Author: Detik.com

  • 2 Kapal Tenggelam di Laut Filipina, 7 Orang Hilang

    2 Kapal Tenggelam di Laut Filipina, 7 Orang Hilang

    Manila

    Dua kapal penumpang berukuran kecil terbalik dan tenggelam akibat cuaca buruk di lepas pantai Pulau Palawan, Filipina. Empat orang berhasil diselamatkan, sedangkan tujuh orang lainnya dinyatakan hilang.

    Seperti dilansir AFP, Jumat (26/1/2024), kedua kapal itu mengangkut penduduk lokal dari pulau-pulau kecil di sekitar area Araceli di Laut Sulu ketika insiden ini terjadi.

    Masing-masing kapal, secara terpisah, menghadapi angin kencang di area yang sama saat berlayar pada Rabu (24/1) waktu setempat.

    Kepala Kepolisian Araceli, Kapten Orland Sagaro, menuturkan kepada AFP bahwa empat orang yang ada di atas salah satu kapal berhasil diselamatkan tanpa cedera pada Kamis (25/1) waktu setempat.

    Namun tujuh penumpang dan awak yang ada di kapal kedua masih hilang usai diterjang angin kencang.

    “Tidak ada badai tetapi angin monsun timur laut cukup kuat di area ini. Kemungkinan besar kapal-kapal itu kemasukan air sebelum terbalik,” sebutnya.

    Operasi pencarian dan penyelamatan sedang dilakukan dengan melibatkan para personel Angkatan Laut, Otoritas Penjaga Pantai, dan para petugas penyelamat dari pemerintah kota setempat.

    Kecelakaan laut sering terjadi di perairan Filipina, negara kepulauan Asia yang memiliki lebih dari 7.000 pulau yang kerap dilanda badai dengan pelayaran domestik yang tidak diregulasi dengan baik.

    (nvc/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Ribuan Orang Serentak Berdemo di Kota-kota Australia, Ada Apa?

    Ribuan Orang Serentak Berdemo di Kota-kota Australia, Ada Apa?

    Sydney

    Ribuan warga Australia turun ke jalanan berbagai kota besar di negara itu pada Jumat (26/1) waktu setempat untuk bergabung dalam unjuk rasa besar-besaran. Mereka memprotes hari libur nasional, Australia Day, yang juga menandai kedatangan kolonis Eropa lebih dari 200 tahun lalu ke benua tersebut.

    Seperti dilansir AFP, Jumat (26/1/2024), aksi protes besar-besaran itu disebut sebagai rally “Invasion Day”. Ribuan demonstran menggelar unjuk rasa serentak di Sydney, Melbourne, dan beberapa kota lainnya pada Jumat (26/1) waktu setempat untuk menuntut agar tanggal perayaan tahunan “Australia Day” diubah.

    Hari libur nasional biasa digelar pada 26 Januari setiap tahunnya untuk memperingati “Australia Day”.

    Bagi sebagian besar warga Australia, peringatan “Australia Day” itu identik dengan hari libur kerja, pesta barbekyu, pertandingan kriket, jalan-jalan ke pantai, dan liburan akhir musim panas.

    Namun pemilihan tanggal — yang menandai kedatangan para pemukim Eropa di pelabuhan Sydney tahun 1788 silam — menjadi semakin kontroversial.

    Para aktivis pribumi Australia mengatakan kedatangan para pemukim Eropa menandai dimulainya kampanye genosida budaya yang telah berlangsung selama berabad-abad.

    Spanduk bertuliskan “Tidak ada kebanggaan atas genosida di Australia” juga dibentangkan dalam unjuk rasa itu.

    Dalam seremoni pemberian kewarganegaraan untuk 16 imigran, Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese mengatakan bahwa Australia Day menjadi “kesempatan kita untuk berhenti sejenak dan merenungkan segala sesuatu yang telah kita capai sebagai sebuah bangsa”.

    Untuk menanggapi kontroversi ini, Albanese juga memuji penduduk asli Australia sebagai ahli waris “budaya tertua yang masih ada di dunia” dan “landasan” keberagamaan negara itu.

    “Sungguh suatu keistimewaan yang luar biasa, kebudayaan mereka menjadi awal sejarah bangsa kita dan kearifan mereka menjadi bagian kelanjutan kehidupan berbangsa kita,” sebutnya.

    Menjelang peringatan Australia Day, patung tokoh kolonial Inggris Kapten James Cook dan Ratu Victoria yang ada di Melbourne dirusak.

    Jajak pendapat menunjukkan mayoritas warga Australia ingin mempertahankan hari libur nasional tersebut, namun terdapat perbedaan pendapat antara 50 persen melawan 50 persen mengenai perubahan tanggalnya.

    Hanya kurang dari empat persen dari total 26 juta jiwa penduduk Australia yang merupakan penduduk asli.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Tegang! Pakistan Tuding Agen India Lakukan Pembunuhan di Wilayahnya

    Tegang! Pakistan Tuding Agen India Lakukan Pembunuhan di Wilayahnya

    Islamabad

    Pemerintah Pakistan dan India terlibat ketegangan terbaru. Islamabad mengklaim ada bukti kredibel yang mengaitkan agen-agen New Delhi dengan pembunuhan dua warganya di negara tersebut. Kasus ini meningkatkan ketegangan antara kedua negara yang sudah sejak lama menjadi musuh bebuyutan.

    Seperti dilansir Reuters, Jumat (26/1/2024), tuduhan itu disampaikan beberapa hari setelah Pakistan terlibat aksi saling serang dengan Iran, juga negara tetangganya, terhadap target yang mereka anggap sebagai tempat persembunyian militan.

    India secara terpisah juga menuduh Pakistan telah melatih dan menampung militan yang melancarkan serangan di wilayah Kashmir yang menjadi sengketa di area Himalaya, yang terbagi antara kedua negara.

    Kedua negara yang sama-sama memiliki senjata nuklir itu sudah tiga kali berperang sejak mendapat kemerdekaan dari Inggris tahun 1947 silam.

    Menteri Luar Negeri Pakistan Muhammad Syrus Qazi mengatakan kepada wartawan bahwa pembunuhan di wilayahnya yang diduga terkait agen-agen India itu melibatkan “pengaturan internasional yang canggih” yang tersebar di sejumlah lokasi.

    “Kami memiliki bukti dokumenter, finansial, dan forensik mengenai keterlibatan dua agen India yang mendalangi pembunuhan ini,” sebutnya.

    Lebih lanjut, Qazi menyebut operator lokal, yang disewa dan direkrut oleh agen-agen India yang beroperasi di negara-negara lain, melakukan dua pembunuhan pada akhir tahun lalu. Satu pembunuhan terjadi di distrik Sialkot dan satu pembunuhan lainnya di Rawalakot, bagian wilayah Kashmir yang dikuasai Pakistan.

    Dua korban pembunuhan itu diidentifikasi oleh Kementerian Luar Negeri Pakistan sebagai Shahid Latif dan Mohammad Riaz. Namun tidak dijelaskan lebih lanjut soal siapa orang-orang ini dan mengapa New Delhi meminta agen-agennya untuk membunuh mereka di wilayah musuh bebuyutannya.

    Qazi menambahkan bahwa dua tersangka agen India yang terlibat pembunuhan itu diidentifikasi sebagai Yogesh Kumar dan Ashok Kumar.

    Dia menyebut para penyewa senjata dan orang-orang lainnya yang terlibat dalam dua tindak kejahatan itu telah diadili. Disebutkan juga bahwa negara-negara lainnya, di mana agen-agen India itu diduga beroperasi, telah diberitahu.

    Kementerian Luar Negeri India, dalam tanggapannya, menyebut tuduhan itu sebagai upaya Pakistan menyebarkan “propaganda anti-India yang palsu dan jahat”.

    Namun Qazi menyebut metode pembunuhan itu serupa dengan upaya pembunuhan lainnya di Kanada, Amerika Serikat (AS), dan negara-negara lainnya. Dia menyebut dugaan jaringan “pembunuhan ekstrayudisial dan ekstrateritorial” oleh India telah menjadi fenomena global.

    Diketahui bahwa beberapa bulan lalu, Ottawa dan Washington secara terpisah menuduh agen-agen India terkait upaya pembunuhan di wilayah mereka. New Delhi menolak tuduhan Kanada dan telah meluncurkan penyelidikan atas tuduhan AS.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • 12 Orang Tewas Akibat Serangan di Kamp PBB di Gaza

    12 Orang Tewas Akibat Serangan di Kamp PBB di Gaza

    Jakarta

    Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan jumlah korban tewas bertambah menjadi 12 orang, setelah salah satu lokasi pengungsian miliki PBB terkena tembakan di Khan Younis, Gaza.

    “Ketika pertempuran semakin intensif dalam beberapa hari terakhir di area pusat pelatihan kami, yang menampung ribuan orang, dua belas orang kini dipastikan tewas dan lebih dari 75 orang terluka, 15 di antaranya berada dalam kondisi kritis,” kata wakil koordinator kemanusiaan UNRWA, Thomas White. dalam sebuah pernyataan pada Kamis (25/01).

    Awalnya White pada Rabu (24/01) mengatakan, ada “dua peluru tank” yang menghantam sebuah gedung yang menampung sekitar 800 orang.

    Militer Israel menyatakan masih menyelidiki insiden tersebut, termasuk kemungkinan serangan tersebut merupakan “akibat tembakan Hamas”.

    UNRWA menyerukan tindakan ekstra harus dilakukan untuk melindungi warga sipil.

    “Setiap tindakan harus diambil untuk melindungi warga sipil. Saya mengingatkan semua pihak bahwa perlindungan terhadap rumah sakit, klinik, personel medis, dan lokasi PBB secara eksplisit tercantum dalam hukum internasional,” kata White.

    Badan tersebut melaporkan telah terjadi pertempuran sengit di dekat sisa fasilitas medis di kota terbesar kedua Gaza, dan IDF juga mengatakan pasukannya terus beroperasi di daerah tersebut.

    IDF minta sipil tinggalkan pengungsian PBB di Khan Younis

    Tamara Alrifai dari UNRWA mengatakan kepada DW bahwa UNRWA mendengar IDF telah memberitahu orang-orang untuk meninggalkan kamp pengungsi PBB di Khan Younis di Gaza selatan. Ia juga mempertanyakan apakah permintaan ini realistis bagi masyarakat di sana.

    “Kami mendengar bahwa Pasukan Pertahanan Israel menggunakan pengeras suara untuk memberitahu orang-orang di wilayah barat Khan Younis, yang merupakan tempat pengungsian terbesar kami, untuk menghindar,” kata Alrifai. Ia mengatakan bahwa telah terjadi “intensifikasi” pertempuran di wilayah itu.

    Lebih lanjut Alrifai menyebut pihaknya tidak menerima pemberitahuan potensi serangan yang dilakukan oleh pihak Israel. “Kami tidak menerima peringatan kemarin, meskipun kami telah membagikan GPS kami dengan pihak berwenang Israel, tetapi juga dengan otoritas de facto atau Hamas.”

    Hal ini dilakukan agar mereka yang terlibat dalam pertempuran “tahu persis di mana PBB, gedung-gedung kemanusiaan, dan personelnya berada,” jelas Alridai.

    Gedung PBB menampung 43.000 pengungsi, banyak di antaranya telah mengungsi tiga atau empat kali dalam tiga bulan terakhir, kata Alrifai, seraya menambahkan bahwa diperkirakan ada 30.000 orang “tidur di tempat terbuka” di dekat lokasi itu, karena warga merasakan kawasan itu cukup aman untuk berlindung karena dekat dengan fasilitas yang dimiliki PBB. Sayangnya, gedung PBB terkena dampaknya, kata Alrifai.

    “Sekarang, jika dilihat dari seberapa realistis meminta 70.000 orang untuk mengungsi dalam waktu kurang dari 24 jam, sangatlah tidak realistis untuk mengharapkan semua orang dapat benar-benar pergi sementara pertempuran aktif masih terjadi dan (mereka dapat) pergi dengan selamat,” paparnya.

    Juru bicara UNRWA mengatakan akses ke wilayah tersebut “sangat sulit” karena militer Israel telah mengepung wilayah itu.

    rs/pkp/hp (dari berbagai sumber)

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Rusia-Ukraina Saling Lempar Tuduhan di DK PBB Soal Pesawat Jatuh

    Rusia-Ukraina Saling Lempar Tuduhan di DK PBB Soal Pesawat Jatuh

    Jakarta

    Otoritas Rusia dan Ukraina pada Kamis (25/1) waktu setempat saling melemparkan tuduhan di Dewan Keamanan PBB terkait jatuhnya pesawat militer Rusia di dekat perbatasan Ukraina, sehari sebelumnya.

    “Semua informasi yang kami miliki hari ini menunjukkan bahwa kami menghadapi kejahatan yang telah direncanakan dan dipikirkan matang-matang,” cetus wakil duta besar Rusia untuk PBB, Dmitry Polyanskiy, yang delegasinya telah meminta pertemuan darurat DK PBB tersebut.

    Moskow menuduh Kyiv menembak jatuh pesawat angkut IL-76, yang disebut membawa 65 tentara Ukraina yang ditangkap. Insiden itu terjadi menjelang rencana pertukaran tahanan.

    “Pemimpin Ukraina mengetahui rute tersebut dengan sangat baik, mengetahui cara para prajurit akan diangkut ke tempat pertukaran,” kata Polyanskiy, seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (26/1/2024).

    Ini bukan pertukaran tahanan pertama antara kedua belah pihak. Namun, kali ini Kyiv “untuk beberapa alasan yang tidak dapat dijelaskan memutuskan untuk menyabotase prosedur ini dan melakukannya dengan cara yang paling biadab,” cetus Polyanskiy, seraya menuduh Ukraina mengorbankan pasukannya “untuk kepentingan geopolitik Barat.”

    Polyanskiy pun memuji “kepahlawanan” pilot karena mengarahkan pesawat menjauh dari permukiman penduduk dan menghindari jatuhnya korban di darat.

    Ukraina menolak tuduhan bahwa pihaknya berada di balik rencana untuk menjatuhkan pesawat tersebut.

    Lihat Video ‘Penampakan Puing Pesawat Rusia yang Angkut 65 Tawanan Perang Ukraina’:

    “Ukraina tidak diberitahu mengenai jumlah kendaraan, jalan dan sarana transportasi para tawanan. Hal ini mungkin merupakan tindakan yang disengaja oleh Rusia untuk membahayakan nyawa dan keselamatan para tahanan,” kata Wakil Duta Besar Ukraina untuk PBB, Khrystyna Hayovyshyn.

    Dia mengatakan bahwa para tahanan Rusia dalam pertukaran tersebut telah dipindahkan ke lokasi yang disepakati.

    “Pihak Rusia seharusnya memastikan tingkat keamanan yang sama terhadap prajurit Ukraina yang ditangkap,” katanya.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Dapatkah Gencatan Senjata di Myanmar Tercapai?

    Dapatkah Gencatan Senjata di Myanmar Tercapai?

    Jakarta

    Gencatan senjata yang baru-baru ini digagas Cina antara kelompok oposisi bersenjata Myanmar dan militer yang berkuasa tidak berarti konflik akan berhenti, ungkap para analis.

    Kelompok oposisi, yakni Aliansi Tiga Persaudaraan yang adalah sebuah aliansi antara Tentara Arakan, Tentara Aliansi Demokratik Nasional Myanmar, dan Tentara Pembebasan Nasional Ta’ang adalah yang terbesar. Aliansi yang dibentuk pada Juni 2019 dan didukung oleh pemerintah serta pasukan pertahanan pro-demokrasi yang dipimpin oleh warga sipil ini menjadi ancaman bagi junta Myanmar sejak kudeta hampir tiga tahun lalu.

    Myanmar berada dalam kekacauan sejak Jenderal Min Aung Hlaing dan pasukan militernya menggulingkan pemerintahan yang dipilih secara demokratis pada Februari 2021. Kudeta tersebut memicu konflik bersenjata antara Pemerintah Persatuan Nasional yang dipimpin sipil, pasukan pertahanan rakyat, dan kelompok etnis bersenjata.

    Operasi 1027

    Konflik tersebut dipandang sebagai perang gesekan hingga terjadi serangan besar-besaran yang dimulai dengan Operasi 1027 pada Oktober, dengan Tentara Aliansi Demokratik Nasional Myanmar (MNDAA), Tentara Pembebasan Nasional Ta’ang (TNLA) dan Tentara Arakan (AA) dari Myanmar. Tujuan mereka adalah menghapus kekuasaan militer di wilayah yang disengketakan, dan dalam hampir tiga bulan, puluhan kota kecil dan ratusan pangkalan militer yang dikuasai junta telah direbut. Serangan tersebut juga telah menyebar ke wilayah dan negara bagian lain di Myanmar.

    Kyaw Hsan Hlaing, seorang analis politik dari Myanmar. mengatakan serangan baru-baru ini telah memotivasi kelompok-kelompok yang berlawanan di seluruh negeri untuk melakukan perlawanan.

    “Keberhasilan Operasi 1027 telah menjadi tonggak sejarah bagi perlawanan dan perang saudara di Myanmar, menandai pencapaian besar dalam merobohkan beberapa kota. Prestasi ini telah memotivasi kelompok perlawanan besar lainnya di seluruh negeri,” katanya.

    Salah satu keberhasilan terbesar dari serangan pemberontak sejauh ini adalah perebutan Laukkai, ibu kota Zona Administrasi Mandiri Kokang, yang berada di sepanjang perbatasan Myanmar-Cina, tempat MNDAA mengklaim kendali atas kota tersebut awal bulan ini.

    Namun, awal bulan ini, Kementerian Luar Negeri Cina mengonfirmasi bahwa perundingan perdamaian telah dilakukan antara aliansi dan perwakilan junta di Kunming, sebuah kota di Cina. Hasilnya “gencatan senjata segera” telah disepakati untuk menghentikan pertempuran di lokasi tertentu.

    Gencatan senjata tidak dipatuhi

    Hlaing mengatakan meskipun ada gencatan senjata dan upaya gencatan senjata sebelumnya, hal ini belum sepenuhnya menghentikan pertempuran.

    “Saya pikir gencatan senjata saat ini tidak akan menandai berakhirnya perang antara aliansi dan pasukan junta,” katanya kepada DW. “Namun, perang mungkin akan berhenti di wilayah Kokang untuk sementara waktu. Sebelum gencatan senjata saat ini antara aliansi dan pasukan junta, mereka mengadakan setidaknya dua pertemuan yang ditengahi oleh Cina, tetapi tidak ada hasil yang dicapai. Aliansi terus berperang hingga mencapai tujuan mereka. tujuan militer, terutama perebutan penuh Laukkai.”

    Gencatan senjata tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya menurut pernyataan dari Aliansi Tiga Persaudaraan. Hanya beberapa hari setelah gencatan senjata disepakati, pasukan militer Myanmar diduga menembakkan granat ke arah pasukan aliansi di Kachin, sehingga mendorong pasukan oposisi membalas tembakan.

    Waktu yang buruk untuk gencatan senjata

    Bagi kelompok oposisi, pertempuran masih akan terus berlanjut, dan opsi gencatan senjata dinilai terjadi di waktu yang salah. Para pendukung anti-junta berharap berkurangnya kendali militer secara nasional, dan kekalahan junta akan mendorong pemberontakan meluas ke kota-kota utama di Myanmar. Dengan adanya gencatan senjata, masih ada pertanyaan apakah momentum ini akan terus berlanjut.

    Namun David Scott Mathieson, seorang analis Myanmar, mengatakan gencatan senjata tidak akan menentukan strategi aliansi oposisi ke depannya.

    “Saya kira tidak… sejauh ini perjanjian tersebut tidak berarti banyak, dan harus dipandang sebagai perjanjian lemah yang hanya memberikan kepura-puraan untuk melakukan perundingan damai,” katanya kepada DW.

    “Saya pikir tidak mungkin untuk memprediksi ke mana arah konflik, meskipun patut dipertimbangkan bahwa setiap perubahan momentum yang dilakukan oleh [Aliansi Tiga Persaudaraan] akan ditentukan oleh berbagai strategi mereka, bukan melalui tekanan dari luar.”

