Author: Bisnis.com

  • 3 Smartphone Murah Samsung Siap Meluncur Tahun Ini, Penerus Galaxy A06

    3 Smartphone Murah Samsung Siap Meluncur Tahun Ini, Penerus Galaxy A06

    Bisnis.com, JAKARTA — Samsung, produsen gawai asal Korea Selatan, dikabarkan segera meluncurkan tiga smartphone murah terbarunya: Galaxy A07, Galaxy F07, dan Galaxy M07 pada tahun ini. 

    Ketiganya diprediksi menjadi penerus dari Galaxy A06, F06, dan M06 yang dirilis tahun lalu di India.

    Informasi ini terungkap setelah ketiga perangkat tersebut lolos sertifikasi Bureau of Indian Standards (BIS), menandakan peluncuran yang semakin dekat—diperkirakan pada paruh kedua tahun 2025.

    Dilansir dari SamMobile, Senin (23/6/2025), tiga perangkat dengan nomor model SM-A075F/DS, SM-E075F/DS, dan SM-M075F/DS telah terdaftar di BIS India. Berdasarkan pola penamaan Samsung, perangkat ini hampir pasti akan dipasarkan sebagai Galaxy A07, Galaxy F07, dan Galaxy M07.

    Sebagai catatan, Galaxy A06 diluncurkan pada Agustus 2024, sementara varian 5G dari Galaxy A06, F06, dan M06 hadir pada Februari 2025. Jika mengikuti pola yang sama, peluncuran generasi penerusnya kemungkinan akan dilakukan dalam waktu dekat, dengan kemungkinan kehadiran varian 4G-only untuk pasar tertentu.

    Hingga kini, Samsung belum mengungkap detail spesifikasi untuk ketiga ponsel entry-level ini. Namun, banyak konsumen berharap Samsung akan meningkatkan kualitas layar menjadi Full HD+ dengan refresh rate 90Hz, menggunakan chipset yang lebih cepat, serta menghadirkan desain layar Infinity-O. Fitur pengisian daya lebih cepat juga diharapkan hadir untuk meningkatkan daya saing di segmen smartphone murah.

    Selain menggarap ponsel lipat baru yang akan dirilis bulan depan, Samsung tetap memperkuat lini smartphone murah untuk pasar negara berkembang, termasuk India dan Asia Tenggara. Langkah ini dinilai strategis untuk mempertahankan pangsa pasar di tengah persaingan ketat dengan merek-merek China.

    Sementara itu Phone Arena melaporkan bahwa Samsung lebih irit inovasi tahun ini untuk smartphone kelas premium. Perusahaan tidak akan melakukan lompatan besar pada model sektor baterai di flagship terbarunya, Galaxy S26 Ultra. 

    Meski peluncurannya masih cukup lama, bocoran dari sumber industri yang sangat kredibel mengonfirmasi bahwa Samsung akan mempertahankan kapasitas baterai 5.000 mAh pada model Ultra berikutnya, sama seperti beberapa generasi sebelumnya. Jika pun ada peningkatan, kapasitasnya diperkirakan tidak akan melebihi 5.400 mAh. 

    Keputusan Samsung ini dinilai sebagai langkah yang sangat lambat dalam menghadirkan inovasi baterai, terutama jika dibandingkan dengan para pesaing dari China. 

    Beberapa ponsel flagship dari Xiaomi, Oppo, hingga OnePlus kini sudah menggunakan baterai dengan kapasitas 6.000 hingga 7.000 mAh, bahkan ada yang mencapai 7.500 mAh berkat teknologi silicon-carbon yang lebih padat dan efisien. 

    Sementara itu, Galaxy S25 Edge yang baru saja dirilis pun hanya dibekali baterai 3.900 mAh, angka yang juga sempat dipertahankan oleh eksekutif Samsung dalam sebuah wawancara. Samsung diperkirakan masih trauma dengan insiden Galaxy Note 7 yang bermasalah pada sektor baterai, sehingga sangat berhati-hati dalam melakukan peningkatan kapasitas. 

  • AS Tuding DeepSeek Bantu Operasi Militer dan Intelijen China

    AS Tuding DeepSeek Bantu Operasi Militer dan Intelijen China

    Bisnis.com, JAKARTA — Pejabat tinggi Amerika Serikat menuding bahwa DeepSeek membantu operasi militer dan intelijen China, serta berupaya menggunakan perusahaan cangkangnya untuk bisa mengakses semikonduktor kelas atas yang tidak bisa dikirim ke China berdasarkan peraturan AS.

    Salah seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menjelaskan kepada Reuters bahwa pihaknya menduga DeepSeek secara sukarela memberikan dukungan kepada operasi militer dan intelijen China. Bahkan, dia menilai DeepSeek akan terus melakukannya.

    “Upaya ini melampaui akses sumber terbuka ke model AI DeepSeek,” kata pejabat tersebut, yang meminta disembunyikan identitasnya karena berbicara tentang informasi pemerintah AS, dilansir dari Reuters pada Senin (23/6/2025).

    Penilaian pemerintah AS terhadap aktivitas DeepSeek dan hubungannya dengan pemerintah China belum pernah dilaporkan sebelumnya. Isu itu muncul di tengah perang dagang AS-China yang meluas.

    Di antara tuduhan tersebut, pejabat tersebut mengatakan DeepSeek membagikan informasi dan statistik pengguna dengan aparat pengawasan Beijing.

    Anggota parlemen AS sebelumnya mengatakan, berdasarkan pernyataan pengungkapan privasinya, bahwa DeepSeek mengirimkan data pengguna Amerika ke China melalui “infrastruktur backend” yang terhubung ke China Mobile, raksasa telekomunikasi milik Negeri Panda.

    Pejabat itu juga mengklaim bahwa DeepSeek juga disebut lebih dari 150 kali dalam catatan pengadaan untuk Tentara Pembebasan Rakyat Cina dan entitas lain yang berafiliasi dengan pangkalan industri pertahanan China. Dia menambahkan tudingannya bahwa DeepSeek telah menyediakan layanan teknologi kepada lembaga penelitian tentara tersebut.

    Meskipun demikian, Reuters tidak dapat memverifikasi data pengadaan itu secara independen.

    Pihak DeepSeek pun tidak memberikan respons kepada Reuters atas pertanyaan terkait praktik privasinya.

    AS Tuding DeepSeek Turut Andil dalam Kontrol Ekspor

    Pejabat itu juga mengatakan bahwa DeepSeek menggunakan solusi untuk mengatasi kontrol ekspor AS agar memperoleh akses ke chip canggih buatan AS. Simpulan itu mencerminkan skeptisisme yang berkembang di Washington bahwa kemampuan di balik peningkatan pesat DeepSeek mungkin tak sebesar dugaan dan bergantung kepada teknologi AS.

    Menurutnya, DeepSeek memiliki akses ke sejumlah besar chip kelas atas H100 Nvidia. AS memberlakukan pembatasan chip terebut sejak 2022 karena khawatir China akan menggunakannya untuk meningkatkan kemampuan militer utau menjadi lebih unggul dalam kompetisi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

    Namun demikian, pejabat itu menolak mengatakan apakah Deepeek berhasil menghindari kontrol ekspor. Dia juga enggan memberikan rincian soal tudingannya bahwa DeepSeek memanfaatkan erusahaan cangkang untuk bisa mendapatkan chip tersebut.

    “DeepSeek berusaha menggunakan perusahaan cangkang di Asia Tenggara untuk menghindari kontrol ekspor, dan DeepSeek berupaya mengakses pusat data di Asia Tenggara untuk mengakses chip AS dari jarak jauh,” kata pejabat itu kepada Reuters.

    Ketika ditanya apakah AS akan menerapkan kontrol ekspor lebih lanjut atau sanksi terhadap DeepSeek, pejabat tersebut mengatakan departemen tersebut “tidak memiliki apa pun untuk diumumkan saat ini.”

    Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Perdagangan China tidak menanggapi permintaan komentar Reuters.

    Sementara itu, juru bicara Nvidia menyatakan bahwa pihaknya tidak mendukung pihak-pihak yang telah melanggar kontrol ekspor AS atau yang tercantum dalam daftar entitas AS.

    “Dengan kontrol ekspor saat ini, kami secara efektif keluar dari pasar pusat data China, yang kini hanya dilayani oleh pesaing seperti Huawei,” jelas juru bicara Nvidia melalui pernyataan tertulis.

  • KPK Usut Kasus Baru Dugaan Gratifikasi di Lingkungan MPR, Sudah Ada Tersangka

    KPK Usut Kasus Baru Dugaan Gratifikasi di Lingkungan MPR, Sudah Ada Tersangka

    Bisnis.com, JAKARTA — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut kasus baru berupa dugaan penerimaan gratifikasi di lingkungan Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR). 

    Kasus tersebut berupa dugaan penerimaan gratifikasi terkait dengan pengadaan barang dan jasa di lingkungan MPR. Lembaga antirasuah telah menetapkan satu orang tersangka. 

    “Sudah ada tersangka. Penyidik masih terus mendalami perkara ini dengan memeriksa para saksi,” ujar Juru Bicara KPK Budi Prasetyo kepada wartawan, Senin (23/6/2025). 

    Adapun terdapat dua orang saksi yang telah dipanggil oleh penyidik KPK pada hari ini. Dua orang itu adalah pejabat di lingkungan Sekretariat Jenderal (Setjen) MPR. 

    Mereka adalah Pejabat Pengadaan Barang/Jasa Pengiriman dan Penggandaan Setjen MPR 2020-2021, Cucu Riwayati. Kemudian, Kelompok Kerja Unit Kerja Pengadaan Barang dan Jasa Setjen MPR 2020, Fahmi Idris. 

    Adapun Sekretaris Jenderal MPR Siti Fauziah dalam pernyataannya, Sabtu (21/6/2025), telah menyampaikan bahwa  menyampaikan klarifikasi kasus yang tengah diusut KPK itu merupakan perkara lama yang terjadi antara rentang waktu 2019-2021. 

    Siti menyebut tidak ada keterlibatan unsur pimpinan MPR, baik yang lama maupun yang saat ini menjabat.

    Selain itu, kasus tersebut merupakan kelanjutan yang sebelumnya telah dilakukan proses penyelidikan dan saat ini naik menjadi penyidikan. 

    “Perlu kami tegaskan bahwa kasus tersebut merupakan perkara lama yang terjadi pada masa 2019 sampai dengan 2021. Dalam hal ini, tidak ada keterlibatan pimpinan MPR RI, karena perkara tersebut merupakan tanggung jawab administratif dan teknis dari sekretariat, dalam hal ini Sekretaris Jenderal MPR RI pada masa itu, yaitu Bapak Dr. Ma’ruf Cahyono, SH, MH,” ujar Siti, dikutip dari keterangan tertulis, Senin (23/6/2025). 

    Dia juga menambahkan, proses yang berkaitan dengan dugaan tindak pidana korupsi itu telah dan akan sepenuhnya diserahkan kepada KPK. 

    “MPR RI menghormati proses hukum yang berjalan dan menyerahkan sepenuhnya kepada KPK untuk menindaklanjuti sesuai kewenangan dan ketentuan hukum yang berlaku,” katanya.

  • Momen Kapolri Listyo Sigit Cium Tangan Megawati saat Hadiri HUT ke-100 Istri Hoegeng

    Momen Kapolri Listyo Sigit Cium Tangan Megawati saat Hadiri HUT ke-100 Istri Hoegeng

    Bisnis.com, JAKARTA — Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah bertemu dengan Ketum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri di kediaman Meriyati Roeslani alias Mery Hoegeng di Pesona Khayangan, Depok, Jawa Barat, Senin (23/6/2025).

    Pertemuan itu berlangsung saat Sigit menghadiri peringatan hari HUT ke-100 dari istri mantan Kapolri Jenderal (Purn) Hoegeng Iman Santoso. Dalam kesempatan ini, Megawati ditemani putrinya Puan Maharani.

    “Ada tadi kebetulan pas Bapak Kapolri mau kembali kebetulan bertemu dengan Ibu Mega dan Mbak Puan,” ujar Kadiv Humas Polri, Irjen Sandi Nugroho di Jakarta, Senin (23/6/2025).

    Dalam dokumentasi yang diterima Bisnis, tampak jenderal polisi bintang empat itu memberikan salam hormat terhadap Megawati. Bahkan, Sigit mencium tangan Megawati dalam pertemuan itu.

    Berkaitan dengan hal ini, Sandi menyatakan bahwa pertemuan antara Megawati dengan Kapolri berlangsung hangat.

    “Alhamdulillah berjalan dengan baik dan suasananya terjadi dengan cukup hangat,” pungkasnya.

    Turut mendampingi Sigit, Irwasum Polri Komjen Dedi Prasetyo menyatakan bahwa pertemuan itu tak berlangsung lama. Pasalnya, Kapolri harus menghadiri rapat dengan Presiden Prabowo.

    “Beliau tadi pamit mendahului ke Bu Mega, karena mau menghadiri ratas bersama Bapak Presiden, hanya itu saja,” ujar Dedi saat dikonfirmasi.

  • Indonesia Hadapi Lonjakan Serangan Siber Berbasis AI

    Indonesia Hadapi Lonjakan Serangan Siber Berbasis AI

    Bisnis.com, JAKARTA – Fortinet menyebut serangan siber berbasis kecerdasan buatan (AI) di Indonesia melonjak hingga tiga kali lipat dalam setahun terakhir.

    Country Director Fortinet Indonesia, Edwin Lim mengatakan temuan tersebut berdasarkan hasil survei yang dilakukan IDC. Adapun, jenis ancaman berbasis AI yang paling banyak dilaporkan di Indonesia mencakup malware canggih, pencurian data, hingga penyamaran deepfake dalam skema Business Email Compromise (BEC).

    “Ancaman ini berkembang sangat cepat. Teknologi AI memungkinkan pelaku kejahatan untuk melancarkan serangan secara otomatis, sangat terarah, dan sulit dideteksi,” kata Edwin dalam keterangannya, Senin (23/6/2025).

    Data survei menemukan bahwa 54% organisasi di Indonesia mengaku telah mengalami serangan yang melibatkan AI. Bahkan, 36% dari mereka melaporkan peningkatan ancaman hingga tiga kali lipat, dan 62% lainnya mencatat peningkatan dua kali lipat hanya dalam 12 bulan terakhir.

    Dia menjelaskan ancaman siber yang dilaporkan mencakup pengintaian otomatis terhadap permukaan serangan, credential stuffing, serangan brute force berbasis AI, serta malware polimorfik dan data poisoning.

    Ironisnya, meski ancaman meningkat pesat, hanya 13% organisasi yang merasa sangat siap menghadapi serangan berbasis AI. Sebanyak 18% bahkan mengaku tidak memiliki kapabilitas sama sekali untuk mendeteksi ancaman ini, mengindikasikan kesenjangan kesiapan yang signifikan.

    Edwin menuturkan serangan siber tidak hanya berdampak pada operasional, tetapi juga menimbulkan kerugian finansial dan reputasi yang besar. Survei menunjukkan bahwa 42% organisasi mengalami kerugian material lebih dari US$500.000 akibat serangan siber.

    “Bahkan, potensi hilangnya kepercayaan pelanggan dan tekanan regulasi juga menjadi beban berat bagi bisnis,” jelasnya.

    Survei IDC mencatat, 66% organisasi mengalami pencurian data dan pelanggaran privasi, 62% menghadapi sanksi regulasi, dan 60% kehilangan kepercayaan pelanggan. Selain itu, serangan yang makin canggih ini juga menyasar kelemahan mendasar seperti kesalahan manusia, konfigurasi cloud yang tidak tepat, dan eksploitasi celah zero-day.

    Tantangan lain yang mengemuka adalah keterbatasan sumber daya manusia di bidang keamanan siber. Rata-rata, hanya 7% dari total tenaga kerja organisasi yang terlibat di bidang TI internal, dan hanya 13% dari jumlah tersebut yang fokus pada keamanan siber.

    Fortinet mendorong pendekatan keamanan berbasis platform yang terintegrasi. Pendekatan ini mencakup konvergensi antara keamanan dan jaringan, yang tidak hanya menyederhanakan arsitektur TI, tetapi juga mempercepat deteksi, respons, dan visibilitas terhadap serangan.

  • 3 Alasan Digicam Kembali Digandrungi Gen Z

    3 Alasan Digicam Kembali Digandrungi Gen Z

    Bisnis.com, JAKARTA — Kamera digital, atau populer juga dengan istilah digicam, merupakan kamera yang sempat digandrungi pada masanya. Kamera ini umumnya memiliki bodi logam licin dan sekarang kembali digandrungi oleh generasi Z.

    Sekitar era 90-an hingga 2000-an, kamera ini hadir dengan beberapa fitur seperti lensa zoom internal, pengatur fokus dan pencahayaan otomatis, serta slot kartu memori untuk menyimpan foto, yang nantinya juga dapat dipindahkan ke komputer.

    Tidak seperti kamera masa kini, misalnya iPhone, yang menampilkan kualitas foto yang bersih dan jernih, digicam justru menghasilkan foto berbintik, buram, dan beresolusi rendah.

    Namun pada masa kini, sekitar tahun 2024, digicam kembali menjadi tren di kalangan Gen Z. Banyak bermunculan unggahan foto di media sosial yang diambil menggunakan digicam. 

    Pertanyaan yang muncul, mengapa tiba-tiba tren lama tersebut kembali digandrungi anak muda masa kini? Berikut ini 3 alasannya:

    1. Tren di media sosial

    Dikutip dari todayonline.com, sekitar bulan Februari 2024 lalu, lebih dari 75.000 video berkaitan dengan digicam telah diunggah di TikTok. Bahkan itu membuat salah satu aplikasi editing video, CapCut, ikut membuat template yang membuat foto/video seolah diambil menggunakan digicam.

    Tren Thrifting juga menjadi salah satu pemicu kenaikan tren digicam. Menurut laporan ThredUp, 40% pembeli dari generasi milenial dan Gen Z telah membeli barang bekas, termasuk gawai-gawai bekas, selama tahun 2024. 

    Alasannya adalah karena mayoritas konsumen Gen Z menyatakan bahwa keberlanjutan lebih penting daripada nama merek dalam membuat keputusan pembelian mereka. 

    Penggunaan digicam oleh para tokoh publik juga turut menjadi pemicunya, misalnya seperti Bella Hadid yang membawa digicam ke Emmy Awards, atau Alexa Chung, seorang model yang juga memamerkan hasil jepretan digicamnya di Instagram.

    2. Minimalisme Digital 

    Dilansir The Harvard Crimson, pada tahun 2016, Seorang profesor ilmu komputer di Universitas Georgetown, Cal Newport menciptakan istilah “minimalisme digital”.

    Minimalisme digital adalah gagasan untuk lebih sadar akan penggunaan perangkat digital dan memilih untuk menjalani kehidupan yang lebih fokus di tengah kekacauan teknologi yang berkembang pesat.

    Membatasi waktu di depan layar dan menghindari penggunaan ponsel di berbagai acara menjadi cara untuk menghormati konsep tersebut. Sehingga, dalam konteks digicam, alih-alih Gen Z mengeluarkan ponsel untuk mengambil gambar, kini mereka beralih ke digicam.

    3. Dianggap “Nyata dan Autentik”

    Kepala penelitian dan wawasan di agensi kreatif We Are Social, Paul Greenwood, mengungkapkan kepada BBC, bahwa tren digicam merupakan sebuah siklus alami.

    Saat seseorang mencapai usia 20-an, mereka bernostalgia dengan landasan budaya masa muda mereka. Ini memungkinkan Gen Z tertarik untuk mengeksplorasi tren yang pernah terjadi pada masa lalu/masa remaja orang tua mereka.

    Greenwood juga menambahkan bahwa tren-tren nostalgia semacam itu pada dasarnya merupakan perlambang keaslian dan autentik yang dicari oleh Gen Z. (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)

  • 16 Miliar Data Bocor, Kaspersky: Sulit Dipercaya

    16 Miliar Data Bocor, Kaspersky: Sulit Dipercaya

    Bisnis.com, JAKARTA — Kebocoran 16 miliar data menjadi topik hangat yang mengguncang dunia siber dan diklaim sebagai darurat keamanan siber global. Meski demikian, perusahaan keamanan siber sulit mempercayai aktivitas peretas yang berhasil membobol miliaran data dalam satu waktu. 

    Menanggapi hal tersebut, Kaspersky, selaku perusahaan keamanan siber dan privasi digital asal Rusia,  mengungkap adanya peningkatan 21% dalam deteksi jumlah serangan infostealers secara global dari tahun 2023 hingga 2024. 

    Malware infostealers menargetkan jutaan perangkat di seluruh dunia dan membahayakan data pribadi atau perusahaan yang sensitif. Malware ini dirancang untuk mengekstrak sejumlah informasi berharga, lalu dikumpulkan menjadi file log dan diedarkan melalui dark web.

    “16 miliar data merupakan angka yang hampir dua kali lipat populasi bumi, dan sulit dipercaya bahwa sejumlah besar informasi tersebut dapat terekspos.” Ucap Analis Digital Footprint Kaspersky Alexandra Fedosimova dalam siaran pers, Senin (23/6/2025). 

    Alexandra mengungkapkan, kumpulan data yang diperoleh melalui infostealers tersebut berisikan data duplikat penggunaan kata sandi yang berulang di antara pengguna.

    Sementara itu, Kepala Tim Riset dan Analisis Global Kaspersky (GReAT) untuk Rusia dan CIS Dmitry Galov berkomentar terkait riset Cybernews yang membahas agregasi kebocoran data dalam jangka panjang. Menurutnya, riset itu mencerminkan ekonomi kejahatan siber yang berkembang pesat dalam mengindustrialisasi pencurian kredensial.

    Industrialisasi pencurian kredensial yang dimaksud bekerja dengan cara mengumpulkan sebanyaknya kredensial, bisa melalui infostealer, phishing, atau malware lainnya dan kemudian dijual kembali.

    Kumpulan kredensial tersebut nantinya akan terus diperbarui, dikemas ulang, dan dimonetisasi oleh berbagai pelaku di dark web, bahkan kini semakin banyak tersedia di platform yang dapat diakses publik.

    Bencana siber ini menjadi pengingat bagi masyarakat agar selalu fokus pada kebersihan digital dan melakukan audit terhadap semua akun digital yang dimiliki. 

    “Perbarui kata sandi anda secara berkala dan aktifkan autentikasi dua faktor jika belum diaktifkan.” ungkap Anna Larkina, Pakar Analisis Konten Web di Kaspersky terkait cara masyarakat untuk fokus pada kebersihan digital.

    Anna juga mengimbau untuk segera menghubungi dukungan teknis apabila hacker telah memperoleh akses ke akun digital pribadi. Ini dilakukan agar kendali akun dapat diambil kembali, juga untuk meninjau apakah ada data lainnya yang mungkin telah terekspos.

    Terakhir Anna juga menambahkan, agar para pengguna internet selalu waspada terhadap penipuan rekayasa sosial, sebab penipu dapat menggunakan detail yang bocor dalam berbagai aktivitas. (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)

  • 13 Perbedaan WA Diblokir dan Tidak Aktif, Serupa tetapi Tak Sama

    13 Perbedaan WA Diblokir dan Tidak Aktif, Serupa tetapi Tak Sama

    Bisnis.com, JAKARTA – Banyak orang bertanya-tanya saat pesan WhatsApp hanya centang satu dan tidak juga mendapat balasan. Apakah mereka diblokir atau nomor tersebut sudah tidak digunakan? Meski terlihat serupa, sebenarnya ada perbedaan WA diblokir dan tidak aktif yang bisa dikenali dengan jelas.

    Mengetahui perbedaan ini penting agar Anda tidak salah mengartikan situasi, apalagi jika berhubungan dengan hal penting. Dalam artikel ini, akan dijelaskan ciri-ciri WA diblokir oleh kontak lain, tanda akun WhatsApp tidak aktif, dan cara membedakannya secara akurat.

    Perbedaan WhatsApp diblokir dan tidak aktif memang memerlukan pengamatan dari beberapa aspek seperti foto profil, tak bisa dihubungi, dan tak bisa dimasukkan ke grup.

    Namun, jika last seen masih terlihat, tidak ada update, dan pesan tidak pernah terbaca, kemungkinan akun tersebut memang sudah tidak aktif.

    Perbedaan WhatsApp Diblokir dan Tdak Aktif

    Kondisi WhatsApp diblokir dan tidak aktif memang terlihat mirip, namun sebenarnya terdapat beberapa perbedaan yang bisa dikenali. Memahami perbedaan WA diblokir dan tidak aktif akan membantu Anda menilai situasi secara lebih tepat.

    WhatsApp Diblokir

    WhatsApp yang diblokir berarti nomor Anda telah secara sengaja diblokir oleh pengguna lain. Artinya, mereka masih menggunakan WhatsApp secara aktif, namun mereka tidak ingin Anda menghubungi mereka melalui WhatsApp.

    Jika seseorang memblokir nomor WhatsApp Anda, beberapa fitur otomatis akan dibatasi. Berikut tanda-tandanya:

    Anda tidak dapat melihat foto profil mereka, atau foto yang tampil tidak pernah berubah.
    Informasi seperti “last seen” atau status online tidak akan terlihat.
    Pesan yang dikirim hanya akan centang satu dan tidak berubah meski sudah lama.
    Panggilan suara maupun video tidak akan tersambung.
    Anda juga tidak bisa melihat pembaruan status WhatsApp mereka.
    Anda tidak bisa menambahkan orang yang sudah memblokir Anda ke dalam suatu grup.

    WhatsApp Tidak Aktif

    Sebaliknya, jika akun WhatsApp seseorang sudah tidak aktif, kemungkinan mereka telah:

    Menghapus aplikasi WhatsApp
    Berhenti menggunakan nomor tersebut
    Tidak memiliki koneksi internet dalam waktu lama

    Tanda-tandanya antara lain:

    Pesan hanya centang satu, bukan karena diblokir, tapi karena aplikasi tidak aktif atau HP mereka mati.
    Anda mungkin masih bisa melihat foto profil lama yang belum dihapus.
    Tidak ada status online atau terakhir dilihat, karena aplikasi tidak berjalan.
    Panggilan akan terus berdering, tapi tidak akan dijawab atau tersambung.

    Contoh WhatsApp Diblokir dan Tidak Aktif

    WhatsApp Diblokir

    Foto profil teman hilang
    Pesan Anda hanya centang satu terus-menerus selama berhari-hari
    Anda tidak bisa menelepon
    Anda tidak bisa melihat status WhatsApp orang tersebut

    WhatsApp Tidak Aktif

    Terakhir online beberapa bulan lalu
    Pesan centang satu terus menerus
    Status profil tidak berubah sejak lama
    Tidak merespons panggilan apapun

    WA diblokir ditandai dengan hilangnya akses ke info profil, status, dan pesan yang tidak pernah terkirim. Sedangkan WA tidak aktif lebih ke arah aplikasi tidak berjalan atau nomor tidak lagi digunakan. Jadi, jika Anda hanya melihat centang satu tapi masih bisa melihat foto profil lama, kemungkinan besar akun tersebut hanya tidak aktif.

    Itulah perbedaan WhatsApp diblokir dan tidak aktif yang mudah dipahami.

  • Kasus Pertamina Masuk Tahap II, Riva Siahaan Cs Segera Disidang

    Kasus Pertamina Masuk Tahap II, Riva Siahaan Cs Segera Disidang

    Bisnis.com, JAKARTA — Kejaksaan Agung (Kejagung) telah melimpahkan barang bukti dan sembilan tersangka (tahap II) kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang Pertamina-KKKS periode 2019-2023.

    Kapuspenkum Kejagung RI Harli Siregar mengatakan sembilan tersangka dan barang bukti perkara Pertamina dilimpahkan ke Kejari Jakarta Pusat.

    “Hari ini [kasus] Pertamina tahap 2 ke Kejaksaan Negeri Jakpus,” ujarnya saat dikonfirmasi, Senin (23/6/2025).

    Sembilan tersangka itu mulai dari Dirut Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan (RS); Direktur Optimasi Feedstock & Produk PT Kilang Pertamina Internasional Sani Dinar Saifuddin (SDS), dan Direktur PT Pertamina International Shipping, Yoki Firnandi (YF).

    Kemudian, Beneficial Owner PT Navigator Khatulistiwa, Muhammad Kerry Andrianto Riza (MKAR); VP Feedstock Management PT Kilang Pertamina International Agus Purwono (AP); dan Komisaris PT Jenggala Maritim dan Direktur PT Orbit Terminal Merak Gading Ramadhan Joedo (GRJ).

    Selanjutnya, Komisaris PT Navigator Khatulistiwa dan Komisaris PT Jenggala Maritim, Dimas Werhaspati (DW); Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga, Maya Kusmaya (MK); dan VP Trading Operation PT Pertamina Patra Niaga, Edward Corne (EC).

    Setelah pelimpahan ini, tim jaksa penuntut umum (JPU) bakal menyiapkan surat dakwaan untuk nantinya bakal dibacakan pada sidang perdana di PN Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta Pusat 

    Sekadar informasi, pada intinya kasus ini melibatkan penyelenggara negara dengan broker. Kedua belah pihak diduga bekerja sama dalam pengaturan proses pengadaan impor minyak mentah dan impor produk kilang periode 2018-2023.

    Akibat adanya beberapa perbuatan melawan hukum tersebut, Kejagung mengungkap bahwa negara dirugikan sekitar Rp193,7 triliun.

  • Buron KPK Paulus Tannos Jalani Persidangan Ekstradisi di Singapura Hari Ini (23/6)

    Buron KPK Paulus Tannos Jalani Persidangan Ekstradisi di Singapura Hari Ini (23/6)

    Bisnis.com, JAKARTA — Buron tersangka kasus korupsi proyek pengadaan KTP elektronik atau e-KTP, Paulus Tannos menjalani committal hearing atau sidang perdana sebagai rangkaian proses ekstradisi yang diajukan pemerintah Indonesia, di Singapura, Senin (23/62025). 

    Sidang ini digelar mulai hari ini, 23 Juni sampai dengan 25 Juni 2025. Proses committal hearing ini dilaksanakan setelah Pengadilan Singapura menolak permohonan penangguhan penahanan (bail hearing) yang diajukan Paulus. 

    Kementerian Hukum, selaku otoritas pusat Pemerintah Indonesia yang menangai proses ekstradisi Paulus, menyebut koordinasi terus dilakukan dengan pihak Singapura, yakni Attorney General Chambers (AGC) atau Kejaksaan Singapura.

    Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum (Dirjen AHU) Kementerian Hukum, Widodo mengatakan AGC Singapura hingga saat ini terus berkoordinasi aktif dengan Kementerian Hukum RI untuk menyiapkan materi dan informasi pendukung yang terkait lainnya.

    “Seperti terkait kelengkapan informasi mengenai saksi-saksi dan sanggahan atau tanggapan atas pernyataan PT yang disampaikan dalam bail hearing mengenai fakta-fakta dalam tindak pidana korupsi yang dituduhkan Pemerintah RI kepada yang bersangkutan,” ungkapnya melakui keterangan tertulis, dikutip Senin (23/6/2025). 

    Untuk diketahui, Paulus disebut telah menjalani beberapa kali penangguhan penahanan sejak 22 April 2025. Berdasarkan hukum yang berlaku di Singapura, pria bernama asli Thian Po Tjhin itu masih berhak untuk mengajukan penangguhan penahanan sepanjang didukung dengan alasan dan bukti yang mendukung. 

    Adapun setelah persidangan yang diselenggarakan dua hari ke depan, Pengadilan Singapura akan memutuskan apabila Paulus bisa diekstradisi ke Indonesia. 

    Namun demikian, masing-masing pihak nantinya masih memiliki satu kali kesempatan upaya hukum banding atas putusan pengadilan, sebelum akhirnya putusan memeroleh kekuatan hukum tetap. 

    Widodo menyebut, hingga persidangan berlangsung, Paulus masih belum secara sukarela menyerahkan diri untuk diekstradisi. 

    “Sampai saat ini PT belum menyampaikan kesediaannya untuk diserahkan secara sukarela kepada Pemerintah RI,” ujar Widodo. 

    Untuk diketahui, pihak otoritas Singapura yakni Corrupt Practices Investigation Bureau (CPIB) melakukan penahanan sementara dengan jaminan (provisional arrest) terhadap Paulus pada awal 2025 ini. 

    Penahanan dilakukan setelah proses panjang sejak 2018, ketika Polri atas nama Pemerintah RI melalui Interpol Channel mengajukan provisional arrest terhadap Paulus. 

    Sebelumnya, Menteri Hukum Supratman Andi Agtas menyebut proses pemulangan Paulus masih panjang. Namun, dia memastikan pemerintah Indonesia telah melengkapi seluruh syarat dan dokumen ekstradisi yang dibutuhkan pemerintah Singapura di pengadilan. 

    Politisi Partai Gerindra itu mengatakan, hal itu lantaran para pihak masih bisa mengajukan upaya hukum banding satu kali sebelum putusan memeroleh kekuatan hukum tetap. 

    “Ini prosesnya masih panjang teman-teman semua, karena setelah keputusan kalau ternyata nanti dinyatakan permohonan ekstradisi kita diterima, masing-masing pihak baik kita sebagai pemohon maupun yang bersangkutan masih memungkinkan untuk mengajukan upaya banding sekali dan karena itu kita tunggu,” tutur mantan Ketua Baleg DPR itu. 

    Untuk diketahui, Tannos menggugat penahannya secara sementara oleh otoritas di Singapura usai ditangkap pada 17 Januari 2025. Dia merupakan satu dari lima buron yang kini belum ditahan atau masih dikejar KPK.  

    Sementara itu, di Indonesia, proses penyelesaian kasus e-KTP masih berlangsung. Penyidik KPK masih mengusut dugaan korupsi e-KTP terhadap dua orang tersangka, yakni Tannos dan mantan anggota DPR, Miryam S. Haryani.