Author: Beritajatim.com

  • Pekan Depan Polres Bojonegoro akan Periksa Dua ASN soal Izin Pendirian Toko Modern

    Pekan Depan Polres Bojonegoro akan Periksa Dua ASN soal Izin Pendirian Toko Modern

    Bojonegoro (beritajatim.com) — Dua Aparatur Sipil Negara (ASN) akan dimintai keterangan pihak Satreskrim Polres Bojonegoro terkait perizinan toko modern. Pasalnya, kuota pendirian toko modern di wilayah kota sudah habis sejak 2021, namun belakangan banyak berdiri toko modern baru, Minggu (23/2/2025).

    Dua ASN yang akan diperiksa itu, mantan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Yusnita Liasari dan mantan Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro (Disdagkop UM).

    “Siap memberikan keterangan,” kata mantan Kepala DPMPTSP Pemkab Bojonegoro, Yusnita Liasari, dikonfirmasi tentang kabar bakal adanya undangan dari Polres Bojonegoro kepada pihaknya.

    Sementara Kasatreskrim Polres Bojonegoro, AKP Bayu Adjie Sudarmono mengatakan, dalam proses penyelidikan dugaan adanya gratifikasi pendirian toko modern di wilayah hukumnya, ia bakal memanggil dua mantan kepala dinas itu pada pekan depan.

    Namun, hingga hari ini hanya Yusnita Liasari yang buka suara. Sedangkan mantan Kadisdagkop Sukaemi memilih bungkam. “Kami panggil (Sukaemi dan Yusnita Liasari) minggu depan,” ujarnya.

    Sukaemi diketahui kini telah dimutasi pada posisi barunya sebagai Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan. Sedangkan Yusnita Liasari sekarang menjabat Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda).

    Sebagai informasi, Polres Bojonegoro melalui Unit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Satreskrim telah melayangkan panggilan terhadap pihak-pihak terkait dugaan pungli pengurusan izin toko modern berjejaring, diantaranya lima pemilik gerai dan perusahaan toko modern berjejaring.

    Namun dari lima pemilik gerai toko modern tersebut, dua diantaranya mangkir, satu pihak tidak hadir tanpa disertai alasan, sedangkan satunya lagi beralasan ada di luar negeri.

    Polemik ini timbul ketika terjadi jumlah toko modern melebihi kuota sebagaimana diatur dalam Perbup 48/2021. Terkait ini, sejumlah fakta terkuak kala rapat kerja antara Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bojonegoro dengan DPMPTSP dan Disdagkop UM.

    Saat itu terjadi dua penafsiran berbeda dari dua organisasi perangkat daerah (OPD) itu. Suakemi mengklaim, pihaknya memiliki kewenangan menerbitkan rekomendasi pendirian toko modern berdasar pada Perbup 48/2021.

    Sebaliknya, Yusnita membantah dalam penerbitan izin toko modern tidak diperlukan rekomendasi dari Disdagkop UM.

    “Dalam Perbup 48/2021 Pasal 10 ayat (1) huruf d, disebutkan “mendapatkan rekomendasi teknis izin usaha”. Artinya yang berhak adalah Disdag, ketika itu belum Disdagkop UM,” kata Sukaemi memberikan tafsiran aturan tersebut ketika itu.

    Menurut Kemmi, sapaan karibnya, Disdagkop UM memiliki tugas pokok dan fungsi (tusi) memberikan rekomendasi, tetapi sebelumnya harus berpedoman pada ITR (Informasi Tata Ruang) dari Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Penataan Ruang (DPU Bima PR). Jika lokasi dimaksud oleh DPU Bima PR boleh sebagai kawasan perdagangan, maka pihaknya mempedomani untuk menerbitkan rekomendasi, apabila masih ada kuota.

    “Misalnya kecamatan kota, kami lihat kuotanya 19, sedangkan dalam catatan kami (baru 17) kami belum merekom 19, maka kami masih punya kewenangan mengeluarkan rekom, setelah itu dimasukkan dalam SIMBG (Sistem Informasi Manajemen Bangunan Gedung) sebagai persayaratan untuk mendapatkan PBG,” ungkapnya.

    Rekomendasi yang harus ada menurut Kemmi itu dibantah oleh DPMPTSP, bahwa penerbitan izin tidak perlu ada rekomendasi. Ini bertentangan dengan klaim Kemmi yang baru menerbitkan 17 rekomendasi, sebab mengacu pada perbup yang sama, kuota pendirian toko modern sudah habis.

    “Izin yang kami terbitkan sudah sesuai dengan Perbup 48/2021, untuk kuota Kecamatan Bojonegoro sudah penuh (19), terakhir kami terbitkan tahun 2021, itu sebelum terbit Perbup 48, maka setelah itu kami tidak terbitkan izin lagi karena kuota sudah penuh,” beber Yusnita.

    “Jadi rekomendasi Pak Kemmi itu tidak ada di OSS pak, izin usaha kan diproses di OSS, bukan di lainnya, dan OSS tidak mensyaratkan rekomendasi,” tegas Lia, panggilan karib Yusnita Liasari. [lus/ted]

  • PDIP Jatim Tanam Ribuan Bibit Pohon di Kawasan Wisata Paralayang Malang Selatan

    PDIP Jatim Tanam Ribuan Bibit Pohon di Kawasan Wisata Paralayang Malang Selatan

    Surabaya (beritajatim.com) – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Jawa Timur menggelar aksi peduli lingkungan dengan menanam 2.500 bibit pohon di kawasan wisata paralayang Bukit Waung, Desa Sumberoto, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang, Minggu (23/2/2025).

    Dari 2.500 bibit pohon yang ditanam di kawasan dekat Pantai Modangan tersebut, 400 di antaranya tanaman buah-buahan dan 2.100 bibit tanaman kopi.

    Aksi peduli lingkungan yang digelar DPD Jatim bersama DPC PDIP Kabupaten Malang itu masih dalam rangkaian acara memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) PDIP ke-52 pada 10 Januari, serta HUT ke-78 Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

    “Hari ini kita mengadakan rangkaian hari jadi PDI Perjuangan serta Hari Ulang Tahun Ibu Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Kita targetkan menghijaukan wilayah-wilayah tangkapan-tangkapan air dengan harapan menjadi sumber air bagi semua kehidupan di bumi,” ujar Ketua Harian DPD PDI Perjuangan Jatim, Budi Sulistyono.

    Politisi yang juga anggota DPR RI akrab disapa Kanang tersebut mengajak masyarakat sekitar, tokoh-tokoh, masyarakat, hingga perangkat desa agar bersama-sama ikut menjaga bibit pohon yang ditanam agar dapat tumbuh dengan baik.

    Sekretaris DPD PDIP Jatim, Sri Untari Bisowarno mengatakan, penghijauan ini merupakan intruksi langsung dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri untuk terus menjaga lingkungan.

    “Ibu ketum memberikan pesan untuk memperhatikan lingkungan sekitar kita yang semakin terkikis dan butuh dihijaukan kembali. Karena itu, kita melakukan penanaman pohon ini,” terang Untari.

    Perempuan yang juga Ketua Komisi E DPRD Jatim itu menyebut jika pemilihan lokasi di Kabupaten Malang ini dinilai tepat lantaran sering terjadi bencana alam.

    “Kabupaten Malang ini daerah paling lengkap bencananya. Seperti tanah gerak, tanah longsor, gunung berapi, ini semuanya ada, sehingga perlu kesiapsiagaan masyarakat secara keseluruhan. Kami dari partai politik tidak hanya bicara tentang politik tapi juga berbicara tentang pengabdian kepada masyarakat salah satunya melalui lingkungan hidup,” katanya.

    Aksi penghijauan tersebut juga dihadiri Wakil Bupati Malang Lathifah Shohib, jajaran pengurus DPD PDI Perjuangan Jatim, serta anggota Fraksi PDIP DPRD Jatim.

    Hadir juga Ketua DPC PDIP Kabupaten Malang Didik Gatot Subroto serta jajaran pengurus DPC, Pengurus Anak Cabang (PAC) beserta dan Ranting se-Kecamatan Donomulyo, serta anggota fraksi PDIP DPRD Kabupaten Malang.

    Sebelum aksi penanaman pohon, dilaksanakan Senam Indonesia Cinta Tanah Air (Sicita) diikuti ratusan masyarakat yang didominasi para ibu-ibu. (tok/ted)

  • Pengamen Lansia di Kediri Masih Beraksi, Sempat Viral karena Simpan Uang Rp40 Juta

    Pengamen Lansia di Kediri Masih Beraksi, Sempat Viral karena Simpan Uang Rp40 Juta

    Kediri (beritajatim.com) – Seorang pengamen lanjut usia berinisial A (70), warga Mojoroto, Kota Kediri, kembali terlihat beraksi di sejumlah warung di bantaran Sungai Brantas. Sebelumnya, A sempat viral lantaran menyimpan uang sebesar Rp40 juta saat diamankan oleh Satpol PP Kota Kediri.

    Aksi pengamen sekaligus pengemis ini menjadi perhatian setelah adanya aduan masyarakat. Sebab, A kerap meminta uang dengan cara memaksa, bahkan sampai menggedor-gedor pintu mobil pengguna jalan.

    Namun, dalam pantauan terbaru, A kini tidak lagi memaksa orang untuk memberi uang. Ia terlihat berpindah-pindah dari satu warung ke warung lain.

    Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban (Kabid Trantib) Satpol PP Kota Kediri, Agus Dwi Ratmoko, menanggapi informasi ini.

    “Terima kasih atas informasinya dan nanti akan ditindaklanjuti,” ujarnya. Ia juga menambahkan, “Yang penting tidak di traffic light.”

    Sebelumnya, A sempat diamankan oleh Satpol PP dan ditemukan memiliki uang Rp40 juta. Uang tersebut rupanya tidak disimpan di rumahnya karena ia hidup membujang.

    Oleh karena itu, ia selalu membawa uang tersebut saat mengamen. Pendapatan A pun terbilang besar, dalam waktu tiga jam ia bisa memperoleh sekitar Rp150 ribu. [nm/ted]

  • Sukses, PWI Tuban Gelar Fun Run Night Color Pertama Kali

    Sukses, PWI Tuban Gelar Fun Run Night Color Pertama Kali

    Tuban (beritajatim.com) – Fun Run Night Color pertama kali di Tuban, ratusan peserta antusias meriahkan acara yang diselenggarakan oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tuban, Sabtu (22/2/2025) malam, di Kompi Senapan C Tuban, dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN) ke 79.

    Selain Fun Run Night Color, sejumlah awak media yang masuk dalam kepengurusan PWI Tuban juga dilantik untuk periode 2025-2028 yang langsung dipimpin oleh Ketua PWI Jatim Lutfil Hakim.

    Nampak pada kegiatan tersebut juga turut dihadiri oleh Wakil Bupati Tuban Joko Sarwono bersama jajaran Forkopimda dan OPD Kabupaten Tuban.

    Ketua PWI Tuban, Suwandi mengatakan bahwa kegiatan ini bukan hanya sebagai ajang olahraga, tetapi juga menjadi wadah kebersamaan dan hiburan bagi masyarakat.

    “Kami ingin menghadirkan pengalaman olahraga yang berbeda, di mana masyarakat bisa berolahraga sambil bersenang-senang dalam suasana penuh warna serta kegembiraan yang juga baru pertama di Tuban,” ucap Suwandi.

    Kegiatan ini juga berkolaborasi dengan Tuban Runners dan dikonsep penuh warna, sehingga memberikan kesan tersendiri bagi peserta selain berolahraga.

    “Kami juga mengucapkan banyak terimakasih untuk seluruh pihak yang telah membantu mensukseskan acara ini, termasuk peserta yang antusiasnya ramai sekali,” terang Suwandi.

    Sementara itu, Wakil Bupati Tuban, Joko Sarwono, memberikan apresiasi atas kegiatan Fun Run Night Color yang diselenggarakan oleh PWI Tuban.

    “Saya rasa selagi kegiatan ini memiliki manfaat untuk masyarakat, kami dari Pemkab Tuban tentu akan memberikan dukungan untuk kegiatan yang memiliki nilai lebih,” tutur Joko Sarwono.

    Sehingga, Joko Sarwono berharap bahwa kegiatan seperti ini terus diselenggarakan di masa mendatang, melalui kolaborasi dan sinergitas antara insan pers dan masyarakat.

    “Melalui acara ini, menjadi bukti bahwa olahraga bisa dikemas secara menyenangkan dan menjadi ajang kebersamaan bagi masyarakat luas,” pungkasnya. [ayu/ted]

  • Hari Peduli Sampah Nasional, Banyuwangi Gelar Aksi Bersih dan Pilah Sampah

    Hari Peduli Sampah Nasional, Banyuwangi Gelar Aksi Bersih dan Pilah Sampah

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Pemkab Banyuwangi menggelar aksi bersih dan pilah sampah di kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Blambangan, Minggu (23/12/2025).

    Aksi tersebut dilaksanakan dalam rangka peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang jatuh pada 21 Februari 2025.

    Kegiatan dimulai dengan melaksanakan senam pagi bersama, dilanjutkan dengan aksi bersih-bersih sampah di sekitar lapangan Taman Blambangan. Sembari menenteng kantong sampah, ratusan masyarakat dari berbagai kalangan usia tampak bersama-sama memungut sampah yang mereka temui di sekitar lokasi. Sampah-sampah yang telah mereka pungut tersebut, selanjutnya disetorkan dan dipilah di areal khusus yang telah tersedia.

    “Ini sebagai upaya mendorong masyarakat agar terbiasa memilah sampah dari sumbernya. Kita ajak masyarakat untuk memulai perubahan dari diri sendiri, dari rumah kita, dan dari setiap sumber sampah yang ada,” kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Banyuwangi, Dwi Yanto, saat hadir dalam acara tersebut.

    Dwi menegaskan, kebiasaan memilah dan mengolah sampah dari sumbernya harus diwujudkan bersama. Dengan memilah sampah organik dan anorganik, kita dapat mengurangi volume sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA). Sampah organik, imbuhnya, dapat diolah jadi kompos, sementara sampah anorganik seperti plastik dan kertas dapat didaur ulang.

    Dwi pun mengajak masyarakat untuk terus menjaga lingkungan. Dengan cara membiasakan memilah sampah dari rumah, kurangi sampah plastik, serta mendukung penggunaan produk daur ulang.

    “Tindakan sederhana ini memiliki dampak besar dalam mengurangi pencemaran lingkungan. Serta menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat,” kata dia.

    Peringatan HPSN 2025 tersebut melibatkan berbagai pihak, di antaranya Project STOP melalui program Banyuwangi Hijau dan stakeholder lainnya.

    Selain aksi bersih dan pilah sampah di RTH Taman Blambangan, juga digelar edukasi pengelolaan sampah bagi masyarakat, penanganan residu sampah, dan penguatan sistem daur ulang melalui ruang sirkular.

    “Kita berharap nantinya ada peningkatan kesadaran dan partisipasi dari masyarakat terkait pengelolaan persampahan di Banyuwangi,” ujar Senior Project Manager Banyuwangi Hijau, Lintong Elmanik.

    Di Banyuwangi sendiri telah menjadikan penanganan sampah sebagai prioritas program pembangunan sehingga penanganannya cukup komprehensif, dari hulu ke hilir. Pengelolaan persampahan dilakukan secara berkelanjutan melalui 26 Tempat Pengelolaan Sampah dengan konsep Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R) di sejumlah kecamatan.

    Di antaranya TPS3R Balak, memiliki kapasitas pengolahan mencapai 84 ton perhari dengan sasaran 55.491 rumah tangga. Sementara TPS3R Muncar setiap bulannya, rerata sampah yang dikelola 12-25 ton/hari dengan menyisakan residu ke TPA hanya 2 ton/hari.

    Banyuwangi juga bekerjasama dengan NGO Sungai Watch yang berfokus pada penanganan sampah di sungai dan laut dengan memasang jaring penghalang. Terbaru, program pengelolaan dan penanganan sampah di Banyuwangi juga mendapat dukungan dari Uni Emirat Arab.

  • Ribuan Warga Berebut Tumpeng Durian di Wonosalam Jombang

    Ribuan Warga Berebut Tumpeng Durian di Wonosalam Jombang

    Jombang (beritajatim.com) – Lapangan Kecamatan Wonosalam kembali dipadati ribuan warga yang datang dari berbagai daerah, Minggu (23/2/2025). Mereka berkumpul untuk satu tujuan: ikut serta dalam tradisi Kenduren atau Kenduri Durian. Ini sebuah ritual tahunan yang merayakan hasil panen durian dengan menyusun tumpeng raksasa berisi 2.025 butir durian.

    Menginjak siang, iring-iringan kirab tumpeng hasil bumi dari sembilan desa di Kecamatan Wonosalam menjadi tontonan menarik. Diiringi kesenian tradisional, gunungan durian perlahan memasuki lapangan utama, disambut tepuk tangan dan sorak-sorai warga yang sudah menunggu sejak pagi.

    Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Jombang, Salmanudin Yazid atau Gus Salman. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa Kenduren Wonosalam bukan sekadar perayaan, tetapi ungkapan syukur atas melimpahnya hasil bumi Wonosalam.

    Ia berharap keberkahan terus mengalir untuk masyarakat setempat, terutama bagi para petani durian yang menjadi tulang punggung perekonomian daerah ini. Gus Salman mengungkapkan, potensi durian di Woosalam pada 2025 luar biasa.

    “Karena terdapat 159.624 pohon durian. Sedangkan produksi durian di Wonosalam mencapai 54.377 kwintal per tahun. Ini sangat luar biasa. Nah, kenduri durian ini sebagai bentuk syukur atas limpahan hasil bumi itu,” katanya.

    Momen paling dinanti sekaligus paling menegangkan terjadi setelah sambutan resmi selesai: pembagian tumpeng durian. Ribuan warga yang sudah lama menunggu mulai berdesakan, berebut posisi terbaik untuk mendapatkan durian secara gratis.

    Beberapa panitia yang berdiri di sekitar gunungan durian mulai menyebarkan buah ke arah pengunjung, sementara sebagian besar warga nekat menerobos barisan demi mengambil durian langsung dari tumpeng. Dalam hitungan menit, gunungan durian yang sebelumnya kokoh berdiri mulai goyah.

    Di tengah suasana penuh euforia, terdengar jeritan kecil dari beberapa warga yang terdorong oleh desakan massa. Beberapa panitia tampak sibuk menenangkan keadaan, namun antusiasme pengunjung terlalu besar untuk dikendalikan.

    Warga berdesakan untuk mendapatkan durian Wonosalam

    “Saya sudah datang sejak subuh, biar dapat durian gratis!” ujar Sutarno (52), warga asal Mojokerto, yang akhirnya berhasil mendapatkan dua butir durian.

    Fenomena berebut makanan dalam acara Kenduren Durian bukanlah hal baru dalam tradisi Nusantara. Di banyak daerah, acara seperti grebeg, sedekah bumi, hingga rebutan gunungan sering kali mencerminkan nilai kebersamaan, keberlimpahan, sekaligus semangat perjuangan.

    Meski terlihat kacau, menurutnya, acara seperti ini juga menjadi simbol kesetaraan. Tidak ada batasan antara kaya dan miskin, semua berhak mendapatkan bagian dari berkah hasil panen. Beberapa pengunjung menilai bahwa acara ini perlu dikelola lebih baik agar tidak menimbulkan insiden. [suf]

  • PWI Malang Raya dan PDHI Jatim II Gelar Pemeriksaan Hewan Gratis di CFD, Warga Antusias

    PWI Malang Raya dan PDHI Jatim II Gelar Pemeriksaan Hewan Gratis di CFD, Warga Antusias

    Malang (beritajatim.com) – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Malang Raya bersama Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Jatim II menggelar pemeriksaan kesehatan hewan peliharaan secara gratis di Car Free Day (CFD) Jalan Ijen, Kota Malang, Minggu (23/2/2025).

    Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2025 serta Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 PWI Malang Raya.

    Antusiasme masyarakat cukup tinggi terhadap acara ini. Banyak pemilik hewan peliharaan, seperti anjing dan kucing, yang memanfaatkan layanan pemeriksaan gratis. Koordinator Bidang Sosial Masyarakat PDHI Jatim II, drh. Hari Setiyono, menjelaskan bahwa pemeriksaan yang dilakukan meliputi penimbangan berat badan, pengecekan suhu tubuh, serta pemeriksaan detak jantung jika diperlukan.

    Selain itu, kegiatan ini juga menjadi ajang kampanye kesadaran terhadap pentingnya perawatan hewan peliharaan secara rutin. “Kuotanya ada 50. Kami sebelumnya telah membuka link pendaftaran, sehingga peserta yang sudah registrasi tinggal menunjukkan bukti data mereka di lokasi,” ujar Hari.

    Bagi pemilik hewan yang datang tanpa mendaftar sebelumnya, PDHI Jatim II dan PWI Malang Raya tetap memberikan layanan selama kuota masih tersedia. Hingga pukul 08.15 WIB, lebih dari lima peserta tercatat datang secara on the spot untuk memanfaatkan layanan ini.

    Hari menekankan pentingnya pemeriksaan rutin bagi hewan peliharaan, terutama dalam pencegahan penyakit rabies yang bisa membahayakan hewan maupun pemiliknya. “Kami cukup fokus pada pencegahan rabies. Idealnya, hewan peliharaan harus mendapatkan vaksinasi booster secara berkala, sesuai dengan jenis vaksinnya,” ujarnya.

    Selain pemeriksaan kesehatan, PDHI Jatim II juga membagikan susu gratis kepada pengunjung CFD yang melewati area stand mereka. Inisiatif ini merupakan bagian dari dukungan terhadap program pemerintah dalam meningkatkan konsumsi makanan bergizi di masyarakat.

    Salah satu warga Kota Malang, Jordan, mengaku senang dengan adanya layanan pemeriksaan hewan gratis ini. Ia membawa dua anjing peliharaannya, yaitu anjing Kintamani dan Husky, untuk diperiksa kesehatannya.

    “Saya baru pertama kali ke CFD membawa anjing peliharaan, dan kebetulan teman-teman komunitas memberi tahu ada pemeriksaan gratis. Saya ingin memastikan kondisi kesehatannya sebelum nanti divaksin,” ujar Jordan.

    Ketua PWI Malang Raya, Cahyono, menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk sinergi antara profesi wartawan dan dokter hewan dalam memberikan manfaat bagi masyarakat.

    “Melalui HPN ini, kami merangkul organisasi lintas profesi, salah satunya PDHI Jatim II. Kami ingin menunjukkan bahwa keberadaan PWI bukan hanya sebatas pemberitaan, tetapi juga bisa memberikan dampak positif melalui kegiatan sosial seperti ini,” ujar Cahyono. [luc/suf]

  • Batu Raksasa Longsor di Ponorogo, Rumah dan Kios Warga Hancur

    Batu Raksasa Longsor di Ponorogo, Rumah dan Kios Warga Hancur

    Ponorogo (beritajatim.com) – Sebuah batu raksasa berdiameter sekitar 4 meter menimpa rumah dan kios milik Narto, warga Desa Ngilo-ilo, Kecamatan Slahung, Ponorogo. Batu besar tersebut jatuh dari bukit di belakang rumahnya akibat longsor yang dipicu hujan deras pada Sabtu (22/2/2025).

    Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun, rumah dan kios Narto mengalami kerusakan parah, dengan perkiraan kerugian mencapai puluhan juta rupiah. Sejumlah barang berharga seperti sepeda motor, kulkas, dan etalase dagangan hancur akibat benturan keras dari batu tersebut. “Waktu kejadian saya lagi duduk di teras,” kata Narto, Minggu (23/2/2025).

    Narto mengungkapkan, ia mendengar suara gemuruh sebelum batu besar itu meluncur dan menghantam rumah serta kiosnya. “Batu itu menimpa dapur dan kios saya. Seketika motor, kulkas, dan etalase dagangan saya semuanya hancur,” ujarnya dengan pasrah.

    Pemerintah desa setempat langsung berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ponorogo untuk mengevakuasi batu raksasa tersebut dan melakukan pendataan kerusakan.

    “Kami langsung berkoordinasi dengan BPBD begitu kejadian terjadi. Saat ini, proses evakuasi dan pendataan masih berlangsung,” jelas Kepala Desa Ngilo-ilo, Winaryono.

    Kejadian ini menjadi peringatan bagi warga yang tinggal di daerah perbukitan untuk lebih waspada terhadap risiko longsor, terutama saat musim hujan. Masyarakat diimbau segera melaporkan potensi bahaya kepada pihak berwenang guna menghindari insiden serupa di masa mendatang. [end/suf]

  • BMKG Juanda: Prakiraan Cuaca Malang Raya 23-24 Februari 2025

    BMKG Juanda: Prakiraan Cuaca Malang Raya 23-24 Februari 2025

    Malang (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Malang Raya yang mencakup Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu pada Minggu, 23 Februari 2025, hingga Senin dini hari, 24 Februari 2025. Prakiraan ini mencakup kondisi cuaca di berbagai waktu serta suhu udara yang diperkirakan terjadi.

    Kota Malang pada Minggu pagi diperkirakan mengalami hujan ringan sejak pukul 07.00 hingga 09.00 WIB. “Memasuki pukul 10.00 cuaca di kota Malang cuaca berawan dan hujan ringan,” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.

    Pada siang hingga sore hari, cuaca berawan mendominasi, sementara malam hari kondisi udara kabut dan berkabut. Dini hari Senin, cuaca tetap berawan dengan udara kabut. Suhu di Kota Malang diperkirakan berada di rentang 22 hingga 27 derajat Celsius.

    Sementara itu, Kabupaten Malang pada Minggu pagi diprediksi mengalami hujan ringan di sebagian besar kecamatan, dengan hujan petir terjadi di Wajak. Udara kabut terpantau di Bululawang dan Kepanjen.

    Kemudian, antara pukul 10.00 hingga 13.00 WIB, kondisi cuaca didominasi oleh cuaca berawan dan hujan ringan. Beberapa wilayah seperti Ampelgading, Kromengan, dan Wajak mengalami udara kabut, sementara hujan petir terjadi di Poncokusumo.

    “Pukul 16.00 WIB diperkirakan cuaca sebagian besar kecamatan di Kabupaten Malang cuaca berawan. Cuaca berkabut terjadi di Donomulyo dan Pagelaran. Udara kabut di Sumbermanjing Wetan dan Kasembon,” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.

    Malam hari, udara kabut terjadi di sejumlah wilayah, termasuk Pagak, Pagelaran, Sumbermanjing Wetan, Sumberpucung, dan Tirtoyudo. Dini hari Senin, kondisi cuaca tetap berawan dengan udara kabut di beberapa daerah seperti Pujon, Karangploso, Singosari, Lawang, Pakisaji, dan Wajak. Suhu udara di Kabupaten Malang berada di kisaran 18 hingga 25 derajat Celsius.

    Untuk Kota Batu, prakiraan cuaca menunjukkan hujan ringan terjadi pada Minggu pagi hingga siang hari. Pada sore hari, cuaca berawan mendominasi. Malam hari, cuaca berawan dan udara kabut terpantau di wilayah Batu, Bumiaji, dan Junrejo sejak pukul 19.00 WIB.

    Kondisi berkabut berlanjut hingga dini hari Senin, dengan cuaca berawan pada pagi hari pukul 07.00 WIB yang disertai hujan ringan. Suhu udara di Kota Batu berada pada kisaran 17 hingga 24 derajat Celsius.

    BMKG Juanda mengimbau masyarakat Malang Raya untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca yang dapat memengaruhi aktivitas harian, terutama bagi yang berencana bepergian atau beraktivitas di luar ruangan. [dan/suf]

  • Dua Pasangan Bukan Suami Istri Diamankan Saat Razia Kos di Mojokerto

    Dua Pasangan Bukan Suami Istri Diamankan Saat Razia Kos di Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Dua pasangan bukan suami istri diamankan dari sebuah tempat kos di Lingkungan Kuwung, Kelurahan Meri, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto, Sabtu (22/2/2025) malam. Mereka terjaring dalam razia yang dilakukan petugas gabungan menjelang bulan suci Ramadan.

    Razia ini melibatkan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Mojokerto bersama unsur TNI dan Polri. Sejumlah tempat kos menjadi sasaran untuk memastikan tidak ada pelanggaran norma dan ketertiban umum. Dari operasi ini, petugas mendapati dua pasangan yang diduga melanggar aturan.

    Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat (Kabid Trantibum Linmas), Satpol PP Kota Mojokerto, Akhmad Ajib Mustofa, mengatakan bahwa kedua pasangan tersebut langsung dibawa ke Kantor Satpol PP untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

    “Mereka kami bawa ke Mako Satpol PP untuk dilakukan pembinaan dan dimintai keterangan. Kedua pasangan ini, kami amankan dari sebuah tempat kos di Lingkungan Meri, Kelurahan Meri,” ungkapnya.

    Sementara itu, Kabid Penegakan Peraturan Daerah, Satpol PP Kota Mojokerto, Fudi Harijanto, mengungkapkan bahwa salah satu perempuan yang diamankan sempat mengelak dan berbohong saat dimintai keterangan oleh petugas. Namun, petugas tetap mengamankannya.

    “Laki-lakinya berasal dari Jakarta, berusia 24 tahun, sementara perempuannya dari Lamongan. Perempuan ngekos di Mojokerto karena bekerja di sini (Kota Mojokerto). Kami temukan juga dua botol minuman keras dalam kamar kos tersebut. Minuman tersebut bukan untuk diperjualbelikan,” jelasnya.

    Menurut Fudi, minuman keras (miras) tersebut hanya sebagai sampel atau tester, lantaran perempuan yang bersangkutan bekerja sebagai sales minuman beralkohol. Kedua pasangan bukan suami istri ini dijerat dengan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2021 Pasal 69 dan 70 tentang Tertib Asusila. [tin/suf]