Author: Detik.com

  • Dua Warga Indonesia Pemegang Visa WHV Tewas karena Kecelakaan di Australia

    Dua Warga Indonesia Pemegang Visa WHV Tewas karena Kecelakaan di Australia

    Dua orang pemegang Working Holiday Visa (WHV) meninggal dunia akibat kecelakaan mobil, Sabtu kemarin (10/02).

    Kedua pemegang WHV itu diketahui bernama Sophie Florence dan David Lim, usia 27 tahun, yang sedang dalam perjalanan dari Armidale menuju Gyura di negara bagian New South Wales (NSW) dengan ibu kota Sydney.

    Menurut keterangan Polisi NSW, David dan Sophie yang mengendarai mobil Holden berwarna hitam bertabrakan dengan mobil jenis Mazda berwarna perak sekitar pukul 18.50 waktu setempat.

    “Pengemudi Holden, seorang pria berusia 27 tahun, dan penumpangnya, seorang wanita berusia 27 tahun, tewas di tempat kejadian,” bunyi laporan polisi.

    “Pengemudi Mazda, pria berusia 41 tahun, juga tewas di lokasi kejadian.”

    “Seorang bayi berusia dua tahun yang merupakan ada di kursi belakang Mazda dibawa ke rumah sakit karena luka ringan.”

    Polisi juga mengatakan penumpang kursi depan Mazda, yakni seorang perempuan berusia 34 tahun, dilarikan ke Rumah Sakit Armidale dalam kondisi kritis.

    Staf protokol konsuler Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Sydney Arya Putubaya mengatakan pihaknya sudah menghubungi keluarga dari kedua korban.

    Arya juga mengatakan sudah menghubungi teman-teman WHV korban yang ada di Guyra, New South Wales, di mana mereka tinggal.

    “Polisi juga sudah berkomunikasi dengan KJRI, namun memang sampai sekarang prosesnya kalau dari polisi masih ongoing investigation ya,” katanya kepada Natasya Salim dari ABC Indonesia.

    “Jadi belum bisa memberikan informasi lebih banyak dari polisi.”

    Jenazah David dan Sophie kini berada di Newcastle dan pihak KJRI tengah menunggu laporan otopsi.

    Arya mengatakan David dan Sophie berasal dari Surabaya, namun belum mengonfirmasi berapa lama mereka sudah tinggal di Australia.

    Mereka adalah pekerja di rumah kaca perkebunan tomat ‘Costa Tomato’.

    ‘Kehilangan yang tragis’

    Pesan dari komunitas Indonesia di Australia terus mengalir menanggapi unggahan belasungkawa di Facebook.

    “Kembali kepada Allah di surga, semoga Sophie dan David ditempatkan di sisi kanan Allah dan kiranya diberi penghiburan kepada keluarga yg ditinggalkan,” tulis seorang warga.

    “Innalilahi wainailaihi rodjiun, untuk kalian semua yang biasa nyetir hati-hati, benar-benar harus ikutin rambu lalu lintas di sini,” bunyi komentar lainnya.

    “Turut berduka semoga dimudahkan segala urusan.”

    Minggu kemarin (11/02), dalam keterangannya kepada wartawan, Komandan Lalu Lintas Sektor Barat Daya, Gregory Donaldson mengatakan salah satu mobil tersebut tiba-tiba masuk ke jalur yang berlawanan sehingga menabrak mobil lainnya.

    “Ini merupakan kehilangan yang tragis, di mana tiga nyawa melayang di jalan dan dua lainnya masih berjuang untuk hidup,” kata Gregory seperti yang dilansir Daily Mail Australia.

    Ia menambahkan penyelidikan masih dilakukan, termasuk mobil mana yang melakukan kesalahan sehingga menyebabkan korban tewas.

    “Saya belum tahu penyebab kecelakaan ini, tapi selama lebih dari 36 tahun ini, dalam setiap tabrakan yang saya selidiki, ada seseorang yang melakukan kesalahan … tidak ada yang namanya kecelakaan, pasti ada seseorang yang melakukan kesalahan.”

    Gregory juga mengatakan insiden ini merupakan peringatan untuk semua pengendara agar berhati-hati di jalan.

    “Efek dari insiden yang traumatis ini bukan hanya milik mereka yang ada di dalam kendaraan, tapi milik seluruh masyarakat.”

    Laporan oleh Natasya Salim dan Hellena Souisa

  • Masuk RS Lagi, Menhan AS Lloyd Austin Dirawat di Unit Perawatan Kritis

    Masuk RS Lagi, Menhan AS Lloyd Austin Dirawat di Unit Perawatan Kritis

    Washington DC

    Pentagon atau Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) mengungkapkan bahwa Menteri Pertahanan (Menhan) Lloyd Austin dirawat di unit perawatan kritis saat kembali masuk rumah sakit sejak Minggu (11/2) waktu setempat.

    Pentagon menyebut Austin sedang menjalani perawatan medis untuk masalah kandung kemih yang dialaminya.

    Seperti dilansir AFP, Senin (12/2/2024), kondisi terkini Austin itu diungkapkan Pentagon dalam pernyataan yang dirilis pada Minggu (12/2) tengah malam, dengan mengutip tim dokter yang menangani sang Menhan.

    “Malam ini, setelah serangkaian tes dan evaluasi, Menhan dirawat di unit perawatan kritis di Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed untuk mendapatkan perawatan pendukung dan pemantauan ketat,” sebut Pentagon dalam pernyataannya.

    Dirawatnya kembali Austin di rumah sakit ini terjadi beberapa pekan setelah terungkap bahwa pejabat tinggi AS berusia 70 tahun itu merahasiakan riwayat rawat inap di rumah sakit sebelumnya dan tidak segera memberitahu Presiden Joe Biden soal diagnosis kanker yang diterimanya.

    Langkah Austin itu memicu kritikan keras ketika AS sedang menghadapi krisis di Timur Tengah dan Ukraina.

    Austin secara efektif menghilang dari perhatian publik untuk menjalani pengobatan kanker prostat pada Desember tahun lalu, dan kemudian pada Januari lalu setelah mengalami komplikasi dari prosedur pengobatan tersebut.

    Saksikan juga ‘Kala Menhan AS Temui Netanyahu, Bujuk Israel Kurangi Agresi di Gaza’:

    Untuk kali ini, masyarakat diberi tahu sekitar dua jam setelah Austin masuk ke rumah sakit kembali pada Minggu (11/2) sore waktu setempat.

    Menurut juru bicara Pentagon Pat Ryder, Wakil Menhan AS Kathleen Hicks “mengemban jabatan dan tugas” Menhan sesaat sebelum Minggu (11/2) pukul 17.00 waktu setempat.

    “Saat ini, belum jelas berapa lama Menhan Austin akan tetap dirawat di rumah sakit,” demikian disampaikan Dr John Maddox dan Dr Gregory Chesnut dari Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed di Maryland, seperti dikutip dalam pernyataan yang dirilis Pentagon.

    “Masalah kandung kemih yang terjadi saat ini diperkirakan tidak akan mempengaruhi perkiraan pemulihan sepenuhnya. Prognosis kankernya tetap baik,” imbuh pernyataan tersebut.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Masjid 600 Tahun di India Dirobohkan, Yatim Piatu Kehilangan ‘Rumah’

    Masjid 600 Tahun di India Dirobohkan, Yatim Piatu Kehilangan ‘Rumah’

    Jakarta

    Fawad bilang dia suka warna hijau. Bocah berusia 12 tahun itu suka sekali memandang rerumputan, daun-daun, dan pepohonan di sekitar masjid tempat dia tadinya tinggal dan bersekolah di ibukota India, Delhi.

    Fawad pindah ke sana setelah kedua orang tuanya meninggal dunia dua tahun silam.

    Masjid Akhoondji menjadi “rumah baru” bagi Fawad. Bangunan rumah ibadah berusia 600 tahun ini menyatu dengan madrasah. Semuanya serba hijau warna favorit Fawad termasuk balok penyangga, balok penghubung, dan beberapa lengkungan dicat dengan warna yang sama.

    Fawad sebelumnya tinggal di luar Delhi. Warna hijau Masjid Akhoondji membuat hatinya tentram karena tiba-tiba harus pindah ke tempat baru. Tetapi kini warna hijau justru membuatnya merasa pedih.

    Otoritas Pembangunan Delhi (DDA) badan perencanaan pembangunan perkotaan yang dikelola pemerintah pusat membuldoser masjid tersebut atas tuduhan pembangunan ilegal.

    Madrasah yang menjadi tempat tinggal Fawad dan 25 siswa lainnya sebagian besar yatim piatu juga pemakaman di dekatnya dan sebuah makam wali Sufi yang terletak di dalam kompleks masjid juga diratakan dengan tanah.

    Terletak di dalam Sanjay Van, hutan seluas 784 hektar yang terbentang di Mehrauli satu dari tujuh kota abad pertengahan Delhi kawasan ini dipenuhi dengan reruntuhan dan monumen yang mengilustrasikan kekayaan sejarah ibu kota India.

    Imam masjid Zakir Hussain dan pengacara Shams Khwaja berkata lain.

    Menurut mereka, Masjid Akhoondji adalah milik Dewan Wakaf Delhi, yang bertanggung jawab atas pemeliharaan properti Islam di ibu kota.

    Hussain mengeklaim otoritas tidak memberikan peringatan tertulis sebelum menghancurkan bangunan masjid. Dia juga menuding salinan-salinan Al-Quran juga hancur akibat dibuldoser.

    Anak-anak, sambung dia, tidak diizinkan untuk menyelamatkan barang-barang mereka dan dokumen-dokumen properti yang membuktikan bahwa masjid tidaklah ilegal diambil otoritas.

    “Mereka tega menelantarkan kami. Hanya doa yang kami punya sekarang,” ujar Hussain.

    DDA menyanggah tuduhan ini dan bersikeras tanah tempat Masjid Akhoondji berdiri adalah milik mereka.

    “Kami menemukan beberapa buku saat membersihkan situs dan pengurus masjid sudah meminta untuk mengambilnya dari kami,” Rajeev Kumar Tiwari, komisioner DDA untuk bidang perkebunan, mengatakan kepada BBC.

    Bersejarah

    Kasus ini juga sedang disidangkan Pengadilan Tinggi Delhi. Pada hari Kamis (08/02), pengadilan mengatakan jumlah bangunan di Delhi “cukup” dan ini tidak boleh menghalangi upaya pemulihan hutan kota.

    Pengadilan menambahkan bahwa hanya bangunan yang diakui oleh Badan Survei Arkeologi, pengurus situs-situs monumen negara, yang akan dilindungi.

    Hari berganti hari setelah Masjid Akhoondji dihancurkan dan otoritas setempat meratakan sejumlah bangunan bersejarah lainnya di Mehrauli. Salah satu yang diratakan konon adalah makam salah satu wali Sufi pertama di Delhi.

    Tindakan ini menuai kritik tajam dari para pemerhati sejarah dan pelestari budaya yang menyebutnya “tidak berotak”. Mereka menyebut penghancuran warisan kolektif ini sejatinya menghantam jiwa kota Delhi.

    Denyut sejarah terasa di hampir setiap sudut Delhi, kota yang telah melewati bergelombang penaklukan dan perubahan. Masa lalu dan kekinian seolah saling berdampingan.

    BBC

    Satu ketika Anda bisa berada di kawasan trendi yang penuh akan bar dan restoran mewah. Bergeser sedikit saja, Anda langsung melihat monumen atau makam abad ke-12 terselip di antara gang-gang sempit.

    “Kekayaan sejarah yang luar biasa telah membantu evolusi kota dan membuat Delhi menjadi unik. Membenturkannya dengan kemajuan atau pembangunan adalah dikotomi yang salah,” ungkap sejarawan Sohail Hashmi.

    Para kritikus mempertanyakan logika di balik pelabelan “ilegal” untuk bangunan-bangunan yang umurnya sudah berabad-abad bahkan lebih tua dibandingkan hutan dan habitat di sekitarnya.

    Mereka juga menuding rencana pembongkaran secara tidak adil menyasar warisan budaya dan sejarah Muslim. Di antara 20 bangunan agama di Sanjay Van yang rencananya akan dihancurkan DDA, 16 di antaranya adalah makam suci orang Muslim (“mazaars”) dan empat lainnya adalah kuil.

    “Jelas-jelas ada pola yang muncul dan ini adalah preseden yang mengkhawatirkan untuk negara yang memperlakukan semua agama secara setara,” lanjut Hashmi.

    Di sisi lain, Tiwari mengatakan tindakan “yang sepenuhnya legal” itu tidak perlu dikaitkan dengan agama. Menurut dia, DDA sudah sering menindak pelanggaran di tanah milik negara, termasuk bangunan kuil. Dia menambahkan bahwa DDA membongkar lima kuil di daerah lain pada hari Masjid Akhoondji diratakan.

    “Kami sekadar melaksanakan tugas,” ujarnya.

    ‘Kacau’

    Para korban mengatakan tindakan pembongkaran Masjid Akhoondji tidak diumumkan terlebih dahulu dan prosesnya kacau balau.

    BBC berbicara dengan sembilan anak dan mereka semua mengaku mendengar suara gemuruh yang keras saat hendak salat Subuh.

    Salah seorang anak, Omar, ingat betul pemandangan lusinan polisi, beberapa buldoser, dan “bapak-bapak sangar yang berteriak menyuruh kami keluar”.

    Sang imam, Hussain, bergegas menghampiri mereka. “Lari, lari!” jeritnya. “Ambil barang-barang seadanya dan segera lari!”

    Omar cuma sempat menyelamatkan baju hangat dan sepasang sandal. Temannya, Mureed, bahkan tidak sempat mengambil apa-apa dan harus bertelanjang kaki. Lima anak lainnya semua berumur 10 tahun mengaku tidak sempat mengambil jaket atau sepatu.

    “Saya beruntung, setidaknya piring saya selamat,” kata Zafar.

    “Itu dan tongkat pemukul [untuk kriket] favorit saya.”

    Bukan cuma anak-anak yang terpukul.

    Hussain, yang tinggal bersama keluarganya di sebuah bangunan kecil dekat masjid, kini juga menjadi tunawisma.

    Hussain berkata dia masih mengunjungi tempat itu setiap hari, berupaya supaya bisa sedekat mungkin sebelum dihadang polisi yang menjaga lokasi.

    Muzammil Salmani, yang mengajar bahasa Inggris dan Hindi di madrasah, mengatakan pamannya dimakamkan di sebelah masjid. Setelah pembongkaran, mereka hanya menemukan beberapa potongan patah prasasti makamnya.

    “Orang-orang tidak paham ini bukan hanya masjid tua, pemakaman, atau madrasah. Ini adalah tempat berlindung,” ujarnya.

    Tidak banyak tahu pasti tentang sejarah Masjid Akhoondji sendiri. Ada yang bilang masjid dibangun oleh putri abad ke-13, Razia Sultana, yang dipandang pemimpin Muslim perempuan pertama di subbenua India. Ada pula yang mengatakan Masjid Akhoondji lebih tua daripada itu.

    Hashmi mengatakan penggunaan batu abu-abu pada struktur bangunan mengindikasikan masjid dibangun pada periode Kesultanan sekitar 600-700 tahun yang lalu.

    Catatan dari Badan Survei Arkeologi India menunjukkan bahwa masjid tersebut diperbaiki sekitar tahun 1853 di bawah pemerintahan kaisar Mughal terakhir, Bahadur Shah Zafar.

    Menurut sejarawan Rana Safvi, masjid bahkan mengandung prasasti yang ditulis oleh kaisar sendiri.

    Walau sebagian besar bangunan sudah direkonstruksi secara modern, Safvi mengatakan masjid tersebut masih merupakan bagian penting dari sejarah yang layak dilestarikan.

    “Bagaimana mungkin masjid yang penting bagi kaisar Mughal terakhir bisa dianggap tidak signifikan?” ujar Safvi.

    Namun, DDA mengaku tidak memiliki catatan sejarah masjid tersebut.

    “Saya baru tahu bahwa para sejarawan membuat klaim [sejarah masjid] setelah pembongkaran,” kata Tiwari.

    Dia menambahkan bahwa “struktur bangunan [masjid] juga modern dan sama sekali tidak terlihat tua”.

    “Kami telah berupaya keras untuk melestarikan monumen yang dideklarasikan memiliki nilai penting bagi negara, tetapi [masjid] ini tidak masuk dalam catatan tersebut,” ucapnya.

    Tak hanya tempat ibadah, tapi sarana sosial

    Usama, seorang warga lokal, mengatakan bahwa bagi masyarakat Mehrauli, Masjid Akhoondji bukan hanya tempat beribadah, melainkan juga sarana sosial, tempat perlindungan, dan pelarian.

    Usama adalah seorang arsitek yang mendokumentasikan sejarah daerah tersebut di waktu luangnya. Dia mengenang masa-masa yang dihabiskannya di masjid untuk merayakan festival bersama anak-anak dan bertemu dengan wisatawan dari seluruh penjuru negeri yang datang untuk beribadah.

    “Meskipun berada di dalam hutan, [masjid] menjadi pusat komunitas penting yang menyatukan berbagai orang. Bagi mereka, nilai masjid itu bersifat praktis, bukan hanya historis,” ujarnya.

    Pihak berwenang DDA menyatakan pembongkaran dilakukan karena bangunan tersebut didirikan secara ilegal di atas lahan hutan yang berharga.

    Sanjay Van, salah satu kawasan hijau terakhir di Delhi, memperoleh status hutan lindung pada tahun 1990-an di tengah meningkatnya kekhawatiran akan urbanisasi. Belakangan, DDA telah memulai berbagai upaya anti-perambahan di kawasan tersebut.

    Namun, para sejarawan menunjukkan bahwa Masjid Akhoondji sudah ada jauh sebelum hutan ini mendapatkan status perlindungan, sehingga tidak bisa dianggap sebagai pelanggaran.

    Mereka khawatir langkah-langkah tersebut dapat mengancam bangunan lain di Mehrauli yang sangat membutuhkan perawatan.

    “Tidak diragukan lagi bahwa hutan itu penting. Namun, tidak boleh ada konflik antara hutan dan bangunan bersejarah di dalamnya; keduanya perlu dilestarikan,” ujar Hashmi.

    BBCImam masjid, Zakir Hussain, mengunjungi lokasi masjid itu meski kini sudah rata dengan tanah – dia rindu rumahnya, katanya

    Pada tahun 2023, DDA di hadapan pengadilan tinggi menyatakan tidak akan merobohkan masjid, makam, dan properti sah lainnya di bawah naungan Dewan Wakaf Delhi di Mehrauli. DDA mengatakan bangunan-bangunan di bawah wewenang dewan tersebut memiliki makna agama.

    Minggu lalu, DDA menyatakan pembongkaran Masjid Akhoondji “disetujui” oleh komite agama yang dibentuk untuk menangani kasus semacam itu.

    Pihak masjid telah menggugat ini di pengadilan. Mereka menuduh bahwa pihak berwenang mengabaikan putusan pengadilan tahun 2022 yang memerintahkan DDA untuk mengidentifikasi tanah milik Wakaf dan menandainya sebelum melakukan pembongkaran di daerah tersebut.

    Pengacara dan aktivis Prashant Bhushan mengatakan bahwa undang-undang yang ada tampaknya diterapkan secara semena-mena dalam kasus ini.

    “Bahkan kalaupun DDA menggunakan undang-undang kehutanan, mereka harus terlebih dahulu menentukan hak-hak masyarakat yang tinggal di daerah tersebut,” tegasnya.

    Anak-anak berkata mereka rindu rumah lama mereka. (BBC)

    Namun, Tiwari mengatakan bahwa tanah tersebut sedari awal adalah milik DDA, sehingga “undang-undang tersebut tidak berlaku” dalam kasus ini.

    Kembali ke Fawad, dia sekarang berada di “rumah baru” lagi sebuah masjid lain. Dia gemar bermain kriket bersama teman-temannya di pekarangan.

    Fawad suka-suka saja dengan tempat ini, kendati minimnya warna hijau membuat “rumah baru” ini terasa “baru dan asing” baginya.

    “Tapi mungkin aku akan menemukan warna favorit baru,” tutur Fawad.

    Nama anak-anak sengaja disamarkan untuk melindungi identitas mereka.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Junta Myanmar Berlakukan Wajib Militer Bagi Anak Muda

    Junta Myanmar Berlakukan Wajib Militer Bagi Anak Muda

    Jakarta

    Junta militer Myanmar memberlakukan wajib militer bagi anak muda, baik laki-laki maupun perempuan, demikian laporan media pemerintah pada akhir pekan lalu.

    Semua laki-laki berusia 18 hingga 35 tahun dan perempuan berusia 18 hingga 27 tahun harus menjalani wajib militer selama dua tahun, sementara para spesialis seperti dokter yang berusia hingga 45 tahun akan dipanggil untuk menjalani wajib militer hingga tiga tahun.

    Selama keadaan darurat yang berlaku di Myanmar sejak 2021, sesaat setelah junta militer mengambil alih kekuasaan dari pemerintah yang dipimpin oleh Aung San Suu Kyi, seluruh periode wajib militer ini dapat diperpanjang hingga lima tahun, lapor media pemerintah pada hari Sabtu (10/02).

    “Tugas untuk menjaga dan membela negara tidak hanya untuk para tentara, tetapi juga untuk semua warga negara. Jadi saya ingin mengatakan kepada seluruh rakyat untuk dengan bangga mengikuti aturan wajib militer ini,” kata juru bicara junta militer Myanmar, Zaw Min Tun, dalam sebuah kutipan audio. Dia menyebut langkah baru ini “penting karena situasi yang terjadi di negara kita.”

    Orang-orang yang menolak aturan wajib militer ini akan menghadapi hukuman penjara yang sesuai dengan masa tugas mereka di militer.

    Pernyataan yang dirilis pada hari Sabtu (10/01) itu hanya memberikan rincian informasi terbatas. Namun, Kementerian Pertahanan akan segera “mengeluarkan peraturan, prosedur, perintah pengumuman, pemberitahuan, dan instruksi yang diperlukan.”

    Meskipun aturan wajib militer secara nominal telah ada di Myanmar sejak tahun 2010, hingga saat ini masih belum diberlakukan.

    Kelompok etnis minoritas dan pejuang pro-demokrasi saling bekerja sama

    Aliansi tiga kelompok pemberontak etnis minoritas dan pejuang pro-demokrasi yang disebut “Pasukan Pertahanan Rakyat”, telah lama bergabung sejak junta Myanmar mengkudeta negara itu. Pada bulan Oktober tahun lalu, aliansi itu telah melancarkan serangan terkoordinasi terhadap Tatmadaw, sebutan untuk junta militer, yang menyebabkan kerugian besar dalam jumlah personel dan kekuasaan wilayah.

    Upaya terbaru untuk menengahi gencatan senjata ternyata tidak berhasil.

    Terjadi serangan balasan yang bermula di negara bagian Shan, yang hampir tidak pernah dikuasai oleh pemerintah pusat Myanmar selama beberapa dekade, yang merupakan pintu gerbang timur Myanmar menuju negara tetangga, Cina.

    Pemerintah Myanmar di pengasingan mengatakan bahwa kebijakan pertahanan negara di masa depan harus disatukan sehingga akan lebih baik posisinya bagi para pejuang etnis minoritas yang pernah menuntut kemerdekaan atau otonomi bagi daerah mereka.

    Tatmadaw justru sedang berjuang untuk merekrut tentara dan dikabarkan telah memaksa beberapa personel nontempur untuk berada di garis depan.

    Junta tarik mundur pasukan di perbatasan dengan Bangladesh

    Kesulitan yang dihadapi oleh junta militer di medan perang menjadi sangat terlihat di perbatasan Myanmar dengan Bangladesh pada awal pekan ini.

    Pasukan pemberontak mengambil alih sebuah pos penjagaan perbatasan, memaksa lebih dari 300 personel militer dan keamanan yang banyak di antaranya terluka, harus melarikan diri melintasi perbatasan ke Bangladesh untuk mencari perlindungan.

    Ini merupakan yang pertama kali bagi pasukan pemerintah Myanmar untuk melarikan diri dengan melintasi perbatasan seperti itu, selama konflik berlangsung.

    Dalam beberapa tahun terakhir, Muslim Rohingya yang merupakan sebagian besar penduduk negara bagian Rakhine di negara Myanmar yang mayoritas beragama Buddha, yang telah melakukan segala upaya untuk melarikan diri dengan melintasi perbatasan itu demi menghindar dari pasukan keamanan Myanmar.

    Di tengah bentrokan di perbatasan dengan Bangladesh itu, India juga mengumumkan pada tanggal 8 Februari bahwa pihaknya telah membatalkan perjanjian pergerakan bebas dengan Myanmar.

    Langkah itu dilakukan India “untuk memastikan keamanan internal negara dan untuk mempertahankan struktur demografis Negara Bagian Timur Laut India, yang berbatasan dengan Myanmar,” kata Menteri Dalam Negeri Amit Shah di media sosialnya.

    Shah menambahkan bahwa meskipun proses pembatalan perjanjian ini akan memakan waktu, kementeriannya juga telah merekomendasikan penangguhan perjanjian ini untuk sementara waktu.

    kp/ha (AFP, AP, Reuters)

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Arab Saudi Kucurkan Bantuan Rp 3,9 T untuk Pemerintah Yaman

    Arab Saudi Kucurkan Bantuan Rp 3,9 T untuk Pemerintah Yaman

    Riyadh

    Pemerintah Arab Saudi mengucurkan bantuan sebesar US$ 250 juta atau setara Rp 3,9 triliun untuk pemerintah Yaman yang diakui secara internasional. Riyadh mendukung pemerintah Yaman dalam perang melawan pemberontak Houthi yang kini menguasai ibu kota dan sejumlah wilayah di negara tersebut.

    Seperti dilansir AFP, Senin (12/2/2024), bantuan itu diberikan Saudi pada Minggu (11/2), menyusul pembayaran awal dengan jumlah yang sama yang diumumkan pada Agustus tahun lalu, ketika Riyadh berkomitmen menyediakan total US$ 1,2 miliar untuk mengurangi defisit anggaran pemerintah dan membayar gaji para pegawai negeri.

    “Hibah gelombang kedua untuk membantu mengatasi defisit anggaran pemerintah Yaman telah ditransfer ke Bank Sentral Yaman di Aden, besarnya US$ 250 juta untuk mendukung gaji, upah dan pengeluaran,” ucap Duta Besar Saudi untuk Yaman, Mohammed al-Jaber, via media sosial.

    Pemerintah Yaman yang diakui internasional pindah ke Aden, sebuah kota pelabuhan di pantai selatan negara tersebut, setelah Houthi yang didukung Iran merebut ibu kota Sanaa tahun 2014 lalu.

    Tahun 2015 lalu, Saudi memobilisasi koalisi internasional yang bertujuan menggulingkan Houthi dari kekuasaan di Yaman.

    Perang yang terjadi kemudian di Yaman telah menewaskan ratusan ribu orang, baik secara langsung dalam pertempuran maupun secara tidak langsung akibat blokade maritim dan udara yang diberlakukan Saudi.

    Kesepakatan gencatan senjata yang dimediasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sejak April 2022 memicu penurunan tajam dalam pertempuran di Yaman. Gencatan senjata itu secara resmi berakhir enam bulan kemudian, namun sebagian besar pertempuran masih terhenti.

    Pemerintahan Yaman yang berbasis di Aden telah sejak lama berjuang untuk membiayai layanan dasar dan membayar gaji para pegawai negeri.

    Utusan khusus PBB untuk Yaman, Hans Grundberg, mengatakan tahun lalu bahwa “perang ekonomi” antara pihak-pihak yang berkonflik telah memperburuk masalah negara tersebut.

    Kesepakatan pemulihan hubungan yang mengejutkan antara Saudi dan Iran yang diumumkan pada Maret tahun lalu telah meningkatkan harapan akan gencatan senjata yang bertahan lama di Yaman, meskipun sejauh ini belum ada terobosan yang diumumkan.

    Beberapa bulan terakhir, Houthi melancarkan rentetan serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah, yang disebut oleh kelompok itu sebagai wujud dukungan untuk warga Palestina di Jalur Gaza yang terus digempur Israel dalam perangnya melawan Hamas.

    Militer Amerika Serikat (AS) dan Inggris, bulan lalu, memulai serangkaian serangan terhadap target-target Houthi di Yaman yang bertujuan mengurangi kemampuan kelompok itu menargetkan kapal-kapal di rute perdagangan utama Laut Merah.

    Para analis memperingatkan bahwa meningkatnya ketegangan di kawasan itu bisa menggagalkan upaya untuk menengahi perdamaian di Yaman.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Israel Bombardir Rafah, 52 Orang Tewas

    Israel Bombardir Rafah, 52 Orang Tewas

    Jakarta

    Militer Israel melancarkan serangan udara besar-besaran di Rafah, Gaza pada Senin (12/2) dini hari waktu setempat. Menurut Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikelola kelompok Hamas, setidaknya 52 orang tewas dalam serangan itu.

    Dilansir kantor berita AFP, Senin (12/2/2024), para jurnalis dan saksi AFP mendengar serangkaian serangan hebat dan melihat asap mengepul di atas kota yang penuh sesak itu. Kota Rafah kini menampung lebih dari separuh dari total penduduk Gaza setelah mereka melarikan diri dari bombardir Israel di tempat-tempat lainnya di Jalur Gaza.

    Hamas menyatakan bahwa serangan udara Israel tersebut menghantam 14 rumah dan tiga masjid di berbagai bagian di Rafah.

    Militer Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Senin bahwa mereka telah “melakukan serangkaian serangan terhadap target teror di daerah Shaboura di Jalur Gaza selatan”, dan menambahkan bahwa serangan tersebut telah selesai.

    Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah memerintahkan pasukannya untuk mempersiapkan serangan darat di Rafah, sebagai bagian dari tujuan mereka untuk menghancurkan Hamas karena melancarkan serangan mematikan pada 7 Oktober tahun lalu.

    Sekitar 1,4 juta warga Palestina saat ini memadati Rafah. Banyak dari mereka yang tinggal di tenda-tenda, sementara makanan, air dan obat-obatan semakin langka. Rafah adalah pusat populasi besar terakhir di Gaza yang belum dimasuki pasukan Israel setelah serangan Hamas pada 7 Oktober.

    Rencana Netanyahu tersebut menuai reaksi keras, dengan sejumlah negara menyerukan agar Israel tidak menyerang Rafah, yang terletak dekat dengan perbatasan Mesir dan menjadi tempat perlindungan terakhir bagi warga sipil Palestina yang pengeboman Tel Aviv di wilayah lainnya di Jalur Gaza.

    Beberapa negara, termasuk Amerika Serikat (AS) yang merupakan sekutu Israel, dan kelompok-kelompok bantuan kemanusiaan menyuarakan keprihatinan mendalam soal dampak serangan darat Israel terhadap warga sipil yang mengungsi di Rafah.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Korut Sukses Uji Coba Sistem Peluncur Roket Terbaru

    Korut Sukses Uji Coba Sistem Peluncur Roket Terbaru

    Pyongyang

    Otoritas Korea Utara mengklaim telah mengembangkan dan menguji coba sistem kendali terbaru untuk peluncur roket multipel. Pyongyang menyebut sistem peluncur roket terbaru itu akan memicu “perubahan kualitatif” dalam kemampuan pertahanan negaranya.

    Seperti dilansir AFP, Senin (12/2/2024), laporan kantor berita Korean Central News Agency (KCNA) menyebut Akademi Ilmu Pertahanan Pyongyang telah berhasil melakukan “uji kendali balistik dengan menembakkan beberapa peluru peluncur roket kaliber 240 mm” pada Sabtu (10/2) waktu setempat.

    Akademi Ilmu Pertahanan merupakan lembaga yang mengawasi pengembangan rudal di Korut.

    Uji coba itu, sebut KCNA, bertujuan untuk mengembangkan “sistem kendali peluru dan balistik yang bisa dikendalikan” untuk sistem peluncur tersebut.

    Disebutkan juga oleh KCNA bahwa peluncur roket terbaru itu sekarang akan “dievaluasi ulang” dan perannya dalam medan pertempuran “ditingkatkan” karena apa yang disebutnya sebagai “perbaikan teknis yang cepat”.

    Pengembangan peluru dan sistem kendali balistik, menurut KCNA, akan membuat “perubahan kualitatif” pada kekuatan peluncur roket multipel terbaru itu.

    Korut yang memiliki senjata nuklir ini, sebelumnya menetapkan Korea Selatan (Korsel) sebagai “musuh utama” negaranya. Pyongyang menutup lembaga-lembaga yang didedikasikan untuk reunifikasi dan interaksi kedua negara, juga mengancam perang jika terjadi pelanggaran teritorial “bahkan sebesar 0,001 milimeter”.

    Lihat juga Video ‘Tutup Rapat Pintu Rekonsiliasi Kim Jong Un untuk Korsel’:

    Pemimpin Korut Kim Jong Un menegaskan kembali pada Jumat (9/2) lalu bahwa Pyongyang tidak akan ragu untuk “mengakhiri” Korsel jika diserang. Dia menyebut Seoul sebagai “negara musuh paling berbahaya dan paling terutama, serta musuh bebuyutan yang tidak pernah berubah”.

    Pada Januari lalu, Korut menembakkan rentetan peluru artileri ke dekat dua pulau yang ada di area perbatasan dengan Korsel. Aksi itu memicu latihan tembak yang digelar Seoul dan perintah evakuasi bagi penduduk di pulau perbatasan itu.

    Kim Jong Un juga meningkatkan uji coba senjata, termasuk peluncuran rentetan rudal jelajah sepanjang tahun ini, dengan para analis menyebut Korut bisa saja memasoknya ke Rusia untuk digunakan dalam perang di Ukraina.

    Presiden Korsel Yoon Suk Yeol bersumpah akan memberikan respons keras jika Korut menyerang negaranya, dan menyerukan kepada militer Seoul untuk “bertindak terlebih dahulu, baru melapor kemudian” jika diprovokasi oleh negara tetangganya tersebut.

    Sejak menjabat tahun 2022 lalu, Presiden Yoon telah memperkuat kerja sama pertahanan dengan Amerika Serikat (AS) dan Jepang, termasuk memperluas latihan gabungan, untuk melawan ancaman Korut yang semakin berkembang.

    Lihat juga Video ‘Tutup Rapat Pintu Rekonsiliasi Kim Jong Un untuk Korsel’:

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Perdagangan Narkoba Global di Balik Kekerasan di Ekuador

    Perdagangan Narkoba Global di Balik Kekerasan di Ekuador

    Jakarta

    Gelombang kekerasan oleh geng narkoba telah mengubah Ekuador dari negara tujuan wisata yang aman dan tentram, menjadi pemain kunci dalam perdagangan narkoba global. Bagaimana negara ini bisa terjerat ke dalam bisnis jual-beli obat-obatan bernilai miliaran dolar di tingkat dunia?

    Dalam beberapa hari di awal Januari, telah terjadi sejumlah hal di Ekuador: wartawan TV yang ditodong senjata, seorang jaksa ditembak mati, sebuah rumah sakit digerebek, ancaman bom dan staf penjara disandera oleh narapidana setelah seorang mafia terkenal menghilang dari penjara.

    Presiden Ekuador, Daniel Noboa mengumumkan negaranya berada dalam keadaan darurat dan mengatakan kepada BBC bahwa Ekuador “berjuang setiap hari agar tidak menjadi negara narkoba”. Kendati begitu, perekonomian negara itu bergantung pada perdagangan obat-obatan terlarang.

    Namun geng-geng penjual narkoba atau banda, seperti Los Choneros dan Los Lobos, sudah memegang kendali dalam masyarakat.

    Dahulu kala, negara itu lebih dikenal sebagai tujuan berlibur dan pengekspor pisang terbesar di dunia. Namun kini, Ekuador disebut sebagai “jalan tol kokain ke AS dan Eropa” oleh InSight Crime, sebuah wadah pemikir yang berbasis di Washington D.C, AS, yang khusus meneliti kejahatan terorganisir di benua Amerika.

    Letak geografis menjadi faktor kunci dalam transformasi ini. Ekuador berbatasan dengan Kolombia dan Peru, dua negara produsen koka terbesar di dunia. Koka adalah bahan utama dalam pembuatan kokain.

    BBC

    Tetapi bagian-bagian pembelot dan kelompok-kelompok kejahatan transnasional ikut serta, dan berkat tekanan dari aparat keamanan terhadap Kolombia, geng-geng itu mencari rute baru untuk mengangkut narkoba ke pasar luar negeri.

    Mereka tertarik pada pelabuhan Ekuador di pantai Pasifik, seperti Guayaquil.

    Sekarang, Kolombia menjadi koridor distribusi penting – kokain diangkut keluar dari negara itu menggunakan perahu dan pesawat, bahkan kadang diselundupkan dalam wadah pisang, menuju pasar AS dan Eropa.

    Baca juga:

    Geng-geng Ekuador juga telah membangun hubungan lebih erat dengan para petinggi narkoba di negara lain seperti Meksiko.

    Ketika geng-geng itu menguat, tingkat pembunuhan di Ekuador melonjak hingga empat kali lipat antara 2016 dan 2022, menurut Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC).

    Statistik pemerintah juga menunjukkan bahwa dalam enam bulan pertama pada 2023, kepolisian Ekuador menangkap lebih dari 1.300 anak berusia antara 12 sampai 17 tahun karena dicurigai melakukan kejahatan termasuk pembunuhan, perdagangan narkoba, dan kepemilikan senjata api.

    BBC

    Pihak aparat mengatakan anak-anak itu putus sekolah demi bergabung dengan banda ternama.

    “Geng-geng itu selalu beroperasi di lingkungan perkotaan yang lebih tinggi kemiskinannya,” kata Felipe Botero, pakar kebijakan narkoba di lembaga wadah pemikir Global Initiative Against Transnational Organized Crime (GI-TOC) yang berbasis di Jenewa.

    “Anak-anak dan remaja tertarik pada kekuatan yang ditawarkan dari kehidupan gangster dan jauh lebih rentan menerima perintah dari bos kejahatan,” tambahnya.

    Getty ImagesAnak-anak yang baru berusia 12 tahun ditarik ke dalam kekerasan geng Ekuador.

    Konsumsi narkoba dunia meningkat

    Keadaan yang terjadi di Ekuador mencerminkan meningkatnya permintaan global untuk kokain dan obat-obatan lainnya, menurut UNODC.

    Dalam laporan terbarunya, dengan data dari 2021, diperkirakan bahwa 296 juta orang berusia 15-64 tahun di seluruh dunia mengonsumsi zat terlarang dalam 12 bulan terakhir.

    Angka itu naik 23% dibandingkan satu dekade sebelumnya.

    PBB mengatakan bahwa obat yang paling umum digunakan adalah ganja, opioid yang ada di dalam obat penghilang rasa sakit hingga heroin – dan amfetamin.

    Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi ledakan produksi kokain yang mencapai “rekor tertinggi”. Di Kolombia misalnya, UNODC memperkirakan produksi kokain naik dari sekitar 400 metrik ton pada 2011 menjadi lebih dari 1.800 pada 2021.

    BBC

    Harga satu kilogram kokain bisa serendah US$2.000 (Rp31,3 juta) di Kolombia, menurut perkiraan para ahli PBB.

    Tetapi harganya menjadi jauh lebih tinggi ketimbang harga aslinya – kilogram yang sama bisa bernilai lebih dari US$220.000 (Rp3,4 miliar) di Australia, misalnya.

    Sama seperti bisnis-bisnis lain, pasar narkoba mencari keuntungan, kata Aileen Teague, seorang ahli kebijakan narkoba di Texas A&M University di AS. Penting juga untuk mengetahui bahwa “di beberapa daerah, pasar gelap itu terikat pada pemerintah setempat”, tambahnya.

    “Seperti yang terlihat di Ekuador, keterikatan ini membuahkan dampak yang tidak terduga dalam hal tata kelola dan keamanan publik.”

    Contoh klasik dari keterikatan itu terlihat di Kolombia selama era 1980-an, ketika raja narkoba Pablo Escobar pernah disebut bernilai US$30 miliar (Rp469 miliar) dan kartel Medellin-nya meneror publik.

    Getty ImagesPablo Escobar sudah meninggal, tetapi Kolombia tetap menjadi produsen kokain top dunia

    Meskipun Escobar sudah meninggal, tetapi kartel-kartel masih aktif di Kolombia.

    Yang terbesar yakni Gulf Clan, yang memiliki hubungan dengan organisasi kriminal internasional dan menyelundupkan narkoba ke negara-negara seperti AS dan Rusia.

    Penangkapan pemimpinnya, Dairo Antonio suga, juga dikenal sebagai Otoniel, pada 2021 melemahkan susunan kelompoknya, tetapi bagian-bagian kecil dari kartel itu terus beroperasi.

    Meksiko selama beberapa dekade menjadi saksi perebutan kekuasaan antara pemerintah dan kelompok-kelompok seperti kartel Sinaloa, yang oleh departemen kehakiman AS dianggap sebagai salah satu organisasi perdagangan narkoba terbesar dan paling kuat di dunia.

    Getty ImagesJoaquin “El Chapo” Guzman, dalam foto yang diambil 2016, adalah pendiri kartel Sinaloa yang terkenal

    Sama seperti Escobar, pemimpin Sinaloa, Joaquin “El Chapo” Guzman menjadi subjek dari banyak buku, film dokumenter, dan bahkan serial Netflix, Narcos.

    Ia sekarang tengah menjalani hukuman seumur hidup di penjara AS dan kartelnya dikabarkan masih beroperasi di bawah kerja sama kedua putranya dan rekan bisnis lama, Ismael Zambada Garcia.

    Geng kuat lainnya di Meksiko termasuk Generasi Baru Jalisco dan Los Zetas, yang didirikan oleh anggota-anggota dari unit elit pasukan khusus Meksiko yang korup.

    BBC

    ‘Negara narkoba pertama’ di Afrika

    Obat-obatan yang diproduksi di Amerika Latin biasanya tidak langsung dikirim ke pasar konsumen utama mereka di Amerika Utara dan Eropa dan untuk menyelinap lewat penjaga perbatasan, rute penyelundupan melalui Afrika menjadi bagian penting dalam rantai distribusi.

    Negara-negara Afrika Barat menjadi titik transit penting untuk pengiriman kokain menuju Eropa. Pengiriman melintasi Atlantik dilakukan melalui pesawat terbang, kapal selam dan kapal nelayan kecil yang ditutupi terpal biru untuk kamuflase. Itu semua dirancang demi menghindari pengawasan satelit.

    “Negara-negara Afrika [letaknya] strategis untuk distribusi narkoba, dan banyak yang telah dikuasai oleh kejahatan terorganisir,” jelas Antonio Maria Costa, mantan direktur eksekutif UNODC.

    “Uang narkoba memutarbalikkan ekonomi dan membusukkan masyarakat.”

    Guinea-Bissau, salah satu negara termiskin di dunia, dipandang oleh AS dan PBB sebagai narco-state (negara narkoba) pertama Afrika pada awal 2000-an. Para politisi dituduh menerima uang dari penjahat sebagai gantinya membantu melindungi perdagangan narkoba.

    Geng narkoba menggunakan metode kreatif untuk mengangkut narkoba, termasuk menggunakan kapal selam artisan, seperti yang ditemukan di Amazon. (Getty Images)

    Ada pula kecurigaan bahwa uang narkoba beredar di kalangan aparat keamanan. Pada 2022, Presiden Guinea-Bissau Umaro Sissoco Embalo menuduh pengedar narkoba membiayai upaya kudeta.

    Bahkan 13 tahun sebelumnya, pembunuhan Presiden Guinea-Bissau Joao Bernardo Vieira oleh tentaranya sendiri dikenal sebagai “kudeta kokain” di tengah perebutan kekuasaan untuk mengendalikan uang narkoba yang mengalir ke negara itu.

    Di negara tetangga Mali, perdagangan narkoba tumpang tindih dengan kelompok-kelompok pemberontak bersenjata yang beroperasi di bagian utara negara itu.

    Mali terletak di koridor yang menghubungkan Afrika Barat ke Mediterania dan Eropa.

    Baca juga:

    Data dari PBB menunjukkan bahwa jumlah kokain yang disita oleh pihak berwenang di wilayah tersebut meningkat dari 13 kg per tahun antara 2015 dan 2020 menjadi 863 kg pada 2022.

    “Perdagangan narkoba adalah sumber pendapatan besar bagi kelompok-kelompok bersenjata,” kata Antonio Maria Costa, mantan kepala UNODC.

    “Narkoba membuat ketagihan tidak hanya dari segi penggunaannya,” tambahnya, “tetapi juga dari keuntungan luar biasa yang dihasilkan bagi mereka yang memperdagangkannya.”

    Jumlah narkoba sitaan meningkat bahkan setelah penangkapan dan dihukumnya pengedar narkoba paling terkenal di Afrika, El Hadj Ahmed Ibn Ibrahim, yang dikenal dengan sebutan “The Malian”, pada 2019.

    Getty ImagesNegara-negara Afrika Barat seperti Guinea-Bissau menjadi titik transit penting untuk pengiriman kokain menuju Eropa.

    Ibrahim, yang sedang menjalani hukuman penjara 10 tahun di Maroko, berasal dari gurun Badui di Mali utara.

    Menurut majalah Jeune Afrique, pria yang dijuluki “Escobar dari Sahara” memulai karirnya dengan menjual mobil bekas dari Eropa di Afrika, yang memberinya keahlian dalam hal rute komersial, bea cukai, dan logistik lainnya.

    Setelah memasuki pasar emas, ia terlibat dalam perdagangan kokain lintas-Atlantik dan pada saat ia ditangkap, orang Mali itu dilaporkan memiliki properti di beberapa negara Brasil, Rusia, Maroko dan lainnya.

    Afrika Timur juga berperan dalam perdagangan narkoba global.

    Pelabuhan seperti Dar es Salaam di Tanzania dan Mombasa di Kenya adalah titik transit untuk narkoba yang hendak dikirim ke Asia Selatan dan Timur.

    Mereka juga menjadi titik masuk krusial bagi heroin, amfetamin dan ganja yang mengalir ke arah lain, menurut UNODC. Selain itu, wilayah ini juga dipadati berbagai bandara internasional utama di Nairobi dan Addis Ababa.

    Pihak penegak hukum prihatin dengan bukti bahwa konsumsi obat-obatan terlarang meningkat di benua itu. Faktanya, UNODC memperkirakan 10% dari orang di Afrika Barat dan Tengah menggunakan ganja pada 2021. Secara global, prevalensinya adalah 4%.

    Sementara di Asia, UNODC mengamati bahwa perdagangan narkoba sintetis telah berkembang pesat sejak pandemi Covid-19, berdasarkan data terkait penyitaan narkoba, penangkapan, dan ketersediaan di jalan.

    BBC

    Area Segitiga Emas, daerah hutan terpencil di mana perbatasan Thailand, Laos dan Myanmar bertemu, masih menjadi salah satu pusat utama dunia untuk perjualan obat-obatan sintetis dan heroin.

    Pada 2023 PBB mengungkapkan bahwa Myanmar adalah produsen terbesar di dunia untuk opium, bahan utama heroin, menyalip Afghanistan, yang opiumnya telah menurun sejak Taliban kembali berkuasa.

    Selama beberapa dekade, hasil penjualan obat-obatan telah mendanai kelompok-kelompok pemberontak yang memerangi pemerintah di Myanmar dan tahun lalu, di tengah perang saudara, produksi telah meningkat.

    Salah satu kelompok paling terkenal yang terkait dengan Segitiga Emas adalah Sam Gor, sindikat geng Asia. Pada 2018, UNODC memperkirakan bahwa Sam Gor memperoleh setidaknya US$8 miliar (Rp125 miliar) per tahun hanya dari penjualan sabu-sabunya.

    Kepolisian Australia menduga Sam Gor bertanggung jawab atas sekitar 70% narkoba yang masuk ke Australia. Mereka mengatakan kelompok itu menyelundupkan sejumlah besar obat-obatan tak hanya metamfetamin, tetapi juga heroin dan ketamin – ke negara itu dalam bungkus teh.

    Pada 2021, pihak berwenang di Belanda menangkap pria yang dituduh sebagai kepala sindikat, pengusaha Tionghoa-Kanada Tse Chi Lop, yang dijuluki “El Chapo Asia”.

    ReutersTse Chi Lop dituduh memimpin operasi sabu-sabu kristal bernilai miliaran dolar.

    Tse Chi Lop diekstradisi ke Australia pada Desember 2022, dan kini masih menunggu persidangan. Ia membantah tuduhan narkoba.

    “Kelompok kriminal di Asia beroperasi dengan cara berbeda dari Amerika Latin,” kata Vanda Felbab-Brown, seorang ahli perdagangan narkoba Asia di Brookings Institution yang berbasis di AS.

    “Negara-negara di kawasan [Asia] sering memiliki pendekatan brutal terhadap narkoba, sehingga kelompok-kelompok ini bertindak dengan lebih tenang,” tambahnya, menjelaskan gembong narkoba cenderung kurang mencolok, dengan menjaga identitas mereka dari mata publik.

    Felbab-Brown juga merupakan salah satu tokoh yang menyebut Suriah sebagai negara narkoba, berkat produksi dan distribusi Captagon stimulan ilegal yang harga jualnya murah sehingga dijuluki “kokain orang miskin”.

    Obat ini sebagian besar dikonsumsi di Timur Tengah, terutama negara-negara Teluk termasuk Arab Saudi.

    Getty ImagesCaptagon, yang dikenal sebagai “kokain orang miskin”, sebagian besar dikonsumsi oleh negara Timur Tengah

    Suriah, yang dilanda perang saudara sejak 2011, diyakini sebagai produsen Captagon terbesar di dunia dan obat itu telah menjadi sumber pendapatan bagi rezim yang terisolasi di negara itu.

    Menurut Felbab-Brown, penjualan Captagon di Timur Tengah diperkirakan bernilai US$5 miliar per tahun dan “sebagian besar” dari pendapatan ini digunakan untuk “menopang rezim Assad”.

    Investigasi yang dilakukan oleh BBC News Arabic bersama jaringan jurnalis investigasi OCCRP, yang diterbitkan pada Juni 2023, menemukan “hubungan langsung antara perdagangan Captagon dan anggota terkemuka Angkatan Bersenjata Suriah dan keluarga Presiden Bashar al-Assad”.

    Pemerintah Suriah belum menanggapi permintaan BBC untuk memberikan komentar. Namun, sebelumnya mereka membantah terlibat dalam perdagangan narkoba.

    China dan fentanyl

    Negara terakhir yang disebutkan adalah Cina. AS menuduh perusahaan-perusahaan China dan orang-orang di sana memproduksi bahan kimia yang digunakan untuk membuat fentanyl, sebuah opioid sintetis yang kuat dan seringkali mematikan.

    Para pejabat Amerika mengatakan bahan kimia dikirim ke Meksiko di mana fentanyl dibuat sebelum dikirim ke AS dan didistribusikan.

    Pemerintah China membantah, dengan mengatakan “tidak ada perdagangan ilegal fentanyl” dari China ke Amerika. Mereka menyalahkan tingginya jumlah kematian terkait pada pengguna Amerika.

    Menghentikan produksi bahan kimia ini rumit, kata Vanda Felbab-Brown karena “itu dilakukan hampir pada tingkat keluarga ketimbang hanya organisasi kriminal besar”.

    “Penyelundupan zat-zat [illegal] itu murah sehingga tidak menghasilkan uang yang sebanding dengan penyelundupan metamfetamin, yang di Asia didominasi oleh kejahatan sindikat yang serius.”

    Namun, pihak berwenang AS mengatakan mereka telah menemukan bukti perusahaan kimia China menawarkan bantuan teknis kepada kartel Meksiko dalam produksi fentanyl mereka.

    Pada April tahun lalu, sebuah pengadilan di New York mendakwa empat warga negara China (yang tidak hadir) dengan penyelundupan fentanil. Salah satu terdakwa, pengusaha Kun Jiang, ada dalam daftar buronan paling dicari dari Administrasi Penegakan Narkoba AS.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Biden Minta Netanyahu Lindungi Warga Sipil di Rafah

    Biden Minta Netanyahu Lindungi Warga Sipil di Rafah

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyerukan kepada Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu untuk melindungi warga sipil di Rafah, Jalur Gaza bagian selatan. Seruan ini disampaikan setelah Netanyahu memberitahu pasukan Israel untuk bersiap memasuki kota Rafah, demi menghancurkan Hamas.

    Biden juga mengingatkan Netanyahu bahwa Israel tidak boleh melancarkan operasi militer ke Rafah tanpa rencana yang kredibel untuk menjamin keselamatan sekitar 1 juta orang yang berlindung di wilayah tersebut.

    Seperti dilansir Reuters dan AFP, Senin (12/2/2024), seruan itu disampaikan Biden saat berbicara via telepon dengan Netanyahu pada Minggu (11/2) waktu setempat. Gedung Putih menyebut Biden dan Netanyahu berbicara via telepon selama 45 menit.

    Itu menjadi percakapan telepon pertama antara Biden dan Netanyahu sejak sang Presiden AS menyebut respons militer Israel di Jalur Gaza “berlebihan” dan menyatakan keprihatinan besar atas meningkatnya jumlah korban sipil di daerah kantong Palestina tersebut.

    Dalam percakapan telepon itu, menurut seorang pejabat senior pemerintah AS, pembahasan sebagian besar fokus pada upaya yang sedang berlangsung untuk menjamin pembebasan 132 sandera yang tersisa yang masih ditahan Hamas di Jalur Gaza.

    Pejabat senior AS yang enggan disebut namanya ini menambahkan bahwa “kemajuan nyata” dicapai dalam beberapa pekan terakhir. Disebutkan oleh pejabat senior AS itu bahwa Biden menekankan perlunya memanfaatkan kemajuan tersebut untuk “mengamankan pembebasan semua sandera sesegera mungkin”.

    Biden, dalam percakapan telepon dengan Netanyahu, juga menyerukan agar keselamatan warga sipil di Rafah harus dijamin sebelum Israel melancarkan operasi militernya.

    Disebutkan juga bahwa warga sipil di Rafah “tidak punya tempat untuk pergi”.

    Peringatan tegas Biden terhadap operasi militer di Rafah, yang terletak di Jalur Gaza bagian selatan dan dekat perbatasan Mesir, disampaikan saat peringatan lainnya bermunculan dari badan bantuan kemanusiaan yang menyebut serangan darat Israel akan memicu lebih banyak kematian.

    Aqsa Television yang dikelola Hamas, pada Minggu (11/2) waktu setempat, mengutip salah satu pemimpin senior Hamas yang memperingatkan bahwa serangan darat Israel terhadap Rafah akan “meledakkan” negosiasi pertukaran sandera.

    Kantor PM Israel telah mengatakan bahwa pihaknya memerintahkan militer untuk mengembangkan rencana guna mengevakuasi Rafah dan menghancurkan empat batalion Hamas yang disebut dikerahkan di sana.

    “Presiden (Biden) sudah jelas dalam komentarnya … soal tindakan Israel di Gaza,” sebut pejabat senior AS tersebut.

    AS mendukung perlunya mengalahkan Hamas, namun telah berulang kali memperingatkan Israel untuk memastikan warga sipil yang tidak bersalah dilindungi.

    Dalam percakapan telepon itu, Biden menegaskan kembali dukungan AS untuk keamanan jangka panjang Israel, namun juga menyerukan “langkah-langkah mendesak dan spesifik” untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan bagi warga sipil Palestina di Jalur Gaza.

    “Presiden (Biden) menegaskan kembali tujuan bersama untuk melihat Hamas dikalahkan dan untuk menjamin keamanan jangka panjang Israel dan rakyatnya,” sebut Gedung Putih dalam pernyataannya.

    “Dia juga menyerukan langkah-langkah mendesak dan spesifik untuk meningkatkan jumlah dan konsistensi bantuan kemanusiaan kepada warga sipil Palestina yang tidak bersalah,” imbuh pernyataan tersebut.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pendaki Gunung Everest Kini Harus Bawa Kembali Kotoran Mereka!

    Pendaki Gunung Everest Kini Harus Bawa Kembali Kotoran Mereka!

    Jakarta

    Orang-orang yang mendaki Gunung Everest di Himalaya sekarang harus membersihkan kotoran mereka sendiri dan membawanya kembali ke base camp untuk dibuang, kata pihak berwenang di wilayah Nepal kepada BBC.

    “Pegunungan kami mulai berbau busuk,” kata Mingma Sherpa, kepala daerah setempat di pedesaan Pasang Lhamu, di lereng pegunungan Himalaya yang berada di wilayah Nepal.

    Baru-baru ini, Mingma Sherpa memperkenalkan peraturan baru, yakni mewajibkan pendaki untuk membawa serta kotoran mereka usai mendaki puncak Everest.

    “Kami mendapat keluhan bahwa kotoran manusia tampak terlihat di bebatuan dan beberapa pendaki jatuh sakit. Ini tak bisa diterima dan memperburuk citra kami,” jelasnya.

    Para pendaki Gunung Everest puncak tertinggi di dunia dan Gunung Lhotse di dekatnya akan diperintahkan untuk membeli tas kotoran di base camp, yang akan “diperiksa saat mereka kembali”.

    Di mana Anda buang air besar di pegunungan?

    Selama musim pendakian, para pendaki gunung menghabiskan sebagian besar waktunya di base camp untuk menyesuaikan diri dengan ketinggian.

    Di base camp, tenda-tenda terpisah didirikan khusus sebagai toilet yang dilengkapi tong-tong di bawahnya untuk menampung kotoran.

    Sebagian besar pendaki dan pemandunya akan menggali lubang untuk buang air besar. Akan tetapi, semakin tinggi Anda mendaki gunung, lapisan salju semakin sedikit sehingga Anda harus buang air besar di tempat terbuka.

    Karena suhu yang ekstrem suhu terendah yang tercatat di Gunung Everest adalah minus 42C kotoran manusia berada di puncak tidak sepenuhnya terurai.

    Hanya segelintir orang yang membawa kembali kotoran mereka dalam tas yang mudah terurai ketika mendaki puncah Everest biasanya memakan waktu beberapa pekan.

    Sampah masih menjadi masalah besar di Everest dan pegunungan lain di wilayah tersebut, meskipun terdapat peningkatan jumlah kampanye pembersihan, termasuk kampanye tahunan yang dipimpin oleh tentara Nepal.

    Sejumlah kampanye bersih-bersih untuk mengumpulkan sampah dilakukan, namun kebanyakan hanya terjadi di wilayah base camp yang lebih rendah. (Babu Sherpa)

    Toilet terbuka

    “Sampah masih jadi masalah besar, terutama di kamp-kamp yang lebih tinggi yang sulit Anda Anda jangkau,” kata Chhiring Sherpa, Chief Executive Officer dari organisasi non-pemerintah Sagarmatha Pollution Control Committee (SPCC).

    Meskipun tidak ada angka resmi, organisasinya memperkirakan ada sekitar tiga ton kotoran manusia antara kamp satu di kaki Everest dan kamp empat, menuju puncak.

    “Setengahnya diyakini berada di South Col, yang juga dikenal sebagai kamp empat,” kata Chhiring Sherpa.

    Stephan Keck, pemandu gunung internasional yang juga mengatur ekspedisi ke Everest, mengatakan South Col kini mendapat reputasi sebagai “toilet terbuka”.

    Pada ketinggian 7.906 meter di atas permukaan laut, South Col menjadi base camp sebelum para pendaki menuju puncak Everest dan Lhotse.

    Di sini, medannya sangat berangin.

    “Hampir tidak ada es dan salju, jadi Anda akan melihat kotoran manusia di mana-mana,” kata Keck.

    Meningkatnya jumlah pendaki di Everest berarti peningkatan signifikan limbah termasuk kotoran manusia (Getty Images)

    Atas persetujuan pemerintah kota Pasang Lhamu, SPCC kini membeli sekitar 8.000 kantong kotoran dari Amerika bagi sekitar 400 pendaki asing dan 800 staf pendukung untuk musim pendakian mendatang yang dimulai pada bulan Maret.

    Kantong kotoran ini mengandung bahan kimia dan bubuk yang dapat mengeraskan kotoran manusia dan membuatnya tidak berbau.

    Rata-rata seorang pendaki diperkirakan menghasilkan 250 gram kotoran per hari. Mereka biasanya menghabiskan sekitar dua pekan di kamp yang lebih tinggi untuk mencapai puncak.

    “Dengan dasar itu, kami berencana memberi mereka dua tas, yang masing-masing dapat mereka gunakan lima hingga enam kali,” jelas Chhiring Sherpa.

    “Ini tentu merupakan hal yang positif, dan kami akan dengan senang hati memainkan peran kami untuk menyukseskan hal ini,” kata Dambar Parajuli, presiden Asosiasi Operator Ekspedisi Nepal.

    Dia mengatakan bahwa organisasinya telah menyarankan bahwa hal ini pertama-tama harus dilakukan sebagai proyek percontohan di Everest dan kemudian direplikasi di gunung-gunung lain juga.

    Mingma Sherpa, orang Nepal pertama yang mendaki 14 gunung dengan ketinggian lebih dari 8.000 meter, mengatakan penggunaan tas semacam itu untuk mengelola kotoran manusia telah dicoba dan diuji di gunung lain.

    “Para pendaki gunung telah menggunakan tas semacam itu di Gunung Denali (puncak tertinggi di Amerika Utara) dan juga di Antartika, itulah sebabnya kami menganjurkan penggunaan tas semacam itu,” kata Sherpa, yang juga merupakan penasihat Asosiasi Pendaki Gunung Nepal.

    Pemandu gunung internasional, Keck, menyampaikan pesan yang sama dengan mengatakan bahwa ide tersebut akan membantu membersihkan gunung.

    Babu SherpaTali dan tangga yang ditinggalkan para pendaki dikumpulkan dan dibawa kembali, namun kotoran manusia tetap ada di pegunungan

    Pemerintah pusat Nepal telah mengumumkan beberapa peraturan pendakian gunung di masa lalu, namun ada sejumlah kritik bahwa banyak dari peraturan tersebut tidak diterapkan dengan benar.

    Salah satu penyebab utamanya adalah tidak adanya petugas penghubung di lapangan.

    Semestinya ada pejabat pemerintah berada bersama tim ekspedisi di base camp tetapi banyak dari mereka tidak hadir.

    “Negara selalu tak hadir di base camp yang menyebabkan segala macam penyimpangan, termasuk orang-orang yang mendaki gunung tanpa izin,” kata Mingma Sherpa.

    “Sekarang semua akan berubah. Kami akan menjalankan kantor penghubung dan memastikan langkah-langkah baru kami, termasuk meminta para pendaki membawa kembali kotoran mereka, diterapkan.”

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini