Author: Detik.com

  • Kopdes Merah Putih Bisa Ajukan Pinjaman Modal Mulai 1 Juli

    Kopdes Merah Putih Bisa Ajukan Pinjaman Modal Mulai 1 Juli

    Jakarta

    Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan memastikan Koperasi Desa Merah Putih dapat mengajukan pinjaman untuk bisnisnya mulai 1 Juli 2025. Pinjaman ini bisa diajukan ke Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).

    “Kami barusan rapat koordinasi persiapan, 1 Juli uang plafonnya bisa digunakan, plafon pinjaman sudah bisa digunakan,” kata dia usai melakukan rapat koordinasi dengan sejumlah Kementerian/Lembaga terkait, Rabu (25/6/2025).

    Untuk melakukan pengajuan pinjaman, koperasi desa harus menyusun proposal khusus, bagaimana bentuk koperasi yang akan berjalan, apakah sembako, pangkalan gas atau gerai pupuk. Proposal itu juga harus dilengkapi dengan bagaimana koperasi tersebut dapat menggunakan modalnya.

    “Tadi sudah disampaikan ya bagaimana cara menguangkannya, kemudian aspek IT-nya gimana, kemudian proposalnya, karena ini kita memilih cara yang benar, bukan cara yang mudah. Jadi misalnya nanti, ini kan bukan APBN ya, koperasi itu nanti pinjaman, plafon. Misalnya dia mau menjadi agen sembako, bagaimana caranya proposal untuk menguangkan modalnya, itu nanti disiapkan,” terangnya.

    Saat ini jumlah Koperasi Desa Merah Putih telah mencapai lebih dari 80.000 unit. Zulhas mengatakan sebanyak 65.000 unit sudah berbadan hukum.

    “Mudah-mudahan sampai akhir Juni semua sudah punya legalitas yang lengkap. Jadi sudah ada dari Menteri Hukumnya sampai Juni ini dan sampai Juni ini juga sudah dipersiapkan yang mock up 80.000 unit dan insyaallah nanti tanggal 19 akan diluncurkan oleh bapak Presiden (Prabowo Subianto),” pungkasnya.

    Sebelumnya, Wakil Menterian BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan plafon pinjaman yang diberikan berkisar Rp 1-3 miliar untuk setiap Kopdeskel Merah Putih. Pria yang akrab disapa Tiko itu mengatakan pihaknya baru memperkirakan anggaran setiap Kopdeskel Merah Putih berdasarkan kebutuhan.

    Untuk skala kecil, Tiko menyebut diperkirakan hanya membutuhkan anggaran Rp 1 miliar. Anggaran itu digunakan untuk membangun gudang ukuran 100 meter dan truk.

    “Kami kemarin sudah bersimulasi, seandainya katakanlah koperasi yang di skala desanya kecil, dia butuh truk satu, dan bangun gudang skala 100 meter itu mungkin sekitar Rp 1 miliar misalnya gitu. Jadi kita lagi ngukur skalanya, jadi Rp 3 miliar itu tidak semuanya ya, tergantung kebutuhan dan size koperasi dan desanya masing-masing,” kata Tiko usai menggelar rapat koordinasi terbatas, di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta Pusat, Rabu (4/6).

    Lebih lanjut, kebutuhan tersebut dibedakan menjadi dua, yakni sebagai investasi dan modal bisnis. Untuk investasi, Tiko menerangkan digunakan untuk membangun gudang, membeli alat dan mesin pertanian, atau truk.

    (acd/acd)

  • Gen-Z Dihantui Infeksi Seksual! Kasus Melonjak, Banyak Obat Tak Manjur Lagi

    Gen-Z Dihantui Infeksi Seksual! Kasus Melonjak, Banyak Obat Tak Manjur Lagi

    Jakarta

    Data Kementerian Kesehatan RI mencatat peningkatan signifikan kasus infeksi menular seksual dalam tiga tahun terakhir di kalangan Gen Z. Di balik lonjakan ini, muncul masalah yang tak kalah serius, banyak obat-obatan yang dulunya ampuh mengatasi IMS, kini sudah tidak lagi efektif.

    “Obat-obatan yang dulu diberikan untuk gonore, sekarang banyak yang nggak mempan lagi. Makin ke sini makin banyak bakteri yang kebal,” beber pakar seks dr Boyke Dian Nugraha kepada detikcom Rabu (25/6/2025).

    Menurut dr Boyke, dulu penanganan IMS seperti gonore (kencing nanah) cukup berhasil dengan penisilin atau kanamycin. Namun kini, bakteri penyebab IMS telah beradaptasi, bermutasi, dan menjadi lebih resisten terhadap berbagai jenis antibiotik.

    “Dulu kita pakai penisilin, efektif. Lalu beralih ke kanamycin, lalu ke golongan fluoroquinolone seperti ciprofloxacin. Tapi sekarang? Banyak yang sudah nggak mempan,” ungkapnya.

    Saat ini, antibiotik seperti penisilin dan sevixin (ceftriaxone generasi lama) dinilai sudah tidak lagi efektif secara luas. Bahkan beberapa golongan sefalosporin generasi lama pun mulai kehilangan efektivitasnya. Cepalosporin generasi baru masih bisa diandalkan, tetapi penggunaannya harus tepat dan disesuaikan berdasarkan hasil uji sensitivitas bakteri.

    “Kalau pasien tidak kunjung sembuh, misalnya keluhan keluar nanah dari kemaluan terus-menerus, kita harus ambil sampel. Kemudian dikirim ke lab mikrobiologi untuk uji sensitivitas, untuk melihat antibiotik mana yang masih bisa melawan bakterinya,” jelas dr Boyke.

    Bahaya Penggunaan Antibiotik Tak Bijak

    Ia menyoroti bahwa resistensi ini banyak dipicu oleh pola penggunaan antibiotik yang sembarangan.

    “Kuman itu pintar. Dikasih antibiotik, dia mutasi. Terus pasiennya berhubungan seks lagi, kena lagi, dikasih antibiotik yang sama, ya nggak mempan. Ini yang menyebabkan resistensi makin luas,” jelasnya.

    Penggunaan antibiotik tanpa resep atau mengandalkan obat yang biasa dipakai orang lain juga berperan dalam mempercepat munculnya bakteri kebal.

    dr Boyke menekankan generasi muda harus lebih sadar terhadap risiko dan konsekuensi dari perilaku seksual bebas tanpa perlindungan. Ia menyayangkan bahwa tren seks bebas seperti ‘friends with benefits’, ‘one night stand’, hingga praktik open BO semakin dianggap lumrah di kalangan remaja dan dewasa muda.

    “Pendidikan seks itu harus disampaikan dengan jujur dan jelas. Bahwa seks bebas bukan cuma soal kehamilan, tapi bisa menyebabkan penyakit menular yang sulit disembuhkan. Bahkan bisa menyebabkan infertilitas, kanker mulut rahim, sampai HIV dan AIDS,” tegasnya.

    Melihat situasi yang kian mengkhawatirkan, dr. Boyke mendorong pemerintah untuk mengambil langkah konkret di tiga sektor utama. Pendidikan seks harus disampaikan sejak dini, termasuk di sekolah-sekolah, dengan materi yang realistis dan berbasis data, bukan hanya normatif.

    NEXT: Gaya hidup bebas para pesohor turut berpengaruh

    Pemerintah harus memastikan layanan pemeriksaan IMS, termasuk untuk kelompok marginal seperti komunitas LGBTQ, mudah diakses tanpa diskriminasi. Ia mengingatkan bahwa publik figur, terutama selebritas, perlu lebih bijak dalam menampilkan kehidupan pribadi mereka yang bisa memberi contoh negatif ke generasi muda.

    “Artis-artis banyak yang liburan berdua sebelum menikah. Itu seakan jadi pembenaran untuk seks pranikah. Padahal risikonya besar sekali. Harus ada kesadaran bahwa mereka ditonton dan ditiru,” ujarnya.

    Dengan meningkatnya kasus IMS dan melemahnya efektivitas obat-obatan, ancaman terhadap kesehatan reproduksi generasi muda semakin nyata. Resistensi antibiotik bukan hanya masalah individu, tetapi krisis kesehatan masyarakat yang harus ditangani bersama, dengan edukasi, regulasi, dan keterlibatan aktif semua pihak.

    “Kalau kita tidak mulai sekarang, nanti kita kehabisan obat. IMS bisa jadi penyakit yang tidak bisa disembuhkan lagi,” tutup dr. Boyke.

  • Sepanjang 2024 Gangguan Listrik Turun 24%

    Sepanjang 2024 Gangguan Listrik Turun 24%

    Jakarta

    Gangguan listrik yang makin jarang dirasakan pelanggan sejalan dengan transformasi yang dilakukan PT PLN (Persero). Sepanjang 2024, angka gangguan listrik turun drastis.

    Ketua Forum Konsumen Berdaya Indonesia (FKBI), Tulus Abadi, menyampaikan apresiasi atas capaian PLN yang dinilai berhasil meningkatkan keandalan sistem kelistrikan nasional.

    “Kinerja positif PLN menunjukkan sistem kelistrikan dikelola semakin baik. Ini penting agar masyarakat di seluruh Indonesia mendapat pasokan listrik yang stabil dan andal. Harapannya, tren ini terus berlanjut,” ujar Tulus di Jakarta, Kamis (25/6/2025).

    Data PLN mencatat, selama tahun 2024, indeks gangguan listrik mengalami perbaikan signifikan. System Average Interruption Frequency Index (SAIFI), yang mengukur frekuensi gangguan per pelanggan, tercatat turun 24 persen menjadi hanya 3 kali dalam setahun. Sementara itu, System Average Interruption Duration Index (SAIDI), atau durasi gangguan, juga menyusut 5 persen, setara 17 menit lebih singkat dibandingkan tahun sebelumnya.

    “Pencapaian ini sebagai bukti nyata bahwa berbagai upaya perbaikan yang dijalankan PLN konsisten memberikan dampak langsung bagi masyarakat,” tegas Tulus.

    Menurutnya, penurunan ini tak lepas dari transformasi menyeluruh yang dilakukan PLN, bukan sekadar pembenahan teknis, melainkan juga lewat modernisasi teknologi, digitalisasi layanan, serta penguatan infrastruktur berbasis data dan analitik.

    Tulus juga menyoroti kemampuan manajemen PLN yang dinilai sukses mengarungi berbagai tantangan global di sektor energi, tanpa mengorbankan keandalan sistem dalam negeri. “PLN mampu menjaga keandalan sistem listrik nasional sekaligus memperkuat struktur kelistrikan agar makin tangguh dan kompetitif,” ujarnya.

    (rrd/rrd)

  • KKP-Pemprov Jabar Bakal Revitalisasi 20 Ha Tambak di Pantura

    KKP-Pemprov Jabar Bakal Revitalisasi 20 Ha Tambak di Pantura

    Jakarta

    Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Sakti Wahyu Trenggono menandatangani nota kesepakatan (MoU) dengan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi hari ini. Penandatanganan ini terkait sinergi perencanaan, pembangunan, dan pengelolaan perikanan budidaya dalam rangka mendukung revitalisasi tambak di Pantai Utara Jawa (Pantura).

    Rencana revitalisasi tambak Pantura yang akan dilaksanakan hingga dua tahun ke depan, dengan total calon tambak seluas 78.550 hektar (Ha). Tahun ini, pemerintah mengejar revitalisasi luasan lahan tambak 20.413,25 Ha di empat kabupaten Jawa Barat, yakni Bekasi, Karawang, Subang, dan Indramayu. Dari total lahan ini, di Bekasi terdapat calon tambak seluas 8.188,49 Ha, di Karawang seluas 6.979,51 Ha, di Subang seluas 2.369,76 Ha, dan di Indramayu seluas 2.875,48 Ha yang sebagian besar milik negara dan masuk dalam rencana calon tambak yang akan direvitalisasi.

    MKP Sakti Wahyu Trenggono menyampaikan program tersebut dapat membuka lapangan kerja lebih dari 100 ribu tenaga kerja. Selain itu, dengan program tersebut berpotensi menciptakan industri baru.

    Selain menandatangani dengan Gubernur Jabar, KKP melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya juga menandatangani nota kesepakatan dengan Bupati Bekasi, Bupati Subang, Bupati Karawang, serta Bupati Indramayu.

    “20 ribu hektare ini akan menyerap tenaga kerja lebih dari 100 ribu orang yang dedicated langsung sudah tidak kurang dari 40 ribu orang. Dan itu harus bisa dipenuhi dari masyarakat Jawa Barat. Itulah tadi kita sudah tanda tangan dengan 5 Bupati di Jawa Barat,” kata Trenggono saat acara Penandatangan MoU di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (25/6/2025).

    Sementara itu, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mengatakan revitalisasi tambak di empat kabupaten di Jabar seperti secercah harapan bagi masyarakat Jabar. Sebab, program tersebut dapat mengatasi garis pantai yang selama ini telah abrasi. Nantinya, di sana akan diubah menjadi area budidaya.

    Menurut Dedi Mulyadi, budidaya tidak hanya mengembangkan ikan saja. Namun, juga membangun ekosistem pantai serta dapat membuka lapangan kerja hingga 120 ribu tenaga kerja.

    “Kemudian anak-anak muda yang dididik secara baik bagaimana mengembangkan budidaya yang berdasarkan hitungannya tadi hampir 120 ribu tenaga kerja, ditunjang oleh sistem transportasi laut dan transportasi darat yang terkoneksi, jaringan informasi yang terkoneksi, sarana pendidikan yang saya tekankan tadi, sekolah-sekolah kelautan atau SMA yang memiliki kelas khusus kelautan,” kata Dedi.

    Dedi menerangkan melalui program tersebut, masyarakat dapat melihat hamparan pantai yang indah ke depannya. Dia pun optimistis di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan MKP Sakti Wahyu Trenggono dapat mengerek pertumbuhan ekonomi, terutama di sektor kelautan dan perikanan.

    “Saya yakin di era kepemimpinan Pak Prabowo Subianto dan di era kepemimpinan Bapak Menteri KKP, kita bisa melihat hamparan pantai dari Babelan, Pakis, Jaya, sampai dengan Blanakan, sampai dengan Eretan, adalah hamparan garis pantai yang indah dan mengalami pertumbuhan ekonomi yang memadai. Disinilah kita memulai, hari ini kita memulai menanda tangani dan saya ucapkan terima kasih,” imbuh Dedi.

    (rea/rrd)

  • PHE ONWJ Lepas Anjungan Baru Ramah Lingkungan ke Pesisir Laut Jawa

    PHE ONWJ Lepas Anjungan Baru Ramah Lingkungan ke Pesisir Laut Jawa

    Jakarta

    PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) memulai babak baru dalam menjaga ketahanan energi nasional. PHE ONWJ mengirim topside Anjungan OOA, berbobot 530 metrik ton menuju pantai utara Jawa Barat.

    Anjungan itu dikirim dari lokasi fabrikasi Proyek Pengembangan Lapangan OO-OX, milik PT Meitech Eka Bintan, anak perusahaan PT Meindo Elang Indah (24/06) kemarin di Pulau Bintan, Kepulauan Riau, melalui jalur laut.

    Anjungan OOA merupakan bagian dari proyek pengembangan lapangan minyak dan gas OO-OX yang dikelola PHE ONWJ, yang bertujuan untuk meningkatkan produksi migas nasional. Selain pembangunan Anjungan OOA, proyek ini juga akan melakukan pemboran 4 (empat) sumur pengembangan, yaitu OOA-1, OOA-2, OOA-3, dan OOA-4.

    Melalui upaya ini, Lapangan OO-OX diestimasi mampu menghasilkan tambahan 2.996 barel minyak per hari (BOPD), dan 21,26 juta standar kubik gas per hari (MMSCFD) ketika mulai berproduksi pada kuartal pertama 2026.

    “Keberadaan Anjungan OOA diharapkan bisa mendukung peningkatan produksi Lapangan OO-OX yang dikelola PHE ONWJ. Peningkatan produksi ini sejalan dengan visi Perusahaan untuk mensukseskan swasembada energi sesuai Program Asta Cita Presiden Republik Indonesia,” ujar Direktur Pengembangan dan Produksi PT Pertamina Hulu Energi, Subholding Upstream Pertamina, Awang Lazuardi dalam keterangan tertulis, Rabu (25/6/2025).

    Sementara itu Deputi Eksploitasi SKK Migas Taufan Marhaendrajana, menyampaikan penyelesaian berbagai proyek migas yang strategis diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap produksi minyak dan gas bumi nasional dengan mengkonversi cadangan menjadi produksi.

    “Terutama dalam menahan laju penurunan alamiah produksi migas melalui berbagai aktivitas pemeliharaan dan pengembangan, sekaligus memberikan dampak nyata terhadap peningkatan produksi,” ucapnya.

    Pada kesempatan yang sama, VP Production & Operations Pertamina Subholding Upstream Regional Jawa, Rahmat Ali Hakim, menegaskan proyek ini merupakan salah satu kontribusi penting untuk memperkuat energi nasional.

    “Kami berkomitmen penuh untuk mendukung target pemerintah dalam meningkatkan produksi migas secara bertanggung jawab, sekaligus beradaptasi dengan dinamika global yang menekankan keberlanjutan energi,” katanya.

    Proyek yang melibatkan kolaborasi sejumlah entitas/subholding di lingkungan Pertamina, mulai dari rekayasa teknik, pengadaan barang & jasa, fabrikasi dan instalasi anjungan, penggelaran pipa penyalur bawah laut, hingga penyediaan kapal pendukung berbendera Indonesia dilaksanakan oleh Kontraktor Pelaksana PT Meindo Elang Indah (PDN).

    Semua tahapan dilakukan dengan standar keselamatan yang tinggi, baik di area lepas pantai, jalur pipa darat serta fasilitas pengolahan di darat/OPF di Balongan, Indramayu.

    Selain fokus pada peningkatan produksi, PHE ONWJ juga menunjukkan komitmennya terhadap lingkungan dengan pemasangan panel-panel surya berkapasitas 14.22 kW di Anjungan OOA untuk memenuhi kebutuhan listrik dalam mengoperasikan anjungan lepas pantai ini.

    Penggunaan teknologi panel surya di Anjungan OOA bukan hanya sekedar inovasi teknis, melainkan juga sebagai implementasi konkret dalam mengurangi jejak karbon dan mengembangkan energi terbarukan di sektor migas

    General Manager PHE ONWJ, Muzwir Wiratama, menambahkan komitmen terhadap praktik energi terbarukan merupakan bagian penting dalam menjalankan operasi produksi migas yang ramah lingkungan.

    “Dengan terus memperluas penggunaan energi surya, kami tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga memberi contoh nyata bagi industri migas Indonesia dalam mengedepankan prinsip ramah lingkungan,” ungkap Wira.

    Pada 2022, PHE ONWJ memperoleh dua rekor MURI untuk penggunaan energi surya di fasilitas migas, yang menandai langkah nyata menuju produksi energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.

    Topside Anjungan OOA diperkirakan tiba di lokasi kerja, di pesisir utara Laut Jawa pada sekitar 6 Juli 2025. Tahap pekerjaan berikutnya termasuk pekerjaan instalasi jacket, pekerjaan fondasi piling, dan dilanjutkan dengan instalasi topside.

    Sebelum dapat beroperasi, sejumlah pekerjaan instalasi darat (onshore) dan lepas pantai (offshore) lainnya akan dieksekusi, meliputi instalasi pipa bawah laut dan darat, serta modifikasi pada aset Onshore Processing Facility (OPF) Balongan. Seluruh pekerjaan akan dieksekusi dengan menerapkan prinsip safer, faster, better, atau selamat, lebih cepat, dan menghasilkan kualitas yang lebih baik.

    Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan Pertamina terus melakukan inovasi dan kolaborasi untuk meningkatkan produksi migas demi mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional.

    “Pertamina melakukan optimalisasi produk dalam negeri untuk mendukung target produksi minyak nasional 1 juta barrel, untuk mencapai target swasembada energi, sekaligus menumbuhkan industri domestik,” ujar Fadjar.

    Sebelumnya, struktur jacket anjungan seberat 200 metrik ton sudah dikirim terlebih dulu pada Sabtu (7/6) dari lokasi yang sama.

    Kedua struktur Anjungan OOA ini akan dirakit dan dihubungkan melalui pipa penyalur bawah laut berdiameter 12 inci sepanjang 14 km ke fasilitas Onshore Processing Facility (OPF) Balongan, Indramayu.

    Pipa penyalur bawah laut ini pada kedalaman 2 meter (TOP) di bawah seabed, sesuai regulasi Pemerintah Indonesia.

    Kegiatan pelepasan topside Anjungan OOA dihadiri perwakilan SKK Migas, Pertamina Hulu Energi (PHE) Subholding Upstream, Regional Jawa Pertamina Subholding Upstream, PHE ONWJ dan pemangku kepentingan lainnya.

    (anl/ega)

  • Bank BUMN Kasih Pelatihan buat Pengurus Kopdes Merah Putih

    Bank BUMN Kasih Pelatihan buat Pengurus Kopdes Merah Putih

    Jakarta

    Operasional Oktober, Pelatihan Kapasitas SDM dan Kelembagaan Kopdes Merah Putih Digelar

    Pemerintah tengah melakukan serangkaian persiapan untuk mendukung kelancaran operasional Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih. Salah satu persiapan yang dilakukan ialah penguatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dan kelembagaan koperasi.

    Hal ini diwujudkan melalui pelaksanaan kegiatan pelatihan Capacity Building SDM dan Penguatan Kelembagaan Kopdes Merah Putih yang digelar pada Rabu-Kamis, 25-26 Juni 2025. Acara ini dilaksanakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Pangan (Kemenko Pangan) dan didukung oleh Bank Mandiri.

    Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, penguatan koperasi desa dilakukan agar dapat menciptakan nilai tambah secara optimal dan berkelanjutan, serta berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.

    “Melalui sinergi ini, kami berharap dapat membantu Kemenko Pangan memperkuat fondasi kelembagaan koperasi dan mengakselerasi kapasitas SDM-nya agar lebih adaptif terhadap tantangan dan kebutuhan zaman,” ujar Darmawan, dalam keterangan tertulis, Rabu (25/6/2025).

    Bank Mandiri menyediakan fasilitas pelatihan di Gedung Nawasena, Mandiri University, Kawasan Mandiri Wijayakusuma, Jakarta Barat bagi lebih dari 1.300 peserta. Peserta merupakan pengurus dan perwakilan dari lebih 150 KDKMP yang tersebar dari berbagai daerah di Indonesia.

    Dalam acara kick-off pelatihannya, sebanyak 348 peserta hadir secara langsung (luring), sedangkan 1.000 peserta lainnya bergabung secara daring melalui platform digital. Darmawan mengatakan, Bank Mandiri tidak hanya menyediakan fasilitas dan dukungan logistik, tetapi juga berkontribusi dalam pengisian materi pelatihan.

    “Materi yang disampaikan mengenai pemahaman keuangan serta sharing session agar kehadiran Kopdes Merah Putih memberikan dampak yang lebih optimal dalam memperkuat ekonomi desa dan kemandirian bangsa,” ujarnya.

    Pada sharing session tersebut, Bank Mandiri juga menggandeng Goris Mustaqim, salah satu tokoh penggerak sosial dan mentor nasional dalam program Wirausaha Muda Mandiri (WMM), untuk memberikan inspirasi dan motivasi kepada peserta.

    Melalui pelatihan ini, Bank Mandiri optimis para pengurus koperasi dapat lebih siap dalam mengimplementasikan peran strategis Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP) di desa masing-masing. Hal ini terutama dalam memperluas inklusi keuangan, mendorong wirausaha lokal, dan memperkuat ketahanan ekonomi desa.

    Sebagai informasi, pemerintah telah menyelesaikan pembentukan sebanyak 80 ribu badan Kopdes Merah Putih. Ditargetkan pada bulan Oktober 2025 mendatang koperasi ini sudah bisa beroperasi serentak.

    (shc/kil)

  • Selat Hormuz, Nuklir, dan Eskalasi Krisis

    Selat Hormuz, Nuklir, dan Eskalasi Krisis

    Jakarta

    Geopolitik adalah pelajaran tentang negosiasi dan daya tawar negara dalam percaturan politik dunia. Dalam situasi perang, Iran punya dua tawar dalam negosiasi. Dua-duanya berdampak pada skala perang dan dampaknya terhadap dunia. Pertama adalah selat Hormuz, kedua adalah program nuklir.

    Selat Hormuz

    Selat Hormuz adalah celah sempit, terletak di di antara Oman dan Iran, yang menghubungkan Teluk Persia dan Laut Arab. Panjangnya 39 kilometer, lebarnya 33 hingga 95 kilometer. Selat Hormuz adalah chokepoint terpenting dalam lalu lintas pasokan seperempat minyak dunia. Sekitar 21 juta barel per hari minyak diangkut melalui selat ini, dengan nilai ekonomi mencapai US$ 600 miliar per tahun.

    Selat ini istimewa karena menjadi satu-satunya rute maritim tercepat untuk menyalurkan migas dari negara-negara Teluk ke perairan dunia. Melaui Selat Hormuz, kapal tanker berlayar dari kawasan Teluk ke Laut Arab dan Samudra Hindia, menuju negara-negara tujuan ekspor. Meski berkali-kali menggunakan Selat Hormuz sebagai senjata diplomasi, Iran tidak pernah benar-benar berhasil menutupnya.

    Selama perang Irak-Iran (1980-1988), Iran menebar ranjau di perairan Teluk, tetapi Central Command (CENTCOM) AS berhasil menghancurkannya melalui Operasi Praying Mantis pada 1988. Pada 2012, seiring sanksi embargo Barat, Iran mengancam akan menutup selat Hormuz. Ketua Komisi Ekonomi parlemen Iran mengancam, “kami tidak akan membiarkan setetes pun minyak melalui Selat Hormuz, jika kami dikenai sanksi.”

    Kenyataannya, Iran tidak pernah benar-benar memblokir Selat Hormuz. Iran hanya mengintimidasi kapal-kapal yang melewati selat tersebut, seperti dengan menyita dua kapal pada 2023 dan satu kapal pada 2024. Penutupan Selat Hormuz tidak hanya akan mengganggu pasokan minyak global, tetapi menutup keran ekspor Iran sendiri, yang berarti mengganggu aliran pendapatan utamanya dari ekspor minyak.

    Pasca Operasi Godam Tengah Malam oleh militer AS pada Sabtu (21/6/2025), Iran kembali menebar ancaman untuk menutup Selat Hormuz. Keputusan ini dilaporkan disetujui secara bulat oleh anggota parlemen.

    Akankan Iran membuktikan ancamannya? Jika iya, berapa lama? Apa dampaknya bagi dunia?

    Selama periode panjang ketegangan di kawasan Teluk, Iran telah berinvestasi meningkatkan kapasitas militernya untuk menjaga selat Hormuz dengan kombinasi ranjau, perahu kecil, rudal jelajah antikapal, kapal selam, dan rudal balistik. Sejumlah analis menyebut, meskipun kemampuan militer Iran meningkat dalam beberapa dekade, Iran hanya sanggup menutup Selat Hormuz selama seminggu.

    Dunia, terutama AS, berkepentingan mengamankan jalur minyaknya dari Teluk Persia. Begitu Angkatan Laut AS menyerbu, Iran terpaksa membuka kembali jalur tersebut. Namun, jika Iran berhasil menutup Selat Hormuz lebih lama, dunia akan demam karena gangguan pasokan energi. Harga minyak dipastikan melambung tinggi. Harian terkemuka Turki, Hürriyet, menyebut harga minyak berpotensi melonjak hingga US$130 per barel.

    lanjut ke halaman berikutnya

    Program Nuklir

    Program nuklir dunia, termasuk Iran, tidak terlepas dari konstelasi politik. Sebelum rezim Shah digulingkan oleh revolusi Islam pada 1979, Iran memulai program nuklir untuk energi dengan bantuan AS dan Eropa. Pada 1967, AS memasok reaktor nuklir untuk riset berkapasitas 5 MW. Dikawal AS, Iran menandatangani traktat non-proliferasi (NPT) yang mulai berlaku pada 5 Maret 1970.

    Sejak 1974 hingga 1978, Iran melaksanakan penelitian dan pendidikan nuklir di Universitas Teheran. Rezim Shah menginvestasikan US$1 miliar di pabrik pengayaan uranium Prancis milik Eurodif. Kontrak ditandatangani dengan Kraftwerk Union, anak perusahaan Siemens, untuk membangun dua reaktor berkapasitas 1.200 MW di Bushehr. Dengan Framatome, Iran merundingkan kontrak pembangunan dua reaktor tambahan berkapasitas 900 MW.

    Angin politik berubah setelah revolusi 1979. Di bawah Ayatullah Khomeini, Iran adalah seteru Barat yang paling lantang. Setelah perang dengan Irak (1980-1988), fasilitas nuklir Iran luluh lantak.

    Dibantu Rusia, China, dan Pakistan, Iran merenovasi program nuklirnya, kali ini di bawah ancaman Barat. Iran menandatangani protokol kerja sama nuklir dengan China pada 1985 dan 1990.

    Pada 1995, Iran menyelesaikan protokol kerja sama dengan Rusia untuk pembangunan reaktor Bushehr dan pabrik pengayaan uranium. Iran juga menerima teknologi pengayaan uranium melalui jaringan rahasia yang dijalankan oleh ilmuwan Pakistan, AQ Khan.

    Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mencurigai proyek nuklir Iran berkembang ke tujuan non-sipil melalui Proyek Amad. Iran diduga memperkaya uranium untuk mengintegrasikan muatan nuklir dan memproduksi bahan peledak.

    Natanz dibangun sebagai fasilitas pengayaan uranium, Arak dikembangkan sebagai fasilitas produksi air berat. Natanz dapat menyediakan uranium tingkat senjata, Arak membantunya memperoleh plutonium tingkat senjata.

    Sanksi demi sanksi dijatuhkan Barat dan PBB yang dikendalikan AS dan sekutunya. Tetapi, Iran bergeming. Sanksi yang dijatuhkan tidak membuat Iran mati dan proyek nuklirnya gulung tikar. Atas tekanan IAEA, rencana Amad ditutup, tetapi proyeknya berlanjut di bawah Organisasi Inovasi dan Penelitian Pertahanan (SPND).

    Pada April 2006, Iran mengumumkan berhasil memperkaya uranium hingga tingkat 3,6%. Pada 2009, Barat membocorkan informasi tentang pabrik pengayaan bahan bakar Fordow (FFEP), fasilitas kedua yang telah dibangun Iran selama bertahun-tahun.

    Pada 2016, Iran telah menghasilkan cukup bahan fisil tingkat senjata untuk bom nuklir, dengan pengayaan lebih lanjut, dalam waktu dua atau tiga bulan. Pengayaan uranium Iran mencapai tingkat 60%. Tidak butuh waktu lama mencapai tingkat 90% untuk menghasilkan bom nuklir.

    lanjut ke halaman berikutnya

    Ini dalih Israel menyerbu Iran. Terlepas adakah bukti Iran sudah punya senjata nuklir, perang saat ini membuktikan Iran bukan negara ‘kaleng-kaleng’ dan Israel ketemu lawan tanding sepadan.

    Berbeda dengan Iran, Amerika dan Eropa menerapkan standar ganda terhadap Israel. Israel dibiarkan tidak meratifikasi traktat non-proliferasi (NPT). Israel membangun senjata nuklir, sebagaimana dibocorkan oleh mantan teknisinya, Mordechai Vanunu.

    Ini terungkap dalam artikel heboh di The Sunday Times pada Oktober 1986 bertajuk “Revealed: the secrets of Israel’s nuclear arsenal.” Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) melaporkan, Israel sudah mempunyai 90 hulu ledak nuklir. Jika Iran dan Israel sama-sama telah mempunyai senjata nuklir, terbuka prospek untuk saling menahan diri. Di antara konsensus negara nuklir, mereka sepakat untuk tidak lumat oleh senjata yang dibuat sendiri.

    Dampak bagi Indonesia

    Konflik akan eskalatif jika Iran betul-betul menutup selat Hormuz. Dunia, termasuk Indonesia, akan merasakan dampaknya. Saat pasokan seret, harga minyak melambung.

    Indonesia tidak seperti dulu, saat pecah perang Yom Kippur pada 1973. Ketika Arab-Israel tegang, Indonesia justru menikmat windfall profit dari kenaikan harga minyak dunia.

    Saat itu, status Indonesia adalah eksportir. Sekarang Indonesia importir netto. Setiap kenaikan 1 US$ harga minyak, APBN diperkirakan tekor Rp 1,5 triliun untuk subsidi dan kompensasi.

    Sekarang harga minyak sudah merambat naik mendekati asumsi APBN 2025 sebesar US$ 82 per barel. Jika selat Hormuz ditutup, harga minyak akan melambung di atas US$ 100 per barel. Dunia akan demam. Dampak krisis akan meluas. Krisis energi bisa menjadi pintu masuk bagi krisis politik dan ekonomi.

    Indonesia mengandalkan sebagian impornya dari Timur Tengah, baik minyak mentah maupun produk kilang. Pada 2024, dari total impor crude sebesar 125,7 juta barel, Indonesia mengimpor dari Arab Saudi sebesar 25,6 juta barel (20,3%). Untuk produk kilang, dari 275,2 juta barel impor, Indonesia mengimpor dari Arab Saudi 13,4 juta barel (4,8%), Uni Emirat Arab 12,5 juta barel (4,6%), Qatar 6,5 juta barel (2,3%), Kuwait 3,9 juta barel (1,4%), dan Bahrain 1,2 juta barel (0,4%).

    Ini negara-negara yang jalur pelayarannya melewati Selat Hormuz. Dari total impor, risiko gangguan pasokan dari Selat Hormuz mencapai 16%. Indonesia bisa mengalihkan rute ke alternatif lain, tetapi biaya logistiknya lebih mahal.

    Dampak lain bagi Indonesia adalah tekanan fiskal. Jika harga minyak tembus di atas US$ 100 per barel, Indonesia harus memikul beban subsidi lebih berat. Pada 2024, beban subsidi dan kompensasi energi mencapai Rp 407,1 triliun.

    Bagi APBN yang sudah defisit sejak awal tahun, kondisi ini akan memaksa Pemerintah memangkas subsidi. Ini dilakukan dengan menaikkan harga energi, baik BBM maupun listrik. Di tengah penurunan daya beli, langkah ini bisa menimbulkan gejolak sosial dan politik. Karena itu, pemerintah perlu mengantisipasi potensi krisis ini sejak dini.

    M. Kholid Syeirazi
    Direktur Eksekutif Center for Energy Policy
    Dosen Fakultas Ilmu Administrasi UI

  • Jessie J Jalani Operasi Kanker Payudara, Begini Kondisinya Sekarang

    Jessie J Jalani Operasi Kanker Payudara, Begini Kondisinya Sekarang

    Jakarta

    Penyanyi Jessie J mengatakan bahwa dirinya telah menjalani operasi kanker payudara. Saat ini, pemilik lagu ‘Flashlight’ tersebut sedang beristirahat di rumah, sembari menunggu hasil usai operasi.

    Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, perempuan berusia 37 tahun tersebut merasa lega dapat melewati masa-masa yang dianggapnya sebagai titik terendah. Ia juga mengucapkan rasa terima kasih mendalam kepada tenaga medis yang membantu operasinya.

    “Terima kasih kepada dokter/dokter bedah dan semua perawat yang merawat saya dan semua keluarga/sahabat yang datang berkunjung,” tulis Jessie J di akun Instagram-nya, dikutip detikcom, Rabu (25/6/2025).

    Dikutip dari BBC, Jessie J mengungkapkan diagnosis awal kanker payudaranya pada awal Juni dan mendapat dukungan luas dari rekan-rekannya karena berbagi pengalamannya.

    Ia mengatakan saat itu dirinya akan menjalani operasi setelah penampilannya di Capital’s Summertime Ball, sebuah festival mini di Stadion Wembley London yang diadakan pada tanggal 15 Juni.

    Jessie J mengatakan dirinya bersyukur kepada semua orang yang telah membantunya selama proses perawatan dan memberikan semangat kepada orang lain yang kini tengah menghadapi keadaan sulit.

    “Saya masih memeluk semua orang yang sedang mengalami masa sulit saat ini. Kita semua bisa mengatasinya!” tulisnya.

    Dikutip dari Cleveland Clinic, kanker payudara merupakan kanker yang paling umum menyerang wanita. Kanker ini terjadi ketika sel kanker di payudara berkembang biak dan menjadi tumor . Sekitar 80 persen kasus kanker payudara bersifat invasif, artinya tumor dapat menyebar dari payudara ke area tubuh lainnya.

    Sementara, kanker payudara stadium awal yang diidap Jessie J berarti berarti kanker masih kecil dan hanya terdapat di jaringan payudara atau mungkin ditemukan di kelenjar getah bening yang dekat dengan payudara.

    Stadium 1 kanker payudara dibagi menjadi 1A dan 1B. Stadium 1A berarti kanker berukuran 2 sentimeter atau lebih kecil dan belum menyebar ke luar payudara.

    (dpy/kna)

  • Suzuki Luncurkan Mobil Rp 100 Jutaan, Konsumsi BBM-nya 28,2 Km/L

    Suzuki Luncurkan Mobil Rp 100 Jutaan, Konsumsi BBM-nya 28,2 Km/L

    Jakarta

    Ketika produsen lain sibuk membuat mobil SUV besar, Suzuki justru masih rajin meluncurkan mobil-mobil mungil. Bahkan, mereka baru saja mengenalkan New Suzuki Alto yang harganya cuma Rp 100 jutaan!

    Disitat dari Carscoops, Rabu (25/6), Suzuki Alto bukan meluncur di Indonesia, melainkan di Jepang. Mobil perkotaan bertampang unik tersebut mendapat pembaruan dibandingkan model sebelumnya, terutama di area eksterior.

    Ubahan paling kentara terletak di area depan. Suzuki mendesain ulang gril menjadi lebih unik dengan aksen menyerupai kumis. Bumper depan juga dibuat lebih bulat, memberi kesan kalem namun tetap modern.

    Suzuki Alto 2025 Foto: Doc. Suzuki

    Bagian belakang kini dilengkapi spoiler atap kecil yang tak hanya mempercantik tampilan, melainkan juga membantu aspek aerodinamika.

    Masuk ke kabin, Suzuki Alto masih mengusung format 4-seater. Namun, varian tertinggi atau Hybrid X mendapat jatah head unit 7 inci dengan fitur Suzuki Connect yang memungkinkan pengguna mengontrol AC via smartphone. Sentuhan elegan ditambahkan lewat setir berlapis kulit dan handle pintu krom.

    Sementara untuk varian terendah, interiornya tetap minimalis dengan pelek kaleng dan tanpa layar infotainment. Cocok untuk pengguna yang mencari mobil praktis dengan harga terjangkau.

    Suzuki Alto 2025 Foto: Doc. Suzuki

    Suzuki Alto baru masih menggunakan mesin 660cc bersilinder tiga. Namun, kendaraan tersebut kini sudah punya varian mild-hybrid yang ramah lingkungan. Bahkan, menurut WLTC Jepang, konsumsi bahan bakarnya 28,2 km/liter!

    Itu tandanya, untuk menempuh jarak 100 km, Suzuki Alto hanya memerlukan bensin 3,5 liter. Catatan tersebut membuat kendaraan itu menjadi mobil hybrid Jepang teririt di kelasnya.

    Sementara fitur keselamatannya terbilang lumayan, misalnya seperti Dual Sensor Brake Support II, Lane Departure Prevention, Traffic Light Start Notification System dan lainnya.

    Suzuki Alto sudah bisa dipesan di Jepang. Konsumen setempat yang berminat cukup menyiapkan mahar mulai dari 1,1 juta yen atau sekira Rp 120 jutaan. Menarik sekali, bukan?

    (sfn/rgr)

  • Pemerintah Diminta Lakukan Ini buat Ketahanan Energi & Kurangi Impor BBM

    Pemerintah Diminta Lakukan Ini buat Ketahanan Energi & Kurangi Impor BBM

    Jakarta

    Pemerintah didorong untuk menempuh langkah strategis dalam membangun ketahanan energi dan mengurangi ketergantungan impor BBM.

    Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Panggah Susanto mengungkapkan dibutuhkan peningkatan produktivitas Sawit untuk mendukung kebijakan Mandatory B40 yang dicanangkan oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadahlia.

    “Kebijakan Mandatory B40, menjadi langkah strategis mengurangi ketergantungan Impor minyak jenis solar selama ini, kita memiliki sumberdaya Sawit yang melimpah, maka harus dimaksimalkan pengelolaan dan pemanfaatannya untuk meningkatkan ketahanan dan kemandirian energi bangsa yang menjadi cita cita bapak Presiden,” kata dia dalam keterangannya, Rabu (25/6/2025).

    Kebijakan Pemerintah terkait dengan pencampuran Bahan Bakar Nabati jenis Biodiesel dari 35% ke 40% di dalam bahan bakar minyak jenis solar dinyatakan berlaku sejak tanggal 1 Januari Tahun 2025 Melalui Keputusan Menteri ESDM No 341.K/EK.01/MEM.E/2024 tentang Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati Jenis Biodiesel Sebagai Campuran Bahan Bakar Minyak Jenis Minyak Solar Dalam Rangka Pembiayaan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit Sebesar 40%.

    Panggah juga menjelaskan bahwa Program Mandatory B40 tahun 2025, akan terus berlanjut ke B50 di tahun 2026, dan pemanfaatan energi terbarukan lainnya sangat relevan sebagai antisipasi terhadap eskalasi perang global yang dapat memicu krisis energi.

    “Kebijakan mandatory B35 ke B40 dan pemanfaatan energi terbarukan lainnya sangat relevan dikaitkan dg kondisi geopolitik global yg semakin tidak menentu dengan eskalasi perang di berbagai wilayah dunia yang dapat memicu krisis energi,” ujar dia.

    Kebijakan Mandatory ini tentunya membutuhkan pasokan minyak sawit mentah (CPO) sebagai bahan baku biodiesel untuk program B40 diperkirakan 15,6 juta kiloliter per tahun, maka diperlukan upaya dalam mendorong peningkatan produktivitas Sawit, sehingga dapat menjaga stabilitas ketersediaan pasokan untuk kebutuhan program Mandatory dan kebutuhan pangan minyak goreng untuk konsumsi masyarakat.

    “kita harus mendorong peningkatan produktivitas Sawit sehingga kebutuhan yang besar untuk program Mandatory B40, tidak mengganggu kebutuhan masyarakat atas konsumsi minyak goreng dari Sawit dan kebutuhan bahan baku industri lainnya, sehingga harga pun tetap stabil dan tidak terganggu karena kebutuhan biodiesel,” katanya.

    Program ini membutuhkan sinergitas dan keterpaduan antar sektor yang secara kelembagaan yaitu kementerian Pertanian yang bertanggung jawab atas hulunya, dan kementerian ESDM atas hilirnya, dan keduanya harus tetap bersinergi dalam mewujudkan ketahanan energi melalui program Mandatory B40.

    (kil/kil)