Foto
Rafida Fauzia – detikNews
Minggu, 07 Des 2025 12:00 WIB
Sumatera Barat – Kerusakan rumah warga di Agam melonjak setelah banjir bandang dan longsor melanda belasan kecamatan. Ribuan warga menghadapi kondisi hunian yang tidak layak.

Jakarta –
Telur merupakan salah satu makanan yang paling padat nutrisi. Dalam satu butir, berbagai vitamin dan mineral penting tersimpan.
Tak heran, banyak penelitian menunjukkan konsumsi telur setiap hari bisa membawa manfaat bagi tubuh, mulai dari kulit hingga kesehatan jantung. Dikutip dari Healthline, satu butir telur rebus ukuran besar mengandung sekitar 78 kalori, 6 gram protein, 5 gram lemak, dan berbagai mikronutrien penting.
Dalam satu porsi tersebut, tubuh memperoleh 8 persen kebutuhan harian vitamin A, 6 persen folat, 14 persen vitamin B5, 23 persen vitamin B12, 20 persen riboflavin (B2), 7 persen fosfor, serta 28 persen selenium. Telur juga mengandung vitamin D, E, B6, kalsium, dan zinc dalam jumlah yang signifikan.
Dikutip dari VNExpress, American Heart Association juga menyebut satu hingga dua butir telur per hari dapat menjadi pilihan sumber protein berkualitas tinggi dalam pola makan sehat. Berikut manfaat kesehatan yang didukung sains jika mengonsumsi satu telur per hari:
1. Bikin Kenyang Lebih Lama dan Menambah Energi
Kuning telur kaya vitamin B12, vitamin D, dan kolin merupakan nutrisi penting untuk mengubah makanan menjadi energi. Kombinasi protein dan lemak sehatnya membuat perut terasa kenyang lebih lama, dan membantu menjaga kestabilan energi sepanjang hari.
2. Kulit dan Rambut Lebih Sehat
Telur mengandung berbagai vitamin B yang penting untuk kesehatan kulit dan rambut. Review di Current Nutrition Reports tahun 2020 menunjukkan asam amino esensial dalam telur dapat membantu memperbaiki warna kulit, serta memperkuat rambut dan kuku.
3. Meningkatkan Fungsi Otak
Tingginya kandungan kolin dalam telur berperan dalam pembentukan membran sel dan neurotransmitter. Nutrisi ini penting untuk daya ingat, suasana hati, kendali otot, hingga fungsi sistem saraf secara keseluruhan.
4. Penglihatan Lebih Terjaga
Kuning telur mengandung dua karotenoid, yakni lutein dan zeaxanthin, yang berperan dalam menjaga kesehatan mata. Penelitian yang dipublikasi di Nutrients tahun 2022 menunjukkan kedua zat ini dapat menurunkan risiko degenerasi makula terkait usia.
5. Tulang Lebih Kuat
Kandungan vitamin D membantu meningkatkan penyerapan kalsium dan fosfor. Itu merupakan dua mineral penting yang dibutuhkan dalam pertumbuhan dan kekuatan tulang.
6. Berpotensi Menyehatkan Jantung
Meski mengandung kolesterol, penelitian menunjukkan kolesterol makanan memiliki dampak minimal pada kadar kolesterol darah. Studi mencatat konsumsi hingga dua butir telur per hari tetap aman, bahkan bermanfaat bagi kesehatan jantung, terutama jika dikombinasikan dengan pola makan seimbang dan rendah lemak.
Telur juga mengandung kalium dan folat, dua nutrisi yang berperan dalam menjaga kesehatan jantung. Jika dikonsumsi dalam jumlah wajar dan diolah dengan cara yang sehat, telur bisa menjadi makanan sederhana yang memberikan manfaat besar untuk tubuh.
Halaman 2 dari 2
Simak Video “Video Apoteker: Kekurangan Mikronutrien Jadi Akar Kasus Stunting di Indonesia”
[Gambas:Video 20detik]
(sao/kna)

Foto Health
Pradita Utama – detikHealth
Minggu, 07 Des 2025 11:00 WIB
Jakarta – Sejumlah penyandang disabilitas meramaikan fun walk Hari Disabilitas Internasional di Bundaran HI. Ini jadi momentum mendorong ruang publik yang lebih inklusif.

Jakarta –
Makanan yang dikonsumsi sehari-hari sejak lama diyakini berpengaruh besar terhadap kesehatan seseorang. Gagasan itu bahkan diungkapkan Jean Anthelme Brillat-Savarin, ahli kuliner asal Prancis, pada 1826 lewat kalimat terkenalnya ‘kamu adalah apa yang kamu makan’.
Kini, sejumlah penelitian modern menegaskan bahwa pola makan tak hanya menentukan kesehatan, tetapi juga usia harapan hidup.
Salah satu tokoh yang mendalami kaitan tersebut adalah Dan Buettner, peneliti National Geographic dan penulis buku laris tentang Blue Zone, wilayah di dunia yang penduduknya dikenal berumur panjang dan hidup sehat. Selama dua dekade, Buettner mempelajari pola hidup masyarakat di wilayah tersebut, mulai dari Okinawa (Jepang), Sardinia (Italia), hingga Nicoya (Kosta Rika).
Salah satu kesimpulannya: pola makan nabati berbasis bahan segar adalah kunci umur panjang.
“Ini makanan sederhana, makanan rakyat biasa, tapi rasanya luar biasa lezat,” kata Buettner dalam podcast Chasing Life bersama Dr. Sanjay Gupta dari CNN.
Jelang momen liburan natal dan tahun baru, Buettner merekomendasikan tiga bahan pangan utama kacang-kacangan, jagung, dan labu.
Ketiga bahan ini juga menjadi makanan pokok di beberapa Blue Zones, seperti Nicoya (Kosta Rika) dan Ikaria (Yunani).
“Membangun menu dari tiga bahan ini saja, berarti sudah makan seperti para centenarian, orang yang berusia 100 tahun,” ujarnya.
Meja makan penduduk Blue Zones juga selalu penuh dengan sayuran hijau seperti mustard greens, collard greens, arugula liar, hingga daun fennel. Jenis sayuran bisa disesuaikan dengan ketersediaan pangan di masing-masing negara.
Selain sayuran, Buettner merekomendasikan mengganti bahan pangan berbasis tepung putih (refined grains) dengan gandum utuh atau whole grains.
Menurut dia, terlalu banyak menu berbasis tepung putih saat liburan, seperti roti putih, stuffing dari roti olahan, atau nasi putih, dapat meningkatkan lonjakan gula darah dan membuat tubuh cepat lapar kembali.
“Alih-alih roti putih atau stuffing dari tepung olahan, coba pilih sourdough dari gandum utuh, barley, atau wild rice,” kata Buettner.
Pilihan biji-bijian ini kaya serat, membantu menjaga kestabilan gula darah, serta membuat kenyang lebih lama dengan kalori lebih rendah.
Bahan-bahan tersebut juga umum ditemukan dalam pola makan masyarakat Blue Zones, terutama di Sardinia dan Ikaria, yang dikenal rutin mengonsumsi biji-bijian kuno seperti farro, barley, hingga gandum jenis kuno lainnya.
Halaman 2 dari 2
Simak Video “Video: Studi BRIN Sebut Pola Makan Anak Indonesia Jauh dari Gizi Seimbang”
[Gambas:Video 20detik]
(naf/naf)