Author: Bisnis.com

  • Komdigi dan Oracle Jalin Kemitraan Strategis Kembangkan Pusat AI Terbesar di Asean

    Komdigi dan Oracle Jalin Kemitraan Strategis Kembangkan Pusat AI Terbesar di Asean

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Indonesia menggandeng Oracle dalam kemitraan strategis yang berfokus pada pembangunan klaster GPU terbesar di kawasan Asia Tenggara. 

    Langkah ini menjadi tonggak penting dalam upaya Indonesia memperkuat kedaulatan digital dan meningkatkan daya saing teknologi nasional di tingkat global.

    Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menyatakan Oracle akan meluncurkan wilayah cloud publik di Indonesia pada kuartal III/2025. 

    Fasilitas ini diproyeksikan menjadi pusat data dengan teknologi mutakhir yang mampu menopang beban kerja AI berskala besar, sekaligus mendukung keamanan dan kedaulatan data nasional.

    “Klaster GPU yang dibangun Oracle akan menjadi fondasi penting bagi ekosistem AI nasional, memperkuat kapasitas digital, dan membuka peluang besar bagi inovasi,” kata Meutya dalam keteranganya, Selasa (6/5/2025).

    Selain infrastruktur, kemitraan ini juga mencakup pengembangan sumber daya manusia melalui pelatihan AI bagi pelajar, tenaga kerja, dan aparatur negara. 

    “Transformasi digital berkelanjutan hanya bisa tercapai dengan SDM yang tangguh. Kami menargetkan pembekalan AI bagi lebih dari 100.000 warga dalam tiga tahun ke depan,” ujar Meutya.

    Di sisi lain, Senior Vice President Oracle untuk Jepang dan Asia Pasifik (JAPAC), Chris Chelliah menegaskan Indonesia adalah pasar strategis dengan potensi besar untuk menjadi pemimpin AI regional. 

    Pihaknya melihat Indonesia sebagai pusat pertumbuhan AI yang dinamis. Oracle tidak hanya membawa teknologi dan investasi, tetapi juga membangun infrastruktur yang siap menjawab kebutuhan lokal.

    “Mulai dari keamanan data hingga keberlanjutan ekosistem digital,” ucapnyq.

    Oracle, yang telah beroperasi di Indonesia selama 30 tahun, kini memperkuat investasinya melalui pengembangan wilayah cloud publik dengan klaster GPU raksasa

    GPU ini akan memfasilitasi pemrosesan AI berskala besar melalui elemen kunci dalam berbagai sektor mulai dari layanan publik hingga industri kreatif.

    Sebagai tindak lanjut, Komdigi dan Oracle akan membentuk tim kerja bersama untuk menyusun peta jalan pengembangan AI nasional yang inklusif dan berdaya saing global.

    Langkah ini memperkuat posisi Indonesia sebagai magnet baru bagi investasi dan inovasi teknologi di Asia Tenggara, sekaligus menunjukkan komitmen jangka panjang untuk membangun kedaulatan digital yang kuat dan berdampak luas.

  • Batal Resign dari PCO, Hasan Nasbi Ngaku Sudah Bertemu Prabowo

    Batal Resign dari PCO, Hasan Nasbi Ngaku Sudah Bertemu Prabowo

    Bisnis.com, JAKARTA – Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi mengaku dirinya telah bertemu dengan Presiden RI Prabowo Subianto.

    Dalam kesempatan tersebut, Hasan Nasbi diminta untuk melanjutkan perannya memimpin lembaga tersebut.

    “Saya ada bertemu dengan Presiden, kemudian saya ada bertemu dengan Pak Mensesneg, bertemu juga dengan Bapak Seskab, dan pada momen itu saya diperintahkan untuk meneruskan tugas memimpin kantor PCO. Jadi, kira-kira begitu keadaannya,” kata Hasan Nasbi dilansir dari Antara, Selasa (6/5/2025). 

    Meski demikian, Hasan Nasbi tidak menjawab secara gamblang mengenai surat pengunduran dirinya apakah diterima atau ditolak oleh Presiden. Namun, dia telah mendapat perintah untuk meneruskan tugas sebagai Kepala PCO.

    Dia mengaku mendapat pesan dari Presiden Prabowo untuk memperbaiki berbagai hal yang belum berjalan dengan baik.

