Author: Bisnis.com

  • Danantara dan Rusia Bentuk Dana Investasi Bersama Senilai Rp37,8 Triliun

    Danantara dan Rusia Bentuk Dana Investasi Bersama Senilai Rp37,8 Triliun

    Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Russian Direct Investment Fund (RDIF) untuk mendirikan dana investasi bersama dengan nilai mencapai €2 miliar atau sekitar Rp37,8 triliun.

    CEO BPI Danantara Rosan Roeslani menyampaikan bahwa kesepakatan ini merupakan bagian dari langkah strategis untuk mempererat hubungan ekonomi antara Indonesia dan Rusia.

    “Salah satu kesepakatan yang kami tanda tangani kemarin adalah antara Danantara dengan RDIF, yang di mana kita sepakat untuk membuat joint fund sekitar 2 miliar euro,” katanya di lobi Hotel Taleon, St. Petersburg, Rusia, pada Jumat (20/6/2025) waktu setempat.

    Rosan menjelaskan bahwa dana bersama ini akan difokuskan pada berbagai sektor strategis, seperti energi terbarukan, kecerdasan buatan (AI), infrastruktur digital, dan pengembangan mineral kritis.

    “Beberapa potensi investasi di antaranya untuk di bidang bauksit, di alumina, aluminium, hilirisasi. Mereka bahkan langsung mengirimkan tim untuk bertemu dengan kami minggu depan,” ujar Rosan.

    Selain sektor-sektor tersebut, kerja sama juga diarahkan ke bidang industri perkapalan, khususnya dalam pengembangan galangan kapal yang mengandalkan tenaga listrik dan surya.

    Menurut Rosan, mitra Rusia telah lebih dahulu menerapkan teknologi ramah lingkungan ini di wilayah sungai dan laut mereka.

    Dia menambahkan bahwa persiapan untuk mulai mengoperasikan dana ini sedang berlangsung dan ditargetkan akan rampung dalam waktu dekat.

    “Kami juga akan segera finalisasi dan saya yakin paling lama dalam waktu sebulan juga sudah selesai,” katanya.

    Rosan juga menyampaikan bahwa Danantara telah membentuk dana serupa dengan sejumlah mitra internasional, seperti China, Qatar, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi.

    “Kami baru saja membentuk dana bersama US$1 miliar dengan China, dan saya akan segera ke Arab Saudi untuk bertemu dengan PIAF (Public Investment Fund),” katanya.

    Saat ditanya mengenai penggunaan euro sebagai mata uang dalam kesepakatan dengan Rusia, Rosan menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan hasil kesepakatan kedua pihak, yang disesuaikan dengan preferensi dari mitra Rusia.

    “Ya itu adalah yang kita sepakati ya, dari pihak mereka juga melihatnya untuk berinvestasinya di euro,” pungkas Rosan.

  • Terdampak Erupsi Gunung Lewitobi, WNA Dapat Layanan Izin Tinggal Terpaksa

    Terdampak Erupsi Gunung Lewitobi, WNA Dapat Layanan Izin Tinggal Terpaksa

    Bisnis.com, JAKARTA — Direktorat Jenderal Imigrasi memberikan izin tinggal terpaksa terhadap WNA yang penerbangannya kini terdampak akibat erupsi Gunung Lewotobi.

    Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Imigrasi, Yuldi Yusman memerintahkan para kepala kantor untuk memberikan layanan gratis terhadap WNA yang izin tinggalnya melebihi jangka waktu akibat dampak erupsi Gunung Lewotobi.

    Menurutnya, penghapusan biaya overstay dapat diberikan berdasarkan permohonan orang asing itu sendiri atau pihak penjamin, dengan melampirkan surat keterangan dari instansi pemerintah atau Polri

    “Hal ini sesuai dengan Pasal 52 Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 9 Tahun 2020 Tentang Syarat dan Tata Cara Pengenaan Tarif Nol Rupiah dan Nol Dollar Amerika Terhadap Pelayanan Keimigrasian,” tuturnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (21/6/2025).

    Selain itu, menurutnya, kebijakan tersebut juga telah diatur di dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Imigrasi dengan Nomor IMI-568.GR.01.01 Tahun 2025.

    Dia mengemukakan bahwa pemberian izin tinggal keadaan terpaksa dilakukan melalui gugus tugas yang siaga di bandara yang terdampak, seperti Bandara Internasional Ngurah Rai Bali, Bandara Internasional Komodo serta Bandara Internasional El Tari di Nusa Tenggara Timur.

    “Kami instruksikan ke Kepala Kantor Imigrasi di Kantor Wilayah Ditjen Imigrasi Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Bali untuk memfasilitasi permohonan izin tinggal keadaan terpaksa bagi orang asing yang terdampak,” katanya.

    Dia membeberkan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali telah mencatat ada sebanyak 87 penerbangan yang dibatalkan dalam satu hari, 66 penerbangan di antaranya adalah rute internasional yang didominasi oleh rute menuju dan dari negara Australia dan Singapura. 

    “Sementara itu, ada 2.166 penumpang di Bandara Internasional Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat, juga terdampak pembatalan penerbangan dalam periode yang sama,” ujarnya.

    Senada juga disampaikan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto yang menyebut bahwa upaya tersebut adalah bentuk kepastian hukum terhadap WNA yang terdampak akibat bencana alam di Indonesia.

    “Langkah ini dilakukan untuk memberikan kepastian hukum terkait status keimigrasian WNA akibat bencana alam atau kondisi force majeure. Direktorat Jenderal Imigrasi berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik dan kemudahan bagi WNA, bahkan dalam kondisi darurat,” tutur Agus.

  • Rusia Bakal Bantu Modernisasi Infrastruktur Ladang Tua Migas RI

    Rusia Bakal Bantu Modernisasi Infrastruktur Ladang Tua Migas RI

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkap inisiatif pemerintah Rusia yang akan membantu Indonesia untuk modernisasi infrastruktur ladang tua migas guna mendongkrak lifting. 

    Hal ini menjadi salah satu buah tangan dari lawatan Presiden RI Prabowo Subianto dan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia ke kota Saint Petersburg, Rusia untuk menghadiri pertemuan bilateral dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Konstantinovsky, Rusia pada Kamis (19/6/2025) waktu setempat.

    Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan Rusia dan Indonesia juga berminat untuk kolaborasi dalam pengerjaan proyek eksplorasi dan produksi gas alam cair atau (Liquefied Natural Gas/LNG) hingga pasokan minyak.

    “Kami mengundang mitra-mitra strategis Rusia untuk terlibat dalam eksplorasi lapangan (migas) baru dan temuan cadangan gas di lepas pantai,” kata Bahlil dalam keterangan resminya, Sabtu (21/6/2025). 

    Upaya kerja sama ini diharapkan dapat menguntungkan kedua pihak, khususnya dalam rangka meningkatkan lifting minyak dan gas nasional sesuai target yang dicanangkan Presiden Prabowo terkait swasembada energi. 

    Dalam hal ini, pemerintah Rusia menginisiasi langkah modernisasi infrastruktur migas. Adapun, modernisasi yang dimaksud mencakup pemanfaatan teknologi terkini untuk mengoptimalkan sumur yang selama ini dianggap kurang produktif.

    “Kami bersedia memodernisasi infrastruktur supaya mendongkrak produksi minyak dari ladang tua,” ujar Putin saat konferensi pers.

    Relasi Rusia – Indonesia telah terjalin kuat lewat kolaborasi di sektor energi, mulai dari di migas, batubara, ketenagalistrikan, energi baru dan terbarukan (EBT), serta efisiensi energi. Salah satunya, rencana pembangunan kilang minyak dan kompleks petrokimia di Jawa Timur.

    Model kolaborasi ini diharapkan Pemerintah Indonesia menjadi pijakan bagi proyek-proyek migas masa depan, sekaligus menyuntikkan investasi teknologi tinggi ke dalam industri nasional.

    Di samping itu, sebelumnya pemerintah Indonesia juga telah mengupayakan optimalisasi sumur minyak tua yang menjadi stimulus serius dari pemerintah bagi para investor migas. 

    Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang telah memiliki Wilayah Kerja (WK) Migas dapat memberdayakan masyarakat sekitar untuk menjadi mitra secara business to business (B2B). 

    Adapun, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menteri Nomor 14/2025 tentang Kerja Sama Pengelolaan Bagian Wilayah Kerja Untuk Peningkatan Produksi Minyak dan Gas Bumi.

    Beleid tersebut mengakomodir sumur-sumur minyak masyarakat menjadi badan usaha seperti koperasi atau badan usaha milik daerah (BUMD), dengan menerapkan praktik pertambangan yang dapat dipertanggungjawabkan.

    “Ini terobosan baru dari pemerintah agar bisa meningkatkan produksi migas nasional sekaligus memperbaiki tata kelola sumber daya migas, termasuk penanganan sumur minyak masyarakat yang ilegal dan dampak negatif yang timbul terhadap lingkungan dan keselamatan,” tambahnya. 

  • Gapki dan IPOSS Dorong Kolaborasi Hadapi Tantangan Global

    Gapki dan IPOSS Dorong Kolaborasi Hadapi Tantangan Global

    Bisnis.com, JAKARTA – Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mengambil langkah strategis dengan menggandeng Indonesian Palm Oil Strategic Studies (IPOSS) untuk memperkuat posisi dan citra industri sawit Indonesia di kancah global. 

    Ketua Umum Gapki, Eddy Martono, menyampaikan pentingnya sinergi lintas lembaga untuk menjawab tantangan global. Diharapkan sinergi ini dapat menjawab berbagai tantangan keberlanjutan dan mengubah persepsi negatif terhadap industri sawit Indonesia.

    “Seiring meningkatnya tantangan global terhadap keberlanjutan dan citra industri sawit, Gapki menyadari pentingnya kolaborasi lintas lembaga untuk memperkuat posisi dan kontribusi sawit Indonesia, baik di dalam maupun luar negeri,” ujar Eddy Martono, dalam keterangan tertulis, Sabtu (21/6/2025).

    Dia berpendapat, IPOSS sebagai lembaga kajian strategis dengan kapasitas riset, advokasi, dan komunikasi yang kuat, merupakan mitra yang sangat tepat untuk menjawab tantangan tersebut.

    “Ini adalah ruang lingkup yang sangat krusial dalam mendorong satu narasi tunggal dan data yang akurat, guna mendukung pengambilan keputusan serta memperkuat pemahaman publik terhadap peran strategis kelapa sawit,” tambahnya.

    Dengan kerja sama ini, industri sawit Indonesia diharapkan dapat terus menjadi motor penggerak perekonomian nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di wilayah sentra produksi sawit. 

    Sementara itu, Perkumpulan Pusat Kajian Strategis Kelapa Sawit Indonesia (IPOSS) menyambut baik kerja sama strategis dengan Gapki. 

    Ketua Pengurus IPOSS, Nanang Hendarsah, mengatakan kerja sama ini bukan sekadar bentuk formal sebuah kesepakatan, melainkan penanda semangat bersama dalam memperkuat industri sawit nasional. 

    Adapun penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Antara Gapki dan IPOSS pada Selasa, 17 Juni 2025, di Kantor Pusat GAPKI.

    Fokus utama kerja sama ini adalah peningkatan kapasitas kelembagaan dan sumber daya manusia (SDM) petani sawit, serta penguatan kemitraan usaha perkebunan yang berkelanjutan dan berpihak pada petani.

    Nanang menyoroti bahwa sebagai komoditas unggulan Indonesia, kelapa sawit menghadapi tantangan yang tidak ringan. “Mulai dari regulasi global seperti EUDR, kebutuhan hilirisasi, hingga produktivitas yang perlu terus ditingkatkan,” ujarnya.

    Di sinilah, lanjutnya, pentingnya kolaborasi berbasis riset, advokasi, dan komunikasi. Tujuannya adalah menghadirkan kebijakan dan praktik industri yang kuat, tangguh, dan berdaya saing global.

    “Tetapi menjadi langkah awal dari gerakan bersama yang lebih konkret di lapangan—memberdayakan petani, memperkuat data, dan menjaga keberlanjutan industri sawit Indonesia,” pungkas Nanang.

  • SBY Ungkap Peta Geopolitik Dunia

    SBY Ungkap Peta Geopolitik Dunia

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membeberkan permasalahan geopolitik yang kini terjadi karena disebabkan oleh hak veto di PBB.

    SBY mengatakan bahwa PBB memberikan hak veto kepada lima negara yang masuk ke dalam Dewan Keamanan PBB antara lain Amerika Serikat, Rusia, China, Inggris dan Prancis.

    Menurut SBY, negara super power yang kini memiliki hak veto di PBB tidak bisa diganjar penalti. Ditambah lagi, kata SBY, hak veto yang digunakan PBB juga selalu kandas di hadapan negara super power tersebut.

    “Jadi biang keladi masalah peperangan dan geopolitik saat ini karena ada hak veto dan negara yang punya power juga tidak bisa disanksi karena bisa di veto. Ikhtiar PBB untuk menggunakan hak veto itu selalu kandas,” tutur SBY di channel Youtube Gita Wirjawan yang diakses Sabtu (21/6/2025).

    SBY juga mempertanyakan hubungan antarbangsa saat ini apakah sudah benar-benar adil dan memenuhi kepentingan negara lain atau belum seperti pada isu perubahan iklim yang menjadi masalah di setiap negara

    “Apa mereka tidak peduli dan berkompetisi menjadi new global leader,” katanya.

    SBY juga memberikan dukungannya jika negara yang tergabung dalam PBB ingin membuat tatanan dunia yang baru, namun negara yang membuat aturan baru itu, jangan negara yang banyak dikritik oleh negara lainnya.

    “Jangan-jangan memang ada tatanan absolut yang harus diperbaharui, kita bikin tatanan baru dan aturan baru, lalu siapa yang menulis aturan baru ini? Jangan sampai yang membuat aturan ini adalah negara yang kita kritik,” ujarnya.

  • FTA RI-Eurasian Rampung, Indonesia Siap Ekspor CPO hingga Kopi

    FTA RI-Eurasian Rampung, Indonesia Siap Ekspor CPO hingga Kopi

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengumumkan secara resmi penyelesaian Perundingan Indonesia–Eurasian Economic Union Free Trade Agreement atau I–EAEU FTA. 

    Penyelesaian secara substantif yang dilakukan dalam sela-sela kegiatan the 28 th St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF 2025) tersebut, menandai babak baru dalam kerja sama ekonomi Indonesia dan negara-negara anggota EAEU, yakni Armenia, Belarus, Kazakhstan, Kyrgyzstan, dan Rusia.  

    Melalui perjanjian dagang tersebut, membuka pasar baru bagi komoditas ekspor unggulan Indonesia maupun pasar impor dari lima negara tersebut ke Indonesia.  

    “Perjanjian ini membuka peluang ekspor baru bagi Indonesia, khususnya untuk komoditas unggulan seperti minyak sawit mentah [CPO] dan turunannya, kopra, kopi, karet alam, dan mentega kakao,” ujar Airlangga dalam keterangan resmi, dikutip pada Sabtu (21/6/2025). 

    Di sisi lain, Indonesia juga mengharapkan peningkatan impor dari EAEU untuk sejumlah komoditas strategis, antara lain gandum, fosfat, batu bara, dan bahan baku pupuk kimia serta besi setengah jadi. 

    Untuk diketahui, sejak diluncurkan pada bulan Desember 2022, telah dilakukan sebanyak lima kali putaran perundingan dan berbagai pertemuan intersesi. 

    Kedua pihak telah mencapai kesepakatan substantif pada seluruh area negosiasi. Proses ratifikasi dan finalisasi teknis akan segera dilakukan guna mempercepat pemberlakuan perjanjian.

    “Saya berharap kedua pihak dapat segera menindaklanjuti dengan menyelesaikan semua tahapan proses yang diperlukan sehingga perjanjian ini dapat ditandatangani pada tahun ini,” jelas Airlangga.

    Dirinya menuturkan bahwa perjanjian ini dipercaya akan memperluas akses pasar—sejalan dengan langkah diversifikasi pasar ekspor—mengingat jumlah populasi total mencapai lebih dari 460 juta jiwa antara Indonesia dan EAEU. 

    Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan Komisi Uni Ekonomi Eurasia Andrey Slepnev mengucapkan terima kasih atas pencapaian hari ini yang sangat baik bagi kedua pihak untuk mendorong peningkatan hubungan perdagangan yang modern dan people-to-people contact. 

    “Komisi Ekonomi Eurasia siap untuk menandatangani perjanjian tahun ini dan berkomitmen untuk melakukan yang terbaik guna menyelesaikan persyaratan teknis yang diperlukan,” ungkap Slepnev. 

  • Kejagung Bakal Periksa Nadiem Makarim pada Senin Pekan Depan

    Kejagung Bakal Periksa Nadiem Makarim pada Senin Pekan Depan

    Bisnis.com, JAKARTA — Kejaksaan Agung (Kejagung) telah menjadwalkan pemeriksaan eks Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim.

    Kapuspenkum Kejagung RI, Harli Siregar menyatakan bahwa penyidik pada jajaran jaksa agung muda tindak pidana khusus (Jampidsus) bakal memeriksa Nadiem pada Senin (23/6/2025).

    “Penjadwalan dan pemanggilan terhadap saudara Nadiem Makarim untuk diperiksa sebagai saksi pada hari Senin tanggal 23 Juni 2025,” ujar Harli di Kejagung, dikutip Sabtu (21/6/2025).

    Harli menjelaskan, Nadiem diperiksa dalam kapasitasnya sebagai mantan Mendikbud Ristek yang dinilai mengetahui tentang pelaksanaan pengadaan Chromebook.

    Di samping itu, pendalaman juga dilakukan terhadap peran Nadiem Makarim dalam pelaksanaan proyek program digitalisasi pendidikan periode 2019-2022 senilai Rp9,9 triliun.

    “Kita berharap supaya yang bersangkutan bisa hadir dan memenuhi panggilan penyidik untuk dilakukan pemeriksaan,” tambahnya.

    Di lain sisi, pengacara Nadiem, Hotman Paris Hutapea menyatakan bahwa kliennya siap untuk menghadiri pemeriksaan tersebut.

    “Akan hadir [diperiksa Kejagung],” tutur Hotman.

  • Harga Pangan Kompak Turun, Sabtu 21 Juni

    Harga Pangan Kompak Turun, Sabtu 21 Juni

    Bisnis.com, JAKARTA — Harga pangan mengalami penurunan secara rata-rata nasional. Penurunan harga pangan terjadi pada komoditas beras, cabai, daging hingga telur ayam.

    Berdasarkan data panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), Sabtu (21/6/2025) pukul 08.47 WIB harga beras premium berada di kisaran Rp15.738 atau turun 0,15% hari ini dibandingkan hari sebelumnya. 

    Sementara, harga beras medium turun 0,74% menjadi Rp13.881 per kg, namun beras SPHP secara nasional mengalami kenaikan 1,98% menjadi Rp12.820 per kg hari ini.

    Tak hanya itu, harga cabai merah keriting turun 5,66% menjadi Rp40,843 per kg. Sementara, harga cabai rawit merah turun 4,48% menjadi Rp54.267 per kg dan cabai merah besar turun 11,97% menjadi Rp38.440 per kg. 

    Di sisi lain, harga bawang putih bonggol turun secara nasional sebesar 3,6% menjadi Rp38.219 per kg dari hari sebelumnya dan harga bawang merah turun 7,41% menjadi Rp41.550 per kg. 

    Komoditas daging sapi murni turun 2,26% menjadi Rp132.083 per kg. Harga daging ayam ras turun 1,38% menjadi Rp34.235 per kg dan telur ayam ras turun 1,16% menjadi Rp28.822 per kg.

    Sementara itu, harga kedelai biji kering (impor) turun 0,21% menjadi Rp10.829 per kg sedangkan harga gula konsumsi naik 0,31% menjadi Rp18.379 per kg. 

    Lebih lanjut, harga minyak goreng kemasan turun 1,85% di kisaran Rp20.427 per kg. Sementara itu, harga minyak goreng curah turun 0,99% menjadi Rp17.419 per kg. 

    Komoditas pangan lainnya yang turun yaitu harga tepung terigu curah turun 0,56% menjadi Rp9.738 per kg dan harga tepung terigu kemasan turun 01,66% menjadi Rp12.763 per kg. Harga jagung tingkat peternak turun 4,75% menjadi Rp5.871 per kg. 

    Di samping itu, harga pangan ikan hari ini bervariasi. Adapun, harga ikan kembung naik 4,7% menjadi Rp43.102 per kg dan ikan tongkol naik 2,54% menjadi Rp35.110 per kg, sementara ikan bandeng turun 1,77% menjadi Rp33.848 per kg.

  • Di Depan Putin, Prabowo Curhat Pernah jadi Pengusaha Bersama Adiknya

    Di Depan Putin, Prabowo Curhat Pernah jadi Pengusaha Bersama Adiknya

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia untuk memperluas kerja sama ekonomi dan menjaga perdamaian dunia dalam forum bergengsi St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 yang berlangsung di ExpoForum Convention and Exhibition Centre, Jumat (20/6/2025).

    Berbicara dalam sesi pleno di hadapan para pemimpin dunia, termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin, Prabowo membuka pernyataannya dengan mengungkapkan latar belakangnya sebagai mantan pengusaha yang pernah menjalin hubungan erat dengan dunia bisnis Rusia.

    “Saya pernah berkarier sebagai pengusaha dan memiliki hubungan baik dengan korporasi Rusia—adik saya [Hashim Djojohadikusumo] sudah puluhan tahun aktif kerja sama. Kami menantikan partisipasi Rusia dalam ekonomi Indonesia,” ujar Prabowo.

    Lebih lanjut, Prabowo menekankan bahwa hubungan ekonomi antara Indonesia dan Rusia terus diperkuat melalui berbagai jalur diplomasi ekonomi dan negosiasi perdagangan.

    Saat ini, menurut Prabowo, Indonesia aktif dalam pembahasan sejumlah perjanjian strategis, seperti Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dengan Uni Eurasia, CPTPP, CEPA dengan Uni Eropa, serta pengajuan keanggotaan dalam Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD). Negara, kata Prabowo, harus beradaptasi dalam dunia yang semakin terkoneksi. 

    “Dunia semakin menyusut, dan Indonesia ingin bersama-sama membangun kerjasama damai dengan semua negara,” tegasnya.

    Dalam kesempatan tersebut, Prabowo itu juga menyinggung kondisi geopolitik global, khususnya meningkatnya ketegangan di kawasan Timur Tengah. Dia menyatakan keprihatinan atas eskalasi konflik dan menyerukan penyelesaian damai. 

    “[Kami] mengecam eskalasi konflik global khususnya di Timur Tengah dan berharap penyelesaian damai segera terwujud,” pungkas Prabowo.

  • Prabowo Sebut Rusia Bisa Berperan dalam Menurunkan Ekskalasi Timur Tengah

    Prabowo Sebut Rusia Bisa Berperan dalam Menurunkan Ekskalasi Timur Tengah

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan pentingnya peran Rusia dalam menurunkan eskalasi konflik di kawasan Timur Tengah, khususnya di perbatasan Iran dan Israel.

    Menanggapi perbandingan antara kehadirannya di SPIEF dengan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7, Prabowo menyebut kunjungannya ke Rusia lebih relevan dan bermanfaat secara strategis. Dia mengkritisi sikap sebagian negara G7 yang dinilai membenarkan tindakan militer Israel dalam konflik terbaru.

    Kepada awak media, Prabowo menjelaskan bahwa dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, salah satu topik yang dibahas secara khusus adalah pentingnya menurunkan tensi di wilayah konflik, terutama antara Iran dan Israel.

    “Ya tentunya pengaruh Rusia lebih besar ya di kawasan itu, khususnya dengan pemerintah Iran. Jadi saya kira peran dari pemerintah Rusia akan sangat besar. Ya semua akan berusaha untuk deeskalasi,” ujar Prabowo saat menjawab pertanyaan wartawan usai menghadiri sesi pleno St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 di ExpoForum Convention and Exhibition Centre, Jumat (20/6/2025).

    Kepala negara menegaskan bahwa Indonesia mendukung upaya damai dan menolak eskalasi kekerasan lebih lanjut di kawasan. Pemerintah Indonesia, lanjut Prabowo, menginginkan semua pihak menahan diri dan mencari solusi diplomatik.

    “Kita ingin semua turunkan suhu. Kita ingin cari penyelesaian jalan keluar yang damai untuk semua pihak,” tegas Prabowo.

    Prabowo juga berkomentar soal meningkatnya kepercayaan negara-negara di kawasan Global South terhadap peran Rusia dan China dalam peta geopolitik internasional.  

    Prabowo menilai kedua negara tersebut telah menunjukkan konsistensi dalam membela keadilan dan tidak menerapkan standar ganda dalam kebijakan luar negeri mereka.  

    “Saat ini, banyak negara Global South menghargai Rusia dan China karena keduanya tidak pernah menganut standar ganda dan konsisten membela keadilan bagi semua bangsa,” ujarnya.