Author: Beritajatim.com

  • Teror Jelang Sahur di Mojoagung Jombang, Seorang Pemuda Dibacok OTK

    Teror Jelang Sahur di Mojoagung Jombang, Seorang Pemuda Dibacok OTK

    Jombang (beritajatim.com) – Seorang pemuda bernama Panggih Nanda alias Esa (30), warga Desa Dukuhngarjo, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto, mengalami luka robek di tangan kanan setelah diserang oleh orang tak dikenal (OTK) di Jalan Raya By Pass Mojoagung Jombang, Sabtu (1/3/2025) dini hari atau menjelang sahur pertama.

    Kapolsek Mojoagung, Kompol Yogas, mengungkapkan bahwa peristiwa ini terjadi sekitar pukul 01.30 WIB, saat korban dalam perjalanan menuju rumah temannya, Robi, di Dusun Karobelah, Mojoagung.

    “Korban berangkat dari rumahnya. Namun, saat melewati By Pass Mojoagung, tiba-tiba tiga orang pemuda berboncengan menggunakan sepeda motor Yamaha Nmax menghadangnya. Salah satu dari mereka mengeluarkan senjata tajam dan langsung menyerang korban, mengakibatkan luka robek di tangan kanan,” ujar Kompol Yogas.

    Usai diserang, korban berbalik arah dan memasuki desa terdekat untuk meminta pertolongan warga. Beruntung, warga segera membawa korban ke Puskesmas Miagan untuk mendapatkan perawatan medis.

    Hingga saat ini, motif penyerangan masih menjadi tanda tanya. “Korban tidak mengenali para pelaku dan tidak ada barang berharga yang diambil. Kami masih menyelidiki apakah ini aksi kriminal acak atau ada latar belakang lain,” tambah Kompol Yogas.

    Polisi telah melakukan berbagai langkah untuk mengungkap kasus ini, termasuk mendatangi lokasi kejadian, mencari saksi, serta berkoordinasi dengan tim Resmob Polres Jombang. Upaya pencarian bukti, termasuk rekaman CCTV di sekitar lokasi, juga tengah dilakukan.

    “Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama saat melintas di kawasan yang rawan kejahatan pada malam hari. Jika menemukan hal mencurigakan, segera laporkan ke pihak kepolisian,” pungkasnya.

    Kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut. Polisi berharap segera mengidentifikasi pelaku dan mengungkap motif di balik serangan ini. [suf]

  • Overcrowded, 32 Narapidana Lapas Mojokerto Dipindahkan

    Overcrowded, 32 Narapidana Lapas Mojokerto Dipindahkan

    Mojokerto (beritajatim.com) – Sebanyak 32 narapidana (napi) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIB Mojokerto dipindahkan ke tiga Lapas lainnya di Jawa Timur pada, Kamis (27/2/2025) malam. Tiga Lapas tersebut yakni Lapas Klas I Madiun, Lapas Klas I Bojonegoro dan Lapas Klas IIB Lamongan.

    Lapas Klas IIB Mojokerto terus berupaya untuk meningkatkan kualitas keamanan dan kenyamanan dalam menjalankan fungsi pemasyarakatan. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah pemindahan narapidana ke beberapa unit Lapas lain yang lebih sesuai dengan kapasitas dan kebutuhan masing-masing.

    Kepala Lapas (Kalapas) Klas IIB Mojokerto, Rudi Kristiawan mengatakan, pemindahan narapidana ini dilakukan untuk mengatasi permasalahan overcrowded atau kelebihan kapasitas yang selama ini terjadi di Lapas Mojokerto. “Saat ini, jumlah warga binaan ada sebanyak 963 orang,” ungkapnya, Jumat (28/2/2025).

    Menurutnya, overcrowded tidak hanya berpotensi menurunkan kualitas pelayanan, tetapi juga meningkatkan risiko gangguan keamanan dan ketertiban. Dengan pemindahan tersebut diharapkan Lapas Klas IIB Mojokerto dapat lebih fokus dalam memberikan pembinaan yang optimal bagi setiap Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).

    “Dan menjaga suasana yang lebih kondusif serta aman. Karena pemindahan narapidana ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi kepadatan, tetapi juga sebagai bagian dari upaya untuk memaksimalkan rehabilitasi WBP. Yang dipindahkan adalah diutamakan WBP yang pidana tinggi, ada sebanyak 23 narapidana yang dipindahkan,” katanya.

    Kalapas menjelaskan, jika setiap Lapas yang menjadi tujuan pemindahan memiliki fasilitas dan program yang lebih sesuai dengan kebutuhan individu napi. Sehingga proses pembinaan yang lebih efektif dapat tercapai dan dapat mendukung reintegrasi sosial WBP ke dalam masyarakat.

    “Ke depan, kami akan terus berkomitmen untuk melakukan evaluasi dan langkah-langkah proaktif guna menciptakan lingkungan lapas yang lebih aman, teratur, dan kondusif bagi pembinaan WBP. Pemindahan narapidana ini merupakan salah satu langkah nyata dalam upaya tersebut,” ujarnya.

    Pihaknya juga berharap dapat memberikan dampak positif bagi keamanan dan kenyamanan di Lapas Klas IIB Mojokerto. Selain itu, lanjutnya, juga dapat memperlancar program rehabilitasi yang ada. Dengan pemindahan 32 narapidana sehingga saat ini jumlah WBP di Lapas Klas IIB Mojokerto sebanyak 931 orang. [tin/ian]

  • Booth Es Teh di Madiun Dibobol Maling, Aksi Terekam CCTV

    Booth Es Teh di Madiun Dibobol Maling, Aksi Terekam CCTV

    Madiun (beritajatim.com) – Sebuah booth es teh di Kabupaten Madiun menjadi sasaran aksi pencurian pada Kamis (27/2/2025) sekitar pukul 01.00 WIB. Kejadian ini sempat terekam kamera CCTV sebelum akhirnya pelaku mematikan perangkat tersebut.

    Dalam rekaman CCTV, terlihat seorang pria masuk dengan hati-hati ke dalam booth, kemudian mengacak-acak barang di sekitarnya. Pelaku yang beraksi seorang diri hanya membutuhkan waktu sekitar satu menit untuk membawa kabur sejumlah barang berharga.

    Aksi pencurian ini terjadi di salah satu outlet Booth Es Teh Kota yang berlokasi di Kelurahan Krajan, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun. Andre Septa Fernadi, penjaga outlet, mengungkapkan bahwa ia baru mengetahui kejadian tersebut saat tiba untuk membuka toko pada pukul 08.30 WIB.

    “Saya datang shift pagi dan melihat keadaan outlet sudah berantakan. Setelah dicek, beberapa barang juga hilang,” ujar Andre, Jumat (28/2/2025).

    Setelah mengecek rekaman CCTV, Andre memastikan bahwa pencurian terjadi pada dini hari. Ia segera menghubungi rekan-rekannya untuk menghitung barang yang hilang dan melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib.

    “Pelaku masuk lewat belakang dengan mengakali jendela yang hanya dikunci pakai slot besi, lalu membukanya secara manual,” jelasnya.

    Beberapa barang yang hilang antara lain mesin cup, dua cup minuman, dua kotak susu UHT, satu botol sirup leci, 10 botol Yakult, tiga kaleng susu kental manis, kipas angin, plastik sealer, topi, uang tunai Rp160 ribu, dua bungkus bubuk Choco Avocado, 18 bungkus bubuk teh, serta satu unit speaker. Total kerugian diperkirakan mencapai lebih dari Rp600 ribu.

    Andre menduga bahwa pelaku bukanlah warga sekitar karena tidak pernah terlihat membeli es teh di lokasi tersebut sebelumnya. Berdasarkan rekaman CCTV, ciri-ciri pelaku menunjukkan bahwa ia memiliki rambut agak keriting. “Sepertinya bukan orang sini. Saya tidak pernah melihat dia datang membeli es teh sebelumnya,” pungkasnya. [fiq/kun]

  • Dipukul Botol Miras oleh LC, Perempuan Bulak Banteng Rencana Lapor Polisi

    Dipukul Botol Miras oleh LC, Perempuan Bulak Banteng Rencana Lapor Polisi

    Surabaya (beritajatim.com) – Dipukul botol miras oleh Ladies Companion (LC), Dian Purnama Sari (28) warga Bulak Banteng berencana untuk melapor ke polisi. Ia sebenarnya sudah berangkat ke Polsek Tambaksari untuk melapor. Namun, karena dijanjikan ganti rugi sebesar Rp 15 juta ia urung melapor.

    “Sampai sekarang belum dibayar hingga sesuai kesepakatan yaitu Rp. 15 juta,” kata Dian, Jumat (28/02/2025).

    Dian menceritakan, kejadian dugaan penganiayaan itu terjadi pada Rabu (05/02/2025) kemarin di kafe Arjuna Bravo, Jalan Kenjeran. Dian sebagai tamu lantas terlibat cekcok dengan seorang LC berinisial IM. Keduanya lantas makin panas. IM lantas memukulkan botol miras ke kepala Dian hingga harus dirawat dan mendapatkan 8 jahitan.

    “Saya saat itu mau ke Polsek untuk laporan. Tapi luka saya saat itu lebih butuh dirawat sehingga memutuskan ke rumah sakit dulu. Baru sorenya ke Polsek. Namun, sebelum saya ke Polsek, IM ke rumah saya dan menjanjikan kompensasi,” tutur Dian.

    Perjanjian damai keduanya lantas membuat surat perjanjian. IM pun memberikan uang sebesar Rp5 juta saat itu. Sedangkan sisanya akan dicicil Rp2,5 juta selama 4 kali.

    “Janjinya seminggu sekali dicicil. Namun, sampai saat ini tidak ada lagi pembayaran. Saat ditagih pun IM malah mengingkari,” tambahnya.

    Atas kejadian ini, Dian berniat untuk melaporkan IM ke Polrestabes Surabaya. Namun, ia masih menunggu iktikad baik IM untuk memenuhi janjinya yang tertuang dalam surat kesepakatan. (ang/ian)

  • Motor Hilang Saat Terparkir di RSUD Koesma Tuban

    Motor Hilang Saat Terparkir di RSUD Koesma Tuban

    Tuban (beritajatim.com) – Sepeda motor milik pengunjung RSUD Koesma Tuban Fastabiqul Khoirot (30) asal Desa Beji, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban raib saat sedang terparkir.

    Diketahui, sepeda motor miliknya yakni Supra X 125 Nopol S 4322 FM terparkir pada tanggal 24 Februari 2025 pukul 22.00 Wib, lalu pada tanggal 27 Februari 2025 motornya sudah hilang.

    Padahal sistem keamanan parkir di RSUD Koesma Tuban ini sangat ketat, termasuk dilengkapi CCTV dan sistem parkir yang menggunakan digitalisasi oleh pihak ketiga PT Mida Karya Abadi.

    Fastabiqul Khoirot menjelaskan bahwa saat mengetahui motor miliknya hilang, ia sudah berusaha mencari, bahkan area parkir satu persatu sudah di cek. Namun, tidak membuahkan hasil.

    “Terus saya minta rekaman CCTV lainnya yang lebih jelas, tapi dengan alasan banyak CCTV yang error karena kesambar petir,” ujar Fasta sapaannya. Jumat (28/02/2025).

    Namun, ada beberapa CCTV yang masih bisa merekam dan ia meminta dilihatkan pada tanggal ia masuk dan keluar, dari rekaman itu dia juga terlihat memasuki area parkir RSUD dengan menggunakan jas.

    Akan tetapi, saat dia keluar tidak ada rekaman lagi yang memperlihatkan motornya sudah keluar atau masih di dalam area parkir.

    “Saya tanya gak ada rekaman CCTV lainnya lagi, namun ternyata rekaman CCTV ya hanya itu saja,” kata Fasta.

    Fasta mengungkapkan rasa kekecewaannya, karena pihak manajemen PT Mida Karya Abadi belum memberikan kepastian atau kejelasan perihal kehilangannya.

    “Katanya saya mau dihubungi, namun sampai sekarang belum, terus kemarin saya lapor ke Polres Tuban,” tutur dia.

    Fasta berharap PT Mida Karya Abadi untuk memberikan pertanggung jawabannya dan memberikan ganti rugi perihal sepeda motor yang hilang. [ayu/ted]

  • Bandar Ganja Pabean Cantikan Surabaya Dibekuk, Untung Rp 15 ribu per Paket

    Bandar Ganja Pabean Cantikan Surabaya Dibekuk, Untung Rp 15 ribu per Paket

    Surabaya (beritajatim.com) – SS (36) bandar ganja di Pabean Cantikan ditangkap polisi di rumah jalan Teluk Weda I, Surabaya, Kamis (14/01/2025) kemarin. Ia diamankan karena menyimpan 16 gram ganja siap edar.

    Kasat Narkoba Polrestabes Surabaya, AKBP Suria Miftah mengatakan pihaknya mendapatkan informasi masyarakat terkait peredaran narkotika jenis ganja di wilayah Surabaya Utara. Setelah melakukan serangkaian penyelidikan, polisi mendapatkan identitas lengkap dari SS.

    “Setelah ditelusuri kebenaran dari informasi yang masuk, kami lakukan penggerebekan,” kata Suria, Jumat (28/02/2025).

    Saat dilakukan penggerebekan, polisi menemukan kantong plastik berisi daun, batang dan biji ganja dengan berat total 16,9 gram, satu linting ganja, 3 kertas papor, 1 korek dan 1 ponsel. Dari percakapan di ponsel, polisi menemukan bukti chat transaksi SS dengan para pembelinya.

    “Tersangka lantas dibawa ke kantor untuk pemeriksaan lebih lanjut,” tutur Suria.

    Dari hasil interograsi, SS mengaku bahwa mendapatkan ganja untuk diedarkan dari seseorang berinisial R. Ia sudah bertransaksi sebanyak 2 kali dari R. Saat ini polisi sedang memburu R untuk penyelidikan mendalam.

    “Tersangka mengaku membeli ganja dari R pada Senin (13/1/2025) sekitar pukul 14.00 WIB. Barang haram tersebut rencananya akan dijual kembali untuk mendapatkan keuntungan sebesar Rp15.000 per paket,” pungkasnya.

    Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya tersangka SS dijerat dengan Pasal 114 Ayat (1) juncto Pasal 111 Ayat (1) Undang-Undang RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman kurungan penjara 15 tahun penjara. (ang/ted)

  • Antisipasi Pekat, Polres Pamekasan Intens Razia Ciptakan Kamtibmas

    Antisipasi Pekat, Polres Pamekasan Intens Razia Ciptakan Kamtibmas

    Pamekasan (beritajatim.com) – Personil gabungan Polres Pamekasan, intens melakukan langkah antisipatif sekaligus pencegahan terhadap berbagai jenis penyakit masyarakat (pekat) khususnya menjelang Ramadan 1446 Hijriah, Kamis (27/2/2025) malam.

    Langkah antisipatif tersebut berupa razia ke sejumlah pusat keramaian, termasuk tempat hiburan, tempat kos, hotel hingga sejumlah pusat keramaian lainnya di wilayah hukum Polres Pamekasan.

    “Razia ini kita lakukan sebagai upaya memastikan operasional tempat hiburan sesuai aturan, sekaligus upaya mencegah berbagai potensi gangguan kamtibmas dalam rangka Cipta Kondisi dalam rangka Operasi Pekat Semeru 2025, khususnya menjelang Ramadan,” kata Kabag Ops Polres Pamekasan, AKP Sahrawi, Jum’at (28/2/2025).

    Selain itu, razia tersebut juga dilakukan sebagai upaya menciptakan suasana aman, nyaman dan kondusif, sekaligus menekan potensi berbagai jenis pekat. “Selain hotel, tempat kos, dan tempat hiburan, razia juga dilakukan di beberapa pusat keramaian, di antaranya di Eks PJKA,” ungkapnya.

    “Selain razia, kami juga menyampaikan sosialiasi secara langsung kepada para pemilik hotel, tempat kos, tempat hiburan, dan lainnya, agar bersama-sama menjaga kesucian Ramadan, di antaranya dengan selalu mengedepankan norma sesuai anjuran agama,” jelasnya.

    “Terlebih penerapan nilai-nilai keislaman menjadi komitmen Pemkab Pamekasan, khususnya dalam melaksanakan tata kelola pembangunan. Sehingga sudah seharusnya semua bentuk interaksi masyarakat harus mengedepankan norma agama,” imbuhnya.

    Tidak hanya itu, pihaknya juga komitmen untuk senantiasa memberikan rasa aman dan kondusif, sehingga masyarakat merasa aman dan nyaman dalam melaksanakan ibadah selama Ramadan.

    “Artinya kami tegaskan jika kami juga memiliki komitmen untuk terus melakukan pengawasan rutin, guna menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah hukum Polres Pamekasan, sehingga kita bersama mendapatkan berkah Ramadan,” pungkasnya. [pin/but]

  • Tersangka Mutilasi Ngawi Peragakan Total 161 Adegan dalam Rekonstruksi

    Tersangka Mutilasi Ngawi Peragakan Total 161 Adegan dalam Rekonstruksi

    Surabaya (beritajatim.com) Rohmad Tri Hartanto alias Antok tersangka kasus mutilasi Ngawi memperagakan total 161 adegan dalam rekonstruksi ulang. Dari 161 adegan yang dilakukan, 80 adegan diperagakan oleh tersangka Antok di hotel Adisurya, Kediri.

    Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Arbaridi Jumhur mengatakan proses rekonstruksi dilakukan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) penyelidikan guna memperjelas kronologi kejadian. Selain itu, penyidik juga mencari detail peristiwa yang mungkin terlewat saat menginterogasi tersangka.

    “Kami ingin memastikan seluruh rangkaian peristiwa sesuai dengan fakta yang telah kami kumpulkan dalam penyelidikan. Sejauh ini, tersangka cukup kooperatif,” kata Jumhur, Jumat (28/02/2025).

    Dari hasil rekonstruksi, keterangan tersangka dengan adegan yang diperagakan masih sama. Namun, berdasarkan informasi yang dihimpun Beritajatim.com, tersangka tidak sedikitpun menunjukkan penyesalan meski telah menghabisi nyawa Uswatun Khasanah, kekasih gelapnya. Ia bahkan sesekali terlihat tersenyum saat memperagakan adegan pembunuhan sadis tersebut.

    “Selama rekonstruksi berlangsung, pelaku mengikuti setiap adegan secara kooperatif tanpa melakukan bantahan. Tidak ada tanda-tanda kebingungan atau tersangka mencoba mengubah keterangan,” kata Djumhur, Jumat (28/02/2025).

    Terkait dengan rekan tersangka yang sempat diperiksa, Djumhur mengatakan dari hasil penyelidikan, ia menegaskan bahwa saksi tidak tahu terkait aksi mutilasi yang dilakukan oleh Antok.

    “Dia (saksi), posisinya memang dimintai bantuan, tidak ikut kegiatan membantu atau memperlancar (pembunuhan). Dia, tidak tahu sama sekali. Saat baru tahu, ya marah, tidak percaya,” tutup Jumhur. (ang/ted)

  • Polres Tulungagung Gelar Baksos Bagikan Ratusan Paket Sembako

    Polres Tulungagung Gelar Baksos Bagikan Ratusan Paket Sembako

    Tulungagung (beritajatim.com) – Polres Tulungagung menggelar bakti sosial dengan menggandeng organisasi mahasiswa dan kepemudaan. Dalam kegiatan ini, mereka membagikan ratusan paket sembako kepada tukang becak dan penyandang disabilitas. Bakti sosial ini digelar dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan dengan harapan dapat meringankan beban masyarakat yang membutuhkan.

    Kapolres Tulungagung, AKBP Muhammad Taat Resdi, menyampaikan bahwa total bantuan sembako yang dibagikan sebanyak 326 paket. Paket sembako yang berisi beras, mie instan, minyak goreng, dan gula ini didistribusikan kepada 176 tukang becak yang ada di Tulungagung, 50 penyandang disabilitas, serta 100 mahasiswa yang jauh dari orang tua.

    “Harapannya bakti sosial ini bisa meringankan beban saudara-saudara kita utamanya menjelang bulan suci Ramadan ini,” ujarnya.

    Dalam kegiatan ini, Polres Tulungagung sengaja melibatkan mahasiswa dengan tujuan mengasah kepedulian mereka terhadap sesama.

    “Apa pun nanti tugas profesi jabatan yang diemban senantiasa amanah dan memiliki tingkat kepedulian yang baik kepada masyarakat,” tuturnya.

    Lebih lanjut, AKBP Muhammad Taat Resdi menambahkan bahwa kegiatan bakti sosial ini akan terus dilakukan dengan melibatkan berbagai organisasi lainnya. Polres Tulungagung berkomitmen untuk terus bersinergi dan memberikan bantuan kepada kelompok masyarakat yang membutuhkan.

    “Di kemudian hari kegiatan ini terus kita laksanakan dengan melibatkan teman-teman mahasiswa, harapannya bisa terus bersinergi yang baik antara Polres Tulungagung, mahasiswa, dan masyarakat yang membutuhkan,” pungkasnya. [nm/beq]

  • Rekonstruksi di Tulungagung, Tersangka Mutilasi Wanita Dalam Koper Peragakan 30 Adegan

    Rekonstruksi di Tulungagung, Tersangka Mutilasi Wanita Dalam Koper Peragakan 30 Adegan

    Tulungagung (beritajatim.com) – Tersangka kasus mutilasi, Rohmad Tri Hartanto (32), menjalani rekonstruksi di Kabupaten Tulungagung. Rekonstruksi ini dilakukan di dua lokasi, yakni rumah kosong milik nenek tersangka di Desa Gombang, Kecamatan Pakel, dan sebuah minimarket di wilayah Kecamatan Bandung. Tim Jatanras Polda Jatim mengawal ketat jalannya rekonstruksi ini.

    Kasubdit III Jatanras Polda Jatim, AKBP Arbaridi Jumhur, menjelaskan bahwa rumah kosong tersebut digunakan tersangka untuk menyimpan jenazah korban sebelum dibuang ke Ngawi. Sementara itu, minimarket menjadi lokasi tersangka membeli plastik untuk membungkus jasad korban.

    “Rumah nenek tersangka diketahui menjadi tempat menyimpan dan mengambil koper merah yang digunakan untuk menyimpan jasad korban termutilasi, sedangkan rekonstruksi di minimarket di mana tempat tersangka membeli plastik untuk membungkus jasad korban,” ujarnya, Kamis (27/2/2025) malam.

    Total adegan yang diperagakan tersangka dalam rekonstruksi ini sebanyak 161 adegan. Dari jumlah tersebut, 30 adegan diperagakan di Tulungagung. Karena keterbatasan waktu, polisi juga melakukan rekonstruksi pembuangan potongan tubuh korban di Tulungagung, meskipun rencananya akan dilakukan di Ngawi, Ponorogo, dan Trenggalek.

    “Dijadikan satu lokasi rekonstruksi di Tulungagung, karena keterbatasan waktu dan tidak apa-apa, tim jaksa hanya ingin melihat waktu dan cara tersangka membuang tubuh korban yang sudah dimutilasi,” tuturnya.

    Proses rekonstruksi berjalan lancar tanpa bantahan maupun fakta baru di lapangan. Rekonstruksi dilakukan sesuai dengan berita acara pemeriksaan (BAP) dan berlangsung selama satu jam.

    “Rekonstruksi dilakukan selama satu jam mulai magrib hingga isya’,” pungkasnya. [nm/beq]