Author: Beritajatim.com

  • Prakiraan Cuaca Hari Ini Senin 21 April 2025, BMKG Juanda: Malang Berawan

    Prakiraan Cuaca Hari Ini Senin 21 April 2025, BMKG Juanda: Malang Berawan

    Malang (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda memperkirakan cuaca Malang Raya pada Senin 21 April 2025.

    BMKG Juanda melaporkan bahwa kota Malang pagi hari mulai pukul 07.00 sampai 09.00 WIB cuaca berawan. “Memasuki pukul 10.00 cuaca di kota Malang cuaca masih berawan,” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.

    Cuaca berawan terjadi pada siang hari pukul 13.00 WIB. Sore hari cuaca di kota Malang cuaca berawan. Malam hari cuaca di kota Malang cuaca udara kabut lalu cerah berawan.

    Hari Selasa (22/4/2025) dini hari cuaca berawan di Malang kemudian cerah berawan. Suhu di kota Malang selama satu hari penuh berada pada rentan 21 sampai 29 derajat celcius. Pagi hari cuaca kembali berawan.

    Sementara itu, wilayah Kabupaten Malang pada Senin (21/4/2025) pagi hari sebagian besar kecamatan cuaca berawan. Cuaca udara kabut terjadi di Karangploso dan Pujon.

    Kemudian, pukul 10.00 WIB hingga 13.00 WIB cuaca cuaca berawan. Cuaca udara kabut terjadi di Dau, Ngantang, Pujon. Berkabut di Karangploso.

    “Pukul 16.00 WIB diperkirakan cuaca sebagian besar kecamatan di kabupaten Malang cuaca berawan sebagian lainnya udara kabut. Cerah cerah berawan terjadi di Jabung, Poncokusumo, Pujon, Sumbermanjing Wetan, Wajak, dan Turen,” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.

    Malam hari pukul 19.00 WIB sampai pukul 22.000 cuaca cerah berawan dan kabut. Cuaca cerah udara kabut terjadi di Karangploso, Lawang, Singosari, Kalipare, Pagak, Pagelaran, Pakisaji, Singosari.

    Dini hari Selasa (22/4/2025) wilayah di kabupaten Malang cuaca berawan. Cerah berawan terjadi di Jabung, Pakis, Lawang, dan sejumlah daerah lainnya. Suhu dengan kondisi tersebut selama sehari berada pada rentan angka 20 sampai 28 derajat celcius.

    Kota Batu pada Senin 21 April 2025 pagi hari diperkirakan cuaca berawan. Pukul 10.00 WIB cuaca kabut. Cuaca kabut terjadi pada siang hari. Sore hari cuaca masih kabut.

    Kota Batu yang meliputi Batu, Bumiaji, dan Junrejo cuaca berawan terjadi pada pukul 19.00. Kemudian malam hari cuaca udara kabut. Dini hari Selasa 22 April 2025 cuaca berawan. Pagi hari pukul 07.00 WIB cuaca berawan. Suhu berada pada rentan 16 – 22 derajat celcius. [dan/aje]

  • Polres Blitar Selidiki Dugaan Penipuan Arisan oleh Oknum Bhayangkari

    Polres Blitar Selidiki Dugaan Penipuan Arisan oleh Oknum Bhayangkari

    Blitar (beritajatim.com) – Kapolres Blitar, AKBP Arif Fazlurrahman menegaskan bahwa proses penyelidikan dugaan kasus tindak pidana penipuan yang melibatkan oknum anggota Bhayangkari terus berlanjut. Hingga kini sudah ada 27 orang saksi yang diperiksa dalam kasus penipuan dengan modus arisan tersebut.

    Hal itu diungkapkan AKBP Arif Fazlurrahman untuk menanggapi sekaligus memberikan kepastian kepada para korban bahwa kasus penipuan yang menimpanya telah diproses. Laporan dari para korban pun juga telah diterima oleh Polres Blitar.

    “Sudah kurang lebih 27 saksi yang kami periksa dan penyelidikan terus berproses,” ungkap AKBP Arif Fazlurrahman, Senin (21/04/2025).

    Kapolres Blitar tersebut menegaskan bahwa proses penyelidikan kasus ini akan dilakukan secara adil dan sesuai dengan hukum meski ini melibatkan oknum anggota Bhayangkari. Pihaknya pun akan melakukan penyelidikan secara profesional dalam kasus penipuan berkedok arisan ini.

    “Walaupun yang bersangkutan (terlapor) adalah Bhayangkari/istri anggota Polri, kami tetap profesional dalam penanganannya untuk dapat memberikan rasa keadilan kepada korban/pihak-pihak yang dirugikan,” tegasnya.

    AKBP Arif pun akan terus mengupdate progres penyelidikan yang dilakukan oleh Satreskrim Polres Blitar. Hal ini dilakukan demi memastikan proses penyelidikan kasus penipuan ini berjalan sesuai dengan kaidah hukum.

    “Perkembangan penanganan perkara akan segera kami update lebih lanjut,” tandasnya.

    Dugaan kasus penipuan berkedok arisan ini mencuat usai salah satu korban menceritakan kondisinya di media massa. Usai salah satu korban cerita kemudian sejumlah korban lain yang juga mengalami hal yang sama akhirnya speak up juga. [owi/aje]

  • Bupati Mojokerto Ajak Kader dan Alumi PMII Berkontribusi dalam Pembangunan Daerah

    Bupati Mojokerto Ajak Kader dan Alumi PMII Berkontribusi dalam Pembangunan Daerah

    Mojokerto (beritajatim.com) – Bupati Mojokerto Muhammad Al Barra mengajak kader dan alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Mojokerto untuk berkontribusi dalam pembangunan daerah. Hal itu disampaikan saat menghadiri tasyakuran sekaligus pelantikan Pengurus Cabang (PC) Ikatan Keluarga Alumni (IKA) PMII Mojokerto.

    Acara yang digelar di salah satu hotel di Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto tersebut digelar pada, Minggu (20/4/2025). Acara tersebut turut dihadiri Ketua Umum Pengurus Wilayah (PW) IKA PMII Jawa Timur Thoriqul Haq dan Ketua PC IKA PMII Mojokerto Hidayat, serta Plh Sekretaris Daerah Kota (Sekdakot) Mojokerto, Rachmi Widjajanti

    Gus Barra (sapaan akrab, red) menyatakan kesediaannya untuk bersinergi dan bekolaborasi demi memajukan Kabupaten Mojokerto, termasuk juga dengan para kader dan alumni PMII se-Mojokerto Raya. Ia mengajak baik para kader aktif maupun alumni PMII turun peran proaktif demi tercapainya Kabupaten Mojokerto yang lebih maju, adil, dan makmur.

    “Kami dari Pemerintah Kabupaten Mojokerto menyambut dengan tangan terbuka untuk berkolaborasi dengan seluruh kader-kader PMII di Kabupaten Mojokerto. Mari bersama-sama membangun dan membesarkan Kabupaten Mojokerto demi menuju ke arah yang lebih baik kedepannya,” ungkap Ketua Dewan Pembina IKA PMII Kabupaten Mojokerto.

    Ia menilai, sikap dari para kader dan alumni PMII Mojokerto menjadi tolok ukur atas kebijakan Pemkab Mojokerto dibawah kepemimpinannya. Hal tersebut dapat ditengarai pada aktifnya para kader PMII dalam menyuarakan aspirasi, baik melalui diskusi maupun demonstrasi. Menurutnya, PMII menjadi salah satu kontrol pergerakan atas kebijakan Pemkab Mojokerto.

    Sementara itu, Ketua PC IKA PMII Mojokerto Hidayat menyatakan, para alumni PMII yang tersebar di seluruh Mojokerto Raya siap untuk membantu dan bersinergi dengan Pemkab Mojokerto demi terciptanya kepemerintahan yang lebih baik untuk masyarakat. Saat ini, ada 320 alumni PMII di Mojokerto dengan berbagai latar belakang profesi.

    “Baik komisioner Bawaslu dan KPU, anggota legislatif, awak media, hingga pengusaha. Database kita yang sudah ada profilnya lengkap ada 320 alumni dengan berbagai potensi yang sangat mumpuni untuk bersama-sama dengan pemerintah daerah membangun Mojokerto,” tambahnya.

    Hidayat sendiri adalah Ketua Pengurus Cabang yang dilantik pada acara Tasyakuran dan Pelantikan IKAPMII tersebut. Selain menjabat sebagai ketua pengurus cabang, Hidayat juga menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur, sejak tahun 2024 hingga kini. [tin/aje]

  • Warga Sidorukun Gresik Kaget, Muncul Ular Piton 4 Meter

    Warga Sidorukun Gresik Kaget, Muncul Ular Piton 4 Meter

    Gresik (beritajatim.com) — Warga Kelurahan Sidorukun, Kecamatan Kota Gresik, digegerkan dengan kemunculan seekor ular piton sepanjang empat meter di depan rumah seorang warga, Minggu (20/4/2025).

    Peristiwa ini terjadi di rumah Suwanto, warga Jalan Harun Tohir Gang 64, Gresik. Saat hendak melaksanakan salat Isya, Suwanto tidak sengaja melihat seekor ular besar melingkar di halaman depan rumahnya.

    “Saya langsung teriak minta tolong karena takut. Khawatir ular itu bisa membahayakan warga lain,” ungkap Suwanto.

    Tak berani mengambil risiko, Suwanto segera menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarla) Kabupaten Gresik untuk meminta pertolongan.

    Perwira piket Damkarla Gresik, M. Nurul Haqqi, mengatakan bahwa tim evakuasi tiba di lokasi kurang dari 10 menit setelah menerima laporan. Petugas langsung melakukan size-up situasi dan penyisiran area sekitar.

    Dengan menggunakan alat pelindung diri lengkap (APD) dan peralatan rescue khusus, tim berhasil mengevakuasi ular tersebut tanpa menimbulkan korban maupun kerugian.

    “Ular kemudian kami amankan dan masukkan ke dalam karung untuk selanjutnya dibawa ke markas,” jelas Nurul Haqqi.

    Meski kejadian ini tidak menimbulkan korban, kemunculan ular berukuran besar di kawasan permukiman padat menjadi pengingat penting bagi warga untuk selalu waspada terhadap potensi gangguan satwa liar.

    Sebagai catatan, hingga pertengahan April 2025 ini, Dinas Damkarla Kabupaten Gresik telah menangani 49 kasus penyelamatan (rescue), termasuk di antaranya evakuasi hewan liar seperti ular. [dny/but]

  • Gen Z Surabaya Tetap Kenal Kartini, Sekolah Jadi Benteng Pelestarian Semangat Emansipasi

    Gen Z Surabaya Tetap Kenal Kartini, Sekolah Jadi Benteng Pelestarian Semangat Emansipasi

    Surabaya (beritajatim.com) – Di tengah gempuran teknologi dan derasnya arus informasi, sosok Raden Ajeng Kartini dan peringatan Hari Kartini pada 21 April ternyata masih melekat di benak generasi muda,

    khususnya Generasi Z (Gen Z) di Surabaya dan sekitarnya. Survei terbatas yang dilakukan StatsMe dalam tujuh hari, melibatkan 109 responden yang tersebar di Pulau Jawa dan Sulawesi, dengan mayoritas (sekitar 80 persen) berasal dari Jawa Timur, menunjukkan hal tersebut.

    Survei yang menyasar langsung Gen Z ini bertujuan untuk melihat bagaimana generasi yang tumbuh di era digital ini memandang ketokohan RA Kartini dan relevansi Hari Kartini di tengah isu-isu modern seperti *gender equality*, *gender equity*, feminisme, dan *independent women*.

    Hasilnya cukup menggembirakan. Sebanyak 82,57 persen responden masih mengingat bahwa 21 April diperingati sebagai Hari Kartini. Bahkan, RA Kartini hingga kini masih identik dengan emansipasi. Namun, makna emansipasi di mata Gen Z Surabaya telah mengalami pergeseran. Jika dulu identik dengan kesetaraan akses pendidikan, kini maknanya meluas.

    “Hari-hari ini, makna emansipasi saat ini sudah bergeser menjadi lebih luas. Tidak hanya tentang kesetaraan akses di dunia pendidikan,” terang Direktur StatsMe Lussi Agustin pada Sabtu (19/4).

    Sebanyak 58 persen responden mengaitkan emansipasi dengan konsep kesetaraan gender. Sementara, 18 persen responden lainnya menilai emansipasi sebagai kebebasan dan kemandirian perempuan untuk menentukan jalan hidupnya sendiri, baik dalam pendidikan, karier, maupun peran dalam keluarga dan masyarakat. Sebanyak 24 persen responden masih menganggap emansipasi erat kaitannya dengan perjuangan perempuan, selaras dengan jejak langkah RA Kartini.

    **Sekolah Memainkan Peran Sentral**

    Survei juga mengungkap bahwa sekolah memiliki peran yang sangat signifikan dalam melestarikan semangat Kartini di kalangan Gen Z. Sebanyak 64,22 persen responden menilai ketokohan RA Kartini sebagai pejuang emansipasi perempuan Indonesia sangat berpengaruh, dan 32,11 persen lainnya menyebut berpengaruh.

    Menariknya, Gen Z menyatakan bahwa sekolah menjadi sumber utama informasi dan pengetahuan tentang RA Kartini. Peringatan Hari Kartini pun masih dominan dilakukan di lingkungan pendidikan. “Rupanya, segala bentuk peringatan maupun perayaan yang sifatnya seremonial, seperti memakai baju adat pada tanggal 21 April atau perlombaan Hari Kartini, penting bagi generasi muda. Buktinya, hal-hal yang seremonial itulah yang justru membuat mereka selalu ingat pada RA Kartini dan ingat bahwa 21 April adalah Hari Kartini,” papar Lussi.

    Sebanyak 63 persen responden menyebut sekolah sebagai tempat terakhir kali mereka memperingati Hari Kartini. Menurut Lussi, hal ini menunjukkan bahwa sekolah-sekolah di berbagai wilayah, termasuk Surabaya dan sekitarnya, masih rutin menggelar peringatan Hari Kartini.

    Tantangan Kesetaraan Gender Masih Nyata

    Meskipun semangat Kartini masih terjaga, survei StatsMe juga menyoroti bahwa mewujudkan kesetaraan hak antara perempuan dan laki-laki masih menjadi pekerjaan rumah besar di Indonesia. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan Indeks Ketimpangan Gender (IKG) mengalami penurunan tipis sebesar 0,012 poin menjadi 0,447 pada 2024, namun angka ini masih menunjukkan adanya ketidaksetaraan.

    Responden survei mengungkapkan bahwa budaya patriarki menjadi tantangan utama bagi perempuan dalam mencapai kesetaraan gender (52,29 persen). “Ada banyak sekali anggapan miring terhadap perempuan dalam masyarakat akibat budaya patriarki yang kental. Ini tentunya sangat disayangkan,” ungkap Lussi. Ia mencontohkan anggapan bahwa pendidikan perempuan tidak terlalu penting, atau anggapan bahwa perempuan mandiri secara finansial akan merendahkan laki-laki.

    Selain budaya patriarki, kesenjangan dalam kesempatan kerja dan karier juga menjadi hambatan serius (36,7 persen). Hal ini terlihat dalam peluang promosi, ketimpangan upah, dan stereotip negatif terhadap kemampuan perempuan di sektor tertentu. “Itu membuat perempuan harus bekerja lebih keras untuk mendapatkan pengakuan dan posisi yang sama dengan laki-laki,” tandas Lussi.

    Lussi menekankan perlunya partisipasi aktif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat, serta konsistensi dalam upaya untuk mengubah pandangan dan struktur sosial yang menghambat kesetaraan gender.[rea]

  • Kapolres Magetan Bakal Temui Pimpinan Perguruan Silat Cegah Konflik Lanjutan

    Kapolres Magetan Bakal Temui Pimpinan Perguruan Silat Cegah Konflik Lanjutan

    Magetan (beritajatim.com) – Aparat gabungan TNI dan Polri melakukan tindakan cepat untuk mencegah terjadinya potensi konflik lanjutan antar perguruan silat di wilayah Kabupaten Magetan dan Kota Madiun. Upaya ini dilakukan usai betrokan yang pecahdi Desa Madigondo, Takeran, Magetan setelah kegiatan halal bihalal yang digelar salah satu perguruan silat di Desa Kiringan, Takeran, Minggu (20/4/2025)

    Kapolres Magetan, AKBP Erik Bangun Prakasa menjelaskan bahwa langkah penyekatan dilakukan secara terkoordinasi bersama jajaran TNI dan dipimpin langsung oleh Dandim Magetan.

    “Ini bersama-sama dengan rekan-rekan dari TNI dipimpin langsung oleh Bapak Dandim Magetan. Kami dari Polres Magetan melakukan upaya penyekatan terjadinya potensi konflik antara dua perguruan silat yang ada di wilayah Kabupaten Magetan dan Kota Madiun. Kebetulan tadi ada acara kegiatan halal bihalal di Takeran,” jelas AKBP Erik.

    Menurutnya, langkah cepat aparat berhasil mengurai massa yang sempat berkumpul usai acara, sebelum mereka kembali ke wilayah Kota Madiun.

    “Dan setelah selesai kegiatan, ketika akan kembali ke wilayah Kota Madiun, terjadi penyekatan dan Alhamdulillah, berkat kerja cepat dari aparat yang ada di lapangan dibantu dengan Bapak Dandim. Kami berhasil untuk melakukan pendekatan dan masa kemudian berangsur-angsur sudah memubarkan diri. Tidak ada korban yang ada di lokasi ini dan mudah-mudahan ini tidak terjadi lagi ke depannya,” lanjutnya.

    Dalam rangka mencegah eskalasi lebih lanjut, aparat berencana melakukan pertemuan dengan para pimpinan perguruan silat dari wilayah Magetan dan Keresidenan Madiun. Tujuannya adalah membangun komunikasi yang baik serta menyelesaikan potensi permasalahan yang mungkin timbul.

    “Besok (21/4/2025) kemungkinan juga kami dengan Bapak Dandim langsung bertemu dengan para pimpinan dari ee pondok ee silat yang ada di wilayah Magetan maupun di Keresidenan Madiun supaya kita bisa menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada dan tidak ada gejolak-gejolak lagi ke depannya,” tambah Kapolres.

    Langkah antisipatif ini diapresiasi sebagai bentuk sinergi dan respons cepat aparat dalam menjaga kondusifitas wilayah serta mengedepankan dialog dalam penyelesaian potensi konflik sosial. [fiq/but]

  • Seorang Warga Jember Mati Bersimbah Darah di Rumah Nenek

    Seorang Warga Jember Mati Bersimbah Darah di Rumah Nenek

    Jember (beritajatim.com) – Pria berinisial ML (29), warga Dusun Loncatan, Desa Mangaran, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember, Jawa Timur, ditemukan mati dalam keadaan bersimbah darah di lantai rumah kontrakan sang nenek, Sutama (65), di Dusun Krajan, Desa Jenggawah, Kecamatan Jenggawah, Jember, Minggu (20/4/2025).

    ML ke Jenggawah sendirian untuk menjenguk Sutama yang sakit. Tiba sekitar pukul delapan pagi, dia sempat ditawari sarapan oleh neneknya.

    Namun ML tidak begitu berminat dan memilih masuk ke dalam kamar. Sutama pun pergi ke rumah tetangga dan baru pulang dua jam kemudian.

    Lampu kamar sang cucu padam, saat Sutama datang. Tak curiga, dia masuk ke kamar untuk menyalakan lampu dan menawarkan makananan kepada ML.

    Namun betapa terkejutnya Sutama. Begitu lampu menyala, dilihatnya ML tergeletak di lantai dengan genangan darah.

    Sutama menjerit bergegas ke rumah tetangga untuk memberitahu keadaan ML. Tetangga berdatangan untu kemudian melaporkannya kepada polisi.

    Tim Inafis Satreskrim Polres melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengamankan sebuah pisau berlumur darah di dekat jenazah ML. “Ada sayatan di leher korban,” kata Kepala Polisi Sektor Jenggawah Ajun Komisaris Eko Basuki Teguh Argowibowo.

    Polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan dan kerusakan barang di sekutar korban. “Ini kejadian bunuh diri,” kata Eko. Soal motif bunuh diri, masih perlu pendalaman. [wir]

  • Bentrok 2 Perguruan Silat di Magetan, Warga Ketakutan karena Ada yang Bawa Senjata Tajam

    Bentrok 2 Perguruan Silat di Magetan, Warga Ketakutan karena Ada yang Bawa Senjata Tajam

    Magetan (beritajatim.com) – Bentrokan antar anggota perguruan silat kembali terjadi di Kabupaten Magetan. Insiden terjadi pada Minggu (20/4/2025) pukul 15.30 WIB di Jalan Raya Magetan–Madiun, tepatnya di Desa Madigondo, Kecamatan Takeran, Magetan, Jawa Timur.

    Bentrok membuat suasana mencekam. Sejumlah warga dan pedagang panik. Mereka memilih menutup toko dan menghindari lokasi bentrokan. Lalu lintas di sekitar lokasi macet total, banyak kendaraan memutar arah demi menghindari potensi bahaya.

    Ahmad Toifuri, warga Desa Madigondo, menjadi salah satu saksi mata insiden tersebut. Ia mengaku tidak mengetahui penyebab awal kericuhan. Saat melintas, dia mendapati kemacetan panjang dan melihat adanya kericuhan tak jauh dari Kantor Desa Madigondo.

    “Ramai-ramai gitu, ada yang lempar batu. Dan barang apa sedapatnya dilempar-lempar begitu. Saya tidak tahu bagaimana kok bisa terjadi begitu. Katanya ini antar perguruan silat. Ada juga tadi yang membawa senjata tajam,” ujarnya.

    Diduga kuat bentrokan tersebut melibatkan dua kelompok perguruan silat yang sebelumnya mengikuti kegiatan halal bihalal di Desa Kiringan, Kecamatan Takeran. Situasi kemudian berkembang menjadi kerusuhan jalanan, dengan saling lempar batu dan penggunaan benda tajam.

    Rifki Setiawan, penjaga toko di sekitar lokasi, langsung mengambil tindakan cepat dengan menutup tokonya dan mengamankan pelanggan.

    “Saya lihat sebentar, ternyata bentroknya cukup parah. Saya tutup toko dan pelanggan saya suruh masuk. Katanya antar perguruan silat begitu,” tuturnya.

    Situasi semakin mengkhawatirkan ketika diketahui ada remaja yang hampir menjadi korban kekerasan fisik. Remaja berinisial D, asal Kota Madiun, menceritakan bahwa dirinya sempat diserang dengan senjata tajam saat berada di lokasi.

    “Saya sudah kena pukul di dahi. Kemudian, saya kabur ke sawah. Karena ada yang bawa sabit begitu. Udah nyaris kena saya, akhirnya saya kabur,” katanya.

    Kapolres Magetan AKBP Erik Bangun Prakasa mengaku menerjunkan 200 personel ditambah BKO dari Brimob Masiun dan Kodim 0804 Magetan.

    “Tidak ada korban dari kejadian ini. Kami berupaya membuat situasi kembali kondusif. Kami meminta massa untuk meninggalkan lokasi,” kata Erik. [fiq/but]

  • Kecelakaan Tunggal di Tol Jombang-Mojokerto, Dua Orang Terluka

    Kecelakaan Tunggal di Tol Jombang-Mojokerto, Dua Orang Terluka

    Jombang (beritajatim.com) – Kecelakaan tunggal terjadi di ruas Tol Jombang – Mojokerto (Tol Jomo) KM 702+000 arah Surabaya pada Minggu (20/4/2025) sekitar pukul 12.40 WIB. Peristiwa ini melibatkan kendaraan Daihatsu Granmax pikap box bernomor polisi L 9764 NJ yang melaju dari arah Semarang menuju Surabaya dengan kecepatan sekitar 90 km/jam.

    Menurut keterangan Head of Business & Relation Astra Tol Jomo, Zanuar Firmanto, dugaan sementara kecelakaan disebabkan oleh kondisi pengemudi yang mengantuk. Sehingga kendaraan oleng ke kiri, menabrak pembatas jalan (guardrail), lalu terguling dan melintang di lajur satu (L1) serta lajur luar (LOS), menghadap ke arah selatan.

    “Kecelakaan terjadi pada saat kondisi cuaca berawan. Pengemudi dan satu penumpang mengalami luka ringan,” ujar Zanuar dalam keterangannya.

    Identitas korban diketahui bernama Sakurayis (40), warga Dasok, Pademawu, Pamekasan, yang bertindak sebagai pengemudi. Ia mengalami luka lecet dan nyeri pada lutut kiri serta bahu kanan.

    Sementara itu, penumpangnya, Agus Ichean Rosyadi (40), warga Barurambat Kota, Pamekasan, juga mengalami luka lecet dan nyeri di bagian kepala belakang. Keduanya telah dirujuk ke RS Basoeni untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.

    Tim gabungan dari unit 242, 241, KP1A, G02A, Elang 1, dan PJR 308 tiba di lokasi secara bertahap mulai pukul 12.52 WIB hingga 13.19 WIB. Mereka segera melakukan evakuasi kendaraan dan pengamanan lokasi kejadian. Diketahui, kendaraan tersebut tidak membawa muatan dan berasal dari Gerbang Tol Banyumanik.

    Insiden ini menyebabkan kerusakan pada infrastruktur jalan tol, berupa tiga batang beam guardrail dan tiga tiang doyong. Penanganan lebih lanjut atas perkara ini telah diserahkan kepada pihak PJR Jatim 3, sementara barang bukti kendaraan telah diarahkan ke pos Junkyard.

    Pihak Astra Tol Jomo kembali mengingatkan para pengemudi agar tidak memaksakan diri berkendara dalam kondisi lelah atau mengantuk. Imbauan ini disampaikan demi menjaga keselamatan pengguna jalan tol lainnya. [suf]

  • Bentrok Usai Acara Silat di Madigondo, Jalan Magetan-Madiun Ditutup Sementara

    Bentrok Usai Acara Silat di Madigondo, Jalan Magetan-Madiun Ditutup Sementara

    Magetan (beritajatim.com) – Ketegangan terjadi di wilayah Desa Madigondo, Kecamatan Takeran, Kabupaten Magetan, pada Minggu (20/4/2025) sekitar pukul 15.30 WIB. Sebuah bentrokan pecah usai acara salah satu perguruan silat. Benrok mengakibatkan arus lalu lintas di jalur utama Magetan–Madiun terganggu total.

    Pihak kepolisian mengambil tindakan cepat dengan menutup akses jalan. Seluruh kendaraan dari dua arah, baik dari Magetan maupun dari Madiun, diminta untuk putar balik guna menghindari area kericuhan yang terjadi di depan Kantor Desa Madigondo. Pengalihan arus lalu lintas dilakukan mulai dari Desa Sambirejo, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun.

    Kapolres Madiun, AKBP Wiwin Junianto Supriyadi bersama anggotanya, terlihat berjaga di titik-titik strategis seperti di Sambirejo untuk menghalau kendaraan yang menuju lokasi bentrok. Hingga berita ini diturunkan, arus lalu lintas menuju Madigondo masih belum kembali normal.

    Pihak kepolisian dari dua wilayah, Madiun dan Magetan, tampak bekerja sama dalam mengendalikan situasi. Sejumlah personel tambahan dikerahkan untuk menjaga kondusivitas agar tidak terjadi eskalasi kerusuhan yang lebih luas. Belum ada laporan resmi mengenai korban jiwa ataupun kerugian materiil akibat bentrokan tersebut.

    Kapolres Magetan, AKBP Erik Bangun Prakasa, turun langsung ke lokasi bentrok untuk menenangkan massa. Dalam imbauannya, ia menekankan pentingnya menahan diri dan menjaga situasi tetap damai.

    “Sebagai Kapolres Magetan yang mengambil alih keamanan di sini. Saya minta tolong kita sama-sama jaga situasi yang kondusif. Saya bersama beliau, Pak Zakaria yang ada di sini sebagai penanggung menjawab,” ucap AKBP Erik kepada massa.

    Dia juga mengingatkan bahwa bentrok justru akan memperkeruh situasi dan menimbulkan intervensi aparat yang lebih besar.

    “Tidak akan ada yang menang di antara kita, tidak akan ada yang kalah di antara kita. Kita cari solusi tengahnya dengan beliau. Saya siap membantu. Saya siap membantu,” lanjutnya.

    Kapolres juga sempat memberi arahan dalam bahasa Jawa kepada peserta yang hadir agar mundur dan menghindari tindakan provokatif seperti pelemparan dan perusakan fasilitas umum.

    “Tolong dulur-dulur saya. Ini situasi seperti ini bahaya. Bahaya untuk kita semua maupun masyarakat. Engko nek ngene terus gak selesai. Nanti justru akan diambil oleh Kapolda Jawa Timur. Brimob akan turun sampeyan semua akan diambil. Kita ngalah dulu. Nggih!” ujarnya menenangkan situasi.

    Pihak kepolisian mengimbau masyarakat sekitar dan pengguna jalan untuk menghindari jalur Magetan–Madiun hingga situasi benar-benar kondusif. Hingga saat ini, petugas masih terus berjaga dan melakukan mediasi antar pihak yang bertikai.

    Saat ini, jalur Magetan-Madiun via Madigondo sudah kembali normal meski sejumlah petugas masih berjaga di sekitar lokasi. [fiq/but]