportasi AS merekomendasikan agar kapal komersial yang terkait dengan AS tidak memasuki Laut Merah bagian Selatan, dan memperingatkan risiko tingkat tinggi dari potensi serangan balasan.

    (rfs/rfs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Hamas Rilis Video Kematian 2 Sandera Karena Serangan Bom Israel

    Hamas Rilis Video Kematian 2 Sandera Karena Serangan Bom Israel

    Jakarta

    Kelompok Hamas merilis video baru yang mengumumkan kematian dua sandera Israel yang dibawa ke Gaza pada 7 Oktober. Hamas mengatakan kedua sandera tewas karena serangan bom Israel.

    Dilansir AFP Selasa (16/1/2024), video tersebut menunjukkan seorang wanita yang disandera, yang disebut di media Israel sebagai Noa Argamani, 26 tahun, berbicara di bawah tekanan, mengungkapkan bahwa dua pria yang ditawan bersamanya telah terbunuh dalam penawanan.

    Tidak jelas kapan video itu diambil. Hamas telah merilis video lain pada hari Minggu (14/1) yang menunjukkan Argamani bersama dua sandera yang terlihat hidup.

    Pasangan tersebut yang disebutkan di media Israel sebagai Yossi Sharabi (53), dan Itay Svirsky (38), adalah orang yang sama yang diumumkan terbunuh dalam video hari Senin (15/1).

    Dalam sebuah pernyataan yang dirilis bersama video hari Senin (15/1), sayap bersenjata Hamas, Brigade Ezzedine al-Qassam, mengatakan kedua pria tersebut tewas dalam pemboman tentara Zionis.

    Dalam serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada tanggal 7 Oktober yang memicu perang Israel-Hamas, para militan menyandera sekitar 250 sandera, 132 di antaranya menurut para pejabat Israel masih berada di Gaza, termasuk setidaknya 25 orang yang diyakini telah terbunuh.

    Tak lama setelah video tersebut dirilis, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan pada konferensi pers bahwa Hamas menerapkan tekanan psikologis kepada keluarga para sandera.

    “Hamas sangat terpukul oleh IDF (militer),” katanya.

    “Apa yang tersisa adalah menyentuh saraf sensitif dalam masyarakat Israel melalui tindakan pelecehan psikologis terhadap anggota keluarga,” sambungnya.

    Mengesampingkan gencatan senjata di Gaza, Gallant menegaskan bahwa satu-satunya cara untuk memulangkan para sandera adalah dengan terus menerapkan ‘tekanan militer’. Jika tidak, katanya, ‘tidak ada yang akan berbicara dengan kami’ dan kami ‘tidak akan berhasil mencapai kesepakatan apa pun’.

    Tentara Israel mengecam Hamas karena merilis video yang mengumumkan kematian dua tawanan Israel di Gaza, dengan mengatakan bahwa itu adalah penggunaan sandera yang tidak bersalah secara brutal.

    Juru bicara militer Daniel Hagari juga menolak klaim Hamas bahwa kedua sandera tewas akibat pemboman Israel, dengan mengatakan: “Ini adalah kebohongan Hamas.”

    (rfs/rfs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Panas Menhan Israel vs Netanyahu hingga Angkat Kaki dari Rapat

    Panas Menhan Israel vs Netanyahu hingga Angkat Kaki dari Rapat

    Jakarta

    Menteri Pertahanan (Menhan) Israel Yoav Gallant terlibat cekcok dengan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu. Hal ini terjadi hingga terjadi walkout dari rapat kabinet perang yang membahas perang melawan Hamas.

    Dilansir The Times of Israel, Senin (15/1/2024), insiden itu dilaporkan terjadi saat rapat kabinet perang digelar pada Sabtu (13/1) malam waktu setempat. Gallant tiba-tiba keluar, atau melakukan walkout, dari ruangan yang menjadi lokasi rapat kabinet perang Israel setelah berselisih dengan Netanyahu.

    Laporan media-media lokal Israel yang mengutip sumber yang menghadiri rapat tertutup itu, menyebut perselisihan terjadi soal kehadiran para ajudan atau penasihat dalam rapat tersebut.

