Author: Detik.com

  • Kebakaran Hutan Saat Gelombang Panas di Spanyol Tewaskan 2 Orang

    Kebakaran Hutan Saat Gelombang Panas di Spanyol Tewaskan 2 Orang

    Video: Kebakaran Hutan Saat Gelombang Panas di Spanyol Tewaskan 2 Orang

    41 Views | Kamis, 03 Jul 2025 06:13 WIB

    Kebakaran hutan terjadi di Catalonia, Spanyol pada Selasa (1/7). Dua orang tewas dalam kebakaran tersebut. Selain itu, area pertanian di Torrefeta juga mengalami kebakaran.

    Peristiwa ini terjadi saat Eropa menghadapi gelombang panas yang luar biasa. Sekitar 14.000 penduduk diminta untuk tetap berada di dalam rumah pada hari itu. Badan meteorologi Spanyol AEMET melaporkan bahwa Juni merupakan bulan terpanas yang pernah tercatat.

    Tonton video menarik lainnya di sini.

    Yumna Khan/Reuters – 20DETIK

  • Rudal AS untuk Ukraina Disetop Buntut Pasokan Terbatas

    Rudal AS untuk Ukraina Disetop Buntut Pasokan Terbatas

    Jakarta

    Amerika Serikat (AS) menghentikan pengiriman rudal ke Ukraina. Keputusan ini diambil Departemen Pertahanan AS atau Pentagon karena stok menipis.

    Dilansir kantor berita Reuters dan Al Arabiya, Rabu (2/7/2025), beberapa pengiriman yang dihentikan adalah rudal pertahanan udara dan amunisi presisi lainnya. Ini termasuk puluhan rudal pencegat Patriot, lebih dari 100 rudal Hellfire dan puluhan rudal Stinger

    Diberitakan Politico, menurut dua sumber yang mengetahui keputusan penghentian tersebut, perlambatan pengiriman beberapa senjata yang dijanjikan ke Ukraina semasa pemerintahan mantan Presiden AS Joe Biden, telah terjadi dalam beberapa hari terakhir.

    Kedua sumber itu menambahkan bahwa pencegat pertahanan udara untuk membantu menjatuhkan drone dan proyektil Rusia termasuk di antara senjata yang ditunda pengirimannya itu.

    Media NBC melaporkan bahwa Ukraina juga tidak akan mendapatkan ribuan amunisi Howitzer 155 mm berdaya ledak tinggi dan lebih dari 250 rudal presisi berpemandu Guided Multiple Launch Rocket System (GMLRS).

    Dalam sebuah email, Pentagon mengatakan pihaknya memberi Presiden Donald Trump opsi-opsi untuk melanjutkan bantuan militer ke Ukraina sejalan dengan tujuan mengakhiri perang Rusia di sana.

    “Pada saat yang sama, departemen secara ketat memeriksa dan mengadaptasi pendekatannya untuk mencapai tujuan ini, sambil juga menjaga kesiapan pasukan AS untuk prioritas pertahanan pemerintahan,” kata Elbridge Colby, Wakil Menteri Pertahanan untuk kebijakan.

    Semua bantuan senjata AS sempat dihentikan sementara pada bulan Februari lalu, dan dihentikan lagi untuk sementara pada bulan Maret lalu. Pemerintahan Trump kemudian kembali mengirimkan bantuan terakhir yang disetujui di bawah pemerintahan mantan Presiden Joe Biden.

    Diberitakan NBC, Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth menangguhkan pengiriman tersebut beberapa minggu setelah Hegseth memulai peninjauan ulang terhadap stok amunisi AS, yang telah menyusut selama beberapa tahun terakhir karena pengiriman besar-besaran ke Ukraina dan Timur Tengah.

    (lir/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Menggigil Tapi Gak Demam? Bisa Jadi Gejala Autoimun

    Menggigil Tapi Gak Demam? Bisa Jadi Gejala Autoimun

    Jakarta

    Ketika mulai terserang flu atau pilek, kemungkinan gejala yang menyertai adalah menggigil. Biasanya, kondisi ini disertai demam.

    Meski demikian, menggigil juga bisa terjadi tanpa demam. Menurut kepala Staf Medis di Well Now Urgent Care, Hannah Cohan, NP, gejala ini tidak terlalu umum.

    Rasa dingin dan demam biasanya saling berkaitan, kecuali jika ada kondisi medis atau keadaan lainnya. Salah satu kondisi yang menyebabkan menggigil tapi tidak demam adalah autoimun.

    Menggigil Tanpa Demam Bisa Jadi Gejala Autoimun?

    Menggigil tanpa demam bisa menjadi gejala dari kondisi autoimun seperti lupus yang mengganggu mekanisme pengaturan suhu tubuh. Dikutip dari laman My Lupus Team, biasanya, tubuh memproduksi protein yang disebut antibodi untuk melawan bakteri dan virus. Namun, pada kelainan autoimun seperti lupus, antibodi keliru dengan menargetkan organ serta jaringan tubuh.

    Respon imun yang salah arah tersebut bisa menyebabkan berbagai gejala. Meski menggigil bukan gejala umum lupus, kondisi ini memiliki banyak tanda yang bisa terlihat, seperti nyeri sendi, kelelahan, nyeri dada, dan nyeri otot. Secara teori, ada kemungkinan bahwa menggigil bisa menjadi salah satu dari gejala tersebut.

    Penyebab Menggigil Tanpa Demam selain Lupus

    Selain karena penyakit autoimun, lupus, menggigil tanpa demam bisa disebabkan oleh berbagai penyakit lainnya seperti:

    1. Hipotiroidisme

    Hipotiroidisme mengacu pada kelenjar tiroid yang kurang aktif. Kelenjar tiroid memainkan peran penting dalam membuat dan melepaskan hormon yang terlibat dalam metabolisme.

    “Hormon tiroid Anda adalah yang benar-benar bertanggung jawab untuk mengatur metabolisme dalam tubuh Anda, dan pada akhirnya, metabolisme Anda membantu mengendalikan seberapa dingin atau hangatnya perasaan Anda,” kata Ketua dan pejabat eksekutif dari Department of Family Medicine di University of Iowa Carver College Medicine, Jeffrey Quinlan, MD.

    Dikutip dari laman Men’s Health, pada hipotiroidisme, kelenjar tiroid kurang aktif dan metabolisme melambat. Terkadang hal ini membuat tubuh menggigil.

    2. Hipoglikemia

    Hipoglikemia terjadi saat kadar gula darah seseorang turun terlalu rendah. Kondisi ini menyebabkan menggigil disertai gejala seperti berkeringat dan jantung berdebar. Dalam mencegah hipoglikemia, penting untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil.

    3. Serangan Panik

    Ketakutan atau kecemasan yang menyebabkan serangan panik bisa menyebabkan menggigil. Perawat di Medical Offices of Manhattan, Hannah Cohan, NP, rasa cemas atau takut mengaktifkan respons tubuh untuk melawan atau lari. Hal tersebut memicu pelepasan hormon, seperti adrenalin.

    Hormon stres bisa mempersempit pembuluh darah, mengalirkan darah ke area tubuh yang paling membutuhkannya dan menyebabkan suhu ekstremitas turun.

    “Perubahan pada tubuh ini dapat menyebabkan gemetar atau menggigil, dan lain sebagainya.” kata Cohan.

    Selain iu, saat terjadi serangan panik, pernapasan mungkin menjadi dangkal atau cepat, sehingga mengganggu keseimbangan oksigen dan karbon dioksida tubuh. Kondisi tersebut membuat jantung berdetak lebih cepat.

    “Ini mungkin membuat Anda berkeringat atau menggigil,” tambahnya.

    4. Perubahan Tekanan Darah

    Quinlan mengatakan, menggigil bisa terjadi karena tekanan darah turun secara tiba-tiba. Menurut National Heart, Lung, and Blood Institute, saat tekanan darah terlalu rendah, organ-organ tubuh tidak mendapat cukup oksigen dan nutrisi yang bisa menyebabkan syok.

    Tanda-tanda syok meliputi, kulit dingin dan berkeringat, napas cepat, serta denyut nadi lemah dan cepat.

    5. Reaksi terhadap Obat

    Rasa menggigil juga seringkali bisa dikaitkan dengan reaksi obat. Menurut Quinlan, hal ini terkadang juga menjadi tanda beberapa alergi yang cukup serius.

    “Jadi, jika Anda baru saja memulai pengobatan baru dan mulai mengalami rasa menggigil yang berulang, itu adalah alasan untuk segera berkonsultasi dengan dokter,” kata Quinlan.

    Obat diabetes, anestesi umum untuk operasi, serta obat kemoterapi lebih mungkin menyebabkan rasa menggigil.

    6. Infeksi Bakteri

    Seringkali, infeksi bakteri yang tidak diobati terlalu lama menyebabkan demam, namun pernah juga dilaporkan ada gejala menggigil tanpa demam.

    Salah satu contoh penyakit yang berkaitan dengan infeksi bakteri adalah meningitis. Penyakit ini bisa menyebabkan menggigil dengan atau tanpa demam, disertai dengan leher kaku, kepekaan terhadap cahaya dan suara, serta rasa lesu.

    7. Hipotermia

    Saat terpapar suhu dingin selama beberapa waktu, seseorang berisiko mengalami hipotermia. Paparan dingin menyebabkan tubuh kehilangan panas lebih cepat daripada kemampuannya menghasilkan panas, sehingga pada akhirnya menyebabkan suhu tubuh turun.

    Menggigil bisa menjadi tanda awal hipotermia. Gejala lainnya meliputi rasa bingung, mengantuk, lelah, atau bicara tidak jelas.

    Cara Mengatasi Menggigil Tanpa Demam

    Ada beberapa hal yang bisa dilakukan saat merasa menggigil tanpa demam. Dikutip dari laman Cleveland Clinic, berikut di antaranya:

    Kenakan pakaian hangatGanti pakaian yang berkeringat atau basah sesegera mungkinMinum banyak air untuk mencegah dehidrasi

    (elk/tgm)

  • 1 Juta Sarjana di RI Nganggur!

    1 Juta Sarjana di RI Nganggur!

    Jakarta

    Rilis Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,28 juta orang per Februari 2025. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1,01 juta di antaranya merupakan lulusan universitas alias sarjana.

    Data tersebut ditampilkan saat Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menyampaikan sambutannya dalam acara Seminar Nasional Kajian Tengah Tahun INDEF 2025. Tercatat bahwa tingkat pengangguran pada Februari berada di angka 4,76% dari angkatan kerja RI.

    Berdasarkan bahan paparan tersebut, dirinci jumlah pengangguran berdasarkan status per pendidikannya. Di jajaran pertama, jumlah pengangguran paling banyak berasal dari status pendidikan SD dan SMP 2,42 juta orang.

    Kemudian di posisi kedua, ada masyarakat dengan status pendidikan SMA sebanyak 2,04 juta. Disusul pendidikan SMK yang menyumbang pengangguran sebanyak 1,63 juta orang, lalu lulusan universitas ada sebanyak 1,01 juta orang, dan terakhir ada lulusan diploma dengan sumbangsih 177,39 ribu orang pengangguran.

    Yassierli menilai, pengangguran menjadi suatu permasalahan klasik sekaligus pekerjaan rumah (PR) bagi Indonesia. Menurutnya, untuk menyelesaikan masalah pengangguran di Tanah Air perlu dilihat dari dua sisi yakni supply dan demand.

    “Saya tetap melihat bahwa solusi pengangguran itu kita harus melihatnya dua sisi. Yaitu adalah supply dan demand,” kata Yassierli di Aryaduta Hotel Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (2/7/2025).

    Menurutnya, secara demand atau ketersediaan lapangan kerja, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto memiliki sejumlah program prioritas yang diproyeksikan dapat menyerap jutaan tenaga kerja.

    Salah satu yang disinggungnya ialah program Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih. Program yang menghabiskan anggaran hingga ratusan triliun ini akan membentuk setidaknya 80 ribu koperasi.

    “Kalau seandainya pengelola, karena koperasi itu nanti ada pengelola, ada pekerja, 25 orang saja dikali 80 ribu itu sudah 2,5 juta, 2 juta sekian (lapangan kerja terbentuk). Itu gambaran. Apalagi kemudian ketika koperasi itu diberikan insentif modal, dan dia bisa berkembang dan seterusnya,” ujarnya.

    Di samping itu, ia menilai, keberadaan Kopdes Merah Putih ini juga akan mengubah ekspektasi masyarakat terkait tentang pekerjaan. Dalam hal ini, masyarakat tidak akan lagi terpaku pada persepsi bahwa kerja harus di perusahaan-perusahaan besar yang berlokasi di Kota Metropolitan.

    Selain pengangguran, Yassierli juga menyoroti masalah kualitas tenaga kerja Indonesia. Setidaknya, sebanyak 85% tenaga kerja RI merupakan lulusan sekolah menengah seperti SMA dan SMK.

    “Dan ini menjadi tantangan kita. Kalau pengangguran standar lah,” kata dia.

    Tonton juga “Pengangguran di RI Capai 7,28 Juta, Menaker Berikan Solusinya” di sini:

    (shc/kil)

  • Studi Ungkap Kebiasaan Minum Teh Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung-Stroke

    Studi Ungkap Kebiasaan Minum Teh Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung-Stroke

    Jakarta

    Teh menjadi salah satu minuman yang digemari banyak orang di seluruh dunia. Menariknya, kenikmatan dari secangkir teh ternyata juga bisa berdampak baik bagi kesehatan jantung dan mencegah stroke. Bagaimana caranya?

    Sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan di International Journal of Cardiology Cardiovascular Risk and Prevention, menunjukkan minum dua cangkir teh per hari tanpa tambahan pemanis dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke hingga 21 persen.

    “Namun, bila teh ditambahkan gula atau pemanis, manfaatnya akan hilang,” kata peneliti yang dikutip dari Daily Mail, Selasa (1/7/2025).

    Peneliti dari Nantong University, China, menganalisis data dari 177.810 orang dewasa di Inggris dengan usia rata-rata sekitar 55 tahun. Dari jumlah tersebut, sebanyak 147.903 orang tercatat rutin mengonsumsi teh, dan sekitar 68,2 persen di antaranya tidak menambahkan gula atau pemanis.

    Semua partisipan dalam kondisi sehat saat awal penelitian. Namun, selama masa tindak lanjut rata-rata 12,7 tahun, tercatat 15.003 orang mengalami penyakit kardiovaskular.

    Dalam studi tersebut, diketahui sebanyak 2.679 orang juga mengalami stroke dan 2.908 orang didiagnosis gagal jantung.

    “Mereka yang minum hingga dua cangkir teh tanpa pemanis sehari memiliki risiko gagal jantung sebesar 21 persen lebih rendah, peluang 14 persen lebih rendah untuk terserang stroke, dan 7 persen lebih kecil kemungkinannya untuk didiagnosis menderita penyakit jantung koroner,” tulis peneliti.

    “Tidak ditemukan efek seperti itu pada teh yang diberikan pemanis,” sambungnya.

    Menurut penelitian, diperkirakan secangkir teh tanpa pemanis lebih baik dalam mengawetkan senyawa aktif biologis. Itu termasuk polifenol dalam teh yang memiliki efek antioksidan dan anti-inflamasi.

    Para ahli mengungkapkan baik gula maupun pemanis buatan dapat meningkatkan resistensi insulin dan disregulasi metabolik. Hal itu merupakan salah satu faktor dari penyakit kardiovaskular.

    (sao/suc)

  • Pandangan Sosiolog Melihat Fenomena Anak Titipkan Ortu ke Panti Jompo

    Pandangan Sosiolog Melihat Fenomena Anak Titipkan Ortu ke Panti Jompo

    Menitipkan orang tua ke panti jompo kini menjadi fenomena. Berbagai alasan pun melatarbelakangi seorang anak menitipkan orang tuanya ke panti.

    Lantas, bagaimana pandangan Sosiolog terkait fenomena anak yang menitipkan orang tua ke panti jompo ini?

    Tonton video menarik lainnya di link ini!

  • MAKI Kecewa MA Sunat Hukuman Bui Setya Novanto: Nggak Ada PK Mengurangi

    MAKI Kecewa MA Sunat Hukuman Bui Setya Novanto: Nggak Ada PK Mengurangi

    Jakarta

    Mahkamah Agung (MA) mengurangi hukuman mantan Ketua DPR Setya Novanto dalam kasus korupsi pengadaan e-KTP usai mengabulkan permohonan peninjauan kembali (PK). Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) menyebut PK seharusnya tidak ada yang mengurangi masa hukuman.

    “Saya kecewa dengan dikabulkannya PK Setya Novanto, dan itu rasanya mencederai keadilan. Kalau memang hukumannya berapa ya cukup di level kasasi, PK harusnya ditolak, nggak ada PK itu mengurangi hukuman itu nggak ada,” kata Koordinator MAKI Boyamin Saiman kepada wartawan, Kamis (3/7/2025).

    Boyamin menyebut jika PK dikabulkan, pada konsepnya, Setya Novanto malah bisa bebas dari jeratan hukum. Dia menyayangkan putusan yang dijatuhkan MA.

    “Dalam konsep ideologisnya nggak ada, PK itu hanya mengabulkan dan menolak. Kalau kabul berarti bebas, artinya novum itu mementahkan putusan-putusan sebelumnya sehingga putusannya bebas kalau dikabulkan, kalau ditolak artinya tidak ada cerita mengurangi hukuman,” katanya.

    “Jadi menurut saya Mahkamah Agung semakin membuktikan dirinya bukan teladan yang baik. Kalau teladan yang baik ditolak karena ideologisnya begitu, dan ini mestinya bagian dari pemberantasan korupsi MA harus lebih keras,” tambahnya.

    Lebih lanjut, Boyamin berharap MA melakukan perubahan seperti era pimpinan Artidjo Alkostar. “Kalau zaman Pak Artidjo itu malah nambah-nambah malah, ini kok malah mengurangi, ini kan kontradiktif dengan zaman dulu. Ini menjadikan masyarakat semakin apatis bahwa korupsi apa bisa diberantas, gitu,” ujarnya.

    Novanto juga dihukum membayar denda Rp 500 juta subsider 6 bulan kurungan dan uang pengganti (UP) USD 7,3 juta. Uang pengganti itu dikurangi Rp 5 miliar yang telah dititipkan ke penyidik KPK.

    Pidana tambahan Novanto berupa pencabutan hak menduduki jabatan publik juga dikurangi dari 5 tahun menjadi 2,5 tahun setelah masa pidana selesai. Putusan tersebut diketok oleh majelis hakim yang diketuai Hakim Agung Surya Jaya dengan anggota Sinintha Yuliansih Sibarani dan Sigid Triyono pada 4 Juni 2025.

    (azh/rfs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Merinding! 2 Tubuh Pasien Ini Dipenuhi Cacing Setelah Terima Donor Ginjal

    Merinding! 2 Tubuh Pasien Ini Dipenuhi Cacing Setelah Terima Donor Ginjal

    Jakarta

    Sebuah laporan kasus mencatat dua pasien pria yang tubuhnya dipenuhi cacing parasit. Sebelumnya, keduanya telah menerima transplantasi ginjal di dua rumah sakit berbeda di Amerika Serikat (AS).

    Menurut laporan yang dipublikasikan di New England Journal of Medicine pada 18 Juni 2025, kedua ginjal tersebut berasal dari donor organ yang sama, yang tinggal di Karibia sebelum meninggal.

    Kasus Pasien Pertama

    Pasien pertama merupakan pria berusia 61 tahun yang menjalani operasi transplantasi di Rumah Sakit Umum Massachusetts (MassGen). Sekitar 10 minggu pasca transplantasi, ia dipindahkan kembali ke MassGen setelah menjalani rawat inap di rumah sakit lain.

    Pasien dilaporkan mengalami mual, muntah, rasa haus yang berlebihan, ketidaknyamanan perut, nyeri punggung, dan demam. Di rumah sakit pertama, dokter menemukan cairan menumpuk di paru-parunya.

    Kondisi tersebut membuatnya bernapas dengan cepat, merasa seolah-olah ia tidak bisa mendapatkan cukup udara, dan kadar oksigennya menurun.

    Saat ia mengalami gagal napas dan syok, kondisi yang membuat tekanan darahnya sangat rendah, pasien harus dipindahkan ke unit perawatan intensif di MassGen. Dokter mendokumentasikan ruam ungu seperti memar menyebar di kulit perut pasien.

    Para dokter memulai penyelidikan ekstensif terhadap riwayat medis pasien dan menjalankan serangkaian tes untuk menentukan penyebab gejalanya. Pasien mengonsumsi obat imunosupresif untuk mencegah tubuhnya menolak ginjal barunya, yang membuatnya lebih rentan terhadap infeksi.

    Tim medis, termasuk ahli penyakit menular dan transplantasi organ Dr Camille Kotton, memiliki tantangan untuk menyaring daftar panjang kemungkinan infeksi untuk menemukan penyebabnya. Tim dokter menyingkirkan infeksi bakteri, karena pasien telah diberikan antibiotik dan tidak membaik.

    Pasien juga mengonsumsi antivirus dan hasil tesnya negatif terkait COVID-19. Itu menyisakan semacam parasit sebagai kemungkinan penyebabnya.

    “Hal ini didukung fakta bahwa kadar eosinpofil pasien, sejenis sel darah putih yang melawan infeksi parasit, juga meningkat. Sel-sel ini juga dapat meningkat karena reaksi obat atau penolakan transplantasi, tetapi penyebab tersebut tidak mungkin terjadi mengingat gejala yang dialami pria tersebut,” terang Dr Kotton dikutip dari Live Science, Rabu (2/7/2025).

    Ia menghubungi New England Donor Services, sebuah organisasi pengadaan organ regional, tentang potensi kontaminasi cacing gelang kecil yang disebut Strongyloides stercoralis, pasca transplantasi. Meskipun donor ginjal tersebut telah meninggal, mereka dapat menguji sebotol darah donor yang memiliki antibodi untuk Strongyloides, yang berarti sistem kekebalan donor pada suatu saat telah terpapar cacing tersebut.

    Pengujian sampel darah pasien menunjukkan bahwa ia tidak memiliki antibodi terhadap Strongyloides sebelum transplantasi, tetapi ia memilikinya setelahnya. Saat tim medis mengambil sampel dari tubuh pasien, mereka menemukan cacing tersebut telah menyebar jauh ke perut, paru-paru, dan kulitnya.

    Tim medis MassGen merawat pasien dengan ivermectin, obat antiparasit yang kuat. Mereka mendapat izin khusus untuk memberikan obat tersebut langsung di bawah kulitnya untuk melawan infeksi seluruh tubuh, yang akhirnya dapat menyembuhkan pasien.

    Saksikan Live DetikPagi:

    Kasus Pasien Kedua

    Sementara itu, pusat medis lain telah mentransplantasikan organ dari donor yang sama. Hal ini dialami oleh pria berusia 66 tahun yang dirawat di Albany Medical Center.

    Pasien dirawat karena mengalami kelelahan sel darah putih rendah, dan fungsi ginjal yang memburuk setelah operasi transplantasi. Berbagi catatan dengan MassGen, para dokter akhirnya berhasil merawat pasien kedua yang telah menerima donor ginjal lainnya.

    “Transplantasi organ menyelamatkan nyawa. Dalam kasus langka seperti ini, komunikasi dan koordinasi antara rumah sakit kami dan keterlibatan dokter penyakit menular di kedua rumah sakit sangat penting, seperti halnya peringatan yang diberikan organisasi pengadaan organ regional kami,” jelas juru bicara Albany Medical Center.

    Saksikan Live DetikPagi:

    Simak Video “Dokter Tegaskan Kematian Pasien Tak Terkait dengan Transplantasi Ginjal Babi”
    [Gambas:Video 20detik]
    (sao/suc)

  • Jumlah Korban Tewas di Gaza Akibat Serangan Israel Bertambah Jadi 111

    Jumlah Korban Tewas di Gaza Akibat Serangan Israel Bertambah Jadi 111

    Jakarta

    Korban tewas akibat serangan udara Israel di jalur Gaza bertambah. Sedikitnya dilaporkan ada 111 warga Palestina yang tewas.

    Dilansir Aljazeera, Kamis (3/7/2025) bahwa jumlah tersebut didapat dari sumber di rumah sakit di Gaza. 111 termasuk 24 orang yang tengah menunggu bantuan.

    Sebelumnya diberitakan, 67 warga Palestina tewas dalam 24 jam terakhir akibat serangan Israel. Al Jazeera melaporkan dari 67 orang itu, 11 orang yang tewas di antaranya saat menunggu bantuan kemanusiaan. Mereka dibunuh militer Israel.

    Al Jazeera mengatakan korban tewas itu juga termasuk Direktur RS Indonesia di Gaza Marwan al-Sultan. Marwan tewas bersama istri dan anak-anaknya dalam serangan Israel terhadap sebuah bangunan perumahan di barat daya Kota Gaza.

    Marwan Al-Sultan merupakan sumber informasi utama dari Gaza, yang melaporkan kondisi warga Palestina di wilayah utara yang terkepung. Marwan berulang kali meminta masyarakat internasional untuk mendesak keselamatan tim medis, termasuk ketika tentara Israel mengepung atau menyerang rumah sakit tersebut.

    (dek/dek)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Gegana Temukan Detonator Saat Sterilisasi Lokasi Ledakan Bom Ikan di Bulukumba

    Gegana Temukan Detonator Saat Sterilisasi Lokasi Ledakan Bom Ikan di Bulukumba

    Jakarta

    Brimob Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) melakukan sterilisasi lokasi ledakan bom ikan di rumah salah seorang warga di Bulukumba. Saat sterilisasi, polisi menemukan bahan peledak detonator.

    Rumah itu milik Jasmawati (43) yang merupakan ibu rumah tangga (IRT). Jasmawati tewas dalam insiden tersebut.

    “Tim kami bekerja berhasil melaksanakan sterilisasi mengamankan benda-benda atau barang yang dicurigai akan menjadi ledakan di antaranya ada sumbu api, kemudian ada detonator api, kemudian ada beberapa benda di sana yang membahayakan sudah kami amankan,” ujar Dansat Brimob Polda Sulsel Kombes Heru Novianto kepada wartawan, dilansir detikSulsel, kamis (3/7/2025).

    Proses sterilisasi ini dilakukan oleh Gegana Unit Jibom yang diterjunkan ke lokasi Rabu (2/7) pagi. Ledakan terjadi pada Selasa (1/7) pagi.

    Sebelum proses sterilisasi itu, pihak Polres Bulukumba diminta untuk tidak memasuki lokasi untuk menghindari adanya ledakan susulan.

    “Saya instruksikan Bapak Kapolres (Bulukumba) untuk jangan ada masuk sebelum tim Jibom kita ini melaksanakan sterilisasi karena dikhawatirkan ada secondary bom atau benda yang membahayakan jika disentuh meledak,” tutur Heru.

    “Detonator api yang biasa dipakai untuk mereka menggunakan pengeboman di laut. Jumlahnya belum bisa kita pastikan berapa. Detonator ada fotonya di salah satu boks, kemudian sumbu api satu roll besar panjangnya mungkin sekitar 50 meter kita belum bisa pastikan,” jelas Heru.

    Baca selengkapnya di sini.

    (dek/dek)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini