Author: Beritajatim.com

  • Musrenbang GEDSI Kota Kediri 2025: Wujudkan Pembangunan Berkeadilan untuk Kelompok Rentan

    Musrenbang GEDSI Kota Kediri 2025: Wujudkan Pembangunan Berkeadilan untuk Kelompok Rentan

    Kediri (beritajatim.com) – Sebagai bentuk komitmen Pemerintah Kota Kediri dalam mewujudkan pembangunan yang berkeadilan bagi kelompok perempuan, penyandang disabilitas, anak-anak, dan kelompok inklusif, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Kediri menyelenggarakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tematik Gender, Disabilitas, dan Inklusi Sosial (GEDSI) pada Senin (24/2/2025). Mengangkat tema Menyatukan Aspirasi, Mewujudkan Inklusi, kegiatan tersebut berlangsung di Ruang Joyoboyo, Balai Kota Kediri.

    Musrenbang GEDSI bertujuan memperkuat partisipasi aktif kelompok rentan dalam perencanaan pembangunan serta memastikan bahwa program dan kebijakan yang dihasilkan mampu mengakomodasi kebutuhan mereka secara adil dan proporsional. Kepala Bappeda Kota Kediri, Chevy Ning Suyudi, menegaskan pentingnya pendekatan ini dalam proses pembangunan daerah.

    Musrenbang GEDSI: Wadah Aspirasi untuk Pembangunan Inklusif

    “Sesuai arahan pemerintah pusat, semua proses perencanaan pembangunan harus mempertimbangkan perspektif gender, perlindungan anak, dan inklusi sosial. Untuk itu, Musrenbang GEDSI ini menjadi sarana pendekatan yang lebih inklusif dan partisipatif untuk memastikan setiap kelompok masyarakat mendapatkan kesempatan yang setara dalam perencanaan pembangunan daerah,” ungkap Chevy Ning Suyudi melalui sambungan telepon.

    Musrenbang GEDSI menghadirkan pemateri dari widyaiswara BPSDM dan fasilitator PUG/KLA Provinsi Jawa Timur, Arie Cahyono. Kegiatan ini juga melibatkan berbagai pihak, termasuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, Lembaga Perlindungan Anak (LPA), Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia (APSAI), perwakilan media, serta perwakilan kelompok GEDSI dari berbagai latar belakang.

    Dengan kontribusi dan keterlibatan berbagai pihak tersebut, Chevy berharap Musrenbang GEDSI dapat menjadi forum strategis dalam mengidentifikasi isu-isu prioritas, menyusun rekomendasi kebijakan, serta mengusulkan program yang lebih berpihak pada kelompok rentan.

    Kolaborasi Multi-Pihak untuk Pembangunan yang Inklusif

    “Adanya pendekatan tematik ini diharapkan pembangunan daerah dapat berjalan lebih inklusif dan responsif terhadap berbagai kondisi sosial yang ada di masyarakat. Memperkuat kolaborasi multi-pihak melalui sinergi antara pemerintah, masyarakat, dunia usaha, dan media dalam upaya mewujudkan pembangunan yang inklusif,” harapnya.

    Chevy juga berharap para peserta dapat menyuarakan ide dan gagasan mereka untuk memperbaiki implementasi kebijakan Kota Layak Anak dan Pengarusutamaan Gender (PUG) di Kota Kediri.

    Usulan Musrenbang Tematik GEDSI 2025

    Dalam kesempatan ini, sejumlah usulan Musrenbang Tematik GEDSI Kota Kediri Tahun 2025 disampaikan, antara lain:

    Fasilitasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Anak sebagai wadah kegiatan positif guna mengantisipasi kekerasan berbasis digital.

    Pelatihan khusus bagi Perempuan Kepala Keluarga (PEKA).

    Perluasan pelatihan kerja untuk menyediakan tenaga kerja siap pakai bagi penyandang disabilitas.

    Penyediaan juru bahasa isyarat bagi penyandang disabilitas pada forum resmi pemerintah.

    Penyelenggaraan Sekolah Lansia Tangguh (Selantang) di setiap kelurahan.

    “Hasil Musrenbang GEDSI ini akan menjadi salah satu materi pembahasan Forum Perangkat Daerah dalam rangka penyusunan RKPD Kota Kediri Tahun 2026,” tutup Chevy Ning Suyudi. [nm/beq]

  • Imbas Efisiensi, Jatah Fogging Dinkes Tulungagung Turun 75 Persen

    Imbas Efisiensi, Jatah Fogging Dinkes Tulungagung Turun 75 Persen

    Tulungagung (beritajatim.com) – Angka kematian kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Tulungagung cukup tinggi. Dalam dua bulan pertama di tahun 2025, sudah terdapat 4 kasus kematian. Meskipun begitu, Dinas Kesehatan mengalami kendala dalam penanganan penyakit ini, salah satunya adalah pemangkasan anggaran untuk pelaksanaan fogging dari tahun sebelumnya.

    Kabid P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Desi Lusiana Wardani, mengatakan bahwa tahun ini pihaknya hanya mendapatkan alokasi jatah pelaksanaan fogging di 20 titik saja. Padahal, tahun lalu mereka mendapatkan alokasi anggaran untuk melakukan fogging di 80 titik.

    Dari jatah 20 titik itu, sampai saat ini sudah 10 titik yang terlaksana, sedangkan sisanya akan digunakan untuk pelaksanaan fogging hingga akhir tahun nanti.

    “Dari Januari – Februari ini sudah 10 kali fogging, sisanya ya harus kita hemat sampai akhir tahun nanti,” ujarnya, Senin (24/02/2025).

    Dengan kondisi ini, pihaknya sangat selektif dalam pelaksanaan fogging untuk memastikan jatah fogging yang ada bisa dimaksimalkan sampai akhir tahun. Mereka juga mengedepankan sosialisasi Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) kepada masyarakat. Cara ini dinilai lebih ampuh dibandingkan dengan kegiatan fogging.

    “Kita juga memaksimalkan obat dan alat yang masih kita punya, sisa di lokasi sebelumnya yang bisa kita pakai, ya kita maksimal di lokasi fogging lainnya,” tuturnya.

    Pihaknya sudah berkoordinasi dengan banyak pihak terkait efisiensi yang berimbas pada jatah fogging ini. Mereka juga berkoordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa setempat guna mendorong pemerintah desa mengalokasikan sebagian Dana Desa maupun Alokasi Dana Desa untuk pengadaan alat fogging secara mandiri.

    “Kami berharap pemerintah desa berkenan menganggarkannya sebagian dananya untuk pengadaan alat fogging, kalau masalah pelatihan SDM, kami siap dan sudah melakukan itu beberapa waktu lalu,” pungkasnya. [nm/beq]

  • Mobil Box Bermuatan Obat-Obatan Terguling di Bangkalan

    Mobil Box Bermuatan Obat-Obatan Terguling di Bangkalan

    Bangkalan (beritajatim.com) – Sebuah mobil box dengan nomor polisi L 8005 DAB yang dikemudikan oleh Nur Ahmad Dinor (37) asal Sidoarjo mengalami kecelakaan di Jalan Raya Paterongan, Kecamatan Galis, Kabupaten Bangkalan. Akibatnya mobil box yang membawa obat-obatan itu terguling di jalan raya.

    Kasatlantas Polres Bangkalan, AKP Diyon Fitrianto mengatakan, kejadian bermula saat mobil box itu melaju dari barat ke timur. Didepan mobil box itu melintas truk sampah dengan nopol M 8035 GP yang dikemudikan oleh Ahmad Yudri (45) warga Bangkalan.

    Mobil box itu lalu hendak mendahului kendaraan yang ada didepannya. Namun disaat bersamaan diduga truk hendak berpindah jalur sehingga terjadilah kecelakaan.

    “Jadi truk yang ada di samping sebelah kiri hendak berpindah lajur akhirnya bersenggolan, dan keduanya terguling,” terangnya, Senin (24/2/2025).

    Ia menambahkan, akibat kejadian itu, seluruh pengemudi mengalami luka ringan dan dibawa ke puskesmas setempat. Saat ini korban sudah diobati dan pulang ke rumahnya.

    “Sudah diobati dan sudah pulang. Korban mengalami luka ringan,” imbuhnya.

    Selain itu, akibat kecelakaan tersebut muatan dua kendaraan berhamburan dijalan. Sehingga, proses evakuasi cukup memakan waktu dan mengakibatkan akses di jalan itu sempat terjadi kemacetan panjang.[sar/ted]

  • Tahun Ini, Dishub Surabaya Berencana Pasang Ribuan Lampu Jalan Baru

    Tahun Ini, Dishub Surabaya Berencana Pasang Ribuan Lampu Jalan Baru

    Surabaya (beritajatim.com) – Dinas Perhubungan (Dishub) Pemkot Surabaya berencana memasang 5.884 lampu jalan (PJU) baru, di seluruh kawasan sudut kota selama tahun 2025 mulai Senin (24/2) hari ini.

    Kepala Dishub Surabaya Tundjung Iswandaru mengatakan, pemasangan lampu jalan baru di Surabaya ini akan dilakukan secara bertahap. Disesuaikan dengan kebutuhan warga yang disampaikan melalui musyawarah pembangunan dan usulan langsung.

    “Tahun ini, targetnya sekitar 3.000 hingga 5.884 unit lampu PJU akan dipasang di seluruh kawasan Kota Surabaya,” kata Tundjung, Senin (24/2/2025).

    Tundjung menjelaskan, lokasi pemasangan lampu jalan ini akan dilakukan di sejumlah wilayah Surabaya, antara lain Kelurahan Lakarsantri, Kenjeran, Rungkut, Keputran, Dupak, Kedungdoro dan Kedung Baruk.

    “Selain di disitu, pemasangan PJU juga dilakukan di wilayah Kelurahan Baratajaya, Wiyung, Peneleh, Perak, Wonorejo, Kedurus, Manukan Wetan, Kutisari, Panjang Jiwo, Kebonsari, Dukuh Setro, dan lainnya,” lanjut Tundjung.

    Menurut Tundjung, Dishub Surabaya masih akan terus menambah kebutuhan pemasangan lampu PJU hingga merata ke seluruh sudut Kota Surabaya. Kata dia, sesuai dengan arahan Wali Kota Eri Cahyadi.

    “Target ini bisa bertambah seiring dengan banyaknya permintaan. Sementara untuk biaya pemasangan tergantung pada lokasi masing-masing, karena kebutuhan di setiap daerah berbeda-beda,” ucap Tundjung. [ram/ian]

  • Duel Maut di Lumajang, Dua Lansia Tewas Akibat Perselisihan Petai

    Duel Maut di Lumajang, Dua Lansia Tewas Akibat Perselisihan Petai

    Lumajang (beritajatim.com) – Duel berdarah melibatkan dua pria lanjut usia terjadi di Desa Tanggung, Kecamatan Padang, Lumajang, pada Minggu (23/2/2025). Insiden ini berujung tragis setelah keduanya meninggal dunia akibat luka serius yang diderita.

    Kapolres Lumajang, AKBP Alex Sandy Siregar, mengungkapkan bahwa duel bermula dari perselisihan antara Mari (50) dan Markum (62), yang sama-sama warga Desa Merakan, Kecamatan Padang. Perdebatan terkait petai berujung pada aksi saling serang menggunakan celurit sekitar pukul 09.00 WIB.

    “Kejadian berawal dari cekcok hingga berlanjut pada duel menggunakan senjata tajam jenis celurit,” ujar AKBP Alex Sandy Siregar, Senin (24/2/2025).

    Akibat pertarungan sengit tersebut, Mari mengalami luka parah di bagian punggung dan kepala, sementara Markum sempat bertahan lebih lama sebelum akhirnya juga mengalami luka fatal. Keduanya dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang, tetapi nyawa mereka tidak tertolong.

    “Awalnya satu korban meninggal lebih dulu, kemudian pelaku juga meninggal dunia saat dalam perawatan di rumah sakit,” tambahnya.

    Diketahui, perselisihan antara Mari dan Markum bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya, keduanya pernah berseteru karena permasalahan serupa dan sempat dimediasi oleh pihak desa. Ironisnya, mereka adalah tetangga sekaligus sesama pedagang petai.

    Pihak kepolisian telah melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan keterangan saksi, tetapi akhirnya kasus ini dihentikan karena baik korban maupun pelaku telah meninggal dunia.

    “Penyebab utama cekcok adalah perjanjian jual beli. Meski penyelidikan dihentikan, kami tetap melengkapi informasi sesuai peraturan yang berlaku,” tutup Alex. [dav/beq]

  • Jelang Operasi Ketupat 2025, Dirlantas Polda Jatim Tinjau Pelabuhan Ketapang

    Jelang Operasi Ketupat 2025, Dirlantas Polda Jatim Tinjau Pelabuhan Ketapang

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jawa Timur (Jatim) Kombes Pol Komarudin melakukan peninjauan di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. Kunjungan dilakukan untuk membahas kesiapan menjelang Operasi Ketupat 2025 serta kelancaran dan keamanan arus mudik dan arus balik Lebaran 2025.

    Berbeda dari sebelumnya, tahun ini puncak arus mudik pada hari raya Idul Fitri 1446 H bersamaan dengan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1947.

    Oleh sebab itu, kedatangan Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jawa Timur diharapkan dapat lebih mempersiapkan jalur mudik agar optimal untuk menghadapi lonjakan mobilitas masyarakat.

    “Mengingat Lebaran tahun ini menjadi spesial karena berdekatan dengan Hari Raya Nyepi tentu persiapan harus lebih matang,” kata Kombes Pol Komarudin saat konferensi pers bersama wartawan.

    Kombes Pol Komarudin mengungkapkan, berdasarkan prediksi, peningkatan volume kendaraan akan terjadi saat cuti bersama pada tanggal 2 hingga 7 Maret 2025 termasuk libur Nyepi. Terlebih pada tahun 2024 tercatat pergerakan kendaraan di Jawa Timur mencapai 842.221 unit.

    Menurutnya, angka dari tahun sebelumnya akan mempengaruhi jumlah arus mudik dan liburan Lebaran mendatang di Jawa Timur, dan diperkirakan akan menjadi daerah asal dan tujuan tertinggi pergerakan masyarakat selama periode tersebut.

    “Kami memprediksi akan terjadi crossing atau persilangan arus mudik, baik masyarakat Jawa Timur yang keluar dari provinsi ini maupun yang menjadikan Jawa Timur sebagai destinasi liburan,” jelas Kombes Pol Komarudin.

    Dalam menghadapi tantangan tersebut, Kombes Pol Komarudin menjelaskan bahwa perkiraan pola pergerakan ada kisaran 16 persen, yang mana pada tahun ini dimungkinkan akan meningkat menjadi 18 persen kedatangan menuju Jawa Timur.

    Pihaknya mengaku, sejumlah strategi dalam menghadapi lonjakan mobilitas terutama memastikan kelancaran arus lalu lintas di Pelabuhan Ketapang sebagai jalur keluar-masuk Pulau Jawa dan Bali telah dipersiapkan.

    Pertama yakni, peningkatan pengawasan dan pengamanan. Dengan penempatan personel di titik-titik rawan kemacetan dan kecelakaan, serta koordinasi dengan instansi terkait, seperti operator pelabuhan dan Dinas Perhubungan, untuk memastikan pelayanan yang optimal bagi masyarakat.

    Termasuk peningkatan kewaspadaan terhadap perubahan iklim atau cuaca dengan sinergi bersama BMKG. Sehingga persiapan sarana prasarana lebih dioptimalkan.

    Selain itu, Komarudin juga mengungkapkan rencana penerbitan Surat Keputusan Bersama (SKB) terkait pembatasan kendaraan tertentu, terutama truk bermuatan berat. Adapun persiapan lainnya yang disoroti adalah persiapan Buffer Zone, perbaikan jalan, hingga sarana dan prasarana berupa toilet.

    Dengan berbagai persiapan ini, Ditlantas Polda Jatim berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik serta meminimalisir potensi kemacetan dan kecelakaan selama pelaksanaan Operasi Ketupat 2025.

    “Langkah ini diambil untuk menjamin kelancaran distribusi logistik serta mengurangi potensi kemacetan selama periode libur panjang,” pungkasnya. [alr/beq]

  • Tiga Gangster Allstar Dibekuk Polisi, Hendak Tawuran dengan ‘Anak Mama’

    Tiga Gangster Allstar Dibekuk Polisi, Hendak Tawuran dengan ‘Anak Mama’

    Surabaya (beritajatim.com) Tiga anggota gangster All Star dibekuk polisi karena hendak tawuran dengan geng ‘Anak Mama’, Sabtu (22/02/2025).

    Kedua kelompok gangster itu hendak tawuran di Jalan Dukuh Bulak Banteng Utama.

    Kasi Humas Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Iptu Suroto mengatakan ketiga pemuda yang diamankan adalah M Wahyudi (21) warga Dukuh Bulak Banteng Madya, Joko Sampurno (20) warga Bulak Banteng Suropati, dan DR (18) warga Bulak Banteng Perintis.

    “Ketiganya diamankan oleh anggota Sat Samapta Polres Pelabuhan Tanjung Perak karena akan melaksanakan tawuran,” kata Suroto, Senin (24/02/2025).

    Suroto menjelaskan, penangkapan ini dilakukan setelah polisi melakukan patroli siber di media sosial. Setelah ditemukan indikasi adanya kegiatan tawuran, anggota di lapangan langsung menuju lokasi.

    “Kedua kelompok sempat membatalkan aksi tawuran. Namun, anggota kami tetap melakukan penyisiran dan menemukan kelompok gangster All Star yang berkumpul,” tutur Suroto.

    Anggota yang mengetahui polisi datang lantas kabur. Aksi kejar-kejaran sempat terjadi sebelum akhirnya polisi bisa mengamankan 3 pemuda. Dalam penangkapan itu, polisi menyita 10 celurit, 2 alat hisap sabu, 5 klip sabu dan 1 botol minuman keras.

    “Kami masih menyelidiki untuk kepemilikan barang bukti sabu. Karena saat itu ditinggal oleh para remaja dan mereka kabur. Saat ini sudah ditangani Satresnarkoba Polres Pelabuhan Tanjung Perak,” pungkas Suroto. (ang/ted)

  • Pimpin Apel Perdana, Wawali Malang: Kulo Nuwun

    Pimpin Apel Perdana, Wawali Malang: Kulo Nuwun

    Malang (beritajatim.com) – Wakil Wali Kota Malang Ali Muthohirin memimpin apel pagi di halaman depan Balai Kota Malang, Senin (24/2/2025). Hal ini menjadi penanda dimulainya tugas pasangan Wahyu Hidayat – Ali Muthohirin sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang.

    Ali sendiri didapuk sebagai pimpinan apel menggantikan Wahyu Hidayat yang sedang mengikuti kegiatan retret di Magelang. Dalam kesempatan ini, Ali mengucapkan “Kulo Nuwun” di hadapan ratusan ASN di Pemerintah Kota Malang sebagai awalan dia menjadi wakil kepala daerah.

    Jajaran pejabat Pemkot Malang mulai Sekretaris Daerah, staf ahli, asisten, kepala perangkat daerah, Direktur Perumda, hingga camat dan lurah juga hadir dalam apel pagi spesial itu.

    Ali menuturkan dia dan Wahyu Hidayat berharap dukungan dan doa restu dari seluruh jajaran di Pemkot Malang untuk mengemban amanah lima tahun ke depan. Dirinya berharap visi misi untuk membawa Kota Malang semakin mbois berkelas dapat terealisasi selama masa kepemimpinannya.

    “Hari ini, saya dengan Pak Wali Kota ijin kulo nuwun bertugas di Pemkot Malang. Kami berdua meminta dukungan Bapak Ibu sekalian mensukseskan visi misi dan arah kebijakan Kota Malang mbois berkelas. Harapan kami bisa membantu dan bekerja keras selama lima tahun ke depan,” ujar Ali.

    Ali menambahkan di tengah tantangan birokrasi, pengabdian dan loyalitas menjadi kunci keberhasilan. Ali meminta semua ASN Pemkot Malang memiliki kredibilitas demi memberikan yang terbaik bagi masyarakat Kota Malang.

    “Di tengah tantangan birokrasi seperti sekarang, saya harap ASN memiliki prinsip pengabdian dan loyalitas, tidak cuma kepada pimpinan tapi juga kepada masyarakat. Jadi sebagai garda depan wajib memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Kota Malang,” ujar Ali.

    Ali mengatakan prioritas yang akan dilakukannya dalam seratus hari kepemimpinannya bersama Wahyu Hidayat yaitu fokus pada program-program yang juga menjadi janji politiknya selama kampanye.

    “Dalam seratus hari nanti, menjadi tolok ukur dan evaluasi prioritas, terutama program-program yang jadi arah kebijakan. Selain itu kita juga persiapan menyambut datangnya bulan suci Ramadan, maka perlu untuk kita persiapkan semuanya,” ujar Ali. [luc/beq]

  • Wakil Bupati Sidoarjo Tinjau Pelayanan di MPP dan RSUD RT Notopuro

    Wakil Bupati Sidoarjo Tinjau Pelayanan di MPP dan RSUD RT Notopuro

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Wakil Bupati Sidoarjo Mimik Idayana mengunjungi dua tempat pelayanan publik, yakni Mall Pelayanan Publik (MPP) di Jalan Lingkar Timur dan RSUD RT Notopuro Sidoarjo, Senin (24/2/2025).

    Kunjungan Wabup Mimik ini untuk memastikan pelayanan publik kepada masyarakat Sidoarjo berjalan optimal. Di MPP Lingkar Timur, Wabup melihat langsung bagaimana pelayanan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Sidoarjo kapada masyarakat.

    Dalam kunjungannya, Mimik juga sempat bertemu dan berdialog langsung dengan masyarakat di sana. Secara keseluruhan pelayanan yang diberikan sudah berjalan dengan lancar walaupun ada beberapa titik yang harus di perbaiki.

    Seperti fasilitas ruang tunggu yang menurutnya harus ditambah dan dibuat senyaman mungkin serta perlunya tambahan loket pelayanan agar tidak terjadi penumpukan antrian.

    “Secara keseluruhan pelayanan sampai saat ini berjalan dengan lancar walaupun ada beberapa titik yang harus di perbaiki diantaranya untuk fasilitas ruang tunggu harus ditambah lagi dan dibuat senyaman mungkin karena ada kemungkinan dalam pelayanan masyarakat masih harus menunggu serta perlunya tambahan loket pelayanan agar tidak terjadi penumpukan antrian,” ucapnya.

    Wabup Sidoarjo Mimik Idayana juga meninjau langsung layanan dari Pengadilan Agama Sidoarjo yang berada di MPP Lingkar Timur tersebut. Pelayanan pengajuan perceraian menjadi salah satu perhatian khusus darinya.

    Di sana ditemukan jumlah pengajuan perceraian yang bisa mencapai 80 orang dalam sehari. Jumlah tersebut membuatnya prihatin. Ia ingin angka kasus perceraian yang terjadi bisa ditekan.

    “Pengajuan perceraian pada layanan Pengadilan Agama Sidoarjo di MPP ini bisa 80 orang sehari, sehingga perlu adanya bimbingan dan pembinaan pada saat pengajuan perkawinan supaya tidak terjadi perceraian,”ujarnya.

    Dalam kesempatan itu Mimik Idayana juga melihat langsung layanan Imigrasi. Ada beberapa sarana penunjang layanan yang menurutnya harus diperbaiki. Selain itu ia juga meminta fasilitas yang ada dapat dimaksimalkan untuk memberikan pelayanan.

    “Harapan saya kedepan benar-benar bisa diperbarui dan diperbaiki di beberapa titik pelayanan yang kurang, seperti ruang tunggu serta ruang pelayanan yang kurang layak, serta mobil layanan imigrasi yang telah lama tidak digunakan, saya akan komunikasikan kepada pihak imigrasi agar mobil layanan itu bisa dimaksimalkan,” katanya.

    Usai dari MPP Lingkar Timur, Wabup Sidoarjo Mimik Idayana meninjau RSUD RT. Notopuro Sidoarjo. Beberapa fasilitas layanan di rumah sakit tipe A itu ia lihatnya. Mulai dari layanan IGD, layanan rawat jalan, layanan fisioterapi sampai klinik anak. Layanan itu berada di gedung lama dan gedung baru. Ia juga sempat berinteraksi dengan beberapa pasien yang dirawat dirumah sakit daerah tersebut.

    “Alhamdulillah mulai dari IGD, pelayanan di rumah sakit daerah ini sudah bagus pelayanannya, di IGD juga ada tambahan kamar sebanyak 12 dan ruangannya cukup luas dan nyaman,” ucapnya.

    Mimik Idayana juga memuji keramahan pelayanan yang ditunjukkan oleh para tenaga kesehatan di rumah sakit tersebut. Menurut keramahan kepada pasien seperti ini juga menjadi obat untuk mempercepat kesembuhan.

    Ke depan ia berharap RSUD RT. Notopuro Sidoarjo tetap memberikan pelayanan terbaiknya kepada seluruh masyarakat. “Pelayanannya juga ramah, dokternya juga luar biasa, kedepan rumah sakit ini bisa terus memberikan pelayanan terbaiknya kepada masyarakat dengan senyuman yang ramah,”ucapnya. (isa/kun)

  • Satpol PP Surabaya Perketat Pengawasan Kenakalan Remaja saat Ramadhan

    Satpol PP Surabaya Perketat Pengawasan Kenakalan Remaja saat Ramadhan

    Surabaya (beritajatim.com) – Satpol PP Surabaya akan memperketat pengawasan terhadap kenakalan remaja selama bulan Ramadan 2025. Fokus utama pengawasan mencakup perang sarung dan balap sepeda angin yang kerap terjadi di malam hari.

    Pengawasan ini akan dilakukan dengan patroli malam di sejumlah titik rawan di Surabaya, bekerja sama dengan aparat keamanan dari TNI dan Polri. Kepala Satpol PP Surabaya, M. Fikser, mengungkapkan bahwa beberapa lokasi yang menjadi perhatian khusus antara lain Jembatan Suramadu, Jalan Kenjeran, Jalan Kapas Madya, Jalan Ir. Soekarno dekat TPU Rangkah, serta Jalan Ngaglik, Tambaksari.

    “Perang sarung, tawuran. Biasanya terjadi di area bawah Jembatan Suramadu, Jalan Kenjeran, Jalan Kapas Madya, Jalan Ir. Soekarno dekat TPU Rangkah serta Jalan Ngaglik,” ujar Fikser, Senin (24/2).

    Selain perang sarung dan tawuran, Fikser menyoroti tren kenakalan remaja yang semakin marak selama bulan Ramadan, yaitu balap sepeda angin. Aktivitas ini sempat menjadi perhatian khusus pada Ramadan tahun lalu dan berpotensi kembali meningkat pada tahun ini.

    “Selain perang sarung, saat ini yang menjadi tren adalah balap sepeda angin dilakukan anak-anak, sehingga aktivitas negatif tersebut turut menjadi atensi kami dalam menjaga kondusifitas selama Ramadan,” jelasnya.

    Fikser juga mengimbau para orang tua agar lebih aktif mengawasi anak-anak mereka, terutama pada malam hari setelah pukul 21.00 WIB. Pengawasan keluarga dinilai sangat penting dalam mencegah remaja terjerumus ke dalam aktivitas yang merugikan diri sendiri maupun lingkungan sekitar.

    “Orang tua harus lebih mengawasi anak-anak, terutama pada malam hari setelah pukul 21.00 WIB, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan utamanya kenakalan remaja,” pungkasnya. [ram/beq]