    Insiden berawal ketika Gallant tiba di pangkalan militer Kirya di Tel Aviv yang menjadi lokasi rapat dan diberitahu oleh sejumlah pejabat Kantor PM Israel bahwa kepala staf pertahanan Shachar Katz tidak diperbolehkan masuk karena para ajudan dan penasihat tidak diizinkan ikut rapat.

    Namun, menurut laporan televisi Channel 13, Netanyahu ternyata membawa lima asistennya. Sumber yang tidak disebut namanya mengungkapkan kepada televisi lokal Israel tersebut bahwa para peserta rapat sebenarnya telah diberitahu sebelumnya bahwa para ajudan atau penasihat tidak akan diizinkan masuk.

    Tapi, menurut sumber itu, Gallant datang terlambat dan “tampaknya tidak menerima memo tersebut”.

    Sekretaris militer Gallant, Brigadir Jenderal Guy Markizano, sebenarnya diizinkan ikut rapat tersebut, namun menurut sumber, Gallant menolak menerima situasi itu dan memilih untuk walkout. Dia membawa serta Katz dan Markizano bersamanya saat meninggalkan ruangan rapat.

    “Berhentilah menghalangi pekerjaan saya,” tegas Gallant dengan nada marah sebelum meninggalkan ruang rapat.

    Simak halaman selanjutnya

    Situasi semakin tegang ketika Hanegbi, yang juga terlibat perselisihan itu, melontarkan komentar: “Bahkan saya tidak membiarkan ajudan saya ada di sini.”

    “Anda lupa bahwa Anda juga seorang ajudan,” cetus Gallant kepada Hanegbi, yang jabatannya berada di bawah Kantor PM Israel.

    Laporan media lokal Israel tidak menjelaskan lebih lanjut siapa saja yang menghadiri rapat itu. Namun televisi publik Kan menyebut Kepala Staf Angkatan Bersenjata Israel (IDF) Herzi Halevi tidak ikut menghadiri rapat.

    Anggota inti kabinet perang Israel adalah Netanyahu, Gallant dan Menteri Benny Gantz, yang membawa partainya, Partai Persatuan Nasional, ke dalam pemerintahan untuk membantu mengawasi perang melawan Hamas.

    Menurut media-media lokal Israel, Gallant kembali mengikuti rapat kabinet perang itu sekitar satu jam kemudian. Pada saat itu tidak ada ajudan atau penasihat yang ikut hadir dalam rapat.

    Sementara itu, sejumlah sumber yang dekat dengan Gallant, seperti dikutip Jerusalem Post, menuturkan bahwa kehadiran kepala staf pertahanan dan sekretaris militer penting “dalam menyampaikan instruksi kepada kementerian dan militer”.

    Cekcok antara Gallant dan Netanyahu yang sama-sama berasal dari Partai Likud yang berkuasa di Israel itu menuai kritikan dari anggota parlemen Tally Gotliv dari partai yang sama. Dia menyebut perilaku kedua pejabat Israel itu seperti perilaku anak-anak preschool.

    “Bagaimana kita bisa mengandalkan kabinet ramping yang berperilaku seperti anak-anak TK? Apakah tidak ada satu pun orang dewasa yang bertanggung jawab di sana, yang bisa mengimbau orang-orang untuk berperilaku? Anak-anak kecil, itulah diri kalian, berada di tengah perang,” sebut Goltiv dalam kritikannya.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Rusia Penjarakan 200 Tawanan Perang Ukraina, Ada yang Seumur Hidup

    Rusia Penjarakan 200 Tawanan Perang Ukraina, Ada yang Seumur Hidup

    Jakarta

    Otoritas Rusia menyatakan pada Senin (15/1) bahwa pihaknya telah menjatuhkan hukuman penjara kepada lebih dari 200 tawanan perang Ukraina. Beberapa di antaranya bahkan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Vonis hukuman ini dijatuhkan hampir dua tahun setelah Rusia memulai invasi ke Ukraina.

    Dilansir kantor berita AFP, Senin (15/1/2024), Rusia saat ini menahan sejumlah tentara Ukraina yang ditawan, banyak di antaranya ditangkap selama pengepungan di kota pelabuhan Mariupol pada tahun 2022. Jumlah tentara Ukraina yang ditawan tidak diketahui pasti, namun diyakini mencapai ribuan orang.

    Pemerintah Ukraina dan kelompok-kelompok hak asasi internasional mengecam pengadilan yang dilakukan Moskow terhadap para tawanan perang sebagai tindakan ilegal.

