Author: Bisnis.com

  • Melepas Penat di Serambi MyPertamina, Pemudik Wajib Coba

    Melepas Penat di Serambi MyPertamina, Pemudik Wajib Coba

    Bisnis.com, BANTEN – PT Pertamina Patra Niaga menghadirkan fasilitas layanan posko istirahat bagi para pemudik. Posko istirahat ini bernama Serambi MyPertamina.

    Area Manager Communication, Relations & CSR Regional Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan menjabarkan fasilitas Serambi MyPertamina yang berada di jaringan Tol Trans Jawa tersebar di rest area KM 43 A Jakarta-Merak, KM 57 A Jakarta-Karawang, KM 379 A Pemalang-Batang, KM 260 B Pejagan-Pemalang dan rest area KM 66 A Pandaan-Malang.

    “Serambi MyPertamina yang ada di KM 43 ini salah satu layanan tambahan dari PT Pertamina Patra Niaga kepada pemudik yang akan berlintas dari Jakarta ke Sumatera,” kata Eko, Jumat (28/3/2025).

    Di Serambi MyPertamina KM 43 ini pemudik dimanjakan dengan beragam layanan gratis seperti babershop, mini klinik untuk cek kesehatan, game Play Station untuk melepas penat, makanan dan minuman gratis, hingga fasilitas gratis lainnya seperti ruangan menyusui, arena bermain untuk anak-anak, ruangan ibadah sampai kursi pijat.

    Eko menjelaskan, yang berbeda dari tahun ini adalah Serambi MyPertamina menghadirkan fasilitas free barbershop.

    “Itu tidak ada di tahun-tahun sebelumnya. Dan semuanya, fasilitas tidak hanya barber, termasuk makanan ringan, semuanya gratis. Syaratnya cuma cukup punya akun MyPertamina saja,” ujarnya.

    Medical check up diberikan gratis untuk cek gula darah dan tensi darah. Selain itu, diberikan layanan tambahan berupa cek asam urat dan kolestrol serta mendapat paket vitamin dengan syarat pengisian BBM Pertamax Series dan Dex Series sebesar Rp200.000 sampai Rp500.000 di hari yang sama.

    Eko menjelaskan, untuk sekadar tempat duduk beristirahat melepas penat Serambi MyPertamina ini dibuka 24 jam. Namun, khusus untuk layanan yang butuh tenaga manusia seperti barbershop dan medical check up hanya dibuka dari pukul 08.00 pagi sampai 20.00 malam.

    “Alhamdulillah, respons masyarakat cukup positif. Dari pengunjung terutama yang membawa anak-anak paling senang karena mereka dapat satu paket juga namanya THR Lebaran. Jadi paket itu ada makanan, minuman dan ada juga beberapa mainan untuk anak-anak,” ujarnya.

    Elfiah, salah satu pemudik yang mengunjungi Serambi MyPertamina di KM 43 mengatakan fasilitas cek kesehatan gratis sangat membantu para pemudik.

    “Bagus banget, ini membantu pemudik terutama masalah kesehatan biar mereka di perjalanan kesehatan tetap terjaga. Di sini kan ada pijat, kan capek banget di jalan. Terus ada cek tensi, cek gula darah, jadi biar di perjalanan lebih aman, nyaman. Membantu banget,” kata Elfiah.

    Bagi keluarga yang membawa anak-anak, Serambi MyPertamina juga memiliki fasilitas game console. Anak-anak yang datang juga diberikan THR berisi bingkisan makanan ringan.

    “Mereka senang banget, apalagi di sini bisa betmain game,” kata warga asal Bekasi yang akan mudik ke Padang tersebut.

    Dengan semua fasilitas dan pelayanan yang diberikan Pertamina, Elfiah mengaku semestinya Serambi MyPertamina dibuat dengan ukuran ruangan yang lebih besar. Kata dia, banyak yang sebenarnya ingin mampir namun karena banyak pemudik yang tertarik membuat tempat ini selalu full dan akhirnya tak sedikit juga yang mengurungkan niat karena tempat penuh.

    Selain faktor luas tempat tersebut, Erlinah mengapresiasi pelayajan gratis yang diberikan Pertamina.

    “Terima kasih saya sudah dilayani dengan baik, gratis lagi. Terima kasih,” pungkasnya.

  • ASDP: Pemudik Menyeberang Jawa-Sumatra via Feri Terpantau Ramai Lancar

    ASDP: Pemudik Menyeberang Jawa-Sumatra via Feri Terpantau Ramai Lancar

    Bisnis.com, JAKARTA — PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencatat total sebanyak 154.882 orang dan 17.984 unit kendaraan roda empat menyeberang pada puncak arus mudik lintasan penyeberangan Jawa menuju Sumatra saat H-3 Lebaran atau Jumat (28/3/2025). 

    Jumlah tersebut meningkat hingga 1,3% dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun terdapat kenaikan jumlah kendaraan, kondisi trafik pelabuhan masih terpantau ramai lancar.

    Direktur Utama ASDP Heru Widodo mengatakan, pihaknya telah melakukan berbagai langkah antisipasi untuk mengurai antrean di pelabuhan, di antaranya distribusi kendaraan ke Pelabuhan Ciwandan dan BBJ Bojonegara, serta penerapan kebijakan single price dengan diskon tarif tiket kapal ekspres.

    “Alhamdulillah, kondisi pelabuhan terpantau ramai lancar sehingga tidak terjadi antrean panjang hingga ke jalan arteri. Saat ini, pada Sabtu siang, kondisi pelabuhan juga masih terpantau ramai lancar,” ujarnya melalui keterangan resmi, Sabtu (29/3/2024).

    Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi kembali meninjau Pelabuhan Ciwandan di kawasan Cilegon, Banten, untuk memastikan kelancaran arus mudik. Ia menyebut kepadatan di Pelabuhan Ciwandan masih dalam tahap wajar, dengan total pemudik kendaraan roda dua pada H-3 Lebaran mencapai 21.863 unit. Para pemudik hanya mengantre untuk masuk ke dalam kapal tanpa terjadi penumpukan di luar area pelabuhan.

    “Kami mengapresiasi persiapan operator dan petugas yang jauh lebih baik dibanding tahun sebelumnya. Evaluasi akan terus dilakukan untuk peningkatan layanan,” katanya.

    ASDP mencatat total penumpang yang menyeberang dari Jawa ke Sumatra dari Pelabuhan Merak, Ciwandan, dan BBJ Bojonegara sejak H-10 hingga H-3 mencapai 618.986 orang atau naik 6,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 581.175 orang. Total kendaraan yang telah menyeberang mencapai 151.954 unit atau turun 0,9% dari 153.407 unit pada tahun sebelumnya.

    Berdasarkan data Posko Bakauheni (Pelabuhan Bakauheni dan BBJ Muara Pilu) selama 24 jam (28 Maret pukul 00.00 hingga 23.59 WIB), tercatat 51 unit kapal beroperasi melayani arus balik dari Sumatera ke Jawa.

    Jumlah penumpang yang menyeberang dari Sumatra ke Jawa pada H-3 mencapai 47.961 orang, turun 13,2% dibandingkan 55.224 orang tahun lalu. Realisasi kendaraan roda dua mencapai 725 unit atau turun 17,1% dari 875 unit tahun lalu. Kendaraan roda empat mencapai 6.104 unit atau turun 23,7% dari 8.000 unit pada periode yang sama tahun lalu.

    Total kendaraan yang menyeberang dari Sumatra ke Jawa pada H-3 mencapai 8.782 unit, turun 20,9% dibandingkan tahun lalu sebanyak 11.097 unit. 

    Namun, total penumpang yang telah menyeberang sejak H-10 hingga H-3 naik 8,2% menjadi 325.721 orang dibandingkan 301.151 orang tahun lalu.

    ASDP juga mengimbau seluruh pemudik untuk selalu berhati-hati selama di perjalanan, mengikuti arahan petugas di lapangan, serta menjaga stamina dan kondisi kesehatan agar tetap prima. Pastikan kendaraan dalam kondisi baik sebelum menyeberang guna memastikan perjalanan yang aman dan nyaman hingga tiba di tujuan.

    ASDP beserta seluruh pemangku kepentingan berharap para pemudik dapat menyeberang dengan aman, nyaman, dan selamat hingga ke tujuan. ASDP juga akan terus berupaya memberikan pelayanan optimal hingga periode mudik Lebaran ini berakhir.

  • Hasil Sidang Isbat 1 Syawal 1446 H: Lebaran 2025 Jatuh pada Senin, 31 Maret 2025

    Hasil Sidang Isbat 1 Syawal 1446 H: Lebaran 2025 Jatuh pada Senin, 31 Maret 2025

    Bisnis.com, JAKARTA— Hasil Sidang Isbat menetapkan 1 Syawal 1446 Hijriah atau Lebaran Idulfitri pada 2025 jatuh pada Senin, 31 Maret 2025.

    Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan bahwa dari hasil sidang isbat yang dilakukan tertutup bahwa hilal belum terlihat.

    “Maka disepakati bahwa 1 Syawal 1446 Hijriah jatuh pada hari Senin 31 Maret 2025,” kata Nasaruddin dalam konferensi pers “Penetapan 1 Syawal 1446 H” yang digelar Kementerian Agama (Kemenag), pada Sabtu (29/3/2025).Menag Nasaruddin mengatakan bahwa hal itu ditetapkan berdasarkan hisab, posisi hilal di berbagai lokasi di Indonesia yang telah memenuhi kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura). Hilal dikatakan terlihat (Imkanur Rukyat) apabila tinggi hilal mencapai 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat, sesuai dengan kriteria MABIMS. Namun demikian, dalam sidang isbat kali ini masih berada di bawah ketentuan tersebut.

    Adapun, Kemenag melakukan rukyatul hilal penentu 1 Syawal 1446 di 33 titik lokasi di seluruh Indonesia. Setiap provinsi memiliki satu titik pemantauan, kecuali Provinsi Bali yang tidak menyelenggarakan rukyat karena bertepatan dengan perayaan Hari Raya Nyepi.

    Sebelumnya, sidang isbat dilaksanakan secara tertutup sekitar pukul 18.30 WIB. Sebelum sidang isbat, Kemenag juga menggelar Seminar Posisi Hilal Awal Syawal 1446 H mulai pukul 16.30 WIB hingga menjelang waktu magrib.

    Sidang isbat dan seminar tersebut menghadirkan perwakilan dari komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, duta besar negara sahabat, para ahli falak (astronomi Islam), serta perwakilan dari berbagai organisasi masyarakat (ormas) Islam.

    Selain itu, turut diundang juga perwakilan dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Planetarium Bosscha, serta instansi terkait lainnya.

  • Live Hasil Sidang Isbat 2025, 1 Syawal 1446 H, Lebaran Senin 31 Maret

    Live Hasil Sidang Isbat 2025, 1 Syawal 1446 H, Lebaran Senin 31 Maret

    Proses Rukyatul Hilal rencana akan dilakukan di 33 titik. Menurut Dirjen Bimas Islam Abu Rokhmad, ada satu titik rukyatul hilal di setiap provinsi, kecuali Bali.

    “Di provinsi Bali dalam suasana Nyepi. Sehingga rukyatul hilal tidak kita gelar di sana. Kita saling menghormati,”

    Abu Rokhmad menambahkan, proses sidang isbat akan diawali dengan Seminar Posisi Hilal Awal Syawal 1446 H pada pukul 16.30 WIB sampai menjelang magrib.

  • Jasa Marga Catat Lebih dari 1,43 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

    Jasa Marga Catat Lebih dari 1,43 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Jasa Marga (Persero) Tbk. melaporkan, sebanyak 1.438.380 atau 1,4 juta kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek pada 21-28 Maret 2025 atau H-10 sampai dengan H-3 libur Idulfitri 1446H/2025.

    Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Lisye Octaviana menyampaikan jumlah tersebut merupakan angka kumulatif arus lalu lintas (lalin) dari empat Gerbang Tol (GT) Utama, yaitu GT Cikampek Utama (menuju arah Trans Jawa), GT Kalihurip Utama (menuju arah Bandung), GT Cikupa (menuju arah Merak), dan GT Ciawi (menuju arah Puncak).

    “Total volume lalin yang meninggalkan wilayah Jabotabek ini naik 26,3% jika dibandingkan dengan lalin normal sebanyak 1,13 juta kendaraan dan naik 0,7% dari lalin Lebaran 2024 sebanyak 1,42 juta kendaraan,” kata Lisye dalam keterangannya, Sabtu (29/3/2025).

    Menurutnya, kendaraan yang meninggalkan Jabotabek menuju ke tiga arah. Mayoritas menuju arah timur atau Trans Jawa dan Bandung yakni sebanyak 775.096 kendaraan atau meningkat 61,4% dari lalin normal.

    Secara terperinci, 511.628 kendaraan meninggalkan Jabotabek menuju arah trans Jawa melalui GT Cikampek Utama Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Jumlah itu meningkat sebesar 130% dari lalin normal.

    Kemudian, sebanyak 263.468 kendaraan meninggalkan Jabotabek menuju arah Bandung melalui GT Kalihurip Utama Jalan Tol Cipularang. Jumlah tersebut meningkat 2,2% dari lalin normal.

    Jasa Marga juga mencatat sebanyak 384.205 kendaraan menuju arah Merak melalui GT Cikupa Jalan Tol Tangerang-Merak. Jumlah tersebut lebih rendah 0,6% dari lalin normal.

    Sementara itu, jumlah kendaraan yang meninggalkan Jabotabek menuju arah Puncak melalui GT Ciawi Jalan Tol Jagorawi sebanyak 279.079 kendaraan, meningkat 2,3% dari lalin normal.

    Lebih lanjut, Lisye menyebut bahwa total kendaraan yang meninggalkan Jabotabek di empat gerbang tol utama tercatat mencapai 258.383 kendaraan atau meningkat 63,1% dari lalin normal 158.442 kendaraan pada Jumat (28/3/2025).

    Dia juga mengatakan, pada H-3 Lebaran 2025 atau 28 Maret 2025 merupakan puncak arus mudik Idulfitri 1446H/2025. Tercatat volume lalu lintas yang melewati empat gerbang tol utama mengalami kenaikan sebesar 1,1% dari lalu lintas puncak arus mudik Idulfitri tahun lalu sebanyak 255.634 kendaraan.

    Adapun, Jasa Marga mengimbau pengguna jalan tol untuk mengantisipasi perjalanan momen libur Lebaran 2025. Lisye mengingatkan para pengguna jalan untuk memastikan kendaraan maupun pengendara dalam keadaan prima, mengunduh aplikasi Travoy untuk informasi jalan tol terkini, memastikan kecukupan BBM dan saldo kartu uang elektronik, mematuhi rambu-rambu, serta arahan petugas di lapangan.

    “Jasa Marga juga mengimbau pengguna jalan untuk mengantisipasi rencana pemberlakuan rekayasa lalu lintas yang dilakukan berdasarkan diskresi Kepolisian,” pungkasnya. 

  • Jelang Sidang Isbat, Kemenag Sebut Ketinggian Hilal di RI Belum Penuhi Kriteria MABIMS

    Jelang Sidang Isbat, Kemenag Sebut Ketinggian Hilal di RI Belum Penuhi Kriteria MABIMS

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) memaparkan tinggi hilal di seluruh wilayah Indonesia belum memenuhi kriteria Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).

    Dalam seminar menjelang Sidang Isbat 1446 Hijriah, Anggota Tim Hisab Rukyat Kemenag RI Cecep Nurwendaya memaparkan tinggi hilal di seluruh wilayah NKRI antara -3°15’28″(-3,26°) sampai dengan -1°04’34″(-1,08°), dengan elongasi antara 1°36’23″(1,61°) sampai dengan 1°12’53″(1,21°).

    Merujuk kriteria MABIMS, awal bulan hijriah ditetapkan jika hilal memiliki tinggi minimal 3 derajat dan elongasi atau jarak sudut antara dua benda langit mencapai 6,4 derajat.

    “Berdasarkan kriteria MABIMS pada tanggal 29 Ramadhan 1446 Hijriah/29 Maret 2025 Masehi, posisi hilal di wilayah NKRI tidak ada yang memenuhi kriteria tinggi hilal minimum 3 derajat dan elongasi minimum 6,4 derajat,” katanya dilansir dari Antara, Sabtu (29/3/2025).

    Sehingga Cecep memprakirakan bahwa tanggal 1 Syawal 1446 Hijriah jatuh pada Senin, 31 Maret 2025 dengan merujuk kepada metode istikmal atau menyempurnakan/membulatkan bilangan bulan menjadi 30 hari jika rukyatul hilal (penglihatan hilal) tidak berhasil dilakukan, yang tentunya tetap menunggu pada hasil Sidang Isbat yang akan ditetapkan hari ini.

    Menurutnya, secara hisab atau perhitungan astronomi, ijtimak atau konjungsi yang bisa digunakan untuk memvalidasi rukyatul hilal terjadi pada 29 Maret 2025 jam 17.57.58 WIB.

    Namun Cecep menjelaskan ijtimak kali ini bertepatan dengan momentum gerhana matahari parsial, sehingga kejadian ini tidak bisa dilihat secara sempurna. 

    “Sayangnya gerhana tidak bisa diamati di wilayah Indonesia, hanya di wilayah Arika Barat Laut, Eropa, serta Rusia bagian Utara,” ujarnya.

    Cecep juga mengungkapkan terdapat potensi perbedaan perayaan Idul Fitri di belahan dunia lain seperti di wilayah Amerika Utara, Tengah, serta sebagian wilayah Amerika Selatan bagian Utara yang hilalnya memenuhi syarat jika mengacu pada kriteria MABIMS.

    Namun demikian, sambungnya, tentunya berbagai wilayah tersebut mungkin memiliki kriteria yang berbeda dalam menentukan 1 Syawal 1446 Hijriah.

    “Di seluruh wilayah NKRI tidak memenuhi kriteria Visibilitas Hilal atau Imkan Rukyat MABIMS. Oleh karenanya, hilal menjelang awal Syawal 1446 H pada hari rukyat ini secara teoritis diprediksi mustahil dapat dirukyat, karena posisinya berada di bawah ufuk pada saat matahari terbenam,” tutur Cecep Nurwendaya. 

  • H-2 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Terpantau Dipadati Pemudik

    H-2 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Terpantau Dipadati Pemudik

    Bisnis.com, JAKARTA – Dua hari menjelang Lebaran Idulfitri 2025, Stasiun Pasar Senen Jakarta Pusat masih dipadati pemudik yang hendak pulang ke kampung halaman.

    Berdasarkan pantauan Tim Jelajah Lebaran 2025 di lokasi pada Sabtu (29/3/2025) pukul 13.30 WIB, stasiun Pasar Senen sudah penuh dengan calon penumpang. Mereka tampak sibuk melakukan check-in, menjaga barang bawaan seperti dus dan koper, serta menghabiskan waktu dengan berbincang bersama keluarga.

    Salah satu pemudik, Arum (34), berangkat dari Depok bersama anak-anak dan ibunya. Dari Stasiun Pasar Senen, ia akan melanjutkan perjalanan ke Blitar, Jawa Timur.

    Arum mengaku memilih keberangkatan pada 29 Maret 2025 karena menyesuaikan jadwal libur sekolah anak-anaknya.

    “Karena kan waktu awal-awal Libur, jadi mau tidak mau pesan tiketnya diatas tanggal 25. Ternyata saat mau akhir-akhir libur, dimundurin jadi tanggal 21. Karena sudah dipilih [tiket] tanggal 29, jadi mau tidak mau tanggal 29,” ujarnya kepada Tim Jelajah Lebaran 2025. 

    Menurut Arum, kepadatan di Stasiun Pasar Senen tahun ini masih lebih terkendali dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Namun, Dia berharap pihak stasiun menambah jumlah tempat duduk di area tunggu, mengingat jumlah pemudik semakin bertambah menjelang Lebaran.

    “Agar semuanya dapat tempat duduk, Jadi antrenya tidak pegal berdiri terus,” tambahnya.

    Sementara itu, pemudik lainnya, Yuri (25), sedang menunggu jadwal keberangkatan keretanya menuju Tegal. Ia berangkat sendiri dari Depok dan harus transit di Stasiun Pasar Senen.

    Yuri mengatakan bahwa kereta yang dinaikinya dari Stasiun Jatinegara sudah penuh dengan penumpang. Bahkan, hampir seluruh penumpang turun di Stasiun Pasar Senen.

    Dia berhasil mendapatkan tiket keberangkatan pada 29 Maret 2025 setelah melalui proses war tiket. Awalnya, Dia berharap bisa berangkat lebih awal.

    “Ekspektasi berangkat H-5 karena masih ada kegiatan. Yaudah deh tunggu dulu, eh H-2 dapat [tiketnya],” terangnya. 

    Menurut pengamatannya, kepadatan sempat terjadi di area check-in. Dia menilai hal ini disebabkan oleh kebijakan pencetakan dan verifikasi ulang tiket di stasiun.

  • Link Live Streaming Sidang Isbat Idulfitri 1446 H/2025 M

    Link Live Streaming Sidang Isbat Idulfitri 1446 H/2025 M

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang penetapan atau isbat Idulfitri 2025 atau 1 Syawal 1446 Sabtu sore (29/3/2025).

    Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Abu Rokhmad menyampaikan, sidang isbat akan digelar secara tertutup sekitar pukul 18.45 WIB di Kantor Kemenag yang berlokasi di Jl. M.H. Thamrin, Jakarta.

    “Sebagaimana biasanya, sidang isbat selalu digelar pada tanggal 29 Syakban untuk menetapkan awal Ramadan, 29 Ramadan untuk menetapkan awal Syawal, dan 29 Zulkaidah untuk menetapkan awal Zulhijjah,” kata Abu Rokhmad dalam keterangannya, dikutip Sabtu (29/3/2025).

    Rokhmad mengatakan, hasil sidang isbat akan diumumkan oleh Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar melalui konferensi pers.

    Proses sidang isbat akan diawali dengan Seminar Posisi Hilal Awal Syawal 1446 H pada pukul 16.30 WIB sampai menjelang magrib.

    Dia menuturkan, pemerintah mengundang perwakilan duta besar negara sahabat, ahli falak, dan perwakilan Ormas Islam. 

    Kemenag turut mengundang perwakilan dari LAPAN, BMKG, BRIN, Planetarium Bosscha, dan instansi terkait lainnya. 

    Lebih lanjut, Rokhmad menuturkan bahwa penggunaan metode hisab dan rukyat dalam penentuan awal Syawal merupakan pelaksanaan dari ajaran Islam.

    Hal ini kata dia, sejalan dengan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No. 2/2024 tentang Penetapan Awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah. 

    Dalam fatwa itu, disebutkan bahwa penetapan awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah dilakukan berdasarkan metode hisab dan rukyah oleh Pemerintah RI cq Menteri Agama dan berlaku secara nasional. 

    Secara hisab atau perhitungan astronomi, Rokhmad mengatakan bahwa ijtimak atau konjungsi terjadi pada 29 Maret 2025 jam 17.57.58 WIB. Karenanya, berdasarkan data astronomi, saat terbenam matahari, posisi hilal berkisar antara minus tiga di Papua dan minus satu di Aceh. 

    “Data-data astronomi ini kemudian kita verifikasi melalui mekanisme rukyat,” ujar Rokhmad.

    TV Pool Kemenag RI – Konferensi Pers 1 Syawal 1446 H / 2025 M

    rtmp://stream.kemenag.go.id:1935/live/konpres

    Link Youtube Kemenag RI – Konferensi Pers 1 Syawal 1446 H / 2025 M

  • Mudik Lancar! Pertamina Sediakan SPBU RMO di Jalur Palembang-Jambi

    Mudik Lancar! Pertamina Sediakan SPBU RMO di Jalur Palembang-Jambi

    Bisnis.com, PALEMBANG – PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatra Bagian Selatan (Sumbagsel) menawarkan layanan yang nyaman bagi para pemudik lebaran di tahun 2025, termasuk untuk jalur Palembang menuju Jambi.

    Layanan tersebut tersedia di setiap Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) yang telah diterapkan Retail Make Over atau RMO.

    Sales Branch Manager 1 Sumatra Selatan (Sumsel) Arif Zarkhasi Widiyanto menjelaskan program RMO merupakan inovasi Pertamina dalam meningkatkan fasilitas bagi pelanggan yang sedang melakukan pengisian bahan bakar di SPBU.

    Retail make over yang dilakukan Pertamina meliputi peningkatan sejumlah sarana prasarana diantaranya totem SPBU, toilet, serta tempat beribadah (Mushola).

    Tidak hanya itu, Arif menyampaikan bahwa beberapa SPBU RMO juga menyediakan sejumlah tenant yang diisi dengan fasilitas seperti mesin ATM, atau penjualan makanan dan minuman, serta produk lainnya.

    “Jadi saat di SPBU masyarakat, khususnya yang tengah melakukan mudik, tidak hanya bisa melakukan pengisian BBM tetapi juga menikmati layanan lain seperti toilet yang lebih bersih, dan mushola yang lebih nyaman,” ujarnya.

    Saat ini, jumlah SPBU RMO di wilayah Sumsel terdapat sebanyak 30 SPBU, dengan 16 SPBU berada di Kota Palembang.

    Sementara khusus di jalur mudik Palembang menuju Jambi, SPBU RMO dapat ditemukan di lima titik berbeda yaitu dua titik di daerah Musi Dua Palembang, satu titik di Jalan Bypass Alang-alang Lebar, satu titik di Kecamatan Babat Supat, Kabupaten Musi Banyuasin, dan satu titik berada di Kecamatan Sungai Lilin, Kabupaten Musi Banyuasin.

    “Jadi nanti pemudik yang mungkin lelah dari perjalanan keluar tol sampai ke arah Jambi, bisa beristirahat di SPBU RMO milik Pertamina,” tuturnya.

    Di samping itu, untuk memastikan kualitas BBM yang disalurkan kepada masyarakat sesuai standar, setiap SPBU Pertamina juga rutin melakukan pengecekan pada seluruh jenis bahan bakar.

    Arif menerangkan, pengecekan dilakukan sebanyak dua kali yakni setiap pagi hari sebelum berjualan dan kedua pengecekan sebelum dilakukan pembongkaran pada mobil pengangkut BBM.

    “Pengecekan tidak hanya untuk Pertamax tetapi seluruh BBM di pagi hari untuk melihat apakah kualitas sesuai atau ada tidaknya kontaminasi. Selain itu dilakukan pengecekan sebelum pembongkaran, setiap mobil datang dilakukan sampling,” jelasnya.

    Salah seorang pemudik asal Bandung menuju Medan, Leo (32) yang baru saja menggunakan fasilitas toilet di SPBU RMO wilayah Sungai Lilin mengatakan bahwa saat perjalanan mudik, keberadaan toilet yang bersih dan nyaman sangat dibutuhkan.

    Apalagi jika layanan tersebut berada di SPBU, dia bisa sekaligus memanfaatkannya saat mengisi bahan bakar kendaraan.

    “Iya, bagus kalau ada (toilet dan layanan) jadi kita diperjalanan bisa gampang kalau mau buang air kecil atau ibadah di satu tempat,” ungkapnya.

    Sebagai informasi bahwa layanan SPBU RMO ini tidak hanya tersedia saat momen mudik, tetapi juga bisa digunakan oleh para pelanggan Pertamina yang sedang dalam perjalanan bisnis dan lain sebagainya di hari biasa.

  • SPBU Modular KM 20A Siap Layani Pemudik dari Merak

    SPBU Modular KM 20A Siap Layani Pemudik dari Merak

    Bisnis.com, LAMPUNG – PT Pertamina Patra Niaga menyediakan 57 unit SPBU Modular yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Dari jumlah tersebut, sebanyak 18 titik berada di ruas Tol Trans Sumatera. Bila dirinci, sebanyak 8 titik SPBU Modular yang ada di ruas Tol Trans Sumatera berada di Provinsi Lampung.

    Belum semua rest area di Tol Trans Sumatera dilengkapi SPBU, model modular inovasi Pertamina ini menjadi solusi bagi para pemudik.

    SPBU Modular merupakan fasilitas pengisian BBM yang dapat dipindahkan. SPBU ini juga dilengkapi dengan sistem pengisian modern dengan layanan cepat dan efisien. SPBU Modular memiliki desain yang fleksibel sehingga fasilitas ini dapat dipindahkan sesuai kebutuhan untuk memastikan distribusi BBM yang optimal di berbagai lokasi.

    Bima Kusuma Aji, Sales Area Manager Pertamina Patra Niaga Wilayah Lampung mengatakan SPBU Modular ini hanya dibuka ketika momentum mudik Lebaran. Fungsinya adalah menyediakan layanan pengisian bahan bakar di titik-titik yang jauh dari akses SPBU.

    “Sehingga antar ruas jalan tol yang belum ada SPBU, misalnya dari sini, dari Pelabuhan Bakauheni sampai KM 49 A [Bakauheni-Terbanggi] tidak ada SPBU. Pemudik akan kesulitan apabila dia kehabisan BBM di pelabuhan Bakauheni. Untuk memperpendek jarak pengisian BBM kami sediakan SPBU Modular di KM 20 A,” kata Bima kepada Bisnis saat ditemui di Pelabuhan Bakauheni, Jumat (28/3/2025).

    Dalam SPBU Modular tersebut Pertamina menyediakan produk Pertamax dan Pertamax Dex yang bisa dipilih pengunjung. Bima menjelaskan untuk mempermudah transaksi, SPBU Modular bisa melayani pembayaran tunai dan debit. Selain itu, SPBU Modular juga dijamin tersedia 24 jam penuh.

    SPBU Modular di Rest Area KM 20 A Bakauheni-Terbanggi ini disebut efektif mengurangi macet. Bima menjelaskan kemacetan tersebut biasanya terjadi pada kendaraan yang hendak menyebrang dari Pelabuhan Merak ke Pelabuhan Bakauheni. Berkat SPBU Modular KM 20 A, pemudik memiliki opsi untuk mengisi BBM usai menepi di Bakauheni.

    “Kemacetan yang ada di Merak yang cukup panjang menyebabkan pemudik belum sempat isi BBM di jalur tol Merak, dan ketika kemacetan itu pemudik tidak mematikan kendaraannya, turun dari kapal ke sini rata-rata BBM sudah habis,” ujarnya.

    Berdasarkan pantauan Bisnis langsung dari lokasi, titik SPBU di rest area terdekat yang bisa dijangkau dari Pelabuhan Bakauheni adalah di Rest Area KM 49 A. Lokasinya berjarak sekitar 52 kilometer dari Pelabuhan Bakauheni. Di antara dua titik tersebut, terdapat SPBU Modular yang berada di Rest Area KM 20 A dengan jarak hanya 22 kilometer dari Pelabuhan Bakauheni.

    “Dan KM 20 A itu salah satu SPBU modular yang cukup tinggi karena pemudik mengejar pengisian bahan bakar sebelum melanjutkan perjalanan mudik. Sangat banyak yang menggunakan fasilitas ini,” ujarnya.

    Adapun penjualan BBM di SPBU Modular KM 20 A ini sempat menyentuh 1.621,23 kilo liter per hari pada hari Rabu tanggal 26 Maret atau H-4 Lebaran 2025. Jumlah tersebut terdiri dari penjualan produk Pertamax sebanyak 1.326,02 kilo liter dan Pertamina Dex 295,21 kilo liter.

    Pada H-5, atau pada Selasa 25 Maret, penjualannya baru 813,54 kilo liter, terdiri dari Pertamax sebanyak 736,73 kilo liter dan Pertamina Dex 76,81 kilo liter.

    Sementara data terbaru, pada H-3 atau hari Kamis 27 Maret penjualan BBM di Rest Area KM 20 A ini mencapai 1.113,28 kilo liter, terdiri dari penjualan Pertamax 873,17 kilo liter dan Pertamina Dex 240,11 kilo liter.

    Sehingga secara total, penjualan BBM di SPBU Modular ini dalam tiga hari berturut-turut mencapai sebesar 7.389,94 kilo liter.

    “Rara-rata penyaluran SPBU Modular ini sudah mencapai 1.600 kilo liter per hari. Di awal-awal arus mudik, kami buka di tanggal 20, itu masih di bawah 500, mulai minggu lalu, satu pekan lalu, sudah naik di atas 1.000,” pungkasnya.