Author: Bisnis.com

  • Meta Tawarkan Bonus Rp1,6 Triliun, OpenAI Singgung Loyalitas

    Meta Tawarkan Bonus Rp1,6 Triliun, OpenAI Singgung Loyalitas

    Bisnis.com, JAKARTA — Persaingan memperebutkan talenta terbaik di bidang kecerdasan buatan (AI) makin menggila. Meta, perusahaan induk Facebook, Instagram, dan WhatsApp, dilaporkan menawarkan bonus penandatanganan hingga $100 juta atau Rp1,6 triliun dan gaji tahunan yang lebih tinggi untuk menarik peneliti AI dari OpenAI, pencipta ChatGPT. 

    Sementara itu, CEO OpenAI Sam Altman menegaskan “orang-orang terbaik” di timnya menolak tawaran menggiurkan tersebut. 

    Dilansir dari Techcrunch dan Quartz, Kamis (19/6/2025) Sam mengaku terkejut dengan besarnya tawaran dari Meta, yang mulai membuat tawaran besar ke banyak orang di OpenAI seperti bonus penandatanganan US$100 juta.

    “Ini gila. Saya sangat senang, sejauh ini, tidak ada dari orang terbaik kami yang menerimanya,” ujar Sam. 

    Sam menilai, alasan utama peneliti OpenAI bertahan bukan soal uang, melainkan keyakinan bahwa OpenAI punya peluang lebih besar untuk mewujudkan superintelligence—AI yang melampaui kecerdasan manusia dalam memori, penalaran, dan pengetahuan. 

    Dia juga menyoroti budaya kerja unik OpenAI yang lebih menekankan misi dan dampak global, bukan sekadar insentif finansial.

    Langkah agresif Meta ini terjadi di tengah upaya CEO Mark Zuckerberg membentuk tim “superintelligence” beranggotakan 50 peneliti terbaik. Salah satu strategi utama Meta adalah investasi besar pada Scale AI, startup data labeling penting untuk pelatihan model AI. 

    Pekan lalu, Meta mengumumkan investasi US$14,3 miliar untuk mengambil 49% saham Scale AI dan merekrut CEO-nya, Alexandr Wang, ke dalam tim superintelligence Meta. 

    Wang, yang dikenal sebagai miliarder muda dan pendiri Scale AI, akan memimpin divisi baru di Meta, meski bukan dari latar belakang ilmuwan riset. Langkah ini dinilai sebagai upaya Meta untuk mempercepat komersialisasi dan pengembangan AI, sekaligus mendapatkan akses ke jaringan talenta dan data yang luas milik Scale AI.

    Fortune menyebut Meta dan OpenAI sebagai raksasa teknologi dengan jumlah pengguna terbesar. Meta AI, asisten AI buatan Meta, telah mencapai satu miliar pengguna aktif bulanan di seluruh aplikasi Meta. Sementara OpenAI melaporkan 500 juta pengguna aktif mingguan untuk ChatGPT dan produk turunannya pada April 2025. 

    Sam mengkritik pendekatan Meta yang terlalu fokus pada kompensasi finansial. Dia menilai, strategi semacam ini tidak akan membangun budaya inovasi yang kuat dalam jangka panjang. “Saya pikir orang-orang melihat dua jalur: OpenAI punya peluang bagus untuk benar-benar mewujudkan superintelligence dan mungkin suatu hari akan jadi perusahaan yang lebih bernilai,” kata Altman.

    Di sisi lain, beberapa pengamat menilai Meta memang tengah berjuang mengejar ketertinggalan setelah beberapa tahun terakhir kehilangan sejumlah peneliti AI utama dan menerima respons dingin atas model AI terbaru mereka, Llama 3. 

  • Menlu Sugiono: Dukungan Negara-negara G7 ke Israel Memperburuk Situasi

    Menlu Sugiono: Dukungan Negara-negara G7 ke Israel Memperburuk Situasi

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu) Sugiono angkat bicara terkait sikap negara-negara anggota G7 yang menunjukkan dukungan terhadap Israel dalam eskalasi konflik di Timur Tengah, terutama dalam ketegangannya dengan Iran.

    Dikutip melalui Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (19/6/2025), Sugiono menegaskan bahwa Indonesia memandang situasi ini dengan keprihatinan mendalam, terlebih ketika dukungan internasional justru berpotensi memperpanjang konflik yang sudah berkepanjangan.

    “Ya itu pandangan G7 ya. Kita sama sekali tidak mengharapkan situasi ini. Justru akan memperburuk situasi. Kita tidak tahu kalau sudah begini nanti berhentinya di mana. Begitu ada perang yang dimulai, kita tidak tahu kapan dan bagaimana berhentinya,” ujar Sugiono di Taleon Imperial Hotel, St Petersburg, Rusia, Rabu (18/6/2025) malam waktu setempat.

    Lebih lanjut, Sugiono menyoroti dampak kemanusiaan yang ditimbulkan dari serangan militer, baik dari pihak Israel maupun Iran.

    Diamengingatkan bahwa warga sipil adalah korban nyata dari konflik, dan mereka memiliki hak asasi untuk hidup dan mempertahankan diri.

    “Kemudian masyarakat yang terdampak atau tertimpa dari serangan yang dilakukan ini kan manusia juga yang memiliki hak untuk hidup, punya hak untuk mempertahankan diri,” katanya.

    Dalam konteks ini, Indonesia tetap konsisten pada posisi mendukung penyelesaian damai dan menolak segala bentuk eskalasi militer. Menlu Sugiono menegaskan bahwa Indonesia siap berkontribusi secara aktif untuk mendorong solusi diplomatik.

    Sugiono menegaskan posisi Indonesia yang selama ini mendorong deeskalasi konflik di Timur Tengah, dan menyerukan kepada komunitas internasional untuk lebih mengedepankan pendekatan diplomatik daripada militeristik.

    “Makanya kita berharap untuk kebijaksanaan sehingga Ada langkah-langkah yang damai Untuk bisa mengundurkan ketegangan, dan Indonesia selalu dalam posisi siap memberikan kontribusi apapun dalam rangka terciptanya perdamaian,” pungkas Sugiono.

    Sebelumnya, Negara-negara anggota G7 menyatakan dukungan terhadap Israel dan menyebut Iran sebagai sumber utama ketidakstabilan di Timur Tengah, seiring dengan seruan untuk meredakan ketegangan di kawasan tersebut.

    Dalam pernyataan resmi yang dikutip dari Reuters pada Selasa (17/6/2025), para pemimpin G7 menegaskan bahwa Israel memiliki hak untuk membela diri dan menyuarakan dukungan terhadap keamanan negara tersebut.

    “Kami menegaskan bahwa Israel memiliki hak untuk mempertahankan diri. Kami kembali menyatakan dukungan terhadap keamanan Israel,” tulis pernyataan bersama G7.

    Pernyataan itu juga menegaskan bahwa Iran merupakan sumber utama ketidakstabilan dan teror di kawasan. negara-negara G7 juga secara tegas menolak kemungkinan Iran memiliki senjata nuklir.

    “Kami menyerukan agar krisis Iran diselesaikan melalui upaya deeskalasi yang lebih luas di Timur Tengah, termasuk gencatan senjata di Gaza,” bunyi pernyataan G7, seraya menambahkan bahwa negara-negara anggota siap untuk berkoordinasi menjaga stabilitas pasar energi global.

    Ketegangan meningkat setelah Israel melancarkan serangan udara ke Iran pada Jumat pekan lalu, yang disebut sebagai langkah preemtif untuk mencegah Teheran mengembangkan senjata nuklir. Sejak saat itu, kedua negara terlibat dalam serangkaian serangan balasan.

    Iran melaporkan lebih dari 220 korban jiwa, mayoritas warga sipil, sementara Israel menyatakan 24 warga sipil tewas akibat serangan balasan Iran.

    Adapun, Iran telah membantah tuduhan bahwa mereka tengah mengembangkan senjata nuklir. Teheran menegaskan bahwa pengembangan teknologi nuklir yang dilakukan semata-mata untuk tujuan damai, sesuai dengan hak yang diberikan dalam Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT), yang hingga kini masih diikuti oleh Iran.

    Sebaliknya, Israel tidak termasuk dalam anggota NPT dan secara luas diyakini memiliki senjata nuklir, meskipun tidak pernah secara resmi mengonfirmasi maupun menyangkal hal tersebut.

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dikabarkan meninggalkan pertemuan G7 di Kanada lebih awal untuk kembali ke Washington, menyusul eskalasi konflik Iran-Israel.

    Meski demikian, AS menyatakan tidak terlibat langsung dalam serangan Israel ke Iran. Namun, Trump mengungkapkan bahwa pihaknya sudah mengetahui rencana serangan tersebut sebelumnya dan menyebut langkah itu sebagai “luar biasa.”

    Washington juga memperingatkan Teheran untuk tidak menyerang kepentingan atau personel AS di kawasan.

    Di sisi lain, serangan udara Israel pada Senin (16/6/2025) waktu setempat dilaporkan menghantam kantor penyiar nasional Iran. Presiden Trump juga menyerukan evakuasi segera dari ibu kota Iran, Teheran, melalui unggahan di media sosial.

    Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio juga dilaporkan mengadakan pembicaraan via telepon dengan mitra dari Inggris, Prancis, dan Uni Eropa terkait perkembangan konflik Iran-Israel.

    Meski ketegangan meningkat, Washington menyatakan Trump masih mengupayakan kesepakatan nuklir baru dengan Iran.

  • Polisi Sebut 3 Mahasiswa Blitar Pembawa Poster ‘Omon-omon’ Saat Kunjungan Gibran Tidak Ditahan

    Polisi Sebut 3 Mahasiswa Blitar Pembawa Poster ‘Omon-omon’ Saat Kunjungan Gibran Tidak Ditahan

    Bisnis.com, JAKARTA — Polisi meluruskan informasi terkait penangkapan tiga mahasiswa di Blitar saat agenda kunjungan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

    Kapolres Blitar Kota, AKBP Titus Yudho Uly membantah adanya narasi penangkapan itu. Pasalnya, ketiga mahasiswa itu langsung diajak makan bersama Gibran.

    “Tidak ada [penangkapan],” ujar Titus saat dikonfirmasi, Kamis (19/6/2025).

    Di lain sisi, Wakapolres Blitar Kota, Kompol Subiyanta menjelaskan kronologi peristiwa tersebut. Kala itu, Gibran tengah mengunjungi salah satu rumah makan di Blitar pada 12.30 WIB.

    Saat hendak berkunjung itu, terdapat sekitar tiga mahasiswa yang diduga akan menerobos rombongan Wapres. Mahasiswa itu juga membawa poster kritik dengan tulisan tangan.

    Poster itu bertuliskan “Dinasti Tiada Henti”, “Omon-omon 19 Juta Lapangan Kerja”, “Semangat terus bikin bualan Mas Wapres Gibran”, “Siapa percaya pengangkang konstitusi?!”.

    “Iya memang saat rombongan Wapres mengarah ke Rumah Makan Bu Mamik, tiba-tiba ada sekitar 3 mahasiswa yang diduga menerobos barisan, sehingga dari pengamanan [paspampres] mereka dipinggirkan agak tidak menerobos,” ujar Subiyanta.

    Pada intinya, penghalauan itu merupakan proses pengamanan VVIP atau ring 1 dari Paspampres. Meskipun begitu, Subiyanta menegaskan bahwa tiga mahasiswa itu tidak diproses hukum dan telah dipersilakan pulang.

    “Ketiganya sudah dipulangkan, karena memang cuma menghalau. Itu kan wajar pengamanan rombongan RI 2 mau masuk ke rumah makan,” pungkasnya.

  • Kursi Dubes RI di Amerika Serikat Masih Kosong, Ini Kata Menlu Sugiono

    Kursi Dubes RI di Amerika Serikat Masih Kosong, Ini Kata Menlu Sugiono

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Luar Negeri Sugiono memastikan bahwa proses penunjukan Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat (AS) saat ini masih berlangsung dan belum sampai pada tahap final.

    Dikutip melalui Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (19/6), ketika ditanya mengenai perkembangan terbaru, Menlu Sugiono menyampaikan bahwa mekanisme penunjukan dubes tetap mengacu pada prosedur yang berlaku.

    “Sedang berproses, kan prosesnya nanti melalui fit and proper di DPR,” ujar Sugiono di Taleon Imperial Hotel, St Petersburg, Rusia, Rabu (18/6/2025) malam waktu setempat.

    Sebagaimana diketahui, penunjukan duta besar luar biasa dan berkuasa penuh (LBBP) memerlukan persetujuan DPR RI setelah dilakukan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) oleh Komisi I DPR. Nama-nama calon dubes biasanya diajukan oleh Presiden melalui Kementerian Luar Negeri dan kemudian dibahas secara internal sebelum diserahkan kepada parlemen.

    Namun hingga saat ini, pemerintah belum mengumumkan secara resmi siapa nama yang akan diusulkan sebagai calon Dubes RI untuk Washington DC, menggantikan pejabat sebelumnya yang telah selesai masa tugasnya.

    Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto disebut telah mengantongi sejumlah nama kandidat calon Duta Besar Amerika Serikat (AS). Posisi tersebut diketahui kosong sudah hampir dua tahun lamanya.

    Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyebut sudah ada beberapa nama yang dibahas oleh Presiden Prabowo. Dia menyebut proses pemilihan dubes RI di Negeri Paman Sam itu akan secepatnya diselesaikan.

    Prasetyo menyebut nama-nama kandidat calon Dubes AS itu sudah dibahas juga dengan menteri-menteri dan pihak terkait. Dia menyebut setidaknya ada empat nama kandidat yang tengah diseleksi oleh Kepala Negara.

    “Insyaallah secepatnya beliau akan ambil keputusan. Empat sampai lima nama lah,” ungkapnya kepada wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (23/5/2025).

    Politisi Partai Gerindra itu menyebut, terdapat banyak syarat yang harus dipenuhi oleh kandidat calon Dubes AS. Misalnya, kemampuan berdiplomasi, pengetahuan ekonomi, serta kemampuan menjaga hubungan dagang antara kedua negara.

    “Pengalaman tentunya. Pengalaman juga penting,” kata Prasetyo.

  • Kunjungan ke Rusia, Prabowo dan Putin akan Bahas Isu Global hingga Potensi Kerja Sama

    Kunjungan ke Rusia, Prabowo dan Putin akan Bahas Isu Global hingga Potensi Kerja Sama

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Luar Negeri Sugiono mengungkapkan bahwa pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden Rusia Vladimir Putin tidak hanya membahas hubungan bilateral Indonesia-Rusia.

    Sugiono menekankan kedua kepala Negara juga akan menyampaikan ragam pembahasan lain yang menyentuh isu-isu global seperti konflik Iran dan Israel.

    “Saya tidak tahu persis detil pembicaraannya. Tapi saya yakin, kedua pemimpin juga akan berbicara baik itu masalah-masalah regional maupun global,” ujar Sugiono menjawab pertanyaan soal kemungkinan pembahasan isu Iran-Israel dalam pertemuan bilateral tersebut, Kamis (19/6/2025) waktu setempat.

    Selain itu, Sugiono juga mengungkap adanya pembahasan mengenai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Indonesia dan Rusia, termasuk kemungkinan kerja sama dalam kerangka kawasan Eurasia.

    “Soal MoU, hal ini sebenarnya kemarin juga sudah disampaikan kepada kami saat pertemuan saya dengan Menteri Luar Negeri Rusia. Tadi juga sudah dilaporkan ke Bapak Presiden, dan mudah-mudahan bisa segera disetujui karena ada beberapa hal yang sifatnya teknis,” jelas Sugiono.

    Namun, dia menegaskan bahwa domain utama pembahasan MoU tersebut berada di tangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

    “Ini domennya Pak Menko Ekonomi. Biarkan beliau lah yang nanti memberi keterangan lebih lanjut,” tutur Sugiono.

  • Soal Rumah Subsidi Mini, REI: Lebih Baik Fokus Hunian Vertikal

    Soal Rumah Subsidi Mini, REI: Lebih Baik Fokus Hunian Vertikal

    Bisnis.com, JAKARTA — Real Estat Indonesia (REI) menilai lebih baik pemangku kepentingan sektor perumahaan fokus terhadap hunian vertikal untuk mengatasi backlog di perkotaan, alih-alih memangkas ukuran rumah subsidi.

    Rencana perubahan luas rumah subsidi tercantum di dalam draf perubahan Keputusan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Nomor –/KPTS/M/2025. Dalam beleid itu, disebutkan luas tanah rumah bersubsidi minimal sebesar 25 meter persegi (m2) dan paling luas 200 m2. Adapun, luas lantai rumah paling rendah 18 m2 dan paling tinggi 36 m2.

    Sementara itu, dalam aturan lama yang masih berlaku, yakni Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Nomor 689/KPTS/M/2023, ditetapkan bahwa luas tanah rumah subsidi paling rendah 60 m2 dan paling tinggi 200 m2. Kemudian, luas lantai rumah subsidi minimal 21 m2 dan paling tinggi 36 m2.

    Ketua Umum Realestat Indonesia (REI) Joko Suranto menyampaikan pihaknya sudah menyampaikan masukan kepada Kementerian PKP terkait rencana pemangkasan ukuran minimal rumah subsidi. Ada tiga poin utama dalam pesan tersebut.

    Pertama, rencana kebijakan ini harus mengacu terhadap regulasi yang sudah ada, seperti Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 12 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan, hingga standar WHO.

    Menurut standar World Health Organization (WHO) luasan rumah minimal 9 m2 per jiwa, sedangkan Standar Nasional Indonesia (SNI) menetapkan luasan rumah minimal 7,2 m2.

    “Jadi mana standar yang mau diambil [untuk rumah subsidi] mestinya berdasarkan ke sana [aturan yang sebelumnya sudah ada],” ujar Joko Suranto mengutip kanal YouTube tvOneNews, Rabu (18/6/2025).

    Poin kedua, terkait tingkat kelayakan hunian. Masyarakat Indonesia memiliki budaya silaturahmi yang kuat. Jangan sampai adanya aturan atau kebijakan baru mengamputasi budaya kekerabatan ini karena kecilnya ruangan rumah.

    Poin ketiga, rumah subsidi harus terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Harapannya, pemerintah dapat membuat kebijakan jangka panjang yang terukur.

    “Karena itu, kami sangat mendukung Program 3 Juta Rumah yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. Hunian vertikal 1 juta unit adalah jawabannya, dan hampir seluruh dunia melakukan itu,” jelas Joko.

    Kemudian target 2 juta rumah di pedesaan dan pesisir berpeluang bisa dilakukan. Penyediaan rumah selain memastikan keberadaan fasilitas tempat tinggal juga mendorong lapangan kerja dan pergerakan ekonomi.

    Menurutnya, pemangku kepentingan sektor perumahan sebaiknya mendiskusikan skema hunian vertikal untuk masyarakat perkotaan. Apalagi, Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara berkomitmen untuk memberikan pembiayaan senilai Rp130 triliun untuk mendukung pelaksanaan Program 3 Juta Rumah.

    “Mestinya kita bicara skema vertical housing bisa berjalan, sehingga tidak buang waktu mendiskusikan sesuatu yang mestinya lebih clear dari awal,” tutur Joko.

  • Menjawab Tantangan Layanan Haji Indonesia dan Apresiasi untuk Dedikasi Petugas

    Menjawab Tantangan Layanan Haji Indonesia dan Apresiasi untuk Dedikasi Petugas

    Bisnis.com, JAKARTA — Penyelenggaraan ibadah haji Indonesia tahun 2025 telah memasuki proses pemberangkatan jemaah ke Tanah Air.

    Sebagaimana fase kedatangan, kepulangan jemaah ke Tanah Air dibagi ke dalam dua gelombang. Gelombang pertama sudah mulai kembali ke Tanah Air sejak 11 Juni 2025 melalui Bandara King Abdulaziz, Jeddah, Arab Saudi.

    Menurut Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) hingga Selasa (17/6/2025) pukul 22:15 Waktu Arab Saudi (WAS) jemaah haji yang tiba di Tanah Air sebanyak 40.973 orang yang terbagi ke dalam 105 kloter. Jumlah itu mencakup 20% dari total rencana pemulangan sebesar 525 kloter.

    Sementara itu, jemaah haji gelombang kedua akan terlebih dahulu berada di Madinah selama 8 hingga 9 hari, sebelum bertolak ke Indonesia mulai 26 Juni 2025.

    Jemaah haji Indonesia yang tiba di Arab Saudi pada gelombang II mulai bergerak ke Madinah pada Rabu (18/6/2025). Perjalanan dari Makkah ke Madinah ditempuh kurang lebih enam jam.

    Pada tahap pertama, ada 18 kelompok terbang (kloter) yang akan diberangkatkan dari Makkah menuju Madinah mulai pukul 06.00 Waktu Arab Saudi (WAS).

    Menteri Agama Nasaruddin Umar memastikan bahwa penyelenggaraan ibadah haji pada tahun ini berjalan lancar, tanpa insiden besar yang mengganggu pelaksanaan ibadah.

    Kendati demikian, Menag Nasaruddin Umar menyampaikan permohonan maaf kepada jemaah haji Indonesia atas berbagai kendala yang menyertai rangkaian ibadah Haji 2025, mulai dari pemberangkatan hingga fase Arafah, Mudzalifah, dan Mina.

    Dia tidak memungkiri adanya berbagai hambatan dan kekurangan dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun ini. Nasaruddin mengakui bahwa tidak ada negara yang sempurna dalam pelaksanaan haji, termasuk Indonesia.

    Menag Nasaruddin menjelaskan, ada sebagian jemaah haji yang mengalami masalah selama fase kedatangan hingga puncak haji di Armuzna. Salah satu contohnya ada pasangan suami istri atau anak-orang tua, atau lansia dan pendampingnya yang terpisah hotel saat di Makkah.

    Selain itu, ada juga jemaah yang mengalami kendala dalam penempatan tenda di Arafah. Menag juga mencatat ada keterlambatan penjemputan di Muzdalifah karena kemacetan hingga proses evakuasi baru selesai 09.40 WAS (atau terlambat 40 menit dari target selesai 09.00 WAS).

    “Kemacetan dan keterlambatan proses evakuasi di Muzdalifah ini tidak hanya dialami oleh jemaah haji Indonesia, tapi juga negara lainnya yang melintas pada jalur taraddudi yang sama,” ujar Menag.

    Namun, Menag menekankan bahwa pelayanan sejauh ini cukup tertib dan berjalan dengan baik. Dia mengapresiasi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dan pihak Pemerintah Arab Saudi yang telah memungkinkan hajatan besar penyelenggaraan ibadah haji tahun ini hampir rampung dengan beberapa catatan prestasi.

    “Memang di awal-awal ada krusial karena kami pakai sistem baru ya. Ada keterlambatan penemuan hotel, tetapi itu teratasi semuanya sih sebetulnya, tidak ada yang sampai terbengkalai, terlantar,” katanya di Bandara Jeddah, Minggu (15/6/2025).

    Salah satu indikator catatan prestasi penyelenggaraan ibadah haji tahun ini yakni turunnya jumlah jemaah haji yang wafat. Menurut Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) hingga Minggu (15/6/2026) tercatat ada 279 jemaah haji Indonesia yang wafat di Tanah Suci, turun dari akumulasi periode yang sama tahun lalu sebanyak 461 jiwa.

    “Alhamdulillah terjadi pengurangan jumlah kematian. Itu juga salah satu indikator yang sangat penting,” katanya.

    Sejalan dengan itu, Menag mengajak semua pihak untuk tidak mendramatisasi kekurangan-kekurangan yang terjadi selama penyelenggaraan ibadah haji, melainkan menjadikan hal itu sebagai catatan untuk perbaikan ke depan.

    Dengan tidak mengecilkan kepentingan jemaah yang terdampak kebijakan sistem baru tahun ini, Menag mengatakan keterlambatan dan kemacetan selalu terjadi setiap tahun pada musim haji di Tanah Suci karena padatnya jemaah dari seluruh dunia.

    “Jadi yang penting buat kami adalah seluruh jemaah kita itu menyelenggarakan ibadah hajinya. Tidak ada yang tidak terangkut ke Arafah. Tidak ada yang terangkut melalui Muzdalifah. Tidak ada yang tidak ke Mina,” katanya.

    Layanan Konsumsi

    Terkait dengan isu ketikdaksempurnaan dalam layanan konsumsi, Menag menampik tudingan adanya penelantaran jemaah. Menurut Nasaruddin, yang terjadi adalah keterlambatan pengiriman karena kondisi lalu-lintas yang macet akibat sejumlah ruas jalan masih ditutup.

    “Jadi itu sebetulnya tidak benar bahwa ada yang terlantar, bahkan itu hanya menunggu bus untuk pindahkan [makanan] ke hotel yang cadangan itu,” kata Nasaruddin.

    Sebelumnya, pasokan makanan jemaah selama sebelum dan sesaat setelah puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) dipenuhi dengan makanan siap santap yang dipasok oleh BPKH Limited, anak usaha Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) di Arab Saudi.

    Dengan pertimbangan banyak jalan raya di Makkah yang ditutup jelang dan setelah puncak haji sehingga menyulitkan distribusi, jemaah dibekali satu set kardus makanan siap santap berisi enam menu untuk enam kali makan.

    Perinciannya adalah makan pagi, siang, dan malam untuk 7 Dzulhijjah, makan pagi untuk 8 Dzulhijjah, dan makan siang dan makan malam untuk 13 Dzulhijjah. Adapun, pada 8 Dzulhijjah hingga 13 Dzulhijjah pagi, makanan jemaah ditanggung oleh syarikah penyedia layanan haji di Arafah dan Mina.

    Dengan skema tersebut, asumsinya katering jemaah akan kembali normal didistribusikan pada 14 Dzulhijjah pagi atau 10 Juni 2025.

    Namun demikian, terjadi keterlambatan pengiriman konsumsi hingga muncul video viral jemaah yang tinggal di hotel 509 dari Embarkasi Jakarta-Bekasi tidak mendapat suplai makanan.

    “Memang kemarin ada keterlempatan pengiriman makanan ya, karena ada kasus tertentu ya. Kami sudah antisipasi dengan cara, yang tidak dapat makanan itu kami kasih kompensasi uang,” kata Nasaruddin.

    Kompensasi yang diberikan senilai 10 riyal Arab Saudi untuk sarapan, 15 riyal untuk makan siang dan 15 riyal untuk makan malam. Jemaah di Hotel 614 mendapat kompensasi karena tidak mendapat makan malam pada 14 Dzulhijah 1446 Hijriah yang bertepatan dengan 10 Juni 2025 atau usai puncak haji.

    Petugas menyiapkan sajian makan malam untuk jemaah haji di dapur Katering Raghaeb, Makkah, Arab Saudi, Selasa (13/5/2025). /Dok.Media Center Haji

    Hingga 16 Juni 2025, lebih dari 42.000 jemaah haji telah menerima kompensasi atas layanan konsumsi yang tidak tersalurkan sebagaimana mestinya pada hari puncak Mina tersebut. Total nilai kompensasi yang telah dibayarkan mencapai lebih dari 862.000 SAR atau sekitar Rp3,7 miliar.

    Direktur BPKH Limited Sidiq Haryono juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh jemaah haji Indonesia, khususnya yang tidak mendapat makan malam pada 14 Dzulhijah 1446 Hijriah.

    BPKH Limited memahami pentingnya layanan konsumsi sebagai bagian dari kenyamanan ibadah jemaah, terlebih setelah menjalani puncak ibadah haji di Armuzna.

    Sidiq menjelaskan bahwa dalam pelaksanaannya, BPKH Limited menggandeng 15 mitra dapur lokal untuk memenuhi kebutuhan konsumsi. Namun, dia mengungkapkan adanya kendala teknis yang menyebabkan distribusi makanan belum optimal.

    “Kami memohon maaf sebesar-besarnya kepada para jemaah atas keterlambatan layanan konsumsi pada hari pertama pasca-Armuzna. Beberapa mitra dapur mengalami gangguan operasional yang berdampak pada ketepatan distribusi,” kata Sidiq.

    Namun, BPKH Limited telah mengambil langkah cepat dengan mendistribusikan makanan pengganti seperti nasi bukhari, shawarma, dan makanan siap saji (RTE), meskipun hal tersebut belum sepenuhnya memenuhi harapan.

    Direktur BPKH Limited lainnya Iman Nikmatullah menegaskan pihaknya bertanggung jawab atas pelaksanaan layanan dan berkomitmen untuk terus mengevaluasi dan memperbaiki sistem logistik, kesiapan mitra, dan koordinasi lapangan agar layanan serupa di masa mendatang lebih tertata dan profesional.

    “Kami sangat menghargai kesabaran dan pengertian para jemaah atas kondisi ini. Kepercayaan masyarakat adalah amanah yang harus kami jaga dengan perbaikan terus-menerus,” tuturnya.

    BPKH Limited menyampaikan apresiasi kepada seluruh petugas haji, mitra lokal, dan relawan yang turut membantu upaya perbaikan layanan di lapangan.

    Sebagaimana diketahui, pada musim haji 1446 H ini, BPKH Limited mendapatkan mandat untuk mengelola berbagai aspek layanan haji, termasuk penyediaan makanan siap saji (RTE), fresh meal pada 14 dan 15 Zulhijah, bumbu Nusantara, serta pengelolaan area komersial.

    Selain itu, BPKH Limited juga mendukung pengadaan lapak kuliner Nusantara dan layanan kargo barang untuk jemaah.

    Tidak Ada Kondisi Genting…

  • Prabowo Resmi Cabut Perpres Satgas Saber Pungli, Dinilai Sudah Tidak Efektif

    Prabowo Resmi Cabut Perpres Satgas Saber Pungli, Dinilai Sudah Tidak Efektif

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto resmi mencabut Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 Tahun 2016 tentang Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli).

    Dikutip melalui dokumen yang diterima Bisnis, pencabutan ini ditetapkan melalui Perpres Nomor 49 Tahun 2025 yang ditandatangani pada 6 Mei 2025.

    Langkah ini diambil karena keberadaan Satgas Saber Pungli dinilai sudah tidak lagi efektif dalam menjalankan fungsinya. Dalam konsiderans Perpres disebutkan bahwa pembubaran Satgas diperlukan guna mendukung efektivitas penegakan hukum dan tata kelola pemerintahan yang lebih efisien.

    “Bahwa keberadaan Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar sudah tidak efektif sehingga perlu membubarkan Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar,” demikian tertulis dalam bagian pertimbangan Perpres 49/2025.

    Dengan pencabutan ini, maka seluruh ketentuan dalam Perpres Nomor 87 Tahun 2016 dinyatakan tidak berlaku.

    Ketentuan tersebut sebelumnya menjadi dasar hukum pembentukan dan operasional Satgas Saber Pungli, yang dibentuk pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo sebagai bagian dari upaya pemberantasan pungutan liar di sektor pelayanan publik dan pemerintahan.

    Perpres Nomor 49 Tahun 2025 mulai berlaku pada tanggal diundangkan, yakni 6 Mei 2025. Pengundangan dilakukan oleh Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan dimuat dalam Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2025 Nomor 75.

    Ke depan, pengawasan dan pemberantasan praktik pungli akan dialihkan atau disesuaikan dengan kebijakan baru yang lebih terintegrasi di bawah sistem pengawasan internal kementerian/lembaga serta aparat penegak hukum yang berwenang.

    Meski begitu, pemerintah belum menyampaikan apakah akan dibentuk lembaga pengganti atau reformulasi mekanisme pengawasan yang baru pasca pembubaran Satgas ini.

  • Indosat (ISAT) Gandeng Transsion Perluas Layanan dengan Tambahan 10.000 Gerai

    Indosat (ISAT) Gandeng Transsion Perluas Layanan dengan Tambahan 10.000 Gerai

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Indosat Tbk. (ISAT) dan Transsion Holdings menandatangani nota kesepahaman strategis untuk mempercepat inklusi digital di Indonesia. Ke depan, Indosat akan memperluas jangkauan layanan dengan memanfaatkan lebih dari 10.000 gerai ritel Transsion di Indonesia.

    Chief Marketing Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Vivek Mehendiratta, mengatakan gerai-gerai tersebut bukan hanya akan menjadi titik distribusi kartu SIM Indosat, tetapi juga berfungsi sebagai pusat akses ke berbagai layanan digital.

    Selain itu, sambungnya, seluruh perangkat Transsion akan dilengkapi dengan aplikasi myIM3 dan bima+ secara pre-install, sehingga pengguna dapat langsung mengelola paket data, mengakses konten, dan tetap terhubung sejak awal penggunaan.

    Untuk meningkatkan keterjangkauan, kemitraan ini juga menghadirkan skema cicilan 0% bagi konsumen, sehingga kepemilikan smartphone dan akses konektivitas digital dapat diakses lebih luas. Paket bundling ini juga menawarkan opsi eSIM, memungkinkan pengguna untuk melakukan aktivasi layanan dengan mudah dan fleksibel.

    “Dengan menggabungkan jangkauan distribusi Transsion dan keandalan jaringan Indosat, kami menciptakan peluang yang lebih luas bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam ekonomi digital,” kata Vivek dalam siaran pers, Rabu (18/6/2025).

    Menurut data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), tingkat penetrasi internet di Indonesia mencapai 79,5% pada 2024. Namun, masih terdapat kesenjangan yang signifikan antara wilayah perkotaan dan pedesaan, di mana penetrasi internet di wilayah rural baru mencapai 30,5%.

    Vivek mengharapkan kemitraan ini dapat memperluas jangkauan akses digital dan menghadirkan konektivitas yang andal dan berkualitas ke daerah-daerah yang belum sepenuhnya terlayani.

    Menurut Wakil Presiden Transsion Holdings Benjamin Jiang, dengan menggabungkan pengaruh kuat IOH sebagai brand lokal dan keunggulan inovasi teknologi serta layanan dari Transsion, perusahaan berkomitmen terus menghadirkan perangkat digital bernilai tinggi.

    “Dan pengalaman digital yang relevan bagi konsumen Indonesia, sekaligus mempercepat evolusi digital nasional,” ujarnya.

    Setelah fase peluncuran awal solusi bundling perangkat dan layanan konektivitas, kedua perusahaan juga berencana untuk menjajaki berbagai inovasi kolaboratif tingkat lanjut.

    Inisiatif tersebut dapat mencakup pengembangan perangkat co-branded, perluasan integrasi aplikasi, serta layanan digital lokal yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna di setiap wilayah.

     

  • Pengusaha Unggas Minta Diguyur Bansos Rp3 Triliun, Bapanas Bilang Begini

    Pengusaha Unggas Minta Diguyur Bansos Rp3 Triliun, Bapanas Bilang Begini

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pangan Nasional (Bapanas) angkat bicara terkait dengan permintaan pengusaha unggas yang meminta agar pemerintah mengguyur bansos pangan daging ayam senilai Rp3 triliun untuk para peternak ayam hidup seiring dengan harganya yang semakin menjauhi harga acuan pembelian (HAP).

    Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa, menyatakan saat ini pemerintah belum memberikan bantuan sosial (bansos) pangan daging ayam kepada peternak ayam hidup (livebird).

    Dia menuturkan pemerintah telah memutuskan untuk mengguyur bansos pangan beras, sedangkan bansos pangan daging ayam belum dilakukan.

    “Terkait dengan bansos, bansos sebenarnya arahnya ke bantuan pangan beras yang lebih spesifik, sementara untuk bansos terkait dengan daging ayam [itu] belum,” kata Ketut dalam konferensi di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, Rabu (18/6/2025).

    Namun, Ketut menjelaskan program makan bergizi gratis (MBG) melalui Badan Gizi Nasional (BGN) nantinya akan menyerap daging ayam dan telur, termasuk langsung di tingkat peternak. Adapun, saat ini BGN tengah bersiap menyerap telur dan daging ayam untuk kebutuhan MBG.

    “Kami harapkan juga apa yang di program BGN juga akan nyambung, bisa menarik serapan ayam terkait dengan karkas,” ujarnya.

    Dia berharap program MBG bisa langsung menyerap hasil ternak seperti telur dan daging ayam dari peternak untuk memotong jalur distribusi melalui koperasi.

    “Tatkala peternak bisa membangun koperasi, koperasinya bisa langsung ke MBG, ini akan jauh memotong, sehingga harga di peternak bisa lebih bagus, kemudian harga di MBG juga bisa lebih bagus,” ungkapnya.

    Adapun saat ini, kata Ketut, BGN tengah menghitung volume telur dan daging ayam yang dibutuhkan untuk kebutuhan MBG. “Ini akan dihitung oleh MBG nantinya, karena ini sudah berproses, belum banyak,” imbuhnya.

    Sebelumnya, Ketua Umum Gabungan Perusahaan Pembibitan Unggas Indonesia (GPPU) Ahmad Dawami mengatakan bahwa saat ini stok ayam di rumah potong ayam sudah menumpuk lantaran daya beli masyarakat yang merosot.

    Untuk itu, Dawami meminta agar pemerintah melalui Kementan segera mengguyur bansos pangan daging ayam hingga Rp3 triliun untuk membeli daging ayam di rumah potong.

    “Yang jangka pendek supaya segera dicairkan bantuan sosial, dana paling butuh Rp2–3 triliun sudah cukup untuk membeli ayam-ayam yang sudah dipotong di rumah potong ayam yang sekarang stoknya lagi menumpuk,” kata Dawami saat dihubungi Bisnis, Rabu (18/6/2025).

    Menurut Dawami, dengan guyuran bansos, rumah potong harus membeli ayam dari peternak dengan harga yang sudah dikonversikan menjadi ayam hidup.

    “Bagi rumah potong-rumah potong ayam yang dibeli oleh pemerintah itu, dia wajib membeli ayam-ayam dari peternak dengan harga yang dikonversikan menjadi ayam hidup. Itu paling cepat dalam waktu pendek,” ujarnya.

    Untuk itu, menurutnya, penyaluran bansos pangan daging ayam perlu segera dilakukan, mengingat saat ini kondisi para peternak yang semakin tertekan imbas penurunan daya beli.

    Di samping itu, Dawami meminta agar pemerintah segera mengontrol produksi ayam agar sesuai dengan permintaan pasar.

    “Jangka panjangnya bagaimana mengatur produksi anak ayam secara nasional itu tidak melebih dari perkiraan demand atau permintaan,” pungkasnya.