Author: Beritajatim.com

  • Hoaks, Video Warga Bangkalan Carok Saat Hajatan

    Hoaks, Video Warga Bangkalan Carok Saat Hajatan

    Bangkalan (beritajatim.com) – Sekelompok warga terekam video membawa senjata tajam di acara hajatan. Dalam video tersebut, pengunggah menuliskan “Carok di daerah Bangkalan”. Diduga, informasi itu hoaks alias tak sesuai dengan fakta di lapangan.

    Kasatreskrim Polres Bangkalan, AKP Hafid Dian Maulidi mengatakan, tidak ada carok dalam kejadian tersebut. Diduga terdapat kesalahpahaman sehingga warga membawa senjata tajam.

    Ia mengatakan, video itu diambil dalam acara hajatan warga di Kecamatan Konang, Bangkalan. Dalam acara itu, warga diduga mencurigai ada seseorang yang melempar batu dengan tujuan membubarkan acara.

    “Jadi itu sebenernya ada warga yang mencurigai ada yang melempar batu. Dikira, ada yang mau membubarkan acara itu padahal sebetulnya tidak ada,” ujarnya, Kamis (10/4/2025).

    Ia mengatakan, kecurigaan itu juga diyakini oleh pemilik hajatan. Akhirnya, mereka berusaha mencari orang yang dicurigai itu. Bahkan, mereka membawa senjata tajam.

    “Mereka mencari orang yang dicurigai itu dan terlihat mereka sambil membawa sajam. Namun tidak ada carok dalam kejadian itu,” tegasnya.

    Ia mengatakan, sekelompok warga yang membawa sajam itu berhasil ditenangkan oleh pihak kepolisian setempat dan tokoh masyarakat sekitar.

    “Sudah selesai dan sudah ditenangkan oleh anggota Polsek Konang. Jadi kami tegaskan, tidak ada carok atau semacamnya. Informasi yang ada di media sosial itu tidak benar,” pungkasnya. [sar/but]

  • 585 Pipa untuk Pemulihan Dampak Banjir Longsor di Tlogosari Bondowoso

    585 Pipa untuk Pemulihan Dampak Banjir Longsor di Tlogosari Bondowoso

    Bondowoso (beritajatim.com) – Sebanyak 585 batang pipa PVC ukuran 3 inci dan 53 lem pipa diserahkan kepada warga Desa Pakisan, Kecamatan Tlogosari, Kabupaten Bondowoso, Kamis (10/4/2025).

    Bantuan ini merupakan wujud penanganan pascabencana banjir dan longsor yang terjadi pada Desember 2024 lalu.

    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bondowoso, Sigit Purnomo, menjelaskan bahwa bantuan tersebut berasal dari BPBD Provinsi Jawa Timur dan disalurkan melalui BPBD Kabupaten Bondowoso.

    “Bantuan ini untuk mempercepat pemulihan akses air bersih dari mata air di Dusun Sumbermas yang menyuplai empat dusun, yaitu Sumbermas, Babatan, Sukoanyar, dan Sukobiyung,” jelasnya.

    Menurut Sigit, infrastruktur saluran air yang rusak akibat bencana membuat warga kesulitan mendapatkan pasokan air bersih.

    Karena itu, distribusi bantuan pipa menjadi langkah strategis dalam proses pemulihan.

    Penyerahan bantuan dilakukan di lokasi Desa Pakisan, Kecamatan Tlogosari, dan dihadiri oleh perwakilan dari BPBD Kabupaten Bondowoso, Pemerintah Kecamatan Tlogosari, serta Pemerintah Desa Pakisan.

    BPBD Bondowoso juga mengerahkan kendaraan operasional R4 (Panther) untuk mendukung kegiatan tersebut.

    “Ini adalah bentuk komitmen kami dalam memastikan kebutuhan dasar warga segera terpenuhi pascabencana. Sinergi dengan pemerintah provinsi dan desa sangat penting dalam proses ini,” tambah Sigit. (awi/but)

  • Pembunuhan Darmo Permai Surabaya Terungkap, Pelaku Ternyata Anak Kandung

    Pembunuhan Darmo Permai Surabaya Terungkap, Pelaku Ternyata Anak Kandung

    Surabaya (beritajatim.com) – Kasus pembunuhan di kawasan elit Surabaya Jalan Darmo Permai II beberapa waktu telah diungkap pihak kepolisian. Pelaku pembunuhan lansia berinisial MS (65) itu ternyata adalah anak kandungnya sendiri Abner Uki Oktavian (22).

    Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Aris Purwanto mengatakan, motif dari Abner adalah rasa kesal dan sakit hati terhadap ayahnya. Ia sering disalahkan lantaran ketahuan menggadaikan mobil Toyota Fortuner milik korban. Abner yang merupakan putra sulung dari 4 bersaudara itu menjanjikan pengambilan mobil terjadi pada Sabtu (05/04/2025).

    “Motifnya sakit hati karena tersangka kerap disalahkan dan sudah menyangkut ke keluarga dan mertua tersangka,” kata Aris.

    Pada Jumat (04/04/2025), ia mengaku kepada ayahnya sudah membuat janji dengan penerima gadai di area parkir minimarket Krembangan. Namun, itu hanya taktik untuk meredam emosi korban. Abner pun mencari cara kembali. Ia berdalih bertemu penggadai di Jalan Darmo Permai II. Mereka pun pergi berdua.

    “Keduanya terlibat cekcok lagi di lokasi karena korban marah-marah penggadai tidak kunjung muncul,” tutur Aris.

    Saat keduanya cekcok, ada kalimat yang diucapkan korban menyakiti hati tersangka. Ia pun memutuskan untuk mencari lokasi yang tepat untuk melukai korban.

    “Pelaku lantas menggunakan sikut kanannya untuk melukai korban saat dibonceng. Sehingga korban terjatuh di Jalan,” tutur Aris.

    Korban pun terjatuh di pinggir aspal. Saat itu, MS masih bernapas. Kemudian oleh pelaku ditinggal menuju pertokoan di kawasan Karangpilang. Abner lantas pulang dan mengaku kepada keluarga jika sang ayah meninggal karena kecelakaan.

    “Tersangka dan keluarga sempat ke lokasi. Namun, saat itu jenazah sudah dibawa ke RSUD dr. Soetomo,” kata Aris.

    Atas perbuatan Abner polisi menerapkan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan pasal 351 ayat 3 KUHP tentang penganiayaan yang menyebabkan kematian. (ang/but)

  • Pengunjung Membludak, Rutan Kelas IIB Sampang Terapkan Waktu Tambahan

    Pengunjung Membludak, Rutan Kelas IIB Sampang Terapkan Waktu Tambahan

    Sampang (beritajatim.com) – Pasca H+7 Idul Fitri, Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Kabupaten Sampang, dibanjiri pengunjung. Hal itu disebabkan banyaknya keluarga maupun sanak saudara yang menyempatkan diri berkunjung sebelum balik keperantauan.

    Menurut salah satu pengunjung asal Kecamatan Kedungdung As’ad mengatakan, bahwa pihaknya ke Rutan sebelum pukuk 08:00 WIB akan tetapi pengunjung sudah banyak yang antri.

    “Saya mau besuk sepupu di dalam, mumpung masih ada di Madura. Sebentar lagi sudah mau balik ke Bogor,” ucapnya, Kamis (10/4/2025).

    Sementara Plh Kasubsi Pelayanan Tahanan Rutan Kelas IIB Sampang Ali Yunus mengatakan, bahwa untuk saat ini pengunjung di Rutan Sampang benar-benar banyak tidak seperti hari-hari biasanya. “Mungkin karena hari ini masih bernuansa lebaran. Kan masih kemarin hari raya ketupat,” ucapnya.

    Untuk jam besuk lanjut Yunus, jam buka masih seperti biasanya tetap 08:30 WIB dan akan berakhir Jam 11:00 WIB di hari yang sudah ditentukan.

    “Tapi bagi yang sudah sampai ke sini, Insya Allah akan tetap kita layani meskipun waktunya sudah habis. Untuk waktu berkunjung hanya 15 menit,” pungkasnya.[sar/kun]

  • Hilang Semalam, Nelayan Bangkalan Ditemukan Mengambang di Laut

    Hilang Semalam, Nelayan Bangkalan Ditemukan Mengambang di Laut

    Bangkalan (beritajatim.com) – Seorang nelayan ditemukan meninggal di dekat perahunya di Perairan Bangkalan tepatnya di sekitar Gladak Lanjang, Desa Martajasah.

    Kasatpolairud Polres Bangkalan, Iptu Muarib mengatakan, kejadian bermula saat korban yakni Samiun (76) warga setempat pergi melaut pada Rabu (9/4/2025) pagi. Namun saat sore hari Samiun tak kunjung pulang ke rumahnya.

    “Biasanya pukul 17.00 WIB pulang namun ditunggu sampai malam tidak kunjung tiba di rumah,” ujarnya, Kamis (10/4/2025).

    Pihak keluarga yang khawatir lalu berusaha mencari korban tadi malam di perairan tersebut. Namun, korban dan perahunya tak ditemukan. Keluarga lalu melaporkan kejadian itu ke Satpolairud Polres Bangkalan pada pagi tadi. “Kami menerima laporan tadi pagi dan langsung bergerak melakukan pencarian terhadap korban,” imbuhnya.

    Polisi dan nelayan setempat lalu mulai mencari korban di perairan sekitar Gladak Lanjang itu. Setelah dilakukan pencarian, perahu korban ditemukan dengan posisi jaring sudah berantakan dan tersebar di laut.

    “Kami lalu terus mencari dan menemukan tubuh korban berada di belakang perahu dan kondisinya sudah meninggal dunia,” pungkasnya.[sar/kun]

  • Polres Malang Kerahkan Tim Cari Santri Tenggelam di Pantai Balekambang

    Polres Malang Kerahkan Tim Cari Santri Tenggelam di Pantai Balekambang

    Malang (beritajatim.com) – Upaya pencarian terhadap korban tenggelam di Pantai Balekambang, Desa Srigonco, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang terus dilakukan. Polres Malang bersama tim gabungan dari berbagai unsur dikerahkan untuk menyisir area laut dan darat di sekitar lokasi kejadian, Kamis (10/4/2025).

    Kapolres Malang, AKBP Danang Setiyo P.S., meninjau langsung dengan melibatkan personel Polri, TNI, Basarnas, dan unsur relawan kemanusiaan. Sejumlah tim SAR dikerahkan untuk menyisir darat dan laut, berfokus pada alur dan palung laut yang diduga menjadi lokasi korban terakhir terlihat.

    Kasihumas Polres Malang, AKP Bambang Subinajar, mengatakan operasi pencarian ini merupakan wujud kehadiran negara melalui Polri dan mitra sinergis dalam penanganan kejadian darurat kemanusiaan.

    “Upaya pencarian dilakukan secara menyeluruh dengan melibatkan banyak unsur. Tiga tim menyisir jalur darat di sepanjang Pantai Wonogoro hingga Pantai Sugu, sedangkan satu tim menyisir jalur laut hingga dua mil ke arah timur dan barat dari lokasi kejadian,” tegas Bambang, Kamis (10/4/2025).

    Pencarian dibagi menjadi empat tim utama atau Search and Rescue Unit (SRU). Tiga SRU bertugas menyisir jalur darat, masing-masing mencakup wilayah Pantai Wonogoro – Balekambang, Balekambang – Kondang Merak, dan Kondang Merak – Sugu (barat Banyumeneng).

    Sementara satu SRU lainnya bergerak melalui jalur laut menggunakan perahu jukung milik nelayan, dengan jangkauan pencarian hingga dua mil dari titik kejadian ke arah timur dan barat.

    Tim gabungan yang terlibat meliputi Basarnas, Pantai Selatan Rescue (PSR), SAR MTA, SAR Kanjuruhan, Tagana, Rescue 87 Gondanglegi, PMI Sibat Kabupaten Malang, Perum Perhutani, serta Perumda Jasa Yasa Unit Balekambang.

    Unsur TNI dari Koramil 0818/12 Bantur dan Pos TNI AL Sendangbiru juga turut ambil bagian dalam penyisiran wilayah pesisir.

    “Koordinasi lintas instansi terus kami jaga agar pencarian berjalan efektif. Kami juga minta semua petugas untuk fokus dan tidak mempublikasikan proses pencarian ke media sosial agar tidak mengganggu jalannya operasi,” ucap Bambang.

    Hingga saat ini, penyisiran masih berlangsung dengan kondisi cuaca yang relatif mendukung. Polres Malang mengimbau masyarakat, khususnya wisatawan, untuk lebih waspada terhadap potensi ombak besar dan arus bawah laut yang kerap terjadi di kawasan pantai selatan.

    “Pencarian akan terus dilanjutkan hingga korban berhasil ditemukan. Kami mohon doa dan dukungan seluruh masyarakat,” Bambang menutup. (yog/kun)

  • Dua Oknum LSM dan Wartawan Gadungan Ditangkap Polres Probolinggo Usai Peras Kades Ranon

    Dua Oknum LSM dan Wartawan Gadungan Ditangkap Polres Probolinggo Usai Peras Kades Ranon

    Probolinggo (beritajatim.com) – Tim Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Probolinggo menangkap dua pria yang mengaku sebagai anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan wartawan, usai diduga memeras Kepala Desa Ranon dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) pada Rabu (9/4/2025).

    Kedua terduga pelaku berinisial Suw (40), warga Desa Curahtemu, Kecamatan Kotaanyar, dan Sup (34), warga Desa Seboro, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo. Keduanya diduga memanfaatkan identitas ganda sebagai aktivis LSM dan jurnalis untuk menekan dan memeras korbannya.

    Korban dalam kasus ini adalah Sirrahum, Kepala Desa (Kades) Ranon, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo. Berdasarkan informasi awal, Suw dan Sup mendatangi Kades Sirrahum dan menuduhnya terlibat penyelewengan Dana Desa (DD) di wilayahnya.

    Dengan dalih adanya temuan penyimpangan anggaran, kedua oknum itu kemudian diduga mengancam korban dengan laporan ke penegak hukum. Sebagai imbalan agar laporan tersebut tak diteruskan, mereka meminta sejumlah uang tutup mulut kepada sang kepala desa.

    Aksi pemerasan ini berhasil digagalkan oleh Satreskrim Polres Probolinggo melalui OTT. Dalam operasi itu, petugas berhasil mengamankan kedua pelaku beserta barang bukti berupa uang tunai sebesar Rp 3 juta, yang diduga baru saja diserahkan korban sebagai bagian dari pemerasan.

    Kasatreskrim Polres Probolinggo, AKP Putra Adi Fajar Winarsa, saat dikonfirmasi Kamis (10/4/2025) siang membenarkan penangkapan tersebut. “Betul mas,” jawabnya singkat saat dikonfirmasi via pesan singkat.

    Meski demikian, AKP Putra Adi Fajar menyatakan bahwa proses penyidikan masih berlangsung. Ia menegaskan bahwa pihaknya belum dapat memberikan detail lebih lanjut mengenai kronologi kejadian hingga pemeriksaan mendalam rampung dilakukan. “Tapi nanti lengkapnya akan kami sampaikan lagi ya,” pungkasnya. [ada/beq]

  • Sejoli Tewas di Kamar Kos Surabaya Rencana Nikah Tahun Ini

    Sejoli Tewas di Kamar Kos Surabaya Rencana Nikah Tahun Ini

    Surabaya (beritajatim.com) – Pasangan kekasih perawat dan mahasiswa S2 tewas dalam kamar kos, yang terkunci dari dalam, di Jalan Sidosermo Indah, Surabaya, pada Kamis (10/4). Polisi masih menyelidiki penyebab kematian kedua korban, NA dan H.

    Kerabat korban NA, bernama April (23) menyebut, kedua sejoli menjalin hubungan serius dan berencana menikah tahun ini.

    “Mereka adem ayem aja [tidak ada masalah]. Ada rencana ke jenjang pernikahan, setelah cowoknya lulus S2 mau nikah. Ini masih omongan aja. Perkiraan [rencana nikah] mungkin tahun ini,” kata April.

    April menjelaskan, hubungan asmara antara NA dan H ini telah berjalan selama satu tahun, sejak 2024 lalu. Itu sebabnya, ia terkejut saat dua pasangan serasi ini justru ditemukan meninggal bersamaan di kamar kos.

    “Yang cewek, (NA) asal Lamongan. Kalau cowok (H) Madura. NA jadi perawat di RSIA Kendangsari dan H ambil (kuliah) S2 Hukum dan pengusaha,” ucap April.

    Diberitakan sebelumnya, korban meninggal dunia NA dan H ini ditemukan pertama kali oleh kerabat korban, April (23) di kamar kos NA dengan kondisi pintu kos terkunci dari dalam, pukul 11.30 WIB.

    Selain itu, di lokasi kamar kos NA, April mengaku melihat ada jarum suntik dan ampul yang tergeletak di samping tubuh korban NA dan juga H.

    Kepolisian hingga saat ini berupaya mengungkap misteri kematian pasangan kekasih tersebut, dan masih dilakukan penyelidikan lebih lanjut. Autopsi korban dilakukan di rumah sakit (RS) Bhayangkara Polda Jatim.

    “Kamar kondisinya terkunci dari dalam. Dan saat ini jenazah sudah kami kirim ke RS Bhayangkara untuk proses autopsi, ini kami masih penyelidikan lebih lanjut,” ucap Kapolsek Wonocolo, AKP Haryoko Widhi di lokasi kejadian. [ram/but]

     

  • Kronologi OTT 2 Oknum LSM yang Peras Kades Ranon Probolinggo

    Kronologi OTT 2 Oknum LSM yang Peras Kades Ranon Probolinggo

    Probolinggo (beritajatim.com) – Upaya dugaan pemerasan yang dilakukan dua oknum Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) terhadap Kepala Desa (Kades) Ranon, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo, berhasil dihentikan melalui Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Satreskrim Polres Probolinggo pada Rabu (9/4/2025) sore. Kedua pelaku, WD (39) dan SP (37), diamankan sesaat setelah menerima uang tunai Rp 3 juta dari korban.

    Menurut keterangan Kasi Humas Polres Probolinggo, Iptu Pravita, rangkaian peristiwa ini bermula pada bulan Februari 2025. Saat itu, korban (Kades Ranon) menerima telepon dari seseorang yang mengaku bernama Taufik, anggota LSM beralamat di Paiton. Taufik mempertanyakan berita tentang proyek jalan aspal di desa korban. Orang tersebut menawarkan ‘jasa’ menghapus berita dan tidak melapor ke pihak terkait jika diberi Rp 5 juta. Namun korban menolak.

    Memasuki bulan Maret 2025, tekanan terhadap Kades Ranon kembali berlanjut. Oknum yang sama kembali menghubungi korban, kali ini menaikkan jumlah uang yang diminta menjadi Rp 20 juta.

    “Akan tetapi tidak pelapor berikan, dengan alasan tidak ada uang,” jelas Vita sapaan akrabnya Kamis (10/4/2025).

    Eskalasi ancaman terjadi pada Selasa, 8 April 2025. Pelaku menghubungi korban melalui pesan WhatsApp, bersikeras meminta uang Rp 20 juta. Kali ini, ancaman lebih serius dilontarkan, yakni akan melaporkan korban ke pihak Kejaksaan jika uang tidak diberikan. Merasa tertekan, korban akhirnya bernegosiasi dan menyanggupi akan memberikan Rp 10 juta.

    Keesokan harinya, Rabu, 9 April 2025, pelaku yang kemudian diketahui berinisial WD (39), warga Desa Curahtemu, Kecamatan Kotaanyar, datang ke rumah korban di Desa Ranon. WD tidak datang sendiri, melainkan bersama rekannya yang kemudian diketahui berinisial SP (37), warga Desa Seboro, Kecamatan Krejengan, untuk menindaklanjuti kesepakatan via WhatsApp sehari sebelumnya.

    Dalam pertemuan tersebut, korban hanya mampu menyerahkan uang tunai sebesar Rp 3 juta kepada WD dan SP. “Lalu pelapor menjawab jika tidak ada uang lagi dan minta ditransfer saja sisanya,” imbuhnya. Pelaku WD sempat mengeluh karena jumlahnya kurang dari yang disepakati, namun tetap menerima uang tersebut dan menyimpannya di saku jaket.

    Tepat pada pukul 16.40 WIB, ketika transaksi baru saja berlangsung, anggota Unit Opsnal dan Unit Pidum Satreskrim Polres Probolinggo yang diduga telah mengintai, langsung melakukan penyergapan (OTT). Dalam momen penangkapan tersebut, pelaku WD secara refleks melempar uang Rp 3 juta yang baru diterimanya ke lantai.

    Kedua terduga pelaku, WD dan SP, beserta barang bukti uang tunai Rp 3 juta segera diamankan oleh petugas. “Kemudian Petugas membawa terduga pelaku bersama barang bukti ke Polres Probolinggo guna proses hukum lebih lanjut,” tutupnya. (ada/but)

  • Pencarian Santri Hanyut di Pantai Balekambang, Basarnas Kerahkan Empat SRU

    Pencarian Santri Hanyut di Pantai Balekambang, Basarnas Kerahkan Empat SRU

    Malang (beritajatim.com) – Pencarian tiga santri yang terseret ombak di Pantai Balekambang, Desa Srigonco, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, kembali dilanjutkan Kamis (10/4/2025). Operasi hari kedua ini dipimpin langsung oleh Komandan Tim (Dantim) Basarnas Pos Pantau Malang, Yoni Fariza.

    Sebanyak empat Satuan Regu (SRU) dikerahkan untuk menyisir darat dan perairan demi menemukan tiga korban yang merupakan santri dari Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet, Mojokerto. Ketiganya hilang setelah terseret ombak saat bermain di pantai pada Rabu (9/4/2025) siang.

    “Seperti biasanya sesuai dengan SOP kita lakukan pencarian melalui darat juga perairan dengan melibatkan empat SRU,” ungkap Dantim Basarnas Yoni Fariza, Kamis (10/4/2025).

    Yoni menjelaskan, pencarian diawali dengan apel pagi yang dilanjutkan pembagian tugas untuk masing-masing SRU dari unsur potensi SAR yang terlibat. SRU 1 melakukan pencarian perairan dengan perahu nelayan, sementara SRU 4 juga menyisir perairan menggunakan LCR (Landing Craft Rubber). SRU 2 bergerak melalui jalur darat ke arah timur dari Pantai Balekambang hingga Pantai Nganteb. SRU 3 menyisir jalur darat ke arah barat dari Balekambang hingga Pantai Kondang Klopo.

    “Namun sampai dengan saat ini sekitar pukul 14.00 WIB, masih belum mendapatkan hasil untuk mengetahui keberadaan survivor,” tegas Yoni.

    Kondisi cuaca di lokasi pencarian dinilai kurang mendukung. Angin kencang memicu ombak besar, membuat pencarian di tengah laut menjadi berisiko. Meski begitu, pada pukul 12.00 WIB, air laut sempat surut sehingga tim melakukan pendaratan untuk tetap melanjutkan upaya pencarian.

    “Namun untuk lebih pasti hasil pencarian, nanti sekitar pukul 17.00 WIB, karena penghentian dilakukan pukul 16.00 WIB dilanjut evaluasi,” imbuhnya.

    Tim gabungan yang terlibat dalam pencarian hari ini berasal dari berbagai unsur, di antaranya Polsek Bantur, Polairud Polres Malang, Pos AL Sendang Biru, PMI, TAGANA, PSR, KSB, dan Perhutani.

    Adapun identitas tiga korban yang hilang yakni Lutfi Munawar (15) asal Mojokerto, Yasir Arafat Inninawa (15) asal Sidoarjo, dan Fahmi Sirilah (15) asal Mojokerto.

    “Potensi SAR akan lakukan pencarian berdasarkan SOP selama 7 hari, kecuali sebelum 7 hari ditemukan maka dilakukan penutupan,” Yoni mengakhiri. [yog/beq]