Author: Beritajatim.com

  • Peringatan Waisak di Jember Rayakan Cinta Kasih

    Peringatan Waisak di Jember Rayakan Cinta Kasih

    Jember (beritajatim.com) – Peringatan Trisuci Waisak 2569 Buddhist Era (BE) di Kabupaten Jember, Jawa Timur, adalah perayaan cinta kasih umat manusia dan sesama makhluk di bumi.

    Perayaan cinta kasih ini ditandai dengan pelepasan sejumlah burung perkutut atau disebut Abhaya Dana oleh jemaat umat Buddha, di Vihara Dhamma Metta, Senin (12/5/2025).

    “Abhaya Dana berarti memberi kesejahteraan bagi makhluk lain. Kita membebaskan diri kita dari kebencian,” kata Samanera Uggadharo, seorang bikkhu muda.

    Pandita Muda Sutarno mengatakan, pembebasan makhluk berdasarkan cinta kasih. “Dengan cinta kasih ini kita memberi kebebasan makhluk lain untuk menghirup udara segar. Yang tadinya dikerangkeng, akhirnya dilepas ke alam bebas,” katanya.

    Sebenarnya detik-detik waisak jatuh pada pukul 23.55 WIB. Namun Vihara Dhamma Metta memajukan acara peribadatan pada pukul 08.15 WIB untuk mengakomodasi jemaat yang berdomisili jauh. “Tidak memungkinkan kalau kami tengah malam mengajak umat ke vihara,” kata Sutarno.

    Waisak tahun ini menekankan tema kebijaksanaan dasar keluhuran bangsa. “Keluhuran suatu bangsa tidak ditentukan oleh kekuatan militer atau kekayaan yang dimiliki negara tersebut. Tapi bagaimana kita sebagai masyarakat bertindak sesuai ajaran agama yang kita yakini,” kata Samanera Uggadharo.

    Kebijaksanaan dalam ajaran Buddha diperoleh melalui praktik sila dan meditasi. “Umat memiliki lima aturan kemoralan yang harus dijalani dalam kehidupan sehari-hari, yaitu tidak membunuh, tidak mencuri, tidak berbuat asusila, tidak berbohong, dan tidak minum minuman keras,” kata Samanera Uggadharo. [wir]

  • Imbauan Dinkes Jatim: Calon Jemaah Haji Diminta Jaga Pola Makan dan Olahraga untuk Cegah Meningitis – Influenza

    Imbauan Dinkes Jatim: Calon Jemaah Haji Diminta Jaga Pola Makan dan Olahraga untuk Cegah Meningitis – Influenza

    Surabaya (beritajatim.com) – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, dr. Erwin Astha Triyono, mengimbau agar para calon jemaah haji menjaga pola makan yang sehat serta rutin berolahraga guna menjaga daya tahan tubuh. Imbauan ini disampaikan pada Senin (12/5/2025) menjelang keberangkatan jemaah ke Tanah Suci.

    Menurut dr. Erwin, daya tahan tubuh yang kuat sangat penting agar jamaah tidak mudah terpapar penyakit menular seperti meningitis dan influenza saat menjalani ibadah haji di Makkah, Arab Saudi.

    “Karena meningitis ini virusnya, sumbernya, dari semua negara yang datang. Ada dari Afrika, ada yang dari Bangladesh, India, virusnya dibawa ke sana (Arab Saudi),” ucap dr. Erwin.

    Ia menegaskan bahwa meskipun seluruh calon jamaah haji sudah mendapatkan vaksin meningitis sebagai salah satu syarat keberangkatan, tetap saja kesehatan tubuh secara menyeluruh perlu dijaga secara mandiri.

    “Semua nanti bertempur di sana virusnya (dari berbagai negara). Sehingga daya tahan tubuh menjadi isu utama. Maksimalkan daya tahan tubuh,” ungkapnya.

    Selain meningitis, dr. Erwin juga menyoroti potensi penularan virus influenza yang dapat menyerang jemaah, terutama yang berusia lanjut. Virus influenza menurutnya sangat mudah menyebar apabila kondisi tubuh menurun akibat kelelahan atau penyakit bawaan.

    “Selain meningitis, influenza. Kalau sudah lebih banyak istirahat juga seharusnya. Sebisa mungkin lapor ke tim kesehatan kita. Terutama lapor terkait dengan penyakit-penyakit yang sudah diderita,” jelasnya.

    Ia pun mengingatkan agar para jamaah haji lansia tidak ragu untuk melapor ke tim medis jika mengalami gangguan kesehatan saat berada di Tanah Suci, demi mencegah komplikasi lebih lanjut.

    Sementara itu, data dari Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan (BBKK) Surabaya menunjukkan bahwa mayoritas calon jamaah haji yang akan berangkat melalui Embarkasi Surabaya mengalami berbagai gangguan kesehatan. Berdasarkan catatan BBKK per Kamis (8/5), gangguan paling dominan adalah hipertensi yang dialami oleh 86 orang calon jamaah.

    Kepala BBKK Surabaya, Rosidi Roslan, menyatakan bahwa hipertensi banyak ditemukan karena faktor usia dan perjalanan jauh yang dilakukan para jamaah dari berbagai daerah menuju ke Embarkasi Surabaya.

    “Kebanyakan saya melihat, dari catatan kita yang ada sekarang itu hipertensi yang paling banyak kasusnya. Setiap hari kami memeriksa sekitar 70 calon haji dan rata-rata hipertensi,” kata Rosidi.

    Ia juga menambahkan bahwa minimnya waktu istirahat setelah menempuh perjalanan jauh turut menjadi penyebab tekanan darah tinggi di kalangan jamaah calon haji.

    Dengan kondisi tersebut, pihak kesehatan mengimbau agar para calon jamaah haji lebih memperhatikan kondisi tubuh mereka, termasuk dengan memperbanyak istirahat, makan makanan bergizi, serta rutin mengecek kesehatan sebelum dan selama pelaksanaan ibadah haji. [ram/suf]

  • Hujan Lebat, Tanggul Sungai Ngrayung di Mojokerto Jebol

    Hujan Lebat, Tanggul Sungai Ngrayung di Mojokerto Jebol

    Mojokerto (beritajatim.com) – Hujan lebat yang menguyur wilayah Kabupaten Mojokerto menyebabkan tanggul Sungai Ngrayung di Desa Salen, Kecamatan Bangsal, Senin (12/5/2025) jebol. Akibatnya, air sungai meluap dan mengenangi area persawahan milik warga dan jalan desa.

    Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim mengatakan, tanggul di Sungai Ngrayung tepatnya di Dusun Salen, Desa Salen, Kecamatan Bangsal jebol sekira pukul 16.00 WIB.

    “Tanggul jebol saat hujan menguyur kawasan tersebut. Berdasarkan pantauan BMKG Juanda terjadi hujan dengan intensitas sedang sampai lebat yang berdurasi cukup lama sehingga mengakibatkan debit Sungai Ngerayung mengalami peningkatan,” ungkapnya.

    Akibatnya sungai tak bisa menahan derasnya air hujan dan menyebabkan tanggul tergerus dan jebol. Tanggul jebol ada dua titik, Khakim menjelaskan, titik pertama dengan luas ± 5 x 4 meter dan titik kedua dengan luas ± 2 x 4 meter. Tak hanya menyebabkan tanggul jebol, air meluap ke pemukiman.

    “Jalan desa tergenang air ± 15 cm, sementara area persawahan yang tergenang air dengan luas ± 10 hektar. Kondisi area persawahan belum ditanami, karena masih sebar bibit usai panen. Tim BPBD Kabupaten Mojokerto menuju ke lokasi untuk melakukan assessment dan kaji cepat,” katanya.

    Selain itu, juga turut hadir anggota Polsek, Koramil, Perangkat Desa dan warga setempat. Kondisi saat ini, lanjutnya air sudah menggenangi jalan desa dan area persawahan sehingga dibutuhkan gedek, glangsing, trocok bambu dan tanah urug untuk penanganan darurat. [tin/suf]

  • Pemancing di Pantai Lenggoksono Malang Tewas Digulung Ombak

    Pemancing di Pantai Lenggoksono Malang Tewas Digulung Ombak

    Malang (beritajatim.com) – Tim gabungan dari Satpolairud Polres Malang dan SAR berhasil menemukan jasad seorang pemancing yang hilang usai terseret ombak di perairan Pantai Lenggoksono, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang. Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Senin pagi (12/5/2025), sekitar tiga kilometer dari bibir pantai.

    Menurut Kasi Humas Polres Malang, AKP Bambang Subinajar, proses pencarian dilakukan secara intensif sejak pagi hari setelah menerima laporan dari masyarakat. Sejumlah pihak dikerahkan dalam pencarian ini, termasuk personel Satpolairud, relawan SAR, perangkat desa, serta nelayan setempat.

    “Korban berhasil ditemukan dalam kondisi mengambang sekitar 3 km dari pantai,” kata AKP Bambang dalam keterangannya, Senin (12/5/2025).

    Identitas korban diketahui bernama Yoga Aditya (22), warga Kecamatan Dampit. Ia dilaporkan hilang sejak Minggu sore (11/5/2025) sekitar pukul 15.30 WIB, saat sedang memancing di sekitar tebing Pantai Lenggoksono.

    Tim gabungan yang terdiri dari Satpolairud, Malang Selatan Rescue (MSR), Pantai Selatan Rescue (PSR), dan relawan lainnya langsung melakukan penyisiran sejak Senin pagi. Sekitar pukul 07.30 WIB, tim menerima informasi mengenai jasad yang terlihat mengapung di laut.

    “Korban langsung dievakuasi menggunakan perahu jukung oleh tim gabungan. Pukul 08.58 WIB, jenazah berhasil dibawa ke pinggir pantai dan dilakukan pemeriksaan oleh tim medis Puskesmas Tirtoyudo,” tegas Bambang.

    Hasil pemeriksaan medis menunjukkan korban mengalami luka pada bagian kaki yang diduga akibat benturan dengan karang. Selain itu, ditemukan juga adanya darah yang keluar dari hidung akibat kemasukan air laut.

    Bambang menyampaikan bahwa kepolisian akan terus berkomitmen dalam penanganan darurat kemanusiaan di wilayah pesisir. Ia juga mengingatkan masyarakat agar selalu berhati-hati dalam melakukan aktivitas di wilayah perairan selatan yang dikenal rawan gelombang tinggi.

    “Kami imbau kepada masyarakat dan wisatawan agar selalu memperhatikan kondisi cuaca dan ombak sebelum melakukan aktivitas di sekitar pantai. Keselamatan adalah yang utama,” ujarnya.

    Saat ini, jenazah korban telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk proses pemakaman. Polres Malang menyampaikan apresiasi atas sinergi dan kerja sama semua pihak yang terlibat dalam proses pencarian dan evakuasi korban. [yog/suf]

  • Umat Buddha Surabaya Doakan Keutuhan NKRI di Hari Waisak 2569 BE

    Umat Buddha Surabaya Doakan Keutuhan NKRI di Hari Waisak 2569 BE

    Surabaya (beritajatim.com) – Suasana khidmat menyelimuti perayaan Hari Raya Waisak 2569 BE di Vihara Buddhayana Dharmawira Centre (BDC) Surabaya, Senin (12/5/2025). Sekitar 500 umat Buddha dari berbagai penjuru kota memadati vihara sejak pukul 09.00 WIB hingga 11.00 WIB untuk mengikuti rangkaian ibadah suci tersebut.

    Perayaan Waisak tahun ini mengangkat tema nasional dari Sangha Agung Indonesia, yakni “Semangat Kebersamaan untuk Indonesia Maju”. Tema ini disampaikan langsung oleh pemimpin ibadah, Samanera (Bhikkhu Muda) Bhadra Susila, dalam khutbah Waisak atau Dhammadesana.

    “Ini merupakan sebuah ajakan bagi umat Buddha yang juga merupakan komponen tak terpisahkan dari bangsa Indonesia yang kita cintai ini. Untuk kita dipanggil, untuk secara bersama-sama mendukung kemajuan Indonesia dengan merajut kebersamaan,” kata Bhikkhu Bhadra Susila di hadapan ratusan umat.

    Samanera Bhadra menekankan pentingnya membangun semangat kebersamaan dari lingkungan terkecil, yakni keluarga, hingga ke lingkup komunitas Buddhis dan masyarakat luas. Menurutnya, kekuatan kebersamaan menjadi fondasi penting dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

    “Hari ini umat Buddha melaksanakan Puja Waisak dengan penyampaian Dhammadesana atau Khutbah Waisak. Lalu ibadahnya akan dilanjutkan dengan ‘detik-detik Waisak’, pada pukul 23.55.29 WIB nanti,” ucapnya menjelaskan rangkaian ibadah.

    Perayaan Waisak tahun ini tidak hanya berlangsung satu hari. Sehari sebelumnya, Minggu (11/5/2025), umat telah melangsungkan ritual pembersihan rupang bayi Bodhisattva sebagai bagian dari proses pensucian batin.

    “Dengan rangkaian membersihkan rupang itu kita membersihkan diri kita. Dari kekotoran-kekotoran batin, keserakahan, kebencian dan ketidakmautahuan. Dan pada ‘detik-detik Waisak’ malam nanti, akan dibacakan pesan Waisak dari Sangha Agung Indonesia,” ujar Bhadra Susila menutup penjelasan.

    Rangkaian perayaan ini menjadi momentum reflektif bagi umat Buddha untuk memperkuat nilai-nilai spiritual, menjaga kerukunan, dan mempererat tali persaudaraan lintas umat beragama dalam bingkai kebangsaan Indonesia. [ram/suf]

  • Munajat Cinta Bersama Habib Syech Tetap Digelar di Bojonegoro Meski Sempat Muncul Isu Penolakan

    Munajat Cinta Bersama Habib Syech Tetap Digelar di Bojonegoro Meski Sempat Muncul Isu Penolakan

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Agenda sholawatan bertajuk Munajat Cinta bersama Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf yang akan digelar di Masjid Al-Birru Pertiwi Bojonegoro pada Jumat, 16 Mei 2025, dipastikan tetap berlangsung sesuai rencana.

    Kepastian ini diberikan meski sebelumnya sempat muncul isu penolakan dari kelompok tertentu yang menyatakan keberatannya atas kehadiran ulama kondang tersebut.

    Flyer acara telah tersebar luas di berbagai kanal digital dan media sosial warga Bojonegoro sejak satu bulan terakhir. Antusiasme masyarakat pun mengalir deras, mengingat Habib Syech dikenal luas sebagai tokoh yang konsisten menyebarkan sholawat dan nilai-nilai cinta Rasulullah SAW.

    Ribuan jemaah dari berbagai daerah diperkirakan akan hadir dan memadati area Masjid Al-Birru dalam acara yang diprediksi berlangsung meriah dan penuh kekhusyukan ini.

    Namun di tengah tingginya antusiasme itu, muncul kabar mengenai adanya surat keberatan dari sejumlah pihak yang dikirimkan kepada Polres Bojonegoro serta pengelola Masjid Al-Birru. Meski tidak dijelaskan secara rinci isi dan dasar surat keberatan tersebut, pihak panitia tetap menyatakan kesiapan mereka dalam menyambut agenda keagamaan ini.

    Direktur Masjid Al-Birru Pertiwi, KH Agus Sholahuddin Shiddiq, menegaskan bahwa acara tetap akan digelar sebagaimana telah dijadwalkan. “InsyaAllah acara Munajat Cinta bersama Habib Syech tetap dilaksanakan. Ini bagian dari syiar cinta Nabi Muhammad yang membawa manfaat spiritual bagi umat,” ujarnya, Senin (12/5/2025).

    Pernyataan tersebut turut diamini oleh salah satu ustadz muda asal Bojonegoro, Su’udin Aziz, yang akrab disapa Mbah Udin. Tokoh asal Desa Sendangrejo, Kecamatan Dander itu menyampaikan bahwa penolakan terhadap suatu kegiatan publik seharusnya memiliki dasar hukum yang kuat.

    “Jika tidak ada indikasi kuat yang mengarah pada potensi kericuhan atau gangguan ketertiban, maka penolakan seperti itu tidak perlu ditanggapi secara serius. Kita percayakan sepenuhnya pada aparat keamanan,” tegasnya.

    Ia juga mengapresiasi kegiatan sholawatan ini sebagai wujud penguatan kecintaan umat Islam terhadap Rasulullah SAW.

    Panitia penyelenggara menyatakan telah berkoordinasi dengan pihak keamanan dan aparat kepolisian guna memastikan kelancaran dan ketertiban acara. Kehadiran ribuan jamaah yang diprediksi datang dari berbagai wilayah menjadi indikator kuat bahwa kegiatan ini mendapat tempat khusus di hati masyarakat, sekaligus menjadi ruang spiritual yang sarat makna dalam menyambut keberkahan dan kedamaian bersama sholawat Nabi. [lus/suf]

  • Tiga Bocah Hanyut Saat Mandi di Sungai Andong Ngawi, Satu Masih Hilang

    Tiga Bocah Hanyut Saat Mandi di Sungai Andong Ngawi, Satu Masih Hilang

    Magetan (beritajatim.com) – Tiga orang anak dilaporkan hanyut saat mandi di Dam Sungai Andong setelah diterjang banjir bandang kiriman dari lereng Gunung Lawu di Desa Teguhan, Paron, Ngawi, pada Senin, (12/5/2025), sekitar pukul 14.30 WIB. Ketiganya adalah Rifky Nur Hidayat (14), Asyraf Khairul Azam (13), dan Dimas Subuh Pamungkas (11), yang seluruhnya merupakan warga setempat.

    Dua korban, Dimas Subuh Pamungkas dan Asyraf Khairul Azam, berhasil selamat setelah sempat terseret arus sejauh sekitar 300 meter. Keduanya sempat berteriak minta tolong sebelum akhirnya ditolong oleh warga sekitar.

    Dimas, pelajar kelas 4 SD Negeri Teguhan, berhasil diselamatkan langsung oleh kakeknya, Simun (65), sementara Asyraf, pelajar kelas 6 di sekolah yang sama, berhasil keluar dari arus setelah mendapat arahan dari warga yang menolong.

    “Saya mendengar teriakan anak minta tolong. Saya datang, berhasil selamatkan cucu saya dan rekannya berhasil keluar sungai setelah diarahkan warga. Sementara satu korban lainnya hilang hingga sekarang. Banjir datang kiriman dari pegunungan,” ujar Simun, kakek Dimas.

    Korban yang hingga kini masih dinyatakan hilang adalah Rifky Nur Hidayat, pelajar kelas 7 SMP di Paron, yang merupakan anak pertama dari dua bersaudara pasangan Sarwono (44) dan Siti Kholifah (38), warga Desa Teguhan.

    “Awalnya ketiganya mandi, terus diterjang banjir yang datang tiba-tiba lalu hanyut. Dua selamat, satu hilang. Banjir air dari pegunungan,” ungkap Supriyono, Kepala Desa Teguhan.

    Petugas gabungan dari TNI, Polri, BPBD, dan relawan segera melakukan pencarian terhadap Rifky. Polisi juga meminta keterangan dari dua bocah yang selamat untuk mendalami kronologi kejadian. Hingga menjelang petang, Rifky belum juga ditemukan dan pencarian masih terus dilakukan. [fiq/suf]

  • Malam Penuh Makna di Klenteng Probolinggo, Dimulai dengan Pemandian Patung Buddha

    Malam Penuh Makna di Klenteng Probolinggo, Dimulai dengan Pemandian Patung Buddha

    Probolinggo (beritajatim.com) – Suasana khusyuk menyelimuti Klenteng Tri Dharma Sumber Naga, Kota Probolinggo, saat umat Buddha mengawali perayaan Hari Raya Waisak 2569 dengan ritual pemandian rupang. Kegiatan ini dilaksanakan pada Senin (12/5/2025) sejak pukul 10.00 WIB di Jalan Wr. Supratman No. 127, Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan.

    Ritual sakral tersebut menjadi pembuka rangkaian Tri Suci Waisak yang diperingati setiap tahun oleh umat Buddha. Hari Raya Waisak dikenal sebagai momen suci yang memperingati tiga peristiwa besar dalam kehidupan Sang Buddha Gotama.

    Ketua II TITD Klenteng Sumber Naga, Ervan Sujianto, menjelaskan bahwa Waisak bukan sekadar perayaan biasa. “Waisak ini merupakan hari kelahiran Sang Buddha Gotama sekaligus simbol pencapaian kebuddhaan,” ujarnya.

    Ia menyebutkan, suasana Waisak sangat berbeda dibandingkan dengan perayaan Imlek atau Cap Go Meh yang penuh dengan hiburan. Tri Suci Waisak justru dipenuhi dengan doa, kontemplasi, dan kesunyian yang bermakna.

    Menurut Ervan, masyarakat umum juga diperbolehkan mengikuti serangkaian kegiatan keagamaan di klenteng tersebut. “Kami tidak mewajibkan siapa pun untuk ikut serta dalam ritual dan doa. Namun, siapa saja yang berkenan, kami persilakan,” tambahnya.

    Menjelang malam Waisak, umat Buddha akan mengelilingi klenteng sebanyak tiga kali sebagai bentuk penghormatan. Prosesi tersebut dilakukan searah jarum jam dan dimulai sekitar pukul 19.00 WIB.

    “Penghormatan ini dilakukan sebagai simbol penghormatan terhadap kebuddhaan tertinggi dan tempat ibadah,” jelas Ervan. Kegiatan ini juga menjadi momen reflektif bagi umat untuk merenungkan ajaran Sang Buddha.

    Rangkaian Waisak ini tidak hanya menjadi kegiatan keagamaan semata, tetapi juga bentuk pelestarian budaya spiritual. Umat yang hadir tampak membawa dupa, bunga, dan lilin sebagai bagian dari persembahan.

    Puncak perayaan Hari Raya Waisak 2569 direncanakan jatuh pada pukul 23.55 WIB. Momentum sakral ini diyakini sebagai waktu turunnya berkah dan pencerahan bagi seluruh umat Buddha.

    “Semoga perayaan Waisak tahun ini membawa kedamaian dan ketenangan bagi seluruh umat serta masyarakat luas,” tutup Ervan penuh harap. [ada/aje]

  • Berat Badan Naik: Jane Tunjukkan Tanda Kehamilan, Begini Kata TWSL Probolinggo!

    Berat Badan Naik: Jane Tunjukkan Tanda Kehamilan, Begini Kata TWSL Probolinggo!

    Probolinggo (beritajatim.com) – Seekor singa betina bernama Jane, berusia 9 tahun yang berada di Taman Wisata Studi Lingkungan (TWSL) Kota Probolinggo, menunjukkan tanda-tanda bunting. Namun, untuk memastikan kehamilan tersebut, Jane belum dapat di-USG karena belum bisa ditimbang berat badannya.

    Jane dipasangkan dengan singa jantan bernama Sera yang sama-sama didatangkan dari Taman Safari Prigen II Pasuruan pada tahun 2020. Keduanya saat ini ditempatkan dalam kandang besi yang memungkinkan pengawasan lebih ketat.

    Kepala UPT TWSL Kota Probolinggo, Muhammad Robert Fuad Alhadi menyebut tanda kehamilan Jane mulai terlihat sejak Maret 2025 lalu. “Tumbuh puting di tubuh Jane, itu bisa dijadikan tanda kehamilan,” terangnya.

    Selain perubahan fisik, Jane juga mengalami peningkatan nafsu makan yang signifikan. Sementara selama bulan puasa kemarin, baik Jane maupun Sera justru mengalami penurunan nafsu makan sebagai indikasi masa birahi.

    “Namun sekali lagi, itu hanya perkiraan kami karena belum ada pemeriksaan medis yang akurat,” imbuh Robert. Saat ini pihaknya masih terus memantau kondisi Jane secara intensif.

    Menurut Robert, ada dua dokter yang memberikan pendapat berbeda mengenai kondisi Jane. Satu pihak meyakini Jane sedang hamil berdasarkan pengamatan visual, sementara yang lain menyebut itu hanya kenaikan berat badan biasa.

    Untuk memastikan kehamilan, Jane harus menjalani USG, namun sebelumnya harus diketahui berat badannya agar dosis anestesi bisa dihitung tepat. “Tetapi ya apa cara nimbang berat badannya? Kami kendalanya di situ,” tutur Robert.

    Selain itu, diperlukan kehadiran dokter hewan berpengalaman dalam prosedur bius agar tidak membahayakan nyawa Jane. “Kalau dosis anestesi kurang nanti Jane bangun, dan itu berbahaya buat kami,” katanya.

    Koordinator Satwa TWSL, Nur Hidayat menambahkan bahwa jika Jane benar hamil tahun ini, maka ini akan menjadi kehamilannya yang keempat. “Nah, rata-rata di kehamilan keempat, induk itu akan merawat sendiri,” jelasnya.

    Pada kehamilan-kehamilan sebelumnya, Jane tidak berhasil merawat anak-anaknya sehingga semuanya mati. Oleh karena itu, pihak TWSL juga telah memasang CCTV di sekitar kandang untuk memantau proses kelahiran dan merespons cepat jika diperlukan. [ada/aje]

  • DPKPP Kota Probolinggo Siapkan 1.400 Dosis Vaksin PMK Jelang Idul Adha

    DPKPP Kota Probolinggo Siapkan 1.400 Dosis Vaksin PMK Jelang Idul Adha

    Probolinggo (beritajatim.com) – Menjelang Hari Raya Idul Adha, Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (DPKPP) Kota Probolinggo kembali menerima tambahan vaksin PMK. Sebanyak 1.400 dosis vaksin disalurkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam bentuk 44 botol vaksin.

    Tambahan vaksin tersebut diperuntukkan bagi hewan kurban, seperti sapi dan kambing, guna mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK). Vaksinasi ini menjadi bagian dari upaya preventif untuk menjamin kesehatan hewan kurban yang akan disembelih saat Idul Adha.

    Kepala DPKPP Kota Probolinggo, Aries Santoso, mengatakan bahwa vaksinasi akan terus dilakukan untuk meningkatkan imunitas hewan ternak. “Maka dengan tambahan vaksinasi PMK ini, DPKPP akan terus melakukan vaksinasi kepada hewan kurban baik itu sapi atau kambing,” ujarnya.

    Selain melaksanakan vaksinasi, DPKPP juga akan melakukan pendataan terhadap para pedagang hewan kurban. Pendataan ini penting untuk memantau kelayakan hewan dan memastikan tidak ada yang dijual dalam kondisi sakit.

    Jika ditemukan hewan yang belum cukup umur atau menunjukkan gejala penyakit, DPKPP akan memberikan peringatan kepada penjual.

    “Kami akan himbau pedagang untuk tidak menjual hewan tersebut demi menjaga keamanan masyarakat,” kata Aries.

    Ia menegaskan bahwa selama belum ada jaminan bebas PMK, vaksinasi akan terus dilakukan secara berkala. Hal ini disebabkan oleh tingginya mobilitas hewan ternak yang berpotensi menyebarkan penyakit antar daerah.

    Data dari DPKPP mencatat, sejak Januari hingga April 2025, sebanyak 3.673 ekor hewan ternak telah divaksinasi. Rinciannya terdiri dari 1.185 sapi, 176 kambing, dan 2.312 ekor domba.

    Aries menambahkan bahwa ketersediaan vaksin ini sangat membantu dalam menjaga kualitas hewan kurban.

    “Kami berharap masyarakat bisa lebih tenang karena kesehatan hewan kurban dijaga secara maksimal,” ujarnya.

    Dengan dukungan vaksinasi dan pengawasan ketat, DPKPP optimistis pelaksanaan kurban tahun ini dapat berjalan lancar dan aman. Aries pun mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga kesehatan hewan ternak menjelang hari raya. [ada/aje]