Author: Beritajatim.com

  • Aktor FTV Nasional Kiki Farrel Main Bareng dengan Joshelle Eiverly Hyuna

    Aktor FTV Nasional Kiki Farrel Main Bareng dengan Joshelle Eiverly Hyuna

    Surabaya (beritajatim.com) – Joshelle Eiverly Hyuna Ketertarikan Generasi Aplha di Surabaya dalam dunia akting sangat tinggi.

    Terbukti dengan ARTV Production melibatkan generasi Alpha yang turut serta dalam pembuatan film pendek dengan Judul “Hadiah Terindah” dan dapat berkesempatan untuk beradu akting bersama dengan Aktor FTV Nasional “Kiki Farrel”.

    Saat menjumpai, Joshelle Eiverly Hyuna (biasa disapa Hyuna) yang berperan menjadi Feli sebagai adik dari sang aktor, Kiki Farrel. Ia memiliki karakter yang soft dan sayang sama sang Kakak.

    Ia menginginkan sang kakak untuk kembali pulang karna sudah lama menahan rindu dan sang papa juga sudah tiada.

    Dalam proses syuting, Gadis belia usia 11 tahun ini mengaku merasa gugup, namun ia tetap antusias menjalani proses syuting.

    Hyuna sangat senang dan mendapatkan banyak pelajaran karena dapat berkesempatan beradu akting dengan sang aktor.

    “Tantangan di film ini tih kayak kita harus jaga mood kalau semisal dialog atau ekspresi kita ga bagus, sama sutradara disuruh ulang sampai goood” pungkasnya.

    “Harapan aku semoga film ini dapat diterima dan disukai sama banyak penonton, amiiin” tambahnya.

    Miss Liechen dan Miss Nana, selaku perwakilan ARTV School Surabaya mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Kiki Farrel atas kehadiran dan ilmu akting yang dibagikan kepada para murid-muridnya.

    “Saya selaku Produser dari Film Hadiah Terindah sangat berterima kasih kepada orang tua yang sudah memberikan support penuh kepada anak-anak, dari mulai reading, latihan, hingga proses syuting berakhi. Semoga anak-anak bisa terus mengepakkan sayapnya di dunia akting.” Ucap Miss Nana selaku Produser. (ted)

  • Mobil BMW Terjun Bebas d Jalan Tol, Dirlantas : Itu Murni Kelalaian Pengendara

    Mobil BMW Terjun Bebas d Jalan Tol, Dirlantas : Itu Murni Kelalaian Pengendara

    Surabaya (beritajatim.com) – Viral di media sosial sebuah mobil BMW menerobos jalan tol di Gresik yang masih belum beroperasi. Dikabarkan, mobil tersebut menerobos karena mengikuti petunjuk google map.

    Menanggapi hal itu, Dirlantas Polda Jatim Kombes Komaruddin mengatakan insiden tersebut murni karena kelalalian pengendara mobil. Dan saat ini pihaknya masih melakukan pendalaman apakah ada kerusakan fasilitas jalan tol akibat insiden tersebut.

    Kombes Pol Komaruddin menambahkan, kelalaian pengemudi karena tidak melihat rambu atau sarana dan prasarana jalan seperti petunjuk arah yang sudah jelas bahwa jalan tol yang dilalui belum difungsikan.

    Terkait viral bahwa insiden tersebut dipicu karena mengikuti peta digital (google map), Komaruddin mengatakan bahwa hal itu perlu dibuktikan lebih lanjut. “Saat ini kita sedang bekerjasama dengan pengelola jalan tol guna mendalami apakah ada kerusakan fasilitas jalan tol,” ujarnya.

    Perlu diketahui, gara-gara ikuti aplikasi Google Maps sedan BMW terjun bebas dari ujung jalan tol Krian-Gresik yang belum tersambung, Sabtu (5/4/2025). Petaka dimulai saat sedan hitam bernopol P 805 NI yang dikendarai Moch. Rudie Herru Komando (61) dan penumpang Endang Sri Wahyuni (47), hendak menuju tol Kebomas.

    Diduga pengendara terlalu fokus mengikuti arahan dari aplikasi hingga tak menyadari bahwa jalan yang ia lewati merupakan jalur yang belum selesai dibangun. Melansir dari Surya.co.id, menurut pantauan di lapangan sebenarnya papan hijau penunjuk arah di sekitar lokasi kejadian sudah ditutupi. Hanya papan hijau penunjuk arah ke Kebomas, Gresik dan Lamongan masuk ke lajur kiri.

    Selain itu juga sudah terdapat barrier pembatas jalan di jalur tersebut. Namun pemasangan barrier memang tak sampai menutup bagian ujung sehingga tersisa ruang untuk mobil melintas. [uci/kun]

  • Tradisi Kebo-keboan Warnai Boyolangu Culture Festival di Banyuwangi

    Tradisi Kebo-keboan Warnai Boyolangu Culture Festival di Banyuwangi

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Tradisi Kebo-keboan kembali digelar dengan meriah di Kelurahan Boyolangu, Kecamatan Giri, Banyuwangi, Selasa (8/4/2025) lalu.

    Kegiatan kebo-keboan menjadi bagian dari rangkaian Boyolangu Culture Festival yang rutin diselenggarakan setiap 10 Syawal sebagai bentuk pelestarian budaya lokal, sekaligus menyambut tradisi Puter Kayun yang digelar hari selanjutnya, Rabu (9/4/2025).

    Tradisi Kebo-keboan yang diyakini telah ada sejak 1950-an ini kembali digelar dengan semarak. Warga Boyolangu, mulai dari anak-anak hingga orang tua, antusias mengikuti jalannya ritual yang menggabungkan nuansa budaya dan spiritual.

    Dalam prosesi tradisi kebo-keboan, para peserta berdandan menyerupai kerbau dan beraksi layaknya hewan ternak di tengah keramaian warga. Berbeda dengan sebelumnya, Kebo-Keboan Boyolangu dimulai sengan treatikal berjudul “Ngedusi Kebo” yang diperankan oleh Jessica Meidyas Putri yang merupakan 5th Miss Grand Tourism 2024 dengan Ki Pramu.

    Tokoh pemuda dan adat Boyolangu, Slamet Darmadi mengatakan, bahwa tradisi ini merupakan bagian penting dari identitas masyarakat setempat.

    “Kebo-keboan ini merupakan tradisi. Jadi, hampir setiap tahun digelar dan setiap tahunnya semakin berkembang,” ujarnya.

    Menurut Slamet, lebih dari sekadar hiburan rakyat, tradisi ini juga menjadi wujud rasa syukur masyarakat kepada Tuhan atas limpahan rahmat dan hasil panen yang melimpah.

    “Oleh karena itu, Kebo-keboan tak hanya menjadi tontonan menarik, tetapi juga simbol penghormatan terhadap alam dan kehidupan agraris warga Boyolangu,” jelasnya.

    Dengan tetap menjaga nilai-nilai budaya, Boyolangu Culture Festival diharapkan terus menjadi daya tarik budaya dan wisata yang khas di Banyuwangi, serta mempererat tali persaudaraan di tengah masyarakat.

    “Meskipun banyak tradisi atau festival di daerah lain. Kami berharap kebo-keboan disini tetap terjaga,” pungkasnya. [tar/ian]

  • Viral Video Adegan Ranjang Sejoli Warga di Jember Berdurasi 32 Menit Beredar

    Viral Video Adegan Ranjang Sejoli Warga di Jember Berdurasi 32 Menit Beredar

    Jember (beritajatim.com) – Sepasang kekasih di Kabupaten Jember, Jawa Timur, menjadi bintang video porno berdurasi 32 menit. Polisi sudah mengamankan dan meminta keterangan dari keduanya.

    “Terduga pelaku sudah kami amankan dan diperiksa. Mereka diamankan di wilayah Kecamatan Semboro,” kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Jember Ajun Komisaris Rangga Riatma, Rabu (9/4/2025).

    Rangga berjanji akan mengumumkan perkembangan pemeriksaan kepada wartawan. “Secepatnya setelah selesai pemeriksaan, kami akan lakukan gelar dan tetapkan status penyidikannya,” katanya.

    Kabar soal video itu diunggah di Facebook Jember Keras. Di sana disebutkan bahwa video mesum itu diunggah di platform media sosial X.

    Akun Jember Keras menyebut sang perempuan berinisial RM dan sang lelaki berinisial D. RM disebut pernah kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta di Jember. [wir/ian]

  • Dulunya Ramai, Ritual Puter Kayun Kini Hanya Diikuti Satu Dokar

    Dulunya Ramai, Ritual Puter Kayun Kini Hanya Diikuti Satu Dokar

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Masyarakat adat Kelurahan Boyolangu, Kecamatan Giri, Banyuwangi menggelar ritual Puter Kayun, Rabu (9/4/2025). Ritual yang diselenggarakan merupakan napak tilas untuk mengenang leluhur yakni Buyut Jakso atau dikenal Ki Martojoyo yang disebut berjasa dalam membuka akses jalan Banyuwangi Utara.

    Ritual puter kayun merupakan tradisi napak tilas Masyarakat Boyolangu dengan cara beramai- ramai dari Kelurahan Boyolangu menuju Watudodol untuk menggelar selamatan.

    Tradisi ini digelar setahun sekali tepatnya hari ke -10 bulan Syawal. Namun sejak 4 hari sebelumnya digelar rangkaian acara seperti khotmil quran, selamatan kampung, ziarah makam leluhur, pawai budaya dan diakhiri dengan napak tilas atau Puter Kayun.

    Dalam ritual puter kayun tersebut, masyarakat adat akan berbondong-bondong dari kampung menuju Watu Dodol yang jaraknya sekitar 17,8 kilometer.

    Ritual puter kayun identik dengan Dokar atau andong menjadi ikon. Biasanya ada belasan dokar yang digunakan menjadi sarana transportasi menuju watu dodol yang menjadi lokasi ritual.

    Namun, dalam beberapa tahun belakang jumlah dokar yang digunakan dalam ritual terus berkurang. Bahkan mirisnya, tahun ini ritual puter kayun hanya menggunakan satu dokar saja.

    Ketua Adat Boyolangu, Slamet Darmadi mengatakan, meski jumlah dokar terus berkurang, namun ritual adat tetap dilaksanakan dan tidak mengganggu kekhidmatan prosesi ritual. Menurutnya, dokar hanyalah simbol sebab dulunya masyarakat Boyolangu banyak bekerja sebagai kusir.

    “Di Boyolangu dokarnya hanya tinggal 2 saja. Menurunnya jumlah dokar ini dikarenakan hampir punahnya profesi kusir di sini,” kata Slamet.

    Slamet mengaku, selain karena faktor minimnya jumlah dokar, berkurangnya dokar dalam ritual puter kayun yang digunakan juga karena faktor biaya. Biasanya meski di kampung minim dokar, panitia memilih menyewa dokar dari luar kampung.

    “Di tahun 2023 itu sampai 17 dokar. Karena anggarannya minim jadi saat ini seadanya. Satu dokar itu harga sewanya Rp750 ribu. Penyelenggaraan tahun ini anggarannya minim sehingga diputuskan tidak menyewa dari luar. Kami maksimalkan yang ada saja,” tegasnya.

    Slamet mengungkapkan, meski tanpa dokar masyarakat setempat tetap menjalani ritual selamatan ke Watu Dodol dengan mengendarai kendaraan pribadi masing-masing. Baik itu kendaraan minibus maupun roda dua.

    “Masyarakat tetap antusias dan khidmat menjalani ritual ini. Karena esensinya bukan berada pada dokar tapi napak tilasnya,” terangnya.

    Slamet bersyukur kegiatan napak tilas tiap tahun selalu diselenggarakan. Antusias pelaksanaan tidak hanya dijalankan oleh para sesepuh masyarakat namun juga pemuda desa yang turut menyukseskan kegiatan.

    “Puter Kayun ini merupakan puncak dari rangkain tradisi. Hal ini merupakan wujud rasa syukur masyarakat Boyolangu kepada Allah SWT atas rezeki dan kesehatan yang diberikan serta mengenang jasa para leluhur,” pungkasnya. [tar/ian]

  • Bangkai Dua Kendaraan Korban Longsor di Jalur Mojokerto-Batu Berhasil Dievakuasi

    Bangkai Dua Kendaraan Korban Longsor di Jalur Mojokerto-Batu Berhasil Dievakuasi

    Mojokerto (beritajatim.com) – Dua bangkai mobil milik korban tanah longsor wilayah kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Blok Watu Lumpang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto berhasil dievakuasi. Proses evakuasi sendiri dua bangkai kendaraan tersebut berjalan selama dua hari.

    Tim gabungan melakukan evakuasi sejak, Selasa (8/4/2025) kemarin. Di hari pertama, bangkai mobil Toyota Kijang Innova Reborn berhasil dievakuasi oleh tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, BPBD Provinsi Jawa Timur, BPBD Kabupaten Mojokerto, Jombang, dan Batu, potensi relawan, TNI/Polri.

    Proses evakuasi menggunakan chain block manual serta alat berat. Tim gabungan bahu-membahu mengevakuasi kendaraan dari medan yang curam. Usai berhasil dievakuasi, bangkai kendaraan milik warga Desa Kloposepuluh, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo ini ditepikan di jalur alternatif Mojokerto – Batu.

    Sementara, di hari kedua tim gabungan melakukan evakuasi terhadap bangkai pikap Daihatsu Gran Max nopol S 9137 NI warna putih milik warga Dusun Urung-urung, Desa Jatijejer, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Kondisi dua kendaraan dalam keadaan rusak parah akibat tertimbun material longsor.

    Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim mengatakan, proses pengangkatan dua kendaraan pikap Daihatsu Gran Max warna putih nopol S 9137 NI dan Toyota Kijang Innova Reborn telah rampung dilakukan tim gabungan.

    “Tim gabungan sudah selesai pengangkatan dua kendaraan, baik pikap maupun Toyota Kijang Innova Reborn. Saat ini bangkai mobil sementara kami tempatkan di pinggir jalan dan ditutup terpal. Alhamdulillah, mobil berhasil dievakuasi menggunakan chain block manual dan ekskavator,” ungkapnya, Rabu (9/4/2025).

    Evakuasi Toyota Kijang Innova Reborn sempat mengalami kendala karena posisi kendaraan berada di cekungan sungai dan terjepit batu besar di dasar jurang. Sehingga kendaraan yang membawa tujuh korban tersebut dievakuasi terlebih dahulu di hari pertama oleh tim gabungan.

    “Kedua kendaraan saat ini sudah di pinggir jalan, ditepikan. Besok rencananya kendaraan towing akan didatangkan untuk mengangkut dua bangkai kendaraan tersebut ke bawah. Tapi saat ini masih menunggu koordinasi lebih lanjut dengan pihak-pihak terkait,” jelasnya.

    Sekedar diketahui, total ada 10 korban dalam bencana longsor di wilayah kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Blok Watu Lumpang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Sebanyak 10 korban tersebut berada di dua mobil yang berbeda melintas saat terjadi longsor yakni pikap dan minibus. [tin/ian]

  • Turis Jerman Selamatkan Dua Santri Mojokerto, Tiga Orang Masih Hilang

    Turis Jerman Selamatkan Dua Santri Mojokerto, Tiga Orang Masih Hilang

    Malang (beritajatim.com) – Tiga orang santri Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Pacet, Mojokerto, hingga Rabu (9/4/2025) malam ini belum ditemukan. Ketiga korban terseret ombak saat berlibur di Pantai Balekambang di Desa Srigonco, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, Rabu (9/4/2025) siang.

    Adapun Identitas korban hilang yakni atas nama antara lain Lutfi Munawar (15), Pelajar Mts Amanatul Ummah alamat Asrama Ponpes Amanatul Ummah, Pacet, Mojokerto. Yasir Arafat Inninawa (15), Pelajar Mts Amanatul Ummah alamat Asrama Ponpes Amanatul Ummah, Pacet, Mojokerto (Alamat rumah asal Sidoarjo). Fahmi Sirilah (15), Pelajar Mts Amanatul Ummah alamat Asrama Ponpes Amanatul Ummah, Pacet, Mojokerto.

    Kapolsek Bantur AKP Totok Suprapto mengatakan, hingga malam ini korban hilang belum ditemukan. Adapun dua korban selamat, sudah kembali pada keluarganya setelah sempat dibawa ke Puskesmas Bantur.

    “Dua korban selamat kondisinya membaik. Termasuk wisatawan asal Jerman dan pemandu lokal juga membaik usai menyelamatkan santri,” ungkap Totok.

    Menurut Totok, dua korban yang selamat atas nama Andi Khoirul Raffi (16), Pelajar Mts Amanatul Ummah alamat Perum Putri Juanda, Sidoarjo. Serta, Kayy Yugo (15), alamat Tarik, Sidoarjo.

    Kronologis kejadian bermula saat rombongan berjumlah tujuh orang, berangkat dari Asrama Ponpes Amanatul Ummah dengan mengendarai kendaraan Toyota Sigra Nopol N 1855 AAM yang disopiri Abdul Hamid tujuan kota Batu.

    Dari Batu, ketujuh orang santri Ponpes Amanatul Ummah berangkat menuju pantai wisata Balekambang dan sampai di Pantai Balekambang, Rabu (9/4/2025) sekira pukul 12.45 WIB.

    Enam rombongan kemudian renang bersama di lokasi aluran atau palung laut pantai Balekambang. Beberapa saat kemudian satu orang atas nama Hafiz, pergi ke tepi lebih dulu untuk menunaikan Shalat. Sementara lima orang temannya tetap berenang.

    Selang beberapa saat kemudian, tiga orang Santri Ponpes Amanatul Ummah terseret ombak di areal palung laut pantai Balekambang. Sedangkan dua orang temannya berhasil menepi.

    Saat kejadian para korban sempat ditolong oleh wisatawan asing asal Jerman yang bernama Helena Linder dan pemandunya atas nama Rio.

    “Kedua wisatawan asal Jerman dan pemandunya berhasil menolong dua santri. Tadi sempat dibawa ke Puskesmas juga usai menolong korbannya,” ucap Totok.

    Hingga malam ini, tim Gabungan masih berada di Pantai Balekambang. Petugas yang terlibat dari Polsek Bantur, Satpolairud Polres Malang, Anggota Koramil 0818/12 Bantur, Anggota Pos AL Sendang biru, PMI Kabupaten Malang, TAGANA, Anggota LMDH Wonoadi desa Srigonco, Perum Perhutani RPH Sumbermanjing kulon, Team SAR Pantai Balekambang, Team Pantai selatan rescue (PSR), Kelompok Nelayan Kondang Merak. Sementara tim Basarnas dan Potensi SAR lainnya akan merapat ke lokasi malam ini serta melakukan pencarian mulai esok pagi. (yog/ian)

  • Polres Malang Pastikan SPBU Patal Lawang Masih Sesuai Standar

    Polres Malang Pastikan SPBU Patal Lawang Masih Sesuai Standar

    Malang (beritajatim.com) – Menindaklanjuti viralnya pemberitaan terkait dugaan pengurangan takaran BBM di SPBU Patal Lawang, Kepolisian Resor Malang bergerak cepat bersama instansi terkait melakukan pengecekan teknis di lapangan, Rabu (9/4/2025).

    Pengecekan dilaksanakan di SPBU 54.651.74 yang berada di Desa Bedali, Kecamatan Lawang. Dalam kegiatan ini, tim gabungan terdiri dari Unit Tipidter Satreskrim Polres Malang, Disperindag Kabupaten Malang, UPT Metrologi Legal, Pertamina, dan perwakilan Hiswana Migas.

    Kegiatan difokuskan pada pengujian terra atau akurasi takaran BBM jenis Pertalite di Nozzle nomor 5 dan 6. Pengujian dilakukan menggunakan bejana ukur 20 liter, 5 liter, dan 1 liter dalam berbagai kondisi—baik kering maupun basah.

    “Seluruh hasil pengujian menunjukkan penyimpangan volume masih dalam ambang batas toleransi yang diperbolehkan, yakni 0,5% dari total volume,” ujar Kasatreskrim Polres Malang, AKP Muchammad Nur usai pelaksanaan pengecekan, Rabu (9/4/2025).

    Ia menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan bentuk tindak lanjut atas maraknya pemberitaan di media daring dan sebagai upaya menjamin kepastian hukum serta perlindungan konsumen.

    Dari total 14 kali pengujian, penyimpangan terukur berkisar antara -80 ml hingga -25 ml pada bejana 20 liter dan 5 liter—masih berada di bawah ambang batas wajar yang ditetapkan UPT Metrologi Legal Kabupaten Malang. Bahkan, pengujian dengan bejana 1 liter menunjukkan takaran yang tepat tanpa selisih.

    “Kami menindaklanjuti informasi viral secara profesional dan terbuka. Hasil pengecekan menunjukkan takaran BBM pada SPBU tersebut masih dalam standar metrologi,” tegasnya.

    Diketahui, SPBU Patal Lawang terakhir kali melakukan tera ulang resmi pada Februari 2025. Proses pengecekan hari ini juga melibatkan pengawas SPBU serta perwakilan media untuk memastikan transparansi di lapangan.

    AKP Nur menegaskan akan terus melakukan pengawasan dan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait guna mencegah potensi kecurangan di SPBU lain di wilayah hukumnya.

    “Langkah ini sekaligus menunjukkan komitmen Polres Malang dalam menjamin hak masyarakat sebagai konsumen dan menjaga kepercayaan publik terhadap distribusi BBM,” pungkasnya. (yog/kun)

  • Hari Ketiga Pencarian, Satu Wisatawan Terseret Ombang Pantai Bambang Belum Ditemukan

    Hari Ketiga Pencarian, Satu Wisatawan Terseret Ombang Pantai Bambang Belum Ditemukan

    Lumajang (beritajatim.com) – Satu wisatawan bernama Candra Jolan Tariswa (13) yang dilaporkan hilang terseret ombak pantai Bambang di Desa Bago, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur belum ditemukan sampai pencarian hari ketiga, Rabu (9/4/2025).

    Upaya pencarian hari ketiga kecelakaan laut sudah dimulai petugas gabungan sejak pukul 07.00 WIB. Proses pencarian itu dilakukan dengan menerjunkan Landing Craft Rubber Boat (LCR) milik Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang.

    Kabid Kedaruratan BPBD Lumajang Yudhi Cahyono mengatakan, proses pencarian hari ketiga difokuskan di tiga titik. Penyisiran dimulai dari kawasan laut di pantai Watu Pecak Desa Selok Awar-awar mengarah ke timur pantai Wodgalih dan kembali ke titik awal korban terbawa ombak.

    Secara bersamaan, tim Search and Rescue Unit (SRU) darat juga melakukan penyisiran dari kawasan pesisir pantai Watu Pecak menuju arah barat pantai Bambang dan ke timur menuju Padang Savana di Desa Pandanwangi.

    Upaya pencarian itu diakui masih belum membuahkan hasil meski petugas gabungan sudah mengerahkan perahu karet untuk pencarian di air dan drone untuk memantau dari udara.

    “Jadi, di pencarian hari ketiga ini kita hentikan dulu dan akan kita lanjut besok pagi, hasil pencarian sampai pukul 16.30 WIB masih nihil untuk korban bernama Candra. Tapi kami akan terus berupaya,” terang Yudhi Cahyono ketika dikonfirmasi.

    Ombak tinggi di laut selatan diakui menjadi salah satu kendala yang dialami petugas selama proses pencarian. Sehingga, selain melakukan proses pencarian, petugas juga harus tetap mewaspadai bahaya yang mengintai.

    “Ombak besar ini jadi kendala, kawasan pencarian yang luas juga jadi kendala tambahan. Jadi perlu kejelian dan kesabaran,” tambahnya.

    Sebelumnya, dua wisatawan bernama Candra Jolan Tariswa dan Paedi (42) warga Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, dilaporkan hilang terseret ombak di Pantai Bambang, Senin (7/4/2025).

    Petugas berhasil menemukan jenazah Paedi sehari setelah kejadian, Selasa (8/4/2025). Lokasinya di sekitar Pantai Watu Pecak, Desa Selok Awar-awar, Kecamatan Pasirian atau di sisi timur Pantai Bambang.

    Sedangkan, Keponakan Candra yang merupakan keponakan dari Paedi masih belum berhasil ditemukan petugas hingga pencarian hari ketiga ditutup tepat pukul 16.30 WIB. (has/kun)

  • Bangunan Koramil TNI Arjasa Jember Tertimpa Pohon Trembesi

    Bangunan Koramil TNI Arjasa Jember Tertimpa Pohon Trembesi

    Jember (beritajatim.com) – Bangunan Markas Komando Rayon Militer Arjasa di Desa Petemon, Kabupaten Jember, Jawa Timur, tertimpa pohon trembesi, Rabu (9/4/2025) sore. Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

    Peristiwa terjadi pada pukul 15.00 WIB saat hujan deras yang diiingi angin kencang mengguyur sejumlah lokasi di Jember. Mendadak pohon trembesi dengan diameter 1,5 meter roboh dan menimpa bangunan Markas Koramil.

    “Bangunan milik iru mengalami rusak ringan. Kami segera mengirimkan personel untuk menanganinya. Alhamdulillah situasi aman terkendali,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jember Widodo Yulianto.

    Widodo mengimbau masyarakat untuk mewaspadai cuaca ekstrem saat ini dan mencari tempat aman. Apalagi menurut perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisikan Juanda di Sidoarjo, kondisi cuaca bisa berubah tiba-tiba karena potensi gangguan bencana hidrometeorologi.

    Namun secara umum, cuaca harian di Jember, Kamis (10/4/2025), diprakirakan dominan berawan, dengan potensi hujan ringan pada sore hari di wilayah Jember bagian tengah dan siang hari di wilayah yang lain.

    Suhu udara diperkirakan berkisar antara 20-33 derajat celcius. Kelembaban Udara berkisar antara 60-99 persen. Arah angin dominan ke arah utara hingga barat laut dengan kecepatan hingga 30 kilometer per jam. [wir]