Author: Bisnis.com

  • Fitur Baru WhatsApp, Chat Grup Tidak Bisa Disebar Sembarangan

    Fitur Baru WhatsApp, Chat Grup Tidak Bisa Disebar Sembarangan

    Bisnis.com, JAKARTA – Aplikasi perpesanan Whatsapp baru-baru ini meluncurkan fitur pengaturan privasi terbaru, yaitu ‘Privasi Chat Tingkat Lanjut’. Sistematika ini tersedia di chat dan grup untuk mencegah penyalahgunaan konten.

    Mengutip keterangan resmi perusahaan, pengaturan baru ini diluncurkan untuk semua pengguna yang menggunakan WhatsApp versi terbaru.

    “Ini adalah versi pertama dari fitur ini dan kami berencana menambahkan lebih banyak hal, agar pada akhirnya fitur ini mencakup lebih banyak perlindungan,” tilis Whatsapp dalam siaran pers, dikutip Bisnis, Jumat (25/4/2025).

    Saat diaktifkan, pengguna dapat memanfaatkan pengaturan ini sebagai privasi tambahan dan memblokir pengguna lain agar tidak dapat mengekspor chat, mengunduh otomatis media ke telepon, serta menggunakan pesan fitur AI. 

    Caranya, pengguna bisa menyalakannya dengan mengetuk nama chat, lalu mengetuk ‘Privasi Chat Tingkat Lanjut’.

    Dengan demikian, semua peserta yang tergabung di dalam sebuah chat menjadi lebih yakin bahwa tidak ada yang bisa membagikan percakapan ke luar chat.

    Fitur ini dikatakan paling cocok digunakan untuk membahas topik sensitif di grup yang anggotanya tidak terlalu akrab, seperti tantangan kesehatan di kelompok pendukung, atau mengelola komunitas yang berhubungan dengan topik yang penting bagi pengguna.

    Kehadiran pengaturan ini dipandang sejalan dengan Inti dari privasi di WhatsApp sebagai pesan dan panggilan telepon pribadi yang dilindungi enkripsi end-to-end, sehingga hanya pengirim dan penerima yang bisa melihat, mendengar, atau membagikannya. 

    “Dari sanalah kami menciptakan beberapa lapisan privasi seperti pesan sementara dan kunci chat agar privasi makin meningkat,” kata pihak Whatsapp.

  • Pengguna IM3 Platinum Indosat Tumbuh 40%, Pascabayar ISAT Makin Menarik

    Pengguna IM3 Platinum Indosat Tumbuh 40%, Pascabayar ISAT Makin Menarik

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Indosat Tbk. (ISAT) mencatat pertumbuhan jumlah pengguna produk unggulan pascabayar IM3 Platinum sebesar 40% hingga April 2025 atau 5 bulan sejak diluncurkan pada November 2024. 

    SVP Head of National Brand IM3 Indosat Essy Prita Cinta mengatakan strategi pengembangan pasar layanan pascabayar yang diterapkan IM3 Platinum mulai membuahkan hasil. 

    Sejak diluncurkan pada November 2024, Essy menuturkan IM3 Platinum telah mencatatkan pertumbuhan pengguna yang signifikan hingga 40%. Sayangnya, Essy tidak menyebutkan jumlah pasti pelanggan pascabayar IM3 Platinium. 

    Jumlah pelanggan pascabayar Indosat pada kuartal IV/2024 dibandingkan dengan kuartal III/2024 tumbuh 6,9% menjadi 1,5 juta pelanggan. 

    Pertumbuhan terjadi setelah Indosat memperkenalkan IM3 Platinium pada November 2024. 

    “Sekarang fastest players buat market Postpaid Itu adalah M3 Platinum dengan 40% pertumbuhan dari sejak launching,” ungkap Essy kepada Bisnis, Jumat (25/4/2025).

    Lebih lanjut, Essy memaparkan bahwa pertumbuhan pengguna layanan pascabayar IM3 Platinum saat ini masih terkonsentrasi di delapan kota besar, meliputi Jakarta, Surabaya, Balikpapan, Bandung, dan Makassar. 

    Pertumbuhan tersebut akan meluas ke pasar Indonesia Timur, sejalan dengan tergelarnya jaringan di wilayah tersebut. 

    “Pertumbuhan memang masih di delapan kota besar sih. Jakarta, Surabaya, Balikpapan, Bandung, Makassar,” ujarnya.

    Menanggapi pertanyaan mengenai penetrasi pasar di Indonesia Timur, Essy mengungkapkan bahwa permintaan layanan data di wilayah tersebut sangat tinggi. Hal ini tercermin dari tingginya penggunaan paket data besar oleh pelanggan di Indonesia Timur.

    Tingginya trafik data juga didorong oleh penetrasi jaringan Indosat yang makin merata di wilayah Indonesia Timur seperti Nusa Tenggara, Maluku, hingga Papua. 

    “Jadi paket IM3 Platinium pertumbuhannya juga tinggi itu di Indonesia Timur gitu. Dan kita melihatkan kepada masyarakat sebenarnya pascabayar tidak lebih mahal daripada layanan prepaid gitu,” katanya. 

    Essy menambahkan bahwa pertumbuhan pengguna di Indonesia Timur sedikit lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional, meskipun kontribusi terbesar masih berasal dari wilayah Jabodetabek.

    Selain kerja sama strategis dengan iBox dan Apple, Indosat Ooredoo Hutchison juga terus berinovasi dalam menghadirkan produk-produk IM3 Platinum yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. 

    Essy menjelaskan bahwa pihaknya melakukan analisis mendalam terhadap data historis penggunaan untuk memastikan penawaran paket yang relevan.

    “Jadi kan kita punya historical, kita pastikan produk-produk yang kita tawarkan itu adalah yang dibutuhkan oleh pelanggan gitu tadi. Jadi untuk market development-nya pas,” pungkas Essy.

    Sekadar infomrasi, IM3 Platinum adalah layanan pascabayar terbaru dari Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) yang mengusung konsep “Simple, Next Level”.

    IM3 Platinum memiliki sejumlah keunggulan seperti kuota besar dan data rollover, akses prioritas ke jaringan Indosat yang lebih stabil dan cepat hingga SmartASK berbasis AI di aplikasi myIM3.

    Smartphone iPhone 16

    Perluas Mitra Kunci 

    Indosat menjalin kerja sama strategis bersama Apple sebagai Official Telco dalam menghadirkan bundling eksklusif IM3 Platinum dengan iPhone 16.  

    IM3 Platinum menghadirkan bundling iPhone 16 lengkap dengan kuota besar 200GB, serta cicilan terjangkau mulai dari Rp1,5 juta per bulan bersama Home Credit. 

    Director and Chief Commercial Officer Indosat Ooredoo Hutchison Ritesh Kumar Singh mengatakan kolaborasi ini adalah awal dari komitmen jangka panjang IM3 Platinum bersama Apple. 

    “Melalui bundling iPhone 16, kami menghadirkan layanan pascabayar premium yang sepadan dengan kecanggihan teknologi Apple,” kata Ritesh.

    CEO Erajaya Digital Joy Wahjudi menyampaikan kemitraan ini tidak hanya menjawab tingginya antusiasme masyarakat terhadap produk Apple, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi pelanggan melalui kombinasi teknologi canggih dari iPhone 16 dan layanan premium IM3 Platinum. 

    “Dengan dukungan jaringan iBox yang tersebar luas di seluruh Indonesia, kami optimis bundling IM3 Platinum akan mempercepat penetrasi pasar iPhone 16,” kata Joy.

  • Saksi ungkap Hasto Pernah Temui Eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan

    Saksi ungkap Hasto Pernah Temui Eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan

    Bisnis.com, JAKARTA — Saksi Rahmat Setiawan Tonidaya mengungkap bahwa Sekretaris Jenderal alias Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto pernah menemui bekas Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan. 

    Hal itu disampaikan Rahmat, yang merupakan eks ajudan Wahyu, saat dihadirkan sebagai saksi untuk perkara dugaan suap dan perintangan terdakwa Hasto Kristiyanto di PN Tipikor, Jakarta Pusat, Jumat (25/4/2025).

    Rahmat menyampaikan kejadian tersebut terjadi menjelang rekapitulasi rapat pleno sekitar Agustus 2019. Kala itu, Hasto bersama saksi dari parpol lain datang ke ruangan Wahyu Setiawan.

    “Waktu itu kalau tidak salah di akhir bulan Agustus, 2019. Sedang saat istirahat rekapitulasi rapat pleno terbuka. Jadi beliau [Hasto] bersama saksi partai politik yang lain ke ruangan bapak [Wahyu],” ujar Rahmat di ruang sidang.

    Secara spesifik, Rahmat mengungkap bahwa pertemuan itu terjadi pada jeda istirahat dalam rapat pleno rekapitulasi suara 

    “Di situ pak Hasto dengan yang lain, saya lupa dari partai politik apa, ke ruangan pak Wahyu Setiawan untuk merokok,” tegasnya.

    Sebelumnya, Hasto didakwa oleh jaksa dalam dakwaan pertama melakukan perintangan penyidikan kasus suap penetapan anggota DPR 2019–2024. Perkara ini juga menyeret mantan caleg PDIP, Harun Masiku. 

    Menurut dakwaan jaksa, perbuatan merintangi proses hukum itu meliputi di antaranya memerintahkan Harun Masiku melalui Nur Hasan untuk merendam telepon genggam miliknya ke dalam air setelah tim KPK melakukan tangkap tangan terhadap anggota KPU 2017–2022, Wahyu Setiawan. 

    Selain itu, Hasto juga diduga telah memberikan suap SGD 57.350 atau sekitar Rp600 juta kepada Wahyu. Tujuannya, agar Wahyu bersama dengan Agustina Tio Fridelina bisa menyetujui permohonan pergantian antar waktu (PAW) DPR 2019-2024 caleg terpilih Dapil Sumatera Selatan I dari Riezky Aprilia diganti dengan Harun Masiku.

  • Kejari Jakpus Kantongi Nama Tersangka Kasus Korupsi PDNS Komdigi

    Kejari Jakpus Kantongi Nama Tersangka Kasus Korupsi PDNS Komdigi

    Bisnis.com, JAKARTA — Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat (Kejari Jakpus) segera mengumumkan tersangka kasus dugaan korupsi proyek pusat data nasional sementara (PDNS) di Kominfo (sekarang Komdigi) periode 2020-2024 2020-2024.

    Kepala Seksi atau Kasi Intel Kejari Jakarta Pusat, Bani Immanuel Ginting mengatakan pihaknya telah mengantongi beberapa nama calon tersangka dalam perkara ini.

    “Penyidik telah mengantongi beberapa nama calon tersangka dan akan segera ditetapkan dan disampaikan kepada publik,” ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (25/4/2025).

    Dia menambahkan, sejauh ini penyidik juga telah memeriksa sebanyak 70 saksi dalam perkara ini. Dari puluhan saksi itu beberapa di antaranya berasal dari pejabat Komdigi hingga ahli.

    Adapun, Bani menyatakan bahwa pihaknya membuka peluang untuk terus melanjutkan pemeriksaan tambahan terhadap saksi lainnya.

    “Selama proses penyidikan, hingga saat ini Penyidik telah melakukan pemeriksaan terhadap lebih dari 70 saksi,” pungkasnya.

    Sekadar informasi, kasus ini bermula terjadi pada 2020. Kala itu, pejabat Kominfo (sekarang Komdigi) diduga melakukan kerja sama dengan perusahaan swasta untuk memenangkan tender proyek terhadap PT AL dengan nilai Rp60 miliar.

    Selang setahun, PT AL kembali memenangkan proyek tender terkait PDNS senilai Rp102,6 miliar. Kongkalingkong pejabat Kominfo dengan perusahaan yang sama juga kembali terjadi pada 2022 dengan nilai Rp188,9 miliar.

    Selanjutnya, perusahaan yang sama kembali memenangkan proyek pengadaan komputasi awan dengan nilai proyek Rp350 miliar pada 2023 dan proyek Rp256 miliar pada 2024. Perkara rasuah ini berpotensi memiliki kerugian negara sebesar Rp958 miliar.

    Adapun, pengondisian pemenangan tender yang diduga dilakukan pejabat Kominfo dan perusahaan swasta itu telah memicu penyerangan ransomware terhadap PDNS pada Juni 2024. 

  • Di Depan Hasto, Saksi Ceritakan Detik-detik OTT KPK Kasus Harun Masiku

    Di Depan Hasto, Saksi Ceritakan Detik-detik OTT KPK Kasus Harun Masiku

    Bisnis.com, JAKARTA — Pengadilan Tindak Pidana Korupsi atau Tipikor Jakarta Pusat melanjutkan sidang kasus dugaan perintangan penyidikan dan suap yang menjerat Sekretaris Jenderal alias Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto.

    Pada hari ini, Jumat (25/4/2025), majelis hakim mendengarkan keterangan dari 3 saksi yang dihadirkan oleh kubu penyidik KPK. Salah satu saksi yang hadir adalah bekas ajudan mantan Komisioner KPU Wahyu Setiawan, Rahmat Setiawan Tonidaya.

    Rahmat dalam persidangan itu menjelaskan tentang situasi saat proses operasi tangkap tangan (OTT) berlangsung terhadap Wahyu. Awalnya, jaksa penuntut umum (JPU) menanyakan kepada Rahmat soal situasi saat OTT komisi rasuah terhadap Wahyu. 

    “Di 8 Januari pas kejadian OTT, masih ingat saudara?” tanya jaksa di ruang sidang PN Tipikor, Jakarta Pusat, Jumat (25/4/2025).

    “Masih,” jawab Rahmat.

    Rahmat kemudian menceritakan situasi OTT terhadap atasannya Wahyu. Kala itu, dirinya dan Wahyu tengah berada di pesawat untuk menghadiri agenda di Bangka Belitung.

    Wahyu duduk di kelas bisnis, dan Rahmat di kelas ekonomi. Hanya saja, saat hendak lepas landas, pihak penerbangan mengumumkan adanya penundaan.

    Kemudian, Rahmat mengecek ajudannya yang berada di kelas bisnis. Namun, usut punya usut ternyata Wahyu sudah tidak ada di tempat dan telah diringkus oleh penyidik KPK.

    “Setelah itu harusnya jam sudah mulai terbang tapi kok ada kaya sesuatu yang ditunda, setelah saya tengok di gorden bisnis Pak Wahyu sudah tidak ada,” ujaf Rahmat.

    Selanjutnya, dia mengaku didatangi oleh sejumlah orang dan diminta untuk menemui atasannya itu di KPK. Kemudian, keduanya bertemu di KPK.

    Tak sendiri, Wahyu juga tengah bersama dengan orang kepercayaan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Donny Tri Istiqomah, eks Kader PDIP Saeful Bahri dan eks Anggota Bawaslu Agustiani Tio Fridelina.

    “Setelah salat terus kami sempat merokok sebentar di sela ruang wudlu di depan Musala di sudut itu, saya tanya ‘ini permasalahan apa pak?’,” tambah Rahmat.

    Setelah itu, Wahyu Setiawan menjelaskan bahwa perkara yang membuat dirinya diringkus yaitu berkaitan dengan kasus suap penetapan anggota DPR Harun Masiku.

    Perintah Ibu 

    Sementara itu, persidangan Hasto sebelumnya, mengungkap tentang ‘perintah ibu’ dalam perkara suap pergantian anggota DPR antar waktu (PAW) yang melibatkan Harun Masiku.

    Harun Masiku adalah politikus PDIP yang keberadaannya hilang bak ditelan rimba. Saat ini dia berstatus sebagai buronan paling dicari oleh penyidik KPK.

    Adapun pernyataan tentang ‘perintah ibu’ terbongkar saat kesaksian mantan anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Agustiani Tio Fridelina.

    Saat itu, jaksa KPK memutarkan rekaman percakapan Tio dengan mantan kader PDI Perjuangan sekaligus mantan terpidana kasus Harun Masiku, Saeful Bahri. 

    Saeful, dalam rekaman itu, menyebutkan bahwa permohonan PAW digaransi oleh Hasto usai mendapat perintah dari “ibu”. Namun tidak disebutkan siapa “ibu” yang dimaksud. Hasto juga menyampaikan hal tersebut kepada Saeful melalui sambungan telepon sebelum Saeful menelepon Tio.

    Setelah itu dalam pembicaraan, Saeful pun bertanya kepada Tio bagaimana caranya agar permohonan itu bisa terwujud. Tio pun membenarkan rekaman percakapan melalui sambungan telepon itu.

    Merujuk ke Megawati?

    Sementara itu, penasihat hukum Hasto, Ronny Talapessy membantah jika pernyataan “perintah ibu” yang mencuat dalam persidangan merujuk ke Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
    “Bukan Bu Mega,” ujar Ronny dilansir dari Antara.

    Ronny menuding Saeful memang kerap membawa-bawa dan menggunakan nama pimpinan Partai, termasuk salah satunya Hasto, agar cepat mendapatkan uang. Hal itu, kata dia, sudah terbukti lantaran Tio juga menyampaikan fakta yang sama.

    “Jadi jangan lah kita framing-framing bahwa seolah-olah ini sudah terkait dengan pimpinan-pimpinan PDIP dan merupakan perintah dari partai,” ungkapnya.

  • Arogansi Ormas Buyarkan Investasi di RI

    Arogansi Ormas Buyarkan Investasi di RI

    Bisnis.com, JAKARTA – Aksi premanisme berkedok organisasi masyarakat (ormas) tengah menjadi momok bagi jalannya investasi asing di dalam negeri.

    Pasalnya, aksi premanisme tersebut telah menyebabkan sejumlah aktivitas pembangunan pabrik terganggu oleh permintaan pungutan liar kepada pemilik pabrik.

    Baru-baru ini misalnya, pabrik produsen mobil listrik asal China, BYD mengalami gangguan aksi premanisme oleh ormas di fasilitas pabrik yang berlokasi di Subang, Jawa Barat.

    Informasi tersebut pertama kali diungkap oleh Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno saat melakukan kunjungan kerja ke pusat perakitan BYD di Shenzen, China.

    “Sempat ada permasalahan terkait premanisme ormas yang mengganggu pembangunan dari sarana produksi BYD. Saya kira itu harus tegas, pemerintah perlu tegas untuk menangani permasalahan ini,” ujar Eddy melalui akun Instagramnya dikutip Senin (21/4/2025).

    Lebih lanjut Eddy mengatakan, aksi premanisme berkedok ormas ini mengganggu iklim investasi di Indonesia. Sebab, hal itu berpotensi membuat investor kabur lantaran tidak mendapatkan jaminan keamanan untuk berinvestasi di Tanah Air.

    “Jangan sampai kemudian investor datang ke Indonesia dan merasa tidak mendapatkan jaminan keamanan. Itu adalah hal yang paling mendasar bagi investasi untuk masuk ke Indonesia,” jelasnya.

    Informasi terkait dengan ulah premanisme ormas kembali terungkap, kali ini menyasar fasilitas pabrik mobil listrik milik produsen asal Vietnam, VinFast.

    Ketua Umum Periklindo, Moeldoko mengatakan, selain di pabrik mobil listrik asal China BYD, aksi premanisme ormas itu juga mengusik pembangunan pabrik mobil asal Vietnam yakni VinFast.

    “Saya pernah mendapat laporan, seperti VinFast juga pernah melaporkan ada gangguan-gangguan, namun saya sudah bantu untuk komunikasikan ke wilayah setempat,” ujar Moeldoko di Jakarta, dikutip Rabu (23/4/2025).

    Kehadiran premanisme berkedok ormas tidak hanya mengganggu jalannya investasi di dalam negeri, tetapi keamanan masyarakat pun mulai terusik.

    Sejumlah anggota ormas terlibat aksi pengeroyokan yang menyasar anggota Polri di Depok, Jawa Barat. Aksi tersebut bahkan berujung anarkis dengan pengerusakan dan pembakaran mobil anggota polisi tersebut.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan dalam kasus ini pihaknya telah menangkap lima tersangka berinisial RS, GR, ASR, LA dan LS. 

    Empat dari lima tersangka itu merupakan anggota ormas GRIB ranting Harjamukti. Sementara,  ASR merupakan karyawan swasta.

    “Lima orang tersangka telah ditangkap,” ujar Ade dalam keterangan tertulis, Senin (21/4/2025).

    Dia menjelaskan, peristiwa pengeroyokan ini terjadi pada (18/4/2025) sekitar 02.30 WIB. Kala itu, korban yang merupakan anggota Polri telah menyelesaikan tugas di Polres Depok.

    Tiba-tiba, korban dihadang beberapa orang hingga terpaksa keluar dari mobilnya. Setelah itu, korban langsung dihantam dengan menggunakan batu dan mengenai punggungnya.

    “Tidak lama setelah pelapor berada diluar mobil pelaku secara bersama sama memecahkan kaca mobil bagian depan, dan kanan dengan menggunakan bangku dan batu kemudian kendaraan digulingkan,” ujar Ade.

    Premanisme Ganggu Investasi 

    Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengkhawatirkan gangguan keamanan dari aksi premanisme berkedok organisasi kemasyarakatan (ormas) dapat mengganggu iklim investasi di Indonesia. 

    Terlebih, baru-baru ini isu gangguan tersebut makin santer lantaran terjadi di proyek pabrik mobil listrik asal China, BYD di Subang, Jawa Barat. 

    Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM Nurul Ichwan mengatakan, tak hanya dari sisi keamanan perusahaan yang sudah berinvestasi di dalam negeri, gangguan tersebut dapat menghambat potensi investasi. 

    “Kita terus terang di Kementerian Investasi persoalan premanisme dan juga pungutan-pungutan liar ini berulang kali kami selalu menyampaikan, sangat mengganggu,” kata Nurul saat ditemui di kantor BKPM, Rabu (23/4/2025). 

    Menurut dia, isu-isu gangguan keamanan oleh sikap premanisme ormas yang beredar dapat menjadi gambaran bahwa investasi di Indonesia rentan diganggu. Padahal, untuk menarik investasi di tengah kondisi global saat ini tidak mudah. 

    Terlebih, Nurul meyakini bahwa Indonesia memiliki daya saing yang bagus dengan biaya investasi yang dapat bersaing. Namun, gangguan pungli dari oknum-oknum tertentu menjadi ancaman tersendiri, termasuk dalam hal penyerapan tenaga kerja. 

    “Kita berada dalam situasi sekarang, menarik investasi tidak mudah, semua negara makin protektif. Bahkan, Amerika yang negara se-kaya itu dan se-makmur itu, dan juga punya teknologi yang bagus, masih punya proteksionisme yang luar biasa untuk menarik investasi masuk ke negaranya,” tuturnya. 

    Sebelumnya, persoalan premanisme ormas juga sempat dikeluhkan oleh Himpunan Kawasan Industri (HKI). Bahkan, tak sedikit investor yang telah mengadukan kondisi tersebut ke Presiden Prabowo Subianto. 

    Ketua Umum HKI Sanny Iskandar mengatakan, beberapa kali ormas melakukan demo di dalam kawasan industri dan menghalangi operasional pabrik. Pihaknya telah meminta bantuan aparat keamanan setempat. Namun, belakangan hal tersebut tak lagi mempan. 

    “Surat-surat dari pengelola kawasan kayanya sudah kurang mempan, akhirnya beberapa investor akhirnya nulis surat langsung ke presiden, ketemu presiden, ini beberapa tenant kita dalam kawasan, kemarin juga ada yang langsung ke BKPM minta jaminan keamanan,” kata Sanny di Jakarta, Kamis (6/2/2025). 

    Keamanan di kawasan industri maupun berbagai wilayah lain di mana industri berkembang kini banyak menjadi sasaran ormas, seperti di kawasan industri Bekasi, Karawang, Batam hingga wilayah Jawa Timur. 

    Sanny menyebut, beberapa pabrikan di dalam kawasan industri kena segel dan dikudeta hingga kontainer dari pabrik yang tak bisa keluar. Ormas tersebut melakukan demonstrasi lantaran meminta ‘jatah’ dalam pembangunan atau aktivitas pabrik.

    “Yang mereka inginkan itu supaya terkait dengan pabrik, dia kan butuh transportasi, katering, mau bangun perluasan pabrik, mau beli bahan baku atau keluarin barang, mereka itu minta diserahkan ke mereka,” ujarnya. 

    Sanny menyebutkan bahwa gangguan keamanan di kawasan industri tersebut memicu potensi kerugian berupa keluarnya industri dari kawasan hingga batalnya investor masuk ke kawasan industri. 

    “Kalau dihitung semuanya, ngitungnya bukan cuma yang keluar, tapi yang enggak jadi masuk juga itu bisa ratusan triliunan,” jelasnya.

  • XPANCEO Bidik Komersialisasi pada 2030

    XPANCEO Bidik Komersialisasi pada 2030

    Bisnis.com, SINGAPURA – Perusahaan rintisan (startup) yang berbasis di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), XPANCEO, membidik untuk bisa masuk ke pasar secara komersial pada 2030.

    Hal itu diungkapkan oleh Communication Manager XPANCEO Tatiana Feoktistova pada ajang GITEX Asia 2025 x Ai Everything Singapore di Marina Bay Sands, Singapura, Jumat (25/4/2025).

    Dia mengungkapkan bahwa pihaknya saat ini memang terus melakukan pengembangan atas produk-produk unggulan mereka, terutama lensa kontak pintar yang transparan dan amat ringan, dengan transmisi data nirkabel. Produk ini juga memiliki kemampuan augmented reality.

    “Saat ini kami terus melakukan pengembangan. Kami harapkan dalam dua hingga lima tahun ke depan, produk kami bisa berada di pasar. [Komersial 2030] ya,” katanya saat ditemui sejumlah media asal Asia Tenggara di sela-sela ajang tersebut.

    Kendati demikian, Tatiana mengungkapkan bahwa pihaknya belum memiliki rencana khusus terkait pasar perdana yang bakal merasakan produk terobosan ini. Pemilihan pasar untuk peluncuran produk, imbuhnya, amat tergantung dari strategi dan penerimaan konsumen, termasuk dukungan dari pemerintah dan otoritas kesehatan setempat. “Saat ini kami masih berfokus kepada pengembangan produk unggulan kami.”

    Perusahaan spesialis deep tech ini telah mengumpulkan lebih dari US$40 juta pada putaran pendanaan formal pertama atau seed round. Tatiana menyebut bahwa untuk pembangunan fasilitas laboratorium dan pengembangan yang berlokasi Dubai saja, telah menyerap anggaran sekitar US$6 juta.

    Sebelumnya, Founder and Managing Director XPANCEO Roman Axelrod mengungkapkan bahwa pihaknya amat ingin tahu mengenai edisi perdana di Singapura ini. Dia mengatakan bahwa setelah berpartisipasi dalam GITEX Global di Dubai, UEA sebanyak dua kali, pihaknya telah melihat betapa kuatnya platform ini dalam menyatukan inovasi paling ambisius dan para pelopor industri.

    “Kedua kalinya, pengalamannya sangat berharga, jadi tentu saja, kami sangat ingin melihat bagaimana acara ini akan berkembang di Asia. Kami menantikan energi dari acara pertama di kawasan yang membentuk masa depan inovasi global,” katanya.

  • Kota Pintar untuk Pembangunan Masyarakat

    Kota Pintar untuk Pembangunan Masyarakat

    Bisnis.com, SINGAPURA – Pembangunan kota pintar (smartcity) di berbagai belahan dunia perlu melihat kebutuhan bagi masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut. Pemanfaatan teknologi tertentu hanya sebagai digunakan sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan warga di kota pintar tersebut.

    Setidaknya hal itulah yang tergambar dalam sebuah sesi diskusi di ajang GITEX Asia 2025 x Ai Everything Singapore di Marina Bay Sands, Singapura, Kamis (24/4/2025).

    Senior Advisor Otoritas Ibu Kota Nusantara Daniel Oscar Baskoro mengatakan bahwa pihaknya tidak hanya berfokus pada kehadiran teknologi terbaru dalam pembangunan ibu kota negara (IKN) baru. Pihaknya perlu juga melihat kebutuhan masyarakat yang tinggal di dalamnya yang ia sebut sebagai ‘pelanggan kota’.

    “Kota ini [Nusantara] bukan dibangun untuk pemerintah, tetapi orang-orang yang ada dan tinggal di dalamnya. Teknologi merupakan alat utama untuk memahami kebutuhan masyarakat tersebut,” katanya, Kamis (24/4).

    Dia menegaskan bahwa memahami apa yang dibutuhan oleh masyarakat di kota tersebut menjadi paling utama, sehingga teknologi akan dimanfaatkan untuk mendukung pencapaian kebutuhan tersebut. “Jika mereka butuh teknologi paling canggih, butuh AI [artificial intelligence], maka itu yang akan kami bangun.”

    Oleh sebab itu, pihaknya juga telah meluncurkan aplikasi khusus yang telah memeroleh pengguna sebanyak 150.000 akun hanya dalam kurun waktu tiga bulan.

    Senada, Minister of the Government of Moscow Sergey Cheremin mengungkapkan bahwa pemanfaatan aplikasi di dalam sebuah kota juga bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pelayanan publik, selain untuk partisipasi masyarakat.

    Dia mencontohkan bahwa platform yang ia sediakan, mos.ru, telah memberikan akses kepada 450 layanan kota yang telah menghemat dua hingga tiga hari waktu warga per tahun.

    “[Pemerintah Kota] Moskow juga telah mengintegrasikan sistem pengawasan dengan lebih dari 250.000 kamera yang telah membantu menurunkan tingkat kriminalitas hingga 90%,” ujarnya.

    Deputy Prime Minister Slovakia Peter Kmec menambahkan bahwa investasi teknolohi dan transformasi hijau merupakan salah satu lompatan untuk meningkatkan pembangunan.

    “Kami ingin menghindari ketimpangan antara kota besar dan perdesaan. [Untuk itu] pemerintah harus cerdas agar bisa membangun kota pintas,” katanya.

  • Kaesang Ditulis Jadi Stafsus Gibran, Pemkot Kediri Langsung Klarifikasi

    Kaesang Ditulis Jadi Stafsus Gibran, Pemkot Kediri Langsung Klarifikasi

    Bisnis.com, Jakarta — Pemerintah Kota Kediri mendadak mengklarifikasi jabatan Kaesang Pangarep yang sebelumnya ditulis sebagai Staf Khusus Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

    Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi pada Pimpinan Pemerintah Kota Kediri, Adi Wicaksono meminta maaf atas penulisan Kaesang Pangarep sebagai Staf Khusus Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

    Namun sayangnya, Adi tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai jabatan sebenarnya Kaesang Pangarep yang pada saat itu hadir di acara diskusi Kembangkan Potensi Kota Kediri tanggal 24 April 2025 bersama Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati.

    “Bersama dengan ini kami Pemerintah Kota Kediri memohon maaf atas kekeliruan dalam penyebutan jabatan dari Kaesang Pangarep. Bahwa Kaesang Pangarep bukan sebagai Staf Khusus Wakil Presiden,” tutur Adi di Jakarta, Jumat (25/4/2025).

    Dia berjanji bahwa ke depan pihaknya akan lebih berhati-hati dalam menulis jabatan dan melakukan kroscek kembali sebelum siaran pers disebar ke sejumlah pewarta.

    “Ke depan kami akan lebih berhati-hati lagi. Khusunya dalam penyebutan jabatan. Kami akan kroscek lagi sebelum pemberitaan tayang,” katanya.

    Sebelumnya diberitakan bahwa Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati telah menerima kunjungan dari Staf Khusus Wakil Presiden Kaesang Pangarep dalam acara diskusi bertema Kembangkan Potensi Kota Kediri yang digelar pada tanggal 24 April 2025.

    “Hari ini silaturahmi bersama Mas Kaesang. Tadi kami juga diskusi bersama mengenai beberapa persoalan di Kota Kediri,” ujar Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati. 

    Mbak Wali mengungkapkan silaturahmi ini menambah relasi bagi Kota Kediri. Sebab dalam membangun Kota Kediri tidak bisa pemerintah daerah saja namun juga sinergi dengan beberapa pihak. Termasuk dengan pemerintah pusat melalui Staf Khusus Wakil Presiden.  

    “Kebetulan tadi Mas Kaesang juga silaturahmi dari satu kota ke kota lain. Mas Kaesang datang ke sini untuk mendengarkan aspirasi beberapa kepala daerah,” tuturnya.

  • Di Dubai, Menkomdigi Pamer RI Punya AI Center Sampai ke Indonesia Timur Papua

    Di Dubai, Menkomdigi Pamer RI Punya AI Center Sampai ke Indonesia Timur Papua

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid memamerkan penetrasi kecerdasan buatan (AI) yang berjalan secara cepat dan luas hingga ke wilayahj Indonesia Timur, Papua.

    Meutya menyampaikan pencapaian tersebut di depan perwakilan para petinggi teknologi yang tengah berkumpul di acara forum internasional “Machines Can See 2025” 

    Dia mengatakan sebagai bagian dari semangat inklusivitas, Indonesia membangun pusat keunggulan AI di beberapa kota, termasuk Bandung, Surabaya, dan Papua. 

    “Menjadikan pusat keunggulan AI di Papua sangat penting bagi orang Indonesia untuk menunjukkan bahwa AI, bahwa kami percaya inklusivitas sangat penting ketika kita berbicara tentang AI,” kata Meutya dikutip Jumat (25/4/2025). 

    Diketahui, AI Center di Papua akan dibangun oleh PT Indosat Tbk. (ISAT) untuk memberdayakan manusia dan upaya demokratisasi AI. Dengan AI Center, Indosat berharap masyarakat di Indonesia Timur dapat merasakan pengalaman yang sama dengan masyarakat yang berada di Jakarta dan Surabaya.

    Di sisi lain, Meutya menyebut Indonesia sedang berada dalam fase yang sangat strategis secara demografis, digital, dan geopolitik. 

    Dengan lebih dari 212 juta pengguna internet aktif dan status sebagai negara berpenduduk keempat terbanyak di dunia, Indonesia berkomitmen untuk menjadi bagian aktif dalam membentuk masa depan teknologi global.

    Meutya juga menggarisbawahi kesamaan pendekatan yang dibangun Indonesia bersama negara-negara BRICS dalam menciptakan ekosistem AI yang bertanggung jawab. 

    Fokus utamanya mencakup kesetaraan akses, penguatan perspektif global selatan, dan pemanfaatan AI untuk menjawab tantangan nyata masyarakat.

    “Inisiatif Indonesia dengan dialog BRICS semakin mencakup isu-isu seperti menjembatani kesenjangan digital, memajukan solusi pedesaan yang cerdas, dan menjaga kedaulatan data, seperti pemantauan bencana berbasis AI, pertanian cerdas, dan diagnostik kesehatan jarak jauh,” ucap Meutya.

    Meutya mengatakan pemerintah tengah menyiapkan pelelangan spektrum frekuensi 2,6 dan 3,5 gigahertz (GHz) serta memperluas jaringan serat optik dan kabel bawah laut untuk mengakselerasi digital RI.

    Langkah lain yang sedang ditempuh termasuk konsolidasi industri telekomunikasi dan pengembangan pusat data nasional berlatensi rendah untuk mendukung integrasi kecerdasan buatan (AI) yang optimal.

    Sebab, pada bidang infrastruktur digital, politikus Partai Golkar ini menyebut tantangan besar dalam menghubungkan 17.000 pulau Indonesia secara merata. 

    “Ini sebuah kemajuan, tetapi tetap mengingatkan kita tentang skala tantangan untuk membangun konektivitas yang cepat dan andal di 17.000 pulau di Indonesia,” kata Meutya.

    Isu diaspora digital juga menjadi perhatian, Meutya menyampaikan sekitar delapan juta warga negara Indonesia kini tinggal di luar negeri, termasuk 20.000 di antaranya yang bekerja di Silicon Valley.

    Lebih lanjut, Meutya menjelaskan bahwa pendidikan, ketahanan pangan dan penyediaan layanan publik menjadi tiga aspek yang mendapat perhatian besar dari pemerintah Indonesia.