Author: Beritajatim.com

  • Kali Lamong Meluap, Puluhan Rumah di Balongpanggang Gresik Terendam Banjir

    Kali Lamong Meluap, Puluhan Rumah di Balongpanggang Gresik Terendam Banjir

    Gresik (beritajatim.com) – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Gresik menyebabkan Kali Lamong meluap. Imbas dari luapan itu membuat 20 rumah warga di Desa Ngampel, Kecamatan Balongpanggang, terendam banjir setinggi 20 centimeter.

    Selain merendam rumah warga, air yang meluap dari Kali Lamong juga menyebabkan jalan lingkungan desa juga turut terendam. Sehingga, melumpuhkan aktivitas warga.

    Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, FX Driatmicko Herlambang mengatakan, meluapnya air Kali Lamong terjadi pukul 18.00 wib dan sudah menggenangi satu desa. “Tim BPBD sudah bergerak ke lokasi memantau pergerakan meluapnya Kali Lamong,” katanya, Senin (24/2/2025).

    Ia menambahkan, meski terjadi banjir warga Desa Ngampel masih enggan meninggalkan rumah. Mereka sebagian besar masih bertahan kendati air yang menerjang terus mengalami peningkatan.

    “Data warga yang mengungsi belum ada. Tim yang diterjunkan terus bergerak bersama anggota Koramil dan Polsek Balongpanggang serta pemerintah desa membantu warga bila meminta pertolongan,” imbuhnya.

    Masih menurut Micko, banjir yang terjadi saat ini biasanya tidak berlangsung lama. Air yang meluapnya dari Kali Lamong akan surut tersendiri. Kendati demikian, pihaknya tidak gegabah, dan terus memantau peningkatan debit air yang terus meningkat. “Laporan yang masuk baru satu desa. Mudah-mudahan banjir yang melanda kali ini, airnya cepat surut,” ungkapnya. [dny/kun]

  • Wakil Wali Kota Kediri Hadiri Penilaian Lomba Posyandu dan Kader Berprestasi

    Wakil Wali Kota Kediri Hadiri Penilaian Lomba Posyandu dan Kader Berprestasi

    Kediri (beritajatim.com) – Wakil Wali Kota Kediri, Qowimuddin, menghadiri Penilaian Lomba Posyandu dan Kader Berprestasi di Pos KB Kes Terpadu Kemuning Yonif 521/DY pada Senin (24/2). Acara ini dihadiri oleh tim juri dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat.

    “Bagi saya pribadi ini adalah momen istimewa karena merupakan salah satu agenda pertama saya sebagai Wakil Wali Kota. Acara ini merupakan suatu kebanggaan dan kehormatan bagi kami. Kota Kediri dapat menjadi bagian dari kegiatan yang memiliki dampak besar bagi kemajuan kesehatan masyarakat di Indonesia,” ujar Qowimuddin, yang akrab disapa Gus Qowim.

    Peran Penting Posyandu dalam Kesehatan Masyarakat

    Dalam kesempatan tersebut, Gus Qowim menegaskan bahwa Posyandu memiliki peran penting dalam memberikan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat. Selain sebagai tempat pemeriksaan kesehatan, Posyandu juga berfungsi sebagai wadah pemberdayaan masyarakat.

    “Melalui Lomba Posyandu dan Kader Berprestasi tingkat nasional ini saya dan Mbak Wali Kota Kediri Vinanda berharap dapat meningkatkan kualitas pelayanan Posyandu di seluruh Indonesia termasuk Kota Kediri. Serta memotivasi dan memberikan penghargaan kepada seluruh kader kesehatan yang telah bekerja keras tanpa kenal lelah. Untuk mewujudkan masyarakat yang sehat,” ungkapnya.

    Prestasi Posyandu Kemuning Yonif 521/DY

    Wakil Wali Kota Kediri, Qowimuddin, menghadiri Penilaian Lomba Posyandu dan Kader Berprestasi di Pos KB Kes Terpadu Kemuning Yonif 521/DY

    Wakil Wali Kota Kediri juga mengapresiasi berbagai prestasi yang telah diraih Posyandu Kemuning Yonif 521/DY. Posyandu ini telah terintegrasi layanan primer dengan seluruh kadernya memiliki 25 kompetensi kader kesehatan. Beberapa penghargaan yang telah diraih antara lain:

    Penggerak IVA Kota Kediri tahun 2022

    Juara I Posyandu berprestasi tingkat Puskesmas tahun 2024

    Juara I Posyandu berprestasi tingkat Persit Kartika Candra Kirana Daerah V Brawijaya 2024

    Juara I kader Posyandu berprestasi tingkat Puskesmas tahun 2024

    Juara IV kader Posyandu berprestasi tingkat Kota Kediri tahun 2024

    “Posyandu Kemuning Yonif 521/DY memiliki 14 program inovasi dengan inovasi unggulan yaitu Kartika School serta Gizi Ibu Hamil dan Balita (ZIMITA). Hal ini untuk mewujudkan generasi emas dengan gerak dan rasa,” imbuhnya.

    Komitmen untuk Peningkatan Layanan Posyandu

    Dalam acara tersebut, Gus Qowim menyampaikan apresiasi kepada seluruh kader kesehatan yang telah berkontribusi dalam pengembangan Posyandu. Ia menegaskan bahwa lomba ini bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan juga sarana untuk berbagi pengalaman, ide, serta inovasi terbaik guna meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat.

    “Saya mengajak kita semua untuk berkomitmen bersama dalam mewujudkan masyarakat yang sehat dan sejahtera. Semoga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar, sukses dan membawa manfaat,” pungkasnya.

    Acara ini turut dihadiri oleh Ketua Tim Lomba Posyandu dan BKB tingkat pusat Atik Eko Margiono, Ketua Tim Revitalisasi Posyandu Persit Pusat Tini Susilo, jajaran tim juri, Kepala Rumah Sakit Tingkat IV Kediri Dwi Darmanto, Kepala DP3AP2KB Arief Cholisudin, Camat Kota Bagus Hermawan, perwakilan Kodim 0809, perwakilan Polres Kediri Kota, serta tamu undangan lainnya. [nm/kun]

  • Simpan Sabu, Mantan Anggota DPRD Bangkalan Dihukum 5 Tahun Penjara

    Simpan Sabu, Mantan Anggota DPRD Bangkalan Dihukum 5 Tahun Penjara

    Surabaya (beritajatim.com) – Majelis hakim yang diketuai Saifudin Zuhri menjatuhkan hukuman lima tahun penjara pada Holilih SH. Mantan anggota DPRD Bangkalan periode 2014-2019 tersebut dinyatakan bersalah lantaran menyimpan narkotika jenis Sabu-sabu.

    Vonis tersebut conform atau sesuai dengan tuntutan JPU Hajita Cahyo Nugroho. JPU dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Tanjung Perak ini pada sidang sebelumnya menuntut terdakwa Holilih dengan hukuman 5 tahun penjara dan denda Rp1 miliar, namun dengan ketentuan subsider 3 bulan.

    ” Menjatuhkan pidana penjara terhadap terdakwa Holilih selama 5 tahun penjara,” ujar Ketua majelis Saifudin Zuhri pada sidang di PN Surabaya.

    Selain hukuman badan, terdakwa Holilih juga diganjar untuk membayar denda Rp 1 miliar. “Dengan ketentuan jika denda tidak dibayar, maka diganti dengan pidana 2 bulan kurungan,” katanya.

    Atas putusan tersebut, baik terdakwa maupun JPU Hajita kompak menyatakan pikir-pikir untuk melakukan upaya hukum banding. “Kami pikir-pikir,” kata JPU Hajita menanggapi vonis majelis hakim terhadap terdakwa.

    Berdasar surat dakwaan, kasus ini bermula dari peristiwa yang terjadi pada 2 Oktober 2024, ketika Holilih hendak mengambil sepeda motornya yang digadaikan oleh seseorang bernama BAD. Dalam proses pencarian, Holilih diantar oleh rekannya, Suhud, yang kini berstatus sebagai buronan.

    Saat itu, Holilih dan BAD menemui seseorang bernama Birin–juga seorang buronan–di Desa Kemoneng, Kecamatan Tragah, Bangkalan. Dalam pertemuan tersebut, Birin menawarkan untuk membantu menebus motor miliknya dengan syarat Holilih membantu menjual narkotika jenis sabu. Malam itu, Holilih juga sempat mengonsumsi sabu secara cuma-cuma bersama Birin dan beberapa orang lainnya.

    Keesokan harinya, Holilih diberikan satu paket sabu sebagai bentuk tanggung jawab Birin karena sepeda motor milik Holilih akan ditebusnya. Barang haram tersebut kemudian disimpan Holilih dalam sarung yang dipakainya.

    Namun pada 19 Agustus 2024, sekitar pukul 11.00 WIB, Holilih ditangkap di sebuah rumah di Desa Kemoneng oleh anggota Kepolisian Resor Pelabuhan Tanjung Perak, setelah sebelumnya mendapatkan informasi dari tersangka lain yang telah tertangkap lebih dulu. Dalam penggeledahan, petugas menemukan 11 paket kecil sabu dengan total berat netto 3,343 gram, serta berbagai barang bukti lainnya, termasuk alat hisap sabu, timbangan elektrik, dan ponsel.

    Atas perbuatannya, Holilih didakwa melakukan tindak pidana tanpa hak atau melawan hukum dengan menawarkan, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, menyerahkan, atau menerima narkotika golongan I sebagaimana Pasal 112 Ayat (1) dan Pasal 114 Ayat (1) UU Narkotika. [uci/ian]

  • Sungai di Desa Pamotan Lamongan Meluap, Rendam Rumah Warga

    Sungai di Desa Pamotan Lamongan Meluap, Rendam Rumah Warga

    Lamongan (beritajatim.com) – Hujan deras yang mengguyur Desa Pamotan, Kecamatan Sambeng, Kabupaten Lamongan, pada Senin (24/2/2025) sore, menyebabkan sejumlah sungai meluap dan merendam rumah warga. Luapan sungai terjadi akibat curah hujan tinggi yang berlangsung selama beberapa jam.

    Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lamongan, Joko Raharto, menjelaskan bahwa hujan lebat mulai melanda wilayah Desa Pamotan dan sekitarnya pada pukul 14.00 WIB. Curah hujan yang tinggi, ditambah air kiriman dari hulu, menyebabkan debit air sungai meningkat dengan cepat. Sekitar pukul 15.00 WIB, air sungai mulai meluap dan menggenangi permukiman warga.

    “Akibat hujan tersebut, air sungai meluap dan mengakibatkan air masuk ke rumah milik 8 warga yang berada di pinggir sungai,” kata Joko, saat dikonfirmasi, Senin (24/2/2025).

    Ketinggian air yang merendam rumah warga mencapai 1 meter. Namun, banjir tersebut hanya berlangsung singkat. Genangan air berangsur surut ketika hujan mereda. “Pada pukul 18.00 WIB, luapan air sungai sudah surut,” ucapnya.

    Joko Raharto juga menyampaikan bahwa tidak ada korban jiwa akibat banjir luapan sungai di Pamotan ini, dan kerugian materiil juga nihil. “Kerugian materiil juga nihil,” kata Joko.

    Menurut Joko, luapan sungai di Desa Pamotan terjadi hanya pada saat-saat tertentu, terutama ketika terjadi hujan yang sangat lebat dengan durasi yang cukup lama. “Tapi memang cepat surut, karena mengalir ke arah Kali Lamong,” tuturnya. [fak/ian]

  • Mahasiswi UTM Zahrotus Sakdiyah Hilang 20 Hari, Terakhir Terpantau di Jember

    Mahasiswi UTM Zahrotus Sakdiyah Hilang 20 Hari, Terakhir Terpantau di Jember

    Bangkalan (beritajatim.com) – Sudah lebih dari 20 hari sejak Zahrotus Sakdiyah (20), mahasiswi Universitas Trunojoyo Madura (UTM), dilaporkan hilang. Warga Desa Ragung, Kecamatan Pangarengan, Kabupaten Sampang itu terakhir kali diketahui keberadaannya pada 14 Februari 2025. Hingga kini, pihak kepolisian masih melakukan pencarian.

    Kepolisian pertama kali menemukan sepeda motor Zahrotus di Terminal Bangkalan dalam kondisi lengkap dengan helmnya. Hal ini membuat pencarian semakin intensif, dengan berbagai pihak berupaya mengungkap keberadaan mahasiswi semester akhir Fakultas Pendidikan tersebut.

    Kasatreskrim Polres Bangkalan, AKP Hafid Dian Maulidi, mengungkapkan bahwa sebelum menghilang, Zahrotus sempat berkunjung ke beberapa tempat dan menemui beberapa temannya.

    “Jadi Zahrotus itu semula berangkat dari Gresik menuju kos temannya, Lailatul Qomariyah di Telang. Namun, saat itu Zahrotus menolak menginap di kos Lailatul dan pergi ke kos Susanti,” terang Hafid pada Senin (24/2/2025).

    Di kos Susanti, Zahrotus sempat menceritakan ketidaknyamanannya terhadap pembicaraan soal pernikahan dalam keluarganya. Ia mengaku mendapat tekanan karena hendak dijodohkan dengan sepupunya. “Zahrotus ini sempat curhat ke temannya karena hendak dijodohkan dengan sepupunya,” tambah Hafid.

    Setelah dari kos Susanti, Zahrotus berpamitan untuk pergi ke rumah temannya yang lain, Riyana, di Jaddih. Namun, setelah dihubungi oleh pihak keluarga, Riyana mengaku tidak pernah menerima kunjungan dari Zahrotus. “Riyana ini mengaku kalau tidak pernah kedatangan tamu Zahrotus,” ungkap Hafid.

    Terakhir, jejak Zahrotus terdeteksi di Jember. Hal ini diketahui dari pengakuan salah satu bibinya yang sempat menghubungi nomor teleponnya. “Jadi terakhir terdeteksi di Jember,” pungkas Hafid.

    Kasus hilangnya Zahrotus Sakdiyah masih dalam penyelidikan lebih lanjut. Pihak keluarga berharap ada titik terang terkait keberadaannya dan meminta siapa pun yang memiliki informasi untuk segera melapor ke kepolisian. [sar/suf]

  • Ribuan Paket Sembako Pengganti Karangan Bunga Mulai Didistribusikan di Banyuwangi

    Ribuan Paket Sembako Pengganti Karangan Bunga Mulai Didistribusikan di Banyuwangi

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Sebanyak 2.657 paket sembako yang dikumpulkan sebagai pengganti karangan bunga dalam rangka pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani – Mujiono, mulai disalurkan kepada warga miskin dan terdampak bencana.

    Pendistribusian bantuan dimulai pada Senin (24/2/2024) di wilayah Kecamatan Banyuwangi, dengan sasaran utama warga korban banjir dan angin kencang. Asisten Administrasi dan Pembangunan Choiril Ustadi menyatakan bahwa proses distribusi dilakukan langsung ke rumah-rumah oleh tim gabungan yang terdiri dari BPBD, Dinas Sosial, pihak kecamatan, dan kelurahan.

    “Kami diperintahkan oleh Bupati Ipuk untuk segera mendistribusikan ribuan paket sembako yang telah terkumpul. Hari ini kami bersama tim turun langsung untuk mendistribusikannya kepada warga,” ujar Ustadi.

    Menurutnya, distribusi tahap awal ini ditujukan kepada 566 warga terdampak bencana di Kecamatan Banyuwangi. Selanjutnya, bantuan akan diberikan kepada warga miskin yang telah terdata oleh Dinas Sosial.

    “Sebagaimana sesuai arahan Bupati, sembako dibagikan bertahap bagi warga miskin dan terdampak bencana. Untuk Kecamatan Banyuwangi, sembako difokuskan pada warga korban bencana banjir dan angin kencang,” jelasnya.

    Selain di Kecamatan Banyuwangi, distribusi juga akan dilakukan di Kecamatan Pesanggaran dan Purwoharjo dengan jumlah penerima sebanyak 600 warga terdampak bencana.

    Sebelumnya, Bupati Ipuk Fiestiandani mengimbau agar ucapan selamat atas pelantikannya yang biasanya berupa karangan bunga diganti dengan bantuan sembako. Imbauan ini bertujuan untuk mengutamakan asas kebermanfaatan bagi sesama.

    “Bupati menyampaikan terima kasih atas partisipasi para pihak yang telah mensuport imbauan ini. Beliau menyampaikan jika ini bukan hanya sekadar ucapan selamat tapi bentuk kepedulian banyak pihak terhadap sesama,” pungkas Ustadi. [alr/suf]

  • Jelang Ramadhan, Surabaya Kedatangan Banyak Pengemis Urban

    Jelang Ramadhan, Surabaya Kedatangan Banyak Pengemis Urban

    Surabaya (beritajatim.com) – Menjelang bulan Ramadhan, Kota Surabaya mendadak banyak pengemis urban alias berasal dari luar Kota Surabaya. Hingga saat ini, Satuan Polisi Pamong Praja Surabaya menciduk sebanyak 15 orang.

    Kepala Satpol PP Surabaya M. Fikser menyebut, keberadaan pengemis sejak Minggu 23 Februari 2025 kemarin mengalami peningkatan signifikan.

    Para pengemis tersebut dilaporkan ada banyak di kawasan religi Masjid Al Akbar, Sunan Ampel dan Masjid Kembang Kuning. “Kemarin Minggu sudah mulai. Waktu ziarah makam, di Keputih, Rangkah, dan hampir di semua makam pengemis meningkat,” papar Fikser, Senin 24 Februari 2025.

    Untuk itu, Fikser mengatakan saat bulan Ramadan 2025 tiba pihaknya akan masif melakukan patroli. Kata dia, Tim Asuhan Rembulan Satpol PP Surabaya akan berpatroli setiap waktu menjelang buka puasa.

    “Kami lakukan pengawasan di titik-titik itu. Kami sudah petakan lokasi-lokasi favorit mereka, yang sering disinggahi,” ujar Fikser.

    Hingga saat ini, lanjut Fikser, Satpol PP Surabaya telah mengamankan sebanyak 15 orang pengemis laki-laki dan perempuan. Yang masing-masing dari mereka merupakan bukan warga asli Surabaya.

    “Alamatnya dari luar Kota Surabaya (pengemis). Makanya kami bawa ke Liponsos, nanti dari sana Liponsos kota dibawa ke provinsi untuk dikembalikan ke daerah asal,” rincinya.

    Fikser juga mengajak kepada seluruh masyarakat apabila menemui pengemis di jalan, untuk segera melaporkan ke petugas supaya bisa ditindaklanjuti, dan tidak mengganggu kenyamanan.

    “Masyarakat bisa langsung lapor petugas yang bertugas menjaga, nanti dari situ akan kita amankan,” tutup Fikser. [ram/ian]

  • Dugaan Penganiayaan Mahasiswa UTM Viral, Korban Lakukan Klarifikasi

    Dugaan Penganiayaan Mahasiswa UTM Viral, Korban Lakukan Klarifikasi

    Bangkalan (beritajatim.com) – Sebuah video yang menampilkan dugaan penganiayaan beredar luas di media sosial. Dalam video tersebut, terlihat sepasang kekasih yang disebut-sebut merupakan mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM).

    Perempuan berinisial Y yang dikaitkan dengan video itu akhirnya angkat bicara. Ia membenarkan bahwa sosok dalam video tersebut adalah dirinya dan pacarnya. Namun, ia menegaskan tidak ada unsur kekerasan dalam kejadian itu. “Tidak ada unsur kekerasan sama sekali,” tegasnya, Minggu (23/2/2025).

    Y menjelaskan bahwa insiden itu bermula ketika ia dan pacarnya berencana untuk pergi bersama. Namun, sang pacar mendadak membatalkan rencana karena kelelahan.

    “Namanya perempuan kalau sudah janjian lalu batal kan marah. Jadi saya ngamuk ke pacar saya. Dia lalu mukul dirinya sendiri, lalu saya pegang tangannya supaya tidak memukuli dirinya sendiri,” jelasnya.

    Menurutnya, sudut pengambilan video yang diambil dari arah belakang membuat kejadian tersebut terlihat berbeda dari kenyataan. “Karena gambar diambil dari belakang, jadinya perekam tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi,” imbuhnya.

    Sementara itu, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) UTM, Sumriyah, mengungkapkan bahwa pihaknya belum menerima laporan atau konfirmasi resmi terkait kejadian ini. “Belum ada yang konfirmasi ke kami,” ujarnya.

    Meski demikian, pihaknya tetap melakukan penelusuran terhadap identitas dua orang dalam video tersebut. “Kami masih cari identitasnya dan kami masih melakukan penelusuran,” pungkasnya. [sar/suf]

  • FAMI Kediri Gelar Aksi Tagih Janji Kajari Soal Dugaan Korupsi Program 1.000 Sapi

    FAMI Kediri Gelar Aksi Tagih Janji Kajari Soal Dugaan Korupsi Program 1.000 Sapi

    Kediri (beritajatim.com) – Forum Aliansi Mahasiswa Intelektual (FAMI) Kediri menggelar unjuk rasa bertajuk “Tagih Janji Kajari” terkait penetapan tersangka dalam dugaan penyelewengan dana program 1.000 sapi di Kecamatan Ngadiluwih, yang sebelumnya dijanjikan akan ditetapkan pada akhir tahun 2024. Aksi ini berlangsung pada Senin (24/2/2025).

    Ketua FAMI, Riski S. Hartanto, menyatakan bahwa aksi ini merupakan kali kedua yang digelar. Sebelumnya, pihaknya telah melakukan tindak lanjut atas kasus tersebut dan mendapatkan janji bahwa penetapan tersangka akan dilakukan pada awal tahun 2024 atau akhir bulan puasa.

    “Ketika awal tahun kita follow-up lagi, Kajari juga tidak ada info yang secara signifikan untuk menetapkan tersangka dengan alasan yang pertama masih menunggu audit BPKP. Padahal audit BPKP itu sudah dilaksanakan dari bulan Desember tanggal 9 hingga tanggal 19 dan yang kedua kendala finansial,” katanya.

    Menurut Riski, alasan tersebut tidak cukup rasional untuk menunda penetapan tersangka. “Apalagi ketika hari ini kita temui Pak Kajari mengatakan ada proses penghentian atau ada yang menghalang-halangi atau obstruction of justice pada kegiatan penyidikan untuk kasus korupsi sapi ini,” tambahnya.

    Meski demikian, ia mengaku tidak mengetahui siapa pihak yang menghalang-halangi proses penyidikan tersebut. “Tetapi pada nyatanya ketika kita temui pada aksi siang hari ini, Kepala Kejaksaan bilang, nah kita juga tidak tahu proses penghalang-halangan itu motifnya bagaimana,” ujarnya.

    FAMI dijanjikan bahwa penetapan tersangka akan dilakukan pada akhir bulan puasa. “Ketika tidak ada perkembangan signifikan di akhir bulan puasa, maka kami akan datang kembali dan akan menuntut Kajari dan Kasi Pidsus ini untuk mundur dari jabatan,” imbuhnya.

    Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa dalam waktu seminggu setelah aksi ini, FAMI akan melanjutkan tuntutannya ke Kejaksaan Tinggi Jawa Timur.

    “Untuk kasus ini ada di 4 desa di 5 poktan, sementara yang disidik ini masih ada dua yakni di Desa Ngadiluwih dan Tales, di Desa Ngadiluwih ini sudah naik ke penyidikan, di Tales masih lidik dan masih di tahap audit inspektorat,” jelasnya.

    Sementara itu, Kasi Intelijen Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Kediri, Iwan Nuzuardi, menegaskan bahwa proses penanganan kasus ini masih terus berjalan.

    “Pada saat ini kemarin dari BPKP juga sudah menyampaikan, tapi yang namanya hasil itu kan masih kita ditunggu dari tim penyidik nanti menyampaikan bagaimana proses selanjutnya,” katanya.

    Ia pun menambahkan bahwa penetapan tersangka akan dilakukan setelah memenuhi minimal dua alat bukti. [nm/suf]

  • Wamen Perindustrian Jelaskan Inpres No 1/2025 Soal Efisiensi Anggaran

    Wamen Perindustrian Jelaskan Inpres No 1/2025 Soal Efisiensi Anggaran

    Jakarta (beritajatim.com) – Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza memberikan penjelaskan soal Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 soal efisiensi anggaran melalui akun instagram @masfaisolriza yang diunggah malam ini.

    “Ada yang bertanya kepada saya kenapa Presiden menerbitkan Instruksi Presiden No 1 Tahun 2025 yang isinya pemerintah harus melakukan efisiensi anggaran,” kata Faisol Riza, Senin (24/2/2025).

    Menurutnya, kebijakan ini harus memastikan bahwa alokasi dana benar-benar digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

    “Apakah uangnya tidak ada? Saya ingin luruskan bahwa negara kita ini kaya raya. Kalau masih banyak rakyat yang miskin bertahun-tahun, berarti ada masalah. Mungkin sebagian dana digunakan untuk program pemerintah, tapi tidak tepat sasaran,” ujar Faisol Riza.

    Ia menekankan bahwa fungsi utama Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) harus dikembalikan ke tujuan sejatinya, yakni belanja langsung untuk kebutuhan masyarakat, seperti sandang, pangan, papan, pendidikan, dan kesehatan.

    Faisol Riza juga menyoroti program pemerintah dalam memastikan pangan berkualitas. “Sebelumnya, anggaran negara sudah digunakan untuk mengendalikan inflasi. Hari ini, Presiden tidak hanya mempertahankan kebijakan tersebut, tetapi juga meningkatkan kualitas pangan dengan memastikan makanan bergizi gratis (MBG),” jelasnya.

    Tak hanya itu, ia juga menyinggung masalah perumahan rakyat yang selama ini kurang mendapat perhatian. “Bertahun-tahun, bantuan perumahan hanya menyentuh angka 100-200 ribu unit. Hari ini, Presiden menargetkan 3 juta rumah untuk rakyat,” tegasnya.

    Di sektor pendidikan, Faisol Riza menyoroti kondisi sekolah yang masih banyak mengalami kerusakan. Ia menjelaskan anggaran APBN yang selama ini digunakan untuk seminar, diskusi dan perjalanan dinas yang tidak perlu itu dikurangi, sementara banyak sekolah yang membutuhkan perbaikan.

    “Bukan berarti diskusi atau seminar itu tidak penting, tapi yang mendesak saat ini adalah memperbaiki gedung sekolah agar generasi mendatang mendapatkan fasilitas pendidikan yang memadai, masak yang begini kita harus protes tentuk kan untuk generasi muda” katanya.

    Menurutnya jangan dibiarkan dana yang sudah dialokasikan untuk kegiatan itu kembali diulang seperti tahun-tahun sebelumnya. “Dana pendidikan dan dana kesehatan sama sekali tidak dikurangi,” pungkas Faisol Riza.

    Dengan adanya efisiensi anggaran ini, Faisol Riza berharap seluruh dana yang diselamatkan dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

    “Kita harus bangga! Dana efisiensi ini digunakan untuk meningkatkan kualitas pangan, pendidikan, dan perumahan rakyat,” pungkasnya. (ted)