Author: Bisnis.com

  • Soal Kebijakan Tarif Trump, Prabowo Larang Pejabat Beri Opini Pribadi

    Soal Kebijakan Tarif Trump, Prabowo Larang Pejabat Beri Opini Pribadi

    Bisnis.com, JAKARTA – Istana Kepresidenan merespons situasi politik global terkait kebijakan tarif yang diterapkan oleh Amerika Serikat (AS) di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump yang memicu ketegangan perdagangan dengan sejumlah negara mitra dagang utama dunia.

    Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah memberikan arahan khusus kepada jajaran kabinetnya dalam menyikapi dinamika global tersebut.

    “Sebagai bagian dari komunitas internasional, Indonesia, meskipun tidak secara langsung [terlibat], pasti terkena dampak dari situasi tersebut. Kewajiban kami sebagai pemimpin harus cermat dalam menyikapinya, guna menjaga agar situasi dalam negeri tetap kondusif,” ujarnya saat dikonfirmasi Bisnis, Minggu (6/4/2025).

    Presiden Prabowo, lanjut Prasetyo, meminta seluruh pejabat tinggi negara untuk menahan diri dan tidak mengeluarkan komentar atau pendapat pribadi terkait kebijakan tarif Amerika Serikat tersebut. 

    Menurutnya, arahan ini dimaksudkan untuk menghindari polemik dan menjaga stabilitas nasional, khususnya di bidang ekonomi.

    “Bapak Presiden menekankan agar kami semua, menahan diri untuk tidak memberikan komentar ataupun pendapat atas penerapan kebijakan tarif yang dilakukan oleh Amerika Serikat tersebut,” ucapnya. 

    Kendati demikian, Prasetyo melanjutkan bahwa orang nomor satu di Indonesia itu tetap membuka ruang bagi pejabat teknis untuk memberikan pernyataan sesuai dengan kapasitas dan kewenangannya.

    “Menko Perekonomian, Menteri Luar Negeri, dan Menteri Keuangan dipersilakan untuk menyampaikan komentar sesuai porsinya dengan tujuan untuk menjaga stabilitas dan situasi tetap kondusif, utamanya bidang ekonomi dalam negeri,” pungkas Prasetyo.

    Kebijakan tarif yang kembali mencuat setelah pernyataan kontroversial Donald Trump di forum internasional baru-baru ini telah menimbulkan kekhawatiran atas potensi terjadinya ketegangan dagang lanjutan di tengah pemulihan ekonomi global pasca pandemi.

    Pemerintah Indonesia menyatakan akan terus memantau perkembangan dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi kepentingan nasional dan menjaga daya tahan ekonomi dalam negeri.

    Sebelumnya, Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi turut merespons kebijakan tarif resiprokal atau timbal balik yang diberlakukan oleh Amerika Serikat (AS) di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump.

    Dia memastikan bahwa pemerintah tengah melakukan langkah-langkah strategis untuk menyikapi dampak dari kebijakan tersebut.

    “Pemerintah sedang menghitung dengan cermat dampak dari penerapan tarif resiprokal yang dilakukan oleh pemerintah AS,” ujarnya kepada Bisnis saat dihubungi, Jumat (4/4/2025).

    Menurut Hasan, selain menghitung dampaknya, pemerintah juga telah mengirimkan tim lobi tingkat tinggi untuk membuka jalur negosiasi langsung dengan pemerintah Amerika Serikat.

    Dia menegaskan bahwa langkah ini diambil guna memastikan kepentingan perdagangan Indonesia tetap terlindungi.

    “Paralel dengan itu, pemerintah juga mengurimkan tim lobi tingkat tinggi untuk bernegosiasi dengan pemerintah AS,” katanya.

    Di sisi lain, Hasan menekankan bahwa pemerintah juga tengah fokus pada perbaikan di dalam negeri. Salah satu langkah yang diambil adalah penyederhanaan regulasi untuk meningkatkan daya saing produk-produk Indonesia di pasar internasional.

    Dia mengamini bahwa kebijakan tarif resiprokal oleh Amerika Serikat menjadi perhatian banyak negara, termasuk Indonesia, yang memiliki hubungan dagang signifikan dengan Negeri Paman Sam tersebut.

    “Penyederhanaan regulasi menjadi salah satu upaya agar produk-produk Indonesia bisa lebih kompetitif di tengah tantangan perdagangan global,” tandas Hasan.

  • Aksi Retaliasi Tarif Donald Trump, RI Bakal Untung atau Buntung?

    Aksi Retaliasi Tarif Donald Trump, RI Bakal Untung atau Buntung?

    Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia belum menentukan langkah untuk merespons kebijakan tarif timbal balik atau reciprocal tariff Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

    Sejauh ini, China memilih untuk melawan kebijakan tarif AS dengan menerapkan tarif tinggi serupa. Namun, bagi Indonesia, retaliasi atau balasan pengenaan tarif dinilai tak strategis dan justru akan meningkatkan eskalasi perang dagang. 

    Guru Besar FEB UI, Telisa Aulia Falianty mengatakan tindakan balasan dengan tarif ke AS justru akan merugikan Indonesia dalam jangka panjang. Sebab, menurut dia, ada 2 pemicu Trump menerapkan tarif 32% untuk Indonesia. 

    Pertama, tuduhan manipulasi kurs (currency manipulation) dan kedua, penerapan hambatan non-tarif (non-tariff barriers) oleh pemerintah Indonesia.

    “Jika ingin menurunkan tarif masuk ke AS, maka kita harus menunjukkan upaya untuk menyederhanakan hambatan non-tarif dan membuktikan tidak ada manipulasi kurs,” kata Telisa, Minggu (6/4/2025). 

    Langkah balasan dengan menaikkan tarif produk AS yang masuk ke RI justru disebut kontraproduktif dan akan memicu efek domino yang memperburuk hubungan dagang bilateral. 

    Alih-alih retaliasi, Telisa menyarankan pendekatan negosiasi yang dilengkapi dengan reformasi regulasi dalam negeri dan penguatan daya saing produk ekspor.

    Di samping itu, dia menyoroti potensi pengalihan barang ekspor dari negara-negara yang juga terkena hambatan tarif ke AS. Namun, Telisa melihat Indonesia belum tentu menjadi tujuan utama dari peralihan ekspor tersebut. 

    “Substitusi pasar ekspor dari AS biasanya diarahkan ke negara maju seperti Jepang, Korea Selatan, atau Uni Eropa. Indonesia mungkin menjadi pilihan, tetapi bukan yang utama,” ujarnya.

    Kedua, untuk mengantisipasi dampak masuknya barang impor yang dialihkan ke Indonesia, dia pun meminta pemerintah segera bertindah dan memperkuat instrumen pengamanan pasar domestik tanpa menciptakan hambatan yang bisa dianggap diskriminatif secara internasional.

    Ketiga, sebagai anggota ASEAN, BRICS, dan G20, Indonesia juga dinilai perlu memaksimalkan jalur diplomasi multilateral untuk merespons dinamika global.

    Walaupun Presiden Trump cenderung mendorong kesepakatan bilateral, langkah kolektif di tingkat kawasan disebut tetap penting untuk menciptakan posisi tawar yang lebih kuat.

    “Multilateral diplomacy harus tetap berjalan. Tapi di saat yang sama, pemerintah perlu menyiapkan kebijakan sektoral untuk meningkatkan daya saing industri nasional,” jelasnya.

    Sektor-sektor seperti minyak sawit dan tekstil, yang masih memiliki permintaan tinggi di pasar AS, dinilai bisa menjadi jembatan untuk menjaga komunikasi dagang tetap terbuka.

    “Jangan sampai kebijakan tarif balasan justru membuat ekspor kita makin tertekan. Solusinya ada di negosiasi, reformasi regulasi, dan diversifikasi pasar ekspor,” pungkasnya.

  • Arus Balik, Polri Terapkan One Way Nasional Mulai Hari Ini!

    Arus Balik, Polri Terapkan One Way Nasional Mulai Hari Ini!

    Bisnis.com, JAKARTA — Polri Kepolisian  menerapkan rekayasa lalu lintas berupa one way secara nasional pada puncak arus balik Lebaran 2025 pada hari ini, Minggu (6/4/2025). 

    Listyo menyebut Kepolisian selama masa angkutan Lebaran 2025 ini sudah mengeluarkan diskresi untuk pengelola jalan tol dalam menerapkan one way sebanyak dua kali pada level lokal saat arus mudik, dan satu kali one way lokal pada arus balik. 

    “Besok rencana kita akan melaksanakan one way nasional, sambil kita terus mengikuti traffic counting sebagai acuan kita untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan baik one way lokal maupun one way nasional,” ujarnya setelah memantau Rest Area KM 456 di Salatiga, Jawa Tengah, Sabtu (5/4/2025). 

    Listyo lalu mengimbau masyarakat untuk selalu hati-hati saat perjalanan agar bisa menekan dan mengurangi angka kecelakaan lalu lintas. 

    Pihaknya juga akan menyiapkan berbagai macam pelayanan termasuk rekayasa lalu lintas baik di jalan tol maupun arteri sehingga pergerakan arus balik bisa berjalan lancar.

    Sampai dengan hari ini, terang Listyo, sebesar 40% dari pemudik telah berada dalam perjalanan balik ke tempat tinggalnya. Dia memproyeksikan sudah ada sekitar 2,1 juta hingga 2,2 juta orang yang telah kembali dari mudik Lebaran. 

    Menurutnya, terjadi peningkatan pergerakan volume lalu lintas pada arus mudik. Oleh karena itu, pihaknya akan mengantisipasi pergerakan arus balik lantaran periodenya lebih pendek dari arus mudik. 

    “Arus balik ini waktunya lebih pendek daripada arus mudik, sehingga tentunya saya meminta dan memerintahkan pada seluruh jajaran untuk betul-betul standby, ada di lapangan, dan mengatur dengan baik dan memberikan pelayanan yang baik, baik yang ada di jalur tol maupun di jalur arteri, karena memang ini membutuhkan rekayasa yang tentunya terus dinamis,” kata mantan Kabareskrim Polri itu.

    Adapun pemerintah menetapkan masa angkutan Lebaran 2025 pada 21 Maret hingga 11 April 2025. Puncak arus mudik terjadi 28 Maret lalu, sedangkan puncak arus balik diperkirakan terjadi besok pada 6 April 2025. 

    Pemerintah menyatakan bakal memastikan kelancaran dan keselamatan arus balik Lebaran 2025. Persiapan sudah dilakukan termasuk menyediakan opsi Work From Anywhere (WFA) untuk ASN agar bisa mengurai kepadatan arus balik yang diprediksi memuncak esok hari, Minggu (6/4/2025).  

  • Siklus Matahari Telah Mencapai Puncaknya, Lebih Cepat dari Perkiraan

    Siklus Matahari Telah Mencapai Puncaknya, Lebih Cepat dari Perkiraan

    Bisnis.com, JAKARTA – Data terbaru menunjukkan bahwa Matahari mungkin telah mencapai puncak aktivitasnya, atau maksimum matahari, lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya.

    Siklus Matahari 25, yang dimulai pada Desember 2019, awalnya diprediksi mencapai maksimum pada Juli 2025 dengan jumlah bintik matahari bulanan antara 101,8 hingga 125,2.

    Namun, pada Agustus 2024, nilai rata-rata 13 bulan menunjukkan angka 156,7, melebihi prediksi awal. Penentuan waktu pasti dari maksimum matahari memerlukan analisis data yang lebih panjang.

    Dilansir dari space.com pada Jumat (4/4/2025), nilai rata-rata 13 bulan digunakan untuk menghaluskan fluktuasi bulanan dan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang tren aktivitas matahari.

    Oleh karena itu, ada keterlambatan sekitar enam bulan dalam konfirmasi data tersebut. Selain itu, beberapa siklus matahari sebelumnya menunjukkan adanya dua puncak aktivitas, seperti yang terjadi pada Siklus Matahari 24 dengan puncak pada 2012 dan 2014.

    Dilansir dari nasa.gov, Fenomena ini menunjukkan bahwa meskipun satu puncak telah berlalu, masih ada kemungkinan munculnya puncak kedua. Aktivitas matahari yang meningkat memiliki dampak signifikan terhadap Bumi.

    Semburan matahari dan lontaran massa koronal dapat memicu badai geomagnetik yang mempengaruhi sistem komunikasi, satelit, dan jaringan listrik.

    Selain itu, fenomena ini dapat menghasilkan aurora yang spektakuler. Misalnya, pada Oktober 2024, aktivitas matahari yang intens menyebabkan aurora terlihat hingga sejauh Florida dan Meksiko.

    Meskipun data menunjukkan bahwa puncak aktivitas matahari dalam Siklus Matahari 25 mungkin telah terjadi pada Agustus 2024, penentuan pasti mengenai akhir dari maksimum matahari memerlukan analisis lebih lanjut dan pemantauan berkelanjutan.

    Fenomena seperti puncak ganda dalam siklus sebelumnya menunjukkan bahwa aktivitas matahari dapat tetap tinggi untuk beberapa waktu sebelum akhirnya menurun menuju minimum matahari berikutnya. (Mianda Florentina)

  • Puncak Arus Balik, One Way dari Salatiga KM 459 – Cikopo KM 72 Diterapkan!

    Puncak Arus Balik, One Way dari Salatiga KM 459 – Cikopo KM 72 Diterapkan!

    Bisnis.com, JAKARTA-Pengelola jalan tol menerapkan skema rekayasa lalu lintas satu arah atau one way untuk kendaraan ke arah Jakarta atau arus balik dari Salatiga KM 459+500 hingga Tol Cikopo KM 72.

    Sementara itu, kendaraan yang akan mengarah ke Jawa Tengah dan sekitarnya diarahkan keluar tol Kalihurip melalui Pantura dan kembali masuk Tol Boyolali untuk melanjutkan perjalanan.

    “06.30 WIB Salatiga KM 459+500 – Cikopo KM 72 DIBERLAKUKAN SATU ARAH (ONE WAY). Jalur Satu Arah (ONE WAY), khusus Kendaraan yang menuju arah Jakarta,” demikian dikutip dari @PTJASAMARGA, Minggu (6/4/2025).

    Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menyebutkan Kepolisian akan menerapkan rekayasa lalu lintas berupa one way secara nasional pada puncak arus balik Lebaran 2025, Minggu (6/4/2025). 

    Listyo menyebut Kepolisian selama masa angkutan Lebaran 2025 ini sudah mengeluarkan diskresi untuk pengelola jalan tol dalam menerapkan one way sebanyak dua kali pada level lokal saat arus mudik, dan satu kali one way lokal pada arus balik. 

    “Besok rencana kita akan melaksanakan one way nasional, sambil kita terus mengikuti traffic counting sebagai acuan kita untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan baik one way lokal maupun one way nasional,” ujarnya setelah memantau Rest Area KM 456 di Salatiga, Jawa Tengah, Sabtu (5/4/2025). 

    Listyo lalu mengimbau masyarakat untuk selalu hati-hati saat perjalanan agar bisa menekan dan mengurangi angka kecelakaan lalu lintas. 

    Pihaknya juga akan menyiapkan berbagai macam pelayanan termasuk rekayasa lalu lintas baik di jalan tol maupun arteri sehingga pergerakan arus balik bisa berjalan lancar.

    Sampai dengan hari ini, terang Listyo, sebesar 40% dari pemudik telah berada dalam perjalanan balik ke tempat tinggalnya. Dia memproyeksikan sudah ada sekitar 2,1 juta hingga 2,2 juta orang yang telah kembali dari mudik Lebaran. 

    Menurutnya, terjadi peningkatan pergerakan volume lalu lintas pada arus mudik. Oleh karena itu, pihaknya akan mengantisipasi pergerakan arus balik lantaran periodenya lebih pendek dari arus mudik. 

    “Arus balik ini waktunya lebih pendek daripada arus mudik, sehingga tentunya saya meminta dan memerintahkan pada seluruh jajaran untuk betul-betul standby, ada di lapangan, dan mengatur dengan baik dan memberikan pelayanan yang baik, baik yang ada di jalur tol maupun di jalur arteri, karena memang ini membutuhkan rekayasa yang tentunya terus dinamis,” kata mantan Kabareskrim Polri itu.

    Adapun pemerintah menetapkan masa angkutan Lebaran 2025 pada 21 Maret hingga 11 April 2025. Puncak arus mudik terjadi 28 Maret lalu, sedangkan puncak arus balik diperkirakan terjadi besok pada 6 April 2025. 

    Pemerintah menyatakan bakal memastikan kelancaran dan keselamatan arus balik Lebaran 2025. Persiapan sudah dilakukan termasuk menyediakan opsi Work From Anywhere (WFA) untuk ASN agar bisa mengurai kepadatan arus balik yang diprediksi memuncak esok hari, Minggu (6/4/2025). 

    “Kami akan mengelola arus balik semaksimal mungkin, seperti halnya arus mudik kemarin. Pelaksanaan arus mudik menjadi catatan dan pembelajaran dalam menyiapkan arus balik. Persiapan sarana dan prasarana tidak ada yang berubah. Kami juga tetap bersiap mengantisipasi penumpukan kendaraan pada waktu-waktu tertentu,” ujar Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhy di Jakarta, Jumat (4/4/2025), dikutip dari siaran pers. 

  • 12 Tips Mengisi Prompt di Grok AI milik Elon Musk, Dapat Jawaban Lugas!

    12 Tips Mengisi Prompt di Grok AI milik Elon Musk, Dapat Jawaban Lugas!

    Bisnis.com, JAKARTA — Teknologi kecerdasan buatan (AI) milik Elon Musk, Grok, menjadi trending di media sosial X.com setelah memberikan jawaban menohok terkait kondisi Indonesia. Lantas bagaimana cara memasukkan Prompt di Grok? 

    Diketahui, Grok menjadi trending pada Minggu (6/4/2025) setelah memberikan jawaban kritik atas program pemerintah dalam menghadapi kebijakan tarif timbal balik 32% yang ditetapkan Amerika Serikat kepada Indonesia. 

    Grok memberikan kritikan terhadap program Makan Siang Bergizi, Hilirisasi, hingga BRICS sebagai jawaban atas prompt yang dimasukan oleh salah satu akun di X.com. Twit tersebut kemudian trendi dan telah diposting ulang sebanyak 859.000 kali hingga pukul 06.40 WIB. 

    Berikut tips memasukan prompt pada model AI Grok di platform X.com untuk mendapat yang lugas:

    1. Tentukan Tujuan Anda

    Sebelum membuat prompt AI, tentukan tujuan Anda. Apa yang ingin Anda capai dengan menggunakan Grok? Apakah Anda ingin mendapatkan informasi, menyelesaikan masalah, atau hanya ingin berinteraksi dengan AI? Dengan menentukan tujuan Anda, Anda dapat membuat prompt AI yang lebih spesifik dan efektif.

    2.Gunakan Bahasa yang Jelas dan Singkat

    Bahasa yang jelas dan singkat sangat penting dalam membuat prompt AI. Hindari menggunakan kalimat yang panjang dan kompleks, serta pastikan Anda menggunakan kata-kata yang tepat untuk menggambarkan apa yang ingin Anda capai.

    3. Berikan Konteks yang Cukup

    Konteks yang cukup sangat penting dalam membuat prompt AI. Berikan informasi yang relevan tentang topik yang ingin Anda bahas, sehingga AI dapat memahami apa yang ingin Anda capai.

    4. Gunakan Pertanyaan yang Terbuka

    Pertanyaan yang terbuka dapat membantu Anda mendapatkan jawaban yang lebih humanis dan lugas. Hindari menggunakan pertanyaan yang hanya memerlukan jawaban “ya” atau “tidak”, dan pastikan Anda menggunakan pertanyaan yang memungkinkan AI untuk memberikan jawaban yang lebih detail.

    5. Periksa dan Koreksi

    Setelah membuat prompt AI, periksa dan koreksi apakah prompt Anda sudah tepat. Pastikan Anda tidak membuat kesalahan dalam penulisan, dan bahwa prompt Anda sudah sesuai dengan tujuan Anda.

    6. Gunakan Contoh yang Spesifik

    Menggunakan contoh yang spesifik dapat membantu AI memahami apa yang ingin Anda capai. Berikan contoh yang relevan dan spesifik untuk membantu AI memberikan jawaban yang lebih akurat.

    7. Tentukan Tingkat Kesulitan

    Tentukan tingkat kesulitan yang sesuai untuk prompt Anda. Jika Anda ingin mendapatkan jawaban yang lebih sederhana, gunakan bahasa yang lebih sederhana dan hindari menggunakan istilah yang terlalu teknis.

    8. Gunakan Kalimat yang Aktif

    Kalimat yang aktif dapat membantu AI memahami apa yang ingin Anda capai. Gunakan kalimat yang aktif dan hindari menggunakan kalimat yang pasif.

    9. Perhatikan Struktur Prompt

    Perhatikan struktur prompt Anda. Pastikan Anda menggunakan struktur yang logis dan mudah dipahami oleh AI.

    10. Uji Coba dan Evaluasi

    Uji coba dan evaluasi prompt Anda secara berkala. Periksa apakah prompt Anda sudah efektif dan apakah AI dapat memberikan jawaban yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

    11. Gunakan Fitur Grok yang Tersedia 

    Grok memiliki beberapa fitur yang dapat membantu Anda membuat prompt yang lebih efektif. Gunakan fitur-fitur tersebut untuk meningkatkan kualitas prompt Anda.

    12. Perhatikan Etika dan Kesopanan 

    Perhatikan etika dan kesopanan dalam membuat prompt AI. Pastikan Anda tidak membuat prompt yang dapat dianggap tidak sopan atau tidak etis.

    Selamat Mencoba!!

  • Skenario RI Hadapi Perang Dagang Jilid II Donald Trump: Negosiasi atau Retaliasi?

    Skenario RI Hadapi Perang Dagang Jilid II Donald Trump: Negosiasi atau Retaliasi?

    Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia ikut kena getah kebijakan tarif timbal balik alias reciprocal tariff Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Trump tanpa pandang bulu mengenakan tarif impor barang asal Indonesia sebesar 32%. Jumlah itu setara 50% dari total bea masuk barang impor yang dipungut RI terhadap barang asal Amerika Serikat, yang menurut versi Trump, di angka 64%.

    Pengenaan tarif 32% berpotensi memukul ekonomi Indonesia yang sedang dalam ketidakpastian. Situasi semakin pelik, karena China, yang merupakan kekuatan ekonomi terbesar kedua telah mengumumkan aksi retaliasi. Ada kekhawatiran perang dagang antara dua raksasa itu akan memicu pelambatan ekonomi global. Supply chain terganggu. Skema paling buruk, bisa memicu resesi global.

    Implikasi negatif lainnya kepada Indonesia adalah, potensi banjir barang impor, imbas tersumbatnya pasar barang made in China ke AS karena kebijakan tarif Trump. Selain itu, reciprocal tariff Trump juga berpotensi menggerus kinerja ekspor Indonesia karena lesunya permintaan barang dari pasar AS.

    Dalam catatan Bisnis, AS selama beberapa dasawarsa terakhir adalah mitra dagang utama Indonesia. Salah satu negara tujuan ekspor. Produk-produk manufaktur hingga pruduk kayu mengalir deras ke sana. Alhasil, neraca perdagangan RI – AS selalu surplus selama 4 tahun belakangan.

    Presiden Prabowo Subianto./Istimewa

    BPS mencatat bahwa pada tahun 2021, surplus neraca perdagangan antara Indonesia dengan AS mencapai US$14,5 miliar. Tahun 2022, terjadi lonjakan surplus hingga mencapai US$16,5 miliar. Namun pada tahun 2023, surplus negara perdagangan Indonesia dengan AS menyusut menjadi US$11,9 miliar.

    Pada tahun 2024, data sampai Desember, ekspor nonmigas Indonesia ke AS tercatat mencapai US$26,3 miliar. Sementara impor non-migas dari AS hanya di angka mencapai US$9,6 miliar.  Surplus neraca perdagangan Indonesia terhadap AS mencapai angka di kisaran US$16,85 miliar.

    Sementara itu, jika mengacu data dari United States Trade Representative (USTR), perdagangan barang antara AS dengan Indonesia diperkirakan mencapai $38,3 miliar pada tahun 2024. Ekspor barang AS ke Indonesia pada tahun 2024 sebesar $10,2 miliar, naik 3,7 persen ($364 juta) dari tahun 2023.

    Impor barang AS dari Indonesia mencapai $28,1 miliar pada tahun 2024, naik 4,8 persen ($1,3 miliar) dari tahun 2023. Defisit perdagangan barang AS dengan Indonesia sebesar $17,9 miliar pada tahun 2024, meningkat 5,4 persen ($923 juta) dari tahun 2023.

    Presiden Prabowo Subianto telah berbicara dengan sejumlah pemimpin Asean. Pembicaraan itu terekam dalam unggahan media sosial Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim. Sebagian pemimpin Asean telah menyepakati untuk segera memberikan respons terhadap kebijakan Trump yang dianggap telah mengacak-acak konsesus global.

    “Hari ini saya berkesempatan melakukan diskusi melalui telepon untuk memperoleh pandangan dan mengoordinasikan tanggapan bersama mengenai masalah tarif timbal balik oleh Amerika Serikat (AS),” ujar Anwar Ibrahim. 

    Anwar juga mengatakan bahwa pertemuan Menteri Ekonomi Asean yang akan digelar pada minggu depan. Pertemuan itu akan menindaklanjuti pembicaraan terkait solusi terbaik menghadapi penerapan tarif resiprokal AS tersebut. “Insyaallah, Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN minggu depan akan terus membahas masalah ini dan mencari solusi terbaik bagi seluruh negara anggota,” sambungnya.

    Peluang Negosiasi Terbuka

    Adapun Trump, sejatinya membuka peluang negosiasi untuk negara-negara yang dikenakan tarif timbal balik. Dia menegaskan tentang peluang negosiasi tersebut saat berbicara dengan para wartawan di pesawat kepresidenan Amerika Serikat pada tanggal 29 Maret 2025 lalu.

    “Saya tentu terbuka untuk itu, jika kita dapat melakukan sesuatu, kita bisa mendapatkan sesuatu untuk itu,” kata Trump kepada wartawan di Air Force One.

    Sabtu kemarin, misalnya, Trump bahkan telah bertemu dengan perwakilan dari Vietnam, Israel dan India untuk membicarakan kebijakan tarif yang baru saja dikeluarkannya. Trump dan para delegasi asal ketiga negara itu berbicara mengenai kemungkinan keringanan tarif timbal balik.

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump

    Sementara itu, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Novyan Bakrie mengaku optimistis langkah negosiasi terhadap penetapan tarif baru AS untuk Indonesia masih terbuka.

    Anindya menjelaskan, keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menetapkan pengenaan tarif timbal balik (resiprokal) sebesar 32% untuk Indonesia merupakan opening statement dan masih bisa berubah.

    “Saya melihat pernyataan Presiden Trump merupakan opening statement. Artinya pintu negosiasi masih terbuka,” tegasnya dalam keterangan tertulis, Jumat (4/4/2025).

    Pasalnya, tambah Anindya, Amerika dan Indonesia sebagai mitra bisnis strategis keduanya sama-sama saling membutuhkan dalam mendorong neraca perdagangan dan kinerja investasi kedua negara.

    Di samping itu, Anindya juga optimistis Trump bakal mempertimbangkan revisi pengenaan tarif timbal balik sebesar 32% untuk Indonesia lantaran beberapa faktor. Faktor Indonesia menjadi salah satu negara dengan populasi muslim terbesar masuk ke dalamnya.

    “Posisi Indonesia sangat strategis di Kawasan Pasifik. Selain bagian dari kekuatan ekonomi Asean, Indonesia adalah anggota APEC yang strategis. Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia dan pimpinan negara nonblok, juga tentu menjadi pertimbangan Trump,” kaya Anindya.

    Negosiasi atau Retaliasi?

    Direktur Pengembangan Big Data Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto mendesak supaya pemerintah mengedepankan upaya negosiasi dibandingkan melakukan tarif balasan ke AS.

    Menurutnya, pemerintah harus melakukan negosiasi secara strategis dengan penjelasan yang logis terkait kebijakan Indonesia yang dinilai protektif oleh Trump. Apalagi, Indonesia bukan negara kontributor utama dalam defisit perdagangan AS. Eko menekankan langkah reaktif dengan retaliasi tidak perlu menjadi opsi pertama.

    “Jalan diplomasi harus diupayakan. Kita [Indonesia] tidak punya kemewahan posisi seperti China yang memilih melakukan retaliasi karena berbagai kemampuan negara tersebut,” kata Eko.

    Eko mewanti-wanti bahwa dampak dari kebijakan tarif Trump akan melemahkan perdagangan Indonesia. Dia menyebut, dampak langsungnya relatif moderat lantaran porsi AS sekitar 10% dari total ekspor Indonesia. Namun, perdagangan dengan AS menjadi kontributor surplus tertinggi pada Januari—Februari 2025.

    Ilustrasi peti kemas

    Alhasil, dia menyebut pengenaan tarif sebesar 32% ini akan memicu gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di Tanah Air.“Mengingat ekspor utama Indonesia ke AS sebagian besar produk padat karya, risiko PHK memang meningkat,” imbuhnya.

    Selain itu, Eko menambahkan pengenaan tarif AS terhadap Indonesia ini juga berdampak pada melemahnya nilai tukar rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). “Dampak yang lebih perlu diwaspadai adalah dampak tidak langsung atau ikutan seperti melemahnya rupiah dan IHSG, serta naiknya imbal hasil utang SBN karena risiko meningkat,” ujarnya.

  • Meta Klaim Behemoth, Maverick, dan Scout Lebih Hebat dari Gemini

    Meta Klaim Behemoth, Maverick, dan Scout Lebih Hebat dari Gemini

    Bisnis.com, JAKARTA — Meta, perusahaan teknologi milik Mark Zuckerberg, baru saja merilis model AI terbaru Llama 4, dengan tiga koleksi baru yaitu Llama Behemoth, Maverick, dan Llama Scout. Ketiganya diklaim lebih tangguh dibandingkan dengan model AI yang ada saat ini, salah satunya Gemini milik Google.

    “Kami memperkenalkan model pertama dalam rangkaian Llama 4, yang memungkinkan orang untuk membangun pengalaman multimodal yang lebih personal,” tulis Meta dalam blognya, dikutip Minggu (6/4/2025). 

    Meta mengeklaim bahwa ketiga model terbarunya memiliki keunggulan yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan model-model sebelumnya.

    Dengan jumlah parameter yang mencapai miliaran dan ahli yang lebih banyak terlibat, model Llama terbaru mampu memberikan pengalaman yang lebih baik kepada para penggunanya. 

    Llama 4 Scout dengan 17 miliar parameter aktif dan 16 ahli, menurut Meta, adalah model multimodal terbaik di kelasnya dan lebih kuat daripada semua model Llama generasi sebelumnya.

    Model ini dapat dijalankan pada satu GPU NVIDIA H100. Selain itu, Llama 4 Scout menawarkan jendela konteks 10 juta, dan memberikan hasil yang lebih baik daripada Gemma 3, Gemini dan Mistral 3.1 dalam berbagai tolok ukur yang umum dilaporkan.

    Kemudian, Llama 4 Maverick, model dengan 17 miliar parameter aktif dan 128 ahli, diklaim mampu mengalahkan GPT-4o dan Gemini 2.0 Flash dalam berbagai tolok ukur yang umum dilaporkan, serta mencapai hasil yang sebanding dengan DeepSeek v3 dalam penalaran dan pengkodean – dengan kurang dari setengah parameter aktif.

    Model Llama 4

    Llama 4 Maverick menawarkan rasio kinerja terhadap biaya yang terbaik di kelasnya dengan versi chat eksperimental yang mencetak skor ELO 1417 di LMArena.

    Meta menyebut berkat distilasi dari Llama 4 Behemoth, model dengan 288 miliar parameter aktif dan 16 ahli yang merupakan model  yang paling kuat dan salah satu LLM terhebat di dunia. Llama 4 Behemoth mengungguli GPT-4.5, Claude Sonnet 3.7, dan Gemini 2.0 Pro dalam beberapa tolok ukur STEM. Llama 4 Behemoth masih dalam proses pelatihan.

    Sementara itu, Llama 4 Scout, adalah model AI yang lebih kecil dengan  17 miliar parameter aktif, 16 ahli, dan 109 miliar total parameter yang memberikan kinerja state-of-the-art untuk kelasnya. 

    Llama 4 Scout secara dramatis meningkatkan panjang konteks dari 128.000 token di Llama 3 menjadi 10 juta token. Ini membuat pengguna untuk melakukan ringkasan multi-dokumen, penguraian aktivitas pengguna yang luas untuk tugas yang dipersonalisasi, dan penalaran atas basis kode yang luas.

    Llama 4 Scout dilatih sebelumnya dan setelahnya dengan panjang konteks 256.000, yang memberdayakan model dasar dengan kemampuan generalisasi panjang yang canggih. 

    “Meta AI yang dibangun dengan Llama 4 tersedia di WhatsApp, Messenger, Instagram Direct, dan di web,” tulis Meta. 

    Meta menyampaikan inovasi utama dalam arsitektur Llama 4 adalah penggunaan lapisan perhatian yang di interleave tanpa penyematan posisi. Selain itu, Meta menggunakan penskalaan suhu waktu inferensi perhatian untuk meningkatkan generalisasi panjang. 

    Meta menyebutnya arsitektur iRoPE, di mana “i” adalah singkatan dari lapisan perhatian “interleaved”, yang menyoroti tujuan jangka panjang untuk mendukung panjang konteks “tak terbatas”, dan “RoPE” merujuk pada penyematan posisi rotary yang digunakan di sebagian besar lapisan.”

    Meta juga menyampaikan bahwa koleksi Llama 4 hanyalah awal. Meta berkomitmen untuk terus mengembangkan AI yang lebih humanis, yang dapat berinteraksi secara alami dengan manusia, dan menyelesaikan masalah yang belum pernah mereka lihat sebelumnya. 

  • Pengamat Desak Peraturan Artificial Intelligence (AI) Segera Disampaikan ke Prabowo

    Pengamat Desak Peraturan Artificial Intelligence (AI) Segera Disampaikan ke Prabowo

    Bisnis.com, JAKARTA — Peraturan terkait kecerdasan buatan alias AI harus melibatkan banyak sektor, sehingga payung regulasi selayaknya dipelototi oleh presiden.

    Direktur Eksekutif ICT sekaligus pengamat ekonomi digital Heru Sutadi mengatakan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) untuk segera menyampikan aturan mengenai penggunaan dan etika kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) kepada Presiden.

    Heru menuturkan, hal ini perlu dilakukan agar Indonesia mendapat manfaat maksimal dari perkembangan AI. Sehingga, Indonesia tidak hanya menjadi pasar atau bahkan jadi korban dari perkembangan AI.

    “Kita sedang mempersiapkan bagaimana AI baiknya diatur, semoga bisa segera disampaikan ke Presiden dan Menteri Komdigi,” kata Heru kepada Bisnis dikutip, Sabtu (5/4/2025).

    Dia menuturkan banyak hal yang perlu dikedepankan dalam aturan ini, sehingga penegakan etika dalam penggunaan AI bisa maksimal.

    Oleh karena itu, kolaborasi lintas sektor dan masyarakat menjadi kunci utama dalam membahas regulasi AI ini. Heru menekankan pentingnya melibatkan berbagai sektor, termasuk yang terdampak penerapan AI, tidak hanya sektor digital.

    “Dan tentunya adalah bagaimana kita mengembangkan AI memperkuat kedaulatan digital,” ujarnya.

    Diberitakan sebelumnya, pemerintah memastikan aturan mengenai penggunaan dan etika kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) bakal rampung pada tahun 2025.

    Komdigi sebelumnya menargetkan aturan mengenai AI ini dapat rampung pada bulan April 2025.

    Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria mengatakan pihaknya menargetkan draft untuk aturan AI ini dapat selesai pada kuartal 3 2025.

    “Iya dalam proses lah. April itu kan ancang-ancang kami, tapi yang pasti tahun ini kami coba kerjakan [aturan AI]. Kalau di timeline drafnya itu pada kuartal III,” kata Nezar kepada Bisnis, Rabu (19/3/2025).

    Setelah draf tersebut rampung, Nezar menyebut bakal dilakukan harmonisasi dengan stakeholder terkait. Hal ini dilakukan agar semuanya dapat memahami dan merasa memiliki peraturan ini. Sebingga bisa diadopsi secara bersama-sama.

    “Tahun ini setidaknya kami bisa sempurnakan draftnya dan nanti akan dipikirkan apakah dalam bentuk Perpres atau Peraturan Pemerintah, jadi ini masih kita godok,” ujarnya.

  • Puncak Arus Balik Lebaran 2025 Besok (6/4), Kapolri Terapkan One Way Nasional

    Puncak Arus Balik Lebaran 2025 Besok (6/4), Kapolri Terapkan One Way Nasional

    Bisnis.com, JAKARTA- Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menyebutkan Kepolisian akan menerapkan rekayasa lalu lintas berupa one way secara nasional pada puncak arus balik Lebaran 2025, Minggu (6/4/2025). 

    Listyo menyebut Kepolisian selama masa angkutan Lebaran 2025 ini sudah mengeluarkan diskresi untuk pengelola jalan tol dalam menerapkan one way sebanyak dua kali pada level lokal saat arus mudik, dan satu kali one way lokal pada arus balik. 

    “Besok rencana kita akan melaksanakan one way nasional, sambil kita terus mengikuti traffic counting sebagai acuan kita untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan baik one way lokal maupun one way nasional,” ujarnya setelah memantau Rest Area KM 456 di Salatiga, Jawa Tengah, Sabtu (5/4/2025). 

    Listyo lalu mengimbau masyarakat untuk selalu hati-hati saat perjalanan agar bisa menekan dan mengurangi angka kecelakaan lalu lintas. 

    Pihaknya juga akan menyiapkan berbagai macam pelayanan termasuk rekayasa lalu lintas baik di jalan tol maupun arteri sehingga pergerakan arus balik bisa berjalan lancar.

    Sampai dengan hari ini, terang Listyo, sebesar 40% dari pemudik telah berada dalam perjalanan balik ke tempat tinggalnya. Dia memproyeksikan sudah ada sekitar 2,1 juta hingga 2,2 juta orang yang telah kembali dari mudik Lebaran. 

    Menurutnya, terjadi peningkatan pergerakan volume lalu lintas pada arus mudik. Oleh karena itu, pihaknya akan mengantisipasi pergerakan arus balik lantaran periodenya lebih pendek dari arus mudik. 

    “Arus balik ini waktunya lebih pendek daripada arus mudik, sehingga tentunya saya meminta dan memerintahkan pada seluruh jajaran untuk betul-betul standby, ada di lapangan, dan mengatur dengan baik dan memberikan pelayanan yang baik, baik yang ada di jalur tol maupun di jalur arteri, karena memang ini membutuhkan rekayasa yang tentunya terus dinamis,” kata mantan Kabareskrim Polri itu.

    Adapun pemerintah menetapkan masa angkutan Lebaran 2025 pada 21 Maret hingga 11 April 2025. Puncak arus mudik terjadi 28 Maret lalu, sedangkan puncak arus balik diperkirakan terjadi besok pada 6 April 2025. 

    Pemerintah menyatakan bakal memastikan kelancaran dan keselamatan arus balik Lebaran 2025. Persiapan sudah dilakukan termasuk menyediakan opsi Work From Anywhere (WFA) untuk ASN agar bisa mengurai kepadatan arus balik yang diprediksi memuncak esok hari, Minggu (6/4/2025). 

    “Kami akan mengelola arus balik semaksimal mungkin, seperti halnya arus mudik kemarin. Pelaksanaan arus mudik menjadi catatan dan pembelajaran dalam menyiapkan arus balik. Persiapan sarana dan prasarana tidak ada yang berubah. Kami juga tetap bersiap mengantisipasi penumpukan kendaraan pada waktu-waktu tertentu,” ujar Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhy di Jakarta, Jumat (4/4/2025), dikutip dari siaran pers.