Author: Beritajatim.com

  • Pastikan Warga Tertangani, Bupati dan Wakil Bupati Pamekasan Tinjau Langsung Titik Banjir

    Pastikan Warga Tertangani, Bupati dan Wakil Bupati Pamekasan Tinjau Langsung Titik Banjir

    Pamekasan (beritajatim.com) – Bupati dan Wakil Bupati Pamekasan, KH Kholilurrahman dan Sukriyanto meninjau langsung titik banjir yang melanda wilayah perkotaan Pamekasan, Senin (12/5/2025).

    Dalam peninjauan titik banjir tersebut, Kholil-Sukri didampingi sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Pamekasan, di antaranya Kepala Dinas PUPR, Amin Jabir, Kepala Dinas Sosial (Dinsos), Herman Hidayat, Plt Kalaksa BPBD, Akhmad Dhofir, Camat Pamekasan, Rahmat Kurniadi Suroso, serta sejumlah pejabat lainnya.

    Dalam kesempatan tersebut, keduanya meninjau salah satu titik banjir yang dikategorikan relatif parah, di antaranya di kawasan Desa Laden, serta titik banjir di Kelurahan Patemon, Kecamatan Pamekasan.

    “Kami ingin memastikan bahwa seluruh masyarakat terdampak benar-benar tertangani dengan baik, pemerintah daerah terus berkoordinasi dengan BPBD bersama dinas terkait untuk percepatan penanganan,” kata KH Kholilurrahman.

    Tidak hanya itu, pihaknya juga ingin memastikan kondisi warga terdampak banjir yang terjadi akibat intensitas hujan deras yang terjadi sejak Minggu (11/5/2025) kemarin. “Kami juga berkesempatan berdialog dengan warga terdampak, sekaligus menanyakan kondisi mereka, sekaligus memastikan bantuan logistik dan medis tersalurkan,” ungkapnya.

    “Tidak kalah penting, kami juga ingin melakukan peninjauan secara menyeluruh dari hulu ke hilir untuk mengatasi masalah banjir di Pamekasan. Sebab kami meyakini pengerukan permukaan sungai saja tidak cukup untuk mengurangi dampak banjir,” jelasnya.

    Karena itu, pihaknya segera melakukan langkah konkrit untuk menanggulangi bencana banjir yang kerap mengepung perkotaan di daerah yang dipimpinnya. “Salah satu upaya yang akan kita lakukan, yakni dengan cara melakukan perluasan anak sungai yang kita harapkan dapat membantu mengurangi dampak banjir di Pamekasan,” pungkasnya.

    Berdasar data BPBD Pamekasan, titik banjir menyebar di 9 desa/kelurahan yang tersebar di dua kecamatan berbeda di wilayah setempat. Meliputi kecamatan Pademawu, tersebar di 3 desa/kelurahan, yakni Desa Lemper, Desa Sumedangan, serta Kelurahan Barurambat Timur.

    Sementara Kecamatan Pamekasan, tersebar di enam desa/kelurahan berbeda yang menjadi pusat banjir. Meliputi meliputi 1 Desa, yakni Desa Laden, serta lima Kelurahan berbeda, masing-masing Kelurahan Barurambat Kota (Barkot), Jungcangcang, Kangenan, Patemon, dan Parteker. [pin/aje]

  • Angin Kencang Terjang Panekan Magetan, Satu Pemancing Luka

    Angin Kencang Terjang Panekan Magetan, Satu Pemancing Luka

    Magetan (beritajatim.com) – Angin kencang melanda Kelurahan Panekan, Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan, pada Senin (12/5/2025) sore. Bencana cuaca ini menyebabkan kerusakan pada bagian atap salah satu tempat pemancingan serta mencederai seorang warga yang tengah memancing.

    Korban bernama Zainul (40), warga setempat, mengalami luka di jari tangan kanan akibat tertimpa material atap yang lepas.

    “Sementara hasil pendataan kami yakni tempat pemancingan dan tempat pengolahan sampah saja yang mengalami kerusakan di bagian atap. Ada korban luka ringan, sudah mendapatkan perawatan di Puskesmas Panekan. Saat ini sudah dibawa pulang untuk rawat jalan,” terang Eka Wahyudi, Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan.

    Rekaman video warga memperlihatkan momen angin kencang berembus kuat di area lahan pertanian dekat lokasi pemancingan milik warga dan tempat pengolahan sampah di dusun setempat. BPBD memastikan bahwa rumah warga di Dusun Ploso Tinil tidak terdampak langsung oleh kejadian tersebut.

    BPBD Magetan mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, meskipun wilayah Magetan tidak termasuk dalam daerah yang diprediksi mengalami angin kencang oleh BMKG Juanda.

    “Kami harap masyarakat agar selalu waspada dengan adanya cuaca ekstrem yang mungkin saja terjadi di wilayah Kabupaten Magetan,” tambah Eka.[fiq/aje]

  • Dirut PT WUS Sumenep: Kalau Tidak Ada Biaya Penyusutan, Kami Pasti Untung

    Dirut PT WUS Sumenep: Kalau Tidak Ada Biaya Penyusutan, Kami Pasti Untung

    Sumenep (beritajatim.com) – Kondisi PT Wira Usaha Sumekar (WUS), salah satu BUMD Sumenep menjadi sorotan karena pada 2025 tidak bisa menyetor ‘dividen’ ke daerah. Alasannya karena pemasukan hanya cukup untuk biaya operasional perusahaan.

    Bidang usaha yang dikelola PT WUS saat ini adalah SPBU. Ada tiga SPBU yang dikelola, yakni SPBU di Kecamatan Kota, Kecamatan Lenteng, dan di Legung Kecamatan Batang-batang. Masih ditambah pom mini khusus solar di Kecamatan Nonggunong Pulau Sepudi, dan di Desa Tamberu Kecamatan Batumarmar Pamekasan.

    Direktur Utama PT WUS, Zainul Ubbadi mengaku dirinya menyadari sepenuhnya tudingan miring yang menyatakan, bagaimana bisa rugi? Kan jual bensin yang sudah jelas ada untungnya karena ada selisih harga antara harga kulak dan harga jual.

    Menurut obet, panggilan akrab Zainul Ubbadi, secara kasat mata, perkiraan orang-orang tersebut memang tidak salah. Namun untuk PT WUS, ada biaya lain yang harus ditanggung, yakni biaya penyusutan. Besarnya 0,5 persen per tahun.

    “Jadi laba perusahaan masih digunakan untuk membayar biaya penyusutan itu. Kalau saja kami tidak harus membayar biaya penyusutan, pasti perusahaan kami untung. Keuntungannya bisa mencapai Rp 350 juta,,” ujarnya.

    Kondisi keuangan perusahaan diperparah dengan piutang masa lalu PT WUS. Sesuai keputusan BPK, karena yang bersangkutan telah meninggal dan ahli waris tidak mempunyai kemampuan untuk membayar, maka BPK melakukan penghapusan hutang.

    “Tapi penghapusan hutang itu bukan berarti hutangnya dianggap lunas. Penghapusan hutang itu di buku, jadi tidak lagi tertulis hutang. Tetapi secara kenyataan, PT WUS tetap harus melunasi piutang itu dengan cara dicicil. Kewajiban ini tentu saja menambah berat beban keuangan perusahaan,” ungkap Obet.

    Karena itu, ia mengatakan bahwa salah satu cara agar PT WUS kembali bisa mendapatkan laba adalah dengan mengelola dana participating interest (PI) perusahaan migas yang pengeborannya masih aktif. Selama ini, PT WUS mengelola PI dari Medco Energy. Namun karena aktivitas pengeboran makin berurang, maka tidak ada lagi dana PI yang bisa dikelola PT WUS.

    Untuk bisa kembali mengelola PI, PT WUS harus menyesuaikan dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Permen ESDM) Republik Indonesia nomor 37/2016, yang mensyaratkan pemerintah daerah wajib memenuhi paling sedikit memiliki saham 99 persen pada BUMD yang akan mengelola PI dan sisa kepemilikan sahamnya terafiliasi seluruhnya dengan pemerintah daerah.

    Saat ini kepemilikan saham pemerintah daerah pada PT WUS sebesar 75,30 persen. Sedangkan saham lain yang dimiliki PT MMI sebesar 24,20 persen, Perumda Sumekar sebesar 0,45 persen, dan Agus Suryawan sebesar 0,05 persen.

    “Karena itu kami memerlukan penyertaan modal untuk pembelian saham pihak lain, agar nantinya saham yang dimiliki Pemkab sebesar 99,5 persen. Itu baru bisa memenuhi syarat untuk kembali mengelola PI,” paparnya.

    Ia menjelaskan, penyertaan modal itu bukan dalam bentuk suntikan dana, tapi untuk pembelian saham pihak lain. Artinya PT WUS tidak menerima uang dalam penyertaan modal ini.

    “Itu sebabnya kami mengajukan penyertaan modal. Tapi sampai saat ini Raperda penyertaan modal ini belum dibahas DPRD Sumenep. Padahal pengajuan menjadi pengelola PI ini berbatas waktu,” ujarnya.

    Sementara Wakil Ketua Komisi II DPRD Sumenep, Irwan Hayat membenarkan bahwa Raperda tentang Penyertaan Modal untuk PT. WUS hingga saat ini belum dibahas lebih lanjut, karena masih ada sejumlah pertimbangan di luar aspek administratif.

    “Kami tidak menginginkan Perda ini jadi produk hukum yang malah menimbulkan dampak hukum. Karena itu, kita kaji secara mendalam. Jangan sampai juga sudah kadung keluar modal, tapi pemasukan dari dana PI tetap tidak ada,” tukasnya.  [tem/suf]

  • Libur Panjang Waisak, Ribuan Wisatawan Serbu Destinasi Wisata Banyuwangi

    Libur Panjang Waisak, Ribuan Wisatawan Serbu Destinasi Wisata Banyuwangi

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Momen libur panjang Waisak yang berlangsung sejak Sabtu hingga Selasa (13/5/2025) menjadi berkah bagi sektor pariwisata Banyuwangi. Ribuan wisatawan dari berbagai daerah memadati berbagai destinasi wisata di kabupaten paling timur Pulau Jawa ini. Sejumlah hotel dan homestay bahkan dilaporkan penuh selama empat hari masa liburan.

    “Alhamdulillah libur panjang Waisak menjadi berkah bagi Banyuwangi. Kami monitor sebagian besar destinasi wisata kebanjiran pengunjung,” ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Senin (12/5/2025).

    Bupati Ipuk mengungkapkan, peningkatan jumlah wisatawan terjadi di hampir seluruh destinasi unggulan dan wisata buatan yang dikelola pemerintah maupun swasta. Ia menambahkan bahwa banyak penginapan dan hotel yang mengalami keterisian penuh.

    “Selain destinasi wisata, kami juga menerima laporan bahwa hotel-hotel juga kebanjiran tamu. Banyak yang full booking. Kami terus meminta para pelaku dan pengelola wisata untuk memberikan pelayanan yang terbaik,” lanjutnya.

    Plt. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, Taufik Rohman, menyebutkan Pulau Bedil di perairan Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran sebagai salah satu destinasi baru yang mencuri perhatian selama libur panjang ini. Pulau Bedil menawarkan pesona alam bahari yang memukau dengan panorama pulau-pulau kecil yang mengelilinginya.

    “Berbagai aktivitas bisa dilakukan, mulai dari berenang di area laguna yang relatif tenang, snorkeling mengintip biota bawah air, hingga sekadar bersantai menikmati pemandangan langsung ke arah Samudera Hindia yang indah,” terang Taufik.

    Tak hanya Pulau Bedil, sejumlah destinasi lain juga mencatat lonjakan pengunjung yang signifikan. Hutan de Djawatan di Kecamatan Cluring, misalnya, mencatat 3.600 pengunjung hanya pada hari Minggu, angka yang naik lebih dari tiga kali lipat dari hari biasa.

    Sementara Pantai Pulau Merah dan Pantai Grand Watudodol masing-masing dikunjungi lebih dari 2.000 wisatawan. Taman Wisata Alam Gunung Ijen juga mencatat kunjungan sekitar 1.800 orang. Pantai Mustika menerima sekitar 1.100 pengunjung, dan Pantai Cacalan dikunjungi lebih dari 1.600 wisatawan.

    “Itu adalah sebagian dari destinasi yang sistem pengunjungnya terintegrasi ke kami. Destinasi-destinasi lainnya, dari pantauan kami, juga mengalami peningkatan kunjungan yang signifikan,” tambah Taufik.

    Ia memperkirakan lonjakan kunjungan wisatawan akan terus berlangsung hingga akhir masa libur panjang. “Kemungkinan hingga hari Selasa pengunjung akan ramai,” ujarnya.

    Meningkatnya kunjungan wisata juga tercermin dari tingkat okupansi hotel dan homestay yang mencapai seratus persen. Hilman Thonthowi, Asisten Marcomm Manager Aston Banyuwangi, menyatakan bahwa seluruh kamar di hotel tempatnya bekerja sudah dipesan sejak Jumat. “Untuk kamar banyak yang full. Rata-rata dari luar kota. Mulai berdatangan hari Jumat,” pungkas Hilman.

    Fenomena ini menjadi indikasi positif kebangkitan pariwisata Banyuwangi pascapandemi serta menunjukkan tingginya minat wisatawan terhadap destinasi-destinasi alam dan budaya yang ditawarkan daerah ini. [alr/suf]

  • Mobil Honda Brio Terbalik di Tikungan Sarangan Magetan, Diduga Akibat Rem Blong

    Mobil Honda Brio Terbalik di Tikungan Sarangan Magetan, Diduga Akibat Rem Blong

    Magetan (beritajatim.com) – Sebuah mobil Honda Brio kuning mengalami kecelakaan tunggal di jalur Cemorosewu–Plaosan, masuk Dusun Singolangu Atas, Kelurahan Sarangan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, pada Senin malam (12/5/2025). Tepatnya di dekat swalayan di lingkungan setempat.

    Kendaraan dengan nomor polisi K 1532 JA dikemudikan oleh Nurulliana Pratiwi (30), anggota Polri asal Grobogan, Jawa Tengah. Dalam mobil tersebut turut serta empat penumpang, yakni Ali Mahfudz (37), Niken Widyastuti (35), JH (10), dan JA (6). Rombongan ini sedang dalam perjalanan dari arah Cemorosewu menuju pusat kota Magetan.

    Keterangan dari pihak kepolisian menyebutkan bahwa kendaraan kehilangan kendali saat melintasi tikungan tajam. Diduga, sistem pengereman mobil tidak bekerja optimal sehingga menyebabkan mobil menabrak pembatas jalan dan terguling.

    Akibat insiden tersebut, penumpang bernama Niken Widyastuti mengalami nyeri pada tangan kiri dan telah mendapatkan penanganan medis. Meski tidak ada korban jiwa, kerugian materiil diperkirakan mencapai Rp5 juta.

    Seorang warga bernama Nanda, yang berada tidak jauh dari lokasi saat kejadian, mengatakan bahwa area tersebut memang cukup rawan. “Tadi malam kabutnya cukup tebal dan jalannya juga sepi. Tikungan di situ memang sering mengejutkan kalau tidak waspada. Untungnya mobil tidak sampai masuk ke jurang,” ujar Nanda.

    Personel dari Polsek Plaosan segera menuju lokasi untuk mengamankan tempat kejadian perkara dan mengevakuasi kendaraan. Petugas juga mengimbau pengguna jalan agar meningkatkan kewaspadaan, terutama di jalur pegunungan seperti Cemorosewu–Sarangan yang dikenal memiliki tikungan tajam dan sering berkabut saat malam hari. [fiq/ted]

  • Gunung Semeru Erupsi, Abu Vulkanik Membumbung 1Km ke Langit Lumajang

    Gunung Semeru Erupsi, Abu Vulkanik Membumbung 1Km ke Langit Lumajang

    Lumajang (beritajatim.com) – Malam itu, langit di atas Kabupaten Lumajang kembali diselimuti debu vulkanik.

    Gunung Semeru, gunung tertinggi di Pulau Jawa, meletus pada Senin malam, 12 Mei 2025 pukul 21.52 WIB, memuntahkan kolom abu setinggi 1.000 meter dari puncaknya.

    Erupsi ini bukan hanya sekadar fenomena alam—bagi warga di lereng gunung, dentuman itu adalah alarm waspada.

    Di Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru, Gufron Alwi mencatat aktivitas tersebut dengan cermat. Ia menyampaikan bahwa letusan terekam seismograf dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi 116 detik.

    “Terjadi erupsi Gunung Semeru pada pukul 21.52 WIB, dengan tinggi kolom letusan teramati mencapai 1.000 meter. Kolom abu berwarna putih hingga kelabu condong ke arah barat daya,” ujar Gufron dalam keterangan tertulis.

    Meski tidak menimbulkan korban maupun kerusakan, otoritas tetap mengingatkan warga untuk siaga. Kepala Bidang Kedaruratan dan Rehabilitasi BPBD Lumajang, Yudhi Cahyono, menegaskan bahwa aktivitas masyarakat masih dibatasi hingga 13 kilometer di sepanjang Besuk Kobokan, terutama pada sektor tenggara.

    “Pembatasan ini bukan tanpa alasan. Masyarakat juga diminta tidak beraktivitas dalam radius 500 meter dari sempadan sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berisiko terlanda awan panas dan aliran lahar,” jelasnya.

    Hingga kini, status Gunung Semeru masih berada di level II atau waspada, yang berarti potensi bahaya tetap ada, terutama saat cuaca buruk. Awan panas guguran, guguran lava pijar, hingga banjir lahar menjadi ancaman nyata di kawasan hulu sungai yang berhulu di puncak Semeru.

    “Kita harus tetap waspada terhadap potensi guguran material dan lahar, terutama saat hujan deras mengguyur kawasan puncak,” tutur Yudhi lagi.

    Dengan kondisi ini, pihak berwenang terus mengimbau masyarakat untuk mematuhi rekomendasi dan tidak beraktivitas di zona bahaya. Gunung Semeru, meski menawan, kembali menunjukkan bahwa ia adalah kekuatan alam yang tak bisa diprediksi sepenuhnya. (ted)

  • DPRD Jatim Warning Potensi Pungli PPDB 2025, Minta Pengawasan Diperketat

    DPRD Jatim Warning Potensi Pungli PPDB 2025, Minta Pengawasan Diperketat

    Surabaya (beritajatim.com) – Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Deni Wicaksono, angkat bicara soal maraknya laporan dugaan pungutan liar (pungli) menjelang proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2025. Dia menyebut, praktik pungli masih menjadi momok tahunan yang tak kunjung diselesaikan secara serius oleh Dinas Pendidikan Jawa Timur.

    Deni menegaskan bahwa modus pungli bisa bertransformasi dalam bentuk sumbangan atau iuran yang dibungkus hasil rapat komite sekolah. Menurutnya, ini menjadi indikasi lemahnya pengawasan dan tidak maksimalnya pelaksanaan program pendidikan gratis dan tuntas (tistas) di Jawa Timur.

    “Setiap tahun masalahnya cenderung sama. Beberapa temuan memang mengindikasikan adanya pungli. Kami berharap dengan sistem yang baru, hal ini bisa diminimalkan,” ujar Deni Wicaksono, Minggu (11/5/2025).

    Politikus muda dari Fraksi PDI Perjuangan ini juga mengungkapkan fakta bahwa masih ada sekolah yang memberlakukan sumbangan dengan patokan batas atas dan bawah. Padahal, sistem semacam itu bisa menimbulkan tekanan psikologis bagi orang tua siswa dan membuka ruang penyimpangan.

    “Kami membuka diri menerima laporan apabila nanti dalam pelaksanaan PPDB ditemukan hal-hal yang tidak sesuai aturan,” lanjutnya.

    Menurut Deni, akar persoalan ini bukan semata-mata pada peserta didik atau orang tua, tetapi pada inkonsistensi penerapan regulasi di tingkat satuan pendidikan. Deni menilai pengawasan di lapangan masih lemah, termasuk peran kepala cabang dinas pendidikan yang seharusnya bisa lebih proaktif.

    “Fungsi kepala cabang dinas semoga lebih bisa dikuatkan. Kepala sekolah juga akan kami dorong agar memberikan rekomendasi yang tepat terkait PPDB dan pelaksanaan tistas, supaya tidak ada pungutan yang membebani orang tua siswa,” jelasnya.

    Alumnus FISIP Universitas Airlangga Surabaya ini juga menyebut buruknya komunikasi antara sekolah dan wali murid yang kerap kali memicu salah paham dan berujung pada keresahan masyarakat. Menurut Deni, penyampaian informasi yang tidak transparan kerap dimanfaatkan sebagai celah untuk praktik pungli.

    “Kami akan menguatkan kembali program-program yang sudah direncanakan, agar pelaksanaannya berjalan lebih baik dan tidak menimbulkan polemik,” pungkas politisi dari Dapil Jatim IX ini.

    Seperti diketahui, Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Jawa Timur menyebut potensi terjadinya pungutan liar (pungli) dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ini.

    Kepala Perwakilan Ombudsman Jatim, Agus Muttaqin, menyebut bahwa praktik tersebut masih ditemukan di sejumlah sekolah dan perlu diantisipasi secara serius. [asg/suf]

  • Banjir Melanda 9 Desa di Pamekasan: Ribuan Warga Terdampak, Fasilitas Umum Terendam

    Banjir Melanda 9 Desa di Pamekasan: Ribuan Warga Terdampak, Fasilitas Umum Terendam

    Pamekasan (beritajatim.com) – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Pamekasan pada Senin (12/5/2025), menyebabkan banjir meluas hingga ke sembilan desa/kelurahan yang tersebar di dua kecamatan. Dua kecamatan yang terdampak meliputi Pademawu dan Pamekasan (kota), dengan total ribuan warga dan sejumlah fasilitas umum terkena dampak.

    “Update terakhir, titik banjir melanda 9 desa/kelurahan di Pamekasan. Meliputi 3 desa/kelurahan di kecamatan Pademawu, serta 6 desa/kelurahan di Kecamatan Kota (Pamekasan),” ujar Plt Kalaksa BPBD Pamekasan, Akhmad Dhofir.

    Di Kecamatan Pademawu, banjir tercatat melanda Desa Lemper, Desa Sumedangan, dan Kelurahan Barurambat Timur. Di Desa Lemper, Dusun Laok menjadi titik paling terdampak, dengan 63 kepala keluarga (KK), dua tempat ibadah, satu fasilitas pendidikan, dan empat lokasi pemakaman umum tergenang air.

    Desa Sumedangan mengalami dampak terparah di Dusun Parseh, terutama pada RT 3 dan RT 4 RW 3. Banjir di wilayah ini berdampak pada 254 KK atau sekitar 800 jiwa. Sementara itu, di Kelurahan Barurambat Timur, kawasan Genteng, termasuk Jl Jokotole dan sejumlah gang sempit, ikut terendam dan memengaruhi 46 KK.

    Sementara di Kecamatan Pamekasan (kota), Desa Laden menjadi salah satu titik paling terdampak, dengan 215 KK terendam banjir hingga setinggi 50 cm. Lokasi terdampak meliputi Jl Raya Jalmak dan Kantor Laboratorium Pertanian Jawa Timur.

    Lima kelurahan di wilayah kota yang juga terendam meliputi Kelurahan Barurambat Kota (Barkot), Jungcangcang, Kangenan, Patemon, dan Parteker. Di Barkot, banjir berdampak pada 57 KK yang tinggal di Jl Jagalan, Jl Jingga, dan Jl Trunojoyo Gang 1.

    Di Kelurahan Jungcangcang, lebih dari 340 KK terdampak. Banjir juga merendam fasilitas umum seperti Kantor Pajak, SDN Jungcangcang 3 dan 5, SMPN 1 Pamekasan, dua tempat ibadah, serta Pesantren Darussalam. Di Kangenan, sekitar 430 jiwa dari 160 KK terdampak.

    Kelurahan Patemon melaporkan 239 KK terdampak. Genangan air juga ditemukan di SMA 1 Muhammadiyah Pamekasan, SDN Patemon 2, Kantor Kelurahan, dan dua tempat ibadah. Sedangkan di Kelurahan Parteker, 147 KK terdampak, termasuk fasilitas umum seperti Jl Cokroatmodjo dan lingkungan sekitar Kantor Kelurahan.

    BPBD Pamekasan telah mengambil langkah cepat sebagai respons atas bencana ini. “Upaya yang kita lakukan di antaranya menuju titik banjir untuk melakukan assessment dan evakuasi warga terdampak,” terang Akhmad Dhofir.

    Selain itu, pihaknya juga telah mendistribusikan bantuan darurat. “Termasuk juga memberikan bantuan berupa nasi bungkus, penyerahan bantuan alat bersih-bersih pasca banjir, bantuan makanan siap saji hingga melaporkan kejadian kepada pimpinan maupun instansi terkait,” imbuhnya.

    Hingga saat ini, air mulai surut di beberapa wilayah terdampak. “Untuk saat ini, Alhamdulillah air sudah mulai perlahan surut, dan semoga segera surut,” tutup Akhmad Dhofir. [pin/suf]

  • Jalan Rusak Parah di Jalur Wisata Ngopak–Banyu Biru, Warga Pasuruan Desak Pemerintah Bertindak

    Jalan Rusak Parah di Jalur Wisata Ngopak–Banyu Biru, Warga Pasuruan Desak Pemerintah Bertindak

    Pasuruan (beritajatim.com) – Kondisi jalan penghubung antara Ngopak dan Banyu Biru di wilayah timur Kabupaten Pasuruan kini memprihatinkan. Jalur utama menuju destinasi wisata unggulan itu rusak parah dan tak kunjung mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah.

    Warga setempat pun mulai menyuarakan rasa kecewa mereka, terutama karena kerusakan jalan dinilai sangat mengganggu aktivitas sehari-hari dan kunjungan wisatawan.

    Muhammad, salah satu warga yang kerap melintasi jalan tersebut, mengungkapkan kekesalannya karena kondisi jalan tak kunjung diperbaiki. “Padahal ini jalur utama ke tempat wisata Banyu Biru, tapi rusak dan gak terawat,” keluhnya, Senin (12/5/2025).

    Ia berharap agar Bupati Pasuruan turun langsung melihat kondisi nyata di wilayah timur. Menurutnya, masih banyak jalan lain yang justru lebih rusak, tetapi luput dari perhatian pemerintah.

    “Harapan kami, Bupati turun langsung ke wilayah timur ini. Soalnya bukan cuma satu jalan yang rusak, tapi banyak,” tegas Muhammad.

    Menanggapi keluhan warga, politisi Partai NasDem Eko Suryono menyatakan bahwa kondisi ini mencerminkan aspirasi nyata masyarakat Pasuruan Timur yang sudah lama kecewa karena belum ada perbaikan infrastruktur berarti.

    “Ini merupakan aspirasi dari beberapa masyarakat Pasuruan Timur yang memang sudah kecewa karena belum ada perbaikan,” ujar Eko saat dikonfirmasi.

    Eko juga menyoroti ketimpangan pembangunan antara wilayah timur dan barat Pasuruan. Ia menilai pemerintah daerah harus segera menjadikan pembangunan infrastruktur wilayah timur sebagai prioritas.

    “Pembangunan antara timur dan barat jelas sekali adanya ketimpangan. Maka, jalan di wilayah timur harus jadi prioritas utama,” tambahnya.

    Sebagai solusi cepat, Eko mendorong pemerintah untuk memanfaatkan dana tak terduga (BTT) guna mempercepat proses perbaikan. “Dana BTT bisa digunakan agar perbaikan segera dieksekusi. Ini penting agar tidak makin banyak warga yang marah,” jelasnya.

    Masyarakat berharap pemerintah tidak hanya mendengar keluhan, tetapi juga mengambil tindakan nyata. Kerusakan jalan di jalur vital seperti Ngopak–Banyu Biru tidak hanya memperburuk akses mobilitas warga, tapi juga berdampak besar terhadap sektor pariwisata dan ekonomi lokal. Tanpa langkah konkret, potensi wilayah timur Pasuruan bisa terus terpinggirkan. [ada/suf]

  • Kolam Renang Oro-oro Ombo Lamongan Jadi Favorit Wisata Keluarga Saat Libur Waisak

    Kolam Renang Oro-oro Ombo Lamongan Jadi Favorit Wisata Keluarga Saat Libur Waisak

    Lamongan (beritajatim.com) – Libur Waisak dimanfaatkan banyak keluarga untuk bersantai dan menikmati waktu bersama. Salah satu destinasi yang menjadi magnet wisatawan adalah kolam renang Oro-Oro Ombo, yang terletak di Kecamatan Mantup, Kabupaten Lamongan.

    Dengan harga tiket masuk yang terjangkau, para pengunjung dapat menikmati berbagai fasilitas yang lengkap dan ramah keluarga. Fasilitas andalan seperti perosotan langsung ke kolam dangkal menjadi favorit anak-anak. Mereka tampak tak henti mencoba wahana ini sambil berteriak gembira saat meluncur ke bawah.

    Selain itu, kolam renang ini juga dilengkapi dengan air mancur interaktif yang terletak di tengah area bermain. Spot ini menjadi tempat yang menyenangkan untuk bermain air di bawah sinar matahari. Tak hanya anak-anak, orang tua pun turut menikmati suasana ceria ini.

    Untuk menunjang kenyamanan pengunjung, pengelola kolam menyediakan tempat duduk santai, gazebo untuk beristirahat, dan kantin yang menyajikan aneka jajanan lokal. Tidak hanya itu, tersedia pula layanan karaoke gratis di area kantin, yang menambah keseruan suasana.

    “Selain murah, lokasinya juga dekat dari rumah. Jadi sekalian ajak suami sama anak juga biar seru,” kata Indri, salah satu pengunjung, Senin (12/5/2025).

    Manager kolam renang Oro-Oro Ombo, Nalina Nuha Al Hazmi, menyampaikan bahwa kunjungan wisatawan selama libur Waisak meningkat dibanding hari-hari biasa. Hal ini didukung oleh lokasinya yang strategis, berada dekat perbatasan beberapa kabupaten.

    “Pengunjung ada yang dari Gresik, Surabaya, Jombang, dan tentu saja dari Lamongan sendiri,” ujar Nuha.

    Untuk memberikan pengalaman terbaik, kolam renang Oro-Oro Ombo menghadirkan tiga kolam terpisah, yaitu satu kolam untuk orang dewasa dan dua kolam untuk anak-anak. Menurut Nuha, akhir pekan kemarin menjadi puncak keramaian, meskipun pengunjung tetap berdatangan meski cuaca agak mendung.

    “Paling rame itu hari Minggu kemarin. Meski hari agak turun, tapi masih cukup ramai,” katanya.

    Menariknya lagi, kolam renang ini turut berpartisipasi dalam Lamongan Shopping Festival yang digelar dalam rangka Hari Jadi Lamongan (HJL). Festival ini berlangsung dari tanggal 10 Mei hingga 10 Juni 2025, hasil kolaborasi antara HIPMI Lamongan dan Pemkab Lamongan.

    Selama periode festival, setiap pembelian empat tiket masuk akan mendapatkan kupon undian berhadiah total Rp20 juta, sebuah tambahan menarik bagi para pengunjung yang ingin bersenang-senang sekaligus berkesempatan mendapatkan hadiah.

    Dengan semua daya tarik tersebut, kolam renang Oro-Oro Ombo menjadi pilihan tepat bagi warga Lamongan dan sekitarnya untuk mengisi libur panjang bersama keluarga. [fak/suf]