Author: Detik.com

  • India Masih ‘Diamuk’ COVID-19, Ini Gejala Baru yang Dikeluhkan Pasien

    India Masih ‘Diamuk’ COVID-19, Ini Gejala Baru yang Dikeluhkan Pasien

    Jakarta – India terus mencatat peningkatan kasus COVID-19 secara signifikan. Menurut Kementerian Kesehatan setempat, jumlah kasus aktif kini telah melampaui 7.000, dengan total 7.121 pasien yang menjalani perawatan. Negara bagian Kerala masih mencatat jumlah kasus tertinggi, dengan lebih dari 2.200 kasus aktif sejauh ini.

    Tiga kematian juga tercatat dalam periode yang sama.

    Dua di antaranya berasal dari Maharashtra, sementara satu kasus kematian dilaporkan di Madhya Pradesh. Ketiga korban merupakan lansia yang memiliki riwayat gangguan pernapasan dan penyakit kronis sebelumnya.

    Lonjakan ini sebagian besar disebabkan oleh kemunculan subvarian Omicron terbaru seperti JN.1, NB.1.8.1, LF.7, dan XFC.

    Gejala Baru COVID-19

    1. Sakit Kepala Parah

    Sakit kepala yang berlangsung lama dan tidak merespons obat penghilang rasa sakit seperti biasanya. Rasa sakitnya berdenyut dan tetap terasa meski sudah beristirahat atau tidur.

    2. Ruam Kulit

    Beberapa pasien mengalami ruam kulit tidak biasa atau perubahan warna kulit, yang jarang terlihat pada gelombang sebelumnya. Jika muncul ruam merah secara tiba-tiba, disarankan untuk segera melakukan tes COVID-19.

    3. Kelelahan Ekstrem

    Merasa sangat lelah dan lemas bahkan tanpa melakukan aktivitas fisik berat. Banyak orang menggambarkan kondisi ini sebagai kelelahan yang membuat mereka tidak sanggup bangun dari tempat tidur.

    4. Gangguan Pencernaan

    Gejala seperti mual, diare, dan sakit perut kadang muncul lebih dulu sebelum gejala pernapasan muncul.

    5. Sesak Napas

    Kesulitan bernapas atau rasa tidak nyaman di dada meskipun tidak melakukan aktivitas fisik bisa menjadi tanda peringatan, bahkan jika bukan COVID-19. Kondisi ini memerlukan perhatian medis segera.

    (kna/kna)

  • China Bikin Motor Terbang, Bisa Melayang 20 Menit di Udara

    China Bikin Motor Terbang, Bisa Melayang 20 Menit di Udara

    Jakarta

    Perusahaan teknologi asal China tak pernah lelah melakukan inovasi. Setelah mengenalkan mobil terbang beberapa tahun lalu, kini mereka membuat motor terbang yang dijual secara massal.

    Disitat dari Carnewschina, Jumat (13/6), motor terbang tersebut merupakan Skyrider X6 yang dibuat Kuickwheel bersama Rictor. Kendaraan masa depan itu bisa dikendarai di darat maupun udara. Sementara harganya 498.800 yuan atau Rp 1,1 miliaran!

    Skyrider X6 mengusung konfigurasi reverse trike (dua roda depan, satu roda belakang) dan menggunakan motor listrik untuk berkendara di jalan. Kecepatannya bisa mencapai 70 km/jam dengan jarak tempuh hingga 200 km berdasarkan standar CLTC.

    Motor terbang Skyrider X6. Foto: Doc. Kuickwheel

    Ketika berubah ke mode terbang, motor tersebut menggunakan sistem propulsi enam rotor dan enam sumbu, dengan kecepatan maksimum 72 km/jam dan waktu terbang sekitar 20 menit.

    Sewaktu dipakai terbang, Skyrider X6 dibekali fitur otomatis seperti lepas landas dan mendarat mandiri, perencanaan rute, serta cruising otomatis. Namun bagi yang sudah berpengalaman, tersedia juga mode kendali manual menggunakan joystick.

    Sebagai motor terbang, fitur keamanan Skyrider X6 benar-benar diperhatikan. Setiap rotor digerakkan motor independen. Sehingga, jika salah satu gagal bekerja, rotor lainnya tetap bisa melakukan backup.

    Motor terbang Skyrider X6. Foto: Doc. Kuickwheel

    Sistem kendalinya juga punya ‘sistem’ cadangan untuk menjaga stabilitas kendaraan saat kondisi berubah-ubah. Bahkan, tersedia parasut balistik otomatis yang akan mengembang saat terjadi kegagalan kritis.

    Baterainya berkapasitas 10,5 kWh dan sudah mendukung pengisian cepat seperti mobil listrik. Dalam kondisi kosong atau nol persen, butuh waktu sekira satu jam untuk mengisi penuh.

    Kendaraan terbang seperti Skyrider digadang-gadang mampu memangkas waktu perjalanan secara signifikan. Contohnya, perjalanan dari Pudong ke Puxi di Shanghai yang biasanya memakan waktu 90 menit dengan mobil bisa dipersingkat menjadi hanya 15 menit lewat udara.

    Namun, regulasi masih menjadi tantangan utama. Di China, wilayah udara rendah di bawah 200 meter belum legal untuk penerbangan sipil. Selain itu, untuk menerbangkan Skyrider dibutuhkan lisensi light sport aircraft, yang memerlukan pelatihan khusus dengan biaya 50 ribu yuan atau sekira Rp 100 jutaan.

    (sfn/din)

  • Tak Pakai Helm saat Dibonceng Patwal, Segini Denda yang Harus Dibayar Dedi Mulyadi

    Tak Pakai Helm saat Dibonceng Patwal, Segini Denda yang Harus Dibayar Dedi Mulyadi

    Jakarta

    Dedi Mulyadi siap bertanggung jawab usai kedapatan tak mengenakan helm saat dibonceng motor Patwal. Segini denda yang harus dibayar Dedi.

    Insiatif Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi agar terhindar dari macet harus diiringi dengan denda. Ya, Dedi memilih untuk menumpang motor Patwal Dinas Perhubungan ketika terjebak macet saat harus menghadiri persemian Kampus Bhinneka Tunggal Ika Universitas Pertahanan oleh Presiden Prabowo Subianto di Kabupaten Bogor. Sayangnya, saat menumpang motor itu, Dedi tak menggunakan helm.

    “Maka saya mengambil inisiatif untuk ikut motor dinas perhubungan kabupaten bogor, dan di situ terjadi pelanggaran pada diri saya. Saya tidak menggunakan helm dan tentunya pengendara kendaraan bermotornya tidak menyiapkan helm untuk membonceng karena motor itu spesialisasi tanpa boncengan, motor patwal,” kata Dedi dalam laman Instagram pribadinya.

    Dedi kemudian meminta motor Patwal tersebut ditilang karena melakukan pelanggaran. Saat ditilang, pengendara motornya juga kata Dedi diminta untuk mengikuti sidang tilang sebagaimana prosedur penilangan pada umumnya. Kendati demikian, dia siap bertanggung jawab untuk membayar denda tilang yang dikenakan.

    “Ini yang ingin saya sampaikan, karena saya merasa setiap perbuatan yang salah harus ada hukuman dan saya bertanggung jawab untuk membayar denda tilang yang nanti dijatuhkan oleh hakim di pengadilan negeri Bogor atau pengadilan Cibinong,” lanjut Dedi lagi.

    Denda Tilang Tak Pakai Helm

    Helm memang wajib digunakan. Tak menggunakan helm merupakan pelanggaran. Dalam Undang-undang no.22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dijelaskan, setiap kendaraan bermotor yang beroperasi di jalan wajib dilengkapi perlengkapan kendaraan bermotor.

    “Perlengkapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bagi sepeda motor berupa helm standar nasional Indonesia,” demikian dijelaskan pada pasal 57.

    Bagi yang melanggar, maka akan dikenakan sanksi sesuai pasal 290. Pelanggar akan dikenakan denda paling banyak Rp 250 ribu atau denda kurungan paling lama satu bulan.

    Adapun kewajiban penggunaan helm bukan tanpa alasan. Kecelakaan yang melibatkan pengendara roda dua masih sering terjadi. Helm memiliki fungsi penting dalam melindungi kepala pemotor ataupun penumpangnya. Sebab, kepala merupakan salah satu organ vital dalam tubuh manusia. Helm juga bisa melindungi mata dari kotoran hingga cahaya yang terlalu silau dan bisa berdampak mengganggu visibilitas pengendara.

    (dry/din)

  • Awal Mula Protes Guru Besar FK UI hingga Sebut Tak Lagi Percaya Menkes

    Awal Mula Protes Guru Besar FK UI hingga Sebut Tak Lagi Percaya Menkes

    Jakarta

    Sekitar 100 Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) terang-terangan menyatakan hilangnya kepercayaan pada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Dekan FKUI, Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, merinci sejumlah kekecewaan dan alasan di balik kepercayaan kepada Menkes memudar.

    Suara mereka sebagai Guru Besar disebut tak lagi diindahkan. Tidak seperti masa-masa RUU Kesehatan Omnibus Law.

    “Kami tidak lagi diberi ruang berdialog secara konstruktif. Banyak kebijakan besar dikeluarkan tanpa melibatkan institusi akademik dan profesi kedokteran. Padahal kami sudah menyampaikan masukan sejak awal,” ujar Prof Ari saat ditemui di FK UI Salemba, Kamis (12/6/2025).

    Dulu Diundang, Kini Dikesampingkan

    Prof Ari mengungkapkan, di awal pembahasan RUU Kesehatan, para dekan fakultas kedokteran sempat diundang langsung oleh Menkes.

    “Awal-awal sebelum RUU itu, para dekan dua kali diundang langsung ke rumah beliau. Kami juga beberapa kali undang beliau di kegiatan asosiasi pendidikan kedokteran, baik online di Jakarta maupun langsung ke Surabaya,” tuturnya.

    Namun menurutnya, sejumlah masukan yang sudah disampaikan kala itu tidak pernah direspons secara serius. Salah satu contohnya adalah soal narasi bullying yang menurutnya terlalu dibesar-besarkan oleh Menkes.

    “Kita sudah kerja keras atasi bullying, dan kenyataannya tidak se-horor itu. Tapi framing beliau tetap begitu. Kami sudah ingatkan, tapi tetap dijadikan narasi,” tegasnya.

    Prof Ari juga menyesalkan pernyataan Menkes yang menyebut hanya orang kaya yang bisa sekolah kedokteran, dan spesialis hanya bisa ditempuh dengan ‘izin’ Menteri.

    “Itu tidak benar. Saya punya bukti. Ada anak petani di Bengkulu, namanya Iqbal, bisa masuk FKUI. Anak-anak Papua juga ada, 28 orang dikirim belajar spesialis di FKUI, 5 di antaranya sudah lulus. Mereka bukan anak pejabat,” ungkapnya.

    Kekecewaan Lain: Soal Kolegium dan Rumah Sakit Pendidikan

    Dekan FKUI juga menyinggung kebijakan Kemenkes yang menurutnya inkonsisten dalam implementasi. Salah satunya menyangkut keberadaan kolegium dan penunjukan Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama (RSPPU) atau hospital based.

    “Katanya akan disebar, nyatanya tetap ditentukan Menkes. Bahkan satu kolegium bisa diisi 78 orang. RSPPU juga katanya tidak akan di tempat yang punya university based, tapi kenyataannya seperti RS Jantung Harapan Kita dan Cijendo tetap dipilih. Ini inkonsistensi,” beber Prof. Ari.

    Lebih lanjut, ia juga menyoroti narasi-narasi publik yang disampaikan Menkes, termasuk soal ukuran celana yang dianggap menyudutkan pasien dengan obesitas.

    “Pernyataan soal ‘celana ukuran 30’ itu bikin stres pasien saya. Kalau yang bilang netizen mungkin bisa dimaklumi, tapi ini Menteri Kesehatan. Narasi-narasi seperti itu kontraproduktif,” ucapnya.

    NEXT: Puncak kekecewaan Guru Besar kepada Menkes

    Puncak kekecewaan juga datang saat Kementerian Kesehatan tetap menutup akses pendidikan spesialis anestesi di RS Hasan Sadikin, Bandung.

    “Kami sudah bilang sejak dua bulan lalu, tolong buka akses itu. Tapi sampai sekarang tetap tidak berubah. Ini yang bikin kami makin kecewa,” tutup Prof. Ari.

    Menkes Budi Gunadi Sadikin belum berkomentar lebih lanjut hingga berita ini diturunkan. Namun dalam sejumlah forum sebelumnya, Menkes menegaskan bahwa reformasi sistem kesehatan, termasuk pendidikan kedokteran, dilakukan untuk meningkatkan akses dan pemerataan layanan di seluruh Indonesia.

    Sementara juru bicara Kemenkes RI drg Widyawati menyebut pihaknya terbuka bila para guru besar menginginkan diskusi atau forum terbuka yang dibuat secara transparan.

    “Perlu kami sampaikan bahwa Kemenkes telah mengundang forum tersebut untuk berdialog secara langsung, namun undangan tersebut tidak direspons secara positif,” ucapnya saat dihubungi detikcom, Kamis (12/6).

    “Apabila forum guru besar berinisiatif mengundang, kami menyatakan kesiapan untuk hadir dan berdialog secara terbuka demi kepentingan bersama,” lanjutnya.

  • Produksi Gula RI Diprediksi Tembus 2,9 Juta Ton

    Produksi Gula RI Diprediksi Tembus 2,9 Juta Ton

    Jakarta

    Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memprediksi produksi gula nasional mencapai 2,9 juta ton tahun ini. Ia menyebut, jika target itu tercapai maka akan menjadi yang tertinggi dalam beberapa tahun terakhir.

    Hal ini disampaikannya dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengembangan Tebu yang digelar di Surabaya, Jawa Timur, wilayah penghasil tebu terbesar di Indonesia, Rabu (11/6/2025) lalu.

    “Diperkirakan produksi (gula) tahun ini 2,9 juta ton, dan itu tertinggi. Kita optimis swasembada gula segera tercapai. White sugar kita sudah hampir mencukupi kebutuhan dalam negeri. Artinya, kita sedang menuju swasembada, kita mau bukan hanya gula untuk konsumsi, tapi juga industri,” kata Amran dalam keterangannya, Jumat (13/6/2025).

    Produksi gula pada 2024 diketahui mencapai 2,46 juta ton. Produksi 2024 juga naik 8,57% dibandingkan pada 2023 yang sebesar 2,27 juta ton.

    Saat ini, Kementan fokus untuk percepatan swasembada gula dengan target gula konsumsi selambatnya dapat dicapai pada tahun 2028, sedangkan gula industri pada tahun 2030.

    Amran pun mendorong seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) di sektor perkebunan khususnya tebu untuk bergerak secara eksponensial dalam meningkatkan produksi gula nasional.

    “Kita harus bergerak eksponensial. Seperti yang sudah terjadi pada sektor pangan, stok beras dan jagung kita saat ini tertinggi sepanjang sejarah kemerdekaan, sekarang giliran tebu yang kita benahi,” ujar Amran.

    Dia menjelaskan bahwa pengembangan tebu nasional akan difokuskan pada dua strategi utama yakni intensifikasi dan ekstensifikasi. Intensifikasi mencakup perbaikan irigasi, penggunaan benih unggul, pengolahan tanah yang efisien, dan penanganan serius terhadap kondisi ratoon.

    “Bayangkan, 86% ratoon kita sudah 3 ke atas, berarti sudah rusak kan. Nah, kita harus selesaikan ini dalam waktu singkat. Paling lambat 3 tahun kita harus bongkar ratoon, seluruhnya harus dibongkar, tidak ada pilihan,” tegas Amran.

    Untuk mendukung intensifikasi, pemerintah akan memberikan bantuan dalam bentuk pupuk bersubsidi, perbaikan infrastruktur pertanian, hingga dukungan benih yang berkualitas melalui sinergi dengan BUMN seperti PTPN.

    Sementara untuk ekstensifikasi, pemerintah menargetkan untuk perluasan lahan tebu baru hingga 200.000 hektare (ha) melalui kolaborasi dengan PTPN, sebagai bagian dari total 500.000 ha lahan tebu yang sedang diupayakan.

    “Ini bukan target maksimal (lahan), ini target minimal. Bisa mulai disiapkan tahun ini dan diselesaikan paling lambat tiga tahun. Anggaran untuk gula kalau untuk PTPN ya, diperkirakan Rp 10 hingga Rp 40 triliun,”ucap Amran.

    Amran juga ingin ada penyederhanaan regulasi. Salah satunya adalah sistem akumulasi pada Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dinilai justru menyulitkan petani untuk kembali mengakses pembiayaan.

    “Kredit KUR itu harus disesuaikan. Kalau petani bayar lancar tiap tahun, kenapa tidak bisa ambil lagi? Harusnya tiap tahun bisa diakses tanpa akumulasi yang menghambat, karena saat ini setelah Rp 500 juta, enggak bisa ngambil lagi,akumulasi. Nah ini kan menghambat,” tutup Amran.

    (acd/acd)

  • Kampung Nelayan Merah Putih Telan Anggaran Rp 24,2 T, Duitnya dari Mana?

    Kampung Nelayan Merah Putih Telan Anggaran Rp 24,2 T, Duitnya dari Mana?

    Jakarta

    Pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berencana akan membangun sebanyak 1.100 Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) hingga 2027. Hal itu merupakan arahan dari Presiden Prabowo Subianto.

    KKP memperkirakan kebutuhan anggaran mencapai Rp 22 miliar untuk membangun satu KNMP. Artinya, pemerintah harus menyediakan setidaknya Rp 24,2 triliun untuk membangun 1.100 KNMP. Lantas dari mana anggarannya?

    Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi, Sosial dan Budaya KKP Trian Yunanda mengatakan program KNMP akan didanai sepenuhnya dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Saat ditanya lebih lanjut apakah pemerintah menyediakan alokasi khusus untuk program itu, Trian menerangkan masih dalam pembahasan dengan Kementerian Keuangan.

    “Anggaran full APBN. Sedang dalam tahap pembahasan dengan Kemenkeu,” kata Trian kepada detikcom, dikutip Jumat (13/6/2025).

    Trian menjelaskan pembangunan KNMP akan dimulai secara bertahap. Pada 2025, KKP akan membangun sebanyak 100 KNMP. Kemudian, pada 2026 dan 2027, masing-masing akan dibangun 500 KNMP.

    “Tahap awal di tahun 2025 ini sejumlah 100 Kampung Nelayan Merah Putih, tahun 2026 sejumlah 500 kampung dan 2027 sejumlah 500 Kampung Nelayan Merah Putih,” terang Trian.

    Dalam penentuan lokasi KNMP, Trian menerangkan pihaknya telah menetapkan beberapa kriteria. Pertama, sekitar 80% atau mayoritas penduduk berprofesi sebagai nelayan ataupun pembudidaya ikan.

    Kedua, ketersediaan dan status lahan yang clean and clear untuk pembangunan fasilitas produksi. Dibutuhkan setidaknya kurang lebih 1 hektar lahan untuk membangun satu KNMP.

    Ketiga, memiliki potensi sumber daya ikan (SDI), budidaya ikan, dan wisata bahari yang dapat dikembangkan. Keempat, keberterimaan masyarakat dan pemerintah setempat, serta siap diberdayakan. Selain itu, program tersebut juga akan terintegrasi dengan program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.

    Tonton juga Video: Melihat Tradisi Sedekah Laut Kampung Nelayan Bendar Pati

    (rea/rrd)

  • Tak Ada Lagi Main Perkara!

    Tak Ada Lagi Main Perkara!

    Jakarta

    Anggota Komisi III DPR RI Fraksi Partai Gerindra, Martin Daniel Tumbelaka, menyambut baik rencana Presiden Prabowo Subianto menaikkan gaji hakim bahkan ada yang hingga 280%. Martin mengatakan peningkatan kesejahteraan hakim merupakan fondasi penting dalam menciptakan peradilan yang bersih.

    “Kebijakan Pak Presiden Prabowo ini patut kita apresiasi. Semoga melalui kebijakan ini para hakim akan lebih kuat secara moral untuk menolak suap dan intervensi,” kata Martin kepada wartawan, Jumat (13/6/2025).

    Sebab itu, dia mengajak masyarakat mendukung kebijakan tersebut. Dia mengatakan perlindungan dan kesejahteraan hakim perlu diperhatikan, jika ingin menegakkan keadilan tanpa pandang bulu.

    “Pak Prabowo mengambil langkah berani dan strategis. Kita harus dukung penuh. Kalau kita ingin hukum ditegakkan tanpa pandang bulu, maka hakim harus diberi perlindungan dan kesejahteraan yang memadai,” ujar Martin.

    Martin lantas berharap kenaikan gaji tersebut dapat diikuti dengan peningkatan kualitas SDM hakim serta pengawasan lebih ketat. Menurutnya, reformasi tak cukup hanya dari sisi pendapatan, tetapi juga dari sistem penilaian kinerja dan etika.

    “Kita tidak ingin ada lagi cerita soal hakim yang bermain mata dengan perkara. Setelah gaji dinaikkan, tidak boleh ada alasan lagi untuk main curang. Semua harus bekerja dengan jujur dan profesional,” ujarnya.

    Sebelumnya, Presiden Prabowo mengumumkan kenaikan gaji hakim. Nilai kenaikan gaji hakim hingga 280 persen.

    “Saya Prabowo Subianto, Presiden RI ke-8, hari ini mengumumkan bahwa gaji-gaji hakim akan dinaikkan demi kesejahteraan para hakim,” kata Prabowo saat menghadiri pengukuhan hakim di gedung Mahkamah Agung.

    “Dengan tingkat kebaikan bervariasi, sesuai golongan, di mana kenaikan tertinggi mencapai 280 persen, dan golongan naik tertinggi adalah yang paling junior, paling bawah,” ujar Prabowo disambut tepuk tangan para hakim yang hadir.

    (amw/maa)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • 20 Mobil Terlaris di Indonesia Mei 2025: Kijang Innova Belum Terkejar

    20 Mobil Terlaris di Indonesia Mei 2025: Kijang Innova Belum Terkejar

    Jakarta

    Kijang Innova tak terbendung. Posisinya masih sangat kuat di daftar mobil terlaris Indonesia. Ini buktinya.

    Penjualan mobil di Indonesia belum sepenuhnya pulih. Meski mengalami peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya, namun bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya justru tetap menurun. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, secara wholesales, penjualan mobil di Indonesia Mei 2025 sebanyak 60.613 unit sementara pada periode yang sama tahun lalu menyentuh 71.391 unit.

    Penjualan secara retail pun tak berbeda jauh. Pada bulan kelima tahun ini, penjualan retail hanya 61.339 unit sedangkan pada Mei tahun lalu 72.246 unit. Data penjualan mobil year to date dari Januari sampai Mei 2025 mencatatkan angka wholesales sebanyak 316.981 unit. Wholesales Januari-Mei 2025 mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 335.405 unit. Begitu juga dengan retail sales. Gaikindo mencatat, retail sales Januari-Mei 2025 sebanyak 328.852 unit. Angka itu turun dari 362.163 unit pada periode yang sama tahun sebelumnya.

    Penurunan penjualan mobil mencerminkan tantangan ekonomi yang dihadapi masyarakat Indonesia, termasuk inflasi, suku bunga tinggi, dan daya beli yang menurun.

    Adapun posisi mobil terlaris belum mengalami perubahan yang signifikan. Mobil-mobil Toyota masih jadi primadona. Penjualannya masih unggul jauh ketimbang merek lainnya. Mobil-mobil Toyota itu juga cukup mendominasi di daftar terlaris Indonesia Mei 2025. Contohnya di posisi teratas ada Kijang Innova yang kian tak terkejar. Tepat di bawah Innova, ada Toyota Avanza yang membukukan penjualan wholesales sebanyak 3.360 unit. Di tempat ketiga, ada Daihatsu Gran Max pikap dengan penjualan sebanyak 3.283 unit.

    Selanjutnya di posisi keempat, bertengger Daihatsu Sigra yang tercatat terkirim sebanyak 3.059 unit. Di posisi kelima, kembarannya Toyota Calya mencatatkan penjualan 2.480 unit. Untuk tahu lebih lengkapnya, berikut ini 20 mobil terlaris Mei 2025.

    Mobil Terlaris Mei 2025

    1. Toyota Kijang Innova (Reborn dan Zenix): 5.173 unit
    2. Toyota Avanza: 3.360 unit
    3. Daihatsu Gran Max pikap: 3.283 unit
    4. Daihatsu Sigra: 3.059 unit
    5. Toyota Calya: 2.480 unit
    6. Toyota Rush: 2.431 unit
    7. Suzuki Carry pikap: 2.307 unit
    8. Mitsubishi Xpander (termasuk Xpander Cross): 1.959 unit
    9. Daihatsu Terios: 1.689 unit
    10. Daihatsu Gran Max (Blind Van dan Minibus): 1.594 unit
    11. Honda Brio (RS dan Satya): 1.451 unit
    12. Toyota Fortuner: 1.402 unit
    13. Toyota Veloz: 1.192 unit
    14. BYD M6: 1.184 unit
    15. Toyota Agya: 1.070 unit
    16. Toyota Raize: 1.054 unit
    17. Mitsubishi L300 pikap: 954 unit
    18. Daihatsu Ayla: 881 unit
    19. Chery Tiggo Cross: 755 unit
    20. Mitsubishi Pajero Sport: 748 unit

    (dry/din)

  • Nasib Pria Jepang dengan Kondisi Langka, Tubuhnya Menua 10 Kali Lebih Cepat

    Nasib Pria Jepang dengan Kondisi Langka, Tubuhnya Menua 10 Kali Lebih Cepat

    Jakarta – Nobuaki Nagashima berusia pertengahan 20-an ketika dia mulai merasa seperti tubuhnya sedang rusak. Dia berbasis di Hokkaido, prefektur paling utara Jepang, tempatnya menjalani pendidikan militer selama 12 tahun.

    Kondisi aneh di tubuhnya terjadi sedikit demi sedikit: katarak pada usia 25 tahun, nyeri di pinggulnya pada usia 28 tahun, masalah kulit di kakinya pada usia 30 tahun.

    Dikutip dari laman World Economic Forum, pada usia 33 tahun, Nagashima didiagnosis dengan sindrom Werner, penyakit yang menyebabkan tubuh menua terlalu cepat. Penyakit itu membuat seseorang terlihat keriput, rambut beruban dan kebotakan di usia muda. Hal ini juga diketahui menyebabkan pengerasan arteri, gagal jantung, diabetes, dan kanker.

    Nagashima telah menjalani lima atau enam operasi, dari jari kaki hingga pinggul hingga mata, untuk mengobati penyakit yang berkaitan dengan penuaan di umur 43 tahun. Dia mulai tak dikenali, beberapa akan mengira umur Nagashima sudah 80-an.

    Di Jepang, sindrom ini mempengaruhi sekitar 1 dari 40.000 hingga 1 dari 20.000 orang. Orang dengan sindrom ini mungkin mulai beruban sebelum usia 20 tahun. Pada usia 25 tahun, mereka mulai kehilangan rambut dari kulit kepala, alis, dan bulu mata, dan mereka mungkin hanya menumbuhkan rambut yang jarang di tempat lain di tubuh, termasuk ketiak dan dada.

    Kurangnya rambut ini kemungkinan terkait dengan hipogonadisme, ketika ovarium atau testis tidak berfungsi dengan baik; hipogonadisme juga merusak perkembangan organ seksual dan siklus menstruasi.

    Penyakit langka ini baru ditemukan pada tahun 1996, dan sejak itu hanya ada beberapa contoh Werner. Pada tahun 2008, hanya ada 1.487 kasus terdokumentasi di seluruh dunia, dengan 1.128 di antaranya di Jepang.

    Di Rumah Sakit Universitas Chiba, mereka menyimpan catatan total 269 pasien yang didiagnosis secara klinis, 116 di antaranya masih hidup. Salah satunya adalah Sachi Suga, yang hanya bisa berkeliling dengan kursi roda. Otot-ototnya sangat lemah sehingga dia tidak bisa lagi naik masuk dan keluar dari bak mandi.

    Dia biasa memasak sarapan secara teratur untuk dirinya sendiri dan suaminya, tetapi sekarang dia tidak bisa berdiri di depan kompor selama lebih dari satu atau dua menit dalam satu waktu. Dia terpaksa menyiapkan sup miso yang lebih cepat dibuat malam sebelumnya, yang dia makan sebelum berangkat kerja pada pukul 5.30 pagi.

    Sayangnya tidak ada obat untuk sindrom Werner; perawatan ditujukan untuk mengatasi gejala spesifik pasien. Misalnya, seseorang dapat minum obat dan menerapkan perubahan pola makan dan gaya hidup untuk mengelola diabetes tipe 2; menjalani operasi dan kemoterapi untuk kanker; dan minum obat untuk melawan pengerasan arteri mereka.

    (kna/kna)

  • Nasib Pria Jepang dengan Kondisi Langka, Tubuhnya Menua 10 Kali Lebih Cepat

    Nasib Pria Jepang dengan Kondisi Langka, Tubuhnya Menua 10 Kali Lebih Cepat

    Jakarta – Nobuaki Nagashima berusia pertengahan 20-an ketika dia mulai merasa seperti tubuhnya sedang rusak. Dia berbasis di Hokkaido, prefektur paling utara Jepang, tempatnya menjalani pendidikan militer selama 12 tahun.

    Kondisi aneh di tubuhnya terjadi sedikit demi sedikit: katarak pada usia 25 tahun, nyeri di pinggulnya pada usia 28 tahun, masalah kulit di kakinya pada usia 30 tahun.

    Dikutip dari laman World Economic Forum, pada usia 33 tahun, Nagashima didiagnosis dengan sindrom Werner, penyakit yang menyebabkan tubuh menua terlalu cepat. Penyakit itu membuat seseorang terlihat keriput, rambut beruban dan kebotakan di usia muda. Hal ini juga diketahui menyebabkan pengerasan arteri, gagal jantung, diabetes, dan kanker.

    Nagashima telah menjalani lima atau enam operasi, dari jari kaki hingga pinggul hingga mata, untuk mengobati penyakit yang berkaitan dengan penuaan di umur 43 tahun. Dia mulai tak dikenali, beberapa akan mengira umur Nagashima sudah 80-an.

    Di Jepang, sindrom ini mempengaruhi sekitar 1 dari 40.000 hingga 1 dari 20.000 orang. Orang dengan sindrom ini mungkin mulai beruban sebelum usia 20 tahun. Pada usia 25 tahun, mereka mulai kehilangan rambut dari kulit kepala, alis, dan bulu mata, dan mereka mungkin hanya menumbuhkan rambut yang jarang di tempat lain di tubuh, termasuk ketiak dan dada.

    Kurangnya rambut ini kemungkinan terkait dengan hipogonadisme, ketika ovarium atau testis tidak berfungsi dengan baik; hipogonadisme juga merusak perkembangan organ seksual dan siklus menstruasi.

    Penyakit langka ini baru ditemukan pada tahun 1996, dan sejak itu hanya ada beberapa contoh Werner. Pada tahun 2008, hanya ada 1.487 kasus terdokumentasi di seluruh dunia, dengan 1.128 di antaranya di Jepang.

    Di Rumah Sakit Universitas Chiba, mereka menyimpan catatan total 269 pasien yang didiagnosis secara klinis, 116 di antaranya masih hidup. Salah satunya adalah Sachi Suga, yang hanya bisa berkeliling dengan kursi roda. Otot-ototnya sangat lemah sehingga dia tidak bisa lagi naik masuk dan keluar dari bak mandi.

    Dia biasa memasak sarapan secara teratur untuk dirinya sendiri dan suaminya, tetapi sekarang dia tidak bisa berdiri di depan kompor selama lebih dari satu atau dua menit dalam satu waktu. Dia terpaksa menyiapkan sup miso yang lebih cepat dibuat malam sebelumnya, yang dia makan sebelum berangkat kerja pada pukul 5.30 pagi.

    Sayangnya tidak ada obat untuk sindrom Werner; perawatan ditujukan untuk mengatasi gejala spesifik pasien. Misalnya, seseorang dapat minum obat dan menerapkan perubahan pola makan dan gaya hidup untuk mengelola diabetes tipe 2; menjalani operasi dan kemoterapi untuk kanker; dan minum obat untuk melawan pengerasan arteri mereka.

    (kna/kna)