Author: Bisnis.com

  • Meta Dikabarkan Siap Guyur Startup Scale AI Sebesar Rp162,58 Triliun

    Meta Dikabarkan Siap Guyur Startup Scale AI Sebesar Rp162,58 Triliun

    Bisnis.com, JAKARTA — Meta Platforms Inc. dikabarkan tengah dalam pembicaraan untuk melakukan investasi besar-besaran senilai lebih dari US$10 miliar atau Rp162,58 triliun (asumsi kurs Rp16.258 per dolar AS) ke perusahaan rintisan (startup) kecerdasan buatan (AI) Scale AI.

    Melansir dari Bloomberg, Minggu (8/6/2025), berdasarkan sumber yang mengetahui hal tersebut, pendanaan yang melampaui di atas US$10 miliar itu bisa menjadi salah satu pendanaan terbesar dalam sejarah perusahaan swasta. Namun, kesepakatan tersebut belum final dan masih bisa berubah.

    Sementara itu, perwakilan dari Scale belum memberikan komentar, sedangkan Meta menolak memberikan tanggapan.

    Untuk diketahui, Scale AI merupakan startup yang berfokus pada pengembangan AI dan menyediakan layanan pelabelan data untuk membantu perusahaan melatih model pembelajaran mesin. Perusahaan memiliki klien yang mencakup Microsoft Corp dan OpenAI.

    Adapun, Scale terakhir kali dinilai memiliki valuasi sekitar US$14 miliar pada 2024 dalam putaran pendanaan yang didukung oleh Meta dan Microsoft.

    Pada awal tahun ini, Bloomberg melaporkan bahwa Scale tengah dalam pembicaraan untuk penawaran tender yang dapat menilai valuasinya menjadi US$25 miliar. Jika terealisasi, maka ini akan menjadi investasi AI eksternal terbesar Meta hingga saat ini.

    Selama ini, Meta Platforms yang merupakan perusahaan induk media sosial Facebook dan Instagram itu lebih banyak mengandalkan riset internal dan strategi pengembangan terbuka untuk meningkatkan teknologi AI.

    Sementara itu, perusahaan-perusahaan teknologi besar lainnya telah melakukan investasi besar, seperti Microsoft yang telah menanamkan lebih dari US$13 miliar ke OpenAI, sementara Amazon.com Inc. dan Alphabet Inc. masing-masing telah menginvestasikan miliaran dolar ke pesaing OpenAI, Anthropic.

    Adapun, CEO Meta Mark Zuckerberg telah menetapkan AI sebagai prioritas utama perusahaan. Pada Januari lalu, Zuckerberg menyatakan bahwa Meta akan mengalokasikan hingga US$65 miliar untuk proyek-proyek terkait AI sepanjang tahun ini.

  • Polda Metro Jaya Tangkap 3 Copet di Laga Timnas Indonesia vs China

    Polda Metro Jaya Tangkap 3 Copet di Laga Timnas Indonesia vs China

    Bisnis.com, Jakarta — Polda Metro Jaya menangkap tiga orang copet yang beraksi di tengah kerumunan pertandingan Timnas Indonesia vs China di Stadion Utama GBK, Kamis (5/6/2025).

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam menjelaskan bahwa modus yang digunakan ketiga pelaku tersebut adalah memanfaatkan situasi yang ramai dan berdesak-desakan ketika masuk ke stadion.

    Dia menjelaskan bahwa pelaku copet mengambil handphone korban yang disimpan di dalam tas ketika korbannya tengah antre masuk ke dalam stadion.

    “Penonton biasanya lengah dan diambil handphone oleh pelaku,” tuturnya di Jakarta, Minggu (8/6).

    Dia menjelaskan ketiga pelaku copet itu berinisial RS (40), BS (28), dan MY (41). Ketiga pelaku tersebut tidak punya tiket dan hanya memanfaatkan situasi untuk mencuri barang milik suporter Timnas Indonesia.

    “kemudian kami lakukan pengejaran setelah korban membuat laporan dan berhasil ditangkap di hari yang sama di halaman stadion GBK beserta barang bukti,” katanya

    Terkait kasus ini, menurut Ade Ary, korban mengalami kerugian hingga Rp7 juta. Ade mengatakan bahwa ketiga tersangka itu telah dijerat dengan Pasal 363 KUHP.

    “Kepada tersangka dikenakan pasal Pasal 363 KUHP,” ujarnya

  • 2 Hewan Ini Dapat Bertahan di Danau Natron Tanzania yang Mematikan

    2 Hewan Ini Dapat Bertahan di Danau Natron Tanzania yang Mematikan

    Bisnis.com, JAKARTA — Danau Natron, sebuah danau di Tanzania yang terletak di sepanjang East African Rift System, dikenal sebagai salah satu perairan paling ekstrem di dunia. Dengan kandungan kimia yang sangat keras, danau ini hampir mustahil dihuni oleh sebagian besar makhluk hidup. Namun, di balik sifatnya yang mematikan, Danau Natron justru menjadi pusat kehidupan bagi jutaan flamingo kecil.

    Danau Natron adalah danau “soda”, artinya airnya mengandung kadar natrium dan karbonat yang sangat tinggi. pH danau ini bisa mencapai 10,5—hampir setara dengan larutan amonia—sehingga airnya sangat kaustik dan dapat membakar kulit serta mata makhluk yang mencoba menyentuhnya.

    Hewan yang mati di tepi danau akan terawetkan secara alami menjadi mumi kalsifikasi akibat reaksi kimia dari garam dan mineral yang melimpah.

    Proses geologi di sekitar danau, yang dipengaruhi oleh aktivitas vulkanik di East African Rift, menyebabkan terbentuknya natrium karbonat dan kalsium karbonat dalam jumlah besar.

    Garam dan mineral ini mengalir dari perbukitan sekitar dan masuk ke danau melalui mata air panas di dasar danau. Karena Danau Natron tidak memiliki saluran keluar ke sungai atau laut, konsentrasi kimianya tetap tinggi sepanjang tahun.

    Oasis bagi Flamingo Kecil

    Meski mayoritas makhluk hidup tak mampu bertahan di kondisi ekstrem Danau Natron, beberapa spesies justru berkembang pesat. Salah satunya adalah flamingo kecil (Phoeniconaias minor) dan ikan tilapia yang telah beradaptasi.

    Dilansir dari Live Scince, Minggu (8/6/2025) Danau Natron bahkan menjadi lokasi berkembang biak terpenting di dunia bagi flamingo kecil. Sekitar 1,5 hingga 2,5 juta flamingo—atau 75% populasi global—menetas di danau ini setiap tahunnya.

    Flamingo kecil memiliki kulit dan sisik kaki yang tebal sehingga tahan terhadap air yang kaustik. Mereka membangun sarang di pulau-pulau yang terbentuk saat musim kemarau, dan anak-anak flamingo aman dari predator karena kondisi danau yang mematikan.

    Selain sangat alkali, Danau Natron juga dangkal—hanya sekitar 0,5 meter—namun lebarnya bisa mencapai 15 kilometer.

    Suhu airnya dapat melonjak hingga 60 derajat Celsius pada musim panas. Saat danau menyusut, mikroorganisme seperti haloarchaea dan cyanobacteria berkembang biak, mewarnai air danau menjadi merah. Pigmen dari cyanobacteria inilah yang membuat bulu flamingo berwarna merah muda.

    Tempat Hewan Berubah jadi Batu

    Danau Natron sempat menjadi perhatian dunia pada 2013 ketika fotografer Nick Brandt menerbitkan foto-foto hewan yang tampak seperti “batu” di tepi danau. Bangkai burung dan kelelawar yang mati di sana diawetkan oleh natrium karbonat, menciptakan pemandangan yang unik dan mengesankan.

    Brandt menata bangkai-bangkai tersebut agar tampak “hidup kembali dalam kematian”, memperlihatkan betapa ekstremnya lingkungan Danau Natron.

    Di luar danau, ekosistem di sekitarnya yang terdiri dari rawa asin dan lahan basah tawar menjadi rumah bagi berbagai satwa lain seperti flamingo besar, pelikan, burung unta, kerbau, dan wildebeest.

    Danau Natron membuktikan bahwa bahkan di lingkungan paling ekstrem sekalipun, kehidupan tetap bisa berkembang—memberikan pelajaran tentang adaptasi, ketahanan, dan keindahan alam yang luar biasa.

  • Ini Cara Cek Penerima BSU Rp600.000 Juni dan Juli 2025

    Ini Cara Cek Penerima BSU Rp600.000 Juni dan Juli 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) akan mencairkan bantuan subsidi upah (BSU) senilai Rp300.000 per bulan untuk dua periode Juni—Juli 2025. Adapun, BSU 2025 senilai Rp600.000 akan dibayarkan sekaligus pada Juni.

    Untuk diketahui, pemerintah telah mengalokasikan anggaran senilai Rp10,72 triliun untuk paket stimulus BSU yang ditujukan kepada pekerja/buruh dengan upah Rp3,5 juta per bulan.

    Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menyatakan bahwa bantuan BSU 2025 diharapkan dapat disalurkan kepada 17,3 juta pekerja dengan upah di bawah Rp3,5 juta dan 288.000 guru honorer sebelum pekan kedua Juni 2025.

    Saat ini, Kemnaker tengah melakukan pemadanan data penerima BSU, sesuai dengan data yang dimiliki oleh BPJS Ketenagakerjaan. Pasalnya, salah satu syarat penerima BSU adalah peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan sampai dengan April 2025 dengan upah di bawah Rp3,5 juta per bulan.

    Kemnaker menyampaikan bahwa syarat tersebut telah diatur dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 5 Tahun 2025 tentang Pedoman Pemberian Bantuan Pemerintah Berupa Subsidi Gaji/Upah bagi Pekerja/Buruh (Permenaker 5/2025).

    Syarat Penerima BSU Rp600.000

    Melansir dari situs resmi BPJS Ketenagakerjaan, Minggu (8/6/2025), penerima BSU 2025 terlebih dahulu harus memenuhi syarat sebagai berikut:

    1. Warga Negara Indonesia (WNI) yang dibuktikan dengan kepemilikan Nomor Induk Kependudukan (NIK)

    2. Peserta aktif program jaminan sosial ketenagakerjaan BPJS Ketenagakerjaan sampai dengan April 2025

    3. Menerima gaji/upah paling banyak Rp3,5 juta per bulan

    4. Bukan merupakan aparatur sipil negara (ASN), prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan anggota Kepolisian Negara

    5. BSU 2025 diprioritaskan kepada pekerja yang tidak sedang menerima program keluarga harapan pada tahun anggaran berjalan

    Cek Daftar Penerima BSU Rp600.000

    Penerima BSU 2025 dapat melakukan pengecekan di situs resmi Kemnaker maupun BPJS Ketenagakerjaan Berikut adalah cara mengecek apakah Anda terdaftar sebagai penerima BSU 2025 atau tidak:

    Situs Kemnaker

    1. Buka situs https://bsu.kemnaker.go.id

    2. Daftar akun jika belum memiliki akun atau login jika sudah punya akun. Nantinya, akan ada notifikasi apakah Anda penerima atau bukan

    Situs BPJS Ketenagakerjaan

    1. Buka situs https://www.bpjsketenagakerjaan.go.id 

    2. Pilih “Cek Status Calon Penerima BSU” pada layar.

    3. Gulir layar ke bawah hingga terlihat tulisan “Cek Apakah Kamu Termasuk Calon Penerima BSU?”

    4.  Masukkan NIK, nama lengkap sesuai KTP, tanggal lahir, nama ibu kandung, nomor handphone terkini, dan email terkini

    5. Klik tombol “Lanjutkan”

    6. Ikuti petunjuk hingga tahapan selesai

    Jika Anda bukan penerima BSU 2025, maka layar di situs resmi BPJS Ketenagakerjaan akan memuat tulisan, “Mohon maaf, Anda belum termasuk dalam kriteria calon penerima Bantuan Subsidi Upah (BSU).”

  • Produsen Ban Lokal Tolak Investasi Baru Pabrik China, Takut Kelebihan Suplai

    Produsen Ban Lokal Tolak Investasi Baru Pabrik China, Takut Kelebihan Suplai

    Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia (APBI) menolak investasi baru pabrik ban dari China yang semula direncanakan mencapai US$2 miliar tahun ini. Musababnya, penambahan investasi ban khusus pertambangan dan truk itu dinilai akan memicu kelebihan pasokan. 

    Ketua Umum APBI Aziz Pane mengatakan saat ini Indonesia telah dipenuhi oleh pabrik ban multi nasional dari seluruh dunia termasuk 3 pabrik ban baru dari China yang akan memproduksi ban pertambangan dan ban truk atau bus. 

    “Kalau ditambah lagi maka industri ban akan mengalami oversupply yang cukup besar sehingga nasibnya akan sama dengan industri tekstil dan industri sepatu,” kata Aziz dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (8/6/2025). 

    Dalam catatan APBI, pada tahun 2024 industri ban roda 4 atau lebih kapasitas terpasang sebesar 97,6 juta unit sedangkan yang diproduksi hanya sebesar 68,1 juta unit. Estimasi tahun ini kapasitas meningkat banding tahun 2024 dengan produksi masih meningkat dibanding tahun 2024.

    Sementara itu, kapasitas terpasang ban vulkanisir ban 23 juta unit, dengan produksi 14,7 juta unit. Dia memprediksi tahun 2025 kapasitas dan produksinya lebih besar dari tahun 2024.

    “Jangan sampai seperti di Thailand yang dipenuhi lebih dari 46 pabrik China dengan tujuan ekspor pasar AS,” ujarnya. 

    Pihaknya mengaku belajar dari Thailand dan Vietnam tersebut dan menolak adanya investasi baru pabrik ban.

    “Dengan terjadinya kenaikan tarif impor yang diumumkan oleh Presiden Trump, pabrik ban di Thailand dan Vietnam mengalami kapasitas berlebihan yang membahayakan pasar dalam negerinya,” tuturnya. 

    Lebih lanjut, Aziz menerangkan bahwa pengusaha mengusulkan agar investasi dari China lebih kepada industri hilirisasi lain dari karet selain ban seperti pabrik ban vulkanisir pesawat terbang, dock fender ataupun industri aspal karet untuk infrastruktur yang lebih menguntungkan.

    “Lagipula China hanya merupakan pasar ketiga karet alam Indonesia disamping AS dan Jepang,” jelasnya. 

    Menurut dia, China banyak menggunakan karet dari Thailand dan Vietnam bukan Indonesia karena secara geografis lebih dekat dan akan lebih murah ongkos transportnya. Adapun, impor karet alam China hanya sekitar 200.000 ton jauh dibawah impor Jepang dan AS. 

  • 27.805 Titik Terkoneksi Internet Satelit Satria-1 Bakti Mei 2025

    27.805 Titik Terkoneksi Internet Satelit Satria-1 Bakti Mei 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) telah menyalurkan internet ke 27.805 titik di seluruh wilayah tertinggal di Indonesia. Melalui program Akses Internet (AI) puluhan ribu titik tersebut mendapat internet dari satelit Multifungsi Satria-1. 

    Satelit Satria-1 merupakan satelit Geostasioner yang mengorbit pada ketinggian 36.000 kilometer di atas permukaan bumi. Satelit ini memiliki kapasitas 150 Gbps, dan menjadi satelit GEO dengan kapasitas terbesar di Indonesia saat ini.

    Direktur Utama Bakti Fadhilah Mathar mengatakan Satelit Satria-1 berperan penting dalam menghubungkan daerah yang belum terkoneksi. Berbagai sektor menerima manfaat besar dari teknologi ini. 

    “Terdapat puluhan ribu titik mulai dari sektor pendidikan, kesehatan, hingga pemerintahan terlayani Satelit Satria-1,” kata Indah dalam acara APSAT 2025, dikutip Minggu (8/6/2025). 

    Fadhilah mengatakan total ada 27.805 titik yang telah menerima akses internet Satria-1. Bakti berharap pada tahun ini jumlahnya dapat menyentuh 30.000 titik.

    Sementara itu berdasarkan dokumen yang diterima Bisnis, sektor yang paling banyak mendapat manfaat dari Akses Internet Bakti adalah sektor pendidikan dengan 19.598 titik. Kemudian sektor pemerintahan (5.287 titik), sektor kesehatan (1.362 titik), pertahanan dan keamanan (455 titik), komunitas (394 titik), tempat ibadah (368 titik), pariwisata (132 titik), layanan bisnis (188 titik), dan transportasi publik (21 titik). 

    Adapun berdasarkan wilayahnya, sebanyak 7.464 titik (26,85%) berada di Pulau Sumatra, Pulau Sulawesi sebanyak 4.816 titik (17,32%), Pulau Jawa sebanyak 4.738 titik (17,03%), Bali dan Nusa Tenggara sebanyak 3.857 titik (13,88%), Kalimantan sebanyak 3.791 titik (13,63%), Maluku sebanyak 1.514 titik (5,45%), dan terakhir Papua sebanyak 1.625 titik (5,84%). 

    Langkah Bakti dalam menyalurkan internet 4G ke wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) menghasilkan efek domino yang cukup besar. Salah satunya naiknya kemampuan dan daya saing digital masyarakat Indonesia di daerah tertinggal. 

    East Ventures melaporkan daya saing digital Indonesia meningkat lebih tinggi pada 2025 dibandingkan dengan 2025.  

    Melalui Digital Competitiveness Index (EV-DCI) 2025, East Ventures menyajikan data daya saing digital di 38 provinsi dan 157 kota/kabupaten di Indonesia. 

    Laporan 2020 hingga 2025 menunjukkan peningkatan daya saing digital antarprovinsi yang konsisten, sebagaimana tercermin dari skor EV-DCI 2025 sebesar 38,8 atau naik 70 basis points (Bps). Lebih tinggi dibandingkan dengan 2024 yang naik 40 bps menjadi sebesar 38,1.    

    Peningkatan paling signifikan yang terlihat dalam pelaporan tahun ini adalah meningkatnya persentase pekerja yang menggunakan internet dan perluasan jangkauan 3G dan 4G di desa desa. 

    Kesenjangan digital antardaerah juga terus menyempit, mencerminkan kemajuan yang stabil menuju pemerataan digital regional yang semakin baik.

    Sepuluh provinsi teratas dengan skor indeks tertinggi masih didominasi oleh provinsi di Jawa, dengan DKI Jakarta dan Jawa Barat secara konsisten menempati peringkat pertama dan kedua selama lima tahun terakhir. 

    Di antara 10 provinsi teratas, Banten mengalami peningkatan kinerja yang paling signifikan. Secara berurutan, 10 provinsi teratas adalah: (1) DKI Jakarta, (2) Jawa Barat, (3) Banten, (4) Jawa Timur, (5) DI Yogyakarta, (6) Bali, (7) Kepulauan Riau, (8) Kalimantan Timur, (9) Jawa Tengah, dan (10) Sumatera Utara. 

    Selain itu, laporan ini juga menyoroti perbaikan skor di 34 provinsi, termasuk Papua yang mencatat peningkatan paling signifikan dalam skor EV-DCI, naik 14 peringkat dari peringkat 34 ke 20. 

    Peningkatan ini sebagian besar didorong oleh pertumbuhan ekonomi yang kuat di kawasan tersebut, yang mencapai 7,8% pada tahun 2024, melampaui angka pertumbuhan nasional sebesar 5,0%.

    Co-Founder dan Managing Partner East Ventures, Willson Cuaca mengatakan tujuan pihaknya tetap sama, yaitu menyajikan wawasan dan analisis mendalam mengenai dampak perkembangan ekonomi digital di seluruh nusantara.

    “Laporan tahun ini menunjukkan peningkatan yang konsisten dan menegaskan pertumbuhan berkelanjutan dari ekonomi digital Indonesia. Hal yang menggembirakan adalah sejumlah provinsi dari wilayah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T) kini menunjukkan tren peningkatan yang menjanjikan,” kata Wilson dalam keteranganya, Selasa (27/5/2025).

  • Kemendag Dorong Ekspor ke Jepang, Mitra Dagang Terbesar Keempat Indonesia

    Kemendag Dorong Ekspor ke Jepang, Mitra Dagang Terbesar Keempat Indonesia

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan menggelar rangkaian kegiatan misi dagang Indonesia ke Jepang pada 9—13 Juni 2025. Misi dagang ini diharapkan bisa mendorong peningkatan ekspor Indonesia ke Jepang.

    Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri mengatakan misi dagang ke Jepang bertujuan untuk memperkuat penetrasi pasar Jepang dan membangun jejaring bisnis pelaku Indonesia dan Jepang.

    “Melalui kegiatan ini, diharapkan kemitraan kedua negara makin kuat dan menguntungkan. Selain itu, kami berharap terjadi sejumlah transaksi yang mampu mendorong peningkatan ekspor Indonesia ke Jepang,” kata Roro dalam keterangan tertulis, Minggu (8/6/2025).

    Untuk diketahui, Jepang merupakan mitra utama perdagangan terbesar keempat bagi Indonesia. Tercatat, selama lima tahun terakhir, kinerja perdagangan bilateral mencatatkan tren positif sebesar 10,32%. Pada periode yang sama, ekspor nonmigas Indonesia ke Jepang juga menunjukkan tren positif sebesar 8,80%.

    Sementara itu, Jepang juga merupakan mitra investasi terbesar keenam bagi Indonesia dengan total investasi sebesar US$3,46 miliar atau sekitar Rp52 triliun pada 2024.

    Adapun, Kemendag mengungkap investasi Jepang di Indonesia mencakup berbagai sektor, termasuk elektronik.

    Data Badan Pusat Statistik (BPS) teranyar menunjukkan, Jepang menjadi negara keempat terbesar dengan ekspor nonmigas senilai US$1,16 miliar per April 2025. Sepanjang Januari—April 2025, nilainya mencapai US$4,68 miliar, turun 22,28% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai US$6,03 miliar.

    Sementara itu, impor nonmigas dari Jepang mencapai US$1,4 miliar per April 2025, atau menempati posisi terbesar kedua setelah China dengan nilai US$7,07 miliar. Pada Januari—April 2025, impor nonmigas dari Jepang mencapai US$5,04 miliar atau naik 17,03% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya di level US$4,3 miliar.

    Lebih lanjut, Roro menuturkan bahwa misi dagang ke Jepang akan diikuti perwakilan Kadin Indonesia dan asosiasi, serta pelaku usaha di berbagai kelompok produk, mulai dari energi terbarukan dan produk berkelanjutan yang meliputi sektor bahan bangunan, dekorasi rumah, fesyen dan aksesori, makanan dan minuman, hingga sektor lainnya yang memiliki potensi untuk masuk ke pasar Jepang.

    Nantinya, Kemendag bekerja sama dengan Konsul Jenderal RI Osaka, Atase Perdagangan RI Tokyo, dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Osaka akan memfasilitasi 27 pelaku usaha untuk bertemu dengan calon pembeli (buyer) melalui penyelenggaraan forum bisnis dan kegiatan penjajakan bisnis (one on one business matching).

    Selain itu, seiring dengan partisipasi Indonesia pada Expo 2025 Osaka, Roro juga akan memimpin pelaksanaan kegiatan Kemendag di Paviliun Indonesia, yaitu berupa penampilan produk unggulan Indonesia yang mengusung konsep berkelanjutan di area rolling exhibition dan presentasi produk di area forum bisnis.

    “Ini akan menjadi momentum tepat untuk memberikan ekspose yang lebih luas lagi bagi produk-produk Indonesia ke mata dunia,” pungkasnya.

  • Mengenal Agentic AI dan Manfaatnya Bagi UMKM

    Mengenal Agentic AI dan Manfaatnya Bagi UMKM

    Bisnis.com, Jakarta – Wakil Presiden Futures Salesforce, Mick Costigan menyebut tahun 2025 sebagai momen kemunculan agentic artificial intelligence/kecerdasan buatan (AI) yakni kecerdasan buatan yang mampu bertindak secara otonom dan mendukung proses operasional bisnis.

    “Inilah killer app berikutnya. Bukan hanya menciptakan konten, tapi benar-benar mengambil keputusan dan bertindak dalam berbagai konteks bisnis,” ujarnya kepada Bisnis beberapa waktu lalu.

    Adapun, setelah kemunculan AI prediktif yang menganalisis data dan menggunakan algoritma pembelajaran mesin untuk memperkirakan hasil di masa mendatang, berkembang AI generatif yang membuat konten baru seperti teks, gambar, dan musik.

    Sekarang, dunia telah tiba di tahap agentic AI, yang tidak hanya menghasilkan konten, tetapi juga mampu berbicara dan bertindak serta bereaksi secara otonom.

    Yang membedakan dari sebelumnya adalah bahwa agentic AI agen dapat bernalar tidak hanya berdasarkan prediksi yang dibuatnya dari kumpulan data besar, tetapi juga berdasarkan kemampuan untuk memahami lingkungan dan kemudian mengambil tindakan otonom, dan bahkan belajar dari umpan balik dan beradaptasi.

    Melihat kemampuan otonom agentic AI, tidak mengherankan jika publik merasa khawatir keberadaannya akan menggerus peran manusia. Menjawab kekhawatiran itu, Costigan menyampaikan bahwa keberadaan AI tidak akan menggantikan manusia.

    “AI tidak menggantikan manusia, tapi memperkuat kemampuan manusia dalam hal judgment, kreativitas, dan interaksi,” ujar Costigan.

    Lebih lanjut, terkait adopsi di Indonesia, Costigan optimistis AI dapat membuka akses wirausaha dan meningkatkan produktivitas UMKM. Pasalnya, banyak pengusaha yang gulung tikar bukan karena kualitas produk melainkan kesulitan mengelola administrasi.

    “Agentic AI bisa mengambil alih pekerjaan administratif, sehingga pelaku usaha bisa fokus pada hal yang mereka cintai,” imbuhnya.

    Meskipun demikian, penerapan AI di berbagai lini bisnis di Indonesia, termasuk UMKM, masih akan menghadapi banyak tantangan. Salah satunya adalah literasi atau pengetahuan masyarakat terkait AI yang masih minim.

    Hasil survei Luminate dan Ipsos menunjukkan tingkat literasi kecerdasan buatan (AI) warga Indonesia masih rendah seiring dengan ada ketidakmampuan membedakan dengan konten asli.

    Praktisi tata kelola data dari Luminate, Dinita Putri, mengatakan dalam survei ini, 75% responden percaya bahwa konten buatan AI bisa mempengaruhi pandangan politik publik. Sebagian besar juga merasa konten tersebut bisa mempengaruhi orang-orang terdekat mereka (72%), dan bahkan diri mereka sendiri (63%).

    “Namun menariknya, dari 33% responden yang merasa pandangan politiknya tidak akan terpengaruh, 42% justru mengaku tidak yakin bisa membedakan mana konten asli dan mana yang dibuat AI,” kata Dinita dalam keterangannya, Senin (26/5/2025).

    Dia menambahkan makin banyak orang memahami AI, makin besar kemungkinan mereka menyadari risikonya. Riset ini juga hadir di momen penting karena Indonesia adalah salah satu negara paling aktif secara digital.

    Lebih dari 90% responden menggunakan WhatsApp setiap hari, dan penggunaan Instagram, Facebook, serta TikTok juga sangat tinggi. Dengan paparan sebesar itu, ditambah rendahnya literasi AI, risiko penyebaran disinformasi jadi semakin besar.

    “Pemahaman soal AI sangat penting untuk melindungi demokrasi. Warga Indonesia yang sangat aktif di dunia maya perlu memiliki literasi AI yang memadai,” ujarnya.

  • Segini Anggaran Kementerian Bahlil yang Urus Polemik Tambang Nikel Raja Ampat

    Segini Anggaran Kementerian Bahlil yang Urus Polemik Tambang Nikel Raja Ampat

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM yang kini dipimpin Bahlil Lahadalia menjadi pembicaraan karena adanya masalah tambang nikel di kawasan Raja Ampat, Papua Barat Daya. 

    Isu itu mencuat pada awal Juni 2025 setelah adanya laporan soal tambang nikel di kawasan konservasi tersebut. Masyarakat khawatir tambang nikel akan merusak ekosistem kawasan tersebut, apalagi keindahan alam dan keanekaragaman hayati di sana menjadi daya tarik wisata.

    Teranyar, ESDM telah menurunkan tim inspektur tambang untuk melakukan evaluasi teknis terhadap seluruh Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) di Raja Ampat, Papua Barat, dan hasilnya akan menjadi dasar kebijakan dan keputusan selanjutnya.

    “Saya datang ke sini [Raja Ampat] untuk melihat langsung situasi di lapangan dan mendengarkan masyarakat. Hasilnya akan diverifikasi dan dianalisis oleh tim inspektur tambang,” kata Bahlil dalam keterangan resminya, Minggu (8/6/2025).

    Untuk diketahui, terdapat lima perusahaan tambang yang memiliki izin resmi untuk beroperasi di wilayah Raja Ampat. Adapun, 2 perusahaan memperoleh izin dari Pemerintah Pusat, yaitu PT Gag Nikel dengan izin Operasi Produksi sejak tahun 2017 dan PT Anugerah Surya Pratama (ASP) dengan izin Operasi Produksi sejak tahun 2013. 

    Sementara itu, 3 perusahaan lainnya memperoleh izin dari Pemerintah Daerah (Bupati Raja Ampat), yaitu PT Mulia Raymond Perkasa (MRP) dengan IUP diterbitkan pada tahun 2013, PT Kawei Sejahtera Mining (KSM) dengan IUP diterbitkan pada 2013, dan PT Nurham dengan IUP diterbitkan pada tahun 2025.

    Pada dasarnya, tugas Bahlil di Kementerian ESDM meliputi perumusan, pelaksanaan, evaluasi, dan pengendalian kebijakan di bidang energi dan sumber daya mineral.

    Untuk menjalakan tugas dan fungsinya tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan pagu anggaran senilai Rp3,9 triliun untuk 2025 kepada Kementerian ESDM. 

    Angka tersebut belum termasuk pemangkasan atau efisiensi yang terjadi pada awal tahun untuk kementerian ini senilai Rp1,66 triliun. Alhasil hanya tersisa anggaran Rp2,24 triliun. 

    Anggaran untuk tahun ini juga tercatat lebih rendah dari 2024 yang mencapai Rp6,8 triliun dan tanpa efisiensi. 

    Pada tahun ini, jatah anggatan terbanyak kementerian ini berada di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia ESDM Rp617,9 miliar, diikuti Direktorat Jenderal Energi baru Terbarukan dan Konservasi Energi Rp566,99 miliar dan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi senilai Rp566,68 miliar. 

    Sementara mengacu dokumen Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEMPPKF) 2026, pagu indikatif untuk kementerian Bahlil ini melonjak ke angka Rp8,12 triliun untuk tahun depan.

  • Cara Cek Penerima BSU 2025, Syarat dan Besaran Bantuannya

    Cara Cek Penerima BSU 2025, Syarat dan Besaran Bantuannya

    Bisnis.com, JAKARTA – Mulai Juni 2025, pemerintah akan kembali menyalurkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai bentuk dukungan bagi para pekerja dengan penghasilan rendah dalam menghadapi tekanan ekonomi.

    Dilansir dari Antara, BSU kembali dimasukkan ke dalam salah satu dari enam kebijakan stimulus yang tengah difinalisasi pemerintah. Tujuannya adalah untuk menjaga daya beli masyarakat, terutama menghadapi perlambatan konsumsi setelah libur Lebaran dan menjelang tahun ajaran baru.

    Meski demikian, tidak semua pekerja secara otomatis berhak menerima BSU. Ada sejumlah kriteria dan persyaratan yang harus dipenuhi agar seseorang bisa mendapatkan bantuan ini.

    Inilah informasi mengenai jumlah bantuan, jadwal penyaluran, syarat penerima, hingga cara mengecek status penerimaan BSU yang dirangkum dari berbagai sumber.

    Syarat penerima BSU 2025

    Syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan BSU tahun 2025 meliputi:

    • Merupakan Warga Negara Indonesia (WNI)

    • Masih aktif bekerja dan terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan hingga akhir Mei 2025

    • Memiliki gaji tidak lebih dari Rp3,5 juta per bulan, atau sesuai dengan besaran UMP/UMK di wilayah masing-masing

    • Bukan anggota TNI, Polri, maupun Pegawai Negeri Sipil (PNS)

    • Tidak sedang menerima bantuan sosial lainnya seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Prakerja, atau BPUM

    • Bekerja di sektor atau wilayah yang menjadi prioritas pemerintah; guru honorer juga masuk dalam kelompok penerima prioritas

    Cara cek penerima BSU 2025

    Untuk mengetahui apakah Anda terdaftar sebagai penerima BSU, berikut beberapa cara yang bisa dilakukan:

    • Kunjungi situs resmi BPJS Ketenagakerjaan di kemnaker.go.id, lalu masukkan NIK dan data pribadi pada kolom yang tersedia.

    • Gunakan aplikasi Pospay, khususnya bagi penerima yang akan mencairkan bantuan melalui Kantor Pos.

    • Perhatikan informasi dari kelurahan atau instansi tempat Anda bekerja yang telah bermitra dengan BPJS Ketenagakerjaan dan Kementerian Ketenagakerjaan.

    Besaran dan jadwal pencairan BSU 2025 

    Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, BSU 2025 hadir dengan mekanisme yang lebih ringkas. Berikut detail-nya:

    • Jumlah bantuan: Rp150.000 setiap bulan

    • Durasi pemberian: Dua bulan, dengan total bantuan sebesar Rp300.000

    • Waktu pencairan: Dimulai pada 5 Juni 2025 dan berlangsung hingga Juli 2025

    • Metode penyaluran: Ditransfer langsung ke rekening penerima yang telah terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan