Author: Beritajatim.com

  • Bus Sugeng Rahayu Tabrak Pemotor di Ngawi, Satu Anak Tewas

    Bus Sugeng Rahayu Tabrak Pemotor di Ngawi, Satu Anak Tewas

    Ngawi (beritajatim.com) – Sebuah kecelakaan tragis terjadi di ruas jalan raya Ngawi–Solo pada Sabtu malam, (5/4/2025) sekitar pukul 20.30 WIB. Bus Sugeng Rahayu jurusan Solo–Surabaya menabrak sepeda motor yang sedang berboncengan di kawasan Desa Mantingan, Kecamatan Mantingan, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

    Insiden tersebut mengakibatkan satu orang anak meninggal dunia dan dua orang lainnya mengalami luka-luka, termasuk salah satu penumpang bus.

    Dalam video yang direkam oleh salah seorang pengguna jalan, tampak kondisi bus Sugeng Rahayu setelah insiden tabrakan. Bus tersebut sempat menabrak beberapa tiang kabel telepon di pinggir jalan sebelum akhirnya masuk ke dalam parit. Warga yang berdatangan terlihat langsung mengerumuni korban tewas yang masih tergeletak di tengah jalan.

    Korban meninggal dunia diketahui bernama Muhamad Ardian Alfatih, seorang anak berusia 10 tahun, warga Desa Ngrancang, Kecamatan Mantingan, Kabupaten Ngawi. Jenazah korban langsung dievakuasi oleh petugas kepolisian ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soeroto Ngawi untuk dilakukan visum.

    Kecelakaan bermula ketika sepeda motor yang dikendarai oleh Rohma Maulida (20), warga Desa Ngrancang, berboncengan dengan keponakannya, Muhamad Ardian Alfatih. Mereka melaju dari arah Mantingan menuju Ngawi.

    Saat tiba di jalan menikung, diduga Rohma kurang berhati-hati saat hendak berbelok ke kanan. Dari arah belakang, bus Sugeng Rahayu yang dikemudikan Slamet Hari Santoso (55), warga Desa Gemekan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, datang dan langsung menabrak motor tersebut.

    “Sama-sama dari baratnya hendak belok ke kanan, ditabrak bus dari belakang. Satu tewas, satu luka,” ungkap Rosi Wijanarko, warga yang berada di lokasi kejadian.

    Iptu Parsidi, Kanit Gakkum Satlantas Polres Ngawi, juga membenarkan kronologi tersebut. “Sama-sama dari barat, sepeda motor kurang berhati-hati saat hendak belok ke kanan, ditabrak bus dari belakang. Korban luka dua dan satu meninggal,” ujarnya.

    Akibat kecelakaan ini, Rohma Maulida mengalami luka dan segera dilarikan ke Rumah Sakit Mantingan Ngawi, bersama seorang penumpang bus yang juga mengalami luka. Proses evakuasi bus yang masuk ke parit memicu kemacetan panjang dari arah Solo menuju Ngawi, maupun sebaliknya. [fiq/suf]

  • Prakiraan Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik Hari Ini, 6 April 2025

    Prakiraan Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik Hari Ini, 6 April 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda kembali merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik pada Minggu, 6 April 2025.

    Informasi ini penting bagi masyarakat yang merencanakan aktivitas di luar ruangan, terutama dalam suasana libur Lebaran yang masih berlangsung.

    “Hari ini cuaca di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik diprakirakan cerah dan tidak ada tanda-tanda akan turun hujan,” ujar Prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr., Sabtu (5/3/2025).

    Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini

    Di Kota Surabaya, BMKG memprediksi cuaca pagi akan berawan, lalu berubah menjadi cerah menjelang siang hingga malam hari. Kondisi ini berlaku di sejumlah kecamatan seperti Mulyorejo, Tegalsari, Sawahan, hingga Wonokromo.

    Suhu udara: 24°C – 33°C
    Kelembapan: 65% – 94%
    Kecepatan angin: 18,5 km/jam dari arah Timur

    Prakiraan Cuaca Sidoarjo Hari Ini

    Kondisi cuaca di Sidoarjo relatif sama dengan Surabaya, dengan dominasi cuaca cerah berawan pada pagi dan siang hari, serta cenderung cerah pada sore hingga malam hari. Wilayah seperti Wonoayu, Tulangan, Tarik, Prambon, dan Krian diperkirakan tidak mengalami hujan.

    Suhu udara: 24°C – 33°C
    Kelembapan: 61% – 93%
    Kecepatan angin: 18,5 km/jam dari arah Barat Daya

    Prakiraan Cuaca Gresik Hari Ini

    Gresik diprediksi mengalami cuaca yang sedikit berbeda. Pada dini hari, wilayah ini kemungkinan akan diguyur hujan ringan disertai petir, terutama di sekitar Kecamatan Kedamean, Manyar, Menganti, hingga Kebomas. Namun cuaca akan membaik pada pagi hingga malam hari, yang cenderung cerah berawan.

    Suhu udara: 26°C – 30°C
    Kelembapan: 73% – 89%
    Kecepatan angin: 18,5 km/jam dari arah Timur

    Meski cuaca cerah mendominasi, masyarakat disarankan untuk membawa payung atau jas hujan sebagai langkah antisipatif.

    Mengingat cuaca di wilayah tropis seperti Jawa Timur dapat berubah dalam waktu singkat, penting bagi warga untuk selalu memantau pembaruan informasi cuaca melalui aplikasi resmi BMKG atau layanan cuaca daring lainnya.

    Dengan memahami prakiraan cuaca secara detail, masyarakat di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik dapat menjalani aktivitas hari ini dengan lebih aman dan nyaman, termasuk saat bersilaturahmi atau menikmati destinasi wisata lokal. (fyi/kun)

  • Bentuk Tim Safety Official, BPBD Kabupaten Mojokerto Pasang EWS di Lokasi Longsor

    Bentuk Tim Safety Official, BPBD Kabupaten Mojokerto Pasang EWS di Lokasi Longsor

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pasca bencana longsor di wilayah kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Blok Watu Lumpang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) akan membentuk tim. BPBD juga akan memasang akan memasang alat Early Warning System (EWS).

    Selain itu, juga akan dipasang mini tremor untuk mendeteksi pergerakan tanah atau gesekan di lokasi longsor. BPBD juga akan menggelar rapat koordinasi (rakor) dengan stockholder terkait diantaranya, Basarnas, BPBD Provinsi, Tahura Raden Soerjo, FPRB, BMKG, dan instansi lainnya.

    Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Mojokerto, Yo’ie Afrida Soesetyo Djati mengatakan, proses pembersihan material belum dapat dilakukan karena menunggu hasil survei dan pemetaan lokasi. “Kita akan membentuk tim untuk melakukan survei, apakah pekerjaan pembersihan sisa longsoran bisa dimulai apa belum?” ungkapnya, Sabtu (5/4/2025).

    BPBD juga akan membentuk Tim Safety Official yang bertugas memantau kondisi lapangan dari atas dan menyampaikan informasi terkini agar bisa dilakukan proses pembersihan sisa material longsor. Mengingat, lanjutnya, saat ini masih cuaca ekstrem sehingga keselamatan pekerja menjadi prioritas utama.

    “Untuk mengetahui kondisi di lapangan seperti apa? Kita akan memasang alat EWS sementara di situ, pergerakan di atas bisa kita ketahui. Yang kedua kita pasang mini tremor untuk mendeteksi pergerakan tanah atau gesekan di lokasi longsor, sekaligus untuk mitigasi pengamanan para pekerja,” katanya.

    Jika hasil dari hasil survei dan BMKG menyatakan aman, maka lanjutnya, Senin (7/4/2025) pekan depan akan mulai pembersihan dengan menggunakan alat berat. Menuruthya, pasca bencana longsor tersebut pihaknya belum bisa menggunakan alat berat untuk melakukan pembersihan sisa material longsor.

    “Karena selama ini kalau alat berat kita mainkan maka ada getaran-getaran yang membahayakan mereka yang melakukan evakuasi. Jangan sampai alat berat kita mainkan untuk mempercepat proses pengerukan sisa longsoran justru menimbulkan korban baru, kita nggak mau itu. Presentasi BMKG, cuaca belum bagus,” jelasnya.

    BMKG dalam pemaparannya menyebutkan kondisi cuaca masih tidak stabil dan berpotensi ekstrem. Oleh karena itu, sebelum proses pembersihan dimulai, tim survei dan mitigasi akan lebih dulu memastikan keselamatan para pekerja baik yang menggunakan alat berat maupun secara manual.

    “Untuk warga yang akan berwisata, jika cuaca seperti saat ini kami menghimbau agar tidak berada di tempat-tempat yang rawan bencana, jangan berteduh di bawah pohon yang rindang atau di bawah papan reklame. Apabila sudah kelihatan hujan, jangan lewat tebing-tebing karena kita tidak tahu, karena kita lawan alam. Masyarakat kami minta menjaga situasi, diri sendiri dan keluarga,” pungkasnya. [tin/kun]

  • Mayat Tanpa Kepala Ditemukan di Pesisir Pantai Desa Poteran Talango Sumenep

    Mayat Tanpa Kepala Ditemukan di Pesisir Pantai Desa Poteran Talango Sumenep

    Sumenep (beritajatim.com) – Warga Dusun Taman, Desa Poteran, Kecamatan/ Pulau Talango, Kabupaten Sumenep Madura dihebohkan dengan penemuan sesosok mayat tanpa kepala di pinggir pantai.

    “Mayat tanpa kepala itu belum diketahui identitasnya. Mayat itu ditemukan dalam kondisi rusak dan sulit dikenali,” kata Plt Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti S, Sabtu (05/04/2025).

    Mayat Mr. X itu pertama kali ditemukan oleh Rusydi, warga sekitar, saat ia akan ke tegalan miliknya. Ia mencium bau busuk seperti kotoran manusia. Setelah dicari sumber bau busuk itu, ternyata ditemukan sesosok mayat terdampar di pinggir pantai.

    “Saat ditemukan, mayat dalam keadaan tanpa Kepala, jari kaki, jari tangan hancur, dan bagian pantat berlubang, kemudian kelamin rata sehingga jenis kelamin masih belum jelas, dan harus menunggu pemeriksaan petugas rumah sakit,” papar Widiarti.

    Warga yang menemukan mayat itu pun langsung melaporkan ke perangkat desa setempat. Laporan itu diteruskan ke Polsek Talango. Selanjutnya petugas dari Polsek dan Posramil Talango serta Puskesmas Kecamatan Talango mendatangi tempat penemuan mayat tersebut.

    “Namun karena terkendala tidak tersedianya kantung mayat di Puskesmas Talango, maka Kapolsek Talango berkoordinasi dengan Basarnas untuk mengevakuasi mayat Mr. X itu ke RSUD Sumenep,” terang Widiarti.

    Hingga saat ini, identitas mayat tersebut belum diketahui dan anggota Polsek Talango masih melakukan penyelidikan lebih lanjut dengan meminta keterangan sejumlah saksi. (tem/kun)

  • Hama Tikus Menyerang Sawah di Jember, Petani Resah

    Hama Tikus Menyerang Sawah di Jember, Petani Resah

    Jember (beritajatim.com) – Hama tikus mulai menyerang sebagian sawah di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Ini membuat petani resah.

    Abdul Faseh, petani di Kelurahan Kranjingan, Kecamatan Sumbersari, mengatakan, tikus merusak satu hektare padi berusia 60 hari yang dikelola kelompok tani Darma Mukti.

    “Kondisinya parah sekali. Mungkin kalau ditotal dengan kerugian, balik modal sudah untung,” kata Faseh, Sabtu (5/4/2025).

    Petani berusaha menangani dengan meracun tikus itu dan melaporkan hal ini kepada Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan. “Ternyata di dinas tidak ada stok racun tikus,” kata Faseh.

    Sementara itu, Sekretaris Dinas TPHP Jember Sigit Boedi Ismoehartono mengatakan, luas sawah yang diserang tikus kurang lebih 30 hektare.

    “Biasanya hama tikus menyerang sawah yang memiliki pola tanam tidak terputus. Artinya dalam setiap tahun padi ditanami padi terus,” kata Sigit.

    Hama tikus hasll buruan petani di Jember.

    Sigit mengatakan serangan hama tikus sebenarnya bisa dikendalikan. Metode paling umum digunakan qdalah gropyokan. Para petani berburu tikus bersama-sama. “Cara ini cukup efektif,” katanya.

    Petani juga bisa memanfaatkan burung hantu sebagai predator alamiah tikus dengan cara membangun rumah bagi burung malam itu.

    Dinas TPHP Jember sudah membangun rumah burung hantu (rubuha) di sejumlah lokasi pada 2022-2024. “Akan sangat efektif kalau masyarakat mengusulkan pembangunan rubuha,” kata Sigit.

    “Dulu musuh bebuyutan tikus adalah ular. Tapi sekarang ular lebih banyak di kebun binatang daripada di sawah karena ular dianggap membahayakan manusia,” kata Sigit.

    Metode lainnya adalah rodentifikasi atau pengasapan di lubang-lubang tempat tikus bersarang. “Ini semacan mercon yang tidak meledak tapi menghasilkan asap yang membuat tikus mabuk dan mati,” kata Sigit. [wir/beq]

  • Pasca Bencana Longsor, Jalur Alternatif Mojokerto – Batu Masih Ditutup

    Pasca Bencana Longsor, Jalur Alternatif Mojokerto – Batu Masih Ditutup

    Mojokerto (beritajatim.com) – Jalur alternatif Mojokerto – Batu pasca bencana longsor yang terjadi di wilayah kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Blok Watu Lumpang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto masih ditutup. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto terkait hal ini.

    Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, Pemprov Jawa Timur telah berkoordinasi dengan Pemkab Mojokerto agar ke depan lokasi kejadian segera diperbaiki dengan konstruksi yang lebih kokoh. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk memberikan rasa lebih aman bagi masyarakat.

    “Yang jelas untuk sementara, jalan ini (Pacet-Canggar) masih kita tutup sampai batas waktu yang akan diumumkan berikutnya. Setelah rapat dan pembersihan jalan, tanggal 7 Maret 2025 akan kita lihat hasil asesmennya. Proses selanjutnya akan diputuskan apakah harus ada plengsengan di kanan kirinya, atau perlebaran air sungai,” katanya, Sabtu (5/4/2025).

    Tujuannya, lanjutnya, agar arus sungai lebih deras dan tidak lagi terjadi longsor di lokasi kejadian yang bisa merenggut korban jiwa seperti pada, Kamis (3/4/2025) lalu. Gubernur Khofifah meminta agar masyarakat untuk bersabar menunggu hasil final dari assesmen yang digelar.

    Sementara itu, Bupati Mojokerto Muhammad Albara menjelaskan, jika pihaknya bersama dinas terkait telah mengambil sejumlah langkah cepat, termasuk menutup sementara jalur alternatif Mojokerto – Batu. “Alhamdulillah, kita sudah berkoordinasi dengan dinas provinsi dan kabupaten. Jalur ke Cangar sementara kita tutup sambil menunggu kondisi benar-benar aman,” jelasnya.

    Masih kata Gus Barra (sapaan akrab, red), pembersihan sisa longsor juga sedang dilakukan petugas gabungan. Selain itu, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Badan Metreologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda untuk memantau cuaca di lokasi kejasian ke depannya.

    “Kami, Pemerintah Kabupaten Mojokerto juga telah meminta Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Timur untuk memasang papan informasi cuaca di jalur menuju Cangar. Selain itu, akan dilakukan langkah-langkah penguatan lereng seperti pemasangan bronjong, pembangunan sistem pemantauan dini (PWS), serta reboisasi di kawasan rawan longsor,” pungkasnya.

    Sekedar diketahui, total ada 10 korban dalam bencana longsor di wilayah kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Blok Watu Lumpang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Sebanyak 10 korban tersebut berada di dua mobil yang berbeda melintas saat terjadi longsor yakni pikap dan minibus.

    Dua kendaraan jenis pikap dan minibus tersebut terseret material longsor saat melintas di jalur alternatif Mojokerto – Batu pada, Kamis (3/4/2025) kemarin. Pikap membawa tiga orang dengan sopir, sementara minibus membawa tujuh orang dengan sopir. Sopir minibus lebih dulu dievakuasi pada pencarian hari pertama.

    Sementara sembilan korban dari kedua kendaraan berhasil ditemukan dan dievakuasi di hari kedua pencarian. Tiga korban di dalam mobil pikap dievakuasi sekira pukul 09.25 WIB dan enam korban di dalam minibus berhasil dievakuasi Tim SAR Gabungan sekira pukul 11.00 WIB. [tin/kun]

  • Wisata Berujung Duka, Tiga Warga Ponorogo Tewas Tenggelam di Muara Sungai Soge Pacitan, Begini Kronologinya.

    Wisata Berujung Duka, Tiga Warga Ponorogo Tewas Tenggelam di Muara Sungai Soge Pacitan, Begini Kronologinya.

    Pacitan (beritajatim.com) – Liburan akhir pekan berubah menjadi tragedi bagi tiga pemuda asal Kabupaten Ponorogo. Mereka ditemukan tak bernyawa usai berenang di muara Sungai Dung Glondang, Dusun Soge, Desa Sidomulyo, Kecamatan Ngadirojo, Pacitan, pada Sabtu siang (5/4/2025).

    Ketiganya yakni Agus Widodo (33), Ahmad Fahrudin (26), dan Zainal Mutaqin (22), diketahui merupakan warga Dusun Plandon, Desa Mrayan, Kecamatan Ngrayun, Ponorogo. Mereka datang ke lokasi bersama sejumlah kerabat untuk berwisata, namun tanpa sepengetahuan yang lain, ketiganya nekat berenang di muara sungai sekitar pukul 13.30 WIB.

    Teriakan pengunjung lain yang melihat peristiwa nahas itu membuat suasana panik. Salah satu rekan korban, Sudarmanto (35), langsung melaporkan kejadian tersebut ke Pos Pengamanan Soge.

    Tim gabungan dari petugas keamanan, relawan, dan masyarakat setempat segera melakukan pencarian hingga akhirnya ketiganya berhasil dievakuasi dalam kondisi meninggal dunia.

    Jenazah korban kemudian dibawa ke Puskesmas Ngadirojo untuk proses visum. Kapolres Pacitan AKBP Agung Nugroho yang datang ke lokasi bersama jajaran Forkopimda menyampaikan duka cita mendalam dan mengingatkan masyarakat untuk tidak berenang di muara sungai yang dikenal memiliki arus tak terduga.

    “Kami imbau masyarakat lebih waspada dan menghindari aktivitas renang di area ini tanpa pengawasan atau alat keselamatan,” tegasnya.

    Hingga kini, aparat masih menunggu hasil pemeriksaan medis guna memastikan penyebab kematian, sementara pihak keluarga korban telah mendapatkan pendampingan dari aparat setempat. (tri/kun)

  • Wakil Wali Kota Kediri Hadiri Upacara Pengantaran Satgas Pamtas Yonif 521 Dadaha Yodha

    Wakil Wali Kota Kediri Hadiri Upacara Pengantaran Satgas Pamtas Yonif 521 Dadaha Yodha

    Kediri (beritajatim.com) – Wakil Wali Kota Kediri, Qowimuddin Thoha menghadiri Upacara Pengantaran Latihan Pratugas dan Operasi Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-Papua Nugini (PNG) Kewilayahan Yonif 521 Dadaha Yodha tahun 2025, yang dilaksanakan pada Sabtu (5/4/2025).

    Upacara pemberangkatan yang berlangsung khidmat ini digelar di Lapangan Yonif Mekanis 521 Dadaha Yodha, dipimpin langsung oleh Komandan Brigif 16 Wira Yudha, Kolonel Inf Taufik Ismail. Kegiatan ini menjadi bagian penting dalam persiapan keberangkatan Satgas Yonif 521 yang akan menjalankan misi pengamanan wilayah perbatasan RI-PNG di Papua.

    Dalam kesempatan tersebut, Wakil Wali Kota Kediri yang akrab disapa Gus Qowim menyampaikan apresiasi dan doa bagi para prajurit yang akan menjalani latihan pratugas selama kurang lebih 30 hari, sebelum akhirnya bertugas di Papua selama satu tahun.

    “Saya berharap prajurit yang bertugas di perbatasan wilayah Papua, sukses dalam menjalankan tugasnya dan kembali dengan selamat dan sehat,” imbuhnya.

    Lebih lanjut, Gus Qowim menekankan pentingnya tanggung jawab dan komunikasi dalam pelaksanaan tugas pengamanan perbatasan. Ia berharap para prajurit tidak hanya menjalankan tugas dengan penuh dedikasi, tetapi juga mampu menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar dan aparat setempat.

    Ia menambahkan, semangat pengabdian dan loyalitas tinggi menjadi modal utama dalam menjaga kedaulatan negara di wilayah perbatasan.

    “Saya berharap prajurit yang akan berangkat latihan dan bertugas ini dapat mengamankan wilayah perbatasan dengan baik. Di samping itu, pesannya untuk para prajurit ini agar melaksanakan tugas dengan penuh totalitas, tanggung jawab tinggi, serta yang tidak kalah pentingnya harus bisa menjalin komunikasi yang baik dengan aparat terkait dan masyarakat setempat,” tegasnya.

    Turut hadir dalam acara tersebut, Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji, Danyonif 521 Dadaha Yodha Letkol Inf Rahadyan Surya Murdata, Kasdim 0809 Kediri Mayor Inf Yuliadi Purnomo, perwakilan Forkopimda Kota Kediri, Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Agung Hadi Wijanarko.

    Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Cabang LVIII Brigif 16 PD V Brawijaya Dina Taufik Ismail, Ketua Bhayangkari Cabang Kediri Kota Ratih Bramastyo, serta keluarga besar prajurit Satgas Yonif 521 Dadaha Yodha. [nm/kun]

  • Gubernur Khofifah Takziah ke Korban Longsor di Jalur Mojokerto – Batu

    Gubernur Khofifah Takziah ke Korban Longsor di Jalur Mojokerto – Batu

    Mojokerto (beritajatim.com) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa takziah ke rumah duka keluarga korban musibah tanah longsor yang terjadi di wilayah kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Blok Watu Lumpang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto pada, Kamis (3/4/2025) kemarin.

    Didampingi Bupati Mojokerto Muhammad Al Barra, Gubernur ke rumah duka di Dusun Urung Urung, Desa Jatijejer, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Sabtu (5/4/2025). Ketiga korban yakni pasangan suami-istri (pasutri), Ahmad Fiki Muzakki (30) dan Fitria Handayani (30) dan sang anak Mikhaila Faiha Nina Sezen (3,5).

    “Pertama-tama kami menyampaikan duka cita yang mendalam atas kejadian ini. Para korban dipanggil Allah SWT dalam perjalanan silaturahim ke rumah keluarganya. Kita semua mengucapkan innalillahi wa inna ilaihi roji’un mudah-mudahan semua dipanggil dalam keadaan khusnul khotimah,” ungkapnya.

    Gubernur Khofifah berharap kepada keluarga korban agar sabar dan ikhlas menerima musibah tersebut. Sebagai bentuk empati dan duka cita yang mendalam, Gubernur Khofifah memberikan santunan duka cita total Rp100 juta dengan rincian Rp10 juta per korban jiwa.

    Sementara itu, keluarga korban menjelaskan, jika ketiganya hendak ke Blitar dan berangkat dari rumah sekira pukul 10.00 WIB. “Kejadian jam 11. Dihubungi ibunya tidak bisa, satu jam kemudian dihubungi lagi tidak bisa terus ada kiriman video kecelakaan (longsor) tapi belum tahu kalau itu anaknya,” ujarnya.

    Sebelumnya, Gubernur Khofifah mendatangi rumah duka keluarga korban di Desa Klopo Sepuluh RT 10 RW 02, Kecamatan, Sukodono Kabupaten Sidoarjo. Didampingi Bupati Sidoarjo Subandi dan Kepala Perangkat Daerah Provinsi Jawa Timur, Gubernur Khofifah menemui ahli waris.

    Tujuh korban mengendarai minibus tersebut yakni Masjid Zatmo Setio (31), Rani Anggraeni (28), Syahrul Nugroho Rangga Setiawan (6), Putri Qiana Ramadhani (2), Wahyudi (71), Jainah (61), dan Saudah (70).

    Sekedar diketahui, total ada 10 korban dalam bencana longsor di wilayah kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Blok Watu Lumpang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Sebanyak 10 korban tersebut berada di dua mobil yang berbeda melintas saat terjadi longsor yakni pikap dan minibus.

    Dua kendaraan jenis pikap dan minibus tersebut terseret material longsor saat melintas di jalur alternatif Mojokerto – Batu pada, Kamis (3/4/2025) kemarin. Pikap membawa tiga orang dengan sopir, sementara minibus membawa tujuh orang dengan sopir. Sopir minibus lebih dilu dievakuasi pada pencarian hari pertama.

    Sementara sembilan korban dari kedua kendaraan berhasil ditemukan dan dievakuasi di hari kedua pencarian. Tiga korban di dalam mobil pikap dievakuasi sekira pukul 09.25 WIB dan enam korban di dalam minibus berhasil dievakuasi Tim SAR Gabungan sekira pukul 11.00 WIB. [tin/kun]

  • Tiga Wisatawan Asal Ngrayun Ponorogo Tewas Tenggelam di Sungai Soge Pacitan

    Tiga Wisatawan Asal Ngrayun Ponorogo Tewas Tenggelam di Sungai Soge Pacitan

    Pacitan (beritajatim.com) – Tragedi menimpa rombongan wisatawan asal Kecamatan Ngrayun, Kabupaten Ponorogo. Tiga orang di antaranya dilaporkan tewas tenggelam saat bermain air di Sungai Soge, Desa Sidomulyo, Kecamatan Ngadirojo, Pacitan, Sabtu (5/4/2025) siang.

    Sekretaris Desa Sidomulyo, Ruslianto, membenarkan kejadian nahas yang terjadi sekitar pukul 13.00 WIB tersebut. Ia menyebut, para korban yang tergabung dalam satu rombongan diduga tidak bisa berenang. Mereka tenggelam saat bermain air di sungai.

    “Relawan desa langsung bergerak melakukan pencarian. Setelah sekitar satu jam, ketiganya ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa, berjarak sekitar 10 meter dari titik awal mereka bermain,” jelas Ruslianto.

    Ia menambahkan, meski jarak penemuan tidak jauh, namun diduga korban kesulitan menyelamatkan diri karena faktor ketidaktahuan medan dan kemampuan berenang. “Arus sungainya tidak deras, tapi kalau tidak bisa berenang tetap berbahaya,” katanya.

    Saat ditemukan, ketiga korban masih mengenakan pakaian lengkap. Hingga berita ini ditulis, identitas para korban belum diketahui. Aparat desa dan relawan masih mengumpulkan data dan berkoordinasi dengan pihak terkait.

    “Mungkin mereka tidak berniat berenang, hanya bermain air. Tapi tetap harus hati-hati,” pungkas Ruslianto. (tri/ian)