    “Lebih dari 200 personel militer Ukraina telah dijatuhi hukuman penjara yang lama karena melakukan pembunuhan terhadap warga sipil dan menganiaya tawanan (perang),” ujar Alexander Bastrykin, kepala Komite Investigasi Rusia, dalam sebuah wawancara dengan kantor berita negara Rusia, RIA Novosti.

    Dia berjanji Moskow akan “melanjutkan” upayanya untuk mengadili para staf militer Ukraina, termasuk “pejabat-pejabat tingkat tinggi”.

    Banyak tawanan perang Ukraina ditahan Rusia di Ukraina timur yang diduduki Rusia, sementara yang lain dibawa ke Rusia.

    Bastrykin tidak merinci apakah tentara tersebut dijatuhi hukuman di Rusia atau di wilayah Ukraina yang diduduki Rusia.

    Namun, media pemerintah RT mengutip sumber Komite Investigasi yang mengatakan 242 tentara dijatuhi hukuman di wilayah pendudukan Ukraina.

    Sebelumnya pada tanggal 3 Januari, Rusia dan Ukraina mengatakan mereka telah melakukan pertukaran ratusan tentara yang ditawan. Itu merupakan pertukaran pertama yang diumumkan secara publik dalam beberapa bulan terakhir.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Tegang dengan China, Filipina Kembangkan Pulau di Laut China Selatan

    Tegang dengan China, Filipina Kembangkan Pulau di Laut China Selatan

    Manila

    Pemerintah Filipina berencana mengembangkan pulau-pulau yang ada di perairan Laut China Selatan, yang dianggapnya sebagai bagian wilayahnya, agar lebih layak huni bagi personel militernya. Rencana ini diungkapkan ke publik saat ketegangan antara Filipina dan China meningkat.

    Seperti dilansir Reuters, Senin (15/1/2024), Manila dan Beijing terlibat ketegangan karena sama-sama mengklaim wilayah di Laut China Selatan, dan beberapa waktu terakhir, saling melempar tuduhan terkait perilaku agresif di jalur perairan strategis itu.

    Kepala Staf Angkatan Bersenjata Filipina, Jenderal Romeo Brawner Jr, mengungkapkan rencana pengembangan pulau-pulau di Laut China Selatan itu saat berbicara kepada wartawan pada Senin (15/1) waktu setempat.

    Selain Second Thomas Shoal yang secara lokal dikenal sebagai Ayungin, Filipina menduduki delapan pulau lainnya di Laut China Selatan dan menganggapnya sebagai bagian dari zona ekonomi eksklusif negara tersebut.

    “Kami ingin meningkatkan seluruh sembilan pulau tersebut, terutama pulau-pulau yang kami duduki,” ucap Brawner dalam pernyataannya, setelah menghadiri konferensi komando yang dipimpin Presiden Ferdinand Marcos Jr di markas militer Filipina.

    Pulau-pulau yang dimaksud mencakup Thitu, yang merupakan pulau terbesar dan paling penting secara strategis di Laut China Selatan. Dikenal secara lokal sebagai Pag-asa, Thitu terletak sekitar 480 kilometer sebelah barat Provinsi Palawan.

    Lebih lanjut, Brawner menjelaskan bahwa militer Filipina ingin menghadirkan mesin desalinasi untuk tentara-tentara yang tinggal di atas kapal perang yang sengaja dikaramkan oleh Manila di area Second Thomas Shoal sejak tahun 1999 lalu untuk menegaskan kedaulatannya.

    Lihat juga Video ‘Detik-detik Kapal Filipina Ditembak Meriam Air oleh Kapal China’:

    Juga disertakan dalam rencana modernisasi militer, sebut Brawner, adalah akuisisi lebih banyak kapal, radar, dan pesawat terbang seiring Filipina mengalihkan fokusnya ke pertahanan teritorial dari pertahanan dalam negeri.

    Selain Filipina, beberapa negara lainnya seperti China, Brunei, Malaysia, Taiwan dan Vietnam juga berebut klaim kedaulatan atas Laut China Selatan, yang menjadi jalur pengiriman laut untuk barang-barang senilai lebih dari US$ 3 triliun setiap tahunnya.

    Belum ada tanggapan China atas rencana Filipina ini.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini