Author: Detik.com

  • Gantikan Telkomsel Prabayar, Simpati Dihidupkan Kembali

    Gantikan Telkomsel Prabayar, Simpati Dihidupkan Kembali

    Jakarta

    Bertepatan dengan HUT ke-30, Telkomsel kembali menghadirkan sang legenda Simpati yang sebelumnya dimatikan setelah kehadiran Telkomsel Prabayar.

    Direktur Utama Telkomsel Nugraha, mengatakan bahwa merek Simpati mempunyai histori yang melekat dengan pelanggan Telkomsel. Hal itu yang mendasari perubahan nama Telkomsel Prabayar menjadi Simpati.

    “Kita ingin memberikan terbaik ke pelanggan, terbaik ke pelanggan apa maunya pelanggan. Ternyata, Simpati itu menurut Telkomsel adalah legenda, tokoh, produk besar yang terkenal pernah mengisi hingar bingar industri telekomunikasi,” ujar Nugraha di Telkomsel Smart Office, Jakarta, Senin (26/5/2025).

    Sebelum bertransformasi dan mengubah logo Telkomsel yang dipakai saat ini, operator seluler tersebut memiliki produk yang jadi andalan sesuai segmen masing-masing pelanggan, yaitu Simpati, AS, dan Loop untuk pelanggan prabayar. Setelah empat tahun dimatikan, kini Telkomsel memilih untuk menghidupkannya kembali.

    “Sebagai legenda, banyak yang bertanya kemana sih legenda kisah itu selama ini, kok adanya produk yang kayaknya hanya ingin jualan. Kenapa (Simpati) menjadi legenda? Karena Simpati itu memiliki ikatan emosional dengan pelanggan kita,” jelasnya.

    Sebagai informasi, setelah kartuHALO pada 1995, dua tahun kemudian Telkomsel meluncurkan Simpati pada 1997 untuk membuka akses komunikasi pelanggan prabayar mereka di seluruh Tanah Air. Ketika itu, Simpati mempelopori tren telekomunikasi prabayar Indonesia lewat fitur transfer pulsa, nada sambung pribadi (NSP), dan varian seperti Simpati Nusantara, Simpati Loop, hingga Simpati Jitu.

    Dan kini, Telkomsel Prabayar pun berevolusi kembali menjadi Simpati, brand utama layanan seluler prabayar yang memberi pelanggan prabayar. Adapun sekarang kartu perdana Simpati telah diperjualbelikan dengan harga mulai Rp 35 ribu, termasuk kuota dasar 3 GB untuk 30 hari.

    Direktur Utama Telkomsel Nugraha Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET

    Melalui merek Simpati ini, Telkomsel menyasar enam segmen pelanggan, yaitu di antaranya yang hobi nonton, mendengarkan musik, belanja, bermain game, edukasi, dan ingin mendapatkan proteksi keamanan ketika berselancar di dunia maya.

    “Pada saat pelanggan kangen, maka kami terpanggil untuk memenuhi hasrat keinginan pelanggan kami dengan menghadirkan Simpati yang tanpa mengecewakan. Kalau (Simpati) datang, jadi harapan tidak jadi pepesan kosong, pasti relevan dengan kebutuhan pelanggan,” pungkas pria yang disapa Nugi ini.

    (agt/agt)

  • iPhone Bisa Saja Dibuat di Amerika, Asalkan…

    iPhone Bisa Saja Dibuat di Amerika, Asalkan…

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali mengancam akan mengenakan tarif 25% untuk iPhone yang diimpor ke AS.

    Tarif 25% ini akan dikenakan ke Apple jika mereka mereka tetap tak mau memproduksi iPhone di negara asalnya itu. Namun ada beberapa masalah yang mengganjal ide produksi iPhone di Amerika itu.

    Salah satunya adalah jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk memasang baut-baut kecil ke dalam iPhone. Sekretaris Perdagangan AS Howard Lutnick sempat mencetuskan ide bahwa dengan memindahkan produksi iPhone ke Amerika, proses pemasangan baut kecil itu bisa dilakukan oleh robot, sehingga Apple bisa berfokus menciptakan lapangan kerja baru untuk pekerja dengan kemampuan yang lebih tinggi.

    Namun kemudian ia mengkoreksi pernyataannya itu setelah “dicolek” oleh CEO Apple Tim Cook. Menurutnya, untuk saat ini teknologi untuk memasang baut-baut kecil itu belum ada di dunia.

    “Dia menyebutkan, Saya membutuhkan lengan robot (untuk melakukan itu), dan melakukannya dengan skala dan akurasi yang tinggi sehingga Saya bisa membawanya ke sini. Dan saat (teknologi) itu sudah tersedia, dipastikan akan (diproduksi) di sini,” kata Lutnick.

    Masalah tarif 25% untuk iPhone yang diimpor ke Amerika ini kembali muncul setelah Trump, dalam postingannya di Truth Social, Trump mengatakan ia ingin iPhone yang dijual di AS juga diproduksi di AS, bukan di negara lain. Saat ini sebagian besar iPhone diproduksi di China dan India.

    “Jika tidak demikian, maka Apple harus membayar tarif setidaknya 25% kepada AS. Terima kasih atas perhatian Anda terhadap isu ini,” sambungnya.

    Ancaman itu datang hanya seminggu setelah Trump mengatakan ia memiliki sedikit masalah dengan Cook ketika ia mendengar bahwa Apple akan memindahkan lebih banyak produksi iPhone dari China ke India.

    Apple kabarnya berencana memproduksi lebih dari 60 juta iPhone yang ditujukan untuk pasar AS di India pada akhir tahun 2026. Belum lama ini, Foxconn yang merupakan mitra perakit Apple menginvestasikan USD 1,5 miliar untuk memperluas produksi display iPhone di India.

    India dipilih karena saat ini negara itu hanya dikenai tarif impor ke AS sebesar 10%, sedangkan China menghadapi tarif impor yang lebih tinggi sebesar 30%. Tapi itu bisa saja berubah setelah pelonggaran tarif impor selama 90 hari berakhir pada Agustus 2025.

    (asj/asj)

  • Serangan Drone Rusia ke Ukraina Tewaskan 13 Orang, Anak-anak Jadi Korban

    Serangan Drone Rusia ke Ukraina Tewaskan 13 Orang, Anak-anak Jadi Korban

    Kyiv

    Pasukan Rusia meluncurkan serangan 367 drone dan rudal ke kota-kota Ukraina, termasuk ibu kota Kyiv. Serangan ini menewaskan 13 orang dan tiga di antaranya merupakan anak-anak.

    Dilansir AFP, Minggu (25/5/2025) serangan dimulai pada Sabtu (24/5) malam waktu setempat. Drone dan rudal itu menyerang rumah dan apartemen.

    Ada 13 korban tewas dalam serangan ini. Pejabat setempat melaporkan bahwa tiga di antaranya adalah anak di wilayah utara Zhytomyr.

    Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta Amerika Serikat, yang telah mengambil sikap publik yang lebih lunak terhadap Rusia dan pemimpinnya, Vladimir Putin, sejak Presiden Donald Trump menjabat, untuk angkat bicara.

    “Diamnya Amerika, diamnya negara lain di dunia hanya menyemangati Putin,” tulisnya di Telegram.

    “Setiap serangan teroris Rusia seperti itu adalah alasan yang cukup untuk sanksi baru terhadap Rusia.”

    Serangan itu terjadi saat Ukraina dan Rusia bersiap untuk melakukan hari ketiga dan terakhir pertukaran tahanan di mana kedua belah pihak akan menukar total 1000 orang masing-masing.

    Lihat juga Video: Drone Rusia Hantam Kendaraan Sipil di Ukraina, 9 Orang Tewas

    (rdp/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Politikus Israel Ditarik dari Podium Saat Bicara Kondisi Gaza: Ini Kebenaran!

    Politikus Israel Ditarik dari Podium Saat Bicara Kondisi Gaza: Ini Kebenaran!

    Tel Aviv

    Seorang politikus oposisi Israel, Ayman Odeh dikeluarkan secara paksa dari podium ruang parlemen usai menyampaikan kondisi Gaza, Palestina. Ayman memaparkan korban perang Gaza yang mencapai puluhan ribu.

    Dilansir DW News dan The Guardian, Minggu (25/5/2025) Ayman Odeh merupakan anggota partai Arab-Yahudi Hadash. Ayman Odeh menyampaikan pendapatnya soal kondisi Gaza ini pada Kamis (22/5) lalu. Dia mengkritik anggota parlemen yang lemah dalam menangani perang ini.

    “Hal lain yang ingin saya katakan, Anda tidak tahu betapa lemahnya Anda. Anda adalah orang-orang yang lemah. Sangat, sangat lemah,” ujar Ayman.

    Dia menyoroti korban perang Gaza yang mencapai puluhan ribu orang. Selain itu, dia mengungkap bahwa perang ini juga menghancurkan kampus hingga rumah sakit.

    “Setelah satu setengah tahun perang di mana Anda membunuh 19.000 anak-anak. 53.000 penduduk. Anda menghancurkan semua universitas, dan rumah sakit, Anda merasa tidak ada kemenangan politik, itulah sebabnya Anda menjadi gila,” tegasnya.

    Ayman mengatakan bahwa parlemen lemah. Sebab, tak ada kemenangan politik dalam hal ini. “Mengapa? Karena tidak ada kemenangan politik,” ungkapnya.

    Ayman menyatakan dalam akun X miliknya, bahwa tindakan penarikan paksa itu melanggar aturan. Padahal, Ayman sedang berbicara tentang kebenaran di Gaza.

    “Mereka menyeret saya keluar dari podium Parlemen, bukan karena melanggar aturan, tetapi karena mengatakan kebenaran,” katanya.

    Ayman lantas mengingatkan kembali akan tragedi Nakba. Menurutnya, tragedi itu terulang lagi di Gaza.

    “Tujuh puluh tujuh tahun setelah Nakba, dunia menyaksikan Nakba kedua terjadi di Gaza,” lanjutnya.

    Tonton juga “Kecaman Netanyahu gegara Prancis-Inggris Dukung Negara Palestina” di sini:

    (rdp/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Drone Rusia Kembali Serang Ukraina, 7 Orang Terluka

    Drone Rusia Kembali Serang Ukraina, 7 Orang Terluka

    Kyiv

    Drone Rusia kembali menyerang ibu kota Ukraina, Kyiv. Drone ini menyerang gedung apartemen dan rumah. Sedikitnya tujuh orang terluka akibat terkena serpihan bangunan yang terbakar.

    Dilansir Reuters, Minggu (25/5/2025), serangan ini terjadi pada Minggu (25/5) pagi waktu setempat. Kepala administrasi militer kota Kyiv, Timur Tkachenko mengatakan bahwa empat orang terluka.

    Mereka menghubungi pihak medis usai sebuah gedung apartemen lima lantai diserang di distrik Holosiivskyi di luar pusat kota.

    Wali Kota Vitali Klitschko mengatakan bagian luar gedung rusak. Sementara itu ada juga tiga orang terluka di distrik kota lainnya.

    Tkachenko sebelumnya telah memperingatkan bahwa lebih banyak drone dan kemungkinan serangan rudal mungkin terjadi. Saksi Reuters mendengar unit antipesawat beroperasi di sekitar kota.

    Sebelumnya, serangan udara besar-besaran Rusia menggunakan drone dan rudal menghantam wilayah Ukraina, termasuk ibu kota Kyiv, pada Sabtu (24/5). Sedikitnya 15 orang mengalami luka-luka akibat gempuran di Kyiv, yang terjadi ketika kedua negara sedang dalam proses pertukaran tahanan besar-besaran.

    Menteri Luar Negeri (Menlu) Ukraina, Andriy Sybiga, menyebut rentetan serangan udara itu adalah “bukti nyata bahwa tekanan sanksi yang lebih besar terhadap Moskow diperlukan untuk mempercepat proses perdamaian”.

    Tonton juga “Drone Rusia Hantam Kendaraan Sipil di Ukraina, 9 Orang Tewas” di sini:

    (rdp/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Harvard Melawan saat Trump Terus Menekan

    Harvard Melawan saat Trump Terus Menekan

    Jakarta

    Harvard University melawan kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan melayangkan gugatan di pengadilan federal Massachusetts. Salah satu universitas terbaik dunia ini meradang karena kebijakan Trump yang melarang penerimaan mahasiswa asing alias non warga negara AS.

    Dilansir AFP pada Sabtu (24/5/2025), Harvard menduga larangan penerimaan mahasiswa asing adalah balasan dari Trump karena pihaknya menolak tuntutan pemerintah untuk mengendalikan tata kelola, kurikulum, dan ‘ideologi’ fakultas dan mahasiswa. Harvard mengatakan penolakan pihaknya terhadap kebijakan Trump merupakan hak amandemen pertama.

    “Ini adalah tindakan terbaru pemerintah sebagai balasan yang jelas terhadap Harvard yang menjalankan hak Amandemen Pertama dengan menolak tuntutan pemerintah untuk mengendalikan tata kelola, kurikulum, dan ‘ideologi’ fakultas dan mahasiswa Harvard,” tulis dokumen gugatan yang diajukan di pengadilan federal Massachusetts dilansir kantor berita AFP, Sabtu (24/5/2025).

    Sebelumnya Trump melalui menuduh Harvard telah “mendorong kekerasan, anti-Semitisme, dan berkoordinasi dengan Partai Komunis China”. Maka isi gugatan Harvard yakni meminta hakim AS untuk “menghentikan tindakan pemerintah yang sewenang-wenang, tidak masuk akal, melanggar hukum, dan inkonstitusional”.

    Lalu apa bagaimana hasil gugatan tersebut?

    Hakim Tangguhkan Larangan Trump

    Donald Trump (Foto: Getty Images via AFP/ANDREW HARNIK)

    Hakim Distrik AS Allison Burroughs memerintahkan penangguhan sementara terhadap larangan HarvardUniversity menerima mahasiswa asing. DilansirAFPdanReuters, perintah hakim Burroughs ini akan menangguhkan kebijakan Trump itu selama dua pekan ke depan.

    Sidang lanjutan dijadwalkan berlangsung pada 27 Mei dan 29 Mei untuk mempertimbangkan langkah selanjutnya dalam perkara ini.

    Di sisi lain, perintah hakim Burroughs ini sedikit memberikan keringanan kepada ribuan mahasiswa asing Harvard yang dipaksa pindah universitas, atau terancam kehilangan status hukum mereka.

    Gedung Putih memberikan reaksi keras terhadap perintah hakim AS tersebut. Jurubicara Gedung Putih Abigail Jackson menyebut hakim Burroughs tidak memiliki hak untuk menghentikan kebijakan pemerintahan Trump.

    “Hakim yang tidak dipilih, tidak memiliki hak untuk menghentikan pemerintahan Trump dalam menjalankan kendali yang sah atas kebijakan imigrasi dan kebijakan keamanan nasional,” tegas Jackson dalam pernyataannya.

    Hakim Burroughs Disebut Hakim Komunis

    Pemerintahan Trump memberi sinyal akan mengajukan banding atas putusan hakim Burroughs tersebut. Kemudian Wakil kepala staf Gedung Putih, Stephen Miller, dalam tanggapan terpisah menyebut hakim Burroughs sebagai ‘hakim komunis’.

    Dia mengatakan bahwa dengan mengabulkan penangguhan sementara, seorang hakim komunis telah menciptakan hak konstitusional untuk warga negara asing untuk diterima di universitas-universitas Amerika yang didanai oleh pajak warga Amerika.

    Hakim Burroughs merupakan seorang hakim distrik AS yang bertugas di Pengadilan Distrik AS untuk Massachusetts. Dia ditunjuk menjadi hakim distrik AS sejak tahun 2015 lalu oleh mantan Presiden Barack Obama pada era pemerintahannya.

    Diketahui Harvard menerima hampir 6.800 mahasiswa asing untuk tahun ajaran saat ini. Angka itu setara dengan 27 persen dari total pendaftaran untuk tahun ajaran saat ini.

    Oleh sebab itu langkah ini membuat masa depan ribuan mahasiswa asing menjadi tidak jelas, dan aliran pendapatan menguntungkan yang didapat dari penerimaan mahasiswa asing menjadi diragukan.

    Halaman 2 dari 2

    (aud/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Korut Tahan 3 Orang Terkait Kecelakaan Peluncuran Kapal Perang

    Korut Tahan 3 Orang Terkait Kecelakaan Peluncuran Kapal Perang

    Pyongyang

    Korea Utara menahan tiga orang terkait kecelakaan yang terjadi saat peluncuran kapal perang. Pihak yang ditahan salah satunya kepala teknisi kapal.

    Dilansir AFP, Minggu (25/5/2025), Pyongyang mengatakan bahwa ‘kecelakaan serius terjadi’ pada upacara peluncuran, Rabu (21/5) di kota pelabuhan timur Chongjin untuk kapal perusak angkatan laut seberat 5.000 ton yang baru dibangun. Pada insiden itu, bagian dasar kapal hancur.

    Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyebut kecelakaan itu sebagai “tindakan kriminal yang disebabkan oleh kecerobohan mutlak”.

    Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) melaporkan mereka yang ditahan adalah kepala teknisi di galangan kapal Chongjin Kang Jong Chol, kepala bengkel konstruksi lambung kapal Han Kyong Hak dan wakil manajer urusan administrasi, Kim Yong Hak.

    Laporan KCNA mengatakan ketiganya “bertanggung jawab atas kecelakaan tersebut”.

    Pada hari Jumat, KCNA melaporkan bahwa manajer galangan kapal Hong Kil Ho telah dipanggil oleh penegak hukum.

    Militer Korea Selatan mengatakan bahwa otoritas intelijen AS dan Seoul menilai bahwa “upaya peluncuran samping” kapal oleh Korea Utara gagal, dan kapal tersebut dibiarkan miring di air.

    Berdasarkan ukuran dan skalanya, militer Korea Selatan mengatakan kapal perang yang baru dibangun tersebut diyakini memiliki perlengkapan yang sama dengan kapal kelas perusak seberat 5.000 ton Choe Hyon, yang diluncurkan Korea Utara bulan lalu.

    Pyongyang mengatakan Choe Hyon dilengkapi dengan “senjata paling kuat”, dan akan “mulai beroperasi awal tahun depan”.

    Militer Seoul mengatakan Choe Hyon dapat dikembangkan dengan bantuan Rusia. Dia menduga ini sebagai imbalan atas pengerahan ribuan pasukan Pyongyang untuk membantu Moskow memerangi Ukraina.

    Analis mengatakan kapal perang yang terlibat dalam kecelakaan hari Rabu mungkin juga dibangun dengan bantuan Rusia.

    Tonton juga “Kapal Perang Korut yang Terbalik Kini Ditutupi Terpal” di sini:

    (lir/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • 9 Anak dari Pasangan Dokter di Gaza Tewas Akibat Serangan Rudal Israel

    9 Anak dari Pasangan Dokter di Gaza Tewas Akibat Serangan Rudal Israel

    Gaza

    Badan pertahanan sipil Gaza mengatakan bahwa serangan Israel di kota selatan Khan Yunis menewaskan sembilan anak. Korban adalah anak kandung dari pasangan dokter.

    Dilansir AFP, Minggu (25/5/2025), juru bicara badan pertahanan sipil Gaza, Mahmud Bassal, mengatakan kru pertahanan sipil mengambil 9 jenazah yang tewas.

    “Sembilan jenazah anak yang menjadi martir, beberapa di antaranya hangus, dari rumah Dr Hamdi al-Najjar dan istrinya, Dr Alaa al-Najjar, yang semuanya adalah anak-anak mereka,” kata Bassal.

    Ia menambahkan bahwa Hamdi al-Najjar dan putra lainnya, Adam, juga terluka parah dalam serangan pada hari Jumat itu. Sumber medis di Rumah Sakit Nasser, tempat Alaa al-Najjar bekerja, menyebutkan usia Adam 10 tahun.

    Rekaman kejadian yang dirilis oleh badan pertahanan sipil menunjukkan tim penyelamat menemukan sisa-sisa korban yang terbakar parah dari rumah yang rusak.

    Pemakaman anak-anak tersebut berlangsung di Rumah Sakit Nasser, menurut rekaman AFP.

    Ketika ditanya tentang insiden tersebut, militer Israel mengatakan telah “menyerang sejumlah tersangka yang diidentifikasi beroperasi dari sebuah bangunan” di dekat pasukannya.

    “Klaim mengenai bahaya bagi warga sipil yang tidak terlibat sedang ditinjau,” imbuhnya.

    Militer telah mengeluarkan peringatan evakuasi untuk Khan Yunis pada hari Senin.

    Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Gaza, Muneer Alboursh, mengatakan pada X bahwa serangan itu terjadi tak lama setelah Hamdi Al-Najjar mengantar istrinya ke tempat kerja.

    “Hanya beberapa menit setelah kembali ke rumah, sebuah rudal menghantam rumah mereka,” katanya, seraya menambahkan bahwa sang ayah “dalam perawatan intensif”.

    “Inilah kenyataan yang dialami staf medis kami di Gaza. Kata-kata tidak cukup untuk menggambarkan rasa sakitnya,” katanya.

    “Di Gaza, bukan hanya petugas kesehatan yang menjadi sasaran — agresi Israel bahkan lebih parah, menewaskan seluruh keluarga,” katanya.

    (lir/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Bos Kartel Narkoba Meksiko Tewas Ditembak Saat Penggerebekan

    Bos Kartel Narkoba Meksiko Tewas Ditembak Saat Penggerebekan

    Sinaloa

    Seorang pemimpin kartel narkoba Meksiko, Jorge Humberto Figueroa, yang terkenal kejam tewas dalam penggerebekan yang dilakukan tentara. Pelaku tewas usai ditembak.

    Dilansir AFP, Minggu (25/5/2025), Negara bagian Sinaloa, Meksiko, tempat kartel itu bermarkas, tengah dilanda perang antara dua faksi yang bermusuhan. Perang ini telah menewaskan sekitar 1.200 orang sejak September tahun lalu.

    Jorge Humberto Figueroa ditembak dan tewas pada hari Jumat dalam penggerebekan yang dilakukan untuk menangkapnya. Hal itu disampaikan Sekretaris Keselamatan Publik Omar Garcia Harfuch di platform media sosial X.

    Nyawa Figueroa dihargai mahal oleh pihak Amerika Serikat (AS). Badan Penegakan Narkoba AS (DEA) telah menawarkan hingga $1 juta untuk informasi untuk penangkapan Figueroa atas dugaan perdagangan fentanil dan pencucian uang.

    Kembali lagi ke pernyataan Harfuch, dia mengatakan Figueroa adalah salah satu dalang bentrokan yang terkenal dengan pihak berwenang pada tahun 2019 di kota Culiacan.

    Dalam kasus itu, anggota kartel melawan pasukan keamanan yang telah menangkap Ovidio Guzman, putra salah satu pendiri kartel Sinaloa Joaquin ‘Chapo’ Guzman.

    Pihak berwenang Meksiko secara kontroversial membebaskan Ovidio Guzman saat itu, dengan mengatakan mereka ingin menghindari pertumpahan darah lebih lanjut. Namun, ia akhirnya ditangkap kembali pada tahun 2023 dan diekstradisi ke Amerika Serikat, tempat ia masih ditahan.

    Kelompok ini telah melawan faksi lain yang dipimpin oleh ahli waris salah satu pendiri kartel Ismael Zambada, yang dibujuk ke Amerika Serikat dalam operasi penyamaran pada tahun 2024 dan ditangkap.

    Surat kabar Reforma mengatakan Figueroa adalah kepala keamanan untuk faksi yang dipimpin oleh putra-putra Guzman.

    (lir/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kembali Tegang Usai Tentara India Tembak Pria Pakistan di Perbatasan

    Kembali Tegang Usai Tentara India Tembak Pria Pakistan di Perbatasan

    New Delhi

    Situasi di perbatasan India dan Pakistan kembali memanas. Ketegangan muncul lagi setelah tentara perbatasan India menembak mati seorang pria Pakistan yang diklaim menerobos perbatasan.

    Padahal India dan Pakistan baru menyetujui gencatan senjata sekitar dua pekan lalu. Kini hubungan kedua negara kembali memanas.

    Dilansir AFP, Sabtu (24/5/2025), Pasukan Keamanan Perbatasan India (BSF) menyatakan pasukannya melihat “satu orang mencurigakan bergerak maju ke pagar perbatasan” pada Jumat (23/5) malam.

    Pria mencurigakan itu berada di pagar pembatasan yang terletak di luar perbatasan internasional di distrik Banaskantha di negara bagian Gujarat. Pria yang disebut penyusup itu tidak berhenti saat mendapat peringatan dari pihak militer India.

    “Mereka (pasukan perbatasan India-red) memperingatkan penyusup itu, tetapi dia terus bergerak maju, mendorong mereka untuk melepaskan tembakan,” jelas BSF dalam pernyataannya.

    “Penyusup itu dinetralkan di tempat,” sebut pernyataan tersebut.

    Sebuah foto yang dirilis pasukan perbatasan India menunjukkan seorang pria dengan rambut beruban tergeletak tak bernyawa.

    Gencatan Senjata 2 Pekan Lalu

    Militer Pakistan dan militer India di perbatasan kedua negara (Foto: REUTERS/Mohsin Raza Acquire Licensing Rights)

    Pakistan dan India menyetujui gencatan senjata pada 10 Mei lalu. Kedua negara bertetangga itu sepakat menahan diri setelah terlibat aksi saling serang yang berlangsung selama empat hari.

    Pekan ini, otoritas penerbangan India dan Pakistan mengumumkan langkah memperpanjang larangan wilayah udara untuk maskapai dari masing-masing negara. Islamabad menutup wilayah udaranya untuk pesawat maskapai India sejak 24 April, sedangkan New Delhi mengambil langkah serupa beberapa hari kemudian.

    Otoritas Penerbangan Sipil Pakistan mengumumkan larangan wilayah udara itu diperpanjang hingga 24 Juni mendatang. Sementara Otoritas Penerbangan Sipil India, dalam pernyataan terpisah, mengumumkan perpanjangan larangan wilayah udara untuk maskapai Pakistan hingga 23 Juni mendatang.

    Langkah kedua negara ini berdampak pada waktu tempuh yang lebih lama dan pada akhirnya akan membuat tiket penerbangan lebih mahal dari biasanya.

    Pemicu Ketegangan Pakistan-India

    Pasukan keamanan berpatroli di Pahalgam, Kashmir, usai serangan bersenjata terhadap turis. Wilayah dijaga ketat demi mencegah serangan susulan. (Foto: AP/Dar Yasin)

    Pakistan dan India sempat saling serang menggunakan serangan rudal, drone dan artileri. Sedikitnya 70 orang imbas saling serang kedua negara bertetangga itu.

    Saling serang India dan Pakistan pecah usai serangan bersenjata menewaskan puluhan wisatawan di area Kashmir yang menjadi sengketa pada 22 April lalu. Kedua negara yang sama-sama bersenjata nuklir ini kemudian saling menyerang menggunakan kekuatan militer masing-masing.

    New Delhi menuduh Islamabad turut mendukung militan yang mendalangi serangan di Kashmir tersebut. Tuduhan itu telah dibantah oleh Pakistan.

    Situasi yang memanas kemudian mendorong militer India melancarkan serangan terhadap wilayah Pakistan, yang diklaim menargetkan markas dan fasilitas terkait kelompok militan lokal yang diyakini mendalangi serangan bersenjata di Kashmir.

    New Delhi menjelaskan bahwa serangan itu dilancarkan karena Islamabad tidak mengambil tindakan tegas terhadap militan lokal tersebut.

    Simak juga Video: India Minta IAEA Awasi Ketat Senjata Nuklir Pakistan

    Halaman 2 dari 3

    (jbr/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini