Author: Bisnis.com

  • Bauksit & Feronikel Antam Tak Laku Imbas Aturan Baru Harga Patokan Mineral

    Bauksit & Feronikel Antam Tak Laku Imbas Aturan Baru Harga Patokan Mineral

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam tidak bisa menjual bauksit tercuci (washed bauxite) sejak 1 April 2025. Hal ini tak lepas dari kebijakan pemerintah yang mengatur harga penjualan bauksit dengan mengacu harga patokan mineral (HPM).

    Adapun, kebijakan yang dimaksud adalah Keputusan Menteri (Kepmen) Menteri ESDM Nomor 72.K/MB.01/MEM.B/2025 tentang Pedoman Penetapan Harga Patokan untuk Penjualan Komoditas Mineral Logam dan Batu Bara.

    Beleid yang berlaku mulai 1 Maret 2025 itu mengatur mengenai kewajiban bagi pemegang IUP/IUPK tahap kegiatan operasi produksi, pemegang IUPK sebagai kelanjutan operasi kontrak/perjanjian termasuk pemegang kontrak karya dan pemegang PKP2B, melakukan penjualan mineral logam dan batu bara yang diproduksi sesuai HPM atau harga patokan batu bara (HPB). 

    HPB yang dihitung menggunakan harga acuan batu bara (HBA), menjadi harga batas bawah penjualan batu bara. Demikian pula dengan HPM menjadi harga batas bawah penjualan mineral logam.

    Direktur Utama Antam Nico Kanter mengatakan, kebijakan baru itu membuat produk bauksit Antam tak laku. Sebab, tidak ada pembeli yang berani membayar dengan harga sesuai HPM.

    “Sejak 1 April kami sudah berhentikan penjualan. Karena kami coba [menjual] kepada buyer, tidak ada buyer atau smelter yang ada untuk membeli dengan harga HPM. Karena ini membuat mereka rugi,” tutur Nico dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi XII DPR RI, dikutip dari siaran YouTube Komisi XII DPR, Kamis (1/5/2025).

    Nico menyebut, HPM terlalu tinggi bagi para buyer. Padahal sebelum ada aturan tersebut, transaksi dengan buyer bisa dilakukan secara kesepakatan bersama atau business to business (B2B).

    Dia pun mengatakan, tingginya HPM berisiko merugikan smelter alumina dalam negeri yang menggunakan bauksit sebagai bahan baku utama. Pasalnya, hal ini membuat sejumlah smelter menahan pembelian karena dinilai tidak ekonomis.

    Di sisi lain, kebijakan dalam Kepmen ESDM Nomor 72 Tahun 2025 juga berpotensi membuat negara rugi. Sebab, dengan perusahaan tak melakukan penjualan, negara tidak menerima pemasukan royalti.

    “HPM ini terlalu tinggi harganya. Oleh karena itu, kami setop tidak ada pembelian dan tidak ada pembayaran royalti apa-apa kepada negara,” kata Nico.

    Tak hanya bauksit, Nico juga menyebut pihaknya saat ini belum bisa menjual olahan nikel jenis feronikel (FeNi) karena tidak adanya pembeli buntut aturan baru itu.

    “Selain bauksit, yang juga terdampak dari HPM ini adalah bisnis smelter Antam khususnya feronikel. Sejak 1 April, kami sama sekali tidak ada penjualan karena tidak ada buyer yang mau membeli dengan patokan harga minimal HPM,” ungkapnya.

    Sebelumnya, Menteri ESDM bahlil Lahadalia mengatakan, Kepmen Menteri ESDM Nomor 72.K/MB.01/MEM.B/2025 itu merupakan upaya pemerintah untuk menjaga stabilitas harga penjualan komoditas mineral logam dan batu bara di pasar global maupun dalam negeri.

    Bahlil menginginkan agar eksportir batu bara menggunakan HBA sebagai acuan transaksi ekspor. Hal ini lantaran penjualan ekspor batu bara Indonesia masih menggunakan harga acuan yang disepakati dengan pembeli dari negara lain. 

    Menurutnya, hal ini cukup merugikan. Sebab, terkadang batu bara Indonesia dihargai lebih murah dibandingkan negara lain. 

    “Nah, kita ini kan harus punya ide independensi, harus punya nasionalisme. Jangan harga batu bara kita ditentukan oleh orang lain harganya rendah. Aku enggak mau itu,” kata Bahlil di Kantor Kementerian ESDM, Rabu (26/2/2025).

    Oleh karena itu, dia pun menilai menjadikan HBA sebagai acuan ekspor merupakan keniscayaan. Dengan begitu, harga jual batu bara Indonesia di pasar internasional lebih menguntungkan.

    Alhasil, penetapan harga mineral acuan (HMA) dan HBA pun kini akan dilakukan dua kali dalam 1 bulan, yakni setiap tanggal 1 dan 15. Sebelumnya, penetapan HMA dan HBA dilakukan 1 bulan sekali.

  • Indosat Catatkan 2,9 Juta Pelanggan di Bali Nusra, ARPU Naik

    Indosat Catatkan 2,9 Juta Pelanggan di Bali Nusra, ARPU Naik

    Bisnis.com, DENPASAR – Operator telekomunikasi Indosat Oordeo Hutchison atau Indosat mencatatkan 2,9 juta pelanggan hingga kuartal I/2025. 

    EVP Head of Circle Java Indosat Ooredoo Hutchison, Fahd Yudhanegoro menjelaskan jumlah pelanggan naik 500.000 per tahun. Dengan jumlah itu, pertumbuhan pelanggan di wilayah Bali dan Nusa Tenggara menjadi yang tertinggi di Indonesia pada kuartal I/2025. 

    Selaras dengan kenaikan pelanggan tersebut, trafik data di region Bali Nusra mengalami peningkatan hingga 19,3% YoY.

    “Pencapaian ini tidak lepas dari komitmen Indosat untuk terus melakukan perluasan dan peningkatan kualitas jaringan, serta menghadirkan pengalaman yang mengesankan (marvelous experience) bagi semua pelanggan,” jelas Fahd dari keterangan resminya, Rabu (30/4/2025). 

    Sementara itu total BTS 4G di region Bali Nusra telah bertambah hampir 350 BTS 4G dalam setahun sehingga mencapai 7.635 BTS.

    Secara nasional, Pada kuartal I/2025, Indosat mencatatkan pertumbuhan ARPU yang positif disertai dengan peningkatan berkelanjutan dalam jumlah pelanggan menjadi bukti ketangguhan Indosat dalam menghadapi dinamika pasar. 

    ARPU Indosat tercatat mencapai hampir Rp40.000 [Rp39.2000], tumbuh sebesar 4,6% YoY, sementara jumlah pelanggan seluler bertambah sebanyak 700 ribu dibandingkan kuartal sebelumnya, sehingga total pelanggan mencapai 95,4 juta.

    Indosat mencatat pendapatan yang stabil sebesar Rp13.577,9 miliar, dengan EBITDA sebesar Rp6.415,1 miliar atau tumbuh 0,6% secara kuartalan (QoQ), didukung oleh fokus berkelanjutan Perusahaan terhadap disiplin biaya dan eksekusi yang efisien.

    Laba Bersih yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk meningkat sebesar 27% secara kuartalan menjadi Rp1,31 triliun, menandai kinerja laba positif selama 17 kuartal berturut-turut.

  • Telkom (TLKM) Cetak Laba Rp5,8 Triliun Kuartal I/2025, IndiHome Tumbuh

    Telkom (TLKM) Cetak Laba Rp5,8 Triliun Kuartal I/2025, IndiHome Tumbuh

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) mencatat laba bersih sebesar Rp5,81 triliun pada kuartal I/2025. Layanan internet bergerak menjadi kontributor utama pertumbuhan tersebut, dengan layanan internet tetap IndiHome menorehkan kinerja positif.

    Berdasarkan data info memo, Kamis (1/5/2025) laba bersih Telkom pada 3 bulan pertama 2025 sedikit terkoreksi 4% dibandingkan dengan Rp 6,05 triliun pada kuartal I/2024.

    Pendapatan Telkom pada kuartal I/2025 tercatat sebesar Rp 36,63 triliun dengan beban operasional perusahaan yang turun tipis sebesar 1% menjadi Rp 26,15 triliun dari Rp 26,42 triliun pada 2024.

    Manajemen mengungkap kuartal pertama  2025 menyajikan lanskap ekonomi yang beragam bagi Indonesia. Meskipun terjadi penurunan dalam belanja konsumen selama periode perayaan Lebaran, TelkomGroup menunjukkan ketahanan dan ketangkasan strategis.

    “Kami terus mendapatkan momentum dalam bisnis Konsumen kami, didukung oleh pertumbuhan payload data yang sehat dan peningkatan penetrasi broadband, sementara segmen Wholesale & International dan Enterprise kami mendapat manfaat dari meningkatnya permintaan akan infrastruktur dan solusi digital,” tulis manajemen.

    Dari sisi ritel, pada Kuartal I/2025, Telkomsel mempertahankan basis pelanggan seluler berkualitas tinggi dan mencatatkan pertumbuhan payload data sebesar 19,8% year on year (YoY). Bisnis Digital tetap kuat, menyumbang 90,3% dari pendapatan seluler, yang menggarisbawahi komitmen Telkom terhadap monetisasi digital yang berkelanjutan di tengah normalisasi musiman.

    IndiHome B2C mengalami penurunan dengan penetrasi konvergensi yang melambat menjadi 55%, mencerminkan pendekatan yang hati-hati dan selektif terhadap tantangan makro yang persisten. Meskipun demikian, pendapatan IndiHome B2C masih tumbuh 1,3% YoY, dengan penambahan pelanggan bersih sekitar 230.000 pelanggan pada Kuartal I/2025.

    Jumlah pelanggan IndiHome meningkat 7.0% YoY, dari 10,3 juta pelanggan pada kuartal I/2024 menjadi 11,03 juta pelanggan pada kuartal I/2025.

    Sementara itu, pada segmen seluler, Telkomsel Halo (pascabayar) mencatatkan pertumbuhan pelanggan sebesar 6.2%, dengan jumlah pelanggan mencapai 7,99 juta. Namun, Telkomsel Prabayar mengalami penurunan jumlah pelanggan sebesar 0,9%, dengan total pelanggan 150,81 juta sejalan dengan strategi perusahaan yang mengincar pelanggan berkualitas.

  • McKinsey Ungkap Prasyarat RI Naik Level Jadi Negara Maju

    McKinsey Ungkap Prasyarat RI Naik Level Jadi Negara Maju

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah sudah menargetkan Indonesia akan mencapai status negara maju atau negara berpenghasilan tinggi setidaknya pada 2045. Kendati demikian, McKinsey Global Institute menekankan ada sejumlah prasyarat untuk mewujudkan mimpi Indonesia Emas 2045 itu.

    Dalam laporan terbaru bertajuk The Enterprising Archipelago: Propelling Indonesia’s Productivity, McKinsey Global Institute (MGI) menekankan dua faktor utama yang perlu diperhatikan pemerintah Indonesia untuk meraih status negara berpenghasilan tinggi.

    Pertama, pertumbuhan rasio antara modal terhadap jumlah pekerja (capital per worker) atau disebut pendalaman modal (capital deepening). Dalam konteks ini, MGI mencatat Indonesia perlu menaikkan pertumbuhan produktivitas (output per worker) tahunannya yang sejak 2000 berada di angka 3,1% menjadi 4,9%.

    Kedua, pertumbuhan sektor-sektor bisnis kompetitif yang dapat mencetak lebih banyak perusahaan menengah dan besar. Oleh sebab itu, MGI mencatat perlunya transformasi di lima jenis modal (capital).

    Pertama, modal keuangan (financial capital) dengan memperluas kredit swasta dan kapitalisasi pasar saham untuk mendukung investasi kegiatan usaha

    Kedua, modal manusia (human capital) dengan meningkatkan kualitas pendidikan dan kecocokan keterampilan untuk mendorong produktivitas tenaga kerja

    Ketiga, modal institusional (institutional capital) dengan menyederhanakan proses registrasi kegiatan usaha serta kejelasan peraturan perundang-undangan untuk mengurangi biaya dan meningkatkan kegesitan kegiatan usaha

    Keempat, modal infrastruktur (infrastructural capital) dengan membangun jalan, pelabuhan, infrastruktur digital untuk memperkuat logistik dan konektivitas

    Kelima, modal kewirausahaan (entrepreneurial capital) dengan mendukung perusahaan rintisan serta meningkatkan private equity dan venture capital investment untuk membangun inovasi.

    Senior Fellow MGI Kevin Russel meyakini progres Indonesia meraih status negara berpenghasilan tinggi akan ditentukan eksekusi tranformasi lima modal tersebut.

    “Seluruh pihak baik pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat berperan penting dalam menerapkan langkah-langkah strategis untuk membantu Indonesia mendorong pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan,” ujar Kevin dalam keterangannya, dikutip Kamis (1/5/2025).

    Pada kesempatan yang sama, Managing Partner McKinsey & Co. Indonesia Khoon Tee Tan melihat transformasi lima modal tersebut dapat membangun kondisi yang mendukung pertumbuhan produktivitas yang lebih tinggi. 

    Sedangkan Senior Partner McKinsey sekaligus Direktur MGI Chris Bradley mendorong pemerintah Indonesia untuk meningkatkan jumlah perusahaan menengah dan besar sebanyak tiga kali lipat.

    Dengan begitu, sambungnya, terbuka lebih banyak lapangan kerja berkualitas tinggi sehingga mendorong pertumbuhan berbagai sektor value added atau bernilai tambah.

    “Selain manufaktur dan pertanian, pangsa terbesar dari value added bisa berasal dari sektor jasa,” jelas Bradley.

  • KPK Sebut Pengusaha Sinarmas Indra Widjaja Mangkir 2 Kali Pemeriksaan Kasus Taspen karena Sakit

    KPK Sebut Pengusaha Sinarmas Indra Widjaja Mangkir 2 Kali Pemeriksaan Kasus Taspen karena Sakit

    Bisnis.com, JAKARTA — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut pengusaha Sinarmas Group Indra Widjaja mangkir dari dua kali pemeriksaan kasus dugaan korupsi investasi PT Taspen (Persero) lantaran kondisi kesehatannya. 

    Berdasarkan catatan Bisnis, Indra dipanggil sebagai saksi pada 15 April 2025 dan 12 Februari 2025. Dia tidak hadir pada dua kali pemanggilan tersebut. 

    Juru Bicara KPK Tessa Mahardika Sugiarto menyebut Indra tak hadir lantaran memiliki masalah kesehatan. Dia menyebut tim penyidik akan memutuskan apabila akan memanggil lagi salah satu keluarga pendiri Sinarmas itu ke Gedung Merah Putih KPK. Dia pun membuka peluang penyidik untuk mengecek langsung kondisi kesehatan Indra. 

    “Memungkinkan [cek kondisi kesehatan secara langsung]. Memungkinakan untuk itu, tapi kembali lagi itu dikembalikan kepada penyidik nanti penilaiannya,” jelasnya kepada wartawan, dikutip Kamis (1/5/2025). 

    Adapun dikutip situs resmi Sinarmas Multifinance, Indra kini menjabat sebagai Komisaris Utama di salah satu perusahaan milik grup tersebut.  

    KPK menduga salah satu perusahaan Sinarmas, PT Sinarmas Sekuritas, ikut serta dalam menjual sukuk Taspen yang kini diperkarakan. Perusahaan itu diduga menerima keuntungan atas penjualan sukuk Taspen.

    Kini, penyidikan terhadap dua orang tersangka kasus Taspen sudah hampir rampung. Dua orang itu adalah mantan Direktur Investasi yang juga pernah menjabat Direktur Utama Taspen, Antonius N.S Kosasih, serta mantan Direktur Utama PT Insight Investments Management (IIM) Ekiawan Heri. 

    Penyidikan hampir rampung ditandai dengan selesainya audit investigasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas penghitungan kerugian keuangan negara pada kasus tersebut. Hasilnya, audit BPK menunjukkan investasi Taspen yang diperkarakan KPK itu menyebabkan kerugian keuangan negara sebesar Rp1 triliun.

    “Dari hasil pemeriksaan BPK, BPK menyimpulkan adanya penyimpangan yang berindikasi pidana yang mengakibatkan adanya kerugian negara. Kerugian kasus ini adalah sebesar Rp1 triliun,” jelas Direktur Jenderal Pemeriksaan Investigasi BPK I Nyoman Wara kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (28/4/2025). 

    Sebelum audit BPK rampung, KPK menduga kerugian keuangan negara akibat investasi dana kelolaan Taspen senilai Rp1 triliun ke Reksadana PT IIM yakni sebesar Rp200 miliar. 

    Audit BPK itu menunjukkan bahwa total dana yang diinvestasikan Antonius Kosasih itu ke PT IIM, serta sejumlah manajer investasi dan sekuritas, secara keseluruhan menjadi kerugian keuangan negara. 

  • Mastel Usul Operator Seluler Perkuat Layanan Digital Hadapi Pelemahan Daya Beli

    Mastel Usul Operator Seluler Perkuat Layanan Digital Hadapi Pelemahan Daya Beli

    Bisnis.com, JAKARTA — Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) menyarankan agar operator memperkuat layanan digital yang dimiliki dan menjadi ‘penghubung’ atau digital enabler guna menjaga pertumbuhan bisnis di tengah potensi pelamahan daya beli pada tahun ini.

    Ketua Bidang Infrastruktur Telematika Nasional Mastel Sigit Puspito Wigati Jarot berpendapat operator seluler perlu melakukan efisiensi operasional dan mengembangkan strategi pendekatan ekosistem digital untuk menciptakan sumber pendapatan baru guna menjaga pertumbuhan di tengah kondisi pelemahan daya beli.

    Selain itu, perluasan penggelaran 5G juga membuka potensi diversifikasi layanan yang dapat menjadi sumber pemasukan baru, meskipun membutuhkan investasi yang besar.

    “Jadi ke depan itu, perusahaan telko, selain model bisnis sebagai penyedia konektivitas seperti yang sudah ada selain ini, juga perlu mengembangkan diri sebagai ‘digital enabler’,” ujar Sigit kepada Bisnis, Kamis (1/5/2025).

    Lebih lanjut, Sigit menekankan dampak langsung pelemahan daya beli terhadap Average Revenue Per User(ARPU), di mana pelanggan cenderung memilih opsi layanan yang lebih murah.

    Sigit juga mengidentifikasi beberapa faktor penyebab perlambatan kinerja di sektor telekomunikasi pada 2024 selain pelemahan daya beli. Faktor-faktor tersebut meliputi tekanan bisnis Over-The-Top (OTT) yang mensubstitusi sebagian layanan, beban regulasi yang berat, persaingan harga antar operator, kejenuhan pasar akibat penetrasi yang tinggi, dan pengaruh kondisi ekonomi global.

    Pelemahan daya beli masyarakat hingga deflasi yang terjadi beberapa bulan berturut-turut pada 2024 berdampak pada penurunan permintaan di sejumlah segmen, termasuk layanan internet.

    Diketahui pada 2024, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) mencatatkan pertumbuhan pendapatan 0,5% year on year/YoY dengan total pendapatan Rp150 triliun. Telkom mampu mempertahankan dominansi di industri dengan pangsa pasar terbesar mencapai 51,8%. BACA JUGA

    Tekanan Daya Beli Gerus Indeks Konsumer Siklikal, Rekomendasi Saham SMSM Sementara itu PT Indosat Tbk. (ISAT) menempati urutan kedua dengan porsi kontribusi pendapatan sebesar 28,1%. Pendapatan Indosat tumbuh 9% YoY dengan nilai pendapatan Rp55,9 triliun dan PT XL Axiata Tbk. menempati urutan ketiga dengan pendapatan Rp34,39 triliun.

  • Pengusaha Turut Sampaikan 8 Tuntutan & Harapan di Hari Buruh 2025

    Pengusaha Turut Sampaikan 8 Tuntutan & Harapan di Hari Buruh 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta agar para buruh/pekerja meningkatkan kinerja di tempat kerja masing-masing. Permintaan ini disampaikan bertepatan dengan momentum perayaan Hari Buruh Internasional 2025 (May Day 2025).

    Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Sarman Simanjorang mengatakan, pengusaha juga mempunyai delapan tuntutan dan harapan kepada seluruh buruh dan pekerja di Indonesia, seiring dengan peringatan Hari Buruh 2025.

    “… antara lain para buruh dan pekerja agar semakin meningkatkan produktivitas di tempat kerja masing-masing,” kata Sarman dalam keterangan tertulis, Kamis (1/5/2025).

    Sarman mengatakan, pengusaha juga meminta agar buruh/pekerja dapat meningkatkan skill, keahlian, dan kompetensi, serta menjaga selalu hubungan industrial yang harmonis dan kondusif.

    “Mari kita jadikan momentum hari buruh ini menjaga dan meningkatkan hubungan industrial yang semakin harmonis dan kondusif untuk kemajuan perekonomian Indonesia,” ujarnya.

    Sarman menambahkan, pengusaha turut berharap agar buruh/pekerja mampu meningkatkan disiplin dan semangat kerja, menghormati dan menjalankan peraturan perusahaan dan perjanjian kerja bersama (PKB).

    Di samping itu, Kadin berharap buruh dapat mengedepankan prinsip musyawarah dan mufakat dalam mennyelesaikan permasalahan ketenagakerjaan di lingkungan masing-masing.

    Selain itu, Kadin juga menyinggung terkait revisi Undang-Undang Ketenagakerjaan. Menurutnya, perlu adanya prinsip kepentingan bersama pengusaha dan pekerja dalam perumusan revisi UU Ketenagakerjaan. Pengusaha juga berharap agar buruh menjaga usaha dan investasi yang kondusif untuk masa depan ekonomi Indonesia.

    Di sisi lain, dia juga menyebut kehadiran Presiden Prabowo Subianto di tengah perayaan May Day 2025 di Monumen Nasional (Monas) pada hari ini bisa menjadi pemantik para buruh/pekerja untuk dapat semakin meningkatkan kompetensi.

    “Pengusaha memberikan apresiasi yang tinggi atas kehadiran Presiden Prabowo dan sejumlah pejabat tinggi pada peringatan Hari Buruh tahun ini yang dipusatkan di Lapangan Monas, Jakarta,” tuturnya.

    Menurut Sarman, kehadiran presiden dapat menyemangati para pekerja Indonesia untuk semakin meningkatkan skill, keahlian, dan kompetensi sesuai dengan harapan pelaku usaha.

  • Hari Buruh, Puan Minta Buruh Kenang Perjuangan Bung Karno

    Hari Buruh, Puan Minta Buruh Kenang Perjuangan Bung Karno

    Bisnis.com, Jakarta — Ketua DPR RI Puan Maharani mengingatkan para buruh agar mengenang perjuangan kakeknya Presiden Sukarno atau Bung Karno.

    Pasalnya, menurut Puan, kakeknya bersama para pendiri bangsa lain, selama ini selalu memperjuangkan hak-hak buruh. Bahkan, kata Puan, Soekarno juga dikenal sebagai pemikir perburuhan Indonesia.

    Beberapa gagasan Bung Karno ihwal buruh di antaranya tentang asas perjuangan kaum buruh yakni hak atas hasil keringat sendiri. Salah satunya, perjuangan buruh terkait batas jam kerja. Perjuangan buruh untuk membatasi jam kerja dianggap menjadi salah satu simbol keberhasilan mereka.

    “Pada tahun 1950-an, Bung Karno juga mengeluarkan kebijakan pemberlakuan THR yang hingga kini masih terus diterapkan. Hari Buruh 1 Mei bukan hanya tentang keberhasilan membatasi jam kerja, tetapi juga simbol kemenangan nilai keadilan sosial,” tutur Puan di Jakarta, Kamis (1/5/2025).

    Puan berjanji bahwa dirinya bakal terus melanjutkan gagasan kakeknya itu untuk memperkuat kebijakan, pengaturan dan program pemerintah terhadap buruh. Dia mengatakan bahwa buruh harus mendapat perlindungan dan hak yang jelas, sekaligus mendapatkan lingkungan kerja yang aman dan harmonis.

    “DPR RI akan mendukung upaya Pemerintah dalam mewujudkan Negara Kesejahteraan. Banyak yang harus kita kerjakan untuk mewujudkan Negara Kesejahteraan,” kata Puan.

    Tidak lupa Puan pun mengajak semua pihak untuk merefleksikan semangat perjuangan pendiri bangsa dalam momen Hari Buruh Internasional yang diperingati setiap tanggal 1 Mei.

    “Selamat Hari Buruh Internasional 2025 untuk semua buruh maupun pekerja di Indonesia. Momen May Day menjadi bukti bahwa perjuangan terhadap kesejahteraan buruh tak pernah berhenti sejak negara ini berdiri,” ujarnya.

    Puan pun optimistis perjuangan para buruh selama ini telah membuat Indonesia jadi bangsa yang semakin maju.“Saya percaya di balik setiap peluh buruh, ada semangat perjuangan untuk membangun bangsa ini,” tuturnya.

  • Jumlah BUMD se-Indonesia 1.057, Setoran Dividen Rp13 Triliun

    Jumlah BUMD se-Indonesia 1.057, Setoran Dividen Rp13 Triliun

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Dalam Negeri mencatat nilai dividen yang disetorkan oleh badan usaha milik daerah atau BUMD yang tersebar di seluruh Indonesia senilai Rp13,02 triliun dari total laba yang mencapai Rp29,5 triliun.

    Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Ribka Haluk mengatakan bahwa terdapat 1.057 BUMD di Indonesia dengan beragam aktivitas layanan, mulai dari sektor keuangan, jaminan asuransi, layanan air minum, pertambangan, dan lain sebagainya.

    “Jumlah aset seluruh BUMD sebesar Rp1.170,1 triliun,” ujar Ribka Haluk saat menghadiri Rapat Kerja dengan Komisi II DPR pada Senin (28/4/2025).

    Dalam laporannya tersebut, dia menuturkan jumlah pegawai di lingkungan BUMD tercatat sebanyak 154.608 orang. Jumlah itu belum termasuk jajaran direksi dan komisaris BUMD yang masing-masing jumlahnya sebanyak 1.911 orang dan 1.993 orang.

    Wamendagi menyampaikan sebagian besar BUMD yang mampu mencatat laba, bergerak di sektor jasa keuangan. Dari data yang dipaparkan, sebanyak 26 bank pembangunan daerah (BPD) mencatatkan laba dan hanya 1 BPD yang tidak laba.

    Sementara itu, bank perekonomian rakyat (BPR) yang dikelola pemerintah daerah, sekitar 190 di antaranya mencatat laba dan sekitar 25 lainnya mencatat rugi.

    Di layanan jasa penyediaan air minum melalui Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), lebih dari 200 perusahaan PDAM mencatat laba, sedangkan yang merugi sebanyak 127 perusahaan.

    Ribka menuturkan BUMD didirikan dengan empat tujuan, pertama, perintis dalam sektor usaha yang bekum diminati oleh kalangan swasta. Kedua, sebagai pelaksana pelayanan publik; ketiga, turut membantu pengembangan usaha kecil dan menengah, dan keempat, penyumbang bagi penerimaan daerah.

    “BUMD memiliki peran penting dalam mendorong perekonomian daerah,” katanya dalam rapat yang turut dihadiri sejumlah kepala daerah di tingkat provinsi dan kabupaten/kota tersebut.

    Tantangan Pengelolaan BUMD

    Kendati berperan penting bagi ekonomi, Ribka juga menyatakan masih terdapat sejumlah tantangan dalam pengelolaan BUMD yang menyebabkan kinerja BUMD kurang optimal, bahkan cenderung menjadi beban fiskal bagi pemerintah daerah.

    Tantangan yang dihadapi a.l. penyelenggaraan BUMD belum memiliki satuan pengawas internal dan manajemen risiko yang baik.

    Kemudian, banyak BUMD yang masih berada dalam zona nyaman dan diintervensi oleh berbagai kepentingan. Aspek lain yakni pembinaan dan pengawasan serta tata kelola yang belum optimal lalu, penyertaan modal yang dilakukan belum sesuai dengan kebutuhan dan berkelanjutan.

    Hal lain yang turut menjadi perhatian yakni tidak adanya sanksi terkait kebijakan yang dilanggar dalam pengelolaan BUMD serta belum meratanya sumber daya manusia (SDM) di BUMD.

    Kondisi BUMD
    Keterangan

    Jumlah BUMD
    1.057

    Jumlah aset BUMD
    Rp1.170,1 triliun

    Jumlah ekuitas
    Rp236,5 triliun

    Jumlah laba
    Rp29,5 triliun

    Jumlah dividen
    Rp13,02 triliun

    Jumlah direksi
    1.911 orang

    Jumlah dewan pengawas/komisaris
    1.993 orang

    Jumlah pegawai
    154.609 orang

    Sumber: Paparan Kemendagri; diolah

  • KPK: 2 Politisi Nasdem Kembali Absen di Pemeriksaan Kasus CSR BI

    KPK: 2 Politisi Nasdem Kembali Absen di Pemeriksaan Kasus CSR BI

    Bisnis.com, JAKARTA — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan 2 anggota DPR Fraksi Partai Nasdem Charles Meikyansyah dan Fauzi Amro kembali absen dari panggilan pemeriksaan kasus dugaan korupsi dana corporate social responsibility (CSR) Bank Indonesia (BI). 

    Penyidik kembali memanggil Charles dan Fauzi, Rabu (1/5/2025), untuk diperiksa sebagai saksi dalam kasus tersebut. Panggilan itu merupakan yang kedua setelah sebelumnya kedua politisi itu juga absen pada panggilan pertama yakni 13 Maret 2025. 

    Juru Bicara KPK Tessa Mahardika Sugiarto menyebut keduanya absen karena adanya kunjungan kerja dan telah memberikan konfirmasi secara resmi ke tim penyidik. 

    “Untuk dua saksi CSR BI tidak hadir dan telah memberi konfirmasi ketidakhadiran secara resmi kepada Penyidik. Dengan alasan bertabrakan dengan jadwal kegiatan kunjungan kerja yang sudah terjadwal sebelumnya,” ujar Tessa kepada wartawan, dikutip Kamis (1/5/2025). 

    Tessa menyebut keduanya meminta penjadwalan ulang pemanggilan. Pada keterangan terpisah, dia menyebut tim penyidik belum bisa menjemput paksa kedua saksi itu meski sudah dua kali absen dari pemanggilan. Hal itu karena keduanya memberikan konfirmasi ketidakhadiran secara resmi.

    Upaya paksa bisa dilakukan, terang Tessa, apabila saksi tidak hadir secara berturut-turut sebanyak dua kali tanpa alasan yang jelas. 

    Mengenai alasan pemanggilan Charles dan Fauzi, Tessa masih enggan memberikan penjelasan lebih lanjut. Dia menyebut keduanya dipanggil bisa untuk dimintai konfirmasi atas barang bukti yang diperoleh, maupun dari keterangan saksi lain. 

    Pemeriksaan Sebelumnya

    Untuk diketahui, sejauh ini KPK telah beberapa kali memeriksa dua orang anggota DPR yaitu Satori dari Fraksi Partai Nasdem, dan Heri Gunawan dari Fraksi Partai Gerindra. Rumah keduanya juga telah digeledah. 

    Di sisi lain, pihak yayasan penerima CSR BI dari daerah pemilihan (dapil) Satori maupun tenaga ahli DPR yang bekerja untuknya dan Heri Gunawan juga telah diperiksa KPK beberapa waktu lalu. 

    “Jadi tidak mungkin saksi dipanggil tidak ada dasarnya, tidak ada keterangan saksi hanya karena desakan dari pihak-pihak tertentu lalu dilakukan pemanggilan untuk KPK dalam hal ini penyidik tidak akan melakukan hal seperti itu,” jelas Tessa. 

    Adapun KPK telah memulai penyidikan terhadap kasus CSR BI sejak akhir 2024 lalu. Penyidikan yang dilakukan bersifat umum sehingga belum ada pihak yang ditetapkan tersangka, bahkan sampai dengan saat ini. 

    Ketua KPK Setyo Budiyanto memastikan segera menetapkan tersangka di kasus tersebut. Namun, dia enggan memerinci kapan waktunya. Dia membantah adanya kendala dalam penanganan kasus tersebut sehingga pihak tersangka belum ditetapkan. 

    “Ya nanti ada waktunya. Ada saatnya nanti segera ditetapkan,” ujarnya di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (30/4/2025). 

    Lembaga antirasuah menduga bahwa Satori dan Heri Gunawan merupakan di antara politisi DPR penerima dana manfaat CSR BI, atau Program Sosial Bank Indonesia (PSBI).

    Satori dan Heri merupakan anggota Komisi XI atau Komisi Keuangan DPR periode 2019-2024. AKD DPR itu merupakan mitra kerja BI hingga Otoritas Jasa Keuangan (OJK) maupun Kementerian Keuangan (Kemenkeu). 

    Dana PSBI itu diterima melalui yayasan milik Satori dan Heri dari dapil masing-masing, setelah sebelumnya diajukan dan diseleksi oleh BI untuk kelayakannya. 

    Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur menjelaskan, pihaknnya menduga bahwa yayasan penerima CSR BI yang dimiliki Satori dan Heri tidak menggunakan dana bantuan itu sesuai dengan fungsinya.  

    Misalnya, apabila awalnya dana CSR ditujukan untuk membangun rumah rakyat 50 unit, kenyataan di lapangan rumah yang dibangun tidak sampai jumlah tersebut.  

    “Tidak 50-nya dibangun. Tapi hanya misalkan 8 atau 10. Terus yang 40-nya ke mana? Ya itu tadi. Yang 40-nya dalam bentuk uangnya tidak dibangunkan rumah. Akhirnya dibelikan properti. Yang baru ketahuan baru seperti itu,” kata Asep.  

    Sementara itu, Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso memastikan bahwa penyaluran CSR BI dilakukan dengan tata kelola/ketentuan yang benar. 

    “Proses pemberian PSBI senantiasa dilakukan sesuai tata kelola/ketentuan yang benar, mencakup tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dengan menjunjung tinggi prinsip keterbukaan, akuntabilitas, dan kemanfaatan,” tuturnya, Minggu (29/12/2024).