Asah Otak
Aida Adha Siregar – detikHealth
Selasa, 02 Des 2025 11:50 WIB
Jakarta – Sedikit soal teka-teki ini bisa bantu menjernihkan pikiran kamu. Nggak perlu mikir terlalu keras, cukup tebak saja, siapa tahu jawabanmu justru tepat!

Asah Otak
Aida Adha Siregar – detikHealth
Selasa, 02 Des 2025 11:50 WIB
Jakarta – Sedikit soal teka-teki ini bisa bantu menjernihkan pikiran kamu. Nggak perlu mikir terlalu keras, cukup tebak saja, siapa tahu jawabanmu justru tepat!

Jakarta –
Raja Charles III menyampaikan pernyataan dukanya terkait banjir dahsyat yang melanda Asia Selatan dan Tenggara, termasuk Indonesia.
Raja Charles merilis pernyataan pribadi di akun Instagram resmi keluarga kerajaan pada hari Senin (1/12) waktu setempat, mengungkapkan kesedihannya atas kerusakan yang disebabkan oleh beberapa siklon tropis dan hujan deras selama berhari-hari.
Dalam pesannya yang ditandatangani “Charles R”, sang raja Inggris tersebut menulis: “Saya dan istri saya sangat berduka mengetahui kehancuran yang disebabkan oleh badai dahsyat di Asia Selatan dan Tenggara. Kita hanya bisa membayangkan skala kerusakan dan penderitaan yang dihadapi oleh semua orang yang kehidupan dan mata pencahariannya sangat terdampak.”
Ia melanjutkan: “Kami ingin menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga mereka yang telah kehilangan nyawa secara tragis. Doa dan pikiran kami bersama banyak orang yang rumahnya telah hancur dan kepada semua orang yang sedang menunggu kabar tentang orang-orang terkasih yang hilang.”
Raja Charles pun memuji “para petugas tanggap darurat yang luar biasa berani yang memberikan bantuan vital”.
Ia mengakhiri pesannya dengan seruan untuk aksi lingkungan global.
Raja Inggris tersebut berkata: “Bencana-bencana ini mengingatkan kita akan kebutuhan yang semakin mendesak untuk memulihkan keseimbangan dan harmoni alam.”
Pernyataannya diakhiri dengan doa untuk “kekuatan dan penghiburan” bagi masyarakat di seluruh India, Malaysia, Sri Lanka, Indonesia, Thailand, dan Vietnam.
Pernyataan tersebut disampaikan menyusul serangkaian bencana alam di sejumlah negara. Tiga siklon tropis yang bertepatan dengan musim hujan telah menyebabkan kerusakan yang luas.
Banjir parah, tanah longsor, dan hujan deras telah berdampak pada berbagai negara, mulai dari Indonesia hingga Vietnam, menyebabkan lebih dari 1.000 orang tewas dan ratusan orang lainnya hilang.
Halaman 2 dari 2
(ita/ita)

Jakarta –
Telkom optimistis untuk melakukan spin off bisnis fiber connectivity menjadi entitas baru Infranexia. Unit baru ini digadang-gadang bakal sebesar Telkomsel.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom, Arthur Angelo Syailendra dan Direktur Strategic Business Development Portfolio Telkom, Seno Soemadji membeberkan perkembangan terbaru Infranexia dalam Executive Media Briefing Telkom di Gedung Telkom Landmark Tower, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Senin (1/12/2025) malam.
Seno mengatakan strategi Telkom sebagai holding sampai 2030 atau TLKM 30 adalah menjalankan 4 bisnis utama yaitu B2C lewat Telkomsel, B2B internasional lewat Telin dan kabel lautnya, B2B ICT Services yang lagi digodok untuk integrasi sistem, layanan IT dll. Satu lagi adalah B2B Infra yang mencakup Telkomsat (satelit), NeutraDC (hyperscale data center), Mitratel (tower), neuCentrIX (data center). Satu lagi yang terbaru adalah Infranexia.
“Yang berikutnya sedang kita lakukan adalah infraco, kita akan spin off fiber asset kita ke dalam 1 perusahaan yang namanya Telkom Infrastruktur Indonesia (TIF). Kita menyebutnya sebagai brandnya adalah Infranexia,” kata Seno.
Dalam kesempatan yang sama, Angelo menjelaskan untuk Infranexia sudah selesai valuasi final dan corporate approval. Di tanggal 12 Desember 2025 ini akan ada RUPSLB dan Infranexia akan resmi spin off.
“Tanggal 12 ini kita punya RUPSLB itu sebenarnya terkait dengan cut off ini. Dengan cut off ini kita Desember adalah fase 1, dan Insya Allah fase 2 kita targetkan di semester 1 tahun depan selesai,” kata Seno.
Prosesnya sekarang adalah transfer aset yang tersisa ke Infranexia. Hal ini termasuk lisensi seperti sistem kabel laut yang proses transisi lisensinya makan waktu.
“Kita ingin membesarkan Infranexia ini dan kita mengantisipasi Infranexia ini akan menjadi the next Telkomsel,” kata Seno.
Arthur Angelo dalam kesempatan yang sama mengatakan nilai dari aset yang ditransfer ke Infranexia mencapai Rp 130 triliun saat pembelian. Dengan depresiasi, write-off dll menjadi sekitar Rp 90 triliun. Pendapatannya 88% dari perusahaan di dalam Telkom Group.
“12% dari luar, dari ISP-ISP lain di Indonesia, ada dari operator local juga. Secara besaran kurang lebih Rp 2,7 triliun dari segi pendapatan,” kata Angelo yang akrab dipanggil Lolo.
(fay/fyk)

Abuja –
Menteri Pertahanan (Menhan) Nigeria, Mohammed Badaru Abubakar, mengundurkan diri dari jabatannya saat krisis keamanan menyelimuti negara tersebut, termasuk maraknya penculikan massal terhadap anak-anak sekolah.
Pengunduran diri Abubakar, seperti dilansir AFP, Selasa (2/12/2025), diumumkan oleh kantor kepresidenan Nigeria dalam pernyataannya pada Senin (1/12) waktu setempat.
Pengunduran diri Menhan ini terjadi setelah pekan lalu, Presiden Bola Tinubu menetapkan “darurat keamanan nasional” saat Nigeria berupaya mengatasi gelombang penculikan massal yang mengakibatkan ratusan orang, sebagian besar anak sekolah, diculik dalam hitungan hari sepanjang bulan lalu.
Juru bicara kantor kepresidenan Nigeria, Bayo Onanuga, mengatakan bahwa Abubakar, yang berusia 63 tahun, mengundurkan diri dengan segera karena alasan kesehatan.
“Pengunduran dirinya terjadi di tengah pernyataan Presiden Tinubu tentang darurat keamanan nasional, dengan rencana untuk menguraikan cakupannya pada waktunya nanti,” kata Onanuga dalam pernyataannya.
Nigeria yang merupakan negara paling padat penduduk di Afrika ini telah sejak lama dilanda situasi tidak aman, namun rentetan penculikan massal yang terjadi baru-baru ini telah membuatnya terpuruk.
Geng-geng bersenjata menculik lebih dari 300 guru dan staf di Sekolah St Mary di wilayah utara negara tersebut pada 21 November lalu. Sebanyak 50 orang di antaranya berhasil melarikan diri, tetapi sisanya masih ditawan.
“Anak-anak baik-baik saja dan akan segera kembali,” kata penasihat keamanan nasional Nigeria, Nuhu Ribadu, dalam kunjungan ke kota Kontagora, negara bagian Niger, yang menjadi lokasi penculikan massal.
Sejak kelompok jihadis Boko Haram menculik hampir 300 siswi sekolah dari kota Chibok lebih dari satu dekade lalu, Nigeria masih berjuang keras untuk mengatasi penculikan massal. Selain penculikan, negara itu juga memerangi pemberontakan jihadis yang mematikan di barat laut wilayahnya sejak tahun 2009 silam.
Merespons penculikan massal yang marak baru-baru ini, Presiden Tinubu menetapkan keadaan darurat, dan memerintahkan perekrutan massal untuk personel kepolisian serta militer.
Penculikan massal terbaru di Nigeria menargetkan anak sekolah dan guru, jemaat gereja dan para pendeta, pengantin wanita dan para pengiring pengantin wanita, para petani, serta para perempuan dan anak-anak.
Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)

Jakarta –
Teheran, Iran, bergulat dengan krisis air parah hingga presiden Iran menyarankan warganya mungkin perlu mengungsi. Minggu demi minggu berlalu, hujan tak kunjung turun. Muncul kekhawatiran air bisa habis sepenuhnya di kota luas dan sibuk ini, yang wilayah metropolitannya dihuni sekitar 15 juta orang.
Dalam pidato awal bulan ini, Presiden Masoud Pezeshkian mengatakan air akan dijatah jika hujan tak turun di Teheran hingga Desember. Jika terus berlanjut, warga harus mengungsi. Meski ahli mengatakan evakuasi massal mustahil, retorika itu mencerminkan betapa serius situasi.
Krisis air meluas melampaui ibu kota. Sekitar 20 provinsi belum melihat setetes hujan pun sejak awal musim hujan pada akhir September, menurut Mohsen B. Mesgaran, profesor ilmu tanaman di University of California, Davis. Menurut Reuters, sekitar 10% bendungan negara itu mengering.
Akar masalah mirip dengan yang terjadi di belahan dunia lain yaitu puluhan tahun ekstraksi berlebihan, infrastruktur tua, menjamurnya bendungan, salah urus, hingga tuduhan korupsi. Di balik semua itu, ada perubahan iklim yang memicu cuaca lebih panas dan kering. Tahun demi tahun, waduk yang kering tidak terisi kembali.
Kekeringan Iran saat ini adalah yang terburuk setidaknya dalam 40 tahun terakhir. “Level air menyusut saat di mana Anda biasanya mengharapkan cadangan air pulih, bukan malah makin merosot,” kata Amir AghaKouchak, profesor lingkungan di University of California, Irvine.
Iran yang sebagian besar wilayahnya semi gersang, tidak asing dengan kelangkaan air. Namun jarang sekali hal itu berdampak pada Teheran, rumah bagi sebagian besar kaum kaya dan berkuasa di negara tersebut.
Waduk utama yang memasok kota hanya terisi sekitar 11%. Bendungan Latyan, sekitar 15 mil di luar kota, hanya terisi sekitar 9%. Sejak Mei, waduk di kaki pegunungan Alborz ini surut hingga menyisakan dasar sungai yang hampir sepenuhnya kering, dengan hanya beberapa aliran air kecil tersisa.
Bendungan Amir Kabir, sekitar 40 mil di barat laut Teheran, juga berada pada level rendah yang berbahaya, hanya sekitar 8% dari total kapasitasnya. Di luar Teheran, level air di waduk yang memasok kota terbesar kedua di Iran, Mashhad, hanya tersisa 3%.
Kaveh Madani, direktur United Nations University Institute for Water, Environment and Health menyebut Iran dalam kondisi kebangkrutan air. Pengambilan air dari sungai, danau, dan lahan basah serta akuifer bawah tanah dilakukan jauh lebih cepat daripada pengisian.
Tujuan pemerintah untuk mencapai swasembada pangan turut bertanggung jawab atas situasi ini. “Selama beberapa dekade, kebijakan mendorong perluasan pertanian irigasi di daerah gersang,” kata AghaKouchak yang dikutip detikINET dari CNN.
Lahan pertanian irigasi berlipat ganda sejak 1979. Tanaman pangan sangat butuh air, terutama beras, makanan pokok orang Iran. Sebagian besar air Iran, sekitar 90%, digunakan untuk pertanian. Danau Urmia adalah korban nyata. Pernah menjadi salah satu danau air asin terbesar, Urmia menyusut drastis beberapa dekade terakhir.
Kekeringan turut berperan, tapi pendorong terbesarnya adalah bendungan dan sumur yang bermunculan di dekatnya untuk mendukung pertanian, yang memutus pasokan air ke danau. Industri rakus air seperti minyak dan gas juga dibangun di wilayah kering, menambah tekanan di daerah yang sudah rapuh.
Populasi perkotaan membengkak juga meningkatkan permintaan. Situasi diperparah infrastruktur yang menua. “Diperkirakan 30% air minum olahan hilang melalui sistem distribusi tua yang bocor, dan daur ulang air sangat minim,” kata Mesgaran. Di atas semua masalah ini adalah krisis iklim.
Iran kini memasuki tahun keenam kekeringan berturut-turut. Bagi warga Teheran, ini adalah penantian mencemaskan. Ada harapan musim gugur akan membawa hujan yang sangat dibutuhkan, tapi selain beberapa hujan sesaat yang terisolasi, hujan tak kunjung datang.
(fyk/rns)

Jakarta –
Baru-baru ini, media sosial dihebohkan aksi arogan pengemudi Suzuki Karimun yang mengacungkan pedang ke pengemudi lain di Pondok Indah (PI), Jakarta Selatan. Apa kata komunitas mengenai kasus tersebut?
Melalui keterangan resminya, Ketua Umum (Ketum) Karimun Club Indonesia (KCI), Wiwit Sigit Ariyadi membenarkan, Karimun yang dikemudikan pengemudi arogan tersebut pernah terdaftar di komunitasnya. Namun, mobil itu terdaftar dengan nama pemilik lama, bukan yang sekarang.
“Adalah benar bahwa unit Suzuki Karimun dengan plat nomor L 1487 YH tersebut pernah terdaftar di KCI pada tahun 2023, dengan Nomor ID: KCI-8xxx dan alamat domisili di Surabaya,” ujar Wiwit melalui keterangan resmi yang diterima detikOto, Selasa (2/12).
“Namun sejak bulan Maret 2023, unit Karimun tersebut sudah dijual pemiliknya ke sebuah showroom di Surabaya, sehingga cukup sulit untuk melacak kepemilikannya hingga saat ini,” tambahnya.
Wiwit menegaskan, setelah menjual kendaraannya, pemilik pertama Suzuki Karimun tersebut langsung memblokir nomor keanggotaan. Maka, kata dia, secara AD/ART KCI, kendaraan itu tak ada kaitannya lagi dengan KCI.
“Dengan demikian PP KCI menerangkan bahwa KCI sebagai organisasi tidak memiliki sangkut paut atas kejadian/insiden tersebut di atas. Hal yang memang disayangkan adalah bahwa anggota KCI yang bersangkutan tidak melepaskan stiker/atribut Karimun Club Indonesia ketika menjual unit miliknya,” kata dia.
Kronologi Kasus
Diberitakan sebelumnya, pengemudi Suzuki Karimun mengacungkan pedang setelah tak terima ditegur pengendara lain. Ketika itu, dia ditegur usai memotong jalan dengan cara serampangan.
Tayangan berdurasi singkat tersebut dibagikan akun Instagram @indrawansonny, Minggu (30/11). Dia sebagai pemilik rekaman bercerita, pengemudi Karimun tersebut melakukan maneuver agresif saat mau mengambil jalur kanan di Tol Jorr Exit Pondok Indah.
Ketika itu, mobil @indrawansonny yang sedang dikemudikan driver-nya itu mengedipkan lampu dan membunyikan klakson untuk memberikan teguran. Bukannya mengaku salah, pengemudi Karimun tersebut malah marah-marah.
“Saat putri saya hendak ke Pondok Indah bersama driver saya dan ketika exit pondok indah ada kendaraan suzuki karimun memotong jalur dan garis sambung dari paling kiri ke depan kendaraan saya di lajur paling kanan,” tulis @indrawansonny.
“Terlihat membahayakan, driver saya memberi tanda dengan lampu dimmer plus klakson untuk memperingati, tapi pengemudi karimun membuka kaca dan mengumpat ke kendaraan saya hingga pengemudi Karimun berhenti dan membentak ke arah kendaraan kami,” lanjutnya.
Tak lama kemudian, pengemudi Karimun dengan nopol L 1487 YH tersebut mengeluarkan senjata tajam berupa pedang. Dia kemudian mengacungkannya sambil melontarkan kalimat-kalimat ancaman.
“Driver saya memilih menghindar namun ternyata pengemudi Karimun mengejar dan menggetok kaca sisi kanan dengan senjata tajam yang tampak seperti pedang di mana anak perempuan saya duduk dan mengeluarkan kata kasar berkali-kali,” kata dia.
(sfn/dry)

Jakarta –
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi menegaskan pendidikan antikorupsi tidak hanya dimulai dari sekolah atau lingkungan kerja, tetapi juga dari keluarga khususnya dari peran seorang ayah. Menurutnya, ayah memiliki posisi strategis dalam membentuk integritas anak sejak dini.
Hal itu ia katakan saat menghadiri acara Sosialisasi Anti Korupsi dan Peringatan Hari Ayah Nasional 2025 di Hotel Grand Sahid, Jakarta Selatan, Selasa (2/12/2025). Dia menekankan nilai kejujuran, keberanian menolak kecurangan, hingga sikap bertanggung jawab dapat tertanam kuat ketika dicontohkan langsung oleh sosok ayah di rumah.
“Antikorupsi bukan sekadar soal hukum atau penindakan. Ini adalah nilai yang dibangun sejak kecil. Peran ayah di rumah sangat besar untuk menunjukkan bagaimana jujur dalam hal-hal sederhana,” kata Arifah.
Dia mencontohkan, kebiasaan kecil seperti tidak memanipulasi alasan ketika terlambat, tidak mengambil barang milik orang lain, hingga memegang janji sederhana kepada anak dapat menjadi pelajaran otentik tentang antikorupsi sejak dini.
“Anak belajar dari yang mereka lihat. Kalau ayahnya berani berkata jujur meskipun sulit, anak akan merekam itu sebagai nilai hidup,” tambahnya.
“Keluarga adalah benteng pertama pendidikan antikorupsi. Jika ayah hadir, terlibat, dan konsisten menunjukkan integritas, kita sedang menyiapkan generasi yang lebih berani melawan korupsi,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Arifah juga mendorong pemerintah daerah dan komunitas keluarga untuk memperluas kampanye penguatan karakter anak, termasuk melalui pelatihan parenting dan modul pendidikan antikorupsi berbasis keluarga.
(bel/idn)

Jakarta –
Ribuan warga Filipina turun ke jalan pada Minggu (30/11), menuntut pemerintah mengambil tindakan tegas terhadap para pejabat yang terlibat dalam skandal infrastruktur bernilai miliaran dolar.
Salah satu aksi terbesar digelar kelompok sayap kiri di ibu kota Manila, yang mendesak agar semua pejabat pemerintah yang terlibat segera mengundurkan diri dan diproses secara hukum.
Selama berbulan-bulan, kemarahan publik terus membesar atas dugaan korupsi besar-besaran dalam proyek pengendalian banjir berupa infrastruktur vital di kepulauan Filipina yang sejak lama rentan terhadap banjir mematikan. Presiden Ferdinand Marcos Jr. kini sibuk meredam gelombang ketidakpuasan tersebut.
Beberapa hari lalu, delapan anggota Departemen Pekerjaan Umum dan Jalan Raya (Department of Public Works and Highways/DPWH) ditangkap. Pemerintah berjanji akan menindak lebih jauh pihak yang paling bertanggung jawab. Mereka juga menyebut bahwa ‘aktor yang lebih besar’ akan segera ditangkap.
Gereja Katolik turut memimpin aksi protes
Gereja Katolik Roma di berbagai wilayah turut memimpin aksi protes antikorupsi pada Minggu (30/11), mengoordinasikan demo di distrik masing-masing. Aksi utama berlangsung sepanjang hari di monumen “people power” yang merupakan simbol pro-demokrasi yang terletak di sepanjang jalan raya EDSA, kawasan Metro Manila.
Untuk menjaga ketertiban, sekitar 17.000 polisi dikerahkan di Manila. Menurut laporan kepolisian, sekitar 5.000 pengunjuk rasa, yang sebagian besarnya mengenakan pakaian putih, mengikuti aksi tersebut.
Di Taman Luneta, tidak jauh dari istana kepresidenan, para demonstran membawa poster berbentuk buaya sebagai simbol kecaman terhadap korupsi sistemik.
Publik tuntut pengembalian dana
Para pengunjuk rasa menuntut anggota Kongres, pejabat pemerintah, dan pemilik perusahaan konstruksi yang berada di balik ribuan proyek pengendalian banjir bermasalah untuk dipenjara dan diwajibkan mengembalikan dana negara yang mereka korupsi. Seorang demonstran bahkan mengenakan kaus dengan pesan tajam: “No mercy for the greedy.”
Pendeta Katolik Rev. Flavie Villanueva, yang selama ini mendampingi keluarga korban pembunuhan dalam perang narkoba era Presiden Rodrigo Duterte, mengecam keras para pelaku korupsi.
“Jika uang dicuri, itu adalah kejahatan. Tetapi jika martabat dan nyawa dirampas, itu adalah dosa terhadap sesama manusia, terhadap negara, dan yang paling penting, terhadap Tuhan,” ujarnya. Ia menyerukan kepada massa, “penjarakan semua koruptor dan penjarakan semua pembunuh!”
Proses hukum terhadap para tersangka terus berjalan. Pada Jumat (28/11), mantan insinyur pemerintah Henry Alcantara yang telah mengakui keterlibatannya di bawah sumpah dalam sidang penyelidikan Senat, mengembalikan 110 juta peso (sekitar Rp31,1 miliar) dalam bentuk suap yang menurut jaksa dicurinya, dan berjanji untuk mengembalikan lebih banyak dalam beberapa minggu mendatang.
Presiden Marcos menyampaikan bahwa sekitar 12 miliar peso (sekitar Rp 3,4 triliun) aset tersangka telah dibekukan. Ia juga berjanji bahwa banyak dari setidaknya 37 senator, anggota Kongres, dan eksekutif perusahaan konstruksi yang terlibat akan ditahan sebelum Natal.
Korupsi dana publik, masalah lama yang berulang
Skandal penyalahgunaan dana publik bukan hal baru di Filipina. Sejak isu korupsi proyek pengendalian banjir pertama kali diangkat oleh Presiden Marcos pada Juli lalu, setidaknya tujuh pejabat pekerjaan umum telah dijebloskan ke penjara atas tuduhan penyalahgunaan dana publik dan praktik korupsi.
Namun bagi banyak warga, penindakan ini belum cukup. Meluasnya aksi demonstrasi menunjukkan tuntutan publik yang semakin keras: pertanggungjawaban penuh dari para pejabat yang menikmati dana publik, dan reformasi sistem yang memungkinkan korupsi terus terjadi.
Artikel ini pertama kali ditulis dalam bahasa Inggris
Diadaptasi oleh Fika Ramadhani dan Adelia Dinda Sani
Editor: Yuniman Farid
(ita/ita)

Teheran –
Otoritas Korea Selatan (Korsel) mengatakan sejumlah warga negaranya ditangkap di Iran atas dugaan penyelundupan. Salah satu orang yang ditangkap disebut bekerja untuk lembaga publik Korsel di Teheran.
Kementerian Luar Negeri Korsel dalam pernyataannya, seperti dilansir kantor berita Yonhap News dan Reuters, Selasa (2/12/2025), mengonfirmasi adanya penangkapan warganya oleh otoritas Iran. Namun tidak disebutkan secara jelas jumlah warga Korsel yang ditangkap.
“Tim misi diplomatik kami di Iran telah mengkomunikasikan masalah ini dengan para pejabat Iran dan akan terus memberikan bantuan konsuler yang diperlukan kepada warga negara Korea tersebut,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Korsel.
Kementerian Luar Negeri Korsel menolak untuk mengonfirmasi detail lainnya terkait penangkapan itu, termasuk soal pekerjaan warga Korsel yang ditangkap atau informasi detail soal tuduhan yang menjeratnya.
Laporan kantor berita Yonhap News, yang mengutip sumber-sumber diplomatik, menyebut ada dua warga Korsel yang ditangkap di Iran.
Disebutkan oleh sumber tersebut bahwa kedua warga Korsel itu, bersama dengan seorang warga negara Iran, ditahan sekitar 20 November lalu di wilayah barat daya negara tersebut, atas tuduhan penyelundupan. Tidak diketahui secara jelas soal penyelundupan apa yang menjerat mereka.
Menurut sumber-sumber diplomatik tersebut, salah satu warga Korsel yang ditahan merupakan pegawai sebuah lembaga publik Korsel, sedangkan satu lainnya merupakan warga Korea yang tinggal di Iran. Ditambahkan sumber-sumber diplomatik itu bahwa ketiganya menghadapi dakwaan yang sama.
“Sulit untuk mengungkapkan detailnya karena kasus ini masih dalam penyelidikan oleh otoritas setempat,” kata seorang pejabat pemerintah Seoul, yang enggan disebut namanya, seperti dikutip Yonhap News.
Sejauh ini belum ada pernyataan resmi dari otoritas Iran terkait penangkapan warga Korsel tersebut.
Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)