Author: Beritajatim.com

  • Truk Box Terguling di Jalan Daendels Pantura Gresik, Diduga Ngebut di Jalan Licin

    Truk Box Terguling di Jalan Daendels Pantura Gresik, Diduga Ngebut di Jalan Licin

    Gresik (beritajatim.com) – Kecelakaan lalu lintas kembali terjadi di wilayah hukum Polres Gresik. Kali ini, sebuah truk box dengan nomor polisi W 8401 PV yang dikemudikan M. Awwalani (45), warga Jambangan, Kota Surabaya, terguling di Jalan Daendels Pantura Gresik, Selasa (8/4/2025).

    Kecelakaan tunggal ini diduga kuat akibat pengemudi memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi di jalan yang licin. Truk tersebut kehilangan kendali saat melintasi tikungan tajam dan akhirnya terguling di badan jalan. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

    Kapolsek Manyar AKP Dante Anan Irawanto menjelaskan bahwa truk box yang terguling telah berhasil dievakuasi untuk menghindari kemacetan panjang di jalur padat tersebut.

    “Sudah dievakuasi dengan kendaraan derek. Pengemudi truk box juga mendapat perawatan medis usai kejadian,” katanya.

    Ia juga mengungkapkan bahwa Jalan Daendels Pantura Gresik memang termasuk jalur rawan kecelakaan lalu lintas. Hal ini disebabkan kontur jalan yang lurus sehingga sering memicu pengendara untuk memacu kendaraan di atas batas kecepatan yang aman.

    “Jalan Daendels Pantura Gresik termasuk rawan laka. Sebab, kontur jalannya cenderung lurus membuat pengguna jalan memacu kecepatannya,” paparnya.

    AKP Dante menambahkan, situasi lalu lintas di lokasi kejadian kini sudah kembali normal setelah sempat mengalami kemacetan akibat badan truk yang menutup sebagian ruas jalan.

    “Pengguna jalan silahkan melintas, jalan sudah steril dari kemacetan imbas adanya truk terguling menutupi sebagian jalan,” imbuhnya.

    Peristiwa ini menjadi pengingat penting bagi para pengemudi untuk lebih berhati-hati, terutama saat melintasi jalur-jalur rawan seperti Jalan Daendels Pantura Gresik, terutama dalam kondisi cuaca atau jalan yang kurang bersahabat. [dny/suf]

  • Mantan Kades Miliader Dituntut 7 Bulan, Warga Desa Sekapuk Gresik Turun Jalan

    Mantan Kades Miliader Dituntut 7 Bulan, Warga Desa Sekapuk Gresik Turun Jalan

    Gresik (beritajatim.com)- Ratusan warga Desa Sekapuk, Kecamatan Ujungpangkah, Gresik, yang tergabung dalam Masyarakat Sekapuk Berdaulat (MSB) menggelar demo.

    Aksi tersebut dilakukan agar kasus dugaan korupsi mantan Kepala Desa miliader Abdul Halim (AH) segera diusut. Pasalnya, dalam persidangan yang sudah berjalan, Jaksa Penuntut Umum (JPU) hanya menuntut 7 bulan penjara.

    Tuntutan diatas tersebut, membuat warga geram. Penyebabnya, proses hukum terhadap inisiator desa miliarder itu dinilai janggal.

    “Kami kecewa, padahal sudah jelas bahwa pihak terdakwa maupun para saksi mengakui adanya penggelapan aset desa,” ujar Koordinator MSB Nanang Qosim, Selasa (8/4/2025).

    Aset yang dimaksud lanjut dia, yakni 12 barang bukti surat kepemilikan berupa 9 sertifikat tanah, 3 BPKB mobil milik desa yang berada dalam penguasaan terdakwa AH meski tidak lagi menjabat.

    “Masyarakat Desa Sekapuk juga menyayangkan lambannya proses hukum dugaan korupsi. Padahal, sudah 8 bulan dilakukan penyelidikan,” ungkapnya.

    Terkait dengan kasus dugaan korupsi ini kata Nanang, pihaknya berharap agar AH diberikan vonis seadil-adilnya, dan segera mengungkap modus korupsi yang dilakukan selama menjabat sebagai kepala desa.

    “Kami juga akan bersurat ke pihak inspektorat agar segera menyelesaikan proses audit keuangan Desa Sekapuk,” paparnya.

    Menanggapi aksi warga ini, penasehat hukum terdakwa AH. Muhammad Machfudz menghormati aspirasi masyarakat yang melakukan aksi.

    “Silahkan saja menyampaikan aspirasi. Namun, yang perlu dipahami bahwa proses hukum tengah berjalan. Sehingga, kami akan patuh pada prosedur,” urainya.

    Seperti diberitakan mantan kades miliader AH telah menjalani proses hukum di Pengadilan Negeri (PN) Gresik. Terdakwa diduga menggelapkan aset desa meski tidak menjabat lagi. [dny/kun]

  • Satpol PP Surabaya Gandeng BPOM Selidiki Es Krim Diduga Campur Alkohol

    Satpol PP Surabaya Gandeng BPOM Selidiki Es Krim Diduga Campur Alkohol

    Surabaya (beritajatim.com) – Satpol PP Surabaya menggandeng Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk menyelidiki dugaan kandungan alkohol 40 persen dalam produk Es Krim, pada hari Selasa (8/4/25).

    Satpol PP Surabaya menyerahkan sampel es krim hasil penyitaan di tenan es krim, di Mall Surabaya Barat, kepada BPOM hari ini. Jumlah es krim diperiksa, sebanyak 250 gram (gr).

    Kepala Satpol PP Surabaya, M. Fikser, menyatakan bahwa pengujian es krim ini dilakukan untuk memberikan hasil pasti kepada masyarakat, mengingat klaim pemilik usaha bahwa es krim tersebut hanya berasa alkohol tanpa kandungan alkohol.

    “Kami bermaksud menyatakan netral dengan melibatkan BPOM yang memiliki kewenangan pengukuran makanan dan minuman. Kami ingin mengetahui kadar alkohol secara pasti, apakah benar ada kandungan alkohol atau hanya perasa. Hal ini dilakukan untuk menghindari kesimpangsiuran informasi,” kata Fikser, Selasa (8/4).

    Jika hasil uji BPOM ini menunjukkan kadar alkohol 24 persen atau lebih, kata Fikser, maka akan dilakukan penghentian usaha dengan berkoordinasi dengan Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan Kota Surabaya (Dinkopungdag), serta dinas terkait.

    “Setelah hasil uji keluar, kami akan mengkonfirmasi dengan menanyakan perizinan produk makanan tersebut. Jika tidak memiliki izin, kami akan mengambil tindakan penutupan, tentu saja melalui koordinasi dengan dinas terkait,” tegas Fikser.

    Sementara itu, Kepala Bidang Penegakan Perda Satpol PP Surabaya, Yudhistira mengungkapkan, pihaknya akan memperketat pengawasan terhadap tempat penjualan makanan dan minuman di Surabaya. Serta berupaya untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat.

    “Pengawasan terhadap peredaran alkohol ilegal di Surabaya akan terus kami lakukan, baik di mal, toko kelontong, maupun tempat lainnya,” ungkap Yudhis.

    Lebih lanjut, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPOM Surabaya, Budi Sulistyowati, mengatakan bahwa sampel es krim ini akan dibawa ke laboratorium untuk diuji dan dilakukan analisis.

    “Hari ini, kami menerima sampel dari Satpol PP Surabaya untuk menganalisis kandungan alkohol dalam es krim yang diduga mengandung alkohol,” terang Budi.

    Budi juga menjelaskan pengujian akan dilakukan dengan metode destilasi, diikuti pengukuran menggunakan alat kromatografi gas. Proses pengujian diperkirakan memakan waktu 14 hari kerja.

    “Hasil pengujian akan kami sampaikan langsung ke Satpol PP Surabaya untuk ditindaklanjuti,” ucap dia. (ted)

  • Misteri Pembunuhan Wanita Muda di Probolinggo, Polisi Terus Selidiki Kasus

    Misteri Pembunuhan Wanita Muda di Probolinggo, Polisi Terus Selidiki Kasus

    Probolinggo (beritajatim.com) – Penemuan mayat wanita muda berinisial DW (25) di pinggir jalan Desa Alasmalang, Kecamatan Banyuanyar, Kabupaten Probolinggo, pada Selasa (8/4/2025), menyisakan misteri yang hingga kini belum terpecahkan. Polisi setempat, Polres Probolinggo, tengah melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap pelaku dan motif di balik dugaan pembunuhan sadis ini.

    Korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan, tergeletak bersimbah darah di lokasi yang cukup sepi. Penemuan mayat ini sontak menggemparkan warga setempat dan langsung dilaporkan kepada pihak berwenang. Berdasarkan penyelidikan awal, diduga korban telah meninggal beberapa waktu sebelum ditemukan, kemungkinan sejak Jumat (4/4/2025).

    Identitas korban diketahui sebagai DW, seorang perempuan berusia 25 tahun yang tercatat sebagai warga Desa Sumberpoh, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo. Lokasi penemuan korban yang berada di Desa Banyuanyar, cukup jauh dari tempat tinggalnya di Maron, menambah misteri pada kasus ini.

    Kapolres Probolinggo, AKBP Wisnu Wardana, melalui Kasi Humas Iptu Pravita, mengonfirmasi bahwa pihak kepolisian sedang menangani kasus ini dengan serius. “Kami masih terus melakukan penyelidikan mendalam terkait kasus dugaan pembunuhan ini. Kami sudah mengamankan jenazah korban untuk dilakukan autopsi,” ujar Iptu Pravita.

    Autopsi dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waluyo Jati Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban dan mencari petunjuk lebih lanjut. “Saat ini kami menunggu hasil autopsi, yang akan menjadi dasar bagi kami untuk melanjutkan penyelidikan lebih lanjut,” jelas Iptu Pravita.

    Selain menunggu hasil autopsi, pihak kepolisian juga tengah memeriksa sejumlah saksi, termasuk keluarga inti korban. “Kami sudah memanggil orang tua dan adik korban untuk memberikan keterangan lebih lanjut,” terangnya.

    Hingga kini, pelaku pembunuhan DW belum teridentifikasi, dan motif perbuatan keji ini masih menjadi teka-teki yang terus didalami oleh pihak kepolisian. “Kasus ini masih terus kami selidiki. Kami akan terus menyampaikan perkembangan terbaru seiring dengan hasil pemeriksaan yang kami lakukan,” tutup Iptu Pravita. [ada/beq]

  • Balkon Rumah di Jalan Putat Surabaya Diduga Ambruk Akibat Usia Bangunan

    Balkon Rumah di Jalan Putat Surabaya Diduga Ambruk Akibat Usia Bangunan

    Surabaya (beritajatim.com) – Sebuah peristiwa tragis terjadi di Jalan Putat, Surabaya, pada Selasa (8/4/2025), ketika balkon rumah ambruk dan menewaskan seorang pria disabilitas yang tertimpa reruntuhan. Polisi mengungkapkan bahwa penyebab ambruknya balkon tersebut diduga akibat usia bangunan yang sudah tua, pelapukan, serta serangan rayap yang merusak struktur bangunan.

    Kapolsek Sawahan, AKP Kiki Tyas Titisari, menjelaskan bahwa bangunan tersebut sudah mengalami kerusakan signifikan akibat faktor usia. “Rumah merupakan bangunan tua dan dalam kondisi sudah banyak yang lapuk dan banyak termakan rayap,” ungkap Kiki.

    Korban, yang diketahui berinisial AF (35 tahun), adalah seorang pria disabilitas yang tinggal di rumah tersebut. AF ditemukan meninggal dunia dengan sejumlah luka akibat tertimpa reruntuhan balkon yang ambruk.

    “Ditemukan luka-luka lecet di tubuh korban. Diduga meninggal karena tertimpa reruntuhan lantai balkon,” ucap Kiki.

    Kejadian ambruknya balkon terjadi sekitar pukul 10.30 WIB pagi. Menurut keterangan Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Surabaya, Buyung Hidayat, balkon tersebut patah dan menyebabkan korban yang berada di lantai dua terjatuh dan tertimpa reruntuhan.

    “Kita terima laporan pukul 10.30 WIB. Sampai di lokasi, korban tertimpa reruntuhan di bawah. Kondisinya bukan tertimpa tembok, tetapi korban semula berada di lantai 2, kemudian balkon patah dan korban jatuh dari lantai 2 dan tertimpa,” jelas Buyung.

    Setelah kejadian, tim evakuasi segera membawa korban ke kamar mayat RSUD dr Soetomo Surabaya. Sementara itu, petugas lain masih mengevakuasi puing-puing reruntuhan dari balkon yang ambruk.

    “Bangunan yang runtuh memiliki panjang sekitar 5 meter dan luas 1 meter. Saat ini petugas masih mengevakuasi puing reruntuhan di lantai bawah,” tambah Buyung. [ram/beq]

  • Kapolda Jatim Cek Arus Balik di Terminal Sumenep, Ini Pesan untuk Sopir

    Kapolda Jatim Cek Arus Balik di Terminal Sumenep, Ini Pesan untuk Sopir

    Sumenep (beritajatim.com) – Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nanang Avianto melakukan pengecekan kondisi arus balik di Terminal Arya Wiraraja Sumenep Madura pada Selasa (08/04/2025).

    “Hari ini merupakan hari terakhir Operasi Ketupat. Saya ingin melihat langsung ke lapangan, bagaimana kondisi arus balik di ujung Pulau Madura ini. Saya ingin memastikan semua berjalan dengan baik disini,” katanya.

    Menurut Nanang, sebagai kota yang terletak di ujung timur Pulau Madura, pergerakan pemudik di arus balik ke luar kota seperti Surabaya dan kota-kota lain cukup tinggi.

    “Kami terus melakukan pemantauan, untuk memastikan para pemudik yang kembali ke tempat kerjanya merasa aman dan nyaman,” ujarnya.

    Karena itu, ia meminta agar para sopir bus, baik antar kota dalam provinsi (AKDP) maupun antar kota antar provinsi (AKAP), lebih mengutamakan keselamatan dalam perjalanan.

    “Tidak perlu terburu-buru. Utamakan keselamatan. Jadi kalau mudiknya selamat, baliknya juga harus selamat. Ini yang harus diperhatikan para sopir bus,” tandasnya.

    Namun nanang mengaku bersyukur, dari hasil pengecekan langsung di lapangan, situasi arus balik di Sumenep relatif lancar dan aman. Para penumpang pun merasa nyaman dengan kondisi Terminal Arya Wiraraja.

    “Ini tadi saya sempat berbincang-bincang dengan penumpang bus, mereka merasa nyaman dan aman disini,” ucapnya. (tem/but)

  • Kronologi  Kecelakaan Dua Truk di Jalan Raya Pule Madiun

    Kronologi Kecelakaan Dua Truk di Jalan Raya Pule Madiun

    Madiun (beritajatim.com) – Sebuah kecelakaan lalu lintas yang melibatkan dua truk terjadi di Jalan Raya Desa Pule, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Madiun, pada Selasa (8/4/2025), sekitar pukul 13.30 WIB. Kecelakaan ini tengah menjadi sorotan aparat kepolisian karena melibatkan kendaraan pengangkut bahan bakar milik Pertamina.

    Kasat Lantas Polres Madiun Kota, AKP Nanang Cahyono, menjelaskan bahwa peristiwa tersebut melibatkan dua kendaraan besar, yaitu sebuah truk Pertamina berpelat kuning AG-9297-UT dan sebuah dump truck Isuzu 125 PS dengan pelat AE-8164-FF.

    Identitas pengemudi truk Pertamina diketahui adalah Eko Setiono (41), pria kelahiran Tulungagung. Ia berprofesi sebagai wiraswasta dan beralamat di Jalan MT Haryono Gang 3 No 58D, Desa Bago, Kecamatan Tulungagung, Kabupaten Tulungagung. Saat diperiksa, yang bersangkutan memiliki SIM B II umum.

    Sementara pengemudi dump truck Isuzu diketahui bernama Suwardi (58) asal di Desa Kedung Banteng, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun.

    AKP Nanang Cahyono menyampaikan bahwa berdasarkan keterangan para saksi di lokasi kejadian. “Kecelakaan Lalu Lintas terjadi ketika truk Pertamina yang dikemudikan Sdri. Eko Setiono melaju dari arah barat ke timur di Jalan Raya Desa Pule, Kecamatan Dawahan, Kabupaten Madiun. Diduga Eko Setiono bertabrakan dengan truk Isuzu dump AE-8164-FF yang dikemudikan Suwardi, yang pada saat itu melaju dari arah timur ke barat,” terang Nanang.

    Penyebab pasti kecelakaan masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut oleh pihak Satlantas Polres Madiun Kota. Tidak ada korban jiwa maupun korban luka dalam kejadian ini. Namun kedua truk mengalami kerusakan di bagian depan. Polisi juga akan melakukan pemeriksaan teknis pada kedua kendaraan untuk mengetahui kondisi kelayakan jalan masing-masing truk.

    Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan dalam berkendara, terlebih saat mengemudikan kendaaraan berat. Jalanan tersebut cukup sempit untuk dilalui dua kendaraan berat sekaligus dari dua arah.

    Masyarakat yang melintas di jalur tersebut diminta untuk lebih berhati-hati karena jalan di kawasan tersebut merupakan jalur lalu lintas padat yang kerap dilintasi kendaraan berat. [fiq/beq]

  • Khofifah-Emil: Butuh Inovasi dan Kolaborasi Wujudkan Jatim Gerbang Baru Nusantara

    Khofifah-Emil: Butuh Inovasi dan Kolaborasi Wujudkan Jatim Gerbang Baru Nusantara

    Surabaya (beritajatim.com) – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak menggelar halal bihalal bersama puluhan ribu Aparatur Sipil Negara (ASN) Jawa Timur yang yang dilaksanakan di Jatim International Expo (JIE) Convention Exhibition, Jl. Ahmad Yani Surabaya, Selasa (8/4/2025).

    Bersama Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Sekdaprov Jatim Adhy Karyono dan jajaran Kepala Perangkat Daerah Pemprov Jatim, Gubernur Khofifah meminta agar seluruh ASN meningkatkan pelayanan publik menjadi lebih baik, lebih cepat dan lebih berempati.

    “Bulan Syawal adalah momentum untuk mengisi ulang energi moral dan spiritual kita agar kita mampu memberikan pelayanan publik yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih berempati kepada masyarakat,” kata Gubernur Khofifah.

    Selain itu, Khofifah juga mengajak seluruh ASN Pemprov Jatim untuk terus berinovasi, kolaborasi dan sinergi guna mewujudkan Jatim sebagai Gerbang Baru Nusantara.

    Ia menuturkan bahwa bulan Ramadhan yang telah berlalu bukan hanya sekadar ibadah spiritual saja, namun juga proses pembentukan karakter yang sabar, disiplin, dan berintegritas. Menurutnya pembetukan karakter selama Ramadhan dinilai sebagai fondasi utama bagi ASN sebagai pelayan masyarakat.

    “Selama satu bulan penuh selama Ramadhan kemarin telah berlatih menahan diri, melatih kesabaran, kejujuran, dan kepedulian sosial,” katanya.

    Khofifah menjelaskan momentum Idul Fitri memiliki makna kemenangan untuk kembali ke fitrah. Lebih lanjut ia menekankan bahwa kemenangan sejati bukan hanya dirayakan dengan saling memaafkan, melainkan dengan membawa semangat Ramadan ke dalam setiap tugas dan pengabdian kita.

    “Mari kita jadikan pelayanan kepada masyarakat bukan sekadar kewajiban, tetapi panggilan jiwa,” ajaknya.

    Selanjutnya ia menjelaskan bahwa masyarakat Jawa Timur menaruh harapan besar pada seluruh punggawa ASN Jatim. Lebih dari itu tugas-tugas ke depan tidak lebih mudah dan ringan, tetapi tantangan semakin kompleks, dengan ekspektasi publik yang terus meningkat.

    “Saya mengajak seluruh ASN Pemprov Jawa Timur untuk memperkuat etos kerja dan profesionalisme dengan semangat ikhlas dalam melayani, lalu meningkatkan inovasi dan kolaborasi demi menghadirkan solusi bagi kebutuhan masyarakat,” tegasnya.

    Di kesempatan ini Gubernur Khofifah menyampaikan penting sekali bagi seluruh ASN untuk menjaga integritas dan akuntabilitas. Pasalnya saat ini kepercayaan publik merupakan aset terbesar.

    “Dengan semangat itu, saya yakin Jawa Timur akan semakin maju, semakin sejahtera, dan semakin membawa kesejahteraan bagi warganya,” ucapnya.

    Lebih dari itu orang nomor satu di Jatim ini menegaskan bahwa sinergi adalah kekuatan dan kekompakan adalah fondasi. Khofifah selalu menekankan keberhasilan bukan hasil dari satu orang hebat tapi karena solidnya semua unsur dan pihak.

    “Mari bersama-sama kita kuatkan semangat kolaborasi dan persatuan ini,” ajaknya.

    Tak hanya itu, Khofifah meminta agar semua saja bisa memaknai pesan Prof Nuh terkait defisit dan deposito kebaikan. Khofifah mengajak agar memaknai hal tersebut dengan membangun kolaborasi dan sinergi yang lebih kuat.

    “Melakukan inovasi yang bisa menembus peningkatan produktivitas, dan ayo hitung kembali bagaimana kinerja bisa terus terjaga atau bahkan meningkat di tengah efisiensi,” tegasnya.

    Hal lain yang Khofifah pesankan adalah dengan tetap meningkatkan kepercayaan diri terhadap semua ikhtiar yang dilakukan.

    “Kita semua harus berprasangka baik, Allah akan memberikan sesuatu sesuai dengan persangkaan hambanya,” ucapnya.

    Di akhir, Gubernur Khofifah berharap Idul Fitri menjadi momentum untuk membersihkan hati, mempererat tali silaturahmi, dan memperkuat semangat persaudaraan di antara seluruh ASN Pemprov Jatim.

    “Atas nama pribadi, keluarga dan pemerintah provinsi saya mengucapkan Selamat mIdul Fitri 1446 Hijriah, Minal Aidin Wal Faizin, Mohon Maaf Lahir Dan Batin,” ucapnya.

    Dalam kesempatan yang sama, Wagub Jatim Emil memaparkan masterplan, konsep dan cita-cita besar bahwa Jatim siap menjadi Gerbang Baru Nusantara.

    Pada paparannya, Emil mengatakan, berangkat dari kerangka berfikir bahwa Jatim sebagai Hub Logistik Utama Kawasan Timur Indonesia yang mendukung keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN)

    “Keberadaan Jatim akan memperkuat konektivitas dengan kawasan timur Indonesia via jalur laut dan udara. Jatim akan mengembangkan industri yang sinergis dengan grand design rantai pasok hilirisasi dan gerbang perdagangan domestik ekspor dan impor,” jelasnya.

    “Jatim sebagai lokomotif perekonomian nasional menjadi penyumbang perekonomian terbesar kedua di Indonesia sebesar 14,39 persen dan menyumbang 25,23 persen PDRB terbesar kedua di Pulau Jawa,” imbuhnya.

    Pada kesempatan yang sama, Wagub Emil mengungkapkan keyakinannya bahwa Jatim akan menjadi gerbang baru bagi perekonomian nusantara melalui implementasi Nawa Bhakti Satya.

    “Kita akan berupaya menjadi gerbang untuk perekonomian nusantara melalui Nawa Bhakti Satya Jilid 2. Kita harus jadi Orkestrator pembangunan dan ekonomi nasional,” tukasnya.

    Sementara itu dalam tausiahnya, Prof. M. Nuh DEA mengatakan, seusai Bulan Suci Ramadhan, banyak orang sedang mengalami defisit kebaikan. Tetapi lebih dari itu Prof. Nuh menyampaikan agar memiliki deposito kebaikan bisa dicairkan sebagai wasilah menyelesaikan persoalan yang dihadapi dalam bekerja.

    “Kita sedang defisit kebaikan, deposito kebaikan bisa digunakan sebagai wasilah dalam menyelesaiakan persoalan. Maka sebagai ASN dalam bekerja harus lebih keras sebagai bekal deposito kebaikan dalam membangun Jawa Timur Gerbang Baru Nusantara,” ujarnya.

    Prof Nuh berpesan agar semua ASN di Pemprov Jatim bisa menanam kebaikan dan memberi banyak manfaat kepada diri sendiri, lingkungan kerja dan bagi pembangunan di Jawa Timur. [tok/beq]

  • Uang Palsu yang Beredar di Tuban, Berikut Ciri-cirinya

    Uang Palsu yang Beredar di Tuban, Berikut Ciri-cirinya

    Tuban (beritajatim.com) – Peredaran uang palsu di Kabupaten Tuban semakin mengkhawatirkan. Pihak Kepolisian setempat mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan mampu mengenali ciri-ciri uang palsu, menyusul terungkapnya kasus pengedaran uang palsu senilai Rp 20 juta.

    Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp 16,9 juta telah sempat beredar di masyarakat, sementara sisanya sekitar Rp 3,1 juta berhasil diamankan oleh Satreskrim Polres Tuban.

    Kanit Tindak Pidana Umum (Tipidum) Satreskrim Polres Tuban, IPDA Moh Rudi menyampaikan bahwa seluruh uang palsu yang diedarkan merupakan pecahan Rp100 ribu. Ia meminta masyarakat lebih berhati-hati dalam menerima uang, terutama saat bertransaksi di pasar atau warung.

    “Uang palsu ini tampak lebih terang warnanya, cenderung merah muda. Kertasnya juga berbeda—lebih tipis, mudah robek, dan bisa terbelah dua. Tidak ada hologram seperti pada uang asli,” jelas IPDA Rudi pada Selasa (08/04/2025).

    Pihak Kepolisian juga telah menangkap dua orang tersangka, yakni Andrino Eka Putra (41), warga Desa Belikanget, Kecamatan Tambakboyo, dan Andik Setyawan (30), warga Desa Sembungin, Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban.

    Modus yang digunakan kedua pelaku adalah dengan menukarkan uang palsu di pasar tradisional dan warung-warung kecil, serta menggunakannya untuk belanja kebutuhan sehari-hari.

    Dari hasil penyelidikan, diketahui bahwa uang palsu tersebut diperoleh dari wilayah Kota Batu, Jawa Timur, yang juga menjadi lokasi percetakannya.

    IPDA Rudi menambahkan, jika masyarakat menemukan adanya uang yang mencurigakan, segera laporkan ke pihak berwajib agar dapat segera ditindaklanjuti. [dya/but]

  • Polres Tuban Bongkar Peredaran Uang Palsu Rp20 Juta, Dua Pelaku Diamankan

    Polres Tuban Bongkar Peredaran Uang Palsu Rp20 Juta, Dua Pelaku Diamankan

    Tuban (beritajatim.com) – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Tuban berhasil mengungkap kasus peredaran uang palsu di wilayah Kabupaten Tuban pada Selasa (8/4/2025). Dalam pengungkapan tersebut, petugas berhasil mengamankan dua orang pelaku dan menyita barang bukti berupa uang palsu pecahan Rp100 ribu senilai Rp3,1 juta dari total Rp20 juta yang telah diedarkan ke masyarakat.

    Kanit Unit Tindak Pidana Umum (Tipidum) Ipda Moh Rudi menjelaskan bahwa dua tersangka yang diamankan adalah Andrino Eka Putra (41), warga Desa Belikanget, Kecamatan Tambakboyo, dan Andik Setyawan (30), warga Desa Sembungin, Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban.

    “Modusnya mereka menukarkan uang palsu ke di pedagang atau warung-warung kecil yang ada di Kecamatan Tambakboyo dan Bancar yang kemudian dipakai untuk belanja,” ujar IPDA Moh Rudi, Selasa (08/04/2025).

    Berdasarkan hasil penyidikan, diketahui bahwa uang palsu tersebut diperoleh dari wilayah Kota Batu, Jawa Timur. Uang kemudian disebarkan oleh kedua pelaku di dua kecamatan di Kabupaten Tuban.

    “Dari hasil penyelidikan, percetakannya di wilayah Kota Batu,” bebernya.

    Pengungkapan kasus ini bermula dari kecurigaan anggota Jatanras terhadap uang pecahan Rp100 ribu yang diduga palsu. Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, petugas memastikan bahwa uang tersebut memang tidak asli.

    “Akhirnya kami mengamankan 2 pelaku di kediamannya masing-masing pada Senin 7 April 2025 dan mengamankan barang bukti berupa uang palsu sebesar Rp3,1 juta pecahan uang Rp100 ribu,” kata Rudi.

    Rudi menjelaskan, ciri-ciri fisik uang palsu tersebut tampak jelas dari warnanya yang terlalu cerah dan kertasnya yang berbeda dari uang asli karena mudah sobek dan terbelah dua.

    “Kalau kita pegang uang palsu ini dan ditekan-tekan sedikit saja sudah bisa terbelah jadi dua, serta tidak ada gambar hologramnya,” ungkap Rudi.

    Ia pun mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menerima uang tunai, terutama saat bertransaksi di pasar atau warung kecil. “Agar masyarakat lebih teliti saat menerima uang, dilihat betul-betul apalah ini uang palsu atau bukan,” pungkasnya. [ayu/beq]