    PBB mengatakan jumlah pengungsi akibat konflik ini secara keseluruhan melebihi dua juta orang sejak kudeta pada Februari 2021. Hampir 4.400 orang telah dibunuh oleh militer dan lebih dari 25.000 orang ditangkap, menurut kelompok hak asasi manusia itu. (rs/pkp)

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Restoran 7 Oktober Dibuka di Yordania, Israel Murka!

    Restoran 7 Oktober Dibuka di Yordania, Israel Murka!

    Amman

    Sebuah restoran yang baru dibuka di Yordania membuat marah Israel karena namanya. Restoran baru itu diberi nama “Restoran 7 Oktober” dan dituduh Tel Aviv sebagai bentuk dukungan untuk kelompok Hamas yang menyerang negara Yahudi itu pada tanggal tersebut tahun lalu.

    Seperti dilansir kantor berita Turki, Anadolu Agency, Jumat (26/1/2024), ketua partai oposisi Israel, Yair Lapid, dalam tanggapannya menyebut nama “Restoran 7 Oktober” di Yordania itu sebagai “hasutan dan kebencian terhadap Israel”.

    Lapid berharap pemerintah Yordania mengecam restoran yang baru dibuka di wilayahnya tersebut.

    “Kami mengharapkan pemerintah Yordania mengutuk hal ini secara terbuka dan tegas,” ucap Lapid dalam pernyataan via media sosial X.

    Televisi lokal Israel, Channel 12, dalam laporannya menyebut restoran baru itu ada di kota Al-Karak, Yordania, dan memilih untuk menggunakan nama yang mengagungkan serangan mematikan Hamas terhadap Israel.

    Situs berita Israel, Ynet News, mengabarkan bahwa hubungan antara Israel dan Yordania semakin tegang setelah perang pecah di Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu. Sejumlah pertemuan bilateral antara kedua negara telah ditangguhkan.

    Sejauh ini, otoritas Yordania belum memberikan komentar atas restoran yang namanya membuat Israel geram itu.

    Saksikan juga ‘Kala Menlu Yordania Tuding Israel Tengah Berupaya Mengosongkan Gaza’:

    Unjuk rasa besar-besaran berlangsung di berbagai wilayah Yordania untuk memprotes serangan Israel yang memicu kehancuran di Jalur Gaza. Otoritas Amman juga telah menarik Duta Besarnya dari Tel Aviv.

    Perang berkecamuk di Jalur Gaza setelah Hamas melancarkan serangan mengejutkan terhadap Israel pada 7 Oktober 2023. Para pejabat Tel Aviv melaporkan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, tewas akibat serangan tersebut, dan sekitar 250 orang lainnya disandera oleh Hamas di Jalur Gaza.

    Serangan itu membuat Israel bersumpah untuk menghancurkan Hamas dan melancarkan gempuran tanpa henti terhadap Jalur Gaza yang memicu kehancuran juga banyak kematian.

    Laporan terbaru otoritas kesehatan Gaza menyebut sedikitnya 25.900 orang, kebanyakan perempuan dan anak-anak, tewas akibat rentetan serangan Israel selama beberapa bulan terakhir. Sekitar 64.110 orang lainnya mengalami luka-luka.

    Menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), rentetan serangan Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza menjadi pengungsi di dalam wilayah tersebut, di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan. Sedangkan 60 persen infrastruktur di daerah kantong Palestina itu telah rusak atau hancur.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Sah! Erdogan Resmi Setujui Swedia Bergabung NATO

    Sah! Erdogan Resmi Setujui Swedia Bergabung NATO

    Ankara

    Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah secara resmi menyetujui bergabungnya Swedia dengan aliansi militer Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) usai penundaan berbulan-bulan. Erdogan meneken undang-undang soal keanggotaan Swedia dalam NATO yang diratifikasi oleh parlemen Turki pada awal pekan ini.

    Ratifikasi parlemen Turki pada Selasa (23/1) waktu setempat itu menghilangkan hambatan terbesar yang tersisa bagi NATO untuk memperluas aliansinya.

    Seperti dilansir Reuters, Jumat (26/1/2024), tanda tangan Erdogan sebagai Presiden Turki diperlukan untuk mengesahkan undang-undang tersebut. Kantor kepresidenan Turki menyebutkan bahwa Erdogan telah menandatangani ratifikasi undang-undang itu pada Kamis (25/1) waktu setempat.

    Direktorat Komunikasi Kepresidenan Turki mengatakan bahwa Erdogan telah “memutuskan untuk menerbitkan undang-undang” soal bergabungnya Swedia dengan NATO, yang telah disahkan oleh parlemen, dan menandatangani keputusan presiden yang menyetujui protokol aksesi Swedia itu.

    Persetujuan Turki ini didapatkan Swedia sekitar 20 bulan setelah negara itu pertama kali mengajukan diri untuk bergabung NATO menyusul invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina.

    “Kami menyambut baik ratifikasi Turki atas permohonan Swedia untuk menjadi anggota NATO. Kami kini telah mencapai tonggak penting dalam perjalanan menuju keanggotaan penuh di NATO,” ucap Perdana Menteri (PM) Swedia Ulf Kristersson dalam tanggapannya via media sosial X.

    Dengan langkah Erdogan tersebut, berarti tinggal Hungaria satu-satunya negara anggota NATO yang belum memberikan persetujuan untuk Stockholm bergabung dengan aliansi militer itu. Dibutuhkan persetujuan semua negara anggota NATO bagi negara-negara yang ingin bergabung dengan aliansi tersebut.

    Saksikan juga ‘Erdogan Restui Swedia Gabung NATO’:

    Persetujuan Erdogan Terkait Penjualan Jet Tempur AS ke Turki

    Penundaan itu sempat membuat frustrasi beberapa sekutu Ankara, namun akhirnya membuat negara itu mampu mendapatkan konsesi tertentu. Sekarang, Turki mengharapkan Amerika Serikat (AS) untuk mulai mengamankan dukungan Kongresnya atas penjualan jet-jet tempur F-16 senilai US$ 20 miliar ke Ankara.

    Erdogan dan para anggota Kongres AS telah mengaitkan penjualan jet tempur itu dengan persetujuan keanggotaan Swedia dalam NATO.

    Persetujuan Erdogan itu diberikan sehari setelah Presiden AS Joe Biden mengirimkan surat kepada para pemimpin komite utama Kongres AS, yang isinya memberitahu niatnya untuk memulai proses pemberitahuan formal untuk penjualan F-16 setelah Ankara menyelesaikan proses aksesi Swedia ke NATO.

    Sebelumnya, Duta Besar AS untuk Turki mengatakan kepada Reuters bahwa Departemen Luar Negeri AS akan segera mengirimkan pemberitahuan kepada Kongres setelah instrumen ratifikasi Ankara diterima di Washington.

    Dokumen aksesi terakhir dari Turki — instrumen ratifikasi keanggotaan Swedia — sekarang akan dikirimkan ke AS sesuai dengan aturan NATO.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Geger Kardinal Kanada Dituduh Lakukan Pelecehan Seksual terhadap ABG

    Geger Kardinal Kanada Dituduh Lakukan Pelecehan Seksual terhadap ABG

    Ottawa

    Kardinal Kanada Gerald Lacroix dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap seorang remaja perempuan. Tuduhan ini terungkap dalam dokumen gugatan class action terhadap Keuskupan Agung Quebec.

    Seperti dilansir AFP, Jumat (26/1/2024), pengacara yang menangani gugatan itu, Alain Arsenault, menuturkan bahwa Lacroix yang berusia 66 tahun telah menghadapi tuduhan pelecehan dan penyerangan seksual sejak tahun 1987 dan 1988 silam, ketika korban berusia 17 tahun.

    Arsenault mengatakan bahwa para korban kini merasa lebih bebas untuk bersuara, dan mereka yang dituduh “telah dilindungi untuk waktu yang lama”. Dia berharap lebih banyak korban yang akan melapor dan bergabung dalam gugatan class action tersebut.

    Lacroix yang dikenal dekat dengan Paus Fransiskus ini pernah menjadi Uskup Agung Quebec sejak tahun 2011 dan menjadi Kardinal sejak tahun 2014. Dia menjabat sejak taun lalu di Dewan Penasihat Kardinal Paus, yang menghadiri pertemuan rutin di Vatikan.

