Author: Bisnis.com

  • CITA Kritisi Laporan Bank Dunia soal RI Kehilangan Potensi Pajak Rp944 Triliun per Tahun

    CITA Kritisi Laporan Bank Dunia soal RI Kehilangan Potensi Pajak Rp944 Triliun per Tahun

    Bisnis.com, JAKARTA — Center for Indonesia Taxation Analysis alias CITA mengkritisi laporan Bank Dunia yang menunjukkan pemerintah Indonesia kehilangan potensi setoran pajak hingga Rp944 triliun per tahun.

    Manajer Riset CITA Fajry Akbar meragukan angka-angka dalam laporan tersebut. Dia menggarisbawahi bahwa selalu ada biaya administrasi yang timbul pemungutan pajak.

    Fajry mencontohkan jika jumlah wajib pajak yang masuk ke dalam sistem maka jumlah pegawai pajak yang mengawasi juga perlu ditambah. Tak hanya itu, selalu ada hambatan teknis apabila ada objek pajak baru yang ingin diincar atau malah dihilangkan.

    “Jadi, kalau biaya yang ditimbulkan tersebut lebih besar dari potensi penerimaannya maka pemungutan pajaknya menjadi tidak feasible [mungkin dilaksanakan]. Bukannya untung malah buntung,” ujar Fajry kepada Bisnis, Kamis (27/3/2025).

    Oleh sebab itu, sambungnya, di berbagai negara terdapat ambang batas pengenaan pajak. Di Indonesia sendiri, hanya usaha dengan omzet di atas Rp4,8 miliar per tahun yang wajib memungut PPN dan menyetor PPh Badan.

    Di bawah ambang batas tersebut, menurut Fajry, pemungutan pajaknya menjadi sulit untuk dijalankan karena termasuk sektor hard to tax (HTT) alias sulit untuk dipajaki.

    Dia mencontohkan, jika akhirnya pemerintah menurunkan ambang batas pengusaha kena pajak (PKP) ke kisaran Rp2—2,5 miliar maka potensi penerimaan tambahan tak cukup besar untuk menambal target penerimaan pajak. Menurutnya, kisaran Rp2—2,5 miliar termasuk kisaran yang masih mungkin dilaksanakan.

    “Perhitungan saya, besarannya [penerimaan tambahan] tidak akan mencapai Rp3 triliun. Jadi, angka ‘wah’ yang dipaparkan oleh Bank Dunia tersebut tidak tepat atau kurang tepat,” jelas Fajry.

    Dia pun takut otoritas merespons dan salah mengartikan laporan Bank Dunia tersebut. Fajry khawatir Direktorat Jenderal Pajak malah akan bertindak lebih ‘agresif’ yang akan mengakibatkan dunia usaha dan pada pekerja sektor formal menjadi korban.

    Secara historis, lanjutnya, upaya agresif otoritas pajak yang berdampak ke penurunan penerimaan pajak dan keluhan pelaku usaha sempat terjadi ketika peralihan pemerintahan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Joko Widodo (Jokowi).

    Selain itu, pemerintah juga berpotensi melakukan belanja yang jor-joran karena dianggapnya ada sekian ratus triliun penerimaan yang bisa digali atau dioptimalkan. Padahal, pada kenyataan sulit dilakukan.

    “Alhasil, bendahara negara akan kesulitan dalam mengelola keuangan negara secara hati-hati, ada peningkatan risiko bagi defisit APBN. Kembali, hal ini pernah terjadi sebelumnya pada era peralihan dari Presiden SBY ke Jokowi. Sudah ada preseden sebelumnya,” katanya.

    Apalagi, laporan Bank Dunia mendorong pemerintah untuk memajaki kelompok kecil dan mikro. Fajry mengingatkan bahwa pada saat yang sama Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan ingin memberikan keringanan pajak bagi kelompok konglomerat melalui family office.

    “Jadi, yang kecil dihantam, yang super kaya diberikan keringanan. Kalau desainnya seperti ini, ini sangat tidak berkeadilan sekali,” tutupnya.

  • XL-Smartfren Resmi Merger, Bos Mitratel Prediksi Bisnis Menara Makin Moncer

    XL-Smartfren Resmi Merger, Bos Mitratel Prediksi Bisnis Menara Makin Moncer

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel memperkirakan bisnis menara akan makin tumbuh sejalan dengan merger di industri telekomunikasi, salah satunya merger PT XL Axiata Tbk. (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN).

    Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko atau yang akrab disapa Teddy mengatakan konsolidasi di sektor telekomunikasi akan memberikan dampak positif terhadap iklim kompetisi, yang pada gilirannya memberikan dampak positif terhadap industri infrastruktur penunjang, termasuk penyewaan menara dan fiber optic. 

    Dengan persaingan di industri telekomunikasi yang lebih sehat, kinerja keuangan para operator seluler diharapkan akan lebih kuat, sehingga memiliki kapasitas untuk memperluas coverage sekaligus meningkatkan kualitas jaringan.

    “Permintaan untuk sewa menara, fiber optic dan layanan penunjang lainnya bakal meningkat sejalan dengan rencana ekspansi, terutama ke wilayah sentra pertumbuhan ekonomi baru di masa mendatang,” kata Teddy, dikutip Kamis (27/3/2025). 

    Sebelumnya, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT XL Axiata Tbk. (EXCL) memberikan restu bagi EXCL untuk melakukan merger dengan PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) menjadi PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk. Manajemen XLSmart menyampaikan akan fokus melakukan integrasi terlebih dahulu sebelum mengumumkan panduan kinerja.

    Direktur dan Chief Financial Officer XLSmart Antony Susilo mengatakan fokus dirinya dan direksi lainnya di XLSmart saat ini adalah pada integrasi. Integrasi tersebut baik yang berada di tingkat operasional, sistem, serta di sisi karyawan. 

    “Kami sedang memikirkan bagaimana cara mendapatkan integrasi yang baik dan lancar. Selain itu, kami juga tengah berfokus pada penyusunan rencana bisnis,” ujar Antony dalam konferensi pers Merger XLSmart, Selasa (25/3/2025).

    Dia melanjutkan, setelah rencana bisnis atau business plan dari XLSmart selesai, pihaknya baru akan menyampaikan panduan kinerja bagi perusahaan hasil merger ini.

    Adapun Antony juga mengatakan XLSmart memiliki nilai sinergi pra pajak sebesar US$300-US$400 juta per tahun, dengan proyeksi pendapatan proforma sebesar Rp45,8 triliun.

    EBITDA dari XLSmart juga diperkirakan dapat mencapai Rp22,5 triliun, dengan total pelanggan gabungan sebanyak 94,5 juta pelanggan, dan pangsa pasar gabungan sebesar 25%.

    “Sinergi tersebut baru dapat terwujud setelah kami mencapai integrasi yang solid. Jadi, yang terpenting saat ini adalah menyeimbangkan integrasi terlebih dahulu,” tutur Antony.

    Kinerja MTEL

    Sementara itu Mitratel membukukan laba bersih Rp2,11 triliun atau naik 4,1% pada 2024 dibandingkan dengan 2023. Pencapaian tersebut menandakan strategi ekspansi bisnis ekosistem menara secara organik dan inorganik hingga pengelolaan biaya secara lebih efisien, membuahkan hasil positif.

    Dari sisi topline, Mitratel berhasil membukukan pendapatan Rp9,31 triliun pada  2024 tumbuh 7,2% year on year/YoY. Bisnis penyewaan menara atau tower leasing masih menjadi penyumbang terbesar pendapatan perseroan dengan nilai Rp7,63 triliun, atau tumbuh 6,9% YoY. Sementara itu, pendapatan dari segmen fiber optic juga terus bertumbuh dengan mencatatkan pendapatan sebesar Rp486 miliar atau meningkat 64,3% dari tahun sebelumnya.

  • Sri Mulyani Mulai Lapor RAPBN 2026 ke Prabowo, Begini Lini Masa Penyusunan Anggaran

    Sri Mulyani Mulai Lapor RAPBN 2026 ke Prabowo, Begini Lini Masa Penyusunan Anggaran

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati beserta jajarannya mulai melaporkan penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 kepada Presiden Prabowo Subianto, meski 2025 belum genap tiga bulan berjalan. 

    Sri Mulyani usai menghadiri rapat terbatas (ratas) bersama dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, kemarin, Rabu (26/3/2025), menyampaikan bahwa program-program penting yang telah dijalankan dalam APBN 2025, bakal masuk di RAPBN 2026.  

    “APBN 2026 sedang disiapkan. Ya program-program yang penting tetap akan dijalankan, oleh karena itu penganggarannya dibuat,” ungkap Sri Mulyani. 

    Mantan direktur pelaksana Bank Dunia tersebut menuturkan nantinya pemerintah akan menyusun Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal atau KEM PPKF bersama DPR. 

    Bukan terburu-buru, faktanya penyusunan RAPBN untuk tahun berikutnya memang dilakukan sejak awal tahun berjalan. 

    Penyusunan tersebut pun telah dimandatkan dalam Undang-Undang (UU) No. 17/2003 tentang Keuangan Negara dan Peraturan Pemerintah (PP) No. 17/2017 tentang Sinkronisasi Proses Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Nasional. 

    Bahkan pada 16 Agustus setiap tahunnya, pemerintah harus menyampaikan Nota Keuangan dan RAPBN. Artinya, pemerintah memiliki sisa waktu kurang lebih 4 bulan untuk menyusun rancangan tersebut. Tak heran bila penyusunan dilakukan sedari awal tahun. 

    Berkaca dari penyusunan APBN 2025, Sri Mulyani kala itu mulai membahas KEM PPKF sebagai dasar acuan penyusunan rancangan, pada 12 Februari 2025 atau dua hari menjelang pencoblosan Pemilu 2024. 

    Proses standar yang terjadi setiap tahunnya dalam penyusunan anggaran ini meliputi penetapan tema, sasaran, arah kebijakan, dan prioritas pembangunan nasional.  

    Kemudian penyusunan kapasitas fiskal, meninjau angka dasar K/L, dan dilanjutkan dengan penyampaian KEM-PPKF serta ketersediaan anggaran ke Presiden pada Maret.  

    Pada bulan Maret juga Kementerian Keuangan harus menyampaikan pagu indikatif. Sementara pagu anggaran akan disampaikan pada akhir Juni setelah diskusi dengan wakil rakyat di Senayan.  

    Sebelum finalisasi, terjadwal penelaahan RKA-KL pada akhir Juli dan penyusunan Nota Keuangan pada awal Agustus. 

    Setelah nantinya RAPBN ditetapkan sebagai UU, pemerintah akan menerbitkan perincian APBN yang umumnya dilakukan pada akhir Oktober.

    Berikut linimasa KEM-PPKF dan RAPBN: 

    -Penyampaian KEM PPKF dan ketersediaan anggaran ke presiden (Maret)

    -Pagu Indikatif (Maret) 

    -Penyampaian KEM PPKF ke DPR (minggu ketiga Mei) 

    -Pembicaraan Pendahuluan RAPBN (Mei-Juni)

    -Penyampaian RUU APBN 2025 & Nota Keuangan ke DPR (16 Agustus) 

    -Pembahasan RUU APBN 2025 & NK (Agustus-September) 

    -Penetapan APBN TA 2025 (Oktober)

  • Ada Peningkatan Arus Mudik, One Way Diperpanjang hingga KM 210 Tol Palikanci

    Ada Peningkatan Arus Mudik, One Way Diperpanjang hingga KM 210 Tol Palikanci

    Bisnis.com, JAKARTA – Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri telah memperpanjang rekayasa lalu lintas one way menjadi KM 70 Tol Jakarta-Cikampek sampai KM 210 Tol Palimanan-Kanci (Palikanci).

    Kakorlantas Polri, Irjen Agus Suryonugroho mengatakan perpanjangan rekayasa one way itu lantaran pihaknya menemukan adanya peningkatan arus lalu lintas di ruas tol tersebut.

    “Sehingga one way yang kedua kami berlakukan one way lokal dari KM 70 sampai KM 188, dan saat ini kami perpanjang sampai ke KM 210,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (27/3/2025).

    Dia menyampaikan, penerapan rekayasa lalu lintas itu bersifat situasional atau bergantung pada eskalasi kendaraan pada jalur mudik tersebut.

    Menurut Agus, jika memang diperlukan maka pihaknya bakal menerapkan rekayasa lalu lintas ini hingga Jumat (28/3/2025).

    “Kami akan melihat situasi di lapangan. Kalau memang diperlukan ya mungkin sampai malam dan bahkan sampai besok pagi,” tambahnya.

    Sebelumnya, Korlantas Polri melalui akun Instagram resminya menyatakan bahwa seluruh Gardu Gerbang Tol Cikatama 1 KM 70 Tol Jakarta-Cikampek bakal digunakan untuk one way arah Jawa. 

    Oleh karena itu, untuk kendaraan arah Jakarta bakal dialihkan ke GT Cikopo, Dawuan, dan Kalihurip Utama. 

    “Pelaksanaan One Way bersifat situasional sesuai diskresi kepolisian. Pengendara diimbau untuk melakukan jaga jarak aman serta perhatikan batas kecepatan saat berkendara. Selalu waspada terhadap kondisi jalan, utamakan keselamatan,” tulis @korlantaspolri.ntmc, Kamis (27/3/2025).

  • DPR Setuju dengan Usulan Menteri HAM Natalius Pigai Soal Penghapusan SKCK

    DPR Setuju dengan Usulan Menteri HAM Natalius Pigai Soal Penghapusan SKCK

    Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Komisi III DPR, Habiburokhman mengaku setuju dengan usulan Kementerian Hak Asasi Manusia (HAM) agar surat keterangan catatan kepolisian (SKCK) dihapus.

    Dia bahkan mempertanyakan apa manfaat dari adanya pembuatan SKCK, karena sebenarnya juga ini tidak memberikan dampak signifikan terhadap penerimaan negara bukan pajak (PNBP).

    “Kalau saya pribadi, saya Ketua Komisi III, tentu pendapat pribadi saya ngaruh banget kan ya. Menurut saya sih sepakat, tidak usah ada SKCK,” ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (27/3/2025).

    Dia melanjutkan, usulan penghapusan SKCK ini harus berlaku bagi semua pihak, tidak hanya terkhusus untuk para mantan narapidana saja.

    “Untuk semua, kan tinggal berlaku saja ini. Kalau ketentuan apa namanya orang nggak pernah dipidana dalam pemilu segala macam, kan orang sudah tau semua yang pernah dipidana,” tutur Habiburokhman.

    Legislator Gerindra ini pun menilai sebenarnya SKCK bisa menyulitkan bagi sebagian masyarakat, terlebih perlu mengeluarkan biaya untuk mendapatkan itu.

    “Saya mau cari kerja misalnya, perlu SKCK, itu benar-benar satu, ongkos ke kepolisiannya, ngantrinya. Apakah ada biaya? Ya, seterusnya ada ya. Tapi tidak tau ya, dicek ya kan. Resmi nggak resmi? Gimana?” singgungnya. 

    Lebih lanjut, dia juga menilai bahwa meski seseorang telah memiliki SKCK, belum tentu juga orang tersebut sebenarnya bersih dari masalah.

    “Tidak ada jaminan orang punya SKCK tidak bermasalah. Kalau orang pernah dihukum, kan akan tau, tinggal dicek di pengadilan. Kalau saya sih sepakat dengan Mr. Pigai,” ungkapnya.

    Sebelumnya, Kementerian Hak Asasi Manusia (HAM) berkirim surat kepada Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo yang berisi usulan agar surat keterangan catatan kepolisian (SKCK) dihapus karena dinilai berpotensi menghalangi hak asasi warga negara. 

    Direktur Jenderal Instrumen dan Penguatan HAM Kementerian HAM Nicholay Aprilindo saat diskusi di kantornya, Kuningan, Jakarta, mengatakan surat tersebut ditandatangani oleh Menteri HAM Natalius Pigai dan telah dikirim ke Mabes Polri pada Jumat ini. 

    “Alhamdulillah tadi Pak Menteri sudah menandatangani surat usulan kepada Kapolri untuk melakukan pencabutan SKCK dengan kajian yang kami telah lakukan secara akademis maupun secara praktis,” kata Nicholay dilansir dari Antara, Senin (24/3/2025). 

    Menurut Nicholay, sekalipun mantan narapidana mendapatkan SKCK, terdapat keterangan yang menyatakan bahwa mereka pernah dipidana. Oleh sebab itu, sukar perusahaan atau tempat pekerjaan lain mau menerima mantan narapidana. 

    “Beberapa narapidana ini juga mengeluhkan betapa dengan dibebankannya SKCK itu, masa depan mereka sudah tertutup. Bahkan, mereka berpikiran bahwa mereka mendapatkan hukuman seumur hidup karena tidak bisa untuk hidup yang baik, layak, maupun normal karena terbebani oleh stigma sebagai narapidana,” ujarnya.

  • Kemendag Beberkan Realisasi Impor Daging Sapi Cs

    Kemendag Beberkan Realisasi Impor Daging Sapi Cs

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengungkap realisasi importasi daging sapi, lembu, dan kerbau menjelang momentum perayaan Hari Raya Idulfitri 1446 H atau Lebaran 2025.

    Direktur Impor Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Iman Kustiaman menjelaskan importasi daging sapi dilakukan untuk pemenuhan stok dan stabilisasi harga melalui mekanisme penugasan kepada BUMN atau pelaku usaha lainnya (swasta) yang ditetapkan dalam Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) di Menko Pangan.

    Sebagai tindak lanjut Rakortas, Badan Pangan Nasional (Bapanas) akan mengirimkan surat kepada Kementerian BUMN untuk menunjuk BUMN Pangan yang akan melakukan importasi daging sapi.

    Selanjutnya, BUMN Pangan yang ditunjuk akan mengimpor daging sapi sesuai alokasi yang ditetapkan dalam Neraca Komoditas.

    Adapun pada 2025, Iman menyatakan bahwa telah ditetapkan penugasan BUMN Pangan untuk impor daging sapi dan kerbau adalah PT Berdikari dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia.

    “Negara asal importasi daging sapi antara lain Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, Spanyol, Jepang, dan Brasil,” kata Iman kepada Bisnis, Kamis (27/3/2025).

    Lebih lanjut, Iman menyampaikan bahwa Kemendag telah menerbitkan Persetujuan Impor (PI) produk hewan dari jenis lembu (daging sapi dan kerbau) berdasarkan penetapan Neraca Komoditas 2025.

    Perinciannya, sebanyak 9 PI daging lembu kebutuhan industri dengan alokasi sebesar 9.110,67 ton dengan realisasi 1.358 ton atau 14,91%. Sebanyak 43 PI daging lembu kebutuhan konsumsi reguler dengan alokasi sebesar 80.000 ton dan realisasi sebesar 12.780 ton (15,98%).

    Serta, sebanyak 4 PI penugasan BUMN Pangan untuk pemenuhan stok dan stabilisasi harga, yaitu 2 PI PT Berdikari dan 2 PI PT Perusahaan Perdagangan Indonesia. Total alokasinya adalah 200.000 ton dan realisasi sebesar 968,90 ton atau setara dengan 0,48%.

    Selain itu, Iman menambahkan pihaknya juga telah menerbitkan PI hewan dari jenis lembu (sapi dan kerbau) berdasarkan penetapan Neraca Komoditas 2025 sebanyak 45 PI. Alokasinya sebesar 350.000 pcs dan realisasi sebesar 60.965 pcs.

    Sementara itu, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan nilai importasi daging lembu sepanjang Januari—Februari 2025 mencapai US$79,21 juta atau sekitar Rp1,31 triliun (asumsi kurs Rp16.560 per dolar AS).

    Dari sana, volume daging impor lembu sebanyak 24.060.093 kilogram atau 24.060 ton dengan negara asal terbesar adalah India, Australia, dan Brasil.

  • Polri Catat 15 Pemudik Tewas dalam 54 Kecelakaan hingga H-5 Lebaran

    Polri Catat 15 Pemudik Tewas dalam 54 Kecelakaan hingga H-5 Lebaran

    Bisnis.com, JAKARTA – Polri mencatat 54 kecelakaan telah terjadi pada periode mudik H-5 Lebaran 2025 atau Rabu (26/3/2025).

    Juru bicara Operasi Ketupat Kombes Jansen Avitus Panjaitan mengatakan dari puluhan kejadian itu telah mengakibatkan 15 orang meninggal dunia.

    “Data kecelakaan lalu lintas pada hari Rabu 26 Maret 2025 sebanyak 54 kejadian dengan rincian orang meninggal dunia 15 orang,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (27/3/2025).

    Selain korban meninggal dunia, dia juga mengungkap ada korban dengan luka berat sebanyak dua orang dan luka ringan 64 orang.

    “Luka berat 2 orang dan luka ringan 64 orang. kerugian materiil Rp129.550.000,” imbuhnya.

    Atas kejadian tersebut, Jansen mengimbau kepada masyarakat agar memastikan kondisi kesehatan saat akan melakukan mudik Lebaran 2025.

    Selain kondisi fisik, pemudik juga diminta agar melakukan pengecekan kendaraan agar tetap dalam kondisi prima.

    “Jaga jarak aman dan tetap berkonsentrasi. manfaatkan rest area seefektif mungkin untuk beristirahat, dan pastikan saldo uang elektronik mencukupi,” pungkasnya.

    Sekadar informasi, Polri juga telah mengumumkan angka kecelakaan pada H-6 Lebaran atau pada Selasa (25/3/2025). Dari laporan itu, tercatat telah terjadi 148 kecelakaan yang telah mengakibatkan 10 orang meninggal dunia, luka berat 19 orang dan luka ringan 201 orang.

  • Produsen Elektronik RI Waswas Dampak Kebijakan Tarif Tinggi Trump

    Produsen Elektronik RI Waswas Dampak Kebijakan Tarif Tinggi Trump

    Bisnis.com, JAKARTA — Gabungan Perusahaan Industri Elektronika (Gabel) menilai risiko kebijakan tarif tinggi bea masuk ke Amerika Serikat dapat menghantam industri nasional. Indonesia akan menjadi sasaran empuk produk elektronik dari negara yang dikenakan tarif tinggi oleh Presiden Donald Trump. 

    Sekjen Gabel Daniel Suhardiman mengatakan bagi pelaku usaha elektronik, kebijakan tersebut lebih banyak menjadi tantangan ketimbang peluang. Sebab, pasar domestik Indonesia yang masih minim non-tariff measures berpotensi dibanjiri produk impor. 

    “Kalau kami melihat justru bisa jadi ancaman serius untuk industri dalam negeri,” ujar Daniel kepada Bisnis, Kamis (27/3/2025). 

    Padahal, menurut Daniel, Indonesia dapat mengambil peluang dari masifnya pabrikan elektronik yang kabur dari China untuk menghindari tarif tinggi bea masuk ke AS yang diterapkan Presiden Trump.

    Namun, pihaknya justru melihat pabrikan elektronik China tersebut lebih memprioritaskan relokasi dan berinvestasi ke Thailand, Malaysia, dan Vietnam. 

    “Di sisi lain, China perlu pasar untuk menyerap hasil produksi mereka, dan tentunya Indonesia adalah pilihan seksi karena kita lemah NTM (Non Tariff Measure),” ujarnya.

    Menurut Daniel, pemerintah harus memperkuat kebijakan non-tarif measures, salah satunya telah dilakukan Kemenperin dan Kementerian ESDM yang memperluas penerapan wajib SNI dan Label Hemat Energi (LHE). 

    Kendati demikian, hal tersebut tidak akan efektif apabila relaksasi impor masih terjadi. Untuk itu, revisi Permendag No.8/2024 harus segera dilakukan dan dipercepat. 

    Pelaku usaha elektronik juga menyarankan agar rencana pemindahan pelabuhan atau entry point impor ke wilayah timur Indonesia tidak hanya jadi wacana.

    “Dalam jangka pendek kami terus meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. Kami akan usahakan untuk tidak terjadi perampingan, meskipun yang saya dengar, di level ritel elektronika sudah mulai terjadi perampingan, tapi bisa saja informasi ini kurang akurat,” pungkasnya. 

    Sebelumnya, Peneliti Ekonomi dari Institute of Development of Economic and Finance (Indef) Ariyo DP Irhamna mengatakan produk elektronik dan komponen juga dapat dikenakan tarif tinggi ekspor ke AS, jika negara tersebut memperluas tarif untuk produk teknologi. 

    Menurut Ariyo, industri elektronik RI yang sedang berkembang bisa terdampak. Adapun, nilai ekspor produk elektronik (HS 85) sebesar US$4,18 miliar pada 2024 atau meningkat dari tahun sebelumnya yang mencapai US$3,45 miliar. 

  • Kepala BNPB Ungkap Operasi Modifikasi Cuaca Telan Biaya Rp200 Juta untuk Satu Pesawat

    Kepala BNPB Ungkap Operasi Modifikasi Cuaca Telan Biaya Rp200 Juta untuk Satu Pesawat

    Bisnis.com, JAKARTA – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto membeberkan biaya rekayasa cuaca melalui operasi modifikasi cuaca (OMC) bisa mencapai Rp200 juta untuk satu unit pesawat atau satu kali sorti berangkat.

    Akan tetapi, untuk jumlah pesawat yang digunakan itu tergantung dari prediksi cuaca yang ada. Dia menyebut, pada Januari hingga Maret ini paling tidak satu hari ada tiga kali sorti karena masuk dalam musim hujan.

    “Kalau satu kali sorti berangkat itu sekitar Rp200 juta lah lengkap semuanya. Nah untuk berapa yang harus digunakan ya tergantung nanti dari prediksi cuacanya,” ungkapnya di Kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Kamis (27/3/2025).

    Suharyanto mengakui bahwa tiga kali sorti memang menelan biaya cukup besar, tetapi kini ada bantuan dari Pemprov Jawa Barat dan Jakarta imbas adanya banjir yang cukup besar beberapa waktu lalu.

    “Sehingga mulai 10 sampai 20 [Maret] kemarin itu ada tiga pesawat, ada tiga dari DKI, dari Jawa Barat, dan dari BNPB. Dan terbukti ya dari 10 sampai 20 kemarin kan prediksi BMKG-nya akan terjadi curah hujan yang ekstrem, tetapi akibat dengan rekayasa cuaca kemarin baik-baik saja,” katanya.

    Dia melanjutkan, pihaknya pun turut memonitor cuaca menjelang Hari Raya Idulfitri atau Lebaran supaya para pemudik tidak terganggu akibat cuaca yang ada.

    “Kita setiap hari memonitor cuaca dan sampai hari ini yang diwaspadai adalah tanggal 28 [Maret] yaitu terjadi hujan yang cukup lebat di kawasan Puncak Jawa Barat,” ungkapnya.

    Oleh karena itu, lanjutnya, dirinya sudah berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bahwa pada hari ini BNPB dan Provinsi Jawa Barat akan melaksanakan rekayasa cuaca secara bersama-sama.

    “Mudah-mudahan dengan dua kekuatan ini, prediksi BMKG hujan berat itu tidak terjadi di tanggal 28 [Maret],” tegasnya.

  • KPK Panggil Febri Diansyah Terkait Kasus Harun Masiku, Adiknya Diperiksa di Kasus SYL

    KPK Panggil Febri Diansyah Terkait Kasus Harun Masiku, Adiknya Diperiksa di Kasus SYL

    Bisnis.com, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil mantan pegawainya, Febri Diansyah untuk diperiksa sebagai saksi dalam kasus Harun Masiku, Kamis (27/3/2025).

    Pada hari yang sama, penyidik komisi antirasuah juga memeriksa adik Febri, Fathroni Diansyah Edi pada kasus dugaan pencucian uang mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syharul Yasin Limpo atau SYL.

    KPK menjadwalkan Febri untuk diperiksa sebagai saksi dalam kasus suap penetapan anggota DPR 2019-2024 untuk tersangka Harun Masiku dan Donny Tri Istiqomah. Namun, pihak KPK belum memberikan keterangan alasan pemanggilan Febri dalam kasus tersebut. 

    Hanya saja, untuk diketahui kini Febri merupakan tim penasihat hukum dari Sekjen PDI Perjuangan (Hasto Kristiyanto) yang menjadi terdakwa dalam kasus yang sama. Hasto didakwa melakukan perintangan penyidikan dan ikut memberikan suap kepada anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) 2017-2022 Wahyu Setiawan. 

    Febri pun telah memenuhi panggilan penyidik setelah mengawal persidangan Hasto di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat siang ini. Namun, sesampainya di KPK, dia mengaku pemeriksaannya akan dijadwalkan ulang karena beberapa tim penyidiknya sedang cuti atau melaksanakan tugas lain. 

    “Maka jadwal pemeriksaan untuk saya akan di-reschedule, jadi dijadwal ulang. Estimasinya ya kemungkinan setelah Lebaran ya,” ujarnya kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (27/3/2025). 

    Febri mengatakan bakal menunggu informasi lebih lanjut atas panggilan berikutnya. Namun, dia mengatakan bahwa kedatangannya ke KPK siang ini adalah bentuk komitmen dan sikap kooperatif. 

    “Sebagai bentuk komitmen dan sikap kooperatif saya sudah datang ke sini dan tapi memang ada situasi yang kita tidak bisa perkirakan sebelumnya,” ujarnya. 

    Sementara itu, pada hari yang sama, penyidik KPK memeriksa salah satu anggota keluarga Febri yakni adiknya, Fathroni Diansyah Edi. Bedanya, Fathroni diperiksa sebagai saksi untuk kasus dugaan pencucian uang eks Mentan SYL.

    Fathroni hadir usai meminta penjadwalan ulang pemeriksaannya oleh KPK pada Senin (24/3/2025).  

    “Saksi atas nama Fathroni Diansyah Edi sudah hadir hari ini,” kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardika Sugiarto kepada wartawan, Kamis (27/3/2025).

    Fathroni merupakan adik Febri yang sebelumnya magang sebagai advokat di Visi Law Office, kantor firma hukum yang didirikan kakaknya dan Donal Fariz. Kantor firma hukum itu sebelumnya memberikan pendampingan hukum kepada SYL saat kasus yang menjeratnya masih dalam tahap penyelidikan. 

    Namun, saat ini Febri maupun Fathroni telah kelar dari Visi Law Office dan mendirikan firma hukum sendiri yakni Diansyah and Partner Law Firm. 

    Adapun kantor Visi Law menjadi salah satu lokasi yang digeledah tim penyidik KPK, Rabu (19/3/2025). Lembaga antirasuah itu menyebut menemuka bukti-bukti terkait dengan kasus dugaan pencucian uang SYL pada penggeledahan tersebut. 

    Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu menerangkan bahwa penyidiknya tengah mendalami dugaan apabila uang kasus korupsi SYL di Kementerian Pertanian (Kementan) turut mengalir ke kantor firma hukum tersebut.  

    “Di perkara TPPU [tindak pidana pencucian uang, red] itu tentu kita akan melacak ke mana saja uang hasil yang diduga hasil tindak pidana korupsi itu mengalir. Nah salah satunya karena Visi Office ini di-hire oleh SYL sebagai konsultan hukumnya waktu itu ya, penasihat hukumnya, nah kami menduga bahwa uang hasilnya tindak pidana korupsi SYL itu, itu digunakan untuk membayar,” terangnya.  

    Lembaga antirasuah turut mendalami keabsahan dalam proses kontrak pendampingan hukum antara keduanya.