Author: Bisnis.com

  • Eks Kapolsek Mulia Tewas Ditembak KKB di Puncak Jaya

    Eks Kapolsek Mulia Tewas Ditembak KKB di Puncak Jaya

    Bisnis.com, JAKARTA — Satgas Cartenz menyampaikan Eks Kapolsek Mulia, Kabupaten Puncak Jaya Iptu (Purn) Djamal Renhoat (62) meninggal dunia usai ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

    Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz-2025, Kombes Yusuf Sutejo menyampaikan penembakan itu terjadi pada Senin (7/4/2025).

    “Betul [Iptu Jamal ditembak KKB],” kata Yusuf Sutejo kepada wartawan, Selasa (8/4/2025).

    Dia menambahkan, penembakan itu terjadi tempat kelontong milik Iptu Jamal di Distrik Pruleme, Kabupaten Puncak Jaya. “Beliau ditembak di depan toko kelontong milik beliau,” ucapnya.

    Atas kejadian ini, Yusuf mengatakan saat ini pihaknya telah menambahkan pengamanan di sekitar TKP penembakan. Total, 100 personel ditambahkan di wilayah tersebut.

    “Tadi pagi kita sudah tambah penebalan di Puncak Jaya sebanyak 100 personel,” pungkasnya.

    Sementara itu, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Kodap Yambi, Tengamati Enumby mengaku bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.

    “Kami siap bertanggungjawab atas penembakan terhadap seorang Mantan anggota Polsek Mulia di Kabupaten Puncak Jaya, Papua,” kata Enumbi dalam keterangan tertulis.

  • Prabowo Soal RUU Polri: Polisi Harus Diberi Wewenang yang Cukup

    Prabowo Soal RUU Polri: Polisi Harus Diberi Wewenang yang Cukup

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto mengaku akan mempelajari dan memberikan perhatian khusus terhadap Rancangan Undang-Undang (RUU) Polri yang tengah disorot publik lantaran bakal memberikan wewenang yang lebih luas.

    Dalam wawancara eksklusif bersama tujuh jurnalis dari tujuh media nasional di kediamannya di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Minggu (6/4/2025), orang nomor satu Indonesia ini berpendapat sebenarnya bila polisi memang sudah diberikan kewenangan yang cukup untuk melaksanan tugasnya, tidak perlu ada penambahan lagi.

    “Pada prinsipnya polisi harus diberi wewenang yang cukup untuk melaksanakan tugas. Kalau dia sudah diberi wewenang cukup, ya kenapa harus ditambah? Jadi ini tinggal kita menilai secara arif gradasi itu,” katanya.

    Dia merincikan, wewenang yang cukup adalah ketika polisi bisa melaksanakan tugasnya dalam memberantas kriminalitas, penyelundupan narkoba dan sebagainya, serta melindungi masyarakat, dan menjaga kemanan ketertiban masyarakat.

    Prabowo menuturkan dirinya percaya sepenuhnya terhadap sistem yang ada di Menkopolkam, Polri, dan Kompolnas. Dia pun percaya akan sistem politik yang ada di Indonesia bahwa semua UU yang dibahas itu dilakukan oleh semua partai politik yang dipilih oleh rakyat.

    Lebih jauh, dia mengungkap bahwa dirinya memiliki nilai takaran sebelum menindak internal Polri. Bukan hanya dilihat dari banyaknya kasus yang menarik perhatian publik, tetapi juga keberhasilan Polri dalam menjalankan tugasnya menjadi penilaian tersendiri.

    “Saya umpamanya akan menilai apakah penyelundupan narkoba berkurang, kedua apakah penyelundupan barang-barang berkurang. Intinya itu yang saya sampaikan ke semua Aparat Penegak Hukum, narkoba harus kita perangi, sangat berbahaya untuk anak-anak kita, cucu-cucu kita. Very dangerous is narkoba,” urainya.

    Sebab itu, Prabowo mengatakan bahwa dirinya menangkap concern masyarakat soal RUU Polri tersebut. Dia juga mengaku akan berbicara dari hati ke hati.

    “Saya nangkep concern masyarakat dan saya akan bicara dari hati ke hati, keberhasilan negara yang kuat antara lain keberhasilan daripada tentara dan polisi menjadi baik menjadi unggul, negara itu jadi kuat,” ucapnya.

    Perlu diketahui, saat ini RUU Polri menjadi sorotan publik seusai RUU TNI disahkan pada beberapa waktu lalu. Meski demikan, RUU Polri nyatanya hingga kini belum resmi masuk dalam Prolegnas Prioritas yang siap dibahas di DPR.

  • Akui Komunikasi Pemerintah Kurang Baik, Prabowo Nyatakan Bertanggung Jawab Sebagai Presiden

    Akui Komunikasi Pemerintah Kurang Baik, Prabowo Nyatakan Bertanggung Jawab Sebagai Presiden

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menyatakan bertanggung jawab atas komunikasi dari pemerintahannya yang dinilai kurang sejak beberapa pekan lalu atas berbagai isu yang berkembang. 

    Hal itu disampaikan olehnya saat memberikan sambutan pada Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden RI, Selasa (8/4/2025). Prabowo mengevaluasi bahwa pemerintahannya harus lebih komunikatif dan proaktif dalam memberikan keterangan tentang situasi dan kondisi Indonesia terkini. 

    “Saya kemarin sadar, beberapa minggu lalu sudah mulai sadar bahwa komunikasi dari pemerintah yang saya pimpin memang agak kurang. Dan itu adalah tanggung jawab saya dan saya ingin memberi penjelasan kenapa,” ujarnya di Menara Mandiri, Jakarta, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (8/4//2025). 

    Prabowo mengatakan bahwa dirinya enggan berbicara mengenai performa maupun kinerjanya sebelum ada bukti nyata. Oleh sebab itu, dia mengaku selalu meminta agar penyampaian hasil kinerja yang dilakukannya untuk ditunda.

    Tidak hanya itu, dia turut menyampaikan prinsip tersebut juga diterapkan untuk memilih para pembantunya yakni menteri maupun kepala badan. 

    “Saya berpendapat sebenarnya rakyat pun akan menilai dengan hasil ya. Saya memang sering diejek karena saya juga membuka kesempatan untuk diejek. Dan saya suka, saya bilang saya tidak suka orang yang hanya omon-omon. Akhirnya omon-omon jadi apa itu? Jadi populer ya dipakai di seluruh Indonesia,” terang Ketua Umum Partai Gerindra itu. 

    Sebelumnya, publik sempat mengkritik komunikasi pemerintahan Prabowo Subianto yang dinilai buruk dalam merespons sejumlah isu terkini. 

    Salah satunya yaitu respons dari Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi yang menanggapi soal teror berbentuk kiriman kepala babi terhadap jurnalis Tempo. Respons Hasan sempat disoroti oleh Prabowo saat diwawancarai enam pemimpin media di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Minggu (6/4/2025). 

  • Prabowo Heran Soal Isu Indonesia Gelap: Kalau Saya Bangun Pagi Lihat Cerah

    Prabowo Heran Soal Isu Indonesia Gelap: Kalau Saya Bangun Pagi Lihat Cerah

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto memberikan tanggapan tegas terhadap narasi negatif yang menyebut bahwa kondisi “Indonesia Gelap” yang ramai beberapa waktu ke belakang.

    Orang nomor satu di Indonesia itu menyatakan bahwa pesimisme yang didasarkan pada kebohongan tidak akan bertahan lama, sebab dirinya justru melihat masa depan Indonesia dengan penuh optimisme.

    Hal ini disampaikannya di depan jajaran investor, ekonom, hingga pelaku usaha lintas sektor di Ruang Assembly Hall, Lantai 9. Menara Mandiri Sudirman, Jl. Jenderal Sudirman No. 54-55, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (8/4/2025).

    “Saya juga heran ada orang yang mengatakan Indonesia gelap. Kalau dia merasa gelap ya itu hak dia. Tapi kalau saya bangun pagi saya lihat Indonesia cerah,” kata Prabowo dalam acara Sarasehan Ekonomi di Ruang Assembly Hall, Menara Mandiri, Jakarta, Selasa (8/4/2025).

    Lebih lanjut, Kepala Negara menyampaikan bahwa dirinya justru melihat tanda-tanda kemajuan, terutama di sektor pertanian. Menurutnya, para petani saat ini merasa lebih gembira karena hasil produksi meningkat secara drastis berkat penyederhanaan regulasi dan distribusi pupuk yang lebih efisien.

    “Tadinya dari pabrik pupuk ke petani harus tanda tangan 15 menteri, 30 gubernur, 500 bupati, baru sampai ke gapoktan. Saya bilang ke mentan. Tidak ada. Dari pabrik pupuk langsung ke petani gak ada lagi ttd. Alhamdulillah pupuk yang tadinya langka yang banyak diselundupkan di korupsi sekarang sampai ke desa-desa,” imbuhnya.

    Dia mengamini bahwa meskpuni masih ada keluhan di beberapa wilayah seperti Aceh, tetapi pemerintah akan segera mengatasi persoalan tersebut. 

    “Saatnya sudah ada evidence (bukti) saya sekarang berdiri agak lebih optimis percaya diri karena banyak evidence [Indonesia cerah] sudah mulai kelihatan,” lanjutnya.

    Presiden Ke-8 RI itu juga menyampaikan bahwa kritik tetap diterima, termasuk dari mereka yang melihat Indonesia dalam kegelapan. Namun dia menegaskan bahwa sebagai pemimpin, dia memilih untuk fokus pada bukti kemajuan dan potensi besar yang dimiliki bangsa.

    “Saya optimis, saya bangga jadi Presiden. Kekayaan kita akan kita kuasai, kita kelola, untuk sebesar-besarnya kepentingan rakyat,” pungkas Prabowo.

  • Oracle NetSuite Manfaatkan AI Bangun Bisnis UKM di Asia Tenggara

    Oracle NetSuite Manfaatkan AI Bangun Bisnis UKM di Asia Tenggara

    Bisnis.com, SINGAPURA— Perusahaan software manajemen bisnis, Oracle NetSuite mengumumkan pembaruan produk dan kapabilitas berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dirancang membantu usaha kecil dan menengah (UKM) di kawasan Asia Tenggara meningkatkan efisiensi operasional dan meraih peluang pertumbuhan baru.

    Inovasi terbaru ini memperkuat kapabilitas AI yang telah terintegrasi dalam sistem NetSuite, mencakup manajemen kinerja perusahaan (Enterprise Performance Management/EPM), manajemen layanan lapangan, analitik lanjutan, lokalisasi produk, peningkatan pengalaman pengguna, hingga model lisensi yang diperluas.

    Senior Vice President of Application Development, Oracle NetSuite, Gary Wiessinger mengungkapkan inovasi ini memungkinkan pelanggan meningkatkan visibilitas bisnis, produktivitas, dan mendapatkan wawasan strategis merespons dinamika pasar sekaligus mempertahankan keunggulan kompetitif.

    “Dengan kehadiran fitur AI prediktif, generatif, hingga agentic yang tertanam dalam NetSuite, serta akses yang lebih luas terhadap kapabilitas perusahaan, organisasi dari berbagai skala di Asia Tenggara kini dapat memperoleh nilai tambah yang lebih besar dari platform kami,” ujarnya dalam agenda SuiteConnect 2025, di Singapura, Selasa (8/4/2025).

    VP Artificial Intelligent Oracle NetSuite Edward Cheng mengungkapkan cara menggabungkan AI dalam perusahaan perangkat lunak tidak berupa penambahan fitur, melainkan memasukkan AI sebagai fondasi sistem teknologinya, sehingga semua fitur produk merasakan keberadaan AI.

    “Jika AI harus dibangun dari awal, meletakkan fondasi teknologi, sebagai hasilnya, semua fitur produk pada dasarnya memanfaatkan AI sebagaimana adanya. Hal semacam ini mudah untuk dibicarakan, tetapi bagaimana tepatnya Anda menempatkan AI di pusat perangkat lunak itu,” urainya.

    NetSuite menyasar Asia Tenggara sebagai salah satu pasar dengan pertumbuhan tercepat. Oracle NetSuite memperkenalkan sejumlah kemampuan AI terbaru, antara lain fitur Text Enhance, Prompt Studio, Financial Exception Management Agent, dan Expert for SuiteAnswers untuk meningkatkan produktivitas, mengurangi risiko kesalahan manusia, dan mengotomatisasi proses keputusan.

    Kemudian, NetSuite Enterprise Performance Management (EPM) yang mendukung perusahaan dalam menyatukan perencanaan keuangan dan operasional, otomatisasi rekonsiliasi akun, penyederhanaan proses tutup buku, serta pelaporan pajak dan narasi.

    Selanjutnya, NetSuite Field Service Management yang didesain perusahaan di Singapura dan Filipina, solusi ini menyatukan penjadwalan, manajemen inventori, pemeliharaan preventif, dan manajemen aset pelanggan dalam satu aplikasi mobile, guna meningkatkan efisiensi layanan lapangan.

    NetSuite Analytics Warehouse: Membantu perusahaan mengonsolidasi dan menganalisis data bisnis dengan cepat untuk mendapatkan pola dan wawasan baru, sekaligus menyederhanakan proses pelaporan.

    NetSuite CPQ (Configure, Price, Quote), layanan yang memungkinkan tim penjualan di Singapura dan Filipina mengotomatisasi penawaran harga dan konfigurasi produk kompleks secara cepat dan akurat.

    NetSuite SuiteProjects Pro, yang mengintegrasikan AI untuk memantau kesehatan proyek, mempercepat perencanaan, serta meningkatkan efisiensi dan profitabilitas.

    Peningkatan SuiteBilling yang mendukung model langganan berbasis konsumsi dan memungkinkan pengaturan penagihan di muka, alokasi pendapatan, serta konfigurasi tanggal tagihan secara otomatis.

    Selanjutnya, ada NetSuite Grant Management, menyasar organisasi penerima dana hibah—baik dari sektor publik maupun swasta—di Singapura dan Filipina, untuk pelacakan dan pelaporan hibah yang lebih transparan dan akuntabel.

    SuiteSuccess Social Impact Edition yang ditujukan bagi organisasi nirlaba, solusi ini menyederhanakan proses keuangan dan operasional, sekaligus memperkuat pengelolaan hubungan dengan pemangku kepentingan.

    NetSuite juga kini telah menyesuaikan regulasi e-faktur dan pelaporan pajak di Singapura (IRAS), Filipina (BIR-EOPT), dan Malaysia (IRBM), guna mendukung kepatuhan serta efisiensi pelaporan bisnis.

    Kemudian, ada Oracle Redwood Design System sebuah desain antarmuka modern yang diadopsi NetSuite memungkinkan pengguna menyelesaikan tugas lebih efisien melalui dashboard, daftar, dan formulir yang telah ditingkatkan secara visual dan fungsional.

    Terakhir, Model Lisensi Baru. NetSuite memperkenalkan lisensi berbasis tugas untuk Warehouse Management System (WMS) dan Customer Relationship Management (CRM), sehingga perusahaan dapat mengontrol biaya sambil tetap memberi akses ke fungsi utama bagi karyawan tertentu tanpa perlu berlangganan penuh.

    Adapun, dua layanan terakhir ini bakal tersedia di Indonesia dalam 12 bulan ke depan. Langkah Oracle NetSuite ini mempertegas komitmennya mendukung transformasi digital di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Sementara, layanan lainnya masih dalam proses untuk dapat dirilis di Indonesia.

    Dengan beragam inovasi berbasis AI dan pendekatan lokalisasi yang adaptif terhadap regulasi di masing-masing negara, NetSuite menyasar pertumbuhan di sektor usaha kecil hingga menengah (UKM) yang menjadi tulang punggung perekonomian kawasan.

    Oracle NetSuite sudah berdiri sejak 25 tahun lalu dan membantu berbagai organisasi dari berbagai ukuran mencapai tujuan mereka dengan lebih cepat dan lebih efisien. Oracle mengakuisisi Netsuite pada 2016 dengan nilai akusisi sebesar US$9,3 miliar.

    NetSuite menyediakan sistem bisnis terintegrasi dengan AI tertanam yang memberikan manajemen keuangan, rantai pasokan, pengalaman pelanggan, dan kemampuan SDM yang canggih.

    Adapun, saat ini Oracle NetSuite telah memiliki lebih dari 41.000 pelanggan di 219 negara, NetSuite menjadi salah satu solusi perencanaan sumber daya perusahaan (ERP) berbasis cloud terbesar di dunia.

  • Prabowo Singgung Lagi ‘Indonesia Gelap’: Saya Bangun Pagi Cerah

    Prabowo Singgung Lagi ‘Indonesia Gelap’: Saya Bangun Pagi Cerah

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto kembali menyentil pihak-pihak yang menyebut Indonesia Gelap. Sebaliknya, Prabowo merasa masa depan Indonesia justru cerah.

    ‘Indonesia Gelap’ adalah tagline milik demonstran yang menentang sejumlah kebijakan pemerintahan Prabowo. Isu tentang dwifungsi ABRI, kemunduran demokrasi, hingga respons pemerintah yang belum cepat dalam mengelola perekonomian menjadi sasaran protes pada demonstran.

    “Saya juga heran ada orang yang mengatakan indonesia gelap. Kalau dia memang merasa gelap ya itu hak dia, tapi kalau saya bangun pagi indonesia cerah,” kata Prabowo di depan para pelaku ekonomi di Ruang Assembly Hall, Lantai 9, Menara Mandiri, Sudirman, Jakarta Selatan, pada Selasa (8/4/2025)..

    Prabowo kemudian menjelaskan beberapa indikator yang menunjukkan bahwa Indonesia memiliki masa depan cerah, salah satunya karena peningkatan hasil tani yang naik signifikan.

    “Kalau saya ketemu petani, petani gembira, peningkatan hasil mereka naik secara drastis, produksi naik secara drastis, kita potong semua regulasi yang enggak benar, kita sederhanakan,” bebernya.

    Bukan Pertama Kali

    Sebelumnya, Prabowo juga pernah menanggapi pandangan pesimistis mengenai masa depan negara dari masyarakat yang menyuarakan tagar #Indonesiagelap atau Indonesia Gelap.

    “Yang melihat Indonesia gelap itu siapa? Beberapa hari yang lalu, ada suatu prediksi ekonomi dan statistik, mereka mengatakan Indonesia akan menjadi negara ekonomi besar,” ujarnya dalam acara penutupan Kongres ke-VI Partai Demokrat di Ritz Carlton, Jakarta Pusat, Selasa (25/2/2025).

    Dia merujuk pada laporan dari Goldman Sachs yang memprediksi bahwa pada 2050, Indonesia akan menempati posisi keempat dalam daftar negara ekonomi terbesar di dunia, setelah China, Amerika Serikat, dan India.

    “Nomor satu akan China, menyalip Amerika Serikat. Nomor dua adalah Amerika, nomor tiga India. China akan menjadi nomor satu pada 2050, India nomor tiga, dan Indonesia nomor empat pada 2050. Inshaallah saya umurnya 98, siapa tahu Tuhan masih kasih saya waktu untuk melihat ini,” katanya.

  • Prabowo Apresiasi Kinerja Polri saat Mudik Lebaran: Sering Dicaci Maki, Padahal Panas-panasan

    Prabowo Apresiasi Kinerja Polri saat Mudik Lebaran: Sering Dicaci Maki, Padahal Panas-panasan

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan bahwa Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) kerap kali dicaci maki dan disalah-salahkan.

    Awalnya, Prabowo mengapresiasi kerja Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Polri yang bertugas untuk memastikan kelancaran masa Angkutan Lebaran 2025. Hal itu disampaikan olehnya saat memberikan sambutan pada Sarasehan Ekonomi dengan Presiden RI, Selasa (8/4/2025).

    “Ini adalah hasil kerja keras dan ini hasil kerja keras Kementerian Perhubungan dan Kepolisian termasuk juga TNI untuk itu sekali lagi saya ucapkan terima kasih ke instansi-instansi tersebut,” ujarnya di Menara Mandiri, Jakarta, dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden (Setpres).

    Prabowo lalu menggarisbawahi ihwal citra kelembagaan Polri yang kerap dikritik oleh berbagai pihak. Dia mengaku bahwa Korps Bhayangkara kerap kali dicaci maki dan disalah-salahkan.

    “Para polisi yang sering dicaci maki sering disalah-salahkan padahal mereka di terik siang matahari. Tanpa kita sadar mereka bekerja keras mengatur lalu lintas,” kata Ketua Umum Partai Gerindra itu.

    Meski demikian, Prabowo tetap menyampaikan penghargaan kepada Polri dan seluruh instansi yang dinilainya telah bekerja keras.

    “Kadang-kadang kalau orang berbuat baik tidak pernah diucapkan terima kasih dan tidak pernah diingat. Kalau orang buat salah tidak pernah lupakan. Yang salah-salah diingat-ingat terus, yang baik tidak mau dikomentari,” tuturnya.

  • Prabowo ke Investor, Banyak Negara Cemas Gara-gara Tarif Trump

    Prabowo ke Investor, Banyak Negara Cemas Gara-gara Tarif Trump

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto menyoroti kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat berbicara di depan investor, ekonom, hingga pelaku usaha pada hari ini, Selasa (8/4/2025).

    Prabowo menyatakan keprihatinannya terhadap situasi global yang saat ini mengalami goncangan besar akibat kebijakan proteksionisme dari sejumlah negara besar, termasuk Amerika Serikat (AS). Dia menegaskan pentingnya negara untuk membangun kekuatan ekonomi yang mandiri di tengah ketidakpastian dunia.

    “Goncangan dunia akibat negara yang ekonominya terserang membuat kebijakan peningkatan tarif yang begitu tinggi kepada banyak negara. Ini bisa dikatakan menimbulkan ketidakpastian dunia sehingga banyak negara cemas,” ujarnya dalam forum tersebut.

    Prabowo menyinggung kembali pesan para pendiri bangsa, yang menurutnya telah lama menekankan pentingnya berdiri di atas kaki sendiri dalam aspek ekonomi. 

    “Saya sudah ingatkan, mari kita bangun ekonomi kita dengan sasaran berdiri di atas kaki kita sendiri,” tegasnya.

    Tak hanya itu, Kepala Negara juga menyatakan bahwa pemerintah akan membuka ruang diskusi seluas-luasnya. “Kami bukan kesempatan untuk ada tanggapan, ada sanggahan, ada pertanyaan kami terbuka, jaman sekarang kami terbuka untuk masukan. Kami tak menghentikan kritik, karena kritik itu bagus,” katanya.

    Namun, Prabowo juga menegaskan bahwa jika ada program atau kebijakan yang dianggap tidak rasional, maka harus dilakukan klarifikasi dan penjelasan yang transparan kepada publik. 

    “Jika suatu program menciptakan kondisi yang tak rasional maka harus diadakan klarifikasi atau penjelasan,” pungkas Prabowo.

  • Penjara Khusus Koruptor Mulai Digarap, Prabowo Dapat Dukungan Publik

    Penjara Khusus Koruptor Mulai Digarap, Prabowo Dapat Dukungan Publik

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto dapat apresiasi dari publik karena merealisasikan janjinya membangun penjara khusus untuk koruptor di pulau terpencil yang dikelilingi ikan hiu.

    Analis Sosial Politik & Komunikasi Kebijakan Publik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Syukron Jamal berpandangan masyarakat sudah sangat kesal dan marah terhadap para koruptor yang tidak pernah kapok usai dipenjara.

    Maka dari itu, Syukron juga mengapresiasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto yang merealisasikan keinginan Presiden Prabowo Subianto membangun penjara khusus untuk koruptor.

    “Publik sudah geram dengan para koruptor di negeri ini, lalu Menteri Imipas langsung gerak cepat merealisasikannya, ini patut kita dukung dan apresiasi,” tutur Syukron di Jakarta, Selasa (8/4/2025).

    Syukron optimistis penjara khusus koruptor yang kini tengah disiapkan Menteri Imipas tersebut bisa membuat para koruptor di Indonesia kapok untuk melakukan korupsi lagi.

    “Penjara khusus ini nantinya akan menjadi shock therapy sekaligus memberikan efek jera mengingat perilaku koruptif ini sudah seperti mendarah daging, makin mengerikan jika tidak ada upaya ekstra,” katanya.

    Sebelumnya, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas), Agus Andrianto mengatakan pihaknya telah menyiapkan tiga tempat untuk merealisasikan wacana Presiden Prabowo Subianto membuat penjara di pulau terpencil khusus koruptor di antaranya Jawa Barat, Jawa Timur dan Kalimantan.

    “Perlu saya informasikan bahwa Bapak Presiden bercita-cita untuk membangun Lembaga Pemasyarakatan yang modern, super-maximum security yang tempatnya di pulau terpencil. Ini kami pilih di mana lokasi yang tepat untuk membangun Lapas modern super-maximum security,” kata Agus saat acara pemberian remisi khusus Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri di Lapas Kelas IIA Cibinong, Bogor, Jumat (28/3). 

    “Saya sudah komunikasi dengan Menteri Kehutanan untuk minta beberapa lokasi. Satu lokasi sudah kami dapat di Jawa Barat, kami minta untuk di Jawa Timur, dan satu lagi di wilayah Kalimantan,” tegas mantan Wakapolri itu.

  • Golkar Soal Kabar Prabowo Temui Ketum PDIP Megawati

    Golkar Soal Kabar Prabowo Temui Ketum PDIP Megawati

    Bisnis.com, JAKARTA — Sekretaris Jenderal alias Sekjen Golkar Sarmuji memuji sikap Presiden Prabowo Subianto yang dikabarkan menemui Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, di kediamannya Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat. 

    Sarmuji menuturkan bahwa pertemuan itu menunjukkan kerendahan hati Prabowo. Apalagi, status Prabowo saat ini adalah seorang kepala negara. 

    “Karena kalau berdasarkan posisi saja, mungkin tidak seperti itu. Biasanya presiden yang disowani, tetapi Pak Prabowo mau berkunjung silaturahmi ke Bu Mega,” katanya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (8/4/2025).

    Dia berpandangan salah satu alasan Prabowo melakukan itu karena ada pertimbangan soal usia yang lebih senior dan juga Megawati pernah menjadi Presiden RI ke-5.

    Golkar, kata Sarmuji, memaknai titik temu pertemuan itu adalah karena kepentingan bangsa, tentang bagaimana menjaga kekondusifan Tanah Air di tengah tantangan dari dalam negeri maupun luar negeri.

    Dia mencontohkan tantangan dari luar negeri yang saat ini sedang ramai adalah soal perang tarif dagang antara negara-negara besar, termasuk Indonesia terimbas dari perang tarif Amerika.

    “Termasuk juga perang tarif Amerika dan China itu bisa membawa dampak yang signifikan bagi bangsa ini. Sehingga bangsa ini membutuhkan stabilitas yang lebih baik menghadapi problem bersama dengan cara pandang yang sama,” jelasnya.

    PDIP Belum Dapat Informasi

    Sementara itu, poltikus PDI Perjuangan (PDIP) Chico Hakim mengaku dirinya belum mendapat informasi sama sekali soal pertemuan dua tokoh bangsa itu di kediaman Megawati semalam.

    “Saya tidak terinfo terkait ini,” katanya kepada Bisnis, Selasa (8/4/2025).

    Adapun, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad memberi sinyal bahwa Presiden Prabowo Subianto akan segera bertemu dengan Presiden Ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri. 

    Dasco mengonfirmasi bahwa komunikasi untuk mematangkan pertemuan kedua tokoh nasional tersebut telah berlangsung intensif antara elite Partai Gerindra dan PDI Perjuangan (PDIP).  

    “Sudah ada obrolan agar pertemuan kedua tokoh [Prabowo dan Megawati] segera terlaksana,” kata Dasco dilansir dari Antara, Selasa (8/4/2025).