    Gugatan class action itu merupakan gugatan terbaru dari kasus pertama yang diajukan tahun 2022 lalu. Terdapat kesaksian dari 147 orang yang mengklaim mereka menjadi korban pelecehan seksual oleh lebih dari 100 pastor di Keuskupan Agung tersebut, beberapa di antaranya rohaniwan tingkat tinggi.

    Gugatan terbaru itu mencakup penambahan 46 korban, dan menyebut lebih dari selusin tersangka baru.

    Juru bicara Keuskupan Agung Quebec, Valeria Roberge-Dion, memberikan tanggapan atas gugatan terbaru itu. “Kami masih terkejut saat mencoba memahami perkembangan terbaru ini,” ucapnya.

    Saksikan juga ‘Kala Pastor Disanksi Gegara Izinkan Sabrina Carpenter Syuting di Gereja’:

    Sejak Paus Fransiskus terpilih tahun 2013 lalu untuk memimpin Gereja Katolik Roma, setidaknya ada tiga kardinal lainnya, termasuk Ouellet, yang menghadapi tuduhan pelecehan seksual.

    Akhir tahun 2022, Kardinal Prancis Jean-Pierre Ricard yang mantan Uskup Agung Bordeaux mengakui dirinya telah “berperilaku tercela” terhadap seorang perempuan muda sekitar 35 tahun yang lalu. Jaksa Prancis menutup kasus itu karena statuta limitasinya telah berakhir, namun penyelidikan Vatikan terus berlanjut.

    Paus Fransiskus menjadikan pemberantasan pelecehan seksual di gereja sebagai salah satu misi utama kepausannya, dan menekankan kebijakan “tanpa toleransi” di tengah berbagai skandal yang berdampak luas.

    Paus Fransiskus bahkan membentuk komisi untuk pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur, menyingkap tabir kerahasiaan yang menyelubungi perilaku kriminal para pastor selama beberapa dekade.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Houthi Kunjungi Rusia, Bahas Upaya Menekan AS-Israel Soal Gaza

    Houthi Kunjungi Rusia, Bahas Upaya Menekan AS-Israel Soal Gaza

    Jakarta

    Delegasi kelompok pemberontak Houthi melakukan kunjungan ke Moskow, Rusia. Dalam kunjungan langkanya itu, delegasi kelompok pemberontak di Yaman tersebut membahas “perlunya meningkatkan upaya untuk menekan” Amerika Serikat dan Israel agar mengakhiri perang Gaza.

    Demikian diungkapkan juru bicara kelompok pemberontak yang didukung Iran tersebut pada Kamis (25/1) waktu setempat.

    Sebagai ketua delegasi, juru bicara Houthi, Mohammed Abdel Salam bertemu dengan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Bogdanov pada Kamis (25/1) waktu setempat untuk membahas konflik yang sedang berlangsung di Gaza. Demikian ditulis Salam dalam sebuah pernyataan di X, sebelumnya Twitter, seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (26/1/2024).

    Kelompok Houthi sejak pertengahan November 2023 lalu sering melancarkan serangan terhadap kapal-kapal yang melintasi Laut Merah. Ini dilakukan Houthi dalam upaya untuk menekan Israel agar mengakhiri perangnya di Gaza. Serangan-serangan ini mengancam perdagangan melalui jalur komersial penting tersebut.

    Serangan tersebut mendorong Amerika Serikat dan Inggris untuk melancarkan serangkaian serangan balasan terhadap pemberontak yang didukung Iran tersebut. Pemerintah AS pun telah menetapkan kembali kelompok tersebut sebagai organisasi “teroris”.

    Abdel Salam mengatakan bahwa pertemuan dengan Bogdanov membahas serangan AS dan Inggris terhadap Houthi. Dia menegaskan bahwa kini lebih mendesak bagi Amerika Serikat untuk “menghentikan agresi di Jalur Gaza dan memberikan bantuan kemanusiaan di sana daripada memiliterisasi Laut Merah”.

    Sementara itu, selama pembicaraan dengan Houthi, Kementerian Luar Negeri Rusia “mengecam keras” serangan AS dan Inggris terhadap Houthi dan mengatakan bahwa serangan tersebut “mampu mengacaukan situasi dalam skala regional”.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini