Author: Detik.com

  • Satelit Baru Telkom Sudah di Cape Canaveral, Siap Meluncur Pekan Depan

    Satelit Baru Telkom Sudah di Cape Canaveral, Siap Meluncur Pekan Depan

    Jakarta

    Satelit baru Telkom telah sampai di Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat, usai dikirim oleh Thales Alenia Space dari Nice, Prancis. Satelit ketiga perusahaan plat merah ini pun siap meroket pekan depan.

    Sebelumnya, Telkom melalui anak perusahaannya, Telkomsat, sudah mengoperasikan dua satelit, yaitu Telkom-3S yang menempati orbit 108 derajat Bujur Timur dan Satelit Merah Putih di orbit 118 derajat Bujur Timur.

    Thales Alenia Space yang ditunjuk sebagai yang merakit satelit berjenis high throughput satellite (HTS) Telkom ini, telah mengirimkannya menggunakan kapal MN Calibiri dari Pelabuhan Nice ke Cape Canaveral di Florida, Amerika Serikat.

    Vice Corporate Secretary Telkomsat Fino Arfiantono mengungkapkan kesiapan peluncuran satelit HTS Telkom ini sudah memasuki tahap pengetesan akhir.

    “Secara umum, satelit sudah tiba di Florida sejak akhir Januari lalu dan saat ini sedang melalui tahap pengetesan akhir untuk dimasukkan ke dalam roket Falcon-9 milik SpaceX,” ujar Fino kepada detikINET, Kamis (15/2/2023).

    [Gambas:Instagram]

    Satelit HTS Telkom ini memiliki kapasitas bandwidth sebesar 32 Gbps dan kecepatan data transfer yang lebih tinggi. Dibandingkan satelit yang dipunyai Telkom, maka ini adalah satelit pertama yang berjenis HTS.

    Telkomsat mengharapkan kehadiran satelit tersebut akan menjadi sumber broadband baru guna melayani kebutuhan masyarakat dan mendukung konektivitas di seluruh Indonesia.

    Direncanakan peluncuran satelit baru Telkom itu meluncur ke luar angkasa pada awal pekan depan yang diangkut oleh roket Falcon 9 milik SpaceX, perusahaan Elon Musk, ke slot orbit 113 derajat Bujur Timur.

    Setelah diluncurkan, satelit yang penamaannya masih digodok itu ditargetkan dapat beroperasi pada April 2024.

    (agt/fay)

  • Militer AS Sita Pengiriman Senjata Iran untuk Houthi

    Militer AS Sita Pengiriman Senjata Iran untuk Houthi

    Jakarta

    Militer Amerika Serikat menyatakan telah menyita pengiriman senjata Iran yang ditujukan untuk kelompok pemberontak Houthi di Yaman yang telah menyerang kapal-kapal di Laut Merah.

    “Angkatan Laut AS menyita senjata konvensional canggih dan bantuan mematikan lainnya yang berasal dari Iran dan menuju wilayah Yaman yang dikuasai Houthi dari sebuah kapal di Laut Arab pada 28 Januari,” kata Komando Pusat AS (CENTCOM) di media sosial, seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (15/2/2024).

    Dalam pernyataannya, CENTCOM mengatakan pengiriman tersebut berisi lebih dari 200 paket yang membawa komponen rudal, bahan peledak dan perangkat lainnya.

    “Ini adalah contoh lain dari aktivitas jahat Iran di kawasan ini,” kata Kepala CENTCOM Michael Erik Kurilla.

    “Pasokan senjata konvensional canggih mereka yang terus berlanjut kepada Houthi… terus melemahkan keselamatan pelayaran internasional dan arus bebas perdagangan,” tambahnya.

    Kelompok pemberontak Houthi yang didukung Iran, yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman yang dilanda perang, telah menyerang jalur pelayaran penting di Laut Merah sejak November tahun lalu. Houthi menyebut serangan-serangan tersebut sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza di tengah perang Israel-Hamas.

    Serangan mereka telah memicu pembalasan oleh pasukan AS dan Inggris, termasuk gelombang baru serangan AS di wilayah yang dikuasai Houthi pada hari Rabu (14/2) waktu setempat.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Sirekap KPU Rawan Keanehan, Masyarakat Harus Aktif Mengawal

    Sirekap KPU Rawan Keanehan, Masyarakat Harus Aktif Mengawal

    Jakarta

    Usai dilakukannya pencoblosan kemarin, Rabu (14/2), masyarakat diajak untuk memantau perkembangan hasil Pemilu 2024 tersebut. Ahli siber meminta partisipasi masyarakat untuk mengecek hasil Sirekap milik KPU.

    Sebagai informasi, Sirekap adalah singkatan dari Sistem Informasi Rekapitulasi, sebuah aplikasi yang dibuat oleh KPU untuk memudahkan masyarakat melihat hasil penghitungan suara Pemilu 2024 di tingkat Tempat Pemungutan Suara (TPS).

    Chairman lembaga riset siber CISSReC, Pratama Persadha, mengatakan telah ditemukan keanehan hasil penghitungan suara pada situs pemilu2024.kpu.go.id pada salah satu TPS, yaitu TPS 013 Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat, dimana jumlah suara yang dimasukkan ke dalam sistem berbeda dengan lembar C1. Selisih sampai 500 suara!

    “Tidak hanya jumlah suara, beberapa data yang tertampil di situs KPU tersebut juga berbeda dengan form C1, seperti jumlah DPT serta jumlah suara sah,” ujar Pratama kepada detikINET, Kamis (15/2/2024).

    Pratama menjelaskan pada situs KPU, TPS tersebut terdapat 301 jumlah pengguna, sedangkan form C1 tertulis jumlah pemilih dalam DPT adalah 236. Sementara, sesuai dengan surat suara yang diterima oleh TPS tersebut yaitu sejumlah 241 surat suara.

    Lebih lanjut, keanehan lainnya adalah jumlah suara sah di situs KPU hanya tertera dua suara, sedangkan di form C1 sejumlah 202 suara. Padahal, kata Pratama, pada baris jumlah seluruh suara sah dan suara tidak sah adalah betul sejumlah 204 suara sesuai dengan form C1 nya.

    “Namun yang lebih memprihatinkan adalah jumlah perhitungan suara pemilihan presiden, dimana jumlah suara untuk paslon nomor 2 Prabowo-Gibran jumlah suara yang diperoleh tertulis di situs KPU adalah 617 suara, kelebihan 500 suara dari yang seharusnya adalah 117 suara seperti yang tertera pada form Plano C1,” tuturnya.

    Jika dilihat pada data TPS tersebut, Pratama mengatakan, sepertinya sistem entry data yang dipergunakan oleh KPU tidak memiliki fitur error checking, dimana seharusnya hal tersebut mudah saja dimasukkan pada saat melakukan pembuatan sistem, sehingga kesalahan memasukkan data baik disengaja maupun tidak disengaja tidak dapat terjadi.

    “Jika dilakukan error checking pada saat entry, sistem akan menolak jika jumlah perolehan suara pemilihan presiden di atas jumlah suara yang sah. Kemudian Sistem juga akan menolak jika penjumlahan jumlah suara sah ditambah surat suara tidak sah tidak sama dengan baris jumlah seluruh suara sah dan suara tidak sah,” kata ahli siber ini.

    Menurutnya, siapapun pemenang kontestasi politik ini merupakan pilihan terbaik bangsa Indonesia, akan tetapi hal seperti ini seharusnya tidak terjadi karena rawan untuk menjadi kesalahan.

    “Oleh karena itu dihimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia yang bisa mengakses hasil perhitungam suara di TPS masing-masing untuk mengecek.di website infopemilu2024.kpu.go.id kemudian pilih TPS masing-masing dan cek hasil perhitungan suaranya, pastikan bahwa hasil yang ditampilkan di situs KPU tersebut sama persis dengan suara yang ada di TPS,” pungkas dia.

    (agt/fay)

  • Prabowo Unggul di Quick Count, Netizen Masih Tunggu Real Count

    Prabowo Unggul di Quick Count, Netizen Masih Tunggu Real Count

    Jakarta

    Hasil quick count menunjukkan Prabowo-Gibran unggul dengan perolehan suara di atas 50%. Akan tetapi, sebagian netizen masih tetap patuh menunggu hasil real count dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).

    Keyword ‘Real Count’ pun memenuhi linimasa. Di X, sudah ada 138.000 lebih cuitan dengan kata kunci tersebut.

    “Kita mau percaya Quick Qount ??? HELOOWWW.. Quick Qount Itu Berasal dari Lembaga Survei… KITA PERCAYA REAL COUNT,” tulis @sut**mang*ra.

    “Terserahlah mo bilang curang atau apalah2. Mo nunggu hitung manual atau real count. Ngak percaya hitung cepat atau quick count. Aku mah yakin 02 menang satu putaran,” tutur salah seorang netter.

    “Santai kali. Napa pada marah2. Tugas kita kali ini bila nanti hasil real count pak Prabowo memang dipastikan menang adalah mengawal perjalanan beliau. Sebagai muslim juga dilarang mencela pemimpin,” ujar @As**arXx.

    “Saya ucapkan terima kasih juga kepada semua yang masih mengawal penghitungan suara real count. Semoga diberi kesehatan, kelancaran dan keberkahan atas perjuangan kalian.God Bless Indonesia. Hiduplah Indonesia Raya,” ucap aktor Fedi Nuril melalui akun X miliknya @realfedinuril.

    Tapi banyak juga yang mengakui quick count akan tidak jauh dari hasil aslinya nanti. “Quick count itu pakai metode ilmiah kok, sudah gak usah diingkari. Memang hari ini kita kalah, terimakasih teman-teman yg sudah berjuang bersama relain waktu, tenaga bahkan sebagian materi. Semoga kedepannya baik-baik saja,” sebut seorang netizen.

    Melihat dari hasil penghitungan suara dari KPU per 15 Februari 2024 pukul 12.00.22, sudah ada 350.151 suara yang masuk dari 823.236 TPS (42,53%). Adapun perolehan suara paslon paslon nomor urut 1 Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar sebanyak 24,59%, paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka sebanyak 56,39%, dan paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo – Mahfud MD (19,03%).

    Akan tetapi, dilansir detikNews, hasil yang ditampilkan KPU ini bukan hasil akhir Pemilu 2024. KPU menyatakan publikasi form model C/D hasil adalah hasil penghitungan suara di TPS dengan tujuan memudahkan akses informasi publik.

    (ask/fyk)

  • Cara Rekam Panggilan WhatsApp di iPhone dan HP Android

    Cara Rekam Panggilan WhatsApp di iPhone dan HP Android

    Jakarta

    Merekam panggilan di WhatsApp bisa dilakukan untuk beberapa hal. Perekaman semacam ini berguna dalam percakapan penting di telepon seperti bisnis, pekerjaan dan banyak lainnya.

    Bagi pengguna WhatsApp di Android, perekaman dapat dilakukan dengan cukup mudah. Pengguna dapat menggunakan aplikasi bawaan smartphone maupun dari pihak ketiga untuk merekam telepon Whatsapp. Berbeda dengan pengguna iPhone, telepon WhatsApp di iPhone harus dilakukan lewat perangkat kedua.

    Cara Merekam Telepon WhatsApp

    Berikut detikINET hadirkan cara merekam panggilan telepon WhatsApp di iPhone maupun Android.

    Merekam Telepon WhatsApp di Android via Aplikasi Bawaan

    Cara ini merupakan cara merekam panggilan telepon di WhatsApp dengan aplikasi perekam bawaan android. Caranya cukup mudah sebagai berikut:

    Mulai panggilan telepon di WhatsAppNyalakan mode speaker dalam panggilanKeluar dari WhatsApp dengan memastikan smartphone didukung fitur ‘aktivitas latar belakang’Masuk ke aplikasi rekam audio bawaan smartphoneKlik ‘Rekam’

    Merekam Telepon WhatsApp di Android via Aplikasi Pihak Ketiga

    Cara ini menggunakan aplikasi perekam yang mampu merekam suara dalam sebuah panggilan telepon. Pengguna tidak perlu menyalakan speaker panggilan, berikut caranya:

    Masuk ke Play StoreMasukkan kueri ‘Call Recorder’Download aplikasi tersebutBeri izin aplikasi tersebut mengenai akses mikrofon, telepon, kontak sampai penyimpananLakukan panggilan di WhatsAppMasuk kembali ke aplikasi Call RecorderKlik tombol ‘Rekam’ pada aplikasi

    Merekam Telepon WhatsApp di iPhone

    Di iPhone, perlindungan privasi lebih ketat sehingga isi dari panggilan telepon tidak dapat direkam baik melalui perekam suara maupun video. Walau begitu, pengguna tetap dapat merekam sebuah panggilan WhatsApp dengan cara sebagai berikut:

    Lakukan panggilan telepon di WhatsAppNyalakan mode speaker panggilan tersebutSiapkan perangkat keduaBuka perekam suara di perangkat keduaDekatkan speaker perangkat pertama ke microphone perangkat keduaKlik tombol ‘Rekam’.

    (rns/rns)

  • Menguak Psikologi Tersembunyi dalam Proses Mencoblos

    Menguak Psikologi Tersembunyi dalam Proses Mencoblos

    Jakarta

    Pemungutan suara dilakukan berdasarkan keputusan yang rasional? Belum tentu. Menurut sebuah penelitian, kita mungkin tidak bisa mengendalikan preferensi kita.

    Reaksi kita, tanpa disadari mungkin mengungkapkan lebih banyak hal tentang kita sendiri, bahkan mungkin mengungkapkan kecenderungan politik kita.

    “Kita mungkin tidak bisa mengendalikan suara kita sendiri seperti yang kita pikirkan, menurut banyak psikolog. Pendidikan, layanan kesehatan, dan perekonomian merupakan hal yang penting, namun pilihan pemilih juga dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor mulai dari seberapa mudahnya orang merasa takut atau jijik, hingga bagaimana mereka bereaksi terhadap cuaca,” tulis Zaria Gorvett, jurnalis senior dan pemenang penghargaan BBC Future.

    Pengambilan Keputusan

    Keputusan sadar kita secara rutin dipengaruhi oleh proses berpikir bawah sadar, emosi dan prasangka. Jon Krosnick, profesor ilmu politik di University of Stanford, mengabdikan karirnya meneliti fenomena ini.

    “Apa yang kita ketahui dari ilmu psikologi adalah Anda dapat membagi otak menjadi dua bagian. Faktanya, semua pengambilan keputusan dilakukan secara tidak sadar,” kata Krosnick seperti dikutip dari BBC.

    Krosnick berpendapat bahwa selama acara debat yang disiarkan televisi, meskipun para pemilih mendengarkan para kandidat, ada faktor-faktor lain yang bisa mempunyai dampak yang sama besarnya, atau bahkan lebih besar, terhadap keputusan para pemilih.

    Ia mengambil contoh Pilpres AS tahun 2008. Krosnick dan rekan-rekannya menemukan bahwa pada pemilu, banyak pemilih lebih dipengaruhi oleh etnisitas para kandidat, yakni Barack Obama dan John McCain. Orang-orang dengan skor prasangka rasial implisit yang lebih tinggi, yang secara tidak sadar mereka miliki, lebih kecil kemungkinannya untuk memilih Obama.

    Rasa Jijik

    Yoel Inbar, seorang profesor psikologi di University of Toronto, mempelajari hal tersembunyi lain yang mungkin mempengaruhi pilihan kita, yaitu melalui hal-hal yang memicu perasaan jijik.

    Penelitian Inbar menempatkan partisipan yang diuji pada ‘skala jijik’, meminta partisipan menilai persetujuan mereka terhadap pernyataan dan situasi yang menjijikkan hingga menyayat hati. Kemudian, subyek kemudian ditanyai tentang ideologi politik mereka. Ia menemukan bahwa mereka yang lebih mudah merasa jijik cenderung konservatif secara politik

    “Pada dasarnya kami memiliki data yang bagus di setiap wilayah di dunia kecuali Afrika Sub-Sahara. Dan kami melihat hubungan yang cukup konsisten”, kata Inbar.

    Inbar percaya bahwa hubungan politik dan moral dengan rasa jijik dan penyakit dapat dijelaskan oleh beberapa kondisi biologi masa prasejarah.

    Ketika orang-orang mulai menghabiskan lebih banyak waktu dalam kelompok sosial yang besar, mereka mengembangkan serangkaian perilaku yang akan meminimalkan risiko tertular penyakit, yang oleh para psikolog disebut sebagai ‘sistem kekebalan perilaku’.

    Mood Saat Memilih

    Penelitian lain menunjukkan bahwa perasaan kita pada hari itu mungkin juga berpengaruh. Sebuah studi menemukan bahwa membuat orang berpikir tentang penyakit, dapat mendorong mereka berpikir negatif tentang perbedaan ras.

    Demikian pula, sebuah penelitian di AS pada tahun 2014 menemukan bahwa orang-orang yang merasa tidak enak badan lebih cenderung memilih kandidat yang menarik dibandingkan lawan mereka yang kurang menarik secara fisik.

    “Sikap yang berasal dari sistem kekebalan perilaku adalah hal-hal yang cenderung kita anggap konservatif secara sosial,” kata Inbar.

    “Hal-hal tersebut adalah tentang menghindari kelompok yang tidak Anda kenal, tentang mengikuti praktik sosial tradisional, dan tentang pembatasan seksual. Jijik adalah emosi yang benar-benar mengatakan ‘hei jangan lakukan itu, jauhi itu, itu berbahaya bagimu’,” ujarnya.

    Menariknya, dalam eksperimen lain, Inbar dan rekannya menemukan bahwa membuat orang merasa jijik seperti menggunakan bau tak sedap di dalam ruangan, membuat mereka untuk sementara lebih cenderung menjauhi kelompok minoritas tertentu, misalnya kaum homoseksual.

    Implikasinya adalah bahwa kampanye politik dan komentar media yang menggunakan pemicu rasa jijik, misalnya mengatakan kebijakan ‘kotor’, mungkin memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap sebagian orang.

    Selanjutnya: Rasa Takut hingga Cuaca Pengaruhi Pemilih

  • Polusi Udara Selimuti Bangkok, Para Pegawai Diperintahkan WFH

    Polusi Udara Selimuti Bangkok, Para Pegawai Diperintahkan WFH

    Jakarta

    Para pegawai di Bangkok, ibu kota Thailand diperintahkan untuk bekerja dari rumah atau work from home (WFH) untuk menghindari polusi udara yang berbahaya. Ini dilakukan seiring lapisan kabut berbahaya menyelimuti ibu kota Thailand pada hari Kamis (15/2).

    Dilansir kantor berita AFP, Kamis (15/2/2024), otoritas Bangkok meminta kerja sama dari para pengusaha untuk membantu para pekerja di kota berpenduduk sekitar 11 juta orang tersebut menghindari polusi, yang diperkirakan akan berlangsung hingga Jumat besok.

    Situs web pemantau udara IQAir menempatkan Bangkok di antara 10 kota paling tercemar di dunia pada Kamis pagi.

    Menurut IQAir, tingkat partikel PM2.5 yang paling berbahaya – sangat kecil sehingga dapat memasuki aliran darah – lebih dari 15 kali lipat dari pedoman tahunan Organisasi Kesehatan Dunia.

    Sebelumnya, Gubernur Bangkok Chadchart Sittipunt mengatakan pada Rabu malam waktu setempat, bahwa semua pegawai kota itu akan bekerja dari rumah pada hari Kamis dan Jumat.

    “Saya ingin meminta kerja sama dari jaringan BMA yang terdiri dari sekitar 151 perusahaan dan organisasi, baik kantor pemerintah maupun sektor swasta,” katanya dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa lebih dari 60.000 orang terkena dampaknya.

    BMA adalah singkatan dari Administrasi Metropolitan Bangkok.

    Kualitas udara di Thailand sering kali merosot pada bulan-bulan awal tahun ini karena asap dari para petani yang membakar jerami di ladang menambah emisi industri dan asap knalpot kendaraan.

    Bangkok dan kota di Thailand utara, Chiang Mai termasuk di antara kota-kota paling tercemar di dunia dalam beberapa hari pada tahun lalu.

    Perdana Menteri Srettha Thavisin mengadakan pembicaraan pada hari Kamis dengan para pejabat di kementerian lingkungan hidup dan sumber daya alam mengenai penanganan tingkat PM2.5.

    “Kita menghadapi banyak masalah polusi saat ini, jadi kita harus segera bertindak untuk mengurangi dampaknya terhadap manusia,” kata Srettha kepada wartawan.

    Ia mengatakan bahwa sekitar 25 persen polusi di Bangkok berasal dari kendaraan. Dia mengatakan bahwa dalam jangka panjang, membatasi mobil diesel yang berpolusi tinggi dapat menjadi sebuah pilihan, bersamaan dengan langkah-langkah untuk mempromosikan kendaraan listrik.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Putin Lebih Pilih Biden Dibanding Trump, Ini Alasannya

    Putin Lebih Pilih Biden Dibanding Trump, Ini Alasannya

    Jakarta

    Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut Presiden Amerika Serikat Joe Biden sebagai orang yang lebih “mudah diprediksi” dibandingkan mantan presiden Donald Trump. Namun, Putin mengatakan Kremlin siap bekerja sama dengan siapa pun yang memenangkan pemilihan presiden (pilpres) AS pada November mendatang.

    Dilansir kantor berita AFP, Kamis (15/2/2024), ketika ditanya oleh seorang jurnalis tentang siapa yang ingin dilihat oleh pemerintah Rusia untuk menang dari pertarungan antara petahana Biden melawan capres unggulan Partai Republik, Trump, Putin berkata: “Biden, dia lebih berpengalaman. Dia mudah ditebak, dia politisi lama.”

    Putin menepis pertanyaan tentang usia dan kesehatan Biden, karena presiden tersebut akan berusia 82 tahun hanya beberapa minggu setelah pemilu mendatang.

    “Ketika saya bertemu Biden tiga tahun lalu, memang benar, orang-orang sudah membicarakan ketidakmampuannya, tapi saya tidak melihat hal seperti itu,” kata Putin, yang tampaknya merujuk pada pertemuan puncak di Jenewa, Swiss.

    Jajak pendapat di AS menunjukkan para pemilih mempunyai kekhawatiran yang kuat mengenai usia Biden.

    Masalah usia ini diperburuk oleh dua episode baru-baru ini di mana Biden salah menyebut pemimpin-pemimpin Eropa dengan para pendahulunya yang sudah meninggal.

    Gedung Putih terpaksa membela kompetensi presiden pekan lalu, setelah laporan penasihat khusus menggambarkannya sebagai “pria lanjut usia dengan ingatan yang buruk”.

    “Apa yang harus kita periksa adalah posisi politik, dan posisi pemerintahan saat ini sangat merugikan dan salah,” kata Putin.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • So Sweet! PM Australia Bertunangan dengan Kekasih di Hari Valentine

    So Sweet! PM Australia Bertunangan dengan Kekasih di Hari Valentine

    Jakarta

    Perdana Menteri (PM) Australia, Anthony Albanese, mengumumkan pertunangannya dengan kekasihnya, Jodie Haydon di Hari Valentine.

    “Dia menjawab iya,” tulis pria asal Albania berusia 60 tahun itu di platform media sosial X pada Kamis (15/2) seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (15/2/2024).

    Di bawah pengumuman tersebut, Albanese memposting foto selfie dirinya dan Haydon, yang diambil pada Hari Valentine, Rabu (14/2), memperlihatkan pasangan tersebut sedang tersenyum ke arah lensa.

    Haydon tampak mengenakan pakaian berwarna hijau zamrud dan tangannya diletakkan di dada, cincin pertunangan terlihat di jarinya.

    Di foto tersebut, sang PM Australia yang mengenakan kemeja berkerah biru muda, tampak berseri-seri.

    Menurut laporan lembaga penyiaran publik ABC, Albanese, yang bertemu Haydon pada jamuan makan malam bisnis di Melbourne pada tahun 2020, adalah perdana menteri Australia pertama yang bertunangan saat menjabat.

    “Cinta adalah hal yang indah. Aku sangat bahagia untuk kalian berdua!” tulis Menteri Luar Negeri Penny Wong di X, merespons pengumuman pertunangan Albanese.

    Namun, sejumlah kritikus menyebut Albanese berusaha mengalihkan perhatian dari isu-isu mendesak termasuk perang di Gaza.

    Albanese, yang dijuluki Albo, bergabung dengan Partai Buruh berhaluan kiri-tengah ketika masih duduk di bangku sekolah menengah atas, dan kemudian terlibat secara mendalam dalam dunia politik mahasiswa di Universitas Sydney.

    Dia dilantik sebagai perdana menteri pada Mei 2022.

    Pemimpin Australia ini terpilih menjadi anggota parlemen pada tahun 1996, dan dalam pidato pertamanya dia mengucapkan terima kasih kepada ibunya, Maryanne Ellery, karena telah membesarkannya dalam kondisi yang sulit.

    Dia dan ibunya tinggal di perumahan umum di Sydney selama masa kanak-kanak Albanese, dan ibunya yang merupakan orangtua tunggal harus berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kondisi Gaza Memburuk, Biden Setop Deportasi Warga Palestina

    Kondisi Gaza Memburuk, Biden Setop Deportasi Warga Palestina

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah menandatangani perintah yang melindungi warga Palestina di Amerika Serikat dari deportasi selama 18 bulan ke depan.

    Hal ini diumumkan oleh Gedung Putih pada hari Rabu (14/2) waktu setempat, seraya menyinggung tentang memburuknya kondisi kemanusiaan di Jalur Gaza.

    Dilansir kantor berita Reuters, Kamis (15/2/2024), seorang pejabat pemerintah AS mengatakan bahwa langkah tersebut memberikan “penundaan pemulangan paksa” terhadap sekitar 6.000 warga Palestina.

    Dalam sebuah pernyataan, penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan bahwa setelah “serangan mengerikan yang dilakukan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober, dan respons militer Israel, kondisi kemanusiaan di Gaza telah memburuk secara signifikan.”

    Sullivan mengatakan langkah Biden tersebut akan memberi warga Palestina di AS “tempat perlindungan sementara.” Siapa pun yang secara sukarela kembali ke wilayah Palestina akan kehilangan perlindungan, tambahnya.

    Setelah lebih dari empat bulan perang di Gaza, Biden menghadapi tekanan untuk berbuat lebih banyak guna melindungi warga Palestina di Gaza dan menyalurkan bantuan ke daerah kantong Palestina tersebut. Dia juga mendapat kritik dari para pemimpin Arab-Amerika dan Muslim karena tidak menyerukan gencatan senjata permanen dalam konflik tersebut.

    Abed Ayoub, direktur eksekutif Komite Anti-Diskriminasi Amerika-Arab, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa “sangat dibutuhkan” tindakan yang melindungi warga Palestina di AS.

    “Kami melihat situasi di Gaza dan Palestina belum membaik, dan ini merupakan hal yang disambut baik, dan kami senang melihat hal ini diterapkan,” kata Ayoub.

    Para pejabat kesehatan Gaza mengatakan setidaknya 28.500 warga Palestina telah tewas dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober, ketika kelompok Hamas membunuh 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang saat menyerang Israel selatan, menurut penghitungan Israel.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini