Author: Beritajatim.com

  • Tiba di Banyuwangi Dini Hari, Jenazah Rizal Sampurna Langsung Dimakamkan

    Tiba di Banyuwangi Dini Hari, Jenazah Rizal Sampurna Langsung Dimakamkan

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Usai menjalani proses panjang hingga berbagai upaya dilakukan, jenazah Rizal Sampurna akhirnya sampai di rumah duka, Senin (12/5/2025) dini hari.

    Jenazah Rizal sampai di Lingkungan Klatak, Kelurahan Sukowidi, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, diantar oleh perwakilan Kementerian Luar Negeri, Kementerian Perlindungan Pekerja Migran, Pemkab Banyuwangi, aktivis pekerja migran, dan pihak terkait lainnya.

    Setelah tiba, jenazah Rizal kemudian dimakamkan di TPU RW 1, yang berada di Lingkungan Sukowidi sekitar pukul 08.00 WIB. Kedatangan jenazah disambut isak tangis seluruh keluarga dan kerabat.

    Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyampaikan duka mendalam atas peristiwa yang menimpa Rizal Sampurna. Ipuk berharap kejadian ini menjadi yang terakhir, dan tidak terulang kembali.

    “Kami menyampaikan duka mendalam, semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. Terima kasih kepada KBRI Phnom Phen dan semua pihak yang turut membantu pemulangan jenazah. Kami berharap semoga kasus seperti ini menjadi yang terakhir, dan tidak terulang kembali,” kata Ipuk.

    Diketahui Rizal berangkat ke Kamboja secara non prosedural. Itulah yang membuat keberadaanya sempat sulit diketahui.

    “Kami berharap masyarakat yang hendak bekerja di luar negeri, menggunakan jalur resmi yang telah ditetapkan pemerintah,” tambah Ipuk.

    Jenazah Rizal tiba sekitar pukul 03.00 WIB. Di rumah duka, kedatangan jenazah disambut oleh ibu, ayah, keluarga besar, bahkan warga setempat. Mereka tak kuasa menahan tangis, mulai kabar kematian diterima hingga kini jasad dikirimkan ke rumah duka.

    Ibu Rizal, Sulastri mengaku selalu meneteskan air mata sejak saat sang putra dikabarkan telah meninggal dunia pada April lalu. Kini, dia lega dan bersyukur jenazah Rizal akhirnya bisa dipulangkan. Ia akhirnya dapat menyaksikan wajah Rizal meskipun pulang ke tanah air dengan kondisi tersimpan dalam peti.

    “Alhamdulillah anak saya bisa pulang. Saya bersyukur meski dalam keadaan tidak bernyawa,” kata Sulastri.

    Sulastri mengaku, lebih dari sebulan dia menantikan kabar tentang anaknya. Sejak pertama kali mendapat kabar meninggal dunia pada awal April, diketahui Rizal ternyata sudah meninggal sejak 17 Maret.

    “Terima kasih untuk semua yang membantu sampai (jenazah) anak saya bisa pulang,” katanya.

    Ia mengatakan, keluarga telah mengikhlaskan kepergian Rizal. Tak hentinya Sulastri berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga jenazah Rizal bisa dipulangkan. Meskipun tanpa penjelasan yang rinci apa penyebab kematian putra semata wayang, namun pihak keluarga memilih untuk mengakhiri permasalahan tersebut.

    “Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu. Saya sampaikan terima kasih sedalam-dalamnya. Meskipun rasanya sangat berat, tapi semua sudah saya ikhlaskan. Yang penting anak saya sudah dimakamkan di sini dan keluarga bisa melihat jenazahnya,” pungkasnya.

     

  • Terungkapnya Identitas Perempuan yang Mengapung di Sungai Bengawan Solo Bojonegoro dari Gigi Gingsul

    Terungkapnya Identitas Perempuan yang Mengapung di Sungai Bengawan Solo Bojonegoro dari Gigi Gingsul

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Identitas jasad perempuan yang ditemukan mengapung di Sungai Bengawan Solo wilayah Desa Payaman, Kecamatan Ngraho, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, pada Minggu (11/5/2025) pukul 15.00 WIB, akhirnya berhasil diungkap. Adapun identitas dapat terungkap berkat ciri gigi gingsul yang dikenali oleh sang ibu.

    Korban diketahui bernama Ilut Apriliani (15), seorang remaja asal Desa Lembeyan Wetan, Kecamatan Lembeyan, Kabupaten Magetan. Ia sebelumnya dilaporkan hilang oleh keluarganya pada Jumat, 9 Mei 2025.

    Kepastian identitas diperoleh setelah ibu kandung korban, Lasmi (40), datang langsung ke RSUD dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro pada Minggu malam (11/5/2025), didampingi anggota keluarga dan perangkat desa setempat.

    Dalam proses identifikasi, pihak keluarga mengenali jasad tersebut berdasarkan ciri-ciri fisik Ilut Apriliani. Yakni memiliki gigi gingsul depan, warna kulit sawo matang, dan rambut pendek.

    Kapolsek Ngraho, Iptu Sutaryanto, membenarkan bahwa korban yang ditemukan di aliran Sungai Bengawan Solo tersebut adalah warga Kabupaten Magetan. “Benar, korban adalah Ilut Apriliani, usia 15 tahun, warga Lembeyan Wetan, Magetan,” ujar Iptu Sutaryanto, Senin (12/5/2025).

    Setelah proses identifikasi selesai, jenazah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan di kampung halamannya. Penyerahan dilakukan secara langsung di rumah sakit, disaksikan oleh keluarga dan perangkat desa.

    Hingga berita ini ditulis, belum ada informasi lebih lanjut mengenai penyebab kematian korban. Pihak berwenang masih mendalami kasus tersebut untuk mengetahui apakah ada unsur dugaan tindak kekerasan atau kejadian lain yang melatarbelakangi peristiwa tersebut.

    Jasad perempuan yang diketahui mengapung di Sungai Bengawan Solo turut Desa Payaman, Kecamatan Ngraho, Kabupaten Bojonegoro itu sebelumnya diketahui warga setempat. Kemudian dilaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro dan langsung dievakuasi.

    Untuk keperluan identifikasi, jasad perempuan tersebut kemudian dibawa ke RSUD dr Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro.  [lus/aje]

  • Tergerus Air, Rumpun Bambu di Mojokerto Timpa Rumah

    Tergerus Air, Rumpun Bambu di Mojokerto Timpa Rumah

    Mojokerto (beritajatim.com) – Sebuah rumah di Desa Mojojajar, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto tertimpa rumpun bambu, Minggu (11/5/2025). Akibatnya, salah satu penghuni rumah mengalami luka akibat ambruknya rumpun bambu di pinggir Sungai Marmoyo tersebut.

    Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim mengatakan, kejadian tersebut terjadi sekira pukul 13.00 WIB setelah wilayah Kabupaten Mojokerto diguyur hujan deres dengan intensitas tinggi dan lama.

    “Berdasarkan keterangan Kepala Desa Mojojajar, hujan deras di wilayah hulu Sungai Marmoyo di Desa Mojojajar, Kecamatan Kemlagi sehingga menyebabkan kenaikan debit air yang berakibat rumpun bambu roboh dan mengerus satu rumah warga,” ungkapnya, Senin (12/5/2025).

    Rumah milik Nyono yang berada di pinggir Sungai Marmoyo tersebut tergerus lantaran debit air sungai yang tinggi. Air Sungai Marmoyo mengerus rumah korban dengan lebar ± 5 meter, panjang ± 2 meter dan kedalaman ± 4 meter. Tak hanya mengerus rumah korban, penghuni rumah turut menjadi korban.

    “Anak dari pemilik rumah mengalami luka ringan akibat kejadian tersebut. Sudah mengetahui kalau ada longsor, namun ke belakang rumah, lokasi yang tergerus sungai biasanya digunakan jemur pakaian. Saat itu, dia jemur pakaian kemudian terperosok sehingga kobang mengalami luka ringan,” katanya.

    Setelah mendapatkan laporan, Tim BPBD Kabupaten Mojokerto menuju ke lokasi untuk melakukan assessment dan kaji cepat. Selain itu, lanjut Khakim, penangganan juga melibatkan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Polsek, Koramil, Perangkat Desa dan warga setempat. [tin/but]

  • Sungai Meluap, Banjir Bandang Landa Kecamatan Sekar Bojonegoro

    Sungai Meluap, Banjir Bandang Landa Kecamatan Sekar Bojonegoro

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Sekar, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, pada Minggu (11/05/2025) sore, menyebabkan aliran sungai di Desa Sekar meluap dan mengakibatkan banjir bandang yang merendam puluhan rumah warga serta area pertanian.

    Sedikitnya 45 unit rumah di tiga desa terdampak banjir, yakni Desa Sekar, Desa Miyono, dan Desa Bobol. Di Desa Sekar, tiga rumah warga yang berada di RT 002 dan RT 003 tergenang. Di Desa Miyono, enam rumah di RT 003 dan RT 005 turut terdampak.

    Sementara itu, Desa Bobol menjadi wilayah terparah dengan 36 rumah tergenang, tersebar di RT 044, RT 047, dan RT 050.

    Kepala Kepolisian Sektor Sekar, Iptu BJ Handoko, menyampaikan bahwa intensitas hujan yang tinggi menyebabkan sungai di kawasan tersebut meluap dan air mengalir deras ke pemukiman warga. “Arus air dari Desa Sekar dan Miyono mengalir menuju Dukuh Ngronan, Desa Bobol,” jelasnya, Senin (12/05/2025).

    Meski banjir merendam rumah dan lahan pertanian, tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam kejadian tersebut. Air yang sebelumnya meluap dilaporkan sudah surut dalam waktu beberapa jam pasca-kejadian.

    Hingga kini, aparat setempat masih melakukan pendataan terkait nilai kerugian material yang ditimbulkan akibat peristiwa ini. Pemerintah desa dan aparat kepolisian terus berkoordinasi untuk membantu warga terdampak serta mengantisipasi potensi banjir susulan. [lus/but]

  • Sekjen Kemensos Dorong Pemkab Bojonegoro Bangun Sekolah Rakyat

    Sekjen Kemensos Dorong Pemkab Bojonegoro Bangun Sekolah Rakyat

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial Republik Indonesia, Robben Rico, melakukan kunjungan kerja ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro pada Sabtu (11/5/2025). Kunjungan ini bertujuan memperkuat sinergi antarinstansi dalam menyukseskan program nasional Sekolah Rakyat yang dijadwalkan mulai bergulir pada Juli 2025.

    Program ini merupakan salah satu inisiatif unggulan Presiden Prabowo yang berfokus pada pemutusan mata rantai kemiskinan melalui pendidikan berkualitas berbasis asrama. Sekolah Rakyat dirancang untuk menjangkau 2.000 anak dari keluarga miskin ekstrem, terutama mereka yang masuk dalam kategori desil 1 berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

    Dalam pertemuan tersebut, Sekjen Kemensos mendorong Pemkab Bojonegoro untuk turut serta dalam pelaksanaan program Sekolah Rakyat. “Pemkab Bojonegoro harus ambil bagian sekolah rakyat untuk ambil bagian dalam memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan berkualitas berbasis asrama,” ujarnya.

    Sementara menanggapi itu, Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah, secara tegas menyatakan dukungan dan kesiapan pemerintah daerah. Ia menegaskan bahwa Pemkab Bojonegoro siap menyediakan Gedung Diklat yang berlokasi di Dusun Kedungrojo Kidul, Desa Ngumpakdalem, Kecamatan Dander, sebagai lokasi sementara sekolah sekaligus asrama bagi 100 siswa pada tahun pertama pelaksanaan.

    Lebih lanjut, pemerintah daerah juga merencanakan pembangunan fasilitas permanen di atas lahan seluas lima hektare di area tersebut. Fasilitas tersebut akan mencakup gedung sekolah, asrama siswa, serta rumah tinggal bagi guru dan wali siswa. Proyek ini akan melibatkan kerja sama lintas kementerian, khususnya Kementerian Sosial dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

    “Sekolah Rakyat dipandang sebagai peluang emas untuk memberikan akses pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu,” ujarnya.

    Tidak hanya fokus pada aspek akademis, menurut Nurul Azizah, program tersebut juga mencakup bantuan sosial lain seperti renovasi rumah keluarga siswa, bantuan modal usaha, hingga pelatihan keterampilan guna mendukung peningkatan kesejahteraan keluarga secara menyeluruh.

    “Dengan kesiapan ini, Bojonegoro menjadi daerah ke-66 dari total 100 daerah yang ikut mendukung pelaksanaan Sekolah Rakyat,” ujar Wakil Bupati Nurul Azizah, menutup pertemuan. [lus/but]

  • Banjir Landa 1 Desa dan 5 Kelurahan di Pamekasan

    Banjir Landa 1 Desa dan 5 Kelurahan di Pamekasan

    Pamekasan (beritajatim.com) – Banjir akibat intensitas hujan deras yang melanda wilayah Pamekasan , dan sekitarnya, Minggu (11/5/2025) malam. Mengakibatkan lima kelurahan dan satu desa di Kecamatan Pamekasan, tergenang luapan.

    Banjir tersebut mulai menggenangi rumah warga sekitar pukul 3:30 WIB, Senin (12/5/2025). Sementara hingga saat ini banjir mulai menyebar ke beberapa titik di wilayah perkotaan.

    Berdasar data Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan, per pukul 9:45 WIB, titik banjir mulai menyebar di lima kelurahan dan 1 desa di kecamatan Pamekasan. “5 kelurahan terdampak meliputi Kelurahan Barkot, Barurambat Timur, Jungcangcang, Parteker dan Patemon. 1 desa di Desa Laden, Pamekasan,” kata Plt Kalaksa BPBD Pamekasan, Akhmad Dhofir.

    “Peristiwa banjir luapan ini terjadi akibat hujan lebat dengan durasi cukup lama sejak pukul 13:00 WIB kemarin, sehingga debit air cukup tinggi dan meluap sekitar pukul 3:30 WIB di beberapa titik di kecamatan Pamekasan,” ungkapnya.

    Titik banjir tersebut mulai menggenangi sejumlah rumah warga, khususnya di titik terdampak. “Di kelurahan Barkot meliputi 25 KK di Jl Jagalan, 22 KK di Jl Trunojoyo Gang 1, sekitar 10 KK di Jl Jingga. di Kelurahan Barurambat Timur, meliputi RT/RW 03/03, Genteng Timur dan Genteng Barang dengan genangan air hingga jalan perkampungan,” jelasnya.

    “Sementara di Jungcangcang, banjir terjadi di Jl Ghazali RT/RW 02/01 dengan jumlah terdampak sekitar 10 KK dengan ketinggian air sekitar 15 cm, RT/RW 02/02 130 KK, RT/RW 02/03 145 KK. Jl Sinhaji RT/RW 02/02 130 KK, RT/RW 02/03 145 KK. Jl R Abd Aziz tersebar di RT/RW 01/02 sebanyak 11 KK, RT/RW 02/03 sekitar 32 KK dengan tinggi genangan sekitar 50 cm dan akses jalan ditutup, termasuk halaman Kantor Pajak juga tergenang,” imbuhnya.

    Hal yang sama juga terjadi di Kelurahan Patemon, di mana banjir juga memberikan dampak bagi sebanyak 300 KK lebih. “Untuk kelurahan Patemon, banjir juga menggenangi akses Jalan Nasional, tepatnya di Jl Trunojoyo, tergenang sekitar 50 cm dan mengakibatkan akses jalan ditutup,” sambung Dhofir.

    “Termasuk juga di Kelurahan Parteker yang mengakibatkan sekitar 100 KK lebih terdampak banjir luapan, bahkan ketinggian air juga mencapai sekitar 30 hingga 40 cm dan membuat aktivitas warga terdampak,” imbuhnya.

    Sementara satu desa di Desa Laden, Pamekasan, banjir juga meluap di beberapa titik di wilayah setempat. “Untuk Desa Laden, titik terdampak terjadi di Jl Bhayangkara Gang 3 yang mengakibatkan sekitar 80 KK terdampak, RT/RW 02/02 sekitar 15 warga terdampak, Jl Bhayangkara Gang 2 sekitar 120 KK terdampak, Jl Raya Jelmak tergenang dengan ketinggian air sekitar 50 cm, termasuk menggenangi Kantor Lab Pertanian,” pungkasnya. [pin/but]

  • Banyak Aset Pemkab Mangkrak, Ketua Komisi II Sodorkan Solusi

    Banyak Aset Pemkab Mangkrak, Ketua Komisi II Sodorkan Solusi

    Bondowoso (beritajatim.com) – Ketua Komisi II DPRD Bondowoso, Tohari, menyoroti banyaknya aset milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso yang mangkrak dan tidak difungsikan selama bertahun-tahun.

    Ia menegaskan, kondisi ini menunjukkan ketidaktegasan Pemkab dalam mengelola aset daerah.

    “Aset pasar hewan yang mangkrak itu bukan satu-satunya. Masih banyak aset lain yang nilainya bahkan miliaran rupiah yang dibiarkan terbengkalai,” ujar Tohari saat dikonfirmasi, Senin (12/5/2025).

    Menurutnya, Pemkab semestinya tidak hanya beralasan bahwa pelepasan aset sulit dilakukan. Ia menekankan bahwa yang dibahas bukan soal menjual aset, melainkan pemanfaatannya lewat skema kerja sama atau pinjam pakai.

    “Kalau meminjam-pakaikan saja dibilang sulit, lalu kenapa mobil dinas bisa berpindah ke mana-mana? Itu tidak sulit kok,” sindirnya.

    Tohari mencontohkan banyak gedung SD hasil regrouping yang kini tidak dipakai, padahal bisa dimanfaatkan instansi lain yang kekurangan kantor. Termasuk aset-aset seperti gudang dan tanah yang pengelolaannya kini tidak jelas.

    “Kenapa tidak dipinjam-pakaikan ke instansi pemerintah pusat, atau minimal dikerjasamakan agar ada yang memelihara? Tidak perlu takut rugi, karena faktanya APBD kita saja tidak mampu memelihara aset yang digunakan, apalagi yang tidak,” katanya.

    Ia menyayangkan sikap pasif Pemkab, meski DPRD melalui Komisi II telah menyampaikan usulan itu ke bagian aset dan beberapa dinas. Namun, sejauh ini tidak ada langkah nyata.

    “Kalau dibiarkan terus, nilai asetnya akan makin menurun dan rusak. Contoh ada mobil dinas yang sudah ditumbuhi rumput. Kenapa tidak dilelang atau diserahkan ke SMK otomotif sebagai alat praktik?” ujarnya.

    Komisi II, lanjut Tohari, sudah memulai pendataan aset mangkrak. Namun langkah selanjutnya tetap bergantung pada pihak eksekutif. DPRD tidak memiliki wewenang eksekusi.

    “Kalau Pemda tidak serius, ya tinggal tunggu saja aset-aset itu ambruk. Rumah dinas guru dan dokter sudah banyak yang jadi puing karena tak dihuni. Padahal bisa dimanfaatkan oleh masyarakat yang mau menempati dan merawat,” tandasnya.

    Ia juga menyoroti pembangunan gedung Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) yang menurutnya berpotensi menjadi aset mangkrak jika tidak disertai perencanaan pemanfaatan yang jelas.

    “Kalau hanya bangun gedung gampang. Tapi manfaatnya untuk apa? Ini yang harus dipikirkan,” pungkasnya. (awi/but)

  • Longsor 9 Meter Landa Bahu Jalan di Sumberwaru Bondowoso

    Longsor 9 Meter Landa Bahu Jalan di Sumberwaru Bondowoso

    Bondowoso, (beritajatim.com) – Hujan yang mengguyur wilayah Kecamatan Binakal, Kabupaten Bondowoso, menyebabkan longsor pada bahu jalan desa di Dusun Andung, Desa Sumberwaru, Minggu (11/5/2025).

    Bahkan, panjang longsoran mencapai 9 meter dengan kedalaman 7 meter dan lebar 2 meter.

    Kepala Pelaksana BPBD Bondowoso, Sigit Purnomo, membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan, pihaknya menerima laporan longsor pada pukul 14.46 WIB dari warga melalui grup WhatsApp BPBD.

    “Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun, bahu jalan sepanjang 9 meter mengalami longsor cukup dalam,” ujar Sigit saat dikonfirmasi BeritaJatim.com, Senin (12/5/2025).

    Tim Pusdalops BPBD Bondowoso bersama Agen Informasi Bencana (AIB) Jawa Timur 5.5 langsung melakukan assessment ke lokasi kejadian.

    Beberapa alat seperti meteran, safety line, chainsaw, linggis, tangga, hingga tali tampar dibawa untuk menunjang proses pemantauan dan pengukuran dampak longsor.

    “Hasil assessment telah kami laporkan kepada pimpinan untuk tindak lanjut. Saat ini kondisi cuaca di wilayah Bondowoso hujan ringan dan situasi terpantau aman dan terkendali,” terang Sigit.

    Menurutnya, tidak ada kendala berarti di lapangan dan kegiatan berjalan lancar. BPBD tetap mengimbau masyarakat untuk waspada.

    “Terutama di daerah rawan longsor, mengingat intensitas hujan masih berpotensi tinggi,” imbau Kalaksa BPBD Bondowoso. (awi/but)

     

  • Beberapa Titik di Pamekasan Kembali Dikepung Banjir

    Beberapa Titik di Pamekasan Kembali Dikepung Banjir

    Pamekasan (beritajatim.com) – Intensitas hujan deras yang melanda wilayah Pamekasan, dan sekitarnya, Minggu (11/5/2025) malam. Mengakibatkan sejumlah titik di perkotaan mulai tergenang banjir.

    Banjir mulai menggenangi rumah warga di Pamekasan, Senin (12/5/2025) pagi. Seperti di Kelurahan Patemon, Desa Kaden, serta beberapa titik perkotaan lain.

    Berdasar update tinggi muka air per pukul 7:00 WIB, Dam Samiran mencapai ketinggian 170 centimeter (cm), Dam Klampar setinggi 32 cm, dan Dam Blumbungan setinggi 22 cm, kondisi air laut di Majungan, Pademawu, berstatus surut dan status sungai waspada.

    Berdasar informasi yang dihimpun beritajatim.com, beberapa titik di Pamekasan, seperti di Gang III Jl Trunojoyo, tepatnya di sisi barat Hotel Putri, banjir mulai memasuki dan menggenangi rumah warga.

    Termasuk juga di titik lain, seperti di Jl Sinhaji Kelurahan Jungcangcang, Kecamatan Pamekasan, banjir juga mulai menggenangi rumah warga. Bahkan di Jl Trunojoyo , tepatnya di depan Eks PJKA, banjir juga mulai menggenangi jalan raya. [pin/but]

  • Ini Prakiraan Cuaca Ngawi, Magetan, dan Ponorogo pada Senin 12 Mei 2025

    Ini Prakiraan Cuaca Ngawi, Magetan, dan Ponorogo pada Senin 12 Mei 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Warga Ngawi, Magetan, dan Ponorogo diimbau untuk memperhatikan prakiraan cuaca pada hari Senin, 12 Mei 2025. Berdasarkan informasi resmi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda yang disampaikan oleh prakirawan Oky Sukma Hakim, S.Tr., ketiga wilayah tersebut diperkirakan akan mengalami kondisi cuaca yang bervariasi sepanjang hari.

    “Cuaca di wilayah Jawa Timur bagian barat seperti Ngawi, Magetan, dan Ponorogo menunjukkan pola yang cukup dinamis. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi hujan ringan dan kabut yang bisa mengganggu aktivitas,” ungkap Oky saat dikonfirmasi, Minggu (11/5/2025).

    Cuaca Ngawi: Hujan Ringan di Pagi Hari, Cerah Menjelang Malam

    Di Kabupaten Ngawi, hujan ringan diperkirakan akan turun pada pagi hari sekitar pukul 06.00 WIB. Setelah itu, kondisi langit akan berubah menjadi berawan sejak pukul 09.00 WIB hingga sore hari. Menjelang malam, tepatnya mulai pukul 18.00 WIB, cuaca diprediksi membaik dengan kondisi langit yang cerah hingga pukul 21.00 WIB.

    “Warga Ngawi sebaiknya membawa payung saat beraktivitas di pagi hari karena hujan ringan bisa turun saat jam-jam sibuk,” tambah Oky.

    Suhu udara di wilayah ini berkisar antara 23 hingga 29 derajat Celcius, dengan kelembaban 75–97 persen. Angin berhembus dari arah selatan dengan kecepatan 18,5 km/jam.

    Cuaca Magetan: Nyaris Serupa dengan Ngawi

    Magetan diperkirakan akan mengalami cuaca yang sangat mirip dengan Ngawi. Hujan ringan juga akan terjadi pada pagi hari dan berlanjut dengan langit berawan hingga sore hari, lalu cerah menjelang malam.

    “Pola cuaca Magetan hampir identik dengan Ngawi, hanya saja suhunya sedikit lebih sejuk karena pengaruh topografi pegunungan,” jelas Oky.

    Suhu udara di Magetan berkisar antara 22 hingga 27 derajat Celcius. Kecepatan angin tercatat 18,5 km/jam dari arah barat laut, dengan kelembaban udara antara 79 hingga 97 persen.

    Cuaca Ponorogo: Kabut di Sore Hari, Cerah Saat Malam

    Berbeda dengan dua wilayah sebelumnya, Ponorogo akan diawali dengan cuaca cerah berawan pada pukul 06.00 WIB. Namun, mulai pukul 09.00 hingga 15.00 WIB, langit akan berawan. Menjelang malam, sekitar pukul 18.00 WIB, wilayah ini diperkirakan mengalami kondisi udara kabur sebelum akhirnya cerah kembali pada malam hari.

    Suhu udara berkisar antara 23 hingga 28 derajat Celcius dengan kelembaban cukup tinggi, yakni 76 hingga 99 persen. Angin bertiup dari arah barat laut dengan kecepatan 18,5 km/jam.

    BMKG Juanda mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Cuaca yang tampak cerah di pagi hari bisa saja berubah menjadi mendung atau hujan dalam hitungan jam.

    “Kami menyarankan masyarakat untuk rutin mengecek informasi cuaca harian melalui kanal resmi BMKG agar lebih siap dalam menjalankan aktivitas,” pungkas Oky.

    Dengan mengetahui prakiraan cuaca lebih awal, masyarakat diharapkan bisa lebih siap menghadapi segala kemungkinan di wilayahnya masing-masing. [mnd/suf]