    “Yang jelas, pesan Presiden, hal-hal yang perlu diperbaiki, segera diperbaiki. Hal-hal yang belum baik di masa lalu, kemudian akan diperbaiki dan harus diperbaiki. Jadi, perintah Presiden itu,” katanya. 

    Sebelumnya pada Selasa, (29/4/2925), Hasan Nasbi mengumumkan pengunduran dirinya secara terbuka sambil memperlihatkan tayangan hari terakhir dia berkantor sebagai Kepala PCO pada tanggal 21 April 2025.

    Hasan Nasbi menjabat sebagai Kepala PCO sejak masa transisi pemerintahan pada 19 Agustus 2024. Kemudian, Presiden Prabowo kembali menetapkan Hasan Nasbi sebagai Kepala PCO pada 21 Oktober 2024.

    “Kesimpulan saya sudah sangat matang bahwa sudah saatnya menepi ke luar lapangan dan duduk di kursi penonton. Memberikan kesempatan kepada figur yang lebih baik untuk menggantikan posisi bermain di lapangan,” kata Hasan Nasbi saat mengumumkan pengunduran dirinya. 

    Dia juga menyampaikan surat pengunduran dirinya itu telah diserahkan kepada Presiden Prabowo melalui Mensesneg Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

    Bagi Hasan, keputusannya mengundurkan diri itu bertujuan memberikan kesempatan pada figur lain agar komunikasi pemerintah lebih baik pada masa mendatang.

  • Misteri di Balik Bumi yang Bergetar Setiap 26 Detik Sekali

    Misteri di Balik Bumi yang Bergetar Setiap 26 Detik Sekali

    Bisnis.com, JAKARTA – Seperti manusia, ternyata bumi juga berdetak dan berdenyut, bahkan setiap 26 detik sekali.

    Ahli geologi Amerika Jack Oliver menemukan gempa bumi ini telah diamati selama beberapa dekade, sejak tahun 1960-an di Pasifik Selatan.

    Sejak saat itu, disadari bahwa ini adalah fenomena global, karena denyutnya telah terdeteksi di seluruh dunia.

    Apakah guncangan ini berasal dari gelombang laut? Bagaimana dengan gunung berapi? Atau mungkin ada hubungannya dengan matahari. Terlepas dari sumbernya, “detak jantung” ini menambah banyak misteri yang saat ini sedang dipecahkan oleh para ahli.

    Seismometer di seluruh planet mendeteksi gempa lemah yang terjadi setiap 26 detik. Dengan ritme yang mirip dengan detak jantung, “mikroseisme” ini, sebagaimana disebut, dikenal sebagai denyut Bumi.

    Oliver pertama kali menerbitkan penemuannya tentang “detak jantung” planet ini pada bulan Juli 1962 di jurnal Bulletin of the Seismological Society of America. Artikelnya, “Badai mikroseisme di seluruh dunia dengan periode sekitar 27 detik,” menyelidiki badai mikroseisme yang direkamnya pada tanggal 6 Juni 1961.

    Dengan menggunakan “seismograf yang sangat sensitif,” menurut abstraknya, dia meramalkan bahwa “detak jantung” ini disebabkan oleh “gelombang laut yang tersebar menghantam pantai Teluk Guinea.” Prediksinya yang lain menyatakan bahwa mungkin mikroseisme ini adalah “getaran harmonik” yang entah bagaimana terhubung dengan peristiwa magmatik yang terjadi di bawah Samudra Atlantik Selatan.

    Oliver membulatkan 26 detik menjadi “sekitar 27 detik,” sebagaimana tercermin dalam judulnya, pengamatan Tn. Oliver tentang gempa bumi masih dirujuk oleh para ilmuwan hingga saat ini. Para peneliti belum mengonfirmasi atau mengesampingkan salah satu dari teori ini, dan terus mengembangkan teori mereka sendiri.

    Mungkin ini adalah peristiwa yang disebabkan oleh manusia, sebuah pemikiran yang mengkhawatirkan, seperti kolam lelehan yang muncul di gletser Alaska dan merupakan pertanda buruk akan hal-hal yang akan datang. Atau mungkin denyut Bumi mendahului kita.

    Dalam beberapa dekade setelah Oliver pertama kali merekam “detak jantung” Bumi, tim ilmuwan abad ke-20 dan ke-21 mengungkap lebih banyak tentang mikroseisme ini.

    Pada tahun 1980, anggota Survei Geologi AS menemukan bahwa denyut ini paling kuat selama badai. Kemudian, pada tahun 2005, para peneliti di Universitas Colorado, Boulder mengonfirmasi teori Tn. Oliver bahwa Teluk Guinea terlibat.

    Pada tanggal 24 Mei 2006, tim tersebut menerbitkan temuan mereka di Geophysical Research Letters. Artikel tersebut, berjudul “Lokasi sumber mikroseisme 26 detik dari korelasi silang kebisingan seismik ambien,” menyatakan:

    Para ahli menyimpulkan bahwa “detak jantung” selama 26 detik itu dipicu oleh “satu sumber” di suatu tempat di Teluk Guinea. Di sinilah Perairan Khatulistiwa Atlantik, “gumpalan air” besar di lautan, berada, meskipun membentang hingga ke Brasil.

    Banyak hal aneh lainnya telah ditemukan di perairan dunia, dan terkadang cukup mengecewakan, seperti sampah plastik, yang merupakan kejutan menyedihkan selama penyelaman kapal selam terdalam yang pernah ada. Meskipun misteri detak jantung Bumi belum terpecahkan secara resmi hal itu tidak berada di puncak daftar prioritas para seismolog empat teori utama beredar di kalangan komunitas ilmiah, termasuk:

    Ketika gelombang menghantam dasar laut dekat landas kontinen, gelombang tersebut membentuk kembali dasar laut dan memicu mikroseisme yang beriak di seluruh planet

    Letusan dan aktivitas gunung berapi bawah laut melepaskan gelombang kejut di sepanjang kerak Bumi

    Saat sedimen di dasar laut pecah dan bergerak, dia menciptakan denyut. Matahari tidak menghangatkan planet secara merata, yang menyebabkan arus laut dan angin yang tidak merata yang menciptakan ritme bergetar

    Meskipun tidak dijelaskan dan bukan prioritas utama bagi para ilmuwan, denyut selama 26 detik ini tetap merupakan aspek penting dari fungsi planet.

    Seperti yang disebutkan, banyak yang berhipotesis bahwa gelombang laut atau gunung berapi memiliki kaitan dengan fenomena tersebut. Terlepas dari apakah keduanya menyebabkan “detak jantung” atau tidak, keduanya tetap saling terkait, sehingga studi tentang mikroseisme misterius ini berharga dalam memahami proses kelautan, seismik, dan geologi global, yang sangat berpengaruh pada kehidupan manusia.

    Sekitar sepertiga populasi Bumi tinggal di pesisir, dan jumlah itu terus meningkat. Gempa bumi, tsunami, dan kejadian terkait lainnya mengguncang seluruh negara saat terjadi, tetapi sebagian besar tidak dapat diprediksi.

  • Kelakar Prabowo: Menteri Pertanian Kerja Keras Sampai Kulitnya Hitam

    Kelakar Prabowo: Menteri Pertanian Kerja Keras Sampai Kulitnya Hitam

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan apresiasi tinggi terhadap kinerja para pejabat di sektor pangan, khususnya Menteri Pertanian, dalam menjaga ketahanan pangan nasional.

    Dengan nada bercanda, Prabowo bahkan menyebut para menterinya bekerja begitu keras hingga kulit mereka menjadi gelap karena sering turun ke lapangan.

    Pernyataan ini disampaikan Prabowo dalam pidatonya di sidang kabinet paripurna saat menyinggung pencapaian produksi beras dan jagung nasional yang meningkat signifikan di tahun ini. Dia menyebut bahwa produksi beras, misalnya di Sumatera Selatan, meningkat dari sekitar 3 juta ton menjadi 4 juta ton—naik 25%.

    “Saya dari Sumatera Selatan, hasil di Sumsel berasnya yang tiap tahun berkisar 3 juta ton, tahun ini akan mencapai 4 juta ton. Artinya peningkatan 25 persen. Saya kira di seluruh dunia ini suatu prestasi,” katanya di kantor presiden, Senin (5/5/2025). 

    Tak hanya itu, dia juga mengungkap bahwa jumlah cadangan beras pemerintah saat ini merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah Indonesia.

    “Belum pernah pemerintah menguasai jumlah tonase beras sebesar sekarang. Ini suatu prestasi, tapi bukan datang begitu saja, apalagi di sektor pertanian,” tegasnya.

    Dalam momen itu, Prabowo melontarkan candaan kepada Menteri Pertanian dan Wakilnya yang disebutnya kini berkulit lebih gelap akibat sering terjun langsung ke lapangan. 

    “Untung saja Menteri Pertanian hari ini hadir di Jakarta. Biasanya saya cari nggak ada, ada di Kalbar, ada di Jambi. Menteri dan Wakil Menteri udah item sekali. Berarti mereka benar-benar bekerja. Kalau nggak item saya malah curiga,” ujar Prabowo disambut tawa hadirin.

    Prabowo juga sempat melibatkan tokoh publik lain dalam kelakar politiknya. Salah satunya adalah Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai.

    “Akhirnya apa, Pak Natalius Pigai ingin menjadi Menteri Pertanian. [Namun] dia di ruang AC saja masih…,” ujar Prabowo, yang kembali memancing gelak tawa.

  • 4 Cara Melihat Pesan WA yang Dihapus, Sebelum Hilang Permanen

    4 Cara Melihat Pesan WA yang Dihapus, Sebelum Hilang Permanen

    Bisnis.com, JAKARTA – Pesan WhatsApp yang sudah dihapus oleh pengirim masih bisa dilihat sebelum hilang permanen. Anda bisa menggunakan fitur notifikasi, melalui widget WhatsApp versi lama, atau backup chat untuk melihat pesan yang dihapus. 

    Dengan beberapa cara tersebut Anda masih bisa membaca pesan yang sudah ditarik pengirim. Simak dan pahami langkah-langkahnya di bawah ini.

    Salah satu fitur yang cukup kontroversial dari aplikasi ini adalah fitur “hapus untuk semua” yang memungkinkan pengirim pesan untuk menarik kembali pesan yang telah dikirim.

    Dengan demikian, pesan yang telah dihapus tersebut tidak bisa dilihat oleh penerima. Walau tak lagi bisa diakses, ada beberapa cara melihat pesan WhatsApp yang sudah dihapus dengan mudah.

    Perlu ditekankan bahwa meskipun secara teknis beberapa pesan WA yang sudah dihapus bisa diakses kembali, cara menampilkan pesan terhapus di WA tanpa izin dapat melanggar privasi.

    Hal ini penting untuk diperhatikan terutama jika menyangkut percakapan pribadi yang sensitif, chat profesional atau rahasia pekerjaan, dan informasi hukum atau finansial.

    Cara Melihat Pesan WA yang Sudah Dihapus

    1. Melalui Notifikasi Log (Notification History)

    a. Android

    Sebagian besar perangkat Android menyimpan log notifikasi, yang mencatat isi pesan masuk—termasuk pesan WhatsApp—sebelum dihapus oleh pengirim. Cara memanfaatkannya:

    Langkah-langkah:

    Unduh aplikasi pihak ketiga seperti “Notification History Log” atau “Notisave” dari Google Play Store.
    Izinkan akses notifikasi kepada aplikasi tersebut.
    Aplikasi ini akan menyimpan semua notifikasi masuk, termasuk isi pesan WA sebelum dihapus.

    Catatan Penting:

    Tidak semua jenis HP mendukung log notifikasi.
    Pesan hanya dapat dibaca jika notifikasi sempat muncul sebelum dihapus.

    b. iPhone (iOS)

    Sayangnya, sistem operasi iOS tidak mengizinkan akses bebas terhadap log notifikasi oleh aplikasi pihak ketiga, sehingga cara ini tidak efektif untuk pengguna iPhone.

    2. Melalui Widget WA (Versi Lama)

    Pada beberapa versi lama Android, pengguna bisa menggunakan widget WhatsApp untuk membaca pesan yang belum sepenuhnya dihapus dari cache.

    Cara menggunakannya:

    Tambahkan widget WA ke layar utama.
    Widget tersebut akan menampilkan pesan masuk meski telah dihapus dari tampilan utama aplikasi.
    Namun, cara ini sudah jarang relevan, karena WhatsApp terus memperbarui sistem keamanannya.

    3. Menggunakan Aplikasi Pemulihan Data (Root/Backup)

    Untuk pengguna tingkat lanjut (advanced users), terdapat opsi menggunakan aplikasi pemulihan data seperti Dr.Fone, Tenorshare UltData, atau iMyFone D-Back. Cara ini sering memerlukan perangkat yang sudah di-root (Android) atau memiliki backup data reguler.

    Kelebihan:

    Bisa mengakses pesan lama, termasuk yang dihapus.

    Kekurangan:

    Proses rumit dan berisiko terhadap keamanan data.
    Berpotensi melanggar privasi dan kebijakan WhatsApp.

    4. Melalui Fitur Backup WhatsApp

    Jika Anda mengatur cadangan harian, mingguan, atau bulanan di WhatsApp, Anda bisa mengembalikan pesan yang dihapus dengan me-restore cadangan lama.

    Langkah-langkah:

    Hapus aplikasi WhatsApp.
    Instal ulang dan lakukan login dengan nomor yang sama.
    Pilih opsi “Pulihkan dari Google Drive/iCloud”.
    WhatsApp akan mengembalikan pesan-pesan dari cadangan terakhir.

    Catatan:

    Metode ini hanya memulihkan pesan hingga waktu pencadangan terakhir.
    Tidak dapat melihat pesan yang dikirim setelah waktu backup dan kemudian dihapus.

    Itulah empat cara yang bisa Anda gunakan untuk melihat pesan WhatsApp yang sudah dihapus sebelum hilang permanen. Pastikan Anda memilih metode yang sesuai dengan kebutuhan dan perangkat yang digunakan. Dengan langkah yang tepat, Anda tidak perlu lagi penasaran dengan isi pesan yang ditarik oleh pengirim.

  • Kembali Menjabat Usai Mundur, Hasan Nasbi: Saya Loyal ke Presiden

    Kembali Menjabat Usai Mundur, Hasan Nasbi: Saya Loyal ke Presiden

    Bisnis.com, JAKARTA – Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi memastikan dirinya tetap menjalankan tugas menyusul kehadirannya dalam rapat kabinet yang digelar Senin (5/5/2025) kemarin.

    Kehadiran tersebut dinilai sebagai sinyal kuat bahwa surat pengunduran dirinya sebelumnya tidak diterima oleh Istana.

    Dalam keterangannya kepada wartawan, Hasan menjelaskan bahwa dia diundang secara resmi oleh Sekretaris Kabinet (Seskab) untuk mengikuti rapat kabinet. 

    Dia juga mengungkapkan telah bertemu langsung dengan Presiden, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya dalam pertemuan yang berujung pada perintah untuk kembali memimpin PCO.

    “Saya diperintahkan untuk meneruskan tugas memimpin kantor PCO. Jadi kira-kira begitu keadaannya,” ujarnya saat ditemui di Kantor PCO, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (6/5/2025).

    Saat ditanya apakah pengunduran dirinya ditolak, Hasan menyarankan agar hal tersebut ditanyakan langsung kepada Mensesneg. Namun, dia menegaskan bahwa yang dia terima adalah perintah untuk tetap menjalankan tugas.

    Terkait komunikasi internal di Istana, Hasan menyebut bahwa perintah melanjutkan tugas disampaikan oleh Mensesneg dan Seskab, bukan secara langsung oleh Presiden Prabowo Subianto. 

    Meski begitu, dia menegaskan bahwa Presiden telah memberikan arahan umum agar komunikasi pemerintah diperbaiki dan ditingkatkan.

    Mengenai potensi tumpang tindih antara PCO dengan juru bicara (jubir) Istana yang baru diangkat, Prasetyo Hadi, Hasan menegaskan bahwa keduanya memiliki tugas yang berbeda dan telah diatur dalam peraturan presiden.

    “Tugas dan fungsi PCO itu jelas, yaitu mengkomunikasikan hal-hal strategis yang terkait dengan Hasta Cita dan program-program prioritas. Jadi tidak akan tumpang tindih,” jelasnya.

    Hasan juga menegaskan bahwa tidak ada gangguan dalam hubungannya dengan Istana, dan bahwa dirinya kembali bertugas karena loyalitas terhadap Presiden.

    “Saya loyal sama Presiden. Tahu diri itu bukan bertentangan dengan loyalitas. Tapi begitu diperintahkan untuk melanjutkan, ya kita patuh,” tuturnya.

    Terkait alasan mundurnya dia sebelumnya, Hasan menyebut ada hal-hal yang tidak bisa ia atasi saat itu, namun kini telah dijanjikan akan dibantu oleh Mensesneg dan Seskab. 

    Dia enggan merinci lebih jauh permasalahan yang sempat muncul, tetapi menyatakan keyakinannya bahwa ke depan akan lebih baik.

    “Insyaallah ke depan akan jauh lebih baik,” pungkas Hasan.

  • Hasan Nasbi Kembali Pimpin PCO: Saya Loyal ke Presiden!

    Hasan Nasbi Kembali Pimpin PCO: Saya Loyal ke Presiden!

    Bisnis.com, JAKARTA – Kepala Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi memastikan dirinya tetap menjalankan tugas sebagai pemimpin kantor komunikasi Presiden, menyusul kehadirannya dalam rapat kabinet yang digelar Senin (5/5/2025) kemarin.

    Kehadiran tersebut dinilai sebagai sinyal kuat bahwa surat pengunduran dirinya sebelumnya tidak diterima oleh Istana.

    Dalam keterangannya kepada wartawan, Hasan menjelaskan bahwa dia diundang secara resmi oleh Sekretaris Kabinet (Seskab) untuk mengikuti rapat kabinet. 

    Dia juga mengungkapkan telah bertemu langsung dengan Presiden, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya dalam pertemuan yang berujung pada perintah untuk kembali memimpin PCO.

    “Saya diperintahkan untuk meneruskan tugas memimpin kantor PCO. Jadi kira-kira begitu keadaannya,” ujarnya saat ditemui di Kantor PCO, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (6/5/2025).

    Saat ditanya apakah pengunduran dirinya ditolak, Hasan menyarankan agar hal tersebut ditanyakan langsung kepada Mensesneg. Namun, dia menegaskan bahwa yang dia terima adalah perintah untuk tetap menjalankan tugas.

    Terkait komunikasi internal di Istana, Hasan menyebut bahwa perintah melanjutkan tugas disampaikan oleh Mensesneg dan Seskab, bukan secara langsung oleh Presiden Prabowo Subianto. 

    Meski begitu, dia menegaskan bahwa Presiden telah memberikan arahan umum agar komunikasi pemerintah diperbaiki dan ditingkatkan.

    Mengenai potensi tumpang tindih antara PCO dengan juru bicara (jubir) Istana yang baru diangkat, Prasetyo Hadi, Hasan menegaskan bahwa keduanya memiliki tugas yang berbeda dan telah diatur dalam peraturan presiden.

    “Tugas dan fungsi PCO itu jelas, yaitu mengkomunikasikan hal-hal strategis yang terkait dengan Hasta Cita dan program-program prioritas. Jadi tidak akan tumpang tindih,” jelasnya.

    Hasan juga menegaskan bahwa tidak ada gangguan dalam hubungannya dengan Istana, dan bahwa dirinya kembali bertugas karena loyalitas terhadap Presiden.

    “Saya loyal sama Presiden. Tahu diri itu bukan bertentangan dengan loyalitas. Tapi begitu diperintahkan untuk melanjutkan, ya kita patuh,” tuturnya.

    Terkait alasan mundurnya dia sebelumnya, Hasan menyebut ada hal-hal yang tidak bisa ia atasi saat itu, namun kini telah dijanjikan akan dibantu oleh Mensesneg dan Seskab. 

    Dia enggan merinci lebih jauh permasalahan yang sempat muncul, tetapi menyatakan keyakinannya bahwa ke depan akan lebih baik.

    “Insya Allah ke depan akan jauh lebih baik,” pungkas Hasan.

  • Apa Itu World App? Aplikasi Scan Retina Mata yang Dibekukan Komdigi

    Apa Itu World App? Aplikasi Scan Retina Mata yang Dibekukan Komdigi

    Bisnis.com, JAKARTA – World App, aplikasi scan atau pemindai retina mata kini sedang viral dibicarakan publik.

    Aplikasi tersebut meminta para penggunanya untuk memindai retina mata dengan nantinya akan mendapat imbalan uang mulai dari Rp300.000 hingga Rp800.000.

    Setelah aplikasi ini viral karena bisa mendapat uang dengan cepat, muncul banyak pertanyaan apakah pemindaian retina mata berkaitan dengan pencurian data.

    World App mengklaim bahwa layanan mereka dirancang untuk memverifikasi sebuah pengguna adalah manusia asli dan bukan bot.

    Layanan tersebut diklaim menjadi sebuah solusi di era kecerdasan buatan (AI) yang kian berkembang. Pihaknya pun membantah bahwa data yang dikumpulkan sudah dienkripsi dan tidak disimpan di database.

    Namun banyak orang kemudian mempertanyakan apakah layanan tersebut benar hanya melakukan pemindaian atau memiliki tujuan lain.

    World App sendiri merupakan bagian dari ekosistem layanan yang disediakan oleh World, yang terdiri dari empat komponen Utama yakni World ID, World App, World Coin, dan World Chain.

    Aplikasi World App menjadi aplikasi utama yang berfungsi sebagai wadah untuk menyimpan World ID, yang merupakan sistem identifikasi digital pengguna.

    Nantinya, pengguna tidak hanya bisa menyimpan data, namun bisa menggunakan World App sebagai tempat untuk mengelola aset digital seperti mata uang kripto yang bisa disimpan dalam World Coin.

    Diblokir Komdigi

    Kementerian Komdigi telah membekukan sementara Tanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik (TDPSE) layanan Worldcoin dan WorldID tersebut.

    Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital, Alexander Sabar, mengatakan pembekuan ini menyusul laporan masyarakat mengenai aktivitas mencurigakan terkait layanan Worldcoin dan WorldID.

    “Pembekuan ini merupakan langkah preventif untuk mencegah potensi risiko terhadap masyarakat. Kami juga akan memanggil PT. Terang Bulan Abadi untuk klarifikasi resmi dalam waktu dekat,” tegas Alexander dalam keterangan tertulis di situs Komdigi.go.id.

    Adapun berdasarkan penelusuran awal aktivitas transaksi rekaman retina itu berkaitan dengan PT Terang Bulan Abadi (TBA) dan PT Sandina Abadi Nusantara (SAN).

    Hanya saja, PT TBA belum terdaftar sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE). Sementara, TPDSE Worldcoin terdaftar badan hukum lain, yaitu PT SAN. Oleh sebab itu, Komdigi bakal memanggil dua perusahaan tersebut untuk klarifikasi.

    “Ketidakpatuhan terhadap kewajiban pendaftaran dan penggunaan identitas badan hukum lain untuk menjalankan layanan digital merupakan pelanggaran serius,” pungkas Alexander.

    Diblokir Sejumlah Negara

    World App saat ini juga diblokir untuk digunakan di sejumlah negara karena alasan keamanan data pribadi pengguna.

    Beberapa negara yang menolak adanya aktivitas World App yakni Korea Selatan, Afrika, dan Spanyol.

    Pada 2024, media lokal Korea Selatan, Yonhap, melaporkan bahwa negaranya di bulan September lalu menjatuhkan denda senilai USD827 ribu atau sekitar Rp13,6 miliar kepada Worldcoin.

    Hukuman tersebut dilakukan karena Worldcoin melakukan perekaman retina mata 30.000 penduduk Korea dan diduga mengirimkan data ke luar negeri.

    Kemudian ada juga Hong Kong yang melarang penggunaan aplikasi World Coin pada Mei 2024. Disebutkan bahwa Worldcoin tidak bisa memberikan penjelasan data yang telah dikumpulkan.

  • Polri Angkat Bicara soal Polemik Jual Data Retina Melalui WorldApp

    Polri Angkat Bicara soal Polemik Jual Data Retina Melalui WorldApp

    Bisnis.com, JAKARTA — Mabes Polri angkat bicara terkait dengan polemik layanan WorldApp soal transaksi rekaman atau data retina mata dengan imbalan mencapai Rp800.000.

    Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan pihaknya selalu melakukan pemantauan terkait dengan isu yang menjadi perhatian di media sosial, termasuk polemik ini.

    “Setiap tindak kejahatan dalam hal teknologi, tentunya ini juga menjadi suatu perhatian sosial. Polri tentunya akan menentukan langkah dalam menjaga stabilitas menjaga dan memelihara keamanan dan ketertiban,” ujarnya di Mabes Polri, Selasa (6/5/2025).

    Namun, kata Trunoyudo, tindakan yang bakal diambil untuk merespons persoalan terkait transaksi rekaman retina itu masih menunggu perkembangan yang ada.

    “Tentunya akan dilakukan langkah-langkah. Namun demikian setiap perkembangannya tentu proses penegakan hukum juga tidak terlepas dari sinergitas,” pungkasnya.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun Bisnis, lokasi penjualan retina dalam aplikasi WorldApp seperti WorldID dan Worldcoin berada di Bekasi, Jawa Barat.

    Di lokasi itu, masyarakat berbondong-bondong untuk melakukan perekaman retina mata untuk imbalan ratusan ribu mulai Rp300.000 hingga Rp800.000.

    Dibekukan Komdigi

    Terkait hal ini, Kementerian Komdigi telah membekukan sementara Tanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik (TDPSE) layanan Worldcoin dan WorldID tersebut.

    Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital, Alexander Sabar, mengatakan pembekuan ini menyusul laporan masyarakat mengenai aktivitas mencurigakan terkait layanan Worldcoin dan WorldID.

    “Pembekuan ini merupakan langkah preventif untuk mencegah potensi risiko terhadap masyarakat. Kami juga akan memanggil PT. Terang Bulan Abadi untuk klarifikasi resmi dalam waktu dekat,” tegas Alexander dalam keterangan tertulis di situs Komdigi.go.id.

    Adapun, berdasarkan penelusuran awal aktivitas transaksi rekaman retina itu berkaitan dengan PT Terang Bulan Abadi (TBA) dan PT Sandina Abadi Nusantara (SAN).

    Hanya saja, PT TBA belum terdaftar sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE). Sementara, TPDSE Worldcoin terdaftar badan hukum lain, yaitu PT SAN. Oleh sebab itu, Komdigi bakal memanggil dua perusahaan tersebut untuk klarifikasi.

    “Ketidakpatuhan terhadap kewajiban pendaftaran dan penggunaan identitas badan hukum lain untuk menjalankan layanan digital merupakan pelanggaran serius,” pungkas Alexander.

  • Menkum Tegaskan Direksi BUMN Tidak Kebal Hukum, Bisa Ditindak Jika Korupsi

    Menkum Tegaskan Direksi BUMN Tidak Kebal Hukum, Bisa Ditindak Jika Korupsi

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Hukum Supratman Andi Agtas menegaskan bahwa jajaran direksi dan komisaris BUMN tetap dapat dikenai proses hukum jika terbukti melakukan tindak pidana, terutama korupsi.

    Dia memastikan bahwa penegakan hukum terhadap BUMN tidak akan mengalami pelemahan.

    Hal ini dia sampaikan saat menjawab kekhawatiran mengenai potensi pelemahan penegakan hukum terhadap BUMN mencuat setelah pengesahan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2025 tentang BUMN, yang menyebutkan bahwa pimpinan BUMN tidak lagi dikategorikan sebagai penyelenggara negara.

    Padahal, dalam kasus korupsi, unsur penyelenggara negara kerap menjadi dasar proses hukum.

    Kendati demikian, Supratman menegaskan bahwa aparat penegak hukum tetap memiliki kewenangan penuh untuk memproses tindakan pidana yang dilakukan oleh pejabat BUMN, selama terdapat bukti yang cukup.

    Ia menekankan bahwa tidak ada pembatasan dalam proses hukum terhadap direksi maupun komisaris.

    “Setiap pelanggaran hukum terkait tindak pidana apalagi korupsi semua aparat penegak hukum tetap boleh. Tetapi memang yang dilakukan sepanjang dilakukan proven, proven terhadap sebuah kebijakan yang diambil, jadi APH sama sekali tidak dibatasi untuk melakukan itu. Kalau yang namanya korupsi ya siapapun yang terlibat ya pasti dilakukan. Apalagi kalau dilakukan atas etikat buruk,” ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (5/5/2025) malam.

    Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa jeratan hukum juga bisa dikenakan jika terjadi praktik yang menyebabkan kerugian negara. Hal ini akan dilihat dari bagaimana proses pengambilan keputusan dilakukan oleh pimpinan BUMN. Jika dalam pelaksanaan bisnis terdapat unsur yang memicu kerugian negara, hal itu dapat menjadi bahan pertimbangan aparat hukum.

    “Bahwa bisnis itu ada untung ruginya, tergantung situasi dalam proses pengambilan keputusan. Sepanjang itu dilakukan sesuai dengan perencanaan yang baik, kemudian ternyata menimbulkan kerugian usaha. Itu akan menjadi pertimbangan dari aparat penegak hukum,” pungkas Supratman.