Author: Beritajatim.com

  • Rumah Perempuan Lansia di Jember Roboh pada Malam Takbiran

    Rumah Perempuan Lansia di Jember Roboh pada Malam Takbiran

    Jember (beritajatim.com) – Rumah Ny Juhrani, perempuan berusia 64 tahun di Dusun Krajan Timur, Desa Sukowono, Kecamatan Sukowono, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Minggu (30/3/2025) malam.

    Rumah itu mendadak roboh pada pukul 22.30 WIB pada saat gema takbir menyambut lebaran terdengar di mana-mana

    “Saat itu Bu Juhrani bersama anaknya dalam rumah.Tiba-tiba rumah tersebut roboh,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jember Widodo Yulianto, Senin (31/3/2025).

    Rumah itu berukuran lima kali sembilan meter dan memang sudah tua. “Kayu-kayunya sudah rapuh,” kata Widodo.

    Gara-gara kejadian itu, dahi kiri Juhriani robek. Sementara itu Reni Wildatul (36), anaknya, mengalami nyeri dada. Begitu juga Riski (17), anaknya, mengalami luka lecet dan nyeri.

    “Korban masih mengalami trauma berat atas kejadian tersebut. Kami ungsikan penghuni rumah ke rumah Pak Sugiarto,” kata Widodo.

    BPBD Jember berkoordinasi dengan Dinas Cipta Karya untuk perbaikan rumah tersebut dan dengan Dinas Sosial untuk bantuan logistik. [wir/ted]

  • Bupati & Wabup Tuban Sholat Idul Fitri di Masjid Agung

    Bupati & Wabup Tuban Sholat Idul Fitri di Masjid Agung

    Tuban (beritajatim.com) – Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky bersama Wakil Bupati Tuban, Joko Sarwono, mengikuti pelaksanaan Sholat Idul Fitri 1446 Hijriyah atau 2025 di Masjid Agung Tuban.

    Selain itu, turut pula Ketua DPRD Tuban, Kepala OPD, Camat, serta masyarakat yang memenuhi Masjid Agung dan Alun-alun Tuban.

    Mas Lindra sapaan Bupati Tuban mengatakan bahwa pelaksanaan sholat idul fitri tadi pagi menjadi momen penting untuk bersilaturahmi dan saling memaafkan antar sesama.

    “Idul Fitri merupakan momen penting yang penuh kebahagiaan, setelah sebulan penuh kita menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan,” ujar Mas Lindra, Senin (31/03/2025).

    Lebih lanjut dikatakan bulan Ramadan ini juga mengajarkan arti tentang kesabaran, keikhlasan, serta kepedulian terhadap sesama.

    “Kini, tibalah waktunya untuk merayakan kemenangan ini dengan penuh kegembiraan, namun tetap dalam kesederhanaan dan ketakwaan kepada Allah SWT,” kata Bupati Tuban.

    Ia juga mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriyah kepada seluruh masyarakat Tuban.

    “Saya, atas nama pribadi, keluarga, dan Pemerintah Kabupaten Tuban, mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri, Minal Aidin Wal Faizin, Mohon Maaf Lahir dan Batin.

    Semoga segala amal ibadah kita selama Ramadan diterima oleh Allah SWT, dan kita semua kembali ke fitrah,” pungkasnya. [ayu/ted]

  • Festival Musik Patrol Meriahkan Malam Takbir di Kediri, Hadiah Total Rp 64 Juta

    Festival Musik Patrol Meriahkan Malam Takbir di Kediri, Hadiah Total Rp 64 Juta

    Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati secara resmi memberangkatkan peserta Festival Musik Patrol Malam Takbir 1446 Hijriah di Jalan Basuki Rahmat, Minggu (30/03/2025). Peserta festival berkeliling kota dan finis di halaman Balai Kota Kediri, menyemarakkan malam takbiran dengan nuansa budaya yang khas.

