Author: Bisnis.com

  • Google Cloud Pastikan Perubahan Mendasar di Asia Tenggara

    Google Cloud Pastikan Perubahan Mendasar di Asia Tenggara

    Bisnis.com, JAKARTA – Google Cloud memastikan bahwa teknolog kecerdasan buatan (artificial intelligent) telah membuat perubahan mendasar di Asia Tenggara, dan siap menciptakan fase pertumbuhan cepat hingga mencapai US$270 miliar.

    Mark Micallef, Managing Director Southeast Asia Google Cloud, mengatakan bahwa perubahan mendasar sedang berlangsung di kawasan Asia Tenggara, dan kecerdasan buatan (AI) adalah teknologi paling signifikan di dalamnya.

    “AI adalah teknologi paling signifikan di zaman kita, siap untuk mendorong fase pertumbuhan Asia Tenggara berikutnya dan mendorong perekonomiannya sebesar US$270 miliar,” ujarnya di acara bertajuk Lets Talk Google Cloud di Singapura, Rabu (27/8/2025).

    Pemerintah, perusahaan, dan startup telah beralih ke Google Cloud AI untuk meningkatkan produktivitas, mempercepat inovasi, dan meningkatkan perekonomian mereka dalam rantai nilai.

    Momentum ini, katanya, juga tercermin dalam pertumbuhan bisnis Google Cloud. Secara global, Google Cloud menghasilkan pendapatan US$13,6 miliar pada kuartal kedua tahun ini, meningkat 32% dibandingkan tahun sebelumnya.

    Hal ini didorong oleh pelanggan yang berinovasi Bersama AI Google Cloud dengan cara-cara baru, dalam skala yang luar biasa. Hal yang sama juga terjadi di kawasan Asia Tenggara.

    Mark mengungkapkan setidaknya empat contoh bukti penerapan AI Google Cloud di Asia Tenggara.

    Pertama, di Indonesia. Menurutnya, sebanyak 7 dari 10 bank teratas, ketiga perusahaan telekomunikasi besar, dan peritel besar seperti Salim Group dan Alfamart, serta 70% unicorn lokal membangun platform di Google Cloud.

    Kedua, di Malaysia. Perintah Malaysia telah membekali 445.000 pegawai negeri dengan agen Gemini bawaan Google Workspace untuk mentransformasi penyediaan layanan publik.

    Ketiga di Singapura. FairPrice Group membuka Store of Tomorrow pertama di Asia Tenggara. Toko ini menawarkan pengalaman berbelanja menyeluruh dan operasional toko yang didukung oleh Google Cloud AI.

    Keempat, DBS adalah bank pertama di Asia yang menyoroti dampak ekonomi AI dalam hasil keuangan mereka. Didukung oleh Google Cloud, inisiatif AI mereka menghasilkan lebih dari US$700 juta pada 2024. Mereka kini memperdalam kemitraan dengan Google Cloud untuk membuka nilai yang lebih besar dari AI generatif dan agensi.

    Menurut Mark, kesamaan dari contoh-contoh tersebut adalah komitmen di tingkat dewan direksi untuk mengintegrasikan AI ke dalam proses bisnis inti. “Dan mereka memilih Google Cloud karena dua alasan Utama.”

    Pertama, tumpukan AI Google Cloud yang terintegrasi penuh dirancang bersama, mulai dari perangkat keras hingga model untuk memberikan kinerja dan laba atas investasi terbaik.

    Kedua, Google Cloud menyediakan interoperabilitas dan kebebasan memilih di setiap lapisan tumpukan ini, yang memungkinkan perusahaan untuk mempersiapkan investasi teknologi mereka di masa depan.

    Mark juga memastikan bahwa Google Cloud berinvestasi besar-besaran untuk mendukung transformasi berkelanjutan di Asia Tenggara.

    Untuk tetap terdepan dalam memenuhi permintaan komputasi AI yang terus meningkat, Google Cloud terus memperluas kapasitas wilayah cloud di Indonesia dan Singapura. Google Cloud juga segera meluncurkan wilayah cloud baru di Malaysia dan Thailand.

    Melalui program tingkat nasional terstruktur seperti AI Cloud Takeoff dan Indonesia BerdAIa, Google menyediakan sumber daya dan keahlian yang telah terbukti bagi perusahaan untuk menerapkan solusi AI praktis, dengan cepat, aman, dan hemat biaya.

    Melalui program pelatihan keterampilan lokal di enam negara, Google Cloud secara aktif memperkuat kemahiran pengembang dalam perangkat AI perusahaan seperti Vertex AI dan Gemini Code Assist, mengembangkan kumpulan talenta di kawasan ini untuk era baru ini.

    Sebagai perusahaan yang mengutamakan AI, misi Google adalah mengelola informasi dunia dan menjadikannya dapat diakses dan bermanfaat secara universal. Google Cloud memperluas misi ini ke tingkat perusahaan.

     

    1756310601_d486e0f9-f21a-4341-b8d4-ccdcbf1dced5.

  • Wamenkomdigi Sebut Media Sosial Turut Bertanggung Jawab Jaga Ruang Digital

    Wamenkomdigi Sebut Media Sosial Turut Bertanggung Jawab Jaga Ruang Digital

    Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Angga Raka Prabowo menegaskan platform digital seperti Facebook, TikTok, X, dan media sosial lainnya turut bertanggung jawab dalam menjaga keamanan dan kenyamanan ruang digital di Indonesia, seiring dengan maraknya konten disinformasi, fitnah, dan kebencian (DFK) yang merusak sendi-sendi demokrasi.

    Angga menekankan bahwa negara memiliki dasar hukum yang kuat terkait kepatuhan platform digital dalam menjaga ruang digital hingga memutus akses atau memblokir konten internet ilegal. 

    Pasal 40 ayat (2a) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang informasi dan Transaksi elektronik (UU ITE) menyebut pemerintah memiliki kewajiban untuk melakukan pencegahan penyebarluasan dan penggunaan Informasi Elektronik dan/ atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan yang dilarang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

    Kemudian, pasal 40A ayat (2) UU ITE menyebut pemerintah berwenang untuk melakukan pemutusan Akses dan/atau memerintahkan kepada Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) untuk melakukan pemutusan Akses terhadap konten internet yang melanggar hukum. 

    “Penyelenggara Sistem Elektronik (Platform Digital) wajib melaksanakan perintah (pemutusan akses) sebagaimana dimaksud tulis pada pasal 40A ayat (3) UU ITE,” kata Angga kepada Bisnis, Rabu (27/8/2025).

    Kemudian, lanjut Angga, pada pasal 15 ayat (3) Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penyelenggaan Sistem Elektronik Lingkup Privat Platform Digital (PSE) wajib melakukan pemutusan akses terhadap konten internet Ilegal sesegera mungkin tanpa penundaan paling lambat 4 (empat) jam untuk konten yang bersifat mendesak dan 1×24 jam untuk konten internet ilegal yang bersifat umum.

    Jenis konten internet ilegal yang dilarang antara lain; konten internet yang melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan, konten internet ilegal yang meresahkan masyarakat dan mengganggu ketertiban umum, dan/atau konten yang menyediakan cara mengakses terhadap Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang dilarang.

    Lebih lanjut, tutur Angga, pada pasal 100 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2019, pemerintah dapat memberi sanksi administratif kepada Platform Digital berupa teguran Tertulis hingga ⁠pemutusan akses; dan/atau dikeluarkan dari daftar PSE. 

    Pengenaan denda administratif bagi Penyelenggara Sistem Elektronik (Platform Digital) diberikan dalam hal tidak dipenuhinya kewajiban pemutusan akses. Pengenaan denda administratif tersebut merupakan Penerimaan Negara Bukan Pajak bagi pemerintah.

    Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 522 Tahun 2024 tentang Petunjuk Pelaksanaan PNBP Sanksi Denda Administratif menyampaikan pengenaan Denda Administratif Terhadap PSE Lingkup Privat dilaksanakan melalui Sistem Kepatuhan Moderasi Konten (SAMAN)

    Angga berharap konten-konten DFK tidak dibiarkan merusak sendi-sendi demokrasi. Komdigi ingin melindungi masyarakat dari efek negatif ruang digital. 

    “Kita lindungi seluruh masyakat kita agar aman di ruang digital. Kegentingan itu maraknya pornografi, iklan judol, lahirnya akun robot, child abuse, human trafficking dan lain sebagainya di ruang digital, apalagi arahnya sudah memecah belah bangsa dan membuat kegaduhan. Platform harus punya tanggung jawab atas konten-konten yang hadir di ruang digital tidak dicederai org praktik-prakti tidak benar,” kata Angga. 

  • Frasers Hospitality Berdayakan SDM dengan dengan Google Cloud AI

    Frasers Hospitality Berdayakan SDM dengan dengan Google Cloud AI

    Bisnis.com, SINGAPURA- Frasers Hospitality, unit bisnis Frasers Property Group yang mengelola apartment dan hotel residensial di hampir 40 kota, melakukan transformasi pemberdayaan sumber daya manusia dengan memanfaatkan kecerdasan buatan Google Cloud.

    Frasers Hospitality mengutamakan kualitas layanan, mulai dari pemeliharaan kamar hingga kesigapan staf, untuk memastikan kepuasan tamu, ulasan, reputasi brand, dan tingkat hunian.

    Seiring perkembangan portofolio bisnisnya, kebutuhan untuk mengorientasi dan melatih anggota tim baru juga meningkat. Permintaan ini didorong lebih lanjut oleh komitmen Frasers Hospitality terhadap pengembangan staf sehingga pelatihan berkelanjutan menjadi prioritas yang terus berkembang.

    Proses ini menjadi lebih rumit karena pembaruan fasilitas kamar, seperti mesin kopi atau mesin cuci, yang sering dilakukan untuk memenuhi ekspektasi di era modern.

    Setiap peralatan baru memerlukan prosedur pemasangan dan pemeliharaan baru. Akan tetapi, memperbarui prosedur operasional standar (SOP) secara manual di berbagai properti dan bahasa memakan waktu lama.

    Untuk mengatasinya, Frasers Hospitality mengikuti program AI Cloud Takeoff (AI CTO) dari Google Cloud dan bekerja sama dengan Kyndryl, yang merupakan partner Google Cloud, untuk mengembangkan aplikasi pembuatan SOP dan pusat informasi praktis berbasis agen AI.

    Aplikasi ini dibuat menggunakan platform Firebase Studio dan Vertex AI dari Google Cloud, serta Gemini API yang secara native bersifat multimodal. Aplikasi ini secara otomatis menganalisis video pelatihan praktik terbaik untuk membuat dokumen SOP dan diagram alur Business Process Model and Notation 2.0 (BPMN).

    Dokumen-dokumen ini diperiksa oleh manajer dan kemudian diberikan kepada staf dalam bentuk modul pelatihan melalui pusat informasi aplikasi. Untuk memastikan aksesibilitas di seluruh tenaga kerja multinasional Frasers Hospitality, aplikasi ini menyertakan fitur terjemahan bawaan yang didukung oleh Translation API dari Google Cloud.

    Solusi ini pertama kali diimplementasikan untuk properti Frasers Hospitality di Singapura dan akan secara bertahap diluncurkan di seluruh Asia Tenggara. Frasers Hospitality telah meraih banyak penghargaan industri yang mengakui dedikasinya dalam memberikan pelayanan luar biasa kepada tamu hotel. Implementasi solusi terbarunya pun turut memperkuat komitmen ini.

    Ian Loe, Managing Director Group Digital and Technology Frasers Property, mengatakan bahwa perusahaannya menggunakan komponen software Google Cloud yang mudah digunakan dan model Gemini 2.5 Flash berperforma sangat baik tanpa perlu penyesuaian (fine-tuning) apa pun.

    “Kami dapat beralih dari tahap mencari ide solusi ke tahap produksi hanya dalam waktu 6 pekan,” ujar Ian dalam acara bertajuk Let’s Talk Google Cloud di Singapura, Rabu (27/8/2025).

    Dengan AI, menurutnya, kemampuan untuk membuat dan menyebarkan dokumen prosedur yang mudah dipahami dari video dengan cepat telah mengubah cara perusahaan melatih staf secara fundamental.

    Dengan platform tersebut, Frasers Hospitality bertransisi ke program pengembangan staf yang terstruktur dan terukur untuk memastikan pengalaman tamu yang konsisten di seluruh portofolio perhotelan.

    “Kami juga mengeksplorasi penggunaannya dalam pengelolaan fasilitas di seluruh portofolio kelas multi-aset kami yang lebih luas,” ujarnya.

    Saat ini, Frasers Hospitality sedang menguji coba fitur yang dapat mengubah SOP berbasis teks menjadi gambar bergerak dengan sulih suara, karena format visual lebih mudah dipahami oleh staf tertentu. Fase berikutnya ini akan tetap bersifat eksploratif dan berfokus pada hasil praktis.

    Properti Frasers Hospitality di Singapura meliputi Capri by Fraser, China Square, Fraser Residence Orchard, Fraser Residence River Promenade, dan Fraser Suites Singapore.

    Adapun di Indonesia mencakup Fraser Place Setiabudi Jakarta, Fraser Residence Menteng Jakarta, dan Fraser Residence Sudirman Jakarta. Capri by Fraser Karet Kuningan dijadwalkan dibuka pada kuartal pertama 2027, sedangkan Fraser Suites Kebon Melati Jakarta dijadwalkan dibuka pada kuartal kedua 2028.

  • Gill Capital Angkat Standar Penemuan Produk dengan AI Gloogle Cloud

    Gill Capital Angkat Standar Penemuan Produk dengan AI Gloogle Cloud

    Bisnis.com, SINGAPURA – Gill Capital, distributor brand ritel terkemuka, menjalankan proyek inovasi kecerdasan buatan dari Google Cloud untuk mengatasi salah satu sumber frustrasi terbesar pembeli online, yakni kotak penelusuran yang tidak memahami mereka.

    Victor Siow, Group Chief Data and Analytics Officer Gill Capital Group, mengatakan bahwa perusahaan menciptakan konsep ritel yang inovatif dan dilokalkan untuk brand dalam portofolionya untuk sukses di Asia Tenggara. 

    “Meskipun teknologi penelusuran telah berkembang dari pencocokan kata kunci menjadi penelusuran semantik dan agentik, masih banyak peritel online yang belum mengikuti perkembangan ini,” ujarnya di acara bertajuk Let’s Talk Google Cloud di Singapura, Rabu (27/8/2025).

    Dengan Google Cloud, Gill Capital memanfaatkan komponen dasar yang juga mendukung Google Search saat ini untuk meraih keunggulan kompetitif. Dengan membumikan model penalaran terbaik di kelasnya, seperti Gemini 2.5 Flash pada sumber data perusahaan, Gill Capital juga dapat memastikan agen AI-nya memberikan output yang relevan dan akurat. 

    Sebagai bagian dari strategi kecerdasan buatan, Gill Capital kini memperluas penggunaan penelusuran dan percakapan horizontal ini ke merek lain sekaligus mencari penerapan yang baru di bidang-bidang penting seperti pengoptimalan rantai pasok.

    Gill Capital Group telah bertindak proaktif untuk menawarkan pengalaman penemuan produk omnichannel secara transformatif, di saat kebanyakan industri masih mengandalkan fungsi penelusuran situs dengan pencocokan kata kunci yang kaku dan tak mampu memahami maksud pembeli yang sesungguhnya. 

    Pembeli datang dengan kebutuhan spesifik, tetapi malah mendapatkan hasil yang tidak relevan, atau jalan buntu yang bertuliskan, “Tidak ditemukan hasil.” Ujungnya bukan hanya ketidaknyamanan, tetapi juga titik kritis, yakni hilangnya potensi penjualan.

    Dengan memanfaatkan AI generatif (gen AI), Gill Capital telah menetapkan standar baru untuk brand global yang dikelolanya di Asia Tenggara, seperti H&M, ALO, dan On Running.

    Melalui program AI Cloud Takeoff (AI CTO) dari Google Cloud, Gill Capital telah menjalankan sejumlah proyek inovasi AI. Salah satunya adalah dengan mengintegrasikan agen penelusuran berteknologi AI generatif ke dalam situs dan aplikasi e-commerce (iOS, Android) untuk H&M Indonesia, dan H&M Thailand.

    Dibangun menggunakan Vertex AI Search for Commerce, agen AI ini memahami maksud sebenarnya di balik kueri penelusuran dalam bahasa natural, apakah dalam bahasa Inggris maupun bahasa lokal. Agen juga dapat memahami kebutuhan pelanggan, meskipun ada kesalahan ketik.

    Dengan berfokus pada makna kata, bukan hanya kata kunci, agen AI ini menampilkan hasil yang relevan secara kontekstual. Di backend, agen juga secara otomatis menganalisis dan mengatur katalog produk yang sangat beragam, sehingga staf tidak perlu lagi melakukan tugas yang membosankan, yaitu meneliti dan menambahkan kata kunci ke setiap produk.
     
    Bukan hanya itu, Gill Capital juga mengintegrasikan agen percakapan (conversational agent) ke dalam platform ini. Agen yang juga dikembangkan menggunakan Vertex AI Search for Commerce ini bertindak sebagai asisten belanja virtual, yang menampilkan rekomendasi produk yang dipersonalisasi melalui percakapan multi-turn. 

    Solusi ini juga membantu pelanggan untuk tugas yang lebih kompleks seperti memeriksa apakah sebuah item tersedia di toko H&M terdekat—menghubungkan ranah digital dan fisik secara lancar—atau menjawab pertanyaan seperti, “Seperti apa kebijakan pengembalian barang ini?”
     
    Setelah menguji coba kedua solusi ini dengan sekelompok pengguna awal, Gill Capital telah memvalidasi keefektifannya dalam meningkatkan engagement dan penjualan. Mereka saat ini sudah berencana meluncurkan fitur ini untuk H&M Indonesia dan H&M Thailand di akhir tahun ini.

  • Gill Capital Angkat Standar Penemuan Produk dengan AI Gloogle Cloud

    Gill Capital Angkat Standar Penemuan Produk dengan AI Google Cloud

    Bisnis.com, SINGAPURA – Gill Capital, distributor brand ritel terkemuka, menjalankan proyek inovasi kecerdasan buatan dari Google Cloud untuk mengatasi salah satu sumber frustrasi terbesar pembeli online, yakni kotak penelusuran yang tidak memahami mereka.

    Victor Siow, Group Chief Data and Analytics Officer Gill Capital Group, mengatakan bahwa perusahaan menciptakan konsep ritel yang inovatif dan dilokalkan untuk brand dalam portofolionya untuk sukses di Asia Tenggara. 

    “Meskipun teknologi penelusuran telah berkembang dari pencocokan kata kunci menjadi penelusuran semantik dan agentik, masih banyak peritel online yang belum mengikuti perkembangan ini,” ujarnya di acara bertajuk Let’s Talk Google Cloud di Singapura, Rabu (27/8/2025).

    Dengan Google Cloud, Gill Capital memanfaatkan komponen dasar yang juga mendukung Google Search saat ini untuk meraih keunggulan kompetitif. Dengan membumikan model penalaran terbaik di kelasnya, seperti Gemini 2.5 Flash pada sumber data perusahaan, Gill Capital juga dapat memastikan agen AI-nya memberikan output yang relevan dan akurat. 

    Sebagai bagian dari strategi kecerdasan buatan, Gill Capital kini memperluas penggunaan penelusuran dan percakapan horizontal ini ke merek lain sekaligus mencari penerapan yang baru di bidang-bidang penting seperti pengoptimalan rantai pasok.

    Gill Capital Group telah bertindak proaktif untuk menawarkan pengalaman penemuan produk omnichannel secara transformatif, di saat kebanyakan industri masih mengandalkan fungsi penelusuran situs dengan pencocokan kata kunci yang kaku dan tak mampu memahami maksud pembeli yang sesungguhnya. 

    Pembeli datang dengan kebutuhan spesifik, tetapi malah mendapatkan hasil yang tidak relevan, atau jalan buntu yang bertuliskan, “Tidak ditemukan hasil.” Ujungnya bukan hanya ketidaknyamanan, tetapi juga titik kritis, yakni hilangnya potensi penjualan.

    Dengan memanfaatkan AI generatif (gen AI), Gill Capital telah menetapkan standar baru untuk brand global yang dikelolanya di Asia Tenggara, seperti H&M, ALO, dan On Running.

    Melalui program AI Cloud Takeoff (AI CTO) dari Google Cloud, Gill Capital telah menjalankan sejumlah proyek inovasi AI. Salah satunya adalah dengan mengintegrasikan agen penelusuran berteknologi AI generatif ke dalam situs dan aplikasi e-commerce (iOS, Android) untuk H&M Indonesia, dan H&M Thailand.

    Dibangun menggunakan Vertex AI Search for Commerce, agen AI ini memahami maksud sebenarnya di balik kueri penelusuran dalam bahasa natural, apakah dalam bahasa Inggris maupun bahasa lokal. Agen juga dapat memahami kebutuhan pelanggan, meskipun ada kesalahan ketik.

    Dengan berfokus pada makna kata, bukan hanya kata kunci, agen AI ini menampilkan hasil yang relevan secara kontekstual. Di backend, agen juga secara otomatis menganalisis dan mengatur katalog produk yang sangat beragam, sehingga staf tidak perlu lagi melakukan tugas yang membosankan, yaitu meneliti dan menambahkan kata kunci ke setiap produk.
     
    Bukan hanya itu, Gill Capital juga mengintegrasikan agen percakapan (conversational agent) ke dalam platform ini. Agen yang juga dikembangkan menggunakan Vertex AI Search for Commerce ini bertindak sebagai asisten belanja virtual, yang menampilkan rekomendasi produk yang dipersonalisasi melalui percakapan multi-turn. 

    Solusi ini juga membantu pelanggan untuk tugas yang lebih kompleks seperti memeriksa apakah sebuah item tersedia di toko H&M terdekat—menghubungkan ranah digital dan fisik secara lancar—atau menjawab pertanyaan seperti, “Seperti apa kebijakan pengembalian barang ini?”
     
    Setelah menguji coba kedua solusi ini dengan sekelompok pengguna awal, Gill Capital telah memvalidasi keefektifannya dalam meningkatkan engagement dan penjualan. Mereka saat ini sudah berencana meluncurkan fitur ini untuk H&M Indonesia dan H&M Thailand di akhir tahun ini.

  • Gill Capital Angkat Standar Penemuan Produk dengan AI Gloogle Cloud

    Gill Capital Angkat Standar Penemuan Produk dengan AI Google Cloud

    Bisnis.com, SINGAPURA – Gill Capital, distributor brand ritel terkemuka, menjalankan proyek inovasi kecerdasan buatan dari Google Cloud untuk mengatasi salah satu sumber frustrasi terbesar pembeli online, yakni kotak penelusuran yang tidak memahami mereka.

    Victor Siow, Group Chief Data and Analytics Officer Gill Capital Group, mengatakan bahwa perusahaan menciptakan konsep ritel yang inovatif dan dilokalkan untuk brand dalam portofolionya untuk sukses di Asia Tenggara. 

    “Meskipun teknologi penelusuran telah berkembang dari pencocokan kata kunci menjadi penelusuran semantik dan agentik, masih banyak peritel online yang belum mengikuti perkembangan ini,” ujarnya di acara bertajuk Let’s Talk Google Cloud di Singapura, Rabu (27/8/2025).

    Dengan Google Cloud, Gill Capital memanfaatkan komponen dasar yang juga mendukung Google Search saat ini untuk meraih keunggulan kompetitif. Dengan membumikan model penalaran terbaik di kelasnya, seperti Gemini 2.5 Flash pada sumber data perusahaan, Gill Capital juga dapat memastikan agen AI-nya memberikan output yang relevan dan akurat. 

    Sebagai bagian dari strategi kecerdasan buatan, Gill Capital kini memperluas penggunaan penelusuran dan percakapan horizontal ini ke merek lain sekaligus mencari penerapan yang baru di bidang-bidang penting seperti pengoptimalan rantai pasok.

    Gill Capital Group telah bertindak proaktif untuk menawarkan pengalaman penemuan produk omnichannel secara transformatif, di saat kebanyakan industri masih mengandalkan fungsi penelusuran situs dengan pencocokan kata kunci yang kaku dan tak mampu memahami maksud pembeli yang sesungguhnya. 

    Pembeli datang dengan kebutuhan spesifik, tetapi malah mendapatkan hasil yang tidak relevan, atau jalan buntu yang bertuliskan, “Tidak ditemukan hasil.” Ujungnya bukan hanya ketidaknyamanan, tetapi juga titik kritis, yakni hilangnya potensi penjualan.

    Dengan memanfaatkan AI generatif (gen AI), Gill Capital telah menetapkan standar baru untuk brand global yang dikelolanya di Asia Tenggara, seperti H&M, ALO, dan On Running.

    Melalui program AI Cloud Takeoff (AI CTO) dari Google Cloud, Gill Capital telah menjalankan sejumlah proyek inovasi AI. Salah satunya adalah dengan mengintegrasikan agen penelusuran berteknologi AI generatif ke dalam situs dan aplikasi e-commerce (iOS, Android) untuk H&M Indonesia, dan H&M Thailand.

    Dibangun menggunakan Vertex AI Search for Commerce, agen AI ini memahami maksud sebenarnya di balik kueri penelusuran dalam bahasa natural, apakah dalam bahasa Inggris maupun bahasa lokal. Agen juga dapat memahami kebutuhan pelanggan, meskipun ada kesalahan ketik.

    Dengan berfokus pada makna kata, bukan hanya kata kunci, agen AI ini menampilkan hasil yang relevan secara kontekstual. Di backend, agen juga secara otomatis menganalisis dan mengatur katalog produk yang sangat beragam, sehingga staf tidak perlu lagi melakukan tugas yang membosankan, yaitu meneliti dan menambahkan kata kunci ke setiap produk.
     
    Bukan hanya itu, Gill Capital juga mengintegrasikan agen percakapan (conversational agent) ke dalam platform ini. Agen yang juga dikembangkan menggunakan Vertex AI Search for Commerce ini bertindak sebagai asisten belanja virtual, yang menampilkan rekomendasi produk yang dipersonalisasi melalui percakapan multi-turn. 

    Solusi ini juga membantu pelanggan untuk tugas yang lebih kompleks seperti memeriksa apakah sebuah item tersedia di toko H&M terdekat—menghubungkan ranah digital dan fisik secara lancar—atau menjawab pertanyaan seperti, “Seperti apa kebijakan pengembalian barang ini?”
     
    Setelah menguji coba kedua solusi ini dengan sekelompok pengguna awal, Gill Capital telah memvalidasi keefektifannya dalam meningkatkan engagement dan penjualan. Mereka saat ini sudah berencana meluncurkan fitur ini untuk H&M Indonesia dan H&M Thailand di akhir tahun ini.

  • APJII Dorong Skema Berbagi Infrastruktur Pasif untuk Efisiensi Bisnis

    APJII Dorong Skema Berbagi Infrastruktur Pasif untuk Efisiensi Bisnis

    Bisnis.com, JAKARTA— Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mendorong adanya infrastruktur sharing seperti tiang dan lorong kabel bawah tanah (ducting). 

    Ketua Umum APJII, Muhammad Arif, menyoroti jumlah penyelenggara jasa internet (ISP) di Indonesia yang terus bertambah dan kini telah mencapai sekitar 1.300. Namun, pertumbuhan jumlah ISP tersebut justru menimbulkan tantangan baru, terutama terkait persaingan harga yang semakin ketat dan kesulitan dalam menjaga kualitas layanan.

    “Jumlah ISP di Indonesia sudah sangat banyak ya. Sudah sekitar 1.300. Kenyataannya, masalahnya infrastruktur yang ada di Indonesia ini jadi menumpuk-numpuk, dan persaingan harga yang semakin ketat,“ kata Arif dalam acara Digital Transformation Summit 2025 (DTS) di Jakarta pada Selasa (26/8/2025).

    Menurutnya, banyak ISP masih berfokus pada area yang sama, sehingga persaingan hanya terkonsentrasi pada wilayah tertentu. Padahal, pemerataan infrastruktur menjadi kunci agar masyarakat di berbagai daerah bisa menikmati layanan internet dengan kualitas yang baik.

    “Memang harusnya masalah konsep infrastruktur sharing ini sudah harus kita benar-benar dorong,” katanya.

    Arif juga menyoroti regulasi yang ada saat ini belum sepenuhnya mendukung semangat infrastructure sharing. Padahal, tanpa kolaborasi, ISP akan sulit meningkatkan kualitas layanan di tengah tekanan margin usaha yang semakin tipis.

    Lebih jauh, dia mengungkapkan kecepatan internet Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara lain. Rata-rata kecepatan internet di Indonesia baru berkisar 25–30 Mbps, sementara negara lain sudah melampaui 100 Mbps.

    Kondisi pasar ISP yang sudah terlalu jenuh membuat banyak penyelenggara sulit melakukan investasi pada teknologi baru, termasuk pengembangan jaringan 5G.

    Karena itu, APJII mendorong agar para ISP bisa mulai memikirkan strategi kolaborasi agar lebih efisien dalam operasional dan tetap mampu bertahan menghadapi perubahan zaman.

    “Jadi memang bener ya, saya bilang seluruh teman-teman ISP yang banyak kalau ya kita udah saatnya untuk mengeluarkan kekuatan bergabung mengefisiensikan operasional kita. Sehingga kita masih bisa kuat bertahan di tempuran perubahan zaman. Kalau enggak ya ini akan tinggal tunggu waktu,” ungkapnya.

    Sebelumnya, APJII juga mengusulkan moratorium penyelenggara ISP di Indonesia, karena jumlahnya saat ini dinilai terlalu banyak.  Menurut Arif, langkah tersebut diharapkan dapat menata industri telekomunikasi, khususnya bisnis ISP, sehingga para penyelenggara mampu meningkatkan kualitas layanan.

    “Dan juga kualitas dari servisnya kepada konsumen dalam hal ini masyarakat,” katanya.

  • Indosat dan Dream Forge Creation Perkuat Bisnis Pengembangan dan Distribusi Gim

    Indosat dan Dream Forge Creation Perkuat Bisnis Pengembangan dan Distribusi Gim

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Indosat Tbk. (ISAT) dan PT Dream Forge Creation (DFC), perusahaan game developer dan publisher asal Indonesia, menjalin kerja sama strategi untuk memperkuat bisnis pengembangan dan distribusi gim daring. 

    Melalui kolaborasi ini, Indosat akan menjadi mitra resmi distribusi gim yang dirilis DFC, salah satunya lewat program bundling paket data yang dirancang khusus agar masyarakat Indonesia dapat menikmati pengalaman bermain game yang lebih mudah dan terjangkau.

    Director & CFO Indosat Nicky Lee mengatakan perusahaan terbuka untuk bekerja sama dengan siapapun untuk membuka peluang bisnis yang lebih besar. Layanan business to business (B2B) Indosat sangat beragam mulai dari kecerdasan buatan, data center, hingga layanan lainnya. 

    “Indosat adalah mitra terbaik di Indonesia,” kata Nicky Lee di Jakarta, Rabu (27/8/2025). 

    SVP Head of B2B Regional & Education Segmen Indosat Sonata Suratman mengatakan Indosat dan Dream Forge memiliki misi yang sama. Kerja sama yang terjalin diharapkan turut menggerakan ruang ekonomi digital Tanah Air. 

    Ekosistem yang dimiliki Indosat, siap membantu dalam mendorong industri gim Tanah Air makin berkembang dengan kehadiran pemain lokal. 

    “Talenta digital akan berkembang, rantai pasok gim menjadi lebih kuat, dan kualitas layanan berada pada level tertinggi. Kontibusi ini yang coba kami bawa bersama mitra kami Dream Forge Creation,” kata Sonata. 

    Diketahui pada semester I/2025, Indosat melaporkan total pelanggan sebanyak 95,7 juta pada semester I/2025. Indosat melayani puluhan juta pelanggan tersebut 203.000 unit yang tersebar mulai dari Sumatra hingga Papua. 

    Sementara itu, Director of PT. Dream Forge Creation Indonesia Yu Kun mengatakan Dream Forge Creation memiliki komitmen jangka panjang untuk ikut berkontribusi dalam pengembangan industri game Indonesia.

    Melalui kerja sama dengan Indosat, perusahaan ingin membuka lebih banyak kesempatan bagi anak-anak muda dan komunitas indie developer untuk berkembang melalui program-program inkubasi dan kolaborasi yang dijalankan.

    “Sejalan dengan semangat memajukan talenta lokal, kami juga tengah menyiapkan platform digital yang dapat membantu para developer memasarkan game mereka dengan lebih cepat dan efisien, setelah melalui proses kurasi dari tim internal kami,” ujar Yu. 

    DFC juga menegaskan akan mengembangkan gim yang ramah anak sejalan dengan visi pemerintah mengenai pengembangan gim. 

    “Selain menghadirkan game yang seru dan relevan dengan tren, kami juga berkomitmen untuk mengembangkan game yang ramah anak. kami percaya kerja sama ini menghadirkan model distribusi baru yang lebih dekat dengan kebutuhan gamer, sekaligus terjangkau untuk masyarakat luas,” tambah Yu.

    Head of Marketing & Community Dream Forge Creation Salman Farouk Al Hakim mengatakan alasan perusahaan memilih bekerja sama dengan Indosat, selain karena persamaan visi-misi, juga disebabkan banyaknya pengguna Dream Forge yang menggunakan provider Indosat- Bima+. Sebanyak 45% pemain gim Dream Forge menggunakan jaringan Indosat-Tri.

    Pada tahap awal, kerja sama keduanya melalui penyediaan paket khusus. Namun, dalam perkembangannya kerja sama akan diperluas, dengan rencana membentuk game Hub. Indosat memiliki komunitas yang cukup kuat 

  • KPK Amankan Landcruiser dari Pejabat Kemenaker, Diduga Terkait Pemerasan K3

    KPK Amankan Landcruiser dari Pejabat Kemenaker, Diduga Terkait Pemerasan K3

    Bisnis.com, JAKARTA – Komisi Pembarantasan Korupsi (KPK) mengamankan satu unit mobil landcruiser dari pejabat di Kementerian  Ketenagakerjaan berinisal CFH.

    Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo,  mengatakan mobil tersebut diduga memiliki keterkaitan dengan kasus pemerasan penerbitan K3 yang menyeret eks Wamenaker Immanuel Ebenezer.

    “Di mana dalam penyitaan ini penyidik menduga bahwa aset tersebut berasal ataupun terkait dengan dugaan atau tindak pemerasan dalam penerbitan sertifikat K-3 di Kementerian Ketenagakerjaan,” kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Rabu (27/8/2025).

    Budi menjelaskan CFH akan dipanggil KPK untuk dimintai keterangan terkait mobil bernopol B 8770 ML itu.

    Budi menegaskan agar pihak yang terlibat dalam pemindahan mobil bersikap kooperatif dan menyerahkan kepada penyidik untuk keperluan penyidikan lebih lanjut. Mengingat adanya potensi aliran dana dugaan pemerasan penerbitan sertifikat K3.

    “Kepada pihak-pihak yang memindahkan, KPK mengimbau agar kooperatif dan secara menyerahkan kendaraan tersebut untuk diperiksa dan diteliti oleh penyidik,” jelasnya.

    Sebelumnya, penyidik KPK mendapatkan informasi mengenai adanya tiga mobil mewah dari rumah dinas Noel yang sengaja dipindahkan. Mobil tersebut diduga memiliki kaitan dengan perkara pemerasan sertifikat K3.

    “Bahwa penyidik mendapatkan informasi terdapat sejumlah mobil yaitu Land Cruiser, Mercy, dan BAIC yang dipindahkan dari rumah dinas Wamen, pasca kegiatan tangkap tangan,” kata Budi.

    Dalam penggeledahan rumah dinas Noel, KPK telah mengamankan empat ponsel di plafon rumah dan satu mobil Toyota Alphard.

  • Golkar Tegaskan Tak Bahas Munaslub, Doli: Prabowo Dukung Penuh Bahlil

    Golkar Tegaskan Tak Bahas Munaslub, Doli: Prabowo Dukung Penuh Bahlil

    Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia Tandjung memastikan isu Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang selama ini ramai diperbincangkan tidak dibahas dalam pertemuan antara jajaran pengurus inti Golkar dan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (27/8/2025).

    Menurut Doli, pertemuan tersebut justru menegaskan soliditas dukungan pemerintah terhadap kepemimpinan Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia.

    “Tidak ada secara spesifik disinggung soal munaslub. Kalau selama ini dikaitkan ada gerakan munaslub apalagi dikaitkan dengan Istana, saya kira pertemuan ini menegaskan bahwa pemerintah sangat nyaman dan merasa terus bisa bersama-sama dengan partai lain mendukung program-program pemerintah,” kata Doli.

    Dia menepis anggapan bahwa ada intervensi dari Istana terhadap dinamika internal Golkar. Menurutnya, mekanisme Munaslub hanya bisa terjadi apabila ada pelanggaran serius, baik terhadap anggaran dasar dan rumah tangga partai maupun pelanggaran hukum.

    “Munaslub itu terjadi kalau ada persoalan melanggar AD/ART, ada pelanggaran hukum, atau pengunduran diri. Itu mekanisme internal. Kalau dikait-kaitkan dengan Istana, hari ini jelas ditegaskan bahwa Pak Prabowo memberikan dukungan penuh kepada kepemimpinan Pak Bahlil,” tegasnya.

    Doli menambahkan, dukungan Prabowo tidak hanya sebatas politik, tetapi juga menyangkut keselarasan visi antara pemerintah dan Golkar.

    Dalam pertemuan, kata Doli, Presiden Ke-8 RI itu memaparkan program prioritas mulai dari pemberantasan korupsi, peningkatan pendapatan negara, hingga penguatan program langsung yang menyentuh rakyat.

    “Tadi kami makin yakin bahwa visi yang pernah dibicarakan saat mendukung Pak Prabowo semakin ditegaskan kembali. Itu membuat kami merasa sangat tepat dalam memberikan dukungan penuh kepada beliau,” pungkas Doli.