    “Sudah lama kita tidak memeriahkan Malam Takbir dengan takbir keliling karena adanya pandemi Covid. Alhamdulillah, malam ini Pemkot Kediri memberikan wadah bagi masyarakat untuk merayakan malam takbiran menyambut Hari Raya Idul Fitri,” ujar Vinanda Prameswati.

    Peserta dari 46 Kelurahan dengan Alat Musik Tradisional

    Festival ini diikuti oleh perwakilan dari 46 kelurahan, di mana masing-masing kelurahan mengirimkan 20 orang peserta, sehingga total terdapat sekitar 920 peserta. Kriteria penilaian meliputi kekompakan dan kreativitas tim, dengan alat musik tradisional seperti kentongan dan obor sebagai instrumen utama.

    “Di sini juga sudah ditentukan untuk tidak menggunakan sound yang besar. Maksimal hanya 500 watt. Tujuannya agar tidak mengganggu masyarakat dan lebih bisa dinikmati,” jelas Wali Kota Kediri.

    Hadiah Meningkat Jadi Rp 64 Juta

    Tahun ini, hadiah Festival Musik Patrol mengalami peningkatan signifikan. Dari yang semula Rp 16 juta, kini total hadiah mencapai Rp 64 juta. Meski nantinya akan ada juara, semua peserta tetap mendapatkan hadiah sebagai bentuk apresiasi dari pemerintah daerah.

    “Saya berpesan tolong jaga ketertiban di jalan. Kita harus menyambut Hari Raya Idul Fitri dengan sehat dan bahagia. Semoga semua berjalan lancar,” imbuhnya.

    Wali Kota dan Forkopimda Pantau Keamanan

    Setelah memberangkatkan peserta, Wali Kota Kediri bersama Wakil Wali Kota Qowimuddin, Komandan Brigif 16 Wira/Yudha Kolonel Inf Taufik Ismail, serta Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji melakukan pemantauan keamanan. Mereka mengunjungi beberapa pos penjagaan, termasuk Pos Jaga Lintasan KA Jl. Kaliombo Raya, Pos Jaga Lintasan KA Jl. Corekan Raya, Posyan Alun-alun, Pospam PK Bangsa, dan Pos Terpadu Dhoho.

    Acara ini juga dihadiri oleh Ketua DPRD Firdaus, Sekretaris Daerah Bagus Alit, perwakilan Forkopimda, Kepala OPD, Kepala Kantor Kemenag Ahmad Zamroni, serta lurah dan tamu undangan lainnya. [nm/ted]

  • Universitas Jember Tuan Rumah bagi 13.403 Peserta UTBK SNBT 2025

    Universitas Jember Tuan Rumah bagi 13.403 Peserta UTBK SNBT 2025

    Jember (beritajatim.com) – Kampus Universitas Jember di Kabupaten Jember, Jawa Timur, menjadi tuan rumah bagi 13.403 peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), 23 April-3 Mei 2025.

    Sebanyak tiga peserta melaporkan diri memiliki kebutuhan khusus. Dua orang disabilitas daksa dan satu peserta disabilitas wicara. Mereka akan mendapatkan penempatan khusus dan disediakan fasilitas bantuan sesuai kebutuhannya.

    Jumlah peserta tahuj ini lebih banyak daripada penyelenggaraan UTBK SNBT tahun sebelumnya yang diikuti 13.088 orang peserta.

    Tahun ini Panitia Pelaksana Pusat UTBK Unej telah menyiapkan 955 perangkat komputer, yang tersebar di 30 ruang yang ada di 16 lokasi di lingkungan kampus Tegalboto.

    Ujian terbagi dalam dua sesi, pagi dan siang, setiap hari. “Dalam satu harinya kami bisa melayani 1.910 peserta yang mengikuti UTBK SNBT,” kata Ketua Tim Pelaksana Pusat UTBK Unej Slamin, sebagaimana dilansir Humas Unej, Senin (31/3/2025).

    Sesuai aturan, satu pengawas ujian nantinya akan mengawasi 20 peserta UTBK SNBT. Panitia Pelaksana Pusat UTBK UNEJ telah menyiapkan sarana dan prasarana pendukung seperti jaringan internet, jaringan listrik, genset hingga mengantisipasi kecurangan dan perjokian. [wir/ted]

  • Rumah Warga Blitar Rusak dan Terbakar Usai Tertimpa Balon Udara yang Jatuh

    Rumah Warga Blitar Rusak dan Terbakar Usai Tertimpa Balon Udara yang Jatuh

    Blitar (beritajatim.com) – Rumah warga yang ada di Kelurahan Blitar Kota Blitar rusak usai tertimpa balon udara yang jatuh. Peristiwa ini terjadi usai warga melaksanakan shalat Idul Fitri tahun 2025.

    Peristiwa itu pun viral di media sosial. Dalam unggahan media sosial itu sang pemilik menjelaskan bahwa rumahnya rusak usai tertimpa balon udara yang diterbangkan warga.

    “Yang menaikkan happy yang tertimpa sedih, udah rumah saya hancur,” ucap sang pemilik rumah, Senin (31/03/2025)

    Selain rusak, rumah warga tersebut juga terbakar. Terlihat dari video itu balon udara terbakar di teras rumah warga.

    Warga pun merasa resah. Pasalnya balon udara yang diterbangkan warga itu bisa merusak dan membakar rumah saat jatuh.

    Menerbangkan balon udara sendiri sudah menjadi tradisi yang dilakukan di wilayah Blitar. Terpantau usai shalat Idul Fitri puluhan balon udara terbang di langit Kota dan Kabupaten Blitar.

    Sebenarnya kegiatan ini sudah dilarang oleh pihak pihak terkait. Namun tetap saja ada warga yang nekat menerbangkan balon udara.

    Bahkan, Polres Blitar Kota siap untuk memproses hukum warga yang nekat untuk menerbangkan balon udara saat lebaran mendatang. Karena memang sejatinya penerbangan balon udara memang melanggar undang-undang dan bisa dipenjara.

    “Balon udara itu ada pidananya tergantung bila ada yang melaporkan maka polisi bisa menindaklanjuti,” kata Kapolres Blitar Kota, AKBP Titus Yudho Uly, Selasa (25/03/2025).

    Polres Blitar Kota pun menegaskan akan memproses semua laporan yang masuk terkait balon udara saat lebaran mendatang. Pihaknya tidak ingin penerbangan balon udara bisa mengganggu lalulintas udara.

    “Pak Wali Kota juga akan mengeluarkan surat edaran larangan balon udara dan petasan,” tegasnya. (owi/ted)

  • 2 Jamaah Sholat Id Meninggal Tertimpa Pohon Tumbang di Alun-Alun Pemalang

    2 Jamaah Sholat Id Meninggal Tertimpa Pohon Tumbang di Alun-Alun Pemalang

    Pemalang (beritajatim.com) – Hari raya Idul Fitri 1146 Hijriyah yang seharusnya menjadi suka cita berubah menjadi duka usai dua orang meninggal dunia tertimpa pohon tumbang saat melaksakan salat Id di Alun-Alun Kabupaten Pemalang, Jateng.

    Kapolres Pemalang AKBP Eko Sunaryo mengatakan, total terdapat 19 orang jemaah Sholat Id yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut.

    Kepolisian Resor (Polres) Pemalang, Jawa Tengah, menunjukkan kepedulian terhadap keluarga korban insiden pohon tumbang yang terjadi saat persiapan shalat Id di Alun-Alun Pemalang pada Senin (31/3/2025)

    Dua warga setempat meninggal dunia akibat kejadian tersebut, sementara beberapa lainnya mengalami luka-luka.

    Kapolres Pemalang AKBP Eko Sunaryo menyampaikan bahwa pihaknya telah mengunjungi keluarga korban untuk memberikan santunan sekaligus menjenguk korban luka yang saat ini masih dalam perawatan di rumah sakit.

    “Ya, kami mendatangi keluarga korban meninggal dunia untuk memberikan santunan. Selain itu, kami juga menjenguk korban luka yang kini sedang dirawat di rumah sakit,” ujar AKBP Eko Sunaryo di Pemalang dilansir dari antara

    Dua korban meninggal dunia diketahui berinisial R (42) dan AR (39), yang merupakan warga Pelutan, Kabupaten Pemalang. Sementara itu,

    Pemerintah Kabupaten Pemalang telah menanggung seluruh biaya perawatan bagi para korban, baik yang masih dirawat di rumah sakit maupun yang meninggal dunia.

    “Semua biaya perawatan untuk korban di rumah sakit maupun korban meninggal dunia ditanggung oleh pemerintah daerah,” tambah Kapolres.

    Sebagai bentuk belasungkawa, AKBP Eko Sunaryo juga menyampaikan doa agar para korban diterima di sisi Allah SWT serta keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.

    “Kami ingin memberikan perhatian lebih sebagai bentuk kepedulian kepada korban beserta keluarganya,” tegasnya.

    Lebih lanjut, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengetahui penyebab pasti tumbangnya pohon tersebut. Berdasarkan keterangan saksi, kondisi cuaca saat kejadian cerah tanpa adanya angin kencang atau tanda-tanda mencurigakan di sekitar lokasi.

    “Namun, tiba-tiba jamaah mendengar suara ‘krek’ dari pohon yang tumbang. Saat itu, mereka berlarian mencari tempat aman, tetapi ada sebagian yang tertimpa pohon tersebut,” jelas AKBP Eko Sunaryo.

    Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya perawatan dan pemantauan pohon-pohon besar di ruang publik agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. (ted)

  • Dahsyatnya Ledakan Petasan di Blitar, Ini Kesaksian Ibu Korban

    Dahsyatnya Ledakan Petasan di Blitar, Ini Kesaksian Ibu Korban

    Blitar (beritajatim.com) – Kesedihan nampak jelas di wajah Sundari ibu dari salah satu korban ledakan petasan di Desa Sidorejo Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar.

    Ibu rumah tangga tersebut tidak menyangka jika anak nomor duanya menjadi salah satu korban ledakan petasan.

    Sebenarnya Sundari telah memperingatkan anaknya untuk tidak membuat petasan. Namun imbauan itu diindahkan oleh sang anak. Usai diperingatkan tersebut, tiba-tiba saja petasan yang sedang diracik oleh anaknya beserta 3 orang rekannya meledak dengan dahsyat.

    “Langsung meledak, satu kali yang keras lainnya tidak begitu keras. Sebenarnya sudah saya peringatkan tapi tidak didengarkan,” ungkap Sundari.

    Sundari sendiri tidak tahu pasti berapa yang jumlah bubuk mesiu yang dibeli oleh anaknya dan tiga rekannya. Namun usai ledakan itu terjadi, ditemukan masih ada sekitar 2 kilogram bubuk mesiu di sekitar lokasi.

    “Kalau katanya pak bhabinkamtibmas tadi masih ada 2 kilogram lagi makanya ini nunggu tim Jihandak untuk mengevakuasi bubuk mesiu tersebut,” bebernya.

    Menurut Sundari ledakan keras petasan ini terjadi sekitar pukul setengah 12 malam. Saat warga sedang menggelar takbir. Kerasnya dentuman bubuk mesiu itu juga terdengar hingga radius 5 kilometer dari lokasi.

    “Ya untungnya masih selamat anak saya, meski kondisinya kini penuh luka bakar,” pungkasnya.

    Kini Sundari hanya bisa berharap anaknya bisa segera sembuh, dan kondisinya tidak terus memburuk. Sementara untuk proses hukum pihaknya menyerahkan sepenuhnya ke aparat kepolisian.

    Namun ia berharap anaknya tidak ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini. Pasalnya petasan yang diracik tersebut tidak hendak dijual namun hanya akan digunakan untuk menyemarakkan hari raya Idul Fitri.

    Kini keempat korban ledakan petasan tengah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Srengat Kabupaten Blitar. Keempat korban yang tengah menjalani perawatan di RSUD Srengat Kabupaten Blitar itu adalah HW (14), FFK (16), MN (16) serta AS (13).

    Menurut tim dokter RSUD Srengat, keempat korban tersebut mengalami luka bakar yang cukup serius selain itu mereka juga mengalami gangguan di inhalasi atau saluran pernafasan. Bahkan satu diantara keempat korban mengalami putus jari.

    “Ada gangguan di inhalasi atau saluran pernafasan karena mungkin ada asap dan bubuk mesiu yang terhirup dan melukai saluran pernafasan,” ucap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, Christine Indrawati. (owi/ted)

  • Begini Kondisi 4 Korban Ledakan Petasan di Blitar, Ada yang Jarinya Putus

    Begini Kondisi 4 Korban Ledakan Petasan di Blitar, Ada yang Jarinya Putus

    Blitar (beritajatim.com) – Keempat korban ledakan petasan saat ini tengah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Srengat Kabupaten Blitar.

    Keempat korban yang tengah menjalani perawatan di RSUD Srengat Kabupaten Blitar itu adalah HW (14), FFK (16), MN (16) serta AS (13).

    Menurut tim dokter RSUD Srengat, keempat korban tersebut mengalami luka bakar yang cukup serius selain itu mereka juga mengalami gangguan di inhalasi atau saluran pernafasan. Bahkan satu diantara keempat korban mengalami putus jari.

    “Ada gangguan di inhalasi atau saluran pernafasan karena mungkin ada asap dan bubuk mesiu yang terhirup dan melukai saluran pernafasan,” ucap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, Christine Indrawati, Senin (31/03/2025).

    Diketahui keempat korban ledakan petasan asal Sidorejo Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar itu masuk ke UGD RSUD Srengat sekitar pukul 2 dini hari. Saat tiba di RSUD Srengat keempat korban mengalami luka bakar yang cukup serius.

    Lokasi ledakan petasan di Desa Sidorejo Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar. (foto : Winanto/beritajatim.com)

    Kini keempat korban ledakan petasan telah mendapatkan perawatan dari RSUD Srengat. Upaya pemulihan kondisi pun kini terus diupayakan oleh tim medis.

    “Nanti akan dimasukkan ke ICU cuman kita masih menunggu update lagi dari tim medis RSUD Srengat,” tegasnya.

    Keempat korban tersebut mengalami luka bakar usai petasan yang diraciknya meledak. Selain melukai 4 orang, kerasnya ledakan petasan juga merusak bangunan rumah.

    “Dugaannya hendak meracik petasan, terus kemudian meledak,” ucap Kasi Humas Polres Blitar, Iptu Samsul Anwar.

    Satreskrim Polres Blitar yang tiba di lokasi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara. Sejumlah sisa bubuk mesiu pun dibawa oleh Satreskrim Polres Blitar Kota.

    “Ini masih diselidiki lebih lanjut oleh rekan-rekan Satreskrim Polres Blitar Kota,” pungkasnya. (owi/ted)

  • Bandit Curanmor Surabaya Bisa Beraksi Tanpa Kunci T, Begini Modusnya

    Bandit Curanmor Surabaya Bisa Beraksi Tanpa Kunci T, Begini Modusnya

    Surabaya (beritajatim.com) – Bandit curanmor Surabaya bisa beraksi walaupun tanpa menggunakan kunci T untuk merusak rumah kontak. Seperti yang dilakukan RP (24) beserta dua rekannya berinisal P (DPO) dan G (DPO). Saat ini, RP sudah diamanka oleh Polsek Wiyung.

    Walaupun telah menyiapkan kunci T untuk merusak rumah kunci, ketiga pelaku lebih suka menyasar sepeda motor yang tidak dikunci stir dan kuncinya tertinggal. Ketiga pelaku awalnya berputar-putar mencari sasaran di kota Surabaya.

    “Mereka mengutamakan sepeda motor yang tidak dikunci stir atau yang kuncinya menempel walaupun mereka membawa kunci T untuk merusak rumah kunci,” kata Kapolsek Wiyung Kompol Slamet Agus Sumbono, Senin (31/03/2025).

    Setelah mendapatkan motor target, mereka akan memastikan situasi sepi untuk melancarkan aksi. Setelah itu, mereka mendekati sepeda motor dan membawa sepeda motor ke tempat yang aman. Terkadang, mereka langsung membawa sepeda motor curian ke tempat reparasi kunci.

    “Di tempat reparasi kunci itu mereka mendapat kunci sepeda motor dan langsung menjual hasil curiannya, Namun ada yang mereka mencuri juga menggunakan kunci T yang mereka bawa,” tutur Agus.

    Mereka bertiga juga pernah menyewa sebuah kamar kos untuk melakukan aksi pencurian. Hal itu dilakukan untuk mempelajari kebiasaan penghuni kos. Termasuk kebiasaan penghuni kos yang tidak mengunci stir saat ditinggal istirahat.

    “Ada kejadian tersangka RP terlebih mengemasi barang di kamar kos untuk kabur sambil menunggu dua rekannya G dan P dating. Setelah lengkap, mereka langsung mencuri sepeda motor sasaran,” tegas Agus.

    Saat ini, polisi masih menyelidiki jumlah lokasi ketiga pelaku telah beraksi. Kepada polisi, RP mengaku menjual sepeda motor curiannya ke penadah dengan Harga Rp. 3 juta.

    “Hasil penjualan itu uangnya dibagi-bagi pak,” kata RP.

    Untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, tersangka dijerat dengan pasal 363 KUHP dengan ancaman pidana maksimal 7 tahun kurungan penjara. (ang/ted)

  • Idul Fitri Bebarengan Dengan HUT Kota Malang Ini Pesan Wali Kota Wahyu

    Idul Fitri Bebarengan Dengan HUT Kota Malang Ini Pesan Wali Kota Wahyu

    Malang(beritajatim.com) – Lantunan takbir bergema di kawasan Alun-alun Merdeka Kota Malang yang berada bersebrangan dengan Masjid Agung Jami.

    Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menjadi memberikan pesan pada Salat Idul Fitri 1446 hijriah.

    Wahyu berharap momen Idul Fitri menjadi waktu yang tepat untuk mendekatkan yang jauh dan mendekatkan yang sudah dekat.

    Kekeluargaan yang terjalin di momen awal syawal harus dipertahankan. Tidak lupa dia mengajak jemaah untuk bersalawat.

    “Semoga yang jauh semakin dekat yang dekat semakin dekat lagi. Kita ucapkan salawat serta salam pada junjungan kita Nabi Muhammad SAW,” ujar Wahyu, pada Senin, (31/3/2025)

    Wahyu juga mengajak masyarakat untuk berkolaborasi membangun Kota Malang. Apalagi, momen Idul Fitri kali ini begitu spesial karena bebarengan dengan perayaan HUT ke 111 Kota Malang yang diperingati setiap 1 April.

    “Semangat gotong royong selama ramadan kemarin kita semoga bisa membuat Kota Malang terus mampu berdaya saing. Kota Malang yang kini berusia 111 tahun dibutuhkan kolaborasi dan bekerjasama dalam membangun Kota Malang,” ujar Wahyu.

    Wahyu mewakili Pemerintah Kota Malang dan keluarga besar mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri. Setelah berpuasa selama satu bulan ramadan kini umat muslim atau masyarakat Kota Malang kembali fitrah.

    “Semoga kita bagian dari umat rasulluah. Kami sekeluarga dan Pemerintah Kota Malang mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri,” ujar Wahyu. (luc/ted)